Professional Documents
Culture Documents
Tabel 2 menunjukan bahwa abu terbang asal PLTU mempunyai kandungan karbon
yang sangat kecil dibandingkan dengan yang dipersyaratkan, sedangkan limbah padat
dari pabrik tekstil mempunyai kandungan karbon yang jauh lebih besar dari yang
dipersyaratkan untuk komponen bahan bangunan yaitu < 5% sehingga perlu
penanganan lebih lanjut yaitu dengan memisahkan batu baranya terlebih dahulu.
Namun dengan kandungan batubara tersebut pada beberapa pabrik tekstil telah terjadi
kerjasama dengan Pabrik semen untuk dimanfaatkan menjadi campuran bahan untuk
semen apabila nilai kalorinya masih > 3000 kcal.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa beton keramik adalah beton
tanpa PC akan tetapi menggunakan zat anorganik yang tidak berbahaya, dengan
keunggulan keunggulan tertentu dibanding beton biasa, sedangkan kelemahan beton
keramik dibanding beton biasa adalah perlunya pemanasan selama 2 x 24 jam pada
suhu sekitar 75o C, meskipun demikian beton keramik dapat mencapai kekuatan maksimumnya selama pemanasan (2 hari) dibanding beton
biasa yang 28 hari untuk mencapai 95% dari kekuatan maksimumnya. Beberapa keunggulan beton keramik dibanding beton biasa disajikan pada Tabel
3 berikut :
Tabel 3
Sifat fisik dan mekanik beton keramik dibanding dengan beton biasa (Tahun 1993)
Sedangkan persyaratan lainnya setelah produk jadi adalah sesuai dengan peruntukannya Fly Ash PLTU Limbah
berdasarkan SNI. Adalah penting untuk mengetahui beberapa komposisi oksida pada Suralaya *) Batubara
limbah padat yang pernah dilakukan (Tabel 2) sehingga pemanfaatannya dapat ditentukan. beberapa
Pabrik
Tabel 2 Textil di
Bandung
Perbandingan komposisi Kimia antara Abu Terbang hasil PLTU dengan Limbah Batubara
Pabrik Tekstil di Kabupaten Bandung dan sekitarnya
Achmad Sutomo Riadi dan Agus Sofyan
UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon-LIPI
Abstrak
A. Pendahuluan
Secara fisik kedua limbah padat ini mudah dibedakan dari warna dan
kekasarannya, limbah padat abu terbang PLTU warna abu-abu terang atau
kecoklatan dan tingkat kekasarannya jauh lebih halus (80% fraksi
mempunyai ukuran -100#), sedangkan dari industri lainnya seperti pabrik
tekstil warnanya kehitaman dan tingkat kekasarannya lebih kasar ( 45%-
58% fraksi mempunyai ukuran - 7# + 80# sedangkan yang berukuran –
100# hanya sekitar 11 % - 26% saja), sedangkan dari komposisi karbon
dari limbah PLTU mempunyai kandungan karbon dibawah 2 % , dan dari
industri tekstil sekitar 30% sampai 40%.
d. Peraturan Presiden RI. No. 63. Tahun 2005 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden RI. No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik
Indonesia.
Tabel 1
Parameter
Arsen
5,0
Boron
500,0
Barium
100,0
Cadmium
1,0
Chromium
5,0
Lead
10,0
Selenium
5,0
Zinc
1,0
Mercury
50.0
Lead
0.2
Unsur Oksida
Bukit Asam
Adaro Rideco
SI O2
75 38,73 30,87 12 – 28
Al2 O3
33 24,66 10,32 10 – 27
Fe2 O3
7 15,55 11,67 <3
Ti O2
- 1,06 0,56 -
Ca O
3 8,99 16,76 18 – 48
Mg O
1,5 2,28 6,56 <1
Na2 O
3,5 1,12 3,15 2 -17
K2 O
0,7 0,97 1,09 <1
P2 O5
- 0,12 0,18 < 0.2
S O3
- - - -
LOI
1,37 1,52 1,13 30 – 40
Sifat-Sifat
Beton Keramik
Setelah 2 hari
Beton Konvensional
Setelah 28 hari
600 - 700
200-250
100 - 170
< 110
60 - 70
< 40
1.6 – 1.7
> 2.5
Porositas, %
15 - 17
> 20
Erosi oleh
Selama 3 Minggu
Selama 3 Minggu
5 % H2S04
4%
15 %
5 % HCl
1%
4%
Air Laut
0%
0.8 %
Dari Tabel 2 diatas jelas bahwa yang bisa langsung dipakai adalah abu terbang hasil
batubara asal Bukit asam dari PLTU Suralaya. Sedangkan lainnya memerlukan proses
terlebih dahulu.
Proses pemanfaatan limbah secara umum diperlihatkan pada diagram alir sebagai
berikut:
Keterangan : K = Kandungan
Y = Ya
T = Tidak
Pemisahan Batu bara pada limbah antara lain dapat dilakukan dengan :
- Floating.test.
- Sluice box .
- Slicing table.
- Jig.
Campuran Standar Beton Keramik adalah 1 zat Anorganik dengan 5 abu terbang dalam
perbandingan berat. Pembuatan Beton keramik yang lebih ringan didasarkan pada
campuran standar dengan ditambah material pengisi paembentuk rongga yang juga
kalau diperlukan ditambah bahan pengental dengan konsentrasi 1gram/liter. Ada lima
klas yang dihasilkan dengan sifat fisik dan mekaniknya tercantum pada Tabel 4.
Tabel 4
CAMPURAN
BERAT JENIS
POROSITAS
KUAT TEKAN
KUAT LENTUR
KUAT TARIK
1.63
17
660
150
65
II
1.52
21
580
125
58
III
1.40
25
475
110
40
IV *)
1.31
30
320
75
30
V *)
1.20
34
145
45
18
Beton Keramik pada Tabel 4 juga dapat difungsikan sebagai semen dengan ditambah agregat pasir dan split dengan perbandingan tertentu dan
menghasilkan beberapa produk seperti pada Tabel 5.
Tabel 5
CAMPURAN
NISBAH BK:AH:AK
Ia.
1.63
660
1:0:4
1:0:5
1:2:2
1:2:3
1.90
1.92
1.90
1.93
570
545
490
527
IIa
1.52
580
1:0:4
1:0:5
1:2:2
1:2:3
1 87
1.89
1.89
1.90
458
403
389
405
IIIa
1.40
390
1:0:4
1:0:5
1:2:2
1:2:3
1.84
1.85
1.84
1.87
270
225
220
278
IVa
1.31
230
1:0:4
1:0:5
1:2:2
1:2:3
1.82
1.85
1.84
1.85
172
156
148
156
Va
1.20
132
1:0:4
1:0:5
1:2:2
1:2:3
1.79
1.80
1.81
1.83
135
122
130
120
Dari Tabel 5 tersebut dapat dipilih peruntukannya berdasarkan kuat tekannya baik untuk batako, paving block, genting atau beton pracetak lainnya
walaupun berat jenisnya lebih berat dibanding beton keramik tanpa agregat..
Disamping itu sesuai peruntukannya dapat pula dibuat campuran yang hanya terdiri dari abu terbang dan zat anorganik dengan sedikit material pengisi,
seperti pada Tabel 6.
Tabel 6
Berat Jenis
Kuat Tekan
Batako
1:9
1.95
198
Genting
1:7
1.78
390
Beton Pracetak
1:5
1.65
660
F. Penutup
Dari uraian diatas dengan berbagai alternatip pemanfaatan limbah padat hasil
pembakaran batu bara, pemanfaatannya diharapkan lebih meningkat lagi, sehingga
setidak-tidaknya mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya dan para
pengguna batubara diharapkan mendapat nilai tambah dari pemanfaatan limbahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kishida. K, Kataoka T., Yokoyama T., (1985) , ‘Behaviour of Material at High Strain
Rates and Cryogenic Temperature, in Macro and Micro – mechanics of High
Velocity Deformation and Fracture’, IUTAM Symposium.