Professional Documents
Culture Documents
• Dia mengambil pisau lipat dari saku bajunya, membukanya, dan dengan
perlahan mendorong kepompong itu kebelakang. Namun ketika dia menyadari
bahwa upayanya tidak berhasil dan sang kupu-kupu masih terus berjuang untuk
dapat keluar, lalu dia memotong memanjang searah garis kepompong itu.
• Segera saja kepompong itu terbuka dan kupu-kupu itu berhasil keluar. Anak
laki-laki itu sangat bahagia. Tetapi apa yang dia lihat kemudian … bahwa
setelah kupu-kupu itu berusaha terbang selama bebera detik, ia terjatuh dan
mati. Anak itu tidak dapat memahami apa yang terjadi, kesalahan apa yang
telah ia lakukan.
• Dia berpikir bahwa saya telah menolong kupu-kupu, bahwa saya
menjauhkannya dari perjuangan keras dan telah memberinya
kebebasan. Tetapi mengapa ia tidak terbang? Dia seharusnya
bahagia. Dia seharusnya menjalani hidupnya dengan lebih utuh. Apa
yang terjadi. Sasaat kemudian, ayahnya datang menghampiri dan
menanyakan apa yang telah terjadi.
• Lalu sang ayah menjelaskan bahwa saat kupu-kupu berada dalam
kepompong, kedua sayapnya penuh dengan cairan. Ketika ia berjuang
untuk keluar dari kepompong itu, perjuangannya ini mendorong semua
cairan keluar sehingga memungkinkannya terbang. Engkau
seharusnya membiarkan kupu-kupu itu untuk berjuang dan keluar dari
kepompong dengan caranya sendiri.
• Ya begitulah sebuah pelajaran berharga yang bisa kita petik bersama.
Kadangkala kita selalu ingin membantu secara penuh anak, saudara,
atau teman atau sebaliknya kita berharap untuk dibantu secara penuh
dalam meraih sesuatu. Namun bantuan secara penuh seringkali tidak
membuat kematangan diri seseorang, yang pada akhirnya tidak
mampu berevolusi secara natural dan akhirnya memetik kegagalan.
Hal yang paling menarik dari proses metamorfosis kupu-kupu adalah
perubahan yang terjadi sejak dari telur, ulat, kepompong, dan akhirnya
menjadi kupu-kupu. Perubahan yang terjadi setiap fasenya tidak pernah sama.
Seperti halnya dalam kehidupan kita, ada satu hal yang pasti: PERUBAHAN.
Jika ulat yang menjijikan bisa merubah diri menjadi kupu-kupu yang cantik, maka
manusia juga bisa melakukan transformasi diri untuk menjadi yang lebih baik. Sebagai
mahluk mulia, manusia perlu belajar ber-metamorfosa. belajar dari ulat menjadi kupu-
kupu, belajar dari berudu menjadi katak...belajar untuk menjadi yang lebih baik dalam
kehidupan.
“untuk menjadi lebih baik, maka manusia harus berubah. Berubah untuk menjadi yang
lebih baik. Jika kesempurnaan dianggap sebagai kemustahilan, maka mendekati
kesempurnaan adalah hasil dari upaya yang terbaik”.
Terima Kasih