Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
1. Beton
2. Kabel/Tendon Baja Prategang
3. Grouting
4. Anchor
POT A-A POT B-B
Beton
Campuran antara semen portland atau semen
hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar
dan lain dengan atau tanpa bahan tambahan
yang membentuk masa padat
(SNI 03-2847-2002)
Tendon
Elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang,
kawat untai atau suatu suatu bundel dari
elemen elemen-elemen tersebut yang
digunakan untuk memberi gaya prategang pada
beton (SNI 03-2847-2002)
2.Baja
a. Baja prategang
Tipe tendon
Duct “VSL”
Duct “DSI”
Grouting
• Grouting harus terdiri dari semen portland
dan air; atau semen portland, pasir, dan air.
Bahan untuk grout yaitu semen portland, air,
pasir dan Bahan tambahan yang mengandung
kalsium klorida tidak boleh
dipergunakan. (SNI 03-2847-2002)
Pemilihan Proporsi Grouting
1) proporsi dari bahan untuk grout harus didasarkan pada salah satu
ketentuan berikut :
a) hasil pengujian dari grout yang masih basah dan yang sudah
mengeras yang dilaksanakan sebelum pekerjaan grout dimulai atau ;
b) rekaman pengalaman sebelumnya dengan bahan dan peralatan
yang serupa dan pada kondisi lapangan yang sebanding.
2) semen yang digunakan untuk pekerjaan harus sesuai dengan pilihan
semen yang digunakan untuk dasar penentuan proporsi grout.
3) Kadar air harus seperlunya cukup untuk menjamin tercapainya
pelaksanaan pemompaan grout yang baik; tetapi nilai rasio berat air-
semen tidak boleh melampaui 0,45
4) Penurunan kemampuan alir grout yang telah tersedia akibat penundaan
pelaksanaan grouting tidak boleh diatasi dengan menambah air.
Grouting “VSL”
Tipe E
Tipe CS
2000
Tipe CS
2000
Angkur Mati
Tipe L
Tipe P
Tipe H
Angkur “DSI”
Angkur hidup
Tipe ED
Tipe MA
Angkur Mati
Tipe ZF/ZR
Hidroulik DSI dan VSL
Kehilangan gaya prategang seketika
dikarenakan :
Duct
(pembungkus tendon)
Angkur
LATAR BELAKANG PROYEK