You are on page 1of 11

Created by Dian Yunita Sari

Pendidikan Tata Busana


Universitas Negeri Jakarta

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kaus kaki tipis dan panjang biasa kita kenal dengan nama stocking. Stocking
umumnya berbahan nilon, tapi ada juga yang berbahan wol, katun, dan sutra. Bahan
stocking itu sendiri tipis, dan ada juga yang tebal, bahkan seperti jaring-jaring atau
jala (fishnet).Stocking bermotif umumnya berbahan sutra, opaque, dan velvet.
Sedangkan jenis fishnet biasanya terbuat dari bahan lycra, microfiber, nilon, serta ada
juga yang berbahan lateks.
Stocking saat ini mulai banyak digandrungi oleh kalangan muda Indonesia. Mulai
dari artis-artis ibukota sampai remaja-remaja ABG banyak menggunakan stocking
ketika hang out bersama teman-temannya. Warna-warna stocking ini pun mulai
beragam. Mulai dari yang berwarna hitam, tan, sampai nude yang banyak digunakan
untuk acara formal sampai dengan warna-warna mencolok seperti hijau terang, pink,
dan merah juga tidak luput untuk digunakan.
Penggunaan stocking bisa dikarenakan beberapa alasan. Beberapa wanita
menggunakan stocking karena tuntutan pekerjaan. Ada juga yang menggunakan
stocking untuk menghalau udara dingin, untuk menutupi noda yang ada di kaki,
varises, ataupun menutupi bentuk betis yang kurang memuaskan.
Banyak orang mengira bahwa yang disebut stocking hanyalah kaus kaki yang
tipis. Padahal stocking banyak macamnya, dan biasanya justru dibedakan dari panjang
pendek dan detail-detailnya. Sehingga memiliki fungsi yang dapat disesuaikan dengan
busana yang akan digunakan maupun kesempatannya.
Berdasarkan panjang pendeknya, stocking dapat dibagi menjadi empat yaitu :
Thigh High atau stocking yang panjangnya hingga paha, Knee High, Panty Hose atau
yang sering kita kenal dengan legging, dan Body Stocking biasanya disebut body suit.
Sedangkan stocking berdasarkan detail-detailnya terdiri dari lima macam yaitu : Full
Fashion Stockings atau stoking dengan pola-pola serta tekstur yang menarik, Ultra
Sheer Stockings biasanya menyerupai warna kulit, Reinforced Heel & Toe, Fishnet
Hosiery sama dengan panty hose hanya saja berupa rajutan atau jaring-jaring, dan
Seamed Stockings dengan jaitan ditengah belakang dari atas hingga bagian bawah.

1
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan,
yaitu:
1. Adakah perbedaan antara stocking dan legging?
2. Apakah dengan macam-macam dan jenis stocking yang berbeda akan
mempengaruhi dalam pemilihan busana yang akan dikenakan?
3. Apakah dengan jenis stocking yang berbeda akan mempengaruhi kesempatan
pemakaian busananya?
4. Apakah stocking itu bisa digunakan dalam jangka waktu panjang?
5. Adakah perawatan khusus untuk stocking?

C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan hal di atas, penulis ingin membahas lebih dalam tentang
stocking dengan macam-macamnya yang disesuaikan dengan kesempatan
pemakaiannya yang dan juga cara pemeliharaannya. Sehingga stocking pun dapat
digunakan dengan tepat dan sesuai.

D. Manfaat penelitian
Secara teoritis: Penulis selaku calon desiner memiliki pengetahuan lebih tentang
stocking baik dari perawatan, memadupadankannya dengan busana, hingga
menyesuaikan dengan kesempatan pemakaiannya. Sehingga pada saat membuat
rancangan busana penulis bisa dengan tepat memilih jenis stocking yang akan dipakai.
Secara praktis : Memberikan suatu solusi bagi masyarakat pecinta fashion agar
tidak lagi mengalami kesalahan dalam mengartikan stocking beserta fungsinya.
Sehingga masyarakat pun dapat memilih stocking dengan sesuai dan tepat untuk
dipadupadankan dengan busana yang akan dikenakannya serta kesempatan
pemakaiannya.

2
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Stocking
Kaus kaki tipis dan panjang biasa kita kenal dengan nama stocking. Stocking
umumnya berbahan nilon, tapi ada juga yang berbahan wol, katun, dan sutra.
Bahan stocking itu sendiri tipis, dan ada juga yang tebal, bahkan seperti jaring-
jaring atau jala (fishnet). Stocking bermotif umumnya berbahan sutra, opaque, dan
velvet. Sedangkan jenis fishnet biasanya terbuat dari bahan lycra, microfiber,
nilon, serta ada juga yang berbahan lateks.
Banyak orang mengira bahwa yang disebut stocking hanyalah kaus kaki yang
tipis. Padahal stocking banyak macamnya dan ada juga yang disebut legging yang
merupakan salah satu beberapa macam stocking. Stocking biasanya justru
dibedakan dari panjang pendek dan detail-detailnya. Sehingga memiliki fungsi
yang dapat disesuaikan dengan busana yang akan digunakan maupun
kesempatannya.
Stocking nylon merupakan hasil evolusi dari kaus kaki wanita, yang pertama
kali diciptakan di Amerika oleh Dupont pada akhir 1939. Pada saat pertama kali
dipasarkan pada tanggal 15 Mei 1940, benda ini terjual hampir 72.000 pasang di
New York. Ketika Amerika mengalami Perang Dunia II, bahan nylon mulai
dibatasi pemakaiannya.
Pada tahun 1943-an, stocking nylon susah sekali untuk didapatkan, bahkan
sampai muncul "pasar gelap" untuk jual beli benda tersebut. Demi gengsi dan tak
mau dicap tidak trendi, para wanita saat itu menggambar garis hitam lurus di betis
mereka, untuk mendapatkan efek jahitan sambungan stocking.
Akhirnya, tahun 1951, stocking mulai beredar lagi dan tahun 1959, Allen
Grant menciptakan pantyhose atau stocking celana yang kini menghiasi kaki para
wanita trendi.
Paduan penggunaan stocking dengan busana yang kita kenakan juga harus
dipilih dengan matang. Karena apabila kita menggunakan paduan yang tidak

3
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

sesuai, tidak bagus. Mungkin berikut ada beberapa tips yang bisa membantu
untuk padu padan busana anda dengan stocking yang anda gunakan.
Padukan dengan warna baju atau sepatu yang dikenakan. Kalau warnanya
gelap, stocking hitam atau hijau navy bisa jadi pilihan.
Warna kulit juga jadi faktor penentu. Kalau memiliki kulit terang, bebas pakai
stocking apa saja. Tapi untuk kulit cenderung gelap, mending pilih stocking
hitam.Tetap tampil natural dengan stocking. Sebaiknya, jangan didobel dengan
kaus kaki.
Ada banyak pilihan stocking. Yang klasik terbuat dari nylon, atau stocking
jala yang bisa membuat anda menjadi pusat perhatian. Meski nggak membungkus
kaki dengan sempurna, stocking model ini banyak disuka.
Penggunaan stocking harus disesuaikan dengan acara yang diikuti. Untuk
undangan pernikahan, pesta prom, atau acara resmi, pilih dandan aman dengan
stocking klasik.
Macam-macam Stocking
Adapun pembagian stocking berdasarkan panjang pendek dan berdasarkan
detail-detailnya sebagai berikut.
1. Berdasarkan panjang pendeknya
a. Thigh high
Stocking ini panjangnya hingga paha, dan dibagi dua jenis yaitu :
 Hold Up
Adalah stocking yang pada ujung pada diberi bahan yang bisa
menahan untuk tidak melorot. Kadang jenis ini bisa membuat bekas
bila terlalu lama memakainya. Untuk menghindari bekas seperti ini,
kita bisa memilih stocking yang dilengkapi comford band, jenis band
yang nyaman dipakai dan tidak membekas pada paha atau
menyebabkan rasa sakit. Salah satunya adalah band dari silikon yang
seolah-olah melekat pada kulit.
 Garter Belt
Sejenis tali atau pita untuk menarik stocking. Biasanya sikaitkan pada
korset atau sejenis celana dalam. Pemakaian stocking ini juga lebih
nyaman karena tida melibatkan karet yang membekas pada paha.

4
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

b. Knee High
Stocking dengan panjang dibawah lutut, yang terdiri dari Calf Highs,
Ankle Highs dan Quarter Highs
c. Panty Hose
Jenis ini merupakan stocking yang bentuknya seperti celana panjang atau
legging. Jenisnya juga banyak, seperti:
 Sheer To Waist
 Suspender (dengan penyangga)
 Crotchless (pada bagian selangkangannya berlubang atau terdapat
sambungan)
d. Body Stocking
Biasanya disebut body suit, yaitu stocking yang menutup kaki, badan,
bahkan ada juga yang panjangnya hingga menutupi tangan.
2. Berdasarkan detail-detailnya
a. Full Fashion Stockings
Stocking yang diberi hiasan atau pola-pola yang menarik. Warna dan
teksturnya pun bermacam-macam, dan lebih serasi bila dipadukan dengan
baju (blus atasan) polos.
b. Ultra sheer stocking
Stocking yang sangat transparan, biasanya menyerupai warna kulit dan
tersedia dalam berbagai warna yang bisa disesuaikan dengan warna kulit
kita.
c. Reinforce heel & toe (RHT)
Tambahan pola rajutan atau jahitan pada ujung kuku maupun tumit agar
stocking tudak mudah menjalar dan robek.
d. Fishnet hosiery
Fishnet atau Jala Ikan, yaitu stocking atau pantyhose yang rajutannyanya
berupa jaring-jaring. Model atau bentuk jaringnya bemacam-macam, bisa
berbentuk diamond atau bulat.
e. Seamed Stockings
pola rujutan yang seperti sambungan atau jahitan kain, yang ada pada
stocking. Yang banyak terdapat dipasaran adalah back seamed stockings,

5
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

yaitu stocking yang bagian belakangnya terlihat jahitan sambungannya


seperti garis dari atas ke bawah.
Berbeda dengan busana lainnya, diperlukan perawatan ekstra untuk menjaga
keawetan stocking. Berikut adalah tips cara mencuci stocking:
a) Rendam stocking dalam air hangat, dan sabun cuci lembut dalam sebuah
ember kecil. Pilihlah sabun cuci lembut. Diamkan selama kira-kira 30 menit,
biarkan sabun cuci bekerja untuk membersihkan noda pada stocking.
b) Angkat dan bilas stocking dengan air dingin. Pastikan stocking dibilas
perlahan hingga bersih dan terngkat seluruh sisa bisanya. Peras perlahan untuk
menghilangan air, lalu gantung untuk mengeringkannya.
c) Untuk penyimpanannya, sebaiknya stocking diletakkan di tempat yang jauh
dari benda-benda tajam yang bisa merusaknya. Agar semakin aman, bisa juga
disimpan di dalam plastik bening.
Stocking bisa digunakan paling tidak lima kali. Setelah itu, biasanya
elastisitasnya berkurang, sehingga kurang nyaman dipakai.

2. Busana
Istilah busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua.
Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu “bhusana” dan istilah yang
popular dalam bahasa Indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”.
Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, dimana
busana mempunyai konotasi “pakaian yang bagus atau indah” yaitu pakaian yang
serasi, harmonis, selaras, enak di pandang, nyaman melihatnya, cocok dengan
pemakai serta sesuai dengan kesempatan.
b. Kesempatan
Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan busana yang
dipakai dengan tempat ke mana busana tersebut akan kita bawa, karena setiap
kesempatan menuntut jenis busana yang berbeda, baik dari segi desain, bahan
maupun warna dari busana tersebut. Berbusana menurut kesempatan berarti kita
harus menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat kemana busana tersebut
akan kita pakai, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana yang berbeda, baik
dari segidesain, bahan, maupun warna dari busana tersebut
2). Busana Kuliah

6
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

Desain busana untuk mahasiswa/si adalah bebas. Namun kebanyakan dari


mereka memilih rok dan blus atau kemeja dan celana. Hal ini disebabkan karena
rok, blus dan kemeja, celana dalam pemakaiannya dapat diselang-selingi,
maksudnya: dengan memiliki dua lembar rok atau celana pemakaiannya dapat
divariasikan dengan tetap memperhatikan keserasiannya.

B. Tujuan Landasan Teori


Untuk mengetahui lebih dalam apakah yang disebut dengan stocking itu, baik dari
macam-macamnya, penempatan pemakaiannya berdasarkan busana dan juga
kesempatannya, cara-cara pemeliharaan stocking, serta mengetahui seberapa lama
stocking dapat digunakan.

C. Hipotesis Penelitian
Legging merupakan jenis lain dari stocking yang memiliki ketentuan khusus
dalam memadupadankannya dengan busana yang akan dikenakan maupun
kesempatan pemakaiannya sesuai dengan jenis-jenisnya.

D. Batasan Operasional
1. Variabel bebas : stocking yang digunakan pada penelitan ini
adalah seluruh macam-macam stocking berdasarkan pembagiannya.
2. Variabel terikat : busana yang akan dipadupadankan berdasarkan
kesempatan yang menunjukkan sesuai atau tidak sesuai. Hal ini dapat dilihat dari
hasil eksperimen.
3. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah
skala nominal, yaitu sesuai atau tidak sesuai.

7
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian


Tujuan operasional yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui data secara empirik tentang seberapa pahamkah masyarakat terhadap
stocking dan juga cara pemilihannya guna dipadupadankan dengan busana yang akan
dikenakan serta kesempatan pemakaiannya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Tata Busana, Jurusan
Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta pada bulan
September sampai dengan bulan November tahun 2009.

C. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran antara
metode deskriftif kategori survey, dan metode eksperimen.

8
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

Metode penelitian deskriftif adalah suatu metode yang dirancang untuk


mengumpukan informasi tentang keadaan yang nyata sekarang (Consule G. Sevila :
1993, h. 71). Tujuannya adalah menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara
berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala
tertentu. Dalam penelitian ini pendekatan survey digunakan karena salah satu
pendekatan penelitian yang umumnya dipakai untuk mengumpulkan data secara luas
dan banyak.
Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat,
dengan cara ini peneliti sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau
keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya (Suharsimi Arikunto : 2002, h. 3).
Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu
perlakuan. Dalam metode ini dilakukan suatu pemadupadanan jenis busana yang ada
dengan macam-macam stocking yang telah disebutkan.

D. Populasi, Sampel, dan teknik Pengambilan Sampel


Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi Program Studi
Pendidikan Tata Busana Pendididkan Kesejahteraan Keluarga, Universitas Negeri
Jakarta. Sedangkan sampelnya adalah mahasiswi Program Pendidikan Tata Busana
yang berjumlah 105 orang, yang berada pada angkatan 2006-2008 dengan persyaratan
berusia antara 18-24 tahun. Sampel yang diambil harus benar-benar mewakili
populasi yang dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan kata
lain sampel harus representative (Nasution : 1996, h. 86).
Pada proses pengambilan sampel peneliti melakukan teknik penetuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono : 2005, h. 61). Sampel bertujuan (Purposive
Sample) dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata,
random, atau daerah, tetap berdasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi
Arikunto : 2002, h. 117)

E. Teknik Pengumpulan Data


Langkah-langkah yang ditempuh dalam proses pengumpulan data adalah :
1. Merancang instrument angket
2. Memperbanyak angket sesuai dengan jumlah responden
3. Mendistribusikan instrument kepada setiap responden

9
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

4. Mengumpulkan instrument yang telah diisi responden


5. Data yang terkumpul dari instrument kemudian dilakukan proses pengujian
validitas dan reliabilitas
6. Setelah diuji validitas dan realibilitas instrument, kemudian dilakukan
pengambilan data yang kemudian dijadikan sebagai hasil penelitian

F. Variabel
Variabel independent / bebas : Stocking
Variabel dependent / terikat : dibagi 2, yaitu :
1. Sesuai. Kondisi yang dikatakan sesuai pada penelitian ini
adalah dimana perpaduan antara busana dengan stocking harmonis/cocok
2. Tidak sesuai. Kondisi dimana perpaduan antara busana
dengan stocking tidak cocok atau kurang harmonis.

G. Cara pengolahan dan Analisis Data


Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan bantuan komputer dari proses
editing, coding hingga diperoleh data entry. Sedangkan proses analisis data dilakukan
dengan memakai teori pengujian hipotesis 1.

H. Rencana Kegiatan
Kegiatan Waktu yang dibutuhkan
1. Menyusun proposal penelitian 1. 1 minggu
2. Melakukan survey lapangan 2. 1 minggu
3. Melakukan ekperimen 3. 2 minggu
4. Mengumpulkan data dari instrument yang 4. 1 minggu
diisi oleh responden
5. Proses pengujian validitas dan reabilitas, serta 5. 2 minggu
pengambilan data hasil penelitian
6. Membuat laporan penelitian 6. 2 bulan

10
Created by Dian Yunita Sari
Pendidikan Tata Busana
Universitas Negeri Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bumi


Aksara, Edisi Revisi V, 1997.
Dewi, Eniya Listiani. 28 Juni, 2002. “DuPont 200 Tahun.”
http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.
Hestianingsih. 28 Agustus, 2008. “Unik Dan Trendi Dengan Stocking Warna-Warni.”
Artikel-artikel Populer, (Online), (http://vibizlife.com/fashion_details, diakses tanggal
14 juni 2009).
http://www.arthazone.com/news_detail, diakses 14 Juni 2009.
http://bandung.petawisata.com/wp, diakses 14 juni 2009
Nasution, Metode Reaserch, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Selvila, Consuelo G., et.al., Pengantar Metode Penelitian. terj. Aliuddin Tuwu, Jakarta:
UI-Press, 1993.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005.

11

You might also like