You are on page 1of 14

1. A.

PENGERTIAN SARANA PRASARANA UMUM


2. Sarana prasarana secara umum banyak diartikan menurut beberapa
sumber. Sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk
mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan, yang meliputi :
peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku (Internet menurut Asep).
Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai
makana dan tujuan.
3. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sarana
prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran
(Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi
menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana prasarana adalah sumber
daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa
bangunan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan
untuk pelaksanaan kegiatan.
4. A. PENGERTIAN SARANA PRASARANA UMUM
5. Sarana prasarana olah raga adalah suatu bentuk permanen, baik itu
ruangan di luar maupun di dalam. Contoh : cymnasium, lapangan
permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana
prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa pengertian lain
menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana olah raga adalah
semua sarana prasarana olah raga yang meliputi semua lapangan dan
bangunan olah raga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan
program kegiatan olah raga (Seminar Prasarana Olah Raga Untuk Sekolah
dan Hubungannya dengan Lingkungan (1978).
6. Sarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari
segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan
dalam kegiatan olah raga. Prasarana olah raga adalah sumber daya
pendukung yang terdiri dari tempat olah raga dalam bentuk bangunan di
atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi
persyaratanyang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olah raga
(Kumpulan
7.
8. Makalah Manajemen Olah Raga halaman 38). Dari beberapa pengertian di
atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana oloahraga adalah sumber daya
pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan
yang digunakan untuk perlengkapan olah raga. Sarana prasarana olahraga
yang baik dapat menunjang pertumbuhan masyarakat yang baik.
9.
10. C. SARANA PRASARANA OLAHRAGA DI INDONESIA PADA
MASA SEKARANG
11. Keadaan sarana prasarana olahraga di Indonesia,menurut pengamatan ada
dua faktor yang dapat berdampak positif dalam penyiapan prasarana
olahraga sebagai berikut :
12. 1. Adanya konsep mengenai Otonomi Daerah yang telah dituangkan
dalam Undang-Undang.
13. 2. Adanya ketentuan bahwa tuan rumah untuk Pekan Olahraga Nasional
(PON) sejak tahun 2000 ditetapakan daerah secara bergantian.
14. Sarana prasarana yang ada di Indonesia kurang mendapat perhatian secara
khusus dari masyarakat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang
sangat kompleks. Kenyataannya dapat dilihat pada ketidak berhasilan Kota
Surabaya dalam membangun kawasan “Sport Complex” baru yang akan
digunakan untuk menyelenggarakan PON XV -2000 akibat keterbatasan
biaya. Keterbatasan ini disebabkan oleh krisis moneter yang terjadi di
beberapa Negara Asia. Pelaksanaan ini terpaksa harus dialih kan ke
Stadion Delta yang ada di Sidoarjo. Stadion ini digunakan untuk seluruh
kegiatan PON yang berlangsung, baik upacara pembukaan, penutupan
maupun pertandingan-pertandingan. Jelas dalam hal ini sarana prasarana
di Indonesia sangatlah minim akan semua fasilitasnya.
15. Pada PON XVI -2004 dilaksanakan di Provinsi Sumatera Selatan dan kota
Palembang sebagai pusat dari penyelenggaraan pertandingan. Pada tahun
1978 dibangun Stadion Bumi Sriwijaya yang pada awalnya direncanakan
untuk diklembangkan menjadi Stadion Utama tetapi pada akhirnya
ditetapkan sebagai Stadion Atletik untuk dibangun lintasan atletik dengan
bahan sintetis, sedangkan Stadion Utama direncanakan dibangun di
Seberang Ulu di wilayah Jakabaring. Upaya pembangunan Stadion Utama
Jakabaring di seberang Ulu dimaksudkan untuk mengembangkan kota kea
rah selatan di areal reklamase sesuai dengan rencana Induk Kota yang
telah disususn oleh Departemen Pekerjaan Umum.
16. Untuk Sport Complex telah dipersiapkan lahan reklame seluas 50 Ha yang
nantinya akan dipakai untuk lokasi Stadion Utama dan dua buah gedung
Olahraga yang dipergunakan untuk Senam dan cabang olahraga
Bulutangkis. Selain itu ada beberapa sarana prasaran aolah raga outdoor
untuk olahraga:voli pantai, soft ball, hoki dan lain-lainyang akan dapat
ditampung. Diseberang kompleks satdion itu, sedang dibangun perumahan
sebanyak 1.000 buah yang nantinya akan digunakan untuk PON XVI
-2004 yang dimanfaatkan untuk tempat tinggal sementara atlit-atlit selama
PON berlangsung. Setelah selesai kegiatan PON, maka perumahan ini
akan dijual pada masyarakat untuk dijadikan pemukiman. Meskipun
pembangunan sarana prasarana olahraga sedikit terhambat namun
penggunaan bahan-bahan sarana prasrana olahraga cukup baik, misalnya
saja yang telah disebutkan di atas mengenai penggunaan lantai dari bahan
sintetis.
17. Kompleks Gelora Bung Karno di Senayan Jakarta memiliki luas lahan 279
Ha, sebagai areal dengan luas 155 Ha adalah lahan untuk kompleks
olahraga yang sampai saat ini masih merupakan kompleks olahraga yang
terlenghkap dan terbesar di seluruh Indonesia. Pada saat PON di Jakarta
pada tahun 1996 didalam kompleks Stadion dapat diselenggarakan 18
cabang olahraga yang dipertandingkan. Stadion ini sampai saat ini dari
waktu ke watu secara bertahap dikembangkan agar dapat memenuhi
kebutuhan untuk kegiatan-kegiatan olahraga.
18. Pengembangan dan pembanguna sarana prasaran olahraga tetap mengikuti
perkembangan jaman, beberapa sarana prasarana olahraga yang telah
diikutsertakan dalam kompetisi luar negeri dan memperoleh penghargaan
adalah sebagai berikut :
19. 1. Gedung Pusat Latihan Bulutangkis, memperoleh IAKS Award pada
tahun 1989 intuk kategori B. “Trainning For Top-level Sport”.
20. 2. Gedung/Lapangan Menembak, memperoleh “Bronz Award” untuk
kategori F. “Trainning and Competition Facilities for special sport
disciplines”
21. 3. Lapangan Latihan Softball/Baseball, memperileh IOC/IAKS Bronze
Award tahun 1999 untuk kategori F, “Trainning and Competition Facilities
for special sport disciplines”
22. D. MENCIPTAKAN SARANA PRASARANA OLAHRAGA YANG
SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN JAMAN
23. Kegiatan olah raga memerlukan ruang untuk bergerak. Kebutuhan ruang
untuk bergerak itu ditentukan dengan standar tuang ruang perorangan.
Sarana prasarana olah raga paling sedikit atau minimal disesuaikan dengan
kondisi masyarakat yang berolah raga itu sendiri. Sehingga disini kunci
dan tujuan sarana prasarana adalah sehingga media olah raga yang
diharapkan dengan adanya sarana penunjang kegiatan olah raga berjalan
dengan baik. Sehingga masyarakat dapat menikmati olahraga dengan baik
dan optimal.
24. Penggunaan Prasarana Olah Raga Selalu dikaitkan dengan Kegiatan Olah
Raga yang Memiliki Sifat :
25. Horisontal
26. Dalam arti bersifat menyebar atau meluas sesuai dengan konsep “Sport for
All” atau dengan semboyan yang kita miliki memasyarakatkan olah raga
dan mengolahragakan yang tujuannya untuk kebugaran dan kesehatan.
27. 2. Vertikal
28. Dalam arti bersifat mengarah ke atas dengan tujuan mencapai prestasi
tinggi dalam cabang olah raga tertentu baik tingkat daerah nasional
maupun internasional.
29. Penggunaan Prasarana Olah Raga Perlu Menyertakan 3 Faktor untuk dapat
memnuhi kedua arah tersebut :
30. Kuantitas
31. Guna menampung kegiatan olah raga yang jumlahnya mencukupi sesuai
dengan ketentuan seperti yang ditentukan di dalam pedoman penyiapan
prasarana.
32. 2. Kualitas
33. Guna menampung kegiatan olah raga prestasi prasaran olah raga yang
disiapkan perlu memenuhi kualitas dengan syarat dan ketentuan masing-
masing cabang olah raga :
34. Memenuhi Standart Internasional
35. Kualitas bahan atu material harus memenuhi syarat Internasional.
36. 3. Dana
37. Untuk menunjang kedua faktor diperlukan dana yang cukup sehingga
cepat disiapkan prasarana yang mencukupi jumlahnya serta kualitas
memenuhi syarat.
38. Dalam menciptakan sarana prasarana olah raga yang sesuai dengan
perkembangan jaman yakni :
39. 1. Kuantitas sarana prasarana olahraga harus diperbanyak. Kualitas harus
ditingkatkan agar tidak hanya kuantitas yang banyak, namun kualitasnya
juga baik. Yang terpenting adalah dana, dana harus dirancang sedemikian
rupa agar rencana pembangunan sarana prasaran olahraga dapat terlaksana
dengan optimal.Untuk itu perlu dikembangkangkan ketiga faktor ini secara
serius agar sarana prasarana olahraga di Indonesia sesuai dengan
perkembangan jaman.
40. 2. Memperhatikan peta kependudukan Indonesia, kepadatan dan
penyebaran penduduknya, karena jumlah kebutuhan prasarana olah raga
harus sesuai dengan jumlah penduduk yang akan menggunakannya.
41. 3. Mengacu pada standar kebutuhan prasarana olahraga sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan.
42. 4. Otonomi Daerah dapat dimanfaatkan dengan baik yakni harus ada
koordinasi agar dapat memberi saran dan pedoman teknis karena mereka
lebih mengetahui bagaimana kondisi daerahnya sehingga dapat
menyempurnakan pengembangan sarana prasarana olahraga yang sesua
dengan perkembangan jaman.
43. 5. Adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
agar dapat saling memberi masukan baik yang bersifat teknis maupun non
teknis dan bekerjasama membangun sarana prasarana olahraga yang sesuai
dengan perkembangan jaman

FUNGSI, TUJUAN , SAN MANFAAT SARANA DAN PRASARANA


OLAHRAGA

Tujuan

Kegiatan olahraga memerlukan ruang untuk bergerak. Kebutuhan ruang utntuk


bergerak itu ditentukan dengan standart kebutuhan ruang perorangan. Sebagai
contoh Republik Federasi Jerman ditantukan kebutuhan ruang sebesar 3,5 m2. Itu
artinya sarpras olahraga minimal disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang
berolahraga itu sendiri. Sehingga disini kunci dan tujuan sarpras adalah sebagai
media olahraga yang diharapkan dengan adanya sarana penunjang kegiatan
olahraga bisa berjalan dengan baik.
Fungsi

>>Fungsi prasarana beserta sarananya adalah sebagai lokasi atau tempat dalam
bisnis maupun aktivitas olahraga. Sehingga akan saling mendukung dengan
adanya tempat dan juga perlengkapan beraktivitas.

>>Dalam kegiatan olahraga banyak ditemukan adanya kecelakaan yang


mengakibatkan cidera ringan maupun parah. Disinilah sarana memiliki banyak
fungsi sebagai pendukung adanya prasarana. Salah satunya sebagai protector atau
pelindung demi meminimalisasikan terjadinya kecelakaan. Contohnya Mobil
F2008 ini memasang pengaman lateral di dekat kepala pembalap. Fungsi alat
tersebut adalah agar kepala pembalap tetap aman saat terjadi kecelakaan. (Ari
Diaz, www.tribunkaltim.com)

Manfaat

Banyak fasilitas olahraga yang pemakaiannya belum sesuai dengan kondisi


sebenarnya. Seperti halnya bermain sepak bola di lapangan bola basket tanpa
menggunakan alas kaki maupun sepatu. Latihan yang seperti ini tidak akan
mempunyai banyak nilai daya guna. Karena sebenarnya latihan sepak bola yang
benar adalah di lapangan berumput dengan memakai sepatu sepak bola. Sehingga
jika dimanfaatkan secara benar maka manfaat yang diperoleh sangat banyak.
Tidak lain manfaat sarana prasarana adalah dapat meningkatkan kualitas
kesehatan serta mendukung berlangsungnya perlombaan dan pertandingan.

44. SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM CABANG


ESTAFET

Sarana prasarana olah raga adalah semua sarana prasarana olahraga yang
meliputi semua lapangan dan bangunan olah raga yang berkaitan dengan
lari estafet beserta perlengkapannya untuk melaksanakan program
kegiatan olah raga tersebut. Sebelum membahas sarana dan prasarana
dalam cabang olaraga estafet.terlebih dahulu membahas pengertian dan
teknik – teknik cabang olaraga estafet berikut :
LARI ESTAFET
A. Pengertian Lari Sambung (Estafet)

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai.
Dalam satu regu
lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga,
dan keempat.
Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor lari
yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
kesatu kepada
pelari berikutnya.
Nomor lari sambung yang sering diperlombakan adalah nomor 4x100
meter dan
nomor 4x400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik lari saja
yang perlu
diperhatikan, tetapi pemberian dan menerima tongkat di zona (daerah)
pergantian
seperti penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk
meneruskan berita yang elah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor
diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk
meneruskan
api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api Olimpiade berasal dari
tradisi Yunani
tersebut
Lari estafet 4x100 meter dan 4x400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang
ini,
pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm.
Estafet 4x100
meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor Olimpiade dan 4x400
meter
dilombakan sejak tahun 1972
B. Teknik Lari Sambung (Estafet)
Suksesnya lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian
tongkat.
Waktu yang dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat
estafet
berlangsung dengan baik pula. Suatu regu lari estafet yang terjadi dari
pelari-pelari
yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu
melakukan
pergantian tongkat estafet dengan sukses.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah
Panjang tongkat : 28-30 cmDiameter tongkat : 38 mm
Berat tongkat : 50 gr
C. Cara Penerimaan Tongkat
Perlombaan lari sambung mengenal dua cara penerimaan tongkat, yaitu:
• Keterampilan teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil
menolehkan
kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya.
Penerimaan
tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4x400 meter.
• Keterampilan teknik penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak
melihat
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat
tongkat
yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya
digunakan

dalam lari estafet 4x100 meter.


D. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet
Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya
yang
dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada
pelari
lainnya, agar dapat melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai
keterampilan
gerak lari dan keterampilan memberi serta menerima tongkat yang
dibawanya.
Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu
dikalahkan
oleh regu lainnya hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak
menerima dan
memberikan tongkat dari satu pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan,
seringkali
suatu regu didiskualifikasi hanya karena kurang tepatnya penerimaan dan
pemberian
tongkat.
Lari sambung mengenal dua keterampilan teknik pemberian dan
penerimaan tongkat, yaitu:
 Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari
bawah
Keterampilan teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat
dengan
tangan kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan
tangan
kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan
melalui
bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan
telapak
tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari
tangan
lainnya dirapatkan.
 Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari
atas
Keterampilan teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari
belakang ke depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas
pada
talapak tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat
mengayunkan tangan
dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari
di buka
lebar dan raji-jari angan lainnya rapat.
Pada keterampilan teknik pemberian tongkat dari atas, pemberian dan
penerimaan
tongkat dilakukan pada bagian tangan yang sama. Apabila pemberi
melakukannya
dengan angan kanan, penerima akan melakukannya dengan tangan kanan
pula.
E. Daerah Pergantian Tongkat Estafet Antarpelari
Suatu regu lari estafet yang terdiri dari pelari-pelari yang baik hanya akan
dapat
memenangkan perlombaan jika mampu melakukan pergantian tongkat
estafet dengan
cepat dan sempurna. Cara menempatkan pelari-pelari tersebut adalah
sebagai berikut.

Pelari ke-1 ditempatkan didaerah start pertama dengan lintasan di


tikungan.
Pelari ke-2 ditempatkan didaerah start kedua dengan lintasan lurus.
Pelari ke-3 ditempatkan didaerah start ketiga dengan lintasan ditikungan
Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan linasan lurus dan
berakhir di
garis finishZona pergantian pada Lari Estafet hanya berada 10 meter di
depan garis start atau
berada 10 meter di belakang garis start.Seperti Gambar di bawah ini :
F. Latihan Memberi dan Menerima Tongkat Estafet dalam Bentuk
Perlombaan
Tujuan: melatih kerjasama dalam ketepatan dan kecepatan berlari sehingga
hasil akhir
dapat tercapai dengan baik.
Cara Melakukannya:
 Buatlah beberapa regu estafet (masing-masing terdiri dari 4 pelari atau
siswa) dan
masing-masing pelari atau siswa ditempatkan dengan jarak 100 meter
 Setalah ada aba-aba ”bersiap” pelari pertama segera menempatkan
posisinya (sikap
start jongkok)
 Setelah ada aba-aba ”ya”, pelari tersebut berlari secepat-cepatnya
menuju pelari
atau atlat kedua yang sudah siap untuk menerima tongkat
 Setelah keempat pelari menyelesaikan tugasnya dan pelari terakhir
(keempat) masuk ke garis finish tanpa membuat kesalahan maka regu yang
tiba di garis finish
pertama keluar sebagai pemenang
G. Hal-Hal yang Perlu Diperhaikan dan Peraturan Perlombaan Lari Estafet
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet:
 Pemberian tingkat sebaiknyasecara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3
memegang
tongkat pada angan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima aau
memegang
tongkat dengan tangan kiri
 Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari
masing-
masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik
dalam
tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan
yang baik
 Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan
tepat
 Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan
masing-
masing.
H. Peraturan Perlombaan
Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, 1,20 meter dan
bagi
pelari estafet 4x100 meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah
suatu daerah di
mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini
tidak terjadi
pergantian tongkat.
Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun
sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila tongkat
terjatuh,
pelari yang menjatuhkannya harus mengambilnya.
Tongkat estafet harus berukuran panjang tongkat 28-30 cm, diameter
tongkat 38
mm, berat tongkat 50 gr
Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing
sampai tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari
ketiga dan
pelari keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai
kedatangan
pelari seregunya

SARANA DALAM LARI ESTAFET

1. TONGKAT ESETAFET

Tongkat estafet dalam olahraga lari estafet adalah benda yang diberikan secara
bergilir dari satu peserta lari ke peserta lari lainnya. Karena itu tongkat ini pun
tidak sembarangan dibuat. Ukurannya pun dibuat sesuai dan pas dengan panjang
genggaman pelari pada umumnya. Panjang tongkat dalam olahraga lari estafet ini
adalah 29, 21 cm. Untuk tongkat pelari dewasa dan pelari anak-anak pun berbeda
ukuran diameternyanya. Anak-anak mempunyai diameter tongkat yang lebih kecil
dari orang dewasa yaitu 2,54 cm. Sedangkan diameter tongkat estafet orang

dewasa adalah 3,81 cm.

2. BAJU (PAKAIAN ESTAFET)


3. SEPATU ESTAFET
4. LINTASAN ESTAFET
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam rangka untuk memberikan masukan dalam pelaksanan suatu permainan


untuk pembelajaran sarana dan prasarana olaraga yang mencakup cabang olaraga
lari estafet, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan di tinjau dari beberapa
aspek sebagai berikut:

1. Sarana prasarana olah raga adalah semua sarana prasarana olahraga


yang meliputi semua lapangan dan bangunan olah raga yang berkaitan
dengan lari estafet beserta perlengkapannya untuk melaksanakan
program kegiatan olah raga tersebut.

2. Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara begantian. Satu regu
pelari sambung terdiri dari 4 orang pelari.

Saran

Agar dapat lebih memahami dan mendalami bagaimana dan apa saja sarana
dan prasarana olahraga yang mencakup dalam cabang olaraga lari estafet.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ui.ac.id/download/files/bpma/Prasarana_&_Sarana.pdf

http://santriw4n.wordpress.com/2009/11/14/sarana-dan-prasarana-penjas/

http://cvjayabersama.com/article/53881/standar-ukuran-tongkat-estafet-standard-
size-stick-relay.html

http://www.anneahira.com/olahraga-lari-estafet.htm

You might also like