You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Langkah prakiraan dampak lingkungan merupakan langkah yang tersulit dari analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL), karena teknik prakiraan tergantung pada
kemajuan tiap ilmu yang akan digunakan dan penguasaan dari tiap anggota tim dalam
bidangnya. Oleh karena itu, prakiraan dampak sering disebut sebagai “fase kritis” dan
merupakan ciri khas yang membedakan dokumen AMDAL dari dokumen hasil penelitian
lainnya. Masalah lain, prakiraan dampak suatu aspek tertentu di perhitungkan dan dibahas
lebih dari sekedar teoritis tetapi jaga kemungkinan realitasnya.
Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga atau memperkirakan respon atau
perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya kegiatan tertentu, pada
perspektif ruang dan waktu tertentu.
Prakiraan dampak yang sederhana lebih bersifat intuitif dan sangat subjektif dan dibatasi
pada dampak yang dianggap penting. Anggapan penting itu ialah dari sudut pandangan
pemrakarsa proyek, pemerintah dan masyarakat dalam hubungannya dengan pengambilan
keputusan tentang suatu rencana proyek.
1.2 Rumusan Penulisan
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga/memperkirakan respon atau
perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya kegiatan tertentu, pada
perspektif ruang dan waktu tertentu. Kegiatan tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia,
fisik maupun biologi.
Prakiraan munculnya suatu dampak pada hakekatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan mengenai besar perubahan yang timbul pada setiap komponen lingkungan
sebagai dari akibat aktivitas pembangunan (UNEP,1988). Dampak pada hakekatnya
merupakan proses lebih lanjut yang terjadi setelah ada pengaruh dari suatu kegiatan. Jadi
sasaran memprakirakan atau menduga dampak adalah mencari besar dampak terhadap
setiap komponen lingkungan. Hal ini diperhitungkan untuk komponen-komponen fisik
biotis dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat. Dampak terhadap
lingkungan biasanya berpengaruh pada kesejahteraan dan kesehatan manusia.
Prakiraan dampak dilakukan terhadap setiap komponen atau parameter
lingkungan. Misalnya, air bunagan limbah pabrik, akan mempengaruhi kuantitas air dan
menimbulkan dampak pada perairan dan berdampak pula pada terhadap kondisi ekonomi
masyarakat nelayan.
Untuk memberi gambaran kuantitatif tentang dampak terhadap parameter
lingkungan tertentu biasanya dipergunakan teknik-teknik pemodelan matematis, model
fisik, model sosial budaya, model ekonomi dan pertimbangan keahlian atau “professional
judgement”.
2.2 Dasar Menetapkan Dampak
Untuk menetapkan suatu dampak diperlukan 3 tahapan sebagai berikut:
a. Melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada komponen lingkungan.
Berbagai metode telah dikembangkan untuk memudahkan identifikasi atau
penyaringan komponen mana yang akan terkena dampak dan mana yang tidak.
b. Pengukuran atau perhitungan dampak yang akan terjadi pada komponen
lingkungan tersebut.
c. Penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat berkaitan,
kemudian dianalisis dan digunakan untuk menetapkan refleksi dari dampak
komponen-komponen sebagai indikator menjadi gambaran perubahan
lingkungan atau dampak lingkungan.
2.3 Prinsip Dasar prakiraan Dampak
Soeratmo (1990), membedakan bebrapa prinsip dasar prakiraan dampak
lingkungan. Dalam pengukuran dampak lingkungan yang akan terjadi dimasa yang akan
datang, besarnya akan banyak ditentukan oleh waktu atau lamanya dampak terjadi. Perlu
diperjelas untuk waktu kapan atau jangka waktu beberapa lama dampak tersbut akan
diduga. Untuk waktu yang berbeda tentu dampaknya akan berbeda besarnya. Misalnya,
dampak pada waktu 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun yang akan datang atau sering
digunakan istilah jangka pendek dan jangka panjang tentu hasilnya akan berbeda, maka
lebih baik dibahas prisip dasarnya pengukuran dampak dahulu.
Disebutkan bahwa arti dari dampak lingkungan adalah selisih antara keadaan
lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek. Secara sederhana
pengertian tersebut dapat digambarkan dalam grafik pada gambar 1. Sehingga pendugaan
sebenarnya harus dilakukan dua kali, yaitu:
a. Pendugaan keadaan lingkungan tanpa proyek
b. Pendugaan keadaan lingkungan dengan proyek

Gambar 1. Gambaran dampak lingkungan yang merupakan selisih keadaan


lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek. (t 1 : waktu
proyek dibangun), (t2 ; waktu dari dampak yang diduga)
2.3.1 Prakiraan keadaan lingkungan tanpa proyek
Prakiraan keadaan lingkungan tanpa proyek di masa yang akan datang dilakukan
berdasarkan keadaaan lingkungan saat penelitian. Keadaan lingkungan saat penelitian
atau studi disebut sebagai rona lingkungan awal atau environmental baseline atau
environmental setting.
Prakiraan keadaaan lingkungan di masa yang akan datang ini bukan pekerjaan
mudah. Disamping memerlukan keahlian yang tinggi juga banyak faktor lingkungan
yang harus diketahui karena dalam prakiraan ini memenuhi dinamika dari lingkungan
tempat studi. Alat yang dapat membantu mempermudah prakiraan adalah informasi
mengenai sejarah atau kecenderungan perkembangan lingkungan di daerah tersebut.
Sehingga perlu mengumpulkan data dan informasi keadaan lingkungan pada
waktu-waktu yang lalu secara lengkap (data runtunan) disemua aspek (fisika-kimia,
biologi dan sosial-ekonomi). Kemudian dengan teknik yang lebih sederhana dari sejarah
perkembangan atau bentuk dari dinamika lingkungan dilakukan ekstrapolasi atau
mengembangkan kemasa yang akan datang. Prakiraan untuk jangka waktu makin lama
atau makin panjang akan makin sulit atau makin terbuka lebih banyak kesalahn yang
lebih besar. Makin dekat atau jangka pendek kesalahan akan makin dapat diperkecil
sednagkan peraturan AMDAL sering menuntut informasi tentang dampak jangka
pendek dan jangka panjang.
Secara umum dan garis besar dan perkembangan keadaaan atau kualitas
lingkungan tanpa proyek secara hipotesis dapat disajikan pada gambar 2.
kualitas
lingkungan

keadaan lingkungan

waktu

Gambar 2. Keadaan kualitas lingkungan yang apabila tanpa proyek makin


lama akan makin meningkat kualitas nya
Sebenarnya dialam tidak ada perkembangan keadaan lingkungan yang
berbentuk garis lurus tetapi lebih berbentuk gelombang. Secara hipotesis penggunaan
data dan informasi pada saat studi sebagai keadaan lingkungan diwaktu akan datang
sehingga seolah-olah lingkungan tidak berubah jelas tidak benar kecuali kalau
dinamika keadaan lingkungan nya relatif stabil seperti gambar 3. Begitu pula apabila
prakiraaan dampak hanya jangka pendek, misalnya lebih dari 5 tahun, maka
kesalahan penggunaan rona lingkungan pada saat studi sebagai keadaan lingkungn
dimasa yang akan datang tanpa proyek akan berkurang kesalahannya.
Kualitas lingkungan

Keaadaan lingkungan

waktu

Gambar 3 keadaan kualitas lingkungan yang tidak akan berubah dari waktu ke waktu apabila
tidak ada proyek dibangun

kualitas lingkungan

keadaan lingkungan

waktu

Gambar 4 keadaan lingkungan yang sekalipun tidak ada proyek yang dibangun makin lama
akan makin buruk
2.3.2 Prakiraan keadaan lingkungan dengan proyek
Untuk mempermudah gambaran dampak suatu proyek pada lingkungan, dapat dambil
keadaan lingkungan yang relatif stabil tanpa banyak perubahan dari waktu ke waktu,
sehingga secara hipotesis akan terjadi keadaan sebagai gambar 5.
kulalitas lingkungan

keadaan lingkungan tanpa proyek

keadaan lingkungan dengan proyek

waktu

Gambar 5. Keadaan lingkungan yang makin merosot setelah dibangun proyek pada waktu t1
kualitas lingkungan keadaan lingkungan dengan proyek

keadaaan lingkungan tanpa proyek

waktu

Gambar 6. Keadaaan lingkungan yang makin baik setelah dibangun proyek pada waktu t1
kualitas lingkungan

keadaan lingkungan dengan atau tanpa proyek


waktu

Gambar 7. Keadaan lingkungan yang relatif tidak berubah sekalipun dibangun proyek pada
waktu t1

Gambaran hipotesis tersebut tampak sederhana, sebenarnya dalam kenyataannya lebih


kompleks. Misalnya ada proyek yang pada jangka pendek memberikan dampak negatif atau
hampir tak berubah tetapi dalam jangka panjang memberikan dampak positif yang besar atau
keadaan yang sebaliknya. Kenyataan ini dapat dilihat dalam proyek-proyek rehabilitasi
seperti proyek penghijauan dan proyek reboisasi, sehingga grafiknya menjadi sebagai berikut:
kualitas lingkungan

keadaan lingkungan dengan atau tanpa proyek

waktu

Gambar 8. Dampak negatif pada jangka pendek tetapi memberikan dampak positif untuk
jangka panjang
kualitas lingkungan

keadaan lingkungan tanpa proyek

keadaan lingkungan dengan proyek

Gambar 9. Dampak positif pada jangka pendek tetapi untuk jangka panjang proyek tesebut
memberikan dampak negatif

Keadaan inilah yang menyebabkan diperlukan prakiraan dampak suatu proyek untuk jangka
pendek dan jangka panjang.
Lingkungan masih dapat dibagi lagi menjadi 3 kelompok aspek atau komponen besar sebagai
berikut:
a. Lingkungan fisik-kimia
b. Lingkungan biologis
c. Lingkungan sosial ekonomi
Tiap kelompok lingkungan tersebut terdiri berbagai komponen lingkungan yang lebih kecil,
sedangkan setiap proyek biasanya memberikan dampak positif pada suatu komponen tetapi
dapat memberikan dampak negatif pada komponen lain. Gambaran hipotesis tersebut akan
berubah menjadi berikut :
kualitas lingkungan

keadaan lingkungan tertentu

keadaan lingkungan tanpa proyek

keadaan komponen lingkungan tertentu

waktu

Gambar 10. Proyek yang menghasilkan dampak positif pada komponen lingkungan tertentu
tetapi juga memberikan dampak negatif pada komponen lingkungan lainnya.
2.4 Metode Prediksi dampak lingkungan
Soemarwoto (2007) mengklasifikasikan prakiraan dampak menjadi 2 (dua) metode, yaitu
metode formal dan metode informal. Metode formal merupakan metode prakiraan dampak
yang terdiri atas:
1. Model prakiraan cepat
2. Model matematik
3. Model fisik
4. Model eksperimental

Metode informal dilakukan dengan intuisi, pengalaman dan analogi proses pelaksanaan
prakiraaan dampak yang dikutip dari environmental resources limited (1984) oleh soemarwoto
(2007) adalah seperti berikut:
No Langkah No Keterangan
1 Tentukan lingkungan yang akan dibuat 1. Gunakan uraian proyek
modelnya: uraikan karakteristik utama menurut lokasinya san
llingkungan tersebut dan dampak yang pelingkupan sebagia petunjuk
akan diprakirakan tentukan data dasar minimun
yang diperlukan; pilih metode
yang sesuai untuk pengumpulan
masing- masing jenis data
2. Pilih metode perkiraan yang sesuai: dasar.
a. metode informal 2. Pemilihan dilakukan untuk
b.metode cepat masing masing dampak
c. metode model matetik a. Pilih seorang atau
d. metode model fisik beberapa orang pakar
e. metode eksperimental dan beri keterangn
secukupnya tentang
permasalahan
b. Pilih model yang ada
c. Pilih model yang ada
aau buat model ad hoc
d. Pilih model fisik yan
gtelah ada atau buat
model khusus
e. Pilih jenis dan
rancangan eksperimen
yang sesuai. Jika ada
gunakan eksperimen
yang sesuai, jika da
3. Kumpulkan data khusus yang gunakan eksperimen
diperlukan oleh masing masing metode baku
3. a. Minta pentunjuka pakar yang
telah diminta untuk melakukan
prakiraan
b. petunjuk terdapat dalm
publikasi PCP dan WHO
c. petunjuka data khusus yang
diperlukan terkandung di dalam
persamaan model
d. idem

4. Uji validitas metode 4. pada metode informasi,minta


kepada para pakar untuk
menerangkan dasar hasil yang
mereka peroleh ( pengalaman,
persamaan dengan kejadian
serupa, model konsep si, model
matematik) bandingkan hasil
dengan observasi yagn didapat
di lapangan

2.5 Langkah – Langkah dalam pendugaan Dampak


Secara garis besar langakah – langkah dalam pendugaab dampak lingkungan untuk
aspek kimia, biologis, sosila ekonomi dan sosila budaya adalah sama. Tetapi detail dari tiap-
tiap langkah berbeda atau ada hal- hal yang khusus untuk tiap aspek karena adanya ciri- ciri
yang khusus yang dimiilki untuk tiap- tiap aspek
Secara garis besar langkah- langkah dalam pendugaan lingkungan adalah:
a. menetapkan komponen- komponen lingkungan yang disuga aka terkena dampak.
Hal yang harus diperhatikan dalam langkah ini adalah dalam identifikasi
komponen –komponen atau aspek lingkungan dalam identifikasi komponen-
komponen apa yang kan terkena dampak dan aktifitas adari proyek yang mana
yang akan menyebabkan timbulnya proyek dengan menggunaklan berbagai
metodologi amdal.
b. Langkah kedua menghitung besaran dari dampak yang akan terjadi, sehingga
dapat disajikan secara kuantitatif. Atau kualitatif. Dampak yang akan disajikan
dalam bentuk skala kecil atau skala dalam lingkup sempit dan skala besar atau
model matematika yang banyak diciptakan orang.
c. Langkah ketiga adalah evaluasi atau analisis srta pembahasan dari dampak
kelompok-kelompok yang akan menjadikan bentuk yang mendekati pendugaan
dampak lingkungan. Dalam langkah ini anggota kelompok menggunakan ilmu
pengetahuan yang ada dan keahlian yang dimlikinya untuk melakukan evaluasi
atau dampak komponen-komponen.
d. Langkah terakhir adalah menyusun starategi- strategi yang akan diusulkan untuk
mengendalikan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif serta rencana
pemantauannya.

2.6. Hal – Hal Khusus dalam Pendugaan Dampak


2.6.1 aspek fisik dan kimia
Hal – hal khusus yang dapat disusun sebagai berikut:
a. Dalma melakukan identifiaksi bahan pencemar maka perlu diketahui sumber dan
macam pencemardari tiap aktifitas proyek
b. Setiap amcam bahan pencemar yang dikeluarkan dari proyek harus dicari
pulasumber- sumber lainya yant telah mengeluarkan bahan pencemardanjumlah
yang samapula
c. Menentukan keadaan komponen- komponen lingkungan yang akan terkena bahan
pencemar tersebut
d. Mempelajari pola penyebaran dari bahan pencemar yang dikeluarkan proyek
utnuk itu perlu diketahui data meteorologi, hidrologi, dan lainya
e. Membandingkan dan membahas hasil perhitungan dampak dengan baku mutu
yang berlaku
f. Menghitung besarnya dampak dengan menggunakan berbagai model matematika.
Perlu dipertimbangkan bahawa tiap unsur atau parameter di alam mempunyai nilai
akibat yang berbeda terhadap besarnya pencemar yang diterima

2.6.2 Aspek Biologis


Hal- hal khusu yang arus diperhatikan ialah:
a. dampak spesies langka, spesies yang akan punah dan yang dilindungi undang
undang
b. pada lingkungan buatan perlu diketahui pola pengelolaan yang dilakukan dan
apabila mungkin pola pengelolaan secara historis
c. karena tiap kehidupan di alam selalu membentuk masyarakat maka perlu
diketahui bentuk ekosistem, tipe- tipe vegetasi dan suksesi alam yang sedang
terjadi
d. dampak pada aspek biologis banyak terjadi melalui dampak tidak langsung
dari proyek samping dampak langsung. Maka perlu diperhatikan timbulnya
dampak tidak langsung. Misalnya perubahan tataguna tanah, perubahan
pemukiman, perubahan mata pencaharian dan lain sebagainya
e. penggunaan model matematika untuk beberapa halpun telah dapat dilakukan
2.6.3 Aspek Sosial- Ekonomi
Hal- hal khusus yang perlu diperhatikan dalam hal sosial ekonomi adalah:
a. dalam masyarakat sering terdapat hal-hal yang merupakan masalah yang
kritis dan sensitif bagi masyarakat setempat dan hal- hal tersebutakan
berbeda dengan tempat lain. Maka haruslah diketahui hal –hal tersebut
karena dampak yang akan terjadi pada hal yang kritis dan sensitif akan
selalu dinilai dampak besar.
b. Komponen- komponen dalam aspek ini perlu dikategorian keadaannya
kedalam kategori keadaan baik, marginal, kritis dan sensitif. Penilaian
damapak pada komponen yang berbeda keadaanya akan berbeda pula.
c. Dampak tidak langsung juga dapat besar pada aspek sosial ekonomi baik
yang datang dari aspek fisik, biologi, maupun sosial budaya, sehingga
perlupendugaan dampak tidak langsung yang cermat
d. Dampak yang perlu diperhatikan adalah yang terjadi berurutan. Misalnya
menigkatnya pendapatan akan menimbulkan peningkatan gizi makanan,
kemudian akan meningkatkan kesehatan dan juga meningkatkan
permintaan akan barang, pendidikan dan jasa lainya. Dampak pada satu
komponen sosial ekonomi juga akan menimbulkan dampak pada hubungan
antar manusia sehingga menimbulkan perpindahan mata pencaharian,
perpindahan tempat, pemukiman, mobilitas dan lain sebagainya.
e. Pada aspek ini belum banyak model matematika yang dapat digunakan
untuk AMDAL. Apabila tidak dimungkinkan menyajikan data dalam
bentuk kuantitatif maka dapat pula disajikan dalam bentuk kulaitatif.
2.6.4. Aspek Sosial Budaya
a. melakukan identifikasi kebudayaan
b. menentukan nilai- nilai yang mempunyai arti penting dari sudut penting dari
sudut lokal, nasional dan internasional.
c. nilai- nilai yang perlu dipertahankan dari sudut ekologi, geologi, ilmu
pengetahuan dan lainya
d. nilai –nilai yang unik dari sudut ekologi, geologi, ilmu pengetahuan dan lin
sebagainya
e. ancaman pada nilai- nili peniggalan tersebut biasanya karena dihancurkan, rusak,
kebanjiran, atau tenggelam
f. nilai- nilai budaya yang ada dalam masyrakat yang tidak terlihat sering terkena
dampak pertama sebelum dampak lain terjadi, dam karea sulit untuk melihat dan
menduga sering anggota tim melupakan, misalnya adat istiadat, kepercayaan,
hubungan didalam keluarga atau masyarakat dan perilaku lainya
g. apabila ada saran dalam pengendalian dampak negatif. Pada suatu peningglan
yang mempunyai nilai budaya sebaiknya diberikan penilaian mengenai besarnya
biaya.

You might also like