You are on page 1of 2

Titik Didih

Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan di atas
permukaan zat cair. Titik Didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara, artinya makin
besar tekanan udara makin besar pula titik didih zat cair tersebut. Pada tekanan dan temperatur
udara standar (76 cmHg, 25ºC) titik didih air sebesar 100ºC.

Artinya pelarut murni akan mendidih bila tekanan uap jenuh pada permukaan cairan sama
dengan tekanan udara luar. Pada sistem terbuka, tekanan udara luar adalah 760 mmHg (tekanan
udara pada permukaan larutan) dan suhu pada tekanan udara luar 760 mmHg disebut titik didih
normal. Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan
tekanan luar (tekanan yang diberikan pada permukaan cairan). Dari definisi ini kita ketahui
bahwa titik didih cairan bergantung pada tekanan udara pada permukaan cairan. Itulah sebabnya,
titik didih air di gunung berbeda dengan di pantai. Pada saat tekanan uap sama dengan tekanan
udara luar maka gelembung-gelembung uap dalam cairan bergerak ke permukaan dan masuk
fase gas.

Gambar 1. Hubungan tekanan dan temperatur terhadap tingkat wujud suatu zat dapat
ditentukan dari DIAGRAM P-T.

Tr = titik tripel, yaitu titik keseimbangan antara ketiga wujud padat-cair-gas.

K = titik kritis, yaitu titik dimana gas di atas tekanan dan temperatur kritis tidak dapat dicairkan
hanya dengan mengecilkan volumenya. Gas berwujud stabil.

garis AB adalah garis didih air , artinya setiap titik pada garis AB terdapat kesetimbangan antara
cair dan gas. Garis AC adalah garis beku air artinya setiap titik pada garis AC terdapat
kesetimbangan antara padat dan cair. Titik R disebut titik tripel air, artinya pada titik R itu
tercapai kesetimbangan antara cair, padat dan gas. Titik tripel itu adalah 0,0099 0C dan tekanan
0,0060 atm. Karena tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut
maka garis DE, yaitu garis didih larutan berada di bawah garis AB. Pada tekanan luar 1 atm, air
mendidih pada suhu 100oC (titik B). Pada saat itu tekanan uap air juga 1 atm dan tekanan uap
larutan masih di bawah 1 atm (titik L). jadi, agar larutan mendidih, perlu suhu diperbesar
sehingga titik L pindah ke titik E’. Pada titik E, tekanan uap jenuh larutan sudah mencapai 1 atm
(sama dengan tekanan udara luar). Jadi, pada titik E larutan mendidih dan suhu didihnya titik E’.
Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih (tb = boiling
point).

tb = titik didih larutan – titik didih pelarut.

Pada saat tercapi kesetimbangan antara cair dan padat suhu itu disebut suhu beku. Titik beku ini
dicapai jika tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap pelarut padatan (membeku).

Pada gambar di atas terlihat titik beku larutan (F’) lebih rendah daripada titik beku pelarut (C’).
Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku ( tf =
freezing point).

tf = titik beku pelarut – titik beku larutan.

Dari diagram P-T dapat disimpulkan bahwa:

1. Penambahan tekanan menaikkan titik didih dan titik lebur zat.

2. Di atas titik tripel tidak mungkin merubah wujud zat dari padat langsung ke gas.

3. Di atas titik kritis gas tidak dapat diembunkan tanpa menurunkan tekanannya.

You might also like