Professional Documents
Culture Documents
Seperti yang telah kita ketahui bahwa jenis sumber daya alam ada dua yakni, sumber
daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber
daya alam tentu sangat kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya seperti udara, dan
air. Manusia sangat membutuhkan udara untuk proses pernafasan, karena dengan proses tersebut
segala sumber energi dalam tubuh kita dapat dibentuk, karena peran oksigen dalam tubuh sangat
dibutuhkan. Sama halnya dengan udara, air juga sangat dibutuhkan oleh tubuh kita karena 2/3
yang ada di dalam tubuh kita adalah air. Bayangkan jika sumber daya alam yang satu ini tidak
ada tentu banyak makhluk hidup mati karena dehidrasi.
Kedua sumber daya alam di atas merupakan 2 contoh sumber daya alam yang dapat
diperbaharui yang kedua-duanya dapat digunakan juga sebagai pembangkit listrik. Udara dapat
dimanfaatkan sebagai PLT(Pembangkit Listrik Tenaga) - Angin dengan adanya kincir angin, dan
Air dapat dimanfaatkan sebagai PLT(Pembangkit Listrik Tenaga) - Air dengan adanya turbin.
Walaupun keduanya merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yang InsyaAllah
akan terus ada, namun kemampuan keduanya masih belum cukup untuk memenuhi pasokan
listrik untuk semua masyarakat dunia, serta masih ada 1.6 miliar penduduk bumi yang belum
bisa mengakses listrik. Maka banyak ilmuan yang terus mencari dan mengembangkan sumber-
sumber pembangkit tenaga listrik lainnya yang sangat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
listrik sehari-hari masyarakat dunia mulai dari urusan rumah tangga hingga pabrik-pabrik
produksi yang membutuhkan tegangan-tegangan listrik yang besar.
Namun tidak hanya itu, sumber-sumber tersebut juga harus ramah lingkungan, efisien,
dan efektif saat digunakan. Maka lahirlah PLT(Pembangkit Listrik Tenaga) - Surya,
PLT(Pembangkit Listrik Tenaga) - Panas Bumi, PLT(Pembangkit Listrik Tenaga) – Gas, hingga
PLT(Pembangkit Listrik Tenaga) – Nuklir.
Merupakan pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai
hidroelektrik.
Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan oleh mesin panas
yang mengubah energi panas, seringkali dari pembakaran bahan bakar, menjadi energi putar.
Sebagian besar pembangkit listrik panas menghasilkan uap, dan oleh karenanya ia sering juga
disebut pembangkit listrik tenaga uap. Tidak semua energi panas dapat dialihbentukkan menjadi
energi listrik, menurut hukum kedua termodinamika. Sehingga, selalu terdapat panas terbuang ke
lingkungan. Jika buangan panas ini dimanfaatkan, untuk proses industri atau pemanasan distrik,
maka pembangkit listrik biasa disebut sebagai pembangkit listrik kogenerasi atau pembangkit
listrik kombinasi. Di negara-negara di mana pemanasan distrik menjadi hal biasa, terdapat
pembangkit panas yang disebut pembangkit didih panas saja. Suatu jenis pembangkit listrik yang
penting di Timur Tengah menggunakan produk sampingan panas untuk desalinasi air laut
menjadi air minum.
Selain itu dikenal juga sebuah instalasi pembangkit listrik energi panas lainnya seperti
PLTGU. PLTGU(Pembangkit Listrik Tenaga Gas) merupakan suatu instalasi peralatan yang
berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi
energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan
antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil
pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Generator),
sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk
memutar sudu (baling-baling) turbin uap.
Pembangkit listrik tenaga panas dikelompokkan menurut jenis bahan bakar dan jenis
penggerak primer yang dibangun, seperti berikut:
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) menggunakan uap yang disarikan
dari bebatuan yang panas dari bawah tanah.
Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah, kendati
kepadatan-energi-rendah, bahan bakar.
Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
dimana banyak Negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, dan Iran mengembangkan program
nuklir untuk dijadikan pembangkit listrik alternative. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau
lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik
ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah
dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe
hingga 1000 MW. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200
MW.
Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia, dengan 441 diantaranya
beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik
dunia.
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN By. Rezza Ilham
Sejarah PLTN
Dengan ketersediaan bahan bakar dari fosil yang semakin langka, sedangkan permintaan
akan kebutuhan energy listrik yang semakin meningkat. Maka mendorong para ilmuwan untuk
mencari dan mengembangkan energi-energi alternative yang salah satunya dengan
memanfaatkan nuklir. Selain itu dengan adanya ancaman atau isu Global Warming yang
disebabkan oleh gas-gas buang dari sumber energi fosil maka para ilmuwan juga mencari solusi
energi alternatif yang ramah lingkungan.
Apa sesungguhnya yang bisa membuat nuklir berguna untuk pembangkit listrik, yaitu
reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah tempat/perangkat dimana reaksi nuklir berantai dibuat,
diatur dan dijaga kesinambungannya pada laju yang tetap (berlawanan dengan bom nuklir,
dimana reaksi berantai terjadi pada orde pecahan detik, reaksi ini tidak terkontrol).
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak
digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk pembuatan
radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan
untuk memproduksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir.
Saat ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada reaksi fissi nuklir, dan sering
dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa kalangan menyatakan
PLTN merupakan cara yang aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusi
merupakan teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa piranti
lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnya pembangkit thermoelektrik
radioisotop dan baterai atom, yang membangkitkan panas dan daya dengan cara memanfaatkan
peluruhan radioaktif pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch fusor, dimana reaksi fusi nuklir
terkendali digunakan untuk menghasilkan radiasi neutron.
Reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiun pembangkit
percobaan EBR-I pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, Amerika Serikat. Pada 27 Juni
1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid) mulai
beroperasi di Obninsk, Uni Soviet. PLTN skala komersil pertama adalah Calder Hall di Inggris
yang dibuka pada 17 Oktober 1956.
Jenis-jenis PLTN
1. Reaktor Fisi
Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil uranium
dan plutonium.
Reaktor Thermal
Reaktor Cepat
Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir yang dimilikinya
dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam urainum alam, dan juga dapat
mentransmutasikan radioisotop yang tergantung di dalam limbahnya menjadi material luruh
cepat. Dengan alasan ini, sebenarnya reaktor cepat secara inheren lebih menjamin kelangsungan
ketersedian energi ketimbang reaktor thermal. Lihat juga reaktor fast breeder. Karena sebagian
Lebih dari 20 purwarupa (prototype) reaktor cepat sudah dibangun di Amerika Serikat,
Inggris, Uni Sovyet, Perancis, Jerman, Jepang, India, dan hingga 2004 1 unit reaktor sedang
dibangun di China. Berikut beberapa reaktor cepat di dunia:
(Daya listrik yang ditampilkan adalah daya listrik maksimum, tanggal yang ditampilkan
adalah tanggal ketika reaktor mencapai kritis pertama kali, dan ketika reaktor kritis untuk
teakhir kali bila reaktor tersebut sudah di dekomisi (decommissioned).
2. Reaktor Fusi
Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya sedikit
limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Namun
demikian, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang
menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan listrik. Hal ini masih menjadi bidang
penelitian aktif dengan skala besar seperti dapat dilihat di JET, ITER, dan Z machine.
a. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca
hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit
menghasilkan gas)
d. Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan
e. Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar
yang diperlukan
f. Baterai nuklir
a. Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang
tidak mempunyai containment building)
b. Limbah nuklir, limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga
ribuan tahun. Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau
terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang
diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir.
Definisi tersebut digunakan di dalam peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah
radioaktif yang lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat
digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi
radioaktif dan sudah tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau peralatan tersebut
terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau
instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.
http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_radioaktif
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik#Pembangkit_listrik_tenaga_panas
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_panas_bumi
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_uap_dan_gas
http://id.wikipedia.org/wiki/Reaktor_nuklir
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_bahan_bakar_nuklir
http://www.scribd.com/doc/19505640/Nuclear-Power-Plant