You are on page 1of 16

Home Artikel Bebas Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi

Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi


Senin, 31 Agustus 2009 23:24 | Ditulis oleh Danny - ciamisinfo | | |

Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena


pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama
dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk
mencapai tujuan itu manusia harus melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.

Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk mencapai tujuannya,
manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk itu manusia harus bekerja dalam
mencapai tujuannya atau berorganisasi.

Dalam organisasi diperlukan manajemen yaitu sushi untuk mengatur, mengkoordinasikan


semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan mengarahkannya kepada tujuan yang
hendak dicapai. Supaya unsur-unsur manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang
diinginkan, maka manajemen harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan
wewenang kepemimpinannya melalui intruksi dan persuasi.

KEPEMIMPINAN

1.Definisi kepemimpinan :

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan-tujuan.

2.Tujuan Kepemimpinan

Tujuan kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah menciptakan organisasi (tata kerja
bidang) yang dinamis, terkendali guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
3. Fungsi Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan hal yang paling vital, oleh sebab itu
seorang pimpinan harus mengetahui fungsi kepemimpinan. Adapun fungsi kepemimpinan
yaitu:

a. mengkoordinasikan para anggotanya.

b. membuat keputusan dan membuat kebijakan.

c. mengadakan hubungan kerja/komunikasi dengan baik dan benar ke dalam maupun ke luar.

d. penghubung antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.

e. sebagai konseptor, penggerak. pengarah, pengatur dan pengawas.

f. pembinaan kerja.

4. Unsur-unsur kepemimpinan

a. Adanya pemimpin

Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin; yakni seseorang yang
mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain. Sehingga
tercipta hubungan kerja yang serasi dan menguntungkan untuk melakukan berbagai
aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Adanya pengikut

Adanya pengikut; yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapat dorongan
atau pengaruh sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu

Adanya sifat ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat
dimanfaatkan untuk mendorong dan ataupun mempengaruhi seseorang atau se
kelompok orang.
d. Adanya situasi dan kondisi tertentu

Adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terlaksananya


kepemimpinan. Situasi dan kondisi yang dimaksud dibedakan atas dua macam:
pertama, situasi dan kondisi yang terdapat didalam organisasi; kedua, situasi dan
kondisi yang terdapat di luar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.

5. Syarat-syarat Kepemimpinan

Konsepsi mengenai kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting,
yaitu:

a. Kekuasaan

Kekuasaan adalah kekuataan, otoritas, dan legalitas yang memberikan kewenangan


kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakan bawahan agar berbuat
sesuatu.

b. Kewibawaan

Kewibawaan adalah kelebihan, keunggulan/superioritas, keutamaan, sehingga ia


mampu mengatur orang lain; dan orang lain akan patuh pada ke-pemimpin-annya,
kemudian bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

c. Kemampuan

Kemampuan adalah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan, keterampilan


teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi atau lebih unggul dari kemampuan
angota biasa.

6. Gaya Kepemimpinan.

Kepemimpinan dipengaruhi oleh sifat dan prilaku yang dimiliki oleh pemimpin.
Karena sifat dan prilaku seseorang tidak akan persis sama, maka gaya kepemimpinan yang
diperlihatkan oleh seorang pemimpin dapat berbeda antara satu pemimpin yang satu dengan
yang lainnya. Dari berbagai gaya kepimpinan, dapatlah disederhanakan atas empat macam:
a. Gaya Kepemimpinan Diktator

Pada gaya kepemimpinan ini upaya mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan
ketakutan serta ancaman hukuman, bawahan hanya dianggap sebagai pelaksana dan
pekerja saja.

b. Gaya Kepemimpinan Autokratis

Gaya kepemimpinan ini segala keputusan berada di tangan pemimpin. Pendapat atau
kritik dari segala keputusan berada ditangan pemimpin.

c. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pada gaya ini ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusanyang
dilakukan secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun dan dipelihara
dengan baik.

d. Gaya Kepemimpinan Santai

Pada gaya ini hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada
bawahan. Setiap angota organisasi dapat melakukan kegiatan masing-masing sesuai
dengan kehendak.

7. Tipe Kepemimpinan

a. Tipe deserter

Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasaketerlibatan, tanpa pengabdian, tanpa


loyalitas,dan ketaatan, sukar diramalkan.

b. Tipe birokrat

Sifatnya:korektif, patuh pada peraturan dan norma-norma, manusia organisasi,


tepat, akurat/ cermat, keras, berdisiplan.

c. Tipe missionary

Sifatnya: terbuka penolong, lembut hati, ramah-tamah, alim, religius.


d. Tipe developer

Sifatnya; kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang dengan


baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.

e. Tipe otokrat

Sifatnya: keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong, bandel.

f. Benevolent autocrat

Sifatnya: lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.

g. Tipe compromiser

Sifatnya: plintat-plintut, selalu mengikuti angin, tanpa pendirian, tidak mempunyasi


keputusan, berpandangan pendek, tak punya kepribadian kuat.

h. Tipe eksekutif

Sifatnya: bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan


jauh, tekun.

MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui
proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen. Jadi manajemen
merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Berikut beberapa
pengertian menurut pakar:

a. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya mnusia dan
sumberdayalainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.(Drs. H. Malayu
SP Hasibuan)

b. Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.Dengan
demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.( Harold Koontz
& Cyril O’Donnel)

2. Tujuan Manajemen

Tujuan manajemen adalah terciptanya pengelolaan semua program-program secara baik dan

teratur berdasarkan urutan-urutan kebutuhan dan waktu pelaksanaan.

3. Fungsi Manajemen

Untuk mengelola semua program-program kegiatan yang kemudian teraplikasi kedalam


planning, organizing, actuating dan controling.

a. Planing

Menetapkan apa yang harus dilaksanakan oleh anggota-anggota untuk menyelesaikan


pekerjaan, dalam fase pertama ini perlu juga ditetapkan oleh manajer bila dan bagaimana
pekerjaan harus diselesaikan.

b. Organizing

Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas-tugas kepada para anggota kelompok,


mendelegasikan wewenang dan menetapkan hubungan kerja antar anggota kelompok.

c. Actuating

Setelah kegiatan planning dan organizing manajer perlu dapat menggerakan kelompok secara
efesien dan efektif kearah pencapaian tujuan. Dalam menggerakan kelompok ini manajer
menggunakan pelbagai sarana misalnya komunikasi, kepemimpinan, perundingan-
perundingan, pemberian intruksi dan lain-lain. Kegiatan manajer yang menyebabkan
organisasi bergerak atau berjalan lazim disebut penggerakan (actuating).

d. Controling

Pada organisasi bergerak atau berjalan manajer harus selalu mengadakan pengawasan atau
pengendalian agar gerakan atau jalannya organisasi benar-benar sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan baik mengenai arahnya atau caranya. Dengan rangkaian kegiatan di atas,
seorang manajer diharapkan dapat membawa organisasi yang dipimpinnya kearah pencapain
tujuan.

4. Unsur-unsur Manajemen

a. Input

Yang dimaksud dengan input/masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan manajemen.

b. Proses

Yang dimaksud dengam proses dalam manajemen adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan..

c. Output

Yang dimaksud dengan keluaran adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen.

d. Target

Yang dimaksud dengan sasaran/target adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan
ditujukan.

e. dampak

Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran.

5. Asas-Asas Manajemen

Asas merupakan suatu pernyatan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan
pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman.
Asas ini sifatnya permanen umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang
mencerminkan intisari kebenaran-kebenaran dasar dalam ilmu tersebut

6. Sistem-Sistem Manajemen

a. Manajemen Bapak ( paternalistic management)


Diartikan bahwa setiap usaha dan aktivitas organisasi para pengikut / bawahan selalu
mengikuti jejak bapak. Apa yang dikatakan atau diperintahkan bapak itulah yang benar.
Dalam hal ini tidak ada alternative lain kecuali mengikuti bapak.

b. Manajemen Tertutup (Closed Management)

Manajer tidak memberitahukan/menginformasikan keadaan perusahaan pada para


bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu saja. Keputusan-keputusan diambilnya
tanpa melibatkan partisipasi para bawahannya dalam proses pengambilan keputusan
tersebut.

c. Manajemen Terbuka (Opened Managenet)

Diterapkan dengan cara sebagai berikut :

- Manajer (atasan) banyak menginformasikan keadaan (rahasia) organisasi kepada


anggotanya,Sehingga anggota nya dalam batasa-batasan tertentu mengetahui keadaan
organisasi.

- Seorang manajer sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu memberi kesempatan


kepada para anggotanya untuk mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnya.
Tegasnya, manajer mengajak para anggotanya untuk berpartisipasi dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi. Keputusan terakhir berada ditangan manajer.

d. Manajemen Demokrasi

Pelaksanaan manjemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka, khususnya


dalam proses pengambilan keputusan, dimana para anggota diajak dan ikut sertakan
berpartisipasi memberikn saran-saran,pemikiran-pemikiran dan cara-cara pemecahan
terhadap masalah-maslah yang dihadapi.

Manajer/pemimpin selalu terbuka untuk dikritik, menerima saran dan pendapat dari para
anggotanya, selalu bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.

ORGANISASI

1. Pengertian Organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai “ Kerja sama orang-orang atau sekelompok orang
dengan menggunakan dana, alat-alat dan teknologi, serta mau terikat dengan
peraturan-peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarah pada pencapaian
tujuan yang diinginkan”.

2. Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi secara universal adalah tercapainya semua program-program kerja


yang telah ditetapkan bersama.

3. Fungsi Organisasi

Fungsi organisasi adalah sebagai wadah atau media untuk menyusun program kerja,
menyusun taktik, sebagai perkaderan, sebagai sosial-kemasyarakatan, sebagai pembinaan,
penggalangan masa.

4. Bentuk-Bentuk Organisasi

a. Organisasi Lini

Bentuk organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas
antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pemimpin sangat dominan, dimana semua
kekuasaan di tangan pemimpin.

b. Organisasi Staf

Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf
pelaksanaan. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan, namun staf
berperan sebagai pembantu pimpinan.

c. Organisasi Lini dan Staf

Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yaitu lini dan staf. Dalam
organisasi ini staf bukan sekadar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang
untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga
pimpinan tidak sekedar memberi perintah atau nasihat, tetapi juga bertanggung jawab
atas perintah atau nasihat tersebut.
5. Struktur Organisasi

a. Struktur Sederhana

Bentuk ini dipakai untuk organisasi-organisasi yang baru berdiri, organisasi-


organisasi tersebut dikelola oleh ketua, sekretaris, dan bendahara.

b. Membagi Struktur Fungsional

Bentuk ini membagi tanggung jawab atas dasar bidang-bidang kebutuhan, stuktur
fungsional memungkinkan organisasi mendapatkan keuntungan dari keahlian masing-
masing bidang yang tercipta dari profesionalisme diantara ketua bidang

c. Struktur Desentralisasi

Pada saat organisasi berkembang, baik anggota ataupun lembaga-lembaga yang


ada bertambah, maka organisasi dapat berkembang sesuai dengan lembaga yang
dikelolanya, tetapi masih dalam satu wadah.

d. Struktur Matrik

Bentuk ini adalah bentuk yang paling rumit dan yang paling kompleks disbanding
dengan bentuk lainnya. Kerumitan dari struktur matrik tersebut berasal dari
ketergantungan secara vertical dan horizontal aliran dari wewenang dan
komunikasi

PENUTUP

Seorang pemimpin merupakan elemen yang sangat vital dalam menentukan maju mundurnya
sebuah organisasi, sebab sebesar apapun sebuah organisasi kalau tidak dipimpin oleh seorang
pemimpin yang mempunyai otoritas, legalitas dan kredibilitas yang bagus akan mengalami
perkembangan yang mandul (statis).

Adapun hal lainnya yang sangat mendukung perkembangan sebuah organisasi adalah
manajemen, yakni bagaimana seorang pemimpin dapat memahami dan mempengaruhi
anggotanya untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dan semua unsur-unsur dalam
sebuah organisasi
Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa kepemimpinan merupakan inti dari
manajemen. Melalui manajemen semua kegiatan dikoordinir dan diarahkan menuju kepada
tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Oleh karena itu, manajemen ada pada setiap
tingkat organisasi

Pemutakhiran Terakhir (Kamis, 04 November 2010 23:59)

Sumber www.ciamisinfo.com

MANAJEMEN DALAM KEPEMIMPINAN


September 22nd, 2010 | Author: Yakob Tomatala

“Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat ” (Amsal 
20;18).

Pengantar

Manajemen adalah bagian integral dari kepemimpinan. Sesungguhnya, dapatlah dikatakan


bahwa manajemen tidak bisa dipisahkan dari kepemimpinan, dan sebaliknya. Dalam kaitan
ini, berbicara tentang manajemen berarti berbicara tentang kepemimpinan, karena pada saat
pemimpin melaksanakan upaya memimpin, ia memanejemeni.  Penjelasan ini berhubungan
dengan uraian terdahulu di mana telah dibentangkan tentang makna, sejarah dan unsur
manajemen. Uraian kali ini akan membahas pokok tentang hubungan kepemimpinan dengan
manajemen atau “tempat manajemen dalam kepemimpinan,” sebagai upaya untuk
menegaskan mekanisme integral dari kepemimpinan dan manajemen seperti yang telah
tekankan di atas. Dalam upaya memperjelas mekanisme keterhubungan dimaksud, di sini
akan diulas tujuh hal penting seputar hubungan manajemen dan kepemimpinan, yaitu antara
lain: 1. Tempat manajemen dalam kepemimpinan; 2. Pemimpin dan manajemen; 3. Manajer
dan manajemen; 4. Administrator dan manajemen dalam kepemimpinan; 5. Bawahan dan
manajemen; 6. Manajemen dalam organisasi; dan 7. Manajemen dan upaya memimpin.
Selamat berkelana!

1.       TEMPAT MANAJEMEN DALAM KEPEMIMPINAN. Manajemen seperti telah


disinggung sebelumnya adalah fungsi umum kepemimpinan. Sebagai fungsi umum,
manajemen menjelaskan mengenai aspek substansial dan praksis kepemimpinan, yang
berhubungan dengan pelaksanaan kepemimpinan secara nyata atau aktual. Dalam kaitan ini,
manajemen dapat disebut sebagai seni kepemimpinan. Sebagai seni kepemimpinan, ada tujuh
aspek dalam manajemen yang berhubungan langsung dengan kepemimpinan secara praksis,
yaitu antara lain:

a.       Manajemen adalah seni bekerja sama


b.      Manajemen adalah seni pemenuhan kebutuhan

c.       Manajemen adalah seni penggalangan

d.      Manajemen adalah seni mempengaruhi

e.      Manajemen adalah seni menyampaikan perintah atau komunikasi

f.        Manajemen adalah seni membuat masa depan organisasi

g.       Manajemen adalah seni mendayagunakan sumber-sumber

Menegaskan hubungan kepemimpinan dan manajemen ini, dapatlah dikatakan bahwa


kepemimpinan dalam kaitan ini mewadahkan manajemen, dan manajemen adalah
pembuktian bagi aktualisasi pelaksanaan kepemimpinan, atau praksis kepemimpinan dari
tujuh aspek seperti yang telah disinggung di atas. Dengan ini dapatlah dikatakan bahwa
manajemen membutikan bahwa kepemimpinan sedang terlaksana, karena kepemimpinan
hanya berjalan dengan adanya pelaksanaan manajemen.

2.       PEMIMPIN DAN MANAJEMEN. Hubungan pemimpin dan manajemen dapat


dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, Dari perspektif posisi tugas, seorang pemimpin
puncak (top leader) dapat disebut sebagai manajer puncak, atau manajer eksekutif (executive
manager). Penyebutan seperti ini menjelaskan tentang peran pemimpin sebagai seorang
manajer puncak, yang tidak berarti bahwa pemimpin ada pada posisi manajerial. Kedua, Dari
perspektif hubungan pelaksanaan kepemimpinan, telah dikatakan bahwa pemimpin tatkala
melaksanakan upaya memimpin sesungguhnya ia sedang melaksanakan tindakan
memanejemeni. Dalam perspektif kepemimpinan ini tatkala pemimpin memanajemeni, ia
sedang melaksanakan “seni bekerja sama, seni pemenuhan kebutuhan, seni merangkum, seni
mempengaruhi, seni memerintah, seni membuat peta keinginan masa depan organisasi, dan
seni menggunakan sumber-sumber” yang dibuktikan dengan melaksanakan upaya memimpin
(actuating). Upaya memimpin ini adalah bukti adanya kepemimpinan yang sedang telaksana.

3.       MANAJER DAN MANAJEMEN. Manajer dalam hubungan dengan menajemen


menjelaskan tentang substansi tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada
posisi tugas pelaksana kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan
yang bersifat departemenal. Di sini manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen
atau unit kerja dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen
adalah tugas seorang manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan
pada aras manajerial. Tentu tatkala melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi
perbedaannya, ialah bahwa ia memanejemeni tugasnya atas nama pemimpin yang
mendelegasikan tugas manajerial kepadanya.

4.       ADMINISTRATOR DAN MANAJEMEN DALAM KEPEMIMPINAN.


Administrator yang telah dijelaskan sebagai pelaksana tugas-tugas khusus kepemimpinan
adalah ujung tombak dari tugas manajemen. Sebagai ujung tombak kepemimpinan,
administrator adalah pelaksana tugas kepemimpinan pada aras operasional. Dalam hubungan
penyebutan posisi tugas dan peran administrator, hal ini tergantung pada besar kecilnya
organisasi dimana kepemimpinan dijalankan. Apabila organisasinya besar, administrator
dapat disebut sebagai manajer lapangan, dan sebaliknya bila organisasinya kecil,
administrator dapat menjadi pelaksana tugas langsung, baik sebagai sekretaris atau tugas
lapangan yang lainnya.

5.       BAWAHAN DAN MANAJEMEN. Bawahan dan para bawahan adalah pelaksana
tugas yang ditempatkan pada unit kerja yang dipimpin oleh seorang administrator atau
manajer tugas yang menyentuh pekerjaan secara langsung di lapangan. Dalam hubungan
dengan manajemen, para bawahan akan selalu ditempatkan pada suatu unit tugas,yang
menyetuh pekerjaan secara langsung. Sifat pekerjaan langsung ini dapat berupa tugas dasar,
tugas utama mau pun tugas pendukung.

6.       MANAJEMEN DALAM ORGANISASI. Dalam hubungan dengan organisasi,


manajemen adalah istilah yang sering identik atau idiom dengan kepemimpinan. Misalnya
tatkala orang menyebut manajemen sewaktu menjelaskan kata “manajemen dari organisasi
ini atau itu” sesungguhnya ia menunjuk kepada kepemimpinan dari organisasi atau pun
sistem kepemimpinan dalam suatu organisasi.

7.       MANAJEMEN DALAM UPAYA MEMIMPIN. Pemimpin dalam menerapkan


manajemen menyentuh upaya memimpin seperti yang telah disinggung di atas. Dengan
demikian, hubungan pemimpin dalam memanejemeni kepemimpinan akan sangat terlihat
dalam upaya memimpin yang menyentuh bidang berikut:

a.    Pemimpin memastikan bahwa ia mengkoordinir kepemimpinan dengan menggerakkan


unsur SDM dan mengelola semua sumber menggerakkan semua kompenen untuk terlibat
dalam kerja secara sinergis dan simultan.

b.    Pemimpin memastikan bahwa ia mendasarkan semua upaya memimpin di atas suatu
perencanaan strategis yang lengkap.

c.     Pemimpin harus memastikan adanya pengorganisasian tugas dan penempatan SDM
yang tepat bagi semua tugas yang dibuktikan dengan adanya delegasi dan penugasan yang
benar dan baik. Dalam hubungan ini, pemimpin harus memastikan bahwa semua unsur
pendukung tersedia dan dapat digunakan dalam upaya memimpin. Pemimpin di sini juga
harus memastikan adanya komunikasi yang jelas dan lancar dalam seluruh sistem
organisasinya.

d.    Pemimpin harus memimpin dengan menggerakkan semua komponen SDM terlibat dalam
pelaksanaan yang bergerak kerja secara sinergis dan simutan ke arah produktivitas optimal
(pencapaian hasil kerja optimal) dengan menggunakan strategi dan taktik yang andal.

e.    Pemimpin harus memastikan pelaksanaan kerja dengan melaksanakan supervisi atau
pengawasan dan evalusi untuk refinesasi kerja dalam kepemimpinan guna memperlancar
upaya memimpin yang ditanganinya secara bersinambung ke arah pencapaian tujuan
organisasi.

RANGKUMAN

Hubungan manajemen sangatlah terkait integral dengan kepemimpinan, dimana keduanya


saling bertaut, baik secara substansial mau pun secara praksis. Dapatlah dikatakan bahwa
secara substansial, manajemen adalah fungsi umum kepemimpinan, dan secara praksis,
manajemen adalah pelaksanaan kepemimpinan atau pelaksanaan upaya memimpin atau
actuating. Di sinilah terlihat hubungan yang integral di antara manajemen dalam
kepemimpinan itu.

Catatan:

Untuk pembelajaran lanjutan, Anda dapat membaca buku-buku: Kepemimpinan Yang


Dinamis; Kepemimpinan Kristen; Menjadi Manusia Sukses; Mastering Planning,
Pengembangan SDM Pemimpin Kristen, dsb. Yang berminat, hubungi email:
tomatala.yakob@gmail.com.

Jakarta, September 2010

Dr. Yakob Tomatala

Manajemen Kepemimpinan
Definisi Kepemimpinan :

Secara luas : kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi prilaku pengikut untuk mencapau tujuan, dan mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok.
Kepemimpinan juga diartikan sebagai :
- Kekuatan untuk mengerakkan dan mempengaruhi orang lain.
- Sebagai alat, sarana, atau proses untuk membujuk orang agar berusaha melakukan sesuatu secara
sukarela.
- Proses mengerahkan atau mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan
pekerjaan para anggota kelompok.

Pada hakikatnya, kepemimpinan adalah :


1. Proses mempengaruhi / memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
2. Seni mempengaruhi dan mengerahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan
dan kerjasama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.

Teori kepemimpinan :

1. Teori Sifat
Teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi yang melekat pada diri para pemimpin yang
dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Pada teori ini aspek yang diperhatikan antara lain :
- Intelegensia (IQ)
- Kepribadian yang mencakup kesiagaan, integritas pribadi dan percaya diri.
- Karekteristik fisik meliputi usia, tinggi badan, berat badan dan penampilan.

2. Teori Kepribadian Prilaku


Menurut teori ini prilaku memiliki andil dalam menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang.
a. Hasil studi University of Michigan
Penelitian mereka menghasilkan teori tipe kepemimpinan berdasarkan letak pusat yang
mempengaruhi kepemimpinan.
- Pemimpin yang Job Centered : pemimpin yang menerapkan pengawasan ketat sehingga bawahan
melekukan tugas melalui prosedur yang ditetapkan. Tipe ini lebih mengandalkan paksaan, imbalan
dan hukuman untuk mempengaruhi sifat dan prestasi organisasi.
- Pemimpin yang Employee Centered : pemimpin yang berpusat pada bawahan, mendelegasikan
keputusan pada bawahan dan membantu bawahan dalam memuaskan kebutuhan organisasi.

b. Hasil studi Ohio State University


Mereka menyimpulkan bahwa prilaku pemimpinan mempengaruhi dalam pelaksanaan
kepemimpinan. Mereka menyimpulkan dua pola pemimpin dalam menjalankan organisasi :
- Membentuk struktur : melibatkan rpilaku dimana pemimpin mengorganisasikan dan mendifinisikan
hubungan-hubungan dalam kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang
jelas, dan menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang akan berorientasi pada tujuan organisasi.
- Konsiderasi : melibatkan prilaku yang menunjukkan persahabatan, saling percaya, interaksi,
menghargai, kehangatan dan komunikasi kelompok.

3. Kepemimpinan Situasional
Pada teori ini dikemukakan bahwa pemimpin memahami prilaku, sifat bawahannya dan situasi
sebelum mengunakan gaya kepemimpinan tertentu.

Persepsi tentang Kepemimpinan :

1. Kepemimpinan sebagai seni : menempatkan bakat sebagai faktor utama dan sangat penting serta
berpengaruh besar terhadap kemampuan mewujudkan tujuan organisasi. Artinya kepemimpinan
akan efektif dan efisien bila ditangani orang yang bakatnya besar dan tinggi.
2. Kepemimpinan sebagai ulmi : menitikberatkan pada proses belajar dan latih. Artinya
kepemimpinan akan efektif dan efisien bila ditangani oleh orang yang terlatih dan terampil
(berilmu).

Fungsi Kepemimpinan :

1. Instruksi : adalah jenis komunikasi satu arah yang pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang
menentukan apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan kenapa untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Konsultasi : merupakan komunikasi dua arah dimana pemimpin berfungsi untuk
mempertimbangkan, mengambil keputusan, memberi feed back, dan mengadakan perbaikan yang
semuanya diadakan bersama bawahan.
3. Partisipasi : pemimpin berfungsi untuk mengaktifkan anggota dan keikutsertaannya dalam
organisasi.
4. Delegasi : merupakan pelimpahan wewenang dan pemberian kepercayaan dalam organisasi.
5. Pengendalian : adalah pengaturan aktifitas, bimbingan, pengarahan, koordinasi dan supervisi yang
dilakukan pemimpin.
Tipe Kepemimpinan :

1. Otoriter : pemimpin adalah seorang penguasa yang berhak melakukan apa saja yang diinginkan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini, pemimpin adalah diktator.
2. Kendali bebas : sistem ini merupakan kebalikan dari sistem otoriter dimana semua pihak bebas
berbuat sesuai kehendak untuk mencapai tujuan.
3. Demokratis : sistem bebas yang penuh pertimbangan, dimana hak antara pemimpin dan anggota
dihargai dan dibicarakan sesuai kesepakatan bersama mewujudkan visi dan misi organisasi.

Proses Kaderisasi :

Kaderisasi merupakan hal penting yang tidak mungkin ditinggalkan. Karena tanpa adanya kader
pengganti, sebuah organisasi tidak akan mungkin dapat melanjutkan pencapaian tujuan. Secara
umum ada dua proses kaderisasi :
1. Kaderisasi Informal : merupakan proses kaderisasi yang dijalankan secara tidak resmi melalui
proses pemberian peluang kepada anggota sehingga proses pemupukan bakat berlangsung. Proses
ini meakan waktu yang lama.
2. Kaderisasi Formal : merupakan proses kaderisasi yang resmi diselenggarakan untuk mencari kader
pemimpin, dilaksanakan dalam bentuk pemberian kedudukan / jabatan strategis dan sesuai,
pelatihan kepemimpinan, pemberian tugas belajar dsb.

Peran Kepemimpinan :

1. Servant (pelayan).
2. Guardian (penjaga) dalam arti komunitas.
3. Pathfinding (pencarian alur), pemimpin memiliki peran untuk menciptakan alur organisasi dalam
mewujudkan visi dan misi.
4. Aligning (penyelaras), pemimpin memastikan bahwa struktur, sistem dan proses operasional
memberikan dukungan pada pencapaian.
5. Empowering (pemberdaya), pemimpin berfungsi sebagai penggerak semangat anggota.

You might also like