You are on page 1of 3

c 


  

Sebagian besar keputusan yang diambil oleh manajemen memerlukan informasi biaya yang
didasarkan pada perilakunya. Oleh sebab itu perlu diketahui penggolongan biaya atas dasar
perilakunya.
Yang dimaksud dengan perilaku biaya adalah pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan
perubahan volume kegiatan atau aktivitas perusahaan (misal volume produksi atau penjualan).

         



Dipandang dari tingkah laku dalam hubungannya dengan kapasitas atau volume kegiatan, biaya
dikelompokkan menjadi tiga :
? 
 !"
Yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
produksi. Jika kuantitas barang yang diproduksi bertambah maka biaya juga bertambah sebesar
perubahan kuantitas dikalikan biaya variabel per satuan. Begitu juga jika kuantitas barang yang
diproduksi menurun.
Contoh :
Pemakaian bahan baku. Jika 1 unit produksi menggunakan bahan baku sebesar 1 kg dengan
harga Rp 100,- maka perubahan biaya bahan baku dengan kuantitas lain akan berubah-ubah
seperti,

Unit yang
Biaya bahan baku total Biaya per unit
diproduksi

1 Rp 100,00 Rp 100,00
5 Rp 500,00 Rp 100,00
10 Rp 1.000,00 Rp 100,00
6 Rp 600,00 Rp 100,00
100 Rp 10.000,00 Rp 100,00
1.000 Rp 100.000,00 Rp 100,00
dst

Naiknya biaya produksi akan menaikkan biaya bahan baku secara proporsional dengan kenaikan
kuantitas produksi. Ciri biaya variabel, akan berubah-ubah dalam jumlah total tetapi biaya per
satuan tetap.

Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, biaya variabel harus dipilah lagi menjadi :
a.? Biaya variabel teknis (Engineered variable cost)
Yaitu biaya variabel yang sudah diprogramkan atau distandarkan dan memiliki hubungan
fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu. Biaya ini merupakan biaya yang antara
masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata.
Contoh : Biaya bahan baku dan Biaya tenaga kerja langsung.
b.? Biaya variabel kebijakan (Discretionary Variable cost)
Yaitu biaya variabel yang tingkat variabilitasnya dipengaruhi kebijakan manajemen. Biaya ini
merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan yang erat namun tidak
nyata (bersifat artifisial). Jika keluaran berubah maka masukan akan berubah sebanding
dengan perubahan keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah, keluaran belum tentu
berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut.
Contoh : Biaya iklan.
ÿ? "#
$%& !"
Yaitu biaya yang jumlah totalnya selalu tetap (konstan), bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak
terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi maupun kegiatan produksi
meskipun kuantitas produksi bertambah atau menurun.
Contoh :
Biaya sewa gedung pabrik. Pembayaran sewa dilakukan dengan sistem tahunan dengan biaya
sewa per tahun Rp 2.500.000,-. Walaupun kuantitas barang yang diproduksi dalam satu tahun
hanya sebanyak 1 unit, biaya sewa tersebut tetap harus dibayar sejumlah Rp 2.500.000,- per
tahun. Demikian juga jika kuantitas barang yang produksi dalam satu tahun mencapai 2.000
unit, biaya sewa tetap sejumlah Rp 2.500.000,-.

Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, biaya tetap harus dipilah lagi menjadi :
a.? Commited Fixed Cost
Yaitu biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan
kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan-tujuan jangka panjang. Biaya ini
sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari pemilikan pabrik, ekuipmen, dan
organisasi pokok.
Contoh : Biaya depresiasi, biaya sewa, biaya asuransi, pajak bumi dan bangunan, biaya gaji
karyawan utama.
b.? Descretionary Fixed Cost (Managed / Programmed Cost)
Yaitu biaya yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara berkala (biasanya
tahunan) yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai
jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk dikeluarkan, dan yang tidak dapat
menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang di ukur
dengan volume penjualan, jasa atau produk). Biaya ini bisa dihentikan sama sekali
pengeluarannya atas kebijakan manajemen.
Contoh : Biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya
program pelatihan karyawan, biaya konsultasi.

·?  '#()* '


' !"
Yaitu biaya yang jumlah totalnya selalu berubah tetapi tidak proporsional dengan perubahan
volume kegiatan perusahaan. Biaya campuran / semi variabel memiliki unsur biaya tetap dan
biaya variabel di dalamnya. Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk
menyediakan jasa. Sedangkan unsur biaya yang variabel merupakan bagian dari biaya semi
variabel yang dipenngaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Contoh : Biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya telepon.

Penentuan Pola Perilaku Biaya



Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya, yaitu :

1.? arus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakan variabel tidak
bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.
2.? arus dipilih variabel bebas (independent variable), yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya
tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan, y = f(x).
3.? arus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), dimana hubungan
antara variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut
berlaku.

?
?
Untuk memisahkan biaya campuran / semi variabel ke dalam elemen biaya tetap dan biaya
variabel, ada dua pendekatan yang digunakan yaitu :
a.? Pendekatan analisis (Analytical approach)
Dalam pendekatan ini diadakan kerjasama antara bagian teknik dengan bagian penyusunan
anggaran untuk mengadakan penyelidikan terhadap tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan,
untuk menentukan perlu tidaknya suatu biaya, jumlah biaya pada berbagai kegiatan untuk
pekerjaan tertentu, metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan jumlah biaya
yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada berbagai tingkat
kegiatan.
b.? Pendekatan historis (istorical approach)
Pendekatan ini mencoba menentukan fungsi biaya dengan cara menganalisis tingkah laku
biaya yang terjadi di masa lalu dalam hubungannya dengan volume kegiatan. Dalam
pendekatan historis, data biaya selama beberapa periode dikumpulkan dan di hitung biaya
tetap dan biaya variabelnya dengan menggunakan metode tertentu.
Ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu :
1.? Metode Biaya Terjaga (Stand by Cost Method)
Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan
andaikata perusahaan di tutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol.
2.? Metode Titik Tertinggi dan Terendah (ight and Low Point Method)
Metode ini merupakan teknik pemisahan biaya variabel dengan cara membandingkan
biaya pada tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut
pada tingkat kegiatan terendah di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung merupakan
unsur biaya variabel dalam biaya tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi biaya
semi variabel dengan biaya variabelnya.
3.? Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dan volume kegiatan
berbentuk garis lurus dengan persamaan.

Y=a+bx
Di mana :
Y = Total biaya semi variabel
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel satuan
x = Volume kegiatan

Sumber-sumber :
1.? Mas͛ud Machfoedz : Akuntansi Manajemen Buku Satu Edisi 4
2.? http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2060418-perilaku-biaya/
3.? http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-penggolongan-biaya.html
4.? http://www.box.net/shared/ep49st63m3
5.? http://saiiasukkabiiru.blogspot.com/2010/10/biaya-produksi.html
6.? http://www.dokterbisnis.net/2010/05/20/jangan-phobia-dengan-biaya-tetap-dan-biaya-
variabel/

You might also like