Professional Documents
Culture Documents
BAGIAN SATU
MENJADI MUSLIM SEJATI
Brainstorming :
1 53509284.doc
Bab Satu
Agama dan Tuhan, Pandangan Kaum Atheis
Apa yang anda pikirkan, yang menjadi orientasi dalam kehidupan anda
saat ini, cara pandang mengenai diri dan masyarakat, mengenai hidup
dan kehidupan dalam semua aspek, sangat dipengaruhi oleh
paradigma yang anda ikuti dan berlaku dalam masyarakat. Bagaimana
paradigma yang berlaku dan diikuti sebagian besar orang dalam suatu
masyarakat, secara umum bisa kita cermati dalam logika stereotip
yang bisa kita diskusikan dalam buku ini.
2 53509284.doc
Di Ambon, beberapa tahun lalu juga terjadi peperangan dengan
baku tembak, saling membunuh, dengan peralatan pedang, samurai,
tombak, dan pistol rakitan antara kaum muslimin dan kaum nasrani.
Konflik yang tak pernah ada habisnya juga terjadi antara
organisasi NU dan Muhammadiyah, padahal dua organisasi ini sama-
sama dari kelompok muslim. Barangkali di tingkat pimpinan, ada
upaya untuk meredam konflik itu, namun di kalangan masyarakat
bawah, masih sering mereka tidak bersedia untuk duduk dalam satu
forum.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kaum muslim Indonesia
juga mengalami ketakutan dan kekhawatiran jika menunjukkan
identitas keislamannnya, karena distampel sebagai teroris. Mereka
yang dicurigai teroris, akan ditangkap oleh pasukan detasemen 88
antiteror dan harus melakukan serangkaian proses pemeriksaan.
Dengan beragama diharapkan akan mendapatkan ketentraman,
kedamaian dan kebahagiaan malah yang didapat sebaliknya,
ketakutan dan kecemasan.
Apa yang saya uraikan merupakan realitas di depan mata yang
pada akhirnya memunculkan pernyataan yang stereotip, untuk apa
kita beragama jika agama justru mengantarkan kita pada peperangan,
kehancuran, hilangnya kedamaian? Banyak orang akhirnya tak mau
peduli terhadap ajaran agamanya, cenderung bersikap pasif, cuek
bahkan tak mau membawa konsep agama dalam kehidupannya,
khususnya dalam masyarakat.
3 53509284.doc
adalah: Mengapa masyarakat harus memiliki ilusi? Mengapa pula
masyarakat membutuhkan ilusi-ilusi religius?
Bagi Marx, agama merupakan medium dari ilusi sosial. Dalam
agama tidak ada pendasaran yang real-obyektif bagi manusia untuk
mengabdi pada kekuasaan supranatural. Hal ini bisa dijelaskan dari
bagaimana agama berkembang. Agama berkembang karena
diwartakan oleh masyarakat yang mempunyai kekuasaan atau oleh
masyarakat yang mempunyai kekuasaan atau oleh masyarakat yang
didukung oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan itu. Agama tidak
berkembang karena ada kesadaran dari manusia akan pembebasan
sejati, tetapi lebih karena ada keasadaran dari manusia akan
pembebasan sejati, tetapi lebih karena kondisi yang diciptakan oleh
orang-orang yang memiliki kuasa untuk melanggengkan
kekuasaannya. Propaganda agama yang dilakukan oleh orang-orang
yang memiliki kekuasaan dipandang oleh Marx sebagai sikap meracuni
masyarakat. (Eusta Supono, Agama Solusi atau Ilusi?, 2003)
Karena itu, komunitas yang sefaham dengan Marx berpandangan
agama hanya menghambat kemajuan dan modernisasi. Dengan
berbagai aturan, norma, dogma-dogma dan kaidah yang ada dalam
ajaran agama membuat masyarakat terbelenggu, terhambat dalam
produktifitas maupun kreativitasnya, dan tak bisa melakukan
peningkatan kebudayaan dan peradaban bagi perkembangan
masyarakatnya. Karena itu agama harus ditolak dan ditinggalkan.
4 53509284.doc
1872), hanya alamlah yang ada. Manusia adalah alamiah juga. Yang
penting bagi manusia bukan akalnya, tetapi usahanya. Sebab
pengetahuan hanyalah alat agar usaha manusia berhasil. Kebahagiaan
manusia dapat dicapai di dunia ini. Oleh karena itu menurutnya,
agama dan metafisika harus ditolak.
Menurut Feuerbach, agama timbul dari sifat egoisme manusia
yang mendambakan kebahagiaan. Apa yang tidak ada pada manusia
tetapi didambakannya, digambarkan sebagai kenyataan yang ada
pada para dewa (atau Tuhan). Karena itu, Dewa (atau Tuhan)
sebenarnya merupakan keinginan manusia. (Drs A. Chairil Basori,
Filsafat, 1987)
Penganut faham materialisme, menganggap sebenarnya Tuhan itu
tidak ada. Adanya Tuhan tak dapat dibuktikan. Mereka lebih percaya
Tuhan itu tidak ada. Jika keberadaan Tuhan tidak diakui, maka secara
otomatis ajaran dan kebenaran yang bersumber darinya yaitu agama
pun tidak diakui. Paling tidak bagi mereka yang berpaham
materialisme, menolak keberadaan Tuhan.
Akibat penolakan atas keberadaan Tuhan, mendorong penganut
paham ini bebas melakukan tindakan yang mereka sukai, tanpa rasa
takut akan mendapat murka dari Tuhan.
5 53509284.doc
Perkembangan pemikiran manusia baik perorangan maupun
masyarakat, manurut Auguste Comte (1798-1857) berlangsung
dalam tiga zaman yaitu zaman teologis, metafisis dan zaman positif.
a. Zaman Teologis
Zaman dimana manusia percaya bahwa di belakang gejala-gejala
alam, terdapat kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur fungsi dan
gerak gejala-gejala tersebut. Pada masyarakat primitive, mereka
percaya benda-benda seperti batu, pusaka, keris, dan sebagainya
mempunyai kekuatan atau berjiwa (animisme), sehingga mereka
begitu mengagungkan dan memuliakan benda-benda tersebut. Pada
tahap selanjutnya, manusia percaya akan adanya Dewa-dewa
(politheisme), sehingga mereka mengagungkan dan melakukan
penyembahan terhadap Dewa-dewa tersebut, seperti Dewa Matahari,
Dewa Padi, Dewa Gunung, Dewa Cinta. Dewa Pemberi Harta dan lain-
lainnya. Mereka bahkan siap mengorbankan apapun agar Sang Dewa
tidak murka pada masyarakat. Selanjutnya, manusia percaya adanya
satu kekuatan besar, pemimpin para Dewa atau terkumpulnya Dewa-
dewa menjadi satu yaitu Tuhan yang Maha Kuasa. (monotheisme).
b. Zaman Metafisis
Kekuatan-kekuatan yang dimiliki para dewa itu, kekuatan
adikodrati diganti dengan kekuatan-kekuatan abstrak. Mereka percaya
benda-benda di alam semesta itu menyimpan energi, yang dengan
suatu cara tertentu kekuatan energinya dapat dimanfaatkan bagi
kebutuhan dan kepentingan hidup masyarakat.
c. Zaman Positif
Ketika masyarakat tidak lagi berusaha mencapai pengetahuan
tentang yang mutlak baik dari sisi teologis maupun metafisis. Manusia
berusaha mendapatkan hukum-hukum dari fakta-fakta yang
didapatinya dengan pengamatan dan akalnya. Tujuan tertinggi dari
zaman ini, akan tercapai bilamana gejala-gejala telah dapat disusun
dan diatur di bawah satu fakta yang umum saja.
Hukum ketiga tahap zaman tersebut tidak hanya berlaku bagi
perkembangan rohani seluruh umat manusia, tetapi juga berlaku bagi
tiap perseorangan. Umpamanya sebagai kanak-kanak adalah seorang
teolog, sebagai pemuda menjadi metafisikus, dan sebagai orang
dewasa adalah seorang fisikus. (Drs A. Chairil Basori, Filsafat, 1987)
Pada tahap positivisme, manusia telah mampu dengan akal dan
pengetahuannya mengatasi setiap permasalahan. Dengan telah
ditemukannya lampu listrik, mesin jahit, mesin industri, traktor dan
sebagainya, maka seluruh kebutuhan hidup manusia dapat dipenuhi
dengan mempergunakan akal dan pengetahuannya. Maka pada tahap
ini manusia tidak lagi membutuhkan Dewa-dewa maupun Tuhan untuk
membantu mengatasi permasalahannya.
6 53509284.doc
5. Tuhan Telah Mati?
Dengan kemampuan akal dan pengetahuannya, manusia bahkan
berkeinginan untuk bisa menguasai alam. Kehendak untuk berkuasa
merupakan dasar dan sumber tingkah laku manusia. Kehendak untuk
berkuasa memasuki semua bidang kegiatan manusia: kesadaran
hidup, perwujudan nilai-nilai agama, kebudayaan dan lain-lain.
Kehendak untuk berkuasa bahkan merupakan kenyataan yang benar
akan dunia ini. Dunia ini adalah kehendak untuk berkuasa, lain tidak.
Inilah salah satu pokok pikiran Friedrich Nietzsche (1844 –
1900), tokoh filsafat yang Anti-Theisme. Menurut Nietzsche, kehendak
untuk berkuasa ini nampak dalam ilmu pengetahuan. Dengan ilmu
pengetahuan, manusia ingin menyelidiki dunia untuk menemukan
kenyataan dunia yang menjadi. Dengan ilmu, semua yang ada diubah
kedalam bentuk-bentuk yang pasti. Maka ilmu pengetahuan dapat
didefinisikan sebagai penjelmaan alam menjadi konsep-konsep,
dengan tujuan untuk menguasai alam.
Agama juga dinyatakan sebagai perwujudan kehendak untuk
berkuasa. Semua agama hakekatnya berasal dari kehendak untuk
berkuasa. Karena kehendak untuk berkuasa ini tidak dapat dipenuhi
dengan kekuatan manusia sendiri, maka manusia menyerahkan
usahanya kepada pribadi yang lebih tinggi. Manusia lari kepada Tuhan
yang Maha Kuasa, karena ia sendirian tidak dapat mengalahkan
kekuatan yang dihadapinya.
Bagi Nietzsche, manusia yang ideal adalah superman. Dengan
superman kehendak untuk berkuasa atas dunia menjadi sempurna.
Sejarah akan mencapai kesudahannya pada kehadiran manusia
superman ini. Superman adalah manusia yang mengetahui bahwa
Tuhan telah mati, bahwa tidak ada sesuatupun yang melebihi atau
mengatasi dunia ini. Superman akan muncul bila manusia telah
mempunyai keberanian untuk mengubah system nilai, untuk
menghancurkan nilai-nilai yang ada terutama nilai-nilai lama, dan
menyusun dan menggantinya dengan nilai-nilai baru yang melebihi
sebelumnya. (Drs A. Chairil Basori, Filsafat, 1987)
Pernyataan yang cukup berani dari Nietzche bahwa “God is dead”
(Tuhan telah mati) telah mampu membuat masyarakat yang anti
Tuhan untuk melangkah dengan keyakinan diri yang penuh, untuk
melakukan kreativitas yang liberal. Jika tuhan telah mati dengan
segala perintah dan larngannya, maka berarti dunia sudah terbuka
untuk sebuah kebebasan dan kreativitasnya.
Segalanya berjalan dengan sendirinya, alam semesta bergerak
dan berputar mengikuti hokum alam, tanpa campur tangan lagi dari
Tuhan. Demikianlah, pemikiran yang liberal semacam ini banyak yang
melanda masyarakat modern, yang meski tidak secara terus terang,
telah menganggap bahwa God is dead. Tuhan telah mati!
7 53509284.doc
6. Manusia Sebagai Makhluk Pencari Kebenaran.
Namun tidak semua masyarakat mengikuti pemikiran para ahli
filsafat yang anti Tuhan itu. Banyak diantara mereka yang tidak pernah
puas dengan penjelasan para ahli pikir dunia masa lampau. Manusia
menyadari bahwa dirinya berbeda dengan binatang. Adanya akal yang
melengkapi makhluk bernama manusia, membedakannya dari
makhluk yang lain. Dengan akalnya manusia terus bertanya, mencari
jawaban atas setiap pertanyaan. Pertanyaan yang paling mendasar
adalah Siapakah aku? Dari mana aku? Hendak kemana Aku?
Pertanyaan-pertanyaan ini terus mengusiknya yang membutuhkan
jawaban yang memuaskan. Termasuk pertanyaan tentang Tuhan dan
alam semesta? Manusia ingin mengetahuinya dengan cara bertanya
dan berpikir.
Dengan menggunakan akalnya inilah manusia berusaha untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan yang muncul pada dirinya.
Menurut Endang Syaifudin Ansori, Manusia adalah hewan yang
berpikir. Berpikir adalah bertanya. Bertanya adalah mencari jawaban.
Mencari jawaban adalah mencari kebenaran. Mencari kebenaran akan
Tuhan, alam dan manusia. Jadi pada akhirnya : Manusia adalah
makhluk pencari kebenaran. (Endang Syaefuddin Anshari, Ilmu,
Filsafat dan Agama, 1987)
Lalu apa itu kebenaran? Dalam dunia ilmu pengetahuan,
kebenaran adalah kebenaran ilmiah, suatu pengetahuan yang jelas
dari suatu obyek materi yang dicapai menurut obyek forma (cara
pandang) tertentu dengan metode yang sesuai dan ditunjang oleh
suatu system yang relevan. Pengetahuan demikian ini tahan uji baik
dari verifikasi empiris maupun yang rasional.
Dalam pembahasan tentang teori kebenaran, Endang
mengemukakan tiga teori yaitu teori korespondensi, teori konsistensi
dan teori pragmatis. Uraian tiga teori itu dijelaskan sebagai berikut.
8 53509284.doc
Teori ini disebut pula coherence, adalah kebenaran, tidak dibentuk
atas hubungan antar putusan (gudgement) dengan sesuatu yang lain,
yaitu fakta atau realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan
itu sendiri. Atau secara sederhana dapat dikatakan nahwa menurut
teori konsistensi, suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu
bersifat konsisten atau koheren dengan pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang telah dianggap benar, tanpa mempedulikan fakta
yang ada. Contohnya, “murid SMA Satu pintar-pintar” adalah
pernyataan awal (terdahulu) yang benar. “Harno adalah murid yang
pintar”, pernyataan ini dianggap benar jika Harno adalah murid SMA
Satu. Dasar pembenaran pernyataan “Harno murid yang pintar”
karena koheren dengan pernyataan sebelumnya, “murid SMA Satu
pintar-pintar”.
9 53509284.doc
Empiris berarti suatu kebenaran berdasarkan pengalaman yang
dapat ditangkap dengan pancaindra. Pengetahuan tersebut berasal
dari pengalaman manusia, dari dunia luar yang ditangkap dengan
pancaindranya. Sehingga kebenaran tersebut dapat juga diketahui
oleh orang lain sebagai kebenaran yang dapat ditangkap dengan
pancaindranya pula. Misalnya kebenaran mengenai air yang
dipanaskan dalam suhu 100 derajat celcius akan mendidih. Ini
merupakan kebenaran yang berdasarkan pengalaman-pengalaman
yang pernah dijalani manusia, maka terhadap hal tersebut secara
empiris manusia lainpun akan menemui hal yang sama.
Obyektif berarti suatu kebenaran harus mengandung nilai
obyektifitas, berdasarkan fakta yang menjadi obyek pengetahuan,
bukan berdasarkan yang menilai atau yang mengamati (subyek-nya).
Sebuah kebenaran harus dapat dibuktikan oleh orang lain dan akan
memperoleh pengetahuan yang sama. Misalnya air akan bergerak
mengalir pada tempat yang lebih rendah atau menurun. Kebenaran
demikian dapat dibuktikan orang lain dan diperoleh pengetahuan yang
sama pula.
Rasional berarti kebenaran tersebut bersumber dari akal (rasio)
atau pikiran manusia, dimana pengalaman-pengalaman hanya sebagai
perangsang bagi pikiran. Kebenaran demikian merupakan kesimpulan
dari pengalaman-pengalaman sebelumnya dan menjadi pengetahuan
dalam akal manusia. Bahkan tanpa perlu pembuktianpun, kebenaran
itu tak terbantahkan. Misal, pernyataan garis lurus merupakan jarak
terdekat diantara dua buah titik, maka kita mau tidak mau harus
mengakui kebenaran pernyataan tersebut.
Sistematis berarti berurutan, yakni dalam menemukan
kebenaran harus melalui proses yang berurutan. Dalam suatu
penelitian ilmiah, sistematis itu bila dilakukan melalui tahapan-tahapan
memilih dan merumuskan masalah, menyusun latar belakang teoritis,
menetapkan hipotesis, menetapkan variable, memilih alat
pengump[ulan data, menyusun rancangan penelitian, menentukan
sample, menyimpulkan dan menyajikan data, mengolah dan
menganalisis data, menginterpretasi hasil analisis dan mengambil
kesimpulan, menyusun laporan dan mengemukakan implikasi. (Drs.
Cholid Narbuko dan Drs H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, 2003)
Untuk menghasilkan sebuah kebenaran ilmiah juga harus
didukung dengan berpikir dan bersikap ilmiah yaitu dengan tahapan
skeptis, analitis, dan kritis. Skeptis adalah upaya untuk selalu
menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pernyataan.
Analitis adalah kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap
permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang
menjadi masalah utama dan sebagainya. Kritis adalah berupaya untuk
mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu obyektif. Untuk
ini maka dituntut agar data dan pola berpikirnya selalu logis. (Drs.
Cholid Narbuko dan Drs H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, 2003)
10 53509284.doc
8. Asal Usul Kehidupan
Untuk mengetahui realitas kehidupan manusia dan alam
semesta, pertanyaan yang muncul mengemuka adalah bagaimana
awal mula kehidupan di dunia ini. Siapakah yang menciptakan alam
semesta dan bagaimana proses penciptaannya?
Dalam buku pelajaran Biologi Kelas III di SMA, kita dapatkan
penjelasan mengenai asal-usul kehidupan. Bagi mereka yang sempat
duduk di bangku SMA Jurusan IPA/Biologi, tentu pernah mendapatkan
sub materi pelajaran Asal Usul Kehidupan ini.
Ada beberapa teori yang dikemukakan yaitu teori-teori
abgiogenesis, biogenesis, kosmozaik, evolusi kimia dan evolusi
biologi.
a. Teori Abiogenesis
Menurut teori Abiogenesis, kehidupan berasal dari materi yang
tidak hidup atau benda mati dan terjadi begitu saja (spontan). Itulah
sebabnya, teori ini dinamakan pula teori generatio spontanea. Teori
abiogenesis ini dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles (334 –
332 SM), seorang filsuf dan ilmuwan Yunani Kuno. Teori ini bertahan
ratusan tahun. Munculnya teori ini didasarkan pada pengamatan
sederhana terhadap apa yang mereka lihat di sekelilingnya tanpa
didukung oleh peralatan yang memadai. Sebagai contoh, karena
cacing berada di dalam tanah, maka cacing berasal dari tanah.
Dengan alasan yang sama, mereka menganggap katak berasal dari
Lumpur, belatung berasal dari daging yang membusuk, dan
sebagainya.
b. Teori Biogenesis
Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori ini
menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
Teori biogenesis mendapat dukungan dari Francesco Redi (1626 –
1697), Lazzaro Spallanzani (1727 –1799) dan Louis Pasteur
(1822 –1895). Ketiganya melakukan percobaan untuk membuktikan
teori biogenesis.
11 53509284.doc
tertutup tidak terdapat larva Berdasarkan percobaan ini, Redi
berkesimpulan bahwa larva bukan berasal dari daging, melainkan
berasal dari telur lalat yang disimpan dalam daging.
c. Teori Kosmozoik
Teori ini dikemukakan oleh Richter (1865) dan didukung oleh
Thompson, Helmholtz dan Van Tieghan. Menurut teori ini,
benda-benda langit yang panas berpijar pada bagian
permukaannnya saja. Bagian-Bagian dalamnya tetap dingin
sehingga embrio suatu organisme yang menempati bagian
dalamnya tetap hidup. Selanjutnya, organisme-organisme
menyebar sampai ke bumi dan tumbuh subur di bumi. Kemudian
organisme-organisme ini berkembang dan berevolusi hingga
menghasilkan seluruh spesies yang ada sekarang ini.
12 53509284.doc
system tata surya berumur kira-kira 5000 juta tahun atau 5 milyar
tahun.
Pada saat suhu atmosfer turun menjadi sekita 100 derajat Celcius,
terjadi hujan air mendidih selama beberapa ribu tahun. Pada kondisi
seperti ini, kehidupan di bumi tidak mungkin terbentuk, tetapi
sangat memungkinkan terjadi reaksi-reaksi kimia karena
tersedianya materi dan energi yang berlimpah.
13 53509284.doc
sifat-sifat yang menguntungkan ini mengubah individu-individu
menjadi spesies yang berbeda total dari leluhur mereka. Dengan
demikian, manusia ialah produk yang paling maju dari mekanisme
seleksi alamiah ini. Singkatnya, suatu spesies berasal dari spesies lain.
Dua teori evolusi pokok yang terkandung dalam buku tersebut
adalah sebagai berikut (a) Spesies yang hidup sekarang berasal dari
spesies yang hidup di masa lampau.
Dan (b) Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Ahli evolusi lain, Alfred R. Wallace (1823-1913) ternyata
mempunyai pemikiran yang sama dengan pemikiran Darwin, meskipun
diantara mereka tidak saling mengenal. Pemikiran mereka disajikan
bersama dalam pertemuan antar ilmuwan di London yang tergabung
dalam Linneon Society of London pada tanggal 1 Juli 1858. Sejak saat
itu teori evolusi Darwin didukung oleh banyak ilmuwan di
dunia.Menurut teori evolusi Darwin, manusia merupakan hasil proses
evolusi dari spesies lain yang hidup lebih dahulu yaitu kera.
Dalam perkembangan selanjutnya, oleh para pendukung teori
evolusi ini dengan mengemukakan teori neo-Darwinisme. Menurut
teori ini spesies berkembang sebagai hasil dari mutasi-mutasi,
perubahan-perubahan kecil dalam gen mereka, dan yang paling
sesuailah yang bertahan hidup melalui mekanisme seleksi alam.
Selanjutnya mereka juga mengembangkan teori punctuated
equilibrium (keseimbangan bersela) yang menyatakan bahwa makhluk
hidup tiba-tiba berkembang menjadi spesies lain, meski tanpa bentuk
transisinya. Dengan kata lain, spesies tanpa ”nenek moyang”
evolusioner tiba-tiba muncul. (Harun Yahya, Allah is Known Through
Reason, 52)
Menurut teori evolusi, manusia dan kera modern mempunyai
leluhur yang sama. Makhl-makhluk ini berkembang seiring dengan
waktu dan beberapa diantara mereka menjadi kera-kera masa kini,
sedangkan sekelompok lain yang mengikuti cabang evolusi lain
menjadi manusia manusia masa kini.
Para evolusionis menyebut ”leluhur bersama” pertama manusia
dan kera ini ”Australopithecus” yang berarti ”Kera Afrika Selatan”.
Terdapat berbagai jenis Australopithecus, yang hanya spesies kera
lama yang telah menjadi berbeda. Sebagiannya tegap, sementara
yang lainnya kecil dan rapuh.
Para evolusionis menggolongkan tahap evolusi manusia
berikutnya sebagai ”Homo”, yakni ”manusia”. Menurut klain
evolusionis, makhluk hidup dalam tahap ”homo” ini lebih berkembang
dari pada Australpithecus, dan tidak banyak berbeda dari manusia
modern. Manusia modern masa kini, Homo sapiens, konon terbentuk
pada tahap terakhir evolusi spesies ini. (Harun Yahya, Allah is Known
Through Reason, 58-59)
14 53509284.doc
Dalam uraian mengenai teori-teori pengetahuan dan hasil dari
penelitian sains diatas, belum ada yang bisa tuntas membahas dan
membuktikan adanya Tuhan. Dimanakah Tuhan? Tak ada ilmuwan
yang mampu menjawab pertanyaan mengenai keberadaan Tuhan dan
memberikan bukti-bukti secara ilmiah.
15 53509284.doc
Bab Dua
Existensi Tuhan, Bantahan Atas Paradigma Kaum Atheis
16 53509284.doc
memberikan masukan pengetahuan pada akal/otak untuk dianalisis
dan disimpulkan menjadi suatu kebenaran.
Akal atau rasio manusia yang digunakan untuk berpikir, mengolah
informasi mengenai fenomena alam dan lingkungan yang diberikan
oleh panca indera ternyata juga memiliki keterbatasan dan kelemahan.
Memang dengan akal manusia bisa mengolah informasi, membentuk
pengertian-pengertian, pendapat-pendapat, kesimpulan-kesimpulan
suatu pengetahuan. Tetapi pengetahuan yang mampu didapatkan
sebatas pada informasi yang diberikan oleh panca indera (yang sering
keliru), dan kemampuan berpikirnya juga sebatas pengalaman-
pengalaman yang pernah didapatnya. Kalaupun berpikir untuk sebuah
idea dan gagasan baru, tetap terbatas pada abstraksi yang mampu
dibentuknya yang sifatnya subyektif. Sehingga belum tentu bisa
diterima orang lain dan komunitas lainnya. Maka kebenaran yang
didapatnya adalah kebenaran yang subyektif, kebenaran yang relative
sifatnya. Tidak bisa dijadikan sebagai pedoman.
Emmanuel Kant (1724-1804) dalam bukunya yang terkenal
Critic der Theoritische Vernunft, mengakui akan keterbatasan akal
manusia. Dia menandaskan bahwa penyelidikan dengan akal (budi)
benar-benar dapat memberikan sesuatu pengetahuan mengenai dunia
yang tampak, akan tetapi akal (budi) itu sendiri tidak sanggup untuk
membeikan kepastian-kepastian, dan bahwa berkenaan dengan
pertanyaan-pertanyaan terdalam mengenai Tuhan, manusia, dunia,
dan akhirat, akal (budi) manusia itu tidak mungkin memperoleh
kepastian-kepastian, melainkan hidup dalam pengandaian. (Endang
Saifuddin Anshari, Wawasan Islam, 2004)
17 53509284.doc
yang memiliki kekuasaan dipandang oleh Marx sebagai sikap meracuni
masyarakat.
Pernyataan Marx bahwa agama sebagai candu masyarakat,
muncul tatkala dia mengamati realitas empiris di sekitarnya pada saat
itu, dimana orang beragama dan melakukan ritualitas karena
menghindari realitas hidup yang dihadapinya dan agama mampu
meninabobokan para penganut agama tersebut.
Juga masalah penyebaran agama yang dilakukan oleh tokoh-tokoh
agama untuk melanggengkan kekuasaan bisa dimaklumi, karena
memang demikian kenyataan saat itu. Dan ini terjadi pada agama
Kristiani, yang menjadi fokus kritik Marx pada fungsi politik agama,
khususnya yang menjadikan agama sebagai ideologi Negara. Agama
telah dijadikan alat pukul oleh Negara untuk membungkam para
pemeluknya yang memprotes sikap otoriter para pemimpin politik dan
ekonomi Prussia.
Pandangan Marx tersebut tak bisa digunakan untuk
menggeneralisir semua agama. Juga keterbatasan kemampuan Marx
dalam memahami tentang agama secara hakekat, maksud dan tujuan-
lah yang mengantarkannya pada pengetahuan tersebut.
18 53509284.doc
Apa yang dikatakan Rene Descartes yaitu “cogito ergo sum”
yang artinya aku berpikir, maka aku ada, bukanlah bermakna bahwa
dengan berpikir mampu “mengadakan” sesuatu. Hakekat berpikir
adalah bertanya, bertanya adalah mencari jawaban. Maka dengan
berpikir akan didapat suatu pengetahuan, suatu kepahaman,
kesadaran akan adanya sesuatu. Berpikir bukanlah bisa mengadakan
sesuatu tetapi hanya bisa menyadari keberadaan sesuatu.
Kenyataannya sejumlah benda yang ada di sekitar kita, baik kita
pikirkan maupun tidak, tetaplah ada. Dan suatu benda yang tak ada,
tak akan pernah diwujudkan hanya dengan sekedar berpikir. Terhadap
sesuatu yang tidak nyata, yang kemudian kita pikirkan adanya
hanyalah dalam abstraksi pada pikiran kita.
Anggapan bahwa Tuhan pada kepercayaan orang-orang
beragama, hanyalah hasil rekayasa pikiran, adalah sebuah kesalahan.
Jika Tuhan merupakan hasil rekayasa pikiran, betapa hebatnya pemilik
pikiran tersebut yang mampu merekayasa adanya Tuhan. Dan
seseorang akan merekayasa sejumlah Tuhan sesuai keinginannya. Jika
pemilik pikiran tersebut mengalami kematian, Tuhan pun akan ikut
mati. Maka untuk peran apakah Tuhan direkayasa?
Demikianlah, sesungguhnya pikiran manusia tidak akan pernah
menjangkau hakekat keberadaan Tuhan. Apalagi merekayasa atau
menciptakan Tuhan, kecuali hanyalah Tuhan-tuhan illutif dan Tuhan-
tuhan semu.
19 53509284.doc
Sebagai makhluk yang mencari kebenaran, manusia dengan
potensi akalnya akan terus berusaha untuk menemukan hakekat
kebenaran. Namun pengetahuan hanya mengantarkan pada
kebenaran-kebenaran yang subyektif. Kebenaran-kebenaran yang
secara teoritis merupakan hasil temuan ilmiah yang sebetulnya
memiliki banyak kelemahan, yang bisa kita diskusikan berikut ini :
20 53509284.doc
tersebut sangat bermanfaat bagi si pencuri itu juga dapat dikatakan
benar? Kemudian dengan keberadaan narkoba (narkotika dan obat-
obatan terlarang lainnya) apakah juga dibenarkan oleh akal sehat dan
diterima oleh setiap orang?
21 53509284.doc
Uraian mengenai asal usul kehidupan yang penulis kemukakan
dalam bab satu, merupakan hasil dari sebuah kajian dan penelitian
ilmiah. Maka dengan mengetahui akan kelemahan metode ilmiah
tersebut, kita tak bisa menjadikan teori-teori asal usul kehidupan
diatas sebagai pengetahuan yang benar.. Dalam kebenaran ilmiah
senantiasa terjadi perubahan dan pembaharuan manakala ada hasil
temuan dan penelitian lainnya yang dapat menumbangkan teori
pengetahuan sebelumnya. Inilah sifat kebenaran ilmiah. Kebenaran
teori-teori tersebut bersifat relative.
Teori Darwin tentang evolusi sudah banyak yang menyanggah.
Telah terbukti ketidakbenarannya. Teman selaboratoriumnya sendiri
sudah membantah teorinya habis-habisan dengan mencoba
mengawinkan tikus yang sudah dipotong ekornya, ternyata tak ada
anak tikus yang berekor pendek, demikian juga keturunannya. Dalam
teorinya mengenai manusia sebagai hasil proses evolusi dari kerapun
tak memperoleh data lengkap. Ada mata rantai yang terputus (missing
link} antara manusia dengan kera. Demikianlah, teori evolusi Darwin
ini juga tak bisa dijadikan sebuah pengetahuan yang benar.
Harun Yahya mengupas cukup dalam tentang tipudaya teori
evolusi Darwin ini dalam bukunya ”Allah is Known Through Reason”
yang diterjemahkan Muhammad Shodiq, S. Ag. Menurut Harun, teori
evolusi adalah suatu filosofi dan konsepsi dunia yang menghasilkan
suatu keasalahan hipotesis, asumsi dan scenario khayalan dengan
tujuan menjelaskan keberadaan dan asal-usul kehidupan dengan
hanya secara kebetulan. Filosofi ini berakar jauh di zaman lalu sekuno
Yunani-kuno.
Ide khayal Darwin dianut dan dikembangkan oleh kalangan
ideologis dan politis tertentu dan teorinya menjadi sangat populer.
Alasan utamanya adalah bahwa tingkat pengetahuan saat itu belum
memadai untuk menyingkapkan bahwa skenario imajinasi Darwin itu
sala. Ketika Darwin mengajukan asumsinya, disiplin ilmu genetika,
mikrobiologi, dan biokimia belum ada. Jikalau ada, Darwin mungkin
dengan mudah mengenali bahwa teorinya tidak ilmiah sama sekali,
dan sehingga takkan ada yang berusaha mengajukan pernyataan
omong kosong tersebut, informasi yang menentukan spesies telah ada
dalam gen dan seleksi alamiah tidak mungkin menghasilkan spesies
baru dengan mengubah gen.
Pada masa bergaungnya buku darwin, ahli botani Austria yang
bernama Gregor Mendel menemukan kaidah pewarisan sifat di tahun
1865. Meskipun kurang dikenal hingga akhir abad itu, penemuan
Mendel menjadi sangat penting awal 1900-an dengan lahirnya ilmu
genetika. Beberapa waktu kemudian, struktur gen dan kromosom
ditemukan. Pada 1950-an, penemuan molekul DNA, yang menghimpun
informasi genetik, menempatkan teori evolusi pada krisis yang hebat,
karena keluarbiasaaan informasi dalam DNA, tidak mungkin
diterangkan sebagai kejadian kebetulan.
22 53509284.doc
Selauin semua perkembangan ilmiah ini, tidak ada bentuk-bentuk
transisi, yang diduga menunjukkan evolusi organisme hidup secara
bertahap dari yang primitif menuju spesies yang maju, yang pernah
ditemukan walaupun dengan pencarian bertahun-tahun.
6. Existensi Tuhan
Kebenaran yang dicapai dengan melalui ilmu pengetahuan
maupun filsafat hanya kebenaran yang bersifat subyektif, kebenaran
yang bersifat relative bukan kebenaran yang hakiki. Karena perangkat
yang digunakan untuk mencapai kebenaran tersebut diatas memiliki
keterbatasan dan kelemahan. Panca indera dan akal manusia memiliki
keterbatasan untuk mencapai pada kebenaran yang hakiki.
Dengan mengakui relativitas manusia sebagai bagian dari alam,
akan membawa konsekuensi logis, sesuatu yang tidak relative, yang
berada “di luar” alam. Jadi “Ada” sesuatu sebelum dan sesudah
adanya alam. Ada sesuatu yang tak terjangkau panca indera dan
akalnya, “sesuatu” itulah yang mengawali dan mengakhiri kehidupan
ini. “Sesuatu” yang memiliki super power, yang menciptakan alam
semesta beserta isinya, yang mengelola dan mengatur ciptaannya.
Terhadap “sesuatu” itu, orang menyebutnya dengan “Tuhan”.
Banyaknya suku, bangsa, aliran, kepercayaan dan agama
menimbulkan banyaknya konsepsi akan ketuhanan dari masing-
masing komonitas. Untuk melakukan pendekatan akan pengetahuan
mengenai Tuhan yang hakiki, kita perlu mengenal karakteristik dari
Tuhan yang bisa diakui secara obyektif, sebagai kebenaran universal.
Dari uraian bab sebelumnya dan pembahasan mengenai
kelemahan ilmu pengetahuan dan filsafat, kita telah ketahui
pengetahuan akan kebenaran yang dihasilkannya adalah subyektif,
sifatnya relative. Maka Tuhan dalam arti sebenarnya tentu tidak
memiliki sifat relative, Tuhan yang tidak terjangkau, yang tidak dikenal
dengan akal pikiran manusia. Dia memiliki sifat Mutlak. Mutlak dalam
segala kehendak dan perbuatannya. Siapapun tak ada yang dapat
mempengaruhi kehendaknya, mempengaruhi perbuatannya,
mempengaruhi keputusan-keputusannya. Karakteristik demikian
disebut Absolut (mutlak).
Karena karakternya mutlak, maka Dia tentu berbeda dengan
keberadaan makhluknya. Tak ada sesuatu yang dapat menyerupainya.
Menyerupai dalam seluruh sifat, dzat, kehendak dan perbuatannya.
Karakteristik demikian disebut Distinct yang artinya berbeda. Karena
Tuhan berbeda dengan yang lain, maka Dia juga memiliki karakter
yang lain yaitu khas atau unique, artinya tak ada sesuatu yang
menyamainya.
Demikianlah, Tuhan dalam arti yang sebenarnya memiliki
karakter Absolut (mutlak), Distinc (berbeda dengan lainnya) dan
Unique (tak ada yang menyamainya). Inilah karakteristik Tuhan yang
sebenarnya.
23 53509284.doc
Untuk mengenal existensi Tuhan, yang patut kita imani perlu kita
teliti dan cermati, dengan cara menganalisis agama atau kepercayaan
Ketuhanan yang ada, apakah memenuhi karakteristik Tuhan
sebagaimana di atas.
24 53509284.doc
Bab 3
Perbandingan Agama
A. Agama Hindu
Agama Hindu adalah sebuah agama yang berasal dan
berkembang di India. Konsep ketuhanan agama Hindu pada awalnya
adalah bertuhankan Brahma yang mempunyai sifat wisnu
(membangun, memelihara) dan syiwa (merusak). Namun dalam
perkembangannya dua sifat yang menyertainya itu menjadi “Tuhan”
tersendiri yang menyatu dalam konsep Trimurti. Trimurti terdiri dari
Brahma (Dewa Pencipta), Wisnu (Dewa Pemelihara) dan Syiwa (Dewa
Perusak). Dengan demikian konsep awalnya adalah monotheisme
kemudian berubah menjadi polytheisme. Selain adanya Tuhan Trimurti
25 53509284.doc
tersebut, dalam agama Hindu juga dikenal Dewa-dewa perantara,
seperti Dewa Matahari, Dewa Bulan, Dewa Angin, dan lain sebagainya.
Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Weda berasal dari kata vid
artinya mengetahui dari veda yang berarti pengetahuan yang
suci/tinggi, kebijaksanaan tertinggi, pengetahuan spiritual sejati
tentang kebenaran abadi. Weda merupakan wahyu atau sabda Tuhan
yang disebut sruti, yang artinya didengar. Weda sebagai himpunan
wahyu yang berasal dari apurusya ( a = tidak, purusya = manusia)
Kitab Weda terdiri dari Regweda, Samaweda, Yayurweda dan
Athawaweda. Kitab ini menggunakan bahasa Sansekerta tinggi, dan
tidak semua penganut agama Hindu diperbolehkan
membaca/mempelejari kita ini. Mengenai masalah ini, Gotama Risyi
pernah berkata : “Apabila seorang sudra kebetulan mendengarkan
kitab Weda dibaca, maka adalah kewajiban raja untuk mengecor
dengan cor-coran timah ke dalam kupingnya, dan apabila orang sudra
membaca mantera-mantera Weda, maka raja harus memotong
lidahnya, dan apabila ia berusaha membaca Weda maka raja harus
memotong badannya (Gotama Smarti : 12)
Yang dipercaya sebagai penerima wahyu Tuhan dalam agama
Hindu ini adalah orang-orang suci yang disebut Rsi, Rsi menerima
wahyu Tuhan dengan cara memandang dan melihat. Rsi tidak hanya
seorang tetapi jumlahnya ada tujuh orang Rsi, yaitu Rsi Rrtsamada
berhubungan dengan turunnya Rg veda Mandala II; Visvamitra
berhubungan dengan turunnya Rg veda Mandala III; Vamadeva
berhubungan dengan Mandala IV Rg veda; Atri dikaitkan dengan
turunnya Mandala V Rg Veda; Bhradvaja berhubungan dengan
turunnya Mandala VI; Vasistha berhubungan dengan turunnya
Mandala VII; dan Kanva berhubungan dengan Mandala VIII Rg veda.
Pokok ajaran : tujuan agama Hindu adalah tujuan beragama atau
darma, yaitu mencapai pelepasan, kebebasan atau kesempurnaan roh
(moksa) dan kesejahteraan ummat manusia, kedamaian, kelestarian
dunia (jagaddhita). Pengertian moksa adalah kebebasan roh dari
kehidupan duniawi atau pelepasan, bebas dari dosa.
Sebelum mencapai moksa, setiap orang akan mengalami
reinkarnasi (kehidupan kembali setelah kematian dalam wujud
lainnya). reinkarnasi ini sangat ditentukan oleh kehidupan sebelumnya.
Jika baik kehidupannya akan mengalami Reinkarnasi menjadi lebih baik
dan sebaliknya jika buruk kehidupan sebelumnya, maka akan
mengalami reinkarnasi menjadi lebih buruk. Manusia yang berbuat
jahat atau maksiat, akan terkena karma di dunia ini dalam kehidupan
berikutnya. Proses kehidupan yang tiada akhir ini dalam ajaran Hindu
disebut Samsara. Jika seseorang telah mampu memperbaiki diri
menjadi manusia sempurna, maka akan mencapai Moksa (Pelepasan
Roh) dan menyatunya jiwa atman dengan Brahman.
Analisis:
26 53509284.doc
Konsep ketuhanan dalam agama Hindu dikenal dengan Tuhan
Trimurti yang terdiri dari Brahma, Wisnu dan Siwa dan adanya Dewa-
dewa Perantara seperti Dewa Matahari, Dewa Bulan, Dewa Angin, dan
lain sebagainya. Dilihat dari konsep ketuhanan yang demikian telah
jelas tidak sesuai dengan criteria absolute. Tuhan terpersonifikasi
dalam Dewa yang banyak (polytheisme) maka tidak distinc dan
karenanya tidak unique.
Kitab Suci Weda berdasarkan tinjauan diatas, maka tak dapat
dipercaya sebagai Wahyu dari Tuhan, juga dengan turunnya wahyu
tersebut melalui banyak orang suci yang dipertanyakan kemurniannya,
karena mereka tak bisa secara jujur mengatakan yang sebenarnya.
Ajarannya mengenai reinkarnasi, secara akal sehat tak bisa dipercaya,
karena bertentangnya dengan realitas sebenarnya.
Dengan demikian agama Hindu tak bisa kita percaya sebagai
agama yang benar dan harus ditinggalkan.
B. Agama Budha
Asal usul agama Budha bersumber dari seorang laki-laki yang
dikenal dengan nama Siddharta Gautama, anak seorang raja atau
pimpinan dari Suku Sakya dari sebuah Negara kecil di bagian Utara
India. Suddhodana, ayah Siddharta, memberikan kesempatan kepada
putranya untuk belajar dan berkembang, mengajarkan semua keahlian
yang harus dimiliki seorang pangeran. Sang ayah membawa guru
terbaik dari setiap bidang, yang mengajari Siddharta pelajaran Hindu
Klasik. Untuk membahagiakan anaknya, Suddhodana memanjakan
Siddharta dengan memberikan segalanya yang dapat ia berikan,
termasuk istana indah dan hidangan lezat. Ia juga mengatur
pernikahan putranya dengan Yosadhara, putri yang paling cantik di
kerajaan.
Harta benda dan kemewahan yang diberikan ayahnya ternyata tak
bisa membahagiakan Siddharta. Pikirannya juga terus bergejolak
memikirkan penderitaan manusia, tatkala suatu hari ia keluar dari
Istana dan mendapati seorang lelaki yang kurus kering karena sakit
meminta-minta dan melihat seorang lelaki lain tua yang bungkuk,
gemetaran bersandar pada tiang di pinggir jalan. Dia menyadari bahwa
kebahagiaan kehidupannya hanyalah sementara.
Akhirnya pada usia 29 tahun, Sidharta meninggalkan istana,
meninggalkan istri dan seorang anak yang dicintainya. Ia bergabung
dengan kelompok pertapa yang telah meninggalkan kehidupan
duniawi untuk mencari kebenaran tertinggi dengan menjadi penganut
Hindu. Dari guru yang satu ke guru yang lain tak mendapatkan cara
untuk menghapus penderitaan, akhirnya Siddharta memutuskan untuk
berkelana seorang diri, menjalani meditasi, melakukan pertapaan di
hutan belantara, menyiksa diri dan akhirnya duduk mematung hingga
27 53509284.doc
burung pun hinggap dan mematuki bahunya dan seekor tupai
meloncat di lututnya.
Menjalani pengembaraan dan pertapaan selama tujuh tahun,
Siddharta tak menemukan kebenaran yang dicarinya. Tiba-tiba dia
menyudahi pertapaan itu dengan meminum segelas susu dan makan
nasi yang diberikan seorang wanita yang baik hati ketika melihatnya.
Ia kemudian duduk di bawah pohon Bodhi yang dikenal sebagai ‘ficus
religiosos’ (pohon kebijaksanaan), berniat untuk tidak meninggalkan
pohon tersebut sampai dia mendapatkan jawaban untuk mengatasi
penderitaan.
Saat matahari terbit, Siddharta diterangi dengan cahaya
kebijaksanaan yang berasal dari tubuhnya sendiri. Seluruh
pertanyaannya terjawab dengan jelas. Ia mengalami realisasi yang
tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, penghentian dari pendeitaan,
pemahaman intuisi terhadap kehidupan dan kematian. Ia bangkit
dengan pancaran sinar dan kuat, penerangan sempurna. Sejak itu,
Siddharta Gautama dikenal sebagai Buddha.
Dari uraian dan penjelasan histories munculnya agama Budha,
menunjukkan bahwa konsep ketuhanan agama Budha tidaklah jelas,
karena sang Buddha dalam agama ini telah menjadi guru sekaligus
Tuhan sesembahan bagi penganut Buddha.
Kitab suci agama Buddha bernama Tripitaka, yang mana kitab ini
terhimpun dari pidato Buddha, yaitu Windyapittaka (peraturan hidup),
Sutrantapittaka (wejangan/pelajaran Buddha) Abbidharmapittaka (soal
keagamaan). Ajaran Agama Budha adalah dua hal, yaitu Aryasatyani
(kebenaran yang utama) dan Paratyasamutpada (rantai lingkaran
sebab akibat).
Menurut Buddha, hidup ini adalah penderitaan, penderitaan akibat
hawa nafsu, penderitaan dapat dibuang dengan jalan membuang hawa
nafsu, dan hawa nafsu ini dapat dibuang dengan delapan cara
(astaweda), yaitu kepercayaan yang kuat dan benar, niat dan pikiran
yang benar, perkataan yang benar, kelakuan yang benar, penghidupan
yang benar, tindakan yang benar, perhatian yang benar (tidak boleh
terkena pengaruh sedih/senang) Semedi (pemusatan pikiran) yang
benar.
Dalam Aryasatyani juga diterangkan, bahwa hidup adalah
penderitaan, akibat dari nafsu, maka nafsu harus ditindas. Tetapi nafsu
ini timbul karena kebodohan, sehingga kebodohanlah yang harus
ditindas terlebih dahulu. Dengan demikian terhentilah hidup yang
terjalin karena penderitaan, tinggal hidup yang abadi. Orang-orang
yang yang telah mencapai hidup yang abadi ini tidak akan menitis
kembali di atas bumi karena telah masuk nirwana.
Apabila dicermati, sebenarnya ajaran ini bukanlah merupakan
suatu agama, karena kitab suci yang seharusnya memberikan
informasi dari TuhanNya mengenai konsep ketuhanan, mengenai
28 53509284.doc
utusanNya telah gugur bila diukur dengan kaidah-kaidah kebenaran.
Apalagi dengan kitabnya.
Analisis:
Konsep ketuhanan dalam agama Budha tidaklah jelas, karena
sang Buddha dalam agama ini telah menjadi guru sekaligus Tuhan
sesembahan bagi penganut Buddha. Dalam agama ini juga dikenal
banyak Dewa disamping Sang Budha, sehingga termasuk dalam
agama polytheisme. Dengan demikian Tuhan dalam agama Buddha
tidak distinc dan karenanya tidak unique.
Kitab Suci Tripittaka merupakan kumpulan pidato dan konsep-
konsep kebijakan dari Sidharta Gautama setelah dianggap mencapai
penerangan yang sempurna (Buddha), bukan merupakan wahyu yang
datangnya dari Tuhan yang absolute, distinc dan unique. Tidak
menjelaskan mengenai konsep ketuhanan maupun informasi mengenai
alam semesta.
Pembawa agama ini adalah seorang manusia yang
meninggalkan kehidupan duniawinya dengan hidup menderita,
bertapa, menyiksa diri, melakukan meditasi untuk mendapatkan
kebenaran sejati. Cara-cara yang dilakukan dengan menjauhkan diri
dari kehidupan dunia justru bertentangan dengan hasrat terdalam
manusia untuk memanfaatkan alam semesta ini.
Ajaran pokoknya adalah penderitaan, penderitaan akibat hawa
nafsu, penderitaan dapat dibuang dengan jalan membuang hawa
nafsu, dan hawa nafsu ini dapat dibuang dengan delapan cara
(astaweda). Konsep demikian merupakan hasil dari pemikiran dan
meditasi sehingga lebih menyerupai konsep filsafat bukan agama yang
sebenarnya.
Dengan demikian agama Buddha tak bisa kita percaya sebagai
agama yang benar dan harus ditinggalkan.
29 53509284.doc
C. Agama Kristen
Ajaran Kristen mempunyai kaitan erat dengan ajaran Nabi Musa
dengan kitabnya Taurat dan ajaran Nabi Isa dengan kitabnya Injil,
karena itu perlu diketahui terlebih dahulu mengenai ajaran Yahudi dan
ajaran Nasrani yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Ajaran Yahudi.
Sewaktu Bani Israil bermukim di Mesir sejak Nabi Yusuf hingga
Nabi Musa selama lebih dari 400 tahun, Bani Israil makin tidak
mengenal Tuhan yang Esa lagi, dan sebagai puncaknya pada zaman
Musa/Ramses II. Dengan mu’jizat Musa yang hebat itu, Bani Israil
kembali ke agama Tauhid. Namun setelah Musa berkhalwat di bukit
Sinai, didapatinya Bani Israil tersebut telah berbalik, yaitu menyembah
anak lembu yang terbuat dari emas. Ini membuktikan bahwa mu’jizat
Musa telah mulai pudar. Setelah Musa tidak ada, kitab Taurat sebagai
ajaran dari Musa dikotori oleh tangan-tangan Yahudi, sehingga
memindahkan kedudukan Allah dan selanjutnya kitab itu diganti
dengan kitab Talmud, yaitu kitab yang berisi tafsiran kitab Taurat yang
berisi 34 kitab tebal. Dan kitab Talmud itulah yang kemudian dipakai
sebagai pegangan utama Bani Israil. Jadi bolehlah dikatakan bahwa
pengaruh dari mu’jizat Musa telah lenyap.
Sejak 63 tahun sebelum Masehi, Palestina dikuasai oleh kaisar
Pompanyus dari Romawi, dan akhirnya orang-orang Yahudi meniru-niru
kebiasaan gaya hidup orang Romawi, sehingga penyelewengan Bani
Israil, terutama Yahudinya, telah melampaui batas, diantaranya di
dalam Baitul Maqdis dijadikan tempat maksiat yang luar biasa.
2. Ajaran Nasrani
Pada saat kehidupan agama Yahudi yang sangat kritis di tempat
itu, turunlah Isa AS untuk menyelamatkan umat. Dengan mu’jizatnya
yang hebat dalam waktu tiga tahun tiga bulan lebih tiga hari, berpuluh
Bani Israil kembali ke agama tauhid. Imam-imam jahat Yahudi yang
biasanya memeras umatnya untuk kepentingan duniawi, kini tidak
dapat berkutik lagi. Karena rasa amarahnya yang sangat, maka imam-
imam jahat itu kemudian memfitnah Nabi Isa AS hingga pengikutnya
murtad secara masal. Setelah Isa AS tidak mempunyai kekuatan yang
berarti maka imam-imam tadi dibantu oleh laskar Romawi, berusaha
membunuh dan menyalib Nabi isa AS, maka terjadilah peristiwa salib
yang misterius itu. Jika toh ada yang mengimani ajaran Isa yang tauhid
itu diketahui oleh kaisar, sehingga mereka dikejar-kejar dan lari
menyembunyikan diri di dalam gua dan tertidur di sana selama 309
tahun seperti tersebut dalam Al-Quran surat Kahfi. Jadi dapatlah
dimengerti kalau pada waktu itu agama tauhid sedang tidak ada.
30 53509284.doc
Paulus yang lahir sepuluh tahun setelas Isa AS itu adalah anak
dari seorang bapak Yahudi dan ibu Romawi. Ia lahir di kota Tarsus di
pulau Kilika, sebuah kota Hellinisme, tempat bercampurnya peradaban
Barat dan Timur, termasuk agama dan bermacam-macam
kepercayaan. Ia memasuki sekolah agama di kota itu dan agama yang
dipeluknya adalah Oepheus, sebagai agama yang bertuhan kepada
Zeus sebagai Bapak, Zagreus sebagai Tuhan Putra yang mati disalib
dalam rangka penebus dosa/ menyelamatkan umat dari dosa.
Mendengar bahwa di Palestina ada peristiwa salib atas diri Isa AS
(Yesus), sementara baginya tersalibnya anak Tuhan merupakan
tonggak kepercayaan baginya, maka ia pergi ke Yerusalem di negeri
Palestina. Disana ia belajar kitab Taurat dan kitab Nabi lain kepada
Imam Gamaliel. Disamping itu ia mempelajari ajaran-ajaran yang
ditinggalkan Nabi AS. Ia termasuk anak yang cerdas sehingga dalam
waktu yang singkat dapat menguasai ajaran dari Gamaliel dan ia
menjadi orang penting bagi Gamaliel.
Sewaktu diutus ke Damsyik (Damaskus) untuk menangkap sisa-
sisa pengikut Isa AS, sekonyong-konyong terjadfi peristiwa yang
mengubah jalan sejarah agama. Karena perjalanan itu sangat jauh
maka sewaktu sampai di Damaskus, ia amat lelah dan rebah (tidur).
Setelah bangun dari rebah ia bercerita kepada pengikutnya bahwa ia
bertemu dengan Yesus sewaktu rebah tadi, dan ia diangkat jadi Rasul.
Sejak itu ia mengajarkan bahwa Yesus itu Tuhan yang
kehadirannya di dunia ini untuk disalib dalam rangka menyelamatkan
orang-orang yang beriman. Ajaran Paulus ini ditentang oleh murid-
murid Yesus yang banyaknya 12 orang, namun Paulus terus
melakukan propaganda. Karena daerah operasinya di daerah yang
pada umumnya merupakan daerah paganisme (kepercayaan dan
pemujaan kepada dewa-dewa) yaitu Antiochia, dimana kebanyakan
orang-orangnya memuja dewa Mithra (dewa yang mati dibunuh dalam
rangka menebus dosa). Setelah setahun ia mengajar di sana,
kemudian lahirlah agama Kristen (Kisah Rasul-rasul 11 : 26).
Atas dasar ini, maka orang-orang barat yang melakukan
penyelidikan dan jujur mengatakan bahwa agama Kristen itu bukan
ciptaan Tuhan, juga bukan didirikan Yesus/murid-murid Yesus. Jadi
kira-kira 15 tahun dari peristiwa salib yang misterius itu, yaitu pada
tahun 48 Masehi lahirlah agama Kristen yang disamping percaya
kepada Allah juga percaya kepada Kristus (Sang Kristus = Yesus).
4. Konsep Ketuhanan
Umat Kristen beriman kepada Tuhan Bapa atau Tuhan Allah,
Tuhan Putra, atau Firman atau Yesus atau dikenal juga sebagai Isa
Almasih dan Roh Kudus atau Malaikat Jibril. Konsep ini disebut sebagai
doktrin Trinitas. Dasar dari keyakinan demikian dijelaskan dalam Injil
Yohanes, 5 : 7 – 8 --- ”Sebab ada tiga yang memberikan kesaksian di
dalam sorga : Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah
31 53509284.doc
satu. Dan ada tiga yang memberikan kesaksian di bumi : Roh, darah
dan air dan ketiganya adalah satu.”
Dan Injil Matius, 28 : 19 --- ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus.”
Demikianlah, doktrin yang telah ditanamkan terhadap umat
Kristiani sejak mereka kecil hingga besar untuk menerima keyakinan
dan konsep tersebut tanpa adanya suatu pertanyaan dan sanggahan
yang kritis terhadapnya.
Analisis:
Konsep ketuhanan dalam agama Kristen atau Katholik adalah
Trinitas, mempercayai adanya Tuhan Bapa, Tuhan Putra dan Roh
Kudus. Konsep Ketuhanan demikian menunjukkan bahwa konsep
ketuhanannya adalah monoteisme, bukan poleteisme. Walau umat
Kristen yakin dengan konsep Trinitas ini, ternyata konsep itu ada
32 53509284.doc
dalam Injil ”The King James Version”, yang diresmikan pada tahun
1611, dan menjadi bukti paling kuat tentang doktrin trinitas. Tetapi
sekarang bagian ini, ”Bapa, Firman dan Roh Kudus dan tiga ini adalah
satu,” telah dihapus dalam Revised Standard Version cetakan 1952
dan 1971 dan juga dalam banyak kitab lainnya sehingga perubahan ini
jelas telah mempengaruhi teks Yunani. Injil Yohanes 5 : 7-8, dalam The
New American Standard Bible, berbunyi : ”Dan rohlah yang bersaksi
karena Roh adalah benar. Karena ada tiga yang bersaksi, Roh, air dan
darah dan ketiganya sudah sepakat. ” juga dalam The New Word
Translation of Holy Scriptures, digunakan oleh kesaksian Jehovah,
ditemukan penjelasan : ”Karena ada tiga yang bersaksi : Roh, air dan
darah dan ketigany dalam kesepakatan.” Isi ayat tersebut telah
dirubah dan digantikan, namun banyak Pendeta, Pengkhotbah dan
Umat Kristiani yang tidak menyadari tentang masalah ini.
Disamping itu Doktrin Trinitas bukanlah Ayat Al-Kitab. Kata
Trinitas ini tidak ada dalam Al-Kitab atau kamus-kamus Al-Kitab.
Trinitas juga tidak pernah diajarkan atau disabdakan Yesus. Tidak ada
dasar atau bukti dalam Al-Kitab untuk membenarkan hal itu.Lebih jelas
lagi dengan mencoba memahami karakteristik Tuhan yang Absolut,
Distinct dan Unique, maka konsep Trinitas dalam agama Kristen
ataupun Katolik tidak masuk dalam kategori Tuhan yang sejati.
Kitab Suci Agama Kristen yaitu Bibel atau dikenal sebagai
Perjanjian Lama dan Injil atau Perjanjian Baru, keduanya telah
mengalami perubahan-perubahan dan kesepakatan-kesepakatan. Ini
terjadi pada saat Konsili Nicaea (325 M), Konsili Chalcedon (451), The
King James James Version (1611), Standard Version (cetakan 1952 dan
1971) dan perubahan-perubahan lainnya yang dilakukan hingga saat
ini. Kitab demikian tak terjamin aotentisitasnya, dan sumber kitab suci
ini bukan merupakan firman-firman Tuhan langsung. Sehingga tak bisa
dijadikan pedoman sebagai kitab suci sebuah agama.
Pembawa ajaran Kristen ini adalah Yesus sebagai penerima
Wahyu dari Tuhan dalam ajaran Nasrani dan berubah menjadi agama
Kristen yang dibawakan oleh Paulus yang mengaku sebagai Rosul.
Dimana jarak kehidupan Yesus (Isa Al-Masih) dengan Paulus selama
sekitar 10 tahun dan Paulus tak pernah bertemu dengan Yesus (Isa Al-
masih) secara langsung. Penyampai dari Injil tersebut adalah Markus
adalah pembantu Paulus (Timotius 4:11), Lukas adalah tabibnya Paulus
(Kolese 4 : 14). Matius dan Lukas menulis Injil dengan mengambil
bahan dari Markus. Jadi selain Yahya surat-surat lain dan Kitab Wahyu
adalah karya Paulus dan orang-orang yang telah kena pengaruhnya.
Konsep Ajaran Kristen dikenal dengan 10 perintah Tuhan ajaran
yang baik, karena perintah dari Tuhan kepada nabi Musa maupun nabi
Isa. Konsep Ajaran lainnya : adalah (a) adanya dosa waris; Adam dan
Hawa makan buah kholdi akhirnya diturunkan dari surga, (b)
penciptaan manusia sebagai kecelakaan, Roh Allah dibungkus oleh
tanah yang kotor, (c) Lewat Roh Kudus dan Bunda Maria, lahir Isa
33 53509284.doc
Almasih sebagai Putra Tuhan dan menebus dosa manusia dengan
disalib, (d) Setelah ditebus dosanya, untuk membalas dan
penghormatan pada Yesus harus bersedia dibaptis, menjadi orang
yang selamat (e) Mereka yang belum dibaptis adalah para domba yang
harus diselamatkan.
Dari seluruh konsep ketuhanan, kitab suci, pembawa ajaran dan
ajaran pokok dari Agama Kristen ini, merupakan konsep manusia yang
telah diubah-ubah. Sehingga tidak bisa dijadikan agama yang patut
untuk diyakini dan diimani.
D. Agama Islam
34 53509284.doc
Allah swt adalah Tuhan pencipta alam semesta, langit dan bumi
serta isinya. Dia yang memelihara dan mengatur seluruh makhluknya.
Kepunyaan Allahlah semua yang ada di langit dan bumi, semua tunduk
dan patuh pada aturan Allah swt. Dia ada sebelum semua ada. Pun Dia
ada setelah semua binasa. Allah adalah Yang Awal, Yang Akhir, Yang
Dhohir dan yang Bathin. Sebagian sifat-sifat Allah tersebut tercantum
dalam ayat-ayat dari Al-Quran sebagai berikut :
“Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih
kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah yang
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kepunyaan-Nyalah kerajaan
langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kepun Dialah Yanag Awal dan
Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang bathin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa; Kemidan Dia bersemayam di atas Arsy.
Dia mengetahui apa yang masuk kedalam bumi dan apa yang
keluar daripadanya dan yang turun dari langit dan apa yang naik
kepadanya. Dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamui kerjakan.” (QS. Al-Hadid,
57 : 1-4)
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat
Tuhanmu yang mempunyai kebenaran dan kemuliaan (QS. Ar-
Rahman, 55 : 26-27)
“(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan
kamu, tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu maka
sembahlah Dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu. Dia
tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat
melihat segala penglihatan itu dan Dialah yang Maha Halus lagi
Maha Mengetahui.” (QS Al-An’am 6 : 102-103)
Demikianlah Al-Quran menginformasikan tentang konsep ketuhanan
dalam Islam.
Selanjutnya bagaimana informasi yang Allah sampaikan mengenai
Kitab Suci Al-Quran? Al-Quran merupakan kitab yang berisi kebenaran
yang datang dari Tuhan sebagai peringatan kepada seluruh umat
manusia. Al-Quran berisi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.
Menjelaskan segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi
kaum muslimin. Hal ini ditunjukkan dalam ayat-ayat Al-Quran sebagai
berikut :
“… Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran (yang datang) dari
Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang
belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan
sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.”
(QS. As-Sajdah, 32 : 3)
“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqoroh, 2 :2-3)
35 53509284.doc
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl, 16 :
89)
Isi Al-Quran tidak akan dapat dirubah oleh siapapun, meski
semua manusia maupun jin berhimpun membuat kitab yang sama dan
Allah senantiasa menjaga keberadaan Al-Quran ini. Hal ini dapat dilihat
pada ayat-ayat berikut ini :
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat
yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-
kalimatNya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al- An’am, 6 : 115)
“Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan
dapat membuat yang serupa dengan dia sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu sebagian yang lain. (QS. Al-Israa’, 17 :
88).
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr, 15 :
9)
Sementara itu informasi mengenai pembawa risalah, atau utusan
yang menerima Wahyu dari Allah untuk disampaikan pada umatnya,
Al-Quran menjelaskan bahwa terhadap kaum Bani Israil, Nabi Isa telah
menyampaikan akan keberadaan dirinya sebagai utusan Allah dan
kelak akan datang sesudahnya Nabi terkakhir yang bernama
Muhammad saw. Muhammad saw merupakan seorang rosul dan para
pengikutnya saling berkasih sayang satu sama lainnya. Hal ini terlihat
pada ayat-ayat berikut :
“Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata : “Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan
kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rosul yang akan dating
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala
rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, mereka berkata : “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS. Ash-
Shaff, 61 : 6)
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rosul. Sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rosul.” (QS. Al-Imran, 3 : 144)
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
diantara kamu, tetapi dia adalah Rosulullah dan penutup nabi-
nabi. Dia adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-
Ahzab, 33 : 40)
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka” .(QS. Al-Fath, 48 : 29).
36 53509284.doc
Kehadiran Nabi Muhammad saw turun di muka bumi menjadi
seluruh alam. Maka kita sebagai umat Muhammad saw dituntut untuk
37 53509284.doc
mu’amalah. Disiplin ilmu yang hkusus membahas dan menjelaskan
syari’ah disebut ilmu fikih.
Akhlak ialah sikap yang menimbulkan kelakuan baik atau buruk.
Berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak,
budi pekerti manusia terhadap Khalik (Pencipta alam semesta) dan
makhluk (yang diciptakan). Karena itu dalam garis besarnya ajaran
akhlak berkenaan dengan sikap dan perbuatan manusia terhadap
Khalik, yakni Allah swt dan terhadap sesame makhluk (segala yang
diciptakan oleh Khalik itu).
Sikap terhadap sesama makhluk dapat dibagi dua yaitu pertama,
akhlak terhadap sesame manusia yakni diri sendiri, keluarga, tetangga
dan masyarakat. Kedua, akhlak terhadap makhluk bukan manusia
yang ada di sekitar lingkungan hidup kita. Yang disebut terakhir ini
(akhlak terhadap bukan manusia) dapat dibagi lagi menjadi akhlak
terhadap tumbuh-tumbuhan, terhadap hewan dan terhadap bumi dan
air serta udara di sekitar kita. Akhlak manusia terhadap Allah dibahas
dan dijelaskan lebih dalam oleh ilmu tasawuf, sedang akhlak manusia
terhadap sesame ciptaan Allah dibahas dan dijelaskan oleh ilmu
akhlak.
Analisis:
Konsep ketuhanan dalam agama Islam sangat jelas adalah
monoteisme, memenuhi karakteristik adu. Absolut (112:2; 6:102-103;
57 : 1-6; 55 : 26-27), Distinct (112:1; 2:163; 20:8) dan Unique (42:11;
112:2-3; 2:255)
Al-Quran sebagai kitab suci Al-Quran merupakan kitab yang
berisi kebenaran yang datang dari Tuhan sebagai peringatan kepada
seluruh umat manusia. (32:3), Al-Quran berisi petunjuk bagi orang-
orang yang bertaqwa. (2:2-3), menjelaskan segala sesuatu, petunjuk,
rahmat dan kabar gembira bagi kaum muslimin. (16:89) Isi Al-Quran
tidak akan dapat dirubah oleh siapapun (6:115), meski semua manusia
maupun jin berhimpun membuat kitab yang sama (17:88), dan Allah
senantiasa menjaga keberadaan Al-Quran ini (15:9). Dalam kitab suci
Al-Quran ini berisi dan menjelaskan mengenai konsep ketuhanan
maupun informasi mengenai alam semesta.
Pembawa risalah agama Islam adalah Nabi Muhammad saw,
seorang manusia terpilih keturunan Nabi Ibrahim AS, yang akhlak dan
kepribadiaannya terjaga sejak kecil dan oleh kaumnya mendapat gelar
Al-Amin (yang dapat dipercaya), sebelum beliau diangkat menjadi
Nabi. Muhammad saw merupakan seorang rosul dan para pengikutnya
saling berkasih sayang satu sama lainnya (48:29). Muuhammad adalah
seorang rosul, melanjutkan risalah nabi-nabi sebelumnya (3:144),
Diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai Nabi terakhir (33:40), ajaran
yang dibawa Beliau adalah Rahmat bagi semesta alam (21:107) dan
Beliau merupakan teladan bagi pengikutnya (33:21)
38 53509284.doc
Ajaran Pokok Islam dapat dikelompokkan dalam aqidah (tauhid),
syariah dan akhlak. Ketika kelompok ajaran Islam tersebut saling
terkait dan secara keseluruhan membahas konsep Islam mengenai
Tuhan, alam dan manusia, yang akan dibahas lebih lanjut dalam kajian
pada bab berikutnya.
39 53509284.doc
Bab 4
Pengantar Hidayah
40 53509284.doc
yang tidak mau menerima risalah Nabi Nuh untuk beriman pada Allah
swt.
Hal yang sama terjadi pada Nabi Muhammad, tatkala beliau
menginginkan agar Abu Tholib, pamannya yang sempat mengasuhnya
pada saat dia remaja, tak juga bersedia untuk mengucapkan kalimat
toyibah Laa ilaaha illallah, beriman pada Allah swt. Hingga akhir
hayatnya, Abu Tholib tak juga masuk Islam. Paman nabi, Abu Lahab
bahkan menentang dan memusuhi nabi karena mendakwahkan
kebenaran, Al-Islam.
Meskipun para nabi menginginkan agar semua manusia di bumi
ini dapat menerima ajakan untuk beriman pada Allah, namun tidak
semua manusia mau beriman. Bahkan Alquran juga menjelaskan,
hanya sebagian kecil manusia dibumi ini yang beriman pada Allah. Hal
ini tersirat dalam firman Allah :
“Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia beriman tat kala
datang petunjuk kepadanya, …” (QS 17 : 94)
Maka tatkala datang petunjuk pada seorang budak bernama Bilal ra,
41 53509284.doc
panas dan ditindih batu pada tubuhnya, namun Bilal ra tetap
“Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka dialah yang
mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka
merekalah orang-orang yang merugi.” (QS 7 : 178)
1. Taubat
Sebagai makhluk yang lemah, manusia terkadang khilaf melakukan
dosa dan kemaksiatan. Kesadaran akan perbuatan dosa dan maksiat
yang telah dilakukan dan menetapkan janji untuk tidak melakukannya
lagi merupakan langkah awal bagi seseorang untuk menyongsong
datangnya hidayah. Taubat adalah sebuah amalan hati atas
pengakuan dosa dan kemaksiatan yang dilakukan seseorang dengan
memohon ampunan (istighfar) kepada Allah swt dan berjanji untuk
tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
Inilah langkah awal untuk mengusahakan datangnya hidayah iman dari
Allah swt.
42 53509284.doc
mencari lingkungan yang baik dan mulia. Lingkungan yang mulia
dalam pandangan Allah swt adalah lingkungan para kekasihNya (majlis
wali Allah), yakni majlisnya para nabi, sahabat, tabiin dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Mereka adalah para
sholihin, orang-orang yang mentaati Allah dan Rosulnya, yang
senantiasa konsisten menjaga ucapan, perbuatan dan ahklaknya
dengan akhlaqul karimah, akhlak yang mulia. Dengan berdekatan
dengan orang-orang sholih ini maka kita akan mendapatkan pengaruh
positifnya. Energi yang terpancar dari orang-orang sholih akan
menebar dan mengenai mereka yang ada di dekatnya sebagai energi
Ilahi yang positif.
Begitulah jika seseorang berada dalam lingkungan orang-orang sholih,
maka tak lama lagi orang tersebut akan dapat mengikuti jejak dan
langkahnya. Percikan hidayah iman akan bisa didapatkan dengan
berdekatan danberkumpul dengan para sholihin.
3. Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu bagi seorang muslim adalah kewajiban. Maka dengan
mengkaji dan mempelajari ilmu akan memperoleh pengetahuan dan
pemahaman. Hidayah iman adalah pengetahuan dan pemahaman
akan Allah swt sebagai Robb, Ilah dan Al-Malik. Mengetahui dan
memahami akan Allah swt akan mendorong kita untuk lebih mengenal
Allah swt (makrifatullah), sebagai usaha untuk mendatangkan hidayan
iman.
Disamping menuntut ilmu mengenai makrifatullah, juga belajar
mengenai agama, syariat yang menjadi pedoman bagi seseorang
untuk menjalani hidup dan kehidupan di dunia, yang hakekatnya
dalam rangka untuk menjalankan fungsi, tugas dan peran manusia
sebagai Abdullah (hamba Allah), sebagai Kholifatullah (wakil Allah) dan
Naib Nabi (wakil Nabi) untuk menyebarkan kebenaran. Dengan
mempelajari ilmu mengenai agama akan menghadirkan hidayah iman.
4. Mengamalkan Ilmu
Dengan ilmu yang telah dipelajarinya, seseorang dituntut
mengamalkannya. Dengan makrifatullah seseorang akan mengimani
dan mencintai Allah. Dengan mengetahui dan memahami syariat Islam
seseorang akan mengaplikasikan dalam amal perbuatan keseharian.
Melakukan aktualisasi atas ilmu yang dimilikinya. Mengamalkan ilmu
merupakan usaha untuk mendatangkan hidayah iman dari Allah swt.
5. Mendakwahkan Ilmu
Usaha untuk mendatangkan hidayah juga dilakukan dengan
mendakwahkan kebenaran (ilmu) yang telah dipahami. Dakwah artinya
mengajak, yaitu mengajak diri dan orang lain untuk taat kepada Allah
dan Rosulullah. Menjalankan dan mengamalkan agama secara
sempurna, secara kaffah sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi
43 53509284.doc
Muhammad saw. Dakwah juga sekaligus mengandung pengertian
menyampaikan (tabligh) pemahaman akan kebenaran (ilmu) yang
telah dipelajari.
Cara yang bisa dilakukan seseorang dalam berdakwah adalah dengan
mengajak orang lain untuk hadir dan membentuk majlis-majlis ilmu
dan majlis dzikir, bicara mengenai kebesaran Allah, keagungan Allah,
kesucian Allah dengan segala sifat dan dzatNya yang mulia, dengan
asma-asmaNya yang baik (asmaul husna). Mengajak orang lain untuk
meramaikan dan memakmurkan masjid-masjid, mengajak untuk
memperbaiki diri, dalam beribadah, bermuamalah dan bermuasyaroh
dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang Allah telah
amanahkan pada manusia seluruh alam.
Dengan mendakwahkan ilmu inilah sebagai upaya kita untuk
mendatangkan hidayah iman dari Allah swt.
44 53509284.doc
ibadahnya rajin menunjukkan orang-orang yang mendapatkan hidayah
iman yang kuat. Terhadap orang yang hilir mudik dari rumah ke masjid
untuk melaksanakan sholat berjamaah, Rosulullah saw bersabda,
“Saksikanlah mereka adalah orang-orang yang beriman.” Allah swt
berfirman : “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah
itu hanyalah orang yang beriman pada Allah dan hari akhir.” (QS. At-
Taubah, :18)
Ada beberapa cirri orang yang mendapatkan hidayah iman
sebagaimana diinformasikan dalam Al-Qur’an yang diuraikan dalam
penjelasan berikut.
45 53509284.doc
3. Hatinya Bergetar Jika Nama Allah disebut.
Orang-orang yang mendapat hidayah adalah orang-orang yang dalam
hatinya senantiasa mengingat Allah swt, rindu akan pertolongan dan
perlindunganNya, bahkan rindu untuk bisa selalu bertemu dan
bersamaNya. Karenanya jika nama Allah disebut hatinya gemetar
karena rindu dan cintanya pada Allah swt, sang kekasih sejati.
Sebagaimana firmanNya.
46 53509284.doc
Orang yang mendapatkan hidayah adalah mereka yang
berusaha untuk selalu taat kepada Allah swt dan
Rosulnya, mengikuti perintahNya. Jika mereka dipanggil
kepada Allah dan Rosulnya untuk menghukum dan
mengadili diantara mereka, maka mereka akan
menyambut seruan itu dengan “samikno wa athokna”
(kami dengan dan kami taat), sebagaimana Allah
berfirman.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin apabila Allah dan rosulNya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilah (yang lain)
tentang urusan mereka” (QS Al-Ahzab, 33:36)
47 53509284.doc
BAGIAN KEDUA
48 53509284.doc
Bab Lima
Alam Ghoib
1. Masa Lalu
Kejadian pada masa lalu, merupakan suatu perkara yang ghoib
bagi kita. Bagaimana sejarah peradaban manusia pada masa lalu,
sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad, dan seterusnya hingga abad
milenium ini. Dalam setiap kaum, Allah telah turunkan para nabi atau
rosul untuk memberikan petunjuk kebenaran dari Allah, berupa
keyakinan akan keesaan Allah, pedoman untuk menjalani kehidupan,
pedoman untuk beribadah, dan anjuran untuk selalu berbuat adil dan
bijak terhadap diri, keluarga maupun mayarakat dalam rangka
mendapatkan keselamatan dan kebahagian. Terhadap seruan para
nabi dan rosul ini, ada kaum yang menerima dan mentaati, namun ada
pula yang menolak dan mendustakan. Semua ini Allah beritahukan
pada kita dalam Al-Quran melalui Firman-firmannya.
Bagaimana hasil seruan para rasul Allah berfirman : ”(Ingatlah)
hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu Allah bertanya
(kepada mereka): ”Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu?” Para
Rosul menjawab : ”Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu),
sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahu perkara yang ghoib.” (QS.
Al-Maidah, 5:109), juga dalam ayat lain : ”Dan (ingatlah) ketika Kami
mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh,
Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam dan Kami telah mengambil dari
mereka perjanjian yang teguh, agar Dia menanyakan kepada orang-
49 53509284.doc
orang yang benar tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan
bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.” (QS. Al-Ahzab, 33:7-8).
Semua pengetahuan tentang masa lalu merupakan perkara yang
ghoib. Hanya Allahlah yang mengetahui, sesuai firmanNya : ”Berkata
Fir’aun : ”Maka bagaimanakah umat-umat yang dahulu?”. Musa
menjawab : ”Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam
sebuah kitab. Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa.” (QS.
Thoha, 20:51-52)
Terhadap seruan para nabi dan rosul yang Allah telah turunkan
pada suatu kaum, sebagian besar mereka mendustakannya.
Sebagaimana yang telah diinformasikan dalam Al-Quran:
”Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan
telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang
seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak
diingini oleh hawa nafsu mereka (maka) sebagian dari rasul-rasul itu
mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. (QS. Al-
Maidah, 5:70).
Lalu bagaimanakah Allah memberikan balasan terhadap kaum
yang mendustkan para rasul itu? Dijelaskan dalam ayat-ayat berikut :
”Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah.
Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana akibat orang-orng yang mendustakan (rosul-rosul).” (QS.
Ali Imran, 3:137)
”Apakah mereka tidak memperhatikan betapa banyaknya
generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka,
padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan
kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan
kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami
binasakan mereka karena dosa mereka sendiri dan Kami ciptakan
sesudah mereka generasi yang lain.” (QS. Al-An’am, 6:6)
”Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka
mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan Kami
jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah
menyediakan bagi orang-orang dzalim adzab yang pedih; dan (Kami
binasakan) kaum ”Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak
(lagi) generasi-generasi diantara kaum-kaum tersebut” .(QS. Al-
Furqaan, 25:37 – 38)
2. Masa Kini
Kejadian masa kini, yang jauh dari pengetahuan kita juga
merupakan perkara yang ghoib. Keadaan di daratan dan di lautan,
daun-daun yang gugur, sebutir biji yang jatuh dalam kegelapan semua
ada dalam pengetahuan Allah swt. Sebagaimana Al-Quran
menginformasikan : ”Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang
ghoib; tidak ada yang mengetahui kecuali Dia sendiri dan Dia
50 53509284.doc
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai
daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula) dan tidak
jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang
basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
(Lauhul Mahfudz)” (QS. Al-An’am, 6:59).
Dengan adanya peralatan teknologi yang canggih seperti internet,
telephon dan alat komunikasi lainnya, hampir setiap kejadian yang ada
di atas bumi di seluruh pelosok dunia, kita bisa mendapatkan informasi
dari berbagai media. Namun informasi tersebut tidak terjamin
kebenaran dan akurasinya, karena bisa terjadi distorsi dan tidak dapat
terlihat secara menyeluruh. Hanya Allahlah yang mengetahui seluruh
kejadian di masa kini, di langit, di bumi, di lautan bahkan di semesta
alam.
Allah lah yang mengatur segala urusan dari langit ke bumi,
kemudian naik kembali kepada Allah, sebagaimana yang dijelaskan
dalam ayat : ”Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian
(urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
(lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. Yang
demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang ghoib dan yang
nyata, Yang Maha Perkasa kagi Maha Penyayang.” (QS. As-Sajdah,
32:5-6)
Apa yang dipikirkan manusia, yang ada dalam hatinya dan yang
dilakukannya hari ini, bagi orang lain merupakan suatu perkara yang
ghoib. Namun Allah swt mengetahuinya, sebagaimana firmanNya :
”Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi, Dia
mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan kamu lahirkan dan
mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.” (QS. Al-An’am, 6:3)
Pada detik ini, hari ini Allah menghidupkan dan menciptakan
banyak manusia lewat kelahiran dari rahim ibunya. Dan pada saat
yang sama juga Allah mematikan manusia di atas bumi ini dengan
berbagai sebab dan peristiwa. Bahwa setiap manusia akan merasakan
kematian dan kapan kedatangannya? Hanya Allahlah yang
mengetahuinya dan kepadaNyalah manusia akan kembali.
Sebagaimana firmannya : ”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) Dan hanya kepada Kamilah
kami dikembalikan”. (QS. Al-Anbiyaa, 21:35)
3. Masa Mendatang
Apa yang akan terjadi pada diri manusia dan alam semesta ini
merupakan perkara yang ghoib, dimana hanya Allahlah yang
mengetahuinya. Manusia mengetahuinya sebatas yang diinformasikan
lewat Al-Quran dan sangat sedikit pengetahuan manusia akan apa
yang akan terjadi.
Kehidupan dunia dengan segala tipu dayanya telah melenakan
manusia dari mengingat Allah, melupakan dirinya sebagai makhluk
51 53509284.doc
yang harus taat kepadaNya, sehingga mereka menuruti hawa
nafsunya, menghilangkan kesadarannya akan perkara yang haq dan
batil. Mereka melupakan peringatan Allah, dan Allah membukakan
pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga mereka bergembira
ria, bersuka cita dengan tanpa ada batasnya. Maka pada saat itulah
Allah mendatangkan siksa bagi mereka sekonyong-konyong dan
mereka terdiam berputus asa. Inilah yang Allah infomasikan kejadian
yang akan datang yang akan dihadapi orang-orang yang melupakan
diri untuk mengingat Allah (6:44-45)
Seorang yang melakukan perbuatan dosa, kemaksiatan, maka
kemudharatan itu kelak akan kembali kepadanya, dirinya tak akan
memikul dosa dari orang lain melainkan dosa yang telah diperbuatnya
saja. (6:164).
Sebaliknya jika manusia berusaha, berikhtiar untuk melakukan
suatu kebaikan, dengan suatu keikhlasan, senantiasa berbuat untuk
kemaslahan umat, maka kelak pun akan mendapatkan hasil dari
kebaikannya tersebut.
Demikianlah apa yang akan terjadi pada seseorang merupakan
balasan atas perbuatannya. Kemudharatan maupun kebaikan akan
Allah datangkan pada diri manusia, sebagai wujud dari hukum-hukum
dan janji-janji Allah, merupakan kekuasaanNya, sebagaimana
firmannya dalam Al-Quran : ” Jika Allah menimpakan suatu
kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannnya
melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan
kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (QS. Al-
An’am, 6 : 17)
4. Hari Kiamat
Pengetahuan tentang perkara yang ghoib masa mendatang di
dunia ini hanya Allahlah yang mengetahui. Demikian juga mengenai
hari kiamat dan kehidupan akhirat. Al-Quran menginformasikan pada
kita, bahwa hari kiamat pasti akan datang dan tak dapat disangkal.
Sebagaimana firmanNya : ” Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan
datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan
manusia tiada beriman.” (QS. Al-Mu’min, 40:59) dan pada ayat yang
lain disebutkan : ”Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu
tidak dapat didustakan (disangkal)” (QS. Adz-Dzariyat, 56:1-2).
Kejadian kiamat datangnya begitu cepatnya, seperti sekejap atau
bahkan lebih cepat lagi. (16:77) dan tanda-tanda akan datangnya hari
kiamat sesungguhnya telah tiba pada kita. Allah berfirman dalam Al-
Quran : ”Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari
kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba,
karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah
faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat
sudah datang?” (QS. Muhammad, 47:18)
52 53509284.doc
Kapankah datangnya hari kiamat? Sesungguhnya waktu
datangnya hari kiamat ada dalam pengetahuan Allah, sebagaimana
ditunjukkan dalam firmanNya : ”Mereka menanyakan kepadamu
tentang kiamat : ”Bilakah terjadinya?” Katakanlah : ”Sesungguhnya
pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.
Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan
di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan
tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar
mengetahuinya. Katakanlah ”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari
kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya.” (QS. Al-A’raaf, 7:187)
Dalam Al-Quran dijelaskan bagaimana keadaan di hari Kiamat.
Langit yang biasanya berwarna biru indah di siang hari dan kelihatan
cantik menawan dengan cahaya kerlap-kerlip dihiasi bintang-bintang di
malam hari, saat itu akan pecah dan mengeluarkan kabut putih
(25:25). Bumi yang indah dengan rerumputan, tetumbuhan dan
pepohonan, bangunan-bangunan arsitektur dari rumah-rumah
berlantai satu hingga pencakar langit dengan model dan style modern,
yang mewah dan mempesona, pada hari kiamat akan diratakan.
Apabila bumi diguncangkan dengan sedahsyat-dahsyatnya, gunung-
gunung dihancur-luluhkan (56:4-6), langit terbelah dan bumi diratakan
oleh Allah, dan dimusnahkan apa yang ada di dalamnya (84:1-4),
matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, gunung-gunung
dihancurkan, unta-unta bunting ditinggalkan oleh pemiliknya dan tidak
dipedulikan lagi, lautan pun dipanaskan. (81:1-8).
Begitulah gambaran kejadian hari kiamat yang akan membuat
setiap orang sibuk dengan urusan keselamatan dirinya sendiri.
Seorang ibu sudah tak mampu lagi mengingat dan memikirkan bayi
dan anaknya, seorang suami tak lagi bisa memikirkan dan
menyelamatkan istrinya, seorang ayah terpaksa harus berpisah
dengan anak-anaknya, dan sebuah keluarga, atau kelompok
masyarakat akan tercerai berai karena urusan dirinya sendiri, dalam
dunia yang hancur sehancur-hancur. Sebagaimana Allah informasikan
dalam Al-Qur’an :
”Lalu bila datang kebisingan yang memekakkan telinga, hari itu
orang akan lari dari saudaranya, dari ibunya dan dari bapaknya, dan
dari istri dan anak-anaknya. Masing-masing hari itu sibuk mengurus
diri sendiri.” (QS. Abasa, 80:33-37)
Hanya iman dan amal sholeh yang dimilikinyalah yang akan
menyelamatkan manusia secara pribadi-pribadi. Semua ini merupakan
perkara ghoib di masa mendatang mengenai hari kiamat.
5. Alam Akhirat
Sangkakala atau terompet yang ditiup malaikat Isrofil pada kali
pertama akan menghentikan seluruh sistem kehidupan di alam
53 53509284.doc
semesta. Bintang-bintang dan seluruh planet, dalam trilyunan galaksi
akan mengalami proses yang tidak beraturan, saling bertubrukan dan
saling menghancurkan, yang mengakibatkan kehancuran kehidupan di
muka bumi ini. Semua makhluk akan mengalami situasi hari kiamat
yang sungguh chaos yang tak terbayangkan kehancurannya, dan
berakhir dengan kematian seluruh makhluk Allah.
Dan pada tiupan sangkakala yang kedua, akan menghidupkan
kembali manusia dan makhluk lainnya yang dikehendaki Allah swt,
bangkit dari kubur dan digiring di padang makhsyar untuk menghadap
Tuhannya. Saatnyalah kehidupan di alam akhirat dimulai dan dialami
oleh manusia. Demikian Al-Quran memberitahukan dalam ayatnya :
”Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari
dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan
membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat.” (QS. Luqman, 31:28)
”Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan
gunung-gunung dan kamu akan meihat bumi itu datar dan Kami
kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun
dari mereka. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan
berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana
Kami menciptakan kamu pada kali pertama; bahkan kamu mengatkan
bahwa Kami sekali-seklai tidak akan menetapkan bagi kamu waktu
(memenuhi) perjanjian.” (QS. Al-Kahfi, 18:47-48)
”Dan mereka berkata : ”Bilakah (terjadinya) janji ini (hari
berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”; Mereka tidak
menunggu melainkan satu teriakan saja, yang akan membinasakan
mereka ketika mereka sedang bertengkar; Lalu mereka tidak kuasa
membuat sesuatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada
keluarganya.; dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar
dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.;
Mereka berkata : ”Aduh celakalah kami. Siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang
dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah rosul-rosulNya.”
(QS. Yaa Siin, 36:48-52)
Allah swt akan melakukan perhitungan atas amal baik dan buruk
manusia. Setiap manusia akan menerima catatan amal yang telah
dilakukan. Catatan amal kehidupan di dunia akan diperlihatkan
kembali pada masing-masing manusia dan catatan amal tersebut akan
diberikan pada mereka. Ada kelompok yang menerima catatan amal
dari kanan (84:7), dan ada pula yang menerima catatan amal dari kiri
atau belakang (84:10). Mereka pun akan harus melalui jembatan shirot
yang akan mengantarkannya ke neraka maupun ke surga, dalam
kehidupan abadi di alam akhirat kelak.
Inilah sebagian informasi yang Allah swt berikan pada kita
mengenai alam akhirat yang merupakan alam ghoib bagi manusia.
54 53509284.doc
6. Malaikat
Di samping alam ghoib yang menyangkut dunia dan hari akherat,
Allah juga menciptakan alam malaikat, perkara ghoib yang wajib
diimani keberadaannya. Malaikat adalah jisim-jisim halus yang
dijadikan dari nur (cahaya), mereka tidak makan dan minum. Malaikat
adalah makhluk Allah yang diutus dan diberi tugas untuk
melaksanakan perintah-perintahNya. Malaikat merupakan makhluk
Allah yang dimuliakan-Nya. Mereka senantiasa menyembah Allah dan
selalu mengerjakan perintah-perintahNya. Mereka tidak angkuh dan
selalu bertasbih siang dan malam tiada henti-hentinya sebagaimana
dijelaskan pada ayat-ayat berikut :
”Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan.”
(QS. Al-Mursalaat, 77:1)
”Dan mereka berkata : ”Tuhan Yang Maha Pemurah telah
mengambil (mempunyai) anak.” Maha Suci Allah. Sebenarnya
(malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka
itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintahNya.” (QS. Al-Anbiyaa’, 21:26-27)
”Dan kepunyaanNyalah segala yang di langit dan di bumi dan
malaikat-malaikat yang di sisiNya, mereka tiada mempunyai rasa
angkuh untuk menyembahNya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka
selalu bertasbih malam dan siang tiadanya henti-hentinya.” (QS. Al-
Anbiyaa’, 21:19-20)
Malaikat jumlahnya miliaran dan memiliki tugas yang telah
ditetapkan oleh Allah swt. Ada empat malaikat yang lebih dimuliakan
oleh Allah, yaitu malaikat Isrofil as, Mikail as, Jibril as dan Izroil as.
Malaikat Isrofil mempunyai tugas untuk meniup sangkakala tanda
terjadinya hari kiamat, hari kebangkitan dan pembalasan atas amal
perbuatan manusia (39:68). Malaikat Mikail as bertugas membagikan
rizki dan hujan di seluruh muka bumi ini, malaikat Jibril as bertugas
untuk menyampaikan wahyu (Al-Qur’an) kepada Nabi Muhammad saw
(16:102), dan malaikat Izroil as yang bertugas untuk mencabut nyawa
(32:11).
Disamping itu kita mengenal dari Al-Qur’an beberapa malaikat
lainnya seperti malaikat Rokib dan Atid mencatat amal perbuatan
manusia (50:17), malaikat Munkar Nakir memberikan pertanyaan bagi
orang yang meninggal di dalam kubur, malaikat Ridhwan sebagai
penjaga surga, malaikat Malik sebagai penjaga neraka (66:6), dan
masih banyak lagi malaikat dengan tugas-tugas tertentu yang telah
Allah perintahkan.
7. Jin
Disamping malaikat, Allah juga menciptakan makhluk bernama jin.
Jin diciptakan oleh Allah dari api panas yang menyala (15:27; 55:15).
Pada dasarnya jin diciptakan oleh Allah agar melakukan penghambaan
55 53509284.doc
diri kepada Allah seperti halnya manusia (51:56). Namun sebagian
besar mereka mendustakan dan mengingkari perintah Allah. Mereka
telah tertipu oleh kehidupan dunia, sehingga tergelincir dalam
golongan orang-orang yang kafir. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat
berikut ini :”Hai gologan jin dan manusia, apakah belum datang
kepadamu rosul-rosul dari golongan kamu sendiri, yang
menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan
kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata:
”Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.” kehidupan dunia telah
menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri,
bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al-An’am, 6 : 130)
Manusia dalam menjalani kehidupannya, sering tidak sanggup
menghadapi cobaan dan ujian dari Allah. Terhadap ujian atas
kekurangan harta dan benda, kemiskinan, kekurangan makanan dan
buah-buahan dan juga kesulitan hidup lainnya, mereka sering
melakukan jalan pintas dengan meminta pertolongan pada jin.
Misalnya meminta bantuan untuk mendapatkan rezeki, memperoleh
pekerjaan, mencari jodoh, agar bisa naik pangkat atau jabatan,
meningkatkan karir, berhadil dalam berdagang dan meminta bantuan
dalam menyelesaikan kesulitan hidup lainnya. Bagi mereka yang
meminta tolong dan meminta perlindungan selain dari Allah, maka
mereka akan dimasukkan dalam golongan orang-orang musyik. Allah
swt berfirman dalam Al-Quran :”Dan mereka (orang-orang yang
musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allahlah yang
menciptakan jin-jin itu; dan mereka membohong (dengan
mengatakan): ”Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan
perempuan.”, tanpa berdasar ilmu pengetahuan. Maha suci Allah dan
Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan.” (QS. Al-An’am,
6:100)
Disadari maupun tidak mereka telah mengambil jalan yang
menyesatkan dirinya sendiri dengan datang ke dukun atau ’orang
pintar’ yang seolah mampu memberikan pertolongan pada mereka.
Namun sebenarnya mereka telah menyandarkan diri pada para jin dan
menyembah jin-jin tersebut serta menyekutukan Allah swt.
Sebagaimana diinformasikan dalam ayat berikut :”Malaikat-malaikat
itu menjawab : ”Maha Suci Engkau, Engkaulah Pelindung kami, bukan
mereka, bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka
beriman kepada jin itu.” (QS. Saba’, 34:41)
8. Iblis
Sebagian besar jin ini ada yang benar-benar melakukan
penentangan terhadap Allah. Mereka mengingkari perintah Allah.
Meski mereka tahu bahwa semua makhluk adalah ciptaan Allah, dan
sudah seharusnya setiap makhluk tunduk dan patuh pada sang Kholik
untuk melaksanakan seluruh perintah dan meninggalkan laranganNya.
Namun dengan kesombongannya, Iblis yang merupakan golongan dari
56 53509284.doc
jin ini menolak perintah Allah untuk bersujud pada Adam, manusia
pertama yang Allah ciptakan. Al-Quran menjelaskan tentang hal itu
dalam ayat berikut :
”Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat :
”Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali Iblis.
Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.
Patutkah kami mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai
pemimpin selain dari padaKu, sedang mereka adalah musuhmu? Amat
buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang
dzalim.” (QS. Al-Kahfi, 18:50)
Keengganan iblis untuk tidak ikut bersama-sama malaikat sujud
(sebagai penghormatan) kepada Adam (15:31), dikarenakan
keangkuhan dan kesombongannya. Iblis merasa dirinya lebih mulia
ketimbang Adam, karena iblis diciptakan dari api, sedangkan Adam
diciptakan dari tanah. Alasan ini tersirat dari jawaban iblis ketika
ditanya Allah, kenapa dia tidak ikut bersujud kepada Adam (15:32). Hal
ini dijelaskan dalam ayat berikut :
”Berkata iblis : ”Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang
Engaku telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk.” (QS. Al-Hijr, 15:30-33)
Karena kelakuan Iblis yang berani menentang perintah Allah swt
ini, maka Iblis diusir dari surga dan menjadi makhluk yang dikutuk oleh
Allah swt hingga hari kiamat (15:34-35). Iblis kemudian meminta
tangguh atas azab yang Allah akan timpakan padanya sampai hari
berbangkit (15:36). Iblis juga berjanji untuk menggoda manusia dan
menyesatkan mereka agar menjadi golongannya, makhluk yang
menentang dan mengingkari Allah Swt, yang akan memandang
kemaksiatan yang ada di muka bumi, kesenangan-kesenangan di
dunia, sebagai hal yang baik sehingga mereka menyukainya dan
bergumul dengan perbuatan dosa. Al-Quran menjelaskan dalam ayat
berikut :
”Iblis berkata : ”Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan
bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik
(perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan
mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis
diantara mereka.” (QS. Al-Hijr, 15:39)
Bagi orang-orang yang senantiasa menjaga keyakinan dan
keimanannya kepada Allah, senantiasa mengingat Allah dengan
menyebut astaghfirullah, subhanallah, alhamdulillah , laa ilaaha
illallah, dan tetap taat pada Allah dan Rasulullah, mereka akan
terbebas dari kekuasaan Iblis dan balatentaranya. Sebagaimana Allah
berfirman :
”Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan
hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada
adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan
Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.” (QS. Saba’, 34:21)
57 53509284.doc
9. Syaitan
Sejak ditetapkannya Iblis menjadi makhluk terkutuk yang dilaknat
oleh Allah swt, dan permohonan Iblis untuk menggoda dan
menyesatkan manusia diperkenankan oleh Allah swt, maka Iblis
bekerja keras untuk menyesatkan manusia dengan berbagai godaan
materialisme dan kesenangan dunia berupa kemaksiatan, maka jadilah
mereka menjadi bala tentara Iblis yang dinamakan syaitan. Syaitan
dari golongan manusia dan jin ini akan bekerja sama untuk
menyesatkan manusia yang beriman, dengan membisikkan tipu
dayanya sebagaimana Allah firmankan dalam Al-Quran :
”Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian
mereka membisikkan sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang
indah-indah untuk menipu (manusia).” (QS. Al-An’am, 6:112)
Demikianlah kerja syaitan menggoda dan menyesatkan manusia,
membisikan tipu daya dalam hati dan menjadi penyakit yang akan
menggerogoti keimanannya yaitu berupa iri, dengki, dendam,
keangkuhan, kesombongan, keserakahan dan kecintaan akan harta
dan kebendaan di dunia. Dalam Al-Quran dijelaskan :
”Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa
mengingat Allah, mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (QS. Al-
Mujaadilah, 58:19)
Syaitan merupakan musuh yang nyata bagi orang-orang yang
beriman. Karenanya sebagai orang yang beriman, dalam beragama
kita hendaknya masuk dalam Islam secara keseluruhan dan menjauhi
langkah-langkah syaitan. Menghindari jalan-jalan syaitan yang
menyesatkan. Firman Allah dalam Al-Quran menjelaskan :
”Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhannya dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-
Baqoroh, 2 : 208)
Mereka yang mengikuti godaan syaitan dan mengambil syaitan
menjadi kawan-kawan dalam aktifitasnya mereka adalah orang-orang
yang merugi. Mereka akan bersama-sama masuk ke dalam neraka
dalam kehidupan di akhirat kelak. Sebagaimana firman Allah dalam Al-
Quran : ”Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke
dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, dan bala tentara
iblis semuanya.” (QS. Asy-Syuaraa’, 26:94-95)
Syetan merupakan teman yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya
syaitan adalah musuh bagi manusia atau teman yang seburuk-
buruknya (4:38). Mereka akan mengajak ke nereka dengan berbagai
perbuatan kemaksiatan yang seolah merupakan kesenangan-
kesenangan yang melenakan. Maka jangan sampai kita terpedaya oleh
58 53509284.doc
bujuk rayu syaitan yang akan memasukkan manusia menjadi penghuni
neraka.
”Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia
sebagai musuh(mu) karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya
mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka
yang menyala-nyala.” (QS. Faathir, 35:6)
Allah mengingatkan agar kita menjauh dari perbuatan-perbuatan
syaitan, yang selalu mengangganggu dan menyesatkan manusia.
Karena jika kita terpedaya oleh bujukan syaitan, kita menjadi orang-
orang yang menyesal ketika kelak dikumpulkan oleh Allah di padang
Mahsyar, sebagaimana firmanNya :”Dan (ingatlah) hari di waktu Allah
menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): ”Hai
golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak
(menyesatkan) manusia.” lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari
golongan manusia: ”Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami
telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain). dan kami telah
sampai pada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami.” Allah
berfirman : ”Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di
dalamnya, kecuali kalu Allah menghendaki (yang lain).” Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am,
6:128)
59 53509284.doc
Bab 7
Alam Semesta
A. Kosmologi
B. Astronomi
C. Bumi
D. Flora
E. Fauna
F. Manusia
BAGIAN KETIGA:
Pandangan Islam Tentang Manusia
Bab 8
Manusia dan Penciptaannya
A. Penciptaan Manusia Pertama
B. Pencaiptaan Manusia Setelah Adam
C. Karakter Dasar Manusia
D. Ego Dalam Diri Manusia
Bab 9
Sistem Kehidupan Manusia
A. Ideologi
B. Politik
C. Ekonomi
D. Hukum
E. Pendidikan
F. Sejarah Manusia
Bab 10
Perjalanan Hidup Manusia
A. Pedoman Hidup
B. Teladan Hidup
C. Kawan Hidup
D. Lawan Hidup
E. Jalan Hidup
F. Golongan Manusia yang Celaka
G. Golongan Manusia yang Selamat
Bab 11
Rekontruksi Paradigma Islam.
60 53509284.doc
BAGIAN PERTAMA
Exsistensi Tuhan
61 53509284.doc
kita, yaitu bumi dan langit serta apa yang ada di dalamnya, atau alam
semesta ini.
Imaduddin Abdulrohim dalam Islam Sistem Nilai Terpadu,
menjelaskan alam syahadah dinamai juga ”dunia”. Kata ”dunia” ini
adalah jama’ dari kata ”danaa”, artinya dekat. Pengertian ”dekat” ini
mencakup dua hal. Pertama, dekat dalam arti ruang yaitu ”jarak” yang
biasa diukur dengan ukuran panjang. Kedua, dekat dalam arti waktu,
yaitu ”sekarang” bukan tahun depan atau sepuluh tahun yang lalu.
Jadi kata ”dunia” ini mengandung pengertian ”Segala sesuatu yang
ada di sekitar kita pada masa kini”. (Dr. Ir. Muhammad Imaduddin
Abdulrohim, MSc, Islam Sistem Nilai Terpadu, Gema Insani Press,
Jakarta, 2002)
Bagaimana Al-Quran menjelaskan mengenai alam syahadah ini,
penulis akan menyampaikan beberapa ayat Al-Quran yang
memberikan informasi mengenai alam syahadah atau alam semesta
ini.
62 53509284.doc
”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.” (QS. Al-Anbiyaa’,
21:30)
”Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz-dzariyaat
51:47)
Dari tiga ayat diatas menunjukkan bahwa asal mula terciptanya
alam semesta ini diawali dengan adanya suatu kumpulan gas dengan
bagian-bagian yang sangat halus yang disebut dukhon atau asap. Asap
itu terdiri dari stratum (lapisan) gas dengan bagian-bagian kecil yang
mungkin memasuki tahap keadaan keras atu cair, dan dalam suhu
rendah atau suhu tinggi. Berikutnya mengalami proses perpisahan
(fatq) dari suatu kumpulan pertama yang unik yang terdiri dari unsur-
unsur yang dipadukan (ratq) dalam suatu kumpulan yang homogen.
Kejadian ini berlanjut dengan proses pemuaian alam semesta hingga
sekarang ini. Proses terbentuknya alam semesta demikian inilah yang
kemudian dipahami sebagai ledakan besar (big bang).
Ilmuwan Islam pada dekade ini, Harun Yahya menguraikan
dalam bukunya ”Rahasia Alam Semesta” menjelaskan mengenai
penciptaan alam semesta dengan teori ledakan besar (big bang).
Harun Yahya menuliskan sebagai berikut :
Pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson di California,
seorang astronom Amerika bernama Edwin Hubble membuat salah
satu temuan terpenting dalam sejarah astronomi. Ketika tengah
mengamati bintang dengan teleskop raksasa, dia menemukan bahwa
cahaya yang dipancarkan bintang-bintang bergeser ke ujung merah
spektrum. Ia pun menemukan bahwa pergeseran ini terlihat lebih jelas
jika bintangnya lebih jauh dari bumi. Temuan ini menggemparkan
dunia ilmu pengetahuan. Berdasarkan hukum-hukum fisika yang
diakui, spektrum sinar cahaya yang bergerak mendekati titik
pengamatan akan cenderung ungu, sementara sinar cahaya yang
bergerak menjauhi titik pengamatan akan cenderung merah.
Pengamatan Hubble menunjukkan bahwa cahaya dari bintang-bintang
cenderung ke arah warna merah. Ini berarti bahwa bintang-bintang
tersebut senantiasa bergerak menjauhi kita.
Menurut Harun, tidak lama sesudah itu, Hubble membuat temuan
penting lainnya: bintang dan galaksi bukan hanya bergerak menjauhi
kita, namun juga saling menjauhi. Satu-satunya kesimpulan yang
dapat dibuat tentang alam semesta yang semua isinya bergerak saling
menjauhi adalah bahwa alam semesta itu senantiasa memuai.
Fakta pemuaian alam semesta ini terhadap keberadaan alam
semesta sangatlah penting. Harun berpendapat, pemuaian alam
semesta secara tidak langsung menyatakan bahwa alam semesta
bermula dari satu titik tunggal. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
“satu titik tunggal” yang mengandung semua materi alam semesta ini
63 53509284.doc
pastilah memiliki “volume nol” dan “kepadatan tak terbatas”. Alam
semesta tercipta akibat meledaknya titik tunggal yang memiliki
volume nol tersebut. Ledakan hebat yang menandakan awal
terbentuknya alam semesta ini dinamakan Ledakan Besar (Big Bang),
dan teori ini dinamai mengikuti nama ledakan tersebut.
Harus dikatakan di sini bahwa “volume nol” adalah istilah teoretis
yang bertujuan deskriptif. Ilmu pengetahuan hanya mampu
mendefinisikan konsep “ketiadaan”, yang melampaui batas
pemahaman manusia, dengan menyatakan titik tunggal tersebut
sebagai “titik yang memiliki volume nol”. Sebenarnya, “titik yang tidak
memiliki volume” ini berarti “ketiadaan”. Alam semesta muncul dari
ketiadaan. Dengan kata lain, alam semesta diciptakan.
Demikian Harun Yahya menjelaskan awal penciptaan alam
semesta ini yang oleh kalangan ilmuwan modern sebagai teori ledakan
besar (big bang).
64 53509284.doc
(penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban)
bagi orang-orang yang bertanya.” (QS. Fush Shilat, 41:10)
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap.
Lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi.”Datanglah kamu
keduanya menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa.”
Keduanya menjawab : ”Kami datang dengan suka hati,” (QS. Fush
Shilat, 41:11)
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit
yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami
memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. Fush Shilat 41:12)
Dari ayat-ayat diatas bisa kita simpulkan sebagai berikut :
a. Penciptaan bumi dilakukan dalam dua masa (41:9)
b. Penciptaan langit dilakukan dalam dua masa (41:12)
c. Penciptaan gunung-gunung, penentuan kadar makanan atau
penyempurnaannya dilakukan selama empat masa (41:10)
Maurice Bucaille dalam bukunya Bibel, Quran dan Sains Modern,
menafsirkan dan berkesimpulan bahwa penciptaan bumi dalam dua
masa bersamaan dengan penciptaan langit dalam dua masa.
Penjelasan penciptaan bumi dan langit dalam dua masa tersebut
meliputi dua tahapan. Pertama, pembentukan asap atau kumpulan gas
dengan volume yang dipadatkan dan bersuhu sangat tinggi. Kedua,
tahap pemisahan kumpulan gas yang ada tersebut yang didahului
dengan terjadinya ledakan besar (big bang). Tahap kedua tersebut
sekaligus terciptanya planet-planet, bintang-bintang bahkan galaksi-
galaksi yang jumlahnya trilliunan buah.
Pada tahap berikutnya, yaitu penciptaan segala isi bumi dan apa-
apa yang ada diantara langit dan bumi, dan penentuan kadar makanan
atau penyempurnaan penciptaan alam semesta ini dilakukan dalam
empat masa. Penyempurnaan penciptaan ini bisa dimaknai dengan
menyiapkan segala kebutuhan bagi manusia, yaitu makanan-makanan
berupa tanaman biji-bijian, tumbuhan yang menghasilkan buah atau
pepohonan yang menghasilkan kayu-kayuan untuk tempat tinggalnya,
juga bebatuan dan segala macam mineral yang kelak dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Keseluruhan ini Allah ciptakan, sebelum
manusia pertama yakni Nabi Adam diciptakan Allah swt.
Empat masa penciptaan alam semesta, setelah terciptanya langit
dan bumi tersebut, dimaknai Maurice dengan hipotesanya, sesuai
penemuan sains modern sebagai zaman-zaman geologi, dimana
menurut sains modern, manusia muncul di bumi ini pada zaman
geologi keempat. Kejelasan tentang rincian enam masa penciptaan
alam semesta ini masih butuh penelitian dan pendalaman lagi oleh
sains modern. Dan tentu hanyalah Allah Yang Maha Mengetahuinya
secara pasti.
65 53509284.doc
Karakteristik Alam
Alam semesta yang Allah ciptakan, juga semua makhluk yang ada
di langit dan di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, pohon-
pohonan dan binatang-binatang melata, semua tunduk dan bersujud
pada Allah swt (22:18). Mereka secara keseluruhan mengikuti hukum-
hukum yang telah ditatapkannya atau sunnatullah. Sunnatullah
merupakan ketetapan dan kehendak Allah agar tercipta keteraturan
dan keseimbangan alam semesta. Contoh dari sunnatullah adalah
adanya keteraturan rotasi bumi, baik terhadap porosnya maupun
gerak rotasi bumi mengelilingi matahari dengan waktu yang telah
ditentukanNya, sehingga secara teratur matahari senantiasa
memancarkan cahayanya ke sebagian bumi pada siang hari dan akan
tenggelam di malam hari untuk menyinari bagian bumi yang lain.
”Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. Dan tumbuh-
tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepadaNya.”
(QS. Ar-Rahman, 55:5-6)
Setiap benda akan selalu jatuh menuju ke bawah karena gaya
grafitasi bumi. Semakin berat benda tersebut maka kecepatan
jatuhnya akan semakin tinggi, dan akan mengalami percepatan secara
teratur. Juga, uap air yang terbawa angin di udara dalam bentuk
mendung, tat kala melewati wilayah yang dingin akan mencair dan
jatuh menjadi titik-titik hujan.
Tanaman akan tumbuh subur jika mendapatkan siraman air yang
cukup dan akan menjadi kering bahkan mati ketika tidak mendapatkan
air. Demikian pula binatang akan tumbuh berkembang jika mendapat
makanan yang cukup dan akan mati jika tidak mendapat makanan
dalam waktu yang lama. Demikianlah setiap makhluk atau alam
semesta ini akan selalu mengikuti sunatullah. Selalu tunduk dan patuh
pada ketentuan dan hukum Allah. Sebagaimana disebutkan dalam Al-
Quran, semua makhluk bersujud pada Allah swt:
”Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit
dan semua makhluk melata yang melata di bumi dan (juga) para
malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.” (QS.
An-Nahl, 16:49)
Sifat atau karakteristik alam dalam mengikuti sunnatullah ini ada
3 macam:
1. Exact atau Pasti.
Karakteristik alam semesta, pertama adalah exact atau pasti.
Sebagai contoh sifat-sifat yang menyertai berbagai benda yang ada di
sekitar kita. Api memiliki sifat membakar, memberi suasana panas dan
mengubah benda-benda menjadi carbon (C2). Air memiliki sifat
mengalir, menurun dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
Pada suhu kamar air memiliki wujud cair, pada suhu nol derajad celcius
akan membeku, pada suhu 100 oC akan mendidih dan pada suhu 200
o
C akan menjadi gas. Udara memiliki sifat selalu mengalir dari tempat
bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Karena sering suatu
66 53509284.doc
tempat dengan tempat lainnya tekanan udaranya berbedar, maka
udara tersebut akan senantiasa mengalir sebagai angin. Sifat minyak
yang tak bisa bercampur dengan air, maka dalam suatu bejana juika
dituangkan kedalamnya air dan minyak, kemudian diaduk sampai
menghilangkan banyak energi, yang terjadi pasti, minyak tak akan
pernah bercampur dengan air. Posisi minyak akan berada diatas,
karena ukuran berat jenisnya lebih kecil ketimbang berat jenis air.
Allah berfirman dalam Al-Quran :
”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
(QS. Al-Qomar, 54:49)
Air hujan yang turun menyirami bumi juga ”sesuai ukuran”.
Ukuran yang dimaksud adalah berkaitan dengan air yang menguap
dari bumi dengan air hujan yang jatuh selalu memiliki ukuran yang
sama. Diperkirakan, dalam satu detik, 16 juta ton air menguap dari
bumi. Angka ini sama dengan curah hujan yang jatuh ke bumi dalam
satu detik. Ini berarti bahwa air beredar terus menerus di suatu daur
yang seimbang menurut suatu ”ukuran” yang pasti. (Harun Yahya,
Memahami Allah Melalui Akal, tanpa tahun)
Dalam hal ini Al-Quran menyebutkan :
”Ia menurunkan (dari waktu ke waktu) hujan dari langit sesuai
dengan ukuran, dan Kami menghidupkan dengan itu daerah yang
sudah mati. Demikian juga kamu akan dibangkitkan (dari kematian)”
(QS. Az-Zukhruf : 11)
Dengan sifat-sifat inilah para saintis atau ilmuwan menemukan
berbagai rumus yang pasti, seperti rumus kekekalan energi, rumus
grafitasi, newton, percepatan dan lainnya serta teori-teori didapat dari
hasil mempelajari meneliti fenomena yang timbul di alam semesta.
2. Immutable
Dengan sifat exact atau pasti tersebut, dapat diketahui bahwa
benda-benda dan alam semesta memiliki sifat tetap dan tidak
mengalami perubahan sifat. Ketetapan dan tidak terjadinya perubahan
pada karakteristik alam semesta tersebut dinamakan immutable. Maka
pada jaman dahulu hingga sekarang, sifat-sifat yang menyertai benda-
benda di alam semesta ini tidak mengalami perubahan. Semuanya
mengikuti sunnatullah, hukum dan ketentuan Allah yang teratur dan
seimbang tersebut. Inilah bentuk ketundukan alam semesta pada
Allah. Bentuk dari tasbih alam semesta pada Allah swt.
Keteraturan sistem di alam semesta, galaksi, bintang-bintang,
matahari, bumi, bulan dan planet-planet lain yang senantiasa berotasi
melalui garis edarnya masing-masing, tidak akan saling bertubrukan
yang akan mengakibatkan terjadinya kehancuran. Keteraturan dan
keseimbangan demikian merupakan suatu sifat yang tetap dan tak
akan pernah berubah, kecuali pada saatnya ketika Allah swt hendak
menghancurkan dunia ini dengan datangnya hari kiamat.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
67 53509284.doc
”Mahasuci Dia yang telah menjadikan gugusan bintang di langit
dan menempatkan sebuah pelita (yang cemerlang) dan sebuah bulan
yang memberi penerangan.” (QS Al-Furqaan, 25:61);
”Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing beredar dalam garis edarnya.” (QS. Al-Anbiyaa’ 21:33)
”Tiada semestinya matahari menyusul bulan, dan malam tak akan
mendahului siang. Masing-masing beredar dalam garis edarnya.” (QS
Yaasiin, 36:40)
Dengan sifat-sifat alam semesta yang demikian ini,
semestinyalah kita sebagai manusia juga bisa belajar dari alam untuk
senantiasa tunduk pada aturan dan ketentuan Allah swt. Secara fisik,
sebagai bagian dari alam semesta kita sudah pasti mengikuti
sunnatullah, tunduk pada aturan-aturan yang Allah telah tetapkan.
Pertumbuhan fisik kita, keteraturan proses pernafasan kita, kerja
jantung kita, kerja pencernakan dalam tubuh kita, juga sistem
peredaran darah kita, semua mengikuti aturan dan hukum Allah. Maka
bagaimana pikiran dan hati kita dalam memandang dunia, dalam
mengelola semesta alam, dalam bekerja, bermasyarakat, berusaha
untuk bisa mengikuti hukun-hukum dan ketentuan Allah swt.
3. Objektif
Sifat objektif yang merupakan karakteristik alam yang ketiga,
merupakan bagian yang tak terpisahkan. Dengan karakteristik yang
pertama, exact atau pasti dan karakteristik kedua immutable atau
tetap sebagaimana diuraikan diatas, maka para engineer, perekayasa
pembangunan baik fisik maupun non fisik akan dapat melakukan
perencanaan pembangunan dengan lebih mudah. Misalnya seorang
arsitek yang hendak mengubah suatu kawasan, dia akan melakukan
penelitian dan pendataan kawasan tersebut, kemudian melakukan
analisa atas data-data existing dan merencanakan pembangunan
kawasan dari site plan, disain bangunan, dan detail engineering-nya.
Dan selanjutnya akan dilaksanakan pembangunannya oleh
konstruktor, sesuai yang direncanakan. Keseluruhan proses ini disadari
atau tidak menggunakan karakteristik dari alam yang senantiasa
mengikuti sunnatullah. Jika bangunan tersebut didirikan dengan
struktur yang kokoh sesuai dengan beban dan momen yang telah
diperihitungkan, maka bangunan itu akan bertahan lama. Namun jika
pembangunannya tidak sesuai bestek dengan mengurangi ukuran
strukturnya di bawah angka toleransi, maka bangunan itu akan lebih
cepat roboh. Siapapun yang membangunnya, itulah yang akan terjadi.
Lebih jelas lagi sebagaimana yang diuraikan Imaduddin
Abdulrohim. Contoh yang lebih ekstrem, tulisnya, namun terbukti
dalam kehidupan sehari-hari, ialah sebuah menara masjid yang tinggi,
menurut sunnah Allah, haruslah memakai penangkal petir di
puncaknya. Penangkal petir (lightning arrester) ini berupa sepotong
batang tembaga yang cukup besar (biasanya kira-kira sebesar induk
68 53509284.doc
jari) yang ujungnya ditanamkan ke dalam tanah sampai sedalam batas
air di dalam tanah itu. Biasanya diujung kawat yang tertanam ini
dipatrikan sekeping lempeng tembaga demi mendapatkan hubungan
listrik yang sebaik-baiknya dengan tanah di sekitar kaki menara itu.
Memasang penangkal petir ini adalah sunnatullah, yang bisa
dipelajari dalam teknik listrik. Jika hal ini dilanggar, artinya jika
seseorang membuat menara tanpa penangkal petir, maka di musim
hujan, ketika banyak petir, maka menara itu pasti dihancurkan petir,
walau betapapun ikhlasnya orang yang mendermakan uangnya untuk
membuat masjid itu, dan walaupun masjid itu betul-betul dipakai
semata-mata untuk menghimbau orang mengingat dan mendekatkan
hati kepada Allah swt. Sedangkan, mungkin sebuah papan reklame
minuman keras atau sebuah bangunan tempat bermain judi (casino),
yang tin gginya sama dengan menara tadi, dan jelas mengajak kepada
maksiat, namun memenuhi sunnatullah, karena memakai penangkal
petir di atasnya, akan selamat dari sambaran petir pada musim hujan.
Hal ini membuktikan sunnatullah itu obyektif, tak pilih kasih.
Siapa saja yangmelanggar, akan kena hukuman-Nya, apa pun alasan
pelanggaran itu, termasuk kejahilan atau kealpaan. (Dr. Ir. Muhammad
Imaduddin Abdulrohim, MSc, Islam Sistem Nilai Terpadu, Gema Insani
Press, Jakarta, 2002)
4. Peristiwa Khusus
Meski alam semesta dan segala isinya mengikuti sunnatullah,
dengan karakteristik exact, immutable dan obyektif diatas, ada
peristiwa-peristiwa khusus yang di luar kenyataan yang biasa kita
temui. Peristiwa ini bukannya tidak mengikuti sunnatullah, namun
sebuah peristiwa yang Allah swt tunjukkan kepada manusia sebagai
tanda kebesarannya, sebagai sebuah pelajaran dan kita dapat
mengambil hikmah dari kejadian ganjil tersebut.
Contohnya adalah pada saat Nabi Ibrahim dibakar oleh kaumnya
yang membangkang, maka sifat api yang panas dan membakar itu
Allah perintahkan agar menjadi dingin. Maka nabi Ibrahim di dalam api
yang menyala-nyala menjilati tubuhnya justru merasakan kesejukan
dan kenyamanannya. Bahkan Allah swt juga memberinya rezki kepada
Ibrahim berupa buah-buahan dari surga. Ini dijelaskan dalam
firmanNya :
”Mereka berkata: ”Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika
kamu benar-benar hendak bertindak.” Kami berfirman: ”Hai api
menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” mereka
hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan
mereka itu orang-orang yang paling merugi. Dan Kami selamatkan
Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya
untuk sekalian manusia.” (QS. Al-Anbiyaa’, 21:68-71)
69 53509284.doc
Peristiwa yang lain adalah Ibunda nabi Isa as, Siti Maryam, yang
waktu sebagai seorang gadis yang tanpa berhubungan dengan lelaki,
namun dapat hamil dan akhirnya melahirkan seorang anak, yaitu Isa
as, atas kehendak Allah swt. Maka dalam kasus-kasus tertentu seperti
itu, Allah menunjukkan keagungan dan kebesarannya.
”Maryam berkata: ”Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki,
sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku
bukan (pula) seorang pezina!”
Jibril berkata: Demikianlah Tuhanmu berfirman: ”Hal itu adalah mudah
manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu
Selanjutnya, tatkala Siti Maryam melahirkan, Isa kecil yang waktu itu
masih sebagai seorang bayi Allah beri kemampuan untuk bisa
berbicara, menjelaskan siapa dirinya sebenarnya kepada orang-orang
yang mempertanyakannya.
”Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan
menggendongnya. Kaumnya berkata : ”Hai Maryam, sesungguhnya
kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang
yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”,
Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata :
”Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam
ayunan?”
70 53509284.doc
Berkata Isa : ”Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-
Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup.
Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang
yang sombong lagi celaka,
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku
dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan
hidup kembali.”
Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar,
yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.” (QS.
Maryam, 19:27-34)
71 53509284.doc
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata:) ”Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Imran, 3:191)
Orang yang berakal adalah mereka yang mau memanfaatkan
hatinya untuk senantiasa dzikrullah (mengingat Allah) dan
menggunakan akalnya untuk tafakur fii khalqillah (memikirkan ciptaan
Allah).
Orang yang senantiasa dzikir pada Allah dan berfikir tentang
ciptaan Allah, maka setiap melihat alam semesta, melihat bumi, langit,
matahari, bintang-bintang, pepohonan, binatang, gunung, bahkan
menyaksikan fenomena alam yang terjadi seperti gempa bumi,
tsunami, banjir dan sebagainya akan semakin mengagungkan asma
Allah : Allahu Akbar. Dan semakin mensucikan Asma Allah :
Subhanallah!.
Dzikir akan membersihkan hati dari penyakit syirik dan akan
semakin mendekatkan diri pada Allah, akan mampu meningkatkan
keimanan dan mentauhidkan Allah swt. Dengan berfikir akan mampu
menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam berkarya, untuk
meningkatkan kwalitas diri bagi kemaslahatan ummat.
Eksplorasi Alam
72 53509284.doc
Allah juga memberikan tawaran pada manusia untuk menembus
penjuru langit dan bumi, melakukan eksplorasi atas alam semesta ini,
tentu dengan suatu kemampuan dan kekuatan khusus.
”Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintas) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, Kami tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS. Ar-Rahmaan, 55:33)
Bagaimana kita sebagai kholifah dapat mengelola dan
memanfaatkan alam semesta ini untuk memenuhi keperluan dan
kebutuhan hidup kita, dengan tetap menjaga kelestarian dan
keseimbangan lingkungan hidup (environment). Jangan sampai kita
berbuat kerusakan pada alam yang akan menimbulkan berbagai
bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan lain sebagainya.
Allah telah memberikan peringatan kepada kita lewat FirmanNya :
”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke
jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum, 30:41)
73 53509284.doc
Bab Tujuh
MEMBACA DAN
MEMAHAMI ALAM
74 53509284.doc
Dalam bab ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk melakukan
iqra’, membaca alam semesta melalui ayat-ayat Al-Quran. Dengan
mengkaji ayat-ayat Al-Quran ini, semoga Allah memberi kepahaman
pada kita, karena hanya Allahlah dzat yang bisa memahamkan kita
akan ilmuNya.
A. ASTRONOMI
75 53509284.doc
semesta, meningkatnya ukuran suatu tata surya diikuti oleh
meningkatnya kecepatan. Tata surya beredar mengitari pusat galaksi
dengan kecepatan 720.000 km/jam. Kecepatan Bima Sakti sendiri,
yang terdiri atas 200 miliar bintang, adalah 950.000 km/jam di ruang
angkasa.
Kecepatan yang luar biasa ini menurut Harun Yahya, menunjukkan
bahwa hidup kita berada di ujung tanduk. Biasanya, pada suatu
sistem yang sangat rumit, kecelakaan besar sangat sering terjadi.
Namun, seperti diungkapkan Allah dalam ayat di atas, sistem ini tidak
memiliki “cacat” atau “tidak seimbang”. Alam semesta, seperti juga
segala sesuatu yang ada di dalamnya, tidak dibiarkan “sendiri” dan
sistem ini bekerja sesuai dengan keseimbangan yang telah
ditentukan Allah. (DR Harun Yahya, Keajaiban Alam Semesta, 2002?)
2. Galaksi-galaksi
Dalam alam semesta ini Allah telah ciptakan milyaran galaksi.
Galaksi merupakan sekumpulan bintang yang jumlahnya ribuan milliar,
menyatu dalam sekumpulan debu dan gas yang terikat oleh suatu
kekuatan gaya grafitasi. Galaksi mempunyai berbagai bentuk dan
ukuran. Galaksi besar mempunyai milyaran bintang. Ada galaksi yang
tampak seperti gumpalan kabut, ada sekumpulan galaksi yang tampak
demikian indah yang membentuk apa yang dinamakan Milky Way
(kabut susu), ada juga yang mempunyai bentuk tertentu mirip hot dog
atau kincir angin. Galaksi-galaksi ini terkumpul dalam sebuah cluster
atau supercluster. Diantara milyaran galaksi itu, ada sekitar 30 galaksi
yang berkumpul dalam satu kluster yang sangat dikenal karena
menjadi tempat bumi yang ditinggali manusia, yang oleh para
astronom disebut kelompok lokal, yaitu bima sakti.
76 53509284.doc
DR. Maurice Bucaille menguraikan mengenai galaksi di alam
semesta, yang merupakan pandangan dari sains modern, bahwa
kosmos telah terjadi dari pada kumpulan gas yakni hidrogen dan
sedikit helium yang berputar secara pelan pada zaman yang sangat
kuno. Kumpulan gas tersebut kemudian terbagi menjadi potongan-
potongan banyak daripada dimensi dan kelompok yang sangat besar.
Ahli-ahli ilmu astrofisika (fisika bintang) memperkirakan bahwa dimensi
tersebut adalah satu milliar sampai 100 milliar kali besarnya matahari,
dan besarnya matahari adalah 300.000 kali besarnya bumi. Angka-
angka tersebut memberikan gambaran kepada kita tentang
pentingnya kelompok gas mula-mula yang kemudian melahirkan
matahari.
Pecahan baru terjadi lagi dan melahirkan bintang-bintang.
Kemudian terjadilah proses kondensasi dimana daya tarik (karena
benda-benda itu itu bergerak dan beredar sangat cepat), tekanan,
pengaruh medan-medan magnetik dan radiasi semuanya memberikan
pengaruh.
Bintang-bintang menjadi bercahaya karena pperubahan kekuatan
daya tarik menjadi energi panas. Reaksi thermo nuklir ikut melakukan
peran dan karena bercampur maka terjadilah atom berat yang
menggantikan atom ringan. Dengan begitu maka hidrogen menjadi
helium, kemudian menjadi karbon dan kemudian lagi menjadi oksigen,
dan akhirnya menjadi logam dan akhirnya menjadi metalloid. Jadi
bintang-bintang itu mempunyai kehidupan dan astronom modern
telah dapat menyusun klasifikasi mengenai perkembangan bintang
tersebut. (DR. Maurice Bucaille, Bible, Quran dan Sains Modern, Bulan
bintang Jakarta, 1978)
3. Matahari dan Bulan
Dalam kumpulan galaksi yang menyatu dalam cluster yang
bernama bima sakti, Allah ciptakan matahari sebagai pelita dan bulan
sebagai cahaya. Hal ini Allah berfirman dalam Al-Quran :
”Dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan
Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari)” (QS. Surat An-Naba’,
78:12-13)
77 53509284.doc
Perancis karangan Kazimirski, berarti menyala, mengkilat, tetapi
pengarang itu juga memberi arti terang di samping arti cahaya.
Perbedaan antara matahari dan bulan yang ditunjukkan dalam ayat-
ayat diatas, bulan dilukiskan sebagai benda yang menyinari (munir)
dari akar yang sama dengan kata nur (kata terang dipakai untuk
bulan). Sedangkan matahari diserupakan sebagai pelita (siraj)atau
lampu yang sangat terang sinarnya (wahhaj).
Manusia pada zaman Nabi Muhammad dapat menerima
perbandingan antara matahari, bintang yang membakar yang sangat
terkenal oleh orang-orang yang hidup di sahara, dengan bulan,
bintang, udara sejuk di waktu malam. Perbandingan tentang hal ini
yang kita dapatkan dalam Al-Quran adalah wajar. Yang sangat menarik
perhatian dan perlu dicatat di sini ialah keagungan perbandingan, dan
tidak terdapatnya dalam teks Al-Quran unsur-unsur perbandingan yang
menunjukkan keagungan pada waktu Al-Quran diturunkan, tetapi yang
nampak pada zaman kita sekarang sebagai khayalan.
Kita mengetahui bahwa matahari adalah suatu bintang yang
memprodusir panas yang hebat serta cahaya, karena terjadi
pembakaran di dalamnya dan kita mengetahui bahwa bulan yang tidak
mempunyai cahaya dari dirinya sendiri, hanya memantulkan kembali
cahaya yang diterima dari matahari dan ia sendiri merupakan suatu
bintang yang tidak berkegiatan, sedikitnya di lapisan-lapisan yang di
luar. (DR. Maurice Bucaille, Bible, Quran dan Sains Modern, Bulan
bintang Jakarta, 1978)
Sebagai sumber cahaya dan energi panas, matahari menyediakan
energi yang kita butuhkan setiap hari. Harun Yahya menulis, pada
benda angkasa yang berenergi sangat besar ini, atom hidrogen terus-
menerus berubah menjadi helium. Setiap detik 616 miliar ton hidrogen
berubah menjadi 612 miliar ton helium. Selama sedetik itu, energi
yang dihasilkan sebanding dengan ledakan 500 juta bom atom.
Kehidupan di bumi dimungkinkan oleh adanya energi dari matahari.
Keseimbangan di bumi yang tetap dan 99% energi yang dibutuhkan
untuk kehidupan disediakan oleh matahari. Separo energi ini
kasatmata dan berbentuk cahaya, sedangkan sisanya berbentuk sinar
ultraviolet, yang tidak kasatmata, dan berbentuk panas.
Sifat lain dari matahari adalah memuai secara berkala seperti
lonceng. Hal ini berulang setiap lima menit dan permukaan matahari
bergerak mendekat dan menjauh 3 km dari bumi dengan kecepatan
1.080 km/jam.
Matahari hanyalah salah satu dari 200 juta bintang dalam
Bimasakti. Meskipun 325.599 kali lebih besar dari bumi, matahari
merupakan salah satu bintang kecil yang terdapat di alam semesta.
Matahari berjarak 30.000 tahun cahaya dari pusat Bimasakti, yang
berdiameter 125.000 tahun cahaya. (1 tahun cahaya =
9.460.800.000.000 km.)
78 53509284.doc
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah
ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Yaasiin,
36:38)
4. Bintang-bintang
Bintang-bintang merupakan benda angkasa sebagai suatu
fenomena alam. Menurut para ilmuwan, bintang adalah bola gas yang
sangat panas. Pusat sebuah bintanf seperti tungku nuklir raksasa.
Disana terjadi perubahan gas hidrogen menjadi helium, disertai
pengeluaran sejumlah besar energi. Sebagian dari energi itu bisa kita
lihat dan rasakan dalam bentuk cahaya dan panas. (Cynthia Pratt
Nicolas, Menjelajah Ruang Angkasa, Elex Media Komputindo, Jakarta,
2002)
Bintang dalam bahasa Arabnya Najm disebutkan dalam Al-Quran 13
kali. Kata jamaknya “Nujum”, akar kata dari berarti nampak. Kata itu
menunjukkan suatu benda samawi (angkasa) yang dapat kita lihat
dengan tidak mengerti lebih jauh apakah benda itu memancarkan
cahaya atau hanya memberikan refleksi dari pada cahaya yang
diterima dari luar. Untuk memberi gambaran yang tepat bahwa suatu
benda samawi adalah benda yang kita namakan bintang, kita sebutkan
surat Ath-Thaariq : 1-3:
“Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah
yang datang pada malam hari, yaitu bintang yang cahayanya
menembus.” (QS. Ath-Thaariq, 86:1-3)
Bintang pada waktu malam diberi sifat dalam Al-Quran dengan kata
“tsaqib” artinya yang membakar, dan membakar diri sendiri dan yang
menembus. Di sini menembus kegelapan waktu malam. Kata yang
sama “Tsaqib” juga dipakai untuk menunjukkan bintang-bintang yang
berekor, ekor itu adalah hasil pembakaran di dalamnya.
79 53509284.doc
Beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan telah menemukan planet-
planet di sekitar bintang-bintang lain yang jaraknya cukup jauh.
Matahari dan sembilan planet yang mengelilinginya itu disebut
sebagai tata surya. Ada sembilan planet dan lebih dari 60 bulan di
dalam tata surya kita. Ribuan gumpalan batu-batu kecil yang disebut
asteroid juga mengelilingi matahari. Sebagian besar asteroid terletak
diantara mars dan jupiter. Jauh melampaui orbit dari planet-planet itu,
terdapat sekelompok komet yang dingin. Seringkali orbit planet ini
membawa mereka mendekati matahari, sehingga terlihat dari bumi.
(Cynthia Pratt Nicolas, Menjelajah Ruang Angkasa, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2002)
Menurut Mourice Bucaille, adalah sukar untuk menyatakan bahwa
planet-planet itu disebutkan dalam Al-Quran dengan arti yang tepat
seperti yang kita berikan kepada planet-planet yang kita ketahui
sekarang. Jika ditelusuri lebih jauh, Al-Quran menamakan planet itu
dengan nama Kaukah. Kata jamaknya Kawakib, tetapi tanpa
memberitahukan jumlahnya. Impian nabi Yusuf menyebutkan sebelas
(Surut Yusuf), akan tetapi ini adalah riwayat impian Nabi Yusuf.
Untuk menjelaskan arti kata planet (kaukah) dalam Al-Quran, kita
baca ayat yang sangat masyhur yang arti sesungguhnya nampak
bersifat spiritual dan juga dipersoalkan dianatara para ahli tafsir Al-
Quran. Walaupun begitu, kata itu penting karena ada perbandingan
mengenai kata yang menunjukkan “planet”
Teks tersebut adalah :
80 53509284.doc
Kalimat Al-Quran: “Langit yang terdekat” dapatkah diartikan :
sistem matahari? Kita mengetahui bahwa tak terdapat di antara
benda-benda samawi yang terdekat kepada kita selain planet.
Matahari adalah bintang satu-satunya dalam sistem ini yang pakai
nama. Orang tak dapat mengerti, benda samawi apa gerangan yang
dimaksudkan dalam ayat tersebut, jika bukan planet. Rasanya sudah
benar jika kita terjemahkan “Kawakib” dengan planet; dan ini berarti
bahwa Al-Quran menyebutkan adanya planet menurut definisi modern.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis
edarnya.” (QS. Al-Anbiyaa’, 21:33)
81 53509284.doc
Harun Yahya menuliskan dalam “Memahami Alam dengan Akal”,
menurut sebuah teori murakhir yang terakui, benda-benda yang padat
dan sangat besar di alam semesta memaksakan kekuatan gravitasi
terhadap benda-benda yang lebih kecil. Sebagai misal, bulan membuat
orbit mengelilingi bumi, yang mempunyai volume yang lebih besar.
Bumi dan planet-planet lain di tata surya ini bergerak di suatu orbit
mengelilingi matahari. Masih ada sistem besar lain yang dikelilingi oleh
matahari di suatu orbit. Hal terpenting di semua rincian ini adalah
bahwa tak satu pun dari bintang-bintang dan benda-benda lainnya di
angkasa bergerak secara tak terkendali, memotong orbit lain ataupun
saling berbenturan. Alquran mengisyaratkan dalam sebuah ayat :
“Demi langit yang penuh dengan jalan-jalan.“ (QS. Adz-Dzariyat, 51:7)
Matahari, sebagai salah satu dari trilyunan bintang di alam
semesta, melakukan perjalanan lebih dari 17 juta kilometer perhari di
angkasa. (DR Harun Yahya, Keajaiban Alam Semesta, 2002)
82 53509284.doc
Maka sepanjang temuan itu tidak bertentangan dengan apa yang telah
Allah informasikan dalam Al-Quran, maka dia semakin memperlihatkan
tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah. Dan sudah semestinya
manusia semakin yakin dan beriman akan eksistensi Allah swt, dan
menjadikannya semakin tunduk, patuh dan taat pada ketentuan dan
hukum-hukum Allah swt.
83 53509284.doc
B. BUMI
1. Bumi Dihamparkan
Allah swt menciptakan langit dan bumi, serta apa yang ada di
dalamnya. Bumi merupakan planet yang diciptakan sebagai bagian
dari alam semesta, merupakan tempat hidup berbagai macam
makhluk, termasuk di dalamnya adalah manusia. Allah berfirman
dalam Al-Quran:
84 53509284.doc
dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.” (QS. Thaha, 20:53-
54)
85 53509284.doc
bumi. Pegunungan yang tegak di bagian-bagian ini menghalangi
pergerakan ke atas dan melindungi bumi dari gempa bumi yang
keras.
”Ia menurunkan (dari waktu ke waktu) hujan dari langit sesuai dengan
ukuran, dan Kami menghidupkan dengan itu daerah yang sudah mati.”
(QS. Az-Zukhruf, 43:11)
86 53509284.doc
beredar terus menerus di suatu daur yang seimbang menurut suatu
”ukuran” yang pasti.
Pembentukan hujan di permukaan bumi, sebagai hasil peneletian
atas fenomena alam, menurut sain modern berlangsung dalam tiga
tahap. Pertama, ”bahan baku” hujan naik ke udara. Lalu awan
terbentuk dan akhirnya turunlah curahan hujan.
Allah swt menginformasikan proses terjadinya hujan dan siklus air
ini dalam Al-Quran sebagai berikut :
87 53509284.doc
dalam pada tanah untuk kembali lagi ke permukaan bumi berupa
sumber-sumber air atau air mancur. Demikian seterusnya air yang ada
dipermukaan bumi, di danau atau di lautan kembali naik ke atmosfir
dalam bentuk uap atau partikel-partikel air yang kemudian
membentuk gumpalan awan dan akhirnya menjadi hujan yang turun
ke bumi.
Inilah fakta yang dapat kita lihat dan secara jelas telah
diinformasikan Allah lewat firman-firmanNya secara jelas.
Bagi mereka yang berada diatas kapal atau bahtera yang berlayar
di tengah lautan, betapa terasa kecilnya kita manusia di atas lautan
yang demikian luas. Melihat ke depan yang ada air, menengok ke kiri
ke kanan juga air, menengok ke belakang juga terlihat hanya air. Di
dalam bahtera yang digoncang-goncang ombak di tengah lautan dan
terkadang datang badai, siapakah yang dapat menyelamatkan dirinya
selain Allah.
Air yang seperti lautan pernah didatangkan Allah ke daratan di
masa perjuangan Nabi Nuh, tat kala sebagian besar kaumnya
88 53509284.doc
menentang dan mendustakan kebesaran Allah. Maka Allah datangkan
banjir bandang yang menenggelamkan mereka. Sebagian kecil
kaumnya sekitar 40 orang Allah selamatkan dengan menaiki perahu
yang telah disiapkan oleh Nabi Nuh As, sebagaimana firmanNya.
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami
angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan. Dan
Kami ciptakan untuk mereka yang mereka kendarai yang seperti
bahtera itu. Dan jika Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi
mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. Kecuali karena
rahmat daripada Kami, dan untuk memberikan kesenangan hidup
sampai waktu tertentu.” (QS. Yaasiin, 36:41-44)
Fakta lain mengenai lautan dapat kita baca pada beberapa ayat,
yang menunjukkan suatu fenomena khusus, yakni bahwa air lautan
yang asin dengan air sungai-sungai besar yang tawar tidak dapat
bercampur seketika.
“Dan tidak sama (antara) dua laut, Yang ini tawar segar sedap
diminum, dan yang ini asin lagi pahit. Dan masing-masing laut itu
kamu dapat memakan daging segar dan kamu dapat mengeluarkan
perhiasan yang dapat kamu memakainya.” (QS. Faathir, 35:12)
89 53509284.doc
Sesuai dengan keteraturan dan keseimbangan yang Allah swt
pelihara dalam seluruh kejadian di angkasa (alam semesta) ini,
pernahkah kita bayangkan apa yang terjadi dalam logika sains podern?
Bagaimana kondisi bumi ini jika tanpa pemeliharaan dari Allah swt?
Seperti halnya informasi yang kita dapatkan mengenai kondisi bulan
yang menampakkan permukaan yang tidak rata dan penuh dengan
lubang-lubang akibat terkena jatuhan dari pecahan benda-benda
angkasa. Juga akibat pancaran sinar matahari dan berbagai bintang
lainnya, kondisi di bulan tidak memungkinkan seorang manusia hidup
tanpa peralatan dan pakaian angkasa luar.
Maka pada planet bumi dimana beraragam makhluk hidup
termasuk manusia menjadi penghuninya, Allah swt telah melakukan
penjagaan demikian rapi dan teratur dengan lapisan-lapisan atmosfir
bumi. Berdasarkan Encyclopedia Americana (9/188), lapisan-lapisan
yang berikut ini bertumpukan, bergantung pada suhu.
Lapisan pertama Troposfer: Lapisan ini mencapai ketebalan 8 km
di kutub dan 17 km di khatulistiwa, dan mengandung sejumlah besar
awan. Setiap kilometer suhu turun sebesar 6,5°C, bergantung pada
ketinggian. Pada salah satu bagian yang disebut tropopause, yang
dilintasi arus udara yang bergerak cepat, suhu tetap konstan pada –
57°C.
Lapisan kedua Stratosfer: Lapisan ini mencapai ketinggian 50 km.
Di sini sinar ultraviolet diserap, sehingga panas dilepaskan dan suhu
mencapai 0°C. Selama penyerapan ini, dibentuklah lapisan ozon yang
penting bagi kehidupan.
Lapisan ketiga Mesosfer: Lapisan ini mencapai ketinggian 85 km.
Di sini suhu turun hingga –100°C.
Lapisan keempat Termosfer: Peningkatan suhu berlangsung lebih
lambat
Lapisan kelima Ionosfer: Gas pada lapisan ini berbentuk ion.
Komunikasi di bumi menjadi mungkin karena gelombang radio
dipantulkan kembali oleh ionosfer.
Lapisan keenam Eksosfer: Karena berada di antara 500 dan 1000
km, karakteristik lapisan ini berubah sesuai aktivitas matahari.
Lapisan ketujuh Magnetosfer: Di sinilah letak medan magnet
bumi. Penampilannya seperti suatu bidang besar yang kosong.
Partikel subatom yang bermuatan energi tertahan pada suatu daerah
yang disebut sabuk radiasi Van Allen.
Harun Yahya, mengkaitkan tujuh lapisan dalam atmosfir bumi ini
dengan firman Allah dalam beberapa ayat Al-Quran yang menyatakan
Allah menciptakan tujuh lapis langit, diantaranya ayat berikut.
90 53509284.doc
“Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.”
(QS Ath-Thalaq, 65:12)
Lapisan atmosfir diatas juga berperan dalam proses penjagaan
bumi atas bahaya yang mengancam akibat adanya peristiwa di
angkasa luar. Seperti adanya meteor-meteor yang jatuh menuju ke
planet bumi, semua meteor besar dan kecil akan dihancurkan oleh
atmosfir bumi. Sehingga meteor yang mencapai permukaan bumi
relatif kecil dan tidak terlalu membahayakan.
Harun Yahya juga menjelaskan, banyak sinar yang berbahaya – dan
bahkan fatal – mencapai bumi dari matahari dan bintang-bintang lain.
Sumber utama sinar-sinar yang berbahaya ini terutama adalah ledakan
energi, ”kobaran” di matahari, bintang terdekat dengan bumi.
Selama matahari ini bersorot, suatu awan plasma terlempar ke
angkasa dengan kecepatan 1.500 km/detik. Awan plasma ini yang
tersusun dari proton yang bermuatan positif dan elektron yang
bermuatan negatif, menghantarkan listrik. Ketika awan itu mendekati
bumi dengan kecepatan 1.500 km/detik, awan ini mulai menghasilkan
arus listrik di bawah pengaruh bidang magnit di sekeliling bumi. Di sisi
lain, bidang magnetik bumi itu mengarahkan gaya pendorong
terhadap awan plasma tersebut yang mengalir langsung melalui ini.
Gaya ini menghentikan pergerakan awan itu dan menjaganya pada
jarak tertentu. Kini, mari kita amati daya awan plasma yang
”dihentikan” sebelum mencapai bumi.
Walaupun awan plasma itu tertahan oleh bidang magnetik bumi,
pengaruhnya masih tercerap dari bumi. Dengan mengikuti kobaran
kuat tersebut, transfomer-transformer bisa meledak di saluran-saluran
yang bertegangan tinggi, jaringan komunikasinya bisa putus atau
gabungan jaringan listriknya bisa berhamburan.
Di suatu ledakan bintik-matahri, energi yang diluncurkan akan
terhitung sama dengan 100 trilyun kali energi bom atom yang
dijatuhkan di Hiroshima. Limapuluh-delapan jam sesudah kobaran,
aktivitas yang menonjol bisa diamati pada jarum kompas, dan
panasnya melonjak sampai 2.500 C pada ketinggian sekitar 250
kilometer di atas atmosfir.
Sekalipun demikian, arus partikel lain disebarkan dari matahari
dengan kecepatan yang relatif lebih rendah, kira-kira 400 km/detik. Ini
disebut ”angin matahari”. Angin matahari dikendalikan dengan lapisan
partikel bermuatan yang disebut ”Lajur Radiasi Val Allen” yang
dihasilkan di bawah pengaruh bidang magnetik bumi dan, dengan
demikian, tidak membahayakan bumi. Pembentukan lapisan ini
dimungkinkan karena karakteristik inti bumi. Inti ini mengandung
logam-logam magnetik seperti besi dan nikel. Yang lebih penting
adalah bahwa nekleusnya tersusun dari dua struktur yang berbeda. Inti
dalamnya padat, sedangkan inti luarnya cair. Dua lapisan inti ini
masing-masing berputar. Pergerakan ini menciptakan efek magnetik di
logam-logam yang mengarah pada pembentukan bidang magnetik.
91 53509284.doc
Lajur Val Allen itu merupakan perpanjangan dari bidang magnetik
ini yang merentang ke jangkauan atmosfir terluar. Bidang magnetik ini
melindungi bumi terhadap bahaya-bahaya yang mungkin berasal dari
angkasa. Angin- angin matahari tidak bisa lewat melalui Lajur Van
Allen, 40.000 mil dari bumi. Bila dalam bentuk partikel- partikel yang
bermuatan listrik, mereka menjumpai bidang magnetik ini, terurai dan
tersebar di sekitar lajur ini.
Tepat seperti Lajur Van Allen, atmosfer bumi juga melindungi bumi
dari efek-efek angkasa yang merusak. Kami menyebutkan bahwa
atmosfir melindungi bumi dari meteor. Akan tetapi, ini bukan hanya ciri
atmosfir. Sebagai misal, suhu minus 273 di angkasa luar, yang disebut
”nol mutlak” yang akan berdampak fatal bagi orang – orang,
sedangkan suhu di atmosfir bumi lebih tinggi secara permanen.
Yang lebih menarik adalah bahwa atmosfir hanya membiarkan
masuk sinar-sinar, gelombang – gelombang radio, dan cahaya –
cahaya yang tidak berbahaya, karena ini merupakan unsur-unsur yang
vital bagi kehidupan. Sinar ultraviolet, yang hanya dibiarkan masuk
sebagian oleh atmosfir, sangat penting untuk fotosintesis tanaman dan
untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Pancaran ini, yang
terpancar dengan sangat kuat dari matahari ke bumi, disaring melalui
lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian yang diperlukan saja yang
mencapai bumi. Sinar matahari adalah salah satu persyaratan hidup
yang paling mendasar.
Singkatnya, terdapat suatu sistem hebat yang berfungsi di bumi
yang mencakup-diri dan melindungi dari bahaya luar. Dalam Al-Qur’an,
keadaan bumi yang berperisai diungkapkan dengan ayat sebagai
berikut ini:
Dan Kami telah menjadikan langit (sebagai ) atap yang terjaga baik,
(namun) mereka berpaling dari ayat – ayat ini. (QS. Al-Anbiyaa’,
21:32)
C. FLORA
Allah swt menurunkan hujan dari langit. Dengan air hujan tersebut
Allah hidupkan tanah yang mati menjadi subur dan menumbuhkan
92 53509284.doc
berbagai macam flora berupa pepohonan, tumbuhan dan tanaman
perdu dan rerumputan. Firman Allah dalam Al-Quran:
“Dan (Kami) turunkan dari langit air hujan, maka Kami tumbuhkan
dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang
bermacam.” (QS. Thaha, 20:53)
1. Perkebunan
Pada dataran tinggi dengan curah hujan yang cukup, bisa kita
temukan tanah perkebunan tanaman keras seperti perkebunan karet,
kelapa sawit, kelapa, atau berupa hutan seperti hutan cemara, hutan
jati, hutan mahoni, dan tanaman keras lainnya yang tergolong
tanaman tahunan. Perkebunan demikian bisa dihasilkan kayu-kayuan
yang dapat dimanfaatkan untuk kelengkapan bahan bangunan untuk
rangka atap atau pintu dan kosen, bahkan dapat dimanfaatkan untuk
dinding rumah-rumah tradisional. Hasil kayu ini juga dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan perabot rumah dan meubelair seperti
meja, kursi, tempat tidur, almari dan sebagainya.
”Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun korma
dan anggur, di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan
yang banyak dan sebagian dari buah-uahan itu kamu makan.” (QS. Al-
Mu’minun, 23:19)
Dari perkebunan kelapa sawit, kelapa dan pohon jarak juga bisa
dihasilkan minyak-minyak nabati, seperti minyak kelapa, CPO untuk
menjadi minyak goreng dan minyak jarak untuk alternatif bagi biosol
untuk pengganti bahan bakar minyak yang selama ini dikenal.
93 53509284.doc
”Dan pohon kayu ke luar dari Thursina (pohon zaitun) yang
menghasilkan minyak dan pemakan makanan bagi orang-orang yang
makan.” (QS. Almu’minun, 23:20)
Pada daerah padang pasir dan gurun dengan curah hujan yang
kurang, kita kenal perkebunan korma dan pohon zaitun. Korma untuk
makanan dan zaitun untuk minyak zaitun.
2. Buah-buahan
Pada dataran tinggi dan rendah dengan curah hujan yang cukup
maupun sedang, bisa didapati berbagai macam pepohonan yang
menghasilkan buah-buahan seperti mangga, kelengkeng, durian, duku,
jeruk dan sejenisnya. Adapula dari tumbuhan perdu ataupun
merambat kita kenal buah pepaya, apel, pier, anggur, stoberry dan
sejenisnya. Buah-buahan ini menjadi rezki dan makanan bagi manusia
bahkan juga binatang. Menjadi produk untuk komoditi lokal maupun
export, yang dengannya tumbuh aktivitas perdagangan.
”Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka
Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau,
kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;
dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu
pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannnya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-An’am, 6:99)
”Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang
memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang
94 53509284.doc
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl, 16:67)
3. Biji-bijian
Pada dataran tinggi dan rendah dengan curah hujan cukup bisa kita
dapati lahan pertanian tanaman pangan berupa biji-bijian seperti padi
dan gandum, atau pada daerah yang curah hujan kurang kita dapati
tanaman biji-bijian berupa jagung, kacang-kacangan dan lain
sebagainya. Hasil tanaman biji-bijian ini juga menjadi bahan makanan
pokok manusia untuk dijadikan beras, tepung dan sebagainya. Allah
berfirman dalam Al-Quran.
“Dan Kami turunkan dari langit air hujan yang banyak manfaatnya,
lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman
yang diketam,” (QS. Qaaf, 50:9)
4. Reproduksi Tumbuh-tumbuhan
Dalam alam tumbuh-tumbuhan terjadi suatu proses dikenal sebagai
reproduksi tumbuh-tumbuhan. Mourice Bucaille, menguraikan
reproduksi yang terjadi dalam alam tumbuh-tumbuhan dapat dengan
cara sexual dan asexual. Sesungguhnya yang dapat kita namakan
reproduksi itu hanya yang terjadi dengan cara sexual, karena
reproduksi semacam itu menunjukkkan proses biologi yang bertujuan
untuk melahirkan individu baru yang sama dengan indivisu yang
melahirkan.
Adapun reproduksi asexual hanya merupakan pergandaan, karena
reproduksi semacam itu terjadi dengan pembagian organisme.
Sesudah organisme itu terpisah, ia mengalami perkembangan yang
akan menjadikan sama dengan induknya. Guilliermond dan Mangenot
menganggap hal tersebut sebagai kasus pertumbuhan yang istimewa.
Contoh yang sangat sederhana dapat kita jumpai dalam hal sebagai
berikut : Satu cabang daripada sesuatu tumbuh-tumbuhan dipotong, di
tanam ditanah yang cukup mendapatkan air, cabang itu akan hidup
95 53509284.doc
sendiri dengan timbulnya akar-akar baru. Ada tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai anggota khusus untuk perkembangan tersebut, ada pula
yang mengeluarkan anggota baru yang menyesuaikan diri seperti biji-
bijian (yang merupakan hasil reproduksi seksual)
Reproduksi sexual daripada tumbuh-tumbuhan terjadi dengan
hubungan antara unsur-unsur jantan dan unsur-unsur betina yang
bersatu di dalam tumbuh-tumbuhan itu sendiri atau terpisah di
tumbuh-tumbuhan lain. Reproduksi sexual itulah yang disebutkan
dalam Al-Quran.
D. FAUNA
96 53509284.doc
Disamping menciptakan alam semesta dan melengkapi berbagai
macam pepohonan, tumbuhan dan rerumputan di bumi ini, Allah juga
menciptakan alam binatang atau dikenal alam fauna. Berbagai macam
spesies dapat kita temukan di bumi ini baik di daratan, di lautan
maupun di udara yang luas. Allah swt berfirman dalam Al-Quran.
”Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allahlah
yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat menyimpanannya. Semuanya tertulis dalam
Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” (QS. Hud, 11:6)
Dan pada binatang ternak, Allah menjadikan air susu yang dapat
diminum untuk membuat segar dan sehat tubuhnya. Dengan
kesehatan yang Allah berikan, manusia dapat melakukan berbagai
macam aktivitas dalam kehidupannya.
97 53509284.doc
mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. An-Nahl,
16:66)
Mengenai air susu yang dihasilkan oleh binatang ternak dalam ayat
di atas, Mourice Bucaille menguraikan, zat-zat yang pokok yang
menjamin makanan sesuatu organisme datng dari transformasi kimia
yang terjadi sepanjang anggota-anggota pencernakan, zat-zat itu
timbul; unsur-unsur yang terdapat dalam usus. Jika unsur-unsur dalam
usus itu sudah sampai waktunya untuk bertransformasi, unsur-unsur
itu menembus kulit-kulit usus dan mengarah ke alat-alat sirkulasi .
Perpindahan ini terjadi dengan dua cara: cara langsung dengan
dinamakan ”saluran-saluran Lymphatique” atau cara tidak langsung
dengan melalui pintu sirkulasi yang akan menyempaikan kepada lever
(hati) tempat unsur-unsur itu mengalami perobahan. Dari hati, unsur-
unsur itu menuju ke sirkulasi umum. Dengan cara ini, semua zat
diedarkan dengan peredaran darah.
Unsur-unsur susu itu keluar dari kelenjar-kelenjar penyusuan yang
mendapat bahan dari kunyahan makanan-makanan yang dibawa oleh
darah yang beredar. Jadi darah itu bertindak sebagai pengumpul dan
pembawa bahan-bahan yang berasal dari makanan untuk dijadikan
bahan bagi kelenjar-kelenjar penyusuan yang menghasilkan susu dan
dibawa anggota-anggota lain.
Dal hal ini semuanya bermula dari adanya isi usus dan dinding usus.
Pemikiran yang jitu ini sesuai dengan hasil-hasil penyelidikan kimia
dan psikologi pencernaan. Hal ini tak diketahui orang pada zaman Nabi
Muhammad, dan hanya baru diketahui pada zaman modern. Adapun
peredaran darah, baru saja diketemukan oleh Harvey, yakni 10 abad
sesudah Al-Quran diwahyukan. (DR. Maurice Bucaille, Bibel, Quran dan
Sains Modern, Buulan Bintang, Jakarta, 1978)
98 53509284.doc
mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai
bahtera.” (QS. Al-Mu’min, 40:79-80)
2. Binatang Berkelompok
Binatang memiliki kecenderungan berkelompok atau
bermasyarakat dalam kehidupan mereka. Kita bisa amati hewan
seperti burung, nyamuk, lebah atau semut, dan lain-lainnya, mereka
akan selalu berkelompok atau berkoloni melakukan kegiatannya,
dalam mencari makan, melakukan reproduksi dan membuat sarang
untuk tinggal mereka. Allah berfirman dalam Al-Quran.
3. Keaneka-ragaman Binatang
99 53509284.doc
Allah secara khusus juga menyebutkan beberapa binatang yang
menarik untuk kita kaji dan perhatikan, sebagai tanda-tanda
kebesaranNya. Diantaranya adalah nyamuk, lebah madu dan unta *).
Binatang-binatang itu akan diuraikan berikut.
Nyamuk
Binatang nyamuk yang kita kenal adalah seekor serangga yang
sering mengganggu kenyamanan tidur kita dengan hinggap menempel
pada kulit dan menghisap darah. Akibatnya kulit terasa gatal,
membengkak kecil dan memerah. Terkadang akibat gigitan binatang
nyamuk ini mengakibatkan seseorang menjadi sakit malaria atau
bahkan sakit demam berdarah akibat gigitan nyamuk aides.
Nyamuk yang sering dianggap binatang biasa dan tidak begitu
penting itu, justru secara khusus disebut Allah dalam Al-Quran.
*) Uraian mengenai nyamuk, lebah madu dan unta penulis kutip dari
“Misteri Alam Semesta” tulisan Harun Yahya, penulis ringka dengan
sistematika diolah kembali.
hanya karena ia membutuhkan protein dalam darah untuk membantu
telurnya berkembang. Dengan kata lain, nyamuk betina mengisap
darah hanya untuk memelihara kelangsungan spesiesnya.
100 53509284.doc
yang telah cukup dewasa untuk kawin akan menggunakan antenanya
—organ pendengar—untuk menemukan nyamuk betina. Fungsi antena
nyamuk jantan berbeda dengan antena nyamuk betina. Bulu tipis di
ujung antenanya sangat peka terhadap suara yang dipancarkan
nyamuk betina. Tepat di sebelah organ seksual nyamuk jantan,
terdapat anggota tubuh yang membantunya mencengkeram nyamuk
betina ketika mereka melakukan perkawinan di udara. Nyamuk jantan
terbang berkelompok, sehingga terlihat seperti awan. Ketika seekor
betina memasuki kelompok tersebut, nyamuk jantan yang berhasil
mencengkeram nyamuk betina akan melakukan perkawinan
dengannya selama penerbangan. Perkawinan tidak berlangsung lama
dan nyamuk jantan akan kembali ke kelompoknya setelah perkawinan.
Sejak saat itu, nyamuk betina memerlukan darah untuk perkembangan
telurnya. Karena itulah nyamuk betina hinggap pada tubuh manusia
dan menghisap darah untuk perkembangan telur hasil perkawinannya.
Telur nyamuk, yang berkembang dengan diberi makan darah,
ditelurkan nyamuk betina di atas daun lembap atau kolam kering
selama musim panas atau musim gugur. Sebelumnya, si induk
memeriksa permukaan tanah secara menyeluruh dengan reseptor
halus di bawah perutnya. Setelah menemukan tempat yang cocok, ia
mulai bertelur. Telur-telur tersebut panjangnya kurang dari satu
milimeter, tersusun dalam satu baris, secara berkelompok atau satu-
satu. Beberapa spesies bertelur dalam bentuk tertentu, saling
menempel sehingga menyerupai sampan. Sebagian kelompok telur ini
bisa terdiri atas 300 telur.
b. Metamorfosa Pada Nyamuk
Telur-telur berwarna putih yang disusun rapi ini segera menjadi
gelap warnanya, lalu menghitam dalam beberapa jam. Warna hitam ini
memberikan perlindungan bagi larva, agar tak terlihat oleh burung
atau serangga lain. Selain telur, warna kulit sebagian larva juga
berubah sesuai dengan lingkungan, sehingga mereka lebih terlindungi.
Larva berubah warna dengan memanfaatkan faktor-faktor tertentu
melalui berbagai proses kimia rumit. Jelaslah, telur, larva, ataupun
induk nyamuk tersebut tidak mengetahui proses-proses di balik
perubahan warna dalam tahap perkembangan nyamuk. Tidak mungkin
ia bisa membuat sistem ini. dengan kemampuan sendiri. Tidak
mungkin pula sistem ini terbentuk secara kebetulan. Nyamuk telah
diciptakan dengan sistem ini sejak mereka pertama kali muncul.
Seusai masa inkubasi, larva-larva mulai keluar dari telur secara
hampir bersamaan. Larva, yang terus-menerus makan, tumbuh
dengan cepat. Kulit mereka segera menjadi sempit, sehingga mereka
tidak bisa tumbuh lebih besar lagi. Ini berarti sudah tiba saatnya untuk
pergantian kulit yang pertama. Pada tahap ini, kulit yang keras dan
rapuh ini mudah pecah. Larva nyamuk berganti kulit dua kali lagi
sampai selesai berkembang.
101 53509284.doc
Metode makan larva pun menakjubkan. Larva membuat pusaran
kecil di dalam air, dengan menggunakan dua anggota badan yang
berbulu dan mirip kipas angin. Pusaran ini membuat bakteri atau
mikroorganisme lainnya mengalir ke mulutnya. Sambil bergantung
terjungkir di dalam air, larva bernapas melalui pipa udara yang mirip
“snorkel” yang digunakan para penyelam. Tubuhnya mengeluarkan
cairan kental yang mencegah masuknya air ke lubang yang
digunakannya untuk bernapas. Singkatnya, makhluk hidup ini dapat
bertahan hidup melalui banyak keseimbangan rumit yang
berhubungan timbal-balik dan saling mempengaruhi. Jika tidak
memiliki pipa udara, ia tidak akan mampu bertahan hidup. Jika tidak
ada cairan kental, pipa pernapasannya akan dipenuhi air.
Pembentukan dua sistem ini pada dua waktu yang berbeda akan
menyebabkan kematian pada tahap ini. Ini menunjukkan bahwa
keseluruhan sistem nyamuk tersebut itu utuh sejak awal. Dengan kata
lain, ia telah diciptakan.
Larva berganti kulit sekali lagi. Pergantian yang terakhir ini agak
berbeda dengan sebelumnya. Pada tahap ini, larva memasuki tahap
pendewasaan terakhir, yaitu tahap kepompong. Kepompong yang
mereka tempati menjadi sangat sempit. Ini berarti sudah tiba saatnya
bagi larva untuk keluar dari kepompong. Makhluk yang keluar dari
kepompong ini sedemikian berbeda, sehingga sulit dipercaya bahwa
kedua wujud ini adalah dua fase perkembangan dari satu makhluk
yang sama. Sebagaimana yang terlihat, proses perubahan ini terlalu
rumit dan sulit untuk dirancang baik oleh larva ataupun nyamuk
betina….
Selama tahap terakhir perkembangan ini, larva menghadapi bahaya
terputusnya pernapasan, sebab lubang pernapasannya yang mencapai
permukaan air melalui pipa udara akan tertutup. Sejak tahap ini,
pernapasan nyamuk tidak lagi menggunakan lubang ini, tetapi melalui
dua pipa yang baru saja muncul pada bagian depan tubuhnya. Oleh
karena itulah, pipa-pipa ini tersembul di permukaan air sebelum
pergantian kulit. Nyamuk dalam kepompong ini sekarang telah
dewasa. Ia siap terbang, lengkap dengan semua organ dan
organelnya, seperti antena, tubuh, kaki, dada, sayap, perut, dan
matanya yang besar.
Kepompong tersebut tersobek di bagian atas. Bahaya terbesar pada
tahap ini adalah bocornya air ke dalam kepompong. Akan tetapi,
bagian atas kepompong yang tersobek ini ditutupi suatu cairan kental
khusus, yang berfungsi melindungi kepala nyamuk dari sentuhan air.
Ini saat yang sangat penting. Karena ia dapat jatuh ke air dan mati
akibat tiupan angin, nyamuk harus memanjat ke atas air dan hanya
kakinya yang boleh menyentuh permukaan air. Ia berhasil.
102 53509284.doc
c. Teknik Mengisap Darah Yang Menakjubkan
Teknik nyamuk untuk mengisap darah ini bergantung pada sistem
kompleks yang mengatur kerja sama antara berbagai struktur yang
sangat terperinci.
Setelah mendarat pada sasaran, mula-mula nyamuk mendeteksi
sebuah titik dengan bibir pada belalainya. Sengat nyamuk yang mirip
alat suntik ini dilindungi bungkus khusus yang membuka selama
proses pengisapan darah.
Tidak seperti anggapan orang, nyamuk tidak menusuk kulit dengan
cara menghunjamkan belalainya dengan tekanan. Di sini, tugas utama
dilakukan oleh rahang atas yang setajam pisau dan rahang bawah
yang memiliki gigi yang membengkok ke belakang. Nyamuk
menggerakkan rahang bawah maju-mundur seperti gergaji dan
mengiris kulit dengan bantuan rahang atas. Ketika sengat diselipkan
melalui irisan pada kulit ini dan mencapai pembuluh darah, proses
pengeboran berakhir. Sekarang waktunya nyamuk mengisap darah.
Namun, sebagaimana kita ketahui, luka seringan apa pun pada
pembuluh darah akan menyebabkan tubuh manusia mengeluarkan
enzim yang membekukan darah dan menghentikan kebocoran. Enzim
ini tentunya menjadi masalah bagi nyamuk, sebab tubuh manusia juga
akan segera bereaksi membekukan darah pada lubang yang dibuat
nyamuk dan menutup luka tersebut. Artinya, nyamuk tidak akan bisa
mengisap darah lagi.
Akan tetapi, masalah ini dapat diatasi. Sebelum mulai mengisap
darah, ia menyuntikkan cairan khusus dari tubuhnya ke dalam irisan
yang telah terbuka. Cairan ini menetralkan enzim pembeku darah.
Maka, nyamuk dapat mengisap darah yang ia butuhkan tanpa terjadi
pembekuan darah. Rasa gatal dan bengkak pada titik yang digigit
nyamuk diakibatkan oleh cairan pencegah pembekuan darah ini.
“Segala sesuatu yang ada di langit dan bumi bertasbih kepada Allah.
Dialah Yang Mahabesar, Maha Bijaksana. Kekuasaan dari langit dan
bumi adalah miliknya. Ia memberikan hidup dan menjadikan mati. Ia
memiliki kekuasaan atas segala sesuatu.” (QS. Al Hadid, 57:1-2)
Lebah Madu
Lebah merupakan hewan yang masuk dalam kelompok serangga,
yang disebut Al-Quran sebagai hewan penghasil madu yang
bermanfaat sebagai obat penyakit bagi manusia. Untuk dapat
menghasilkan madu tersebut Allah wahyukan terhadap lebah untuk
membuat sarang dan memakan buah-buahan serta mengikuti jalan
yang telah ditetapkan baginya. Allah berfirman dalam Al-Quran.
103 53509284.doc
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia,” kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan
dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari
perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-
Nahl, 16:68-69)
Dari ayat di atas kita akan coba cermati bagaimana lebah membuat
sarang-sarangnya, makanan yang dihisap dan proses yang terjadi
dalam memproduksi madu, juga zat apa saja yang menjadi kandungan
pada madu yang menjadi obat penyembuh itu.
a. Sarang Lebah.
Bagaimana bentuk sarang lebah madu dan keistimewannya yang
dibuat hewan ini, Harun Yahya mengungkapkan, sarang yang
dibangun lebah dapat menampung 80 ribu lebah yang hidup dan
bekerja bersama-sama, dengan menggunakan sedikit bagian dari lilin
lebah.
Sarang tersebut tersusun atas sarang madu berdinding lilin lebah,
dengan ratusan sel-sel kecil pada kedua permukaannya. Semua sel
sarang madu berukuran sama persis. Keajaiban teknik ini dicapai
melalui kerja kolektif ribuan lebah. Lebah menggunakan sel-sel ini
untuk menyimpan makanan dan memelihara lebah muda.
Selama jutaan tahun, lebah telah menggunakan struktur segi enam
untuk membangun sarangnya. (Sebuah fosil lebah yang berusia 100
juta tahun telah ditemukan). Sungguh menakjubkan bahwa mereka
memilih struktur segi enam, bukan segi delapan atau segi lima. Ahli
matematika memberikan alasannya: “struktur segi enam adalah
bentuk geometris yang paling cocok untuk memanfaatkan setiap area
unit secara maksimum”. Jika sel-sel sarang madu dibangun dengan
bentuk lain, akan terdapat area yang tidak terpakai, sehingga lebih
sedikit madu yang bisa disimpan dan lebih sedikit lebah yang
mendapatkan manfaatnya.
Sel berbentuk segi enam memerlukan jumlah lilin paling sedikit
dalam pembangunannya, dan menyimpan madu paling banyak. Lebah
tentu tidak akan mampu menghitung ini, yang hanya dapat dilakukan
manusia dengan perhitungan geometris yang rumit. Hewan kecil ini
menggunakan bentuk segi enam secara fitrah, hanya karena mereka
diajari atau “diilhami” oleh Tuhan mereka.
Desain sel segi enam ini sangat praktis dalam banyak hal. Sel-sel
tersebut pas saat disusun dan menggunakan satu dinding bersama-
sama. Sekali lagi, hal ini menjamin penyimpanan maksimal dengan lilin
104 53509284.doc
minimal. Kendatipun agak tipis, dinding sel ini cukup kuat untuk
menahan berat beberapa kali lebih besar dari beratnya sendiri.
Satu hal lain yang dipertimbangkan ketika membangun sarang
madu adalah kemiringan sel. Dengan menaikkan kemiringan sel 13°
pada kedua sisinya, lebah mencegah sel berposisi sejajar dengan
tanah. Dengan demikian, madu tidak akan bocor dari mulut sel.
Selagi bekerja, lebah madu saling bergelantungan membentuk
lingkaran dan bergerombol. Dengan melakukan hal ini, mereka
menghasilkan suhu yang dibutuhkan untuk produksi lilin. Kantung kecil
dalam perut mereka memproduksi cairan transparan, yang mengalir
keluar dan mengeraskan lapisan lilin tipis. Lebah mengumpulkan lilin
dengan menggunakan kait kecil pada kakinya. Mereka memasukkan
lilin ini ke dalam mulut, lalu mengunyah serta memprosesnya sampai
lilin tersebut cukup lunak, dan membentuknya dalam sel. Sejumlah
lebah bekerja bersama untuk menjaga suhu yang dibutuhkan tempat
kerja mereka, agar lilin tersebut tetap lunak dan mudah dibentuk.
Ada satu hal lagi yang menarik untuk diketahui: pembangunan
sarang madu dimulai dari bagian atas sarang dan berlanjut ke bawah
secara bersamaan pada dua atau tiga baris yang terpisah. Sementara
potongan sarang madu berkembang ke arah yang berbeda, pertama-
tama bagian bawah dari dua baris tersebut menyatu. Proses ini
dilaksanakan dengan selaras dan tertata secara menakjubkan. Oleh
karena itu, sulit dimengerti bahwa sarang madu sebenarnya terdiri
atas tiga bagian terpisah. Potongan-potongan sarang madu, yang
pembangunannya dimulai dari arah yang berbeda-beda, diatur begitu
sempurna, sehingga kendatipun terdapat ratusan sudut berbeda
dalam strukturnya, sarang tetap tampak seperti satu sarang yang
seragam.
Untuk pembangunan tersebut, lebah harus terlebih dahulu
memperhitungkan jarak antara titik awal dan titik sambungan. Lalu,
mereka mendesain dimensi sel tersebut sesuai dengan ini. Bagaimana
perhitungan yang demikian rumit dapat dilakukan oleh ribuan lebah?
Hal ini senantiasa menakjubkan para ilmuwan.
Sungguh sangat tidak rasional bila kita mengira bahwa lebah telah
menyelesaikan tugas ini, yang hampir tak mampu dilakukan manusia
sendiri. Hal ini melibatkan organisasi yang sedemikian rumit dan
terperinci, mustahil mereka bisa melakukannya sendiri. Semua ini
karena ilham dari Allah bagi lebah madu.
Lebah diberi petunjuk oleh sebuah sumber unik dan karenanya
mereka berhasil melaksanakan pekerjaan mereka—yang tanpa
petunjuk ini tak akan mampu mereka lakukan. Bukan naluri—sebuah
istilah tanpa arti—yang menunjuki lebah, melainkan “wahyu” yang
disebutkan dalam Surat an-Nahl. Binatang mungil ini melaksanakan
program yang telah ditetapkan Allah bagi mereka secara khusus.
105 53509284.doc
“Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang
melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini.” (QS. Al Jatsiyah, 45:4)
106 53509284.doc
waktu. Akibatnya, lebah menentukan arah lokasi sasaran tanpa salah,
dengan melakukan koreksi dalam informasi yang ia berikan di dalam
sarang ketika matahari bergerak maju.
107 53509284.doc
Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari
sarang, digunakan mekanisme pertahanan lain. Lebah membalsam
benda asing tersebut. Mereka memproduksi suatu zat yang disebut
“propolis” (resin lebah) untuk pembalsaman. Resin lebah ini diproduksi
dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari
tubuh kepada resin yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus,
hawwar, dan akasia. Resin lebah juga digunakan untuk menambal
keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, resin
tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk
permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari
ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua
pekerjaan mereka.
108 53509284.doc
Berdifusi lebih cepat melalui darah: Jika dicampur dengan air
hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah dalam waktu tujuh
menit. Molekul gula bebasnya membuat otak berfungsi lebih baik
karena otak merupakan pengonsumsi gula terbesar.
Membantu pembentukan darah: Madu menyediakan banyak energi
yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi, ia
membantu pembersihan darah. Madu berpengaruh positif dalam
mengatur dan membantu peredaran darah. Madu juga berfungsi
sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh kapiler dan
arteriosklerosis.
Membunuh bakteri: Sifat madu yang membunuh bakteri disebut
“efek inhibisi”. Penelitian tentang madu menunjukkan bahwa sifat ini
meningkat dua kali lipat bila diencerkan dengan air. Sungguh menarik
bahwa lebah yang baru lahir dalam koloni diberi makan madu encer
oleh lebah-lebah yang bertanggung jawab merawat mereka—seolah
mereka tahu kemampuan madu ini.
Royal jelly: Royal jelly adalah zat yang diproduksi lebah pekerja di
dalam sarang. Zat bergizi tinggi ini mengandung gula, protein, lemak,
dan berbagai vitamin. Royal jelly digunakan untuk menanggulangi
masalah-masalah yang disebabkan kekurangan jaringan atau
kelemahan tubuh.
Jelaslah bahwa madu, yang diproduksi jauh melebihi jumlah
kebutuhan lebah, dibuat untuk kepentingan manusia. Dan telah jelas
pula bahwa lebah tidak dapat melakukan tugas-tugas yang sedemikian
sulit “dengan sendirinya”.
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.“ (QS. Al Jatsiyah, 45:
13)
Unta
Unta dikenal sebagai binatang yang hidupnya di padang pasir
dengan iklim yang kering di darah Timur Tengah dan daerah Eropa.
Binatang ini sering disebut dalam Al-Quran karena memiliki
keistimewaan yang tak dimiliki binatang lain dalam kelompok mamalia.
Allah menuntut suatu perhatian kita mengenai binatang unta ini.
109 53509284.doc
dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu
hanyalah orang yang memberi peringatan.” (QS. Al Ghasiyah, 88:17-
21)
110 53509284.doc
Bulu tebal ini terdiri atas rambut yang tebal dan kusut, yang tidak
hanya melindungi tubuhnya dari kondisi cuaca dingin maupun panas,
tetapi juga mengurangi kehilangan air dari tubuh. Unta Dromedari
dapat memperlambat penguapan air dengan meningkatkan suhu
tubuhnya sampai 41°C. Dengan cara ini, ia mencegah kehilangan air.
Dengan bulu tebalnya, unta dapat bertahan hidup dengan suhu
hingga 50°C di musim panas dan hingga -50°C di musim dingin. Unta
Dromedari dapat bertahan pada suhu -52°C, di wilayah-wilayah paling
tinggi di Asia Tengah.
Unta dapat bertahan hidup tanpa makanan dan air selama delapan
hari pada suhu 50°C. Pada masa ini, ia kehilangan 22% dari
keseluruhan berat badannya. Sementara manusia akan sekarat jika
kehilangan air setara dengan 12% berat badan, seekor unta kurus
dapat bertahan hidup kendatipun kehilangan air setara dengan 40%
keseluruhan berat badan. Penyebab lain kemampuannya bertahan
terhadap haus adalah adanya mekanisme yang memungkinkan unta
meningkatkan suhu tubuh-dalamnya hingga 41°C. Dengan demikian, ia
mampu meminimalkan kehilangan air dalam iklim panas yang ekstrem
di gurun pasir pada siang hari. Unta juga mampu mengurangi suhu
tubuh-dalamnya hingga 30°C pada malam yang dingin di padang pasir.
Unta mampu mengonsumsi air hingga 30 liter, yaitu sekitar
sepertiga dari berat badannya, dalam waktu kurang dari 10 menit. Di
samping itu, unta memiliki struktur selaput lendir dalam hidungnya
yang seratus kali lebih besar dari yang ada pada manusia. Dengan
selaput lendir hidungnya yang besar dan melengkung, unta mampu
menyerap 66% kelembapan yang ada di udara.
Sebagian besar binatang mati keracunan ketika urea yang
tertimbun dalam ginjal berdifusi ke dalam darah. Akan tetapi, unta
menggunakan air dan makanan secara maksimal dengan melewatkan
urea ini berkali-kali melalui hati. Struktur darah dan sel unta
dikhususkan untuk membuat hewan ini hidup lama tanpa air dalam
kondisi padang pasir.
Dinding sel hewan ini memiliki struktur khusus yang mampu
mencegah kehilangan air secara berlebihan. Di samping itu, komposisi
darah mencegah terjadinya pelambatan peredaran darah, bahkan
ketika jumlah air di dalam tubuh unta berkurang hingga batas
minimum. Selain itu, dalam darah unta terdapat lebih banyak enzim
albumin, yang memperkuat ketahanan terhadap haus, dibandingkan
dalam darah makhluk hidup lain.
111 53509284.doc
pengeluaran air dari seluruh tubuhnya—yang berkaitan dengan lemak.
Ini memungkinkan unta menggunakan air secara minimum.
Walau mampu mengonsumsi 30-50 kg makanan dalam sehari,
dalam kondisi yang keras unta mampu bertahan hidup hingga sebulan
hanya dengan 2 kg rumput sehari. Unta memiliki bibir yang sangat
kuat dan mirip karet, yang memungkinkannya memakan duri yang
cukup tajam untuk menusuk kulit tebal. Di samping itu, unta memiliki
lambung berbilik empat dan sistem pencernaan yang sangat kuat,
yang mampu mencerna apa pun yang ia makan. Ia bahkan mampu
memakan bahan-bahan seperti karet India, yang tidak dapat dianggap
sebagai makanan. Sungguh jelas bagaimana pentingnya kualitas ini
pada iklim yang sedemikian kering.
Mata unta memiliki dua lapisan bulu mata. Bulu mata ini saling kait
seperti perangkap dan melindungi matanya dari badai pasir yang kuat.
Selain itu, unta mampu menutup lubang hidungnya, sehingga pasir
tidak dapat masuk.
Bulu tebal yang tidak tertembus pada tubuh unta mencegah
matahari padang pasir yang terik mencapai kulitnya. Bulu ini juga
menghangatkan unta dalam kondisi cuaca yang membekukan. Unta
padang pasir tidak terpengaruh oleh suhu hingga setinggi 50°C, dan
unta Baktria yang berpunuk dua mampu bertahan hidup pada suhu
hingga serendah -50°C. Unta jenis ini mampu bertahan hidup bahkan
pada lembah-lembah dataran tinggi, 4000 m di atas permukaan laut.
Kaki unta, yang terlalu besar bagi tungkainya, secara khusus
“didesain” dan diperlebar untuk membantunya berjalan di atas pasir
tanpa terperosok. Kaki ini telapaknya luas dan menggembung. Selain
itu, kulit tebal khusus di bawah telapak kaki merupakan perlindungan
terhadap pasir yang membakar.
Sebagaimana makhluk hidup lain, unta sudah pasti tidak dapat
melakukan satu pun untuk mewujudkan keistimewaan yang ada dalam
tubuhnya seperti membentuk lendir dalam hidungnya, punuk di
punggungnya atau mendesain hidung dan struktur mata yang mampu
melindungi masuknya pasir akibat angin tornado dan badai serta
membuat keistimewaan lainnya dengan sendirinya. Semua
keistimewaan yang dimilikinya merupakan sebagai desain dan
ciptaaan Allah. Sebagaimana makhluk lain, unta juga dilengkapi
banyak kualitas istimewa, lalu ditempatkan di muka bumi sebagai
tanda kebesaran sang Pencipta.
Unta diciptakan dengan ciri-ciri fisik yang luar biasa ini untuk
melayani umat manusia. Umat manusia sendiri diwajibkan untuk
melihat penciptaan di seluruh jagat raya dan tunduk kepada sang
Pencipta segala makhluk: Allah SWT.
112 53509284.doc
yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan
batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan)
Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang
memberi penerangan.” (QS. Lukman, 31:20)
113 53509284.doc
BAB DELAPAN
Al-Quran sebagai kitab suci yang diturunkan Allah swt lewat Nabi
Muhammmad saw, disamping menginformasikan mengenai alam
semesta, bumi, langit, serta apa yang ada di dalamnya, juga berisi
informasi sistem kehidupan yang lebih terkait dengan keberadaan
manusia. Informasi mengenai alam semesta ditunjukkan berupa ayat-
ayat yang disampaikan secara global, sebagaimana yang telah kita
diskusikan pada bab-bab terdahulu. Sistem kehidupan di alam
syahadah yang terkait dengan existensi manusia, baik sebagai individu
maupun masyarakat, berupa ayat-ayat yang disampaikan secara
detail.
Imaduddin Abdulrohim dalam Islam Sistem Nilai Terpadu,
menjelaskan alam syahadah dinamai juga ”dunia”. Kata ”dunia” ini
adalah jama’ dari kata ”danaa”, artinya dekat. Pengertian ”dekat” ini
mencakup dua hal. Pertama, dekat dalam arti ruang yaitu ”jarak” yang
biasa diukur dengan ukuran panjang. Kedua, dekat dalam arti waktu,
yaitu ”sekarang” bukan tahun depan atau sepuluh tahun yang lalu.
Jadi kata ”dunia” ini mengandung pengertian ”Segala sesuatu yang
ada di sekitar kita pada masa kini”. (Dr. Ir. Muhammad Imaduddin
Abdulrohim, MSc, Islam Sistem Nilai Terpadu, Gema Insani Press,
Jakarta, 2002)
Terkait kehidupan manusia di alam syahadah atau dunia ini Allah
telah menyampaikan wahyu (ayat-ayat Al-Quran) secara mendetail
mengenai sistem kehidupan yang terdiri dari subsistem-subsistem
ideologi, politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan sosial, sejarah
kemanusiaan, seni dan kebudayaan serta sains dan teknologi. Masing-
masing subsistem saling terkait satu dengan yang lain tanpa bisa
dipisahkan.
Ayat-ayat yang disampaikan secara global, memberikan ilham pada
manusia untuk menumbuhkan keyakinan dan keimanan yang
mendalam dengan memahami tanda-tanda kebesaran Allah, sekaligus
menumbuhkan sikap kreatifitas dalam mengelola alam sesuai
sunnatullah. Ayat-ayat yang disampaikan secara mendetail mengenai
sistem kehidupan ini, memberikan petunjuk pada manusia bagaimana
mesti meletakkan landasan pemikirannya sesuai kehendakNya,
sekaligus mentaati hukum dan ketentuannya dalam setiap aktivitasnya
di dunia ini.
A. IDEOLOGI
114 53509284.doc
Ideologi adalah sebuah istilah yang lahir pada tahun 1796 yang
dikemukakan filsuf Perancis bernama Destutt de Tracy dan
kemudian dipakai Napoleon. Istilah itu berasal dari dua kata ideos yang
artinya gagasan, dan kata logos yang artinya ilmu. Dengan demikian,
ideologi ialah sebuah ilmu tentang masa depan, sehingga bisa
disimpulkan bahwa ideologi ialah sebuah ilmu tentang masa depan.
Gagasan ini juga sebuah cita-cita atau kombinasi dari keduanya, yaitu
cita-cita masa depan. Sungguhpun cita-cita masa depan itu sebagai
sebuah utopia, atau impian, tetapi sekaligus juga merupakan gagasan
ilmiah, rasional, dan bahkan juga empirisme yang bertolak dari analisis
masa kini. Ideologi ini tidak sekedar gagasan, melainkan gagasan yang
diikuti dan dianut sekelompok besar manusia atau bangsa, sehingga
karena itu ideologi bersifat menggerakkan manusia untuk
merealisasikan gagasan tersebut. (Sarbini, Islam di tepian Revolosi,
Ideologi Pemikiran dan Gerakan, Pilar media, Yogyakarta, 2005)
Ideologi dari suatu masyarakat terkait dengan visi, cita-cita, cara
pandang, norma dan sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Ideologi seperti suatu nafas yang dimiliki seseorang, dia menjadi
bagian dari dirinya dan akan terus dipertahankan dan diperjuangkan
sampai akhir hidupnya.
Dalam hal ini ideologi mengalami tiga tahapan. Pertama, cara
melihat dan menangkap alam semesta sebagai bagian dari existensi
manusia. Kedua, cara memahami dan menilai semua gagasan atau
ide-ide yang membentuk lingkungan sosial. Ketiga, usulan-usulan,
metode-metode dan pendekatan untuk mengubah status quo
masyarakat dengan berbagai aspek kultural, ekonomi, politik, moral
melalui perubahan yang diinginkan dengan menjalankan misinya dan
kemajuan sosial yang diharapkan.
Dari uraian tahapan diatas, dapat dipahami bahwa ideologi
mengandung unsur-unsur visi, parameter, metode dan orientasi. Bagi
masyarakat yang beriman, unsur-unsur ideologi tersebut dapat
diperjelas sebagai berikut. Pertama, visi atau cara pandang dalam
menangkap alam semesta, yakni sebagai suatu kreasi atau ciptaan
Allah swt, yang secara keseluruhan mengikuti sunnatullah dan harus
diperlakukan menurut aturan-aturan Allah. Kelak setiap manusia
dituntut untuk mempertanggungjawabkan atas amanah yang Allah
telah berikan padanya untuk mengelola alam semesta (kholifatullah fil
ardhi)
Kedua, parameter atau tolok ukur yang digunakan dalam
memahami dan melakukan penilaian atas gagasan atau ide-ide yang
muncul untuk membentuk lingkungan sosial atau masyarakat. Dalam
hal ini parameter yang dipakai adalah berdasarkan nilai-nilai Islam,
yang diantaranya dengan landasan tauhid, berlaku arif dan adil untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera secara keseluruhan, karena
Islam adalah rahmatan lilalamin.
115 53509284.doc
Ketiga, metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan
norma, aturan atau syariat yang telah ditetapkan oleh Allah, dalam
seluruh aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, pendidikan, hukum,
sosial dan lain sebagainya yang akan dibahas lebih lanjut pada subbab
berikutnya.
Keempat, orientasi dalam memperjuangkan dan mewujudkan
masyarakat dengan ideologi yang bersumber dari nilai Islam. Arah
tujuan dalam perjuangan mewujudkan ideologi Islam ini adalah untuk
mendapatkan keridhoan Allah (mardhotillah). Prinsip inilah yang akan
selalu memberikan motivasi dalam setiap perjuangan yang dilakukan.
Unsur-unsur ideologi sebagaimana diatas sebagai ideologi yang
bersumber dari nilai-nilai Al-Quran dan Sunah Nabi. Al-Quran
memberikan informasi mengenai ideologi ini dalam beberapa
penjelasan berikut. Bagi masyarakat yang memiliki visi, parameter,
metode yang dilakukan dan diperjuangkan dalam kehidupannya
dengan berlandaskan nilai-nilai tauhid, berlaku arif dan adil serta
berorientasi untuk mendapatkan keridhoan Allah (mardhotillah), maka
Allah menjanjikan kekuasaan berada di tangannya.
116 53509284.doc
termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash,
28:4)
”Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu negeri-
negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya, yang telah Kami
beri berkah padanya. Dan telah Kami sempurnakan perkataan
Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan
kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun
dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.” (QS. Al-A’raaf,
7:137).
117 53509284.doc
buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu
ingat.”
(QS. Ibrahim, 14:24-25)
118 53509284.doc
”Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam
beberapa tahun (lagi) . Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu
bergembiralah orang-orang beriman, karena pertolongan Allah. Dia
menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Penyayang.” (QS. Ar-Ruum, 30:1-7)
B. POLITIK
119 53509284.doc
mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj,
22:41)
120 53509284.doc
”... Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq.”
(QS. Al-Maidah, 5:47)
”... Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah ia, dan apa
yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah, dan bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS.
Al-Hasyr, 59:7)
121 53509284.doc
ada pilihan lain kecuali patuh dan taat kepadanya. Tidak ada seorang
muslim pun berhak mengeluarkan suatu hukum dalam suatu perkara
yang hukumnya telah dikeluarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Menyimpang dari hukum Allah dan Rasul-Nya adalah kebalikan dari
iman dan lawan baginya.
”Dan mereka telah berkata : ”Kami telah beriman kepada Allah dan
Rasul dan kami menaati keduanya”. Kemudian sebagian dari mereka
berpaling sesudah itu. Sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang
yang beriman ! Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-
Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba
sebagian dari mereka menolak untuk datang.” (QS. An-Nuur, 24:47-48)
4. Konsep Khilafah
Untuk mengimplementasikan konsep-konsep politik Islam di atas,
bentuk pemerintahan manusia yang benar, ialah adanya pengakuan
pemerintah akan kepemimpinan dan kekuasaan Allah dan Rasul-Nya di
bidang perundang-undangan, menyerahkan segala kekuasaan
legislatif dan kedaulatan hukum tertinggi terhadap keduanya dan
menyakini bahwa khilafahnya itu mewakili Sang Hakim yang
sebenarnya, yaitu Allah SWT. Kekuasaan-kekuasaannya dalam
kedudukan ini haruslah terbatas pada batasan yang telah disebutkan
diatas, baik kekuasaan-kekuasaan yang bersifat legislatif , yudikatif
maupun eksekutif.
122 53509284.doc
kepadanya di dunia ini sesuai dengan keridhaan-Nya. Berdasarkan hal
ini, maka manusia bukanlah penguasa atau pemilik dirinya sendiri,
tetapi ia hanyalah khalifah atau wakil Sang Pemilik yang sebenarnya.
Namun khilafah ini tidak menjadi khilafah yang benar selama tidak
mengikuti hukum Sang Pemilik yang sebenarnya. Adapun sistem
pemerintahan yang memalingkan diri dari Allah, lalu menjadi sistem
yang terlepas bebas, memerintah dengan dirinya sendiri, untuk dirinya
sendiri,maka itu bukanlah khilafah, tapi itu pemberotakan atau kudeta
melawan Sang Penguasa yang hakiki.
Adapun yang diserahi khilafah yang sah dan benar ini bukanlah
perorangan, keluarga atau kelas tertentu, tapi komunitas secara
keseluruhan yang menyakini dan menerima prinsip-prinsip dan
gagasan-gagasan yang telah disebutkan tadi dan bersedia
menegakkan kekuasaannya atas dasar ini.
123 53509284.doc
agama. Dan ini pulalah yang mengarahkan khilafah Islamiyah ke arah
demokrasi, meskipun terdapat perbedaan asasi antara demokrasi
Islami dengan demokrasi Barat – yaitu bahwa dasar pemikiran
demokrasi Barat bertumpu atas prinsip kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat. Adapun demokrasi dalam khilafah Islamiyah, rakyat
mengakui bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan Allah dan, dengan
sukarela dan atas keinginannya sendiri, menjadikan kekuasaan
dibatasi oleh batasan-batasan perundang-undangan Allah SWT.
5. Permusyawaratan
Dalam sistem politik dan pemerintahan Islam, untuk mengatur dan
memutuskan segala macam urusan, seperti pemilihan kepala negara
dan pejabat-pejabat yang bertanggung jawab (ulil amri), dan
penyusunan perundang-undangan, penetapan perkara-perkara
eksekutif haruslah berdasarkan permusyawaratn kaum muslimin, baik
yang diwujudkan secara langsung atau dengan cara memilih para
wakil rakyat di dalam suatu sistem pemilihan yang benar.
124 53509284.doc
”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi
ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka
tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak
lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (QS. Al-Anam, 6:116)
125 53509284.doc
”.... Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi, 18:28)
C. EKONOMI
”Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di
dalamnya dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah,
5:120)
Air, tanah , udara dan sumber daya alam seluruhnya adalah milik
Allah. Manusia diberi wewenang untuk mengelola dan
mengusahakannya. Dan hak Allahlah yang menetapkan rezki pada
siapa saja yang dikehendakinya.
126 53509284.doc
bagi (siapa) yang dikehendakiNya. Dan barang siapa saja yang kamu
nafkahkan, maka Allah akan menggantikannya dan Dia Pemberi Rezki
yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’, 34:39)
Dengan usha yang telah dilakukan manusia ini, maka ada sebagian
manusia yang memperoleh karunia lebih banyak dari sebagian yang
lain. Hal ini merupakan ketentuan dan kehendak Allah. Karenanya
dilarang sebagian yang satu merasa iri hati kepada sebagian yang lain.
”Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena)
bagi laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan dan
bagi wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan
mohonlah kepada Allah sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisaa’, 4:32)
127 53509284.doc
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.” (QS.
An-Nisaa’, 4:29)
Allah juga melarang melakukan perniagaan atau jual beli dengan
cara yang curang, misalnya dengan jalan melebihkan ukuran,
kwantitas maupun kwalitas barang yang dibeli dari pihak lain, dan
sebaliknya mengurangi ukuran, kwantitas maupun kwalitas barang
yang akan dijualnya bagi pihak lain.
”Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya
yang berasal dari penduduk kota, maka adalah untuk Allah, untuk
Rosul, kaum kerabat, anak-anak yang yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar
diantara orang-orang kaya saja diantaramu.” (QS. Al-Hasyr, 59:7)
128 53509284.doc
mereka, (bahwa mereka) akan mendapatkan siksa yang pedih.” (QS.
At-Taubah, 9:34)
”Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.” (QS. Adz-
Dzariat, 51:19)
129 53509284.doc
”Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan orang yang sedang dalam perjalanan
sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah, 9:60)
130 53509284.doc
D. HUKUM
1. Hukum Publik
Secara umum, Islam mengharuskan para pemimpin (ulil amri) untuk
berlaku dan bertindak adil baik bagi diri sendiri maupun terhadap
orang lain. Apalagi bagi mereka yang mendapat amanah sebagai
pejabat Hakim, Jaksa, Pengacara dan pejabat terkait dengan
pelaksanaan dan penegakan hukum syariah.
Allah juga memerintahkan setiap orang-orang yang beriman agar
menegakkan keadilan, termasuk terhadap diri sendiri, orang tua,
maupun semua keluarganya. Allah berfirman dalam Al-Quran.
131 53509284.doc
”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Maidah, 5:8)
2. Hukum Pidana
Pidana adalah segala bentuk perbuatan yang dilakukan oleh
seorang mukallaf, yang melanggar perintah atau larangan Allah yang
dikhitbahkan kepada orang-orang mukallaf yang dikarenakan ancaman
hukuman, baik sanksi (hukuman) itu harus dilaksanakan sendiri,
dilaksanakan penguasa, maupun Allah, baik tempat pelaksanaan
hukuman itu di dunia atau di akhirat. (Abdul Halim Barkatullah dan
Teguh Prasetyo, Hukum Islam, Pustaka Pelajat, Yogyakarta, 2006)
Mukallaf adalah orang yang telah memenuhi syarat untuk
mempertanggung jawabkan perbuatannya, dan jika melanggaran
aturan syariat akan dikenakan sanksi atau hukuman. Pidana dalam
bahasa Al-Quran dikenal dengan ”uqubat” atau ”jarimah”. Di kalangan
ulama salaf dikenal ”Al-Jinayat”. Yang dianggap sebagai tindakan
pidana di dalam Al-Quran diantaranya pembunuhan, pencurian,
perzinahan, tuduhan perzinahan, perusak atau pengacau keamanan,
pemberontakan, murtad, minum khomr, enggan melaksanakan hukum
Allah dan pelanggaran terhadap aturan Allah lainnya.
Atas tindakan pidanan ini seseorang akan mendapatkan sanksi
hukum atau uqubat atau jarimah. Bentuk-bentuk uqubah dalam Islam
antara lain adalah hudud, qishash, diyat, ta’zir, kifarat dan fidyah.
Bentuk hukuman tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, Al-Hudud adalah sanksi hukum yang tertentu dan mutlak
yang menjadi hak Allah, yang tidak dapat diubah oleh siapapun. Sanksi
itu wajib dilaksanakan, manakala syarat-syarat dari tindak pidana itu
terpenuhi. Sanksi ini dikenakan kepada kejahatan-kejahatan berat
seperti zina, sariqah, riddah, qadraf dan lain-lain.
Kedua, Al-Qishash dan Al-Diyat. Al-Qishash adalah sanksi hukuman
pembalasan seimbang, seperti membunuh terhadap si pembunuh. Al-
Diyat adalah sanksi hukuman dalam bentuk ganti rugi, seperti jika ahli
waris si terbunuh memberi maaf maka hukuman alternatif adalah
diyat. Sanksi hukum al-qishash dan al-diyat adalah merupakan sanksi
hukum perpaduan antara hak Allah dan hak manusia.
Ketiga, Ta’zir adalah sanksi hukum yang diserahkan kepada keputusan
hakim atau pihak berwenang yang berkompeten melaksanakan
hukuman itu, seperti memenjarakan, mengasingkan dan lain-lain.
Keempat, Kafarat dan Fidyah adalah sanksi hukum dalam bentuk
membayar denda, yang diserahkan pelaksanaannya kepada di
132 53509284.doc
pelanggar. Bentuk membayar denda ini berupa memerdekakan budak,
berpuasa, penyembelihan hewan atau memberi makan orang miskin.
Al-Quran memberikan penjelasan mengenai hukuman atas berbagai
macam bentuk tindak pidana, diantaranya sebagai berikut:
a. Pembunuhan
Dalam tindak pidana pembunuhan, Islam akan memberlakukan
hukuman qishaash, yaitu pembalasan yang setimpal, orang merdeka
dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, wanita dengan wanita.
Jika kemudian dari keluarga yang terbunuh memberikan pemaafan,
maka sanksi hukumnya adalah membayar diyat berat kepada yang
memberi maaf. Sebagaimana firman Allah berikut:
Pada ayat lain juga dijelaskan jika seorang mukmin terbunuh secara
tidak sengaja oleh mukmin lain, maka hukumannya dengan
memerdekakan seorang hamba sahaya mukmin dan membayar diyat
ringan pada keluarga terbunuh. Hal ini ditunjukkan dalam ayat berikut:
133 53509284.doc
Adapun seorang mu’min yang dengan sengaja membunuh mu’min
lainnya, maka balasannya di akhirat kelak adalah neraka jahanam.
Sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut.
b. Pencurian
Pencurian adalah mengambil barang-barang kepunyaam orang lain
(tanpa hak) secara sembunyi dan secara sengaja untuk maksud
memiliki. Pencuri yang melakukan pencurian, yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan, akan dikenakan sanksi hukuman had
dalam bentuk potong tangan, yang dilaksanakan oleh penguasa. Hal
ini bisa kita lihat pada firman Allah berikut.
Juga memakan hasil riba adalah suatu tindakan pidana yang akan
mendapat sanksi dari Allah. Allah berfirman dalam Al-Quran.
134 53509284.doc
larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
mengulangi (mengambil riba) maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah, 2 :
275).
c. Perzinahan
Terhadap orang yang melakukan perzinahan, yaitu berhubungan
intim tanpa ikatan perkawinan yang sah, Islam menetapkan hukuman
sanksi had berupa dera (hukum cambuk) seratus kali, baik terhadap
pezina laki-laki maupun pezina wanita. Dan pelaksanaan hukuman
dera tersebut perlu disaksikan oleh masyarakat. Allah berfirman dalam
Al-Quran.
135 53509284.doc
menyatakan kedustaan suaminya dan pada kali yang kelima ia
menyebutkan ”bahwa Allah marah kepadanya, jika ia (suami)
termasuk orang yang benar”. Dengan demikian si istri pun terlepas
dari had zina, sebagaimana suami terlepas dari had zina karena li’an,
sebagaimana firman Allah.
d. Pemberontakan
Pemberontakan merupakan gerakan makar terhadap suatu
pemerintahan muslim yang sah. Jika ada suatu kelompok yang
melakukan pemberontakan atau memusuhi sesama muslim, maka
disuruh perangi, sehingga mereka takluk dan berbuat adil. Perbuatan
permusuhan itu dilarang Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah
berikut.
”Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu
berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah
golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali
kepada perintah Allah, jika golongan itu telah kembali (kepada
perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan
berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil.” (QS. Al-Hujurat, 49:9)
e. Murtad
Riddah atau murtad adalah keluar dari agama Islam. Terhadap
orang yang murtad, pertama perlu diberi kesempatan untuk bertobat.
Jika ia tidak mau bertobat, maka sanksi hukumnya adalah dibunuh,
mereka tidak dipotong kaki dan tangan dan tidak dibuang. Dan la’nat
Allah dan para malaikat akan ditimpakan kepada mereka,
sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran..
” ... Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia
mati dalam kekafiran, maka mereka inilah yang sia-sia amalannya di
dunia dan di akhirat, dan mereka inilah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah, 2:217)
136 53509284.doc
kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang
lurus.” (QS. An-Nisaa’, 4:137)
f. Minum Khamar
Minum khamar adalah suatu tindakan pidana. Peminumnya berbuat
dosa. Al-Quran tidak menegaskan sanksi hukumnya. Sanksi hukumnya
dijelaskan hadits berupa had, yang dijelaskan penguasa.
137 53509284.doc
berpuasa tiga hari di tanah haram dan tujuh hari manakala sudah
berada di kampung halaman.
”Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu
terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka
(sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu
mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat
penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan
di kepalanya (lalu ia bercukur) maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu
berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah
(merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah
sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban
yang mudah didapat. Tetapi jika jika ia tidak menemukan (binatang
korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa
haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah
sepuluh hari yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar
fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar)
Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras
siksaNya.” (QS. Al-Baqarah, 2:196)
3. Hukum Perdata
Hukum perdata ialah rangkaian dari aturan-aturan hukum yang
mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang yang satu dengan
orang yang lain di dalam masyarakat, seperti hubungan hukum jual
beli, sewa-menyewa, tukar-menukar, warisan dan sebagainya. Hukum
perdata bersama dengan hukum dagang digolongkan sebagai ”hukum
privat”, yaitu sebagai hukum yang mengatur kepentingan
perseorangan. (Hartono Hadisoeprapto, Pengantar Tata Hukum
Indonesia, Liberti, Yogayakarta, 2004)
Islam memberikan suatu pedoman bagi menyusunan peraturan dan
perundangan hukum perdata ini, yang bisa kita kaji diantaranya
menyangkut hukum perkawinan, hukum waris, hukum
perjanjian/perikatan sebagai berikut:
a. Hukum Perkawinan
Allah swt menciptakan manusia berpasang-pasangan, yakni antara
laki-laki dan wanita. Masing-masing mempunyai kecenderungan untuk
menyatu dalam kebersamaan, saling mencintai, menyayangi, sharing
atau curhat, untuk mendapatkah kebahagiaan, ketenangan dan
ketentraman. Kebersamaan antara laki-laki dan wanita dalam Islam
harus dilakukan melalui sebuah ikatan perkawinan yang syah,
mengikuti syarat dan rukunnya. Dengan ikatan perkawinan ini
hubungan kebersamaan mereka menjadi halal dan tidak digolongkan
sebagai perzinahan. Allah swt berfirman dalam Al-Quran :
138 53509284.doc
”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih
dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum, :21)
”Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An-
Nisaa’, 4:3)
139 53509284.doc
hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat
termasuk orang-orang merugi.” (QS. Al-Maidah, 5:5)
” ... Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian, (yaitu) mencari
istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka
istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di anatara mereka,
berikanlah maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban,
dan tiadalah mengapa bagi kamu yang telah merelakannya, sesudah
menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
maha bijaksana.” (QS. An-Nisaa’, 4:24)
140 53509284.doc
suami harus berlaku dan bergaul dengan istrinya dengan cara yang
ma’ruf dan lemah lembut.
”Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki0laki) atas sebahagian
yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalih,
ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri, ketika suaminya
tidak ada oleh karena Allah telah memelihara mereka.” (QS. An-Nisaa’,
4:34)
b. Hukum Waris
Bagi seorang yang kedatangan tanda-tanda kematian dengan
meninggalkan harta, maka diwajibkan atasnya untuk berwasiat atas
pembagian harta bendanya tersebut untuk ibu-bapak dan karib
kerabatnya. Penyampaian wasiat ini hendaknya dihadapan dua orang
saksi yang adil. Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Quran sebagai
berikut.
141 53509284.doc
dua orang yang berlainan agama dengan kamu. Jika kamu dalam
perjalanan di muka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu
tahan kedua saksi itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah), lalu
mereka berdua bersumpah dengan nama Allah – Jika kamu ragu-ragu:
”(Demi Allah) kami tidak akan menukar sumpah ini dengan harta yang
sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat,
dan tidak (pula) kami menyembunyikannya persaksian Allah;
sesungguhnya kami kalau demikian kami tentulah termasuk orang-
orang yang berdosa”. (QS. Al-Maidah, 5:106)
142 53509284.doc
ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari’at
yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun.” (QS. An-Nisaa’, 4:12)
c. Hukum Perjanjian/Perikatan
143 53509284.doc
lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah
mu’amalahmu itu), kecuali mu’amalah itu perdagangan tunai yang
kamu jalankan diantara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli;
dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu
lakukan yang (demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-
Baqarah, 2:282)
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk generasi
robbani, sebagai ulil-albab dan ’ibadurrahman. Generasi robbani
adalah generasi yang sempurna ilmu dan taqwanya kepada Allah swt,
mereka selalu mempelajari ilmu dan mengajarkannya pada orang lain.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran.
144 53509284.doc
Sebagai ulil albab, yakni orang-orang yang berakal, yang senantiasa
berzdikir pada Allah dan bertafakur atas ciptaanNya, sebagaimana
ayat berikut.
145 53509284.doc
”Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat
Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang
yang tuli dan buta. Dan orang-orang yang berkata, ”Ya Tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami istri-sitri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-
orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Furqaan, 25:73-74)
2. Pendidikan Pribadi
Pelajaran apakah yang pertama mesti kita sampaikan pada anak-
anak kita? Al-Quran memberikan suatu contoh pada kita, dalam kisah
keluarga Luqman, yang memberikan nasehat bagi anaknya dengan
memberikan penanaman aqidah, keimanan kepada Allah secara murni,
tanpa mempersekutukanNya dengan sesuatu yang lain. Allah
berfirman.
146 53509284.doc
Dengan aqidah yang kuat, maka seorang mu’min akan senantiasa
mematuhi aturan dan hukum yang telah ditetapkan Allah dan
RasulNya. Tidak patut bagi orang yang beriman, jika Allah dan
RasulNya menetapkan suatu ketentuan aturan atau ketetapan, akan
ada baginya pilihan yang lain. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-
Quran.
”Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mu’min, apabila Allah dan RasulNya telah
menetapkan sutau ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang
lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah
dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”
(QS. Al-Ahzab, 33:36)
147 53509284.doc
menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.” (QS. An-Nuur, 24:58)
Bagi putra dan putri keluarga muslim yang telah mencapai usia
baligh, mereka juga harus menjaga pandangan dan memelihara
kehormatan dirinya, menutup auratnya agar senantiasa menjadi
orang-orang yang suci dari kemaksiatan pergaulan dengan lawan
jenisnya. Bagi wanita muslim harus menutupkan kerudung (jilbab) ke
dadanya, kecuali kepada para laki-laki muhrim, atau yang haram untuk
menikah dengannya.
148 53509284.doc
4. Busana Muslimah
Bagi wanita yang telah baligh, wajib atasnya untuk menutup
auratnya. Pengertian aurat seorang wanita adalah seluruh tubuhnya
kecuali telapak tangan dan mukanya. Oleh karena itu, suatu kewajiban
bagi seorang wanita muslim untuk mengenakan jilbab atau kerudung
yang menutupi rambutnya dan ke dadanya, disamping telah
berpakaian yang rapi menutup seluruh tubuhnya. Allah berfirman
dalam Al-Quran.
149 53509284.doc
memiliki orientasi kehidupan akhirat sebagai tujuan kehidupan
dunianya.
Terhadap istri-istri Nabi Muhammad saw pun, Allah memerintahkan
kepada Nabi untuk menceraikan istri-istrinya yang menjadikan
kemewahan dunia sebagai tujuan kehidupannya saat ini.
5. Hubungan Sosial
Disamping tata tertib dalam rumah tangga seperti dikemukakan
diatas, Islam juga mengatur tata tertib dalam bertamu, untuk masuk
ke rumah seorang tetangga muslim lainnya harus mengucap salam
dan meminta izin terlebih dahulu.
150 53509284.doc
”Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk
didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui
apa yang kamu sembunyikan.” (QS. An-Nuur, 24:27)
”Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang, maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu
berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah
golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali,
kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada
perintah Allah), maka demikianlah antara keduanya dengan adil dan
berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil.” (QS. Al-Hujuraat, 49:9)
151 53509284.doc
Disamping itu juga tidak boleh saling mencurigai atau berprasangka
buruk diantara sesama mukmin. Juga janganlah saling menggunjing.
F. KEBUDAYAAN
152 53509284.doc
didapatkan suatu kebudayaan yang Islami. Sebuah kebudayaan yang
tidak lepas dari nilai-nilai Islam, yang memiliki visi, misi, motivasi dan
orientasi kepada Allah semata.
Seni sebagai bagian dari kerja budaya, tentunya juga memiliki corak
yang Islami, baik berupa seni bahasa, seni sastra, seni musik, seni
arsitektur dan bentuk kesenian lainnya. Secara keseluruhan harus
mengekspresikan nilai-nilai Islam. Karena kesenian merupakan salah
satu sistem simbol dan kesenian dalam masyarakat Islam adalah
wujud dari simbol nilai-nilai Islam.
Bagaimana Al-Quran menjelaskan mengenai kebudayaan dapat
diuraikan sebagai berikut. Pada dasarnya, Allah telah memberikan
dalam diri manusia suatu potinsi yang akan menghasilkan dari dirinya
amalan yang baik, sebagaimana yang dikehendakiNya. Potensi itu
adalah penyempurnaan proses penciptaan manusia, yaitu Allah
ciptakan pendengaran, penglihatan dan hati, sebagaimana Firman
Allah.
153 53509284.doc
”Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran, 3:139)
154 53509284.doc
Bangunan-bangunan Fir'aun yang dihancurkan oleh Allah ialah
bangunan-bangunan yang didirikan mereka dengan menindas Bani
Israil, seperti kota Ramses; menara yang diperintahkan Hamaan
mendirikannya dan sebagainya.
“ … Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya
dan apa yang telah dibangun mereka.” (QS. Al-A’raf, 7:137)
Dan Allah telah memilih orang-orang yang cinta akan keimanan dan
dijadikanNya keimanan itu sesuatu yang indah dalam hati orang-orang
yang mendapatkan hidayah.
155 53509284.doc
Dalam mengikuti atau menghasilkan sebuah karya cipta sebagai
produk budaya, tetap harus memperhatikan etika Islam, untuk
dijadikan patokan agar kebudayaan tersebut tetap menunjukkan corak
yang Islami.
156 53509284.doc
G. KEBUDAYAAN
157 53509284.doc
“Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu
bersyukur.” (QS. Al-Mulk, 67:23)
Dengan potensi itulah manusia dapat melakukan suatu aktivitas
yang berupa kebudayaan. Bagi orang yang beriman, orang bertauhid,
yang menjadikan Allah sebagai motivasi dan orientasi kehidupannya,
maka akan dihasilkan kebudayaan yang memiliki nilai-nilai Islam dan
mewujudkan simbol-simbol Islam.
Kebudayaan sebagai produk kerja akal budi, pikiran hasil karya,
cipta dan rasa manusia dengan demikian merupakan wujud dari amal
sholih. Kebudayaan Islam merupakan ekspresi dari suatu masyarakat
yang memiliki tauhid. Kebudayaan Islam juga merupakan simbol dari
peradaban Islam.
Demikianlah maka, produk dari budaya berupa perilaku,
pengetahuan, falsafah hidup, kesenian, bahasa, tradisi-tradisi, alat-alat
untuk mengolah alam, serta perlengkapan hidup manusia, secara
keseluruhan harus didasarkan pada misi, motivasi dan orientasi
kepada Allah swt dan akan membawa pemakai atau penikmat hasil
budaya tersebut lebih dekat pada Allah. Mereka akan mentaati Allah
dan RasulNya, tunduk dan patuh sepenuhnya atas aturan dan
ketetapan Allah. Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh
(dalam produk kebudayaan) demikian akan mendapat kemenangan,
sebagai mana Firman Allah.
158 53509284.doc
“Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama)
Allah itulah yang pasti menang.” (QS. Al-Maidah, 5:56)
159 53509284.doc
Bangunan-bangunan yang tinggi yang dibangun, dengan main-
main, dan agar kekal di dunia, karena kesombongan tidak
diperkenankan dalam Islam.
“ … Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya
dan apa yang telah dibangun mereka.” (QS. Al-A’raf, 7:137)
160 53509284.doc
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.
Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf, 7:26)
Dan Allah telah memilih orang-orang yang cinta akan keimanan dan
dijadikanNya keimanan itu sesuatu yang indah dalam hati orang-orang
yang mendapatkan hidayah.
161 53509284.doc
“Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah
kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah
dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri
tidak mengerjakan(nya)? kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang
beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat
kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang
zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan
kembali.” (QS. Asy-Syu’araa, 26:224-227)
162 53509284.doc
BAGIAN KETIGA
163 53509284.doc
BAB SEMBILAN
MANUSIA DAN PENCIPTAANNYA
Setelah Allah menciptakan langit dan bumi beserta apa yang ada di
dalam alam semesta ini, maka Allah kemudian menciptakan makhluk
yang bernama manusia. Sebelum menciptakan manusia, Allah
mengkhabarkan tentang rencana penciptaannya ini kepada para
malaikat. Para malaikat justru mempertanyakan kembali kepada Allah,
kenapa Dia hendak menciptakan makhluk yang suka membuat
kerusakan dan menumpahkan darah dengan sesamanya ini? Padahal
para malaikat merasa dirinya senantiasa bertasbih dan mengagungkan
Allah? Namun Allah justru menegaskan tentang rencana penciptaan
manusia tersebut dan berfirman, ”Aku tahu apa yang engkau tidak
ketahui.”. sebagaimana yang diungkapkan Allah dalam Al-Quran:
164 53509284.doc
Apa yang sebenarnya ada dan tersembunyi dalam diri manusia,
sehingga Allah dengan Maha KehendakNya menciptakan manusia
tersebut? Kita akan coba mengkaji sebagian dari rahasia yang
tersembunyi dalam diri manusia, sesuai yang diinformasikan oleh Al-
Qurnul Karim.
Yang jelas, Allah menciptakan manusia ini, sebagai bagian dari
alam, merupakan perwujudan dua anasir alam yakni sebagai alam
syahadah (nyata) dan alam ghoibiyah (ghoib). Dalam wujud fisiknya,
manusia merupakan unsur alam yang nyata (syahadah) dan untuk
dapat bergerak dan menjadi ”hidup” dia memiliki roh yang merupakan
unsur alam ghoib, dimana hanya Allahlah yang mengetahuinya secara
pasti dan benar.
Fisik manusia berupa tubuh dengan kelengkapan anggota tubuh
seperti kepala, badan, tangan, kaki, mata, telinga, hidung dan juga
kelengkapan yang ada dalam tubuh berupa jantung dengan sistem
peredaran darah dan sistem pernafasan, usus dan ginjal dengan
pengaturan sistem pencernakan dan pembuangan, dan lain-lainnya
merupakan perwujudan alam syahadah.
Sedangkan roh manusia yang ditiupkan Allah dalam tubuhnya, yang
menjadi penentu hidup matinya tubuh fisik, dengan akal dan pikiran,
hawa nafsu, yang terrefleksikan dalam pola pikir, visi, misi,
kepercayaan, value, attitude (sikap) dan behavior, merupakan
perwujudan alam ghoib.
Kedua unsur alam ini, tak bisa dipisahkan satu dengan lainnya,
menjadi satu kesatuan yang ada dalam diri seorang manusia. Pada
bab-bab selanjutnya kita akan kaji satu persatu.
”Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang
dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” (QS. Al-
Insaan, 76:1)
165 53509284.doc
Tingkatan awal, sebelum diciptakannya Adam, manusia diciptakan
dari bahan tanah dengan berbagai istilah seperti turab, thin, hamain,
thin lazib, shal-shal kal fakhkhar.
Manusia diciptakan Allah bahan dasarnya dari turab (tanah) atau tanah
yang berupa zat organik (CH) atau carbon.
Hamain adalah zat lemas atau Nitrogen, yang berasal dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.
Penciptaan manusia dari thin lazib, bisa kita dapatkan dalam Al-
Quran ayat 37:11.
166 53509284.doc
”Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka
yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan
itu?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari laazib
( tanah liat).” (QS. Ash-Shaaffaat, 37:11)
Allah menciptakan manusia dari lazib yang artinya tanah liat, yang
mengandung unsur-unsur zat besi. Zat ini terdiri diantaranya adalah
dari Fe, Mn, Ca. Si, Pb.
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar” (QS, Ar-
Rahman, 55:14)
167 53509284.doc
6. Adam diciptakan min shalshalin kal fakhar (dari tanah kering
seperti tembikar) menunjukkan bahwa ia telah melewati fase
pembakaran sehingga menjadi seperti tembikar.
7. Setelah melewati enam fase tersebut, Allah memberitahukan
bahwa fase yang terakhir adalah peniupan roh ke dalamnya.
Dengan demikian, sempurnalah penciptaannya. (Muhammad
Izzuddin Taufiq, dalam bukunya ”Dalil Anfus Al-Quran dan
Embriologi, Ayat-ayat tentang Penciptaan Manusia”, Terjemahan,
Tiga Serangkai, Solo, 2006)
168 53509284.doc
Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS. Al-Baqarah, 2:31-32)
Penciptaan Hawa oleh Allah untuk Adam dimaksudkan juga agar dia
merasa tentram kepadanya, saling merasakan kasih sayang diantara
keduanya. Allah berfirman dalam Al-Quran.
169 53509284.doc
juga memberikan larangan kepada mereka untuk tidak mendekati
sebuah pohon yang telah ditetapkan olehNya, yang akan
menyebabkan mereka menjadi dzalim.
Adanya larangan yang ada di sorga itu, membuat syetan segera
berusaha mendekati dan membujuk Adam dan Hawa dengan ucapan
yang indah dan menjanjikan. Sebagaimana diinformasikan dalam Al-
Quran.
170 53509284.doc
”Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan
dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah
kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu
ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu
yang ditentukan." (QS. Al-Baqarah, 2:36)
”Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).” (QS. Al-Mu’minun, 23:13)
171 53509284.doc
berbentuk lain. Dalam sub bab ini, penulis akan coba menguraikan
secara ringkas penjelasan fase-fase tersebut.
1. Fase Nutfah
Sebagaimana telah diuraikan di atas, manusia diciptakan dari sari
pati yang berasal dari tanah, kemudian dijadikan nutfah. Dr. Syarif
Kaff Al-Ghazaal, menjelaskan, nutfah secara bahasa adalah cairan
yang sedikit atau sepercik air. Dan ini berkaitan dengan air mani laki-
laki yang berbentuk seperti hewan, spermatozoa, yang merupakan
sebagian kecil dari jazad laki-laki. Dari air yang hina (mani)
terbentuklah apa yang disebut spermatozoa (nutfah). (Dr. Syarif Kaff
Al-Ghazaal, Janin: Tentang Perkembangan Manusia, Antara Iptek dan
Al-Quran, sebuah tulisan lepas.)
DR. Maurice Bucaille, menguraikan, nutfah berasal dari akar kata
yang berarti mengalir, kata tersebut dipakai untuk menunjukkan air
yang ingin tetap dalam wadah, sesudah wadah itu dikosongkan. Jadi
kata itu menunjukkan setetes kecil dan di sini berarti setetes air
sperma. (DR. Maurice Bucaille, Bibel, Quran dan Sains Modern, Bulan
Bintang, Jakarta)
Disamping dalam Surat Al-Mu’minun (23) ayat 13, kata nutfah di Al-
Quran dapat kita temui pada beberapa ayat diantaranya:
172 53509284.doc
membuahi sel wanita (ovum) di dalam rahim. Sedangkan fungsi ekor
spermatozoa adalah membawa sperma ke tempat yang dituju.
Mohammad Izzuddin Taufiq menjelaskan, dalam setiap hari atau
24 jam, testis akan berproduksi sebanyak 100 juta sampai 500 juta
spermatozoa. Spermatozoa yang dihasilkan testis selanjutnya akan
berkumpul di suatu tempat khusus yang dinamakan epididimis. Di
dalam epididimis ini, pertumbuhan nutfah akan mengalami
penyempurnaan. Di tempat itu nutfah-nutfah berkumpul, kemudian
memancar ke arah tali sperma menuju visicle (kandungan mani)
sperma.
Nutfah-nutfah itu terus berjalan menuju visicle sperma sampai
batas perpanjangan tertentu dan tempatnya pun menjadi sempit.
Visicle itu mengeluarkan kandungannya secara alami melalui mimpi
pada waktu tidur. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui proses mimpi
itu akan mati dan larut. Kemudian visicle itu mulai menerima
kedatangan nutfah-nutfah baru. Begitu seterusnya. Nutfah yang telah
matang terkumpul dalam visicle, akan terpancarkan memasuki organ
reproduksi wanita, pada saat terjadi hubungan sexual suami dan istri.
Berbeda dengan testis yang menghasilkan jutaan spermatozoa,
dalam organ reproduksi wanita, indung telur hanya menghasilkan satu
ovum, kemudian mengirimnya dan menunggu. Ketika ovum keluar,
mulut tuba fallopi (saluran telur) telah melakukan penyesuaian dengan
luas indung telur, terutama dengan daerah yang akan robek dan akan
terbuka. Oleh karena itu, ketika ovum keluar segera ditangkap oleh
tuba itu dengan cara yang sangat menakjubkan. Dalam ovum juga
mengandung 23 pasang kromosom (XX)
Ovum berada dalam kondisi siap untuk menerima pembuahan
secara khusus selama 12 jam setelah keluar dari indung telur. Setelah
12 jam berlalu, ovum akan kehilangan vitalitasnya sedikit demi sedikit
dan akan mati dalam waktu 48 jam.
Melalui hubungan sexual antara suami istri, cairan sperma laki-laki
berpindah ke organ repruduksi wanita. Cairan sperma itu merupakan
tempat yang baik bagi nutfah untuk berenang ketika memancar dari
testis menuju saluran testis, lalu ke ureter dan dari ureter menuju
organ-organ reproduksi wanita.
Jumlah spermatozoa yang berenang dalam cairan sperma mencapai
100 juta dalam 1 milimeter kubik. Artinya, dalam satu semprotan
cairan sperma terdapat sekitar 200 juta sampai 600 juta spermatozoa
yang masuk dalam organ reproduksi wanita.
Menurut Izzuddin, setelah nutfah (spermatozoa) diletakkan di dalam
vagina, ia harus menempuh jalan yang panjang agar sampai ke ovum.
Melihat ukuran nutfah yang kecil itu jarak 15 centimeter yang
memisahkannya dari ovum dapat berarti beberapa ratus kilometer
untuk ukuran kita. Nutfah menghadapi serangkaian hambatan dan
kesulitan dalam perjalanannya manuju vagina, rahim dan saluran sel
173 53509284.doc
telur. Oleh karena itu ia harus mampu menempuh jarak itu dalam
waktu sesingkat mungkin.
Setelah mengalami perjalanan panjang, sejumlah nutfah (sekitar
40%) akan tertinggal dan tidak dapat mengikuti perjalanan sampai
akhir. Sebagian nutfah akan mati oleh lendir vagina. Tidak ada
spermatozoa yang mampu bertahan hidup dan melanjutkan
perjalanan, kecuali yang mampu menembus vagina dengan selamat.
Perjalanan masih harus berlanjut menuju rahim. Diperkirakan
jumlah nutfah yang masuk ke dalam rahim tidak lebih dari satu juta
nutfah. Di dalam rahim ribuan nutfah kehilangan arah dan diperkirakan
hanya beberapa ribu saja nutfah yang beruntung menemukan
tuba/saluran dimana ovum berada, dan masuk ke dalamnya.
Sebagian nutfah akan tersesat dan hancur di dalam saluran rahim
(tuba) dan sejumlah kecil lainnya akan berhasil masuk ke tempat ovum
yang sedang menunggu di dalam saluran sel telur. Sejumlah nutfah
yang berhasil masuk berusaha untuk bisa menembus dinding ovum.
Dan akhirnya hanya satu buah spermatozoa yang berhasil masuk
menembus dinding ovum.
Masuknya sel spermatozoa ke dalam ovum menjadikan beberapa
perubahan pada dinding ovum. Bagian tubuh dan ekor spermatozoa
akan tertinggal di luar ovum bersama sel-sel spermatozoa lainnya
yang tak berhasil menembus dinding ovum. Saat itulah terjadi
pertemuan antara sebuah spermatozoa dan ovum yang berlanjut
dengan proses pembuahan.
Ovum mengalami pemecahan reduktif dan mengusir setengah
kromosomnya, yang berada di dalam ovum hanya setengah
kromosom. Sedangkan setengah yang lain dikandung oleh kepala
spermatozoa. Secara ilmiah, saat inilah dikatakan telah terjadi
penciptaan sebuah makhluk baru.
Perjalanan yang ditempuh ovum dari tempat terjadinya pembuahan
di dalam pipa menuju rahim memakan waktu hampir sepekan. Selama
perjalanan menuju rahim tersebut, ovum selalu mengalami perubahan
dan pembelahan terus menerus, dari pembelahan menjadi 2 sel, 4 sel,
8 sel dan seterusnya, sampai ovum mencapai rahim. Setelah sampai di
dalam rahim dan mengalami perkembangan hingga sekitar 15 hari,
maka penciptaan makhluk manusia ini memasuki fase berikutnya.
2. Fase ’Alaqah
Alaqah merupakan fase penciptaan manusia setelah fase nutfah.
Dr. Syarif Kaff Al-Ghazaali menjelaskan, perkembangan
kesempurnaan ’alaqah itu melalui tahapan-tahapan berupa seperti
cacing yang berenang di dalam air,dan bergantung/menempel di
dinding rahim dengan tali umbilicus dan gumpalan darah (’alaqah)
tersebut terstruktur di dalam ruang darah dalam bentuk memanjang
174 53509284.doc
dan terhitung tanpa adanya gerakan dan kelihatan seperti darah yang
membeku.
Maurice Bucaille menerjemahkan kata ’alaqah dengan : ”sesuatu
yang melekat” Arti ini menurutnya sesuai sekali dengan penamaan
sains modern. Dalam beberapa terjemahan Al-Qur’an, ’alaqah ini
diartikan sebagai ”gumpalan darah”, meski bukan makna yang
sebenarnya, namun menyerupai gumpalan darah.
Kata alaqah bisa kita jumpai dalam Al-Quran pada Surat Al-
Mu’minun (23) ayat 14 sebagai berikut.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah …” (QS. Al-
Mu’minun, 23:14)
Kata ’alaqah juga bisa kita temukan pada ayat-ayat di bawah ini.
Dalam fase alaqah ini, ada beberapa perubahan yang menonjol atas
perilaku ovum, Izzuddin mengemukakan, ada temuan baru pada
perilaku ovum yang telah dibuahi selama fase ini. Setelah morula
blastula (ovum yang dibuahi beserta sel-selnya yang membuahi)
sampai ke dalam rahim, perilaku ovum berubah. Kemudian terjadi
perubahan-perubahan kompleks, salah satu perubahan terpentingnya
adalah blastula berusaha menggantung pada selaput rahim dengan
cara meleburkan sel-selnya untuk membuka lubang kecil, tempat ia
akan bergantung atau menempel. Tugas ini dilakukan oleh sel-sel
sekunder dari blastula (terbagi menjadi sel-sel) dan dibantu dengan
melepaskan enzim tertentu mencairkan jaring selaput rongga pada
rahim. Sel-sel inilah yang membentuk jenjot yang nantinya akan
menjadi inti plasenta pertama.
Selanjutnya Izzuddin menulis, secara keseluruhan blastula (zygot)
bertugas menempel pada dinding rahim karena nutrisinya atau
kehidupannya sangat bergantung pada dinding rahim tersebut.
Peristiwa tersebut merupakan titik perubahan yang disebut khusus
oleh Al-Quran meskipun kisah penciptaaan manusia dalam Al-Quran
175 53509284.doc
sangat ringkas. Kemudian ’alaqah masuk ke dalam selaput rahim
hingga bercampur dan menyatu dengan sempurna seolah-olah ia
berada dalam sebuah roti yang seluruh sisinya dikelilingi selaput rahim
yang ketebalannya selalu bertambah, terutama di tempat ’alaqah
berada. Lalu terbentuklah aliran darah diantara ’alaqah dan rahim
yang membuatnya tumbuh berkembang.
Ketika ovum telah stabil melaksanakan tugasnya, dimulailah tugas
kedua bagi sel-sel sekunder untuk melaksanakan implantasi
(pelekatan embrio pada dinding rahim) pada trofoblas (bagian dari
plasenta) dengan melepaskan hormon HCG (Human Choronic
Gonodotrophin) yang secara berkelanjutan akan memberikan perintah
pada ovum-tepatnya pada bagian badan kuning (Corpus Luteum untuk
terus-menerus melepaskan hormon progesteron.
Pelepasan hormon yang terakhir ini secara berkelanjutan
merupakan hal yang sangat penting karena hormon tersebut akan
mendorong selaput rahim saling merekat.Jika hormon ini terputus akan
menyebabkan kerusakan selaput rahim dan usaha yang telah
dilakukan oleh ’alaqah akan sia-sia, sebagaimana terjadi pada akhir
masa menstruasi ketika tidak terjadi proses pembuahan ovum.
Selama hormon progesteron berada dalam darah, indung telur
berhenti melepaskan ovum-ovum baru karena hal itu tidak akan
bermanfaat selama masa kehamilan, bahkan akan menyebabkan
bahaya apabila proses pembuahan telah terjadi. Oleh karena itu,
muatan yang lebih belakang senantiasa mengetahui muatan yang
didepannya yang prosesnya belum sempurna.Kemudian pada sisa
minggu fase itu ’alaqah mempersiapkan diri untuk fase mudhgah.
Oleh karena itu, pada minggu kedua ini,’alaqah mulai berubah dari
gumpalan yang terdiri atas sel-sel menjadi susunan dengan dua
tingkat yang terpisah dan masing-masing berbeda.Susunan ini disebut
teblet ganda.
Jika pada minggu kedua blastula telah terpisah menjadi sel inti dan
sel sekunder, pada minggu ketiga terdapat hal baru, yaitu
memperdalam perbedaan tugas di antara dua macam sel
tersebut.Setelah melalui proses yang rumit,pada sel inti muncul tiga
tingkatan sel terbentuk dan disebut dengan kertas janin (Embryonal
plate). Kemudian kertas janin ini membentuk sel-sel bayi.
a. Lapisan luar (Ekteoderm) akan membentuk lapisan dan
jaringan saraf.
b. Lapisan tengah (Mesoderm) akan membentuk susunan
tulang, otot, saluran sistem kemih, dan peredaran darah.
c. Lapisan dalam akan membentuk sistem pencernaan dan
sistem suplementernya serta sistem pernapasan. Sedangkan sel-sel
sekunder yang sampai ke lapisan sel dalam bersama dengan
selaput rahim akan memberikan unsur-unsur permulaan yang
nantinya akan menjadi tali pusar.
176 53509284.doc
3. Fase Mudhghah
Fase berikutnya dalam proses perkembangan penciptaan manusia
ini adalah fase mudhghah. Terjamahan Al-Quran versi Depag
mengartikan mudhghah dengan ”segumpal daging’. Bucaille
memberikan arti kata bahasa Arab mudhghah ini dengan ”daging
(seperti daging yang dikunyah). Makna yang diberikan Bucaille ini
serupa dengan penjelasan Izzuddin, setelah muncul gumpalan
berbentuk badan, janin mulai terlihat seperti mudhghah kecil dan
menyerupai sesuatu yang dikunyah yang terdapat pada bekas gigi.
Al-Quran menyebutkan kata mudhghah dalam rangkaian proses
penciptaan manusia pada beberapa ayat berikut:
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang …” (QS. Al-Mu’minun, 23:14)
177 53509284.doc
Permulaan pembentukan anggota tubuh ini, menurut Izzuddin,
dimulai pada hari kedua puluh dalam bentuk gumpulan daging kecil
yang merupakan awal mula anggota tubuh dalam lapisan janin.
Setelah muncul gumpalan berbentuk badan, janin mulai terlihat seperti
mudhghah kecil dan menyerupai sesuatu yang dikunyah yang terdapat
pada bekas gigi.
“…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami
bungkus dengan daging.” (QS. Al-Mu’minun, 23:14)
178 53509284.doc
terjadi pada minggu ketujuh dan terus berjalan sepanjang minggu ke
delapan.
Memberikan penjelasan mengenai Surat Al-Mu’minun ayat 14 di
atas, Izzuddin menuliskan, sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa
perubahan pada mudhghah dapat terjadi secara keseluruhan atau
sebagiannya. Berdasarkan temuan Ilmu Kedokteran, perubahan
tersebut hanya terjadi pada sebagian mudhghah, karena sebagian
mudhghah inilah yang berubah menjadi ”idzam” (tulang belulang).
Sumber susunan tulag, otot dan kulit adalah satu lapisan pada jaringan
yaitu lapisan tengah.
Menjawab pertanyaan, mengapa Al-Quran menganggap fase tulang
belulang merupakan fase yang terpisah setelah fase mudhghah?
Izzuddin menuliskan, Al-Quran telah menemakan tiap-tiap fase sesuai
dengan kejadian terpenting yang terdapat pada tiap fase. Pada fase ini
-secara umum- merupakan permulaan pembentukan tulang dan
perbedaannya dengan mudhghah, sebagaimana fase sebelumnya
yang secara keseluruhan adalah munculnya gumpalan daging kecil.
Pada fase selanjutnya, tulang tersebut dibungkus dengan otot-otot.
Sekalipun proses yang terus berkelanjutan antara munculnya
gumpulan daging, permulaan tulang-belulang, dan pembungkusannya
dengan otot-otot serta tercapainya semua itu dalam waktu singkat
selama minggu keempat, tetapi buku-buku kedokteran tidak
membedakan antara fase mudhghah, tulang dan daging (otot). Buku
kedokteran hanya menyusunnya dengan standar minggu dan hari,
serta membagi fase pertumbuhan janin menjadi dua, yaitu fase janin
(embrio) dan fase kehamilan (fetus).
Menurut Izzuddin, selama minggu keempat ini, kita dapat melihat
munculnya daerah kepala dan bagian sebelah atas serta munculnya
tulang punggung pada daerah punggung. Pertumbuhan yang pertama
lebih banyak dari pada yang kedua.
Mengutip Encyclopedia Americana, Izzuddin menjelaskan bahwa,
pada awal minggu, panjang dimensi kapsul janin lebih pendek dari dua
milimeter dalam bentuk kapsul terlentang yang belum menyerupai
bentuk akhir makhluk yang akan dihasilkannya. Pada akhir minggu,
umumnya anggota tubuh serta susunannya telah mulai tampak dan
janin telah mendekati bentuknya yang sempurna sehingga dapat
dibedakan antara kepala, tengkuk, batang tubuh, dan sisi-sisinya.
Sebagian besar susunan jenis dan anggota tubuh utama mulai tampak,
meliputi tiga puluh lima pasang tulang punggung utama (somite) yang
akan menghasilan tingkatan warna kulit, struktur otot-otot, dan
pembentuk tulang punggung.
Selanjutnya disebutkan bahwa pada minggu keempat dapat
disaksikan awal pembentukan telinga, mata, dan susunan saraf utama,
sebagaimana pada akhir minggu tersebut dapat disaksikan permulaan
pembentukan kelenjar tiroid, lidah, kerongkongan, paru-paru, saluran
179 53509284.doc
pernapasan, saluran pencernaan, perut, hati, kantong empedu,
pankreas dan ginjal.
Menurut Izzuddin, jantung, susunan saraf, dan anggota-anggota
tubuh bagian dalam telah lebih dulu muncul dan berkembang ketika
anggota tubuh lainnya masih dalam bentuk gumpalan daging yang
kecil sekali. Hal inilah yang membuat janin tampak berbentuk
mudhghah, kemudian muncul tulang untuk melindungi anggota-
anggota tubuh bagian dalam yang tumbuh mengikuti
perkembangannya, lalu muncul otot-otot untuk membungkus tulang
dan muncul kulit untuk membungkus otot-otot tersebut.
Pada minggu-minggu berikutnya, Izzuddin menjelaskan bagaimana
keseluruhan tulang-tulang, otot-otot, kulit serta anggota tubuh bagian
dalam secara terus-menerus tumbuh dan tidak akan berhenti hingga
akhir bulan ketiga.
Secara ringkas, penulis akan kutipkan perkembangan minggu-
minggu berikutnya pada fase tulang dan daging sebagai berikut.
Minggu Kelima
Minggu kelima merupakan pembentukan tulang dan
pertumbuhannya. Oleh karena itu, dalam minggu ini janin tumbuh
bagaikan meneken yang rata atau halus. Pada minggu ini anggota
tubuh bagian dalam dan indra terus tumbuh dengan harmonis atau
selaras.
Pada akhir minggu kelima ini wajah mulai tampak jelas meskipun
bukan dalam bentuk wajah janin pada akhir perkembangannya, lalu
diikuti dengan perkembangan atau pertumbuhan paha, kaki, telapak
kaki, jari, lengan, dan tangan. Pada masa perkembangan ini,
perbedaan anggota-anggota tersebut sudah jelas meskipun panjang
setiap bagian atas dan bawah hanya mencapai tiga sampai empat
milimeter.
Minggu Keenam
Pada minggu ini bagian punggung tumbuh lebih cepat dari bagian
perut, sebagaimana pada bagian-bagian ujung tumbuh dngan jelas.
Hal ini diperkuat dengan apa yang kita katakan bahwa pertumbuhan
tulang lebih dulu dari pada otot karena ototlah yang akan menutupi
tulang. Oleh karena itu, pertumbuhan tulang harus lebih dulu darinya
hingga memungkinkan bagi otot untuk menutupinya.
Pada minggu ini pula kita dapat membedakan bentuk dua mata
serta telinga, dan lubang hidung dipisahkan oleh pembatasnya,
sebagaimana dalam pembentukan dua bibi. Jantung sudah mulai
memompa darah dengan kuat. Bukan darah itu saja yang mengalir ke
tubuh janin, mlainkan juga darah yang berhubungan dengan plasenta.
Dengan berakhirnya minggu ini, wajah janin tampak dengan
jelas, begitu juga susunan sraf pusat dan gerakan reflek, sebagaimana
telah jelas pada anggota-anggota indra, seperti mata dan telinga.
180 53509284.doc
Minggu Ketujuh
Pada awal minggu ketujuh, panjang janin tidak lebih dari dua puluh
milimeter dan pada akhir minggu ini mencapai lima atau enam
sentimeter. Dengan berakhirnya minggu ini, janin nampak sebagai
manusia yang kecil, mirip dengan boneka. Meskipun perbedaan besar
badan antara janin dan orang dewasa mencapai ribuan kali lipat, tetapi
bentuknya sudah tampak sebagai manusia. Oleh karena itu pada
minggu ketujuh ini, ia tidak dinamai embrio lagi, tetapi fetus. Fase baru
ini akan menjadi fase penyempurnaan anggota-anggota yang sudah
tampak. Oleh karena itu minggu ini digunakan untuk penyempurnaan
semua langkah awal. Apalagi pada awal minggu kedelapan ukuran
besar janin makin bertambah.
Minggu Kedelapan
Pada minggu kedelapan ini paras muka si janin bertambah jelas
meskipun beratnya tidak lebih dari empat gram. Janin tumbuh dengan
bentuk yang lebih besar, bahkan terkadang menutupi semua rongga
rahim, lalu sedikit demi sedikit, selaput yang menyelubungi gumpalan
darah bercampur dengan selaput yang jatuh.
Lebih dari itu, sekarang pembentukan janin akan disesuaikan
dengan waktu yang ada dalam Al-Quran, yaitu setiap kali anggota
tubuh dan organ bagian dalam tumbuh selalu disertai dengan
pertumbuhan tulang yang melindunginya, dan setiap tulang-tulang itu
tumbuh selalu disertai dengan pertumbuhan otot, lalu di atasnya
tumbuh kulit.
181 53509284.doc
bandingkan dengan fase-fase sebelumnya. Kedua, khalqan akhar
berarti makhluk baru. Sebutan ini sebagai dalil bahwa embrio telah
mengalami perubahan-perubahan dalam fase nasy’ah menjadi
makhluk baru, yaitu janin (foetus). Mulai kelihatan organ-organ tubuh
bagian luar, jari-jari, dan juga organ reproduksi.
Memberikan penjelasan mengenai Surat Al-Mukminun ayat 14,
Izzuddin menuliskan, ayat ini mengisyaratkan pada janin tentang
perkembangan di bulan keempat dan setelahnya. Sebagaimana
pemakaian predikat ”fakasauna” (kami bungkus dengan daging) pada
ayat sebelumnya, ayat ini juga benar-benar cermat dalam pemakaian
predikat ”ansya’nahu” (kami jadikan dia). Kata ”insya” berarti
menciptakan sesuatu dan memeliharanya. Masa penciptaan telah
terjadi pada periode sebelumnya. Oleh karena itu, periode ini adalah
pemeliharaan dan penumbuhan janin yang telah tercipta. Setelah
menggunakan kata ”ansya’nahu” dengan keakuratan dan kecermatan
yang sama, ayat ini juga memakai kata ”Khalqan akhar” (makhluk
yang berbentuk lain). Pengungkapan seperti ini merupakan
pengungkapan teringkas dan dapat memberikan gambaran yang
dalam serta tepat mengenai keadaan janin ketika tumbuh.
Lebih lenjut, Izzuddin menjelaskan, jika segumpal daging yang
berasal dari segumpal darah, tulang belulang yang berasal dari
segumpal daging, dan otot-otot yang membungkus tulang belulang
terjadi secara berturut-turut dengan cepat, sebenarnya seorang janin
tidak langsung berpindah darinya ke periode ”makhluk yang
(berbentuk) lain”. Akan tetapi pertumbuhan tulang belulang dan otot-
otot itu masih terus berlanjut setelah keduanya tampak, yaitu mulai
dari minggu kedelapan sampai bulan keempat.Olek karena itu, ayat ini
terdapat kata ”tsumma” (kemudian) yang berfungsi sebagai ”athaf”
(huruf penghubung) antara periode-periode itu dan periode ”makhluk
yang berbentuk lain”
Perubahan-perubahan baru yang terjadi pada perode ini
mempunyai dua sisi. Pertama, dapat dipantau oleh ilmu eksakta
dengan berbagai peralatannya, yaitu perkembangan yang tampak
pada janin ketika telah mendapatkan karakter kemanusiaannya dan
telah terlihat jenis kalaminnya serta mulai bergerak. Kedua, dibawa
oleh wahyu, yaitu peniupan roh di dalamnya.
182 53509284.doc
Peniupan roh adalah puncak dari persiapan-persiapan jasmani
yang terjadi pada janin untuk memberikan sifat-sifat manusia
kapadanya. Dengan peniupan roh ini, selesailah fase terakhir dari fase-
fase pembentukan janin -dengan badan dan roh- sebagai ”makhluk
yang berbentuk lain”, yang berbeda dari makhluk hidup yang lain.
Peniupan roh dapat dikatakan sebagai peresmian bahwa janin benar-
benar telah menjadi ”makhluk yang berbentuk lain” meskipun
persiapan itu telah dimulai sejak peroide penciptaan segumpal daging.
Sebagaimana diketahui setiap periode tidak dilepaskan oleh janin
hingga ia mendapatkan semua unsur asasinya. Sifat-sifatnya pun
dapat terlihat dominan padanya.
Menjelaskan perkembangan jasmani pada bulan keempat, Izzuddin
menuliskan beberapa perkembangan yaitu :
Pertama, sidik jari janin mulai tampak. Kuku-kuku tampak pada
bulan keempat atau kelima ketika perbedaan sidik jari mulai dapat
dibedakan.
Kedua, daya kerja jantun stabil dan sistem sirkulasi berkembang
sedikit demi sedikit. Pada minggu ke-14 (pertengahan bulan
keempat), kita dapat mendengar detak jantung melalui alat yang
digunakan untuk menangkap suara gelombang yang tidak dapat
ditangkap oleh telinga.Alat ini dapat dipakai untuk menangkap
suara yang sangat kecil. Kita dapat memperhatikan kecepatan
detak jantungnya melebihi kecepatan detak jantung kita, yaitu
sekitar 120 dan 160 detakan per menit.
Ketiga, sistem saraf tumbuh-pada mulainya-akan tampak gerakan-
gerakan refleks tanpa sebab pada tangan dan kaki. Setelah bulan
keempat,akan tampak gerakan-gerakan sempurna,yang terpenting
adalah memasukkan ibu jari ke dalam mulut. Artinya, dia telah
mulai berlatih dengan gerakan-gerakan penting yang akan
dilakukannya dalam hidupnya di luar rahim, yaitu gerakan
menyedot yang akan ia lakukan untuk menyusui. Disamping itu,
janin bergerak sesuai dengan posisi dan gerakan ibu. Ia akan
bergerak ketika sang ibu dalam posisi istirahat. Ketika ibu sedang
bergerak ia akan melipat tubuhnya untuk menghindari rasa sakit.
Keempat, jenis kelamin mulai tampak. Sebelum bulan ketiga, sel-sel
yang akan membentuk jenis kelamin masih serupa. Pada akhir bulan
ketiga,jeniss kelamin mulai dapat dibedakan menurut susunannya,
sedangkan janis kelamin janin sudah dipastikan pada awal bulan
keempat.
Kelima, anggota tubuh janin sempurna. Masing-masing anggota
telah tampak dan dimensinya telah diubah sehingga
perkembangannya ketika itu menuju bentuk kerangka yang sempurna.
Sistem kontrol tubuh pada masa ini telah tumbuh dengan sempurna.
Jika janin itu lahir pada masa ini, ia akan dapat bertahan hidup selama
beberapa jam di luar rahim.
183 53509284.doc
Keenam, daya kerja plasenta stabil. Plasenta adalah alat pernafasan
dan pencernaan pertama yang dimiliki janin. Plasenta ini sebagai ganti
dari jaringan-jaringan dan pembuluh darah yang memasok makanan
ke janin melalui darah rahim pada tampungan darah yang terbagi-bagi
pada selaput dalam. Asal plasenta adalah jaringan-jaringan yang
muncul pada sisi (tempat) gumpalan darah yang bertautan dengan
rahim. Oleh karena itu, jaringan-jaringan ini tersedia untuk menyerap
makanan dan oksigen dari darah ibu sebelum plasenta terbentuk.
Dengan kata lain, plasenta telah melakukan pekerjaan seperti ini
sebelumnya.
Penciptaan manusia dengan beberapa tahapan di dalam rahim
merupakan kekuasaan Allah swt. Allahlah yang membentuk manusia
sebagaimana yang dikehendaki. Hal ini dijelaskan melalui firmanNya.
Tiga kegelapan janin dalam rahim ibu diuraiakan Dr. Syarif Kaff
adalah pertama, kegelapan amniusi (amnion) yaitu adanya cairan yang
melingkupi janin, sehingga janin tersebut dapat berenang di dalam
lingkungan rahim, dan juga memudahkan bagi janin untuk bergerak
dengan leluasa, dan memudahkan dalam merubah posisinya ketika
akan lahir kelak. Kedua, kegelapan Karyon (Chorion) dan Ketiga,
kegelapan decidua.
Mengenai kegelapan Amniusi atau cairan ketuban, Izzuddin
menjelaskan bahwa cairan amniusi atau amniotik memberikan
kemudahan bagi janin untuk bergerak dengan keadaan yang stabil.
Cairan ini dikeluarkan dari sel-sel yang membentuk selaput amniotik
itu sendiri. Tanpa cairan ini, janin akan merasakan benturan-benturan
yang terjadi pada perut.
Pengamanan janin seperti ini dapat menjamin kestabilan derajat
panas sehingga menjaganya dari dingin dan panas serta perubahan-
perubahan panas pada tubuh ibu sendiri. Cairan tersebut dapat
184 53509284.doc
memudahkan ibu dan janin untuk bergerak dengan bebas karena
benturan atau gerakan apapun dapat ditahan oleh cairan ini sehingga
tidak menimbulkan rasa sakit.
Lebih dari itu, menurut Izzuddin, cairan tersebut menjamin
kebutuhan janin pada air. Ia menyerap cairan dalam dalam jumlah
yang banyak.Cairan amniotik mencegah selaput yang telah
mengeluarkannya agar tidak menempel pada janin karena dapat
menimbulkan kecacatan. Cairan amniotik sangat cernih dan jumlahnya
sekitar 0,5 – 1 liter. Cairan ini tidak mungkin dimasuki oleh mikroba
selama selaput yang membungkusnya masih menyambung meskipun
jumlahnya berjuta-juta dan sangat berdekatan di vagina. Cairan ini
tetap bersih meskipun menerima air seni, keringat, dan kotoran-
kotoran yang datang dari janin. Oleh karena itu, cairan ini selalu
berganti setiap beberapa jam. Dengan keadaan seperti ini, kita dapat
menyamakan lubang yang menyelimuti selaput amniotik dengan
kolam renang mewah yang airnya selalu berganti terus menerus.
Mengenai perkembangan janin pada bulan-bulan terakhir setelah
peniupan roh, diuraikan Izzuddin, merupakan usaha untuk
menyempurnakan, mengembangkan dan memperindah janin secara
menerus, berjalan bersama-sama di setiap bagian. Lemak masuk ke
bawah kulit dan berat bertambah sehingga pada akhir bulan keempat
mencapai seratus gram atau lebih sedikit.
Pada bulan kelima, berat janin bertambah mencapai 300 gram.
Detak jantung dan gerakannya lebih terlihat dan kulitnya terbungkus
satu tingkat kulit yang sangat halus. Pada bulan keenam, janin tumbuh
dua kali lipat dari pertumbuhannya di bulan kelima sehingga beratnya
mencapai 600 gram. Pada bulan ini, dokter dapat membedakan jenis
kelamin janin saat memegang dinding rahim ibu.
Pada bulan ketujuh, kedelapan dan kesembilan dapat dianggap
sebagai satu periode jika dilihat dari ciri-cirinya, yaitu perkembangan
berat janin dari 300 gram menjadi 3400 gram dan turunnya kedua
buah pelir ke skrotum.
185 53509284.doc
Proses penciptaan janin dalam rahim ibunya selama sekitar
sembilan bulan, telah membentuk seorang bayi dengan kondisi fisik
yang lengkap sebagaimana yang dimiliki orang dewasa. Begitu
lahir, maka beberapa organ akan langsung bekerja dan berfungsi
untuk memberi manfaat bagi kelangsungan kehidupannya. Dia akan
segera menghirup udara di alam dunia ini, masuk ke dalam paru-
parunya melalui system pernafasan.
Bayi akan menjerit dan menangis, maka sang ibu atau bidan atau
perawat akan memberikan minuman susu sebagai pengganti sari
makanan yang didapat dari ibu melalui plasenta ketika berada dalam
rahim. Melanjutkan fungsinya ketika dalam rahim ibu, jantung sang
bayi akan terus berfungsi untuk memompa dan menggerakkan darah,
dan juga mendistribusikan makanan ke seluruh sel dalam tubuhnya.
Seluruh tubuhnya akan bergerak menandai kehidupan sang bayi.
Sementara itu sejumlah organ tubuh lainnya akan berfungsi sempurna
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisiknya.
Pada saat manusia lahir dari perut ibunya, keadaaannya tidak
mengetahui suatu apapun, sebagaimana firman Allah dalam Al-
Qur’an.
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl, 17:78)
186 53509284.doc
dewasa ini, pembebasan syariatpun dimulai. Oleh karena itu, ayat Al-
Qur’an dalam Surat Al-Hajj menyebutkan kematian sebelum dan
sesudah saat itu. Ayat itu juga menyebutkan kata mukhrijukum (Kami
keluarkan kamu) dan kata nuqiru (Kami tetapkan) tanpa huruf lam
(yang berarti “agar”), sedangkan kata litablughu (agar kamu sampai)
tertulis dengan “lam”. Ini menunjukkan bahwa tujuan dari penciptaan
adalah agar kalian sampai pada umur dewasa sehingga kalian dibebani
dengan syariat dan diuji.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an.
187 53509284.doc
BAB SEPULUH
ORGAN TUBUH MANUSIA
Qur’an.
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl, 17:78)
188 53509284.doc
Maka terhadap seorang bayi muslim yang baru lahir disunahkan
untuk diperdengarkan kalimat adzan pada telinga kanan dan kalimat
iqomat pada telinga kirinya, agar kalimat-kalimat yang pertama kali
masuk dalam pendengaran dan hatinya berupa kalimat Kebesaran
Allah, Kalimat Toyyiubah atau kalimat tauhid.
Seiring dengan perjalanan usia, baik dari aspek fisik maupun
psikisnya, seorang manusia akan terus tumbuh dan berkembang. Dari
bayi menjadi seorang anak dan selanjutnya menjadi dewasa. Allah
berfirman dalam Al-Qur’an.
Tubuh Manusia
Pada diri seorang manusia yang telah lahir kita dapat mengenali
kondisi fisiknya yang terlihat dari luar. Untuk mengenali kondisi fisik
189 53509284.doc
bagian dalam secara umum Ilmu Anatomi dan Fisiologi akan
memberikan informasi pada kita berdasarkan hasil penelitian pada
tubuh manusia. Ilmu pengetahuan modern, khususnya Ilmu
Anatomi dan Fisiologi manusia memberikan informasi yang cukup
canggih.
Pada baba ini kita akan coba telusuri bagaimana ilmu pengetahuan
menjelaskan tentang tubuh manusia, dan bagaimana Al-Quran yang
telah diturunkan Allah pada sekita satu setengah abad lalu
menginformasikan kepada kita.
190 53509284.doc
penting adalah membrane sel, membrane inti, retikulum endoplasma,
mitokondria dan lisosom. Di dalam sel terdapat tiga komponen utama
yaitu, pertama membrane sel, merupakan struktur elastis yang sangat
tipis, yang hampir seluruhnya terdiri dari keeping-keping halus
gabungan protein lemak. Kedua, plasma atau disebut juga sitoplasma,
berupa cairan koloid encer yangmengandung berbagai zat yang
terlarut di dalamnya dan ketiga inti sel (nekleus) yang merupakan
pusat dari sel.
191 53509284.doc
BAB SEBELAS
MUNCULNYA EGO NEGATIF
Penjelasan tentang ego negatif diatas akan kita bahas dan diskusikan
dalam bab ini dengan berbagai perilaku dan akhlak yang buruk
sebagai cerminan ego negatif dalam diri seseorang.
192 53509284.doc
Pendidikan yang keliru akan membentuk pola pikir yang keliru pula.
Pola pikir ini menyangkut tentang nilai, pemahaman, keyakinan dan
prinsip hidup. Kekeliruan dalam pola pikir berakibat pada sikap dan
perilaku kehidupan, termasuk dalam memahami kebenaran dari Allah
swt.
Dalam setiap kaum, Allah selalu mengirim Nabi dan Rosul untuk
menyampaikan kebenaran, membimbing dan menuntun kaumnya
menuju jalan yang lurus, jalan tauhid, jalan menuju keridloanNya.
Terhadap seruan para nabi dan rosul ini, ada diantara mereka yang
langsung menerima dan menjadi pengikutnya, menjalani apa yang
diperintahkan Tuhan melalui para nabi dan rasulnya. Namun banyak
diantara mereka, yang menolak dan ingkar terhadap seruan para nabi
dan rosulnya. Mereka cenderung ingkar kepada Allah, sebagaimana
firmanNya :
SUKA MEMBANTAH
193 53509284.doc
perumpamaan agar manusia mengambil pelajaran dari setiap kejadian
yang dilihat atau dialaminya. Bagaimana kaum terdahulu yang ingkar
kepada para nabi dan rosul, Allah berikan azab pada mereka. Kaum
nabi Nuh yang menolak mengikuti seruan nabinya untuk bertauhid,
Allah hanyutkan mereka dalam banjir bandang yang amat dahsyat.
Terhadap kaum nabi Syuaib, Allah beri azab berupa suara yang
mengguntur dan menyebabkan mereka mati bergelimpangan di
rumahnya (QS. 11:94), terhadap Fir’aun dan pengikutnya yang telah
menentang seruan nabi Musa, Allah tenggelamkan mereka di laut
merah. Dan banyak kaum yang ingkar pada seruan para nabi tersebut
mereka dibinasakan dengan berbagai azab dari Allah swt.
Setelah itu, sejak 2006 hingga Mei 2007 tercatat berbagai bencana
melanda kawasan lainnya di Indonesia. Sebut saja gempa bumi
Yogyakarta, meletusnya Gunung Merapi, meluapnya lumpur panas
Lapindo di Sidoardjo, tsunami Jawa Barat, banjir bandang di Aceh
Tamiang, banjir di DKI Jakarta, tanah longsor di Manggarai, NTT,
gempa bumi di Solok, gelombang pasang menghantam pesisir di
belasan propinsi yang menghadap Samudra Indonesia, dan lain
sebagainya.
194 53509284.doc
CINTA DUNIA DAN TAKUT MATI
Itulah sifat buruk yang akan muncul pada manusia ketika dia telah
menyimpang dari fitrahnya. Suatu sifat atau karakter negatif yang
akan melemahkan jiwa dan menghancurkan diri mereka sendiri.
Mereka akan terkalahkan dalam “peperangan” menghadapi umat yang
lain. Mereka akan tunduk bagaikan kerbau yang dicrucuk hidungnya
mengikuti sang penggembala. Itulah dampak dari penyakit wahn, cinta
dunia dan takut mati.
195 53509284.doc
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
(orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa
(orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa
yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
berfikir.” (QS. Az-Zumar, 39 : 42)
MELAMPAUI BATAS
196 53509284.doc
Apabila mereka ditimpa bencana dan bahaya, merekapun mendekat
dan berdo’a pada Allah, tetapi setelah Allah menghilangkan bencana
dan bahaya itu mereka kembali kepada kesesatan. Manusia memang
melampaui batas, sebagaimana firmanNya.
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam
keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan
bahaya itu dari padanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat),
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk
(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-
orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu
mereka kerjakan.” (QS. Yunus, 10 : 12)
TERGESA-GESA
BERSUSAH PAYAH
197 53509284.doc
Kecenderungan untuk mewujudkan keinginan dengan cara instan,
membuat seseorang merasa berat jika harus melakukan suatu usaha
atau bekerja secara wajar. Seseorang yang jauh dari fitrah merasa
kehidupannya selalu dalam keadaan susah payah.
Pada diri orang-orang yang pikiran dan hatinya dipenuhi ego negative,
dalam kehidupan keseharian akan cenderung bersikap negative dan
memandang setiap kejadian secara negative pula. Dalam masalah
rezeki dirinya merasa selalu kekurangan. Setiap upah atau gaji yang
didapat selalu habis sebelum genap sebulan. Usaha yang dilakukan
198 53509284.doc
seperti tak pernah membuahkan hasil. Kerja keras, peras keringat,
banting tulang, tidak memberinya keberkahan.
Melihat orang lain maju dan berhasil dadanya terasa sesak dan sedih
hatinya. Dirinya merasa senang jika melihat orang lain susah dan
menderita. Malihat lingkungan sekitar sepertinya tidak bersahabat,
tidak memberikan peluang baginya untuk maju dan berkembang. Krisis
ekonomi yang melanda negara atau dunia, semakin membuat dirinya
khawatir dan ketakutan. Setiap waktu hatinya dipenuhi kecemasan
akan masa depannya. Seolah tak ada kesempatan baginya untuk bisa
mendapatkan kesejahteraan dan berkecukupan. Peluang untuk
mendapatkan rejeki dan kebahagiaan pun seolah tak pernah
didapatkannya. Kesialanlaha yang terasa menghampiri kehidupannya.
Jika dia bergaul dengan orang lain, yang dilontarkan adalah kata-kata
negative, dia selalu berkeluh kesah tentang kehidupan yang
dijalaninya. Berkeluh kesah tentang pekerjaannya, berkeluh kesah
tentang teman-teman kerja, berkeluh kesah tentang kondisi
keluarganya dan berkeluh kesah tentang tetangga dan masyarakat
lingkungannya.
199 53509284.doc
BAB DUA BELAS
PERJALANAN HIDUP MANUSIA
Allah swt telah memberikan pada manusia dua pilihan, dua jalan
kehidupan, yaitu jalan kefasikan dan jalan ketaqwaan. Jalan kefasikan
adalah jalan kesesatan yang akan mengantarkan manusia hidup
susah, hidup dalam kegelapan. Sedangkan jalan ketaqwaan adalah
jalan kebahagian yang akan mengantar manusia hidup senang, hidup
dalam cahaya yang benderang. Jalan kefasikan dan jalan ketaqwaan
ini Allah telah informasikan kepada setiap manusia, setiap jiwa,
sebagaimana firmanNya dalam Al-Quran.
200 53509284.doc
Jalan manakah yang hendak kita dipilih? Jalan kefasikan ataukah
jalan ketaqwaan? Jalan kefasikan akan membawa seseorang menuju
pada kesesatan dalam kehidupan di dunia dan penderitaan abadi di
akhirat. Untuk bisa menetapkan pilihan yang kedua, yaitu jalan
ketaqwaan, seseorang harus senantiasa membersihkan pikiran dan
mensucikan hati (jiwa)nya. Sungguh beruntunglah orang yang
mensucikan jiwanya. Orang yang jiwanya kotor akan merugi, akan
mengalami kesulitan untuk mendapatkan jalan ketaqwaan. Orang yang
kotor pikiran dan berkarat hatinya akan tertarik dan ditarik kekuatan
negative, ke dalam jalan kefasikan atau kesesasatan.
B. JALAN KESESATAN
1. Kafir
Kafir berasal dari kata kufr yang berarti menutup atau menanam.
Dalam bukunya Agama versus “Agama” Ali Syariati menjelaskan,
ketika berladang sebuah biji ditanam dan kemudian ditutup dengan
tanah. Di dalam hati manusia, kebenaran itu ada tetapi karena alasan-
alasan tertentu kebenaran itu ditutup oleh tirai kebodohan,
permusuhan, pencarian kepentingan-kepentingan pribadi atau
kedunguan yang absolute. Ini disebut kufr.
Kafir juga berarti tidak beriman, tidak adanya kepercayaan dalam
diri seseorang terhadap Allah swt, Rosulullah dan kitab suci Al-Quran.
Orang-orang yang menolak kebenaran yang datang dari Allah dan
Rosulnya, termasuk golongan orang-orang kafir. Allah swt dalam Al-
Quran berfirman.
201 53509284.doc
antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang
kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang
yang kafir itu siksaan yang menghinakan.” (QS. An-Nisa, 4 :150-151)
“Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah
kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh
kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu
kezaliman dan dusta yang besar.” (QS. Al-Furqon, 25 : 4)
“Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan
datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang
Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang
kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun
yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang
202 53509284.doc
lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam
Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)" (QS. Saba’, 34 : 3)
203 53509284.doc
“Maka Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-
orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang
yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling
membelakang. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi
petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari
kesesatannya. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan (petunjuk
Tuhan) melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-
ayat Kami, mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada
Kami).” (QS. Ar-Ruum, 30 : 52-53)
2. Zhalim
Secara khusus, kita akan bahas tentang sifat zhalim pada orang-
orang kafir. Zhalim berarti berbuat aniaya. Orang-orang zhalim adalah
mereka yang melakukan aniaya baik terhadap diri sendiri atau orang
lain. Mereka bukan saja ingkar kepada Allah, tetapi juga menghalangi
orang-orang beribadah kepada Allah. Mereka juga menghalangi orang
untuk menyebarkan agama Islam, menegakkan kebenaran yang
datang dari Allah swt. Allah berfirman dalam Al-Quran berikut.
204 53509284.doc
dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan
mereka kafir kepada kehidupan akhirat." (QS. Al-A’raaf, 7 : 44-45)
“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-
orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada
(mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di
antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan
orang-orang yang zhalim hanya mementingkan kenikmatan yang
mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang
berdosa.” (QS. Huud, 11 : 116)
“Dan siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang telah
diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari
padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua
tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati
mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan
pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru
mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat
petunjuk selama-lamanya.” (QS. Al-Kahfi, 18 : 57)
205 53509284.doc
f. Orang-orang zhalim berada dalam kesesatan yang nyata.
3. Fasiq
“Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah
perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah
(kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan
di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Baqarah,
2 : 26-27)
206 53509284.doc
Namun dalam kehidupan selanjutnya mereka melanggar perjanjian
dengan Allah tersebut, dengan tidak melaksanakan perintahNya, dan
lebih sering melakukan apa yang dilarang Allah swt. Mereka
mengingkari ayat-ayat yang telah diturunkan Allah kepada RasulNya
Muhammad saw. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran.
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah
orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr, 59:19)
207 53509284.doc
“Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu
mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Munaafiquun, 63 : 6)
4. Munafiq
208 53509284.doc
Apa yang dikatakan orang-orang munafiq, tidak bisa dipercaya,
karena mereka cenderung berbohong dan mengingkarinya. Mereka
juga mengingkari apa yang mereka ikrarkan kepada Allah swt.
Sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut.
209 53509284.doc
beriman lagi, kemudian kafir lagi, maka Allah tidak akan memberikan
ampunan pada mereka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an.
5. Musyrik
210 53509284.doc
Orang-orang musyrik memiliki ciri sebagai penyembah selain Allah.
Mereka beragama politeisme, mereka tidak mengakui keyakinan
tauhid. Tuhan-tuhan yang disembah oleh kaum musyrikin, sebagai
mana dijelaskan dalam Al-Quran adalah sebagai berikut :
a. Menyembah Tuhan selain Allah.
211 53509284.doc
mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain,
hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya
(dari binatang ternak itu).” (QS. Al-Furqaan, 25 : 43-44)
C. JALAN KETAQWAAN
1. Mengimani Islam
Persyaratan yang harus dipenuhi para penempuh jalan ketaqwaan
adalah mengimani Islam. Yakin dan percaya akan kebenaran ajaran
Islam. Mereka akan belajar memahami dan menjiwai ajaran agama
Islam. Meyakini Islam sebagai kebenaran, harus diawali dengan
meyakini aqidah tauhid, percaya kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa.
Mengimani Allah dengan karakteristiknya yang absolute, distinc dan
unique. Allah berfirman dalam Al-Quran.
“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak
212 53509284.doc
pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
Dia." (QS. Al-Ikhlas, 112 : 1-4)
213 53509284.doc
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali
kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Baqarah, 2 : 147)
Iman yang Allah telah karuniakan kepada kita, harus senantiasa kita
pelihara agar semakin mantap. Kita harus selalu berdoa pada Allah
agar meneguhkan keimanan yang ada dalam dada kita. Allah
berfirman dalam Al-Quran.
2. Mengilmui Islam
214 53509284.doc
Inilah paparan ringkas mengenai intisari ajaran Islam yang harus kita
pelajari. Dengan mempelajari dan mengilmui Islam maka kita akan
semakin yakin akan kebenaran Islam itu sendiri.
215 53509284.doc
terhadap alam semesta sebagai bukti tanda-tanda kekuasaannya.
Fenomena yang digelar di alam semesta ini akan semakin meyakinkan
akan Keagungan dan Kebesaran Allah. Dan orang-orang yang beriman
dan berilmu pengetahuan (yang berakal) akan senantiasa bertasbih.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an.
3. Mengamalkan Islam
216 53509284.doc
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan
Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. An-Nahl, 16 : 97)
Jangan sampai apa yang telah kita ketahui, kita ilmui, bahkan
dikatakan pada orang lain tidak diamalkan dalam kehidupan kita. Allah
malarang bagi orang yang memiliki ilmu tapi tak diamalkan.
217 53509284.doc
tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan
bagi orang-orang yang beramal,” (29:58)
4. Mendakwahkan Islam
218 53509284.doc
yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali
Imran, 3:104)
219 53509284.doc
Demikian juga, mereka yang mau berhijrah dan berjihad dengan jiwa
dan harta mereka di jalan Allah, maka Allah sediakan bagi mereka
rahmat, keridloaan dan surga. Mereka akan memperoleh kebahagian
yang abadi di akhirat. Allah berfirman dalam Al-Quran.
220 53509284.doc
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
(QS. Al-Ankabuut, 29:2-3)
221 53509284.doc
BAB TIGA BELAS
MENUMBUH-KEMBANGKAN
POTENSI DIRI
222 53509284.doc
bumi untuk menjadi khalifahNya. Sebagaimana firmanNya dalam Al-
Quran.
Untuk menjalankan amanah ini, ada dua penjelasan yang perlu kita
ketahui. Pertama, menjalankan kerja, menjalani profesinya secara
professional, mengikuti aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan
dengan tidak menyimpang dari etika dan norma-norma Islam. Misalnya
seorang petani yang mengolah lahan garapan. Dia menanam,
merawat, menyiram dan memupuk tanaman hingga ada buah yang
bisa dipanen. Hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bagi
keluarganya, istri dan anaknya serta digunakan untuk beribadah
kepada Allah.
Seorang ahli geodesi bekerja secara professional, melakukan
penambangan untuk mengangkat mineral atau barang tambang yang
ada dalam perut bumi, dengan tetap memperhatikan dan menjaga
ekosistem, berarti mereka menjalankan amanah sebagai khalifatullah.
Seorang pebisnis yang menjalankan usahanya secara professional,
tidak melakukan penipuan, tidak melakukan kecurangan dan tetap
mengikuti etika bisnis dengan terus mengingat Allah, mereka telah
melaksanakan amanah sebagai khalifatullah.
223 53509284.doc
Dalam suatu komunitas yang dipimpin oleh seorang yang amanah,
dengan menggunakan nilai-nilai Islam dipastikan akan membawa
kondisi dalam masyarakatnya dalam kehidupan yang damai, sejahtera
dan penuh kemakmuran.
224 53509284.doc
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh
(ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS As-
Sajdah, 32 : 9)
Dari ayat diatas bisa kita pahami bahwa Allah memberikan potensi
pada manusia berupa jasad (tubuh), ruh (jiwa), pendengaran,
penglihatan (indra) dan fuad (hati). Pendengaran dan penglihatan
merupakan alat indra untuk menangkap seluruh fenomena yang terjadi
di alam semesta yang kemudian di kirim ke otak atau akal manusia.
Sedangkan fuad juga bisa dimaknai sebagai akal maupun hati, yang
berfungsi untuk memikirkan dan merasakan. Dari penjelasan tersebut,
bisa ditafsirkan bahwa untuk menjalankan amanahNya, manusia
dilengkapi dengan potensi-potensi ruh, jasad, akal, dan hati.
Untuk bisa lebih memahami tentang potensi yang Allah berikan
kepada manusia, kita akan membahasnya dalam uraian berikut:
1. Ruh
Ruh secara umum dipahami sebagai suatu unsur yang
menghidupkan jasad. Dalam kandungan seorang ibu, setelah jasad
disempurnakan maka akan ditiupkan Allah ruh ciptaanNya, sehingga
Janin dapat “hidup” dalam kandungan sang ibu. Dengan ruh inilah
jasad manusia bisa hidup, tumbuh dan berkembang, bergerak,
beraktivitas, termasuk berpikir dan berkarya. Tanpa adanya ruh,
seorang manusia akan menjadi seonggok daging yang mati, tidak
memberikan manfaat apapun.
Dalam kehidupan manusia, setelah dia dilahirkan, dengan adanya
ruh di dalamnya, dia akan tumbuh dan berkembang baik jasadnya,
maupun pikiran dan perasaannya. Se.orang bayi akan menjadi anak-
anak, tumbuh menjadi remaja dan menjadi manusia dewasa. Jika Allah
menghendaki, pada saatnya manusia akan dicabut kembali ruhnya
oleh Allah saat itulah terjadi kematian. Bisa jadi kematiaan ini akan
dialami saat seseorang masih dalam usia kanak-kanak, remaja
ataupun dewasa atau pada usia tua. Setiap yang berjiwa pasti akan
mengalami kematian, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran.
225 53509284.doc
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu
termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit". (QS. Al-Israa’, 17 : 85)
Meski demikian, kita yakin akan adanya ruh sebagai potensi yang
luar biasa dari Allah swt.
2. Jasad
Jasad atau tubuh manusia merupakan unsure fisik yang dapat
dilihat, diraba dan dirasakan keberadaaanya. Jasad atau tubuh
manusia terdiri dari berbagai unsur. Unsur yang paling kecil dalam
jasad manusia dikenal dengan nama sel. Sejumlah sel membentuk
suatu jaringan berupa daging, tulang, otot, darah dan lain sebagainya.
Sejumlah jaringan membentuk sebuah organ dalam tubuh manusia
seperti jantung, paru-paru, otak, ginjal dan lain sebagainya. Dari
sejumlah organ tubuh manusia ini, terbentuk berbagai macam system
metabolism tubuh, berupa system pernafasan, system pencernaan,
system peredaran darah, system reproduksi, system pengeluaran sisa
makanan dan sebagainya. Seluruh sel, jaringan, organ, system dalam
tubuh manusia bekerja secara terkoordinasi dengan rapi dan teratur
dalam gerakan mengikuti kehendak Allah swt.
Dalam setiap sel manusia, terdapat apa yang disebut nucleus atau
inti sel. Dalam nucleus ini terdapat suatu zat yang disebut
dioxyribonucleit acid (DNA). DNA juga dikenal dengan Gen, pembawa
sifat keturunan. Seorang anak memiliki kecenderungan sifat yang
sama dengan orang tuanya melalui Gen ini.
Dalam temuan penelitian eorang ahli Genetika Dunia asal Jepang,
Kazoa Murakami, diyakini bahwa dalam DNA manusia terdapat sifat
positif maupun negative. Bahwa dalam diri manusia terdapat sifat
yang positif maupun negative tersebut sesuai dengan penjelasan Allah
dalam Al-qur’an.
226 53509284.doc
3. Akal
Akal adalah potensi besar yang Allah berikan pada manusia.
Sebagaimana penjelasan pada uraian terdahulu, dengan akal manusia
dapat berfikir, mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Dengan akal membedakan, seorang manusia dengan seekor binatang.
Jika akal digunakan dengan semestinya akan membuat manusia
dimuliakan oleh Allah, memiliki kecerdasan, bisa digunakan untuk
mencari ilmu dan pengetahuan. Kemudian ilmu dan pengetahuan
tersebut dapat digunakan untuk menjalankan kehidupan ini dengan
mengemban amanah yang Allah berikan pada manusia.
Kerja akal atau pikiran ini dilakukan oleh organ manusia yang
disebut otak. Dalam terminology modern sekarang ini, secara
anatomis, otak manusia terdiri dari belahan otak kiri dan belahan otak
kanan. Belahan otak kiri mempunyai kerja dalam bidang-bidang
matematika, logika, analisa, sistematis, bicara, menulis dan kerja lain
yang bersifat baku dan mengikuti suatu pakem tertentu. Otak kiri ini
kemampuan menyimpan memory jangka pendek atau short term
memory. Sedangkan belahan otak kanan mempunyai kerja dalam
bidang-bidang, intuitif, spasial, gambar, warna, kreatifitas, seni, music
dan pekerjaan lain yang bebas menembus batas. Dan kemampuan
menyimpan memory otak kiri ini relative lebih lama atau disebut long
term memory.
Untuk meningkatkan kwalitas kerja otak kita, perlu dilakukan
aktifitas yang mampu mengkoordinasikan kerja otak kiri dan kanan.
Koordinasi yang baik antara belahan otak kiri dan belahan otak kanan
akan meningkatkan kecerdasan dan inerja yang luar biasa.
Tentu saja, dengan senantiasa memohon bimbingan dan
perlindungan Allah, kerja yang koordinatif otak kiri dan otak kanan bisa
dimaksimalkan dalam rangka untuk mengemban amanah Allah.
4. Hati
Hati atau qolbun adalah potensi yang Allah berikan kepada
manusia dengan kerja yang lebih dahsyat lagi. Jika akal manusia
disebut sebagai pikiran sadar (cosious mind), maka hati disebut
sebagai pikiran bawah sadar (subconsiuos mind). Pikiran sadar
memiliki kapasaitas 12 % dan pikiran bawah sadar memiliki kapasitas
88 %. Dalam sebuah riwayat, rasul;ullah pernah bersabda “Dalam
tubuh manusia terdapat segumpal daging, yang apa bila dia baik,
maka baiklah seluruh tubuhnya dan apabila dia buruk, maka akan
buruk seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu disebut qolbu atau hati.
Dalam hati manusia terletak kekuatan yang demikian besar. Hati
ini merupakan pusat pengelolaan emosi dan spiritual manusia.
Kemampuan mengelola emosi dan spiritual seseorang, tergantung dari
kemampuan kerja hatinya, yaitu hati yang bersih, bebas dari segala
penyakit dan kotoran. Orang yang beriman hatinya telah bebas dari
227 53509284.doc
segala penyakit dan kotoran. Kemampuan hati yang luar biasa Allah
sampaikan dalam sebuah hadits qudsi.
“Alam semesta tidak cukup mampu menampungKu, namun dalam
hati orang-orang yang beriman mampu menampung kebesaranKu.”
228 53509284.doc
kecil, dilanjutkan dengan sholat tobat dan istighfar. Tazkiyatun nafs
membersihkan hati dengan berdzikir, mengingat dan menyebut Asma
Allah, bertasbih, bertahmid dan bertahlil yaitu mengagungkan Allah,
memuji Allah dan meneguhkan keyakinan akan keimanan kita kepada
Allah swt.
Dengan membersihkan kotoran, penyakit hati dan ego negative ini,
akan membawa seseorang kepada idul fitri, kembali kepada kesucian
diri. Dalam syariat Islam, untuk bisa kembali kepada fitroh, seseorang
harus melakukan puasa wajib di bulan romadhon dan melaksanakan
amalan-amalan ibadah seperti sholat lail, tadarus Al-Quran, shodaqah,
iktikaf di Masjid untuk mendekatkan diri pada Allah. Seluruh amalan
dilakukan dengan ikhlas dan mengharap keridloan Allah semata. Apa
yang dilakukan umat Islam dalam bulan Romadhon ini sesungguhnya
merupakan proses tazqiyatunnafs dalam rangka untuk kembali kepada
fitrah.
Jika proses pembersihan segala kotoran dan penyakit hati,
menghilangkan negative ini berlangsung dengan baik maka seseorang
akan mencapai pada situasi dan kondisi fitrah, kesucian sebagaimana
awal kelahirannya di dunia.
Pada kondisi fitrah inilah seluruh potensi diri manusia, baik ruh,
jasad, akal dan hati akan berfungsi secara optimal dan seorang
manusia akan mampu mengemban amanah Allah sebagai Abdullah,
khalifatullah dan senantiasa menyerukan kebenaran yang dating dari
Allah swt.
229 53509284.doc
dan kebijaksanaan. Sifat-sifat luhur ini dalam wujudnya yang tertinggi
tergambar dalam akhlak nabawi. Sang mukmin menjadi tuan nasibnya
sendiri dan secara bertahap mencapai kesempurnaan.
Dalam proses perjalanan kehidupan manusia, bagaimana kita
memiliki visi yang menembus batas langit, tidak hanya berpandangan
jangka pendek keduniawian belaka tapi sekaligus punya pandangan
jauh ke depan menuju keakhiratan. Visinya adalah berbahagia dunia
dan akhirat, menjadi insane kami, manusia sempurna di mata Sang
Khaliq.
Insan kamil dalam wujud riil di dunia ini adalah mereka, para nabi
dan rasul, para sahabat, para pengikut setia ajaran yang dibawa
Rasulullah Muhammad saw. Mereka para kekasih Allah yang dalam
menjalani kehidupannya akan melakukan aktivitas yang optimal,
memikirkan umat manusia agar terselamatkan dari api nereka,
sehingga umat manusia dalam kehidupan di dunia ini mendapatkan
keselamatan, damai sejahtera dan berkelimpahan dalam naungan Ilahi
Robbi.
230 53509284.doc
BAB EMPAT BELAS
A. INDONESIAKU SAYANG
231 53509284.doc
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)” (QS. Ar-Ruum, 30:41)
Melihat kenyataan yang demikian ini, kita harus mengakui
kelemahan dan kekurangan ummat Islam sat ini. Ini semua merupakan
peringatan agar ummat Islam mau berubah menjadi lebih baik,
meninggalkan kemaksiatan, semakin mensyukuri nikmat yang telah
Allah berikan dengan meningkatkan iman dan ketaqwaan. Lebih dari
itu, ummat Islam harus melakukan perubahan pola pikir, paradigm
yang saat ini diyakininya dan mau melakukan perubahan system
kehidupannya baik secara personal maupun komunal, dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
232 53509284.doc
fenomena alam, karakteristik alam. Dengan memahami alam semesta
juga semakin menguatkan keimanan kita kepada Allah Swt. Iman
dengan ma’rifatullah (mengenal Allah) dan ma’rifatu fi khaqillah
(mengenal ciptaan Allah) adalah iman yang didasari ilmu. Keimanan
yang demikian adalah iman yang tak tergoyahkan.
Sedangkan akhlak adalah perwujudan aqidah Islam dalam bentuk
perilaku keseharian yang lahir dengan nilai-nilai keilahian. Jika aqidah
Islam didasarkan pada konsepsi tauhid, maka akhlaq Islam tumbuh
berdasarkan konsepsi ‘adl (adil), ‘arif (bijaksana), rahman (kasih),
rahim (saying), hub (cinta) dan nilai-nilai keilahian lainnya. Akhlaq
Islam adalah cerminan dari asmaul husna, nama-nama yang baik dari
Allah Swt.
Akhlaq Islam juga akan bisa ditumbuhkan dengan mengenalia diri
sendiri. Cara pandang Islam tentang manusia memberikan
pemahaman dan pengetahuan kita tentang diri sendiri. Ma’rifatul Insan
(mengenal diri manusia) dimulai dengan memahami proses penciptaan
manusia, karakteristinya, bagaimana menjadi insan kamil (manusia
sempurna) dan memilih jalan ketaqwaan dalam kehidupan di dunia ini.
Memahami manusia dari sisi yang dalam (inner power) yaitu
potensi hati (qolb) akan mengantarkan nya kepada perilaku yang
mulia yang bersumber dari hati nurani. Selanjutnya mengurangi atau
bahkan menghilangkan ego-ego negative, menghilangkan penyakit-
penyakit hati seperti marah, dendam, iri, dengki, cinta dunia dan takut
mati. Dari sinilah munculnya akhlaq Islam, Akhlaq Qur’ani yang
merupakan akhlaq yang mulia.
Dengan kekuatan system aqidah dan akhlaq Islam inilah, syariah
Islam dapat dilaksanakan secara harmonis. System syariah adalah
tata aturan, etika dan hokum-hukum Islam yang holistic, menyeluruh,
menyangkut sub system politik, ekonomi, pendidikan, seni dan
budaya, sains dan teknologi yang harus dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari baik sebagai individu, keluarga dan masyarakat, berbangsa
dan bernegara dengan tujuan untuk mewujudkan sebuah dunia yang
damai, indah, penuh keberkahan dan keberlimpahan dalam rahmat
Allah swt.
233 53509284.doc
keselamatan bagi seluruh manusia. Karena Islam memang rahmat bagi
seluruh alam. Allah berfirman dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiyaa’, 21:107)
Jika Islam sebagai system kehidupan yang menyeluruh dijalankan
dengan benar oleh kaum muslimin, secara individu, keluarga,
masyarakat, dalam berbangsa dan negara yang dihasilkan adalah
masyarakat yang damai, sejahtera dan berkelimpahan dalam ridlo
Allah.
Mengatasi krisis yang tak kunjung berakhir pada bangsa dan
negara Indonesia saat ini adalah dengan kembali pada pola pikir, nilai-
nilai dan keyakinan Islam. Secara keseluruhan harus mengembalikan
system hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara pada
paradigma Islam. Dengan semangat kembali kepada paradigma Islam
maka semua ummat Islam akan mendapatkan kemuliaan, mulai dari
individu yang ihsan, keluarga yang sakinah, masyarakat yang penuh
keberkahan dan keberlimpahan.
Pun ketika mendapatkan amanah sebagai pemimpin dalam
pemerintahan, mereka menjadi pemimpin yang jujur (integritas), dapat
dipercaya (credible), bijaksana (wisdom), bertanggung jawab
(responsibility), bersemangat (energic), penuh inisiatip dan berani
dalam mengambil keputusan untuk perbaikan bangsa dan negara.
Pada akhirnya untuk dapat kembali kepada paradigma Islam
hanyalah dengan cara menyebarkan dan menyampaikan kebenaran
dienul Islam, mendakwahkan Islam dan mengamalkannya bagi seluruh
ummat Islam di negeri ini dan di seluruh pelosok dunia.
Semoga Allah memilih kita untuk bisa mengemban tugas dakwah
ini, melanjutkan kerja para nabi, rasul, sahabat dan untuk
menyebarkan risalah Islam. Amin!
234 53509284.doc