You are on page 1of 495

IF Bali, jadikan ini tempat share info Bali Terkini dan Diskusi

Sekilas: Bali dari Masa ke Masa

Bali dengan masyarakat dan budaya yang unik dipastikan bukanlah satu wilayah migrasi yang

baru tumbuh. Keseharian masyarakat Bali dengan budaya yang senantiasa menampilkan warna

budaya lokal menunjukkan bahwa perjalanan Bali telah melewati alur sejarah yang panjang.

Berbagai temuan arkeologi di berbagai wilayah Bali membuktikan perjalanan panjang Pulau Bali

berbarengan dengan wilayah dan negara lain.

Sebagaimana dengan wilayah lain di Nusantara, masa-masa awal kehidupan bermasyarakat di

Bali dikelompokkan sebagai jaman pra sejarah. Pada masa pra sejarah ini tidak ditemukan

catatan-catatan yang menggambarkan tatanan kehidupan bermasyarakat. Yang menjadi acuan

adalah temuan berbagai peralatan yang dipergunakan sebagai sarana menopang kelangsungan

hidup manusia Bali ketika itu.

Dari berbagai temuan masa pra sejarah itu, jaman pra sejarah Bali - sebagaimana dengan

kebanyakan wilayah lain - meliputi tiga babak tingkatan budaya. Lapis pertama adalah masa

kehidupan yang bertumpu pada budaya berburu. Secara alamiah, berburu adalah cara

mempertahankan kelangsungan hidup yang amat jelas dan mudah dilakukan. Dengan alat-alat

sederhana dari bahan batu, yang peninggalannya ditemukan di daerah Sembiran di Bali utara dan

wilayah Batur, manusia Bali diperkirakan mampu bertahan hidup. Peninggalan peralatan sejenis

yang lebih baik, dengan menggunakan bahan tulang, ditemukan pula di gua Selonding di daerah
Bulit, Badung Selatan. Ini menunjukkan bahwa masa berburu melewati masa cukup panjang

disertai dengan peningkatan pola pikir yang makin baik.

Masih berdasar pada temuan benda-benda purbakala, tergambar bahwa Bali mulai meninggalkan

masa berburu dan masuk pada masa bercocok tanam. Kendati sudah memasuki tatanan hidup

yang lebih terpola pada masa bertanam, kelompok manusia Bali pada masa itu dipastikan hidup

secara berpindah. Berbagai peninggalan sejenis ditemukan sebagai temuan lepas di berbagai

wilayah Bali barat, Bali utara, dan Bali selatan. Tatatan hidup dengan permukiman diyakini

sebagai peralihan tatanan hidup manusia Bali dari jaman pra sejarah ke jaman sejarah.

Peninggalan purbakala berupa nekara perunggu dan berbagai barang dari bahan logam di daerah

Pejeng Gianyar, membuktikan bahwa kala itu telah terbentuk tatanan masyarakat yang lebih

terstruktur.

Berbarengan dengan peralihan jaman pra sejarah ke jaman sejarah, pengaruh Hindu dari India

yang masuk ke Indonesia diperkirakan memberi dorongan kuat pada lompatan budaya di Bali.

Masa peralihan ini, yang lazim disebut sebagai masa Bali Kuno antara abad 8 hingga abad 13,

dengan amat jelas mengalami perubahan lagi akibat pengaruh Majapahit yang berniat

menyatukan Nusantara lewat Sumpah Palapa Gajah Mada di awal abad 13. Tatanan

pemerintahan dan struktur masyarakat mengalami penyesuaian mengikuti pola pemerintahan

Majapahit. Benturan budaya lokal Bali Kuno dan budaya Hindu Jawa dari Majapahit dalam

bentuk penolakan penduduk Bali menimbulkan berbagai perlawanan di berbagai daerah di Bali.

Secara perlahan dan pasti, dengan upaya penyesuaian dan percampuran kedua belah pihak, Bali

berhasil menemukan pola budaya yang sesuai dengan pola pikir masyarakat dan keadaan alam
Bali.

Model penyesuaian ini kiranya yang kemudian membentuk masyarakat dan budaya Bali yang

diwarisi kini menjadi unik dan khas, menyerap unsur Hindu dan Jawa Majapahit namun kental

dengan warna lokal.

Pola perkembangan budaya Bali di masa-masa berikutnya, jaman penjajahan dan jaman

kemerdekaan, secara alamiah mengikuti alur yang sama yaitu menerima pengaruh luar yang

lebur ke dalam warna budaya lokal.

http://balipost.com/admin/foto_berita/lambangBali.gif

Pengertian Pokok Tentang Gambar Lambang Daerah Provinsi Bali

http://www.baliprov.go.id/images/logo_pemprov.gif

I. Arti Lambang

Lambang Daerah Provinsi Bali berbentuk segi lima dengan warna dasar biru tua dengan garis

pinggir putih.

Tulisan : BALI DWIPA JAYA, artinya : Jayalah Pulau Bali.

Di dalam segi lima itu terdapat lukisan-lukisan yang merupakan unsur-unsur lambang sebagai

berikut:
Bintang Kuning Emas.

Bintang Kuning Emas bersegi lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Candi.

Candi itu adalah Candi Pahlawan Margarana di Klaci Desa Marga (Tabanan). Candi ini

menggambarkan jiwa kepahlawanan rakyat Bali khususnya dan rakyat Indonesia umumnya.

Candi Bentar.

Candi Bentar yang artistik merupakan lambang keagamaan yang agung dari rakyat Bali.

Rantai.

Rantai melintang dari kiri ke kanan melambangkan Persatuan (Gotong Royong).

Kipas.

Kipas melambangkan kesenian/kebudayaan Daerah Bali.

Bunga Teratai.

Bunga Teratai merah adalah lambang dari Singgasana Siwa.

Padi dan Kapas.

Padi dan Kapas melambangkan kemakmuran.

II. Ketentuan Warna

Dasar lambang biru tua.

Bintang, Candi, Candi Bentar, Pinggir padi dan Kapas, serta Kipas dengan warna kuning emas.
Rantai, Padma, dan Boma dengan warna merah tua.

Dasar tulisan, bunga kapas, buah padi, sekeliling lambang dengan warna putih.

Tulisan BALI DWIPA JAYA dengan warna biru tua.

III. Arti Warna

Warna dasar biru tua mengandung arti toleransi.

Warna kuning emas mengandung arti luhur/agung.

Warna merah mengandung arti keperwiraan.

Warna Putih mengandung arti suci.

source : www.baliprov.go.id (http://www.baliprov.go.id/)

http://www.balihotelsassociation.com/assets/images/page/biml-1-ys.gif

(http://indoforum.org/showpost.php?p=866730&postcount=140)

goesdun

25-03-2008, 01:31 PM

Absen, GoesDun

Denpasar* 25-30 C dan Berawan.

Berita : MUSIUM KARTUN PERTAMA

KUTA, PENCINTA kartun di Indonesia khususnya di Bali, kini dapat menikmati pameran

kartun di Museum Kartun Indonesia di Sunset Road Kuta, Bali.


Dengan lahan 1.600 m2, museum kartun pertama di Indonesia ini dilengkapi galeri kartun karya

kartunis terkenal seperti GM Sidartha, Janggo Paramartha dan pemula, kontemporer dengan

karya tertentu, gambar repro karya unggulan, perpustakaan kartun, cartoon bookstore, dan

merchandise.

Museum ini diharapkan mampu memberi gambaran dan perkembangan kartun di Indonesia serta

menjadi rumah bagi kreator kartun.

goesdun

26-03-2008, 08:59 AM

Forecast Denpasar* 25-30 C dan HUJAN

Info : Bali Potensial Kembangkan Beras Organik

Tanaman organik khususnya padi (beras organik) sejatinya punya potensi besar untuk

dikembangkan di Bali. Kandungan sehat yang dihasilkan dari minimnya penggunaan zat kimia,

jika dikonsumsi mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Apalagi mengingat Bali

mencanangkan Bali Sehat pada tahun 2010, maka tak pelak sektor ini mesti mendapat perhatian

khusus.

goesdun

27-03-2008, 08:58 AM
Forecast Denpasar* 25-30 C dan BERAWAN

Info : 30 Tahun STP Bali

Nusa Dua--Menjadi Pusat Unggulan Pendidikan Pariwisata

TIDAK terasa 30 tahun Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali telah mengabdi untuk pariwisata

Indonesia. Dalam usianya yang sudah cukup dewasa -- sejak dibuka pada 27 Maret 1978 -- STP

Bali yang berlokasi dekat dengan kawasan wisata internasional Nusa Dua tentu tetap pada visi

dan misinya sebagai pusat unggulan pariwisata -- center of excellence.

goesdun

28-03-2008, 11:12 AM

Forecast Denpasar* 25-30 C dan BERAWAN

Info : Kumuh, Jalur Wisata Denpasar-Singaraja

Bali Post : Jalan raya jurusan Denpasar-Singaraja yang merupakan jalur wisata belakangan

kondisinya kumuh dengan banyaknya sampah di pinggr jalan raya. Bahkan, di pinggir jalan raya

Baturiti terdapat TPA bayangan dengan tumpukan sampah yang menggunung, sehingga

mengganggu keindahan wilayah berhawa sejuk itu.

Berdasarkan pantauan Bali Post di lapangan, kondisi jalan di Bedugul memprihatinkan karena

banyak sampah plastik dan sampah organik di kiri-kanan jalan. Menurut penuturan beberapa

pedagang di pinggir jalan, kondisi sampah diperparah dengan kebiasaan para pengemudi yang

langsung membuang sampah dari kendaraannya secara sembarangan. Padahal sering ada relawan
yang membersihkan sampah, tetapi keadaannya tidak berubah akibat kebiasaan buruk banyak

orang. ''Banyak pengedara yang langsug membuang sampah ke jalan dari mobil, sehingga jalan

terlihat kumuh seperti ini,'' ujar Bu Sri salah seorang pedagang di Bedugul.

Sangat disayangkan banyak kendaraan di Bali, baik kendaraan pribadi maupun bus wisata yang

tidak memiliki tempat sampah, sehingga sampah dibuang sembarangan.

goesdun

01-04-2008, 09:24 AM

Forecast Denpasar* 24-31 C dan HUJAN

Info : SMA 1 Tabanan Duta Olimpiade Biologi Internasional

Prestasi cemerlang kembali diraih siswa SMA 1 Tabanan. I Made Dwi Ariawan, siswa kelas 12

IPA 4, berhasil mewakili Indonesia bersama tiga siswa lainnya menuju Olimpiade Bologi

Internasional -- International Biology Olympia (IBO) -- yang akan dilaksanakan di India

beberapa bulan mendatang. Dwi Ariawan berhasil menjadi peringkat II nasional dengan

menyisihkan kontestan dari seluruh Indonesia.

goesdun

02-04-2008, 09:30 AM

Rabu Kliwon, 2 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Sumbangsih Sukmawati Soekarno bagi Bali... ''The Soekarno Center'' untuk Dunia
PUTRI Bung Karno, Dyah Mutiara Sukmawati Soekarno Putri mengandeng tokoh Bali untuk

membangun The Soekarno Center di Bali dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan Sukmawati

Soekarno dalam konferensi pers di Denpasar. Menurut Sukmawati, The Soekarno Center tidak

terkait dengan partai politik apa pun, justru The Soekarno Center akan berjuang melalui jalur

pendidikan, seni dan budaya.

''The Soekarno Center ini harus dibangun di Bali. Karena dengan nama Bali, akses internasional

akan lebih mudah. Jutaan wisatawan asing yang datang ke Bali akan tahu bahwa Bali pernah

melahirkan seorang pemimpin besar dunia yakni Soekarno,'' ujar Sukmawati.

speqlen

02-04-2008, 11:17 AM

tarik terus bli hehe

absen neh

denpasar cerah :D

goesdun

03-04-2008, 08:18 AM

Kamis Umanis, 3 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Barometer Politik Nasional

PEMILIHAN gubernur Bali dijadwalkan berlangsung pada Juli 2008.


Tiga pasang kandidat kini rajin mensosialisasikan diri kepada masyarakat. Berbagai rancangan

program, isu, bahkan propaganda telah mulai ditebar dan ditawarkan kepada masyarakat. Ada

yang bersambut dan ada pula yang langsung menuai kritik. Begitulah dinamika politik. Jangan

dianggap, kecap selalu nomor 1.

Namun, terlepas dari semua itu perlu menjadi pertimbangan adalah kenyataan bahwa Bali

menjadi daya tarik bagi siapa pun untuk mengunjunginya pada setiap musim. Oleh karena itu,

pilkada tidak boleh menimbulkan gonjang-ganjing politik yang merugikan bagi keutuhan Bali

dengan kultur harmoni, yang memberi hidup bagi dan hidup dari pariwisata.

goesdun

04-04-2008, 08:10 AM

Jumat Paing, 4 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : BBM Langka, Pariwisata Bali Mulai Terganggu Kalangan pariwisata menyayangkan

terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Bali belakangan ini. Kalau

kelangkaan itu tak segera diatasi, dikhawatirkan lambat laun akan berpotensi merusak citra

pariwisata Bali yang saat ini sedang menggeliat.

Demikian dikemukakan para pelaku pariwisata yang dihubungi secara terpisah di Denpasar,

Kamis (3/4) kemarin. Mereka diminta tanggapannya terkait kelangkaan BBM yang terjadi di

hampir seluruh Bali dalam beberapa pekan terakhir. (*BP)

goesdun
05-04-2008, 09:50 AM

Sabtu Pon, 5 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Kemegahan yang Sarat Makna

http://www.balipost.com/balipostcetak/2008/4/5/BAJRA.JPG

Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) yang dirampungkan tahun 2001 lalu. Secara fisik,

siapa pun akan berdecak kagum menyaksikan kemegahan dan keagungan Monumen Perjuangan

Rakyat Bali (MPRB). Makanya, tidak mengherankan jika monumen yang berdiri tegak di

kawasan civic centre Niti Mandala Renon ini menjelma jadi "primadona" baru kepariwisataan

Bali.

Namun di balik fisiknya yang megah dan agung itu, bangunan seluas 70 x 70 meter ini juga

menyimpan kedalaman makna. Bangunan yang didesain arsitek muda Ida Bagus Gede Yadnya

ini tidak sekadar indah dipandang mata, tetapi juga kaya akan falsafah agama Hindu.

http://www.balipost.com/balipostcetak/2008/4/5/DIORAMA.JPG

Diorama MPRB menapak jejak sejarah yang telah ditorehkan oleh generasi pendahulu manusia

Bali dalam menegakkan kebesaran dan kejayaan Bali. Dari masa ke masa, tanah Bali yang

hingga kini masih diyakini sebagai the last paradise in the world (sorga terakhir di bumi-red) ini

telah melahirkan barisan panjang pahlawan-pahlawan besar. Pahlawan sekaligus pemimpin

humanis yang dengan gigih nindihin gumi Bali tanpa pamrih dari segala bentuk ancaman pihak
luar. Tak bisa dimungkiri, keberadaan generasi muda Bali dengan segala aspek kemajuan yang

mereka nikmati dewasa ini jelas tidak terlepas dari fondasi yang ditata dengan kerja keras bahkan

pengorbanan nyawa oleh generasi pendahulu. Rangkaian diorama di MPRB ditutup dengan

aktivitas masyarakat Bali dalam mengisi kemerdekaan yang diwujudkan ke dalam bentuk hasil

pembangunan prestisius seperti Taman Budaya Bali (pembangunan seni budaya), Gedung DPRD

Bali (politik/pemerintahan) dan Kampus Universitas Udayana (pendidikan).

goesdun

07-04-2008, 07:55 AM

Senin Kliwon, 7 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Bali – the island of all year events, celebrations and activities

Bali’s Calendar is not just full of events it is event-full !

You can’t arrive in Bali with out being in time for a celebration, a festival, a ceremony or an

ordinary, everyday hundred people procession.

Beside the regular village rituals these are our pick of the ‘top ten’ events in Bali this year, many

of which are actively supported by the Bali Hotels Association.

Top Ten Events 2008

Bali Arts Festival

Denpasar

17 June – 15 July
A month long festival of music, dance, art, fashion and special performances by different groups

from the regencies of Bali, provinces of Indonesia and beyond.

Bali International Triathlon

Jimbaran

29 June

A major sporting event with a wealth of top class participants, flexing their athletic abilities in

this challenging event.

Bali Dining Festival

All Bali

June

A month long festival of the best dining in Bali, supported by many of Bali’s top restaurants and

hotels.

Ubud Festival

Ubud

July – August

Ubud is a fascinating village in the center of Bali which is renowned as a center for artists and

peformers. Highlights include many artistic and cultural performances, painting exhibitions,

handicraft displays and special parades.


Bali 10 K International Run

Denpasar

10 August

Participants can enjoy the sights and sounds of the capital and sounds of the capital as this

interesting fun run finds its way throubh the distinct landmarks and parks of the city.

Sanur Village Festival III

Sanur

15 – 19 August

This fun event highlights Balines art and cultural performances, contemporary music

performances, food bazaar, fashion, painting exhibitions, water sport competitions and many

other exciting activities.

Kuta Karnival

Kuta

1 – 9 September

A popular festival that takes place around Kuta and on the beach, making an attractive setting for

many cultural performances, music and a host of fun activities.

Nusa Dua Festival

Nusa Dua

September

Taking place in the luxurious hotel area of Nusa Dua., this festival highlights the wealth of
artistic talent in Bali and attracts participants from around the world. Music, dance and art can all

be found at this event.

Ubud Writers Festival

Ubud

25 – 30 September

This well established festival gathers a variety of speakers from around the world, who amaze

the visitors with the finest, writing, poems and prose, covering a multitude of different literary

subjects.

Gema Perdamaian (Sound of Peace)

Denpasar

October

This world cultural forum is held to provide a platform for people who are renowned for their

artistic and cultural achievements, and culminates in a spectacular concert.

ASEAN Beach Games

Various beach locations

October

Exciting, exhilarating and exotic – and that’s just the contestants! Asia’s finest exponents of

beach sports descend on Bali to amaze those who enjoy the beach life.

Bali Fashion Week


Kuta

November

Bali Fashion Week is a fantastic celebration of the best of Balinese, Indonesian and World

fashion set in an environment of fun, colour and the unique style of the Balinese.

Calender of Cultural Events 2008 : (http://indoforum.org/showthread.php?

t=43780)http://indoforum.org/showthread.php?t=43780

goesdun

08-04-2008, 12:25 PM

Selasa Umanis, 8 April 2008

Forecast Denpasar* 25-30 C dan BERAWAN

Info : Musium di Bali

Saat berlibur di Bali, anda juga dapat mengunjungi berbagai museum yang ada di pulau ini.

Simak informasinya di bawah ini. Art Centre, Musium Neka, ARMA, Antonio Blanco, Puri

Lukisan.

Bali Art Centre

Jalan Nusa Indah, Denpasar Timur, tel. (0361) 227176

Memamerkan lukisan-lukisan modern dan juga ukiran kayu di sebuah area yang sangat luas yang
terdiri dari beberapa bangunan dan juga panggung terbuka dan tertutup untuk tarian-tarian,

dilengkapi dengan fasilitas restaurant, toko-toko, dan fasilitas lainnya. Buka dari jam 8am

sampai 5pm, Selasa sampai Minggu. Pesta Kesenian Bali diadakan setiap tahunnya sekitar bulan

Juni dan Juli. Perpaduan antara kesenian yang ada di Bali maupun luar Bali bahkan kesenian dari

beberapa negara luar juga dipertunjukan disini. Berlangsung selama sebulan penuh, pameran

kerajinan tangan dan juga tarian-tarian selalu dipertunjukan setiap harinya.

Agung Rai Museum of Arts (ARMA)

Jalan Pengosekan, Ubud, tel. (0361) 976659.

Buka setiap hari dari jam 8am – 6pm. Berbagai koleksi dan pameran dapat dilihat dari satu

ruangan ke ruangan yang lain meliputi berbagai ragam gaya lukisan yang ada di Bali dan

beberapa hasil karya dari pelukis-pelukis Jawa dan juga pelukis-pelukis dari manca negara

Museum Antonio Blanco

Campuhan Ubud, tel. (0361) 975502

Kekhasan dari lukisan Blanco adalah lukisan erotis atau wanita tanpa busana dan dia adalah

salah satu pelukis ahli untuk potret diri.

Museum Arkeologi

Desa Pejeng, Gianyar, tel. (0361) 942352


Buka dari jam 8am sampai 3pm setiap hari kerja. Berbagai variasi perhiasan ataupun ornamen-

ornamen, peralatan-peralatan dari jaman batu atau jaman perunggu dipamerkan disini.

Perpustakaan sejarah Gedong Kirtya

Jalan Veteran, Singaraja. tel.(0362) 25141

Satu-satunya museum yang berada di Buleleng. Berlokasi di Buka dari jam 7am – 3pm, Senin –

Kemis, Jumat setengah hari dan Sabtu Minggu tutup. Untuk yang sangat tertarik dengan sejarah

Bali dan juga informasi tentang bagaimana Belanda pada saat di Bali dulu, museum ini sangat

direkomendasi untuk dikunjungi. Ada sekitar 3000 lontar tua yang ditulis pada daun lontar, dan

berbagai cerita, berita dan penanggalan dari jaman penjajahan Belanda.

Museum Bali

Jalan Letkol Wisnu, Denpasar. Tel (0361) 235059.

Buka setiap hari kecuali hari Senin dari jam 8am sampai 5pm and tutup 2 jam lebih awal pada

hari Jumat. Berbagai ragam benda, dari mulai benda bersejarah, lukisan-lukisan tua dan modern,

kerajinan tangan khas Bali, alat-alat tradisional, sampai contoh kain ikat, miniatur upacara

agama, dan contoh tarian yang ada di Bali dipamerkan di museum ini.

Bangunan-bangunan yang ada di museum ini juga sangat menarik. Masing-masing bangunan

mencerminkan model bangunan istana/puri yang terdapat di daerah Bali.

Museum Manusa Yadnya


Mengwi

Buka setiap hari namun sering tidak ada karyawan yang bertugas. Ada dua bangunan yang

memamerkan gambar ataupun model ragam upacara manusa yadnya (upacara untuk manusia)

yang ada di Bali.

Museum Neka

Jalan Raya Campuhan Ubud, tel (0361) 975074

Buka setiap hari dari jam 9am – 5pm. Sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang tertarik

dengan perkembangan lukisan di Bali. Museum ini yang dibuka tahun 1982, terdiri dari beberapa

bangunan yang ditata dengan kebun yang indah.

Museum Puri Lukisan

Jalan Raya Ubud, tel.(0361) 975136

Buka setiap hari dari jam 8am – 4pm. Ada beragam lukisan / fine arts dipamerkan di beberapa

bangunan terpisah dengan kebun yang tertata, dilengkapi dengan kolam, patung-patung dan air

mancur.

Museum Subak

Jalan Raya Kediri Desa Sanggulan, Tabanan tel. (0361) 810315


Buka dari jam 8am – 2pm, Senin sampai Kemis, tutup jam 11am hari Jumat dan 12.30pm hari

Sabtu. Tempat yang tepat untuk mengetahui ataupun mendalami system irigasi dan pertanian di

Bali.

goesdun

09-04-2008, 10:22 AM

Rabu Paing, 9 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Pemegang Kartu Amex-- Dapat Kemudahan Berwisata ke Bali

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mengharapkan empat juta pemegang kartu

American Express (Amex) dapat berwisata dan berbisnis ke Indonesia, khususnya ke Bali. ''Kita

harapkan 5 persen dari 80 juta pemegang kartu Amex bisa datang ke Indonesia, khususnya ke

Bali,'' kata Dirjen Pemasaran Depbudpar Sapta Nirwandar dalam jumpa pers dalam rangka kerja

sama Depbudpar, Amex dan Bank Danamon sebagai pemegang lisensi Amex di Indonesia, di

Jakarta, Selasa (8/4) kemarin.

goesdun

10-04-2008, 10:55 AM

Kamis Pon, 10 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : MICE makin Bergairah

SELAIN munculnya pasar-pasar baru, fenomena lain yang mewarnai kepariwisataan Bali ke
depan adalah makin maraknya segmen Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions

(MICE). Ketua DPD INCCA (Indonesia Congress & Convention Association) Bali Ida Bagus

Surakusuma yang sering disapa Gus Lolec sudah sejak tahun lalu memprediksi akan makin

bergairahnya pasar MICE ke Bali.

Terbukti tahun lalu sudah berlangsung event internasional berskala jumbo ke Bali. Sebutlah

misalnya pertemuan International Parliementary Union (IPU) dan Konfrensi PBB tentang

Perubahan Iklim di Nusa Dua. Kedua event ini menyedot ribuan peserta yang berasal dari lebih

dari 100 negara. Bahkan peserta UNFCCC mencapai 12.000 peserta.

Sebagai praktisi pariwisata yang banyak meng-handle wisatawan MICE, Lolec merasakan wisata

MICE di Bali menunjukkan tanda-tanda makin bergairah. Walaupun masih dalam skala kecil,

saat ini pihaknya sudah meng-handle grup-grup MICE dari Afrika Selatan, Inggris dan Amerika.

Setelah hampir lima tahun stagnan, wisata MICE kini mulai bergairah lagi.

ANAKHILANG

11-04-2008, 02:02 AM

absen neh.

infony keren

bisa kasi info tentang tradisi2 siwabuda/budakeling

goesdun

11-04-2008, 08:18 AM
absen neh.

infony keren

bisa kasi info tentang tradisi2 siwabuda/budakeling

Coba yang ini : http://indoforum.org/showthread.php?t=36672

Maaf utuk informasi Tradisi Siwabuda/budakeling akan disampaikan di Hindu-IndoForum.

Disini Info Bali secara umum. Thank

@all

Jumat Wage, 11 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Sinta dan Kardewi akan ke Jepang

Dua lifter Bali Luh Sinta Darmariani dan Komang Kardewi akan bertolak ke Jepang guna

mengikuti Pra-Olimpiade, 27-28 April mendatang. Kedua atlet andalan Bali jika lolos ke

Olimpiade, dipastikan kembali akan menghuni pelatnas.

goesdun

12-04-2008, 09:20 AM

Sabtu Kliwon, 12 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN


Info : Membaca Trend dan Selera Wisatawan Dunia

SELERA dan tuntutan wisatawan tampaknya selalu berubah dari waktu ke waktu. Semua itu bisa

terjadi secara alami, namun bisa juga karena perkembangan pasar. Sebagai salah satu destinasi

kaliber dunia, sudah selayaknya Bali selalu memantau perkembangan pasar, sehingga bisa

menyesuaikan produk-produknya yang akan ditawarkan kepada wisatawan.

Di sinilah perlunya riset pasar.

Apakah Bali sudah melakukannya?

goesdun

14-04-2008, 09:31 AM

Senin Paing, 14 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Waspadai Teroris Bawah Laut

Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko mengingatkan seluruh lapisan masyarakat mewaspadai

kemungkinan munculnya aksi terorisme di bawah permukaan laut. "Kita harus waspadai itu.

Masalahnya, ada informasi bahwa para teroris telah mulai latihan menyelam guna melakukan

sabotase dan aksi teror bom bawah laut," kata Kapolda di Denpasar, Sabtu (12/4).

goesdun

15-04-2008, 11:20 AM

Selasa Pon, 15 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN


Info : Pasokan Listrik Bali Alami Defisit 40 MW

Pasokan listrik Bali kembali mengalami gangguan. Mulai Senin (14/4) kemarin hingga sepuluh

hari mendatang, Bali akan mengalami defisit sekitar 40 MW, menyusul pemeliharaan

pembangkit tipe A di PLTG Gilimanuk dan Sanggaran.

Kepala Humas PLN Distribusi Bali Hendra Saleh didampingi Wayan Redika memaparkan, total

pasokan listrik di Bali akibat adanya pemeliharan ini yaitu 405 MW. Padahal beban puncak

untuk Bali rata-rata mencapai 445 MW.

Sementara untuk pasokan normal untuk Bali 562 MW. Dari jumlah tersebut, PLTG Gilimanuk

memasok 130 MW. PLTG Sanggaran 150 MW, pasokan dari pulau Jawa lewat kabel laut 200

MW dan PLTG Pemaron 82 MW.

PLTG Gilimanuk akibat pemeliharaan praktis tidak memasok kebutuhan listrik untuk Bali

ditambah dengan perbaikan sejenis di pembangkit lainnya.

Peningkatan pemadaman listrik 10 persen dari kondisi biasa dan dilakukan khususnya di daerah-

daerah yang tidak produktif. Namun kondisi ini dikategorikan berskala kecil dan bisa dihindari

jika masyarakat mau berhemat 50 watt saja, sangat membantu penghematan sebesar 36 MW dan

mampu menahan terjadinya pemadaman,'' ujar Hendra.

Bali punya potensi berhemat yang cukup besar. Selama ini banyak energi listrik yang digunakan
secara kurang tepat.

MARI HEMAT ENERGI LISTRIK !

goesdun

16-04-2008, 09:14 AM

Rabu Wage, 16 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Bali Menuju PON XVII/2008-- Persiapan Matang, Tunggu Prestasi ATLET

Bali telah dipersiapkan sejak Oktober tahun lalu guna mengikuti PON XVII/2008 di Kaltim pada

Juli mendatang. Latihan dibagi dua tahap. Pertama, pelatda desentralisasi yang berlangsung sejak

Oktober 2007 hingga April 2008, dilanjutkan dengan TC sentralisasi mulai 5 April hingga

menjelang bertolak ke Kaltim nanti.

goesdun

17-04-2008, 09:09 AM

Kamis Kliwon, 17 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Damai di Hati dan Damai di Bumi Bersama Satguru Sri Sri Ravi Shankar

KEDAMIAN akan lebih bermakna saat terjadi kekacauan. Kita baru menghargai kedamaian jika

mengalami kesulitan dalam hidup, baik yang diakibatkan oleh perbedaan pendapat, perubahan

yang tidak beraturan dan ketidakpastian. Berdasarkan pengalaman setiap orang, kita mengalami

kesulitan karena kurangnya kemampuan untuk mengatasi tantangan seperti ini. Sepanjang hidup
kita belajar berbagai keterampilan seperti membaca, menulis, sains, musik dan seni. Namun tidak

banyak dari kita yang belajar seninya kehidupan. Jarang kita diajari bagaimana caranya

menangani emosi negatif, amarah, depresi dan stress. Damai di Hati hanya terjadi jika kita

mampu menyelaraskan emosi dan pikiran.

Jika keharmonisan tercapai, kita akan menyadari bahwa kita menjadi bagian dari eksistensi yang

lebih besar. Manusia adalah bagian dari alam semesta. Keberadaan manusia saling tergantung

dan saling berhubungan satu sama lain untuk hidup berdampingan dengan damai di dunia ini.

Dunia ini penuh dengan keanekaragaman. Kita hidup bersama dengan penduduk dari berbagai

bangsa dan negara, yang berbeda bahasa, kebudayaan dan tradisi. Kita menikmati aneka

masakan dan musik serta berbagai tempat tinggal dengan keindahan berbagai jenis binatang dan

tumbuhan. Damai di Bumi baru bisa terwujud bila kita menerima dan mensyukuri

keanekaragaman ini.

Walaupun manusia memiliki perbedaan dalam berbagai ras, kita adalah satu keluarga yang

menempati satu dunia. Kita perlu menyebarkan pesan, bahwa dunia satu keluarga, dan

memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, seperti saling menerima, menjunjung tinggi kebenaran,

welas asih dan saling menjaga.

Kedamaian harus dimulai dari diri sendiri. Dengan Damai di Hati, kita telah bergotong royong

mewujudkan Damai di Bumi.

''Visi saya adalah sebuah dunia yang bebas dari kejahatan, bebas dari stress dan bebas dari

kekerasan.''

Untuk mendapatkan kedamaian di hati dan kedamian di bumi, akan digelar meditasi bersama

yang Mulia Satguru Sri Sri Ravi Shankar Sabtu (19/4) di Panggung Terbuka (open stage) Ardha

Candra Taman Budaya Denpasar. Sebagai panitia dalam acara ini adalah Yayasan Seni
Kehidupan (The Art of Living Foundation).

Dharmayatra untuk melestarikan alam Indonesia dengan tradisi damai di hati dan di bumi ini

yang digelar Sabtu (19/4) mendatang itu adalah kelanjutan dari dari Dharmayatra Sabtu, 14 April

2007 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, saat itu digelar ritual Piodalan Sang Hyang

Aji Saraswati, Upakara me-Siwa Gni dan Upacara Homa Yadnya. Di mana hasil permohonan

untuk kesejahteraan dan keamanan serta kelestarian alam Bali kepada Yang Maha Kuasa, juga

harus memperhatikan saudara kita di lain pulau di Indonesia yang masih menghadapi musibah

bencana alam.

Pada saat konferensi pers, Sri Sri Ravi Shankar menyatakan, ''Inilah pertama kalinya pada

milenium kedua ini tradisi Bali bertemu dengan tradisi India'', bahwa Bali dengan tradisinya

harus tetap dilestarikan, karena jika Bali berubah, maka dimanapun di dunia ini kita tidak akan

menemukan Bali. Bali lebih kuno dari India'', kata beliau saat bersembahyang di Pura Besakih

tahun 1997 silam, sambil memandang Pura yang megah dengan latar belakang Gunung Agung.

Pada saat itu, beliau mengajak kita untuk mendukung upaya melestarikan tradisi luhur, agar

tercapai perdamaian di tataran individu dan alam semesta. (r/*)

goesdun

17-04-2008, 01:44 PM

DENPASAR, - Festival wayang sedunia dan musik etnis untuk kawasan Asia Tenggara

(ASEAN) akan ikut menyemarakkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30 yang digelar selama

sebulan penuh, 14 Juni-12 Juli 2008. Dua kegiatan bertaraf internasional itu diharapkan mampu

meningkatkan citra Bali di mancanegara sekaligus menyukseskan tahun kunjungan wisata (VIY)

2008," kata Kasubdis Kesenian Dinas Kebudayaan Propinsi Bali, I Made Santha di Denpasar.

Ia mengatakan, festival wayang internasional yang baru pertama kali digelar mendapat respon
yang sangat positif dari seniman luar negeri. Sedikitnya lima negara telah menyatakan ikut ambil

bagian dalam festival wayang se dunia memeriahkan aktifitas seni tahunan di Pulau Dewata.

Made Santha menambahkan, kelima negara tersebut meliputi Selandia Baru, Amerika Serikat,

Jepang, Inggris dan tuan rumah Indonesia."Jumlah peserta tersebut tidak tertutup kemungkinan

bertambah, karena panitia memberikan kesempatan yang seluas-luasnya hingga sebelum

kegiatan dimulai," ujar Santha.

Masing-masing grup kesenian wayang dari mancanegara yang akan pentas di arena PKB

sedikitnya beranggotakan 50 orang. Termasuk tuan rumah Indonesia yang akan diwakili seniman

wayang dari Jawa dan Bali. Keterlibatan seniman mancanegara dalam kegiatan seni budaya di

Bali, memiliki makna yang sangat penting dalam mengembangkan dan memajukan seni budaya

Indonesia, khususnya Bali. Masyarakat setempat dapat meningkatkan wawasan tentang kesenian

wayang setelah menyaksikan pertunjukan wayang yang beragam dari mancanegara. "Di negara-

negara maju seperti Amerika, Jepang dan Inggris memiliki kesenian wayang yang tetap eksis,

kata Made Santha.

Selain festival wayang internasional PKB kali ini juga dimeriahkan dengan festival musik etnis

kawasan ASEAN, festival seni pelajar Jawa-Bali dan festival karya seni tradisional daerah

anggota mitra praja utama (MPU) yang meliputi Jawa, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa

Tenggara Timur dan tuan rumah Bali.(ANT/BMA)

goesdun

17-04-2008, 03:28 PM

Gunung Agung adalah gunung tertinggi di pulau Bali dengan ketinggian 3.142 mdpl. Gunung ini

terletak di kecamatan Rendang Kab.Karangasem - Bali.


Type strato, kawah yang sangat besar dan sangat dalam, kadang-kadang melepaskan asap dan

uap air.

Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian yaitu :

Dari selatan adalah dari Selat lewat Sangkan Kuasa.

Dari tenggara ialah dari Budakeling lewat Nangka

Dari Barat daya yang merupakan jalur pendakian yang umum digunakan oleh para pendaki yaitu

dari Pura Besakih.

JALUR PURA BESAKIH

Jalur ini melewati kompleks pura Besakih, pemandangan yang sangat mengesankan disepanjang

perjalanan. Disepanjang jalur tidak terdapat mata air sehingga pendaki harus membawa bekal air.

Menjelang batas hutan terakhir terdapat mata air yang disucikan oleh masyarakat, namun tidak

boleh sembarang orang untuk ke sana.

Tidak terdapat pos khusus untuk para pendaki dan wajib melaporkan diri di kantor polisi di pintu

gerbang Pura Besakih. Untuk kelengkapan surat-surat sebaiknya siapkan surat jalan dari

sekolah/kampus atau RT/RW.

Pantangan bagi pendaki agar tidak membawa daging sapi dalam bentuk apapun. Pada saat ada

upacara besar di Pura Besakit pendaki dilarang naik.

Dari puncak gunung Agung dapat melihat puncak Gunung Rinjani yang berada di pulau
Lombok. Pada pagi udara masih bersih sehingga kita dapat memandang gunung-gunung lainnya

di pulau Bali, menjelang siang badan dan puncak Gunung Agung diselimuti awan sepanjang

hari.

goesdun

17-04-2008, 03:36 PM

Dari Kintamani, Gunung Batur terlihat kering tandus. Warnanya kecoklatan dengan hamparan

hitam pada beberapa bagian. Ketandusan itu merupakan bagian dari letusan dahsyatnya yang

menyisakan hasil endapan lahar yang membentuk batu karang dan lautan pasir.

Batur merupakan salah satu dua dari dua gunung berapi aktif di Bali. Gunung berapi satunya,

Gunung Agung, masih berada pada satu jajaran lurus dengan Batur. Namun berada pada dua

kabupaten yang berbeda. Batur di Kabupaten Bangli, sementara Agung di Kabupaten Karang

Asem. Keduanya terpisah jarak sekitar 80 kilometer.

Untuk mendaki Batur, sebenarnya ada empat jalur yang bisa dipilih.

Tetapi kebanyakan memulainya dari Pura Jati, salah satu pura terbesar di kawasan ini. Titik

pendakian ini masuk dalam wilayah Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Jaraknya sekitar 78 kilometer dari Kota Denpasar, ibukota Bali.

Begitu memasuki kawasan Pura Jati, akan terlihat kantor Pos Pelayanan Pendakian Gunung

Batur yang juga kantor The Association of Mt Batur Trekking Guide. Di sini para guide

pendakian banyak berkumpul.


Kebanyakan orang mendaki Batur pada dinihari, sekitar pukul 03.00 Wib. Setelah mendaki

sekitar dua jam, selanjutnya akan menunggu matahari terbit di puncak gunung. Rata-rata 50

orang setiap harinya berkumpul di puncak untuk mengikuti ritual menunggu sunrise itu. Akhir

pekan, justru lebih ramai lagi.

Jalur Pendakian

Jalur pendakian sebenarnya tidak begitu membingungkan. Pedoman adalah jalan yang relatif

lebih besar. Beberapa percabangan jalan umumnya merupakan jalur menuju perkampungan

maupun pertanian warga. Namun tantangan sebenarnya, adalah lintasan yang terdiri dari pasir

dan bebatuan. Batu-batu itu merupakan endapan lahar gunung yang telah membeku.

Mendaki pada pagi, sekitar pukul 09.00 Wib, panas sudah menyengat kepala. Topi dan kacamata

hitam sangat membantu mengatasi terik matahari. Terkadang hembusan angin juga membawa

serta debu yang kadang berputar membentuk seperti angin puyuh. Berputar sebentar lantas

berpendar. Hilang.

Kalau pun tidak membawa minuman, sekitar 10 menit dari titik pendakian, dapat ditemukan

sebuah warung. Setengah jam perjalanan lagi dari warung ini, akan ditemukan satu warung

lainnya. Beragam minuman dan makanan ringan tersedia. Tetapi harga memang di atas rata-rata.

Seusai melewati warung kedua, tidak akan ada lagi pepohonan penahan panas. Hanya semak

perdu dan sesekali pohon pinus setinggi dua meter yang berdiri tunggal. Berteduh di sini

sebentar memang sangat disarankan. Untuk sekedar melepas lelah. Ambil kamera dan bidik
keindahan Danau Batur dari ketinggian.

Danau menjadi demikian indah dengan komposisi Gunung Abang di belakangnya. Namun, kabut

tipis sering kali menghalangi kejernihan pandangan ke arah danau. Usai istirahat sebenar

Tanjakan yang miring serta lintasan yang berpasir, memang cukup berat untuk dilewati. Tetapi

berjalan perlahan dengan tetap berhati-hati, akan membawa kita ke pinggangan gunung. Dengan

stamina yang normal, pinggangan gunung ini dapat ditempuh sekitar satu setengah jam saja dari

titik pendakian.

Kawah

Pinggangan gunung ini merupakan tempat yang relatif datar. Ada tiga warung yang bisa

didatangi untuk sekedar mengaso. Di sekitar pinggangan ini, dapat terlihat kawah Batur dengan

diameter sekitar 400 meter. Kedalamannya tak kurang dari 100 meter. Turun melalui jalur curam

ke dalam kawah, dapat ditemukan sumber air panas dan cekungan air tawar.

Dinding-dinding puncak cukup memikat. Paduan beragam warna yang akhirnya membentuk

warna kehitaman. Dari sini dapat terlihat ada dua puncak. Di sebelah timur merupakan puncak

sebenarnya yang ditandai dengan sebuah tiang kayu dengan bendera di ujungnya. Sementara di

sebelah barat merupakan puncak satu lagi.

Mendaki ke puncak, jalanan menjadi lebih terjal. Kemiringan mencapai 70 derajat lebih. Pasir
menjadi lebih dominan. Puncak itu sendiri berupa dataran seluas sekitar 10 meter persegi. Di

bagian tertinggi, terpancang tiang bendera. Satu pura keluarga yang berupa tumpukan bebatuan,

terlihat di sekitarnya.

Berdiri di puncak, mata dapat memandang luas. Di selatan merupakan kawasan Kintamani. Di

sebelah timur terlihat Danau Batur, terus di belakangnya Gunung Abang dan Gunung Agung.

Ketiganya membentuk titik paralel dari yang terendah, hingga tertinggi, yakni Gunung Batur

yang terendah dengan ketinggian 1.771 meter dari permukaan laut (mdpl), kemudian Gunung

Abang di ketinggian 2.152 mdpl, serta Gunung Agung yang berada pada ketinggian 3.142 mdpl,

gunung tertinggi di Bali.

Jalur Turun

Jalan menuju pulang, sebaiknya menggunakan jalur yang berbeda. Selain untuk memperkaya

pandangan, juga mengindari kebosanan. Baiknya memilih jalur menuju Desa Toyo Bungkah.

merupakan bahasa setempat. Toyo airnya air dan bungkah berati batu. Jadi Toyo Bungkah berarti

air yang mengalir dari celah-celah bebatuan. Desa ini persis di tepian Danau Batur.

Titik awal turun itu, peris di belakang warung yang berada di puncak. Jalurnya tidak terlalku

ekstrim. Sepanjang perjalanan akan dapat ditemukan pohon perde eideilweis. Tumbuhan khas

pegunungan yang bunganya tidak pernah layu. Jarak tempuh hingga perkampungan sekitar satu

jam. Sekitar 20 menit menjelang sampai, akan dilewati hutan pinus.

goesdun
18-04-2008, 11:39 AM

Jumat Umanis, 18 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Gerebeg Aksara dan Kirab Pusaka - Meriahkan 100 Tahun Puputan Klungkung

Peringatan 100 Tahun Puputan Klungkung dan HUT XVI Kota Semarapura (salah satu kota

Kabupaten di Bali), 28 April 2008, dipastikan berlangsung beda dibanding sebelum-sebelumnya.

Peringatan seabad itu dipastikan sulit ditemukan lagi periode seratus tahun mendatang. Bukan

hanya seni budaya yang bakal ditonjolkan dalam perayaan itu, tetapi kental dengan nuansa

spiritual. Yang perlu dicermati adalah prosesi Gerebeg Aksara-Kirab Pusaka pada hari H-1.

Demikian disampaikan Ketua Panitia Partisipasi Masyarakat Tjokorda Gede Agung SP

didampingi Tjokorda Gede Agung SW dan Tjokorda Bagus Oka di Puri Agung Klungkung,

Kamis (17/4)

goesdun

19-04-2008, 08:55 AM

Sabtu Paing, 19 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Subak dan Budaya Agraris, "Senyawa" yang tak Terpisahkan

MENURUT Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Propinsi Bali Drs. I Nyoman Nikanaya, M.M.

dan Kasubdin Adat Istiadat Disbud Propinsi Bali Drs. IBM Mertha, M. Pd., subak dan budaya

agraris adalah sebuah "persenyawaan" yang saling menopang satu sama lain. Ibarat dua sisi mata

uang yang tak terpisahkan, lenyapnya subak secara otomatis akan mengikis pula eksistensi
budaya agraris di gumi Bali. Ketika subak makin terdesak dan terus menyusut jumlahnya

"dilahap" kegiatan alih fungsi lahan, maka harapan krama Bali tentang ajeg lestarinya budaya

agraris praktis makin menjauh. Pasalnya, denyut kehidupan budaya agraris sangat tergantung

dari eksistensi subak.

"Nonsens budaya agraris bisa tumbuh berkembang tanpa subak. Apa yang tersaji lewat beragam

aktivitas alih fungsi lahan pertanian itu sejatinya merupakan sebuah prosesi kematian bagi

budaya agraris itu sendiri," ujar Nikanaya dan Mertha kompak.

Prosesi kematian subak yang disertai dengan terkikisnya budaya agraris secara kasat mata bisa

disaksikan di Kota Denpasar. Saat ini, Denpasar tinggal menyisakan 37 subak. Dari 37 subak itu,

20% di antaranya memiliki lahan pertanian yang sangat terbatas. Bahkan, ada yang tinggal

menyisakan areal persawahan tak lebih dari dua hektar. Itu pun posisinya susah terjepit

bangunan-bangunan beton sehingga akses pengairan yang menyuplai kebutuhan air ke subak itu

praktis terhambat.

Dalam kondisi seperti itu, subak-subak itu sejatinya tinggal menunggu hari kematian tiba.

"Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya lima hingga enam subak yang luasnya beratus-ratus

hektar di wilayah Denpasar hanya tinggal nama. Lahannya sudah habis untuk kepentingan lain di

luar pertanian," kata Nikanaya yang dibenarkan oleh Mertha.

goesdun

21-04-2008, 08:51 AM

Senin Wage, 21 April 2008http://www.balipost.com/images/main/spacer.gif

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN


Info : Gelar Lestari Budaya 2008 ..Berkaca dari Pencurian Hak Cipta

SEIRING perkembangan era globalisasi, berbagai fenomena baru dalam dunia seni dan budaya

Indonesia juga bermunculan. Misalnya maraknya seni kontemporer lintas bangsa atau

munculnya aliran-aliran baru ciptaan seniman. Dalam perkembangannya, fenomena baru tersebut

tidak lepas dari belenggu masalah. Yang masih fresh yakni pencurian ataupun pengakuan bangsa

lain terhadap karya cipta warisan seni budaya Indonesia. Sebuah perhelatan bertajuk Gelar

Lestari Budaya (GLB) 2008 digelar Komite Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana,

Sabtu (19/4) kemarin di Pantai Kuta. Salah satu seni budaya asli Bali yakni baleganjur

dilombakan dengan kategori umum. GLB 2008 tersebut bukan sekadar lomba kesenian pada

umumnya. Di dalamnya terdapat idealisme dan semangat intelektual muda yang peduli akan

kelestarian warisan luhur nenek moyang. Di dalamnya pula terdapat sebuah pemberontakan ala

kaum muda ketika pemerintah dirasa kurang tanggap melindungi karya bangsa. Mahasiswa

berontak lewat karya nyata.

Ketua Panitia GLB, Eka Arya Wirata, mengatakan sebagai salah satu lembaga kemahasiswaan,

Komite Mahasiswa Fakultas Hukum Unud merasa terpanggil untuk ikut aktif dalam uapaya

melindungi dan melestarikan seni budaya Bali. Sebagai komponen masyarakat yang dipercaya

intelektualitas, mahasiswa juga dituntut memiliki peran aktif dalam aspek kehidupan masyarakat

yang salah satunya adalah seni dan budaya.

Selain itu, GLB 2008 merupakan bentuk partisipasi dan sumbangsih nyata mahasiswa dalam

menyukseskan program pemerintah ''Visit Indonesia Year 2008''. Dengan agenda rutin ini, paling

tidak mampu menarik minat wisatawan untuk lebih mendalami dan mencintai seni dan budaya

Bali. (ded)

goesdun
22-04-2008, 02:18 PM

Selasa Kliwon 22 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Rektor Termuda 36 Tahun dan Profesor Ilmu Manajemen Termuda 37 Tahun

Senin, 21-April-2008

Bali kembali mengukir prestasi di dunia pendidikan. Setelah sebelumnya menghasilkan doktor

ilmu pemerintahan termuda, kini gelar rektor termuda dan profesor termuda diraih putra Bali. Ia

adalah Prof. DR. Gede Sri Darma, S.T., M.M..

Gede Sri Darma mendapatkan dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) yakni

sebagai rektor termuda pada usia 36 tahun yang dilantik pada 23 Februari 2005, serta sebagai

guru besar (profesor) ilmu manajemen termuda pada usia 37 tahun yang dilantik pada 1 Juni

2006.

Tak hanya itu, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) sebagai lembaga yang menggunakan

rektor termuda serta menghasilkan profesor ilmu manajemen termuda juga mendapatkan

penghargaan dari Muri. Penganugerahan penghargaan Muri tersebut diberikan manajer Muri

Paulus Pangka, S.H., pada acara rapat senat terbuka Undiknas di aula Kampus Undiknas, Selasa

(15/4).

Penghargaan tersebut, menurut Paulus, adalah penghargaan yang pertama kali diberikan Muri

untuk rektor dan penyandang gelar profesor termuda. “Sebelumnya Muri belum pernah mencatat
rekor yang sama seperti ini. Pernah pada tahun 1994, kami mencatat rekor Muri dekan fakultas

ekonomi termuda dari Universitas Satya Wacana, Salatiga, Jawa Timur.

Tapi, rektor dan guru besar termuda adalah yang pertama kali,” ujar lelaki yang baru-baru ini

memberikan penghargaan Muri kepada Wali Kota Blitar sebagai wali kota yang

menyelenggarakan deteksi tumbuh kembang anak dengan peserta terbanyak, 6.005 anak.

Paulus Pangka menambahkan, penghargaan tersebut datang dari sebuah usulan masyarakat Bali.

Usulan tersebut ia tindak lanjuti dengan mengadakan penelitian selama satu tahun. “Pada Juli

2007, kami menerima usulan bahwa ada rektor dan profesor termuda. Akhirnya kami

mengadakan penelitian hingga penghargaan tersebut bisa kami berikan pada saat ini,” ujarnya.

Gelar profesor disandang Gede Sri Darma setelah mengantongi 1.382 poin. “Gelar profesor

didapat jika telah mengantongi poin minimal 850 poin,” ujar Gede Sri Darma. Berbagai

pengalaman menarik muncul saat ia menjadi rektor di usia muda serta memangku gelar guru

besar termuda. Hal itu terjadi saat ia menghadap Ditjen Dikti Depdiknas Jakarta.

“Mereka tak percaya kalau saya ini rektor. Bahkan saat penandatanganan bantuan Dikti sebesar

Rp 500 juta, panitia meminta SK rektor karena tidak percaya dengan jabatan yang saya

sandang,” ujarnya berbagi pengalaman.

Sri Darma menceritakan pengalamannya yang lain saat ia diusulkan menjadi guru besar. “Senat

akademik menganggap usulan tersebut adalah guyonan mengingat usia saya yang masih muda
untuk memangku gelar profesor,” katanya.

Mendapatkan gelar Muri adalah sebuah penghargaan baginya, meski awalnya tawaran untuk

masuk Muri ia respons dengan hati-hati. “Muri sering dikonotasikan negatif sebagai ajang

pencari popularitas. Penghargaan ini saya dapat tanpa saya sadari sebelumnya,” ujar Sri Darma.

Acara tersebut juga dihadiri wakil Kopertis Wilayah VIII Chairul Saleh. Menurutnya, Gede Sri

Darma adalah penyandang gelar profesor yang keenam di Kopertis wilayah VIII. —lik (arixs)

goesdun

22-04-2008, 04:26 PM

http://www.balitrips.net/BaliMap/distancecity.JPG

goesdun

23-04-2008, 08:11 AM

Rabu Umanis, 23 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Siswa SMAN 4 Denpasar Wakili Indonesia Dalam WSDC di Washington DC

Anak-anak SMAN 4 Denpasar kembali mewakili Indonesia dalam lomba debat bahasa Inggris

bertaraf internasional -- World Schools Debating Championship (WSDC). Debat yang akan

digelar di Washington DC pada 7-17 September 2008 mendatang itu diikuti tim dari Indonesia

atas nama AA Sagung Dwinta Kuntaladara kelas 11 IPA 6 dan Wildan kelas 11 IPA 3 (keduanya

dari SMA 4 Denpasar), dan Kristian Leonardo (Jabar) dan Adlini (NTB). Dengan tampilnya
Dwinta Kuntaladara dan Wildan, berarti hingga kini SMAN 4 Denpasar untuk ketiga kalinya

berhasil mengantarkan siswanya sebagai anggota tim Indonesia di ajang yang sama.

Sebelumnya, dalam WSDC di Korea 2007, Norma Astyari dari SMAN 4 Denpasar menjadi salah

satu wakil Indonesia. Sang Ayu Widiari, siswi SMAN 4 Denpasar, juga pernah mewakili

Indonesia.

Tidak hanya di Washington, Kuntaladara, Wildan dan anggota tim yang lain juga akan mewakili

Indonesia dalam WSDC 2009 di Yunani -- yang diperkirakan berlangsung Januari-Februari

2009.

goesdun

23-04-2008, 09:15 AM

SEJARAH KARANGASEM (AMLAPURA)

Sejarah Kerajaan Karangasem Dalam menguraikan sejarah Kerajaan Karangasem, ada dua buah

buku sumber yang dipakai sebagaimana yang ditulis oleh Agung (1991) dan Agung (2001).

Nama ‘Karangasem’ sebenarnya berasal dari kata ‘Karang Semadi’. Beberapa catatan yang

memuat asal muasal nama Karangasem adalah seperti yang diungkapkan dalam Prasasti Sading

C yang terdapat di Geria Mandara, Munggu, Badung. Lebih lanjut diungkapkan bahwa Gunung

Lempuyang yang menjulang anggun di timur laut Amlapura, pada mulanya bernama Adri

Karang yang berarti Gunung Karang. Pada tahun 1072 (1150 M) tanggal 12 bulan separo terang,

Wuku Julungwangi dibulan Cetra, Bhatara Guru menitahkan puteranya yang bernama Sri

Maharaja Jayasakti atau Hyang Agnijaya untuk turun ke Bali. Tugas yang diemban seperti

dikutip dalam prasasti berbunyi” gumawyeana Dharma rikang Adri Karang maka kerahayuan ing
Jagat Bangsul…”, artinya datang ke Adri Karang membuat Pura (Dharma) untuk memberikan

keselamatan lahir-batin bagi Pulau Dewata. Hyang Agnijaya diceritakan datang berlima dengan

saudara-saudaranya yaitu Sambhu, Brahma, Indra, dan Wisnu di Adri Karang (Gunung

Lempuyang di sebelah timur laut kota Amlapura). Mengenai hal ihwal nama Lempuyang adalah

sebagai tempat yang terpilih atau menjadi pilihan Bhatara Guru (Hyang Parameswara) untuk

menyebarkan ‘sih’ Nya bagi keselamatan umat manusia. Dalam penelitian sejarah keberadaan

pura, Lempuyang dihubungkan dengan kata ‘ lampu’ artinya ‘terpilih’ dan ‘Hyang’ berarti

Tuhan; Bhatara Guru, Hyang Parameswara. Di Adri Karang inilah beliau Hyang Agnijaya

membuat Pura Lempuyang Luhur sebagai tempat beliau bersemadi. Lambat laun Karang Semadi

ini berubah menjadi Karangasem.

Sejarah Kerajaan Karangasem tidaklah bisa dilepaskan dengan Kerajaan Gelgel terutama pada

masa puncak kebesaran di masa pemerintahan Dalem Waturenggong diperkirakan abad XV.

Dalam sejarah, kerajaan Gelgel pertama diperintah oleh putra Brahmana Pendeta Dang Hyang

Kepakisan bernama Kresna Wang Bang Kepakisan yang diberi jabatan sebagai adipati oleh Patih

Gajah Mada.

Setelah dilantik, beliau bergelar Dalem Ketut Kresna Kepakisan yang berkedudukan di

Samprangan pada tahun saka 1274 (1352 M). Dalam pengangkatan ini disertai pula dengan

pakaian kebesaran serta keris yang bernama I Ganja Dungkul dan sebilah tombak diberi nama I

Olang Guguh.

Dalem Ketut Kresna Kepakisan kemudian wafat pada tahun caka 1302(1380 M) yang

meninggalkan tiga orang putra yakni I Dewa Samprangan (Dalem Ile) sebagai pengganti raja, I

Dewa Tarukan, dan I Dewa Ktut Tegal Besung (Dalem Ktut Ngulesir). Pada saat Dalem Ngulesir

menjadi raja, pusat pemerintahan kemudian dipindahkan dari Samprangan ke Gelgel (Sweca
Pura). Beliau abiseka Dalem Ktut Semara Kepakisan pada caka 1305 (1383 M). Beliau inilah

satu-satunya raja dari Dinasti Kepakisan yang masih sempat menghadap Raja Sri Hayam Wuruk

di Majapahit untuk menyatakan kesetiaan. Di Majapahit beliau mendapat hadiah keris Ki

Bengawan Canggu yang semula bernama Ki Naga Besuki, dan karena tuahnya juga dijuluki Ki

Sudamala.

Dalem Ketut Semara Kepakisan juga sempat disucikan oleh Mpu Kayu Manis. Namun, beberapa

tahun lamanya setelah datang dari Majapahit, beliau wafat pada caka 1382 (1460 M), dan

digantikan oleh putra beliau bernama Dalem Waturenggong. Beliau ini dinobatkan semasih

ayahnya hidup pada caka 1380 (1458 M). Jaman keemasan Dalem Waturenggong dicirikan oleh

pemberian perhatian terhadap kehidupan rakyat secara lahir dan batin. Masyarakat menjadi

aman, tenteram, makmur, dan kerajaan meluas sampai ke Blambangan, Lombok, dan Sumbawa.

Dalam bidang kesusastraan juga mencapai puncak keemasan dengan lahirnya beberapa karya

sastra. Keadaan ini mencerminkan bahwa raja memiliki pribadi yang sakti, berwibawa, adil, serta

tegas dalam memutar jalannya roda pemerintahan.

Setelah wafat, Dalem Waturenggong digantikan oleh putranya yang belum dewasa yaitu Dewa

Pemayun (Dalem Bekung) dan I Dewa Anom Saganing (Dalem Saganing). Karena umurnya

yang masih muda maka diperlukan pendamping dalam hal menjalankan roda pemerintahan.

Adapun lima orang putra yang menjadi pendamping raja yaitu putra I Dewa Tegal Besung (adik

Dalem Waturenggong) diantaranya I Dewa Gedong Arta, I Dewa Anggungan, I Dewa Nusa, I

Dewa Bangli, dan I Dewa Pagedangan. Jabatan Patih Agung pada saat itu dipegang oleh I Gusti

Arya Batanjeruk dan semua kebijakan pemerintahan dipegang oleh Patih Arya Batanjeruk.

Melihat situasi seperti ini, pejabat kerajaan menjadi tidak puas. Suatu ketika disebutkan

kepekaan para pembesar istana saat raja yang masih belia itu dihadap para pembesar. Raja yang
masih suka bermain-main ke sana-ke mari selalu duduk di pangkuan Ki Patih Agung. Dalem

Pemayun duduk di atas pupu sebelah kanan dan Ida I Dewa Anom Saganing di sebelah kiri.

Kemudian kedua raja ini turun lagi dan duduk di belakang punggung Ki Patih. Isu berkembang

bahwa I Gusti Arya Batanjeruk akan mengadakan perebutan kekuasaan. Nasehat Dang Hyang

Astapaka terhadap maksud ini tidak diperhatikan oleh Ki Patih Agung sehingga kekecewaan ini

menyebabkan hijrahnya Dang Hyang Astapaka menuju ke sebuah desa bernama Budakeling di

Karangasem.

Kekacauan di Gelgel terjadi pada tahun 1556 saat Patih Agung Batanjeruk dan salah seorang

pendamping raja yaitu I Dewa Anggungan mengadakan perebutan kekuasaan yang diikuti oleh I

Gusti Pande dan I Gusti Tohjiwa. I Gusti Kubon Tubuh dan I Gusti Dauh Manginte akhirnya

dapat melumpuhkan pasukan Batanjeruk. Diceritakan Batanjeruk lari ke arah timur dan sampai

di Jungutan, Desa Bungaya ia dibunuh oleh pasukan Gelgel pada tahun 1556. Istri dan anak

angkatnya yang bernama I Gusti Oka (putra I Gusti Bebengan, adik dari I Gusti Arya

Batanjeruk) serta keluarga lainnya seperti I Gusti Arya Bebengan, I Gusti Arya Tusan, dan I

Gusti Arya Gunung Nangka dapat menyelamatkan diri berkat pohon jawawut dan burung

perkutut yang seolah olah melindungi mereka dari persembunyian, sehingga sampai kini

keturunannya tidak makan buah jawawut dan burung perkutut. I Gusti Oka kemudian mengungsi

di kediaman Dang Hyang Astapaka di Budakeling, sedangkan para keluarga lainnya ada yang

menetap di Watuaya, Karangasem. Sedikit diceritakan bahwa Dang Hyang Astapaka juga punya

asrama di Bukit Mangun di Desa Toya Anyar (Tianyar) dan I Gusti Oka selalu mengikuti

Danghyang Astapaka di Bukit Mangun, sedangkan ibunya tinggal di Budakeling membantu sang

pendeta bila ada keperluan pergi ke pasar Karangasem.

Pada waktu itu, Karangasem ada di bawah kekuasaan Kerajaan Gelgel, dan yang menjadi raja
adalah I Dewa Karangamla yang berkedudukan di Selagumi (Balepunduk). I Dewa Karangamla

inilah yang mengawini janda Batanjeruk dengan suatu syarat sesuai nasehat Dang Hyang

Astapaka bahwa setelah kawin, kelak I Gusti Pangeran Oka atau keturunannyalah yang menjadi

penguasa. Syarat ini disetujui dan kemudian keluarga I Dewa Karangamla berpindah dari

Selagumi ke Batuaya. I Dewa Karangamla juga mempunyai putra dari istrinya yang lain yakni

bernama I Dewa Gde Batuaya. Penyerahan pemerintahan kepada I Gusti Oka (raja Karangasem

I) inilah menandai kekuasaan di Karangasem dipegang oleh dinasti Batanjeruk.

I Gusti Oka atau dikenal dengan Pangeran Oka memiliki tiga orang istri, dua orang prebali yang

seorang diantaranya treh I Gusti Akah. Para istri ini menurunkan enam orang putra yaitu tertua

bernama I Gusti Wayahan Teruna dan I Gusti Nengah Begbeg. Sedangkan istri yang merupakan

treh I Gusti Akah berputra I Gusti Nyoman Karang. Putra dari istri prebali yang lain adalah I

Gusti Ktut Landung, I Gusti Marga Wayahan dan I Gusti Wayahan Bantas. Setelah putranya

dewasa, I Gusti Pangeran Oka meninggalkan Batuaya pergi bertapa di Bukit Mangun, Toya

Anyar. Beliau mengikuti jejak Dang Hyang Astapaka sampai wafat di Bukit Mangun. I Gusti

Nyoman Karang inilah yang meggantikan ayahnya menjadi raja (raja Karangasem II) yang

diperkirakan tahun 1611 Masehi.

I Gusti Nyoman Karang menurunkan seorang putra bernama I Gusti Ktut Karang yang setelah

menjadi raja bergelar (abhiseka) I Gusti Anglurah Ktut Karang(raja Karangasem III). Beliau ini

diperikirakan mendirikan Puri Amlaraja yang kemudian bernama Puri Kelodan pada pertengahan

abad XVII (sekitar tahun caka 1583, atau tahun 1661 M). I Gusti Anglurah Ktut Karang berputra

empat orang yaitu tiga orang laki-laki dan satuperempuan. Putranyayang tertuabernama I Gusti

Anglurah Wayan Karangasem, I Gusti Anglurah Nengah Karangasem, I Gusti Ayu Nyoman Rai

dan I Gusti Anglurah Ktut Karangasem. Ketiga orang putra inilah yang didaulat menjadi raja
Karangasem (raja Karangasem IV/Tri Tunggal I) yang memerintah secara kolektif sebagai suatu

hal yang dianggap lazim pada jaman itu. Pemerintahan ini diperkirakan tahun 1680-1705.

Selanjutnya yang menjadi raja Karangasem adalah putra I Gusti Anglurah Nengah Karangasem

yaitu I Gusti Anglurah Made Karang (raja Karangasem V). Selanjutnya I Gusti Anglurah Made

Karang berputra enam orang, empat orang laki-laki dan dua orang wanita. Salah seorang dari

enam putranya yang sulung bernama I Gusti Anglurah Made Karangasem Saktiyang dijuluki

Sang Atapa Rare karena gemar menjalankan yoga semadi sebagai pengikut Dang Hyang

Astapaka. Dalam keadaan atapa rare inilah beliau menghadapi maut dibunuh oleh prajurit Gelgel

atas perintah Cokorda Jambe ketika beliau kembali dari Sangeh.

Diceritakan, atas perkenan Raja Mengwi Sang Atape Rare membangun Pura Bukit Sari yang ada

di Sangeh. Sekembalinya dari Sangeh beliau sempat mampir di Gelgel yang pada waktu itu

berkuasa adalah Cokorda Jambe. Karena tingkah yang aneh-aneh di istana yang tidak bisa

menahan kencing menyebabkan terjadi salah paham, dan dianggap telah menghina raja. Maka

setelah keberangkatannya ke Karangasem, beliau dicegat di sebelah timur Desa Kusamba, di

padasan Bulatri. sebelum beliau wafat, beliau sempat pula memberikan pesan-pesan kediatmikan

kepada putranya yakni I Gusti Anglurah Nyoman Karangasem. Beliau ini kemudian dikenal

dengan sebutan Dewata di Bulatri. Peristiwa ini menyebabkan perang antara Karangasem dan

Klungkung (Gelgel) yang dikenal dengan pepet (dalam keadaan perang). Setelah gugurnya

Cokorda Jambe, maka ketegangan antara Karangasem dan Klungkung menjadi reda.

Tahta di Karangasem kemudian dilanjutkan oleh tiga orang putranya yaitu I Gusti Anglurah

Made Karangasem, I Gusti Anglurah Nyoman Karangasem, dan I Gusti Anglurah Ktut

Karangasem(raja Karangasem Tri Tunggal II) yang diperkirakan memerintah 1755-1801. Setelah

raja Tri Tunggal wafat, pemerintahan Kerajaan Karangasem dipegang oleh I Gusti Gde
Karangasem (Dewata di Tohpati) antara tahun 1801-1806. Pada saat ini Kerajaan Karangasem

semakin besar yang meluaskan kekuasaannya sampai ke Buleleng dan Jembrana.

Setelah wafat, I Gusti Gde Ngurah Karangasem digantikan oleh anaknya bernama I Gusti

Lanang Peguyangan yang juga dikenal dengan I Gusti Gde Lanang Karangasem. Kemenangan

Kerajaan Buleleng melawan Kerajaan Karangasem menyebabkan raja Karangasem (I Gusti

Lanang Peguyangan) menyingkir dan saat itu Kerajaan Karangasem dikuasai oleh raja Buleleng I

Dewa Pahang. Kekuasaan akhirnya dapat direbut kembali oleh I Gusti Lanang Peguyangan.

Pemberontakan punggawa yang bernama I Gusti Bagus Karang tahun 1827 berhasil

menggulingkan I Gusti Lanang Peguyangan sehingga melarikan diri ke Lombok, dan tahta

Kerajaan Karangasem dipegang oleh I Gusti Bagus Karang.

Ketika I Gusti Bagus Karang gugur dalam menyerang Lombok, pada saat yang sama Raja

Buleleng I Gusti Ngurah Made Karangasem berhasil menaklukan Karangasem dan mengangkat

menantunya I Gusti Gde Cotong menjadi raja Karangasem. Setelah I Gusti Gde Cotong terbunuh

akibat perebutan kekuasaan, tahta Karangasem dilanjutkan oleh saudara sepupu raja Buleleng

yaitu I Gusti Ngurah Gde Karangasem.

Pada saat Kerajaan Karangasem jatuh ke tangan Belanda pada tanggal 20 Mei 1849, raja

Karangasem I Gusti Ngurah Gde Karangasem gugur dalam peristiwa tersebut sehingga

pemerintahan di Karangasem mengalami kekosongan (vacuum). Maka dinobatkanlah raja

Mataram I Gusti Ngurah Ketut Karangasem sebagai raja di Karangasem oleh pemerintah Hindia

Belanda. Setelah berselang beberapa waktu kemudian, raja Mataram menugaskan kemenakannya

menjadi raja yaitu I Gusti Gde Putu (Anak Agung Gde Putu) yang juga disebut ‘Raja Jumeneng’,

I Gusti Gde Oka (Anak Agung Gde Oka), dan Anak Agung Gde Jelantik.

Setelah masuknya Belanda, membawa pengaruh pula dalam hal birokrasi pemerintahan. Pada
tahun 1906 di Bali terdapat tiga macam bentuk pemerintahan yaitu (1) Rechtstreeks bestuurd

gebied (pemerintahan langsung) meliputi Buleleng, Jembrana, dan Lombok, (2) Zelfbesturend

landschappen (pemerintahan sendiri) ialah Badung, Tabanan, Klungkung, dan Bangli, (3)

Stedehouder (wakil pemerintah Belanda) ialah Gianyar dan Karangasem. Demikianlah di

Karangasem berturut-turut yang menjadi Stedehouder yaitu tahun 1896-1908; I Gusti Gde

Jelantik (Dewata di Maskerdam), dan Stedehouder I Gusti Bagus Jelantik yang bergelar Anak

Agung Agung Anglurah Ktut Karangasem (Dewata di Maskerdam) antar tahun 1908-1941.

Demikian sajian ringkas sejarah Kerajaan Karangasem yang dijadikan gambaran umum kajian

pokok objek penelitian. Deskripsi historis hal ini sangat penting mengingat dalam mengupas

bagian peristiwa yang termasuk rentetan sejarah tidaklah bisa dilepaskan dari rangkaian

peristiwa yang terjadi. Sehingga dalam segi manfaat, dimensi waktu akan dapat ditangkap oleh

pembaca mengenai kurun waktu peristiwa dimaksud. Demikian pula dalam kajian ini, maka

objek penekanannya adalah saat masa raja Karangasem dinasti Tri Tunggal I yaitu I Gusti

Anglurah Wayan Karangasem, I Gusti Anglurah Nengah Karangasem, dan I Gusti Anglurah Ktut

Karangasem.

Masa Dinasti Tri Tunggal I

Masa kekuasaan Kerajaan Karangasem Tri Tunggal I menjadi sajian yang perlu mendapat

pemahaman dalam relevansinya menjabarkan objek penelitian. Ketika pemerintahan Kerajaan

Karangasem yang diperintah oleh Tri Tunggal I yaitu I Gusti Anglurah Wayan Karangasem, I

Gusti Anglurah Nengah Karangasem, dan I Gusti Anglurah Ktut Karangasem inilah muncul

mitologi Pura Bukit sebagaimana diceritakan dalam buku Kupu-Kupu Kuning. Saudara raja Tri

Tunggal yang bernama I Gusti Ayu Nyoman Rai diambil menjadi istri oleh Ida Bhatara Gde di
Gunung Agung yang kemudian melahirkan Ida Bhatara Alit Sakti yang kini bermukim di Pura

Bukit.

source : www.karangasemkab.go.id (http://www.karangasemkab.go.id/index.php)

goesdun

23-04-2008, 09:19 AM

SEJARAH LAHIRNYA BANGLI

Menurut Prasasti Pura Kehen kini tersimpan di Pura kehen,diceritakan bahwa pada zaman silam

didesa Bangli berkembang wabah penyakit yang disebut kegeringan yang menyebabkan banyak

penduduk meninggal.Penduduk lainnya yang masih hidup dan sehat menjadi ketakutan setengah

mati,sehinnga mereka berbondong-bondong meninggalkan desa guna menghindari wabah

tersebut.Akibatnya desa Bangli menjadi kosong karena tidak ada seorangpun yang berani tinggal

disana.

Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana yang bertahta kala itu dengan segala upaya berusaha

mengatasi wabah tersebut.Setelah keadaan pulih kembali,sang raja yang kala itu bertahta pada

tahun Caka 1126,tanggal 10 tahun Paro Terang,hari pasaran Maula,Kliwon,Chandra

(senin),Wuku Klurut tepatnya tanggal 10 Mei 1204,memerintahkan kepada putra-putrinya yang

bernama Dhana Dewi Ketu agar mengajak penduduk ke Desa Bangli guna bersama-sama

membangun memperbaiki rumahnya masing-masing sekaligus menyelenggarakan

upacara/yadnya pada bulan Kasa, Karo, katiga, Kapat, Kalima, Kalima, Kanem, Kapitu, kaulu,
Kasanga, Kadasa, Yjahstha dan Sadha. Disamping itu beliau memerintahkan kepada seluruh

pendududk agar agar menambah keturunan di wilayah Pura Loka Serana di Desa Bangli dan

mengijinkan membabat hutan untuk membuat sawah dn saluran air. Untuk itu pada setiap

upacara besar penduduk yang ada di Desa Bangli harys sembahyang.

Pada saat itu juga, tanggal 10 Mei 1204, Raja Idha Bhatara Guru Sri Adikunti Katana

mengucapkan pemastu yaitu:

"Barang siapa yang tidak tunduk dan melanggar perintah, semoga orang itu disambar petir tanpa

hujan atau mendadak jatuh dari titian tanpa sebab, mata buta tanpa catok, setelah mati arwahnya

disiksa oleh Yamabala, dilempar dari langit turun jatuh ke dalam api neraka".

Bertitik tolak dari titah-titah Sang Raya yang dikeluarkan pada tanggal 10 Mei 1204, maka pada

tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Bangli.

LAMBANG DAERAH

http://www.banglikab.go.id/images/halaman/Logo.gif

LAMBANG DAERAH

1 Arti Lambang Daerah

Lambang Daerah Kabupaten Bangli ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Kabupaten Bangli

Nomor 8/PERDA/1976 tanggal 20 September 1976 dan disahkan oleh Menteri Dalam Negeri
dengan Surat Keputusan Nomor:PEM.10/43/39-239 tanggal 9 September 1977.

Lambang Daerah Kabupaten Bangli berbentuk perisai segi lima sama sisi tersebut terdapat

lukisan-lukisan yang merupakan unsure-unsur lambang sebagai berikut :

Bagian dan Susunan Lambang

a. Lambang Daerah terdiri atas 4 (empat) bagian yaitu :

1. Daun Lambang

2. Bagian atas berisi gambar

- Bintang

- Sinar

3. Bagian tengah berisi gambar

- Meru

- Padi Kapas

- Gunung dan Danau

- Candi Bentar (Apit Surang)

- Langit

- Rantai

4. Bagian bawah berisi gambar

- Daun Jarak

- Tanah Daratan

- Pita
b. Masing-masing bagian disusun sedemikian rupa sehingga :

Bintang terletak dibagian atas dengan latar belakang sinar

Meru terletak ditengah-tengah tepat dibawah Bintang dengan dasar/pundamen bertuliskan

"BANGLI" diapit Candi Bentar dengan latar belakang Gunung, Danau dan Langit cerah

dilingkari Padi Kapas dan Rantai dibawahnya.

Daun Jarak dengan latar belakang Tanah Daratan dan Pita bertuliskan 'BHUKTI MUKTI

BHAKTI' terletak dibagian bawah Bentuk Isi dan Warna Lambang

a. Daun Lambang

Bentuknya perisai segi lima sama sisi dengan warna dasar hitam bertepi kuning

b. Bintang dan Sinar

Bintang bersudut lima dengan warna kuning emas dan sinar berwarna putih

c. Meru

Meru dengan atap bertingkat (tumpang) 9 (sembilan) berwarna hitam

d. Candi Bentar

Berwarna Kuning

e. Gunung, Danau dan Langit

Gunung berwarna biru, Danau berwarna biru muda dengan tiga riak gelombang berwarna putih

dan langit berwarna putih cerah.

f. Padi Kapas dan rantai

Padi berwarna kuning, Kapas berwarna hijau dan putih dan Rantai berwarna merah

g. Daun Jarak

Berwarna merah
h. Pita

Berwarna merah dengan tepi dan tulisan berwarna kuning

Dari bagian, bentuk isi dan warna lambang Daerah Kabupaten Bangli tersebut diatas mempunyai

makna dan arti sebagai berikut :

1 Arti Warna Lambang

Warna Hitam mengandung arti keteguhan/keabadian (kelanggengan)

Warna Putih mengandung arti kesucian

Warna Kuning mengandung arti keluhuran

Warna Biru mengandung arti kejujuran

Warna Hijau mengandung arti kemakmuran

Warna Merah mengandung arti keberanian

2 Makna dan Arti Lambang

Daun Lambang berbentuk perisai segi lima sama sisi melambangkan Dasar Falsafah Negara

Kesatuan Republik Indonesia Pancasila, dimana Daerah merupakan bagian wilayahnya.

Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Sinar dan Langit melambangkan kecerahan dan kecemerlangan

Meru melambangkan wujud keagamaan / adat istiadat

Candi Bentar (Apit Surang) melambangkan kebudayaan

Gunung, Danau, Daratan, Padi dan Kapas melambangkan keadaan alam dan kemakmuran

sedangkan Gelombang Air Danau melambangkan gerak yang dinamis.


Rantai melambangkan persatuan

Daun Jarak melambangkan sejarah dan lahirnya nama Bangli

Dasar Meru bertuliskan 'BHUKTI MUKTI BHAKTI' mengandung arti /makna suatu pengabdian

berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tanah Air (Negara/daerah) untuk mewujudkan cita-

cita luhur yaitu masyarakat adil dan makmur secara lahiriah (bhukti) maupun batiniah (mukti).

Sedangkan jumlah bilangan pada sisi lambang mempunyai ketentuan sebagai berikut :

Kapas berjumlah 17 (tujuh belas)

Rantai berjumlah 8 (delapan)

Bintang berjumlah 1 (satu)

Tingkatan Atap Meru berjumlah 9 (sembilan)

Butiran-butiran Padi berjumlah 45 (empat puluh lima)

Sehingga rangkaian bilangan tersebut diatas bermakna Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia tanggal 17-8-1945

Sehingga dengan demikian Lambang Daerah Kabupaten Bangli melukiskan :

"Dengan berdasarkan Falsafah Pancasila sebagai landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia

dimana Rakyat Daerah Kabupaten Bangli dengan segala aktifitas dan gerak yang dinamis terus

maju demi pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tanah Air (Negara/Daerah) untuk

mewujudkan cita-cita luhur yang lebih cerah yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur baik

lahiriah maupun batiniah".


source : www.banglikab.go.id (http://www.banglikab.go.id/)

goesdun

23-04-2008, 09:33 AM

VISI DAN MISI KABUPATEN BULELENG

Visi

Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Buleleng adalah: Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Buleleng yang dilandasi sikap dan prilaku yang sesuai dengan falsafah tri hita karana dengan

senantiasa berpegang pada toleransi, demokrasi dan kemandirian dalam kerangka negara

kesatuan Republik Indonesia .

Misi

Guna Mewujudkan VISI tersebut di atas, maka misi Pembangunan Daerah Kabupaten Buleleng

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Meningkatkan profesionalisme aparatur Pemerintah yang diwujudkan dalam kejujuran

loyalitas, disiplin, transparansi dan akuntabilitas.

3. Meningkatkan pemanfaatan potensi desa adat dan masyarakat untuk mampu membangun

secara mandiri.

4. Meningkatkan pemanfaatan potensi daerah, baik sumber daya alam maupun sumber daya

manusia untuk pembangunan yang berkelanjutan berwawasan budaya dan lingkungan dalam

pertanian, industri, pariwisata, dan bidang-bidang lainnya.


5. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber dana untuk kesejahteraan masyarakat.

6. Menegakkan supermasi hukum, meningkatkan ketahanan politik yang beretika dan bermoral,

serta memantapkan keamanan, ketertiban dan ketentraman.

ARTI LAMBANG KOTA SINGARAJA

http://www.bulelengkab.go.id/images/logo_buleleng.gif

Ditetapkan dengan Perda Kabupaten Buleleng, tanggal 25 April 1968 Nomor : 11/DPRD-

GR/PER/29 dan disahkan oleh Mendagri dengan Surat Keputusan tanggal 19 November 1968

No. Pemda 10/29/35-323 .

DALAM ARTI NASIONAL

Bangunan Tugu atau Yupa berdasarkan segi lima : melambangkan dasar falsafah Negara

Republik Indonesia yaitu Pancasila.

Singa Ambara, bersayap tujuh belas helai : melambangkan tanggal atau hari Proklamasi yaitu

tanggal 17. Buleleng atau jagung dengan daun delapan helai : melambangkan bulan yang ke

delapan yaitu Agustus.

Butir-butir Buleleng atau Jagung Gembal berjumlah empat puluh lima butir : melambangkan

tahun Proklamasi yaitu tahun 1945. Dari No. 1 sampai 4 jika dirangkaikan melambangkan jiwa

proklamasi 17 Agustus 1945 yang berdasarkan Pancasila.

DALAM ARTI DAERAH

Yupa Padmasana yang berbentuk segi lima : melambangkan falsafah negara RI yaitu Pancasila.

Arca Singa-Raja yang bersayap : sebagai lambang nama kota Daerah Kabupaten Buleleng yang
terbentang dari Timur ke Barat

Buleleng atau Jagung Gembal yang dipegang tangan kanan singa itu : melambangkan nama

Daerah Kabupaten yaitu : Buleleng yang dipegang oleh Kota Singaraja.

Moto “Singa Ambara Raja” : melambangkan kelincahan dan semangat kepahlawanan rakyat

Buleleng.

Sembilan helai Kelopak Bunga Teratai : melambangkan sembilan kecamatan yang ada di Daerah

Tingkat II Buleleng.

Tiga Ekor Gajah Mina : melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kepandaian rakyat

Buleleng.

Tiga buah permata yang memancar berkilau-kilauan : melambangkan kewaspadaan dan kesiap

siagaan rakyat Buleleng.

Jumlah bulu sayap yang besar dan yang kecil tiga puluh helai yaitu : sayap jajaran yang pertama

banyaknya 5 helai, kedua banyaknya 7 helai, ketiga banyaknya 8 helai dan sayap jajaran yang

keempat banyaknya 10 helai. Melambangkan tanggal atau hari lahirnya kota Singaraja.

Tiga puluh tulang pemegang bulu sayap : melambangkan bulan yang ketiga atau bulan Maret

yaitu bulan lahirnya kota singaraja.

Rambut, bulu gembal, bulu ekor Singa yang panjang-panjang jumlah seribu enam ratus empat

helai : melambangkan tahun lahirnya kota Singaraja.

Dari No. 8 sampai 10 jika dirangkaikan melambangkan tanggal 30 Maret 1604 hari lahirnya

Kota Singaraja.

Lambang Daerah Kabupaten Buleleng dalam bentuk Panji mempergunakan dasar warna biru

cemerlang. Melambangkan warna pikiran yang taat, cinta dan berbakti ke hadapan Ida Sang

hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa.


Singa Ambara atau Singa Bersayap berwarna merah hidup : melambangkan warna pikiran yang

bersemangat dalam keperwiraan.

Warna putih bersih : merupakan simbul hati nurani yang sangat bersih dan jujur.

Warna hitam adalah : lambang kemarahan dan siap maju bila diganggu.

Motto “Singa Ambara Raja: melambangkan kelincahan dan semangat kepahlawanan rakyat

Kabupaten Buleleng.

source : www.bulelengkab.go.id (http://www.bulelengkab.go.id/)

goesdun

23-04-2008, 09:36 AM

SEJARAH KLUNGKUNG

Pengungkapan sejarah Klungkung dalam periode tertentu yaitu dari smarapura

Sampai Puputan Klungkung , berlangsung selama 222 tahun diharapkan dapat membuka bidang

penelitian dan penulisan sejarah lokal Indonesia. Kerajaan Klungkung berdiri bersamaan dengan

dibangunnya kroton Smarapura tahun 1686

Dan diakhiri dengan Puputan Klungkung tahun 1908 sebagai Kerajaan terakhir di Bali yang

melakukan perlawanan dengan cara puputan dalam mempertahankan eksistensinya sebagai

kerajaan yang merdeka terhadap meluasnya praktek politik kolonial Belanda di Nusantara.

Dengan mengungkap sejarah Klungkung secara perosesual dan secara struktural maka kerangka

sejarah lokal di indonesia akan makin tampak variasinya disetiap lokal. Tiap - tiap lokal

memiliki cara - caranya sendiri untuk membangun kerajaannya dan kemudian mengadakan

perlawanan terhadap kolonialisme di Indonesia.

Beberapa permasalahan yang telah diajukan pada bab pendahuluan perlu diberikan kerangka
pemecahan. Pengungkapan masalah-masalah proses berdirinya kerajaan Klungkung, struktur

pemerintahan kerajaan, hubungan kerajaan Klungkung terhadap kolonialisme Belanda,

semuanya bertuijuan ingin memahami sikap para pelaku sejarah kerajaan atau dinamika intern

kerajaan Klungkung pada jamannya. Di situ tampak juga sikap- sikap yang reaktip dan selektip

pada jamannya. Ia akan terikat kepada tiga dimensi waktu yaitu waktu lampau, waktu sekarang,

dan waktu yang akan datang.

Dua makna dapat dipetik dari pengungkapan sejarah Klungkung dalam kesimpulan ini dan

sekaligus dimaksud untuk memberi pemecahannya, yaitu sejarah Klungkung dalam kerangka

sejarah Indonesia, dan sejarah Klungkung adalah satu bentuk kepribadian bangsa Indonesia.

Makna pertama menitik beratkan kepada dimensi waktu lampau untuk memetik niali-nilai

historis dalam konteks sejarah Indonesia. Sedangkan makna ke dua lebih menekankan pada

dimensi waktu sekarang dan yang akan datang untuk memetik nilai-nilai di dalam sejarah

Klungkung terutama nilai puputan sebagai satu bentuk kepribadian bangsa Indonesia yang

bermanfaat dalam mengisi kemerdekaan dengan segala aktivis yang dilancarkan seperti

pembangunan danmodernisasi itu sendiri. Oleh karena pembangunan dan modernisasi yang

diterapkan senantiasa mempunyai implikasi etis, maka perlu dikembangkan pembangunan dan

modernisasi yang berwajah manusiawi. Salah satu nilai manusiawi atau kepribadian nasional

dapat digaliu dari sejarah daerahnya.

Sejarah Klungkung dalam kerangka sejarah Indoneia.

Wilayah Indonesia tidak merupakan konteks historis yang statis. Sebagai rangkaian hubungan-

hubungan menunjukkan dinamika yang disebabkan oleh penggeseran dalam hubungan antara
daerah-daerah. Konfigurasi antar daerah inilah yang menjadi kerangka sejarah Indonesia sebagai

kesatuan. Sementara itu tidak boleh diabaikan kekuatan-kekuatan historis yang datang dari luar

sebagai akibat dari rantai hubunmgan komersial selama periode V. O. C. dan kemudian

perluasan kekuasaan Hindia Belanda yang berpusat di Batavia. Apabila kita melihat darerah

perdagangan budak sebagai suatu unit fungsional, maka wilayah kerajaan Klungkung menjadi

sub unit dari hubungan komersial pada jamannya. Begitu juga apabila dilihat raksi-reaksi yang

muncul berupa perlawanan yang dilakukan kerajaan Klungkung baik pada waktu Perang

Kusamba tahun 1849 maupun Puputan Klungkung tahun 1908 sebagai unit fungsional, maka

wilayah kerajaan Klungkung menjadi sub unit dari sejarah Indonesia sebagai unit.

Sesuai dengan perspektif Indonesiasentris yang muncul, terutama hendak menempatkan peranan

bangsa Indonesia sendiri sebagai fokus proses sejarah, maka peranan kerajaan Klungkung selama

222 tahun beserta rangkaian historis yang melekat padanya tidak bisa diabaikan dari konteks

sejarah Indonesia. Dapat dikatakan bahwa pada tingkat lokal seperti di Klungkung praktek

politik kolonial tampak dengan jelas. Dinamika interen kerajaan Klungkung tampak jelas dalam

sikapknya yang reaktip dan selektip dengan perlawanan yang dilakukan terhadap praktek -

praktek politik kolonial Belanda. Dalam hubungan ini persoalan yang menarik ialah bagaimana

kesatuan sosio-kultural kerajaan Klungkung mempertahankan dirinya dalam menghadapi

pengaruh-pengaruh dari luar, kolonialisme Belanda.

Dengan pendekatan struktural dapat diungkapkan bahwa sebelum periode kolonial, kerajaan

Klungkung memiliki sistem sosio-kulturalnya sendiri yang banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur

Hindu dan tradisi Majapahit. Sedangkan selama periode kolonial yang ditandai oleh hubungan-

hubungan dan intervensi kekuasaan kolonial yang semakin intensif, maka sejarah Klungkung
berfokus pada aktivitas perlawanan kerajaan Klungkung terhadap kolonialisme .

Sebagai sebuah kerajaan secara struktur tampak unsur-unsur yang saling mengait di dalamnya.

Hubungan antara kepemimpinan raja, Dewa Agung sebagai penjelmaan Wisnu [ gusti ] dengan

rakyat [ kaula ] atau bagawanta [ surya ] dengan raja dan rakyatnya [ sisya ]. Stratifikasi sosial

yang dipengaruhi oleh Hinduisme dengan pembagian yang mirip dengan kasta-kasta di India.

Tradisi-tradisi kerajaan seperti ;tawan karang, mesatia, penobatan raja, hubungan dengan

kerajaan-kerajaan laiannya, kerja sama antara kerajaan-kerajaan Bali dalam menghadapi musuh

dari luar, hubungan kerajaan Klungkung dengan pemerintah Hindia Belanda . Tradisi -tradisi

Majapahit seperti pusaka-pusaka keraton seperti keris dan tombak, asal usul keturunan raja

bersal dari Majapahit.

Masayarakat kerajaan tradisional di Klungkung ternyata memperlihatkan cirri-ciri masyarakat

yang bertingkat-tingkat sesuai dengan golongan-golongan yang ada. Golongan sebagai unsure

justru memperlihatkan saling terkaitnya antara golongan dalam pelbagai bidang kehidupan dan

secara bersama-sama membentuk satu struktur. Dalam situasi sosio-kultural seperti inilah

kelompok elite yang memimpin tumbuh dan dibesarkan serta berpengaruh di masyarakat.

Pengaruh yang sangat kuat tampak jelas dalam peran yang dimainkan oleh elite politik dan

religius senantiasa bias dikembalikan pada golongan brahmana. Raja-raja yang memerintah

sampai raja terakhir yaitu Dewa Agung Jambe dengan para kerabatnya yang memegang

kekuasaan disatu pihak dan Bagawanta dipihak lain memiliki posisi sentral dalam pemerintahan

di Klungkung, Posisi sentral kelompok pemimpin ini diperkuat lagi dengan adanya bentuk-

bentuk kepercayaan yang bersifat magis. Kepercayaan terhadap kekuatan magis dan kitos

tentang tokoh pemimpin terutama sangat menonjol sekitar pribadi raja, Dewa Agung, yang
dianggap sebagai penjelmaan Wisnu. Benda-benda pusaka seperti keris, tombak dan meriam I

Seliksik memegang peranan penting dalam menamhbah kewibawaan raja, yang memerintah.

Cara bertahan dan melawan kerajaan Klungkung terutama terhadap ekspedisi-ekspedisi militer

Belanda tidak bias dicari dalam kondisi fisiknya saja, tetapi harus dicari juga dalam kondisi non

fisik yang meliputi ideology dan system kepercayaan, kondisi politik, ekonomi dan social budaya

kerajaan, kepemimpinan, pengerahan laskar dan sebagainya. Kondisi-kondisi tersebut saling kait

mengait dan telah mematangkan situasi untuk kemudian meletus menjadi perlawanan yang amat

spontan.

Kondisi politik yang telah mematangkan situasi perlawanan ialah usaha-usaha untuk

mengurangi9 dan menyerahkan kedaulatan kerajaan Klungkung ke dalam wilayah Hindia

Belanda, seperti perjanjian tahun 1841 yang disodorkan oleh Gubernemen Belanda kepada Dewa

Agung di Klungkung. Dua Tahun kemudian yaitu pada tanggal 24 Mei 1843 diadakan perjanjian

penghapusan tradisi tawan karang kerajaan Klungkung. Perjanjian ini telah menimbulkan rasa

tidak senang dikalangan pejabat kerajaan seperti Dewa Agung Istri Balemas, Dewa Ketut Agung,

Anak Agung Made Sangging dan pengikutnya. Ditambah dengan sebab-sebab lainnya seperti

perampasan dua buah kapal yang kandas di Bandar Batulahak (Kusamba)keterlibatan laskar

Klungkung dalam perang antara Buleleng dengan Militer Belanda di Jagaraga Tahun 1848 -

1849 mempertajam permusuhan antara pihak Belanda dengan pihak kerajaan Klungkung.

Permusuhan dan rasa tidak puas Dewa Agung Istri Balemas memuncak, dan akhirnya meletus

menjadi perang terbuka yaitu perang Kusamba Tahun 1849. Pada perang itulah Jendral Michiels

tewas sebagai pimpinan ekspedisi militer Belanda.

Yang menarik dari peristiwa perang Kusamba menurut sumber penulis Belanda ialah munculnya

tokoh wanita yaitu Dewa Agung Istri Balemas sebagai seorang sebagai seorang wanita yang
sangat benci dan menentang intervensi Belanda dan ia dianggap pemimpin golongan yang

senantiasa menggagalkan perjanjian perdamaian dengan pihak Belanda. Beberapa wanita di

daerah-daerah lainnya di Nusantara yang termasuk yang termasuk tipe wanita seperti Dewa

Agung Istri Balemas yang menarik perhatian penulis Belanda justru karena mereka melawan,

menentang Belanda dapat disebutkan seperti Cut Nyak Dien dan Cut Meutia di Aceh, R A Nyai

Ageng Serang di Jawa Tengah dan Martha Christina Tiahahu di Maluku.

Diawal Abad ke - 20 disodorkan lagi perjanjian tentang Tapal Batas antara Kerajaan Gianyar

dengan Kerajaan Klungkung, tepatnya pada tanggal 7 Oktober 1902. Setelah penandatanganan

perjanjian Tapal Batas timbul perselisihan antara kerajaan Klungkung dengan Gubernemen

mengenai Daerah Abeansemal, Vasal Kerajaan Klungkung yang berada di daerah kerajaan

Gianyar. Dukungan raja Klungkung terhadap meletusnya perang Puputan di kerajaan Badung

Tahun 1906 ditambah lagi menandatangani perjanjian tanggal 17 Oktober 1906 tentang

kedaulatan Gubernemen atas kerajaan Klungkung menambah rasa benci dikalangan pembesar-

pembesar kerajaan seperti Cokorda Gelgel dan Dewa Agung Smarabawa yang sejak semula

menolak menandatangani kontrak politik itu. Perjanjian yang disebut terakhir ini telah

menurunkan status kenegaraan dan politik kerajaan Klungkung sebagai sesuhunan raja-raja Bali.

Hal ini memperkuat sikap menentang Dewa Agung dan kalangan pembesar kerajaan yang

memuncak pada perlawanan Puputan Klungkung tahun 1908. Perjanjian ini menunjukkan bahwa

intervensi Belanda makin kentara dirasakan oleh I Dewa Agung dan pembesar kerajaan.

Pengurangan pemasukan bagi kas kerajaan dan pembatasanhak berniaga kerajaan dirasakan

sangat merugikan kerajaan.

Kondisi social budaya tampak makin goyahnya nilai-nilai tradisi karena makin meluasnya

pengaruh kehidupan barat. Penghapusan adat mesatia di kerajaan Klungkung pada tahun 1904
merupakan bukti makin meluasnya pengaruh kehidupan barat. Dewa Agung dan pembesar dan

pembesar kerajaan Klungkung timbul rasa khawatir akan punahnya nilai-nilai kehidupan

tradisional mereka. Dalam hal ini ikatan tradisional dalam bentuk ketaatan terhadap atasan

(kawula Gusti) merupakan factor kuat bagi terlaksanannya ajakan untuk menentang dan

melawan.

Sistem kepercayaan yang sangat dipengaruhi oleh agama Hindu ternyata memegang peranan

penting dan telah mewarnai tindakan perlawanan baik perang Kusamba maupun Puputan

Klungkung. Kepercayaan terhadap karmapala mendorong para pengikut.

source : www.klungkungkab.go.id (http://www.klungkungkab.go.id/)

goesdun

23-04-2008, 10:34 AM

TAHAPAN-TAHAPAN PENTING PILGUB BALI 2008

Pemutakhiran Data Pemilih

Pengumuman Daftar Pemilih Sementara tanggal 2-11 Mei 2008

Perbaikan Daftar Pemilih Sementara tanggal 12-14 Mei 2008

Pencatatan Daftar Pemilih Tambahan tanggal 15-17 Mei 2008

Pengumuman Daftar Pemilih Tambahan tanggal 18-20 Mei 2008

Pengumuman Daftar Pemlih Tetap tanggal 24-26 Mei 2008 Pencalonan

Pengambilan Formulir Calon tanggal 5-11 April 2008


Pendaftaran Pasangan Calon tanggal 12-18 April 2008

Pengumuman Pasangan Calon yang memenuhi persyaratan tanggal 15-19 Mei 2008

Penentuan Nomor Urut Calon tanggal 20-26 Mei 2008 Kampanye

Kampanye tanggal 22 Juni-5 Juli 2008

Masa Tenang tanggal 6-8 Juli 2008 Pemungutan Suara

9 Juli 2008 pukul 07.00-13.00 wita Penetapan Pemenang

19-21 Juli 2008

Ingat:

Hanya pemilih yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) berhak memilih.

Periksa nama anda dan keluarga dalam DPS (Daftar Pemilih Sementara) di PPS kelurahan/desa

setempat.

Apabila nama anda belum tercatat, segera mendaftar pada PPS (Panitia Pemungutan Suara)

setempat, dengan membawa kartu identitas anda.

goesdun

24-04-2008, 08:26 AM

Kamis Paing, 24 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info :Spanyol Siap Berinvestasi di Bali


Asosiasi investor Spanyol dipimpin oleh Fernando Alonso, Rabu (23/4) kemarin menghadap

Gubernur Bali didampingi oleh Kadiparda Bali Gde Nurjaya dan Karo Humas dan Protokol

Nyoman Puasha Aryana di Kantor Gubernur Bali. Alonso menjelaskan, telah tergabung beberapa

pengusaha besar di Spanyol untuk melakukan investasi di Bali khususnya di bidang pariwisata,

infrastruktur dan kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, selain memperkenalkan staf yang akan

menindaklanjuti dan bertanggung jawab terhadap rencana investasi tersebut, Alonso juga

meminta penjelasan Gubernur terkait potensi Nusa Penida. Nusa Penida sebagai salah satu

daerah pariwisata di Bali dengan wisata tirtanya, diakui Alonso, telah menarik perhatian para

investor Spanyol untuk menanamkan investasinya. Investasi tersebut akan diarahkan bagi

pembangunan jalan serta dermaga kapal pesiar.

Menanggapi rencana investasi tersebut, Gubernur Bali Dewa Beratha menyambut baik dan

menjelaskan, ke depan, Nusa Penida dengan potensi air yang melimpah serta telah tersedianya

dermaga penyeberangan akan menjadi primadona bagi investor asing dan perkembangan

pariwisata. Keberadaan investor akan sangat diperlukan oleh pemerintah dalam melanjutkan

beberapa proyek pembangunan mengingat pemerintah memiliki keterbatasan dalam penyediaan

dana.

Gubernur juga mengundang kembali Alonso dan kawan-kawan untuk meninjau dan menjajaki

pembangunan serta kemungkinan berinvestasi pada dermaga kapal pesiar yang saat ini tengah

dalam masa pembangunan di kawasan Tanah Ampo, Manggis, Karangasem. Gubernur juga

menyampaikan bahwa pemerintah siap memberikan dukungan sesuai dengan peraturan yang ada.

(r/*BaliPost)

goesdun

24-04-2008, 08:33 AM
http://www.kompas.com/data/photo/2008/04/23/011736p.jpg

KOMPAS/AGNES SUHARSININGSIH

(http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/23/04180818/keindahan.bawah.laut.bali.s

emakin.terancam#)

Sepasang wisatawan asing sedang menikmati "Dolphin Tour" di kawasan Pantai Lovina,

Kalibukbuk, Buleleng, Bali.

SANUR, Fenomena pemanasan global yang diperburuk dengan aktivitas manusia yang

cenderung berlebihan serta tidak ramah lingkungan semakin mengancam keberadaan kawasan

pantai dan bawah laut di sejumlah kawasan di Pulau Bali. Jika kondisi itu terus berlanjut,

dikhawatirkan daya tarik Bali sebagai pusat pariwisata dunia lama kelamaan akan pudar. Kondisi

ini juga akan merugikan nelayan Bali di waktu-waktu yang akan datang.Beberapa tahun terakhir,

tingkat pemutihan karang semakin parah terjadi di Amed, ujung timur Pulau Bali di Kabupaten

Karangasem, serta di kawasan Bali Barat (Kabupaten Jembrana dan Buleleng).

Namun, menurut Ketut Sudiarta, peneliti karang yang juga staf pengajar di Jurusan Perikanan

dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Bali, sebenarnya pemutihan

karang telah terjadi hampir di seluruh kawasan di luar dua kawasan terparah itu, termasuk Nusa

Penida dan Nusa Dua yang merupakan salah satu pusat pariwisata di Pulau Dewata.

Salah satu indikasi yang digunakan untuk melihat kondisi karang adalah dengan melihat tingkat

rata-rata tutupan karang hidup (cover life). Menurut Sudiarta, hampir di kawasan itu, tingkat

rata-rata tutupan karang hidup semakin turun.


Di Amed, misalnya, tahun 1997 -- sebelum peristiwa pemutihan massal akibat El Nino yang

terjadi denga sebaran geografis terluas di Samudera Hindia -- tutupan karang hidup mencapai

48,6 persen pada kedalaman tiga dan tujuh meter. Namun, di era tahun 2000 rata-rata tutupan

karang hidup di kawasan itu di bawah 15 persen. Kondisi yang mirip ditemui di kawasan Bali

Barat. Jika sebelum tahun 1997, rata-rata tutupan karang hidup mencapai 43,5 persen, maka

dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir tinggal di bawah 35 persen.

“Kasus-kasus pemutihan karang ternyata berlanjut dengan kematian, sementara laju pemulihan

yang ditandai dengan tumbuhnya koloni baru, berlangsung sangat lambat. Pengaruh suhu yang

terus meningkat semakin mengkhawatirkan, terutama melihat dari skalanya yang meluas,” kata

Sudiarta di Denpasar, Selasa (22/4).

Bersih laut

Ketut Ena Partha, pemilik Ena Dive Center and Water Sport di kawasan Sanur, mengungkapkan

kondisi bawah laut di Bali semakin terancam akibat abrasi maupun aktivitas manusia, salah

satunya penangkapan ikan hias dengan zat kimia. Senada dengan Sudiarta, kerusakan terparah

alam bawah laut Bali terjadi di sekitar pusat pariwisata.

Sejak lima tahun terakhir, didukung sejumlah perusahaan khususnya yang bergerak di bidang

menyelam dan olahraga air di Bali dan Jakarta, Ena mendorong pemeliharaan sekaligus

penanaman kembali terumbu karang, khususnya di kawasan perairan Sanur yang memanjang

sekitar lima kilometer di timur Denpasar.


Untuk memeringati Hari Bumi, kemarin ia mengajak puluhan aktivis lingkungan hidup

melakukan aksi bersih laut dan penanaman terumbu karang di Sanur. Para aktivis itu antara lain

terdiri dari unsur jurnalis, mahasiswa, pengusaha, instruktur selam, dan wisatawan asing. Mereka

mengenakan pakaian menyelam, lengkap dengan peralatannya, melakukan kegiatan itu pada

kedalaman sekitar 9 meter sekitar 400 meter dari Pantai Sanur. Tujuannya membersihkan

terumbu karang dari sampah-sampah plastik yang menempel dan mengganggu pertumbuhan

terumbu karang.

Sementara untuk penanaman terumbu karang, digunakan media sebuah kerangka besi setengah

lingkaran (rumpon) dengan diameter 2,5 meter dan tinggi 1,75 meter. Bibit terumbu karang

ditempelkan pada kerangka yang bentuknya menyerupai kubah tersebut.

“Cuma dalam tiga bulan saja, karangnya bisa tumbuh tiga kali lipatnya. Harapannya, kerusakan

terumbu karang di bawah laut Bali dapat teratasi,” ujar Ena yang mengaku menyisihkan Rp

10.000 untuk upaya konservasi bawah laut itu. Uang itu diambil dari jasa wisatawan yang

menyelam bersama perusahaannya.

Salah seorang wisatawan asal Kanada Harold Friedrich mengaku senang bisa berpartisipasi

dalam peringatan hari bumi di Bali. Sebagai wisatawan yang sudah beberapa kali mengunjungi

Bali, ia sangat mendukung upaya konservasi bawah laut di Pulau Dewata.

“Bali harus bisa jadi pemimpin dalam upaya penyelamatan alam bawah laut di Indonesia. Hal

semacam ini harus dilakukan pihak-pihak secara lebih luas,” kata Harold. *BEN

source : KOMPAS

goesdun
25-04-2008, 08:11 AM

Jumat Pon, 25 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info :KNKT Selidiki Penyebab Heli Jatuh

Penyebab jatuhnya pesawat helikopter milik PT Air Bali di persawahan Pantai Lebih, Gianyar,

Rabu lalu diperkirakan akibat lose power (berkurangnya tenaga) pada mesin pesawat saat

melakukan penerbangan. Penyebabnya masih dilakukan investigasi Komisi Nasional

Keselamatan Transportasi (KNKT).

http://www.balipost.com/balipostcetak/2008/4/25/KNKT.JPG

Kamis (24/4) kemarin, KNKT mendatangkan tiga orang tim investigasi guna menyelidiki

penyebab jatuhnya pesawat yang ditumpangi empat wisatawan kewarganegaraan Amerika itu.

Tim Investigasi KNKT dipimpin Marsekal Muda (Purn) TNI H. Tatang Kurniadi dengan dua

anggota, Kepten Toos Sanditioso (penerbang) dan Sulaiman (Struktur STP Tanggerang).

Ketua Tim yang datang mendahului, langsung ke lokasi melihat pesawat. Melihat kondisi

pesawat, Kurniadi mengatakan analisa sementara pesawat tersebut hanya melakukan pendaratan

darurat. Hal ini disebabkan lose power pada mesin heli. ''Hal ini juga dapat dilihat dari kerusakan

yang terjadi pada ekor heli,'' jelasnya. Lose power, katanya bisa terjadi akibat kerusakan mesin

itu sendiri, pesawat tertabrak burung, hujan es, debu-debu rumput yang naik merusak mesin,

termasuk juga karena angin kencang.

Heli tipe BEL 206 Jet Ranger warna Hitam dengan strip merah dengan tulisan Lambung PK-

DAT merupakan pesawat populer di Amerika. Pesawat heli sejenisnya, oleh perusahaan Bell

mulai dibuat tahun 1980. Namun kepastian pembuatan pesawat yang disewa PT Air Bali dari
Dera Zona Jakarta belum diketahui. ''Saya belum sempat melihat dokumen pesawat heli

tersebut,'' tambahnya. Di samping kedatangan tim investigasi KNKT, jatuhnya pesawat heli ini

juga ditinjau Direktorat Sertifikasi Kelayakan Udara (DSKU) yang diketuai Ken Mugi. Belum

ada pernyataan resmi berkenaan dengan penyebab jatuhnya pesawat. (dar / Balipost)

goesdun

25-04-2008, 04:06 PM

Pagi Ini, Simulasi Penanggulangan Flu Burung di Empat Wilayah Bali

DENPASAR, JUMAT - Empat wilayah di Bali, yakni Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung,

dan Kota Denpasar, akan menjadi tempat pelaksanaan simulasi penanggulangan episenter

pandemi influenza secara serentak, Jumat (25/4) hingga Minggu (27/4). Ratusan tenaga medis

dan warga setempat akan terlibat dalam kegiatan yang merupakan tindak lanjut diluncurkannya

pedoman nasional kesiapsiagaan dan respon dalam menghadapi pandemi influenza atau NPPRP

di Indonesia itu.

Dokter Lily S Sulistyowati, Kepala Pusat Komunikasi Publik Sekretaris Jenderal Departemen

Kesehatan di Jembrana, Jumat pagi menyatakan, simulasi ini ditujukan untuk mengantisipasi

kejadian terburuk akibat terjadinya penularan flu burung antarmanusia atau pandemi.

"Indonesia mempersiapkan dua skenario, yang pertama kalau episenter pandemi terjadi di

Indonesia dan kedua kalau terjadi di negara lain. Tujuan simulasi adalah untuk bersiap diri dalam

mencegah penularan yang lebih luas dan mempersiapkan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh

adat, tokoh agama, LSM, media massa, pegawai swasta dan aparat pemerintah agar bergerak

cepat secara bersama-sama memutus mata rantai penyebaran flu yang mematikan," kata dr Lily.

Simulasi yang merupakan kerjasama antara Departemen Kesehatan dan pemerintah daerah
setempat itu akan dipusatkan di Desa Dangin Tukadaya (Jembrana) yang notabene merupakan

lokasi pertama kali ditemukannya kasus penularan flu burung di Bali. Selain itu, simulasi serupa

juga akan digelar di puskesmas dan Rumah Sakit Umum (RSU) Jembrana, RSU Tabanan dan

RSU Sanglah Denpasar yang merupakan RS rujukan pasien flu burung di Bali, serta Bandara

Internasional Ngurah Rai.

Pemilihan Bali sebagai tempat penyelenggaraan simulasi, selain karena pernah terjadi kasus flu

burung, juga terkait aspek pulau itu sebagai pusat pariwisata dunia. Simulasi diharapkan menjadi

gambaran keseriusan pemerintah untuk menanggulangi setiap kasus, termasuk antisipasi atas

pandemi flu burung. Dengan demikian, wisatawan tetap akan merasa aman untuk berwisata ke

Bali dan Indonesia pada umumnya.

Kegiatan simulasi akan dibuka oleh Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, serta dihadiri para

pengamat dari dalam dan luar negeri. Mereka itu antara lain adalah wakil dari badan

internasional, tamu negara asing, organisasi profesi, RS Rujukan Flu Burung se-Indonesia, serta

seluruh unit pelaksana teknis Departemen Kesehatan se-Indonesia. *Robertus Benny Dwi K /

Kompas

goesdun

26-04-2008, 08:06 AM

Sabtu Wage, 26 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Keanekaragaman Corak Lukis Bali - Dalam Pameran Lukisan Langgam 11

SEBELAS seniman Bali bergabung dalam Pameran Seni Rupa dengan tajuk ''Langgam 11''.

Pameran yang dibuka pada tanggal 20 April 2008 oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan
Rai S, M.A., berlangsung hingga 20 Mei 2008.

Menurut pemilik Oka's Gallery Dewa Made Sugirta, makna langgam berarti adat atau kebiasaan

yang juga dapat berarti bentuk irama. Adat atau kebiasaan ini dimaksud sebagai hasil dari

pencitraan terhadap seorang seniman. Sedangkan yang dimaksud dengan bentuk irama adalah

corak, atau bermakna sebagai cara yang melahirkan pencitraan itu.

Sementara sebelas menunjukkan sebelas seniman peserta pameran ini. Mereka adalah I Dewa

Putu Mokoh, I Made Lodra, I Made Suanda, Wayan Dolik, Made Tinggal, I Wayan Meja, Gusti

Ngurah Astawa, Kadek Janggo Pramartha, Willy Himawan, I Made Aryadwita (Dedok) dan Drs.

I Gusti Nyoman Widnyana (Wied. N/Gung Man).

Kesebelas seniman ini telah lama mencitrakan diri sebagai pelukis dengan kosa rupa Bali. Di

antara mereka juga terdapat pendatang baru yang telah diakui prestasinya. Karya mereka

diklasifikasikan sebagai karya dekoratif, naif, kubistis, kartunal bahkan diharapkan dapat

memberikan napas baru bagi seni rupa Bali dengan kecenderungan pemakaian bahasa rupa

kontemporer.

Anak Agung Rai sebagai salah satu pengamat dan pecinta seni mengungkapkan, pameran

tersebut telah memperlihatkan suatu irisan kecil tentang realitas seni rupa Bali yang sangat kaya,

beragam luas dan dinamis. Seni rupa Bali yang telah diakui oleh dunia internasional karena

keunikannya. Ini terbukti pada saat pelelangan di rumah lelang internasional Christie's

Singapore, lukisan yang bercorak Bali atau hasil karya seniman Bali masih dihargai cukup tinggi

oleh kalangan kolektor seni dunia. Ini tandanya tantangan kalangan seni rupa Bali semakin berat

di dalam mempertahankan kualitas maupun kuantitas berkaryanya, dengan tidak melupakan

tradisi Bali yang merupakan dasarnya. Ke depan diharapkan terdapat program

berkesinambungan yang mampu memberikan peran serta dalam merespons pertumbuhan seni
rupa Bali yang senantiasa dinamis.

Sementara Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A., yang membuka acara tersebut

menyampaikan rasa bangga kepada para seniman. Rektor ISI Denpasar menambahkan akan terus

mendukung dan memotivasi para seniman untuk terus berkarya, demi mengangkat citra bangsa

lewat seni. (r/*Balipost)

goesdun

26-04-2008, 01:50 PM

Tabanan, Bali tak hanya dikenal dengan wisata budaya atau alamnya yang indah. Wisatawan

yang datang ke Bali kini juga dapat berkunjung ke taman kupu-kupu sekaligus tempat

penangkaran kupu-kupu yang merupakan terbesar di Asia.

Taman sekaligus tempat penangkaran kupu-kupu ini terletak di Desa Sesandan Leban, Tabanan.

Untuk bisa menikmati keindahan beraneka ragam jenis kupu-kupu ini, wisatawan asing dikenai

tiket masuk 6 dollar Amerika untuk dewasa dan 3 dollar untuk anak-anak. Sementara untuk

wisatawan domestik dikenai tiket masuk 12 ribu rupiah.

Di taman seluas 4 hektar ini pengunjung dapat melihat ribuan kupu-kupu dari beberapa propinsi

di Indonesia seperti kupu-kupu dari Papua, Sulawesi Selatan, Bali, dan kupu-kupu dari propinsi

lainnya. Selain dapat melihat kupu-kupu yang sedang menghisap sari bunga, pengunjung juga

bisa melihat proses kupu-kupu yang sedang kawin.

“Selain melihat berbagai jenis kupu-kupu, pengunjung juga dapat melihat proses penangkaran

kupu-kupu. Proses penangkaran dari telur, kepompong, hingga menjadi seekor kupu-kupu
memerlukan waktu selama 2 bulan,” jelas Putu Sri, salah seorang petugas taman kupu-kupu.

Setelah menjadi kupu-kupu, setiap ekor kupu-kupu hanya berumur 2 hingga 3 Minggu. Sebelum

mati, pihak taman kupu-kupu menyuntik mati dan mengawetkannya menjadi barang suvenir

bernilai seni tinggi.

Taman kupu-kupu yang dibuka sejak 10 tahun lalu telah dikunjungi wisatawan dari beberapa

negara Eropa dan Asia. Sementara minat wisatawan nusantara ( Indonesia) sendiri untuk

berkunjung ke tempat ini masih tergolong rendah. (ctg)

goesdun

28-04-2008, 09:25 AM

Senin Umanis, 28 April 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Digelar Bursa Lowongan Kerja di Unud

Career Development Center (CDC) Universitas Udayana (Unud) bekerja sama dengan Maxi

Organizer akan menggelar Bursa Kerja yang bertema ''Indonesia Career Expo 2008''. Kegiatan

ini akan diikuti 30 perusahaan berskala nasional dan internasional. ''Konsep acara ini yaitu

mempertemukan perusahaan yang akan merekrut karyawan dengan para pencari kerja. Dalam

kegiatan ini akan diadakan interview dan tes yang akan dilakukan oleh sebagian perusahaan,''

kata Dr. Made Sucipta, S.T., M.T.

''Acara ini terbuka untuk umum yaitu lulusan SMU sederajat, D-3, S-1 dan S-2 dari berbagai

disiplin ilmu, dengan ratusan lowongan kerja yang dibuka mulai staf, lapangan hingga lavel
manajer,'' lanjut Bapak Made. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi para lulusan baru

maupun yang sudah bekerja tetapi ingin karier yang lebih baik untuk datang langsung dengan

membanwa berkas lamaran kerja (pasfoto, CV, dll).

Acara ini digelar hanya 3 hari saja yaitu tanggal 28-30 April 2008 pukul 09.00-16.00 wita di

Auditorium Unud Kampus Bukit Jimbaran. Untuk informasi lebih lanjut hubungi nol tiga enam

satu-delapan kosong lima empat tujuh delapan enam. (r/*)

goesdun

29-04-2008, 10:26 AM

Selasa Paing, 29 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Tiga Menteri Kumpul di Danau Batur ----Meski Diundang, Kades tak Hadir

Untuk pertama kalinya, Menbudpar Jero Wacik melakukan absensi kehadiran Kades di sekitar

Danau Batur yang telah diundang panitia dalam acara penebaran sejuta benih bibit ikan nila,

Senin (28/4) kemarin. Dengan raut muka masam, Jero Wacik lalu menumpahkan kekecewaannya

atas ketidakhadiran sejumlah Kades dan masyarakat.

Menurut Jero Wacik, saat ini sudah jauh berbeda dengan sebelumnya. Dulu baru mendengar

akan ada pejabat apalagi Menteri dan Presiden jauh-jauh dari Jakarta turun gunung ke desa,

masyarakat sudah berbondong-bondong datang. Ingin melihat dari dekat wajah sang Menteri

atau Presiden. Di samping, mendengarkan program apa saja yang bakal digelontorkan

pemerintah. "Yang terjadi saat ini, jangankan ingin menyaksikan dari dekat, sudah diundang

malah tak mau datang. Kenyataan ini tentu sangat memprihatinkan," tandasnya.

Ditegaskannya, kedatangan tiga menteri ke Bangli bukan untuk keperluan rekreasi. Tetapi,
sedang bekerja demi melihat dari dekat kondisi masyarakat. Mengaplikasikan program apa saja

yang layak dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Apalagi hingga bisa

menghadirkan tiga menteri sekaligus, ironis sekali masyarakat masa bodo. Itu bukan perilaku

orang Bali asli," tandasnya geram.

Pemerintah, katanya, saat ini setiap hari terus memikirkan upaya meningkatkan kesejahteraan

rakyat. "Baik Menteri apalagi Presiden sudah biasa berhari-hari tidak tidur. Bagaimana jadinya

jika menteri dan presidennya tidur pulas setiap hari, alias cuek terhadap segala persoalan, masa

bodo dengan rakyat," tanyanya retoris.

Diingatkannya, sudah ada orang Bangli mampu menjadi bupati, sudah ada juga orang Bangli

menjadi menteri. Artinya, walau Bangli masih menjadi daerah yang miskin, jangan kemiskinan

itu membuat semangat ikut kendur. Seperti yang pernah dialami dirinya dulu, benar-benar

merasakan kemiskinan. Dengan semangat yang kuat, akhirnya itu mampu terlewati.

Dalam beberapa acara yang dihadiri, akunya, banyak masyarakat Bali bertanya-tanya, apa

hubungannya Menbudpar dengan panen lele tiga bulan lalu di Kabupaten Klungkung. Sama

halnya dengan kali ini, apa hubungannya Menbudpar dengan penyemaian sejuta bibit nila di

Danau Batur? Hubungannya sangat erat, mengingat Bali sebagai daerah pariwisata. Apalagi

belum lama ini, berdasarkan penilaian dunia, Bali disebut sebagai daerah wisata terbaik di dunia.

Piagam penghargaan sudah diterima langsung di New York.

"Banyaknya tamu yang datang ke Bali memerlukan makan. Potensi lokal yang ada seperti nila

atau lele adalah sajian bagi wisatawan itu. Makin lama wisatawan diam di Bali, makin banyak

dia berbelanja dan makin banyak dia makan, maka makin banyak pula masyarakat sejahtera.

Itulah tugas saya sebagai Menbudpar," paparnya. (kmb17/ Balipost)

goesdun
29-04-2008, 10:29 AM

Bali kembali meraih penghargaan terbaik dalam bidang pariwisata "The Best Exotic Destination"

dari majalah Luxury Travel Magazine London, Inggris. "Para pembaca majalah pariwisata

Luxury Travel Magazine yang tersebar pada 27 negara menetapkan pilihannya Bali sebagai

pulau wisata terbaik," kata Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Bali Drs I Gde Nurjaya di

Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, penghargaan bidang pariwisata tersebut sudah diserahkan kepada Kedutaan

Besar RI (KBRI) di Inggris.

"Kita tinggal koordinasi dengan KBRI kapan penghargaan tersebut dikirim ke Bali," ujar

Nurjaya yang baru menerima informasi prestasi yang diraih Bali di tingkat internasional.

Ia berharap penghargaan yang diterima itu mampu meningkatkan citra pariwisata Pulau Dewata

dan masyarakat dunia tetap menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang aman dan

nyaman.

Untuk itu masyarakat Bali, komponen pariwisata dan semua pihak dituntut mampu berperan

serta menjaga dan melestarikan wilayah ini, sehingga Pulau Dewata tetap menjadi idaman bagi

wisatawan dunia.

Bali sebelumnya dalam tahun 2007 menerima tiga jenis penghargaan serupa dari dua majalah

besar di Asia dan satu lagi dari sebuah majalah terkemuka di Amerika Serikat.

Sedangkan tahun 2006 tercatat 4,7 juta pembaca majalah TIME yang terbit di Amerika Serikat
menetapkan pilihannya Bali sebagai pulau wisata terbaik di dunia.

Demikian pula Travel +Leisure di Amerika Serikat juga pernah menetapkan Bali sebagai pulau

wisata terbaik di belahan dunia yang layak dikunjungi masyarakat internasional.

Pemilihan pulau wisata terbaik lewat pembaca majalah TIME dilakukan secara

berkesinambungan setiap tahun.

Bali sudah tiga kali ditetapkan oleh pembaca majalah TIME sebagai pulau wisata terbaik di

dunia, sebelumnya tahun 2005 juga ditetapkan sebagai pulau wisata terbaik, mengungguli pulau

wisata lainnya di dunia.

Pulau Dewata yang pada tahun 2007 menerima kunjungan 1,6 juta wisman itu pernah

diperkenalkan ke dunia barat oleh Miguel Covarrubias, seorang penulis, pelukis dan antropolog

warga negara Meksiko, lewat bukunya berjudul "Island of Bali" tahun 1970 atau 78 tahun yang

silam, berhasil menyisihkan sejumlah pulau wisata lainnya di belahan dunia. (*/cax)

source : Kapanlagi.com

goesdun

30-04-2008, 01:15 PM

Rabu Pon, 30 April 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Seabad Hardiknas di Denpasar ----Pemkot Gelar Gebyar Pendidikan

Memeriahkan dan menyambut hari pendidikan nasional (Hardiknas) ke-100 tahun (satu abad)
Pemkot Denpasar akan menyelenggarakan gebyar dan semarak pendidikan mulai 1-3 Mei

mendatang. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia pendidikan akan digelar, mulai dari

gerak jalan sehat, panjat pohon pinang, pameran buku, bursa buku murah, kreativitas siswa,

pameran IT hingga pementasan wayang Cenk Blong.

Kesiapan pelaksanaan gebyar pendidikan ini dikatakan Sekkot Denpasar Drs. Nyoman Aryana,

M.Si. ketika memimpin rapat dengan para kepala sekolah dan pengisi kegiatan di Ruang Praja

Utama Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (29/4) kemarin.

goesdun

05-05-2008, 11:24 AM

Senin Pon, 5 Mei 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Renovasi dan Konservasi Museum Blanco

MENGURUS museum sungguh tak sederhana. Sebuah museum bukan sekadar menyimpan

benda-benda sejarah yang bernilai tak terhingga, melainkan juga merawatnya dengan penuh

cermat. ''Merawat museum lebih sulit daripada mengoleksi karya-karya seni,'' cetus Mario

Blanco usai melakukan konservasi dan renovasi The Blanco Renaissance Museum yang

dikelolanya.

Museum yang lebih dikenal dengan sebutan Museum Blanco dan berlokasi di jantung Ubud itu

telah dikonservasi dan direnovasi sejak tahun 2000 silam. Ada 19 lukisan yang dikonservasi dan

kini lukisan-lukisan tersebut kembali utuh sebagaimana sediakala. Bahkan Mario Blanco berani
mengatakan bahwa seluruh koleksi Museum Blanco kini hampir 100 persen dalam keadaan baik.

Peristiwa itu mengingatkan Mario Blanco kepada seorang pengunjung Eropa. Mario Blanco

menuturkan, suatu hari orang Eropa itu berkomentar bahwa koleksi lukisan-lukisan Don Antonio

Blanco yang ada di dalam museum itu akan mengikis karena beberapa faktor yang kurang

mendapat perhatian seperti pencahayaan, kelembaban dan faktor alam lainnya. Mula-mula Mario

Blanco mengabaikan komentar itu. Namun kini omongan orang Eropa itu ada benarnya.

''Sebagai pemilik museum, kita harus tahu tentang konservasi dan renovasi bagi museum,''

ungkap Mario Blanco.

Mario Blanco sendiri akhirnya belajar tentang konservasi dan renovasi dengan mendatangkan

pakar konservasi dari Eropa. ''Saya harus belajar sendiri tentang konservasi dan pengetahuan

renovasi karena sebagai pengelola museum memang harus mutlak mengetahui tentang

pengetahuan itu. Saya bahkan harus membeli seluruh peralatan untuk konservasi dan renovasi

dari Eropa,'' ungkap Mario Blanco.

Kesungguhannya untuk mempelajari bidang itu karena didorong oleh rasa tanggung jawabnya

untuk menyelamatkan koleksi karya-karya seni yang disimpan di dalam Museum Blanco.

Menurut Mario Blanco, hal utama dari tantangan merawat koleksi museum ialah faktor alam.

Apalagi di daerah kathulistiwa seperti Indonesia ini di mana keadaan iklim sangat kuat

mempengaruhi apa yang kita miliki. ''Karena itu jika pengetahuan tentang bagaimana kita

merawat kurang memadai kita ketahui, maka apa yang kita miliki akan cepat rusak,'' kata Mario

Blanco.
Museum Blanco dikenal sebagai museum yang mengoleksi karya-karya pelukis maestro Don

Antonio Blanco. Tiap hari museum ini dikunjungi ratusan orang dari berbagai belahan dunia,

bahkan tidak sedikit orang-orang penting seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang

beberapa bulan lalu menyempatkan diri mengunjungi Museum Blanco dan mengakui betapa

agungnya karya-karya Sang Maestro. (r/*)

source : BaliPost

goesdun

05-05-2008, 02:39 PM

Pertama di Dunia Ada di Bali

Penebel, Vita Life Spiritual Healing World Centre yang akan dibangun sebanyak 12 tempat

diseluruh dunia, memilih Bali sebagai lokasi pertama dibangunnya kawasan tersebut.

Adalah Banjar Wangaya Betan, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel, Tabanan dipilih karena

masih memiliki kawasan yang alami, sejuk dan nyaman.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Bali Permata Indah, Rony Tong pada acara

peletakan batu pertama pembangunan proyek Vita Life Spiritual Healing World Centre di Banjar

Wangaya Betan, Desa Mengesta, Penebel, Jumat (18/4).

Dikatakannya, kawasan yang akan dibangun mencapai luas 18 hektar dengan investasi 100 ribu

US Dolar.
"Ini yang pertama di dunia, kita juga akan membangun 11 lagi di lain negara," jelas Rony Tong.

Dikatakanya, dipilihnya Tabanan sebagai lokasi dibangunnya Vita Life Spiritual Healing World

Centre, karena tempat itu paling cocok disamping memiliki pemadangan yang asri alami juga

tepat bagi wisatawan yang menginginkan suasana pedesaan.

Pembangunan proyek ini sendiri akan dilaksanakan mulai dari bulan Juni 2008 dan selesai pada

tahun 2010 nanti. Pangsa pasar yang hendak disasar denga keberadaan pembangunan Vita Life

adalah wisatawan kelas menengah ke atas.

"Kita targetkan wisatawan Asia Selatan, sisanya wisatawan dari Eropa, Amerika, dan lainnya,"

jelas Rony. Dalam kesempatan itu dia juga menyatakan akan memberikan kesempatan kepada

masyarakat setempat seperti Wangaya Betan, Belulang, Mangesta yang memiliki keterampilan

dan keahlian akan diterima berkerja di Vita Life.

"kita juga akan membeli produk pertanian hasil petani disini," jelasnya. (nod)

goesdun

06-05-2008, 01:19 PM

Selasa Wage, 6 Mei 2008 Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Pejabat Deplu Jepang Kunjungi Sekolah Raj Yamuna

Tiga pejabat Departemen Luar Negeri Jepang mengunjungi Sekolah Raj Yamuna, Senin (5/5)

kemarin. Mereka itu adalah Vice-Minister for Foreign Affairs Member of the House of
Representatives of Japan Osamu Uno, Secretary Ministry of Foreign Affairs of Japan Isamu

Ishikawa dan Deputy Director of Second South-East Division, Ministry of Foreign Affairs of

Japan Seiichiro Taguchi.

Kedatangan mereka didampingi Konsul Jenderal Jepang di Denpasar dan diterima Pimpinan

Sekolah Raj Yamuna I Made Okin Adiyana beserta guru, pegawai dan para siswa. Kedatangan

rombongan disambut dengan musik drum band. Rombongan juga dihibur oleh para siswa dengan

tarian Bali, vokal grup, dan tarian Jepang. Di sekolah ini pejabat Deplu Jepang sempat melihat

ruang perpustakaan dan laboratorium.

Pimpinan Sekolah Raj Yamuna Okin Adiyana mengatakan, kunjungan ini memiliki arti strategis

bagi sekolahnya dalam rangka terus meningkatkan diri.Paling tidak Raj Yamuna mendapat spirit

dari kunjungan pejabat dari Jepang tersebut, sehingga terdorong lebih maju.

Dikatakannya, Sekolah Raj Yamuna sudah 30 tahun menggalang kerja sama dengan sekolah di

Jepang, dan belakangan melakukan kerja sama dengan Australia. ''Kerja sama dalam bidang

pendidikan dan budaya yang dilakukan selama ini rupanya sampai didengar oleh pejabat Deplu

Jepang, sehingga mereka ingin melihat dari dekat sekolah kami melalui kunjungan ini. Ini

sebuah spirit bagi kami untuk terus berupaya meningkatkan diri,'' kata Okin.

Pendidikan seutuhnya (membentuk manusia seutuhnya) merupakan sasaran yang ingin dicapai

sekolah ini. Dengan pendidikanlah diharapkan anak-anak mencapai kesempurnaan hidup. Hal ini

sejalan dengan filosofi yang diemban Sekolah Raj Yamuna yakni madokin. Mado yang artinya
pintu gerbang dan kim berarti emas. Pendidikanlah satu-satunya pintu gerbang emas untuk

mencapai kesempurnaan hidup.

Vice-Minister for Foreign Affairs Member of the House of Representatives Jepang Osamu Uno

mengatakan salut atas kerja sama yang dilakukan Sekolah Raj Yamuna dengan sekolah di Jepang

dalam rangka lebih meningkatkan mutu pendidikan dan pertukaran budaya--Indonesia-Jepang.

Setelah melihat dari dekat sekolah ini, pihaknya yakin pendidikan di Raj Yamuna akan

berkembang. Para siswa betul-betul dikembangkan potensinya, sehingga mereka nantinya

menjadi anak bangsa berkualitas. (08/*)

sourcer : BaliPost

goesdun

07-05-2008, 08:47 AM

Rabu Kliwon, 7 Mei 2008

Forecast Denpasar* 25-31 C dan BERAWAN

Info : Jangan Permisif Menjaga Kawasan Suci

KAWASAN suci di Bali disasar investor, bukan hal baru. Kasus vilanisasi di kawasan suci Pura

Uluwatu, Badung memperkecil akses masyarakat Bali terhadap kawasan sucinya. Istilah

vilanisasi barangkali sesuai dengan kenyataan bahwa di sana dibangun vila yang jumlahnya

belasan. Sorotan maupun reaksi yang muncul wajar, jika mengingat kawasan suci di Bali

memiliki nilai yang tinggi di hati umat Hindu. Sayangnya, masyarakat selalu dalam posisi

''kalah'', lebih tepatnya ''dikalahkan'' oleh sikap permisif dari pemegang kebijakan. Hal ini

dikarenakan sudah demikian kuatnya ideologi pasar yang mempengaruhi kebijakan.


Dalam kasus vilanisasi Pura Uluwatu pun tidak bisa dilepaskan dari ideologi pasar. Ideologi

pasar mengajak manusia Bali untuk menganut rasio instrumental, yakni melihat segala sesuatu

sebagai alat, yakni alat untuk mendapatkan uang. Semisal, ketika seseorang melihat lahan

kosong di sekitar pura, maka dia tidak melihatnya sebagai radius suci yang harus dilindungi,

melainkan sebagai alat untuk mendapatkan uang.

Kita khawatir, apabila vilanisasi atas radius suci Pura Uluwatu tidak berhasil dibendung, kasus

yang sama akan terjadi pada kawasan suci atau radius pura lainnya.

Kita tahu, orang Bali (baca: umat Hindu) sangat berpegang pada ideologi Tri Hita Karana yang

meyakini betapa pentingnya radius kesucian suatu pura. Hal ini tidak semata-mata karena nilai

ekologis dalam konteks pelestarian lingkungan, tetapi terkait pula dengan penodaan terhadap Tri

Hita Karana. Sebab, jika radius suci suatu pura mengalami vilanisasi, maka palemahan pura akan

terganggu, yakni berubah menjadi bangunan (hutan beton). Gejala ini berarti pula menimbulkan

gangguan terhadap aspek parahyangan. Hubungan antara manusia dan Tuhan menjadi

disharmonis, karena manusia menodai wilayah-Nya.

Di sisi lain, sangat paradoks, di saat banyak masyarakat sangat sulit untuk memperoleh aset yang

dapat dikuasai atas tanah, baik untuk ladang pertanian untuk dikelola sebagai mata pencarian

mereka untuk hidup anak dan keluarga, justru ada segelintir orang (investor) yang dengan

mudahnya menguasai tanah yang begit luas sampai berpuluh-puluh hektar, bernilai religius pula.
Kita memberi apresiasi terhadap wacana penolakan DPRD Badung terhadap vilanisasi di

kawasan suci Pura Uluwatu. Sebaliknya sangat menyesalkan sikap permisif Pemkab Badung

yang membela kebijakannya dengan alasan sudah sesuai dengan aturan, tanpa

mempertimbangkan lebih jauh kemungkinan penodaan terhadap parahyangan milik-Nya.

Walaupun sudah ada kontrol dari DPRD, namun kontrol dari masyarakat, LSM dan media massa

terhadap pemerintah, bahkan juga terhadap DPRD sendiri tetap sangat diperlukan. Kontrol sosial

eksternal selalu diperlukan guna mencegah legislatif maupun eksekutif atau oknum-oknumnya

terjerat dalam ideologi pasar yang bisa memunculkan kebijakan-kebijakan publik bersifat

permisif, sehingga merugikan masyarakat banyak, khususnya dalam konteks religius. Namun,

kita lebih mengharapkan kontrol internal karena jauh lebih penting daripada kontrol sosial

eksternal.

Ke depan, diperlukan pengaturan alih fungsi lahan, kepemilikan tanah maupun peruntukan tanah

di radius kawasan suci, sehingga tidak menyakiti perasaan religius umat Hindu. Sudah

semestinya DPRD Kabupaten Badung dan DPRD kabupaten/kota di Bali untuk bersama-sama

pihak eksekutif mendorong langkah-langkah positif agar mengurangi penguasaan tanah, apalagi

yang termasuk radius kawasan suci. Dalam hal ini opsi-opsi harus dicari oleh pemda

kota/kabupaten di Bali dan anggota DPRD sehingga tidak membenturkan antara kepentingan

profit (pemasukan PAD misalnya) dan kepentingan religius masyarakat luas. Radius kawasan

suci pura bukan untuk berbisnis, karenanya jangan permisif terhadap kemungkinan penguasaan

investor. *BaliPost

goesdun
09-05-2008, 01:54 PM

Jumat Paing, 9 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Kawasan Gua Mesolitik Jimbaran Kini Dibangun Pura

Puluhan gua yang ditemukan di kawasan Bukit Jimbaran dan pernah dimanfaatkan sebagai

tempat hunian pada masa mesolitik sekitar 6.000 tahun silam hingga jaman kolonial, dan

kawasan itu dibanguni Pura.

"Masyarakat setempat membangun tempat suci di bagian mulut gua, sehingga gua menjadi

tertutup oleh bangunan pura," kata Rochtri Agung Bawono dosen Jurusan Arkeologi Fakultas

Sastra Universitas Udayana di Denpasar Sabtu (16/12/06).

Ia mengatakan, selama setahun melakukan penelitian (2005-2006) di kawasan Bukit Jimbaran

berhasil mengindentifikasi tidak kurang dari 70 buah gua.

Beberapa gua yang bagian ujung yang berfungsi sebagai pintu ke luar diatasnya dibanguni

tempat suci, sehingga sulit melakukan penelitian lebih mendalam.

"Jika melakukan penelitian lebih lanjut ke dalam gua, perlu koordinasi dengan tokoh masyarakat

setempat untuk membongkar bangunan yang menutupi pintu masuk ke goa," ujar Rochtri Agung

Bawono.
Penelitian terhadap gua yang dilakukan selama setahun itu menunjukkan gua yang ukurannya

sangat sempit di pintu masuk, yakni hanya berukuran sekitar 75 sentimeter, namun makin ke

dalam ukurannya semakin besar.

Bahkan di dalam gua yang kondisinya gelap terdapat jebakan berupa lubang yang dalamnya

mencapai empat meter. Selain itu dalam satu gua ada yang mempunyai tiga pintu keluar masuk

sehingga di dalam gua ada persimpangan.

Rochtri Agung Bawono menjelaskan, dari 70 gua yang telah diteliti antara lain diketemukan 23

situs dan delapan ceruk hunian serta berbagai alat-alat keperluan sehari-hari yang terbuat dari

kerang.

Hasil temuan itu dapat dibagi menjadi tiga masing-masing berasal dari zaman prasejarah, masa

klasik dan masa kolonial. Gua hunian pada masa prasejarah diidentifikasi berdasarkan temuan

tulang, kerang, alat batu, alat-alat dari tulang, alat kerang, gerabah dan perhiasan.

Gua-gua tersebut dimanfaatkan secara permanen maupun sementara oleh manusia prasejarah.

Gua hunian masa klasik merupakan kelanjutan hunian dari tradisi prasejarah yang masih

berlangsung hingga jaman kolonial.

Pada jaman kolonial gua yang ada digunakan sebagai tempat persembunyian untuk menghindari

kekejaman kaum penjajah, ujar Rochtri Agung Bawono. (*/rit) Kapanlagi.com

goesdun
10-05-2008, 08:28 AM

Sabtu Pon, 10 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Joged Bumbung Kini tak Porno Lagi

http://www.balipost.com/balipostcetak/2008/5/10/joged.JPG

Tari joged bumbung pernah menjejak masa kejayaannya beberapa tahun silam. Tari pergaulan

khas masyarakat Bali yang gemelan pengiringnya didominasi instrumen bambu ini, kerap kali

dijadikan "menu utama" untuk menyemarakkan perhelatan-perhelatan penting seperti resepsi

perkawinan, perayaan HUT sekaa teruna di banjar-banjar hingga peringatan hari-hari besar

nasional yang dirangkaikan dengan gelaran pesta rakyat. Gamelan joged bumbung yang energik

dan dinamis ditingkahi dengan gerak penarinya yang lemah-gemulai dan terkadang menyentak

memang jadi jaminan terciptanya sebuah pesta yang meriah. Tarian ini begitu populer karena

sangat menghibur dan melibatkan para penonton untuk ikut berjoged serta larut dalam irama tari

nan rancak.

================================================== ===

TERNYATA, gerak-gerik penari joged tak hanya mampu "menghipnotis" komunitas pencinta

seni di Bali semata. Pesona tarian yang umumnya ditarikan secara tunggal dengan melibatkan
seorang penonton sebagai pengibing secara spontan ini juga mampu menancapkan pesonanya di

hati wisatawan mancanegara maupun domestik. Makanya, tidak mengherankan jika pihak

pengelola hotel tergerak "meminang" penari joged beserta sekaa yang terlibat di dalamnya untuk

pentas di hotel-hotel. "Dihidangkan" dan "dikonsumsi" secara khusus guna memuaskan "dahaga"

para turis akan sebuah tontonan seni yang berkualitas dan menghibur.

Sayang, di saat popularitas joged bumbung berada di puncak, pesona tari pergaulan ini justru

"dirusak" oleh oknum-oknum yang "berkreasi" secara "liar". Pakem-pakem joged bumbung yang

semula menonjolkan kekuatan gerak tari dengan tetap menjaga estetika dan etika ketimuran

diporak-porandakan dengan gerakan-gerakan erotis nan sensual bahkan cenderung mengarah ke

porno aksi. Keindahan gerak tari tak lagi jadi prioritas. Para penari seolah berlomba-lomba

mempertontonkan gerakan-gerakan "terpanas" layaknya seorang penari striptease. Gerakan

ngangkuk dan goyang ''ngebor'' yang semula tidak dikenal dalam tarian Bali, berubah jadi hal

yang lumrah dalam tarian joged bumbung. Etika dan estetika seperti tak penting lagi. Yang

penting, penonton senang dan penampilan penari joged menuai aplaus dan suit-suit panjang dari

penonton.

Lebih menyedihkan lagi, ada penari joged bumbung yang tanpa perasaan bersalah nekat

mempertontonkan "area terlarangnya" seperti yang sempat terekam di HP yang sempat

menghebohkan jagat seni pertunjukan Bali beberapa tahun lalu. Citra joged bumbung pun

langsung terbanting. Stempel negatif langsung disematkan bahwa joged bumbung merupakan
tarian erotis, porno dan murahan. Karena nila setitik, sebelanga susu pun jadi rusak. Padahal,

masih banyak pragina joged yang dengan kesadaran tinggi tetap berkreasi di jalur yang benar.

Tetap mengedepankan etika dan estetika serta sepenuhnya mengabdi pada keluhuran seni.

"Lahirnya gerakan-gerakan porno dalam tarian joged bumbung tentu sangat disayangkan. Pelaku

kesenian seperti ini, sejatinya telah menjatuhkan citra adiluhung dari kesenian itu sendiri," kata

Putu Supadma Rudana, MBA ketika dihubungi Bali Post, Jumat (9/5) kemarin.

Pencinta seni budaya Bali ini berharap para pragina joged bumbung tidak lagi berkreasi secara

"liar" dengan melabrak tatanan kesusilaan yang selama ini dipegang teguh oleh masyarakat Bali.

Guna menggapai popularitas, penari joged tak perlu bergoyang secara berlebihan yang membuat

mata penonton melotot dan darahnya "muncrat" hingga ke ubun-ubun. "Sejatinya, gerak tari

joged bumbung sudah dirancang begitu estetis dan artistik. Jadi, tidak perlu dibumbui dengan

gerakan-gerakan sensual dan erotis yang justru membuat kesenian ini terkesan murahan,"

tegasnya.

Jalan Pintas

http://www.balipost.com/balipostcetak/2008/5/10/joged2.JPG

Menyelusupnya unsur pornoaksi dan pornografi ke dalam gerak tari joged bumbung juga sangat

disesalkan oleh Drs. I Dewa Putu Beratha, M.Si. Mantan Kepala Taman Budaya Bali ini juga

meminta para pragina yang sempat "tersesat" mau kembali ke jati diri joged bumbung yang
sesungguhnya. Demi menggapai popularitas, kata dia, sebuah sekaa joged bumbung tidak mesti

menempuh jalan pintas yang justru sangat potensial membuat eksistensi kesenian joged

bumbung itu makin terpuruk.

"Sudah saatnya, mereka kembali ke pakem-pakem joged bumbung yang telah ada. Kalaupun

mereka ingin menampilkan inovasi-inovasi baru, hal itu tidak boleh sampai melabrak tatanan

kesusilaan yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali. Kita harus menegakkan

komitmen, joged bumbung masa kini tak boleh lagi berkubang dalam nuansa yang nyerempet-

nyerempet pornoaksi dan pornografi," tegasnya.

Menurut Beratha, gerakan penyadaran itu tidak semata dilakukan oleh pragina joged bumbung

sendiri. Kaum pria Bali yang selama ini begitu tergila-gila ngibing juga wajib instrospeksi diri.

Pasalnya, para pengibing ini juga memberi andil besar terhidangnya sebuah pementasan

bergelimang pornoaksi dan pornografi di atas panggung lewat serangkaian gerakan-gerakkan

"nakal" yang mereka peragakan.

"Seorang pengibing boleh saja menampilkan gerakan-gerakan kocak dan konyol di atas

panggung untuk memancing derai tawa penonton. Tetapi, gerakan kocak itu tidak identik dengan

gerakan-gerakan porno dan jorok. Ingat, pementasan joged bumbung ini juga ditonton anak-anak

kecil yang belum saatnya menyaksikan gerakan-gerakan tak senonoh seperti itu," ujarnya.
Beratha yang juga secara intensif mengamati perkembangan seni pertunjukan Bali ini berharap

para pragina dan pengibing joged bumbung benar-benar nyentokin igelan. Artinya, mereka harus

berkompetisi untuk menunjukkan kepiawaiannya menari Bali di atas panggung sesuai pakem-

pakem yang telah digariskan. Makanya, tidak berlebihan jika gerak tari seorang pengibing justru

bisa "menenggelamkan" gerak tari penari joged bumbung itu sendiri.

"Zaman dulu, para pengibing memang benar-benar nyentokin igelan. Mereka benar-benar

memiliki keterampilan menari sehingga layak tampil di depan khalayak ramai. Tidak seperti saat

ini, seorang pengibing sudah merasa percaya diri tampil di atas panggung hanya bermodalkan

sekadar bisa ngebatang lima. Karena sama sekali tidak memiliki keterampilan menari, pengibing

dengan karakter seperti ini cenderung menyembunyikan ketidakbecusannya menari dengan

melakukan gerakan-gerakan nakal yang justru direspons dengan meriah oleh penonton. Para

pengibing juga ikut memporak-porandakan tatanan estetika pertunjukan joged itu sendiri,"

katanya.

Dalam konteks pelestarian kesenian joged bumbung dengan "cita rasa" yang kental nuansa

estetika dan etika ke-Bali-annya, kata dia, sudah sewajarnya panitia Pesta Kesenian Bali (PKB)

memasukkan program kegiatan "Lomba Joged Bumbung dan Ngibing" dalam sajian PKB. Pada

event ini, masyarakat Bali bisa menonton pertunjukan joged bumbung yang sejatinya. "Sekaa

yang penarinya menampilkan gerakan-gerakan menjurus porno langsung didiskualifikasi.

Ketentuan yang sama juga berlaku bagi para pengibing yang menampilkan gerakan-gerakan tak
etis," katanya menyarankan.

Bukan Tarian Porno

Pendapat senada juga dilontarkan oleh Putu Supadma Rudana, MBA. Mencuatnya aksi

pornografi dalam pementasan joged bumbung juga menjadi keprihatinan pencinta seni budaya

Bali ini. Guna mengembalikan citra positif kesenian ini, dia pun menggagas "Pagelaran Seni-

Budaya Joged" di Museum Rudana, Ubud, Sabtu (26/4) lalu. Acara yang tergolong langka itu

dibuka Menbudpar Ir. Jero Wacik.

"Saya ingin menggaungkan seni tari pergaulan joged ini ke pentas PKB, ajang nasional bahkan

tingkat dunia. Hal itu semata-mata untuk mengangkat nilai-nilai luhur joged sebagai tarian

pergaulan yang punya etika dan estetika yang tinggi. Bukan porno. Dengan joged tersebut,

berbagai hal bisa disinergikan seperti seni lukis, tabuh hingga makanan khas Bali," ujarnya.

Pada event itu, pihaknya memboyong para mahasiswi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

untuk menarikan joged bumbung. Saat itu, tergambar jelas bahwa kesenian ini punya gerakan

yang sopan dan bernilai seni tinggi. Ini juga membuktikan bahwa joged bukanlah tarian porno

seperti yang pernah melekat di hati masyarakat Bali belum lama ini.

"Tari joged bumbung memang mengandung nilai-nilai etika dan estetika. Sebagai tarian, joged

bumbung dikenal mempunyai gerakan-gerakan indah sedemikian rupa sehingga bisa


memberikan hiburan sekaligus sebagai tari pergaulan. Sampai sekarang tarian ini masih digemari

masyarakat secara luas. Tapi perlu dicatat bahwa estetika tarian joged mengandung etika yang

harus ditegakkan," tegasnya.

Supadma menambahkan, pada tarian joged juga dikenal dengan adanya ibing-ibingan di mana

penari joged akan mengundang salah seorang penonton yang disebut dengan pengibing. Dia ikut

diundang menari secara artistik di panggung. Dalam inilah akan tersirat estetika dan etika yang

merupakan salah satu kekuatan tarian ini.

"Mesti dicatat pula, tarian joged bumbung banyak memberikan inspirasi bagi seniman untuk

menciptakan kreasi baru. Sebut saja pelukis, terinspirasi melahirkan karya-karya dari lemah-

gemulainya gerak para penari joged bumbung," katanya lagi.

Mati Suri

Tetapi kita selayaknya mengelus dada, karena sekaa joged bumbung yang ada di desa-desa

belakangan ini mati suri. Jumlahnya bahkan bisa dihitung dengan jari. Berapa tahun belakangan

ini, kata Supadma, joged bumbung mulai ditinggalkan oleh para penggemarnya, mungkin karena

kesan porno masih melekat sehingga dikhawatirkan merusak moral bangsa terutama generasi

muda.

"Bisa jadi, masyarakat jenuh menyaksikan joged bumbung karena kurang kreasi atau penarinya

kurang jago menari. Hal ini diperparah lagi dengan munculnya gerakan-gerakan porno yang

membuat para pencinta seni tidak lagi tertarik menonton kesenian ini," ujarnya.
Untuk kembali menggairahkan pertunjukan kesenian ini, kata dia, joged bumbung perlu lebih

banyak ditampilkan dalam acara-acara tertentu yang menyangkut hiburan untuk masyarakat luas.

Pementasan di desa, di kota maupun di hotel/restoran jangan diabaikan. Dengan pementasan

yang rutin, joged akan semakin menarik dan tetap dikagumi masyarakat. "Tetapi, ingat jagi ada

lagi unsur-unsur pornografi di sana. Joged bumbung harus mampu mensterilkan diri dari

gerakan-gerakan yang tidak senonoh dan tidak beretika," tegasnya lagi.

Walau tak semarak di desa-desa, kata Supadma, pementasan joged bumbung sesungguhnya tetap

berlangsung di pusat-pusat wisata seperti Kuta, Ubud, Sanur dan Nusa Dua, terutama untuk

konsumsi turis. Pementasan itu terbilang cukup laris dan digemari wisatawan, karena tarian ini

bisa melibatkan turis untuk ikut ngibing, berjoged dan saling bercanda dengan seniman. Inilah

kelebihan joged sebagai tari pergaulan yang tak mengenal batas usia maupun kewarganegaraan.

"Tak hanya itu, para seniman, khususnya pelukis seperti halnya yang dilakukan IB Indra (IBI)

yang berpameran di Museum Rudana, Ubud ini. Dia juga banyak mengangkat tema joged,

sehingga karyanya yang mempunyai ciri khas dan ekspresif. Saya berharap, joged bumbung bisa

terus berkembang dan makin kreatif sehingga tak lekang ditelan zaman. Yang terpenting lagi,

jangan pernah lagi menyisipkan unsur-unusur pornografi di dalamnya yang justru bisa jadi batu

sandungan bagi kesenian ini untuk melanglang buana di jagat seni pertunjukan dunia," ujarnya.
w. sumatika

source : BaliPost

goesdun

14-05-2008, 01:48 PM

Rabu Paing, 14 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-30 C dan BERAWAN

Info : Menjaga Ruang Dalam Harmoni

RUANG bagi masyarakat Bali (baca: umat Hindu) memiliki makna khusus. Salah satu yang

menjadi pertimbangan orang memanfaatkan ruang adalah karena alasan ekologis dan religius

magis. Tetapi di dalam perkembangannya, pertimbangan ini juga digunakan oleh kalangan yang

bergerak di dunia perlancongan. Dari sana kemudian maraknya pelanggaran Perda Tata Ruang di

Bali yang tak pernah henti.

Kawasan terlarang ini berangkat dari konsep pemikiran orang Bali yang berpegang pada ideologi

Tri Hita Karana. Hal ini tidak semata-mata karena nilai ekologis dalam konteks pelestarian

lingkungan, tetapi terkait pula dengan penodaan terhadap ideologi Tri Hita Karana. Gejala ini

berarti pula menimbulkan gangguan terhadap aspek harmonisasi hubungan antara manusia

dengan Sang Pencipta, karena penodaan terhadap wilayah-Nya. Disharmoni dengan sesama

antara lain dapat memunculkan konflik dan disharmoni dengan alam itu sendiri sehingga dapat

mengakibatkan bencana.
Ketidakkonsistenan implementasi perizinan di lapangan yang tidak berpegang pada ideologi Tri

Hita Karana mengakibatkan kehidupan manusia Bali berada di tengah perebutan dua ideologi,

dengan pandangan yang bertolak belakang dalam melihat keberadaan suatu lingkungan. Konsep

Tri Hita Karana menganut asas holistik, dalam artian, manusia adalah bagian integral dari

lingkungan alam dan memiliki hubungan timbal balik secara sistemik dengan berbagai

komponen yang ada di dalamnya. Karenanya, manusia wajib membina hubungan harmonis

dengan lingkungan beserta isinya, guna menjamin kelangsungan hidup manusia. Sebaliknya,

ideologi pasar mengajak manusia Bali untuk melihat segala sesuatu sebagai alat, yakni alat untuk

mendapatkan uang.

Pembangunan berorientasi pasar memang telah menjadi gejala global yang bercirikan dunia

terbuka, hilangnya batas-batas, dengan persaingan bebas. Maraknya pengalihan ruang-ruang

terlarang bahkan kawasan suci ke tangan investor mengindikasikan bahwa kurangnya komitmen

para elite dari atas sampai bawah untuk menjaga tata ruang Bali yang penuh harmoni. Para

pemegang kebijakan belum keluar dari perangkap ideologi pasar yang semata-mata berorientasi

profit.

Pelanggaran tersebut dengan berdalih demi menyejahterakan rakyat atau untuk kepentingan

masyarakat luas. Tetapi dalam implementasinya lebih sering mengakibatkan terganggunya tata

ruang bahkan menyakiti perasaan masyarakat akibat hilangnya akses mereka ke ruang-ruang

publik yang sudah beralih menjadi ''milik'' investor.

Padahal, apabila merujuk UUD 45 pasal 33 menyebutkan bahwa; udara, air, permukaan bumi
dan yang terkandung di dalam bumi, dikuasai negara, untuk sebesar-besarnya kemakuran rakyat.

Dengan demikian seharusnya pemerintah daerah memegang peranan dalam menjaga tata ruang

Bali sehingga sesuai dengan peruntukannya, mana untuk kawasan suci, pemukiman, kawasan

bisnis dan seterusnya. Pemda berperan sebagai pengatur sekaligus penjaga kelestarian tata ruang,

bukan malah mengeluarkan izin-izin yang dalam implementasinya ternyata menimbulkan protes

masyarakat karena dinilai menimbulkan disharmonisasi.

Karenanya, kita berharap, apabila terjadi pelanggaran tata ruang akibat implementasi si lapangan

yang menyimpang, pemerintah berani melakukan evaluasi kembali, bila perlu mencabut izin

yang sudah dikeluarkan. Agar tata ruang Bali tidak semakin rusak.

goesdun

15-05-2008, 08:13 AM

Kamis Pon, 15 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Keamanan dan Fasilitas Tentukan Gairah Wisata MICE

Seiring dengan kian kondusifnya situasi keamanan di Indonesia, terutama kota-kota favorit

seperti Jakarta, Yogyakarta dan Bali, wisata MICE makin bergairah. Berbagai kegiatan berskala

internasional, regional Asia-Pasifik maupun domestik digelar di Indonesia. Event yang masuk

dalam kategori wisata MICE (Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions) juga akan

menghiasi hari-hari Indonesia dalam satu dua tahun ke depan. Namun, dibalik prospek yang

cerah itu masih ada kendala. Apakah itu?


--------------------------------------------------------

MENURUT Sekjen DPP SICPO Sjenny Handoko, pertumbuhan pasar MICE di Indonesia

belakangan ini sangat luar biasa. Terutama kota-kota atau daerah yang fasilitas MICE-nya cukup

memadai seperti Jakarta, Bali, Medan, Surabaya dan Yogyakarta. "Sekarang banyak hotel yang

mengembangkan fasilitas MICE seperti ruang ekshibisi dan meeting room," ujar Sjenny di Kuta,

belum lama ini.

Selama ini memang ada hotel-hotel yang memiliki fasilitas MICE memang masih terbatas.

Untuk di Bali saja, misalnya, hotel yang memiliki meeting room dengan daya tampung seribu

orang baru terdapat di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua. Sementara hotel

bintang lima lainnya juga memiliki fasilitas serupa namun hanya bisa menampung antara 50 -

500 orang.

Segmen MICE tak hanya berasal dari luar negeri, seperti pertemuan internasional atau kegiatan

incentives oleh perusahaan-perusahaan global, tetapi juga berasal dari kota-kota di Indonesia.

Sebutlah misalnya perusahaan-perusahaan besar, baik di bidang perminyakan, perbankan, rokok,

industri berat, bahkan kampus-kampus terkemuka juga memilih hotel di Bali untuk menggelar

kegiatan mereka.

Sjenny yakin, seiring dengan makin kondusifnya keamanan secara nasional, termasuk di Bali,

segmen MICE akan makin bergairah. Sejumlah kegiatan akbar internasional sekelas UNFCC
yang pernah digelar di Bali siap dilaksanakan di Indonesia sepanjang tahun 2008 ini.

Penyelenggara internasional juga makin memiliki pilihan, karena kota lain selain Jakarta dan

Bali sudah siap pula menjadi tempat MICE.

Fenomena menarik lainnya diungkapkan praktisi perhotelan Luh Suciari. Manajer MICE &

Marcom salah satu hotel di Tuban ini mengatakan, kegiatan weding di hotel makin populer di

Bali. Keluarga-keluarga dari kelompok the have, baik di Bali maupun dari kota-kota lainnya di

Indonesia memilih hotel sebagai tempat penyelenggaraan pesta, mulai dari pesta ulang tahun

sampai pernikahan.

Tak aneh kalau saat ini banyak hotel yang menyulap sejumlah ruangannya menjadi meeting

room. Tidak perlu terlalu luas dan mewah, asalkan memiliki fasilitas yang dibutuhkan. Langkah

renovasi dilakukan agar hotel memiliki ruang pertemuan yang cukup representatif. "Ini terkait

dengan makin berimbangnya wisatawan MICE dengan wisatawan leisure," ujar Suciari yang

juga pengurus DPD SIPCO Bali.

Hal senada dikemukakan Ketua DPD INCCA (Indonesia Congress & Convention Association)

Bali, Ida Bagus Surakusuma. Pria yang biasa disapa Gus Lolec ini mengatakan, wisata MICE di

Bali makin bergairah. Walaupun masih dalam skala kecil, belakangan ini pihaknya sudah meng-

handle grup-grup MICE dari Afrika Selatan, Inggris, dan Amerika.

"Setelah hampir enam tahun stagnan, wisata MICE kini mulai bergairah lagi. Walaupun masih

kecil-kecilan namun mulai ada. Sebelumnya tidak ada sama sekali. Ini tentu sesuatu yang perlu

kita syukuri bersama. Kita harapkan ke depan tak ada sesuatu lagi yang mengganggu keamanan

di Bali, sehingga mulai pertengahan tahun ini wisata MICE makin meningkat," ujar Lolec.
Dia juga mengungkapkan satu kasus menarik. Di mana sebuah perusahaan besar di Eropa ingin

sekali melakukan kegiatan incentives di Bali. Sudah direncanakan sejak tahun 2001. Namun,

tertunda terus sejak bom Bali pertama dan kedua Oktober 2005 dan mengalihkannya ke destinasi

wisata lainnya di Asia Tenggara. Baru-baru ini, Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan

tersebut bersama keluarganya diam-diam mengunjungi Bali.

Sang CEO cukup menikmati kunjungannya itu dan mendapat kesan bahwa Bali sudah aman.

Dalam perbincangan dengan Lolec, dia lantas mengisyaratkan untuk membawa grupnya ke Bali

tahun ini atau 2009. Bagi Lolec, ini kabar yang menggembirakan sebagai "buah" dari tahun 2006

dan 2007 di mana tidak terjadi sesuatu yang mengganggu keamanan. Berarti tanda-tanda kondisi

pariwisata kita makin membaik.

Selain masalah keamanan, kendala lain bagi wisata MICE di Indonesia yakni tersedianya SDM

khusus MICE. Tidak semua pekerja pariwisata mampu meng-handle segmen MICE. Untuk itu

perlu ada pendalaman atau belatihan khusus. Mantan Direktur MICE Budpar Surya Dharma

pernah mengungkapkan, dalam tiga tahun terakhir pihaknya menargetkan adanya tambahan

sekitar 5.000 tenaga MICE di Indonesia.

Yang menarik, Surya juga mengungkapkan pemerintah pusat memberi dukungan yang kongkret

terhadap berbagai event MICE di Indonesia. Presiden Yudhoyono berulang kali menyebut

MICE. Menteri Budpar Jero Wacik juga menjadikan MICE sebagai program utamanya.
"Dalam diskusi Depbudpar dengan DPR-RI ada tiga program utama pengembangan pariwisata

nasional. Nomor satu mengenai MICE. Jadi dari segi dukungan dari segala unsur sangat bagus,"

ungkap Surya.

Sepanjang tahun 2008, Direktur MICE bekerja sama dengan PCO dan dengan asosiasi-asosiasi

sama-sama berjuang, bagaimana agar event internasional bisa kita raih dan diadakan di

Indonesia. Kedua, menggelar program seeing is beleaving, dengan mengundang CPO, EO atau

pelaksana internasional datang ke Indonesia. "Kita perkenalkan fasilitas apa yang kita miliki,

sehingga mereka bisa mengadakan event internasional di Indonesia," tandas Surya.

Dalam tiga tahun ke depan Depbudpar bekerja sama dengan pihak terkait termasuk SIPCO dan

INCCA menggelar berbagai pelatihan baik basic level maupun advance untuk menyiapkan

setidaknya 5.000 tenaga profesional di bidang MICE.

Diharapkan dengan makin kondusifnya kondisi keamanan, makin lengkapnya fasilitas serta

tersedianya tenaga profesional di bidang MICE, Indonesia makin menjadi tempat favorit. Bahkan

suatu saat bisa menjadi destinasi MICE. (gre)

goesdun

16-05-2008, 12:54 PM

Jumat Wage, 16 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Unud segera Gelar Adu Program Bacagub Bali


Universitas Udayana (Unud) merasa terpanggil untuk menggelar visi-misi dan dialog bakal calon

gubernur Bali 2008-2013 pada 19 Mei mendatang di Gedung Pascasarjana lantai IV Jalan

Sudirman Denpasar. Hal itu dilontarkan Ketua Panitia Prof. Dr. Wayan Supartha, M.S. Selasa

(13/5)

''Kami memandang momentum ini sangat tepat menyongsong 100 tahun Kebangkitan Nasional

20 Mei 2008,'' kata Guru Besar Fakultas Pertanian Unud ini. Gelar visi dan misi serta program

bacagub ini untuk memperkenalkan sosok biofisik, intelektual, emosional, kecerdasan,

kemanusiaan calon pemimpin dan pengalamannya (track record) memecahkan berbagai

persoalan kenegaraan,'' katanya.

Ia mengatakan, debat calon gubernur ini sekaligus memberi wahana pendidikan politik kepada

masyarakat pemilih untuk mengetahui visi, misi dan program-program unggulan masing-masing

bacagub. Sebab, dari adu program itu, masyarakat mengetahui wawasan, kecerdasan dan

kecendekiawanan masing-masing kandidat merespons persoalan. Hal ini pula sebagai ujian bagi

bacagub untuk mengetahui kearifan emosionalnya menerima kritikan dan saran.

''Kami ingin memberikan wawasan dan ruang pemahaman politik yang cerdas dan santun kepada

masyarakat, terutama calon pemilih untuk menghindari arogansi dan anarkisme dalam masa

kampanye dan masa jeda sebelum pemilihan,'' paparnya.


Bagi bacagub hal ini dapat memberikan ruang dan interaksi untuk melakukan sosialisasi kepada

pemilih. Diharapkan dari visi dan misi serta adu program bacagub lahir pemimpin yang

mumpuni untuk pembangunan Bali. Untuk itu gelar adu program dikemas dalam sebuah talk

show dipandu moderator pakar politik Universitas Gajah Mada Dr. Denny Indrayana dengan

narasumber pasangan kandidat gubernur Bali. Sementara para panelis terdiri atas Wayan P

Windia, S.H., M.Si., Prof. Dr. Ing. Made Merta, Prof. dr. AA Muninjaya, M.Sc. dan Dr. Nyoman

Norken, M.Sc.

Bertalian dengan pemilihan gubernur Bali, 9 Juli mendatang diakui bacagub telah melakukan

sosialisasi ke setiap daerah pemilihan. Namun sosialisasi tersebut dipandang belum mampu

sepenuhnya mengungkap kredibilitas bacagub. Masyarakat berharap bacagub mampu

membangun sebuah harapan dan mewujudkan cita-cita Bali yang utuh, tangguh, harmoni,

dengan SDM berkualitas dan masyarakat sejahtera.(029/*) BaliPost

goesdun

17-05-2008, 08:26 AM

Sabtu Kliwon, 17 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Menjadikan Gending ''Pagenderan'' Sebagai Terapi Kesehatan

Sekitar 40 seniman sepuh seni gender di Buleleng tiba-tiba menggelar aksi keprihatinan di

sebuah sanggar seni di kawasan Lovina, akhir April lalu. Mereka prihatin terhadap punahnya
seni gender yang sejak bertahun-tahun mereka geluti dengan penuh rasa suka maupun duka.

Salah seorang di antaranya bahkan sampai menangis ketika menyampaikan semacam orasi di

depan teman-temannya. Mereka ingin seni gender khas Buleleng bangkit kembali dan menjadi

tuan rumah sekaligus kebanggaan bagi Bumi Denbukit. Mereka pun mulai mengatur strategi,

termasuk bagaimana cara memasyarakatkan seni gender untuk terapi kesehatan. Apakah seni

gender memang bisa dipakai untuk menyembuhkan suatu penyakit?

============

Ajang pertemuan seniman gender di Lovina akhir April lalu itu bisa disebut sebagai salah satu

bentuk kepedulian sekaligus kesadaran dari seniman-seniman tua di Buleleng untuk memulai

sebuah upaya dalam pelestarian seni-seni klasik khas Buleleng. Sampai saat ini diperkirakan

terdapat sekitar 80 juru gender sepuh yang masih hidup dan aktif memainkan gender di Buleleng.

Hampir semua seniman gender itu tidak mendapatkan perhatian, baik perhatian terhadap seni

yang digelutinya maupun perhatian terhadap sosok seniman itu sendiri.

http://www.balipost.com/balipostcetak/2008/5/17/ole-gender1.JPG

Banyak seniman gender yang sakit dan tak mampu berobat karena kesulitan ekonomi. Selain itu,

banyak juga seniman yang terpaksa menjual perangkat gendernya karena tidak ada generasi yang

meneruskan kesenian klasik tersebut. Semua persoalan itu dibicarakan secara panjang lebar
dalam pertemuan di Lovina, sekaligus mereka juga mencari solusinya.

Jero Dalang Rugada mengatakan seniman gender dan pedalangan di Buleleng seharusnya

mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Selain menghidupkan kembali seni gender

dengan mementaskan wayang kulit dari Buleleng, pemerintah juga sebaiknya memberikan

jaminan kesehatan gratis kepada juru gender dan dalang. Karena seniman gender dan dalang bisa

disebut sebagai orang yang punya pengabdian besar terhadap keajegan agama Hindu dan budaya

Bali. Apalagi selama ini juru gender dan dalang di Buleleng tidak mendapatkan imbalan yang

layak ketika mereka memainkan gender dalam upacara-upacara keagamaan.

Seorang seniman gender dari Desa Bungkulan, Gusti Bagus Atmaja, bahkan sampai menangis

ketika mengingat seni gender yang mulai masuk dalam area kepunahan di Buleleng. Untuk itu, ia

meminta agar para seniman tua tidak terlalu pelit membagi ilmunya kepada anak-anak muda agar

seni gender itu tetap bisa lestari sekaligus berkembang dengan baik. Kepada pemerintah, ia

berharap agar menggelar festival seni gender untuk menarik kecintaan anak muda terhadap seni

gender. ''Selama ini sudah ada festival gong kebyar, kenapa tak ada festival seni gender,''

katanya.

Terapi Kesehatan

Seorang seniman gender dari Desa Pemaron, IGK Mustika, punya usul dan cara tersendiri untuk

membangkitkan kembali seni gender di Buleleng. Selain menghidupkan kembali gending-

gending sakral untuk dipentaskan dalam upacara-upacara keagamaan, seni gender juga kerap
digunakan sebagai terapi kesehatan. Karena sejumlah gending pagenderan, seperti gending

rundah, dipercaya sebagai lagu para dewa yang diturunkan melalui sabda atau wahyu kepada

para leluhur umat Hindu. ''Ketika orang mendengarkan suara gender, maka orang itu akan

merasa damai,'' katanya.

Mustika menceritakan dirinya sudah memainkan gender sejak umur 10 tahun. Ia berguru kepada

seniman gender yang bernama Sriajeng (alm) di Desa Babakan Panji sekitar tahun 1950-an.

Selama belajar dan memainkan gender memang banyak manfaat yang ia rasakan, terutama

manfaat di bidang kesehatan. Misalnya, suara gender bisa menimbulkan rasa senang dan damai

di hati, membangkitkan budi luhur atau suci dan merangsang rasa kasih sayang kepada sesama

manusia. Dalam hal pengobatan, suara gender ini bisa menghilangkan rasa pusing-pusing kepala,

bahkan stres pun bisa lenyap ketika memainkan atau mendengar alunan gending-gending gender.

Selain itu, alunan gending gender juga mampu meredam rasa emosi dan egois, menghilangkan

kemarahan, sekaligus membuat awet muda, sehat jasmani dan rohani.

Dengan manfaat seperti itu, sanggar sederhana milik Mustika yang dipakai sebagai tempat

workshop seni gender di Desa Pemaron, Buleleng, selalu didatangi warga lokal atau wisatawan

untuk belajar memainkan gender. Yang datang bukan hanya anak muda, namun juga para

pejabat, mantan pejabat dan pensiunan pegawai negeri. Seperti Kepala Kantor Ksebanglinmas

Buleleng IGN Wirasena juga mulai aktif belajar gender di sanggar milik Mustika. Bahkan, salah

seorang polisi dari Sukasada kini belajar serius memainkan gender di Desa Pemaron. ''Polisi itu

punya penyakit jantung, namun setelah belajar seni gender, penyakit jantungnya tak pernah

kumat,'' katanya.
Baik melatih atau berlatih seni gender, menurut Mustika, harus memiliki tingkat kesabaran yang

ekstra. Kalau dulu murid mencari guru untuk belajar memainkan gender, kini guru dengan sabar

mencari murid. Selain mencari, guru juga harus dengan sabar mengajarinya agar si murid tetap

bisa bertahan. Selain itu belajar gender juga harus memiliki konsentrasi yang tinggi. Saat belajar

memainkan gender seseorang tak bisa sambil memikirkan masalah lain, terutama masalah bisnis

dan ekonomi. ''Kalau main gender sambil memikirkan bisnis, biasanya konsentrasi jadi hilang,

bahkan bisa jadi lebih stres,'' katanya.

Kesimpulannya, terdapat banyak cara untuk bisa melestarikan kesenian gender di Buleleng. Jika

seni gender meredup karena seni pewayangan juga nyaris pingsan, maka seni gender bisa

dihidupkan tanpa harus berpaketan dengan seni pewayangan. Misalnya, satu seniman gender bisa

mengajak anak-anak di sekitarnya untuk belajar gender setiap hari-hari libur.

Selain itu, warga juga harus dibangkitkan kesadarannya untuk menggunakan seni gender dalam

setiap upacara-upacara keagamaan. Hotel-hotel dan restoran harus sedikit dipaksa untuk

menggunakan seni gender sebagai salah satu bentuk hiburan penyambut tamu di hotel tersebut,

selain hiburan seni klasik lainnya.

Seperti permintaan seniman gender Gusti Bagus Atmaja dari Bungkulan, pemerintah juga

sebaiknya menggelar festival seni gender secara khusus. Khusus untuk terapi pengobatan, seni

gender juga sebaiknya mendapat penelitian yang lebih serius agar seni itu bisa dikembangkan

secara lebih bagus, bahkan bisa dijadikan sebagai daya tarik wisatawan yang memang menyukai
hal-hal yang berbau budaya sekaligus spiritual.

* adnyana ole

source: BaliPost

cjdw

17-05-2008, 09:07 AM

nice info ...

kapan aku bisa ke Bali lagi ya ??

baru sekali doang jaman STM dulu :">

goesdun

19-05-2008, 04:42 PM

Senin Paing, 19 Mei 2008

Forecast Denpasar* 25-30 C dan BERAWAN

Info : Helikopter Mendarat Darurat di SMPN 2 Denpasar

Baling-baling Terlilit Benang Layang-layang

Warga di Jalan Gunung Agung, Denpasar dikejutkan dengan raungan helikopter Sabtu (17/5)

sore kemarin. Ternyata, helikopter milik perusahaan Derazona dengan lambung PK-DBE itu

mendarat darurat di lapangan SMPN 2 Denpasar. Warga pun sempat panik karena suara mesin

helikopter tersebut begitu keras.

http://www.balipost.com/balipostcetak/2008/5/18/HELY3.JPG

Untungnya, kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Empat penumpang --dua lokal

dan dua warga asing-- beserta kaptennya selamat dalam insiden tersebut. Kejadian itu merupakan
musibah yang kedua kalinya dialami helikopter milik perusahaan Derazona. Sebelumnya, heli

jenis ini juga jatuh di daerah Lebih, Gianyar.

Informasi yang dihimpun Bali Post Sabtu kemarin, menyebutkan penyebab terjadinya pendaratan

darurat itu lantaran baling-baling heli terlilit benang layang-layang. Ketut Suardana (37), salah

seorang saksi yang tinggal di Banjar Semila Jati, menyatakan helikopter yang dipiloti Gangsar

itu terbang dari arah barat.

Tepat di atas Lapangan Kompyang Sujana, helikopter tersebut terlihat sudah mengalami

masalah. Baling-balingnya dililit benang nilon layangan warna putih. ''Saya lihat terbangnya

(helikopter-red) makin merendah. Ternyata, mencari tempat pendaratan,'' kata pria yang juga

berprofesi sebagai satpam SMPN 2 Denpasar saat ditemui di lokasi kemarin.

Suardana menyatakan helikopter yang disewa Air Bali itu mendarat di lapangan bola SMPN 2

Denpasar pukul 16.30 wita. Begitu mendarat dan mesinya dimatikan, benang layang-layang

sepanjang 30 meter yang melilit di baling-baling pun mulai diputus. Sementara, keempat

penumpang beserta pilotnya langsung keluar. ''Kebetulan lapangan ini (lokasi pendaratan-red)

kosong. Biasanya anak-anak banyak bermain bola di sini,'' paparnya.

http://www.balipost.com/balipostcetak/2008/5/18/HELY4.JPG

Saksi lain, Yohanes, juga menyatakan hal yang sama. Raungan helikopter yang begitu keras

sempat menjadi perhatian warga. Bahkan, begitu hendak mendarat, debu di lapangan

beterbangan. ''Helikopter itu mendarat dengan mulus, tanpa masalah. Kemungkinan mesinnya

kekurangan tenaga karena dililit benang, pilotnya memilih mencari tempat pendaratan,'' ungkap

saksi yang tinggal di Gang Yamuna, Denpasar ini.


Yohanes mengatakan benang layang-layang yang melilit itu telah diputuskan oleh petugas

teknisi Air Bali. Benang itu selanjutnya diamankan sebagai barang bukti. Sementara, salah

seorang petugas Air Bali mengungkapkan helikopter itu rencananya ke Sanur. ''Mereka dari

Tanah Lot dan rencananya terbang ke Sanur,'' jelasnya.

Pantauan Bali Post hingga malam kemarin, helikopter yang disewa dari perusahaan Derazona

oleh Air Bali itu masih nangkring di TKP. Tampaknya, helikopter tersebut tidak bisa

diterbangkan hari itu juga karena mengalami masalah. Bahkan, kepala helikopter ditutupi kain.

''Mungkin, besok dievakuasi ke Bandara Ngurah Rai,'' ujar petugas Air Bali yang tidak mau

menyebutkan namanya. (kmb21)

source: BaliPost

goesdun

22-05-2008, 01:02 PM

Kamis Kliwon, 22 Mei 2008

Forecast Denpasar* 25-30 C dan BERAWAN

Info : Dialog Balon Gubernur Bali di Unud.....

Program Jaga Bali cenderung Manipulatif

Program para bakal calon (balon) Gubernur Bali dalam menjaga Bali dinilai tak utuh dan

cenderung manipulatif. Sasaran-sasaran pembangunan yang ditawarkan sulit direalisasikan.


Bahkan, dalam hal pengawalan terhadap lembaga tradisional dan hukum adat termasuk sektor

pertanian, visi kandidat belum bisa dicermati penjabarannya.

Demikian mengemuka dalam gelar visi-misi dan dialog para kandidat/balon gubernur dan wakil

gubernur Bali di kampus Unud, Senin (19/5). Dialog terbuka yang dibuka Rektor Unud Prof.

Made Bakta ini mendapat respons serius dari kalangan kampus. Sejumlah guru besar dan

mahasiswa terlihat memadati ruangan.

Para panelis yang dibagi dalam empat kategori meminta para kandidat memperjuangkan daya

saing Bali dan strategi perlindungan atas tanah-tanah Bali. Panelis yang membidangi masalah

kependudukan, hukum, serta tata pemerintahan Wayan P. Windia malah mengingatkan para

calon gubernur untuk mendesain konsep yang utuh dalam menjaga radius kesucian pura pada

masa-masa mendatang. Para kandidat juga diminta membangun daya tawar hukum adat dalam

menjaga Bali, karena secara nasional daya tawar hukum adat relatif lemah. ''Kandidat idealnya

memiliki konsep yang terukur dalam menjaga Bali ke depan, bukan konsep yang sifatnya angan-

angan,'' ujarnya.

Prof. Dr.ing. Made Merta bahkan menilai konsep para kandidat dalam membangun sektor

pertanian Bali cenderung manipulatif. Tawaran solusi menjaga Bali dari sektor pertanian yang

diajukan para kandidat dinilai jauh dari kondisi Bali saat ini. Ia mendesak para kandidat

membuat grand design yang jelas dalam mengelola Bali, bukan malah menjadi calon pemimpin

yang terobsesi untuk menjual Bali dengan dalih kemajuan dan investasi.
Dua panelis lainnya, Dr. Nyoman Norken, M.Sc. dan Prof. dr. Muninjaya, M.Sc. lebih banyak

mengkritisi visi/misi para kandidat dari sisi penyelamatan tata ruang, lingkungan, kesehatan,

pendidikan serta sosial kebudayaan. Para panelis ini juga meminta para kandidat gubernur

memiliki desain yang jelas dalam menyelamatkan lingkungan Bali, termasuk menata

transfortasinya. Dalam bidang pendidikan, konsep pembangunan yang dirujuk hendaknya

mengarah pada peningkatan SDM yang handal, bukan pada politisasi pendidikan untuk

kepentingan pencitraan.

Merespons pertanyaan dan kritikan para panelis, umumnya para kandidat mengaku akan

melakukan program-program strategis dalam menjaga Bali. Mangku Pastika misalnya, secara

gamblang mengaku akan meningkatan pendapatan daerah Bali minimal dua kali lipat dari saat

ini. Caranya, harus ada program-program yang terukur dan pengalokasian anggaran daerah yang

lebih jelas. ''Saat ini APBD banyak lari pada pos-pos yang tidak jelas. Semestinya program

pendampingan dalam berbagai sektor dimatangkan,'' ujarnya.

Cok Budi Suryawan juga mengaku tetap akan komit memberdayakan pertanian. Caranya, dengan

meningkatkan kontribusi pada subak. Ia juga mengaku akan melibatkan tim-tim ahli untuk

mendesain pembangunan Bali sesuai harapan krama Bali. Sedangkan Prof. Winasa mengaku

akan melakukan proteksi kebijakan sektor pertanian.

Dalam urusan tata pemerintahan, para kandidat mengaku akan mengotimalkan koordinasi yang

selama ini dinilai sangat buruk. Para kandidat melihat koordinasi menjadi strategis dan bisa
diwujudkan, mengingat gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. (dir)

source: BaliPost

goesdun

23-05-2008, 03:50 PM

Jumat Umanis, 23 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-30 C dan BERAWAN

Info : Sorotan atas Visi dan Misi Cagub...

Carut Marut Tata Ruang, Masalah Besar Menjaga Keutuhan Bali

Visi dan misi tiga calon gubernur (cagub) Bali masih banyak mengandung kelemahan. Visi dan

misi mereka terkesan kurang aplikatif sehingga sangat sulit direalisasikan. Bahkan, tak satu pun

cagub melontarkan visi-misi menyelamatkan tanah Bali, khususnya subak dari ancaman alih

fungsi. Bagaimana seharusnya mendesain penyelamatan tata ruang Bali?

================================================== ========

Eksploitasi besar-besaran tanah-tanah Bali untuk kepentingan memenuhi selera investor

pariwisata sampai kini belum bisa direm. Lahan subur dicaplok untuk hotel. Kawasan suci yang

dilindungi dirambah vila. Radius kawasan suci pura terkoyak oleh munculnya vila liar.

Penghentian pembangunan hotel sudah pernah digaungkan ketika Gubernur Bali Prof. IB Oka.

Gubernur Bali Drs. Dewa Beratha melalui visi dan misi Bali Dwipa Jaya melontarkan kembali di

hadapan DPRD Bali pada pencalonan yang kedua.


Sayangnya kasus-kasus pencaplokan kawasan suci masih tetap marak. Kasus vila di lereng

Danau Buyan menunjukkan betapa begitu buruknya koordinasi pejabat dan Dewan di tingkat I

dan II. DPRD Bali melalui Ketua Komisi III Drs. Wayan Gunawan mengharamkan lereng Danau

Buyan dibanguni vila, sementara DPRD Buleleng menghalalkan. Umat kebingungan mau

dibawa ke mana kawasan suci oleh para pejabat.

Kalau dibiarkan radius kawasan suci dicaplok vila, dosen Fakultas Teknik Unud Prof. Dr. Ketut

Kinog dalam seminar di FT Unud, Kamis (22/5) kemarin, mencemaskan dampaknya. Sebab, tak

hanya kerusakan fisik dan ekonomi bahkan sampai spiritual. Secara spiritual, menjamurnya

hotel/vila di kawasan suci menyebabkan lunturnya aspek kehidupan spiritual umat. Umat akan

merasakan makin hambarnya fungsi tempat ibadah dan tempat-tempat suci. Lebih-lebih kalau

masyarakat setempat bersikap permisif atas vila liar itu.

Karena itu panelis bidang hukum dan pemerintahan Wayan P. Windia pada debat cagub

mengharapkan para calon gubernur perlu mendesain konsep yang jelas dan utuh untuk menjaga

kesucian pura sebagai implementasi penyelamatan tata ruang Bali ke depan. Kandidat

diharapkan mempunyai konsep yang terukur dan jelas dalam menjaga Bali ke depan. ''Bukan

sekadar konsep yang sifatnya angan-angan dan tak jelas,'' katanya.

Penekanan hampir senada disampaikan panelis bidang peertanian, Prof. Dr. Ing. Made Merta.

Dia memandang konsep kandidat dalam membangun sektor pertanian cenderung manipulatif.

Solusi yang ditawarkan jauh dari kondisi Bali sesungguhnya. Padahal budaya agraris di Bali
menjadi daya tarik pariwisata budaya Bali. Untuk itu perlu desain yang jelas dari para cagub

dalam mengelola Bali agar tak terkesan calon pemimpin terobsesi menjual Bali dengan dalih

kemajuan dan investasi.

Reinvestasi

Dari visi dan misi cagub di Unud itu makin menguatkan indikasi kemampuan para cagub untuk

melakukan pembelaan terhadap adat, budaya dan lingkungan masih belum memadai.

Realitas saat ini menunjukkan masyarakat adat dan budaya belum mendapatkan reiinvestasi

untuk pelestarian budaya dan sumber daya alamnya dari kemajuan pariwisata. Pejabat yang

diharapkan mampu menyelamatkan tanah pertanian subur, justru tak mengambil kebijakan yang

efektif untuk menurunkan degradasi tanah-tanah subak.

Ketua panitia visi dan misi cagub. Prof. Dr. Wayan Suparta, Kamis kemarin mengatakan

terjadinya degradasi areal subak mencerminkan makin menurunkan kemampuan para pejabat

terkait melakukan pemberdayaan terhadap subak. Padahal pemberdayaan dimaksudkan untuk

menjaga palemahan subak serta mendidik generasi penerusnya agar mampu melestarikan nilai-

nilai luhur yang melekat pada subak tersebut.

Suparta memandang pemberdayaan subak dapat dilakukan dengan mensinergiskan pembangunan

pertanian, pariwisata dan industri kecil. Ketiga sektor prioritas itu diharapkan berkembang secara

seimbang. Tak seperti saat ini sektor pariwisata berkembang pesat, sementara sektor pertanian
terus mengalami penurunan. Hal ini berdampak buruk terhadap ditelantarkannya subak. Tanah-

tanah subak di kota dicaplok menjadi pemukiman. Pada gilirannya subak di kota akan habis. Tak

ada desain jelas penyelamatan subak.

Suparta berharap para cagub mendesain programnya secara utuh untuk penyelamatan Bali. Bali

mesti dipandang sebagai satu-kesatuan yang utuh. Dari pandangan yang utuh itu akan tercermin

bagaimana cagub mengelola secara utuh Bali dari perspektif tata ruang, adat, budaya, kesucian,

ekonomi dan keamanan Bali. ''Inilah frame besar yang harus dikelola dengan baik oleh para

cagub agar terjadi keseimbangan dan sinergis antara unsur-unsur yang mendukung keutuhan

Bali. Selain itu keseimbangan antara simpul-simpul pembangunan antara di Bali Barat sampai ke

Timur dan dari Utara sampai ke Selatan.

Dia menyesalkan persoalan Bali makin kompleks. Pembangunan makin timpang, koordinasi

antarlini makin buruk dan digadaikannya tata ruang Bali untuk investor nakal. Ironisnya,

pelanggaran perda tata ruang yang tak mampu ditegakkan oleh pejabat. Bahkan, Kinog

mengkhawatirkan persoalan bertambah rumit manakala pejabat daerah bermain kongkalikong

dengan investor nakal. Akibatnya, kata Suparta, implementasi perda tata ruang tak jalan,

supremasi hukum mandek dan pengawasan oleh pejabat juga tak jalan,'' kata Guru Besar FP

Unud itu.

Carut-marut tata ruang menjadi persoalan besar dalam menjaga keutuhan Bali. Solusinya,

seorang cagub tak hanya dituntut memiliki kecerdasan dan kemampuan juga keberanian. Ketiga

unsur ini harus dimiliki oleh seorang cagub. Saat ini keberanian dan ketegasan pejabat yang
diberikan kewenangan untuk itu masih kurang. Karena itu, seorang cagub diharapkan berani

menindak para investor nakal yang mencabik-cabik perda tata ruang dan kawasan suci. Jika

syarat keberanian tak dimiliki seorang cagub, pada akhirnya pejabat akan menjadi objek

negosiasi oleh investor. Ketika posisi tawar pejabat melemah terhadap investor, habislah Bali.

Saran-saran dari visi dan misi cagub itu akan dituangkan dalam rekomendasi. Proses

formulasinya akan didebatkan dalam forum rektor, Sabtu (24/5) besok. (sua)

Source: BaliPost

KingdomZ

23-05-2008, 08:34 PM

Gw di Bali juga nih kk GoesDun, nice berita2 nya :))

goesdun

24-05-2008, 10:43 AM

Sabtu Pahing, 24 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info :Revitalisasi Gambang Buleleng--

Ramuan Seni Baru dari Perpaduan Seni Langka

Sebagai daratan yang memiliki peradaban yang cukup tua, Kabupaten Buleleng memang

memiliki banyak jenis kesenian klasik. Salah satunya adalah jenis gamelan gambang yang

diyakini sudah ada di Buleleng ketika Majapahit belum memberi pengaruh terhadap kehidupan

seni-budaya Bali. Seperti juga kesenian klasik lain, seni gambang kini nyaris tak pernah
terdengar gaungnya. Bahkan, keberadaannya pun kini makin langka. Meski begitu, sejumlah

seniman gambang di Bali Utara mulai mengambil ancang-ancang untuk menghidupkan kembali

seni tua itu. Caranya antara lain seni gambang dipadukan dengan seni klasik lain seperti seni

okokan, seni ngoncang dan sunari. Apakah dengan cara seperti itu gambang bisa dikenal kembali

salah satu jenis kesenian Bali yang adiluhung?

=====

SELAIN di Buleleng gambang juga ada di daerah lain seperti Tenganan dan Bebandem

(Karangsem), Singapadu, Saba dan Blahbatuh (Gianyar), Kesiut (Tabanan) serta Kerobokan dan

Sempidi (Badung). Di Buleleng sendiri keberadaan gambang tak lebih dari 10 buah. Di

Kecamatan Tejakula tertinggal hanya satu kelompok seni gambang, di Kecamatan

Kubutambahan satu kelompok, di Kecamatan Sawan satu kelompok, di Kecamatan Buleleng

terdapat dua kelompok, di Kecamatan Sukasada dua kelompok, dan di Kecamatan Banjar satu

kelompok.

Anggota kelompok itu pun jumlahnya tidak banyak. Paling hanya satu atau dua orang yang

benar-benar mahir memainkan gamelan gambang. Selain jumlahnya sedikit, intensitas

pergelarannya juga sangat langka. Ini terjadi karena sebagai seni klasik dan disakralkan,

gambang tak bisa dipentaskan di sembarang tempat. Gamelan itu hanya dimainkan pada saat

upacara-upacara ngaben.
Di Padangbulia, misalnya, gambang yang dipercaya sudah ada sejak desa itu dibangun hanya

dipentaskan saat upacara ngaben dan odalan. Dan, sangat jarang dikeluarkan pada hari-hari

biasa. Karena tidak populer, warga di Padangbulia tidak banyak yang tertarik untuk mendalami

seni gambang. Namun begitu, ternyata masih tetap saja ada sejumlah warga yang begitu setia

menggeluti gambang. Salah satunya adalah Jero Dalang Made Wijana. Artinya, di desa tempat

gambang itu disemayamkan saja tidak begitu dikenal dekat oleh warganya, apalagi di desa lain

yang tak memiliki gamelan gambang.

Menurut Jero Dalang Made Wijana, gambang yang kini disakralkan di Desa Padangbulia

memiliki sejarah cukup panjang. Konon gambang itu sudah ada pada zaman kebesaran Patih

Kebo Iwa yang memang dipercaya pernah tinggal di Desa Padangbulia. ''Bekas-bekas tapak kaki

Kebo Iwa masih ada di Padangbulia,'' kata Jero Dalang Wijana.

Saat Kebo Iwa di Padangbulia itu, kata Jero Dalang Wijana, gamelan gambang mulai dibuat lalu

menjadi peninggalan suci hingga kini. Menurut Jero Dalang, gamelan gambang itu dianggap

sakral dan hanya dipentaskan pada saat upacara pitra yadnya. ''Gambang sendiri terdiri atas dua

suku kata ''ga'' dan ''mbang''. ''Ga'' berarti jalan, ''mbang'' artinya kesunyian. Gambang artinya

penuntun jalan bagi sang Atma menuju ke Sunialoka,'' terangnya.

Mungkin karena fungsi gambang secara spiritual untuk menuntun atma ke wilayah sunyi itulah

maka nasib gambang sendiri hingga kini tetap sunyi. Anak-anak muda lebih suka memainkan

gamelan gong kebyar yang dianggap bisa memberikan ruang lebih besar untuk eksis dan dikenal
oleh publik yang lebih luas. Bahkan dalam pergaulan kesenian anak muda, gambang dinilai

sebagai jenis kesenian yang khusus digeluti para orang tua, sehingga mereka mungkin akan

belajar gambang ketika mereka sudah memasuki usia tua.

Paduan Seni Langka

Meski sunyi, seniman gambang tampaknya tak pernah menyerah untuk berjuang melestarikan

kesenian gambang di Bali. Jero Dalang Made Wijana kini bahkan mulai membuat gamelan

gambang baru yang secara khusus akan dipadukan dengan jenis-jenis kesenian lain. Gambang

yang dibuat Jero Dalang ini bentuk dan nadanya tetap sama dengan gambang peninggalan nenek

moyangnya di Padangbulia. Namun gambang itu akan digunakan dalam pergelaran yang lebih

profan, misalnya sebagai seni pertunjukan yang dipadukan dengan alat gamelan lain.

Jero Dalang yakin nada-nada yang ada pada gamelan gambang memiliki keserasian dengan alat-

alat gamelan baru. Apalagi hingga kini nada-nada yang dihasilkan gamelan gambang tidak jelas

antara nada pelog atau selendro. ''Ada yang bilang gambang itu pelog, ada yang bilang selendro,

tapi bagi saya pelog atau selendro tetap sama asalkan bagus didengar telinga,'' katanya.

Buktinya, dari hasil eksperimen yang dilakukan Jero Dalang beberapa bulan ini, gambang

ternyata memiliki kecocokan dengan jenis gamelan lain. Ia pernah memadukan gambang dengan

angklung yang menghasilkan nada perpaduan cukup bagus. Selain angklung, ternyata gambang
juga kerap disandingkan dengan Gong Gede. Menurutnya, berbagai eksperimen bisa dilakukan

agar gambang bisa dikenal kembali. ''Sebagai dalang, saya juga ingin memainkan wayang

dengan iringan gambang,'' katanya.

Wayan Sujana, pinisepuh Sanggar Santi Budaya, Singaraja, juga mulai mengembangkan

eksperimen untuk mengembangkan seni gambang di Buleleng. Dalam Pesta Kesenian Bali

(PKB) ke-30 ini, Sujana bersama seniman-seniman muda di Buleleng membuat sebuah garapan

seni gambang yang digabungkan dengan okokan, sunari atau suling dan seni ngoncang. Okokan

dan ngoncang juga termasuk seni langka di Buleleng.

Kini seni ngoncang dengan ketungan (tempat penumbuk padi) saat ini hanya bisa ditemukan di

Dusun Kedu di Panji, Suwug Sabi dan Banyuning. Sementara okokan ditemukan di desa-desa

yang masih memiliki tradisi sapi grumbungan, seperti Desa Kaliasem, Banjar Tegal, dan

Bebetin. Namun Sujana berkeyakinan ketika semua seni langka itu digabung tentu akan menjadi

kesenian baru yang unik. ''Kini tinggal bagaimana menggarap semua seni langka itu menjadi satu

seni pertunjukan yang enak,'' ujarnya.

Sujana mengakui kesenian gambang memang termasuk seni sakral yang tak bisa dipentaskan

pada sembarang waktu dan tempat. Namun sebagai upaya pelestarian sekaligus pengembangan,

seni gambang juga sebaiknya diberikan ruang yang baru dengan cara penggarapan yang baru

namun tetap memiliki nilai-nilai kesakralan. ''Nilai-nilai kesakralan bisa tetap menempel dalam

produk seni baru itu,'' ujarnya.


Sebab, menurut Sujana, di Bali atau dalam kebudayaan Hindu, nilai-nilai kesakralan selalu ada

dalam setiap produk kesenian. Namun tidak setiap jenis kesenian dianggap sakral. Strategi

pengembangan seperti ini sesungguhnya sudah banyak dilakukan seniman sejak zaman dulu,

misalnya tari Sanghyang yang sakral diambil semangatnya untuk menjadi tari Cak yang lebih

profan. Masalah apakah kesenian baru itu disukai atau tidak, diterima atau tidak, berkembang

atau tidak, hal itu tergantung dari keseriusan penggarapannya. Jika digarap asal-asalan, tentu saja

seni yang baru itu nasibnya bisa lebih sunyi dari seni sakral. * adnyana ole

source: BaliPost

goesdun

25-05-2008, 08:44 PM

Gw di Bali juga nih kk GoesDun, nice berita2 nya :))

ne bale banjar Bali, ikut ramekan. Thanks.

goesdun

26-05-2008, 08:54 AM

Senin Wage, 26 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN

Info : Bank Dunia Bantu Peningkatan Sektor Swasta di Bali

ADAM SACK sebagai IFC (International Finance Corporation) Country Manager untuk

Indonesia berkunjung ke kantor Gubernur Bali sekaligus juga untuk menandatangani nota
kesepakatan dengan Gubernur Bali Dewa Beratha, Jumat (23/5). IFC yang merupakan bagian

dari Grup Bank Dunia yang berfokus pada peningkatan sektor swasta melalui berbagai program,

di antaranya adalah program penyederhanaan perizinan. Program National OSS bermitra dengan

Depdagri untuk menghasilkan panduan yang dipergunakan sebagai acuan nasional bagi daerah

yang ingin membangun Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Penandatanganan sekaligus juga pertemuan itu bertempat di ruang tamu Gubernur Bali,

berlangsung dengan penuh keakraban dan dihadiri oleh Chief Financial Officer Bank Dunia

Vincenzo La Via, Brigit Helms yang merupakan IFC Indonesia Head of Advisory Service dan

dua pejabat dari Depdagri.

Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan perwujudan kemitraan antara Propinsi Bali

dan IFC. MoU ini mengukuhkan posisi Propinsi Bali sebagai propinsi pelopor di Indonesia

dalam pelaksanaan model pendukungan pertumbuhan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang

bertumpu pada propinsi.

Dalam model yang akan dibentuk ini peranan propinsi adalah sebagai pendukung, motivator,

pengarah, sekaligus pengawas. Adapun Bali ditunjuk sebagai role model karena Bali dikenal

sebagai propinsi yang memiliki komitmen yang sangat kuat bagi pengembangan sektor swasta di

daerahnya.

Dalam kesempatan itu pula, Vincenzo La Via menyampaikan penghargaan terhadap Gubernur

Bali karena telah menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menciptakan iklim investasi yang
kondusif. Gubernur Bali menyampaikan pula terima kasih atas bantuan dan dukungan yang

diberikan oleh Grup Bank Dunia terhadap Propinsi Bali untuk peningkatan perekonomian di

propinsi Bali. (r/*)

source: BaliPost

goesdun

26-05-2008, 09:30 AM

DI bidang seni budaya, tiap-tiap banjar se-Desa Bedulu memiliki seperangkat gambelan, di

samping itu juga telah berdiri sanggar-sanggar seni tabuh dan seni tari serta sekaa wayang,

topeng, sekaa santhi, rejang dan baris serta sekaa tabuh wanita.

Secara etimologi nama Bedulu berasal dari ata ''Bedahulu'' seperti terdapat dalam kitab Negara

Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi. Pada pupuh XIV bait nomor 3

antara lain disebutkan bahwa negara bawahan di sebelah timur Jawa antara lain Bali dengan

negara yang penting Badahulu dan Lwa Gajah. Kata ''Badahulu'' terdiri atas kata ''bada'' yang

berarti tempat dan ''hulu'' yang berarti pemimpin, penghulu atau raja.

Dengan demikian Badahulu seperti disebutkan dalam Negara Kertagama berarti tempat para

pemimpin atau raja (istana raja). Dan, dengan kata lain Badahulu yang sekarang menjadi Bedulu

adalah suatu tempat penting pada masa Bali kuno sebagai tempat para pemimpin atau istana raja

dalam mengendalikan pemerintahan di Bali. Sedangkan ''Lwa Gajah'' dapat diidentifikasikan

sebagai Goa Gajah. ''Lwa'' artinya air dan ''Gajah'' artinya gajah. Jadi Lwa Gajah berarti air yang

keluar dari patung gajah seperti masih dapat disaksikan sekarang ini di Goa Gajah berupa arca

pancuran yang terletak di depan pintu masuk goa yang dulunya ditemukan di sekitar kolam. Desa
Bedulu mempunyai 24 buah pura dan 20 buah berisi peninggalan purbakala.

Keberadaan benda-benda peninggalan purbakala ini mempunyai peranan penting bagi umat

Hindu setempat. Hal ini dapat disaksikan pada saat diselenggarakannya upacara piodalan di

Pura-pura untuk memohon keselamatan dan kemakmuran bagi masyarakat. Sumber daya alam

berupa tambang yang terdapat pada tebing Sungai Petanu sebagai sumber batu padas untuk

bahan bangunan stil Bali sangat menjanjikan bagi warga setempat.

Desa Pakraman Bedulu tidak memiliki areal hutan tetapi di pinggir Sungai Petanu tumbuh

tanam-tanaman yang membentuk hutan-hutan kecil sehingga dapat berfungsi sebagai area

konservasi alam dan lingkungan. Potensi sumber daya alam berupa mata air dan sumber air tanah

yang dimiliki Bedulu dapat berperan sebagai sumber pengairan irigasi. Di antaranya, pancuran

Goa Gajah, Beji Samuantiga, dan Pura Dedari. Desa Bedulu mempunyai kekunoan yang cukup

banyak dan beraneka ragam.

Di samping Goa Gajah dan Relief Yeh Pulu, juga terdapat situs peninggalan purbakala lainnya

seperti Pura Jero Agung. Menurut Drs. A.A. Gede Oka Astawa, salah seorang tokoh masyarakat

setempat yang juga peneliti dari Balai Arkeologi Denpasar, keunikan ditemukan di pura yang

piodalannya jatuh pada Purnama Sasih Asada ini yakni selalu menggunakan Damar Kurung

(lampu yang terbuat dari kelapa dan diletakkan dalam keranjang).

Damar kurung ini dipasang atau digantung di masing-masing penjor yang dipasang di depan

pintu atau candi kurung pura tersebut. Melalui sinar yang dipancarkan oleh damar kurung itu
sebagai pertanda terhadap Jawa (Majapahit) bahwa masyarakat di Badahulu (Bali) sedang

melakukan upacara di Pura Jero Agung yang merupakan istana raja Bali kuno Astasura Ratna

Bhumi Banten, yang ditundukkan oleh Majapahit. Keunikan lainnya di Pura Jero Agung yakni

menggunakan daging ayam yang kalah dalam sabungan (becundang).

Ditambahkan, peninggalan arkeologi yang ditemukan di situs Jero agung dan sekitarnya antara

lain temuan pada masa prasejarah berupa sarkofagus yang ditemukan oleh penduduk tahun 1973

pada saat mengerjakan tanah untuk meciptakan. Temuan ini terdiri atas wadah dan tutup. Selain

itu ditemukan beberapa fragmen sarkofagus lainnya. Di tahun 2002 pada sebidang tanah yang

sangat dikeramatkan oleh masyarakat setempat ditemukan pecahan gerabah, keramik, struktur

dan lain-lain. Temuan ini ditindaklanjuti dengan melakukan ekskavasi pada bulan Juli 2004,

selama 12 hari dan berhasil membuka kotak sebanyak 10 buah.

Pada umumnya, benda-benda peninggalan purbakala yang ada di Desa Pakraman Bedulu berasal

dari masa prasejarah, seperti alat-alat batu, tulang, peti batu, nekara perunggu dan sebagainya

dan yang berasal dari masa sejarah atau masa klasik (masa pengaruh Hindu-Buddha) misalnya

stupika dan meterai tanah liat, prasasti, arca-arca, candi dan lain-lain. Peninggalan-peninggalan

ini sebagian besar ditemukan di antara Sungai Petanu dan ditempatkan di Pura-pura. (dar)

source: BP

goesdun

27-05-2008, 10:43 AM

Selasa Kliwon, 27 Mei 2008

Forecast Denpasar* 25-30 C dan BERAWAN


Info : Kenaikan Harga BBM -> Berpengaruh pada Paket Wisata

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang mencapai rata-rata 28,7 persen

berimplikasi luas. Tarif angkutan wisata di Bali juga terkena imbasnya. Dalam waktu dekat

Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) dan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali akan

segera membahas rencana kenaikan tarif angkutan wisata. Diperkirakan kenaikan tarif angkutan

antara 10 - 15 persen. Apa dampak ikutan dari kenaikan harga BBM?

================================================== ========

WAKIL Ketua Pawiba Yus Artana mengisyaratkan, kenaikan tarif angkutan wisata di Bali antara

10 - 15 persen, sesuai dengan batas maksimal yang direkomendasikan Menteri Perhubungan.

"Kami sudah menyusun usulan kenaikannya, yang dalam waktu dekat akan kami ajukan kepada

mitra kami, Asita Bali," ujar Yus di Denpasar, Senin (26/5) kemarin.

Ditambahkannya, di Bali angkutan wisata terbagi menjadi dua. Untuk angkutan domestik

menggunakan tarif rupiah, sementara angkutan turis asing menggunakan dolar AS. Untuk

angkutan turis domestik tarifnya disepakati sesuai dengan jauh/dekat rute yang akan ditempuh

serta sesuai daya muat kendaraan yang dipakai. Rencananya, tarifnya dinaikkan 10 persen.

Sementara untuk tarif angkutan turis asing menggunakan dolar AS dengan kurs antara Rp 8.500 -

9.000/dolar AS. Sebelum adanya kenaikan, untuk tarif tur full day kategori small bus tarifnya
121 dolar AS, medium bus 228 dolar AS dan big bus bertarif 285 dolar. Sesuai usulan Pawibam,

tarif tiga kategori ini akan naik 15 persen.

Wakil Ketua Asita Bali Ketut Ardana mengatakan bisa memahami aspirasi Pawiba. Oleh karena

itu, pihaknya masih menunggu surat resmi dari Pawiba, sehingga nanti bisa dikomunikasikan

berapa kira-kira kenaikan tarif yang bisa diterima oleh semua pihak. Dia berharap kenaikan tarif

angkutan wisata di Bali tidak lebih dari 10 persen.

Sambil menunggu kesepakatan yang baru mengenai tarif, Ardana meminta Pawiba agar tetap

menerapkan tarif yang disepakati sebelumnya. Artinya, jangan sampai menaikkan secara

sepihak. Di sisi lain, kenaikan harga BBM ini akan berpengaruh pada paket-paket wisata yang

telah disepakati dengan mitra usaha di luar negeri.

Namun, Ardana mengaku tidak terlalu khawatir karena mitra usaha di luar negeri bisa

memahami kondisi fluktuasi harga BBM di Indonesia. Sebab, harus jujur diakui, harga BBM di

Indonesia termasuk yang paling murah di dunia. "Apalagi dalam tradisi bisnis, kami biasanya

menyertakan klausul mengenai kondisi darurat, force majeur," ujar Ardana.

Yang menarik, baik Ardana maupun Artana, sepakat bahwa di atas semua itu, yang menjadi

concern dari Pawiba dan Asita Bali; jangan sampai ada gelojak gara-gara kenaikan harga BBM.

Bisa saja keputusan kenaikah harga BBM akan merugikan pelaku bisnis dan pekerja, tetapi kalau

sampai terjadi gejolak, justru kehancuran yang dituai.


Dihubungi terpisah, Ketua DPC Serikat Pekerja Pariwisata (FSP-Par) Badung Putu Satyawira

mengatakan, agar tidak terjadi gejolak, pola penyelesaian bipartit sebaiknya makin diintensifkan.

Di mana pengusaha/manajemen dan wakil pekerja/serikat pekerja duduk satu meja

membicarakan permasalahan yang timbul sebagai dampak kenaikan BBM. "Kondisi masing-

masing perusahaan tentu berbeda, sehingga pendekatannya berbeda pula. Yang penting ada

kejujuran dari masing-masing pihak," ujar Satyawira.

Kalau memang kondisi perusahaan tidak memungkinkan untuk menaikkan transportasi dan hal

itu diketahui secara terbuka oleh karyawan, maka tidak mungkin dipaksakan. Barangkali

alternatif lain bisa dijalankan misalnya melakukan penghematan. Di hotel, misalnya,

penghematan air, listrik, gas dan pemanfaatan kembali kertas bekas untuk memo internal.

Sebaliknya, lanjut Satyawira, kalau memang kondisi keuangan perusahaan memungkinkan, maka

kenaikan tunjangan transportasi bagi pekerja harus dilakukan. Apalagi secara normatif,

kemungkinan peninjauan kembali uang transportasi itu telah diatur dalam dokumen Perjanjian

Kerja Bersama (PKB). "Dalam salah satu klausulnya, memang kalau ada kenaikan harga BBM,

maka uang transportasi ditinjau lagi," ujarnya.

Di Jakarta, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi saat bertemu Menakertrans Erman Suparno

mengimbau pengusaha di seluruh Indonesia agar segera menaikkan tunjangan pekerja. Antara

lain menaikkan tunjangan makan dan transportasi sesaat setelah pemerintah mengumumkan

kenaikan 28,7 persen harga bahan bakar minyak bersubsidi akhir pekan lalu.
Dalam perkenalan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) periode 2008 - 2013 dengan

Menakertrans, belum lama ini, Sofjan mengatakan pengusaha bisa memahami alasan kenaikan

harga BBM bersubsidi karena membebani keuangan negara. Sebab, kalau tak kunjung dinaikkan,

subsidi negara bisa mencapai ratusan trilyun rupiah.

Menakertrans mengatakan, dewan pengupahan daerah yang terdiri atas unsur pemerintah,

pengusaha dan serikat pekerja akan membahas tingkat kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja

mulai bulan depan. Hasil perhitungan itu akan dipakai pemda sebagai dasar menentukan upah

minimum propinsi atau kabupaten/kota. Pemerintah menginginkan tak terjadi PHK.

Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Myra Maria

Hanaratani menambahkan, pemerintah tetap memegang komitmen pengusaha menambah

tunjangan untuk pekerja. Sebelumnya, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi menegaskan

bahwa realisasi kenaikan tunjangan tersebut merupakan hasil negosiasi bipartit antara pengusaha

dan pekerja. (gre)

source: BP

goesdun

27-05-2008, 10:45 AM

Maria Pecahkan Rekor ASEAN

Maria Natalia Londa berhasil memecahkan rekor ASEAN pada kejuaraan atletik junior (U-18) di

Stadion Madya, Senayan, Jakarta, yang berlangsung 22-23 Mei lalu. Atlet lompat jauh putri Bali

itu mencatat prestasi 6 meter, melampaui rekor sejauh 5,68 meter yang sebelumnya dipegang
atlet Thailand.

Maria sekaligus menyumbangkan satu-satunya medali emas bagi kontingen Indonesia. Total tuan

rumah yang meraih 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. ''Indonesia bercokol di urutan keempat di

bawah Thailand, Malaysia, dan Vietnam,'' sebut Maria di Denpasar, Senin (26/5) kemarin.

Ia tidak turun di nomor lompat jangkit karena tidak dipertandingkan. Maria akan kembali

dipanggil PB PASI guna berlaga di ajang Kejuaraan Atletik Asia Junior di Jakarta, 12-15 Juni

mendatang. Lomba ini melibatkan 45 negara.

Siswi kelas II IPS-2 SMAN 2 Denpasar itu berharap bisa tampil maksimal dan tidak cedera serta

mencapai puncak penampilan pada PON XVII di Kaltim. ''Saya berdoa supaya tak cedera lagi,''

jelas atlet kelahiran Denpasar pada 29 Oktober 1990 ini.

Maria tetap giat berlatih meskipun saat ini sedang menempuh ujian di sekolahnya. ''Saya harus

pintar membagi waktu antara latihan dan belajar,'' katanya. (022)

source: BP

goesdun

29-05-2008, 09:43 PM

Kamis, 29 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-29 C dan BERAWAN

Info :
A. Jelang Kongres Kebudayaan Bali : Lindungi Pertiwi Bali, Lestarikan Budaya

B. 25 PEMBICARA LOKAL TAMPIL DALAM KONGRES KEBUDAYAAN BALI

--------------

A. Jelang Kongres Kebudayaan Bali : Lindungi Pertiwi Bali, Lestarikan Budaya

Lama digagas, akhirnya Kongres Kebudayaan Bali I positif akan digelar pertengahan Juni

mendatang ini. Kongres kebudayaan tersebut menurut rencana akan dibuka Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono pada Sabtu (14/6) mendatang, beberapa jam sebelum dibukanya pawai

PKB ke-30. Pembukaan kongres berlangsung di Inna Grand Bali Beach, Sanur, diikuti sekitar

400 peserta dari Bali, luar Bali dan luar negeri.

-------------

Demikian terungkap saat rapat panitia kongres di aula Dinas Kebudayaan Bali, Selasa (27/5).

Panitia kongres Wayan Geriya mengatakan, peserta kongres 60 persen adalah tokoh, pakar,

seniman dan budayawan Bali, 25 persen dari luar Bali (nasional) dan 15 persen dari luar negeri --

semuanya berjumlah sekitar 400 orang.

Dalam kongres itu, kebudayaan akan dibedah dari berbagai perspektif, lintas budaya, dan lintas

ilmu. Dengan demikian diharapkan muncul pemikiran-pemikiran cerdas dan bernas. "Melalui

kongres ini diharapkan sisi positif dan sisi buram budaya bisa dikenali, apa tantangan dan

masalah yang dihadapi, kemudian dicarikan solusi. Dengan demikian budaya betul-betul

membawa kemajuan adab dan persatuan, kebangkitan estetika dan budi luhur," ujar Wayan
Geriya sembari menyebut budaya tidak hanya lestari, tetapi juga mesti berkembang dan ada

penemuan-penemuan baru (inovasi).

Pantia lainnya, Prof. Wayan Dibia, juga mengatakan hal senada. Dikatakan, budaya Bali sudah

berkembang, tidak hanya menjadi bagian dari budaya Indonesia, tetapi juga sudah

mempengaruhi budaya dunia. Hal itu tampak sejak ditampilkannya Gong Peliatan di Paris tahun

1931. "Jadi, gamelan Bali juga telah mempengaruhi teater modern Barat," ujar Dibia.

Sementara Prof. Wayan Rai S. menambahkan, kearifan budaya Bali seperti sekaa gamelan sudah

diadopsi oleh para seniman di Amerika.

Di sisi lain, Prof. Wayan Supartha, juga panitia kongres, berharap makin banyak kearifan budaya

Bali dapat mempengaruhi pola pikir dunia -- menjadi falsafah dasar kehidupan dunia. Bali

memiliki konsep penghargaan terhadap semua yang ada di muka bumi yakni sarwa prani hitang

karah. Dalam memahami konsep ini, tentu tidak ada arogansi dari yang kuat terhadap yang

lemah. Demikian juga konsep cecupu manik yang saling memerlukan dan bergantung. Dalam

konteks kehidupan, manusia sangat bergantung pada lingkungan. Karena itu hubungan harmonis

penting dijaga antara manusia dengan lingkungan.

"Dalam kongres kebudayaan nanti diharapkan muncul gagasan-gagasan cemerlang terhadap

konsep-konsep yang ada untuk kepentingan global. Ada semacam letupan hati dari kongres yang

dapat menggetarkan dunia," ujar Supartha sembari mengatakan, tanah-tanah Bali sudah

mengalami himpitan dari serbuan vila dan bangunan lain. Karena itu perlu ada perlindungan-
perlindungan terhadap pertiwi Bali, agar masyarakat bisa melestarikan budaya.

"Bagaimana kita bisa berbudaya kalau tanah Bali sudah banyak dikuasai oleh orang yang bukan

krama Bali," katanya.

Kadisbud Bali Nyoman Nikanaya mengatakan dasar pembangunan Bali adalah kebudayaan,

karena itu kongres ini memiliki makna strategis untuk melahirkan pemikiran-pemikiran bernas

untuk melestarikan budaya Bali. Kongres berlangsung selama tiga hari hingga 16 Juni 2008.

Persidangan di hari pertama dilangsungkan di Inna Grand Bali Beach dan selanjutnya di ISI

Denpasar.

Banyak Terlupakan

Masih terkait soal kebudayaan, Direktur Nilai Tradisi Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film

Depbudpar IGN Wija di Jakarta, Selasa (27/5) malah melontarkan keprihatinan bahwa nilai seni

budaya Indonesia tidak tergarap dengan baik. "Bahkan, tidak sedikit nilai budaya yang tersebar

di berbagai daerah sudah terlupakan. Banyak nilai budaya bangsa Indonesia terlupakan, dan itu

yang menjadi prioritas kita untuk diidentifikasi," kata Wija.

Menurut Wija, upaya untuk menggali potensi nilai budaya itu akan ditingkatkan melalui

internalisasi nilai budaya bangsa melalui pendidikan. Hal lain yang akan dilakukan, kata dia,

meningkatkan identifikasi dan perekaman peta budaya dalam rangka pendokumentasian karya

budaya bangsa.

Wija mengatakan, tahun ini pihaknya juga berupaya meningkatkan citra Indonesia di dunia
Internasional melalui kegiatan promosi budaya dan pengiriman delegasi kebudayaan. Nantinya,

jelas Wija, pihaknya ingin memposisikan nilai budaya sebagai acuan perilaku sehari-hari menuju

kepada penguatan jati diri bangsa.

Menjawab program pengelolaan kekayaan budaya, Wija mengatakan, pihaknya akan

memberikan pemahaman sejarah dan pelestarian peninggalan sejarah yang mampu

mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkokoh jati diri, integritas nasional dan kesejahteraan

masyarakat.

Kegiatan strategis yang menjadi fokus tahun ini dalam rangka internalisasi nilai budaya kepada

generasi muda, kata Wija, antara lain kegiatan perkemahan budaya se-Jawa dan Bali yang

dilaksanakan di Karanganyar, Jateng dan kegiatan Gita Bahana Nusantara di Jakarta. (08/010)

source:BP

-------------------

B. 25 PEMBICARA LOKAL TAMPIL DALAM KONGRES KEBUDAYAAN BALI

formatnews-Denpasar: SEKITAR 25 pembicara lokal bersanding dengan ahli asing tampil dalam

Kongres Kebudayaan Bali yang digelar saat pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30, 14

Juni mendatang.

Kegiatan selama tiga hari, 14-16 Juni 2008 juga menampilkan tujuh pembicara nasional dan

enam pembicara tingkat internasional termasuk Dirjen UNESCO Kaichiro Matsura, demikian

informasi yang diperoleh ANTARA dari panitia pelaksana di Denpasar Minggu.


Pembicara lokal yang tampil dalam kongres yang rencananya dibuka Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono itu dibagi dalam empat bidang pembahasan.

Pembahasan yang menyangkut identitas yang meliputi agama, bahasa dan manusia Bali

menampilkan tiga pembicara masing-masing Drs Ida Bagus Gede Agastia (anggota DPD-RI),

Prof Dr I Gusti Made Sutjaja MA (Universitas Udayana) dan Prof Dr Ida Bagus Gunada

(Universitas Hindu Indonesia).

Pembahasan menyangkut ekonomi yang meliputi pariwisata, pertanian dan lingkungan

menampilkan enam pembicara semua gurubesar dari Universitas Udayana masing-masing Prof

Dr Nyoman Erawan, Prof Dr I Made Sukarsa, Prof Dr I Gde Pitana, Prof Dr Dewa Suprapta, Dr

Rahmanta dan Dr Wayan Suwarna.

Pembahasan tentang peradaban (arsitek, pendidikan, gender dan Pemuda) oleh Rumawan Salain,

Prof Dr Dewa Komang Tantra, Prof Dr Nyoman Dantes, Dra Luh Arjani dan Sugi Lanus.

Sedangkan menyangkut hak kekayaan intelektual (HAKI) oleh Prof Dr I Made Bandem, Drs

Nyoman Gunarsa, Prof Dr I Wayan Dibia, Prof Dr I Made Wianta dan Pujiati.

Hubungan internasional (Diplomasi) dibawakan oleh Drs I Gde Ardika, mantan menteri

kebudayaan dan pariwisata, Prof Dr Wayan Ardika (Unud), Anak Agung Gde Rai, pemilik

Museum Arma Ubud dan Dr Ketut Putra Erawan.


Lima pembicara internasional lainnya masing-masing Dr Shangkar Dhayal Dvivedi dari Uthar

Prodesh University India, Prof Dr Jenskin (Amerika Serikat), Adrian Vickers (Australia), Shenji

Yamasitha (Jepang) dan Dr Mark Hobart (Inggris).

Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Bali Drs I Nyoman Nikanaya berharap kongres kebudayaan

tersebut mampu memberikan masukan dan merumuskan kebudayaan Bali dalam memasuki era

global.

Seni budaya Bali selama ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara

dalammenikmati liburan di Bali. Semakin banyaknya wisatawan datang ke Bali dikhawatirkan

mempengaruhi jati diri dan kekokohan dalam melestarikan dan mewarisi seni budaya Bali.

Melalui kongres kebudayaan Bali diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran untuk

tetap mempertahankan kekokohan seni budaya dan jatidiri sebagai bangsa Indonesia di tengah

pengaruh budaya global, harap Nikanaya. *ant*

source: formatnews

goesdun

31-05-2008, 01:07 PM

Sabtu, 31 Mei 2008

Forecast Denpasar* 24-29 C dan BERAWAN

Info : Kongres Kebudayaan Bali : Menguatkan Identitas dan Integritas Budaya Bali
Budhijna Pratyaspatti (Pendalaman Budaya Memupuk Semangat Kebangkitan Baru). Tema

sentral itulah yang akan diusung pada Kongres I Kebudayaan Bali yang digelar 14-16 Juni 2008

mendatang. Kongres kebudayaan pertama di Bali ini dinilai sangat strategis bagi pengembangan

etos kebudayaan Bali, revitalisasi pariwisata dan perekonomian masyarakat Bali, penguatan

solidaritas keindonesiaan, pemantapan komunikasi antarbangsa dan percepatan pembangunan

Bali ke depan.

DALAM tataran konsep, semangat yang melandasi gelaran kongres yang dirancang melibatkan

400 orang peserta dengan rincian 60 persen peserta lokal Bali, 25 persen peserta nasional dan 15

persen peserta internasional ini memang sangat mulia. Namun, kesuksesan perhelatan akbar ini

tidak hanya ditakar dari guliran pemikiran-pemikiran brilian yang mengalir riuh di ruangan

kongres. Namun yang terpenting, bagaimana pemikiran-pemikiran brilian itu bisa

diaktualisasikan dalam bentuk aksi nyata yang konstruktif bagi upaya pelestarian dan

pengembangan budaya Bali secara menyeluruh. Hasil kongres juga diharapkan mampu

menginspirasi para decision maker di Bali dalam merumuskan maupun menggulirkan kebijakan-

kebijakan strategis yang mampu mendongkrak kesejahteraan segenap komponen masyarakat

Bali tanpa harus tercerabut dari akar dan jati diri budaya Bali.

Ditemui Jumat (30/5) kemarin, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Propinsi Bali Drs. I Nyoman

Nikanaya, M.M. menegaskan, dalam derap langkah pembangunan Bali telah ditetapkan

kebudayaan sebagai potensi dasar. Dikatakan, kebudayaan Bali sebagai bagian dari kebudayaan

Indonesia memiliki identitas yang dikukuhkan dengan local genius yang mampu mengapresiasi
beragam bentuk keberagaman. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai unsur budaya Bali yang

tetap padu dengan dilandasi konsep Tri Hita Karana.

Perubahan Perilaku

Namun, kata dia, derasnya arus globalisasi yang melanda kehidupan masyarakat dewasa ini telah

menciptakan perubahan-perubahan perilaku kehidupan masyarakat Bali. Kini, ada

kecenderungan masyarakat Bali tidak lagi mengedepankan tata kehidupan dalam pola

kebersamaan (paras paros sarpanaya - red). Namun, cenderung mengedepankan sifat-sifat

individual. Terombang-ambing oleh gelombang kehidupan yang lebih mengedepankan sifat

materialistis dan tata pergaulan yang mengenyampingkan moralitas. Pada saat bersamaan,

muncul kelompok atau orang-orang yang dikuasai keinginan-keinginan berlebihan yang akhirnya

memunculkan keserakahan yang tidak terkendali. Nilai-nilai agama yang dikemas dalam etika

seperti dharma, satya, tri hita karana dan kearifan lokal lainnya seperti mengalami kevakuman

makna.

Dalam kondisi seperti ini, tegasnya, kebudayaan Bali dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Alam dan masyarakat Bali dihadapkan pada realita penyempitan lahan, penyerobotan hutan,

pemadatan ruang, waktu dan informasi, masalah kependudukan, aktivitas ekonomi dan politik

praktis dengan beban populasi, polusi, eksploitasi dan komersialisasi. Kesenjangan antara konsep

filosofis dan aktualisasi dalam tataran kehidupan sehari-hari makin melebar. Kesenjangan antara

teks dan konteks, tataran ideal dan perilaku makin menjauh. Hal ini diindikasikan oleh makin

bopengnya alam lingkungan Bali makin terusiknya kesucian pura dan jagat Bali serta pelecehan
nilai-nilai Tri Hita Karana.

'Itulah gambaran Bali dewasa ini. Menyikapi situasi dan kondisi masyarakat dan budaya Bali

seperti itu, dipandang perlu dan sangat mendesak untuk menghimpun pemikiran-pemikiran yang

positif dan konstruktif dalam suatu forum bernama Kongres Kebudayaan Bali ini. Kami

berharap, kongres yang baru pertama kali digelar ini bisa menjadi ajang yang representatif untuk

dialog lintas budaya dan media efektif untuk komunikatif antarilmuwan, budayawan, seniman,

birokrat, politisi, pemangku budaya dan segenap komponen masyarakat lainnya guna

pendalaman budaya Bali untuk kepentingan teoritik, perencanaan dan aplikasi,' katanya dan

menambahkan, berangkat dari kegelisahan itu Kongres I Kebudayaan Bali itu digelar.

Tiga Tujuan Utama

Mantan Kepala Taman Budaya Bali ini menambahkan, paling tidak ada tiga tujuan utama yang

dibidik dari gelaran kongres selama tiga hari tersebut. Pertama, mengembangkan dialog budaya

secara lokal, nasional dan internasional untuk membangkitkan kembali kesadaran, empati dan

apreasiasi para budayawan, seniman, ilmuwan, peneliti, birokrat, praktisi dan pemangku

kebudayaan Bali sebagian bagian kebudayaan Indonesia dan dunia. Sinergi dialog diharapkan

mampu menemukan keunggulan untuk bangkit dan meningkatkan kontribusi modal budaya bagi

kemanusiaan, kesejahteraan dan peradaban. Kedua, mendiskusikan secara kritis eksistensi

sistemik unsur-unsur budaya tangible dan intangible terkait dengan upaya penggalian, pelestarian

dan pengembangan kebudayaan dalam konteks komunikasi lintas sektor, lintas budaya dan lintas

bangsa.
"Yang terpenting lagi, kongres ini juga dijadikan ajang untuk merumuskan skema rencana aksi,

program strategis dan politik kebudayaan dalam format visi kebudayaan Bali 2003," paparnya

panjang lebar.

Nikanaya berharap Kongres I Kebudayaan Bali itu tidak sekadar menghasilkan tumpukan kertas

kerja tanpa makna. Namun, benar-benar bermakna strategis bagi penemuan kembali dan

penguatan identitas serta integritas kebudayaan Bali yang dapat ditujukan 'ke dalam' (krama

Bali) sebagai unsur perekat dan kebanggaan. Sedangkan 'ke luar' (Indonesia dan internasional)

ditujukan untuk menanamkan, mengembangkan dan memantapkan citra. Tak kalah pentingnya,

perhelatan yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mampu

menyegarkan dan merevitalisasi kearifan lokal dan taksu Bali guna menggerakkan etos dan

semangat menuju kebangkitan baru yang lebih mencerahkan, mendamaikan dan

menyejahterakan.

"Pokoknya, banyak sekali harapan besar yang digantungkan dari penyelenggaraan Kongres I

Kebudayaan Bali ini. Kami juga berharap kegiatan ini berkelanjutan. Ada Kongres Kebudayaan

Bali II, III, IV dan seterusnya," katanya seraya berharap forum ini dimanfaatkan sebagai ajang

mengevaluasi, instrospeksi dan ekstrospeksi guna menemukan kembali identitas, esensi nilai-

nilai luhur kebudayaan, etos budaya sebagai modal, unggulan dan potensi pembangunan masa

depan yang lebih baik.

Segala Aspek
Kasubdin Kesenian Disbud Propinsi Bali I Made Santha, S.E., M.Si. yang mendampingi

Nikanaya menambahkan, upacara pembukaan Kongres Kebudayaan Bali akan dilaksanakan di

salah satu hotel berbintang di kawasan Sanur yang dilanjutkan dengan sidang pleno I.

Selanjutnya, seluruh persidangan akan digelar di gedung Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

yang dikelompokkan ke dalam lima panel. Panel I (Budaya Bali, Identitas dan Etos Budaya)

akan difokuskan pada elaborasi Tri Hita Karana yang mencakup pembangunan spiritualitas

(agama), lingkungan dan manusia. Panel II (Budaya Pengembangan Ekonomi dan Pariwisata)

difokuskan pada kaitan resiprositas antara kebudayaan, modal budaya dan penguatan sektor

pariwisata, pertanian dan industri kerajinan dalam basis ekonomi kerakyatan. Panel III (Budaya

dan Penguatan Peradaban) difokuskan pada hubungan fungsional antara kebudayaan dengan

pilar-pilar peradaban yang mencakup etika, hukum, sains, sastra, pendidikan, keamanan, gender,

politik dan teknologi. Panel IV (Budaya, Seni, Heritage dan HaKI) terfokus pada kreasi seni,

inovasi, konservasi pelestarian heritage sampai dengan hak kekayaan inteltual (HaKI).

Sedangkan Panel V (Budaya, Hubungan Antarbangsa dan Diplomasi) akan difokuskan pada

hubungan antaretnis, antaragama dan antarbangsa dalam basis multikultural dan universialisme.

"Intinya, kami akan mengupas kebudayaan Bali dari segala aspek. Pada Kongres Kebudayaan

Bali ini, kami juga mengundang banyak sekali pembicara dari luar Bali dan luar negeri yang

berkompeten di bidangnya. Kehadiran mereka dinilai sangat strategis guna mengkritisi secara

jujur terkait warna perjalanan budaya Bali dewasa ini dari kacamata orang luar. Apakah budaya

kita masih mampu menggetarkan kekaguman di hati mereka atau justru sebaliknya, pandangan

mereka memang sangat pantas disimak dalam konteks kebangkitan kembali budaya Bali.
Terkadang, kritik memang terdengar pahit. Tetapi, hal itu justru membuat kita makin terpacu

untuk membenahi diri," tegasnya. * w. sumatika

source: BP

effie

03-06-2008, 10:00 AM

halo member IF di Bali....

silakan bergabung di sini menemani goesdun, jika sudah ramai akan sy ajukan dibuatkan

Regional Bali.

Nah jangan segan-segan, mari bergabung disini meramaikan Regional Bali /go

goesdun

03-06-2008, 11:33 AM

halo member IF di Bali....

silakan bergabung di sini menemani goesdun, jika sudah ramai akan sy ajukan dibuatkan

Regional Bali.

Nah jangan segan-segan, mari bergabung disini meramaikan Regional Bali /go

mungkin lagi pade sibuk menjelang Pilkada....madak sing ulihan Koh...:-S

sampunan sungkan :-O, ngiring sarengin mabligbagan ring genah becik puniki. Suksma !~O)

goesdun

04-06-2008, 12:35 PM
Rabu, 04 Juni 2008

Forecast Denpasar* 24-29 C dan BERAWAN

Info : Serangan Tikus Mengganas di Tabanan

Puluhan hektar tanaman padi, palawija, sayuran maupun bunga diserang hama tikus di daerah

Dukuh, Buahan, Kebontingguh Denbantas, Tabanan dan di Kecamatan Marga. Hal itu membuat

warga sekitar resah karena terancam gagal panen dan menimbulkan kerugian tidak sedikit.

Warga sekitar baru melakukan upaya penanggulangan sendiri-sendiri namun sejauh ini belum

berhasil dan melaporkan kepada pekaseh setempat serta petugas penyuluh lapangan (PPL).

Beberapa warga di Subak Dukuh dan daerah Kebontingguh, Tabanan mengaku hama tikus

secara ganas telah menyerang padi dan tanaman mereka sejak seminggu belakangan. Seorang

petani di Kebontingguh mengeluhkan sayuran hijau siap panen direbahkan hama tikus. Selain

itu, tikus juga menyerang beberapa jenis bunga yang ditanam oleh warga setempat. Warga

menyatakan sekitar 45 hektar sawah di Subak Dukuh telah diserang tikus sejak seminggu

belakangan. 'Bukan hanya padi yang diserang tetapi juga sayur hijau dan bunga. Kami masing-

masing telah melakukan upaya penanggulangan, tetapi belum berhasil,' ujar I Nyoman Daryasa

(45) petani setempat.

Sementara Men Suli yang memiliki sawah sekitar 30 are di Subak Dukuh mengaku baru

menanam padi sekitar seminggu, tetapi telah diserang tikus dengan ganas. Warga asal
Kebontingguh ini mengaku telah mencoba berbagai cara tetapi serangan tikus belum juga

berakhir. Tikus juga secara luas menyerang padi di Kecamatan Marga.

Ketua Sabhantara Pekaseh Tabanan I Wayan Sukanada, Selasa (3/6) kemarin, membenarkan

sekitar seratus hektar padi di Kecamatan Marga yang tersebar di berbagai subak diserang hama

tikus. Bahkan, padi yang siap panen juga turut diserang. 'Demikian pula yang mulai menguning

dan berumur 50 hari. Masyarakat sangat resah dengan kejadian ini karena terancam gagal panen,'

ujarnya.

Serangan paling ganas, kata dia, Marga daerah utara. Sekitar 20 hektar terserang. Serangan tikus

yang mengancam gagal panen ini, kata Sukanada, telah dilaporkan ke Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Tabanan yang membawahi subak serta berkonsultasi dengan Puri Agung Tabanan.

Sesuai dengan arahan dari Puri Tabanan, krama subak disarankan untuk melakukan aci dan

nunas ica (upacara dan persembahyangan) di Pura Luhur Pekendungan. 'Kami telah meminta

bantuan Disbudpar Tabanan untuk memfasilitasi, tetapi hingga hari ini (kemarin) belum ada

kepastian. Kami juga akan menggalang krama subak untuk nunas ica dan melakukan upaya

niskala,' terang Sukanada. (kmb14)

source: BP

goesdun

06-06-2008, 09:10 AM

Jumat, 06 Juni 2008

Forecast Denpasar* 24-29 C dan BERAWAN


Info : Festival Layang-layang untuk Perdamaian

Memeriahkan HUT ke-50 Pemprop Bali dan HUT ke-63 NKRI, Persatuan Layang-layang

Indonesia (Pelangi) Daerah Bali menggelar Bali and International Kite Festival (BIKF) 2008.

Kegiatan ini mengangkat tema 'Terbang untuk Perdamaian (Flying for Pecae)' dan dipusatkan di

pantai Padanggalak, Denpasar dari 10 - 13 Juli 2008. Lebih dari 1.000 sekaa dari seluruh Bali

akan menampilkan karyanya untuk memperebutkan Piala Gubernur Bali.

Usai menghadap Gubernur Bali Dewa Beratha, Kamis (5/6) kemarin di Kantor Gubernur Bali,

Denpasar, Ketua Pelangi Bali IGP Rai Andajana mengemukakan, penyelenggaraan BIKF tahun

ini telah memasuki tahun ke-30. Selain peserta lokal, peserta dari Eropa seperti Inggris, Jerman,

Prancis dan Belanda telah memastikan ambil bagian. Dari Asia, pencinta layang-layang Cina

Taipei, Jepang, Malaysia, India dan Korea juga telah memastikan ikut. Sementara dari Amerika

telah memastikan peserta dari Amerika Serikat dan Brazil. Tema terbang untuk perdamaian

dipilih karena BIKF memiliki relevansi dengan program Visit Indonesia Year 2008.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, BIKF 2008 melombakan jenis layang-layang tradisional dan

kreasi baru. Yang berbeda adalah, jika pada lomba sebelumnya peserta hanya kelompok dewasa,

tahun ini juga diperuntukkan bagi kelompok pelajar SD dan SLTP. 'Ini pertama kali dilakukan

dengan maksud regenerasi dan pembinaan,' urai Andajana seraya menjelaskan peserta propinsi

lain serta asing tidak diikutkan dalam lomba karena mereka hanya ikut ekshibisi.

Panitia lomba menetapkan sejumlah kriteria untuk layang-layang tradisional dan kreasi baru.
Untuk layang-layang tradisional, bentangan sayap minimal 1,5 meter dan maksimal 2 meter

untuk anak-anak. Untuk dewasa bentang sayap minimal 4 meter dan maksimal 5 meter. Khusus

jenis Janggan, bentang sayap boleh melebihi 5 meter. Warna dibatasi merah, putih, hitam dan

kuning atau diambil di antara warna-warna tersebut.

Sementara panjang tali penarik maksimal 500 meter, badan bambu, penukub kain atau parasut,

penarik minimal 15 orang, konstum pakaian adat madya, bentuk (bebean, pecukan dan janggan),

guwangan dewasa dari penyalin dan khusus pecukan boleh daun lontar, sedangkan anak-anak

bebas. Peserta boleh menggunakan teknologi knock down tetapi kerangkanya harus dari bambu.

Untuk kreasi baru panitia hanya menetapkan panjang tali maksimal 500 meter, kostum adat

madya dan bentuk ditekankan pada ide dan kreativitas antara lain bentuk dimensi, bentuk datar

dengan beban dan bentuk datar tanpa beban.

Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, peserta dilarang memakai baju atau atribut partai

politik tertentu. Bila melanggar dilarang mengikuti lomba. Penggunaan pakaian sponsor harus

seizin panitia. Hadiah yang diberikan berupa uang tunai dan trofi untuk juara I, II dan III layang-

layang tradisional dan layang-layang kreasi, serta piala bergilir untuk layang-layang tradisional.

Pengumuman pemenang disampaikan melalui media cetak dan penyiaran.

Pendaftaran peserta dibuka sejak 2 Juni - 5 Juli 2008 di Museum Sidik Jari, Jalan Haram Wuruk,

Denpasar dengan biaya Rp 50 ribu untuk anak-anak dan Rp 75 ribu untuk dewasa. Setiap peserta
akan mendapatkan satu nomor undian doorprize dengan hadiah utama sebuah sepeda motor. (r/*)

source: BP

goesdun

10-06-2008, 01:43 PM

Selasa, 10 Juni 2008

Forecast Denpasar* 24-29 C dan BERAWAN

Info : Konsorsium Malaysia Bangun Jalan Layang di Kuta dan Tuban

Konsorsium Malaysia mengajukan proposal untuk membangun jalan tol Denpasar-Nusa Dua

sepanjang 7,5 km melintas di atas permukaan laut Tanjung Benoa. Selain itu, juga diajukan usul

tambahan, yakni membangun fly over atau jalan layang di dua tempat. Satu di persimpangan

Dewa Ruci, Kuta, satunya lagi di persimpangan Patung Ngurah Rai, Tuban.

Hal tersebut disampaikan Direksi Konsorsium Malaysia yang menghadap Gubernur Bali Dewa

Beratha, Senin (9/6) kemarin. Direksi konsorsium adalah Datuk Khalid didampingi istrinya

penyanyi kondang Siti Nurhalisa dari Gridcomm Shd. Bhd. dan Zaidun Leeng dari Isyoda

Corporation Bhd.

Gubernur Dewa Beratha didampingi Kepala Bappeda Bali Wayan Subagiarta, Kadis PU Nyoman

Sudiana, Kadisparda Bali Gede Nurjaya, dan Karo Humas dan Protokol I Nyoman Puasha

Aryana.

Dewa Beratha mengapresiasi kedatangan konsorsium ini. Ia menjelaskan lalu lintas kendaraan
bermotor jurusan Denpasar-Nusa Dua saat ini sangat padat dan rawan kecelakaan. Jika dalam

lima tahun ke depan jalur yang ada sekarang tidak dikembangkan, pemerintah khawatir

kemacetan serius akan benar-benar terjadi sehingga kegiatan kepariwisataan dan kegiatan

ekonomi masyarakat Bali selatan terganggu.

Melihat kenyataan ini, Dewa Beratha berupaya keras mencari jalan keluar, salah satunya

mengundang investor asal Malaysia untuk memikirkan alternatif pemecahan. Upaya Gubernur

ini mendapat respons positif dari konsorsium Malaysia.

Di hadapan Gubernur, konsorsium ini memaparkan hasil kajian mereka untuk membantu

Pemprop Bali mengatasi kemacetan lalu lintas jalur wisata Denpasar-Nusa Dua yang mereka

namakan Proposed Bali Higway.

Dalam proposalnya, mereka menawarkan perlunya Pemprop Bali melakukan pembangunan jalur

total baru yang melintas di atas permukaan laut Tanjung Benoa. Jalur ini menghubungkan

langsung Denpasar - Nusa Dua sepanjang 7,5 km dan tidak melewati jalur Denpasar - Kuta -

Nusa Dua saat ini. Mereka juga mengajukan usul perlunya pembangunan jalur baru yang

menghubungkan langsung Bandara Ngurah Rai - Nusa Dua sepanjang 4,5 km, juga di atas

permukaan laut.

Jalan tol yang dibangun terdiri dari empat ruas untuk kendaraan roda empat. Dua jalur ke selatan

dan duanya lagi ke utara. Di samping jalur kendaraan akan dibangun jalur khusus sepeda motor,

serta jalur bagi pejalan kaki dan penghobi olah raga jogging.
Agar kelancaran lalu lintas di keseluruhan Jalan By-pass Ngurah Rai terwujud, konsorsium juga

mengajukan usul tambahan, yakni membangun fly over atau jalan layang di dua tempat. Satu di

persimpangan Dewa Ruci, Kuta dan satunya lagi di persimpangan Patung Ngurah Rai, Tuban.

Dua Opsi

Untuk mengimplementasikan proyek ini, konsorsium mengajukan dua opsi kepada Pemprop

Bali. Pertama, melaksanakan proyek dengan konsesi pengelolaan jalan tol oleh konsorsium

untuk jangka waktu 35 tahun di mana seluruh hasil pungutan tol dikelola konsorsium. Untuk ini,

konsorsium akan membangun lima tol plaza, yakni tiga di jalur baru sepanjang Tanjung Benoa

dan dua di jalur lama By-pass Ngurah Rai. Untuk opsi pertama ini, total biaya pembangunan

belum termasuk pembebasan lahan tetapi sudah termasuk pembangunan kedua ruas tol Rp 4,102

trilyun.

Opsi kedua, melaksanakan proyek dengan dana sepenuhnya ditanggung Pemprop Bali dan

konsorsium hanya bertindak sebagai kontraktor. Untuk ini, biaya pembangunannya lebih kecil

dari opsi pertama, yakni Rp 3,775 trilyun.

Selain keuntungan mengurangi kemacetan, apabila usulan ini terwujud, waktu tempuh Denpasar

- Nusa Dua yang kini satu jam bisa dihemat menjadi hanya 10 menit. Sedangkan waktu tempuh

Tuban - Nusa Dua yang kini sekitar 15-30 menit bisa disingkat menjadi hanya 5 menit.

Datuk Khalid mengemukakan, meskipun secara teknis proyek ini bisa dilaksanakan, namun
berdasarkan hasil kajian pihaknya, pembangunan tol Denpasar - Nusa Dua tidak menguntungkan

secara komersial disebabkan tingginya biaya pembangunan dan rendahnya revenue dari

pungutan tol. Untuk menjadikan proyek menguntungkan, konsorsium mengusulkan agar

Pemprop Bali memberikan insentif atau bantuan meliputi kompensasi dalam bentuk tanah, hak

eksklusif untuk melaksanakan pembangunan di Tanjung Benoa - Nusa Dua, subsidi pungutan tol

serta konsesi batu dan pasir. (r/027)

source: BP

goesdun

12-06-2008, 08:01 AM

Kamis, 12 Juni 2008

Forecast Denpasar* 24-29 C dan BERAWAN

Info : 3.600 Guru akan Pensiun, 2010 Dikhawatirkan Sekolah Kekosongan Guru

Kepala Dinas Pendidikan Bali, TIA Kusuma Wardhani, S.H.,M.M., mengungkapkan sekitar

3.600 guru di Bali akan pensiun hingga 2010. Menanggapi kondisi itu pengamat pendidikan

yang juga pimpinan LPTK masing-masing Rektor IKIP PGRI Bali Drs. Redha Gunawan, M.M.,

dan Dekan FKIP Unmas, Drs. I Wayan Suandhi, M.Pd. mengaku khawatir jika tak segera diisi

sejumlah sekolah akan kekosongan guru.

Redha Gunawan, Rabu (11/6) kemarin mengungkapkan kekosongan guru paling banyak terjadi
di SD dan TK. Guru angkatan 1960-an yang diangkat massal setelah G-30S/PKI segera

menjalani masa pensiun. Ia berharap pemkab dan pemprop untuk segera mengangkat dan

melakukan perekrutan lulusan LPTK (IKIP dan FKIP) mulai sekarang secara bertahap guna

menghindari terjadinya kekosongan secara drastis.

Ia mengatakan di Bali ada sekitar LPTK di antaranya IKIP PGRI Bali, Undiksha, IKIP Saraswati

Tabanan, FKIP Unmas dan FKIP Undwi yang mencetak calon guru. Jika rata-rata mereka

menamatkan 300 guru/tahun, berarti LPTK mampu mensuplai 1.500 guru/tahun. Dalam waktu

tiga tahun keperluan guru ini baru bisa terpenuhi ditambah dengan lulusan LPTK yang belum

menjadi PNS. 'Ya, kalau tak dari sekarang diisi, 2010 bisa terjadi satu sekolah hanya memiliki

satu guru,' ujarnya.

Untuk mengisi guru SMP, SMA/SMK, kata Redha Gunawan, tak masalah karena lulusan LPTK

banyak yang berkualitas. Khusus untuk calon guru SMK, pemerintah bisa mengambil lulusan

program akta mengajar IV.

Hal ini dibenarkan Wayan Suandhi karena lulusan akta mengajar IV yang berasal dari sarjana

non-keguruan, sangat unggul dalam materi. Mereka pun sudah memenuhi syarat minimal

menjadi guru lengkap dengan delapan kompetensi guru. Misalnya, lulusan S-1 teknik dan elektro

pas untuk SMK berbasis TI, lulusan S-1 pariwisata cocok di SMK pariwisata dan seterusnya.

Apalagi di Bali hingga kini tak memiliki LPTK yang mencetak calon guru SMK.

Wayan Suandhi mengungkapkan jika semua LPTK mencetak 400 calon guru tiap tahun barulah
kekurangan guru hingga 2010 itu bisa terpenuhi. Makanya ia sepakat jika pemerintah daerah

mulai sekarang mengangkat guru menjadi PNS atau mengangkat guru bantu secara bertahap.

Guru bantu ini ke depan bisa diangkat menjadi PNS. 'Jika tidak, 2010 akan terjadi kekosongan

guru hampir di semua sekolah,' ujarnya.

TIA Kusuma Wardhani dalam sambutan tertulisnya dibacakan Drs. Ketut Astika saat acara

yudisium akta mengajar FKIP Unmas belum lama ini mengungkapkan guru yang pensiun hingga

2010 ini mencapai 3.600 orang. Dengan makin banyaknya sarjana non-keguruan mengikuti

program akta mengajar menunjukkan minat masyarakat menjadi guru makin tinggi. Apalagi

profesi ini makin bergengsi. (025)

source: BP

goesdun

12-06-2008, 08:03 AM

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia masih didominasi oleh wisatawan

kategori Free Individual Traveler (FIT). Pada tahun 2007, misalnya, dari 5,5 juta wisman yang

mengunjungi Indonesia, 84,61 persen atau sekitar 4.653.550 orang di antaranya merupakan FIT,

sementara sisanya 846.450 orang merupakan wisatawan yang datang secara bergrup.

Demikian dikemukakan Kepala Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan Departemen

Kebudayaan dan Pariwisata Drs. Harry Waluyo, M.Hum. di Denpasar, belum lama ini.

Pernyataan ini disampaikan terkait Pendataan Profil Wisatawan Mancanegara yang disurvai

melalui kedatangan penumpang pesawat yang masuk melalui di bandar udara (Passenger Exit

Surver -- PES).
Dijelaskannya, berdasarkan hasil pendataan profil wisman 2007, diperoleh pengeluaran

wisatawan per kunjungan sekitar 970,98 dolar AS atau sekitar Rp 8,93 juta. Hal ini

memperlihatkan rata-rata pengeluaran wisman dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan.

Sementara rata-rata lama tinggal (lenght of stay) wisman sepanjang tahun 2007 sekitar 9,02 hari.

Khusus mengenai lama tinggal, kata Harry Waluyo, mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Hal ini disebabkan antara lain oleh trend pariwisata global yang cenderung melakukan short trip.

Pola ini terjadi karena dipengaruhi oleh kondisi keamanan global yang cenderung memburuk,

terutama sejak mencuatnya berbagai aksi terorisme di berbagai belahan dunia, khususnya di

Amerika dan Bali.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Dr. Rusman Heriawan menegaskan, sektor

pariwisata dari tahun ke tahun akan makin diandalkan. Rusman mengungkapkan, pada tahun

2006 sektor pariwisata menempati urutan keenam sebagai penyumbang devisa. Sementara tahun

lalu, naik ke posisi kelima. Dia merinci, pada tahun 2006 posisi teratas ditempati migas dengan

devisa 21,2 milyar dolar AS, disusul pakaian jadi 5,6 milyar dolar AS, karet olahan 5,5 milyar

dolar AS, minyak sawit 4,8 dolar AS, elektronik dan pariwisata sama-sama 4,4 milyar dolar AS.

Sementara tahun 2007, posisi pertama masih ditempati minyak dan gas dengan devisa 22,1

milyar dolar AS. Posisi kedua disalip CPO dengan kontribusi 7,9 milyar dolar AS dan karet

olahan 6,2 milyar dolar AS. Sementara pakaian jadi yang pada tahun sebelumnya menduduki

posisi kedua melorot ke posisi keempat. Lantas pariwisata menempati posisi kelima dengan
devisa 5,3 milyar dolar AS.

Dengan melihat struktur ekspor Indonesia, Rusman optimis pariwisata yang kerap disapa sebagai

industri tanpa cerobong asap ini makin mengkilap di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu,

dia berharap seluruh komponen pariwisata Indonesia harus menyadari ini, terutama pemerintah,

kalangan industri dan masyarakat. Sebab, bagaimana pun multiplier effect dari sektor pariwisata

sangat luas. (056)

source: BP

goesdun

14-06-2008, 08:43 AM

Sabtu, 14 Juni 2008

Forecast Denpasar* 24-30 C dan BERAWAN

Info : Bali Gagal Laksanakan Program Sejuta Rumah

Program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah pusat diprediksi akan sulit dilaksanakan di

Bali. Bahkan, sampai saat ini belum satu pun data terealisasinya program tersebut. Wakil Ketua

DPD REI (Real Estate Indonesia) Bali Ir. Wayan Suantra mengatakan hal itu, Jumat (13/6)

kemarin, menanggapi pelaksanaan program tersebut.

Dikatakannya, harga tanah yang masih sangat mahal serta adanya kenaikan harga material

bangunan membuat pengembang di Bali sulit membangun rumah dengan tipe sederhana. Apalagi

pusat mematok harga rumah bersubsidi Rp 55 juta. 'Jelas dengan nilai tersebut tak mungkin bisa
dikerjakan,' tegas pengembang dengan bendera Nuansa Bali Utama ini.

Karena itu, program pembangunan sejuta rumah sederhana (RSh) yang dicanangkan pusat

sampai sekarang ini belum bisa direalisasikan. 'Data yang ada pada kami untuk program itu

sampai saat ini masih kosong alias nol,' tambahnya.

Meski demikian, Suantra mengatakan bukan berarti program itu tak bisa direalisasikan sepanjang

ada kebijakan khusus yang diberlakukan. Kebijakan tersebut selain mengubah patokan harga

rumah bersubsidi sesuai kondisi wilayah, seperti Bali setidaknya Rp 75 juta, juga dengan

dukungan fasilitas oleh daerah.

Menurutnya, salah satu komponen biaya tinggi yang dihadapi pengembang saat ini adalah

pengadaan fasilitas jalan, air dan listrik yang masih cukup mahal. 'Ini bebannya ke konsumen,

sehingga harga rumah sederhana itu jadi tinggi,' jelasnya.

Kalau saja komponen ini bisa dibantu pemerintah alias dibebaskan, peluang bagi pengembang

untuk membangun rumah sederhana itu akan besar. Ditanya kemungkinan menekan biaya

dengan menghemat di konstruksi sebagaimana diembuskan pusat, Suantra mengatakan sangat

sulit dilakukan dalam artian risikonya tinggi. 'Bermain di konstruksi sangat berbahaya. Apalagi

untuk rumah sederhana yang memang kondisinya sudah sangat sederhana. Beda dengan rumah

mewah yang masih mungkin dihemat,' tambahnya.

Menyinggung adanya kerja sama REI dengan PLN soal pengadaan listrik ke perumahan
khususnya untuk kebutuhan 450 kWh, Suantra mengakui MoU sudah diteken pusat yang

melibatkan Menteri Perumahan, Dirut PLN dan Ketua Umum REI. Namun pelaksanaan di

lapangan masih banyak kendala. 'Perlu ada kajian lagi dari kerja sama itu agar bisa

direalisasikan,' tambah salah seorang mitra PLN ini. (031)

source : BP

goesdun

16-06-2008, 09:42 AM

Presiden Resmikan Tujuh Proyek Infrastruktur di Bali

http://balipost.com/admin/foto_berita/TANDA16.gif

Tujuh proyek infrastruktur di Bali, Sabtu (14/6) lalu diresmikan Presiden RI Dr. H. Susilo

Bambang Yudhoyono. Selain peresmian proyek-proyek pekerjaan umum di Propinsi Bali, juga

dilakukan Penyerahan Bantuan Langsung PNPM Mandiri dan Kredit Usaha Rakyat di lokasi

proyek DSDP Suwung, Denpasar.

Dari ketujuh proyek infrastruktur yang diresmikan Presiden, enam di antaranya merupakan

proyek Departemen Pekerjaan Umum. Meliputi proyek pengamanan pantai Nusa Dua,

pengamanan pantai Sanur dan Padanggalak, pembangunan jaringan irigasi berkelanjutan di

Buleleng dan Karangasem, perbaikan jaringan irigasi terdesentralisasi di wilayah timur Indonesia

(Buleleng, Karangasem dan Jembrana), Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) dan

pembangunan Trash Rack Tukad Badung dan Tukad Mati. Sementara satu proyek lagi yakni

pembangunan Gelanggang Olah Raga Lila Bhuana merupakan proyek Pemerintah Propinsi Bali.
Dalam sambutannya, Presiden Yudhoyono merespons positif hadirnya ketujuh proyek

infrastruktur di Bali tersebut. Presiden mengatakan, peningkatan di bidang pembangunan

infrastruktur memiliki pengaruh dalam kaitannya meningkatkan daya saing perekonomian

bangsa, khususnya daerah. Khusus di Bali, pembangunan infrastruktur erat kaitannya dengan

sektor kepariwisataan sebagai tumpuan ekonomi. Daya saing Bali sebagai pusat kepariwisataan

dunia diharapkan akan makin meningkat dengan tersedianya infrastruktur daerah yang memadai.

Selain meningkatkan daya saing, pembangunan infrastruktur juga berkaitan dengan penyerapan

tenaga kerja dalam hubungannya menanggulangi angka kemiskinan. 'Infrastruktur pengamanan

pantai, misalnya, tidak hanya untuk menahan abrasi, juga untuk mengamankan kegiatan ekonomi

masyarakat sekitar pantai,' kata Presiden.

Gubernur Bali Dewa Made Beratha mengungkapkan, ketujuh proyek tersebut menelan dana

keseluruhan Rp 937.849.961.000. Dana yang dipergunakan bersumber dari APBN, APBD serta

pinjaman dari negara Jepang. Khusus DSDP, Dewa Beratha memaparkan, proyek yang dibangun

dengan dana Rp 512,9 milyar lebih ini merupakan terobosan agar lingkungan alam Bali tetap

bersih, sehat dan nyaman. Pembangunan sistem pengelolaan air limbah ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas lingkungan perairan dalam kaitannya mengurangi pencemaran pada air

permukaan dan air tanah. Sebagai daerah tujuan pariwisata internasional, maka sudah

sepantasnya pembangunan sektor ini di Bali menjadi prioritas, guna meningkatkan citra

pariwisata Bali di dunia internasional.


Sementara itu, erat kaitannya dengan Tahun Sanitasi Internasional, Menteri Pekerjaan Umum

Djoko Kirmanto menyatakan saat ini kondisi sanitasi di Indonesia masih memprihatinkan.

Penanganan air limbah sebagian besar masih menggunakan sistem penanganan rumah tangga

seperti septic tank. Kondisi ini, seiring berkembangnya penduduk akan sangat berbahaya bagi

kesehatan masyarakat. 'Makanya penanganan limbah lewat pipa semacam ini harus dilakukan,'

ujarnya.

Acara peresmian oleh Presiden tersebut juga dihadiri sejumlah anggota DPR-RI, para menteri

Kabinet Indonesia Bersatu, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri. Selain

meresmikan tujuh proyek tersebut, Presiden juga meninjau realisasi PNPM Mandiri dan

menyaksikan penyerahan secara simbolis kredit usaha rakyat kepada para debitor di Propinsi

Bali. Di pengujung acara, rombongan diajak meninjau langsung keberadaan proyek DSDP.

(ded/*)

source: BP

goesdun

16-06-2008, 09:45 AM

Pariwisata Membaik, Ekspor Terpuruk

Pertumbuhan pariwisata Bali dalam tiga bulan pertama di tahun 2008 cukup menggembirakan.

Sampai dengan Maret, wisman yang berkunjung ke Bali telah mencapai 447.566 orang atau

meningkat sekitar 29,16% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Di balik membaiknya

pariwisata, ternyata kinerja ekspor Bali menurun. Lalu, apa yang menjadi peluang tantangan dan

jalan keluar untuk menuju pertumbuhan ekspor? Berikut rangkuman data yang dituangkan dalam
buku Indikator Perekonomian Bali Triwulan I 2008 yang dikeluarkan Bank Indonesia.

MENURUT laporan triwulan BI Denpasar, meningkatnya jumlah kunjungan wisman

menunjukkan makin tingginya kepercayaan dunia internasional akan situasi Bali akhir-akhir ini.

Kendati jumlah tamu meningkat, namun rata-rata lama menginap tidak menunjukkan perubahan

dibanding tahun sebelumnya yaitu berkisar 3,65 hari. Namun, permasalahan yang dihadapi

terkait lama tinggalnya wisman tidak hanya terbatas pada menurunnya minat wisman untuk

menginap lama di Bali, juga dipengaruhi oleh makin banyaknya destinasi pariwisata baru

sebagai saingan.

Disebutkan pula, memasuki tahun 2008 melambatnya ekonomi global terutama negara-negara

tujuan ekspor seperti Amerika Serikat telah memunculkan kekhawatiran akan melemahnya

kinerja ekspor Bali.

Penurunan nilai ekspor Bali terlihat pada dua bulan pertama tahun 2008. Nilai ini turun secara

signifikan dibandingkan pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Pada dua bulan pertama

tersebut, nilai ekspor Bali hanya 47.509.903 dolar AS, turun 10,37% dari periode sebelumnya

yang mencapai 53.005.242 dolar AS. Meskipun demikian nilai ekspor Bali untuk bulan Februari

2008 mengalami peningkatan menjadi 24.937.034 dolar AS dibandingkan bulan Januari 2008

yang hanya mencapai nilai 22.572.869 dolar AS.

Penurunan nilai ekspor Bali pada dua bulan pertama tahun 2008 ini dominan disebabkan

menurunnya permintaan dari dua negara yang selama ini menjadi pangsa utama yaitu Jepang dan
Amerika Serikat. Di samping mengalami penurunan nilai, ke-2 negara tersebut juga mengalami

penurunan pangsa terhadap total ekspor Bali.

Kendati nilai ekspor Bali mengalami penurunan, namun neraca perdagangan Propinsi Bali untuk

dua bulan pertama masih menunjukkan hasil positif. Nilai impor Bali pada dua bulan pertama

hanya sebesar 7.424.647 dolar AS. Dengan demikian neraca perdagangan Bali mencapai surplus

sekitar 40.085.256 dolar AS. Namun pemerintah jangan berpuas diri karena tidak selamanya

impor dengan nilai kecil itu bagus. Dalam mengkaji kinerja impor, kita juga harus bisa melihat

produk yang diimpor. Jika itu barang modal, maka akan memberi pengaruh yang positif bagi

kinerja perekonomian ke depan, namun sebaliknya, apabila barang yang diimpor sebagian besar

merupakan barang konsumsi, maka pengaruhnya terhadap perekonomian akan tidak terasa.

(kmb24/*)

source: BP

goesdun

18-06-2008, 11:15 AM

POLITIK Kebudayaan Nasional hingga kini masih gamang karena masih berupa butir-butir

rekomendasi dari beberapa kali hasil Kongres Kebudayaan Nasional. Sebagai akibatnya,

kegamangan berlanjut pada kongres seperti itu di tingkat daerah karena ketiadaan acuan-acuan

kebijakan yang mengikat antara pemikiran kedaerahan dan kenasionalan.

Dengan ketiadaan pengikatan ini, jalur bolak-balik antara kebijakan nasional dan daerah akan

sangat tidak jelas arah untuk tujuan yang diharapkan maupun yang hendak dicapai. Bila pada

tataran atas keadaannya masih gamang, dapatkah kongres-kongres pada tataran daerah
berpedoman pada butir-butir rekomendasi saja? Atau, dapatkah kongres daerah yang membahas

ihwal tradisi budayanya langsung mengacu kepada undang-undang dasar, dalam hal ini UUD

1945?

Pemikiran seperti ini patut menjadi pertimbangan matang karena pada tingkal nasional

perhelatan kebudayaan sudah beberapa kali diadakan, sedangkan khusus untuk Bali sebagai

kesatuan administrasi, politik, tradisi, dan etnisitas, Kongres Kebudayaan Bali baru pertama kali

diadakan. Tentunya pertanyaan yang hendak dihindarkan adalah "Kok baru sekarang?"

Tulisan ini hendak mempertegas banyak kegusaran yang diajukan oleh Putu Setia (BP 31/5/08)

yang menyangkut ihwal besar yang berkait dengan kebudayaan Bali. Kegusarannya memang

sangat beralasan karena permasalahannya memang luar biasa besar dan kompleks. Adalah naif

sekali bila kebudayaan hanya dikaitkan dengan kesenian. Mengapa demikian? Bali mulai dan

bisa masuk ke panggung internasional karena rekayasa Balanda lewat maskapai pelayarannya

(KPM) yang membawa rombongan kesenian tari ke Paris.

Karena itu, Bali lebih dikenali dari sisi seni dan berkeseniannya. Di dalam negeri sendiri, orang

luar atau bukan etnis Bali memiliki pandangan demikian pula, sampai-sampai ada lirik lagu

keroncong menyebutkan "Pulau Bali pulau kesenian..." (dengan segala ungkapan keindahan dan

pujian). Atau, bila orang Bali berada di luar Bali, mereka selalu dianggap memiliki keterampilan

berkesenian. Pasti bisa menari atau menabuh.

Bahasa Bali dan aksara hanacaraka Bali yang merupakan turunan dari aksara Brahmi yang telah
punah dari India bagian selatan telah merekam kecendekiaan orang Bali yang hidup hingga kini.

Bukti-bukti untuk ini adalah adanya banyak dokumen tertulis berupa manuskrip lontar yang

tersimpan secara lembaga dan perorangan. Dokumen ini ditulis dalam aksara yang kini telah

menyatu dalam hidup dan perikehidupan orang Bali. Sedangkan bahasanya, bisa jadi dalam

bahasa Bali atau campuran Bali dan Kawi (dengan masukan bahasa Sanskerta).

Gencar Dieksploitasi

Pencitraan kecendekiaan tradisi (Bali) tidaklah semenonjol pencitraan berkesenian seperti

dipaparkan di atas. Sebuah pertanyaan lagi, mengapa demikian? Ya, karena berkesenian telah

sedemikian gencarnya dieksploitasi, sampai-sampai masuk jalur dan menjadi komoditas

perdagangan lewat eufemisme jasa hiburan atau leisure. Inilah rekayasa globalisasi modern atas

apa yang berbau tradisi. Sedangkan kecendekiaan tradisi Bali bukanlah sebuah keterampilan. Dia

adalah widia atau keilmuan yang dinaungi oleh peradaban Timur. Dan untuk mengusainya orang

harus bergulat lewat unsur bahasa, aksara, dan banyak unsur tradisi kehidupan orang Bali.

Meski aksara Bali datang dari luar, dari bahasa Brahmi yang merupakan turunan dari bahasa

Semit, huruf-huruf yang ada dalam abjad ini telah menyatu dalam kehidupan fisik (sekala) dan

non-fisik (niskala) orang Bali. Karena kenyataan seperti itulah, maka ada ragam aksara dan

bahasa untuk kehidupan keduniaan dan kedewataan. Dan, ini berlaku untuk banyak aksara dan

bahasa di dunia. Tidaklah patut bila dikatakan bahwa aksara dan bahasa Bali hanya cocok untuk
membicarakan ihwal yang berbau ke-Bali-an; terlebih sangat tidak patut lagi bila dinyatakan

bahwa aksara Bali hanya diperuntukkan bagi agama Hindu di Bali. Bahwa ada beberapa

aksara/huruf Bali mewakili dan memiliki simbol atau makna kedewataan, itu memang benar.

Karena pencitraan bahasa dan aksara ini kurang atau tidak sehebat apa yang digambarkan di

depan, tentulah karena ketiadaan Politik Bahasa Daerah Bali yang jelas (meski telah ada

Peraturan Daerah mengenai Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali No. 3/1992). Perencanaan mengenai

ketiga bidang ini, dengan sendirinya, tidak jelas pula karena yang menangani semua ini

seharusnya tidak hanya Dinas Kebudayaan. Bagaimana dengan Dinas Pendidikan? Kedua

lembaga ini sepertinya jalan sendiri-sendiri. Cobalah periksa kembali mengenai ihwal Kongres

Bahasa Bali yang lalu.

Di alur pendidikan formal, terlebih lagi adanya otonomi daerah dalam bentuk muatan lokal,

perencanaan menyeluruh mengenai bahasa, aksara, dan sastra Bali seharusnya jelas dan terukur

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Lembaga yang manakah yang memikirkan,

melaksanakan, dan menilai ihwal ini? Jenjang pendidikan tinggi adalah jalur pengembangan ilmu

dan keterampilan yang ditumpukan pada kemampuan dasar dan menengah. Bandingkan saja

dengan pendidikan matematik atau bahasa Inggris, dan yang lain.

Bagaimanakah ihwal perencanaannya pada alur non-formal atau kemasyarakatan? Siapakah yang

memikirkan, melaksanakan, dan menilai ihwal ini? Ini juga masih kabur. Alur ini adalah alur

pembinaan atas apa yang hidup dan tumbuh di masyarakat, yang selanjutnya dikembangkan oleh

kelompok tertentu.
Sebagai Tantangan

Semua yang diajukan dalam tulisan ini semata-mata diangkat sebagai tantangan atas persoalan

mengenai ihwal bahasa, aksara, dan sastra Bali untuk dipikirkan dan dibahas oleh komisi yang

bertanggung jawab untuk ini dalam Kongres Kebudayaan Bali I agar bisa diwujudkan menjadi

Politik dan Kebijakan Bahasa (termasuk aksara) dan Sastra Bali.

Dengan demikian, kegusaran yang dicetuskan mengenai, terutama, bahasa dan aksara Bali oleh

Putu Setia, saya sendiri sebagai orang yang bergulat juga di bidang bahasa, aksara, dan susastra

Bali, dan banyak sahabat Bali dan bukan Bali saya di luar negeri, bisa disirnakan. Dan, tentunya

pencitraan bidang-bidang lain, terutama yang menyangkut kecendekiaan tradisi karena ini

sesungguhnya materi keunggulan, lewat pembahasan dalam Kongres patut mendapat perhatian.

Hal ini semua akan bisa dilihat dengan jelas dari komisi-komisi yang diadakan untuk

memperbincangkan makalah, mempertimbangkan dan menakar pemikiran, dan pada akhirnya

mengambil kata putus mengenai pembahasan dan pemikiran tentang kebudayaan Bali dalam

menjawab tantangan masa depan. Semoga!

Oleh I Gusti Made Sutjaja

source: BP
goesdun

18-06-2008, 11:16 AM

SEBUAH tim kesenian Bali membawa nama Indonesia dalam Festival Ramayana Internasional

di India pada 6-12 Juni ini. Di India, 20 seniman tari dan karawitan yang terdiri dari dosen dan

mahasiswa ISI Denpasar akan menampilkan Sendratari Ramayana. Tujuh negara -- Kamboja,

Indonesia, Srilanka, Thailand, Laos, Malaysia, Indonesia, dan tuan rumah India akan tampil

menyajikan seni pertunjukan yang bersumber dari epos Ramayana nan masyur itu. "Wawasan

para seniman yang akan berinteraksi dalam festival yang berlangsung di Madya Paradesh sudah

tentu akan bertambah," ujar Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA.

Diundangnya para seniman Bali dalam festival bergengsi itu tentu dilandasi alasan yang kuat.

Seperti halnya di tanah leluhur kelahiran cerita karangan Walmiki itu, di Bali kisah Rama

sebagai titisan Dewa Wisnu memerangi kezaliman Rahwana begitu kuat mengakar.

Eksistensinya dalam bentuk puisi dikumandangkan dan diresapi dalam kumandang pesantian.

Lakon-lakon heroik dan sarat moral divisualisasikan dalam karya seni lukis dan seni patung.

Tokoh-tokohnya seperti Rama, Sita, Anoman misalnya diidolakan sebagai teladan, bukan saja

oleh penganut Hindu namun masyarakat pada umumnya.

Transformasi cerita Ramayana amat mengakar dalam kehidupan masyarakat Bali adalah lewat

seni pertunjukan. Beberapa seni pertunjukan Bali berangkat dari sumber lakon yang terdiri dari

tujuh kanda itu. Bahkan ada kesenian Bali yang identik dengan Ramayana yaitu drama tari

Wayang Wong yang kini masih dapat dijumpai di Desa Tejakula (Buleleng), Sebatu, Mas, dan

Batuan (Gianyar). Selain Wayang Wong, wayang kulit juga ada yang khusus memainkan cerita
Ramayana yang lazim disebut Wayang Ramayana.

Cak atau Kecak, kendati sejatinya dapat membawakan berbagai lakon, namun dengan cerita

Ramayana, seni pertunjukan ini menjadi seni pentas turistik yang banyak disaksikan para

pelancong. Ketika dipisahkan menjadi seni profan oleh pelukis asal Jerman, Walter Spies dan

penari Baris Desa Bedulu, Gianyar, I Wayan Limbak pada tahun 1930-an, Cak mengawali

debutnya dengan lakon "Karebut Kumbakarna" yang mengisahkan pertempuran heroik raksasa

Kumbakarna dalam membela rakyat dan negerinya, Alengka, dari gempuran dahsyat Rama dan

tentera keranya. Dalam perkembangannya, pada 1970-an, Cak Bona, Gianyar, menyajikan cerita

Ramayana yang kental dipengaruhi Sendratari Ramayana Kokar Bali dan ASTI Denpasar yang

sedang populer saat itu.

Menarik Perhatian

Dari sekian jenis pertunjukan Bali yang berangkat dari cerita Ramayana, Sendratari Ramayana

yang muncul 1965 adalah seni pentas yang mampu menarik perhatian penonton begitu luas.

Sendratari ini pada awalnya digarap untuk perayaan ulang tahun ke-5 Kokar Bali. Tak dinyana,

seni pentas ciptaan seniman karawitan dan tari I Wayan Beratha ini disambut antusias

masyarakat. Sejak itu siswa Kokar Bali dan kemudian mahasiswa ASTI (kini ISI) Denpasar

sering diundang pentas hampir ke berbagai penjuru Bali, menuturkan cerita Ramayana dalam

untaian tari dalam paduan iringan karawitan disertai kisahan dalang. Para penari utamanya
menjadi bintang-bintang yang dikagumi penonton.

Ketika Pesta Kesenian Bali (PKB) mulai digelindingkan sejak 1979, pertunjukan Sendratari

Ramayana dalam bentuk kolosal makin fenomenal. Kokar Bali (kini SMK Negeri Sukawati) dan

ASTI/STSI Denpasar yang menjadi pelaku utama sendratari itu meraup perhatian khusus

masyarakat. Kreasi dan inovasinya dalam penggarapan cerita Ramayana digandrungi penonton

PKB. Pementasannya di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali dipadati ribuan

penonton.

Sendratari sebagai sebuah konsep artistik pertunjukan yang berorientasi dari cerita Ramayana

juga mengemuka di Yogyakarta. Bertempat di pelataran Candi Prambanan, sejak 1961 telah juga

dipentaskan Sendratari Ramayana yang dibawakan oleh ratusan penari. Namun jika sendratari

gaya Jawa itu kelahirannya dilatarbelakangi sebagai tontonan wisatawan, sedangkan keberadaan

sendratari di Bali menjadi presentasi estetik untuk masyarakat Bali sendiri. Sendratari Ramayana

gaya Bali yang diciptakan Wayan Beratha tersebut menjadi tonggak penting perkembangan

sendratari-sendratari berikutnya dengan sumber lakon yang beragam seperti Mahabharata, babad,

legenda dan sebagainya.

Cerita Ramayana dalam bentuk sendratari "klasik" itulah yang ditampilkan oleh para seniman

Bali pada awal Juni ini di tanah Ramayana, India. Sendratari Ramayana yang berdurasi hampir

satu jam itu berawal dari pengembaraan Rama, Sita, dan Laksmana di hutan Nandaka. Setelah

penculikan Sita oleh Rahwana, kera putih Anoman diutus Rama menjadi duta mengultimatum

Rahwana agar mengembalikan Sita. Karena Rahwana bersikukuh ingin memperistri Sita, perang
pun meletus yang berakhir dengan matinya raja Alengka itu. Sita pun kembali ke pelukan Rama.

Tim kesenian yang dipimpin Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar, Ketut Sariada,

SST, ini diperkuat oleh penari dan penabuh yang memang seniman-seniman sendratari. Selain

Ketut Sariada (Rama), Sendratari Ramayana yang ditampilkan di forum internasional itu di

antaranya didukung Cokorda Raka Tisnu (Rahwana), Ida Ayu Wimba Ruspawati (Kidang), dan I

Gusti Lanang Ardika (Marica).

* kadek suartaya

source: BP

goesdun

18-06-2008, 11:21 AM

Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Bali Perlu Perbanyak 'Event' Berskala Internasional

Bali sebagai daerah tujuan utama kunjungan wisman diprediksi akan mampu mencapai target

yang diharapkan. Hal itu terlihat dari rata-rata kunjungan wisman ke Bali tahun ini yang

menunjukkan peningkatan sangat signifikan di atas 20 persen. 'Kalau mengacu target, kita

optimis Bali bisa mencapainya,' ungkap General Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Drs.

Nyoman Suwetja Putra saat membuka Penyuluhan Peningkatan Mutu Pelayanan di Bandara,

Senin (9/6) kemarin di Gedung Wisti Sabha.

Penyuluhan peningkatan mutu pelayanan tersebut diikuti unsur front liner mitra kerja dan mitra

usaha yang berada di lingkup bandara. Tampil sebagai pembicara pada acara tersebut staf ahli
Menbudpar Thamrin B Bachri, Widyaiswara Utama Kementerian Budpar Dr. Acep Hidayat,

M.M. dan mantan Menbudpar Drs. Gde Ardika serta Ranendra Dangin yang juga Direktur

Personalia dan Umum AP I.

Dikatakan Suwetja Putra, penyuluhan tersebut sangat penting dalam upaya peningkatan

pelayanan bagi wisatawan yang datang. Sementara itu, staf ahli Menbudpar Thamrin B. Bachri

selaku salah satu pembicara dalam penyuluhan tersebut mengatakan aspek pelayanan menjadi

salah satu kunci utama dalam pariwisata. 'Turis sangat mendambakan pelayanan yang baik ketika

berada di daerah tujuan wisatanya,' ujarnya.

Dijelaskan, masalah keamanan sampai saat ini masih menjadi hal yang perlu mendapatkan

perhatian. Karena itu Bali harus mampu terus mempertahankan faktor keamanannya. Dalam

kasus bom Bali terbukti kunjungan turis merosot karena terganggunya keamanan.

Thamrin menambahkan, Bali masih tetap memikat bagi turis dunia. Untuk bisa meningkatkan

kunjungan turis ini ke Bali dan Indonesia umumnya, maka sapta pesona harus betul-betul bisa

dilaksanakan. Ditanya target kunjungan turis ke Indonesia terkait Visit Indonesia Year 2008

sebanyak 7 juta wisatawan, ia mengatakan opitimis bisa dicapai.

Menurut Dr. Acep Hidayat, M.M., inovasi dan kreativitas untuk mendatangkan turis harus

dilakukan agar mereka tak jenuh dengan objek yang ada. Meski demikian, dalam pengembangan

inovasi tersebut hendaknya tidak sampai dipaksakan, terutama menyangkut fisik. 'Bali ini kan

kecil,' jelasnya. Bali bisa mendatangkan turis lebih banyak lagi dengan mengemas event yang
bisa melibatkan dunia luar termasuk MICE. Penyelenggaraan event internasional tersebut selama

ini terbukti mampu mendatangkan turis dalam jumlah cukup besar. (031/*)

source: BP

goesdun

18-06-2008, 11:27 AM

Bali Memerlukan Terobosan Infrastruktur Atasi Kemacetan

Tawaran investasi pembangunan jalan layang di Tanjung Benoa-Nusa Dua sudah saatnya

direspons secara arif. Pemprop Bali harus berpikir realistis mengantisipasi kepadatan arus Nusa

Dua yang belakangan sering mendapat protes dari kalangan wisatawan.

Demikian dilontarkan Ketua Umum HPI Pusat Drs. I Nyoman Kandia dan pengamat lingkungan

Drs. KG Dharmaputra, M.Sc., Selasa (10/6) kemarin. Kandia menilai tawaran konsersium

Malaysia ini layak dijajaki dengan tetap memperhatikan aspek-aspek sosio-kultural Bali. 'Bali

memerlukan terobosan cerdas mengantisipasi kemacetan jalur lalu lintas menuju Nusa Dua. Kini

banyak wisatawan malas ke kawasan ini karena jarak tempuhnya mencapai satu jam dari

Denpasar dari rata-rata normal hanya 20 menit,' ujarnya.

Kandia juga mengatakan alternatif ini layak dilirik dibandingkan Pemprop Bali harus

membebaskan lahan-lahan publik untuk membuka jalur alternatif. 'Ada kecenderungan Pemprop

Bali tak becus mengawasi jalur-jalur yang baru dibuka. Buktinya Jalan Prof. I.B. Mantra, tata

ruangnya kini amburadul,' kritiknya.


KG Dharmaputra juga mengaku menyambut baik tawaran dari Malaysia ini. Menurutnya, yang

diperlukan Bali saat ini adalah membangun infrastruktur untuk kepentingan publik dalam

mengantisipasi masalah sosial. Setidaknya, kata dia, Bali memerlukan infrastruktur seperti

waduk, pengolahan limbah, termasuk sarana transportasi publik. 'Selain itu, Bali memerlukan

pelabuhan laut yang bersih serta tempat-tempat pelayanan umum yang nyaman,' ujarnya.

Dharmaputra mengatakan khusus untuk jalan layang di Teluk Benoa sebagai langkah antisipasi

yang mendesak diwujudkan untuk mengurai kemacetan menuju Nusa Dua. Menurutnya,

alternatif yang lebih murah untuk diwujudkan, kata dia, adalah membangun jalur dari Nusa Dua

ke Pelabuhan Benoa. 'Ada banyak hal yang harus disikapi secara arif dan realistis untuk

mengurai berbagai dampak sosial akibat kemacetan di jalur Denpasar - Nusa Dua,' ujarnya.

Tawaran investasi konsorsium Malaysia ini dipaparkan di hadapan Gubernur Bali oleh Datuk

Khalid. Selain tawaran investasi jalan tol sepanjang 7,5 km Denpasar - Nusa Dua, mereka juga

menawarkan pembangunan jalan layang di dua tempat. Total dana yang diperlukan untuk

investasi ini mencapai Rp 4 trilyun. (044)

source: BP

goesdun

18-06-2008, 11:31 AM

3.000 Seniman Terlibat dalam Pawai PKB Ke-30

Setidaknya 3.000 seniman akan terlibat dalam pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30, Sabtu

(14/6) mendatang di Renon.


Jumlah itu bertambah dari tahun lalu, yang hanya sekitar 2.500 seniman. Partisipan asing yang

ikut memeriahkan pawai PKB hanyalah Jeju, Korea Selatan. Demikian dikatakan Kadis

Kebudayaan Bali Nyoman Nikanaya dan Kasubdis Kesenian Made Santha, Rabu (11/6) kemarin.

Pawai PKB kali ini akan lebih menonjolkan kekhasan kesenian masing-masing daerah, baik yang

tradisi maupun pengembangan. Dalam pawai kali ini masyarakat akan dapat menyaksikan

berbagai garapan kesenian yang menjabarkan konsep Tri Hita Karana, sesuai dengan temanya

'Prakampitaning Pretiwi Mandala'--Gempita Tanah Air yakni semarak yang harmonis, sesuai

dengan nilai-nilai Tri Hita Karana.

Tiap peserta dari kabupaten/kota akan mencoba menampilkan garapan seni yang

menggambarkan hubungan harmonis dengan Sang Pencipta--Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

hubungan harmonis dengan sesama dan hubungan selaras dengan lingkungan alam. Karena itu di

masing-masing kabupaten/kota dibentuk tiga 'Pasukan' 30, 50 dan 100. Pasukan 30 orang,

menggarap seni yang menggambarkan aspek parahyangan. Pasukan 50 orang menampilkan seni

yang menggambarkan aspek pawongan dan Pasukan 100 menonjolkan aspek palemahan. 'Angka

30, 50 dan 100 itu mencerminkan makna momen penting pada pelaksanaan PKB kali ini. Angka

30 mencerminkan PKB ke-30, 50 mencerminkan HUT Pemprop Bali ke-50 dan 100 merupakan

seabad Kebangkitan Nasional. Karena itu dalam penggarapan seni yang menjabarkan konsep Tri

Hita Karana, dibentuklah pasukan-pasukan itu.

Dalam pawai kali ini para peserta tidak melakukan display, kecuali ISI Denpasar.
ISI Denpasar seperti biasa berada pada urutan pertama dengan menampilkan garapan Siwa Nata

Raja--lambang PKB--dengan iringan Adi Merdangga dan dimeriahkan kober-kober Nawasanga.

Seniman dari ISI akan melakukan display 5 menit di depan panggung kehormatan. Pawai PKB

ke-30 menurut rencana dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan disaksikan beberapa

menteri. (08)

source: BP

goesdun

18-06-2008, 11:37 AM

Bali Terbaik, Boyong Tiga Piala

Penampilan wakil Bali dalam Festival Nasional Tari Tradisional Nusantara, 4-8 Juni 2008 lalu di

Balai Sidang Senayan, Jakarta, mencapai hasil maksimal.

Dalam festival yang diikuti 30 propinsi di Indonesia itu, Bali yang diwakili Dinas Kebudayaan

Propinsi Bali mampu memboyong tiga piala dan penghargaan sekaligus -- sebagai penyaji

terbaik, penata tari terbaik atas nama Ida Ayu Made Diastini, SST. dan penata musik terbaik atas

nama I Ketut Budiana, S.Sn.

Kepala Dinas Kebudayaan Bali Nyoman Nikanaya, Kamis (12/6) kemarin mengatakan, dalam

festival serangkaian Pekan Produk Budaya tersebut, Bali membawakan garapan tari berjudul

'Somya' yang penata tarinya Ida Ayu Made Diastini dan penata tabuh atau musiknya Ketut

Budiana. Garapan tari yang diiringi gamelan semarandana itu dinilai oleh tim juri sebagai

garapan terbaik, sehingga mampu mengungguli 32 peserta dari propinsi yang lain.
'Ini prestasi yang cukup gemilang. Mudah-mudahan prestasi ini mampu menjadi cambuk bagi

Bali dalam mengikuti event yang lain,' kata Nikanaya. Tarian ini diperkuat enam penari dan

diiringi gamelan semarandana oleh Sanggar Semarandana Banjar Gambang Munggu, Mengwi,

Badung pimpinan I Gede Putu Sunarta. Piala dan trofi yang diraih Bali itu diserahkan Menteri

Perindustrian dan Menteri Perdagangan pada acara penutupan Pekan Produk Budaya.

Tari 'Somya' yang berdurasi sekitar 15 menit itu menggambarkan perubahan dari sifat-sifat

adharma (buruk) menjadi dharma (baik). Sifat-sifat buruk dalam diri manusia, yang sering

disebut sadripu (enam musuh dalam diri) harus dihilangkan, sehingga mencapai kebahagiaan

dalam mengarungi kehidupan. Enam musuh (sadripu) itu digambarkan dalam enam gigi depan

manusia. Dalam prosesi potong gigi, keenam gigi itu diratakan, di samping agar tampak indah

atau cantik, juga sifat-sifat buruk manusia bisa di-somya atau dinetralisasi menjadi baik.

'Manusia memiliki tiga budi yaitu budi rajas, budi tamas dan budi satwam. Budi rajas dan budi

tamas yang dianggap sebagai sifat-sifat kebinatangan mesti dihilangkan agar tidak menguasai

diri manusia. Perubahan sifat buruk menjadi baik yang diangkat dari budaya Bali potong gigi itu

kami coba tampilkan dalam bentuk garapan tari ini,' ujar Ida Ayu Diastini, sang penata tari

tersebut. (08)

source: BP

goesdun

18-06-2008, 12:26 PM

Seni Budaya, Alat Sejahterakan Masyarakat


Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir. Jero Wacik, S.E. membuka Kongres

Kebudayaan Bali (KKB) I di Inna Grand Bali Beach, Sabtu (14/6) kemarin. Pada kesempatan itu,

pejabat negara asal Desa Batur, Kintamani, tersebut menegaskan bahwa keragaman khasanah

seni budaya Bali memiliki posisi strategis dalam mensejahterakan masyarakatnya.

Supaya seni budaya itu bisa berfungsi sebagai alat untuk mensejahterakan masyarakat, tentu saja

harus diawali dengan meningkatkan penghargaan dan kesejahteraan para seniman/budayawan.

"Tidak ada gunanya kesenian itu maju, kalau rakyatnya tidak sejahtera dan senimannya hidup

melarat," kata Jero Wacik.

Menurut Jero Wacik, orang-orang yang terjun di dunia seni dan terbukti mampu menghasilkan

karya-karya bermutu yang dikagumi oleh dunia berhak untuk sejahtera. Makna kesejahteraan di

sini, tegasnya, tidak hanya sebatas kesejahteraan batin lantaran karya-karya seniman itu diadopsi

oleh orang lain. Tapi, juga sangat perlu kesejahteraan lahiriah.

"Jadi, kehidupan seniman itu harus layak dan kesehatannya juga harus baik. Pokoknya, seniman

harus terurus dengan baik. Itulah tugas pemerintah. Melalui Kongres Kebudayaan Bali I ini, kita

semua wajib meningkatkan penghargaan terhadap para seniman. Jangan lagi ada seniman mau

menari masih naik truk. Itu kurang menghormati seniman namanya dan saya sangat sesalkan

itu," katanya mengkritisi.

Menyikapi tuntutan seniman agar diberikan pembagian Pajak Hotel dan Restoran (PHR) yang
jelas lantaran pihaknya juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak

kepariwisataan Bali, Jero Wacik buru-buru menjawab bahwa PHR tak bisa diatur seperti itu.

Namun dia meminta agar seniman yang karya-karyanya bagus diberikan kompensasi yang baik.

Ketika terus didesak wartawan kenapa PHR tidak bisa diberikan secara langsung kepada

seniman, Jero Wacik hanya menjawab singkat. "Kalau itu kan masuk ke pajak. Jadi, pemerintah

yang ngatur itu. Pemda yang ngatur itu. Silakan diatur Pemda," kilahnya.

Pendekatan Budaya

Gubernur Bali Dewa Made Beratha dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Drs. I

Nyoman Yasa, M.Si. mengharapkan KKB I ini mampu menumbuhkan suatu model pendekatan

budaya untuk mewujudkan kedamaian dunia.

Dalam perspektif waktu, kata dia, puncak-puncak kebudayaan Bali telah berkembang dan

beralkulturasi dengan budaya dan agama Hindu yang bersinergi membentuk kebudayaan Bali

yang menjadi jati diri orang Bali. Dalam perjalanan sejarah yang panjang, sinergi budaya dan

agama Hindu telah melahirkan dan menumbuhkembangkan konsep-konsep kearifan lokal Bali

seperti Tri Hita Karana, paras-paros sarpanaya, manyama braya, sagilik-saguluk dan sebagainya.

"Kearifan lokal ini telah terbukti mampu dan teruji menciptakan keharmonisan dan

keseimbangan hidup di kalangan masyarakat Bali dalam bingkai NKRI. Dalam kongres ini, saya

berharap kearifan lokal yang diwarisi masyarakat Bali itu dapat memberikan inspirasi untuk

mewujudkan kedamaian dunia sebagai suatu model pendekatan alternatif yang mengedepankan
soft power dibandingkan dengan pendekatan hard power seperti perang dan agresi," katanya.

Dewa Beratha berharap, KKB I ini sebagai forum fungsional tempat berkumpulnya para

cendekiawan, budayawan dan seniman dapat menemukan solusi terbaik untuk mempertahankan

dan merevitalisasi jati diri masyarakat Bali dengan kemampuan adaptif dan akulturasi budaya

serta kesatuan sosial.

(kmb13)

source: BP

goesdun

18-06-2008, 12:38 PM

Kongres Kebudayaan Bali Hasilkan Deklarasi Kebudayaan

Kongres Kebudayaan Bali I yang berakhir Senin (16/6) kemarin menghasilkan rumusan, strategi

dan deklarasi kebudayaan. Rumusan yang dihasilkan di antaranya manusia Bali sedang

mengalami kegamangan identitas sebagai akibat dari penetrasi budaya global yang cenderung

menggeser poros spiritual dan sosial budaya Bali. Hal ini mempengaruhi sikap dan perilaku

masyarakat. Karena itu, dirasa perlu penguatan identitas.

Manusia Bali memiliki identitas budaya khas yang terbangun melalui proses pembudayaan yang

cukup panjang. Identitas manusia Bali salah satunya bahasa Bali. Karena itu upaya penguatan

bahasa Bali melalui perencanaan matang, perluasan ranah penggunaan bahasa Bali dan

peningkatan kesadaran sikap positif terhadap bahasa Bali penting dilakukan.


Bali merek dagang (Bali brand) merupakan pemikiran paradoks karena pandangan masyarakat

luar terhadap merek dagang adalah semuanya bisa dijual. Agama Hindu sebagai napas atau jiwa

budaya Bali, dan kesenian merupakan jati diri orang Bali tidak bisa "dijual" secara sembarangan.

Perkembangan pariwisata membawa nilai-nilai budaya baru, nilai dinamis, tetapi lebih

menawarkan kepentingan pariwisata daripada kepentingan kebudayaan Bali. Hal ini

menimbulkan krisis lingkungan, identitas dan krisis nilai-nilai budaya Bali.

Hak atas kekayaan intelektual (HaKI) termasuk hak cipta sangat dibutuhkan bagi pertahanan dan

perlindungan legalitas terhadap warisan seni dan budaya Bali. Karena itu perlu sosialisasi HaKi

dan hak cipta secara berencana, berkesinambungan dan sistematis ke masyarakat. Diperlukan

kejujuran dan saling menghargai dalam melakukan aktivitas seni dan budaya, sehingga

terbangun kehidupan seni dan budaya yang sehat, bebas dari upaya pemalsuan dan

penyalahgunaan nilai-nilai seni dan budaya.

Prinsip keterbukaan interaksi budaya dengan kebudayaan lainnya haruslah dimaknai sebagai

upaya untuk memperkokoh, memperkaya kebudayaan bangsa dan meningkatkan harkat dan

martabat bangsa. Diplomasi kebudayaan Bali adalah suatu upaya untuk memperjuangkan

kepentingan pengembangan kebudayaan Bali di forum internasional.

Rekomendasi Kebudayaan yang dilahirkan di antaranya, pembangunan Bali yang berbudaya

menegaskan dan melanjutkan komitmen pemerintah dan masyarakat Bali untuk memperkokoh

identitas budaya lokal, menjunjung ideologi nasional Pancasila dan kebudayaan Indonesia,
mengapresiasi keragaman budaya dan peradaban universal. Menguatkan jiwa kebudayaan Bali

yang bernapaskan agama Hindu guna memantapkan spiritualitas dan nilai-nilai dasar Tri Hita

Karana.

Pembangunan Bali berbudaya dan pelestarian serta pengembangan kebudayaan Bali wajib

menjadi tanggung jawab bersama. (08)

Deklarasi Kebudayaan

* Sesungguhnya kebudayaan daerah, nasional dan global adalah satu eksistensi yang dijiwai

bhinneka tunggal ika, satu identitas dan satu fondasi kemanusiaan yang sarat nilai historis,

logika, etika, spiritualita, setetika, solidarita dan makna kehidupan.

* Pengembangan kebudayaan Bali hendaklah mampu menghormati identitas budaya dengan

berbagai keragamannya, menghargai kearifan lokal, serta mengapresiasi kreativitas menuju

kemajuan budaya, adab, sains, seni, harmoni dan kesejahteraan.

* Marginalisasi, hegemoni dan kepunahan kebudayaan harus dicegah. Sebaliknya potensi

kekhususan, keunggulan dan keadaban harus dilestarikan dan diberdayakan untuk memuliakan

kemartabatan dan kemanusiaan melalui kerja sama sinergis, serta tanggung jawab bersama, lintas

daerah, lintas kelompok etnis dan lintas bangsa.


* Pendalaman kebudayaan agar mampu menggetarkan roh serta tekad baru untuk bangkit secara

lokal, nasional, global dalam spirit kearifan, toleransi dan kedamaian dari Bali untuk Bali, dari

Bali untuk Indonesia dan dari Bali untuk dunia.

source: BP

goesdun

19-06-2008, 09:12 AM

Unud Terima Muri

Pendiri Magister Anti-Aging Medicine Pertama di Dunia

Universitas Udayana (Unud) mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri)

sebagai lembaga pendidikan yang pertama kali mendirikan Program Studi S-2 Anti-Aging

Medicine di dunia. Penghargaan itu diberikan kepada Unud sebagai lembaga yang mengelola

konsentrasi tersebut, dan Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila sebagai pemrakarsa. Penghargaan itu

diserahkan Manager Muri Paulus Pangka, S.H. di aula gedung PPS Unud, Rabu (18/8) kemarin.

Kegiatan tersebut dihadiri Rektor Unud Prof. Dr. dr. Made Bakta beserta PR I Prof. Komang

Gde Bendesa, Direktur Program Pascasarjana Unud Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta berikut

Asdir I Prof. Sutjiati Berata, para dekan dan undangan lainnya.

Pendirian Magister Anti-Aging Medicine Unud tahun 2007 lalu itu telah mendapat dukungan

dari The American Academy of Anti-Aging Medicine (A4M) Amerika yang diketuai Prof.

Robert Goldman dan European Society of Anti-Aging Medicine (ESAAM) Jerman yang diketuai
Prof. Michael Klentze. Magister Anti-Aging Medicine Unud ini telah menerima mahasiswa dua

angkatan berasal dari seluruh Indonesia.

Karena dinilai berjasa besar telah mendirikan Program Magister Anti-Aging Medicine, pada saat

acara 5th Malaysian Conference on Anti-Aging Medicine di Kualalumpur, 18 Mei 2008 lalu,

Prof. Wimpie Pangkahila mendapat Leadership Award dari A4M yang diserahkan langsung Prof.

Robert Goldman.

Magister Anti-Aging Medicine ini didirikan agar dapat melahirkan SDM yang profesional dalam

bidang antipenuaan, sehingga usia harapan hidup manusia bisa bertambah.

Dikatakannya, usia harapan hidup manusia Indonesia rata-rata 66 tahun, jauh berada di bawah

Jepang, Eropa dan Amerika yang 90 tahun. Masih rendahnya usia harapan hidup, ditengarai ada

yang salah dalam diri kita sehingga berpengaruh terhadap kualitas hidup. Pola hidup sehat,

melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, mendapat pengobatan sebelum jatuh sakit

merupakan upaya yang dilakukan untuk mempertahankan secara optimal kondisi tubuh dan jiwa.

Manager Muri Paulus Pangka mengatakan pemberian penghargaan ini bukan main-main.

Penghargaan ini pantas diberikan kepada Unud dan Prof. Wimpie Pangkahila karena pertama

kali di dunia mendirikan Program Studi Magister Anti-Aging Madicine. Penghargaan Muri yang

diberikan kepada Unud ini tercatat yang ke-3.197, sejak 27 Januari 1990. Ia membantah

pnghargaan Muri bisa dibeli. Muri memberikan penghargaan berdasarkan sejumlah kriteria yakni

yang paling superlatif, yang pertama, unik dan langka. Unud ini mendapat penghargaan karena
ide-ide brilian -- pertama kali di dunia mendirikan Magister Anti-Aging Medicine.

Rektor Unud Prof. Made Bakta dan Direktur PPS Prof. Dewa Suprapta menyambut gembira

penghargaan ini. Pencapaian-pencapaian seperti ini diharapkan dapat mengibarkan 'bendera'

Unud lebih tinggi lagi. Tidak hanya lahir pertama kali, prestasi-prestasi yang terhebat nantinya

sangat diharapkan lahir dari Magister Anti-Aging Medicine ini. (08/*)

source: BP

goesdun

20-06-2008, 11:25 AM

Untuk kesekian kalinya, grup kesenian dari Amerika tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB). Kali

ini, yang datang adalah grup dari Univerisity of Illinois at Urbana Champain (UIUC) di wilayah

Amerika Tengah. Mereka akan tampil pada Jumat (20/6) malam ini. Dengan jumlah kru 25

orang, mereka akan menyuguhkan sebuah garapan seni pertunjukan yang mempertemukan

unsur-unsur musik gamelan dan tari Bali dengan Barat.

Praktisi seni Prof. Dr. Wayan Dibia, Kamis (19/6) kemarin mengatakan, dari latihan yang

mereka lakukan di markas Sanggar Cudamani di Pengosekan, Ubud, Gianyar, terlihat bahwa

grup ini akan menyajikan sebuah kisah pengembaraan budaya seni yang berangkat dari budaya

Timur dan Barat. Seluruh rangkaian pertunjukan akan dibuka dengan dua sajian tari Bali -- tari

Sekar Taman dan Kebyar Ding -- yang kemudian dilanjutkan dengan garapan baru yang lebih

bernuansa karya kolaborasi seperti tari Putri Salju dan Reng Gam Jazz.
Dengan pemain gabungan antara mahasiswa dan dosen pengajar, grup ini menawarkan

sedikitnya tiga hal yang kiranya menarik disimak. Dalam sajian Kebyar Ding mereka mencoba

menampilkan karya musik sesuai rasa musikalnya sebagaimana yang terekam dalam rekaman

Odeon dari tahun 1928.

Sesuai penjelasan Ketut Gede Asnawa, salah seorang pengajar di UIUC ini, grup ini mencoba

mempertahankan, bukan saja kalimat lagu dari Kebyar Ding, namun yang lebih penting lagi

adalah rasa musikalnya dengan cara mempertahankan ornamentasi serta tempo aslinya.

Tari Putri Salju, koreografi duet, akan menampilkan sebuah dialog yang unik antara tari modern

(Amerika) dengan iringan gamelan Bali (Semarandana). Dalam garapan ini terjadi kontak rasa

antara komposer dan koreografer yang berlatar belakang budaya yang berbeda. Suara gamelan

yang penuh getar dicoba untuk direspons dengan untaian gerak yang liar.

Satu lagi dan yang sangat unik dari program mereka adalah garapan musik orkestra baru

menggunakan gamelan sebagai media ungkap. Dalam budaya gamelan Bali, pemain kajar

(kempluk) biasanya bertugas sebagai pemegang tempo. Tempatnya pun di antara barisan gangsa,

di samping juru ugal. Dalam garapan ini, pemain kajar ditarik ke depan (keluar dari barisan

gangsa) dengan fungsi sebagai konduktor (pemberi dan pengatur aba-aba). 'Apa yang terlihat di

sini adalah transformasi posisi dan fungsi instrumen dan pemain kajar dari yang sebagai

pelengkap menjadi pemimpin orkestra,' ujarnya.

Walaupun sama-sama mengusung misi diplomasi budaya melalui kesenian, grup UIUC datang
dengan tampilan yang berbeda dengan grup Gamelan Sekar Jaya, atau One Poeple, keduanya

dari California, yang telah pernah tampil di arena PKB beberapa tahun yang lalu. Grup ini akan

memainkan gamelan Bali sesuai dengan persepsi artistik dan interprertasi mereka terhadap

konsep gamelan Bali. (lun)

source: BP

goesdun

20-06-2008, 11:26 AM

SANGGAR Arma Kumara Sari, Ubud, Gianyar tampil membawakan sejumlah garapan tabuh

dan tari di Wantilan Taman Budaya, Kamis (19/6) pukul 12.00 kemarin. Bisa dibayangkan, apa

yang terjadi jika pentas digelar siang hari seperti itu. Keringat penari dan penabuh menetes,

keringat penonton juga membasahi wajah. Meski demikian, cuaca gerah itu tak menyurutkan

keinginan warga menonton pentas sanggar yang dikoordinatori Agung Rai ini.

Diawali dengan tabuh kreasi 'Hujan Mas' dengan perangkat gamelan semarapegulingan, sanggar

ini melanjutkan dengan menampilkan tari penyambutan 'Puja Smerti', tari kreasi 'Merak' dan

'Manuk Mangigel', tabuh kreasi 'Indibali' serta ditutup dengan fragmen Legong berjudul 'Siwa-

Uma'. Penampilan mereka mengundang decak kagum penonton. Aplaus pun berkali-kali

diberikan penonton.

Misalnya, tari 'Manuk Mengigel' yang dibawakan enam penari laki-laki. Mereka menari meniru

gerakan ayam jago sedang bertarung. Sayap dan ekor 'ayam' yang menggunakan hiasan dari daun

rontal itu berkibas-kibas, sebelum pertarungan dimulai.


Sementara fragmen Legong 'Siwa Uma' diambil dari cuplikan Lontar Siwa Gama yang

menceritakan keberhasilan Batari Uma mendapatkan obat 'Empehan Lembu' untuk mengobati

Batara Siwa yang sedang sakit. Pentas ini cukup memukau penonton PKB siang itu. Ketua

Sanggar Wayan Suparta mengatakan, sanggar ini mengerahkan penari 37 orang dan penabuh 30

orang. Tampil untuk kedua kalinya di PKB, sanggar ini melakukan persiapan sekitar 1,5 bulan.

(08)

source: BP

goesdun

20-06-2008, 11:31 AM

Tiga Dasawarsa Pesta Kesenian Bali

Oleh I Ketut Sutika

Denpasar (ANTARA News) - Pesta Kesenian Bali (PKB), tradisi tahunan yang dikonsep

budayawan Prof Dr Ida Bagus Mantra (almarhum) 30 tahun yang silam kini telah menjelma

menjadi salah satu ikon kebudayaan Bali.

Dari tahun ke tahun PKB makin berkilau. Pada tahun ini, PKB dijadwalkan dibuka Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono Sabtu (14/6) dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu

dan duta besar negara-negara sahabat.

PKB yang akan berlangsung 14 Juni-12 Juli 2008 ini mengusung tema "Citta Wretti Nirodha",

yakni pengendalian diri menuju keseimbangan dan keharmonisan menekankan penataan dan
kemasan unik dan menarik.

Selain untuk menggali dan mengembangkan seni budaya, PKB kali ini didisain untuk

mengangkat citra Bali sebagai daerah tujuan wisata di dunia internasional yang aman dan

nyaman.

PKB ke-30 itu semakin istimewa karena festival seni tahunan yang akan melibatkan seniman

mancanegara dan 23 propinsi itu, juga menjadi salah satu puncak acara tahun kunjungan wisata

Indonesia (Visit Indonesia Year-VIY) 2008, tutur Gubernur Bali Drs Dewa Beratha.

Ketika memimpin rapat persiapan terakhir pelaksanaan PKB, Gubernur Beratha menjelaskan, 14

grup kesenian dari delapan negara serta tim kesenian dari 23 propinsi di Indonesia akan tampil

bersama duta seni dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali selama sebulan PKB

berlangsung.

Atraksi budaya dan pementasan diseleksi yang betul-betul bermutu dan menyuguhkan

kemurniaan seni budaya.

"Tim kesenian tuan rumah harus mampu tampil yang terbaik, jangan sampai kurang mendapat

perhatian, karena tim kesenian tamu dari sejumlah daerah di Indonesia maupun luar negeri juga

tampil menarik," ujar Gubernur Beratha mengingatkan.

Penampilan tim kesenian dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali dirancang khusus dan
sungguh-sungguh, agar meriah dan menarik dengan mengedepankan penampilan mutu seni

budaya.

Wakil Ketua II PKB ke-30, Prof Dr I Wayan Rai. S, yang juga rektor Institut Seni Indonesia

(ISI) Denpasar menambahkan, pawai budaya akan mempresentasikan "Tri Hita Karana" atau

keharmonisan hubungan sesama umat manusia, manusia dengan alam lingkungan dan manusia

dengan Tuhan Yang Mahaesa.

Semua itu disuguhkan dalam garapan kesenian ritual maupun tontonan yang melibatkan

sedikitnya 3.000 seniman.

Duta kesenian dari masing-masing kabupaten/kota menyertakan tidak kurang dari 180 seniman

yang terdiri atas 30 seniman.

Penampilan tim kesenian dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali merupakan satu-kesatuan

yang mengusung tema "Prakampitaning Pretiwi Mandala" dengan garapan ekspresi yang

semarak, penuh variasi, dinamis dan atraktif.

Pawai budaya itu akan dimeriahkan berbagai atraksi dan komposisi dari para seniman itu, ujar

Prof Wayan Rai.

PKB ke-30 tahun 2008 yang didukung dana APBD Bali sebesar Rp 3,9 miliar selama sebulan

penuh dilaksanakan secara lebih meriah dibanding kegiatan serupa tahun-tahun sebelumnya.
"Kami membuatnya lebih meriah, karena PKB telah memasuki usia ke-30, Pemprop Bali berusia

50 tahun, 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional, dan bertepatan dengan VIY 2008 serta

Gubernur Bali Drs Dewa Beratha mengakhiri masa jabatannya selama dua periode (1998-2008),"

kata Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Bali Drs Nyoman Nikanaya.

Gubernur Beratha jauh sebelumnya telah mengisyaratan PKB ke-30 lebih meriah dari tahun-

tahun sebelumnya, karena bertepatan dengan lima peristiwa penting itu.

Dinas Kebudayaan Propinsi Bali yang bertanggungjawab sejak perencanaan hingga pelaksanaan

PKB telah melakukan koordinasi dengan delapan kabupaten dan satu kota di Bali, termasuk

mengatur jadwal pementasan tim kesenian asing dan 23 propinsi di Indonesia.

Selama 30 tahun pelaksanaan PKB, disadari atau tidak mampu memberikan sumbangan yang

cukup besar terhadap pengembangan seni budaya, baik ke dalam maupun ke luar negeri.

Ke dalam, PKB memberikan semangat kepada para seniman untuk meningkatkan kreativitas dan

inovasi, selaras dengan pergerakan jaman.

Kondisi demikian menjadikan seni budaya Bali tidak perlu dikhawatirkan akan mengalami

kepunahan, atau kemerosotan kualitas, justru sebaliknya semakin kokoh dan lestari mengikuti

perkembangan zaman.
PKB juga memberikan andil besar terhadap perkembangan kesenian internasional. Selama ini

PKB selalu mendapat apresiasi yang tinggi, dari masyarakat internasiona. PKB juga menjadi

ajang atraksi bagi kepariwisataan dunia.

Almarhum Ida Bagus Mantra ketika merintis PKB 30 tahun silam ketika menjadi Gubernur Bali

saat itu, sebenarnya hanya bertujuan mengisi kegiatan positif bagi pelajar dalam menjalani

liburan panjang.

Awalnya tidak berpikir kegiatan itu laku dijual kepada turis, namun adanya kejelian dari

komponen pariwisata, membuat PKB menjadi paket wisata menarik.

Sejauh ini PKB juga masih sesuai dengan rambu pembangunan pariwisata budaya yang

diterapkan di Pulau Dewata. Perjalanan sejarah juga membuktikan PKB memiliki potensi yang

dapat mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Dewata.

Unggulan-unggulan seni budaya yang unik, menarik dan khas itu tentu akan menjadi modal

utama bagi Bali dalam menyukseskan VIY sekaligus menghadapi persaingan pariwisata yang

makin ketat, ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali Drs I Gede Nurjaya. (*)

goesdun

20-06-2008, 11:39 AM

Lebih dari 34 Persen Terumbu Karang di Bali Rusak

Denpasar (ANTARA News) - Dari 65,08 kilometer terumbu karang yang terhampar di perairan
Bali, sekitar 34,41 persennya telah rusak dan 27,38 persen lainnya sudah mati.

Gubernur Bali Dewa Beratha dalam sambutan untuk pembukaan Monitoring Implementasi

Program Peningkatan Produksi Perikanan di Sanur, Kamis, mengatakan, berbagai kerusakan

terumbu karang tersebut, selain disebabkan oleh proses alam juga dampak dari praktik

penangkapan ikan.

"Kami bersama berbagai lapisan masyarakat dalam menyikapi hal itu melakukan rehabilitasi dan

memperbaiki pengelolaan yang dilakukan sejak tahun 1990," ujar Gubernur Beratha.

Bali memiliki ekosisten laut lainnya berupa hutan bakau seluas 3.005 hektar yang mampu

berfungsi dengan baik untuk mempertahankan kelestarian sumberdaya ikan di laut serta

mencegah kerusakan pantai.

Selain itu sumber pakan alami yang sangat potensial, daerah perlindungan biota planktonik, larva

dan benih ikan.

Gubernur Beratha menjelaskan, daerahnya juga memiliki potensi lestari sumberdaya ikan di laut

teritorial dan alokasi yang diberikan di ZEEI sebesar 147.278 ton pertahun.

Dari potensi tersebut baru dimanfaatkan 106.211 ton atau 72,1 persen pada tahun 2007. Potensi

perikanan budidaya laut seluas 1.551 hektar, namun baru dimanfaatkan 418,5 hektar untuk

pengembangan rumput laut, kerapu dan kerang mutiara.


Selain itu juga lahan potensial untuk budidaya tambak seluas 1.667 hektar, namun baru

dimanfaatkan untuk pengembangan udang, bandeng dan kerapu seluas 488 hektar, ujar Gubernur

Beratha.

Rapat monitoring tersebut dihadiri Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan

dan Perikanan Dr Ir Made L Nurdjana, Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang ekonomi

Setwapres Dr Tirta Hidayat.(*)

goesdun

21-06-2008, 11:01 AM

Rebutan Air, Subak Berhadapan dengan Pemodal

Para pejabat publik di Bali diingatkan untuk menggunakan hak -hak inisiatif untuk mendesain

perda perlindungan sumber mata air dan pengelolaannya. Langkah ini mendesak dilakukan

mengingat tawaran invenstasi yang menyasar kawasan-kawasan resapan air sangat tinggi. Jika

lambat, satu saat subak di Bali akan rebutan air dengan pemilik modal, karena air kini jadi

barang bisnis yang bisa diperdagangkan pihak ketiga.

Demikian ditegaskan Dekan FMIPA Unud Raka Dalem dan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-

Penida Ir. I Nyoman Ray Yusha,M.M., Jumat (20/6) kemarin. Raka Dalem mengatakan sikap

tidak selektif sejumlah petinggi di Bali dalam merekomendasikan tawaran investasi sangat

beresiko bagi perlindungan sumber mata air. 'Inisiatif untuk melidungi sumber-sumber mata air

di Bali harus dilihat sebagai tuntutan bukan lagi sekadar wacana,' ujar Ketua Kelompok Studi
Ekowisata Bali ini.

Menurutnya krisis kepekaan terhadap sumber-sumber mata air di kalangan elite di Bali bisa

menjadi masalah serius bagi terjaganya sumber mata air. 'Bali jangan terlalu banyak dijejali

investasi rakus lahan dan padat modal. Yang mendesak dilakukan sekarang adalah

memaksimalkan infrastruktur yang ada untuk kepentingan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan

krama Bali,' ujarnya.

Ray Yusha mengatakan Departemen PU kini memiliki sejumlah model perlindungan sumber

mata air. Selain bersinergi dengan masyarakat di sekitar sumber mata air, pihaknya juga

melakukan perawatan fisik di sekitar sumber mata air. 'Ketersediaan sumber mata air bagi

kehidupan diprediksi akan menjadi barang mahal di kemudian hari. Sengketa atas air bersih

diprediksi akan terus meningkat ketika laju kependudukan dan investasi tak terkendali,' ujarnya.

Menurutnya perlindungan sumber mata air haruslah menjadi isu strategis bagi Bali mengingat air

kini sudah menjadi barang ekonomis. Kini, banyak perusahaan yang melakukan privatisasi air

sebagai lahan bisnis. 'Jika Bali lambat melakukan perlindungan sumber mata air, subak-subak

yang ada akan berebut sumber mata air dengan pemodal. Masalahnya, air kini nyata-nyata bisa

diperdagangkan oleh pemodal,' ujarnya.

Menurutnya pejabat publik harus memiliki keberanian menolak investasi di kawasan-kawasan

resapan air. 'Jangan lagi mencari keuntungan finansial dengan menjual perijinan termasuk
merekomendasikan investasi di lahan yang mestinya mendapat perlindungan,' tegasnya. (044)

source: BP

goesdun

24-06-2008, 03:35 PM

Aksi 1.000 Pohon untuk Uluwatu

Penanaman pohon yang dilakukan Sekaa Teruna Bhakti Dharma serta seluruh warga masyarakat

di sekitar kawasan Pura Uluwatu Pecatu merupakan bukti betapa keseriusan, kesungguhan,

tanggung jawab serta kecintaan masyarakat khususnya Sekaa Teruna Bhakti Dharma Banjar

Adat Kangin Pecatu dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Terlebih lagi kegiatan dikaitkan pula

dengan peringatan hari lingkungan hidup sekaligus menjawab tantangan dunia terhadap

pemanasan global.

Demikian diungkapkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Badung I Wayan

Suambara, S.H.M.M., saat mengikuti aksi penanaman 1.000 pohon di kawasan Pura Uluwatu,

Minggu (22/6) kemarin.

Dalam acara yang dihadiri Camat Kuta Selatan I Wayan Soka serta anggota DPRD Kab. Badung

Ketut Suiasa, lebih lanjut Wayan Suambara mengatakan melalui penanaman 1.000 pohon ini

juga ingin menunjukkan makna positif kepada khalayak, bahwa tidak benar generasi muda

khususnya generasi muda Pecatu hanya bisa bicara, tahunya hanya bisa teriak tetapi hari ini telah

dibuktikan bahwa generasi Pecatu telah berbuat tidak hanya untuk Pecatu, Badung dan Bali

tetapi telah berbuat untuk dunia, karena pemanasan global adalah ancaman buat dunia.
Suambara menyampaikan penghargaan kepada Sekaa Teruna serta generasi muda lainnya yang

telah mencintai lingkungan. 'Marilah kita tingkatkan rasa persaudaraan, rasa kesatuan dan

persatuan di kalangan kita, baik sesama generasi muda, sesama Sekaa Teruna antar generasi

muda dengan pelajar dan komponen masyarakat lainnya. Kita jaga apa yang kita miliki ini

dengan baik, karena kami yakin yang paling mampu menjaga adalah mereka yang memiliki itu

sendiri,' ungkap Suambara.

Ketua panitia pelaksana kegiatan Komang Kusuma Wijaya menjelaskan aksi 1.000 pohon untuk

Uluwatu merupakan wujud kepedulian terhadap lingkungan khususnya di Pecatu, dalam

mendukung program anti global warning dan hari lingkungan hidup sedunia serta menyambung

visi dan misi Pemkab. Badung guna menjaga kelestarian lingkungan khususnya di Pura Luhur

Uluwatu. (r/*)

source: BP

goesdun

24-06-2008, 03:36 PM

Renang Berprestasi Internasional

KIPRAH Klub Renang Elang Laut kini tak perlu diragukan lagi. Para atlet binaannya dengan

pesat berkembang dan sudah merambah ke perlombaan renang bertarap internasional. Salah satu

atlet binaan Elang Laut yakni I Gede Siman Sudhartawa telah mengikuti lomba renang

Internasional Age Group Asia di Tahiland pada 21-22 Juni 2008. I Gede Siman Sudhartawa

meraih perak di 200 m gaya punggung dan dua perunggu di 50 m gaya kupu-kupu dan 100 m
gaya punggung.

Tentu prestasi yang diraih I Gede Siman Sidhartawa dan kawan-kawannya ini menjadi

kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Elang Laut. Anak binaan lainnya yang berprestasi

berskala nasional maupun internasional yakni I Putu Takahide Valentino dan Rista Agustin

Margina. Kedua atlet renang binaan Elang Laut ini kini masuk Tim PON Bali dan akan berlaga

pada PON di Kaltim mewakili Bali pada 6-17 Juli 2008.

Menurut pelatih Drs. I Wayan Wiarta, Elang Laut yang berdiri sejak Oktober 1988 di Denpasar

itu sudah banyak melahirkan atlet renang berprestasi. Anggotanya yang kini berjumlah 43 orang

ini memang rata-rata memiliki bakat renang yang andal. 'Karena itu, banyak orangtua supaya

anaknya mau bergabung di Klub Renang Elang Laut,' kata Wiarta.

Ia mengatakan, atlet berprestasi lain binaan Elang Laut adalah Vico Andya Hartadinata meraih

juara pertama dalam Olimpiade Renang Usia Dini TK-SD yang diselenggarakan di Bali pada 19

Juni 2008 lalu. Dan, Vico akan diikutsertakan dalam Olimpiade Renang Usia Dini TK-SD di

Jakarta, Agustus 2008. Atlet renang Elang Laut lainnya yang berpestasi yakni Ridhwan Pratama.

Ia meraih juara pada Wali Kota Cup Surabaya pada 21-22 Juni 2008 di Surabaya. Ridhwan

bertarung di nomor gaya 100 m kupu-kupu.

Di antara empat atlet renang yang berprestasi tersebut, tak ketinggal nama Ricky Darmawan

binaan Elang Laut. Ricky sempat berlaga pada Invitasi Renang Nasional Kelompok Umur di

Jakarta, Mei 2008 lalu. Pada invitasi renang itu, Ricky meraih emas di 50 m punggung, 100 m
punggung, dan 200 m punggung.

Lalu apa resep dalam mencetak atlet renang? Menurut Wayan Wiarta, ada empat faktor yang

mendongkrak keberhasilan atlet yakni atlet itu sendiri, orangtua, pelatih, dan lingkungan. Di sini

perlu ada kesungguhan, kedisiplinan, dan kemauan berlatih keras dari seorang atlet. Peran

orangtua juga sangat menentukan keberhasilan atlet. 'Dorongan, semangat dan kesabaran

orangtua sangat menentukan prestasi maksimal yang diraih atlet,' kata Wiarta.

Yang tak boleh dilupakan perannya untuk menciptkan atlet berprestasi yakni faktor lingkungan.

Di mana lingkungan keluarga, teman, dan sekolah sangat membantu memotivasi atlet untuk terus

bersemangat berlatih. Dan, tak kalah pentingnya adalah peran pelatih. Pelatih akan tahu secara

psikologi perkembangan jiwa anak. Oleh karena itu, pelatih tak cukup tahu tentang teori

berenang, akan tetapi harus mengenal dunia anak-anak. (023/*)

source: BP

goesdun

25-06-2008, 11:08 AM

Sebanyak 800 Mahasiswa AS Dalami Gamelan Bali

Denpasar (ANTARA News) - Instrumen gamelan Bali cukup diminati mahasiswa University

Illinois Urbana, Amerika Serikat, mengingat paling tidak 800 dari 40.000 mahasiswa perguruan

tinggi itu mendalami seni tradisional Pulau Dewata tersebut.

"Mahasiswa yang mendalami gamelan dan tari Bali berasal dari berbagai negara, selain AS juga
datang dari China, India dan Malaysia," kata salah seorang dosen perguruan tinggi tersebut, Dr

Ketut Gede Asnawa, di Denpasar, Kamis.

Ia datang ke tempat kelahirannya, Bali, untuk memimpin tim kesenian AS beranggotakan 25

orang bersama Rektor University Illinois Urbana, Karl Krames, guna turut memeriahkan Pesta

Kesenian Bali (PKB) ke-30.

Lembaga pendidikan seni di AS itu memiliki sejumlah perangkat gamelan Bali, warisan dari

seorang kolektor warga setempat.

"Sedikitnya ada tujuh jenis gamelan Bali yang dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar-

mengajar di lembaga pendidikan tinggi seni tersebut," ujar Asnawa.

Dosen tetap pada University Illinois Urbana AS itu menambahkan, gamelan Bali yang

dikembangkan dalam proses belajar-mengajar itu antara lain semarpagulingan, semaradana, gong

kebyar, gambang, angklung dan blaganjur.

Hasil binaan terhadap anak didiknya mengenai gamelan Bali akan ditunjukkan kepada

masyarakat Pulau Dewata dalam memeriahkan PKB di Gedung Ksiarnawa, Taman Budaya,

Denpasar, Kamis (20/6) malam.

Penampilan tersebut merupakan kolaborasi seni musik klasik Amerika Serikat-gamelan Bali

yang melibatkan 25 mahasiswa setelah dua semester berlatih mendalami gamelan Bali.
Mahasiswa hasil seleksi terbaik itu telah melakukan persiapan secara matang dalam penguasaan

instrumen gamelan Bali yang dipadukan dengan musik modern.

"Harapan kami mampu memberikan gambaran kepada masyarakat, bahwa instrumen gamelan

Bali juga berkembang di AS," ujar Asnawa. (*)

goesdun

25-06-2008, 11:09 AM

12 Grup Kesenian Asing Ramaikan Pesta Seni di Bali

Denpasar (ANTARA News) - Sedikitnya 12 kelompok kesenian asing menyatakan ikut ambil

bagian dalam memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30 yang akan berlangsung di

Denpasar, 14 Juni-12 Juli 2008.

Mereka berasal dari delapan negara yang jadual pementasannya diatur sedemikian rupa dengan

pementasan seniman lokal dan utusan daerah lainnya di Indonesia, kata Kasubdis Kesenian

Dinas Kebudayaan Propinsi Bali, I Made Santha di Denpasar Sabtu.

Ia mengatakan, negara yang ikut ambil bagian itu meliputi Jepang, Amerika Serikat, Singapura,

India, Korea Selatan, Thailand, Inggris dan Malaysia.

Negara tersebut ada yang mengirim lebih dari dua grup seperti Jepang mengikutsertakan tiga

grup dan Amerika Serikat dua grup dan negara lainnya masing-masing satu grup.
Tim kesenian asing yang ikut dalam kegiatan seni tahunan di Pulau Dewata kali ini hampir sama

dengan tahun sebelumnya sebanyak 12 grup dari tujuh negara masing-masing dari Jepang,

China, Korea, India, Amerika, Singapura dan Kanada.

Sedangkan PKB 2006 melibatkan 15 kelompok kesenian asing, sehingga peranserta seniman luar

negeri dalam aktifitas seni tahunan di Pulau Dewata berfluktuasi.

Made Santha menjelaskan, grup kesenian mancanegara dalam pementasan di arena PKB selain

tampil bersama kelompoknya, juga melakukan pementasan kolaborasi dengan seniman setempat.

Kehadiran seniman asing mampu menumbuhkan sikap moral masyarakat dalam bidang

berkesenian, yakni membangkitkan gairah masyarakat setempat dalam bidang kesenian.

Selain itu menjalin hubungan kerja sama yang lebih baik dan menguntungkan kedua belah pihak

dimasa-masa mendatang, ujar Made Santha.(*)

goesdun

25-06-2008, 11:20 AM

Tiga Situs di Bali Terdaftar di Unesco

Denpasar, (ANTARA News) - Tiga dari 1.934 situs di propinsi Bali secara resmi kini telah

terdaftar di Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah kebudayaan

(UNESCO), untuk menjadi warisan budaya dunia.


Ketiga situs yang telah terdaftar itu meliputi Pura Taman Ayun, Mengwi Kabupaten Badung,

kawasan Sekitar Sungai Pekerisan, Kabupaten Gianyar dan kawasan persawahan di Desa

Jatiluwih, Penebel, Kabupaten Tabanan, kata Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Bali Drs

Nyoman Nikanaya di Denpasar Senin.

Ia baru saja mengadakan kunjungan ke sekretariat UNESCO di Prancis bersama 37 seniman dan

pejabat dari tiga kabupaten masing-masing Tabanan, Badung, Gianyar untuk melakukan

serangkaian kegiatan guna melengkapi usulan ketiga situs tersebut menjadi warisan budaya

dunia (WBD).

Kegiatan untuk kelengkapan usulan terhadap ketiga situs menjadi WBD meliputi seminar,

pameran foto dan pementasan yang mencerminkan keutuhan dan kekokohan ketiga situs

tersebut.

Ketiga kegiatan yang digelar Duta Besar RI di UNESCO Prof Aman mengikutsertakan pejabat

dan seniman dari tiga kabupaten dan Pemprop Bali yang berlangsung selama sepekan, 9-17 Mei

2008.

Nikanaya menambahkan, usulan yang disertai dengan berbagai persyaratan dan hasil kajian

terhadap ketiga situs yang dilakukan sejak lima tahun yang silam, hingga kini baru berhasil

memasukkan ketiga situs di Bali terdaftar di UNESCO.


UNESCO selanjutnya mengadakan sidang untuk memutuskan diterima/tidaknya usulan

Indonesia mengenai tiga kawasan (obyek) di Bali sebagai warisan budaya dunia.

"Sidang itu rencananya digelar Juni atau Juli mendatang," ujar Nyoman Nikanaya yang

mengkoordinasikan Kabupaten Badung, Tabanan dan Gianyar melengkapi persyaratan yang

ditentukan UNESCO.

Nikanaya menambahkan, UNESCO sebelumnya telah mengirim timnya beberapa kali ke Bali

untuk melihat dari dekat ke tiga obyek yang diusulkan itu, ditinjau dari berbagai aspek.

Jika UNESCO menyetujui terhadap ketiga kawasan di Bali itu sebagai warisan budaya dunia,

ketiga obyek itu tetap menjadi milik masyarakat Bali. Dalam menjaga kelestarian dan

keutuhannya, dunia internasional ikut bertanggung jawab.

UNESCO akan membantu dalam bidang pendanaan, peralatan dan kebutuhan lain sesuai usulan

masyarakat pengelola dalam melestarikan ketiga kawasan tersebut. (*)

cjdw

25-06-2008, 02:59 PM

duch ... kapan bisa ke bali lagi :(

goesdun

27-06-2008, 03:01 PM
HARUS diakui, Parade Lagu Pop Bali (PLPB) merupakan salah satu "menu" favorit PKB ke-30

yang banyak "diserbu" penonton. Makanya, tidak berlebihan jika panitia PKB memberikan

kehormatan kepada kesenian satu ini tampil di panggung bergengsi Ardha Candra. Penyanyi

yang tampil ke atas pentas pun bukan kelas kacangan, tetapi penyanyi yang rata-rata sudah

dikenal luas oleh penikmat seni musik di Bali. Dari segi "kemasan", PLPB tahun ini tak lagi

menjemukan karena materi lagu yang ditampilkan setiap duta kabupaten/kota sangat variatif.

Tidak seperti tahun lalu, di mana materi lagu yang mereka tampilkan nyaris seragam, sehingga

tak ubahnya seperti kaset yang diputar berulang-ulang.

Rabu (25/6) malam, PLPB PKB ke-30 menampilkan duta dari Kabupaten Bangli, Tabanan,

Jembrana dan Klungkung. Setiap kabupaten menampilkan lima materi lagu yakni masing-masing

satu lagu yang dinyanyikan penyanyi anak-anak putra dan putri secara solo, satu lagi duet anak-

anak serta dua buah lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi remaja/dewasa baik dengan format

solo, duet maupun grup.

Duta Bangli yang dipercaya membuka PLPB PKB ke-30, manampilkan penyanyi anak-anak Ida

Ayu Krisna Manuaba (putri) yang membawakan lagu 'Bungan Seni' disusul Dewa Nyoman

Suadnyana (putra) dengan lagu 'Malajah Magending' serta duet Krisna Manuaba-Suadnyana

dengan lagu 'Makring-kringan'. Untuk kategori remaja/dewasa, Bangli menampilkan penyanyi

Ida Ayu Sitha Iswara yang membawakan lagu 'Sanhyang Jaran' ciptaan I Ketut Samudra dan

penyanyi putra Dewa Artha Putra yang berduet dengan Sitha Iswara membawakan lagu 'Ngalap

Bulan'.
Pentas lagu pop Bali di hari pertama itu ditutup oleh duta Kabupaten Klungkung dengan

penyanyi anak-anak A.A. Desy Sriwangi dan Nyoman Angga Prabawa dan penyanyi

remaja/dewasa Dede Setyadi, Novi, Diah dan Boby. Penampilan duta-duta seni dari empat

kabupaten itu mendapat apresiasi yang cukup positif dari pengunjung PKB. Namun, harus diakui

PLPB belum mampu menyaingi kegairahan penikmat seni di Bali saat menyaksikan Parade

Gong Kebyar Dewasa dan Parade Fragmentari Iringan Baleganjur. (ian)

source : BP

goesdun

28-06-2008, 11:28 AM

DIIRINGI tetabuhan gamelan semar pegulingan oleh Sekaa Gong Banjar Petak Gianyar,

membuat suasana marak lomba kerajinan di Wantilan, Jumat (27/6) kemarin. Gending-gending

tetabuhan mengalun nyaring, menambah konsentrasi para peserta lomba dari seluruh

kabupaten/kota tersebut. Para juri pun mendekat menilai hasil kerajinan mereka. Demikian juga

sejumlah penonton tampak sesekali memasuki arena lomba.

Dalam kegiatan kemarin ada dua materi yang dilombakan yakni membuat cenderamata plakat

ukiran kayu (lambang/simbol PKB) dan membuat kerajinan ukir kayu dinding/relief. Kriteria

lomba meliputi ide kreatif, estetika dan finishing. Dalam lomba itu ditentukan tiga juara -- I, II,

III dan IV terbaik. (08)

goesdun

28-06-2008, 11:28 AM
'Skate Run' Hadir di Bali

Arena bermain skate run hadir di Bali bertempat di Mal Bali Galeria, depan ATM Centre eks

Amphi Theatre, Kuta, Badung. Keberadaan skate run yang mengdopsi teknologi canggih dari

Swiss, merupakan yang pertama di Asia.

Marketing Manager PT Sarana Cita Damai, Patty, Jumat (27/6) kemarin, mengemukakan di

Eropa permainan skate run sudah memasyarakat dan biasa dilakukan di gundukan es. Akan tetapi

penghobinya di Bali bisa bermain di atas landasan parafin (mirip lilin) dengan ketebalan 5 cm .

'Di bawah sepatu terdapat pisau berbahan stainless steel yang bergesekan langsung dengan

parafin,' ujar Patty.

Ia menjamin skate run sangat cocok bagi segala usia karena pelakunya bisa leluasa bermain

karena aman. Pengguna skate run cukup membayar Rp 25.000/jam untuk menyewa sepatu

berikut perlengkapan seperti helm dan pelindung bodi. 'Bagi yang biasa bermain sepatu roda

pasti langsung bisa meluncur,' ucapnya.

Sementara bagi yang belum mampu menggunakan, pihaknya menyiapkan instruktur yang siap

mengajari dan memandu selama bermain. 'Kami juga menyiapkan instruktur asing dari Austria,

Mr. Jimmy,' ucap Patty.

Ia optimis arena bermain skate run bakal diserbu pengunjung utamanya saat liburan ini.

Dipilihnya Bali yang pertama di Asia karena merupakan pasar potensial sekaligus
memperkenalkan bahwa skate run sudah ada di Indonesia.

'Kami juga membidik wisman, apalagi Pulau Dewata merupakan daerah tujuan wisata

internasional,' ungkapnya. Di arena itu akan diadakan permainan hoki, pertunjukan kabaret,

sulap, dan badut, pada 5 Juli nanti mulai pukul 12.00.

Menurutnya, ke depan penghobi skate run akan makin piawai bermain hoki atau berdansa

sebagaimana biasa dilakukan di sintetis es. Untuk itu, ia ingin kelak Bali memiliki klub hoki.

Patty menambahkan, skate run ramah lingkungan karena landasan parafin yang mengelupas

dikumpulkan dan didaur ulang memakai mesin. Arena bermain skate run akan merambah

Palembang, Jakarta, dan Bandung. (022/*)

source: BP

goesdun

28-06-2008, 12:39 PM

Nusa Dua (ANTARA News) - Konferensi antarbangsa untuk pengelolaan limbah (COP 9)

Konvensi Basel di Nusa Dua, Bali, sejak 23 Juni 2008 mengeluarkan Deklarasi Bali pada Jumat.

Deklarasi tersebut tidak memuat masalah penting, yang diperdebatkan, yakni aturan ekspor-

impor limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) atau BAN Amendment.

Namun, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar selaku ketua COP 9 Konvensi

Basel mengatakan telah menemukan langkah maju dalam BAN Amendment.


Setelah melalui lobi, 40 negara penting akhirnya meyetujui pembentukan kelompok kerja untuk

membahas mengenai BAN Amendment itu. Indonesia dan Swiss menjadi dua negara pelopor

kelompok kerja tersebut.

"Setelah 15 tahun perdebatan panjang, BAN Amendment tidak maju-maju, akhirnya dari Bali,

ditemukan langkah maju. Dengan kelompok kerja itu, hal praktis dalam BAN Amendment akan

mulai dibahas," katanya.

Walau hasil konferensi itu masih kecil, kata Rahmat Witoelar, ia menyatakan puas.

"Saya sangat puas dengan hasil konferensi ini. Deklarasi Bali menegaskan objektifitas konvensi

dan peran pentingnya bagi negara, seperti, Indonesia dalam melindungi kesehatan dan

lingkungan dari pencemaran limbah B3," katanya.

Sekretaris Pelaksana Konvensi Basel, Katharina Kummer Peiry, mengatakan Deklarasi Bali

merupakan jalan menuju pewujudan BAN Amendment.

"Hasil konferensi di Bali ini melebihi harapan saya. Lebih lagi, BAN Amendment, yang lama

mandek, kini mulai bergerak," katanya.

Dari tiga agenda penting, yang dibahas, hanya pengelolaan limbah barang elektronika mencapai

kemajuan, sementara dua agenda lain, aturan ekspor-impor limbah bahan berbahaya dan beracun
dan pengelolaan limbah perkapalan dipastikan tertunda hingga konferensi berikut dua tahun

mendatang.

Agenda menyangkut pengelolaan limbah perkapalan tertunda. Sebelumnya, konferensi di Bali itu

diharapkan melahirkan kesepakatan baru, yang secara hukum mengikat dan menjelaskan

persyaratan hukum untuk membongkar kapal tidak terpakai. Kini, aturan standardisasi hal teknis

masih menunggu pengawasan dan standardisasi dari Organisasi Maritim Internasional (IMO).

Deklarasi Bali antara lain memuat penegasan anggota Konvensi Basel pada prinsip dan tujuan

konvesi itu, yakni melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Deklarasi itu juga

mengundang Majelis Kesehatan Dunia Badan Kesehatan Dunia untuk mempertimbangkan jalan

meningkatkan kesehatan melalui pengelolaan limbah, yang aman dan ramah lingkungan.

Konferensi itu diikuti sedikit-dikitnya 1.000 perutusan dari 170 negara anggota dan bertema

melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari dampak buruk akibat pengelolaan

limbah berbahaya dan beracun, serta perpindahan lintas batas atau negara dari limbah tersebut.

(*)

goesdun

30-06-2008, 09:24 AM

PENIKMAT seni di Bali kembali mendapat kesempatan menyaksikan kepiawaian kaum ibu

dalam menabuh gamelan. Mulai Jumat (27/6) hingga Rabu (2/7) mendatang, seniman-seniman

wanita dari sembilan kabupaten/kota di Bali akan tampil pada Parade Gong Kebyar Wanita di

Panggung Terbuka Ardha Candra secara bergantian. Kehadiran mereka di pentas PKB tidak
sekadar numpang lewat, tetapi cukup mampu memberikan warna semarak bagi tumbuh-

kembangnya seni budaya Bali.

Memang, tidak ada dalih pembenar untuk memarginalkan kiprah kaum wanita di jagat seni

pertunjukan Bali. Penampilan Sekaa Gong Wanita (SGW) Semara Ratih PKK Banjar Sanggulan,

Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan dan SGW Gita Bhuwana Banjar Bualu, Benoa, Badung

yang membuka PGKW PKB ke-30 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Jumat (27/6) malam,

mampu memberikan bukti bahwa mereka memang sangat layak untuk tampil di panggung

prestisius Ardha Candra.

Serupa dengan rekan prianya, sekaa gong kebyar yang dimotori kaum ibu itu juga sukses

menyedot penonton dalam jumlah besar. Atraksi seni yang memukau juga ditampilkan SGW

Githa Suara Patni Desa Adat Kemoning, Klungkung dan SGW Istri Candra Swari Banjar

Serongga Kaja, Gianyar yang memperoleh kesempatan unjuk kepiawaian, Sabtu (28/6) malam.

Penabuh-penabuh wanita duta seni dari empat kabupaten itu tampil penuh pesona lewat tabuh

kreasi pepanggulan/lelambatan dan tiga jenis tari lepas meliputi tari penyambutan, tari Kebyar

Duduk dan tari kreasi baru seperti tari Cendrawasih dan Cilinaya. Dengan performa yang makin

berkualitas dari tahun ke tahun, mungkin sudah saatnya panitia PKB melombakan materi gong

kebyar wanita ini atau kehadiran kaum ibu itu di pentas PKB tidak sebatas berparade.

Sayang, kegairahan kaum ibu di pentas gong kebyar tidak diikuti rekan-rekannya yang menekuni

seni pedalangan. Entah apa pertimbangannya, panitia PKB justru mencoret "Parade Wayang
Kulit Dalang Wanita" dari agenda PKB ke-30. Padahal, atraksi seni dalang-dalang wanita itu

pada PKB ke-29 lalu sempat meletupkan harapan besar akan bermunculan barisan panjang

dalang-dalang wanita yang ikut menyemarakkan jagat seni pertunjukan Bali. Tetapi ketika ruang

ekspresi itu ditutup, dikhawatirkan kegairahan kaum wanita menekuni seni pedalangan yang

mulai bangkit akan kembali melemah.

Untuk PKB tahun depan, ada baiknya panitia PKB meningkatkan materi-materi kegiatan yang

murni didukung seniman-seniman wanita seperti halnya Parade Gong Kebyar Wanita. Dengan

begitu, kehadiran wanita di arena PKB tak lagi sebatas "pemanis" tetapi benar-benar tampil

sebagai motor penggerak kesenian yang utama. (ian)

source: BP

goesdun

30-06-2008, 01:51 PM

Perajin Emas/Perak Bali Kebingungan

Rasa takut mulai menghinggapi para perajin perak dan emas di Bali. Hal ini menyusul ribuan

motif tradisional Bali telah didaftarkan oleh perusahaan asing pada Dirjen HaKI Dep. Hukum

dan HAM Jakarta. Mereka takut mengembangkan kreasinya atas desain yang sudah dipakai

perajin di Bali secara turun-temurun, karena khawatir akan melanggar hak cipta yang

berkonsekuensi pelanggaran hukum.

Ketua Suarti Desain Center Drs. Nyoman Lodra, M.Si., Sabtu (28/6), menyatakan motif Bali

atau desain tradisional tersebut sesungguhnya sudah ada dan dipakai oleh perajin Bali secara
turun-temurun. Bahkan banyak dari desain tersebut tidak diketahui siapa penciptanya. Sehingga

desain tersebut telah menjadi milik masyarakat Bali. 'Kami bisa saja sebenarnya mendaftarkan

desain tradisional tersebut. Tapi persoalannya kami malu karena bukan kami yang menciptakan,'

kata pemilik N. Lodra Art Printings itu.

Dosen sebuah perguruan tinggi di Surabaya ini kemudian memberikan contoh keberadaan patra

punggel. Patra tersebut asli warisan leluhur masyarakat Bali, namun saat ini sedang didaftarkan

hak patennya oleh orang asing. Dikatakan, perajin Bali dalam berkreasi selalu berpedoman pada

warisan leluhur yang selalu bersentuhan dengan budaya Bali. Jadi kesimpulannya, sangatlah

tidak masuk akal kalau patra punggel atau patra-patra lainnya kemudian didaftarkan oleh orang

asing sebagai hak ciptanya.

Kegelisahan yang dikatakan Lodra tampak nyata dari kondisi para perajin tradisional di kawasan

Celuk dan sekitarnya. Bila sepuluh tahun yang lalu mereka dengan bangganya memperlihatkan

mekanisme kerja kepada setiap tamu yang mampir di tempat tinggalnya, kini kondisinya sudah

terbalik. Banyak perajin yang memilih sembunyi-sembunyi bekerja, karena takut hasil karyanya

dikatakan menggunakan desain orang lain. Malah saking takutnya, mereka banyak yang gulung

tikar. Akibat yang paling nyata, banyak art shop beralih fungsi untuk kepentingan lain.

Kekhawatiran serupa juga dilontarkan Desak Nyoman Suarti, pemilik PT Suarti Collection.

Sebagai pionir impor kerajinan perak ke Amerika Serikat, pihaknya kini mengaku takut jika

suatu saat semua produk kerajinan perajin Bali ditolak di Amerika Serikat. Soalnya, jika sebuah

desain sudah dipatenkan maka siapa pun tidak boleh menggunakannya lagi. Tidak terkecuali
desain tradisional, yang sementara ini menjadi kebanggaan masyarakat Bali. Akibatnya produksi

yang telanjur sudah diimpor harus dikembalikan pada pemiliknya. 'Mau dikemanakan nasib

perajin-perajin Bali. Produksinya tidak akan mungkin lagi masuk pasar internasional, mengingat

di luar negeri hukumnya begitu ketat,' kata Suarti, yang sangat khawatir kalau pada kesempatan

berikutnya banyak perajin di Bali akan sama nasibnya dengan Ketut Deny Aryasa (didakwa telah

melakukan pelanggaran hak cipta).

Kegelisahan juga diperlihatkan Ketut Deny Aryasa. Namun pemilik PT Bali Jewelery ini,

menyadari sepenuhnya bahwa perajin di Bali dan pengusaha eksportir barang kerajinan Bali

sering lengah menyangkut perlindungan hukum, khususnya berkaitan dengan HaKI. Pada

kondisi ini terjadi perbedaan pandang dan pola pikir yang sangat jauh antara orang Bali dengan

asing. Orang Bali seolah-olah memiliki kebanggaan apabila karyanya ditiru oleh orang lain dan

dipakai banyak orang tanpa mempedulikan bahwa ada nilai lain yang melekat dalam tiap karya

tersebut.

Tidak demikian halnya dengan orang asing, mereka beranggapan tiap desain haruslah cepat-

cepat didaftarkan, dengan pertimbangan sebuah desain merupakan harta kekayaan yang tidak

ternilai harganya di kemudian hari.

Sepi Aktivitas

Sementara dari penelusuran yang dilakukan sekitar Celuk dan tempat-tempat kerajinan lainnya,

terjadi pemandangan yang sangat menyedihkan. Sebagai akibat ketakutan bersentuhan dengan
hukum, para perajin memilih tidak berproduksi lagi. Mereka tampak membiarkan begitu saja

mesin-mesin yang sebelumnya telah banyak menghasilkan devisa bagi negara. Kalau pun ada

yang masih berkreasi dan berproduksi, mereka sengaja memilih tempat yang sepi jauh dari

pantauan orang lain.

Seorang perajin di Singapadu yang minta namanya dirahasiakan kemudian menunjukkan

sejumlah art shop yang terpaksa gulung tikar, sebagai akibat banyaknya desain tradisional Bali

telah dipatenkan orang asing. Dikatakannnya, banyak pemilik art shop menutup usahanya,

karena takut berurusan dengan hukum. 'Entah berapa banyak perajin di Bali yang nganggur,'

katanya.

Ditanya harapannya, mereka dengan tegas minta pemerintah juga memperhatikan nasib perajin

kecil. Pemerintah mesti secara rutin mensosialisasikan betapa pentingnya pendaftaran paten

sebuah desain. Mereka sangat tidak mengharap orang asing dengan begitu mudahnya

memonopoli motif tradisional Bali. (015)

source: BP

ZhugeLiang

30-06-2008, 02:01 PM

@Goesdun,

Wah ko jadi sampe seperti itu ya bro...

Jadi inget Malaysia nih...:D

goesdun
30-06-2008, 02:34 PM

@Goesdun,

Wah ko jadi sampe seperti itu ya bro...

Jadi inget Malaysia nih...:D

sebenarnya setiap daerah di Indonesia sudah punya Branding, temasuk bali dengan Branding

Logi :

http://www.baliprov.go.id/images/logobrand2.gif

Setiap segala-sesuatu mestinya sudah dipatenkan atau dilist pda Branding Bali, yang pada

akhirnya semua itu menjadi Branding Indonesia.

Kalau karya seni memang sulit sebagai suatu hak cipta, sebab berbeda setikit/ satu goresan saja

misalnya sudah memiliki nilai berbeda.

Banyak juga selain karya seni yang semestinya tidak boleh tipatenkan oleh perorangan seperti

ramuan obat tradisional yang sudah tercatat dalam lontar-lontar yang secara turun-temurun. Tapi

pada akhirnya banyak juga yang dipatenkan pihak luar negeri.

Memang banyak karya-karya seni daerah kita dijiplak dan diproduksi masal oleh pihak luar serta

menjadi haknya.

===
Ribuan Desain Tradisional Bali Didaftarkan Orang Asing

Banyaknya desain tradisional Bali yang didaftarkan orang asing pada Dirjen HaKI Departemen

Hukum dan HAM serta di luar negeri, dipastikan secara perlahan-perlahan akan mengancam

kelangsungan perajin perak dan emas di Bali. Bahkan, dampaknya akan menyebabkan

perekonomian Bali makin terpuruk.

Hal itu dikemukakan anggota DPR-RI Gde Sumarjaya Linggih di hadapan para asosiasi desainer,

pelukis dan organisasi lainnya, Sabtu (5/7). 'Bila kita tidak cepat bersikap, dipastikan bom waktu

tersebut akan meledak. Perekonomian Bali jadi hancur, karena semua produk perajin Bali ditolak

di luar negeri,' kata Sumarjaya yang kerap disapa Demer ini.

Ia mengusulkan agar para perajin Bali segera mengambil langkah nyata, sebelum desain Bali

kembali didaftar pada Dirjen HaKI serta di luar negeri. Salah satunya membentuk wadah serta

menelusuri desain apa saja yang telah didaftarkan. 'Segera kumpulkan desain yang secara tanpa

hak telah didaftarkan orang asing tersebut. Biarlah pemerintah serta kami di DPR yang

menuntaskannya,' katanya.

Sikap semau gue pihak asing yang mendaftarkan desain tradisional Bali itu, menurut Demer,

tidak lepas dari ketidakpedulian para perajin itu sendiri. Perajin Bali sudah puas ketika desain

ciptaannya mendapat pengakuan orang lain. Padahal sebenarnya para desainer tersebut mesti

memberikan perlindungan atas ciptaannya dengan jalan mengajukan permohonan hak cipta.

'Mesti diakui pera perajin kita kurang dalam administratif, beda dengan orang asing,' ujarnya.
Ketua Asosiasi Perak Bali Nyoman Patra mengaku tidak tahu persis berapa jumlah desain

tradisional Bali yang telah didaftarkan. Alasannya, pihaknya belum pernah mendapat tembusan

dari pemerintah tentang desain apa saja yang telah mendapat sertifikat hak cipta. Malah pihaknya

curiga pengumuman terhadap pendaftaran desain tersebut dilakukan secara diam-diam.

Pada pertemuan yang berlangsung secara kekeluargaan itu, juga terungkap rencana para asosiasi

untuk membentuk sebuah wadah perkumpulan. Dari perkumpulan yang sementara dikoordinasi

Desak Nyoman Suarti itu, diharapkan bisa menjembatani kesulitan yang dihadapi para perajin di

Bali.

Monopoli

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Konsultan Hukum atas Kekayaan Intelektual Indonesia

Gunawan Suryomurito menyatakan pendaftaran sebuah hak cipta bukanlah semata-mata

menghidupkan monopoli atas sebuah ciptaan. Pendaftaran bertujuan menggiatkan kreativitas atas

ciptaan baru, selain memang memberikan perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta.

Menurut Gunawan, UU No.19 tahun 2002 sudah memuat secara jelas mekanisme sebuah

pendaftaran. Ia kemudian menunjuk ketentuan pasal 35 ayat (4), di mana disebutkan pendaftaran

ciptaan bukan merupakan suatu keharusan bagi pencipta atau pemegang hak cipta, dan timbulnya
perlindungan suatu ciptaan dimulai sejak ciptaan itu ada atau terwujud dan bukan karena

pendaftaran.

Hal itu berarti suatu ciptaan baik yang terdaftar mau pun tidak terdaftar tetap dilindungi.

Ditambahkannya, pendaftaran hak cipta hanya memberi dugaan hukum, bahwa si pendaftar

adalah pencipta dari ciptaannya. Sementara soal ide, Gunawan menyebutkan bisa mendapatkan

perlindungan hukum kalau sudah diwujudkan dalam satu benda yang nyata. 'Ide pastinya

berubah-ubah. Jadi bagaimana mungkin memberikan perlindungan,' jelas Gunawab.

Ditanya soal seni motif itu, kata Gunawan, hanya bisa diterapkan pada tekstil. Seperti kain dan

lainnya. Soal motif telah tertuang secara jelas pada pasal 29 ayat (1) huruf d UU No. 19 tahun

2002. Sementara kreasi pada suatu aksesoris namanya seni terapan.

Dosen UI ini juga menegaskan pengertian memperbanyak. Dia berpendapat, pengertian

memperbanyak yakni membuat bentuk yang sama dalam jumlah yang banyak. Berikut motifnya

harus sama persis dari bentuk aslinya. Menurutnya, motif boleh diadopsi oleh orang lain,

sepanjang tidak dibuat utuh. (015)

source: BP

goesdun

01-07-2008, 12:28 PM

Pentas Arja Doyong "Sukreni Gadis Bali"

PENIKMAT seni yang berkunjung ke arena PKB, Minggu (29/6) malam, sangat beruntung
lantaran bisa menikmati kesenian arja dengan citarasa yang berbeda. Malam itu, para seniman

arja yang bergabung di bawah Geria Olah Kreativitas Seni (Geoks), Singapadu, Gianyar,

mempersembahkan arja doyong "Sukreni Gadis Bali" (SGB).

Pementasan yang berlangsung di Wantilan Taman Budaya itu didukung sejumlah pragina arja

papan atas Bali seperti A.A. Ayu Artati, Nyoman Manik Suryani, I Nyoman Geguh Cok. Istri

Rai Partini, Jero Murniasih, Anom Ranuara, Ni Made Astari, I Made Sudira, I Nyoman Sunartha,

dan G.L. Oka Ardika.

Lakon yang diangkat dari novel karya sastrawan besar Bali A.A. Panji Tisna ini merupakan

ajang pembuktian bahwa kesenian arja tidak selalu identik dengan dramatari Panji. Namun,

kesenian tradisional Bali ini sejatinya bersifat sangat terbuka terhadap beragam sumber lakon

termasuk karya-karya sastra yang paling mutakhir sekalipun. Tidak harus saklek atau selalu

terpaku pada cerita-cerita Panji seperti yang mewarnai kesenian arja selama ini.

Dengan fleksibilitas seperti itu, kesenian arja diyakini tetap memiliki vitalitas untuk menggebrak

jagat seni pertunjukan Bali karena senantiasa ada nuansa baru yang dihembuskan. Dengan

begitu, penikmat seni di Bali tidak sampai terperangkap dalam kejenuhan.

Koreografer sekaligus sutradara Arja Doyong SGB I Wayan Dibia menegaskan, arja doyong

sebenarnya sudah berkembang di daerah Sukawati dan sekitarnya sejak 1904. Mengutip

penuturan para seniman tua arja di Singapadu, mantan Ketua STSI (ISI) Denpasar ini

mengatakan, masyarakat menyebutnya sebagai arja doyong karena dramatari itu dibawakan oleh
seorang pemain dengan pola pajegan dan mengenakan kostum sederhana atau busana sehari-hari.

Oleh karena dibawakan dalam posisi yang lebih banyak duduk -- pada awalnya tanpa iringan

musik, masyarakat setempat menyebutnya dengan arja doyong atau arja negak. "Pada dasarnya,

Arja Doyong SGB merupakan garapan baru yang memadukan ide-ide arja doyong, tradisi

mageguritan dan unsur-unsur arja gaguntangan. Terinspirasi oleh penggambaran suasana

kehidupan masyarakat Bali di era 1930-an atau saat novel SGB ditulis, tata busana para penari

diupayakan untuk disesuaikan dengan kebutuhan lakon," papar Dibia.

Empat Babak

Dikatan Dibia, pihaknya sengaja mengangkat kisah SGB karena pesan-pesan moral yang

disampaikan A.A. Panji Tisna dalam karya itu masih sangat relevan dengan kondisi kehidupan

sosial kemasyarakatan pada zaman ini.

Alur cerita dalam Arja Doyong SGB yang dibagi ke dalam empat pembabakan itu sama persis

dengan novel aslinya. Diawali dengan kesedihan Sukreni yang meratapi nasib malangnya

diperkosa oleh mantri polisi hidung belang I Gusti Made Tusan.

Pementasan ditutup dengan adegan pertarungan hebat antara I Gusti Made Tusan dengan

penjahat kelas kakap I Gustam yang tidak lain merupakan anak kandung Sukreni dengan I Gusti
Made Tusan. Cerita berujung tragedi, anak dan ayah itu sama-sama terbunuh terkena hukum

karmaphala dari Hyang Widhi. (ian)

source: BP

goesdun

01-07-2008, 12:30 PM

Petarung akan Diarak ke Bandara

Para petarung Bali yang akan berlaga pada PON XVII/2008 di Kaltim, akan bertolak Kamis

(3/7) nanti. Mereka akan diarak dalam perjalanan menuju Bandara Ngurah Rai, Tuban.

Pelatih Ketut Gede Sumantra mengaku melibatkan jajaran pengurus cabang (pengcab) dan

satuan latihan (satlat) se-Bali dalam konvoi atlet ke bandara. 'Tujuan kegiatan ini adalah supaya

semua insan kodrat ikut merasa memiliki. Kami juga ingin menumbuhkan rasa kebersamaam

sekaligus menambah motivasi dan semangat juang para petarung,' ujarnya, Senin (30/6) kemarin.

Sumantra sendiri sudah tidak sabar ingin segera menyaksikan mereka bertarung, setelah sekian

lama mengikuti latihan dengan disiplin. Ia menilai anak asuhnya sudah siap tempur setelah

melahap menu latihan kecepatan, ketepatan, dan kekuatan pukulan.

Ketua Tim Elite Bali itu juga memompa semangat juang petarung di luar latihan. 'Kami

mengajak tiap petarung berbicara terbuka dari hati ke hati,' terangnya. Pertandingan cabang

kempo dilaksanakan 7-9 Juli. (022)

source: BP
goesdun

01-07-2008, 12:38 PM

Peluang Kerja di Amerika Terbuka Lebar

Lentera International Rekrut Pekerja Hotel

Denpasar (Bali Post)

Perusahaan-perusahaan di Amerika kini terus mencari tenaga kerja untuk mengisi lowongan

pekerjaan. Perusahaan Amerika menyatakan senang dengan kinerja dan kemampuan pekerja dari

Indonesia. Lentera International ES yang beralamat di Kampial Senin (30/6) akan

memberangkatkan tenaga kerja yang akan dipekerjakan di Hotel Ritz Carlton Florida.

"Kami sangat senang dengan pekerja dari Indonesia," ujar Robert Laltoo dari International

Works Solution (IWS) dan Jack Hedenstrom saat melakukan interview kepada calon tenaga kerja

Indonesia. Satu per satu calon tenaga kerja yang rata-rata masih muda menjalani interview.

Mereka menceritakan awal kekagumannya terhadap pekerja dari Indonesia. Hal ini berawal dari

seorang pekerja dari Indonesia yang kini menjabat sebagai Captain Waiter. "Saya sangat kagum

dengannya (captain waiter-red), ia memiliki kemampuan yang bagus dan sangat sopan,"

terangnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa mereka tertarik dengan Indonesia.

Dikatakan, peluang kerja di Amerika bagi pekerja Indonesia sangat terbuka lebar. "Saat ini kita

masih terbatas untuk sektor perhotelan, namun tahun depan kita akan merekrut tenaga kerja

untuk sektor lain," katanya. Dinyatakan tahun ini perusahaan IWS menargetkan untuk merekrut

sekitar 2.500 orang perkerja.


Direksi Lentera International ES, Fajar Fatoni menjelaskan perusahaan asing cukup puas melihat

keberhasilan tenaga kerja Indonesia di Amerika. "Kita terkenal sebagai pekerja ulet dan

berpendidikan cukup dan tidak banyak tingkah dibanding pekerja Philipina atau negara lain,"

ujarnya

Dikatakan, kali ini penguji dari IWS datang ke Bali untuk melakukan interview kepada calon

pekerja yang akan ditempatkan di Hotel Ritz Carlton Florida. Jumlah pekerja yang akan

diberangkatkan untuk rekrutmen kali ini sebanyak 170an orang pekerja.

Selama ini Lentera banyak melakukan pengiriman tenaga kerja ke kawasan Asia Pasifik. "IWS

adalah partner baru untuk pengiriman tenaga kerja ke Amerikas," ujarnya. Dikatakan, dalam

sebulan rata-rata Lentera memberangkatkan tenaga kerja ke luar negeri lebih dari 100 atau

sekitar 1.700 orang per tahun. Lentera kini telah memiliki kantor cabang sebanyak 15 kantor

yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, NTB dan tengah melakukan penjajakan di

Sulawesi. (kmb/*)

source: BP

goesdun

02-07-2008, 11:54 AM

Keberadaan Gong Saron di Bali sudah berusia cukup tua. Demikian pula Gong Saron

Blambangan Banjar Seseh, Singapadu, Sukawati, Gianyar.


'Jauh sebelum penjajahan Belanda, Gong Saron yang ada di Singapadu kami perkirakan sudah

ada," jelas Pembina Sekaa Gong Saron Blambangan Banjar Seseh Singapadu, AA Anom Suma

(78), Selasa (1/7) kemarin.

Ditemui saat sekaa ini pentas di arena PKB, Anom Suma didampingi Ketua Sekaa Nengah

Arimbawa dan Made Sudarsana menjelaskan, sekaa gamelan saron ini berisi nama Blambangan,

karena karawitan tersebut wit atau berasal dari Blambangan, Banyuwangi, Jatim. Perangkat

gamelan ini dulunya berasal dari Blambangan, bagaimana sejarahnya hingga sampai di Banjar

Seseh Singapadu, pihaknya tidak tahu persis. Di Bali, gong ini umumnya digunakan kepentingan

upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya.

Dikatakannya, tingkat kesulitan memainkan Gong Saron cukup tinggi, diperlukan konsentrasi

dan daya ingat yang tinggi pula. Karena itu, selama ini sangat dirasakan kesulitan regenerasi.

Dalam penampilannya di Kalangan Angsoka kemarin, sekaa gamelan ini menampilkan sejumlah

tabuh yakni tabuh Gilak Angklung, Cinade, Lilit, dan Sih Miring. (lun)

Tingkat kesulitan memainkan Gong Saron cukup tinggi, diperlukan konsentrasi dan daya ingat

yang tinggi pula. Karena itu, selama ini sangat dirasakan kesulitan regenerasi.

source: BP

goesdun

02-07-2008, 01:50 PM

Denpasar, (ANTARA News) - Teknologi pendaur ulang sampah untuk menghasilkan listrik,

energi alternatif menggunakan non bahan bakar minyak, yang diterapkan di Denpasar, Bali,
merupakan yang pertama di Indonesia.

"Selain menghasilkan energi listrik, kehadiran teknologi canggih dari Inggris itu juga sanggup

menangani masalah sampah secara tuntas," kata Direktur PT Navigat Organic Energy Indonesia

(NOEI) H. Soeyoto, MBA di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik yang pertama di Indonesia

tersebut telah didaftarkan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena akan mampu

menurunkan emisi udara.

Proyek dengan investasi 30 juta dolar AS itu sedang dalam uji coba untuk menghasilkan listrik,

tahap pertama ditargetkan dua megawatt (Mw) pada 1 Oktober 2008.

"Kapasitas tersebut ditingkatkan dua kali lipat menjadi empat MW pada 1 Juni 2009 dan

ditambah lagi hingga total menghasilkan energi listrik 9,6 MW pada 1 Juli 2010," ujar Soeyoto.

Dijelaskan, energi listrik hasil daur ulang sampah itu akan masuk dalam sistem kelistrikan Bali

sesuai dengan naskah kerjasama yang ditandatangani antara PT NOEI dengan PT PLN Distribusi

Bali.

Proyek tersebut mampu mengolah 800 ton sampah per hari, berasal dari empat kota/daerah,

yakni Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan yang tergabung dalam wadah Serbagita.
Proyek tersebut digarap sejak akhir 2005 di atas lahan seluas sepuluh hektar yang disediakan

Pemerintah Propinsi Bali di pinggiran kota Denpasar.

Kehadiran proyek yang sejak lama didambakan itu selain menghasilkan energi listrik, sekaligus

menangani masalah sampah secara tuntas, ujar Soeyoto.

General Manager PT PLN Distribusi Bali, Ir Sudirman menambahkan, kehadiran proyek

pendaurulangan sampah untuk menghasilkan energi listrik akan mampu memberikan

penghematan yang cukup besar.

Penggunaan energi dua MW pada tahap pertama akan mampu menghemat biaya operasional

PLN sebesar Rp6 miliar per tahun dan tahap pedua sebesar Rp48,6 miliar pada 1 Juni 2009,

hingga total penghematan mencapai Rp180,7 miliar pada 1 Juli 2010, katanya.(*)

goesdun

02-07-2008, 01:54 PM

Denpasar (ANTARA News) - Psikiater Prof Dr dr LK Suryani, SpKj mengatakan, sistem

belajar-mengajar seharian yang biasa disebut "full day school", terbukti merusak mental siswa,

ditandai berkembangnya generasi apatis dan beringas.

"Tanpa kita sadari telah lahir generasi beringas yang tidak peduli pada kepentingan umum,

lingkungan, apalagi persoalan bangsa. Rasa nasionalisme terhadap NKRI pun dipertanyakan,"

katanya pada Seminar Guru "Memahami Perkembangan Mental Anak Didik" di Denpasar,

Selasa.
Disebutkan bahwa upaya mengejar prestasi akademik hingga meraih berbagai juara merupakan

hal yang penting, tetapi tidak boleh mengabaikan kebutuhan untuk bersosialisasi dengan

orangtua, keluarga, maupun masyarakat.

Selain itu, penekanan pada studi juga harus diimbangi dengan waktu yang cukup untuk rileks,

menikmati berbagai kesenangan, sehingga pertumbuhan otak kiri dan kanan akan seimbang.

Rileks dengan menonton televisi juga perlu, tetapi untuk usia anak-anak harus didampingi dan

dibatasi. "Siaran televisi menyajikan hiburan instan yang membunuh kreaivitas. Menonton

terlalu lama juga menimbulkan kelelahan yang berdampak apatis," ucap Prof Suryani.

Di hadapan sekitar 200 guru SMP dan SMA pada seminar yang diselenggarakan Telkomsel

bersama Dinas Pendidikan Propinsi Bali itu diingatkan agar orangtua tidak memaksakan putra-

putrinya bersekolah di lembaga yang dinilai unggul dari sisi akademik saja.

"Berilah anak-anak keleluasaan untuk memilih tempat studi yang menyenangkan. Yang juga

memperhatikan kebutuhan berkreasi, cukup waktu untuk bersenang-senang dan berkumpul

dengan keluarga maupun masyarakat," katanya.

Gurubesar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu mengingatkan bahaya lebih lanjut

dengan terus berkembangnya generasi yang apatis dan beringas akibat tidak memahami tindakan

dan perbuatan apa yang harus dilakukan di rumah dan di masyarakat.


"Di mana-mana kita dengar orangtua mengeluhkan perilaku anaknya. Tidak mengerti urusan

rumah. Ini salah kita, salah lembaga pendidikan. Karena itu sistem `full day school` perlu segera

dievaluasi," pinta pendiri dan President CASA (Committee Against Sexual Abuse) itu.

Hal itu hanya bisa diperbaiki melalui pengembangan sistem pendidikan yang berimbang antara

kebutuhan mengejar prestasi akademik dan keleluasaan berkreasi, bermain, bersosialisasi dan

cukup waktu untuk rileks, tambahnya.(*)

goesdun

02-07-2008, 01:58 PM

Denpasar (ANTARA News) - Pulau Dewata sebagai bagian dari komunitas internasional tengah

mengalami pergeseran nilai-nilai budaya dan cenderung mengadopsi kebudayaan modern yang

mendunia (kosmopolitan).

Gurubesar Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Irwan Abdullah menyarankan, masyarakat Bali

yang sedang mengadopsi budaya modern harus tetap berpegang pada ikatan tradisi dan sistem

nilai yang diwarisinya sehingga karakteristik Bali tidak luntur.

Berbicara dalam sarasehan disela Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30 di Denpasar, Irwan berkata:

"Bagaimana pun penetrasi nilai dan kepentingan internasional sangat kuat di Bali, baik bersifat

investasi ekonomi maupun politik."

Menurutnya, kecenderungan dan perkembangan di Bali itu harus mampu dikendalikan dengan
kekuatan budaya yang lebih otoritatif sehingga mampu membangun kemandirian sebagai upaya

membentuk masyarakat Bali yang bermartabat dan berdaulat.

Berbagai corak persoalan yang dihadapi merupakan prakondisi bagi lahirnya masyarakat baru

meninggalkan Bali yang asli, yakni suatu masyarakat yang memiliki sistem nilai jangka panjang

yang terintegrasi ke dalam sistem dunia, dengan seluruh orientasi ruang dan simbul

mancanegara.

Kepatuhan tradisional akan sulit untuk dibangun sehingga legitimasi tokoh adat dan tradisi akan

mengalami gugatan.

Prof Irwan menambahkan, masyarakat baru akan tumbuh dengan pola penataan baru yang

terlepas dari pengelompokan primordial menuju suatu pengelompokan berbasis gaya hidup yang

menjauhkan interaksi sosial dari titik orientasi adat.

"Ketika pergeseran semacam itu terjadi, maka upacara menjadi pengalaman jauh dan pura

menjadi sejarah masa lalu yang dihadirkan sebagai bagian dari nostalgia," ujar Prof Irwan.

Sarasehan sehari yang melibatkan 200 peserta dari kalangan seniman, budayawan, cendekiawan

dan jajaran pemerintah itu menampilkan dua pembicara.

Pembicara lainnya adalah sejarawan Bali Drs I Nyoman Wijaya, M.Hum yang juga dosen

Fakultas Sastra Universitas Udayana dengan kertas kerja berjudul "Membongkar Mitos PKB
Untuk Mencapai Keseimbangan dan Keharmonisan Masyarakat Bali".

(*)

goesdun

02-07-2008, 01:59 PM

Denpasar (ANTARA News) - "Sanur Village Festival", salah satu kegiatan promosi pariwisata

dan budaya tahunan di Bali, pada penyelenggaraan ketiga, 5-10 Agustus 2008 mengangkat tema

"Going Green" atau menuju hijau.

"Konsep Festival Sanur kali ini bertujuan promosi pariwisata dengan mengangkat kearifan

lokal," kata Ketua Panitia SVF, Ida Bagus Sidartha Putra, di Sanur, Selasa.

Ia mengatakan, Desa Sanur sebagai daerah pariwisata pertama di Bali hingga saat ini masih

mempertahankan budaya sebagai dasar pengembangan pariwisata.

Karena itu kegiatan tersebut menampilkan berbagai budaya dan kesenian tradisional yang

dimiliki masyarakat setempat.

Menurut dia, penyelenggaraan SVF ketiga tahun ini hampir sama dengan pelaksanaan tahun lalu

yang mengangkat tema semangat warisan budaya baru atau "The New Spirit of Heritage".

"Konsep dasarnya hampir sama dengan tahun lalu, namun tahun ini kami mengangkat isu

lingkungan. Sebab isu lingkungan ke depan menjadi hal penting dalam industri pariwisata,"

ucapnya.
Menurut Sidartha, pasar pariwisata Sanur adalah masyarakat Eropa yang sangat peduli terhadap

lingkungan, sehingga mereka tidak akan datang ke obyek wisata yang kondisi lingkungannya

rusak.

Untuk merealisasikan tema tersebut, pihak panitia SVF akan mengadakan lomba pengelolaan

sampah dengan peserta kalangan industri perhotelan.

"Kegiatan ini kami harapkan dapat menumbuhkan kebersamaan menjaga lingkungan dengan

tidak membuang sampah dan limbah hotel secara sembarangan," katanya menambahkan. (*)

goesdun

03-07-2008, 02:34 PM

KONFLIK kepentingan sesama krama Bali akan terus terbuka seiring dengan makin tingginya

tawaran investasi masuk Bali. Kondisi ini juga diperparah oleh perilaku-perilaku sejumlah elite

yang tak konsisten menjaga keseimbangan alam Bali dan gamangnya aturan main.

'Krama Bali akan terus terjebak konflik jika tak ada ketegasan dalam menyikapi perbedaan

kepentingan. Krama Bali harus menempatkan keseimbangan sekala dan niskala untuk mengatasi

permasalahan internal krama Bali di kemudian hari,' saran pengamat lingkungan yang juga pakar

pertanian Unud Dr. Ni Luh Ketut Kartini, M.S., Jumat (2/7) kemarin.

Ia memprediksi konflik perebutan atas lahan yang melibatkan krama Bali tak akan terkonsentrasi
di Bali selatan saja. Besar kemungkinan kasus -kasus serupa akan merembet ke sejumlah daerah

di kawasan hulu yang selama ini menjadi sumber resapan air. Buktinya, kini banyak pemodal

mengincar tanah-tanah pertanian yang juga berfungsi sebagai daerah resapan. 'Bahkan, banyak

pihak mulai mempermainkan amdal dan perang argumentasi untuk membela yang bayar,'

kritiknya. Toleransi investasi di kawasan Danau Buyan dan pengalihan status hutan lindung

untuk kepentingan pariwisata juga terjadi. 'Jika aturan main terus dipermainkan oleh orang-orang

yang punya kekuasaan, Bali tinggal menunggu waktu saja menuju kehancuran ekosistem,'

tegasnya. (dir)

source: BP

goesdun

03-07-2008, 02:42 PM

Globalisasi di Bali telah menimbulkan pergulatan antara nilai-nilai budaya lokal dan global yang

makin intensif. Proses ini membawa akibat pada ketidakseimbangan, disorientasi dan dislokasi

hampir pada setiap aspek kehidupan masyarakat. Pada saat yang sama muncul sekularisme dan

komersialisasi sebagai tolok ukur dalam kehidupan.

Hal itu dikatakan Prof. Dr. Irwan Abdullah, narasumber dari UGM Yogyakarta, saat Sarasehan

Pesta Kesenian Bali (PKB) di kampus ISI Denpasar, Rabu (2/7) kemarin. Dalam konteks

perubahan semacam itu, kata Irwan Abdullah, sangat dibutuhkan peningkatan ketahanan budaya

yang ditentukan oleh sistem sosial dalam berbagai bentuk lembaga tradisional seperti banjar,

desa adat, subak, sekaa dan dadia.


Keterikatan orang Bali terhadap lembaga tersebut telah mampu berfungsi secara struktural bagi

ketahanan budaya Bali. Hal ini harus mengalami revitalisasi dan pemberdayaan kelembagaan

untuk aktualisasi budaya secara lebih menyeluruh. Cara sederhana dan defensif menghadapi

globalisasi tersebut yaitu dengan memurnikan identitas ke-Bali-an.

Sementara itu narasumber dari Unud Drs. Nyoman Wijaya, M.Hum. mengatakan, setidaknya ada

empat "mitos" besar yang perlu dibongkar dalam PKB, salah satunya tahun kelahiran PKB.

Menurut Wijaya, PKB yang kepertama diselenggarakan selama dua bulan dari tanggal 20 Juni

sampai 23 Agustus 1979 dipusatkan di Taman Budaya (Art Center).

Dalam kata sambutannya, Gubernur Bali Ida Bagus Mantra saat itu mengatakan bahwa PKB

1979 sesungguhnya ingin meletakkan dan menempatkan diri sebagai media dasar menumbuhkan

rasa cinta, sebab dengan mengenal dan mengerti, rasa cinta sekaligus kesadaran bertanggung

jawab akan menjadi dasar pertumbuhan dan perkembangan apresiasi serta kreativitas seni

menuju pengembangan macam ragam dan seni budaya yang berkepribadian.

Namun, peristiwa bersejarah itu terhapus dalam catatan sejarah karena generasi sekarang lebih

mengenal PKB lahir 1978. Seharusnya, menurut Wijaya, usia PKB 2008 ini yang ke-29 tahun.

Mitos lainnya adalah sistem pelaksanaan PKB dari atas ke bawah. Menurut Wijaya, apabila

tujuan penyelenggaraan PKB memang benar-benar ingin melestarikan dan mengembangkan

kesenian Bali -- bukan untuk kepentingan orang per orang dalam jajaran pemerintah, maka

model pelestarian buttom-up perlu dipertimbangkan.


Pada saat sekaa sebunan sudah mandiri, maka lanjutkan dengan melibatkan kaum profesional

dalam PKB, sehingga pemerintah hanya sebagai pengarah dan pengawas, sedangkan para

pemain yang mengisi pentas PKB adalah para sekaa sebunan dan seniman akademis dari ISI.

Dari "perlombaan" alami seperti ini akan terjadi perangsangan apresiasi dan kreativitas, sehingga

tiap tahun muncul kesenian model baru, bukan pengulangan model-model kesenian di alam

istana.

Guru Besar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Prof. Drs. Dewa Komang Tantra, M.Sc.,

Ph.D. yang semula akan membawakan makalah pada sarasehan tersebut, namun karena ada

kegiatan lain akhirnya batal hadir sebagai narasumber. Panitia hanya menyerahkan makalahnya.

Dalam makalah itu, Dewa Komang Tantra mengatakan masyarakat Bali yang sudah kesohor

memiliki nilai-nilai keharmonisan, spiritualitas, estetika, etika, solidaritas dan sejenisnya

seyogianya terus dikaji dan dicerahkan sesuai dengan sifat zaman. Kontekstualisasi nilai-nilai

kebudayaan masyarakat Bali perlu dilakukan secara kreatif dan dinamis, didasarkan atas sikap

kehati-hatian dalam melakukan interaksi lintas budaya. Kalau ini tidak dilakukan secara cerdas

maka kebudayaan Bali akan terkontaminasi unsur-unsur budaya asing lainnya. (lun)

source: BP

goesdun

05-07-2008, 09:54 AM

PARADE Gong Kebyar Anak-anak yang menampilkan duta Kabupaten Gianyar dengan Badung

di Panggung Terbuka Ardha Candra, Kamis (3/7) malam, merupakan pementasan yang paling
"dibanjiri" penonton hingga pekan ketiga perhelatan PKB ke-30 ini. Atraksi seni para seniman

cilik itu bahkan mampu menumbangkan "rekor" jumlah penonton terbesar yang selama ini selalu

dikuasai Parade Gong Kebyar Dewasa.

Malam itu, nyaris seluruh space di areal Ardha Candra dengan kapasitas sekitar 8.000 orang

penonton itu terisi penuh. Bahkan, penonton sampai merangsek ke bibir panggung agar bisa

menikmati persembahan seni seniman-seniman masa depan Bali itu. Luberan penonton itu jelas

membuat kalang-kabut para fotografer lantaran tempat favorit mereka sudah "direbut" penonton.

Alhasil, mereka pun terpaksa mengabadikan momen-momen terindah itu di tengah-tengah

himpitan penonton. Pementasan itu juga "diwarnai" aksi protes dari sejumlah penonton

pemegang tiket VIP karena tidak mendapatkan tempat duduk sesuai yang tertulis di dalam tiket.

(ian)

goesdun

05-07-2008, 09:55 AM

Penampilan dalang Ki Enthus Susmono di Panggung Terbuka Ksirarnawa, Kamis (3/7) malam,

layak mendapat acungan jempol. Dalang asal Tegal, Jawa Tengah itu tidak hanya piawai

memainkan wayang lewat sabetan-sabetan khasnya, tetapi juga sangat cerdas mengemas isu-isu

sosial-politik yang tengah mencuat di Indonesia tanpa harus merusak keutuhan lakon "Dewa

Ruci" yang dibawakannya malam itu.

Dalang kreatif dengan kreasi jenis wayang terbanyak -- 1.491 wayang -- versi Museum Rekor

Indonesia (Muri) ini sangat lugas dalam mengkritisi kebobrokan yang tengah berlangsung di
negeri ini. Gugatan terhadap perilaku korup para pemimpin bangsa, pilkada yang "ternoda"

praktik money politic, maraknya kasus illegal logging dan rupa-rupa kritik sosial lainya begitu

kental dalam pementasan Ki Enthus Susmono. Kendati "bertaburan" kritik dan pesan moral,

pementasan ini tidak jadi karya "berat" karena sang dalang mampu mencairkannya dengan

beragam joke segar.

Daya kreatif dan inovasi Ki Enthus Susmono itu tercermin dalam wujud wayangnya yang tidak

seperti wayang-wayang Jawa lainnya. Bentuk hidung, mulut, mata dan bagian wajah lainnya

serta tangan, kaki dan bagian tubuhnya lainnya dari tokoh-tokoh pewayangan "disulapnya" lebih

realistis. Kendati begitu, ikonitas wayang kulit masih dipertahankan di sana-sini.

Dari sinilah penyebutan Wayang Rai (gajah) Wong (manusia) itu berawal. "Konsep Wayang

Kulit Rai Wong ini sangat sederhana, yakni wayang orang yang dikulitkan. Dengan lebih

merealiskan wujud wayang ini, saya ingin menjadikannya sebagai pintu masuk untuk mengajak

generasi muda termasuk anak-anak untuk menyelami dunia wayang," ujar Ki Enthus Susmono

kepada Bali Post.

Tidak Sulit

Tidak sulit bagi penikmat seni di Bali memahami alur cerita "Dewa Ruci". Di samping lakon

yang diangkat dari epos Mahabharata itu sudah begitu akrab bagi pencinta seni pewayangan di

Bali, Ki Enthus Susmono menyampaikan persembahahan seninya dengan pengantar bahasa

Indonesia yang diselipi sedikit bahasa Jawa.


Secara ringkas, "Dewa Ruci" mengisahkan tentang keteguhan hati satria Pandawa Bima dalam

menjalankan amanat mahaguru Drona. Padahal, tugas berat itu hanyalah siasat licik kaum

Korawa untuk melenyapkan Bima dari muka bumi. Semula, Bima ditugaskan mencari kayu gung

susuhing angin di belantara Gunung Candramuka. Namun, siasat itu sia-sia karena bisa pulang

dengan selamat. Sebagai siasat terakhir, Bima ditugaskan mencari air suci perwita sari di tengah

samudera.

Di tengah pencarian itulah Bima bertemu dengan seekor naga raksasa dan terlibat pertarungan

seru. Naga lenyap, muncullah seberkas cahaya yang tidak lain adalah Dewa Ruci yang

selanjutnya menganugerahkan ilmu sejati "Sangkan Paraning Dumadi" kepada Bima. Ilmu itu

berisikan tentang hakikat kehidupan di mayapada menuju kesempurnaan hakiki. (ian)

source: BP

goesdun

07-07-2008, 09:56 AM

Bagi para peminat judi apa pun bisa menjadi media taruhan. Selain Piala Eropa 2008 yang baru

lalu, Pilgub Bali yang berlangsung 9 Juli mendatang juga dijadikan media taruhan. Informasi

yang beredar, di Bali pasar taruhan Pilgub Bali mencapai Rp 1 milyar dan di Jakarta bahkan

mencapai Rp 25 milyar.

Di pasar taruhan tersebut posisi CBS-Suweta dan Pastika-Yoga berimbang. "Jagoan kami

memang CBS-Suweta dan saya yakin menang. Namun, saya dengar pasar taruhan berimbang

38 : 41 atau 41 : 38 yang nilainya mencapai puluhan milyar rupiah," ujar Ketua Tim Sukses

CBS-Suweta, Gde Wiratha, di Denpasar, Sabtu (5/7) kemarin.


Wiratha sendiri terbahak-bahak mendapati kenyataan ada calon gubernur yang begitu antijudi,

namun dirinya justru dijadikan taruhan dalam pilgub kali ini. Baginya, fenomena ini merupakan

suatu lelucon yang tidak lucu, namun itulah kenyataan di masyarakat -- yang diakui atau tidak --

memang gandrung bertaruh.

Terlepas dari nuansa politisnya, fenomena ini menggelitik Wiratha yang juga Ketua Kadinda

Bali ini. Baginya, fenomena tersebut merupakan cerminan dari realitas masyarakat yang tak bisa

lepas dari naluri bertaruh atau berjudi. "Persoalan taruhan memang tak bisa dihindari. Itu salah

satu bentuk rekreasi sekaligus katarsis," ujarnya.

Dia lantas berseloroh, sebaiknya pemerintah dan DPR-RI mempertimbangkan kembali untuk

meninjau UU Perjudian. "Saya kira sudah saatnya bangsa ini berhenti menjadi bangsa yang

hipokrit. Bayangkan, pemberantasan korupsi begitu gencar, namun korupsi makin marak. Lebih

baik judi seperti kasino yang dilegalkan," tandas Wiratha.

Mengapa? "Dari kasino negara atau daerah dapat pemasukan dan dananya bisa dimanfaatkan

untuk kepentingan masyarakat. Daripada pejabat yang korupsi, uang negara dikuras, rakyat yang

melarat. Bahwa judi itu bertentangan dengan agama, biarkan itu urusan dengan Tuhan. Daripada

kita jadi bangsa yang hiprokrit," ujar Wiratha. (056)

source: BP

goesdun

07-07-2008, 09:59 AM
Interaktif Pelukis Bali dengan Pelukis Barat

MUSEUM Puri Lukisan, Ubud, Gianyar dalam usianya yang ke-50 tahun setelah pertama kali

dibuka untuk umum menyelenggarakan pameran lukisan yang dirangkai dalam tiga pameran

penting, yakni pameran Pita Maha, pameran Ida Bagus Made dan pameran lukisan koleksi

Rodolf Bonnet. Kegiatan yang akan dibuka 14 Juli 2008 merupakan pameran dalam rangka

perayaan Setengah Abad Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar.

Dalam pameran Pita Maha mempersembahkan koleksi tetap dari Museum Puri Lukisan. Mulai

dari perkembangan lukisan Bali dan patung selama satu abad terakhir. Pameran ini juga

mempertontonkan keindahan karya seni dari masa wayang, transisi hingga modern.

Pameran Ida Bagus Made yang merupakan salah satu pelukis terbesar di Ubud. Sebanyak 100

lukisan karya Ida Bagus Made yang diserahkan oleh istrinya kepada Museum Puri Lukisan. Dan,

sebanyak 50 lukisan karya besarnya akan dipamerkan untuk pertama kalinya di Museum Puri

Lukisan.

Koleksi Rodolf Bonnet asal Belanda juga akan dipamerkan pada pameran yang bertajuk

'Pioneers of Balinese Painting'. Pameran ini menyuguhkan karya-karya besar lukisan dari tahun

1929 - 1958. Koleksi yang dipamerkan ini merupakan pinjaman dari Museum National Ethnolgy

di Laiden, Belanda. Pameran kali ini menampilkan karya pelukis dari daerah Tampaksiring,

Ubud, Batuan, dan Sanur.


Tjok Putra Sukawati, Ketua Yayasan Ratna Wartha yang mengelola Museum Puri Lukisan,

Minggu (6/7) kemarin menyebutkan pameran ini merupakan pameran yang memperlihatkan

interaktif seniman Bali dengan seniman Barat. Di mana pada tahun 1930, seniman lukis Bali

banyak mendapatkan masukan dari ide, anatomi, perspektif, warna dan dimensi. Namun, dari

masukan tersebut seniman lukis Bali tetap pada pakem dari lukisan Bali itu sendiri.

Pameran yang memajang hasil karya pelukis terkenal di Bali ini diselenggarakan atas kolaborasi

dengan Yayasan Rudolf Bonnet, Belanda. Pameran yang rencananya dibuka oleh Menbudpar

Jero Wacik, berlangsung selama dua bulan. Masyarakat maupun seniman lukis dalam hal ini

dapat melihat dan menikmati karya-karya terkenal di Museum Puri Lukisan, Ubud. (dar/*)

source: BP

goesdun

08-07-2008, 12:18 PM

Yayasan Seni Budaya Bakti Marga, Desa Singapadu, Sukawati, Gianyar tampil membawakan

dramatari gambuh berjudul "Mantri Copet" di Kalangan Ratna Kanda, Senin (7/7) kemarin.

Dramatari gambuh ini tampil menarik dan diapresiasi banyak penonton. Gambuh ini memiliki

keistimewaan, apa itu?

Penanggung jawab I Nyoman Cerita, SST., MFA. mengatakan dulu kesenian gambuh tersebar di

seluruh kabupaten. Namun seiring perjalanan waktu, dramatari gambuh ada yang tetap eksis, ada

yang tidak. Demikian juga di Desa Singapadu dari dulu ada kesenian ini. Tetapi sejak 1968,

dramatari gambuh sempat mati suri di daerah ini. Baru dua tahun lalu, kembali dihidupkan dan

kini mulai eksis lagi. Hal itu berkat dorongan berbagai pihak.
Dikatakannya, dramatari gambuh sudah telanjur dianggap kesenian yang teramat sulit, baik

dalam gerak tari, pakem, vokal, tembang, dialog dan ekspresi. Anggapan inilah yang membuat

kesenian ini kesulitan regenerasi. Tetapi, anggapan itu perlu dijawab dengan niat dan kerja keras.

Jika ada kemauan belajar, pasti bisa. "Hal itulah yang kami lakukan sehingga dramatari gambuh

yang dulu sempat vakum di Singapadu, kini kembali bangkit," kata Cerita yang dosen ISI

Denpasar.

Ditambahkannya, gambuh Singapadu sedikit berbeda dengan gambuh di daerah lain. Gambuh

Singapadu dipengaruhi oleh bebarongan dan pencalonarangan, serta nilai Bondres-nya tampak

kental. Plotnya diatur, ada roman, ada pakem yang juga kuat, ada perang, dan ada lelucon.

"Ya... ibarat masakan, gambuh kami ada lalah manis-nya," kata Cerita. Perbedaan lainnya, semua

penarinya laki-laki. Sementara pemeran Condong, Galuh dan Kakan-kakan di gambuh lain

umumnya menggunakan penari perempuan, sedangkan di gambuh Singapadu diperankan laki-

laki. (lun)

source: BP

goesdun

08-07-2008, 01:54 PM

(1) I Gede Winasa dan Alit Putra

http://www.beritabali.com/images/?winap1.jpg

Kuta, Prof. Dr.drg. I Gede Winasa lahir di Denpasar pada 9 Maret 1950 dari pasangan I Ketut
Sama (alm) dan Ni Wayan Kosning (alm). Kini ia tinggal di Dusun Baler Bale Agung, Desa

Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Riwayat pendidikan suami Ratna Ani Lestari SE MM ini, dimulai dari SD 1 Tegal Cangkring,

Jembrana yang diselesaikannya tahun 1962.

Pendidikan SMP hingga SMA dilanjutkan di Jembrana yakni di SMPN 1 Penyaringan Jembrana

(1965) dan SMAN 1 Jembrana yang diselesaikan tahun 1968.

Setamat SMA, ayah 4 orang anak ini melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Gigi,

Universitas Airlangga Surabaya hingga lulus tahun 1978.

Ilmu kedokteran gigi kemudian diperdalam Winasa hingga ke negeri Matahari Terbit, Jepang. Di

Jepang, sempat mengikuti training, hingga menjadi mahasiswa peneliti di Universitas Hirosima,

hingga tahun 1993. Gelar doktor atau strata 3 di bidang ini berhasil diraihnya di Universitas

Airlangga pada tahun 1995.

Karier Winasa di dunia kedokteran gigi dimulai dengan menjadi dokter gigi di Puskesmas

Benculuk Banyuwangi pada tahun 1978. Selanjutnya ia pindah tugas ke RSU Bangli, hingga

menjadi Kasi Evaluasi Kanwil Depkes Bali tahun 1981 hingga 1987.

Di bidang pendidikan, Gede Winasa juga menjadi dosen sekaligus dekan di Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Mahasaraswati, Denpasar tahun 1983 hingga 1992, hingga menjadi Guru Besar
Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat di FKG Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Di bidang organisasi, Winasa pernah menjadi Ketua berbagai organisasi mulai Ketua PDGI

Cabang Bali, Ketua Yayasan Tat Twam Asi jembrana hingga Ketua DPC PDI P Jembrana

periode 2003 hingga tahun 2008.

Sebelum mencalonkan diri sebagai Gubernur Bali, Gede Winasa merupakan Bupati Jembrana

untuk 2 periode yakni 2005 hingga 2010.

I Gusti Bagus Alit Putra, SH, S. Sos, M.Si

I Gusti Bagus Alit Putra merupakan calon wakil Gubernur dari Gede Winasa yang diusung

Koalisi Kebangkitan Bali atau KKB.

Suami dari Titing Suharti Alit Putra ini lahir di Tabanan pada 14 Agustus 1948.

Pendidikan di bangku sekolah dasar atau SD diselesaikan di kota Negara pada tahun 1961.

Pendidikan di bangku SMP juga diselesaikan di kota Negara pada tahun 1964.

Kota Singaraja menjadi tempat bagi Alit Putra untuk merampungkan pendidikannya di bangku

SMA, dan lulus tahun 1967. Lulus SMS, Alit Putra langsung masuk AKABRI Darat di

Magelang dan lulus tahun 1972.


Karir militer ayah 3 orang anak ini dimulai sebagai Danton Yonif 403 di Jogjakarta. Selama

bertugas di lingkungan Angkatan Darat, Alit Putra pernah bertugas di beberapa daerah seperti

Cimahi, Bandung, Bali, hingga Timtim.

Selama karirnya di dunia militer, Alit Putra sudah meraih aneka penghargaan mulai Satya

Lencana kesetiaan XXIV, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Pembangunan, Bintang kartika

Ekapaksi Narayana, dan berbagai Tanda Jasa Kenegaraan lainnya.

Tahun 1990, kakek dari 7 orang cucu ini terpilih sebagai Bupati Badung. Jabatan ini dipegang

selama 2 periode hingga tahun 2000.

Karirnya di pemerintahan berlanjut setelah terpilih sebagai Wakil Gubernur Bali periode 1999

hingga 2003.

Di luar karir militer dan birokrasi, Alit Putra juga pernah menjabat sebagai ketua dan pengurus

sekitar 42 organisasi maupun Yayasan mulai Ketua Umum PSSI Bali (1996-1999), Ketua PMI

Bali (2005 hingga sekrang), Ketua Umum Forki Bali (1999-2007), Ketua Umum Koni Bali

(1999-Sekarang) hingga menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Propinsi Bali. (Berbagai sumber)

(2) Cok Budi Suryawan dan Gede Suweta

http://www.beritabali.com/images/?cbs.jpg
Kuta, Tjokorda Gede Budi Suryawan atau yang lebih dikenal sebagai CBS merupakan calon

Gubernur yang diusung oleh Koalisi Rakyat Bali atau KRB.

CBS lahir di Ubud, 13 September 1957 dari pasangan Tjokorda Gede Putra (alm) dan Anak

Agung Istri putra Asmari (alm).

Pendidikan dasar atau sekolah dasar CBS dimulai di Ubud dan diselesaikan tahun 1965. Sekolah

Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas kemudian dilanjutkan di Denpasar hingga tamat

tahun 1971.

Selanjutnya CBS melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Hukum Unud hingga

tamat tahun 1978.

Selanjutnya CBS menempuh program pasca sarjana di Univesitas Darul Ulun Jakarta, Sespa

LAN di Jakarta, hingga pendidikan Lemhanas di Jakarta tahun 2001.

Karir suami Tjokorda Istri Putra Anitawati ini dimulai sebagai pegawai biro Setwilda Propinsi

Bali tahun 1979 hingga 1980. Dalam karirnya di lingkungan Setda Propinsi bali, CBS juga

sempat menjadi Sekretaris Pribadi mantan Gubernur Bali Prof. Ida Bagus Mantra.

Posisi puncak di lingkungan Pemerintah Propinsi Bali diraihnya pada tahun 1988, setelah

menjabat sebagai Kepala Biro Protokol Setwilda Bali hingga tahun 1993.
Tahun 1992 hingga 1997, CBS terpilih sebagai Bupati Gianyar. Karena dianggap sukses

memimpin Gianyar dengan berbagai programnya, pria dengan 3 putra ini kemudian terpilih lagi

sebagai Bupati Gianyar untuk periode 1997 hingga 2002.

Usai menjabat sebagai Bupati Gianyar, CBS kemudian meneruskan karir politiknya sebagai

anggota DPRD Propinsi Bali mulai tahun 2004 hingga sekarang. Selain itu, CBS juga menjabat

Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Bali tahun 2004 hingga sekarang.

Selama hidupnya, pria yang hobi membaca, olahraga, dan berkesenian ini sudah meraih berbagai

tanda penghargaan. Penghargaan tertinggi yang pernah diraihnya yakni penghargaan Satya

Lencana Pembangunan Bidang Pertanian dari Presiden RI, penghargaan Satya Lencana

Wirakarya dari Presiden RI, serta berbagai penghargaan lainnya.

Brigjen Pol Drs. Njoman Gede Suweta, MH

Njoman Gede Suweta merupakan calon wakil Gubernur Bali dari cagub CBS, yang juga

merupakan jago dari Koalisi Rakyat Bali. Gede Suweta lahir di Buleleng pada 1 Januari tahun

1951.

Pendidikan dasar atau sekolah dasarnya diselesaikan tahun 1964. Selanjutnya ia melanjutkan

pendidikan hingga tamat SMA tahun 1970.


Setamat SMA, suami dari Lenny L.M Pollah ini kemudian melanjutkan pendidikannya ke

Akademi Kepolisian atau AKPOL dan Lulus tahun 1974.

Karir Gede Suweta di kepolisian dimuali di tanah Papua, dengan menjadi Kasi Sabhara Korem

2102 Wamena. Karir tertinggi Gede Suweta di Papua sebagai Karo Ops Lantas Dak Kodak XVII

Polda Irian Jaya.

Setelah dari tanah Papua, karir Suweta di kepolisian kemudian dilanjutkan ke berbagai wilayah

di Indonesia mulai Nusa Tenggara, Sulawesi Tenggara, Jambi, Polda Bali, hingga Mabes Polri di

Jakarta.

Di luar karir polisinya, Gede Suweta juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum organisasi

Perbakin.

Selama karirnya, pria dengan dua orang anak ini sudah meraih berbagai penghargaan seperti

Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lancana Bintang Bhayangkara Nararya, Satya Lancana

Kesetiaan 24 Tahun, dan berbagai penghargaan lainnya. (Berbagai Sumber)

(3) Mangku Pastika dan Puspayoga

http://www.beritabali.com/images/?pastikayoga.jpg

Kuta, Made Mangku Pastika lahir di Desa Sanggalangit Buleleng pada 22 Juni 1951 dari

pasangan I Ketut Meneng dan Ni Nyoman Kinten. Mangku Pastika merupakan anak kedua dari 6

bersaudara.
Sejak kecil, Made Mangku Pastika sudah akrab dengan kata miskin dan kemelaratan. Tahun

1963, pasca meletusnya Gunung Agung, ia sudah diajak keluarganya untuk bertransmigrasi ke

Bengkulu.

Ayah dari Mangku Pastika, Ketut Meneng, ingin mengabdikan dirinya bagi dunia pendidikan di

Bengkulu, meski saat itu ia sudah menjadi Wakil Pemilik Sekolah Dasar di Seririt Buleleng.

Di Bengkulu, Mangku Pastika hidup dalam kemiskinan. Niat kuat untuk bisa bersekolah

akhirnya mengantarnya hingga ke Kota Bengkulu. Di kota ini Mangku Pastika bekerja sebagai

pembantu rumah tangga di sebuah keluarga Tionghoa, meski usianya masih amat belia.

Pengalaman menjadi pembantu rumah tangga bagi seorang anak yang berumur 12 tahun, serta

jauh dari kedua orang tua di daerah yang sangat asing dengan Budaya yang sangat berbeda, telah

membentuk karakter Mangku Pastika menjadi pribadi yang meyakini kerja keras dan disiplin

untuk mencapai sukses.

Dengan kemauan yang keras, Mangku Pastika akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikan

Sekolah Dasarnya di SD No. 3 Bubunan.

Pendidikan SMP dilanjutkan di SMP IV Palembang dan pendidikan SMS dilanjutkan di SMS

Negeri II Palembang. Setelah menamatkan pendidikan di SMA negeri II Palembang, Mangku

Pastika mencoba melamar di AKABRI kepolisian, mengikuti jejak langkah langkah teman-
teman sekolahnya, meskipun cita-cita awalnya ingin menjadi seorang guru seperti ayahnya.

Mendengar bahwa pendidikan di AKABRI adalah gratis dan bahkan akan mendapat uang

saku,Mangku Pastika sebagai remaja yang hidup prihatin dan sederhana serta terbatas

kemampuan ekonominya, berpikir pragmatis: yang penting dapat bersekolah secara gratis.

Setelah melalui berbagai tes ,ujian dan seleksi yang sangat ketat, Mangku pastika akhirnya

diterima sebagai calon Taruna AKABRI Polisi dan selanjutnya menjalani pendidikan selama 4

(empat) tahun di Magelang dan Sukabumi.

Mangku Pastika pendidikan menamatkan AKABRI Polisi pada tahun 1974 dan melanjutkan

latihan Brimob/Pelopor di Kelapa Dua,Bogor sampai pertengahan tahun 1975.

Penugasan pertama Mangku Pastika di dunia kepolisian adalah adalah sebagai Komandan

Peleton 1 Kompi I,Batalyon B, Brimob Polda Metro Jaya yang berkedudukan di kelapa dua,

Bogor.

Beberapa bulan kemudian, yaitu pada tanggal 05 Desember 1975, Mangku Patika beserta

batalyonnya bertugas ke Timor Portugis (Timor-Timur). Mangku Pastika bertugas di Timor

Portugis sampai Juli 1976, sesaat sebelum Timor Portugis bergabung dengan Republik Indonesia

dan menjadi Propinsi ke-27 dengan nama propinsi Timor-Timur.

Sekembalinya dari Timor Timur,Mangku Pastika kembali bertugas di Kesatuan Brimob di


Jakarta.

Pada tanggal 23 februari 1977, Mangku Pastika menikah dengan Ni Made Ayu Putri, adik

Brigjen Pol. Made Swardana (rekan satu angkatannya di AKABRI). Dari pernikahan ini ia

dikaruniai 3 orang anak.

Pada oktober1977, Mangku Pastika mendapat tugas baru sebagai ajudan menteri Pertahanan &

Keamanan/Panglima ABRI, Jendral TNI Maraden pengabean, selama 4 (empat) tahun.

Penugasan menjadi ajudan Menteri ini berakhir ketika Mangku Pastika harus melanjutkan

pendidikan ke PTIK untuk dapat meniti karir selanjutnya di lingkungan Polri.

Mangku Pastika menyelesaikan pendidikan di PTIK pada tahun 1984 dengan predikat lulusan

terbaik dan selanjutnya bertugas di Polda metro jaya sebagai Kepala Sub. Dinas pencurian berat,

Direktorat Reserse.

Tugas pokoknya adalah menangani kasus-kasus pencurian, perampokan,dan kejahatan keras

lainnya. Satuannya terkenal dengan nama TEKAB (Tim Khusus Anti Bandit) yang bertugas

siang malam di seantero Jakarta dan sekitarnya.

Dalam tugasnya, TEKAB melumpuhkan kelompok-kelompok penjahat kelas berat yang sering

mengacaukan Jakarta Raya. Penugasan berikutnya adalah sebagai Kepala Unit Harat Benda

Ditserse Polda Metro Jaya.


Selanjutnya Mangku Pastika diberi kepercayaan untuk menjabat Kapolsek Tambora Jakarta

Barat sampai akhir 1987.

Selanjutnya Pastika pindah ke Ditserse Mabes Polri sebagai satuan penyidik Vice Control.

Pada tahun 1988, Mangku Pastika ditugaskan untuk ambil bagian pada misi pemeliharaan

perdamain PBB di Namibia, Afrika Barat Daya, sebagai anggota kontigen Garuda IX selama 9

(sembilan) bulan. Di Namibia, Pastika bertugas di distrik Windhoek (ibukota Namibia) sebagai

Commander untuk wilayah Katutura dan Komasdal.

Wilayah ini adalah wilayah yang senantiasa bergolak , karena merupakan basis kekuatan pro-

independen dan kediaman para pemimpin kulit hitam,termasuk calon Presiden Namibia, Sam

Nujona.

Penugasan di Namibia ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi Pastika karena

mendapat kesempatan untuk bergaul dan memimpin para polisi dari Berbagai bangsa dan negara.

Sekembalinya dari Namibia, Pastika mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di

SESKOAD (sekolah staf dan komando Angkatan darat) di Bandung pada 1990-1991 (selama 11

bulan).

Usai menempuh pendidikan di SESKOAD, Pastika bertugas di Ujung Pandang, sebagai Kepala
Bagian Reserse Ekonomi, Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara kurang lebih 8

(delapan) bulan.

Selanjutnya, pada akhir 1992 Pastika kembali bertugas di Mabes Polri sebagai kepala Satuan

Penyidik Perbankan. Pada tahun itu pula Pastika mendapat kesempatan untuk melaksanakan

pelatihan di Cranfild Inggris, tentang Counter Disaster, yang kemudian ternyata sangat berguna

dalam menangani berbagai krisis atau dalam penugasannya selanjutnya.

Pada pertengahan 1993 Mangku Pastika kembali mendapat kesempatan belajar ke luar negeri

yaitu ke Australia, di AFP College, Camberra dengan pokok bahasan Management of Serious

Crime.

Selama di sekolah ini, Pastika menimba ilmu bersama para perwira senior AFP (Australia

Federal Police) antara lain Mick Keetly, yang sekarang menjabat sebagai Commisioner AFP.

Hubungan baik dengan para perwira AFP ini ditambah dengan ilmu penyidikan kasus-kasus

besar dan serius yang di pelajari di AFP Management College, telah memberikan kontribusi yang

signifikan dalam pengungkapan dan penyidikan kasus bom Bali dan kasus-kasus terorisme yang

lain.

Jabatan selanjutnya yang pernah diemban Pastika antara lain Kapolres Jakarta Barat (1994-

19950), Wakil Asisten perencanaan & Anggaran Kapolda Metro Jaya (1996), hingga menempuh

pendidikan di SESKO ABRI (1996-1997).


Tugas Mangku Pastika berikutnya adalah Kepala Departemen Kerjasama Internasional di NCB/

Interpol (1997), Direktur Reserse Ekonomi , Korserse Polri (1997-1999), tugas BKO Polda Tim-

Tim (Juni 1999-oktober 1999), dan Direktur Reserse Pidana Tertentu Sekretaris NCB/interpol.

Penugasan Mangku Pastika berikutnya yang cukup berkesan adalah saat menjabat Kapolda Nusa

Tenggara Timur pasca kerusuhan di Atambua.

Kapolri saat itu menugaskan Pastika untuk dapat menyelesaikan kasus Atambua yang

menewaskan 3 (tiga) petugas UNHCR, pelucutan senjata para Milisi eks Tim-Tim, dan Kasus

pengrusakan gedung DPRD NTT dalam waktu yang sesingkat - singkatnya, mengingat Indonesia

mendapat tekanan internasional terutama dengan Keluarnya resolusi DK PBB.

Semua tugas berat tersebut terselesaikan dengan baik.DK PBB merasa puas dan resolusi Pun

dicabut. Situasi keamanan berangsur-angsur pulih dan kehidupan masyarakat kembali normal.

Setelah bertugas kurang lebih 4 (empat) bulan sebagai Kapolda NTT, kembali terjadi masalah

keamanan di Irian Jaya (sekarang papua ). Seluruh Muspida Propinsi (kecuali Gubernur Jaap

Salosa tewas dalam suatu kecelakaan pasawat terbang, termasuk Pangdam dan Kapolda Irja

(Alm. Irjen Pol. FX. Sumardi).

Di saat bersamaan terjadi penyanderaan terhadap karyawan PT Korindo(ada beberapa orang

Korea) oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka, di bawah pimpinan Willem Onde di Wilayah
Merauke, Irja.

Kapolri kembali menugaskan Mangku Pastika menuju Irian Jaya untuk menjabat sebagai

Kapolda dengan tugas pertama membebaskan para sandera, bekerja sama dengan Pangdam

Trikora Mayjen Mahidin Simbolon. Dalam waktu singkat para sandera dapat dibebaskan dalam

keadaan selamat.

Selama menjabat Kapolda Papua, Pastika dihadapkan pada beberapa persoalan besar seperti

terbunuhnya Ketua Presidium Dewan Papua Theys Eluway pada 10 November 2001, gejolak

sosial dan politik sebagai ekses demokratisasi dalam era reformasi, seperti isu nama Papua dan

bendera Bintang Kejora, pelanggaran HAM, dan pengurasakan lingkungan hidup, penentangan

atas isu Otsus Papua, sampai kepada peristiwa penyerangan terhadap PT Freeport yang

mengakibatkan tewasnya 2 (dua) warga Amerika Dan 1 (satu) WNI.

Saat menyidik kasus terakhir inilah, terjadi peristiwa besar Bom Bali 12 Oktober 2002. Ini

merupakan momen yang telah mengubah awal hidup seorang Mangku Pastika..

Kapolri waktu itu, Jendral Pol. Drs. Dai Bachtiar memerintahkan Mangku Pastika untuk segera

berangkat ke Bali, memimpin penyidikan kasus besar dan menarik Perhatian dunia tersebut.

Pastika tiba di Bali pada tanggal 17 Oktober 2002 malam dan langsung ke TKP di Jalan Legian

Kuta Bali.

Bersama tim yang di bentuknya yang terdiri dari anggota Polri dari seluruh Indonesia yang
berjumlah kurang lebih 500 orang dan 200 polisi / ahli dari mancanegara seperti: Australia,

Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Jepang, Selandia baru, melaksanakan penyelidikan dan

penyidikan secara professional, hingga kasus besar ini akhirnya berhasil dibongkar dan

menangkap para pelakunya.

Drs Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Denpasar Bali pada 7 Juli 1965. Pendidikan dasar

Puspayoga ditempuh di SD 10 Denpasar kemudian dilanjutkan ke SMP 1 Denpasar dan SMA 1

Denpasar. Setamat SMA, Puspayoga kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Ngurah Rai

Denpasar.

Karir politik Puspayoga dimulai dengan menjadi pengurus Desa PDI tahun 1982 hingga menjadi

Wakil Ketua DPC PDI Kota Denpasar.

Di bidang organisasi, Puspayoga pernah menjadi Pengurus Sekaa Teruna Teruni Denpasar,

Pengurus Senat Mahasiswa Universitas Ngurah Rai hingga menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan

Kota Denpasar.

Setelah kelahiran PDI Perjuangan, karir politik suami IGA Bintang Dharmawati ini semakin

menanjak hingga terpilih sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Bali Kota Denpasar.
Dari Ketua DPC PDIP Kota Denpasar, Ayah satu putra ini akhirnya terpilih sebagai Ketua

DPRD Kota Denpasar hingga akhirnya menjadi Walikota Denpasar untuk periode 2000-hingga

sekarang. (Berbagai Sumber)

-------- oOo -------

sourcer: BB

.... pencoblosan Pilgub Bali (9/7) ...

BERLANGSUNG DAMAI

PESTA demokrasi Pilgub Bali 2008 telah usai. Pasangan Made Mangku Pastika-Anak Agung

Puspayoga yang disingkat Pasti-Yoga akhirnya untuk sementara keluar sebagai pemenang. Patut

disyukuri, pilgub dengan serangkaian prosesnya sudah berlangsung cukup fair. Masing-masing

kandidat berikut tim suksesnya mampu menahan diri sehingga menghasilkan pilgub yang aman

dan damai.

HASIL TERAKHIR : 16 JULY 2008

http://www.balitv.tv/btv/images/winasa.jpg http://www.balitv.tv/btv/images/cbs.jpg

http://www.balitv.tv/btv/images/pastika.jpg

===18,25%====== =====26,74%==== ====55,01%====


Adapun tingkat partisipasi warga Bali dalam pemilihan langsung gubernur ini mencapai 72.5

persen. Hasil Pilkada Bali ini tidak berbeda jauh dengan hasil quick count alias hitung cepat yang

juga memenangkan pasangan Mangku Pastika-Puspayoga

Made Mangku Pastika dan AA Ngurah Puspayoga ditetapkan sebagai kepala daerah dan wakil

kepala daerah Bali terpilih tahun 2008. Penetapan itu diambil dalam Sidang Pleno KPUD Bali,

Rabu (16/7).

Hasil rekapitulasi suara Pilkada Bali, Made Mangku Pastika-Puspayoga menang dengan suara

1.087.910 (55,01%), Cokorda Budi Suryawan-Suweta 527.861 suara (26,74%) dan Winasa-Alit

Putra 360.724 suara (18,25%).

goesdun

10-07-2008, 04:11 PM

SIAPAKAH yang pertama kali menciptakan wayang?

Di manakah pertama kali "gambar" tokoh-tokoh wayang itu lahir? Apakah di Jawa atau di Bali?

Saya sering terusik oleh pertanyaan ini, tetapi tak pernah menemukan jawaban yang memuaskan.

Cobalah kita pikirkan, tokoh-tokoh yang ada dalam epos Mahabharata dan Ramayana, misalnya,

pertama-tama tentu kita bayangkan wajahnya dari cerita tertulis yang berupa sloka, syair,

maupun yang sudah berbentuk prosa. Arjuna itu ganteng dan lembut, Bima itu keras dan tegap,

Duryodana sombong dan beringas. Begitu pula karakter pada epos Ramayana, Rama itu ganteng
dan lembut, Rahwana itu keras, beringas dan berwajah raksasa. Tetapi, siapa yang pertama kali

menggambar secara visual karakter-karakter itu menjadi wayang, sehingga apa yang kita kenal

selama ini menjadi sesuatu yang seragam? Pasti ada, kalau tidak kita akan menemukan Arjuna

yang berbeda-beda di setiap wilayah.

Mungkin wayang itu lahir di Jawa, barangkali masa-masa Kerajaan Majapahit atau sebelum itu.

Kemudian dibawa ke Bali dengan sedikit-sedikit mengalami perubahan pada wajah, konon lebih

disesuaikan dengan gambaran manusia, sementara wayang di Jawa lebih pada simbol-simbol.

Nah, ketika ada perubahan di Bali, siapa yang menciptakan Arjuna, Bima, Rahwana dan

semuanya itu? Pasti ada orang atau sebuah komunitas tertentu yang melakukannya dengan

serius. Dari orang (atau komunitas) ini menyebar ke seluruh Bali. Kalau tidak demikian,

bagaimana mungkin keseragaman itu terjadi. Jangan-jangan Arjuna di Gianyar berbeda dengan

Arjuna di Tabanan.

Kita tidak bisa melacak hal-hal begini karena memang kesadaran kita di masa lalu kurang dalam

hal dokumentasi. Namun, satu hal yang pasti adalah kita sebagai penikmat seni dan budaya,

sangat fanatik pada penggambaran seperti yang sudah ada itu. Kita tak bisa menerima kalau

misalnya Bima tiba-tiba menjadi tokoh yang lembek, apalagi menjadi tokoh yang kalah. Bima

harus selalu perkasa dan harus selalu menang.

Di Jawa, fanatisme itu bahkan lebih tinggi daripada Bali. Para pelukis wayang di Jawa tidak mau

menggambar tokoh wayang dengan tiga dimensi. Ia selalu menggambar dengan satu sisi saja,

ya... seperti yang ada pada wayang kulit itu. Bagaimana pun modernnya situasi yang mau

digambar, jika ada tokoh wayang di sana, wayang itu tetap digambar satu sisi seperti wayang
kulit.

Saya pernah akrab dengan seorang pelukis kaca dari Muntilan, yang gambar-gambarnya sering

menyindir situasi terakhir. Misalnya ada Semar dan anak-anaknya Gareng, Petruk, Bagong

menonton televisi. Pada layar televisi tidak diisi cat apa pun sehingga tetap transparan. Di situ

tinggal ditempel gambar yang dikehendaki, kalau dipasang gambar adegan film, nampak

keluarga Semar lagi menonton sinetron. Saya kemudian minta versi lain, bukan keluarga Semar

tetapi keluarga Pandawa yang seolah-olah menonton televisi. Pelukis itu mau membuatnya.

Tetapi, ketika seminggu kemudian saya mengambilnya, Pandawa yang di lukisan kaca itu tetap

saja berjejer seperti jejeran wayang kulit, bukan tiga dimensi. Ketika saya tanya, kenapa begini,

pelukis itu menjawab: "Saya tidak berani menggambar wayang dengan posisi yang lain. Posisi

tokoh-tokoh ini tak bisa diubah sedikit pun."

Ternyata hal seperti ini juga berlaku pada pelukis lainnya yang menggunakan media batik dan

kanvas. Kalau ada wayang (Jawa) di sana, pastilah bentuknya tak pernah berubah dari satu sisi

itu. Kecuali komik, dan ini pun katanya lebih banyak dibuat oleh orang-orang Sunda.

***

Pelukis Bali lebih bebas menggambar wayang. Meski karakter wayang tetap dijaga, adegan-

adegan tetap bisa digambarkan dalam lukisan. Tampak depan, tampak samping, menunduk,

tidur, atau melakukan berbagai kegiatan, bisa divisualkan dengan semestinya. Termasuk

ekspresinya. Seperti yang kita lihat pada lukisan wayang gaya Kamasan. Adegan apa pun bisa

dibuat sesuai cerita yang mau ditampilkan pelukisnya.


Lukisan wayang gaya Kamasan pada awalnya menampilkan sepotong cerita. Jauh sebelum itu

bahkan hanya simbol-simbol yang melukiskan berbagai dewa dalam mitologi Hindu yang

menceritakan tentang hari baik, pengaruh peredaran bulan terhadap kelahiran seseorang, dan

sebagainya.

Dewa-dewa dalam mitologi Hindu itu diambilkan dari gambar wayang. Lukisan inilah yang

sering disebut sebagai lukisan klasik Kamasan. Orang dengan mudah bisa membedakan, mana

gaya Kamasan yang mana tidak hanya dengan melihat adegan dalam kanvas itu.

Tetapi belakangan gaya Kamasan ini sudah mulai ditiru seiring dengan permintaan pasar.

Sementara itu bahan-bahan yang dipakai melukis juga sudah modern seperti cat, padahal dulu

warna alami itu datang dari atal, kencu, ancur dan sebagainya. Produk lukisan itu pun tidak lagi

terbatas untuk keperluan ritual seperti langse atau pangider-ider. Lukisan Kamasan sudah

menjadi barang pajangan seperti halnya lukisan-lukisan yang lain.

Kini muncul kreativitas baru yang tidak terkungkung pada kanvas, misalnya, dengan

menggunakan media kayu atau bambu. Penggunaan media ini sebenarnya sudah dilakukan di

banyak tempat. Ukiran dari kayu banyak menghias rumah-rumah, apakah itu berdiri sendiri

sebagai "sebuah lukisan" atau untuk hal-hal yang fungsional seperti daun pintu, jendela dan

lubang angin. Namun yang muncul dari Kamasan bukan sekadar ukiran, tetapi sebuah corak

(style). Atau lebih khusus lagi, style khas Kamasan yang sudah populer itu, berupa adegan dari

tokoh-tokoh wayang yang membentuk sepotong cerita. Dengan kata lain, lukisan wayang

Kamasan yang boleh dikatakan klasik itu, kini berpindah ke media kayu dan bambu.
Masalahnya, apakah generasi muda pelukis Kamasan masih tetap menangkap roh yang ada pada

para pendahulunya? Antara lain filosofi cerita yang mau ditampilkan, dan juga keragaman flora

yang menjadi latar belakang dari "gambar" wayang itu. Ini yang masih menjadi tanda tanya,

karena pengaruh pasar bisa saja memudarkan semuanya itu. Tetapi kalau roh klasik Kamasan

tidak diwariskan, apa bedanya dengan ukiran wayang di Batuan, atau bahkan di Desa Kapal? *

Putu Setia

source: Balipost

apa jadinya kalau sampai Dipatenkan Orang Asing juga ???

goesdun

11-07-2008, 01:55 PM

Sabtu Malam Besok Gunarsa 'Ngupah' Wayang Cenk Blonk

Maestro seni lukis Bali Drs. Nyoman Gunarsa tak henti-hentinya menggemakan pentingnya UU

Hak Cipta bagi masyarakat Bali, khususnya yang bergerak di bidang seni budaya. Setelah

beberapa kali ngupah atau menggelar wayang Cenk Blonk, Gunarsa kembali mementaskan

kesenian favorit masyarakat Bali dengan dalang Wayan Nardayana ini pada Sabtu (12/7) besok

di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. Pementasan terbuka untuk umum itu dimulai pukul

21.00 wita.

Menurut Nyoman Gunarsa didampingi Ron Jenkins, profesor seni teater asal Universitas

Wesleyan, Conecticut, AS, wayang ternyata sangat ampuh memasyarakatkan UU Hak Cipta

karena sangat komunikatif dengan penonton serta dibumbui banyolan-banyolan segar.


Dia sengaja mementaskan wayang Cenk Blonk bertemakan "Karmaphala" mengingat belakangan

ini kasus pelanggaran hak cipta maupun hak paten marak lagi, seperti yang dialami para perupa,

perajin perak, desain pakaian, seni budaya memasak, termasuk dipatenkannya karya leluhur

bangsa oleh orang luar.

Walau pemerintah telah mengeluarkan UU dalam upaya melindungi rakyat dari sistem

pembajakan yang makin canggih, tetapi dalam pelaksanaannya masih mengalami kendala, akibat

faktor SDM aparat serta praktik KKN yang masih membudaya di Indonesia.

"Dengan dibentuknya Timnas HaKI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kita berharap

mampu menegakkan UU itu, sehingga memulihkan citra Indonesia di luar negeri yang dikenal

sebagai bangsa pembajak," tegas Gunarsa.

Dia berharap supaya pemerintah pusat, terutama Mahkamah Agung (MA) dan Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK), benar-benar menegakkan UU Hak Cipta dengan mengungkap

kebenaran fakta serta menjauhkan diri dari kepentingan seseorang atau kelompok. Termasuk

menghilangkan kesan bahwa hukum bisa dibeli dengan segala cara.

Dalam kesempatan itu, Gunarsa dan Ron Jenkins menyampaikan rencana menerbitkan buku

berjudul "Rwa Bhineda". Buku setebal 200 halaman ini berisikan tentang kepalsuan dan

kebenaran dalam kasus hak cipta Nyoman Gunarsa yang "dikalahkan" oleh Pengadilan Negeri

Denpasar.
Tetapi, JPU kemudian melaksanakan kasasi ke MA, sehingga Gunarsa harus menunggu

putusannya sampai sekarang. Buku edisi mewah ini dicetak dalam tiga bahasa yakni Bali,

Indonesia dan Inggris. "Bila buku ini dibaca oleh dunia, kami berharap bisa menolong reputasi

Indonesia bahwa kita adalah bangsa beradab dan berbudaya, bukan bangsa penjiplak," ujar

Gunarsa.

Mengenai terpilihnya calon pemimpin Bali lima tahun ke depan, Gunarsa berharap supaya

jangan sampai mengabaikan UU Hak Cipta, mengingat UU ini sangat menentukan kreativitas

dan nasib seniman. Untuk itu, pemerintah daerah maupun pusat mulai sekarang

menginventarisasi warisan budaya maupun ciptaan seniman, sehingga tidak diakui atau

dipatenkan oleh pihak-pihak di luar negeri. "Kalau pemerintah mengabaikan UU Hak Cipta,

berarti juga merugikan nama baik serta legitimasi pemerintah itu sendiri," tandas Gunarsa.

(ian/*)

source: BP

goesdun

12-07-2008, 08:40 AM

Libatkan Delapan Ribu Pengusung

Prosesi pelebon (kremasi) penglingsir Puri Ubud, almarhum Tjokorda Gede Agung Suyasa, 15

Juli mendatang akan menjadi atraksi wisata yang besar. Hal ini menjadi pertunjukan budaya bagi

wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung ke Bali. Demikian diungkapkan Director

General for Marketing, Menbudpar, Dr. Sapta Nirwandar, di Ubud, Jumat (11/7) kemarin.
Sebagai prosesi upacara yang mempunyai nilai budaya yang tinggi, hal ini tidak dijumpai dengan

mudah dalam kehidupan masyarakat sehingga prosesi pelebon Puri Ubud yang menggunakan

nagabanda dijadikan ajang mempromosikan pariwisata Bali. Sehingga untuk kepentingan

pariwisata Bali, pihak Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata membuka Pusat informasi

upacara kremasi keluarga Kerajaan Ubud.

Keluarga Puri Ubud, Tjok. Raka Kertiyasa mengatakan apa yang dilakukan oleh Menbudpar

adalah merupakan yang pertama kali di Ubud. Hal ini merupakan kerja sama antara pemerintah

dengan masyarakat. Dalam prosesi pelebon nanti, sedikitnya 8.000 orang akan terlibat dalam

mengusung bade, lembu dan nagabanda. Jumlah pengusung tersebut akan mengusung bade

setinggi 28,5 meter dengan sembilan tumpang.

Tempat jenazah (bade) yang mengantarkan jenazah almarhum ke kuburan ini akan diusung oleh

250 orang yang diestafet setiap 150 meter, sepanjang jalan menuju Kuburan Dalem Puri Ubud.

Belum lagi pengusung nagabanda, lembu, serta bade satunya lagi sebagai tempat jenazah dari

keluarga puri, almarhum Tjokorde Gede Raka, serta abu Desak Raka yang jenazahnya telah

dikremasi Desember lalu.

Sementara Jubir Keluarga Puri Ubud, Tjok. Krishna Sudharsana, mengatakan pelaksanaan

upacara pelebon di Puri Ubud meminta bantuan aparat keamanan untuk membantu melancarkan

pelaksanaan proses pelebon nanti. Terutama dalam hal pengaturan lalu lintas serta akses-akses

tersebut.
Sementara sore kemarin, proses pembuatan bade di sebelah barat Puri Ubud menjadi daya tarik

wisata yang berkunjung ke Ubud. Dua bade yang dibuat megah ini menjadi perhatian tamu yang

lewat. Demikian pula keberadaan lembu di sebelah selatan Puri Ubud. Sedangkan untuk

nagabanda akan dijemput dari merajan Puri Peliatan, 13 Juli. Untuk Yajamana karya yang

sekaligus sebagai pemanah nagabanda adalah pedanda dari Geria An, Klungkung. (kmb16)

source: BP

goesdun

14-07-2008, 04:16 PM

Setelah sukses menggelar pementasan kolosal di sepuluh negara di dunia, kini Jepang memilih

Indonesia-Bali sebagai tempat untuk menggelar pementasan yang bertajuk Supershow 2008.

Pementasan akan digawangi oleh seniman besar dunia dari Jepang, Yamamoto Kansai. Kegiatan

ini akan digelar pada tanggal 6 Desember 2008 di GWK, yang akan di-manage oleh PT Global

Promindo, badan usaha swasta yang bergerak di bidang promosi ke luar negeri.

Kegiatan ini terselenggara sebagai bentuk peringatan 50 tahun kerja sama diplomatik antara

Indonesia dan Jepang. Dari berbagai kegiatan yng telah digelar di Indonesia, sebagai penutup

acara akan digelar pementasan kolosal Supershow 2008, sebagai pergelaran kolaborasi antara

Jepang dan Indonesia, khususnya Bali. Ciri khas dari supershow di antaranya kedekatan atau

tidak ada jarak antara penonton dan penari. Konseptor pementasan Yamamoto Kansai akan

menampilkan karya yang lain dari biasanya, di mana penonton berbaris memegang obor

membentuk obor raksasa, yang berfungsi sebagai cahaya penerang pertunjukan.


Kemudian terdapat perang bambu dari Akita, dilanjutkan dengan parade penari Bali, disusul

dengan pembawa penjor, ogoh-ogoh dengan bentuk Naga dan Harimau sebagai lambang

identitas masing-masing negara, yang total melibatkan 1200 pemain. Dilanjutkan dengan

penebaran kertas emas dari udara. Selain itu juga akan tampil dua artis ternama dari masing-

masing negara yang akan menaiki gajah. Indonesia diwakili oleh penyanyi Agnes Monica,

sementara dari Jepang oleh penyanyi Lee Anna.

Tantowi Yahya, selaku Presiden Direktur PT Global Promindo saat melakukan penjajakan ke ISI

Denpasar mengungkapkan, kostum para pemain Indonesia menggunakan tekstil dan batik

original dari Indonesia dengan desainer Iwan Tirta. Sementara kostum pemain Jepang akan

didesain oleh Yamamoto Kansai. Tantowi menambahkan untuk mendukung kesuksesan acara ini

maka pihaknya akan menggandeng ISI Denpasar sebagai salah satu lembaga seni yang

profesional. ISI Denpasar diberi kepercayaan untuk menyediakan tenaga penari profesional

berjumlah 1.200 orang.

Sementara Pejabat Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai, S, M.A., menyambut baik kerja

sama ini dan siap membantu serta mendukung untuk kesuksesan acara Supershow 2008 tersebut.

Rombongan diterima langsung oleh Pejabat Rektor ISI Denpasar, PR II, PR IV ISI Denpasar,

Dekan FSP, serta dosen di lingkungan ISI Denpasar. (r/*)

source : BP

goesdun

15-07-2008, 12:58 PM
Tahun depan PKB akan dikerjakan oleh gubernur Bali yang baru.

Akankah PKB tetap begini-begini?

Bisa jadi ya, jika yang mengelola PKB itu instansinya sama, orangnya sama, tempatnya sama,

lebih-lebih lagi kalau namanya sama: pesta kesenian.

Pada pembukaan PKB ini dilangsungkan Kongres Kebudayaan Bali, sebuah acara yang

memakan biaya besar dengan hasil yang tidak kelihatan sama sekali. Tadinya saya menduga

hasil Kongres Kebudayaan ini ada gemanya di dalam PKB, ternyata tidak ada pengaruhnya.

PKB yang hari ini berakhir, ada atau tak ada Kongres Kebudayaan, tetap seperti PKB yang dulu.

Pesta kesenian yang ditujukan untuk rakyat menengah ke bawah, bukan pesta kesenian untuk

menampilkan seni-seni puncak. Pesta seni yang dicampur-baurkan dengan 'pasar malam', bahkan

pasar itu sendiri lebih diutamakan daripada pertunjukan seninya, terbukti penonton yang

memasuki areal PKB diputar-putar dulu ke para pedagang. Bagaimana mengharapkan pesta seni

ini ditonton oleh pengamat seni, kalau ia harus melewati jejeran pedagang yang justru

bertentangan dengan hakikat cipta seni itu sendiri. Misalnya, ada pedagang menjual VCD

bajakan, ada stan perjudian, semuanya itu menjadi aneh kalau PKB mau dijadikan arena

kesenian yang bergengsi, apalagi dibuka oleh Presiden.

Gubernur Bali yang baru dan wakilnya diharapkan bisa melakukan evaluasi terhadap PKB ini.

Yang pertama harus dilakukan adalah apakah di Bali perlu ada event kebudayaan yang bergengsi

sampai dirasa perlu mengundang Presiden untuk membukanya. Kalau perlu tentu bukan PKB

yang ada selama ini, tetapi sebuah pesta budaya yang betul-betul mengangkat seni budaya
adiluhung. Kalau ada peserta tamu harus diseleksi ketat. Tempat pertunjukan juga bergengsi

sehingga penonton pun punya 'kelas'. Seorang pengamat seni atau pelaku budaya -- bahkan

wartawan kebudayaan sekalipun -- tentu kurang enak menonton pertunjukan melewati pedagang

kaki lima.

PKB bisa saja tetap berlangsung tetapi 'kelasnya' turun menjadi pesta rakyat. Ia bisa tetap

berlokasi di Art Centre, karena terjemahan Art Centre dalam bahasa Indonesia adalah Pusat

Kesenian. Betul-betul salah kaprah kalau Art Centre selama ini disebut Taman Budaya, karena

Taman Budaya umumnya menggunakan bahasa Inggris Cultural Centre atau Cultural Park. Di

PKB nanti dipanggungkan kesenian seperti yang ada selama ini, joged bumbung yang sedikit

erotis, ngelawang, drama gong yang isinya banyolan belaka, termasuk kesenian langka yang asal

ditampilkan kembali.

Ada pun nanti pada Pesta Kebudayaan Bali atau Pekan Budaya Bali (silakan membuat nama)

betul-betul dipertunjukkan seni yang dihasilkan oleh olahan kreatif seniman unggulan. Nanti

pada Pekan Budaya Bali, misalnya, akan ada pameran lukisan dari pelukis ternama di Bali, ada

fragmen tari hasil olahan lulusan seniman tari, ada pemutaran film hasil sineas Bali, termasuk

tentu saja seni modern seperti teater, instalasi, kolaborasi dan sebagainya. Nah, ajang ini yang

dibuka oleh Presiden dan kalender acaranya disebar beberapa bulan sebelumnya. Pada saat itulah

Bali akan benar-benar menyandang Pulau Budaya.

Awal-awalnya, PKB seperti itu maunya, yakni menampilkan karya-karya puncak seniman Bali.

Jika ada fragmen tari digarap dengan serius, pada pameran lukisan berkumpul pelukis maestro,
pertunjukan teater pun digelar dengan semangat tinggi. Jadi, kesenian yang berbau 'modern' tak

pernah dilupakan. Putu Wijaya dengan Teater Mandiri-nya berkali-kali pentas. Begitu pula teater

tamu dari luar Bali, dan tentu saja teater dari Bali sendiri. Sekarang, dengan keadaan PKB seperti

ini, grup teater mana yang mau tampil?

Pada akhirnya PKB betul-betul kehilangan kesempatan untuk menampilkan kesenian adiluhung

dan kehilangan gereget menampilkan kesenian yang lebih bergengsi -- yang ditonton dengan

olah batin. Pertunjukan teater (dalam pengertian drama nasional) pada PKB kali ini bahkan tak

ada sama sekali. PKB tahun lalu masih bisa 'membujuk' grup teater dari Kampung Seni

Banyuning untuk mementaskan 'Menunggu Godot'. Sekarang tidak lagi, namun masih bersyukur

seniman Buleleng 'mau' menampilkan pembacaan sastra modern. Lalu ke mana seniman-seniman

dari daerah lain, terutama Denpasar dan sekitarnya?

Jika teater yang pernah diparadekan kini tak ada, jangankan pemutaran film karya sineas Bali.

Bahkan para pelukis Bali pun tak merasa berkepentingan ada PKB atau tidak. Ironisnya,

kesenian yang berbau tradisi daerah juga kehilangan 'semangat tampil' dengan mengubah format

pertunjukan. Lomba Gong Kebyar diganti menjadi parade, dengan begitu tak ada kreativitas

puncak untuk mengharapkan gelar 'yang terbaik'. Lalu di mana rangsangan berkreasi itu?

Bagaimana bisa menumbuhkan kreativitas?

Sekali lagi, harapan kita tertuju kepada gubernur Bali yang baru, mau dijadikan apa PKB ini.

Kalau PKB tetap menjadi Pusat Kegiatan Berdagang dengan selingan pertunjukan kesenian

seperti sekarang, boleh-boleh saja. Ini memang bisa menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat
Bali, buktinya setiap malam ramai. Cuma, Pemerintah Daerah Bali tak perlu mengeluarkan dana

sampai Rp 4 milyar, serahkan pengelolanya kepada swasta, Pemda Bali malah dapat untung.

PKB seperti ini bisa dijadikan sumber PAD (Pemasukan Asli Daerah), seperti halnya Jakarta

Fair, Sekatenan Yogya, Pameran Pembangunan Semarang, dan sebagainya. Lalu, dana 'pos

kebudayaan' yang selama ini diboroskan untuk PKB bisa untuk membuat event budaya yang

mengangkat Bali menjadi Pulau Budaya. * Putu Setia

source: BP

goesdun

17-07-2008, 08:31 AM

Forecast Denpasar* 24-29 C dan BERAWAN

INFO : Bali Ukir Sejarah --- Pertama Kali Tembus 10 Besar

Kontingen Bali mengukir sejarah pada arena PON XVII/2008 di Kaltim dengan menembus

posisi 10 besar klasemen perolehan medali. Baru kali ini tim Pulau Dewata mampu masuk 10

besar nasional.

"Jika posisi perolehan medali seperti sekarang, berarti sejarah baru buat Bali, karena kali pertama

masuk sepuluh besar sejak pelaksanaan PON di Tanah Air," ujar Ketua Kontingen Bali IGK

Adhiputra di Samarinda, Rabu (16/7) kemarin.

Bali bercokol di posisi tersebut setelah adanya tambahan dua emas dari cabang pencak silat lewat

I Wayan Sudarmawan yang mengalahkan Dwi Priyono (Banten) 5-0 dan Tuti Trisnayanti yang
berhasil menggilas Permata Kemalasari (Sultra) 5-0 pada final kemarin. Dengan keberhasilan

tersebut, perolehan medali sementara Bali adalah 16 emas, 18 perak dan 26 perunggu.

Sementara Ketua Pelatda PON Bali Nengah Sudiartha mengatakan atletnya sudah mampu

memenuhi target 15 medali emas yang dipatok Ketua Umum KONI Bali IGB Alit Putra.

Sudiartha sendiri menargetkan meraih 18 emas.

Cabang yang targetnya meleset, menurut dia, adalah pencak silat dan tinju akibat faktor

nonteknis. Sudiartha menyebut pesilat Suparniti di nomor laga, pesilat nomor seni beregu putra

dan putri serta petinju Yulio Bria. 'Mereka gagal lantaran kendala nonteknis,' ucapnya ditemui di

Balikpapan.

Sebelum bertolak ke Kaltim, ia sudah mewanti-wanti supaya atlet menyiapkan diri secara

matang. Porsi latihan haris lebih dari atlet daerah lain. 'Soalnya kalau unggul tipis akan susah

untuk memenangkan pertandingan. Jadi, syaratnya harus menang mutlak dan poinnya terpaut

jauh,' tegasnya.

Cabang lain yang gagal memenuhi target adalah tembak yang mematok 3 emas hanya berhasil

menggondol 2 emas, sedangkan golf gagal mempersembahkan emas. Sebaliknya, tarung derajat

yang tidak memasang target emas, justru mendapat satu emas dari kelas 71 kg ke atas (bebas)

dan atletik yang mematok 1 emas mampu meraup 2 emas.

Wakil Ketua I KONI Bali Ida Bagus Antara menambahkan, sukses menembus peringkat 10 besar
adalah berkat berjalannya program latihan dalam pelatda desentralisasi selama enam bulan dan

sentralisasi tiga bulan. 'Atlet berlatih dan bertarung sungguh-sungguh untuk mempersembahkan

medali bagi Bali,' ucapnya.

Kontingen Bali yang berkekuatan 233 atlet dari 33 cabang olah raga, mengikuti perhelatan PON

XVII hingga acara penutupan Kamis (17/7) ini. Rombongan dijadwalkan bertolak menuju

Denpasar pada Jumat (18/7) malam. (022)

source: BP

goesdun

17-07-2008, 08:43 AM

Terpilih, 10 Finalis Puteri Bali 2008

Pemilihan Puteri Bali 2008 kembali digelar. Dari 48 peserta yang masuk, 16 dinyatakan lulus

verifikasi awal. Ke-16 peserta tersebut dinyatakan berhak untuk mengikuti kegiatan seleksi tahap

awal di Hotel Puri Santrian, Sanur. Dari tahapan ini, dewan juri yang terdiri dari Ny. Putu Gede

Wardana, Retno IG Kusuma, P.G. Wiwien Gunawasika, Royke Suatan dan Puteri Bali 2007

Fransisca Lidyawati menetapkan 10 finalis.

Menurut P.G. Wiwien Gunawasika, untuk pemilihan Puteri Bali 2008, pihak panitia menetapkan

standarisasi materi penilaian yang semakin ketat. "Hal ini dilakukan untuk kepentingan output

calon finalis, finalis dan tentunya kandidat Puteri Indonesia 2008 daerah Bali. Dari sini,

setidaknya dapat dimunculkan duta pariwisata yang berkualitas," jelas Wiwien.


Selanjutnya, para finalis akan mengikuti kegiatan pembekalan yang akan diselenggarakan pada

19-22 Juli 2008. Selama masa pembekalan, para finalis akan mendapatkan motivasi dari

pembicara-pembicara yang berasal entrepreneur, birokrat, desainer dan praktisi. Pemilihan Puteri

Bali 2008 merupakan kegiatan pemilihan untuk ke-7 kalinya, kerjasama Panitia Pemilihan Puteri

Bali dan Wien Production, Pemprop Bali, Kelompok Media Bali Post serta Yayasan Puteri

Indonesia.

Wiwien menambahkan, mereka yang ingin mendapatkan informasi kegiatan ini dapat

menghubungi Panitia Pemilihan Puteri Bali 2008 via nomor 0361-7420200. (bns)

10 Finalis Puteri Bali 2008

1. Nagarani Sili Utami (Singaraja)

2. I Gusti Ayu Kamaratih (Denpasar)

3. A.A. Istri Ariesa Sanissara (Denpasar)

4. Ayu Diandra Sari (Denpasar)

5. Ni Luh Ayu Maha Widyanti (Denpasar)


6. Ni Nyoman Krisna Kumalayani (Denpasar)

7. Putu Mida Anggira Wulansari (Denpasar)

8. Ani Dwi Handayani (Denpasar)

9. Luh Merry Dyanthi (Denpasar)

10. I Gusti Ayu Ari Dwi Astuti (Denpasar)

*source: BP

goesdun

17-07-2008, 09:12 AM

Kendati menurut sejarahnya kegiatan pariwisata telah dikenal sejak abad ke-11, namun

pengakuan sebagai sebuah ilmu murni baru terjadi belakangan ini. Bahkan, di Indonesia baru

diakui secara resmi sebagai ilmu pada tahun 2008 ini. Itu pun setelah melalui perdebatan yang

memakan waktu lebih dari 20 tahun. Sebuah ironi? Tidak juga, karena ada alasan ilmiah yang

menjadi kendalanya. Mengapa begitu berlarut-larut? Lantas, apa konsekuensi dan implikasinya

bagi dunia pendidikan pariwisata di Indonesia?

TANPA banyak publikasi, peristiwa penting terjadi pada pengujung Maret 2008 lalu. Saat itu
terbit surat dari Dirjen Dikti Depdiknas No.947/D/T/2008 dan 948/D/T/2008 yang ditujukan

kepada Menbudpar yang secara eksplisit menyebutkan bahwa Dirjen Dikti dapat menyetujui

pembukaan jenjang Program Sarjana (S-1) dalam beberapa program studi pada STP Nusa Dua

Bali dan STP Bandung.

"Dengan diizinkannya pembukaan program studi jenjang sarjana ini, berarti pula adanya

pengakuan secara formal bahwa pariwisisata adalah sebuah disiplin ilmu, yang sejajar dengan

disiplin-disiplin ilmu lainnya," papar Prof. Dr. Gde Pitana saat menjadi pembicara dalam

workshop "Teaching Development" di kampus STP Nusa Dua Bali, kemarin.

Pitana merupakan salah satu putra Bali, selain Prof. Made Bandem yang ditunjuk menjadi tim

perumus yang mengkaji dan mempersiapkan "pariwisata sebagai ilmu". Tim yang terdiri atas

sembilan orang ini berasal dari banyak lembaga yang dibentuk atas amanat Rapat Koordinasi

Pendidikan Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada 23 Agustus 2006.

Tim ini di-back up sepenuhnya oleh Ketua Hildiktipari Himawan Brahmantyo dan Kepala Badan

Pengembangan Sumber Daya Budpar I Gusti Putu Laksaguna. Berbagai tahapan aktivitas tim

sembilan direkam secara mendalam oleh Prof. Pitana yang kemudian menjadi bagian dari

bukunya yang disusun bersama I Ketut Surya Diantara, S.P., M.A.

Buku bertajuk "Pengantar Ilmu Pariwisata" (2008) itu menjadi salah satu rujukan pada Training

of the Trainer Dosen Program Strata-1 Pariwisata pada STP Nusa Dua Bali yang berlangsung

sampai Jumat (18/7) besok. Beberapa bagian penting dari buku itu dilansir dalam tiga ulasan
singkat dalam rubrik ini.

Wacana mengenai apakah pariwisata merupakan ilmu yang mandiri atau hanya objek studi dari

ilmu-ilmu yang telah mapan dengan pendekatan multidisipliner, sebenarnya telah lama

diperdebatkan. Jovicic sebagai contoh, di mana pada tahun 1977 dia telah mengusulkan agar

kajian tentang kepariwisataan dikembangkan sebagai disiplin ilmu mandiri yang disebut

touristmology. Sedangkan Leiper pada tahun 1995 menggunakan istilah tourist disciplin.

Objek Kajian

Pengakuan secara formal terhadap pariwisata sebagai ilmu mandiri di Indonesia merupakan hasil

kerja keras seluruh stakeholder pariwisata dalam kurun waktu yang cukup panjang. Wacana

tentang keilmuan pariwisata di Indonesia dilontarkan pertama kali pada tahun 1983. Lantas pada

tahun 1985, diadakan seminar tentang keilmuan pariwisata di Universitas Udayana, Bali dengan

menghadirkan ilmuwan Indonesia dari berbagai disiplin ilmu.

Namun, pariwisata di Indonesia tetap hanya dijadikan sebagai objek kajian ilmu-ilmu yang telah

mapan dan kajian lintas disiplin. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan

Nasional (Ditjen Dikti Depdiknas) hanya mengizinkan lembaga pendidikan tinggi pariwisata

membuka program vokasional (D-1 - D-4) yang menghasilkan tenaga teknis dan operasional

pariwisata.

Sementara Program Studi Pascasarjana (S-2) yang diixinkan bersifat interdipliner (Kajian

Pariwisata). Usaha Unud, STP Bandung dan beberapa lembaga PT lainnya untuk membuka
Program S-1 Pariwisata selalu dimentahkan dengan alasan utama; pariwisata bukan sebagai

disiplin ilmu. Namun, itu sudah menjadi masa lalu. Seperti dipaparkan di atas, sejak 31 Maret

2008, lembaga perguruan tinggi (PT) sudah diizinkan membuka Program S-1 Pariwisata.

STP Nusa Dua Bali dan STP Bandung dipercaya menjadi semacam "proyek percontohan" karena

kedua lembaga ini yang pertama kali diperkenankan menggelar program S-1 Pariwisata. Kepala

Badan Pengembangan Sumber Daya Budpar Drs. I Gusti Putu Laksaguna, CHA., M.Sc.

mengakui ini bukan pekerjaan mudah. Diperlukan kerja keras untuk mewujudkannya, terutama

dari sisi kesiapan dosen. "Dosen merupakan figur kunci keberhasilan pendidikan," ujar

Laksaguna.

Menurutnya, sudah bertahun-tahun dosen yang biasa mengajar dalam pola vokasional/diploma

sehingga perlu disiapkan agar bisa mengajar di Program S-1. Dia yakin, dengan pengalaman

yang ada, tidak terlalu sulit bagi dosen-dosen STP Bandung dan STP Nusa Dua Bali. Hanya

diperlukan penajaman agar para dosen memiliki wawasan keilmuan yang lebih luas dari sekadar

pengetahuan teknis/operasional.

Dia mengingatkan, dalam perjalanannya nanti, Program S-1 Pariwisata tidak berarti

menembangkan apa yang diplesetkannya sebagai "sastra pariwisata" yang lebih banyak

mengenai teori. "Tidak begitu. Tetap ada keseimbangan antara teori dan praktik, antara

pengetahuan dan keterampilan. Lulusan S-1 Pariwisata tetap bisa menjadi seorang profesional,

selain sebagai peneliti atau dosen," ujar Laksaguna.


Sementara itu, Direktur Akademis Ditjen Dikti Depdiknas Dr. Tresna Darmawan Kunaefi

mengingatkan, para dosen harus kreatif mencari pola-pola pengajaran baru. Khusus di bidang

pariwisata, agar materi ajar harus mendekati atau terus mengikuti perkembangan yang terjadi di

industri. Para dosen juga diimbau untuk mengganti sistem pengajaran yang berpusat pada

guru/dosen (teacher centre learing) menjadi berpusat pada siswa/mahasiswa (student centre

learning). (gre)

source: BP

goesdun

18-07-2008, 03:42 PM

Pasar Amerika Latin sebagai sumber wisatawan asing selama ini belum tergarap maksimal.

Padahal dilihat dari jumlah penduduknya yang cukup besar, pasar ini punya potensi besar untuk

dilirik. Demikian dikemukakan Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Ir. Firmansyah Rahim, M.M., Kamis (17/7) kemarin di

Sanur.

Menurut Firmansyah, potensi besar ini coba diambil Indonesia melalui keikutsertaan dalam

Forum for East Asia and Latin America Cooperation (FEALAC). Dipaparkannya, dalam

FEALAC saja terdapat 33 negara yang bergabung dengan total jumlah penduduk mencapai

sekitar 2,5 milyar. Diperkirakan sekitar 2,3 milyarnya melakukan kegiatan wisata yang bisa

diarahkan ke Indonesia. 'Kita mulai memperlihatkan keindahan Indonesia melalui undangan

menjadi tuan rumah the 5th FEALAC Working Group Meeting dan 1st Ecotourism Conference

yang diselenggarakan di Bali ini,' katanya.


Sejauh ini, dia mengutarakan sudah ada ketertarikan dari negara-negara tersebut untuk melihat

langsung kondisi Indonesia. Terbukti, sekitar 200 peserta dari 33 negara hadir, di antaranya dari

Brazil, Argentina, Korea, Jepang, dan Selandia Baru. 'Mereka terutama tertarik karena di

Indonesia pun sudah dikembangkan pariwisata yang berkonsep ecotourism,' ujarnya.

Mengenai ecotourism, lebih lanjut dia mengungkapkan, di beberapa daerah di Indonesia telah

ada beberapa objek wisata yang cukup berhasil menerapkannya. Misalnya saja di Bali, destinasi

seperti Kertalangu dan Tanah Lot masuk ke dalam pengembangan pariwisata ecotourism.

Sementara di luar Bali terdapat Gunung Rinjani, Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan

beberapa taman nasional yang juga mengembangkan konsep tersebut untuk menarik wisatawan.

Direktur Kerja Sama Intra Region Amerika dan Eropa Dian Wirengjurit menambahkan, selama

ini cukup banyak kendala yang dihadapi untuk menggaet wisatawan dari Amerika Latin. 'Letak

mereka cukup jauh dan memerlukan waktu untuk bisa mengunjungi Indonesia. Belum lagi soal

biaya, mengingat rata-rata negara di Amerika Latin merupakan negara berkembang,' terangnya.

Dia berharap, melalui FEALAC ini bisa terjalin kerja sama yang baik sehingga akan lebih

banyak lagi wisatawan dari Amerika Latin berkunjung ke Indonesia.

Berdasarkan data Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, pada tahun 2006 jumlah wisatawan

dari Benua Amerika (di luar Amerika Serikat dan Kanada) mencapai sekitar 23.800 orang.

Angka tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 22 ribu orang.
(kmb18)

source: BP

goesdun

19-07-2008, 10:35 AM

Meskipun merupakan moda trasportasi yang terbilang lawas, ternyata keberadaan dokar masih

jadi salah satu andalan transportasi di kota besar seperti Denpasar. Khususnya dalam mendukung

program City Tour yang digulirkan Pemkot Denpasar. Oleh karena itu, transportasi khas Bali ini

masih layak dipertahankan.

Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Pimpinan Cabang Denpasar D.

Suresh Kumar mengatakan hal itu saat melakukan simakrama dan menyerahkan bantuan kepada

para kusir dokar di Ruang Praja Madya Kantor Wali Kota Denpasar, Jumat (18/7) kemarin.

Menurut Kumar, dokar masih dipergunakan oleh para pedagang di pasar-pasar tradisional.

Bahkan, kata dia, dokar yang beroperasi di Kota Denpasar menjadi angkutan favorit bagi

wisatawan yang berwisata di Denpasar. "Daya tarik dokar bagi kalangan wisatawan ini dapat

menjadi nilai tambah bagi pariwisata Denpasar. Wisatawan menyenangi hal yang unik dan antik

sehingga dokar dapat menjadi daya tarik dan keunggulan pariwisata Denpasar," kata mahasiswa

IHDN Denpasar itu.

Sayangnya, kata dia, jumlah dokar di Denpasar dari tahun ke tahun terus menyusut. Sebagai

contoh, dokar yang masih di Terminal Kreneng tinggal dua unit saja. "Keberadaan dokar perlu

mendapat perhatian serius dari pemerintah. Salah satunya dengan membuat pangkalan-pangkalan
di dekat objek wisata atau memadukannya dengan rute-rute city tour di Kota Denpasar," katanya

dan menambahkan, wisata keliling kota dengan naik dokar menjadi romantisme tersendiri bagi

wisatawan maupun warga Denpasar.

Kumar berharap dokar diberikan mangkal di Lapangan Puputan Badung tiap Sabtu dan Minggu.

Dikatakan, wisata naik dokar yang start dari Lapangan Puputan Badung dapat menjadi hiburan

tersendiri bagi warga kota yang disibukkan dengan beragam aktivitas. "Melalui pemberdayaan

seperti itu, diharapkan kesejahteraan para kusir dokar dapat ditingkatkan," katanya seraya

meminta instansi terkait di Pemkot Denpasar secara berkala melakukan pembinaan kepada para

kusir dokar sehingga operasional dokar tidak menimbulkan gangguan bagi pengguna jalan

lainnya.

Pada kesempatan tersebut, KMHDI Pimpinan Cabang Denpasar menyerahkan bantuan pakaian

sembayang berupa udeng dan saput kepada para kursi dokar. Kegiatan simakrama itu juga

dihadiri perwakilan Dinas Pariwisata, Dinas Tramtib, Dinas Kesehatan, Dinas Kebudayaan dan

Dinas KPDE Kota Denpasar serta aparat dari Kapoltabes Denpasar. (kmb13)

source: BP

goesdun

21-07-2008, 04:52 PM

Masih dengan tema Goes Green, PT Triadi menyambut hari jadinya yang ke-10 dengan berbagai

kegiatan peduli lingkungan. Setelah beberapa waktu lalu mengadakan acara kerja bakti

membersihkan wilayah pantai Petitenget dan menanam pohon bakau, PT Triadi kembali

menggelar acara peduli lingkungan Sabtu (19/7) lalu dengan cara melepas 650 ekor tukik di
pantai Petitenget. Acara yang berlangsung dengan kerja sama Balai Konsevasi Sumber Daya

Alam Bali (KSDA) ini tidak hanya diikuti manajemen serta staf PT Triadi juga mengajak

masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi.

Menurut Emytha Taihutu, salah satu perwakilan direksi PT Triadi, kegiatan pelepasan tukik ini

dilakukan sebagai bukti nyata kepedulian PT Triadi terhadap kelestarian lingkungan. 'Seperti kita

ketahui, penyu merupakan salah satu binatang langka. Dengan pelepasan tukik ini kami harapkan

agar semua orang mulai ikut melestarikan kelangsungan hidup dari penyu ini,' ujarnya di sela-

sela acara Sabtu (19/7) lalu.

Seperti diketahui ada enam jenis penyu di Indonesia yang dilindungi, yaitu penyu hijau, penyu

sisik, penyu lekang, penyu tempayan, penyu pipih dan penyu belimbing. Jenis tukik yang dilepas

Sabtu (19/7) adalah jenis penyu Lekang atau Lepidochelys olivaceae yang diadopsi dari lokasi

pendaratan penyu Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Pantai Perancak, Negara, Jembarana.

Mengenai kelangsungan acara tersebut, Mytha mengaku sangat gembira melihat animo

masyarakat umum untuk ikut melepas tukik bersama-sama. 'Kami tidak hanya mengundang staf,

direksi maupun klien dari PT Triadi tetapi juga mengajak masyarakat umum untuk ikut serta.

Ternyata banyak yang mendukung kegiatan ini,' ujarnya gembira.

Dengan banyaknya peserta yang ikut melepas tukik bersama-sama diharapkan memberikan

dampak positif yang nyata di Bali dan secara khusus dapat merangsang pihak swasta lainnya
untuk membantu meningkatkan upaya konservasi penyu yang ada di Bali. (kmb24/*)

source: BP

goesdun

22-07-2008, 08:55 AM

Kongres III Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) yang berlangsung di Hotel Royal Pita

Maha, Ubud, Bali, 20 - 21 Juli, menghasilkan enam butir kesepakatan yang dituangkan dalam

sebuah Deklarasi Ubud Bali. Deklarasi yang dihasilkan ini disampaikan langsung kepada

regulator penyiaran Indonesia dalam hal ini Departemen Kominfo RI dan KPI Pusat/Daerah,

Senin (21/7) kemarin.

Dalam Deklarasi Ubud Bali, seluruh anggota ATVLI bertekad untuk tetap menjaga keutuhan

NKRI, menjalankan proses demokrasi dan memberi persembahan program yang terbaik bagi

pembangunan masyarakat Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Deklarasi Ubud

Bali yang dibacakan Sekjen ATVLI terpilih hasil kongres, I Made Nariana, juga menyatakan

atvli tetap menjunjung tinggi kemajemukan dan kearifan lokal dalam bingkai Bhineka Tunggal

Ika, dengan bertumpu pada potensi daerah melalui eksistensi televisi lokal dengan memperkokoh

kehadiran TV lokal sebagai salah satu perwujudan otonomi daerah untuk persatuan bangsa.

Sebagai salah satu pilar demokrasi, anggota ATVLI yang kini berjumlah 28 TV lokal

berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi di seluruh wilayah Indonesia. ATVLI juga tunduk

pada UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran sebagai wujud dukungan terhadap regulasi yang

dijalankan oleh Departemen Kominfo RI bersama KPI, baik pusat maupun daerah.
Dalam deklarasi tersebut, ATVLI juga mendesak Menteri Kominfo dan KPI yang sebagai

regulator penyiaran untuk segera memberikan kepastian hukum terkait proses perizinan anggota

ATVLI. Di samping itu, anggota ATVLI juga meminta kepada Dirjen Postel Depkominfo

memperhatikan pengalokasian siaran dan menjadikannya sebagai perhatian khusus dalam

rencana penertiban frekuensi di daerah dengan memberikan transparansi klasifikasi dan

teknisnya kepada seluruh anggota ATVLI.

Kongres yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-6 ATVLI juga melakukan pergantian

pengurus ATVLI yang telah berakhir masa jabatannya. Imawan Mashuri dari JTV terpilih

menjadi Ketua Umum ATVLI dalam sidang pemilihan pengurus ATVLI periode 2008-2012.

Imawan Mashuri menggantikan Satria Naradha yang sudah dua kali menduduki jabatan Ketua

Umum ATVLI.

Dalam penutupan kongres yang dirangkai sebagai puncak HUT ATVLI, dihadiri Dirjen Sarana

Komunikasi Destinasi Informasi (SKDI) Fredy Tulung, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

Sasa Djuarsa Sandjaya, Kepala BITB Propinsi Bali Drs. I Wayan Sudiartha, M.Si., Bupati

Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan mantan Ketua Umum ATVLI yang kini

menjadi Pembina dan Penasihat ATVLI 2008-2012 Satria Naradha serta 28 peserta Kongres

ATVLI.

Dalam sambutannya, Ketua KPI Sasa Djuarsa Sandjaya yang menilai keberadaan KPI dengan

ATVLI tidak bisa dipisahkan. Apa yang menjadi hasil kongres ke depan diharapkan bisa

memberikan kontribusi bagi keberadaan TV lokal. Saat ini pihaknya sedang mengusahakan
mencari solusi terbaik yang sama-sama menguntungkan, karena bagaimana pun tumbuhnya

industri lokal di satu sisi agar tidak mematikan industri yang sudah ada.

Sementara itu, Dirjen SKDI Fredy Tulung menilai keberadaan ATVLI yang ke-6 tahun ini,

dalam dunia penyiaran mempunyai peran yang strategis. Permasalahan yang dihadapi saat ini

adalah banyaknya permintaan perizinan TV yang ada di Depkominfo. Permohonan perizinan TV

secara nasional yang masuk sebanyak 275 TV. 'Keterbatasan frekuensi yang ada menyebabkan

Depkominfo melakukan selektivitas, di samping masalah yang dihadapi dengan adanya sengketa

penyiaran,' jelasnya. (kmb16)

source: BP

goesdun

23-07-2008, 08:37 AM

Amrozy Cs. Dieksekusi Sebelum Puasa

Eksekusi mati Amrozy cs. ditargetkan terlaksana sebelum memasuki bulam puasa -- atau

Ramadan -- yang jatuh pada awal September nanti. Langkah

ini diambil atas dasar faktor psikologis masyarakat. Demikian dikatakan Jaksa Agung

Hendarman Supandji, Senin (21/7) kemarin.

Menurutnya, jika eksekusi dilakukan pada bulan puasa, dipastikan ketiga terpidana mati kasus

bom Bali I itu tengah menjalankan ibadah puasa. Selain itu, kebijakan tersebut mempengaruhi

psikologis masyarakat dan kejaksaan sudah pasti mendapat kecaman keras. 'Paling tepat memang

sebelum ibadah puasa,' tandasnya.


Meski demikian, Hendarman belum bisa memastikan kapan waktu persis pelaksanaan eksekusi

mati tersebut. Apakah pada akhir Juli ini atau awal dan pertengahan Agustus nanti. Namun,

semua ini sangat tergantung diterimanya berkas salinan putusan peninjauan kembali (PK) para

terpidana mati itu dari Kejaksaan Tinggi Bali ke Kejaksaan Agung.

Eksekusi harus segera dilakukan, karena dari aspek yuridis upaya hukum yang dilakukan

Amrozy cs. sudah habis, sehingga tinggal proses eksekusi saja. 'Sedangkan mengenai alasan

kenapa eksekusi selama ini belum dilakukan, karena kami harus menunggu rampungnya proses

hukum. Tidak ada tekanan dari pihak mana pun,' tegas Jaksa Agung.

Sementara itu, Jampidum Abdul Hakim Ritonga menyatakan eksekusi mati terpidana Amrozy,

Imam Samudra dan Ali Gufron masih harus menunggu diterimanya salinan putusan PK. 'Jika

telah diterima, segera disampaikan kepada Amrozy cs. Setelah itu para terpidana dipersilakan

untuk meminta permintaan terakhir. Tetapi sebelumnya mereka diisolasi dalam sel khusus

terlebih dulu,' ujarnya.

Sebelumnya diberitakan (BP, 19/7) putusan hukuman mati bagi terpidana mati kasus bom Bali I

Amrozy, Imam Samudra dan Ali Gufron sudah final. Hal ini menyusul penolakan Mahkamah

Agung (MA) terhadap permohonan peninjauan kembali (PK) jilid III yang diajukan Amrozy

dkk.

MA melalui suratnya bernomor 257/PAN/VII/2008 yang ditandatangani Panitera Sarehwiyono


menolak permohonan PK yang diajukan Amrozy dkk. Dasarnya pasal 268 ayat (3) UU No. 8

Tahun 1981 tentang KUHAP dan ketentuan pasal 66 ayat (1) UU No. 5 Tahun 2004 jo UU No.

14 Tahun 1985, bahwa hukum di Indonesia hanya mengenal satu kali PK terhadap sebuah

putusan MA.

Ketua PN Denpasar Nyoman Gede Wirya menjelaskan, surat jawaban MA tersebut sekaligus

menguatkan surat penolakan dirinya atas permohonan PK III yang diajukan terdakwa Amrozy

dkk. Aturan hukum di Indonesia hanya mengakui satu kali kesempatan mengajukan PK atas

sebuah putusan. 'Maka dari itu, ketika terdakwa mengajukan PK III kami langsung menolak

untuk membentuk susunan majelis hakim sekaligus mempersilakan MA mengambil sebuah

putusan,' ujar Wirya.

(kmb3)

source: BP

Kejati Siapkan Jaksa Eksekutor Amrozy dkk

Kejati Bali sudah mempersiapkan soal administrasi, keamanan dan tim eksekusi pada

pelaksanaan eksekusi mati terhadap terpidana Imam Samudra, Amrozy dan Ali Gufron.

Kesiapan tersebut sudah tertuang dalam sebuah surat keputusan. Demikian dikatakan Kajati Bali

Dewa Alit Adnyana, ketika ditemui pada acara syukuran HUT ke-48 Bakti Adhyaksa, Selasa

(22/7) kemarin.

Khusus untuk soal pengamanan, pejabat yang sebentar lagi meninggalkan Kejati Bali ini
mengaku sudah berkoordinasi dengan Polda Bali. Malah Aspidum sudah diintruksikan untuk

secara intensif melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Mengenai jumlah personel polisi

yang dilibatkan, semuanya tergantung keperluan di lapangan. 'Dalam hal ini kami juga perlu

koordinasi dengan Polda Jateng,' ujar Adnyana yang didampingi Wakajati Sudibyo.

Adnyana menyatakan pihaknya sedikitnya akan menunjuk tiga jaksa terpilih. Namun lebih jauh

pelaksanaan eksekusi Amrozy semuanya satu pintu dalam hal ini Kejakgung.

Selain itu dia mengingatkan kepada semua jaksa tidak coba-coba jual beli perkara. Juga

diingatkan, jika ada yang diketahui jual beli perkara, Jaksa Agung tak akan segan-segan

mengambil tindakan tegas. (015)

source : BP

goesdun

24-07-2008, 08:53 AM

Hama rayap kini menjadi salah satu ancaman ekspor produk kerajinan kayu dari Bali ke

mancanegara. Selain telah menimbulkan kerugian milyaran rupiah, serangan hama tersebut

menyebabkan sejumlah produk kerajinan kayu ditolak pihak luar negeri. Ketua Apphami (Ikatan

Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia) Bali Wayan Sukrayasa mengatakan hal itu, Rabu

(23/7) kemarin menanggapi terjadinya kasus penolakan produk kerajinan Bali akibat serangan

hama tersebut.

Sukrayasa mengatakan, ancaman hama rayap dan sejenisnya makin mencemaskan, menyusul

kasus penolakan sekitar 20 kontainer produk ekspor dari Bali ke Kanada belum lama ini. Kasus
itu menimbulkan risiko kerugian sekitar Rp 13 milyar rupiah. Kasus sejenis sebelumnya juga

menimpa produk ekspor kerajinan kayu dari Bali, meski nilainya tak sebesar itu.

Mengantisipasi hal-hal yang bisa membawa kerugian material maupun citra produk kerajinan

Bali, Sukrayasa berharap perajin maupun eksportir lebih teliti dalam pemilihan bahan,

perlakukan produk serta mematuhi aturan yang ada. 'Sebab, dampak yang ditimbulkan sangat

besar bila terjadi kelalaian dalam hal kualitas,' tambahnya.

Terkait soal rendahnya kualitas, pihak negara penerima maupun buyer kerap minta retreatment

produk yang sudah tentu akan memerlukan biaya besar. Mengingat, cost di luar negeri beda jauh

dengan di Indonesia. 'Biaya treatment di luar negeri bisa 20 kali lipat dibandingkan di sini,'

jelasnya. Yang paling parah, kalau sampai terjadi penolakan barang, sebab akan menimbulkan

kerugian yang sangat besar.

Untuk itu, eksportir diminta melaksanakan ketentuan QPS (Quarantine & Pre Shipment), yakni

perlakuan terhadap produk sebelum dikapalkan. Hanya untuk pelaksanaan QPS ini, boleh

dikatakan masih belum maksimal. Terbukti, masih terjadinya penolakan produk kerajinan di luar

negeri.

Sukrayasa didampingi salah seorang pengurus Asephi Bali N. Senimantara, S.E. menyebutkan,

hampir semua negara kini melakukan pengetatan terhadap produk yang masuk ke negaranya.

'Jadi, eksportir mesti cermat dalam melakukan ekspor agar tak sampai bermasalah,' tegas
Senimantara. (031)

source: BP

goesdun

26-07-2008, 08:21 AM

Kesiapan jajaran peradilan mengeksekusi mati Amrozy cs. ternyata gayung bersambut dengan

kesiapan terpidana untuk menjalani hukuman tersebut.Agus Setiawan, pengacara yang tergabung

dalam Tim Pengacara Muslim (TPM), mengatakan Amrozy, Imam Samudra dan Mukhlas sudah

siap untuk dieksekusi. 'Tetapi, mereka tetap meminta agar eksekusi itu dilakukan sesuai syariat

Islam yakni dengan dipancung atau dipenggal kepalanya, bukan dengan ditembak. Kalau ini

permintaan mereka, bisa dikatakan sebagai permintaan terakhir dan wajib dipenuhi,' ujarnya,

Jumat (25/7) kemarin.

Diungkapkannya, pekan lalu sejumlah pengacara TPM menemui Amrozy, Imam Samudra dan

Mukhlas di Nusakambangan dan ketiganya menegaskan kesiapannya untuk dihukum mati.

Eksekusi itu memang sudah lama ditunggu-tunggu mereka, karena hal tersebut merupakan

puncak kemenangan dalam mempertahankan prinsip dan akidahnya.

Belum Dipenuhi

Pelaksanaan eksekusi mati terhadap Amrozy, Imam Samudra dan Mukhlas tinggal menghitung

hari. Segala persiapan sudah dilakukan aparat kejaksaan dan kepolisian. Hanya ada satu yang

belum dipenuhinya dari prosedur administrasi hukum yakni salinan putusan peninjauan kembali

(PK) belum diterima PN Cilacap untuk diteruskan ke para terpidana mati itu.
Demikian kata Jampidum Kejaksaan Agung Abdul Hakim Ritonga kepada wartawan di Jakarta,

Jumat (25/7) kemarin. Menurutnya, penyerahan salinan surat putusan PK dari Mahkamah Agung

(MA) itu, memang prosedurnya seperti itu. 'Harus berjenjang hingga diterima pihak yang terkait

masalah hukum. Yang menyerahkan salinan putusan PK itu harus panitera PN Cilacap. Ini belum

diterima para terpidana,' ujarnya.

Ritonga menegaskan secara yuridis dan teknis, eksekusi sudah bisa dilaksanakan. Pasalnya,

seluruh upaya hukum telah ditempuh pihak terpidana. Sehingga tidak ada upaya hukum lagi yang

bisa dilakukan Amrozy cs. Persiapan teknis juga sudah dilakukan dan Menteri Hukum dan HAM

Andi Mattalata sudah memberi izin pelaksanaan eksekusi di wilayah hukum Cilacap.

Selanjutnya, Kejati Bali juga sudah meminta Polda Bali untuk berkoordinasi dengan Polda Jawa

Tengah untuk melaksanakan eksekusi. Seluruhnya tidak ada yang terhambat. Sebaliknya, malah

lancar dan hanya menunggu proses administratif. 'Saya takkan menjawab kalau ditanya kapan

(eksekusi Amrozi cs). Pokoknya tunggu saja, mudah-mudahan bisa segera dilaksanakan,' tandas

Jampidum. (kmb3)

source: BP

goesdun

26-07-2008, 08:24 AM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/PUTRIBALI.gif

'Apakah pendapat anda tentang infrastruktur Pulau Bali sebagai tempat tujuan wisata global?'

Pertanyaan yang dilemparkan oleh salah satu juri, Drs. Made Adi Jaya, merupakan penentu
terpilihnya Puteri Bali 2008, Kamis (24/7) malam lalu di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya

Denpasar.

Tiga finalis -- Ani Dwi Handayani, Ayu Diandra Sari dan Luh Merry Dyanti -- yang masuk tiga

besar diberikan waktu 30 detik untuk menjawab pertanyaan tersebut.

'Menurut saya, infrastruktur Bali sekarang ini masih kurang bagus, oleh karena itu perlu

diperbaiki lagi. Karena dengan infrastruktrur yang baik maka tidak hanya sektor pariwisata yang

terpengaruh, tetapi semua sektor yang ada di Bali,' jawab Ayu Diandra Sari.

Jawaban inilah yang kemudian mengantarkan Dea -- sapaan akrab Ayu Diandra Sari -- menjadi

pemenang Puteri Bali 2008 mengalahkan dua finalis lainnya, Luh Merry Dyanti yang menjadi

Runner Up I dan Ani Dwi Handayani yang menjadi Runner Up II.

Dea yang merupakan mahasiswi semester IV Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud)

ini berhak mendapatkan hadiah utama berupa satu unit sepeda motor serta tiket untuk mengikuti

kontes Puteri Indonesia 2008 di Jakarta.

Sejak awal, penampilan Dea memang menarik perhatian. Selain penampilannya yang menawan,

supporter yang datang untuk mendukungnya langsung pun lebih banyak dibandingkan finalis

lainnya. 'Wajahmu mirip orang Venezvuela,' ujar pembawa acara, Paul, menggoda Dea.

Malam grandfinal Puteri Bali 2008 memang berlangsung sangat meriah. Selain dihadiri tokoh-
tokoh penting, pemilihan tersebut juga dihadiri langsung oleh Puteri Indonesia 2007 Putri

Raemawasti dan Puteri Bali 2007 Fransisca Lidyawati.

Sepuluh finalis Puteri Bali 2008 tampak cantik dengan menggunakan busana rancangan Monica

Weber. Setelah memperkenalkan diri kepada juri dan penonton, sepuluh besar finalis tersebut

kemudian dipangkas menjadi lima besar. Mereka adalah Ani Dwi Handayani, Luh Merry Dyanti,

Nyoman Krisna Kumalayani, Ayu Diandra Sari dan Nagarani Sili Utami.

Untuk masuk ke tiga besar, kelima finalis harus menjawab pertanyaan para juri yang mereka

pilih. Dea -- Puteri Bali 2008 -- mendapatkan pertanyaan dari Melati Danes yang menanyakan

soal hak paten. Dengan tegas Dea menjawab bahwa hak paten merupakan langkah penting yang

mesti diambil untuk melindungi budaya bangsa dari pengambil-alihan bangsa asing. 'Jadi

masyarakat harus diberitahukan untuk mempatenkan hasil karyanya agar budaya bangsa tetap

bisa terjaga,' ujarnya.

Selain menyuguhkan para finalis yang serba rupawan, malam puncak pemilihan Puteri Bali 2008

juga dimeriahkan oleh penampilan Karma, Agung Wirasutha dan Balawan. Tidak mau kalah

saing, Bupati Gianyar Cok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), yang malam itu

berkesempatan hadir pun menunjukkan kemampuannya bernyanyi duet bersama Agung

Wirasutha menyanyikan lagu 'Bungan Sandat'.

Selain penentuan Puteri Bali 2008, Runner Up I dan II, pada malam final itu juga terpilih Puteri

Favorit yang jatuh ke tangan I Gusti Ayu Kamaratih dengan pengumpulan SMS sebanyak
33,3%. (kmb24)

source: BP

goesdun

26-07-2008, 08:55 AM

BALI IS MY LIFE

http://www.balihotelsassociation.com/assets/images/page/biml-1-ys.gif

THE CONCEPT:

When we consider all aspects of visitors experiences in Bali we find that although there are many

great attractions and activities it is the warmth and hospitality of the people which visitors

remember most of all.

Wherever you go in Bali encounters with the people add a special dimension to any visit - here

you find "Real People" reflecting the "Real Bali".

The people of Bali at all levels have a deep connection to the spiritual and physical side of their

island and this reflected in their pride and dedication to Bali and their willingness in sharing it

with the rest of the world. There are not many islands where the people are so genuinely proud of

their historical, cultural and continuing way of life.

A MESSAGE FROM THE MINISTER OF CULTURE AND TOURISM


"Bali is my life": This is a powerful statement that reflects the fact that Bali is not a tourist

destination but a beautiful island owned and lived in by the Balinese who welcome visitors to

enjoy their island. As a statement it is emotional, honest, true and invites the world to discover

why Bali is so special.

In this campaign we are proud to present Bali not through its beauty, or its tourism industry but

through the one consistent backbone of the island: its people

Make Bali part of your life...

Jero Wacik

goesdun

26-07-2008, 09:17 AM

Release

http://www.gotosanur.com/images/logoweb.jpg

Sanur Village Festival (SVF) ketiga akan berlangsung 6-10 Agustus 2008. Even promosi

tahunan di Sanur ini akan dipusatkan di areal Cottages Inna Grand Bali Beach dan Pantai Segara

Jalan Segara Ayu Sanur. Pada pelaksanaan tahun ini SVF akan mengusung tema lingkungan

Going Green.

Ketua Panitia SVF, I.B Sidharta Putra, Senin (7/6) dalam jumpa pers I pelaksanaan SVF ke-3 di
Kantor Pembangunan Yayasan Sanur (YPS) menyatakan, kegembiraannya bisa melaksanakan

SVF tahun 2008. “Saya tidak percaya, waktu berlalu begitu cepat dan kita sekarang bersiap

untuk pelaksanaan SVF ke-3,” ujarnya.

Dikatakan, setiap tahun panitia SVF berupaya melakukan penyempurnaan dan pengkemasan

even yang semakin bagus. “Kita terus berupaya mencari bentuk dan kemasan SVF yang terbaik,”

katanya. Menurutnya, SVF sebagai kegiatan promosi pariwisata di Sanur tidak bisa lepas dari

kehidupan masyarakat Sanur yang masih kental dengan tradisi.

Tercatat sekitar 26 kegiatan utama yang mencakup seni budaya, olah raga, lomba bonsai, hiburan

hingga lomba culinary. “The New Spirit of Heritage tetap menjadi tema besar SVF,” imbuhnya.

Sebagai bentuk keperdulian SVF terhadap isu lingkungan, tahun ini tema even akan mengusung

Going Green. Perubahan iklim yang semakin parah memerlukan perhatian semua pihak.

“Kita di Sanur hidup dari pariwisata. Pasar kita adalah pasar yang sangat peduli terhadap

lingkungan. Kita melakukan ini bukan hanya untuk pariwisata. Ini untuk kehidupan kita semua,”

tandasnya. Sebagai langkah awal pihak panitia dalam penyelenggaraan SVF kali ini akan

menyelenggarakan lomba pemilahan sampah untuk kalangan hotel.

Tahun lalu diperkirakan jumlah pengunjung ke SVF sekitar 15.000 orang. ”Tahun ini kita

targetkan pengunjung sekitar 20.000 orang,” jelasnya. Lebih jauh diungkapkan SVF merupakan

salah satu even dari 100 even Visit Indonesia Years (VIY) 2008. Namun sayang program

promosi untuk mensukseskan VIY 2008 belum mendapat kepastian dukungan dana dari pusat.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

YAYASAN PEMBANGUNAN SANUR

I.B. Sidharta Putra (Chairman)

Tommy Trisdiarto (Sponsorship)

Kt Rahmadiana (Secretariat Contact)

Jalan Danau Buyan III/ 2 Sanur

Denpasar 80228 - Bali

Phone : (0361) 8710083, (0361) 286987

E-mail : info@gotosanur.com

goesdun

26-07-2008, 09:18 AM

Program Seni Rupa dalam Sanur Village Festival 2008

Sanur 7/7, Program seni rupa masih menjadi bagian dari kegiatan program secara keseluruhan

dalam Sanur Village Festifal 2008. Setelah perhelatan Sanur Village Festival 2007 yang dalam

program pameran seni rupa yaitu mengadakan serangkaian acara berupa pameran seni rupa yang

dikuti 135 perupa di 6 venue yaitu di Darga Gallery, 10 Fine Arts, Dane Art Veranda, Rare

Angon Gallery, Guet Gallery dan Santrian Art Gallery. Tema yang diusung waktu itu adalah

Sanur Artmosphere yang merupakan repersentasi dari perkembangan seni rupa di Sanur dan

disinergiskan dengan pemeran karya-karya terkini seniman Bali dan Internasional. Disamping

pameran seni rupa juga terdapat art dialog dalam sepontanitas berkarya di sepanjang Jalan
Segara Ayu Sanur.

Berangkat dari pengembangan gagasan sebagai kelanjutan dari Sanur Village Festival 2007 serta

bersinergis dengan tema utama Sanur Village Festival 2008 maka dalam tahun ini tema pameran

yang diangkat yaitu “Green”. Sama seperti tahun sebelumnya panitia Program Seni Rupa Sanur

Village Festival 2008 mengundang seniman yang terpilih oleh kurator untuk mengikuti pameran.

Pameran seni rupa tahun ini berpusat pada satu tempat yaitu Venue Seni Rupa Sanur Village

Festifal, Sanur. Sebagai pelaksana pameran adalah Himpunan Pelukis Sanur dan pelaksanaanya

adalah pada tanggal 3-17 Agustus 2008.

Pameran seni rupa dengan konsep kuratorial Green sepenuhnya akan dikurasi oleh Arif B

Prasetyo. Sebagai konsep kuratorial GREEN (Hijau) adalah warna yang identik dengan warna

daun. Sebagian besar daun di bumi berwarna hijau. Warna hijau seolah mewakili warna semua

daun: organ tubuh pohon yang menghasilkan oksigen yang mutlak dibutuhkan manusia untuk

hidup di bumi. Asosiasi antara warna hijau dan daun memberikan makna simbolis pada istilah

“hijau”. Lebih daripada sekedar nama untuk warna tertentu, “hijau” menyimbolkan kesadaran

untuk melestarikan alam dan lingkungan demi lestarinya kehidupan umat manusia di planet

bumi. Kelompok pecinta lingkungan yang tersohor dan terbesar di dunia bernama “green peace”.

Di luar-negeri, partai politik yang memperjuangkan visi dan misi lingkungan disebut “partai

hijau”. “Hijau” adalah simbol kesadaran ekologis.

Program Seni Rupa Sanur Village Festival 2008 dibingkai dengan tema “Green”. Tema ini

mencerminkan spirit orisinal Sanur sebagai “dusun” (village), sebuah lingkungan sosio-kultural
yang akrab dengan alam. Tentu saja, pada abad 21 kini, Sanur bukan lagi sebuah dusun pantai

nan bersahaja dan alami di pinggiran Denpasar sebagaimana sedia kala. Sanur telah berkembang

menjadi kawasan wisata terkenal dengan fasilitas modern berstandar internasional, sebuah

kenyataan yang pastilah mengurangi taraf kealamian lingkungan Sanur.

Namun demikian, dengan mengangkat “Green” sebagai tema Program Seni Rupa Sanur Village

Festival 2008, spirit Sanur sebagai “dusun” ingin dimaknai dan ditafsirkan kembali dalam

konteks kesadaran ekologis kontemporer. Sanur, sebagai salah satu “dusun seni-budaya

(khususnya seni rupa)” yang menduduki posisi historis penting, patut memberikan kontribusi

kultural aktual terhadap upaya mengatasi gawatnya problem ekologis yang mengancam

kehidupan umat manusia dewasa ini, khususnya perubahan iklim dan pemanasan global.

Program Seni Rupa Sanur Village Festival 2008 mengundang para perupa untuk merespon tema

“Green” secara kreatif melalui penciptaan karya seni, baik karya dwimatra (lukisan) atau trimatra

(patung, outdoor). Para perupa terundang diharapkan menciptakan kreasi artistik yang

mencerminkan kepedulian akan alam dan lingkungan. Dari Sanur, lewat karya-karya dalam

Program Seni Rupa Sanur Village Festival 2008, diharapkan berkumandang pesan kultural yang

mengilhami dan mendorong perubahan menuju masa depan bumi yang lebih cerah dan lestari.

Info lebih lanjut : Yudha Bantono (0361-7460727)

goesdun

27-07-2008, 08:52 AM
Imam Samudra Tetap tak Menyesal

Menjelang didor, salah satu terpidana mati kasus bom Bali 2002, Imam Samudra, mengaku tetap

tak menyesali perbuatannya. Lulu Jamaludin, adik kandung Imam Samudra, Sabtu (26/7)

kemarin, membeberkan pernyataan Imam Samudra.

'Tidak untuk bersedih. Bergembiralah, karena aku dan kawan-kawan telah melakukan transaksi

sesuai dengan firman Allah. Itulah sebuah kemenangan besar. Sampai maut menjemput, aku

tidak pernah menyesali. Aku tidak ingin memohon grasi kepada hukum kafir. Kugenggam,

kugigit kuat-kuat Islam.' Itulah sepenggal pernyataan Imam Samudra.

Dalam pertemuannya, Lulu juga sempat bertanya sekaligus berdiskusi tentang alasan kakak

kandungnya ini memilih Bali sebagai tempat berjihad. Imam Samudra, kata Lulu, menyatakan

pertanyaan itu bukanlah persoalan enteng untuk bisa dijawab.

"Yang jadi sasaran utama adalah bangsa penjajah seperti Amerika serta para sekutunya yang

berkumpul di Bali. Jadi, bukannya tempat sasaran. Adanya pembantaian massal terhadap umat

Islam di Afghanistan pada bulan Ramadhan tahun 2001. Bangsa-bangsa penjajah membantai

bayi-bayi tak berdosa," kata Imam Samudra.

Imam Samudra meyakini, perjalanan hidup di dunia adalah untuk menuju perjalanan berikutnya,

Surga. "Siapa yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Bergembiralah dengan jual beli yang

telah kamu lakukan itu. Itulah kemenangan yang benar," tegas Imam Samudra.

Dalam kesempatan bertemu dengan kakaknya itu, soal juga menjadi bahan pembicaraan. Dalam
tuntutannya, kata Lulu, Imam Samudra dianggap memenuhi tuntutan pasal 15 Perpu,

tindakannya memenuhi unsur kejahatan luar biasa.

"Aku sama sekali tidak gamang atau menjadi takut. Malah, aku berkata pada penyidik,

mengganti kata-kata, sangat luar biasa. Kematian hanyalah sepenggal episode. Kemudian, hidup

kekal abadi. Para mukmin merasakan penderitaan serta kesakitan dan lara," urainya.

"Begitu juga yang lain (kaum kafir). Tapi, ada bedanya. Kaum mukmin mendapat rahmat Allah,

mereka tidak. Semoga Allah meneguhkanku di atas jalan Islam ini, sampai malaikat menjemput.

Saksikanlah, kami adalah orang-orang Muslim," urai Imam Samudra.

Tempat Eksekusi

Sementara itu, Kejaksaan Tinggi Bali telah menurunkan tim khusus ke Cilacap. Tim yang terdiri

atas tiga jaksa senior untuk menjajaki tempat dilakukannya eksekusi bagi tiga terpidana mati

kasus bom Bali 2002.

Tim khusus yang diketuai Kasipidum Kejari Denpasar Wayan Suwila, S.H., M.H. itu, diketahui

telah diberangkatkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, tempat Amrozy dan

kawan-kawan menjalani penahanan.

Kepala Kejaksaan Tinggi Bali IDP Alit Adnyana, S.H. ketika dihubungi di Denpasar, Sabtu

kemarin, membenarkan kalau tiga jaksa senior telah dikirim untuk mengecek lokasi yang akan

dipakai tempat eksekusi bagi Amrozy dan kawan-kawan.


"Kami telah kirimkan tim khusus untuk survei lapangan, sebagai upaya antisipasi terhadap

kemungkinan adanya perintah dari Kejagung untuk pelaksanaan eksekusi terhadap tiga terpidana

mati kasus bom Bali 2002," ucapnya.

Ditanya tentang tempat survei dimaksud, Kajati hanya menyebutkan suatu daerah di Jawa

Tengah. "Ya... pendeknya mereka telah kami berangkatkan ke Jawa Tengah," ucapnya

menambahkan.

Meski tim khusus telah dikirim ke Jawa Tengah, namun Kajati Adnyana belum dapat

memastikan apakah Amrozy dan kawan-kawan akan dieksekusi di Jawa Tengah atau di Pulau

Dewata, di tempat tindak pidana dilakukan. Kajati mengungkapkan keputusan mengenai waktu

dan tempat dilakukannya eksekusi, merupakan kewenangan dari Kejaksaan Agung.

"Untuk itu, kami masih tunggu komando dari Kejakgung," ucapnya.

Amrozy bin Nurhasyim (45) dan kakak kandungnya Ali Ghufron alias Muklas (48), serta Abdul

Azis alias Imam Samudra (39) yang masing-masing telah terbukti selaku biang atas aksi bom

Bali 2002, di persidangan diganjar hukuman mati.

Ketiganya dijatuhi hukuman mati oleh majelis hakim pada Pengadilan Negeri (PN) Denpasar

yang menyidangkan mereka secara berturut-turut sejak Mei hingga September 2003.

Setelah sempat menjalani kurungan selama beberapa bulan di LP Kerobokan atas pertimbangan

keamanan ketiganya kemudian dipindahkan penahanannya ke LP Nusa Kambangan menunggu

proses hukum lebih lanjut. Dalam proses hukum lanjutan mulai dari banding, kasasi hingga
permohonan Peninjauan Kembali (PK), seluruh vonisnya menguatkan putusan PN Denpasar

yakni hukuman mati.

Kendati demikian, pada Februari 2008, Amrozy dan kawan-kawan kembali mengajukan PK

tahap dua, namun di tengah berlangsungnya pemeriksaan berkas di PN Denpasar, Tim Pengacara

Muslim (TPM selaku kuasa hukum ketiga terpidana, menyatakan mencabut permohonan PK

tersebut. Terakhir, ketiga terpidana mati mengajukan PK tahap tiga, namun Mahkamah Agung

menolaknya.

Sehubungan dengan itu, para terpidana mati yang diketahui menolak tegas untuk mengajukan

permohonan grasi kepada Presiden, kini tinggal menunggu pelaksanaan eksekusi di hadapan regu

tembak. (net/ant)

source: BP

goesdun

28-07-2008, 09:35 AM

I. Kerancuan “Auto” dan “Author”

1. Dalam bahasa Indonesia kita telah telanjur menyamakan “auto” dan “author” yang sebetulnya

memiliki arti yang sangat berbeda.

2. Kedua kata itu telah kita “indonesiakan” menjadi satu kata yang tetap bercokol sampai

sekarang: “Oto—”.

3. Memang kalau “auto—” kita “indonesiakan” menjadi “OTO—”, tidak akan timbul masalah,

karena tidak sulit bagi kita untuk mengerti (tanpa penjelasan etimologis yang rumit) bahwa “oto”

berarti “diri/sendiri” seperti tampak dalam kata-kata “otomobil”, “otonomi”, “otokrat”,


“otomatis”, “otodidak”, “otobiografi”.

4. Masalahnya menjadi rumit, kalau kita mencoba untuk menjelaskan kata-kata “otoritas” dan

“otoriter”. Walaupun kedua kata ini dimulai dengan “oto—”, di sini kita berhadapan dengan

“jebakan etimologis”, karena “oto—” dalam kasus ini bukan berasal dari “auto—”, melainkan

dari “author—”.

5. Bagaimana jelasnya, terpaksa kita lagi-lagi harus menggunakan “analisis etimologis”!

II. “Auto—” = “Oto—”

1. “Autos” (Bahasa Yunani) = diri, sendiri.

2. “Autobiography” (Bahasa Inggris) = penuturan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh

orang itu sendiri (di-indonesia-kan menjadi “otobiografi”).

3. “Autocracy” (Bahasa Inggris) = “autokrateia” (Bahasa Yunani) dari sistem pemerintahan yang

dipimpin seorang penguasa mutlak (yang berkuasa seorang diri tanpa ada pengimbang kekuasaan

lain). (Di-indonesia-kan menjadi “otokrasi”).

4. “Autocrat” (Bahasa Inggris) dari “autokrates” (Bahasa Yunani) = (di-indonesia-kan “otokrat”)

= seorang pemimpin yang memerintah sendirian tanpa ada pengimbangan kekuasaan lain.

5. “Autodidact” (Bahasa Inggris) dari “autodidaktes” (Bahasa Yunani): seorang yang belajar apa-

apa sendiri tanpa guru.

6. “Automatic” (Bahasa Inggris) = (mengenai alat atau proses) “bekerja dengan sendirinya”

tanpa perlu dikontrol terus oleh manusia secara langsung.

7. “Automobile” (Bahasa Inggris) = (kendaraan) “bergerak sendiri” dengan kekuatan mesin dari

dalam kendaraan itu sendiri (di-indonesia-kan menjadi otomobil).

8. “Autopsy” (Bahasa Inggris) = pemeriksaan mayat oleh dokter forensik (menyangkut proses
penyidikan hukum) untuk mengetahui sebab-musabab kematian. (di-indonesiakan “otopsi”)

(“autopsia”, Bahasa Latin = pemeriksaan dengan mata kepala sendiri) (dari Bahasa Yunani,

autoptes = saksi mata/yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri).

9. “Autonomy” (Bahasa Inggris) dari “autonomia” (Bahasa Yunani) = kemampuan/hak untuk

mengatur pemerintahan diri sendiri (di-indonesiakan “otonomi”).

10. “Autonomous” (Bahasa Inggris) dari “autonomos” (Bahasa Yunani) = memiliki hukumnya

sendiri, mampu/berhak mengatur diri sendiri. (di-indonesiakan “otonom”). “Nomos” (Bahasa

Yunani) = hukum.

11. “Autarchy/autarky” (Bahasa Inggris) dari “autarkeia” (Bahasa Yunani) = swasembada di

bidang ekonomi.

III. “Author”/“Auctor”

1. “Author” (Bahasa Inggris) dari “auctor” (Bahasa Latin):

a. Pengarang.

b. Penulis buku/artikel/laporan.

c. Pengaju utama suatu rencana.

d. Pencetus utama suatu gagasan.

e. Pengada/penyebab adanya sesuatu.

2. “Authority” (Bahasa Inggris) dari “auctoritas” (Bahasa Latin):

a. Kekuasaan/hak untuk memberi perintah dan menuntut ketaatan dari orang lain.

b. Seorang tokoh/organisasi/lembaga yang mempunyai kekuasaan dan hak untuk memaksakan

kontrol politis atau administratif.

c. Wibawa serta daya pengaruh terhadap orang lain yang berdasar pengakuan pada
pengetahuan/keahlian.

d. Tokoh/buku/sumber rujukan yang bisa dipercaya/diikuti.

e. Sampai sekarang di-indonesia-kan “otoritas”, namun sebaiknya “authoritas” atau “auktoritas”

yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara etimologis.

IV. “Otentik”

1. “Authentikos” (Bahasa Yunani) = sejati, asli, taat asas.

2. “Authentic” (Bahasa Inggris) di-indonesia-kan “otentik”):

a. Sejati.

b. Asli.

c. Terjamin kebenarannya.

d. Terjamin keasliannya.

e. Sesuai dengan asasnya.

3. Tidak ada hubungan etimologis dengan “oto/auto” maupun “author/auctor”.

V. “Sva”

1. “Sva” (Bahasa Sanskerta):

a. Kepunyaan sendiri.

b. Kepunyaanku sendiri.

c. Kepunyaannya sendiri.

d. Kepunyaanmu sendiri.

e. Kepunyaan mereka sendiri.

f. Diri sendiri.
g. Jiwa manusia.

h. Milik.

i. Kekayaan.

2. “Sva-kam pana” = “yang bergerak sendiri” (air, angin).

3. “Sva-karman” = tindakan sendiri.

4. “Sva-karmin” = “cinta diri sendiri” (mementingkan diri sendiri).

5. “Sva-karya”:

a. Pekerjaan sendiri.

b. Profesi diri.

c. Tugas diri.

d. Fungsi diri.

6. “Sva-kala”:

a. Waktu diri sendiri.

b. Waktu yang tepat/baik untuk diri sendiri.

7. “Sva-grama” = desa sendiri.

8. “Sva-cchanda” = kesukaan/pilihan/kemauan sendiri.

9. “Sva-tantra”:

a. Ketergantungan pada diri sendiri.

b. Ketidaktergantungan pada orang/pihak lain.

c. Kebebasan kehendak diri.

d. Tidak dikendalikan oleh pihak lain.

10. “Sva-desya”:

a. Tempat sendiri.
b. Negeri sendiri.

c. Kampung halaman sendiri.

11. “Sva-dharma”:

a. Hak sendiri.

b. Kewajiban diri.

c. Agama sendiri.

d. Adat sendiri.

12. “Sva-nagara” = Kota sendiri.

13. “Sva-javan” = bergerak sendiri.

14. “Sva-raj” = pemerintahan diri sendiri.

15. “Sva-ruh” = pertumbuhan diri sendiri.

16. “Sva-rupa” = bentuk diri.

17. “Sva-lakshana” = ciri watak diri yang khas.

18. “Sva-vidhi” = aturan/metode sendiri.

19. “Sva-vinaasya” = penghancuran diri; pembinasaan diri.

20. “Sva-vritta” = bisnis sendiri; mata pencaharian sendiri.

21. “Sva-hita” = membawa manfaat bagi diri sendiri.

22. “Sva-adhikara” = jabatan sendiri; jabatan khusus.

23. “Sva-nanda” = kenikmatan dalam diri sendiri.

24. “Sva-anta” = akhir diri sendiri; kematian diri sendiri.

25. “Sva-bhava” = eksistensi diri sendiri.

26. “Sva-artha” = kepentingan diri sendiri; keuntungan diri sendiri.

27. “Sva-yam-vara” = memilih sendiri, sayembara.


28. “Sva-yam- varaa-kanyaa” = gadis yang memilih suami bagi dirinya sendiri.

VI. “Svaamin”

1. “Svaamin”:

a. Yang empunya.

b. Tuan.

c. Pemilik.

d. Ketua.

e. Komandan pasukan.

f. Panglima.

g. Suami.

h. Kekasih.

2. “Svaaminii”:

a. Tuan putri.

b. Nyonya besar.

c. Ratu.

d. Istri raja.

VII. “Sva-sthya”

1. Ketergantungan pada diri sendiri.

2. Keberdikarian.

3. Keadaan sehat-walafiat lahir-batin.

4. Kemudahan hidup.
5. Kepuasan.

6. Keadaan serba berkecukupan dan terpenuhi segala kebutuhan.

*arixs

micro

28-07-2008, 09:52 AM

sanur bali Festival, panitianya masih aja kaco seperti sebelumnya.

Perbaikan dong!!

goesdun

28-07-2008, 10:15 AM

Bursa Kerja Pariwisata Terbesar di Bali

Setelah sukses menggelar Jobs Fair I pada Juni 2007, STP Nusa Dua Bali kembali

menyelenggarakan Jobs Fair II, Selasa (29/7) besok sampai Rabu (30/7). Jobs Fair II dengan

tiket masuk Rp 10.000, diadakan di Nusantara Rooms, Kampus STP Nusa Dua Bali, mulai pukul

09.00 wita hingga pukul 18.00 wita.

Menurut Ketua STP Nusa Dua Bali I Made Sudjana, S.E., M.M.., Jobs Fair merupakan kegiatan

tahunan STP Nusa Dua Bali. Hal ini bertujuan mendukung program pemerintah menekan angka

pengangguran (zero unemployment) melalui penyediaan lapangan kerja (pro job). Di samping

itu, untuk menciptakan wadah yang dapat memediasi alumni sekolah pariwisata dengan pihak

industri agar dapat terserap semaksimal mungkin.


Ketua Penyelenggara Jobs Fair STP Nusa Dua Bali I Nyoman Sudiksa, S.E., N.Par., didampingi

Koordinator Pemasaran I Gst. Putu Ngr. Budiasa, Sabtu (26/7) menyebutkan, peserta yang

menawarkan kesempatan kerja (job employer) dijamin legalitasnya. Menariknya lagi, para

peserta saat ini juga sedang membutuhkan tenaga kerja. Sedangkan bagi pencari kerja, peluang

yang ditawarkan mulai dari staf pelaksana sampai manajer junior dan tingkat menengah. Target

pengunjung adalah lulusan SMK, Akademi Pariwisata dan karyawan hotel di Bali. 'Pengunjung

kami minta membawa curriculum vitae (CV) sebanyak-banyaknya,' ujar Sudiksa.

Disebutkan, Jobs Fair tahun ini diikuti lima peserta yang berasal dari hotel dan vila. Yakni Nikko

Bali Resort and Spa, Bayan Tree Resort and Spa Bintan, Discovery Kartika Plaza, Club Med,

Karma Resort and Sentosa Villa. Kemudian dari agen kapal pesiar diikuti Cahaya Bali Persada

untuk Star Cruise dan Meranti Megsaysay untuk Costa Cruise Line.

Satu perusahaan catering untuk perusahaan perminyakan yakni Pramasindo Boga Utama dan

lima agen pengiriman tenaga kerja luar negeri seperti recruiter Singapore, agen training dan kerja

di Singapore, LPK Barata, agen pemagangan ke Jepang Diah Wisata, Bali Duta Mandiri untuk

pengiriman tenaga kerja ke Dubai dan Australia, serta CHI untuk ke Amerika. (ded/*)

source: BP

goesdun

28-07-2008, 12:58 PM

http://iluhindrani.files.wordpress.com/2007/04/anjing-kintamani.jpg

Kontes kecantikan anjing Kintamani digelar di Bangli, Bali, pekan lalu. Sejumlah warga Bangli
mengaku bangga dengan anjing milik mereka mengingat Kintamani merupakan ras asli Bali serta

menjadi maskot fauna Pulau Dewata tersebut.

Anjing Kintamani memiliki ciri khas secara fisik dan postur tubuhnya. Hewan itu berbulu putih

tebal, telinga kecokelatan serta bulu ekor lebat dan menjuntai seperti bulan sabit. Kecantikan

bulu, keindahan postur tubuh, serta kesehatan dan ketangkasan menjadi penilaian dalam kontes.

Dari sekian banyak peserta, tetap hanya satu yang keluar sebagai juara. Anjing Kintamani

tercantik dan tersehat itu mendapat piala bergilir dari Gubernur dan Kepolisian Daerah Bali. Tak

lupa mereka juga membawa pulang sertifikat dari Federasi Anjing Internasional.(IKA/Aries

Wicaksono)

source: Liputan6

[B]Anjing Kintamani Terindikasi Dipatenkan di Luar Negeri ?

Denpasar (BisnisBali) –Ketua Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) Wilayah Bali, Drs. I

Gede Winten Sumerta di Denpasar, Rabu kemarin mengungkapkan, ada indikasi anjing ras

kintamani akan dipatenkan oleh pihak luar negeri.

Untuk menghindari kejadian itu, masyarakat hendaknya secara aktif mendaftarkan anjing ras asli

daerah Kintamani yang dipeliharanya, sehingga yang terdaftar pada Perkin bisa segera mencapai
angka seribu ekor.

Jika jumlah yang teregistrasi telah mencapai seribu ekor, keberadaan binatang peliharaan dengan

ciri khas berbulu panjang itu bisa diakui dunia internasional.

Seusai bertemu dengan Wali Kota Denpasar, Drs. AA Puspayoga, ia mengatakan, untuk

mencapai keinginan tersebut Perkin Bali melakukan sosialisasi lewat kegiatan jalan santai

bersama anjing peliharaan masing-masing pada awal Maret mendatang di Denpasar.

Dalam kegiatan nanti akan dilakukan demo berbagai kemampuan anjing ras kintamani di depan

masyarakat termasuk para penggemarnya. Melalui sosialisasi itu diharapkan juga akan

mengangkat harkat binatang peliharaan tersebut.

Sumerta mengatakan, memelihara anjing kintamani, binatang yang berbulu bersih itu secara

baik, maka hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan anjing ras dari luar yang selama ini telah

menjadi kebanggaan banyak orang.

Untuk menuju pengakuan dunia internasional, Perkin Bali harus menghimpun setidaknya seribu

ekor anjing ras kintamani. Untuk mencapai jumlah tersebut tidak terlalu sulit, apalagi keberadaan

anjing kebanggaan itu makin mendapat perhatian penghobi satwa.

Puspayoga pada kesempatan itu mengaku sangat mendukung pemuliabiakan anjing ras

kintamani, sehingga kedepan satwa kesayangan masyarakat Bali itu bukan saja diakui di tingkat
nasional tetapi dunia internasional.

Populasi anjing kintamani semakin berkembang juga berkat peran Perkin yang sangat strategis,

dengan terus mensosialisasikan cara pemeliharaanya.

Anjing kintamani memiliki intelegensi tidak kalah dengan anjing ras luar negeri. Dinas

Peternakan Kota Denpasar diminta bersinergi program dengan Perkin Bali, termasuk

mengantisipasi banyaknya anjing liar di berbagai sudut kota. *ant

goesdun

29-07-2008, 08:35 AM

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali dinilai sebagai lembaga keuangan mikro (non-bank) di

tingkat akar rumput (grass root) terbaik di Indonesia. LPD menyentuh kepentingan masyarakat

tingkat bawah yang umumnya bergerak di usaha mikro dan kecil.

Demikian penilaian Sekjen Gerakan Masyarakat Pengembangan Keuangan Mikro (Gema-PKM)

Indonesia Bambang Ismawan di sela-sela acara Asia-Pacific Regional Microcredit Summit

(APRMS) 2008 di BICC Nusa Dua, Senin (28/7) kemarin. APRMS dihadiri sekitar seribu

peserta dari 40 negara.

Menurut Bambang Ismawan, faktor kekeluargaan dalam wadah desa adat dan banjar dinilai

sebagai faktor yang paling menentukan keberhasilan LPD di Bali. 'LPD di Bali terintegrasi

dengan sistem kemasyarakatan desa seperti banjar yang berkembang dengan baik,' kata

Bambang.
Juga diharapkan lembaga keuangan mikro di tingkat desa lebih mendorong usaha rakyat di

sektor-sektor kecil atau mikro. 'Kini saatnya berubah, dulu masyarakat menunggu ada kegiatan

usaha real untuk berkembang, sekarang bisa berkembang sebaliknya,' ujar Bambang.

Untuk diketahui, sepuluh tahun lalu, jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh LPD

seluruh Bali hanya sekitar Rp 843 milyar. Sementara pada tahun 2005 LPD berhasil

menghimpun dana masyarakat naik drastis sampai mencapai Rp 1,346 trilyun. (056)

source: BP

goesdun

29-07-2008, 02:45 PM

Gerakan penanaman 1.300 pohon usai dihelat PLG (Petugas Lapangan Gerakan Rehabilitasi

Hutan dan Lahan) Bali (18 s.d 19 Juli). Kegiatan bertajuk “Gerakan Siswa Menanam 2008” ini

menyasar areal Danau Batur, Bangli sebagai lokasi penanaman. Seputar areal danau tersebut

dihijaukan dengan penanaman pohon nangka, apokat, cempaka, kenanga dan intaran.

BPDAS (Balai Pengolahan Daerah Aliran Sungai) Unda Anyar sebagai pendukung gerakan ini

menyumbangkan 1.000 bibit pohon dan 300 bibit dari PLG Bali sebagai pencetus gerakan ini.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dimulai dengan acara pembukaan dan penanaman

pohon secara serentak (18/7).

Tak ketinggalan, para pelajar dari siswa/siswi SDN I Buahan beserta masyarakat Buahan terlibat
dalam pelaksanaannya. Dilanjutkan, acara seremonial dan penanaman secara simbolis oleh

Kepala Dinas Kehutanan seluruh kabupaten di Bali termasuk BPDAS (19/7).

Pihak BPDAS Unda Anyar mengharapkan masyarakat sekitar ikut menjaga dan merawat pohon-

pohon yang sudah ditanam serta PLG lain dapat melaksanakan kegiatan serupa.

Demi kesuksesan acara tersebut, PDAS Unda Anyar merangkul ExistProduction selaku event

organizer untuk menangani acara. Turut mendukung, PHRI Cab. Bangli, Air Minum SITA,

Aditya Printing dan Bali Hardcore.- adv/tin

goesdun

30-07-2008, 08:05 AM

Diminta Hasilkan Program Nyata bagi Kaum Miskin

Pertemuan Regional Asia Pasifik mengenai Kredit Mikro (Asia-Pacific Regional Microcredit

Summit (APRMS) 2008 diharapkan menghasilkan berbagai gagasan, komitmen dan program

nyata untuk membantu rakyat miskin. Demikian harapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

saat membuka APRMS 2008 di BICC Nusa Dua, Senin (28/7) kemarin.

Pertemuan ini dihadiri oleh sekitar seribu peserta dari 40 negara di kawasan Asia-Pasifik plus

delegasi dari lembaga keuangan dunia. Pertemuan kali ini terbilang istimewa karena dihadiri

oleh pendiri Grameen Bank Bangladesh Muhammad Yunus yang pernah meraih Hadiah Nobel

Perdamaian tahun 2006. Dalam APRMS 2008, Yunus akan membagi kiat dan pengalamannya.
Menurut Presiden Susilo, Pemerintah Indonesia sendiri memiliki komitmen untuk membantu

masyarakat ekonomi lemah termasuk pelaku usaha kategori mikro dan kecil melalui Kredit

Usaha Rakyat (KUR). KUR merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan usaha kecil

masyarakat guna mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran.

Presiden SBY berharap penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini bisa mencapai

Rp 15 trilyun. "Tahun ini penyaluran KUR sekitar Rp 14 - Rp 15 trilyun atau sekitar 1,6 milyar

dolar AS," kata Presiden. Sejak diluncurkan November 2007, hingga saat ini pencairan KUR

sudah mencapai sekitar Rp 8 trilyun dan telah dinikmati oleh sekitar 900.000 pengusaha mikro

kecil dan menengah.

Pada kesempatan itu, Presiden Susilo Bambang Yudoyono sempat melakukan pertemuan khusus

dengan pemenag Nobel, Mohammad Yunus. Menurutnya, pertemuan khusus dengan Muhammad

Yunus tidak saja membicarakan strategi atau kebijakan pelaksanaan kredit mikro tetapi juga

membicarakan langkah nyata untuk mengurangi kemiskinan terutama melalui kredit mikro.

"Banyak yang saya timba dari pengalaman Grameen Bank dan dari Bapak Muhammad Yunus

tentang pilihan-pilihan metodologi membantu kaum miskin keluar dari kemiskinan melalui usaha

mikro. Ini pelajaran bagi Indonesia yang juga memiliki komitmen kuat untuk membantu

kelompok ekonomi lemah," jelas Presiden SBY.

Target Sulit
Sementara itu, Muhammad Yunus dalam forum itu menyatakan bahwa janji sejumlah negara

untuk mulai mengurangi kemiskinan melalui penyaluran kredit mikro. Sayangnya, kenaikan

harga minyak dan harga pangan, menyulitkan negara-negara untuk mencapai target Millenium

Development Goals (MDGs) pada tahun 2015.

'Semua negara terutama di Asia sudah melakukan hal yang cukup bagus untuk mengurangi

kemiskinan. Namun, kenaikan harga minyak dan harga pangan yang berdampak terhadap

bertambahnya jumlah orang miskin, membuat program itu harus diperkuat lagi," ujar peraih

Nobel Perdamaian 2006 ini seraya meyakinkan program kredit mikro bisa menyelesaikan

masalah-masalah itu.

Menurut Yunus, pemanasan global dan perubahan iklim di dunia juga berdampak terhadap

bertambahnya rakyat miskin, namun upaya mengurangi kemiskinan diharapkan tidak tertunda

sesuai target 2015. Dengan memperbesar kredit mikro, diharapkan bisa meng-counter pengaruh

perubahan iklim, kenaikan harga minyak dan harga pangan.

Tujuan MDGs yang utama adalah mengurangi angka kemiskinan dunia. Ditargetkan pada tahun

2015 sekitar 175 juta keluarga miskin menerima kredit usaha dan pelayanan keuangan lainnya.

Sementara 100 juta keluarga lainnya bisa meningkatkan standar hidupnya dengan pendapatan 1

dolar AS per hari. (056)

YANG menarik, pada pembukaan APRMS 2008 kemarin, terjadi kejutan bagi Ibu Negara, Ny.
Ani Yudhoyono. Istri Presiden SBY ini dianugerahi sebagai patron keuangan mikro oleh

Masyarakat Keuangan Mikro Indonesia. Penganugerahan diberikan Direktur Grameen Bank dan

penerima Nobel 2006, Mohammad Yunus.

Ny. Ani Yudhoyono dinilai sangat peduli dan perhatian pada sektor perempuan dan kemiskinan

melalui program-program yang dikembangkannya, seperti Mobil Pintar dan Program Perempuan

Keluarga Sehat dan Sejahtera atau Perkasa.

"Ibu Ani terbukti telah menunjukkan kepeduliannya pada masyarakat tingkat menengah ke

bawah. Ini sejalan dengan program masyarakat keuangan mikro," kata Sekretaris Jenderal

Gerakan Bersama Pengembangan Keuangan Mikro Indonesia, Bambang Ismawan. (gre)

source: BP

goesdun

30-07-2008, 01:20 PM

http://bali10k.com/image/sdr.jpg

http://bali10k.com/image/sertifikat.jpg

http://bali10k.com/image/gubernur.jpg

Om Swastyastu,

Pada hari Minggu 12 Agustus 2007, lomba lari jalan raya “Bali 10K” dalam rangka HUT
Provinsi Bali ke-49 dan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-62 telah terlaksana

dengan baik dan sukses,. Acara ini akan dijadikan agenda tahunan Pemerintah Provinsi Bali, dan

untuk itu bagi pelaksana dan seluruh pihak yang terkait serta telah berpartisipasi dalam

pelaksanaan acara Bali 10K kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya.

Untuk pelaksanaan tahun ini, lomba lari jalan raya 10 kilometer mengusung tema International

Bali 10K for Unity. Kegiatan berskala internasional ini menjadi ajang pertemuan para atlit

maupun penggemar olahraga berbagai bangsa dan negara. Selain menjadi tujuan wisata olahraga

ke Bali , kegiatan ini merupakan salah satu program provinsi Bali untuk mensukseskan “VISIT

INDONESIA YEAR 2008”.

Melaui kesempatan baik ini kami mengundang semua pihak memberikan kontribusi, demi

suksesnya “INTERNASIONAL BALI 10 K” dan program “VISIT INDONESIA YEAR 2008”.

Terima Kasih.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Dewa Beratha

Gubernur Bali
-----

International Bali 10K 2008 adalah lomba lari berskala internasional yang memasuki tahun ke-2

dalam pelaksanannya mengusung tema "For UNITY" berkaitan dengan konsep :

Lomba lari sebagai salah satu agenda tahunan dari Ulang Tahun Provinsi Bali dan HUT

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

International Bali 10K sebagai sport tourism , atraksi wisata olah raga menarik, yang

menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata ke Bali

Lomba lari ini akan mengikutsertakan para atlet elit internasional, nasional, peserta umum dan

pelajar, sebagai sarana berlomba bagi para atlit Indonesia yang bertujuan mengukir prestasi

Program ini akan mengundang para duta besar/konsul negara sahabat, warga Negara asing,

sekolah internasional, dan tokoh masyarakat sebagai peserta dalam upaya mewujudkan

kebersamaan dan persaudaraan masyarakat dunia di Bali

Selain lomba lari, akan digelar hiburan rakyat berupa panggung musik, stand makanan, dan

product sampling stalls dari para pendukung event

Program ini akan diliput oleh media internasional dan nasional berkaitan dengan hadirnya para

pelari elit internasional.

International Bali 10K sudah mendapat pengakuan dari lembaga/badan atletik IAAF melalui

Pengurus Besar PASI (Indonesian Athletic Association).


goesdun

30-07-2008, 01:53 PM

http://bali10k.com/image/race_info.jpg

PENYELENGGARA

International Bali 10 merupakan program Pemerintah Propinsi Bali yang dilaksananakan oleh

Dinas Pariwisata Bali bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, PB PASI, Pengprov

PASI Bali dan Matahari Convex sebagai official event organizer.

WAKTU DAN TEMPAT

International Bali 10K 2008 akan diselenggarakan pada :

Hari : Minggu

Tanggal : 10 Agustus 2008

Waktu : 05.30 WITA

Titik start dan finish di Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar.

Rute Lari :

http://bali10k.com/image/route.jpg (http://bali10k.com/image/route_big.jpg)

Peserta
Peserta Lomba Lari International Bali 10K terbagi dalam 4 (empat) kategori :

A. Kelompok Elit Internasional Putra dan Putri

B. Kelompok Elit Nasional Putra dan Putri

C. Kelompok Umum (Mahasiswa, Karyawan, Anggota TNI, POLRI)

D. Kelompok Pelajar SMA dan sederajat, Putra dan Putri

Teknis Lomba

Usia minimal peserta pada saat perlombaan adalah 15 tahun sesuai dengan pembuktian identitas

(copy Akte Kelahiran atau Kartu pelajar)

Pos Minum akan disediakan pada Kilometer ke-5, serta Pos Guyur disediakan pada Kilometer

ke-7. Panitia menyiapkan pelayanan medis selama perlombaan berlangsung mulai dari lokasi

Start, sepanjang jalur lomba sampai dengan titik Finish.

Waktu tempuh jarak lomba dapat dilihat pada Alat pencatat waktu/jam besar (timer) yang

dipasang diatas kendaraan, yang mengambil posisi di depan pelari menghadap ke arah para

peserta.
Bagi para pemenang Lomba Lari International Bali 10K untuk setiap kategori akan menerima

hadiah uang tunai dengan nilai sebagaimana terlampir.

Peserta (kecuali atlet Elit) disarankan menggunakan kaos yang disediakan oleh panitia pada saat

pendaftaran. Semua peserta sudah harus menggunakan nomor dada yang disediakan oleh Panitia

pada saat tiba di lokasi lomba.

Peserta diwajibkan untuk registrasi ulang di pos Sekretariat sebelum menuju posisi Start.

Penandaan pada registrasi ulang ini menunjukkan keabsahan kepesertaan. Peserta bisa

didiskualifikasi bila mencapai garis Finish tanpa tanda registrasi ulang pada nomor dada.

Panitia menyediakan Hadiah Undian (Door Prize). Pembagiannya adalah melalui undian bukti

kehadiran di mana tertulis nomor registrasi sesuai nomor dada dan hanya bagi peserta yang

menyelesaikan lomba serta sampai pada titik Finish.

http://bali10k.com/image/contact_us.jpg

2008 International Bali 10K Comittee


Bali Government Tourism Office

Jl. S Parman, Niti Mandala Renon

Denpasar 80235 , Bali – Indonesia

Tlp. : +62 361 235 200 – 7806 200

Fax. : +62 361 235 200

email : info@bali10k.com

goesdun

30-07-2008, 02:01 PM

http://bali10k.com/image/hadiah.jpg Kelompok Elit Putra/Putri

Juara Hadiah

I US$ 4,000

II US$ 3,000

III US$ 2,000

IV US$ 1,000

V US$ 500

Kelompok Nasional Putra/Putri

Juara Hadiah

I Rp. 10,000,000

II Rp. 8,000,000

III Rp. 6,000,000

IV Rp. 4,000,000

V Rp. 2,000,000
Kelompok Umum Putra/Putri

Juara Hadiah

I Rp. 5,000,000

II Rp. 4,000,000

III Rp. 3,500,000

IV Rp. 2,500,000

V Rp. 2,000,000

VI Rp. 1,000,000

VII Rp. 750,000

VIII Rp. 500,000

IX Rp. 500,000

X Rp. 500,000

Kelompok Pelajar Putra/Putri

Juara Hadiah

I Rp. 3,000,000

II Rp. 2,000,000

III Rp. 1,500,000

IV Rp. 1,000,000

V Rp. 750,000

VI Rp. 500,000

VII Rp. 500,000


VIII Rp. 500,000

IX Rp. 500,000

X Rp. 250,000

goesdun

31-07-2008, 01:03 PM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/BOMBALI.gif

Sejumlah persiapan penting kini telah dimatangkan Kejati Bali menjelang pelaksanaan eksekusi

mati tiga terpidana Imam Samudra, Amrozy dan Ali Gufron (Muklas). Setelah mengutus tim

jaksa yang dipimpin IB Wiswantanu untuk mengecek lokasi ke Nusakambangan, Kejati Bali

kembali bergerak dengan menetapkan seorang rohaniwan untuk mendampingi para terpidana

bom Bali I.

Informasi di Kejati Bali menyebutkan, rohaniwan sebagai saksi saat pelaksanaan eksekusi

dipercayakan kepada pengurus MUI (Majelis Ulama Indonesia) Cilacap, Jawa Tengah. Ada

kemungkinan seorang ulama yang sering memberikan ceramah di LP Batu, Nusakambangan.

'Penunjukan rohaniwan sudah dikoordinasikan dengan instansi terkait,' sebut sumber yang tidak

mau disebutkan identitasnya.

Dikatakannya, saksi rohaniwan disesuaikan dengan agama terpidana. Bahkan, tiga jaksa

eksekutor dan jaksa pendamping pun dinyatakan sudah disiapkan. 'Jaksa eksekutor pada

prinsipnya hanya tinggal menunggu perintah Kejaksaan Agung saja, kapan saja berangkat ke

lokasi eksekusi sudah siap,' sebutnya.


Sementara itu, Tim Pembela Muslim (TPM) kembali melakukan upaya hukum. Kuasa hukum

Fachmi Bahmid menyatakan akan mengambil ancang-ancang untuk melancarkan langkah hukum

lanjutan jika eksekusi akhirnya dilakukan. 'Kami akan mengajukan uji material terhadap

pelaksanaan hukuman mati pada Mahkamah Konstitusi,' jelas Fahmi H Bachmid.

Baginya, uji material ini penting diajukan karena menganggap hukuman mati dengan cara

ditembak sangat menyiksa para terpidana. 'Dengan ditembak akan menimbulkan rasa

penyiksaan, karena kalau tidak mati, komandan regunya akan menembaki kepala terpidana,'

tandas Fahmi. Jika itu terjadi, lanjutnya, maka terpidana akan betul-betul merasakan penyiksaan.

(015)

source: BP

goesdun

31-07-2008, 02:28 PM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/1-BOM.gif

PBNU Minta Sesuai Hukum Indonesia

Ketua PBNU Hasyim Muzadi meminta eksekusi mati terhadap Amrozy cs. dilakukan sesuai

aturan hukum. Pelaksanaannya harus dengan cara ditembak mati, bukan dipancung atau

dipenggal kepalanya. Hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan tidak perlu

mengikuti keinginan perseorangan.

Hasyim menyatakannya di Jakarta, Rabu (30/7) kemarin, usai membuka International


Conference of Islamic Scholars (ICIS). Menurutnya, semua pihak harus menghormati hukum

yang berlaku, termasuk dalam pemberantasan terorisme. 'Kita sendiri yang mengusulkan

pemberantasan terorisme harus by law, bukan dengan by security. Jadi harus konsisten,' ujarnya.

Terkait dengan permintaan tim penasihat hukum Amrozy, Imam Samudra dan Muklas yang

menolak eksekusi itu, Hasyim menganggap sebagai hal yang lumrah. Sudah pasti semua

pengacara, termasuk Tim Pembela Muslim (TPM), akan melakukan pembelaan terbaik dan

maksimal bagi kliennya. Yang namanya pembela, sudah pasti membela kliennya. 'Pasti akan

bertentangan dan tidak selesai-selesai kalau dituruti,' jelasnya.

Dihubungi terpisah, anggota TPM Fahmi Bahmid menyatakan pihaknya akan mendatangi

Kejaksaan Agung pada Kamis (31/7) ini. upaya ini dilakukan untuk mencari kejelasan mengenai

kesimpangsiuran putusan penolakan Peninjauan Kembali (PK) kliennya tersebut. 'Surat itu

katanya hanya surat jawaban yang dikirim panitera MA ke PN Denpasar atas pertanyaan

mengenai eksekusi klien kami itu,' tuturnya.

Jika benar isinya berupa surat-suratan panitera dengan PN, lanjutnya, berarti bukan surat putusan

MA. Itu di luar konteks hukum. Yang berhak memutuskan PK itu adalah hakim agung MA

melalui surat putusan. Panitera tidak punya kewenangan menyangkut putusan hukum dan

eksekusi. Hingga saat ini TPM belum menerima surat putusan PK itu. 'Kami hanya ingin surat

putusan itu jelas,' ungkap Fahmi. (kmb3)

source: BP

goesdun
02-08-2008, 08:12 AM

Kendati bahasa-bahasa di Asia seperti Mandarin dan Jepang telah mulai mendunia, tetapi untuk

komunikasi antarbangsa, bahasa Inggris masih diperlukan di Asia. Untuk itu, pengajaran bahasa

Inggris di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi merupakan sesuatu

yang mutlak.

Demikian mengemuka dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Inggris se-Asia ke-6

(The 6 th Asia TEFL International Conference) di Sanur Paradize Plaza Hotel, Jumat (1/8)

kemarin. Kegiatan yang dibuka Sekjen Kemenko Kesra Susilo Indrayono ini dihadiri oleh

ratusan peserta dari sekitar 40 negara, termasuk para pakar bahasa.

Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Presiden TEFLIN Prof. Dr. Suwarsih Madya, Ph.D.

mengungkapkan, Konferensi ini antara lain membahas dampak globalisasi Asia pada ragam

bahasa Inggris dan tes profisiensi terkait. Juga menyangkut konsep yang berkenaan dengan

proses globalisasi Asia dengan kemungkinan terjadinya benturan budaya.

Sejumlah pembicara internasional dijadwalkan hadir dalam konferensi yang berlangsung sampai

Sabtu (2/8) ini. Pembicara itu di antaranya Karen Konneth dari Amerika Serikat, Jack Ricard dari

Australia, Thomas Farrell dari Kanada dan Melani Budianta dari Indonesia dan Jeremy Harmer

dari Inggris.

Yang menarik, serangkaian dengan konferensi ini digelar pula pameran buku Indonesia

khususnya tentang pembelajaran Bahasa Inggris. Juga diskusi yang menampilkan ratusan
pembicara dari 33 negara. Selain itu, Asia TEFL menyediakan travel grant bagi 30 peneliti

terbaik dalam bidang pembelajaran bahasa Inggris masing-masing 300 dolar AS. (056)

source: BP

goesdun

04-08-2008, 10:39 AM

KEGELISAHAN Desak Wedanaasih terhadap perkembangan seni tari yang lebih banyak

mementingkan suasana ingar bingar dan irama tari yang cepat mengetuk hatinya untuk

menciptakan tari Mahapuja. Ciptaannya ini mengedepankan suasana pelan dengan irama musik

yang mendayu. Kesederhanaan menjadi fokus dalam garapan seni ini, baik dalam gerak tarinya

ataupun pada irama musiknya.

"Saya ingin membuat tari yang mengedepankan konsep meditasi, sehingga penonton bisa

menikmati lebih konsentrasi dan dimaknai lebih ke dalam," kata alumnus STSI Denpasar ini.

Mahapuja, menurut Wedanaasih, digarap sebagai tarian doa yang ditampilkan di awal acara

sebagai ungkapan puji syukur ke hadapan sang Pencipta atas segala berkahNya.

"Gerak, kostum, iringan dan sinopsis yang diangkat sifatnya mengglobal, bukan mendominasi

pada satu seni tradisi yang ada. Ada paduan gerak modern, yoga dan gerak mudra yang memiliki

arti dan makna tertentu," papar ibu dua anak kelahiran Nusa Penida, 2 Juli 1967, yang sudah

mengumpulkan puluhan piagam penata tari, kostum dan tata rias ini.

Pendukung tari ini sembilan wanita yang melambangkan sembilan arah mata angin. Kostum

dominan berwarna hijau dan oranye. Hijau sebagai warna alam dan oranye merupakan warna
suci kedamaian. Iringan musiknya bernuansa spiritual, menggunakan gamelan semarandana

tujuh nada yang mendekati nada diatonis. Penggarap iringannya dipercayakan kepada I Ketut

Lanus, suami Wedanaasih.

Wedanaasih yakin, tari ini bisa dipentaskan untuk berbagai acara.

Misalnya, di situ bisa dimasukkan lagu-lagu rohani agama lain semisal Kristen atau Islam. Tari

ini beberapa kali dipentaskan, termasuk pada acara reuni Teater Mini Badung di Balai Budaya,

Gianyar, baru-baru ini. "Kami ingin masukan dari berbagai kalangan sehingga tari Mahapuja ini

betul-betul bisa mengglobal," harap Wedanaasih. *budarsana

source: BP

goesdun

05-08-2008, 09:24 AM

Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Remaja se-BaliDenpasar (Bali Post)

Untuk memotivasi kreativitas remaja terutama di bidang kesusastraan, Balai Bahasa Denpasar

bekerja sama dengan Kelompok Media Bali Post dan Bali TV, Senin (4/8) kemarin, menggelar

'Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Remaja se-Bali 2008'.

Bertempat di Wantilan Gedung Pers Bali K. Nadha, acara yang berlangsung hingga Selasa (5/8)

hari ini, diikuti 16 kelompok remaja berusia sekitar 13-19 tahun. Senin kemarin tampil tujuh

grup peserta, sisanya tampil Selasa hari ini.

Kepala Balai Bahasa Denpasar, Drs. C. Ruddyanto, M.A. mengatakan minat remaja untuk terjun

ke dunia sastra sebenarnya sangat besar, namun untuk itu diperlukan fasilitasi yang tepat agar
karya sastra tersebut bisa lebih diterima dan dimengerti remaja.

'Musik adalah media yang tepat untuk dipakai memfasilitasi pengenalan karya sastra pada remaja

mengingat musik sangat dekat dengan kaum muda. Kalau kita tidak terlalu ketat mendefinisikan

bahwa karya sastra haruslah karya yang serius, maka minat remaja akan semakin besar untuk

menerjuni dunia sastra. Dalam perjalanan waktu, mereka sendiri akan bisa menghasilkan karya

sastra yang sesungguhnya,' ujar Ruddyanto.

Ditambahkannya, jika tidak ada aral melintang, pemenang 'Festival Musikalisasi Puisi Remaja

se-Bali 2008' ini akan diikutsertakan pada perlombaan ke tingkat nasional pada Oktober

mendatang.

Para peserta festival ini membawakan dua buah puisi yaitu puisi karya Chairil Anwar 'Doa' yang

menjadi puisi wajib dan satu puisi pilihan. Ada 10 puisi karya sastrawan Bali yang menjadi

pilihan, yaitu 'Wana Kota' (karya Bawa Samar Gantang), 'Lelampahan' (Made Taro), 'Engsap'

(Ki Dusun), 'Idup lan Mati' (Sanggra), 'Peteng' (Tusti Eddy), 'Tuah' (Nyoman Manda), 'Patut'

(Rida), 'Lawat' (Pawanasutha), 'Barong Somi' (Adi Putra) dan 'Gending Buung' (Tatukung).

Pemenang sendiri akan ditentukan lewat sistem gugur. Nilai terbesar dari dewan juri menentukan

pemenang yang akan diumumkan pada akhir lomba hari ini. Dewan juri terdiri atas Kadek

Suardana, Gus Martin, dan Rahtut -- salah satu dari personel grup XXX. Secara sepintas, Gus

Martin memberi kesan, kualitas peserta pada lomba kali ini agak kurang menggembirakan. Pada

sebagian peserta yang sudah tampil Senin kemarin, katanya, sedikit yang tampil dengan kualitas
memadai.

'Agak berbeda dengan tahun-tahun terdahulu. Kali ini, kelemahan utama peserta terletak pada

melesetnya tafsir mereka atas puisi yang dibawakan. Mereka rata-rata terjerumus hanya

menyanyi sebagaimana umumnya, tidak ada pendalaman, tidak memberi jiwa pada puisi yang

dibawakan,' ujar Gus Martin yang sudah beberapa kali menjadi juri lomba sejenis ini. (kmb24)

goesdun

06-08-2008, 03:54 PM

Penyucian Diri Peninggalan Jawa Kuno

FILOSOFI masyarakat Jawa kuno menyebutkan manusia lahir membawa berbagai kekotoran

yang melekat secara lahir dan batin. Kekotoran ini yang membuat manusia menemui penderitaan

dalam hidupnya. Banyak yang percaya, kekotoran ini sangat berpengaruh dalam proses

kehidupan seseorang. Secara lahir, kekotoran manusia diwujudkan banyaknya penyakit yang

menggerogoti badan kasar. Sedang batiniah, kekotoran ini terlihat dari penderitaan dan

kesengsaraan dalam hidup.

Meski kekotoran ini adalah pembawaan sejak lahir, masyarakat Jawa Kuno yang menganut

filosofi kejawen yang identik dengan ajaran Hindu Kuno meyakini segala kekotoran yang

melekat itu bisa dihilangkan. Bahkan, masyarakat Jawa percaya kekotoran bisa dijadikan

tonggak menuju kehidupan yang lebih baik dan bebas dari segala malapetaka. Mereka juga

percaya ada ritual khusus yang mampu membersihkan segala kekotoran tersebut.
Dari keyakinan itulah muncul ritual ruwatan wayang purwo. Ritual ini menjadi salah satu prosesi

raja sebelum naik tahta. Tradisi ini juga berlangsung turun temurun di kalangan keturunan raja.

Seiring perkembangan zaman, ritual ruwatan menjadi tradisi yang wajib dilakukan bagi

masyarakat Jawa. Ruwatan wayang purwo berasal dari tiga suku kata. Ruwatan artinya ruwat

atau penyucian. Wayang adalah simbol yang mengisahkan perjalanan hidup manusia. Sedang

Purwo diartikan sebagai bumi Jawa. Ruwatan wayang purwo berarti proses penyucian diri

melalui tradisi wayang peninggalan tanah Jawa.

Dilihat dari artinya, ruwatan mengandung makna mendalam. Intinya, ritual ini bertujuan

membersihkan segala kekotoran lahir batin yang dibawa manusia sejak lahir. Selanjutnya,

manusia akan dijauhkan dari nasib sial dan segala bahaya yang sudah digariskan. 'Dalam bahasa

Jawa kuno ritual ini dikenal dengan murwa kala yakni membersihkan segala sengkala atau

pengaruh buruk,' kata Ki Sarjono, dalang senior asal Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam filosofi Jawa dikenal dua proses penyucian. Secara agama dan tradisi adat. Secara adat ini

masyarakat Jawa diwajibkan menggelar ruwatan melalui wayang purwo. Ritual ini dipimpin oleh

seorang dalang sebagai simbol dan perwakilan dari orang suci. Acaranya diawali dengan

pementasan wayang kulit Jawa mengisahkan lahirnya batara kala simbol raksasa dan kejahatan.

Lalu, murwo kolo atau menghilangkan pengaruh buruk. Prosesi ini adalah ritual inti. Peserta

akan bersimpuh di hadapan dalang dan meminta berkah keselamatan yang disimbulkan

pemotongan rambut. Ini sebagai tanda hilangnya pengaruh buruk.


Selama ritual sesajen dan ubo rampe yang digunakan seluruhnya murni budaya Jawa. Isinya, tirta

sembilan mata air, berbagai peralatan dapur dan sesajen lainnya. Seluruh perlengkapan ini

sebagai saksi dari kegiatan ritual. Acara diakhiri dengan pelarungan sesaji dan potongan rambut

ke laut. Ini simbol hilangnya pengaruh buruk yang dibawa sejak lahir.

Idealnya ada lima jenis kelahiran yang wajib menjalani ruwatan. Masing-masing, putra semata

wayang (ontang-anting), dua putra (uger-uger lawang), dua putri (uger-uger lawang), satu putri

diapit dua putra (sendang kapit pancuran) atau sebaliknya, lima putra (pendowo limo) dan lima

putri (pendowo ngayuni). 'Mereka yang lahir seperti ini harus diruwat dalam hidupnya. Jika tidak

akan menanggung beban bahaya dalam hidupnya,' tutur Ki Sarjono. Ruwatan tidak mengenal

batasan umur dan status sosial. Artinya, kalangan apapun wajib dan diperbolehkan mengikuti

ritual kuno ini. Mereka yang mengikuti ruwatan akan dibebaskan dari sengkala atau mara bahaya

yang dibawa sejak lahir. Ritual ini secara Hindu dikenal sebagai proses prayascita atau

penyucian.

Terkait dengan upacara ruwatan ini, Radio Fajar Banyuwangi yang juga merupakan media

kelompok media Bali Post, akan menggelar acara serupa di Gedung Pers Bali Ketut Nadha.

Acaranya akan berlangsung Sabtu (9/8) mulai pukul 19.00-24.00 wita. (udi)

source: BP

goesdun

06-08-2008, 03:55 PM

Teater Angin Rebut Posisi Pertama


Teater Angin dari SMA 1 Denpasar akhirnya berhak mendapat gelar juara pertama dalam

Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Remaja se-Bali 2008 yang dilaksanakan dari Senin (4/8)

hingga Selasa (5/8) kemarin di Wantilan Gedung Pers K. Nadha.

Acara yang berlangsung atas kerja sama Balai Bahasa Denpasar, Kelompok Media Bali Post dan

Bali TV ini juga menentukan Teater Tiga SMA 3 Denpasar sebagai juara II dan Teater Wong

Kutus dari SMA 8 Denpasar sebagai juara III. Sementara itu, juara harapan I, II, dan III masing-

masing direbut oleh Teater Blabar SMA 4 Denpasar, Teater Antariksa SMA 7 Denpasar dan

Teater Galang Kangin SMA 4 Singaraja.

Selain berhak mendapatkan penghargaan, piala dan uang tunai, Teater Angin sebagai juara I juga

berhak mewakili Bali ke perlombaan tingkat Nasional. 'Jika tidak ada halangan, juara I akan

mewakili Bali dalam festival musikalisasi puisi tingkat remaja nasional pada bulan Oktober

mendatang,' ujar Ketua Panitia Dra. Ni Wayan Aryani, M.Hum. kepada Bali Post, Selasa (5/8)

kemarin.

Kategori juara, menurut Aryani, dinilai berdasarkan kemampuan peserta untuk menuangkan

ekspresi puisi ke dalam musik. 'Mereka dinilai dari seberapa dalam menyampaikan dan

mengekspresikan puisi lewat musik. Selain itu juga dinilai perpaduan dan penjiwaan puisi ke

dalam musik,' ujar Aryani.

Seperti yang dikatakan Kepala Balai Bahasa Denpasar Drs. C. Ruddyanto, M.A. saat membuka

acara, para peserta harus dapat menggabungkan dua bahasa dalam perlombaan tersebut yaitu
bahasa yang konvensional atau bahasa yang hanya dapat dimengerti oleh beberapa orang saja

dan bahasa universal atau bahasa yang dapat dipahami oleh semua orang.

'Jadi bagaimana mereka bisa mengartikan puisi yang memakai bahasa konvensional lewat musik

yang merupakan media universal,' ujar Ruddyanto. Para peserta diharapkan mencoba

menafsirkan karya sastra tersebut lewat musik sehingga dapat dimengerti semua orang.

Harapan ke depan, kegiatan Festival Musikalisasi Tingkat Remaja se-Bali ini dapat dilaksanakan

setiap tahun. 'Apalagi setiap tahun akan diadakan lomba tingkat nasional, jadi berharap sekali

perlombaan serupa di Propinsi Bali dapat dilakukan setiap tahun,' ujar Aryani.

Beberapa Kelemahan

Para peserta festival ini membawakan dua buah puisi yaitu puisi karya Chairil Anwar 'Doa' yang

menjadi puisi wajib dan satu puisi pilihan. Ada 10 puisi karya sastrawan Bali yang menjadi

pilihan, yaitu 'Wana Kota' (karya Bawa Samar Gantang), 'Lelampahan' (Made Taro), 'Engsap'

(Ki Dusun), 'Idup lan Mati' (Sanggra), 'Peteng' (Tusti Eddy), 'Tuah' (Nyoman Manda), 'Patut'

(Rida), 'Lawat' (Pawanasutha), 'Barong Somi' (Adi Putra) dan 'Gending Buung' (Tatukung).

Pemenang sendiri ditentukan lewat sistem gugur. Nilai terbesar dari dewan juri menentukan

pemenang yang akan diumumkan pada akhir lomba. Dewan juri terdiri atas Kadek Suardana,

Gus Martin, dan Rahtut -- salah satu dari personel grup XXX. Menjelang pengumuman juara,

para juri sempat menyampaikan beberapa poin kesan atas penilaian mereka terhadap para peserta
secara umum.

Disebutkan, kelemahan hampir semua peserta terletak pada upaya kolaborasi yang tidak pas.

Dalam upaya mengolaborasikan antara puisi dan musik, puisi lebih cenderung diabaikan atau

dikalahkan. Pengabaian ini juga terjadi pada pemilihan nada untuk suatu tema puisi. 'Beberapa

peserta juga mengabaikan penampilan mereka. Ini kan pertunjukan, mereka kok tampil

seadanya,' ujar Kadek Suardana. (kmb24/016)

Peserta Festival

* Sanggar Kirana SMA 6 Denpasar

* Teater Tiga SMA 3 Denpasar

* Teater Trisma SMA 3 Denpasar

* Teater Autentik SMPK Santo Yoseph Dps.

* Teater Blabar SMA 4 Denpasar

* Teater Topeng SMA 2 Denpasar

* Teater Antariksa SMA 7 Denpasar

* Teater Angin SMA 1 Denpasar

* Teater Wong Kutus SMA 8 Denpasar

* SMP 1 Melaya Jembrana

* Teater Galang Kangin SMA 4 Singaraja

* Komunitas Fajar

* Sanggar Sastra Remaja Tabanan


source: BP

goesdun

07-08-2008, 01:39 PM

Menkum dan HAM Andi Matalatta menyatakan eksekusi mati terhadap Amrozy, Imam Samudra

dan Muklas harus tetap dilakukan. Pengajuan uji material (judicial review) yang diajukan tim

penasihat hukumnya atas UU Nomor 2/Pnps/Tahun 1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana

Mati, tidak bisa menunda pelaksanaan eksekusi mati mereka.

Penegasan Andi Matalatta, Rabu (6/8) kemarin, terkait pengajuan uji material kepada Mahkamah

Konstitusi (MK). Kata dia, eksekusi mati hanya bisa ditunda, kalau para terpidana itu

mengajukan upaya hukum berupa kasasi, peninjauan kembali (PK) dan grasi. Tetapi dua upaya

hukum lanjutan itu sudah ditempuh. Sedangkan untuk grasi, mereka jelas-jelas takkan

melakukannya. Alasannya, manusia -- dalam masalah ini terkait dengan kebijakan dari presiden

-- tidak memiliki hak untuk memberikan ampunan. Hak istimewa itu hanya dimiliki Tuhan.

'Judicial review yang diajukan TPM (Tim Pembela Muslim - red) itu bukan bentuk dari upaya

hukum. Itu berkaitan dengan hak konstitusi sebagai warga negara. Jadi, tidak bisa menunda

eksekusi mati Amrozi cs,' tegas Menkum.

Menurut Andi, pembuat UU hukuman mati dinilai penting, mengingat hukuman itu terdapat

dalam UU. Penerapan hukuman bagi terpidana mati tidak berarti hukuman tersebut tidak

berperikemanusiaan. 'Membunuh juga tidak berperikemanusiaan. Pasang bom di tengah orang-


orang pesta juga tidak berperikemanusiaan. Justru dengan hukuman mati itu, negara bisa

melindungi nyawa warganya,' tandas kader senior Partai Golkar ini.

Dalam kesempatan terpisah, anggota TPM Wirawan Adnan mengakui permohonan uji material

itu diharapkan cukup ampuh untuk menunda eksekusi mati kliennya. UU yang dikeluarkan era

Presiden Soekarno itu tengah dipermasalahkan, sehingga eksekusi mati dengan cara ditembak

tersebut tidak lagi legitimate. (kmb3)

source: BP

aQuana

07-08-2008, 02:14 PM

waw beli goesdun rancak tenan :D (campur2 nih bahasanya.. :D )

btw, salam kenal yah untuk semua member IF yg berdomisili di Bali ;;)

kenalkan, nama saya Lili Nugroho Dipura sekarang sih masih jd org bandung, tp nanti tanggal 10

saya udah meluncur ke Bali untuk mencari ilmu disana alias kuliah ;;)

oleh karena itu, mohon bimbingannya yah dari teman2 yg ada di Bali ;;)

(sok resmi bgt yak gw! :D )


pokoknya intinya, MERDEKA!! :D
dan salam kenal ;))
goesdun

07-08-2008, 02:18 PM

Denpasar (ANTARA News) - Aktivis lingkungan yang pernah menjabat Wakil Presiden

Amerika Serikat Al Gore, tengah diupayakan bisa hadir pada pemilihan "Miss Indonesia Earth

2008" di panggung terbuka Arda Candra, Taman Budaya Denpasar, 9 Agustus mendatang.

"Berbagai pihak tengah mengupayakan kehadiran Al Gore. Kita tentu sangat berharap tokoh

yang banyak mengkampanyekan masalah perubahan iklim itu bisa datang," kata Direktur

Eksekutif Bali Hotels Association (BHA) Djinaldi Gosana, sebagai salah satu pihak pendukung

final pemilihan "putri bumi" tersebut di Denpasar, Kamis.

Kehadiran Albert Arnold Gore Jr, diharapkan akan membuat pemilihan "putri bumi" dari

Indonesia yang diikuti sejumlah finalis yang kini sudah berada dalam tahap karantina tersebut

akan bisa lebih bergaung.

Kedatangan tokoh kelahiran 31 Maret 1948 di Washington DC, peraih penghargaan perdamaian

Nobel pada 12 Oktober 2007 itu, selain akan dapat menyemangati penanganan lingkungan,

diharapkan juga mampu mengingatkan dunia terhadap kepariwisataan Bali sebagai pulau wisata

terbaik.

Menurut Djinaldi, jika Al Gore dapat memastikan kehadirannya, maka pasar wisata dunia akan

serta merta memusatkan perhatiannya ke Bali dan dipastikan akan berdampak pada peningkatan

signifikan kunjungan wisatawan mancanegara.


Para finalis "Miss Indonesia Earth 2008" yang proses pendaftarannya berakhir pada 14 Juli 2008

dengan sejumlah persyaratan, di antaranya peduli lingkungan hidup dan wisata alam tersebut,

telah lolos tahapan audisi di Jakarta dan seleksi di Bogor.

Salah satu yang terpilih dari lima pemenang, nantinya wajib menjalankan tugas secara penuh

dalam seluruh program selama 15 bulan yang ditetapkan oleh Yayasan Bumi Indonesia melalui

kontrak. (*)

goesdun

07-08-2008, 02:26 PM

waw beli goesdun rancak tenan :D (campur2 nih bahasanya.. :D )

btw, salam kenal yah untuk semua member IF yg berdomisili di Bali ;;)

kenalkan, nama saya Lili Nugroho Dipura sekarang sih masih jd org bandung, tp nanti tanggal 10

saya udah meluncur ke Bali untuk mencari ilmu disana alias kuliah ;;)

oleh karena itu, mohon bimbingannya yah dari teman2 yg ada di Bali ;;)

(sok resmi bgt yak gw! :D )

pokoknya intinya, MERDEKA!! :D

..... dan salam kenal ;))


salam kenal juga... banyak juga orang Bali cari ilmu ke Bandung.

Demikianlah ilmu pengetahuan, mesti dikejar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-

masing. SUKSES !

aQuana

07-08-2008, 02:47 PM

salam kenal juga... banyak juga orang Bali cari ilmu ke Bandung.

Demikianlah ilmu pengetahuan, mesti dikejar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-

masing. SUKSES !

iy mas goes, memang benar pepatah itu.

"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina" ;))

btw mas goes (aduh gak enak bgt manggilnya nih mas :D . kalo boleh tau nama asli mas

siapa? :> . biar lebih enak manggilnya :D) di bali itu banyak organisasi2 gtu kan yah mas?

semacam greenpeace, walhi, dll.

nah, mas tau gak alamat2 organisasi2 semacam itu di bali? rencananya saya mau ikutan nih

mas :>

makasih yah mas :)


goesdun

07-08-2008, 03:17 PM

iy mas goes, memang benar pepatah itu.

"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina" ;))

btw mas goes (aduh gak enak bgt manggilnya nih mas :D . kalo boleh tau nama asli mas

siapa? :> . biar lebih enak manggilnya :D) di bali itu banyak organisasi2 gtu kan yah mas?

semacam greenpeace, walhi, dll.

nah, mas tau gak alamat2 organisasi2 semacam itu di bali? rencananya saya mau ikutan nih

mas :>

makasih yah mas :)

Panggil saja goesdun.

Dari organisasi jaman purba (subak) sampai organisasi modern dan termasuk yang

memperjuangkan linkungan seperti Wahana Linggkungan Hidup Indonesia & Greenpeace ada di

Bali, saya kurang tahu alamatnya.

Terlebih Greenpeace saat ini sudah digandeng oleh Asosiasi Hotel.

Untuk hotel yang dibangun untuk setiap satu kamarnya diwajibkan menanam 10 pohon pada

suatu area yang ditentukan dan dikelola oleh masyarakat setempat, tentu biaya pemeliharaan

ditanggung hotel.
aQuana

07-08-2008, 04:07 PM

Panggil saja goesdun.

Dari organisasi jaman purba (subak) sampai organisasi modern dan termasuk yang

memperjuangkan linkungan seperti Wahana Linggkungan Hidup Indonesia & Greenpeace ada di

Bali, saya kurang tahu alamatnya.

Terlebih Greenpeace saat ini sudah digandeng oleh Asosiasi Hotel.

Untuk hotel yang dibangun untuk setiap satu kamarnya diwajibkan menanam 10 pohon pada

suatu area yang ditentukan dan dikelola oleh masyarakat setempat, tentu biaya pemeliharaan

ditanggung hotel.

ok mas goesdun ;)

sep! memang harus begitu sekarang, berbasis lingkungan :>

saya mendukung bgt tuh mas sama Greenpeace /no1

goesdun

08-08-2008, 10:09 AM

Jumat, 08 Agustus 2008

Forecast Denpasar* 24-29 C dan BERAWAN


BMG Ingatkan Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia

BMG mengingatkan bahaya gelombang laut di atas empat meter di perairan Indonesia sepanjang

Jumat, dan gelombang itu berbahaya bagi semua jenis kapal.

Menurut BMG, gelombang tinggi itu berpeluang terjadi di perairan utara Aceh, Laut Andaman,

Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Sulawesi, perairan Bau-

Bau, Laut Timor, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Gelombang yang tingginya berkisar 3,0-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung

dan Bengkulu, perairan selatan Jawa hingga NTT, Laut Jawa bagian barat, Laut Flores, Laut

Sawu, perairan Kepulauan Aru.

Sedang tinggi gelombang di Selat Sunda bagian barat daya sepanjang Jumat berkisar 2,0 - 3,0

meter. (*)

INFO: Bali Berpotensi Hadapi Pergeseran Pondasi Ekonomi

Pembangunan ekonomi Bali pada masa mendatang berpotensi menghadapi pergeseran pondasi

ekonomi, baik secara internal maupun eksternal. Perubahan eksternal ketahanan ekonomi ini

dikondisikan oleh risiko globalisasi sedangkan secara internal akibat penerapan otonomi daerah

yang berimplikasi pada kebijakan daerah dan makin menyusutnya tenaga kerja di sektor
pertanian.

Demikian ditegaskan pakar ekonomi Prof. Dr. I Nyoman Erawan, S.E. saat seminar Kilas Balik

Perjuangan Rakyat Bali dalam Konteks Otonomi Daerah di Monumen Perjuangan Rakyat Bali,

Kamis (7/8) kemarin. Perekonomian Bali yang selama bertahun-tahun mengandalkan kekuatan

sektor pariwisata diakui memiliki dampak yang signifikan. Namun, kemajuan ini tak diimbangi

dengan kemajuan di sektor industri kecil dan optimalisasi pengelolaan pertanian. Bahkan,

kemajuan di sektor ini telah memicu terjadinya gesekan serius pada ketersediaan lahan pertanian.

Guru besar Unud ini memprediksi ketimpangan pembangunan antara kabupaten/kota di Bali juga

akan makin tajam. Migrasi warga pedesaan ke kota akan membuat persaingan perebutan peluang

kerja. Kondisi ini pada gilirannya memicu pengangguran. Saat ini, kata dia, Kabupaten

Karangasem dan Buleleng cenderung mengalami penurunan pertumbuhan.

Perubahan pondasi ekonomi juga dikondisikan oleh pergeseran kesempatan kerja yang ditandai

dengan makin menurunnya angkatan kerja di sektor pertanian. Di kabupaten/kota di Bali,

pergeseran angkatan kerja ini telah memicu angka pengangguran yang tinggi. 'Pergeseran

angkatan kerja ini berdampak pada pengalihan lahan pertanian ke nonpertanian. 'Kini angka

kepemilikan lahan pertanian di Bali relatif kecil sekitar 0.30 ha. Angka ini diprediksi akan terus

menyusut akibat kebijakan pengelolaan tata ruang tak lagi berpihak pada penyelamatan

lingkungan melainkan pada pendekatan investasi,' tegasnya.

Pembicara lainnya Prof. Dr. I Gde Parimarta, M.A. pada kesempatan ini lebih banyak mengulas
otonomi khusus dari kajian historis. Otonomi sebenarnya sudah diterapkan di Bali sejak zaman

kerajaan Gelgel. Ia menilai otonomi khusus yang dimunculkan kali ini dominan dilatari

kepentingan sosial politik dan ekonomi. Hal ini terjadi karena orang Bali merasa kurang aman

atas pembangunan pariwisata yang kian pesat yang pada gilirannya memicu tingginya kehadiran

penduduk pendatang. 'Pertumbuhan di sektor ini telah memicu kecemburuan sosial dan

memposisikan petani Bali sebagai pihak yang tersudut dengan terjadinya alih fungsi lahan,'

ujarnya. Sedangkan Prof. Dr. Wayan Dibia pada kesempatan ini lebih banyak membahas

kekuatan seni tradisional sebagai spirit kebudayaan Bali. (044)

source: BP

goesdun

11-08-2008, 04:20 PM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/kartun.gif

BAGAIMANA jika bumi ini kehilangan air, kemudian tanah di sepanjang pemandangan menjadi

retak? Beragam fenomena bisa direka-reka. Salah satunya, di permukaan hamparan tanah retak

seperti itu, bisa saja teronggok rangka perahu. Sebuah pemandangan yang cukup bikin hati jadi

perih dan memilukan.

Fenomena tersebut dituangkan oleh kartunis Ubiratan Nazareno. Karya kartunis asal Brazil ini,

setidaknya, memberi gambaran menohok perihal persoalan global yang amat serius saat ini --

kerusakan hingga pencemaran alam lingkungan.

Kartun yang cukup menggelitik tersebut sekaligus sebagai salah satu karya yang kini dipamerkan

bersama puluhan karya lainnya di pameran kartun bertema "Going Green" yang digelar di Sanur.
Inilah pameran yang digelar Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) setelah sukses

menyelenggarakan beberapa kali pameran kartun bertaraf internasional tiap tahun di Bali.

Tahun ini, pameran kartun yang juga bertaraf internasional ini digelar serangkaian acara Sanur

Village Festival 2008 (SVF 2008). Menurut Ketua Pakarti Jango Pramartha dan Ketua Panitia

SVF 2008 IB Sidharta Putra, pameran ini melibatkan 120 kartunis dari 43 negara. Tema "Going

Green" yang diangkat merupakan akumulasi dari suatu keprihatinan di mata para kartunis dunia

tentang keadaan bumi pada masa kini yang makin tahun makin memanas akibat efek dari

pemanasan global.

Pameran ini diharapkan menjadi salah satu usaha penyampaian informasi tentang betapa

mengerikan bumi pada situasi yang makin terpuruk akibat ulah manusia jika manusia tidak

segera sepakat untuk mengadakan usaha perbaikan. "Walaupun kami sadar hal ini sangat sulit,"

papar Jango.

Hal itu, lanjut Jango, mengingat perubahan iklim kini tidak saja terjadi akibat penebangan pohon

yang semena-mena dan pembuangan limbah yang tidak terorganisir, tapi justru akibat kebutuhan

manusia sehari-hari yang rasanya tidak mungkin untuk ditinggalkan. "Seperti polusi asap

kendaraan, pemakaian bahan bakar untuk listrik, pemakaian kayu untuk kertas, dan sebagainya,"

kata Jango.

Dari pameran ini, tegas Janggo, diharapkan dengan media pesan berupa gambar, bahasa yang

diyakini lebih mudah dipahami oleh semua umat manusia sedikitnya memberikan gambaran apa
yang saat ini terjadi. "Paling tidak, ada keinginan dari kita semua untuk sedikitnya sadar akan

apa yang kita perbuat selalu meninggalkan akibat," katanya.

Banyak Negara

Pameran puluhan kartunis dari puluhan negara ini merupakan suatu prestasi tersendiri. Sebab,

pameran kartun (di Indonesia) ini paling banyak melibatkan negara setelah pameran yang tercatat

di Museum Rekor Indonesia -- "Canda Laga Manca Negara 1987" di Semarang yang melibatkan

37 negara.

Negara-negara yang terlibat dalam pameran kartun "Going Green" di Sanur adalah Argentina,

Armenia, Australia, Azerbaijan, Belgia, Brazil Bulgaria, Burma, China, Colombia, Costa Rica,

Czech, Mesir, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Belanda, Iran, Irlandia, Lebanon,

Macedonia, Malaysia, Mongolia, Maroko, Peru, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia,

Slovakia, Korea Selatan, Spanyol, Sudan, Syria, Thailand, Turki, Ukraina, Amerika Serikat,

Uzbekistan, Venezuela dan Indonesia.

Beberapa hal yang perlu dicatat dari penyelenggaraan pameran ini adalah turut sertanya beberapa

kartunis yang memiliki prestasi dunia. Sebutlah seperti Glen Lelievre dari Australia yang lebih

dikenal sebagai pembuat cover majalah New Yorker dan MAD di Amerika. Lalu, ada Jitet

Koestana, kartunis Indonesia yang memiliki prestasi terbanyak dalam kejuaraan kartun tingkat

internasional. Juga keikut-sertaan empat kartunis wanita, termasuk di antaranya kartunis muda

Indonesia Titik Dwi Hermawati.


Tanah Retak

Dari keseluruhan karya kartun yang dipamerkan, fenomena tanah retak tampaknya menjadi

"pemandangan" favorit yang diangkat para kartunis. Sebutlah setelah karya Ubiratan Nazareno

dari Brazil tadi, ada karya Yang Xiang Yu (China) yang menampilkan botol berprangko di atas

tanah retak. Sebuah karya yang cukup simbolistik. Pun pada karya Nizar Outhman (Lebanon),

ada onta dan orang memancing di hamparan tanah retak.

Di samping tanah retak, penggambaran umum perihal kerusakan alam penampilan hamparan

tanah dengan sejumlah pohon yang ditebang. Sejumlah kartunis -- secara "seragam" --

menampilkan karya seperti ini. Sebutlah karya Hao Yanpeng (China) yang bertutur tentang

seseorang (penebang pohon?) yang memandangi sangkar berisi foto burung. Lalu, pada karya

Shahram Rezaei (Iran), sang penebang tidak saja telah menghabisi pohon-pohon, juga membabat

kaki gajah yang mirip batang pohon. Ada pula sekelompok orang mengamankan sebatang pohon

ke dalam lemari besi sebagaimana dibuat Pavlik Vladimir (Slovakia).

Hampir semua karya para kartunis di pameran ini menohok dan menusuk, dengan tanpa

kehilangan rasa humornya. Ternyata, dalam menyampaikan idiom-idiomnya, masing-masing

kartunis -- dari negara manapun ia berasal -- tidak jauh berbeda. Semua punya keprihatinan yang

sama, tapi pengungkapannya tidaklah dalam berlarut dalam suasana bersedih-sedih. Mereka

tetaplah dalam koridor esensi kartun yang paling dasariah -- melucu. Yang jelas, Menurut Jango,

terselenggaranya pameran ini merupakan kebanggaan bagi Pakarti yang telah membuka
hubungan kerja sama yang baik dengan para kartunis dunia. "Semoga hubungan ini tetap terbina

dan tidak saja hanya pada bidang kreativitas kartun, tapi merupakan hubungan baik antarnegara

secara umum," katanya. Pun istimewanya kali ini, semua kartunis mengkritisi alam dan

mengumandangkannya ke seluruh dunia, dari Bali. * gus martin

source: BP

goesdun

12-08-2008, 02:34 PM

Selasa, 12 Agustus 2008

Forecast Denpasar* 24-28 C dan BERAWAN

INFO : Amrozy Tetap Dieksekusi Sebelum Puasa

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/BOMBALI.gif

Keragu-raguan masyarakat atas keseriusan Kejaksaan Agung melakukan eksekusi terhadap

terpidana bom Bali I Amrozy cs. ditanggapi Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum)

Abdul Hakim Ritonga. Ia memastikan pelaksanaan eksekusi terhadap Amrozy dkk. tetap akan

dilakukan sebelum bulan puasa mendatang.

Ia juga mengatakan mengenai Amrozy yang melakukan uji materi Undang-undang (UU) Nomor

2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Eksekusi ke Mahkamah Konstitusi (MK), tidak

mempengaruhi dengan pelaksanaan eksekusi mati. 'Uji materi itu tidak ada hubungan dengan

eksekusi,' katanya, Senin (11/8) kemarin.


Selain memastikan pelaksanaan eksekusi itu, ia juga membantah Kejaksaan Agung (Kejakgung)

mempersulit keluarga terpidana mati Bom Bali I Amrozy yang akan menjenguk. 'Tidak ada yang

dipersulit,' kata Abdul Hakim Ritonga.

Sebelumnya dilaporkan, keluarga Amrozy dkk. mengeluhkan kesulitan untuk dapat menjenguk

ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan. Menurut Ritonga, untuk menjenguk

keluarga di LP Nusakambangan, keluarga Amrozy dapat mengurus permohonan kepada dirinya.

'Saya setuju keluarga Amrozy untuk menjenguk, tetapi tetap harus mengikuti ketentuan dari LP

Nusakambangan,' katanya. (kmb4/ant)

source: BP

goesdun

13-08-2008, 01:04 PM

Rabu, 13 Agustus 2008

Forecast Denpasar* 24-28 C dan BERAWAN

INFO> Hendarman: Tak Ada Masalah, Tinggal Dilaksanakan

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/BOMBALI.gif

Meski tidak setuju dengan langkah Kejaksaan Agung untuk segera mengeksekusi para terpidana

mati bom Bali I, Tim Pembela Muslim (TPM) pasrah dengan rencana ini. Padahal, tim pembela

Amrozy cs. itu hingga kini mengaku belum juga menerima salinan putusan Mahkamah Agung

(MA) yang menolak permohonan peninjauan kembali (PK) tersebut.


Demikian dikatakan anggota TPM Fahmi Bahmid kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/8)

kemarin. Jika diberikan pilihan, menurutnya, pihaknya akan meminta Kejaksaan Agung untuk

menundanya hingga salinan putusan PK diterima. Diharapkan pula, pelaksanaan eksekusi

dilakukan setelah adanya putusan uji material (judicial review) atas UU Nomor 2/PNPS/Tahun

1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati.

'Silakan saja kalau memang ingin mengeksekusi mati Amrozy, Imam Samudra dan Muklas.

Kami hanya minta kejaksaan memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. Biar masyarakat yang

menilai perbedaan antara surat putusan MA dengan surat biasa yang dibuat panitera,' ujar Fahmi.

Namun, lanjutnya, TPM tetap berpendirian dasar hukum pelaksanaan eksekusi Amrozy cs. itu

melanggar hukum. 'Pasalnya, sampai sekarang berkas putusan majelis hakim tentang PK itu

tidak pernah diterima TPM. Jadi, eksekusi itu hanya didasari kekuasaan, bukan hukum. Padahal,

semua itu menyangkut persoalan hidup-mati seseorang,' tandasnya.

Diungkapkan, TPM tetap takkan tinggal diam. Pihaknya akan menempuh upaya hukum lain,

setelah eksekusi terhadap Amrozy cs. ini dilakukan. Untuk sementara ini, tidak adanya aksi

hukum dari TPM, karena merasa masih perlu menunggu kejelasan perlakuan hukum kliennya ini.

'Prinsipnya, eksekusi baru bisa dilakukan setelah ada surat putusan penolakan PK dari MA,'

tandas Fahmi.
Beri Izin

Dalam kesempatan terpisah, Jaksa Agung Hendarman Supandji mengatakan segera memberi izin

kepada pihak keluarga dan pengacara untuk menjenguk Amrozy cs. di LP Batu Nusakambangan,

Cilacap, Jawa Tengah. Namun, semua itu harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pihak

LP setempat sebagai tuan rumah.

'Siapa bilang Kejaksaan Agung mempersulit? Nanti saya izinkan, kalau LP-nya sudah menerima.

Tidak ada wewenang kejaksaan untuk mempersulit kunjungan terpidana. Nanti, pasti saya kasih

izin,' kata Hendarman.

Terkait dengan persiapan pelaksanaan ekskusi Amrozy cs., diungkapkan Jaksa Agung, segala

prosedur pra-eksekusi hampir rampung. Pelaksanaannya tetap harus menunggu setelah semua

formalitasnya terpenuhi. 'Tidak ada masalah. Tinggal pelaksanaan eksekusi,' ujarnya. (kmb3)

source: BP

goesdun

15-08-2008, 05:47 PM

Ciptakan Program 'Peradnya Virus Cleaner'

Satu lagi siswa SMAN 4 Denpasar unjuk prestasi di tingkat Nasional dan akan berlaga di

kawasan Asia Pasifik. Namanya IB Putu Peradnya Dinata, siswa kelas III. Setelah sukses
menggondol penghargaan Indonesian ICT Award (INAICTA) 2008, siswa berumur 16 tahun ini

akan mengikuti kompetisi di kawasan Asia Pasifik untuk memperebutkan Asia Pacific ICT

Award (APICTA) 2008.

Dihubungi Bali Post Kamis (14/8) kemarin, Peradnya mengatakan dalam ajang INAICTA,

pihaknya mengirimkan dua program komputer yaitu 'Peradnya Virus Cleaner' dan 'Peradnya

Steganography'. Setelah melalui tahapan seleksi dan presentasi 26 Juli 2008, kedua program itu

masuk nominasi. Kompetisi itu diikuti sejumlah peserta dari seluruh Indonesia. Dari sekian

produk yang ditampilkan para peserta, panitia menyaring menjadi lima besar. Lima besar itu

tampil di Jakarta Convention Center, 7-8 Agustus 2008.

'Bersyukur, kedua program saya itu masuk lima besar, sedangkan tiga peserta lainnya

menampilkan robot. Dari lima program itu dipilih menjadi satu, dan saya ditetapkan sebagai

juara, sehingga memperoleh Indonesian ICT Award 2008,' ujarnya. Sukses di tingkat nasional,

selanjutnya ia akan tampil dalam Asia Pacific ICT, November mendatang.

Lanjut Peradnya, 'Peradnya Virus Cleaner' itu memiliki keunggulan. Produk itu mampu

mendeteksi virus lokal maupun internasional. 'Peradnya Virus Cleaner ini memiliki fitur-fitur,

seperti antivirus pada umumnya,' ujarnya.

Menariknya, ia belajar membuat antivirus komputer melalui cara otodidak, di samping sharing

ilmu dengan para programer. 'Saya belajar secara otodidak dan sharing ilmu antarprogramer

lewat internet. Jadi, saya mencari materi di internet,' ujarnya kalem. Sebagai produk yang
diciptakan sendiri, Peradnya ingin mematenkan 'Peradnya Virus Cleaner' tersebut.

Kepala SMAN 4 Denpasar Wayan Rika mengatakan apa yang telah ditunjukkan Peradnya

maupun siswa yang berprestasi lainnya, tentu diharapkan dapat memacu siswa yang lain

mengangkat potensi dirinya. Kunci dari semua itu adalah keuletan belajar, disiplin dan rajin

mengakses berbagai informasi lewat berbagai media. IB Peradnya, misalnya, karena rajin belajar

soal komputer dan sharing dengan para programer lewat internet, ia mampu menciptakan

program antivirus yang kemudian mendapat award. Ini prestasi yang baik. 'Mudah-mudahan ini

berimbas kepada teman-temannya atau adik kelasnya,' ujar Rika. (08/*)

source: BP

goesdun

15-08-2008, 05:49 PM

PRESTASI gemilang di ajang bergengsi Olimpiade Sain Nasional (OSN) 2008 di Kota Makasar,

diraih Made Tantrawan. Siswa kelas III IPA 3 SMAN 3 Denpasar berhasil menyabet medali

emas Matematika. Keberhasilan itu tak hanya mengharumkan nama Kota Denpasar, namun juga

nama Bali di tingkat nasional. Atas prestasinya itu, Tantrawan berhak memperkuat Indonesia

pada Olimpiade Sain Intenasional bersama para peraih medali emas OSN lainnya.

Motivasi diberikan langsung Kepala SMAN 3 Denpasar Drs. Ketut Suyastra, M.Pd. yang

langsung datang ke arena kompetisi bergengsi itu. Suyastra yang lebih awal kembali ke Bali

mengaku bangga, salut dan terharu atas prestasi yang diraih pelajar Bali. Dia berharap, prestasi

emas yang diraih Tantrawan mampu memotivasi siswa lainnya untuk berprestasi. Tak hanya di

bidang akademis, namun juga di bidang lain.


"Saya optimis jika belajar sungguh-sungguh, tak tertutup kemungkinan akan lahir Tantrawan-

Tantrawan lain I SMAN 3 Denpasar," katanya tersenyum.

Prestasi nasional yang diraih salah satu siswa terbaik SMAN 3 Denpasar, kata dia, sebagai hasil

proses panjang. Kerja keras pembina dan kesungguhan siswa belajar. Medali emas yang diraih

Tantrawan, diyakini menjadi motivasi baru di SMAN 3 Denpasar, bersama-sama memberikan

yang terbaik pada anak didik. Tujuan lebih jauh meningkatkan mutu pendidikan.

"Tiap prestasi yang diraih siswa, akan menjadi motivasi tersendiri semua elemen sekolah,"

ujarnya.

Sebelum berjaya di ajang bergengsi OSN di Kota Makasar, kata Suyastra, sederet prestasi telah

diraih Tantrawan. Prestasi cemerlang yang diraih remaja kelahiran Lampung 2 April 1992 ini

juga tak terlepas dari gemblengan ayahnya I Wayan Berata yang tercatat sebagai salah seorang

guru Matematika beserta guru-guru pembina lainnya. "Saya berharap Tantrawan memiliki masa

depan yang lebih baik. Siapa tahu prestasinya itu, membuka peluang mendapat beasiswa untuk

bisa melanjutkan kuliah ke universitas favorit di dalam negeri maupun luar negeri," katanya

penuh harap.

Sebagai peraih emas OSN, kata Suyastra, Tantrawan wajib mengikuti serangkaian tahapan

pembinaan dari instruktur nasional sebelum diterjunkan ke Olimpiade Sain Internasional. "Kami

berharap, prestasi Tantrawan tidak hanya berhenti di tingkat nasional tapi juga mampu
mempersembahkan medali untuk Indonesia di kompetisi tingkat dunia," katanya.(ian/*)

source: BP

goesdun

15-08-2008, 05:51 PM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/1-BOM.gif

Pelaksanaan eksekusi mati terhadap Amrozy cs. terancam tertunda. Pasalnya, panel hakim

Mahkamah Konstitusi (MK) meminta tim penasihat hukum para terpidana mati bom Bali I itu

untuk mengajukan tuntutan provisi bagi penundaan eksekusi Amrozy, Imam Samudra dan

Muklas. Demikian terungkap dalam sidang perdana permohonan uji material (judicial review)

atas UU Nomor 2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hukuman Mati yang berlangsung

di gedung MK, Jakarta, Kamis (14/8) kemarin.

Sebelumnya Jaksa Agung menyatakan eksekusi Amrozy cs. dilakukan sebelum bulan puasa.

Dengan saran MK tersebut ada kemungkinan eksekusi Amrozy akan molor.

Panel hakim konstitusi yang diketuai Maruarar Siahaan hanya melakukan pemeriksaan

pendahuluan atas berkas permohonan mereka. Dalam sidang ini terungkap adanya kekurangan

yang harus dilengkapi pihak Amrozy cs.

Hal ini diketahui setelah permohonan uji material itu disampaikan Koordinator Tim Pembela

Muslim (TPM) Mahendradatta. Disebutkan, tata cara hukuman mati di Indonesia merupakan

penyiksaan, karena ada kemungkinan terpidana dua kali ditembak. Pasalnya, jika tidak

meninggal akan ditembak sekali lagi di bagian kepala. Padahal, pasal 281 ayat (1) UUD 1945
menyatakan hak untuk tidak disiksa adalah hak asasi manusia.

TPM meminta hukuman mati bagi kliennya diharapkan tidak dengan cara ditembak, tetapi

diminta dilaksanakan tanpa harus menunggu lama saat nyawa meregang dari badan. 'Kami

takkan menghindari eksekusi mati, namun hanya minta cara lain yang lebih baik. Tidak sampai

menyiksa, karena harus menunggu beberapa lama saat nyawa lepas dari badan,' tutur

Mahendradatta.

Mendengar permohonan itu, majelis hakim Maruarar Siahaan balik bertanya kepada

Mehendradatta. Apakah dalam literatur atau ahli ada metode lain yang lebih tidak menyiksa.

'Silakan pemohon menghadirkan para ahli dalam persidangan berikutnya,' kata Maruarar.

Ditanya seperti itu, Mahendradatta tak bisa komentar. Tetapi, ia langsung menyatakan minta

kesempatan mengumpulkan data untuk sidang berikutnya. Sikap pengacara Amrozy cs. ini

membuat hakim Maruarar kesal. Akhirnya disarankan sebelum mengajukan permohonan ini,

seharusnya para pembela terpidana bom Bali I itu mencantumkan tuntutan provisi penundaan

hukuman mati kepada Kejaksaan Agung.

'Tetapi, dikabulkan atau tidak tuntutan provisi itu, kami (tiga hakim konstitusi yang memeriksa

permohonan TPM - red) tidak memiliki wewenang. Wewenang penuh ada di tangan sembilan

hakim MK. Tetapi MK terbuka untuk tambahan alat bukti dari saksi dan pemohon serta alat

bukti untuk menguatkan permohonan. Pembuktian itu sudah dilengkapi dengan berkas paling

lama dua minggu,' imbuh Maruarar.


Usai persidangan, anggota TPM lainnya, Wirawan Adnan, menyatakan segera mengajukan

tuntutan provisi. Demi kepentingan umum, untuk hukuman mati itu harus dilakukan dengan hati-

hati. Prinsip kehati-hatian setelah selesainya proses upaya hukum. 'Kalau (Amrozy cs)

dieksekusi, kami tidak bisa lagi bersidang. Kami tidak tahu apakah diperkenankan MK soal

tuntutan provisi? Kami hanya minta sebaiknya Jaksa Agung menunggu hasil putusan MK,' kata

Wirawan. (kmb3)

source: BP

goesdun

16-08-2008, 07:17 PM

WAJAH Bali yang makin bopeng dan terus mengecil berpotensi menjadi bencana bagi generasi

Bali mendatang. Lemahnya komitmen menjaga tanah Bali akan membuat generasi Bali

mendatang berhadapan dengan potensi konflik terbuka dalam hal perebutan ruang untuk hidup.

Krisis komitmen antara pejabat publik lintas kabupaten/kota membuat upaya-upaya

penyelamatan tanah Bali didominasi oleh arogansi kekuasaan otonomi.

Potret makin rapuhnya tanah Bali ini terbaca jelas dari pergerakan laju abrasi sepanjang tahun.

Data dari Balai Wilayah Sungai Bali-Penida menunjukkan saat ini ada 90,070 km garis pantai

dari 436,80 km garis pantai dalam kondisi rusak parah. Langkah penanggulangan yang bisa

dilakukan baru menyasar 45,750 km. Ini artinya tingkat kerusakan pesisir di Bali masih relatif

parah.

Pananggulangan abrasi ini telah menelan triliunan rupiah dana pemerintah, namun tingkat
kerusakan yang tersisa ternyata masih tinggi dan terus berkembang akibat fenomena alam.

Sebaran abrasi ini terdapat di 41 titik. Meskipun abrasi terparah ada di wilayah Bali Utara,

namun daratan Bali Selatan termasuk paling rapuh. Dari 41 titik abrasi, konsentrasinya dominan

berada di bentangan garis pantai antara Gianyar hingga Nusa Dua, dengan total 21 titik.

Sedangkan di Bali Utara 11 titik dan Bali Timur termasuk Nusa Penida abrasi berada di 9 titik.

Survei pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida juga menunjukkan bahwa abrasi yang makin

parah telah membuat daratan Bali kian mengecil. Efek global reklamasi pantai di sejumlah

negara, menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Ir. I Nyoman Ray Yusha, M.M.

ternyata merugikan Bali. Sebagai pulau kecil daratan Bali banyak digerus permukaan air laut.

'Evaluasi secara nasional tentang kondisi pantai baru saja dilakukan di Banjarmasin. Abrasi

nyata-nyata menjadi ancaman serius bagi pulau-pulau kecil, termasuk Bali,' tegasnya. Untuk itu,

krisis komitmen menjaga Bali harus direposisikan menjadi kepekaan menjaga Bali.

Kajian terhadap identifikasi dan mitigasi bencana alam di Bali yang dipaparkan Pusat Penelitian

Lingkungan Hidup (PPLH) Unud juga menunjukkan daratan Bali tergolong rapuh. Menurut R.

Suyarto dari PPLH Unud, secara geologi Bali memiliki potensi bencana longsoran amat terbuka.

Potensi ini terkonsentrasi di kawasan Bali Tengah -- Bedugul, Kintamani, sekitar Gunung Agung

dan Seraya. Jika aksi perambahan kawasan resapan tak dihentikan, bencana tanah longsor dan

banjir akan menjadi ancaman serius bagi Bali.

Selain itu, secara hidrooceanografi kondisi pantai Bali di bagian timur laut amat curam. Tingkat

kedalamannya mencapai 1.200 m dari jarak 10 km dari pantai. Kedalaman ini akan
mengkondisikan kecepatan rambatan gelombang hingga potensi tsunami. Sedangkan di Bali

Utara sebagian besar sepanjang pantai merupakan perairan yang curam yang ditandai dengan

kontur yang sangat rapat. Di Bali Selatan, terutama pantai Sanur, Serangan dan Nusa Dua,

merupakan daratan pasir dan karang. Karena berhadapan dengan gelombang Samudera Hindia

yang ganas, bibir pantai di kawasan ini relatif rapuh.

Melihat kondisi daratan Bali yang sedemikian rawan dan rapuh, R. Suyarto pada seminar

Geokampus Unud juga berharap segera dibangun kepekaan untuk menjaga Bali. Harus ada

pengamanan terhadap zona-zona kawasan sehingga ada kejelasan pola penjagaan tanah Bali.

Untuk itu komitmen untuk menjaga Bali secara serius harus digaungkan lagi. (dir)

source: BP

goesdun

21-08-2008, 01:18 PM

Dalam rangka peningkatan mutu siaran radio dan kerja sama informasi dan entertainment antar-

radio sewilayah Asia Pasifik, mulai tahun ini Asia Pacific Broadcasting Union (ABU)

menyelenggarakan lomba siaran radio meliputi empat kategori yakni youth and children,

sandiwara, entertainment, dan laporan investigasi.

Hal tersebut dijelaskan Made Taro, pimpinan Sanggar Kukuruyuk, yang terlibat dalam acara ini.

"Guna meramaikan lomba tersebut, maka pemerintah Indonesia telah menunjuk sepuluh stasiun

RRI termasuk RRI Denpasar mengikuti lomba tingkat nasional. Kegiatan lomba telah dimulai

Juli lalu dengan melakukan rekaman di masing-masing stasiun dan dilanjutkan dengan penilaian

tim juri di Jakarta," jelasnya Senin (18/8) keamrin).


Dijelaskan Made Taro, RRI Denpasar yang mengikuti tiga kategori, kecuali laporan Investigasi,

sangat beruntung menggaet dua juara yakni sandiwara dan youth and children. Kategori youth

and children diramaikan oleh 45 orang anak umur 8-12 tahun yang tergabung dalam Sanggar

Kukuruyuk asuhan Made Taro.

Menurut Made Taro, kegiatan yang ditampilkan adalah bercerita (masatua) sambil bermain

(maplalianan). Tradisi yang terlupakan tetapi pernah hidup di masyarakat Bali tempo dulu itu,

diwarnai suasana riang gembira namun sarat akan pendidikan dan pembelajaran. Kegiatan dari

anak-anak untuk anak-anak itu diisi dengan menampilkan tiga buah dongeng yakni "Kodok

Berebut Warisan", "Burung-burung Kecil", dan "Serigala Pendendam", yang dirangkai dengan

permainan "Godog-godogan", "Kedis-kedisan" dan "Sepit-sepitan".

Dijelaskan pula, untuk kategori sandiwara diwakili oleh kru RRI Denpasar yang tergabung

dalam Teater Angkasa. Sandiwara yang disutradarai oleh Kompiang Rupa itu diangkat dari

naskah berjudul "Tabuh Rah" karya Drs. Yogi Astra.

Tabuh Rah yang mula-mula bermakna upacara persembahan itu disalahgunakan menjadi

sabungan ayam yang dipertaruhkan. Akibatnya timbul berbagai problem sosial yang melibatkan

bukan saja para penjudi (bebotoh) yang kesetanan, tetapi juga anggota keluarga lainnya.

Dua kategori yang dimenangkan oleh RRI Denpasar itu menurut rencana akan dilombakan ke

tingkat Asia Pasifik yang diikuti oleh 15 negara. Penilaian akan dilakukan di Nusa Dua, Bali
pada November mendatang. (tin)

source: BP

goesdun

23-08-2008, 08:23 AM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/BOMBALI.gif

Meski telah memasang target eksekusi Amrozy cs. sebelum bulan puasa, hingga kini Kejaksaan

Agung belum bisa memastikan jadwal pelaksanaan hukuman mati itu. Namun, Kejaksaan Agung

berani menjamin eksekusi para terpidana mati bom Bali I itu tetap akan dilakukan. Pernyataan

ini disampaikan Jampidum Abdul Hakim Ritonga di Jakarta, Jumat (22/8) kemarin, ketika

ditanya wartawan kemungkinan rencana itu molor dari waktu yang ditentukan.

Menurutnya, salinan putusan Amrozy cs. telah diterima Jaksa Agung dan sekarang tinggal

menunggu respons dari Kejati Bali. Dirinya berani memastikan dokumen itu sudah ada di meja

Jaksa Agung, karena ia sendiri yang menyampaikannya secara langsung. 'Yakinlah bahwa

putusan itu pasti akan dieksekusi dengan menyatakan bukti-bukti penyampaian dan pelaksanaan

eksekusi,' kata Ritonga.

Terkait dengan rencana pelaksanaan eksekusi itu, kabarnya Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono memanggil mendadak Jaksa Agung Hendarman Supandji ke Istana Negara, Jumat

kemarin pukul 17.00 WIB. Pertemuan tersebut bersifat internal dan tertutup serta hanya dihadiri

beberapa menteri yang terkait dengan bidang polhukam.

Usai pertemuan tersebut, beberapa wartawan meminta konfirmasinya mengenai isi pertemuan
itu. Hendarman pun terlihat cukup kaget. 'Lho tahu dari siapa, saya dipanggil Pak Presiden. Saya

belum bisa bilang,' katanya terus mengelak dari cecaran pertanyaan itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, pertemuan tersebut memang terkait eksekusi

terhadap Amrozy, Mukhlas dan Imam Samudra. Sebelumnya, Jaksa Agung Hendarman Supandji

sempat mengeluarkan statemen untuk mengeksekusi mereka sebelum bulan puasa ini. Namun,

hingga kini kejaksaan masih menunggu salinan berkas acara penerimaan dokumen putusan MA

yang berisi penolakan PK para terpidana dari PN Denpasar. (kmb3/kmb4)

source: BP

goesdun

24-08-2008, 07:10 PM

PERKEMBANGAN kebaya saat ini sangatlah bervariasi, mulai dari model kebaya Kartini yang

dimodifikasikan, hingga kebaya modern yang anggun dipadukan dengan kain ataupun celana

panjang. Dengan pemakaian bahan dan warna yang beragam, kebaya adalah pilihan busana yang

cocok digunakan untuk acara siang ataupun malam hari. Menyambut suasana Galungan dan

Kuningan rubrik trend mengintip koleksi busana modern dari desainer Bali Tjok Abi.

Para remaja putri saat ini biasa menggunakan kebaya sebagai pilihan. Bagaimanapun fashion

trend kerap berubah dari waktu ke waktu, kebaya tetap memiliki tempat tersendiri dalam dunia

fashion tanah air. Mulai dari acara Kartini-an, kenegaraan hingga pesta perkawinan. Begitu juga

saat hari raya. Hal itulah yang sering diungkapkan Tjok Abi, desainer Bali yang sempat

mencicipi sekolah mode di Inggris.


Minggu ini Tjok Abi menampilkan rancangan kebaya modern dengan tetap memakai pakem-

pakem kebaya tradisional. Bergaya Bali dengan sentuhan modern khas Tjok Abi, selalu dilumuri

ritus ritual dan relegi. Rancangannya kali ini jadi terlihat lain.

Kebaya lengan panjang akan memberi kesan dewasa dan 'serius' pada si pemakai. Kebaya yang

konsepnya diangkat dari baju kurung dapat dijadikan inspirasi bila dalam memilih gaya ini. Beri

sentuhan baru agar tampilannya lebih modern, misalnya penempatan aksen yang lebih meriah

dan glamor. Seperti aplikasi payet, manik-manik atau kristal. Pilih bahan yang tidak berkesan

kuno. Untuk memperlihatkan kesan glamor dan simpel bisa bereksperimen dengan taffeta,

shantung atau organdy sutra untuk kainnya, padukan dengan kebaya dari bahan lace atau satin.

Model kebaya dibuat sedikit 'berani' tetapi tetap mengusung keanggunan. Seperti potongan dada

rendah atau model off shoulder atau gaya kemben perempuan-perempuan kampung yang

menonjolkan keindahan leher dan bahu. Agar tampil lebih gaya, bisa dililitkan selendang. Atau

seperti rancangan minggu ini, menggunakan celana panjang senada dengan warna kebaya.

Memilih warna-warna yang 'tidak biasa' seperti perpaduan kebaya hitam dengan kain ungu atau

yang konvesional, memadukan kebaya dengan songket juga jadi pilihan menarik untuk membuat

sebuah kebaya bisa tampil beda. Kadang anggun dan begitu feminin, kadang terlihat sangat

casual.

Menyinggung soal aksesori, Tjok Abi justru memilih aksesori yang kesannya tidak berlebihan.

''Yang penting tergantung mau ke mana? Saya pikir giwang Bali juga menarik dan cantik untuk
resmi bisa, santai juga bisa,'' paparnya suatu hari di butiknya, De Galuh.

Bila ingin tampil simpel, jadikan kebaya lengan pendek sebagai pilihan. Kebaya lengan 3/4

berkancing tunggal tampak modern dan simpel. Kebaya lengan pendek dengan potongan kerah

cheong sam dari dataran Cina bisa juga terlihat menyatu pada setelan kebaya. (osi)

source: BP

goesdun

24-08-2008, 07:12 PM

Tim tuan rumah Indonesia memastikan juara umum dalam kejuaraan panjat tebing Asia remaja

(Asian Youth Climbing Cup) 2008, di halaman Stadion Ngurah Rai, yang berakhir Minggu

(24/8) ini. Meskipun masih mempertandingkan 15 nomor lagi, namun hingga Sabtu (23/8)

kemarin, kontingen Indonesia menyabet 15 emas, 16 perak, dan 17 perunggu dari 21 nomor.

Perolehan medali Indonesia susah terkejar kontingen negara lain. Justru, Indonesia berpeluang

menambah perbendaharaan medali.

Hebatnya lagi, atlet Bali Aldi Rivaldi Ode Ridjaya (Pengcab FPTI Jembrana) menyabet emas

untuk kategori spider kid B lead dan speed. Sementara atlet Cina putri Chen Yu merebut dua

emas di kategori spider kid C boulder dan lead. Atlet Thailand Pratthana Raksachat juga

menyumbang emas di spider kid A boulder.

Pelatih panjat tebing Jembrana Umbu Robaka menyatakan, sebenarnya potensi bibit olah raga

panjat tebing di daerahnya sangat potensial. Akan tetapi, tidak ditunjang sarana dan fasilitas
memadai. Dicontohkan, papan latihan di Lapangan Umum Negara untuk lead dan speed sudah

karatan dan rusak. Akibatnya, para orangtua merasa khawatir tentang keselamatan anaknya.

'Papan latihan untuk lead dan speed sejak Porda Bali di Jembrana 2005 silam, belum diperbaiki.

Kami tak punya papan untuk boulder,' keluh Umbu. Padahal, pihaknya berkali-kali mengusulkan

supaya diperbaiki, namun permohonannya belum pernah dikabulkan.

'Saya ingin supaya fasilitas latihan panjat tebing direnovasi, mengingat para atletnya sudah

mampu berbicara di tingkat Asia. Sedangkan cabang olah raga (cabor) lain rusak sedikit, spontan

direhab,' ungkapnya.

Mantan aktivis mahasiswa pecinta alam (Mapala) Undiknas Denpasar bangga, Jembrana hanya

menurunkan 12 atlet, mampu menyumbang emas. 'Saya hanya ingin membagi ilmu kepada

mereka yang berminat menekuni panjat tebing, walaupun saya melatih sejak Porda 2005, dan

belum pernah mendapat bayaran,' ucapnya. (022)

source: BP

v0LtaGe

25-08-2008, 06:03 AM

Wah om Goesdun memang cinta tanah air

/gg/gg

Salut wat om Goesdun!


goesdun

25-08-2008, 03:10 PM

Wah om Goesdun memang cinta tanah air

/gg/gg

Salut wat om Goesdun!

Thanks,

..sementara lagi sepi... saya isi sekedar khabar dari regional bali, semoga bermanfaat.

goesdun

26-08-2008, 11:42 AM

WORLD Federation of Tourist Guide Associations (WFTGA) beranggotakan 100 ribu

pramuwisata dari 60 negara telah memilih Bali sebagai tempat pelaksanaan Konvensi

Internasional dua tahunan asosiasi Pramuwisata Dunia, 8 - 16 Januari 2009 di Discovery Kartika

Plaza. Sebagai bukti bahwa Bali layak jadi tuan rumah, bulan lalu President WFTGA Mrs.

Rosalind Newlands, Mr. Aladdin Khalifa dan Mr. Johnny Lee beraudiensi langsung dengan

Gubernur Bali di Renon.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali Dewa Made Beratha mendukung Konvensi

Internasional Pramuwisata. ''Bahkan, Gubernur secara langsung menawarkan jamuan makan

malam di Jaya Sabha untuk Opening Dinner tanggal 12 Januari 2009 kepada 350 peserta luar

negeri. Sekaligus acara ini sebagai ajang promosi pariwisata Bali,'' kata Nyoman Kandia, Ketua
Organizing Committee Konvensi WFTGA.

Kandia yang lahir di Desa Mas, Ubud dan telah menjadi pramuwisata sejak 1989 menargetkan

peserta Konvensi WFTGA 800 orang dari sekolah pariwisata, kepala Dinas Pariwisata provinsi

dan kepala Dinas Pariwisata kabupaten/kota se-Indonesia, anggota HPI di 33 provinsi, dan

pengelola kawasan ekowisata serta peserta luar negeri.

Dikatakannya, tema yang diangkat adalah ''Ecotourism & Tourist Guides' Roles''. Selama

workshop akan dihadirkan 25 pembicara ekowisata dari dalam dan luar negeri, termasuk mantan

Menbudpar I Gede Ardika.

Dikatakan, manfaat konvensi bagi pramuwisata Indonesia yaitu saling tukar pengalaman dalam

menjelaskan objek ekowisata serta membuat jejaring di antara pramuwisata sejagat. Persiapan

konvensi sudah hampir rampung dikelola oleh Melali MICE, event organizer yang profesional.

Menurut rencana Konvensi WFTGA akan dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono.

Di akhir masa jabatan Bapak Dewa Beratha sepuluh tahun ngayah jadi Gubernur Bali, HPI

menyampaikan rasa salut dan bangga atas komitmen beliau dalam meningkatkan SDM

pramuwisata Bali, dan melindungi pramuwisata lokal dari serbuan turis asing nyambi jadi tour

guide di Pulau Dewata.

''Semoga Bapak Mangku Pastika, gubernur pilihan rakyat Bali yang akan dilantik, memberikan

perhatian khusus terhadap kesejahteraan pramuwisata Bali agar tidak menjadi penonton di
kandang sendiri,'' tandas Nyoman Kandia yang kini menjabat Ketua Umum DPP HPI dan

Presiden Pramuwisata ASEAN. (r/*)

source: BP

goesdun

28-08-2008, 11:36 AM

TPM (Tim Pembela Muslim) akhirnya memperbaiki gugatan uji material atas UU No.

2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hukuman Mati. Dalam persidangan kedua di

gedung MK itu, pengacara Amrozy cs. ini mengajukan permohonan yang telah diperbaiki.

Pemeriksaan berkas ini dilakukan panel hakim konstitusi yang diketuai Maruarar Siahaan dengan

dua hakim anggota yakni HM Arsyad Sanusi dan M Alim.

Dalam kesempatan itu, anggota TPM Wirawan Adnan berpendapat pelaksanaan eksekusi dengan

cara ditembak merupakan pelanggaran hak konstitusional dan bentuk penyiksaan. Menanggapi

hal itu, hakim Maruarar Siahaan melayangkan pertanyaan cara eksekusi yang baik dan tidak

menyiksa.

Wirawan langsung menanggapinya, cara eksekusi yang baik dengan memberi obat tidur atau

bius. Setelah itu barulah terpidana disuntik mati. Dengan cara ini, terpidana tidak merasakan

sakit secara fisik. Hakim Maruarar sempat tersenyum. Pasalnya, ia heran dengan pendapat yang

tak konsisten itu. 'Sebelumnya minta dipancung. Sekarang kok minta disuntik mati?' seloroh

Maruarar sambil tertawa kecil. (kmb3)

source: BP
goesdun

01-09-2008, 04:32 PM

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung penuh pelaksanaan Asian Beach Games

(ABG) I/2008 di Bali, 18-26 Oktober mendatang. Apalagi ajang olah raga pantai pertama di

Indonesia itu melibatkan 45 negara di Asia.

'ABG harus didukung segenap komponen dan masyarakat Bali. Event ini memberi implikasi

positif di bidang olah raga dan pariwisata Bali. Dengan digelarnya ABG, Bali akan semakin

dikenal di Asia dan dunia,' ujar Mangku Pastika ketika menerima audensi panitia pelaksana ABG

(Bali Asian Beach Games Organizing Committe/BABGOC) di Sekar Tunjung Centre, Denpasar,

Minggu (31/8) kemarin.

BABGOC dipimpin Direktur Jenderal Rita Subowo. Ikut mendampingi Rahmat Gobel, I Gusti

Bagus Alit Putra, Ida Bagus Antara, Sumohadi Marsis, Atal S. Depari, Maryoto Subekti dan

Kadis Pendidikan Bali TIA Kusuma Wardani.

Rita Sobowo menyatakan sangat terkesan dengan dukungan Gubernur Bali yang akan lebih

menyebar gaung ABG ke kabupaten dan kota di Bali.

Pada kesempatan itu, mengungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan

membuka secara resmi ABG I di Monumen Garuda Wisnu Kencana, Nusa Dua, pada 18 Oktober

dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menutupnya pada 26 Oktober. "Kami telah dua kali diterima

Presiden dan pertemuan terakhir dalam kesempatan rapat Kabinet,' ujar Rita.
Acara pembukaan akan dihadiri keluarga Kerajaan Inggris dan Qatar, sejumlah menteri olah

raga, dan Panitia Olimpiade Beijing 2008. Ketua Umum Komite Olimpiade Internasional (IOC)

Jaques Rogge juga akan datang.

Sampai saat ini sudah terdaftar 2.300 atlet dan 900 ofisial. Para atlet akan tampil pada 17 cabang

olah raga pantai, yakni bola tangan, kabaddi, pencak silat, sepak takraw, sepak bola, bola voli,

gulat, binaraga, perahu naga, jetski, renang marathon, paragliding, selancar, selancar angin,

triathlon, woodball, dan sailing. Hanya tiga negara, yakni Butan, Tajikiztan dan Kirgiztan, yang

belum memberikan konfirmasi tentang jumlah kontingennya.

Panitia Pelaksana ABG I telah merekrut 2.000 sukarelawan dan akan mencari 1.000 orang lagi

untuk menyukseskan pesta olah raga yang sekaligus akan dijadikan ajang promosi pariwisata

Bali itu. Untuk kenyamaan media peliput, panitia akan menyiapkan media center di Inna Grand

Bali Beach di Sanur dengan kapasitas sekitar 200 wartawan. (kmb11)

source: BP

goesdun

03-09-2008, 03:56 PM

Selamatkan Pertanian, Perlu Komunikasi Bali-Jepang

Kemajuan teknologi dan industri di Jepang, ternyata tidak menyebabkan sektor pertaniannya

terpuruk. Bahkan, sektor itu terus dikembangkan sehingga tetap terjaga harmonisasi

antarkeduanya. Sementara di Bali, kemajuan pariwisata ternyata tidak mampu mengangkat


sektor pertanian. Padahal, basis pariwisata Bali adalah pertanian dan budaya. Demikian

terungkap pada simakrama Konsul Jenderal Jepang di Bali Eiichi Suzuki dengan Pimpinan

Kelompok Media Bali Post (KMB) Satria Naradha di Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Selasa

(2/9) kemarin.

Eiichi Suzuki menegaskan, pemerintah maupun warga Jepang sangat mengenal dan dekat dengan

Bali. Oleh karenanya, ia yakin warga Jepang ke Bali akan mengalami peningkatan setiap

tahunnya.

Terhadap apa yang disampaikan Eiichi Suzuki, Pimpinan KMB Satria Naradha berharap Jepang

lebih sering memberikan masukan melalui dialog-dialog, baik dengan pemerintah maupun

masyarakat Bali. Dari dialog tersebut, tidak saja akan lebih mempererat hubungan kedua negara,

juga akan terjadi sinergi dalam pengembangan hal-hal yang menyangkut budaya, ekonomi dan

kelestarian lingkungan.

Dalam kunjungan tersebut, Eiichi Suzuki yang didampingi Deputy Consul General Hirashima

Shusaku, M.A. mengatakan setiap tahunnya sekitar 350 ribu warga Jepang mengunjungi Bali.

Mereka bukan saja berwisata, juga datang dalam konteks kebudayaan dan kesenian seperti ikut

berperan dalam kegiatan Pesta Kesenian Bali maupun event lainnya.

Katanya, pemerintah maupun warga Jepang sangat mengenal dan dekat dengan Bali. Bahkan,

saking besarnya perhatian pemerintah maupun warga Jepang terhadap Bali, pada acara

penutupan Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang, 6 Desember nanti akan dilaksanakan di Bali.


Untuk itu, ia berharap keamanan Bali bisa stabil dan terus dijaga dengan baik. Ia juga minta pada

acara Desember nanti, KMB (Kelompok Media Bali Post) ikut berpartisipasi.

Pimpinan KMB Satria Naradha menyambut baik apa yang diharapkan Konsul Jenderal Jepang

tersebut. Selain siap memberi dukungan pada acara penutupan Tahun Persahabatan Indonesia-

Jepang, ia juga menjelaskan komitmen media di bawah naungan KMB seperti TV, media cetak

dan radio dalam menjaga ajeg Bali agar Bali tetap harmoni. Hal itu dinilai penting mengingat

pesat dan derasnya perkembangan Bali belakangan ini. Karenanya, kehadiran warga Jepang serta

hubungan pemerintah Jepang yang makin erat dengan Bali diharapkan akan ikut membantu

upaya-upaya melestarikan Bali, ekonomi masyarakatnya dan budaya Bali itu sendiri.

Kepada wartawan, Eiichi Suzuki mengatakan, meski Jepang sebagai negara industri namun tidak

meninggalkan sektor pertaniannya. 'Ini menyebabkan pertanian tetap berkembang dan tercipta

hubungan harmonis antara industri dan pertanian,' jelasnya.

Ia juga menegaskan, ke depan agar ada peningkatan hubungan dan komunikasi yang lebih erat

antara generasi muda Indonesia dengan Jepang, sehingga kedua belah pihak bisa sama-sama

meningkatkan kemajuan ekonomi, pariwisata dan budaya. (031)

source: BP

goesdun

06-09-2008, 09:58 AM
KOMEDI tradisi Jepang yang telah ada sejak 700 tahun lalu dipertunjukkan untuk pertama

kalinya di Bali. ISI Denpasar merupakan satu dari tiga tempat di Bali yang mendapatkan

kesempatan langka tersebut pada Jumat (5/9) kemarin.

Sebelumnya pada 3 September 2008 telah dipentaskan di SMA Negeri 1 Ubud dan terakhir akan

dipentaskan di Puri Saren Ubud pada 7 September 2008 nanti. Acara ini terlaksana atas

kolaborasi ISI Denpasar, Puri Saren Ubud dan Japan Traditional Culture Foundation, yang

disponsori sepenuhnya oleh Dinas Kebudayaan Jepang.

'Noh' dan 'Kyogen' merupakan dua jenis teater tradisional Jepang yang dipentaskan secara

berganti-ganti di atas panggung yang sama. Noh adalah drama musikal yang menyertai orkes dan

kor. Kebanyakan lakon Noh merupakan olahan dari karya sastra klasik Jepang yang bercerita

tentang kehidupan para bangsawan pada zaman dahulu.

Kontras dengan lakon Noh yang serba serius, Kyogen diperuntukkan bagi hal-hal yang lucu.

Melalui dialog dan nyanyian, pemain Kyogen mementaskan dunia orang kebanyakan oleh orang-

orang terkenal. Baik pemain Noh maupun musikus di orkes semuanya profesional di bidang

masing-masing.

Pada tahun 2000, Hagoromo, sebuah lakon Noh, dipentaskan oleh seorang pemain putri

(perempuan diperbolehkan untuk menjadi pemain Noh, baru setelah Perang Dunia Kedua) pada

sebuah pertunjukan bersama Suwentra di Denpasar. Pada tahun 2001, Umewaka Rokuro, pemain

Noh terkemuka, memperkenalkan dunia Noh, meski terbatas di STSI (sekarang ISI Denpasar).
Akan tetapi, Kyogen belum pernah diperkenalkan di Bali. Acara ini jadi pementasan pertama

Kyogen di Pulau Dewata ini.

Pada pementasan di ISI Denpasar dipentaskan 4 jenis kesenian. Pertama dipentaskan Sanbaso,

yang merupakan Tari Doa atau dikenal dengan Okina. Kesenian yang kedua yaitu Setsubun

'tanggal 2 Februari' yang menceritakan kegiatan pada hari berakhirnya musim salju dan

dimulainya musim semi. Ketiga merupakan pentas instrumentalia Shishi yang berarti Singa.

Terakhir, Bo-shibari yang artinya terikat. Rombongan Jepang terdiri dari 16 orang seniman

Jepang yang dipimpin Tojiro Yamamoto, seorang seniman kenamaan Jepang.

Sementara dari ISI Denpasar menampilkan Tarian Selat Segara, Jauk Manis dan Topeng Tua

sebagai tari penyambutan. Sebagai akhir dari acara, diadakan workshop tetabuhan Jepang, di

mana para dosen dan mahasiswa ISI Denpasar diperkenankan untuk mencoba alat musik Jepang

yang dipandu oleh para seniman Jepang tersebut. (r/*)

source: BP

goesdun

08-09-2008, 02:25 PM

Reinkarnasi Gamelan Jawa di Suriname

Gamelan Jawa telah bereinkarnasi menjadi suatu musik baru khas negara Suriname, Amerika

Selatan. Gamelan tersebut telah berkolaborasi dengan alat musik India, Amerika Latin, dan

musik asli Suriname. Hal ini terungkap dalam workshop Surinamese - Javanese Gamelan Music

History di gedung Natya mandala ISI Denpasar, Kamis (4/9) lalu. Workshop ini dibawakan oleh
R. Harrie Djojowikromo, seorang konsultan Human Resuorces menagement asal Belanda yang

sangat concern terhadap gamelan Jawa di Suriname. R. Harrie adalah generasi ke-9 keturunan

Jawa di Suriname.

Menurut paparan R. Harrie Widjojokromo sejarah perkembangan gamelan Jawa-Suriname

dimulai dari tahun 1890. Ketika para imigran Jawa gelisah karena mereka tidak punya akses

bahkan untuk mendengarkan musik tradisional mereka sendiri. Itu dikarenakan mereka tidak

punya gamelan sendiri.

Akhirnya pada tahun 1904, para pemilik tanah mengirimkan seperangkat gamelan Gedih secara

komplit dari Semarang pada mereka dengan beberapa pelatih gamelan. Gamelan tersebut adalah

(kendang, saron, peking, ketuk kenong, gong kempul, dan gender), dan mencoba membuat

Gendhing Jawa-Suriname mereka sendiri dengan Gendhing Jawa sebagai patokan. Gendhing

Jawa-Suriname mempergunakan laras Slendro.

Dalam workshop tersebut terungkap begitu besarnya kecintaan R. Harrie terhadap gamelan

Surinamese-Javanese. Pada tahun 2005, R. Harrie pernah mendapat undangan dari Dep. Music

and Fine Arts Creighton University, di Omaha-Nebraska, Amerika Serikat.

Dipilihnya ISI Denpasar sebagai tempat workshop karena ia tertarik untuk mengembangkan

kesenian gamelan Surinamese-javanese ini sama seperti sanggar-sanggar kesenian di Bali

mengembangkan keseniannya. ISI Denpasar sebagai institusi pendidikan seni di Bali diharapkan

dapat memberi masukan di dalam pengembangan gamelan ini dan juga dapat menginformasikan
kepada dunia tentang gamelan Surinamese-javanese.

Workshop ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Mereka antusias mengikuti

workshop ini karena tema yang dibawakan merupakan sesuatu yang baru di dalam

perkembangan gamelan Jawa di luar negeri.

source: BP

goesdun

08-09-2008, 02:29 PM

TANAH Lot memang selalu memberikan kejutan setiap tahunnya. Setelah sukses menggelar

lomba lari 10 kilometer, lomba layang-layang, kecak kolosal, okokan dan tektekan kolosal, serta

beberapa event besar lainnya di tahun-tahun sebelumnya, kali ini Tanah Lot kembali menggelar

Tanah Lot Spectacular 2008. Event kali ini disebut spektakuler karena dalam satu hari tiga event

besar akan diadakan dalam satu hari penuh yakni Tanah Lot 10 K 2008, Okokan & Tektekan

Kolosal 1.500 Penari, dan Tanah Lot Kites Festival 2008 yang akan berlangsung dari tanggal 12-

14 September 2008.

Atraksi spektakuler ini sekaligus menjadi atraksi opening ceremony untuk lomba layang-layang

Tanah Lot Kites Festival 2008. Tarian Okokan dan Tektekan Kolosal ini merupakan kesenian

asli Kabupaten Tabanan yang erat kaitannya dengan Kabupaten Tabanan yang merupakan

lumbung berasnya Bali.

Selain itu, pada 12 September 2008 pukul 13.00 wita sampai selesai juga akan dilaksanakan

lomba layang-layang kreasi yang juga memeriahkan acara opening ceremony tersebut. Selain itu,
beberapa pelayang luar negeri juga sudah memastikan diri untuk mengikuti dan memeriahkan

lomba layang-layang kreasi ini. Atraksi spektakuler lainnya yang juga ikut memeriahkan event

spektakuler ini adalah Kites Surfing dan Boogie Kites.

'Dipastikan selama event spektakuler tersebut berlangsung, Tanah Lot akan dipadati oleh ribuan

pengunjung,' demikian dijelaskan oleh I Made Sujana, Manajer Operasional Objek Wisata Tanah

Lot yang sekaligus selaku Ketua Umum Panitia Tanah Lot Spectacular 2008.

Selain itu penduduk lokal dipastikan juga akan membanjiri Tanah Lot sehingga selama tiga hari

tersebut Tanah Lot akan seperti lautan manusia. Selanjutnya pada 13-14 September 2008 akan

diadakan lomba layang-layang tradisional (bebean, janggan, pecukan) yang akan dimulai pukul

10.00 - 16.00 wita. Untuk lomba layang-layang tradisional ini akan dibagi menjadi lima grup

terbang di mana setiap grup juga dibagi masing-masing menjadi dua session.

Untuk mengantisipasi kemacetan dan hal-hal yang tidak diinginkan, pihak panitia telah

menyiapkan regu pengamanan yang akan stand by tiga hari penuh mulai dari pintu masuk objek

wisata Tanah Lot sampai ke areal tempat perlombaan berlangsung. Selain itu panitia juga

mengimbau kepada pengguna jalur jurusan Kediri - Tanah Lot pada 12 September 2008, bahwa

jalan tersebut akan ditutup dari pukul 06.00 sampai dengan 09.00 wita.

Bagi para penonton lomba layang-layang terutama tanggal 13-14 September 2008 yang

mengendarai kendaraan sepeda motor lebih baik masuk ke lokasi perlombaan melalui jalur
pantai Kedungu - Belalang untuk menghindari kemacetan di jalur utama jalan menuju Tanah Lot.

(r/*)

goesdun

09-09-2008, 08:16 AM

COMMONWEALTH BANK TENNIS CLASSIC MENGUMUMKAN NAMA PEMAIN

UNTUK 2008

Bali - Commonwealth Bank Tennis Classic akan menampilkan sejumlah nama-nama pemain

tenis berbakat, disertai dengan beberapa nama baru yang akan turut bermain dalam ajang tenis

bergengsi di Asia Tenggara, sebagai bagian dari rangkaian turnamen tenis Sony Ericsson WTA

Tour.

Turnamen yang akan digelar di Grand Hyatt Resort, Nusa Dua, Bali antara tanggal 7 hingga 14

September, menjanjikan nama beberapa pemain yang sudah berprestasi cemerlang selama tahun

2008. Selain para pemain yang sudah memenangkan berbagai gelar selama tahun ini, ada juga

pemain-pemain lain yang berhasil mencetak kemenangan yang mencengangkan dalam peringkat

tertinggi, termasuk di dalamnya kemenangan yang menjadi berita utama sepanjang Grand Slam

yang berlangsung di Melbourne, Paris dan London.

Siapa yang berhasil mencetak kemenangan di semi-final Grand Slam mereka yang pertama?

Siapa yang berhasil lolos babak kualifikasi dalam Last Eight Club di Wimbledon dengan

keberhasilannya mencapai babak perempat final pada upayanya untuk ke-12 kalinya?
Siapa yang mengalahkan pemain papan atas Venus Williams di French Open?

Siapa yang menjadi pemain Cina pertama yang berhasil mencapai babak semi-final dalam

sebuah turnamen seri Grand Slam?

Siapa yang menjadi pemain pertama yang pernah mengalahkan pemain nomor satu dunia Justine

Henin di Dubai?

Pemain mana yang berhasil memetik dua kali kemenangan dalam dua kejuaraan ganda Grand

Slam selama tahun ini?

Petenis mana yang menundukkan juara sebelumnya Maria Sharapova d Wimbledon karena dia

tidah menyukai bajunya?

Commonwealth Bank Tennis Classic 2008 (http://indoforum.org/showthread.php?t=54695)

goesdun

12-09-2008, 09:40 AM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/BOMBALI.gif

Pemerintah menolak jika tata cara hukuman mati sesuai UU Nomor 2/PNPS/1964 dengan

ditembak di jantung merupakan penyiksaan. Rasa sakit yang ditimbulkan merupakan

konsekuensi logis dari hukuman mati tersebut. Begitu pula dengan Amrozy cs. ketika nanti harus

menjalani eksekusi.

Penegasan ini dikatakan Menkum dan HAM Andi Matalatta selaku kuasa hukum pemerintah,

saat membacakan tanggapan pemohon terpidana mati Amrozy dalam sidang uji material (judicial
review) di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (11/9) kemarin. 'Hukuman mati bukan

penyiksaan. Sakit itu konsekuensi logis dari hukuman mati,' ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, sangat sulit membuat mati seseorang tanpa melalui proses sakit. Hanya

terpidana mati yang memperkirakan cara mana yang dianggapnya lebih sakit. Semua pasti akan

menyampaikan tanggapan yang berbeda. Mungkin ada memperkirakan cara dipancung lebih

sakit atau mungkin juga digantung atau dengan ditembak. Tetapi, pemerintah menilai cara yang

lebih cepat dan tidak menyiksa terpidana saat dieksekusi mati adalah dengan ditembak. Pasalnya,

yang menjadi sasarannya yakni jantung. Organ tubuh ini merupakan sumber kehidupan manusia.

Dengan ditembak jantungnya, berarti terpidana tidak harus terlalu lama merasa sakit.

Atas dasar inilah, kata Menkum dan HAM, pemerintah tidak sependapat hukuman mati dapat

dilakukan dengan cara lain seperti yang diajukan terpidana mati kasus bom Bali I itu. 'Dengan

penjelasan ini, kami mohon majelis hakim konstitusi memutuskan untuk menolak permohonan

dari pihak pemohon ditolak atau setidak-tidaknya tidak diterima,' tandasnya.

Sebelumnya, Amrozy cs. melalui Tim Pembela Muslim (TPM) mengajukan permohonan uji

material terhadap tata cara hukuman mati. (kmb3)

source: BP

goesdun

17-09-2008, 12:03 PM

Kebakaran hutan di gunung Agung, Selasa (16/9) kemarin di pantau dengan helikopter Polda

Bali bersama staf Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Karangasem. Masih ada
beberapa titik api yang membakar hutan di lereng timur gunung Agung.

Sementara, Kadishutbun Karangasem Drs. Ketut Mudita, SP. mengatakan, beberapa titik api

yang masih ada direncanakan dipadamkan secara manual melibatkan regu penjaga hutan dan

warga terdekat lokasi kebakaran hutan di gunung.

Sebenarnya, kata Mudita, Senin (15/9) sudah dilakukan upaya pemadaman api. Regu penjaga

dan pengawas kebakaran hutan bersama warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya,

yakni ranting pohon yang berisi daun dengan memukul-mukul api.

Selanjutnya, kami tugaskan tim pengawas dan pemantau kebakaran hutan, guna menjaga jangan

sampai ada api yang merembet dan membakar hutan lagi, ujar Mudita.

Di lain pihak, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan belum menyampaikan rencana

pemadaman api agar ke depan tak lagi ada kebakaran hutan gunung Agung. Sementara, karena

berdasarkan laporan api sudah mengecil dipadamkan secara manual. Ke depan tengah diurus

bantuan helikopter dari pemerintah pusat. Pemkab Karangasem diminta cuma membantu lauk-

pauk personil dan pilot serta kopilotnya. (013)

goesdun

17-09-2008, 03:11 PM

Sorak sorai gema perdamaian dan lagu-lagu nusantara terdengar sahut menyahut dari sekitar

1000 orang yang turun ke jalan dalam aksi budaya menolak RUU Pornografi, Rabu (17/9) hari

ini di Renon, Denpasar, Bali.


Seribuan orang dari berbagai agama dan profesi bersatu dalam Komponen Rakyat Bali (KRB) itu

longmarch dari Lapangan Timur Bajra Sandhi Renon sampai kantor DPRD Bali. Musisi Bali dari

berbagai aliran seperti Superman is Dead (SID) dan Johny Agung and Double T berjalan turut

bernyanyi bersama di sepanjang jalan.

RUU Pornografi adalah penjelmaan RUU APP (Anti Pornografi dan Pornoaksi) yang pada 2006

lalu memicu aksi penolakan besar-besaran masyarakat Bali sehingga akhirnya ditunda

pembahasannya oleh DPR RI.

RUU ini dinyatakan dapat merusak kebhinekaan karena menerapkan standar moral dari

kelompok tertentu yang menilai sebuah peristiwa atau seseorang melakukan tindakan porno.

Dalam RUU itu yang disebut pornografi sangat luas dan mempengaruhi berbagai bidang.

Disebutkan pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar,

sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan,

gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi

dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau

melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat.

Menyikapi RUU Pornografi yang akan segera disahkan maka Komponen Rakyat Bali (KRB)

dengan ini menyatakan dengan tegas menolak RUU Pornografi.


Pertimbangannya adalah dalam proses pembahasan RUU Pornografi, DPR tidak transparan dan

tidak partisipatif, sehingga secara hukum pembahasan RUU tersebut cacat hukum karena telah

melanggar prinsip-prinsip asas –asas Umum Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance).

RUU Pornografi tidak perlu, karena selama ini Indonesia telah memiliki peraturan perundang-

undangan yang sudah mengatur tentang kesusilaan dan pornografi, yaitu KUHP, UU

Perlindungan Anak, UU Penyiaran, UU Pers, dan lain-lain.

Hak atas tubuh adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi oleh siapapun, oleh

karenanya siapapun juga tak terkecuali negara harus melindungi, menghormati dan memenuhi

hak asasi manusia.

RUU Pornografi sangat berbahaya, karena tidak mencerminkan kebhinekaan bangsa,

mengintervensi persoalan private warga negara tentang tubuh dan moralitas, khususnya tubuh

perempuan. Memasung kebebasan berekspresi sebagai hak dasar manusia, rentan terhadap

disintegrasi bangsa, dan multi tafsir sehingga dapat dijadikan alat untuk mengkriminalisasikan

setiap orang oleh orang atau kelompok tertentu. *Luh De Suriyani [b]

goesdun

18-09-2008, 04:01 PM

Pada tahun ajaran 2008/2009 ini, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menerima 24 orang

mahasiswa asing dari 17 negara, penerima beasiswa Dharmasiswa Pemerintah Republik

Indonesia.
Itu terungkap dalam acara penerimaan mahasiswa asing oleh Pj. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I

Wayan Rai S, M.A. di ruang sidang setempat, Rabu (17/9) kemarin. Mahasiswa asing tersebut

akan belajar tentang kesenian Bali selama satu tahun. Masing-masing mereka mengikuti

perkuliahan Seni Tari (6 orang), Karawitan (6), Seni Rupa/Lukis (2), Seni Rupa/Batik (2),

Fotografi (1) dan lain-lain 1 orang.

Mereka berasal dari Jepang 1 orang, Italia 1 orang, Jerman 1 orang, Rusia 1 orang, Polandia 1

orang, Ceko 3 orang, Slovakia 2 orang, Serbia 1 orang, Spanyol 1 orang, Hungaria 2 orang,

Inggris 1 orang, Kanada 1 orang, Amerika 3 orang, Meksiko 2 orang, Chili 1 orang, Afrika

Selatan 1 orang dan Zambia 1 orang.

Alasan mereka memilih ISI Denpasar karena kesenian Bali yang sudah sangat terkenal di seluruh

dunia dan ISI Denpasar sebagai institusi pendidikan seni di Bali dianggap mampu untuk tempat

mentransfer kesenian Bali tersebut.

Prof. Wayan Rai sangat gembira menyambut kedatangan mahasiswa asing tersebut, meskipun

terjadi penurunan jumlah dibandingkan tahun lalu. Itu membuktikan kesenian Bali masih diakui

di dunia internasional dan ISI Denpasar masih dipercaya oleh kalangan internasional sebagai

tempat untuk menuntut ilmu tentang kesenian Bali.

Kemarin juga dilaksanakan Sosialisasi Sertifikasi Dosen. Acara tersebut dipimpin Prof. Wayan

Rai sebagai pembicara sekaligus asessor, Pembantu Rektor I Drs. I Ketut Murdana sebagai

moderator, dan Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST, M.A. sebagai asessor. Kegiatan ini dihadiri kurang
lebih 50 dosen dari Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni

Indonesia Denpasar.

Dalam sosialisasi tersebut yang dipakai sebagai modal dasar dalam sertifikasi dosen ini adalah

visi yang jelas untuk memajukan perkuliahan dan kemampuan dosen dalam melakukan inovasi

dalam hal mengajar dan juga berkarya. Ditegaskan pula sertifikasi dosen ini bukanlah sebuah

surat izin mengajar akan lebih ditekankan kepada peningkatan profesionalisme sesuai bidang

kompetensi keilmuan. (r/*)

source: BP

goesdun

20-09-2008, 08:26 AM

Mendukung pentas budaya akbar Maha Bandana Prasada yang berlangsung tiga hari berturut-

turut mulai tanggal 18 - 20 September 2008, Dinas Pariwisata Kota Denpasar kembali

mengoperasikan shuttle bus. Operasi angkutan wisata yakni shuttle bus ini telah diuji coba

selama dua hari Agustus 2008 lalu dalam acara Sanur Village Festival dan cukup diminati

wisatawan asing dan domestik yang kebetulan berlibur dan menginap di Denpasar ataupun di

Sanur.

'Untuk kali ini pada event Maha Bandana Prasada tidak ada salahnya kami mengoperasikan

shuttle bus kembali untuk menunjang kepariwisataan di Kota Denpasar. Karena dengan fasilitas

bus gratis wisatawan dapat menikmati atraksi budaya dan kesenian yang terpusat di Lapangan

Puputan Badung,' ujar Kadiparda Denpasar Drs. Putu Budiasa, Jumat (19/9) kemarin.
Dikatakannya, jadwal shuttle bus yang diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin melihat-lihat

objek wisata di Denpasar juga akan dioperasikan pada Asian Beach Games (ABG), dan Gajah

Mada Festival yang digelar bulan Desember mendatang. 'Kami akan operasikan bus ini selama

event tersebut berlangsung. Misalnya, untuk ABG, shuttle bus akan beroperasi selama empat hari

yakni 23-26 Oktober. Sedangkan Gajah Mada Festival selama tiga hari dari tanggal 20-22

Desember,' katanya.

Rute bus dengan berkapasitas 40 tempat duduk itu, kata Budiasa, masih dari Banjar Semawang

Sanur melintasi Bali Hyatt, Hotel Griya Santrian, Restoran Pergola, Grand Bali Beach,

Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Matahari Department Store, Puputan Badung, Taman

Budaya dan kembali ke Sanur. Setiap tempat yang telah ditentukan, bus yang dipandu oleh

seorang guide wisata ini akan berhenti selama 3 menit untuk menurunkan dan menaikkan

penumpang tanpa dipungut bayaran.

Untuk menyukseskan operasional shuutle bus itu, pihaknya akan mensosialisasikan kembali

keberadaan angkutan wisata tersebut kepada pihak penggelola hotel dan objek wisata di kawasan

Denpasar. Ia berharap pihak hotel juga ikut memberi tahu kepada tamunya bahwa Pemkot telah

menyiapkan shuttle bus secara gratis. (kmb12/*)

source: BP

goesdun

22-09-2008, 12:21 PM

Sekitar 1.200 petembak dunia dari 54 negara dipastikan ambil bagian pada kejuaraan dunia

tembak reaksi ke-15, di Serangan, pada 19 Oktober hingga 2 November mendatang.


Ketua Pengprov Perbakin Bali Brigjen Pol. Drs. Andi Chaerudin, di Kuta, Sabtu (20/9) kemarin

menjelaskan, kehadiran tiap petembak kelas dunia dipastikan membawa dua pucuk senjata, plus

700 butir peluru. 'Jadi, setidaknya 2.400 pucuk senjata akan masuk ke Bali, berikut 840.000 butir

peluru,' sebut Wakapolda Bali ini.

Sekum Perbakin Gede Kusuma Wijaya menambahkan, tim Bali menurunkan enam petembak

yakni dirinya, Cahaya Wirawan Hadi, Haji Almin, dr. Hari Wirawan, Vigor Agung Waluyo, dan

Berman Simorangkir. 'Kami siapkan 36 stage di lokasi kejuaraan tembak reaksi,' terang Gede

Kusuma.

Sementara Ketua Panpel Djoko S. Soeroso mengemukakan, Indonesia menurunkan 100

petembak, dan andalannya Soni Prabowo. 'Soni sempat meraih perak untuk nomor revolver di

bawah juara dunia asal AS, pada kejuaraan di Thailand. Padahal, poinnya terpaut cuma sedikit,'

jelas Djoko.

Bahkan, sang juara mengakui, seandainya Soni menggunakan senjata secanggih miliknya,

dipastikan dirinya akan kalah. Djoko sengaja memilih Bali dibandingkan Jakarta, sebab

pesertanya akan membludak. Dikemukakan, Filipina mengirimkan 150 petembak, AS

menerjunkan 60 petembak termasuk tim inti beranggotakan angkatan daratnya. 'Petembak elite

dunia dipastikan seluruhnya ambil bagian,' ucapnya.

Pada bagian lain, Sekjen International Practical Shooting Confederation (IPSC) Vince Pinto
mengakui, kejuaraan yang digelar tiap tiga tahun tersebut merupakan kebanggaan bagi

Indonesia. Pasalnya, Indonesia baru masuk IPSC 11 tahun, dan kini beranggotakan 85 negara,

sedangkan AS belum pernah menjadi tuan rumah. (022)

goesdun

23-09-2008, 03:19 PM

Kebakaran hutan di lereng Gunung Agung, Karangasem kian parah. Senin (22/9) kemarin,

setidaknya sembilan titik api besar dan kecil terlihat di barat wilayah Tulamben, Kubu,

Karangasem.

Ketua Bappeda Karangasem, IW Artha Dipa, S.H., saat ditemui usai membuka Rapat Koordinasi

Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) di Amlapura mengatakan pihaknya

bekerja sama dengan masyarakat dan aparat keamanan, sudah berupaya memadamkan api.

Namun, kebakaran hutan tetap terjadi. Diperkirakan, ratusan hektar hutan sudah hangus terbakar.

Dikatakan, penanaman pohon kalah jauh dibandingkan luas hutan yang terbakar tiap musim

kemarau. 'Kini direncanakan program reboisasi kawasan areal hutan dengan pohon yang basah

seperti pule, beringin, dan sejenisnya. Jenis pohon seperti itu juga diharapkan mampu

menyimpan air, sehingga bencana alam kekeringan bisa dikurangi,' katanya.

Dalam rapat koordinasi GNKPA itu juga terungkap di Bali terdapat tak kurang 162 buah sungai.

Namun, sebagian besar dari sungai itu tukad bangka (dialiri air saat musim hujan karena banjir

bandang). Sebaliknya, di luar musim hujan lebat sungai-sungai itu kering. Hal itu diduga akibat
terbatasnya hutan di hulu sungai, perbukitan dan gunung gundul. Akibatnya, saat hujan lebat

terjadi banjir bandang, semenrara saat kemarau terjadi kekeringan. (013)

goesdun

23-09-2008, 03:57 PM

Kesenian langka atau seni-seni yang hampir punah di Bali perlu segera 'dibangunkan' dengan

cara direkonstruksi dan direvitalisasi. Dengan demikian, generasi muda Bali dapat mewarisinya

dalam rangka memperkuat jatidiri menghadapi budaya global. Kepala Dinas Kebudayaan Bali

Nyoman Nikanaya mengatakan hal itu Minggu (21/9)

Kesenian itu saat ini masih ditemukan jejaknya di kabupaten/kota. 'Melalui upaya revitalisasi dan

rekonstruksi, kesenian langka atau kesenian hampir punah itu diharapkan tidak kehilangan

jejaknya atau punah sama sekali,' kata Nikanaya, dibenarkan Kasubdis Kesenian Disbud Bali

Made Santha.

Dalam konteks itu tahun 2008 Pemprop Bali, dalam hal ini Dinas Kebudayaan Bali, melakukan

langkah-langkah penyelamatan dengan melibatkan 18 sekeha dan 18 pembina seni di seluruh

Bali. Dikatakannya, di masing-masing kabupaten/kota masih terdapat kesenian langka atau

hampir punah. Kesenian ini akan 'dibangunkan' lagi agar lestari.

Prosesnya, para pembina akan melakukan pelatihan selama tiga bulan dan dipantau tim propinsi

Bali. Hasil pembinaan itu akan dipentaskan oleh masing-masing sekeha di masing-masing

kabupatan/kota. Tujuannya, agar kesenian itu lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya generasi

muda.
Kesenian langka yang akan direvitalisasi meliputi Gambang dan tari Sangyang di Buleleng,

Baris Keloping di Bangli, Joged Dewa di Tabanan, Joged Pingitan di Gianyar, kesenian Penting

di Karangasem, Baris Dengklang di Klungkung, Gong Luwang di Badung, Gambang di

Denpasar, Leko dan Bumbung Gebyog di Jembrana.

'Dalam menghadapi kemajuan teknologi dan arus globalisasi, penguatan jatidiri penting

dilakukan. Budaya itulah jatidiri masyarakat Bali. Dengan lestarinya budaya Bali tentu tak ada

salahnya kita bercita-cita agar Bali mampu menjadi daerah adibudaya,' kata Santha

menambahkan. (08)

goesdun

24-09-2008, 10:41 AM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/JOGED.gif

Gubernur Bali Drs. Made Mangku Pastika bersama Ketua DPRD Bali I.B. Wesnawa, B.A.

sepakat berjuang menolak pengesahan RUU Pornografi di DPR-RI. Hanya substansinya

berubah.'Kalau Gubernur Bali Dewa Beratha menolak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi, kini

RUU Pornografi,' katanya di hadapan ratusan massa komponen rakyat Bali di halaman kantor

Gubernur Bali, Selasa (23/9) kemarin. Perjuangan ini dilakukan demi menjaga keutuhan bangsa,

Pancasila dan UUD 45.

Sikap DPRD Bali, kata Wesnawa, tak berubah sejak 2006 tetap menolak RUU ini. Hanya dia

meminta gerakan ini tetap memelihara ketenteraman dan tak menodai perjuangannya dengan

tindakan anarkis. Harapan tersebut disetujui oleh komponen rakyat Bali. 'Kami akan melakukan
perlawanan ini secara estetika untuk menyelamatkan NKRI dan kebhinekaan ini,' seru salah satu

anggota massa yang hadir.

Untuk itu gerakan demo dengan membawa spanduk akan selalu diiringi dengan musikalisasi dan

puisi, kesenian daerah seperti joged bumbung dan bleganjur. Gubernur Bali juga berharap

masyarakat tak berprasangka terlalu jauh atas pengesahan RUU Pornografi. 'Terlalu dini

berbicara pembangkangan sipil sementara RUU belum disahkan,' katanya. Di samping itu, secara

sosiologis perlu dipertimbangkan jika UU ini dipaksakan berlaku. 'Bagaimana menegakkan

aturan yang tak sesuai dengan kondisi sosiologi peraturan tersebut,' katanya. (029)

goesdun

26-09-2008, 03:31 PM

Dalam dua bulan terakhir, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali mencapai 6.000

orang per hari. Bahkan, pada beberapa hari tertentu melonjak sampai 7.000 per hari. Angka ini

melampaui capaian tertinggi pada tahun 2001, sebelum bom Bali I. Realitas ini sekaligus

mengisyaratkan kondisi kepariwisataan Bali secara perlahan mulai pulih.

Praktisi pariwisata Bali I Gusti Bagus Yudhara mengingatkan, agar seluruh komponen di Bali

bisa menjaga momentum ini, sehingga tak terjadi sesuatu yang membuat pariwisata Bali terpuruk

lagi. 'Terutama dari segi keamanan tak boleh kendor. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

biasanya lihai menanfaatkan kelengahan,' ujar Yudhara di Denpasar, Kamis (25/9) kemarin.

Konsul Meksiko ini juga berharap booming pariwisata ini juga seyogianya dimanfaatkan oleh

pemda, DPRD dan komponen industri pariwisata untuk melakukan pembenahan di tingkat
regulasi. Khususnya menyangkut penegakan hukum seputar ketinggian maksimal bangunan,

batas kawasan suci, penataan lingkungan dan sampah serta isu strategis lainnya yang mengerucut

pada kesamaan persepsi.

Calon anggota DPD yang telah lulus verifikasi KPUD ini menambahkan, saat ini merupakan

kesempatan yang baik untuk mengupayakan pemerataan 'kue pariwisata'. Kalau selama ini lebih

banyak terfokus pada Bali Selatan, sudah saatnya mulai disebar di Bali Utara dan Bali Timur

yang juga memiliki potensi pariwisata yang cukup memadai. 'Untuk mewujudkan cita-cita ini

perlu diupayakan bersama,' tegasnya.

Dari sisi industri pariwisata, misalnya, travel agent di Bali bisa mengarahkan rute kapal pesiar

(cruise) untuk mengelilingi Bali. Titik-titik strategis seperti Pelabuhan Benoa, Padangbai

(Karangasem) dan Celukan Bawang (Buleleng) bisa ditautkan menjadi rute resmi, sehingga

penumpang cruise yang dikenal memiliki spending power yang kuat bisa menyinggahi daerah-

daerah di mana pelabuhan itu berada.

Kendati tidak menginap, dengan turun ke darat selama beberapa jam, para penumpang cruise

bisa membelanjakan dolarnya untuk pedagang cenderamata, kerajinan dan lainnya. Dengan

demikian akan memberi dampak ekonomis bagi masyarakat yang disinggahi. 'Jadi, menikmati

Bali tak lagi sebatas dari darat tetapi juga dari laut,' gagas mantan Ketua Asita Bali empat

periode itu. (056)

goesdun

30-09-2008, 02:56 PM
Tanpa Solusi, Tiru Gaya Pemulung

AGENDA bertemu masyarakat dengan label open huose yang digulirkan Mangku Pastika -

Puspayoga berpotensi menjadi acara basa-basi ketika substansi dari permasalahan Bali dalam

agenda ini tak terjawab. Open house sebagai terobosan hanya akan menjadi media politik semata

ketika momen ini dikelola tak lebih dari perilaku para pemulung yang suka memungut,

mengumpulkan lalu memilah aspirasi publik. Akan lebih celaka lagi ketika aspirasi yang diserap

dikelola dengan kepentingan politik, lalu dipasarkan dengan dalih peningkatan pendapatan

rakyat Bali.

Potret open house yang dilakukan Minggu (28/9) lalu, juga patut dikritisi mengingat tak ada hal

khusus yang direkomendasikan dari pertemuan ini. Meskipun hadir dengan pasukan lengkap,

setelah tiga jam menyerap aspirasi, sang Gubernur dan Wakil Gubernur dan pesertanya

meninggalkan lokasi tanpa ada kesepakatan tentang langkah apa yang akan dilakukan

pascapertemuan ini. Open house mestinya diformat secara lebih cerdas dengan tema yang jelas,

sehingga masyarakat yang datang ke lokasi jauh-jauh hari sudah menyiapkan diri, termasuk

membawa tawaran solusi. Kalau hanya datang dan melihat adanya sambung rasa antara pejabat

dan rakyat, tampaknya agenda ini harus dievaluasi lagi.

Sejumlah pakar ilmu pemerintahan mengatakan open house berpotensi membuat pencitraan

penguasa lemah ketika aspirasi publik tak mendapat agregasi yang jelas. Dalam agenda open

house berpotensi terjadi peningkatan arus aspirasi publik terhadap perbaikan kinerja dan

penjagaan terhadap Bali. Kondisi ini akan menjadi bumerang bagi pemimpin, ketika agregasinya
atas aspirasi publik ini lambat dan pejabat teknisnya tak siap. 'Open house hanya akan menjadi

agenda penumpukan aspirasi ketika gubernurnya gagal mengambil solusi,' ujar pakar

pemerintahan Dr. I Ketut Putra Erawan, M.A., Senin (29/9) kemarin.

Ia berharap terobosan open house jangan meniru gaya pemulung yang mengumpulkan semua

barang bekas lalu memilahnya. Harus ada perbedaan open house gaya legislator dengan open

house gaya birokrat. Dalam dunia birokrasi, kajian-kajian teknis harus dibuatkan secara cepat

dan akurat, mengingat ada perangkat yang jelas sesuai aspirasi yang masuk. Sedapat mungkin

ada tema bulanan yang diusung setiap open house. Ini akan membuat agenda tersebut menjadi

efektif. Partisipasi publik terarah dan persiapan pejabat teknis yang akan menjadi agregator

aspirasi jelas. Di sinilah pentingnya ada mediasi, komunikasi dan publikasi yang jelas di tingkat

birokrasi, jika ingin menjalin komunikasi publik.

Kegagalan Birokrasi

Menurut Erawan, kegagalan membangun komunikasi di jajaran birokrasi dan menerjemahkan

kebijakan kepada publik akan berdampak buruk. Bali hendaknya memiliki pemimpin yang

konsisten dan juru bicara yang cerdas dalam mengkomunikasikan masalah dan kebijakan

wilayahnya agar terjadi sambung rasa yang efektif. Kesalahan membangun pencitraan akan

memposisikan seorang pejabat publik sebagai figur yang plinplan, karena tak adanya konsistensi

sikap terhadap satu kasus.


Di lain pihak, Ketua Kajian Ajeg Bali Prof. Sutantra mengatakan open house jangan dijadikan

media tebar pesona. Kini bukan saatnya lagi pemimpin Bali menggampangkan permasalahan.

'Jangan lagi merasa diri super power karena merasa diri mampu mengatasi Bali sendirian. Semua

komponen harus dilibatkan. Yang penting adalah terbangunnya konsistensi sikap, bukan ikut-

ikutan plinplan,' sarannya.

Ia berharap kasus-kasus yang telah menyulut polemik di Bali segera diselesaikan lewat mediasi

yang jelas. Menurutnya, ketegasan dalam menyikapi kasus Uluwatu, Bukit Mimba, serta

keresahan perajin Bali dalam urusan hak cipta mestinya terjawab dalam waktu dekat, untuk

membuktikan adanya komitmen membela krama Bali. Kasus-kasus berpolemik ini jangan

dijadikan bahan negosiasi untuk kepentingan politis.

Lip Service

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Bali Made Dauh Wijana menyatakan, ke depan open

house yang digagas ini tidak hanya bersifat lip service, atau tidak hanya menampung masukan.

Tetapi, harus bisa memberikan nilai strategis terkait substansi yang dibahas. Diharapkan ke

depan open house dapat dijadikan spirit dalam melakukan kegiatan sekaligus media untuk

berkoordinasi.

Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya juga mengatakan hal serupa. Ia berharap open house

tidak hanya menjadi lip service politik, namun benar-benar dilaksanakan sesuai kewenangan di
tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/ kota. (dir/kmb)

source: BP

goesdun

05-10-2008, 12:56 PM

Dalam membahas dan memutuskan suatu rancangan undang-undang kalangan legislatif di DPR-

RI diimbau mampu mempertimbangkan aspek kemanfaatan, kepastian hukum, dan dampak

sosio-kultural. Tujuannya untuk mengarahkan perkembangan masyarakat melalui social

engineering, jangan sampai menyebabkan masyarakat terbelah, apalagi mengancam integrasi

bangsa. 'RUU Pornografi mengandung tafsir beragam, dan menggambarkan kecenderungan

negara intervensi terlalu jauh dalam kehidupan warganya,' kata Jro Gede Karang Tangkid

Suarshana.

Dikatakan, kehidupan kebudayaan mengenal penghargaan atas keragaman dan prinsip relativitas

kebudayaan, yang memberi ruang subjek kebudayaan untuk memilih. 'Kecenderungan

menerapkan standar moral tertentu bisa menjadi kontraproduktif bagi kehidupan kebudayaan,'

kata budayawan Jro Gede Karang Tangkid Suarshana ketika dimintai komentarnya mengenai

pro-kontra RUU Pornografi.

Masyarakat Bali, menurut tokoh pariwisata yang mendapat gelar doktor kehormatan dalam

pertukaran budaya ini, perlu menyikapi isu ini dengan proporsional. 'Jangan sampai penolakan

ini menimbulkan kesan kita ini masyarakat yang permisif, atau tidak antipornografi.'

'Saya kira kita perlu mengingatkan, di luar norma hukum, ada norma agama, norma kesusilaan,
dan norma sopan-santun yang berlaku dalam ruang kehidupan keagamaan dan ruang

kebudayaan,' katanya. Ditambahkannya, di mana pun di dunia ini, masyarakat yang sudah

dewasa (mature), keempat norma ini tumbuh bersama dalam perkembangan masyarakat.

Keprihatinan berbagai komponen warga negara tidak bisa dinafikan, ketersediaan dan

kemudahan yang dimungkinkan teknologi informasi, terutama gejala maraknya reproduksi

bahan-bahan pornografi yang memicu pornoaksi, memang telah mengancam semua anak bangsa

tanpa kecuali. Meski demikian, bukan berarti negara serta merta dapat mengambil alih seluruh

masalah dan memasuki ruang-ruang budaya dan ruang pribadi warga negara.

'Momentum ini sesungguhnya kesempatan kita semua untuk merancang suatu strategi

kebudayaan menuju masyarakat terbuka dan dewasa. Suatu dialog terbuka yang jauh dari klaim

bahwa suatu masyarakat belum atau sudah cukup matang dan terbuka, juga dijauhkan dari

pemaksaan justifikasi yang terlalu puritan,' tandasnya.

Bagi Jro Gede Karang, dunia pariwisata memang akan sangat dirugikan dengan 'ideologi' di

balik RUU Pornografi, tetapi jelas itu bukan satu-satunya alasan. 'Kita justru berpikir jauh lebih

luas dan dalam, yaitu mengenai gagasan masyarakat yang maju, beradab, dewasa dan terbuka.

Suatu gagasan di dalam kerangka keutuhan NKRI,' katanya mengingatkan. (r/*)

goesdun

07-10-2008, 10:52 AM

http://www.bali2008.com/assets/images/Article/abg.jpg

www.bali2008.com (http://bali2008.com/index.php)
Kontingen Indonesia Dikukuhkan

Ketua KONI/KOI Rita Subowo mengukuhkan kontingen Asian Beach Games (ABG) I/2008

Indonesia di lapangan golf Sector Bar and Restaurant Bali Beach Golf Course, Sanur, Denpasar,

Senin (6/10) kemarin. Acara pengukuhan ditandai penyerahan bendera Merah Putih kepada

Komandan Kontingen Djoko Pramono.

Kontingen Indonesia berkekuatan 312 orang yang terdiri atas 210 atlet (128 putra dan 82 putri),

29 pelatih, 16 manajer, dan 57 teknisi. Mereka akan turun pada 17 cabang olah raga resmi serta

dua ekshibisi, yaitu polo dan basket. ABG akan berlangsung 18-26 Oktober mendatang

melibatkan 45 negara di Asia.

Rita Subowo yang juga Direktur Jenderal Bali Asian Beach Games Oganizing Committe

(BABGOC) mengharapkan atlet Indonesia berjuang maksimal, sehingga bisa mengharumkan

nama bangsa dan negara. 'Semoga para atlet Indonesia bisa merebut lebih dari dua emas,'

katanya. Ia berharap banyak kepada atlet yang berjuang pada cabang pencak silat, perahu naga,

voli, sailing dan selancar.

Menurut Djoko Pramono, atlet Indonesia telah melakukan persiapan sejak Oktober lalu plus

serangkaian uji coba ke luar negeri. Dia optimis Indonesia bisa menggapai lebih dari dua emas

sebagaimana harapan ketua KONI/KOI.


Menyingung kesiapan arena pertandingan, Djoko Pramono mengakui relatif telat. Karena

kendala dana, venues baru bisa dipergunakan setelah 10 Oktober. Padahal jika tuntas lebih awal,

atlet Indonesia bisa lebih dini memanfaatkannya sebelum berlaga di ABG. (kmb11)

http://bali2008.com/assets/images/Article/jalak-mascot.jpg (http://bali2008.com/index.php)

THEME SONG - INSPIRE THE WORLD

1. Inspire The World

Download (right click and select "save file as") (http://www.bali2008.com/assets/podcast/ABG-

ThemeSong.mp3) | Lyric (http://www.bali2008.com/index.php?id=191)

goesdun

08-10-2008, 11:42 AM

Bidang pengamanan sudah siap mengamankan peserta Asian Beach Games (ABG) I/2008 di

Bali, 18-26 Oktober mendatang. Kesiapan itu disampaikan Danrem 163/Wirasatya Kolonel Inf.

Dedy Kusnadi Tamim dan Polda Bali di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Selasa

(7/10) kemarin.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo dan Menko Kesra

Aburizal Bakrie. Rita Subowo yang juga Direktur Jenderal Bali Asian Beach Games Organizing

Committe (BABGOC) meminta dukungan dari semua pihak demi lancarnya pelaksanaan ABG

pertama di Indonesia. Menurutnya, ABG merupakan pertaruhan gengsi dan reputasi negara di
mata internasional.

'Bidang pengamanan telah melakukan persiapan seksama bagaimana memberikan pengamanan

yang terbaik. Kami meminta doa dan dukungan semua pihak, sehingga ABG berjalan lancar,'

kata Rita Subowo.

Menurut dia, panitia ABG mendapat dana Rp 210 milyar. Sebanyak Rp 150 milyar merupakan

bantuan pemerintah pusat lewat APBN, sedangkan sisanya berasal dari sponsor seperti Pertamina

dan Lippo. Anggaran tersebut akan dimaksimalkan dengan menekan pengeluaran pos-pos

tertentu.

Api ABG

Obor Api ABG I/2008 yang akan disulut di kaldron saat upacara pembukaan pada 18 Oktober

mendatang, diambil dari desa Merapen, Jawa Tengah, Rabu (8/10) ini.

Sebelumnya, Desa Merapen yang dikenal sebagai tempat sumber api alam juga pernah dijadikan

sebagai tempat pengambilan api untuk pelaksanaan SEA Games 1997 dan Pekan Olahraga

Nasional (PON). Prosesi pengambilan api akan dilakukan Ketua Harian Bali Asian Beach Games

(BABGOC) Rita Subowo yang juga Ketua KONI/KOI.


Sprinter peraih medali emas SEA Games XXIV/2007 di Thailand, Suryo Agung Wibowo,

dipercaya sebagai pelari pertama yang akan membawa Obor Asian Beach Games secara

beranting menuju Kantor Gubernur Jateng di Semarang. Pada 10 Oktober, api terlebih dahulu

dibawa ke Jakarta dan kesokan harinya diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

didampingi Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan duta besar negara sehabat dari 45 negara

peserta Asian Beach Games. (kmb11/035)

source: BP

goesdun

09-10-2008, 09:06 AM

Penuaan Tak Lagi Jadi Masalah

Konferensi Asia Pasific ke-7 tentang Anti-Aging Medicine kembali digelar di Nusa Dua, Bali

pada 10-12 Oktober 2008 mendatang. Konfensi yang membahas secara teori dan praktik

mengenai bidang ilmu kedokteran yang baru tentang antipenuaan (anti-aging) ini diikuti oleh

ratusan peserta. Tak hanya dari Indonesia dan negara-negara Asia, namun juga dikuti negara dari

Eropa, Amerika dan Australia.

Menurut Scientific Officer Asia Anti-Aging Confrence dr. Tanjung Subrata, M.Pro., Akp., Rabu

(8/10) kemarin, konferensi ini akan menghadirkan pembicara utama Co-faounder and Chairman

of Word & American Academy of Anti-Aging Dr. Robert M . Goldman, M.D., Ph.D., D.O.,

FAASP., ABAARM., President of European Council for Anti-Aging Research and Education

Dr. Micahael Klentze, M.D., Ph.D., ABAARM. dan Profesor Studi Anti Aging Universitas

Udayana Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, M.D., Ph.D., Sp.And., FAACS.


Selain menghadirkan pembicara utama, tambah dr. Tanjung, konferensi juga akan menghadirkan

pembicara-pembicara yang yang memiliki keahlian bidang ilmu yang mendukung bidang ilmu

antipenuaan yang kini menjadi satu bidang ilmu kedokteran di dunia kesehatan. Di Indonesia,

kini sudah ada Persatuan Kedokteran Antipenuaan Indonesia (Perkapi).

Ilmu antipenuaan ini, menurut dr. Tanjung, adalah satu-kesatuan dari berbagai disiplin ilmu yang

saling mendukung. Berbagai terapi dan keahlian akan diungkap dalam konferensi ini, meliputi

mengungkap mengenai hormon terapi, nutrisi, terapi sport medicine, sel terapi dan mengenai

estetika atau kecantikan.

'Dengan menerapkan berbagai terapi yang berhubungan dengan penyakit yang diderita, tak saja

menyembuhkan, namun memberikan satu regenerasi biologis yang dapat mempertahankan

kehidupan yang lebih baik. Dengan demikian kualitas hidup dapat lebih panjang,' katanya.

Untuk itu, tambah dr. Tanjung, peserta datang dari dokter spesialis yang memiliki disiplin ilmu

yang berbeda namun memiliki hubungan yang erat dengan antipenuaan ini, antara lain dokter

spesialis penyakit dalam, kulit kelamin, kandungan, andrologi dan dokter ilmu.

Konferensi yang berlangsung keempat kalinya di Bali ini, juga membuka dua buah post

konferensi yakni kursus antipenuaan selama seminggu dari 13 sampai 19 Oktober dan kursus

terapi olah raga (fitness trainning) dari 13 sampai 15. 'Post konferesni atau susulan ini akan lebih

memberikan keahlian, sehingga setelah konferensi dengan berbagai materi dan praktik sebagai
pembuka dan pengenalan, kursus post konferensi akan memberikan peserta untuk bisa lebih

mendalami ilmu yang kini makin dicari para ahli itu,' tandasnya. (kmb/*)

source: BP

goesdun

11-10-2008, 08:56 AM

oleh: Janet De Neefe

http://ubudwritersfestival.com/images/head1.jpg (http://ubudwritersfestival.com/)

goesdun

13-10-2008, 03:59 PM

Kegiatan tahunan di Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, yakni Nusa

Dua Fiesta kembali digelar.

Kegiatan yang mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara ini digelar di Peninsula,

Kawasan Pariwisata Nusa Dua, pada 10–14 Oktober 2008.

Nusa Dua Fiesta 2008 mengusung tema Pariwisata hijau (Green Tourism) sebagai benang merah

dari pelaksanaan Konferensi PBB Pemanasan Global yang digelar di Kawasan Nusa Dua,

Desember 2007.

Green tourism merupakan wujud komitmen kita bersama untuk mempertahankan Bali sebagai

destinasi terkemuka dunia.


Acara yang ditampilkan dari tahun ke tahun juga mengalami dinamisasi.

Serangkaian acara dalam Nusa Dua Fiesta 2008 yang meliputi atraksi seni, budaya, sport, dan

pameran didedikasikan bagi para wisatawan asing, domestik, maupun penduduk lokal.

Bukan hanya hiburan, dampak ekonomi pelaksanaan Nusa Dua Fiesta juga pasti dinikmati

masyarakat sekitar.

goesdun

14-10-2008, 03:15 PM

http://www.bali2008.com/assets/images/Article/abg.jpg

1st ASIAN BEACH GAMES

EVENT SCHEDULE

NO / EVENT / DATE / PLACE

OPENING CEREMONY / 18 0CTOBER'08 / GARUDA WISNU KENCANA

BEACH HAND BALL / 18-25 OCTOBER / MERTASARI BEACH SANUR

BEACH KABADDI / 18-24 OCTOBER / TANJUNG BENOA

BEACH PENCAK SILAT / 18-23 OCTOBER / KUTA BEACH

BEACH SOCCER / 18-26 OCTOBER / MERTASARI BEACH SANUR

BEACH SEPAK TAKREW / 18-26 OCTOBER / SANUR BEACH

BEACH VOLLEY BALL / 18-26 OCTOBER / SANUR BEACH

WOOD BALL / 18-25 OCTOBER / AYODYA AT NUSA DUA


PARAGLIDING / 18-25 OCTOBER / TIMBIS

BODY BUILDING / 19-20 OCTOBER / DISCOVERY MALL

DRAGON BOAT / 19-24 OCTOBER / SERANGAN ISLAND

SAILING & WIND SURFING / 19-25 OCTOBER / SERANGAN ISLAND

JETSKI SPORT / 23-25 OCTOBER / MELIA BENOA / NUSA DUA BEACH

BEACH WRESTLING / 24-26 OCTOBER / KUTA BEACH

MARATHON SWIMMING / 25-26 OCTOBER / SANUR BEACH / SEMAWANG BEACH

SURFING / 25-26 OCTOBER / HALFWAY BEACH IN KUTA

TRIATHLON / 25-26 OCTOBER / PURA BIAS PANINSULA ISLAND

CLOSING CEREMONY / 26 0CTOBER'08 / GARUDA WISNU KENCANA

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

1.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

2.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-3.jpg

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

4.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

5.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-6.jpg

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

7.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

8.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-9.jpg

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

10.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

11.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-12.jpg

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-
13.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

14.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-15.jpg

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

16.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

17.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-18.jpg

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

19.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

20.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-21.jpg

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

22.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

23.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-24.jpg

http://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

25.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-

26.jpghttp://www.bali2008.com/assets/templates/abg/images/venue-27.jpg

goesdun

17-10-2008, 04:06 PM

Kuta Karnival ke-6 yang dijadwalkan digelar 18-26 Oktober 2008 di kawasan Pantai Kuta, Bali,

akan mengangkat tema lingkungan sebagai salah satu upaya mengendalikan pemanasan global.

Hal itu terungkap pada pengukuhan panitia kegiatan tahunan tersebut yang diketuai I Nyoman

Graha Wicaksana di Kuta, Selasa.

Sejak penyelenggaraan Kuta Karnival pertama tahun 2002 atau setelah peristiwa bom di Kuta,
ketua panitia dijabat I Made Supatra Karang. Namun tahun ini dilakukan regenerasi.

Dalam sambutannya, Graha Wicaksana meminta dukungan dari semua pihak untuk

menyukseskan Kuta Karnival (KK) yang akan mengangkat isu lingkungan itu.

"Kegiatan ini bukan hanya milik masyarakat Kuta saja, tetapi semua masyarakat Bali. Kegiatan

ini juga untuk mendukung program tahun kunjungan Indonesia (VIY/Visit Indonesia Year)

2008," katanya.

Regenerasi kepemimpinan kepanitiaan dimaksudkan untuk menjamin KK yang telah dikenal

dunia, bisa menjadi agenda rutin tahunan. "Banyak yang memberikan apresiasi terhadap KK,

termasuk Menbudpar Jero Wacik," tambahnya.

Sementara Ketua Kuta Small Bisnis Association (KSBA), Ketut Nugra, yang juga duduk dalam

kepanitiaan KK, menyarankan agar momentum tersebut digunakan sebagai gerakan peduli

lingkungan.

"Kita jadikan KK ke-6 sebagai kampanye lingkungan untuk turut mengendalikan pemanasan

bumi. KK telah memiliki kesan mendunia, sehingga akan mampu menggugah kesadaran

menjaga lingkungan," katanya.

Menurutnya kondisi alam yang makin parah akibat pencemaran dan perusakan lingkungan

menjadi ancaman terbesar planet bumi saat ini.


"Jika pengerusakan alam dan lingkungan terus berlanjut, kita tidak akan bisa menikmati

keindahannya," kata Nugra.(*Antara)

goesdun

17-10-2008, 04:08 PM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/1KOREKSI.gif

DARI hasil pengecekan Bali Post ke Banjar Pupuan Sawah, Kamis (16/10) kemarin, ternyata

berita pernikahan sesama jenis ternyata tidak benar.

Sejumlah aparat di banjar tersebut menyatakan bahwa upacara itu hanya upacara pameras,

nyolongin, Suddi Wedani dan mapendes (potong gigi).

Dengan demikian, berita yang dikutip dari kantor berita Reuters tersebut ternyata tidak benar.

Bahkan, kontributor foto Reuters Murdani Usman yang juga datang ke Pupuan Sawah, Kamis

kemarin, langsung menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan informasi tersebut.

Seperti diketahui sejumlah media besar, baik terbitan di Bali maupun di Jawa, memuat berita

tersebut. Semuanya juga mengutif dari kantor berita yang sama, Reuters.

Sementara itu, rumah I Wayan Budiada dan Ni Wayan Suwarni, Banjar Pupuan Sawah,

Selemadeg, Kamis kemarin sontak ramai dikunjungi tamu. Tamu itu di antaranya Camat

Selemadeg I Gede Susila, Danramil E. Rajagukguk disertai Muspika Selemadeg. Hadir pula
Ketua PHDI Selemadeg I Dewa Putu Sukadana, Klian Dinas Pupuan Sawah I Made Sukadana

serta keluarga besar I Wayan Budiada dan sejumlah krama adat. Sejumlah wartawan media cetak

lokal dan nasional juga berkumpul untuk meminta klarifikasi terkait pemberitaan kantor berita

Reuters yang dikutif Bali Post, Kamis kemarin.

Ketua PHDI Selemadeg Dewa Sukadana yang mengaku hadir pada upacara Rabu (15/10) lalu,

menyatakan tidak ada upacara pernikahan pada acara tersebut. 'Memang kami mengeluarkan

surat suddhi wadani, tetapi tidak terkait dengan adanya upacara pernikahan,' jelasnya.

Mengenai proses masuk Hindu, katanya, siapa pun yang berkeinginan masuk Hindu dengan

tanpa paksaan, wajib mendapat pelayanan suddi wadani. 'Kami selaku Ketua PHDI hadir dalam

prosesi tersebut. Tidak ada upacara pernikahan. Saya sendiri yang terkait dengan upacara suddhi

wadani keduanya,' terang Dewa Sukadana.

Pihak keluarga besar Wayan Budiasa menjelaskan, upacara yang berlangsung sesuai dengan

surat undangan yang telah beredar yakni berupa upacara manusa yadnya mapandes (potong gigi).

Tiga orang yang mapandes yakni Ni Putu Trisnayanti (16) anak Budiada-Suwarni, Christianus A.

Huijbregts (67) dan Hendrikus Johannes Deijkers (67). Baik Christianus maupun Hendrikus

melakukan upacara maperas (diakui anak secara adat Bali), suddhi wadani atau masuk agama

Hindu dari sebelumnya memeluk Kristen, pacolongan (upacara 42 hari setelah lahir), tiga

bulanan, dan mapandes (potong gigi). Para pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat di Selemadeg

diundang untuk turut menyaksikan upacara tersebut. Keduanya di-peras (diakui anak secara adat

Bali) oleh Ni Made Rasti (70), ibu dari Budiada, dengan nama baru Made Hendrik dan Nyoman
Kris.

Mangku I Made Arnawa mamuput upacara tersebut. Sementara seluruh keperluan banten dibeli

dari tukang banten Ni Made Menri. Banten yang dibeli, kata Menri, berupa banten pameras,

suddhi wadani, pacolongan, tiga bulanan dan potong gigi. 'Sama sekali tidak ada banten

pawiwahan atau pernikahan,' jelasnya.

Demikian pula pemangku yang menangani upacara itu mengatakan tidak ada upacara

pernikahan. 'Kami keluarga besar tentu saja tidak mengizinkan adanya pernikahan sejenis yang

dilarang ajaran agama. Kami menerima Hendrik dan Kris karena niat baiknya sejak beberapa

tahun lalu untuk menjadi pemeluk Hindu dan menjadi bagian dari keluarga besar kami. Tidak

ada pernikahan dalam acara Rabu lalu,' terangnya yang dibenarkan keluarga besar lainnya.

Sementara itu, Hendrik dan Kris mengaku memang sejak belasan tahun lalu ingin memeluk

Hindu. Ketika kuliah, Kris bahkan melakukan penelitian dan menyusun skripsi tentang Hindu di

negaranya, Belanda. Demikian pula Hendrik yang merupakan kelahiran Cilacap, mengaku secara

teratur membaca tentang Hindu. 'Kami memang tertarik dengan ajaran Hindu sejak belasan tahun

lalu. Kami ingin menghabiskan hari tua bersama agama Hindu yang kami anut sekarang. Kami

yakin bisa menjadi pemeluk Hindu yang baik dan kami sangat senang telah menjadi Hindu,' ujar

Hendrik dengan bahasa Indonesia lancar.

Mengenai hubungan keduanya, Hendrik dan Kris mengaku sebagai saudara angkat. Mengapa

sampai ke Pupuan Sawah, bermula dari perkenalannya dengan Suwarni, wanita asal Sronggo
Pondok Kerambitan, 12 tahun lalu. Suwarni sempat bekerja di Maldives dan Turki bidang spa.

Sejak lama keduanya telah dianggap sebagai saudara oleh Suwarni. Bahkan hubungan

pertemanan itu terus berlanjut ketika dirinya menikah dengan Budiada, warga Pupuan Sawah.

Seingat Suwarni, baik Kris maupun Hendrik adalah pensiunan pegawai pemerintahan di

Belanda. Mereka telah menyampaikan niatnya masuk Hindu sejak lebih dari tiga tahun lalu.

Karena keduanya tampak serius, untuk masuk Hindu dan menjadi bagian dari keluarga besar

mereka, beberapa waktu lalu diadakan rapat keluarga hingga ke lingkungan pemaksan untuk

membicarakan rencana keduanya masuk ke dalam keluarga besar mereka. Atas persetujuan

seluruh anggota keluarga, akhirnya jadilah acara seperti kemarin (Rabu lalu).

'Tidak ada pernikahan. Kami semua kaget dengan pemberitaan itu,' terangnya. (kmb14)

goesdun

18-10-2008, 12:55 PM

Usai menjadi tuan rumah Asian Beach Games (ABG) I/2008, Bali akan diberi kepercayaan

menggelar kejuaraan dunia wushu junior. Kejuaraan yang digelar 7-14 Desember mendatang ini

melibatkan 45 negara.

'Hingga kini sudah 45 negara yang menyatakan siap menurunkan atletnya di ajang bergengsi itu.

Panitia sudah melakukan persiapan dengan memantau tempat pertandingan yang di pusatkan di

Hotel Westin, Nusa Dua,' ujar Ketua Panitia IGK Manila setelah melakukan audensi dengan

Gubernur dan Kapolda Bali di Denpasar, Jumat (17/10) kemarin.

Dalam pertemuan itu, Manila diterima Wakapolda Bali Irswanda Ismail mewakili Kapolda.
'Kami dari pihak kepolisian akan membantu seoptimal mungkin dalam segi keamanan. Karena

suksesnya suatu event dan prestasi atlet tidak terlepas dari amannya suatu penyelenggaraan,'

tutur Ismail.

Ismail mengharapkan para atlet Indonesia benar-benar mempersiapkan diri seoptimal mungkin.

Dengan harapan Indonesia sebagai tuan rumah bisa sukses dari segi prestasi dan

penyelenggaraan.

Indonesia menyiapkan 11 atlet dari nomor taulo dan delapan atlet sanshou yang lolos seleksi

dalam seleknas. Menurut Wakil Sekjen PB WI Iwan Kwok, atlet nomor taulo yang berlatih di

Medan langsung ditangani pelatih dari Cina. Sementara atlet nomor sansho akan melakukan

pelatnas di Surabaya pekan depan. Hal ini bertujuan mengimbangi kejayaan atlet Cina yang

dikenal memiliki kemampuan lebih dari negara lain. *BP

goesdun

22-10-2008, 03:37 PM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/BOMBALI.gif

Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Amrozy cs. dieksekusi dengan cara ditembak hingga

mati. Putusan ini menyusul ditolaknya permohonan uji material (judicial review) UU Nomor

2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hukum Mati yang diajukan tim penasihat hukum

terpidana mati kasus bom Bali I tersebut.

Demikian disampaikan Ketua MK Mahfud MD dalam pembacaan putusan permohonan uji


material tersebut di gedung MK, Jakarta, Selasa (21/10) kemarin. Alasan penolakan itu, karena

dalil-dalil pemohon mengenai pengujian formil tidak beralasan sehingga harus ditolak. Rasa

sakit yang dialami terpidana mati merupakan konsekuensi logis sebagai akibat pelaksanaan

pidana mati sesuai tata cara yang berlaku.

'Permohonan pemohon baik mengenai pengujian formil maupun pengujian material seluruhnya

ditolak. Hukuman mati dengan cara ditembak tidak termasuk kategori penyiksaan terhadap diri

terpidana mati. Alternatif tata cara pidana mati lainnya juga tetap menimbulkan rasa sakit,

meskipun gradasi dan kecepatan kematian berbeda-beda,' kata Mahfud megutip putusannya

tersebut.

Menurut MK, tidak ada satu cara pun yang menjamin tiadanya rasa sakit dalam pelaksanaan

hukuman mati. Cara digantung, dipenggal pada leher, disetrum listrik, dimasukkan kamar gas

dan disuntik mati, semuanya menimbulkan rasa sakit. Semua cara hukuman mati itu

mengandung risiko terjadinya ketidaktepatan dalam pelaksanaan yang menimbulkan rasa sakit.

Atas putusan MK ini, anggota Tim Pembela Muslim (TPM) Wirawan Adnan mengaku

menghormati putusan dan tidak ingin menilai putusan tersebut. Tetapi, pihaknya takkan

menyerah begitu saja. Meski MK telah memutuskan eksekusi terpidana mati bom Bali tetap

dengan cara ditembak mati, TPM tetap berupaya berjuang karena terpidana masih memiliki hak

untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) yang diajukannya masing-masing. Jika ini diterima

keluarganya, Rabu (21/10) segera mengajukan PK dan eksekusi bisa ditunda lagi. (kmb3) *BP

goesdun
25-10-2008, 09:41 AM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/1ABG2.gif

Asian Beach Games (ABG), Minggu (26/10) malam kemarin pukul 21.30 wita ditutup secara

resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Nusa Dua, Bali.

Kontingen Indonesia pada hari terakhir masih menambah satu medali emas lagi melalui

pasangan Andy Ardiansyah/Koko Prasetyo di cabang bola voli pantai. Tambahan satu emas itu

membuat Indonesia secara keseluruhan meraih 23 emas plus 10 perak 19 perunggu sekaligus

memantapkan posisi sebagai juara umum.

Wapres dalam sambutannya mengatakan rasa bangga dan gembira atas suksesnya

penyelenggaraan pesta olahraga terbesar dan pertama di Asia itu. Jusuf Kalla juga

menyampaikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada kontingen Indonesia yang mampu menjadi

juara umum.

Ia berharap prestasi di ABG ini menjadi lokomotif atau pendorong bagi seluruh komponen

olahraga Indonesia untuk lebih giat lagi membina atlet berprestasi. 'Saya kira ini merupakan

sesuatu yang membanggakan. Mudah-mudahan ke depan prestasi olahraga kita di tingkat

internasional akan semakin diperhitungkan,' kata Wapres.

Upacara penutupan yang dimeriahkan tarian kolosal dan tradisional dan ditandai dengan

penyerahan bendera OCA dari Wakil Presiden OCA Timothy Fox kepada Wakil Presiden

National Olympic Commitee (NOC) of Oman Habib Al Nabi Makki. Oman yang menjadi tuan
rumah ABG II/2010 hanya mempertandingkan 11 cabang olahraga.

Penuh Atraksi

Seperti pada pembukaan di tempat yang sama, upacara penutupan juga dipenuhi dengan atraksi

yang menampilkan berbagai budaya, seperti tarian dan laga dari seluruh penjuru Tanah Air.

Menjelang kedatangan Wakil Presiden, Band Saharadja, kelompok musik kontemporer asal Bali

menghibur penonton melalui penampilan di Panggung Lotus Pond.

Setelah Wapres dan rombongan memasuki tribun kehormatan, ribuan tamu kemudiah disuguhi

tarian dan musik karya Sentot S. yang mengolaborasikan tarian tradisional dan kontemporer

Indonesia yang berasal dari lima pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan

Papua.

Artis-artis Ibu Kota di antaranya Titik Puspa, Inul Daratista, Shanty dan Samuel, didukung oleh

musisi Andy Ayunir secara bersama mengiringi parade atlet dengan melantunkan lagu 'Inspire

The World' yang merupakan tema lagu dari ABG Bali 2008.
Oman yang akan menjadi tuan rumah pada ABG 2010, tidak ketinggalan menampilkan atraksi

kesenian mereka melalui musik irama padang pasir. (Tim BP)

FINAL RESULT : http://indoforum.org/showpost.php?p=1013573&postcount=21

goesdun

27-10-2008, 09:25 AM

Putu Rudana Didorong Satukan Komponen Bangsa

DUKUNGAN untuk Putu Rudana yang sukses menyelenggarakan acara spektakuler 'Sinergi

Seni Membangun Indonesia' ternyata tak hanya datang dari Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY). Belakangan ini para sulinggih dan pandita di Bali pun ikut mendoakan serta

merestui konsep paling ampuh menyatukan seluruh komponen untuk membangun bangsa ini.

Restu itu datang dari Ida Pedanda Gede Made Gunung dari Ashram Yogadipatamaguhya, Banjar

Tengah, Blahbatuh, Gianyar; Ida Pandita Parama Daksa Nata Ratu Bagus dari Ratu Bagus

Ashram di Dusun Muncan, Selat, Karangasem; Ida Pedanda Gede Ketewel Kemenuh di Banjar

Kemenuh, Sukawati; Ida Pedanda Istri Putri Rasmini dari Banjar Kemenuh Kelod; Sri Empu

Wredha Pandita Darmika dari Banjar Juga, Mas, Ubud; Ida Dukuh Acarya Daksa dari Banjar

Semaga, Penatih, serta Mangku Ketut Liyer, Ubud. Tokoh-tokoh spiritual ternama ini

memberikan dukungan kepada Putu Rudana supaya terus berkarya dan mempersatukan seluruh

komponen bangsa sehingga Indonesia menjadi negara yang kuat, aman dan damai.

Menurut Putu Rudana, Minggu (26/10) kemarin, sinergi seni ini bersifat fleksibel dan menyentuh

segala aspek kehidupan. Tak hanya seni rupa, seni suara atau seni tari, juga aktivitas, adat-
istiadat dan budaya. Adapun 'Sinergi Seni Membangun Indonesia' merupakan konsep hak cipta

termahal yang khusus dipersembahkan kepada Sang Maha Pencipta. Konsep tersebut tak semata-

mata didaftarkan ke Departeman Hukum dan HAM atau Budpar, juga akan

dipertanggungjawabkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 'Karya cipta itu bukan hanya dalam

bentuk fisik/benda, juga konsep yang mesti dihargai semua pihak sebagai hak atas kekayaan

intelektual. Walau tidak didaftarkan, konsep sinergi seni membangun Indonesia ini, jiwanya

merupakan persembahan kepada Tuhan,' tegasnya.

Hal yang paling utama, menurut Putu Rudana, yakni setiap orang mesti menghargai ide atau

gagasan seseorang sebagai suatu hak cipta yang harus dilindungi sebagaimana halnya konsep Tri

Kaya Parisudha (berpikir, berkata dan berbuat yang baik). 'Kalau mengutip atau menyadur

konsep orang lain, kita juga mesti mencantumkan nama si empunya gagasan. Hal itu harus

dibiasakan untuk memberikan penghargaan atas suatu ciptaan serta menghargai kreativitas

positif,' tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Yudhoyono direncanakan mencanangkan konsep

'Sinergi Seni Membangun Indonesia' di Istana Negara, Jakarta, dalam waktu dekat ini, mengingat

ampuhnya acara tersebut untuk mempersatukan semua komponen bangsa. Menurut Putu Rudana,

untuk menghadapi globalisasi dunia yang kian kencang, saatnya semua komponen bersinergi

sehingga menjadi bangsa yang utuh, bangsa Indonesia. Kita juga jangan sampai tepecah-belah

oleh perbedaan politik maupun warna. Tetapi sebaliknya, perbedaan tersebut hendaknya

dimaknai sebagai suatu kekuatan luar biasa untuk membangun sendi-sendi kehidupan yang

penuh toleransi dan saling menghargai. (r/*BP)


goesdun

28-10-2008, 03:19 PM

Silakan Mengadu ke Mahkamah Internasional

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/bombali.gif

Kejaksaan Agung (Kejakgung) mempersilakan terpidana mati dalam kasus bom Bali I Amrozy

dkk. untuk mengadu ke Mahkamah Internasional. 'Silakan saja mengadu ke Mahkamah

Internasional,' kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Jasman

Pandjaitan, Senin (27/10) kemarin.

Ia menyatakan eksekusi terhadap Amrozy dkk. tetap dilakukan pada awal November 2008 di

Nusakambangan, Cilacap. Pelaksanaan itu sudah sesuai dengan tahapan-tahapan syarat formal

dan material karena upaya hukum dari kasasi sampai peninjauan kembali (PK) sudah

dilaksanakan. 'Bahkan permohonan PK kedua kalinya, dijawab MA bahwa PK itu satu kali,'

katanya. Kemudian, terpidana sendiri sudah menyatakan tidak akan mengajukan grasi.

Sebelumnya dilaporkan, Tim Pengacara Muslim (TPM) menanyakan kembali soal peninjauan

kembali (PK) terpidana mati bom Bali I ke MA, Senin kemarin. Ia menegaskan jika eksekusi itu

tetap dipaksakan untuk dilakukan, maka hal itu melanggar hukum.

Cukup Kondusif

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. FX Sunarno mengatakan situasi di sekitar Pulau
Nusakambangan, Cilacap, menjelang pelaksanaan eksekusi cukup kondusif. 'Diharapkan situasi

dapat terus kondusif,' kata Kapolda, Senin kemarin.

Menurutnya, dari hasil pemantauan, belum terdapat indikasi keberadaan kelompok-kelompok

tertentu yang tidak setuju dengan pelaksanaan eksekusi ini. 'Kami akan terus memonitor situasi.

Jangan melakukan tindakan yang merugikan masyarakat,' katanya.

Belum Tahu

Keluarga terpidana mati kasus bom Bali I, Amrozy, di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro,

Lamongan, Jawa Timur, belum mendapatkan pemberitahuan jadwal eksekusi yang diumumkan

Kejaksaan Agung awal November ini. 'Hingga kini keluarga di Lamongan belum mendapatkan

pemberitahuan secara resmi mengenai rencana eksekusi Amrozy cs,' kata Muhammad Chozin,

kakak kandung Amrozy, Senin kemarin.

Menurutnya, keluarga tetap berkeyakinan eksekusi belum ada kejelasan, sebab sejak diumumkan

secara resmi oleh Kejaksaan Agung, 24 Otkober lalu, tidak ada pemberitahuan secara resmi yang

disampaikan kepada keluarga di Lamongan.

Kuasa Hukum

Sementara itu, TPM berencana untuk mengadukan Kejaksaan Agung ke Mahkamah

Internasional, terkait keputusannya yang mentetapkan eksekusi pada awal November. Alasannya,

TPM selaku kuasa hukum terpidana mati Amrozy cs. belum menerima salinan putusan PK ketiga

yang sudah diputus MA tersebut.


'Rencananya kami akan mengadu ke Mahkamah Internasional, kalau eksekusi itu dilaksanakan

awal November nanti oleh Kejaksaan Agung,' kata anggota TPM Qadhar Faisal yang datang

bersama pengacara lainnya ke gedung MA, Jakarta untuk meminta salinan PK tersebut.

Menurutnya, pihaknya memiliki bukti pendaftaran PK ketiga tertanggal 30 Januari 2008 yang

didaftarkan langsung TPM ke PN Denpasar. Sementara terpinda mati Amrozy cs.

menandatangani langsung memori PK dan menyampaikannya kepada LP Batu Nusakambangan

pada 30 Januari 2008. Namun, sampai sekarang belum diketahui putusannya.

Pengadilan tidak punya hak untuk menolak permohonan yang diajukan, kecuali dengan

memeriksa dan membuat putusan. 'Kami berharap ada sebuah keputusan, karena perkara itu

diselesaikan dengan putusan bukan dengan surat,' ungkap Qadhar Faisal. * (kmb3 / ant)

goesdun

05-11-2008, 12:14 PM

Aktivitas Otaknya Setara Pendeta Saat Meditasi

BELUM sepekan pulang dari penelitian aktivitas otak di Tokyo, seniman multitalenta Made

Wianta, Rabu (5/11) hari ini bertolak ke Guam, AS, dalam rangka pameran amal di Outrigger

Guam Resort.

Dihubungi di studionya Jalan Pandu 58 Denpasar, Selasa (4/11) kemarin, Wianta mengatakan

pameran ini telah dirancang lama seusai pameran pertamanya di Guam, Februari 2008. Acara

fundraising ini menghimpun dana bagi SKAL Club Guam untuk beasiswa anak-anak pintar dari
keluarga kurang mampu.

Tentang penelitian aktivitas otak di Jepang, di studio Wianta kemarin diputarkan video proses

riset di dua tempat yakni Foundation for Advancement of International Science Oohashi

Laboratory dan National Institute of Neuroscience, National Center of Neurology and

Psychiatry, Tokyo. Dalam video tampak Wianta menjalani serangkaian pemeriksaan dengan

peralatan pemindai otak dengan 300 scan dan merekam aktivitas otak pada saat diam maupun

beraktivitas melukis serta menabuh kendang.

Prof. Dr. Tsutomu Oohashi, brain scientist yang juga seniman bersama tim risetnya meneliti

aktivitas otak Wianta melalui irisan-irisan dengan teknologi pencitraan tingkat tinggi. Oohashi

yang juga dikenal dengan nama Shoji Yamashiro mendapatkan pencitraan otak Wianta saat

melukis yang sangat berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Aktivitas otak Wianta

menunjukkan pola yang amat jarang dan mirip aktivitas otak seorang pendeta tingkat tinggi yang

sedang khusyuk melakukan meditasi.

Hasil riset itu menyimpulkan bahwa Wianta memiliki aktivitas otak yang spesial dan

memunculkan gelombang alpha. Penemuan ini sangat menarik karena data-data ini diharapkan

memberikan kontribusi untuk penelitian lebih jauh tentang mekanisme aktivitas otak dalam

kaitan seni dan kreativitas.

Tak mengherankan jika sejumlah karya Wianta digunakan sebagai salah satu media

penyembuhan dan relaksasi di salah satu rumah sakit jiwa di Jepang. 'Saya sendiri tidak
menyangka kalau hasil karya saya dari periode titik-titik dan yang lainnya, bisa digunakan untuk

penyembuhan,' kata Wianta.

Sudah sejak lama Wianta ingin mendapatkan jawaban tentang pandangan psikiatris terhadap

hasil karyanya. Pada 1977 setelah bermukim empat tahun di Belgia, Wianta pernah

memeriksakan karya dan berkonsultasi dengan Dr. Denny Thong, yang ketika itu menjadi

pimpinan RSJ Bangli. Ini dilakukan karena karya-karya Wianta yang abstrak dinilai nyeleneh

oleh banyak orang. Wianta pun disarankan ke paviliun Dr Denny Thong dekat RSJ Bangli. Di

sana dia bertemu dengan pendeta dari Australia yang menyarankan agar Wianta terus berkarya

dengan gayanya sendiri.

Lalu, Wianta mencoba berkonsultasi lagi dengan Prof. Dr. Moerdowo yang juga pelukis. Suatu

kebetulan pada 1990-an psikiater Prof. Dr. Luh Ketut Suryani mendatangi studio Wianta untuk

melakukan sebuah penelitian melalui wawancara panjang. Guru besar Universitas Udayana itu

berpendapat beberapa karya Wianta mengandung unsur-unsur trance.

Memenuhi Kriteria

Pada 1996, Wianta bertemu dengan Oohashi dari Jepang. Oohashi jatuh hati dengan karya dan

perjalanan kreativitas Wianta yang kemudian membuat film dokumenter tentang Wianta dan film

itu diputar di sejumlah tempat. Oohashi terakhir membuat film "Echoscape Wianta Galaxy" yang
diputar dalam ajang Tokyo International Movie Festival, Oktober 2008.

Oohashi juga memprakarsai penelitian otak Wianta dengan melibatkan sejumlah pakar di

berbagai bidang. Di antaranya Dr. Norie Kawai dan Reiko Yagi. Oohashi sudah mencoba riset

terhadap karya ratusan seniman secara visual, tetapi hanya karya Wianta yang memenuhi kriteria

untuk bahan penelitiannya. Riset ini pertama kali dilakukan Oohashi untuk mengetahui korelasi

antara karya seni visual dan otak senimannya.

Hasil dari penelitian ini akan dipublikasi dalam jurnal ilmiah internasional serta dikembangkan

menjadi kajian ilmu pengetahuan dan seni yang mengaitkan aktivitas seniman, karya seni, juga

berbagai implikasinya terhadap penikmat hasil karya tersebut. Setidaknya otak anak pemangku

dari Apuan ini bisa dijadikan studi kasus dalam kaiatan kreativitas manusia Bali dan seni.

'Semoga penelitian ini bermanfaat bagi art and science. Para ahli bukan hanya membedah hasil

karya, tetapi juga otak kreatornya yang berperan dalam penciptaan karya seni,' ujar Wianta. *BP

goesdun

06-11-2008, 03:16 PM

Tidak pernah berhenti mengukir prestasi tingkat dunia. Predikat itu rasanya sangat tepat

disematkan kepada SMAN 4 Denpasar. Sekolah penyandang status Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI) ini memang berulangkali meloloskan siswa-siswa terbaiknya sebagai duta

Indonesia dalam berbagai event internasional.

Mulai Jumat (7/11) hingga Senin (17/11) mendatang, empat orang siswa SMAN 4 Denpasar --

Yoga Fitrana Cahyadi (XI IPS), Garlan Archista Duarsa (XI IPS), Vina Dewi Lestari (XI IPA 2)
dan Evindya Vipascitadewi (X 4) -- berhak mengikuti kegiatan Community Development and

Leadership Summit (CDLS) 2008 di di Modern School, Barakhamba Road, New Delhi, India.

Selama sepuluh hari berada di India, keempat siswa itu akan bergabung dengan siswa-siswa

terbaik dari sejumlah negara seperti Australia (1 sekolah), Cina (2), Malaysia (2), Pakistan (1),

Filipina (1), Saudi Arabia (1), Afrika Utara (1), Ukraina (1), Amerika Serikat (3) dan tuan rumah

India menyertakan tiga sekolah.

Menurut Sri Wedarni, S.Si. (guru pembina yang mendampingi keempat orang siswa itu selama di

India - red), event CDLS itu ditujukan untuk mempererat persahabatan antarpemuda dari

berbagai belahan dunia sekaligus bersama-sama berjuang untuk menciptakan perdamaian dunia

guna menciptakan kondisi masyarakat dunia yang lebih baik.

Pada event itu, siswa-siswa peserta CDLS saling tukar informasi pendidikan dan ilmu

pengetahuan, keterampilan serta pengalaman termasuk belajar tentang ilmu kepemimpinan

(leadership - red). "Intinya, mereka berkumpul bersama dan berdiskusi tentang kondisi dan

permasalahan dunia saat ini sekaligus bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi

permasalahan tersebut. Setelah mengikuti pertemuan itu, cakrawala berpikir atau wawasan para

siswa diharapkan bertambah luas. Nantinya, mereka juga diharapkan menjelma jadi pemimpin-

pemimpin di negara masing-masing yang senantiasa berjuang untuk menciptakan perdamaian

dan keharmonisan dunia," katanya.

Dalam kegiatan itu, katanya, kontingen masing-masing negara akan membawakan sebuah
makalah yang terkait dengan tema sentral "Peace and Community Development". Untuk kategori

individu, masing-masing peserta juga diwajibkan mempresentasikan sebuah essai yang temanya

sudah mereka tawarkan kepada panitia sebelum kegiatan dilangsungkan. "CDLS 2008 ini

merupakan event kedua yang diikuti siswa-siswa SMAN 4 Denpasar. Empat orang siswa SMAN

4 Denpasar juga mengikuti event serupa tahun 2007 lalu," katanya. (ian/*BP)

goesdun

07-11-2008, 03:41 PM

DB SD Saraswati 3 Denpasar Juara Umum GPJB 2008

PRESTASI gemilang ditorehkan Drum Band (DB) Genta Mahardika Saraswati (GMS) SD

Saraswati 3 (English Class) Denpasar pada Grand Prix Junior Band (GPJB) 2008 yang digelar di

Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta, belum lama ini. Pada event bergengsi tingkat nasional

itu, siswa-siswa kreatif dari SD favorit pimpinan Dra. Cok Istri Murniati ini dinobatkan sebagai

Juara Umum Divisi Junior GPJB 2008.

Ditemui Kamis (6/11) kemarin, Murniati mengatakan kreativitas seni yang ditampilkan anak

didiknya sanggup mempesona para juri sehingga memberikan nilai akumulatif tertinggi untuk

DB Genta Mahardika Saraswati. Dominansi DB GMS asuhan Bali Instructor Marching Band

(BIMB) yang berdiri tahun 2005 lalu pada GPJB 2008 memang sangat nyata.

DB yang diperkuat siswa-siswa kelas III, IV dan VI itu sukses bertengger di posisi puncak

setelah memboyong empat predikat terbaik alias juara I untuk kategori Colour Guard, General

Effect, Display and Showman Ship dan Music Analysis Percussion Line Divisi Junior.
Satu-satunya gelar terbaik yang lepas adalah pada kategori Music Analyssis Horn Line. Pada

kategori ini, anak-anak SD Saraswati 3 Denpasar harus puas bertengger di peringkat II. 'Prestasi

membanggakan itu mengantarkan anak-anak menjadi jawara Divisi Junior sekaligus juara umum

Divisi Junior GPJB 2008. DB GMS SD Saraswati 3 Denpasar juga berhak memboyong Piala

Bergilir Presiden RI ke Bali,' katanya dengan wajah berseri-seri.

Meskipun baru berusia tiga tahunan, kata istri Camat Denpasar Barat Drs. I Made Mudra, M.Si.

ini, DB GMS sudah sukses mengoleksi sejumlah prestasi bergengsi seperti Juara Umum I Divisi

Sekolah Jembrana Marching Open Competition 2007, Juara Umum II Divisi Satu Langgam

Indonesia 2008 dan sejumlah prestasi lainnya. 'Gelar Juara Umum Divisi Junior GPJB 2008

tentu saja makin memotivasi anak-anak kami untuk berlatih lebih giat sekaligus meningkatkan

kreativitas sehingga prestasi membanggakan itu tetap bisa dipertahankan,' katanya dan

menambahkan, DB GMS saat ini didukung sekitar 62 orang siswa.

Menurut Murniati, DB GMS merupakan salah bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang

dimanfaatkan sebagai ruang berekspresi sekaligus meningkatkan cipta, rasa dan karsa para siswa.

Dikatakan, kegiatan-kegiatan DB GMS bertujuan untuk membentuk dan mendidik siswa agar

menjadi insan yang dinamis, kreatif, berdisiplin dan bertanggung jawab. 'Melalui kegiatan ini,

kami berharap siswa-siswa kami mampu meminimalisasi serendah mungkin dampak negatif

kehidupan di era globalisasi ini,' tegasnya. (ian/*BP)

goesdun

11-11-2008, 03:47 PM
Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2008 di Bali yang akan dilangsungkan di Hotel Westin, Kuta,

Badung, 7-14 Desember mendatang, diikuti 50 negara. Hal itu dikatakan Ketua Panitia IGK

Manila di Jakarta, Senin (10/11) kemarin.

'Jumlah 50 negara peserta berarti ada peningkatan dibanding kejuaraan dua tahun lalu di Kuala

Lumpur, Malaysia, yang diikuti 42 negara. Ini jelas menjadi promosi bagi Indonesia khususnya

Bali kepada dunia internasional,' kata Manila yang juga dikenal sebagai pendiri wushu di

Indonesia.

Dengan banyaknya peserta, Manila yakin persaingan untuk meraih medali emas dari 22 nomor

yang dipertandingkan bakal ketat. Untuk itu dia berharap kejuaraan kali bisa dijadikan

momentum bagi peningkatan prestasi wushu nasional menuju SEA Games 2009 di Laos dan

Asian Games 2010 di Beijing.

Wakil Ketua Umum PB WI Agus Susanto menambahkan, atlet sansho Indonesia yang ditempa di

Surabaya sudah siap tempur untuk memberikan hasil yang terbaik. Para atlet tersebut merupakan

hasil seleksi nasional September lalu.

Menurutnya, para atlet yang dipersiapkan ke Bali tinggal digenjot fisiknya. Pasalnya, faktor ini

yang selalu menjadi kendala bagi para atlet saat turun di pertandingan. Semua itu terpantau saat

tampil di seleknas, dari tiga ronde yang dipertandingkan mereka kedodoran sebelum

pertandingan usai. (035) *BP

sialzcrew
12-11-2008, 07:52 PM

ikud ah... ngepost di forum bali

wong2 bali ane tanya dunk ada tmpt2 yang enak ngak wat makan2 barenng2 sama

tmn2 skull coz pertengahan taun dpn wa rencana na mw kebali n mgkin anak2 bali ada

yg mw bwat mini gath kek di semrang gtu,,,, :D

goesdun

13-11-2008, 11:54 AM

ikud ah... ngepost di forum bali

wong2 bali ane tanya dunk ada tmpt2 yang enak ngak wat makan2 barenng2 sama

tmn2 skull coz pertengahan taun dpn wa rencana na mw kebali n mgkin anak2 bali ada

yg mw bwat mini gath kek di semrang gtu,,,, :D

banyak tempat, dan coba salah satunya Pantai Jimbaran dan Pantai Kedonganan.

goesdun

14-11-2008, 04:59 PM

Nusa Dua (ANTARA News) - Seratus partisipan dari 12 negara di dunia menghadiri

International Conference on Tsunami Warning (ICTW) di Nusa Dua, Bali, 11 hingga 14

Nopember ini.

ICTW yang bertujuan meningkatkan pemahaman dunia soal tsunami itu dibuka langsung oleh
Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman dengan mengambil tema "Menuju

Komunitas Pesisir Pantai yang Lebih Aman".

"Kita harus belajar dari kejadian-kejadian tsunami yang pernah terjadi di dunia. Namun walau

banyak belajar, manusia seringkali tidak belajar secara psikologis, padahal kesadaran di

masyarakatlah kunci penting saat terjadi tsunami," kata Kusmayanto Kadiman dalam

sambutannya saat membuka ICTW.

ICTW adalah forum pertemuan ilmiah di antara pakar tsunami dunia untuk menjadi ajang

pertukaran informasi perkembangan teknologi dan penelitian di bidang kebencanaan tsunami.

Konferensi ini adalah lanjutan dari peluncuran Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia.

Dalam konferensi akan tampil beberapa pembicara dari berbagai belahan dunia, yakni Hiroo

Kanamori dari Caltech Pasadena, Eddie Bernard dari NOAA, Kenji Satake dari Universitas

Tokyo, Stefan Dech dari UCSD dan Jan Sopaheluwakan dari LIPI.

Selain para pembicara akan dipaparkan sekitar 80 tulisan ilmiah dari 12 negara yang terbagi

dalam lima sesi, yakni Sea-level Monitoring Database, Modelling and Simulation Information,

Communication and Warning Dissemination, Crustal Deformation Monitoring dan Communnity

Preparedness and Mitigation.

Menurut Ketua Panitia Prof. Dr. Ir. Andrianto Handojo, duabelas negara yang berpartisipasi

antara lain Indonesia, Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Singapura, Malaysia, Srilangka,
Taiwan, Thailand dan Swedia.

Paralel dengan ICTW, diadakan pula Asian Conference on Disaster Reduction 2008 (ACDR

2008). ACDR 2008 merupakan forum 28 negara Asia untuk memantau penerapan Hyogo

Framework of Actions (HFA) di negara-negara tersebut. Tema utama dalam ACDR 2008 adalah

kemitraan antara masyarakat dengan swasta dalam pengurangan resiko bencana.

goesdun

21-11-2008, 01:56 PM

SMAN 4 Denpasar Juara Umum Olimpiade Teknik Unud

Prestasi anak-anak SMAN 4 Denpasar patut dibanggakan. Tak hanya di tingkat lokal, prestasi

yang direngkuh anak-anak sekolah di bawah kepemimpinan Drs. Wayan Rika, M.Pd. itu juga di

tingkat nasional dan Asia Pasifik. Bahkan sempat beberapa kali mewakili Indonesia dalam ajang

internasional.

Kali ini, siswa-siswi SMAN 4 Denpasar menorehkan prestasi sebagai juara umum dalam

Olimpiade Teknik Unud 2008. Dalam ajang kompetisi se-Bali, Jatim dan se-Nusa Tenggara pada

13-15 November 2008, siswa-siswa SMAN 4 berhasil memperoleh tiga medali emas (juara I)

dan 4 medali perunggu (juara III). Atas prestasi itu SMAN 4 Denpasar berhak menggondol piala

bergilir.

Menurut I Gede Putu Dharma Yusa, salah seorang peraih juara, Kamis (20/11) kemarin, anak-

anak SMAN 4 Denpasar mengikuti enam cabang dari tujuh cabang yang diperlombakan yakni
LKTI, robot line follower, sketsa ide, rancang bangun jembatan mini, programming dan web

desaign. Satu cabang tak diikuti yakni rancang bangun elektronik.

'Bersyukur, kami memperoleh juara umum dan berhak atas piala bergilir yang sebelumnya piala

bergilir itu dipegang anak-anak Smansa. Ke depan prestasi ini semoga bisa ditingkatkan. Terima

kasih kepada bapak/ibu guru dan teman-teman atas motivasinya,' katanya.

Karya tulis ilmiah berjudul 'Arsitektur dan Tata Letak Bangunan di Desa Adat Penglipuran

sebagai Wujud Kristalisasi Nilai Budaya Bali Berbasis Tri Hita Karana' ditetapkan sebagai juara

I dalam cabang lomba LKTI. Karya tulis ilmiah itu dibuat oleh Ni Luh Putu Harta Wedari, Putu

Wisnu Arya Wardana dan I Gede Bagus Ananda Pratama.

Demikian pula robot line follower bertitel 'Robot Simplity-4' karya I Gede Putu Dharma Yusa

dan Putu Wisnu Arya Wardana ditetapkan sebagai juara I. Juara I lainnya diraih I Made

Wirantara dan Danny Aguswahyudi dalam lomba programming. Dalam lomba programming,

anak-anak SMAN 4 atas nama Frederikus Hudi dan Robertus Hudi ditetapkan sebagai juara III.

Juara III lainnya diraih dalam lomba rancang bangun jembatan mini dengan karya 'Rolling

Bridge' ciptaan Heidi Patricia dan Theresa Noomi Putri. Dalam lomba sketsa ide SMAN 4 juga

juara III atas nama Ragil Nastiti dengan karya Museum Arsitektur. Demikian pula juara III diraih

dalam lomba web desaign karya I Wayan Jimmy Gunawan.


Juara Asia-Fasifik

Sementara itu, IB Putu Peradnya Dinata, siswa SMAN 4 Denpasar, yang sukses menggondol

penghargaan Indonesian ICT Award (INAICTA) 2008 karena hasil karyanya 'Peradnya Virus

Cleaner' dalam kompetisi di tingkat Asia Pasifik berhasil meraih juara II (merit).

Dalam ajang INAICTA lalu, ia mengirimkan dua software yaitu 'Peradnya Virus Cleaner' dan

'Peradnya Steganography'. Setelah melalui tahapan seleksi dan presentasi, 26 Juli 2008 lalu,

kedua program itu masuk nominasi. 'Peradnya Virus Cleaner itu ditetapkan sebagai winner dan

Peradnya Steganography masuk 5 besar.

Dari dua software itu 'Peradnya Steganography' ditetapkan sebagai juara II (merit) di tingkat

Asia Pasifik,' ujar IB Peradnya Dinata, Kamis kemarin. (08/*BP)

goesdun

22-11-2008, 11:44 AM

Tradisi yang Masih Teguh Dipegang Masyarakat

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/GIBUNG.gif

BALI memang dikenal memiliki adat istiadat yang beraneka ragam. Adat istiadat yang dominan

bernafaskan Hindu tersebut menyimpan berbagai upacara keagamaan, mulai dari dewa yadnya,

pitra yadnya, manusia yadnya, hingga buta yadnya. Di Bali timur (Karangasem), upacara-

upacara keagamaan itu masih sangat kental dan masyarakat pun sangat antusias melakoninya.
Dalam setiap prosesi upacara keagamaan senantiasa disertai dengan kegiatan makan bersama

alias magibung. Kenapa harus magibung dan kenapa tidak menggunakan pola makan prasmanan

atau makan jalan? Jawaban atas pertanyaan ini tiada lain bahwa masyarakat di sana masih

berpegang teguh pada tradisi yang diwarisi secara turun temurun.

Karakteristik kegiatan magibung yang cukup menonjol dan dijumpai di sebuah desa tua, Desa

Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, seperti (1) penyiapan makanan

dilakukan secara bersama-sama, (2) makanan yang dijadikan gibungan bahannya bersumber dari

daging, kelapa, dedaunan, dan nasi putih, dan (3) satu porsi gibungan dimakan atau disantap oleh

delapan orang.

Paket gibungan yang hendak disuguhkan kepada tamu dan di lingkungan mereka sendiri,

dikerjakan secara gotong royong penuh dengan rasa kekeluargaan. Jika pihak penyelenggara

memperkirakan tamu-tamunya yang akan datang dalam jumlah besar, maka tempat pengerjaan

paket gibungan dilakukan di balai banjar. Sebaliknya, jika tamunya sedikit, cukup dikerjakan di

rumah bersangkutan.

Antara pria dan wanita sudah terdapat perbedaan tugas. Yang pria mengerjakan paket gibungan

seperti membuat sate, lawar, dan urab-uraban. Mereka yang membantu di balai banjar sudah

berdatangan sekitar pukul 01.00 dini hari. Pekerjaan diawali dengan membuat bumbu-bumbu

sate dan lawar, kemudian dilanjutkan dengan memotong babi, dan proses ini berlanjut hingga

pekerjaan selesai sekitar pukul 06.00, berbentuk paket gibungan yang siap saji dan siap santap.
Lalu, apa pekerjaan ibu-ibu dan remaja putri? Mereka sibuk memasak nasi sebagai kelengkapan

gibungan. Di samping itu ada tugas tambahan seperti penyediakan minuman; kopi, teh, di saat

kaum prianya bekerja di balai banjar. Pokoknya, seperti semboyan SBY (Susilo Bambang

Yudhoyono), "Bersama kita bisa".

Bermacam Unsur

Bahan-bahan yang dipakai membuat gibungan terdiri atas daging babi, bisa juga dilengkapi

dengan ayam atau dolong alias kuir, kelapa dipakai untuk membuat lawar dan urab-uraban,

dedaunan semisal dan belimbing, dan yang tak kalah penting adalah nasi putih.

Dengan bahan-bahan itu, dalam gibungan jelas akan terlihat bermacam-macam unsur seperti sate

lilit, sate pusut, sate asem atau sate tusuk, lawar merah dan putih, urab-uraban, urutan, hingga

kuah penyedap makanan yang biasanya terdiri atas kuah komoh maupun kuah timbungan.

Aroma magibung akan tampak semakin nikmat jika ditambah dengan tuak -- minuman khas

Karangasem.

Satu paket gibungan -- masyarakat setempat menyebutnya karangan -- disantap atau dimakan

secara bersama-sama oleh delapan orang. Masyarakat setempat menyebutnya satu sele atau

asele. Mereka ini bisa orang dewasa dan bisa pula gabungan dengan anak-anak. Yang laki-laki

ngumpul dengan laki-laki, perempuan ngumpul bersama perempuan. Ketentuan delapan orang

dikaitkan dengan bobot porsi gibungan yang sedang mereka hadapi. Jika kebetulan jumlah orang
kurang dari delapan, hal itu bisa dibijaksanai.

Dari serangkaian prosesi upacara atau yadnya, tampaknya kegiatan yang terakhir inilah yang

paling ditunggu-tunggu para tamu yang datang termasuk saudara dan sanak familinya. Di

kalangan anak-anak, magibung benar-benar dirasakan sebagai berkah dan menjadi kesenangan

tersendiri. Maklum yang namanya anak-anak pasti suka dengan yang enak-enak. Waktu acara

magibung biasanya berlangsung siang hari, namun belakangan sering lebih pagi, di bawah pukul

11.00. Beberapa pertimbangannya, satu di antaranya menghindari agar makanan yang lezat

tersebut tidak cepat basi.

Tahu Aturan

Yang menarik dari kegiatan magibung ini bahwa setiap orang seperti sudah sama-sama tahu

aturan mainnya sehingga tidak terlihat rebutan dalam mengambil makanan yang ditaruh di atas

dulang atau di atas kelatkat -- tempat makanan terbuat dari serpihan bambu. Seberapa banyak

lawar yang diambil dan seberapa besar daging, sate dan nasi yang dimakan, satu sama lain

berada pada koridor dan komposisi yang teratur. Akhirnya mereka sama-sama puas, perut

kenyang kembali ke rumah masing-masing.

Magibung merupakan sesuatu yang sangat mengasyikkan, tidak saja bagi anak-anak tapi juga

bagi remaja dan orang dewasa. Bagi masyarakat setempat, kegiatan ini sudah dianggap biasa

karena terlalu sering mengalaminya. Namun yang agak bermasalah biasanya orang luar

Karangasem ketika mereka diajak magibung. Meski jumlah mereka dibijaksanai hanya empat
orang, namun masih terlihat agak canggung dan merasa susah melakukannya. Sehingga, begitu

acara magibung usai, mereka pun tidak merasakan kepuasan sebagaimana menggunakan tata

cara makan yang lain semisal berbentuk prasmanan.

Bagi orang Buleleng yang kebetulan bekerja di Karangasem, misalnya sebagai guru atau

karyawan sebuah instansi, pada umumnya agak mudah beradaptasi atau menyesuaikan diri

dengan adat setempat. Gejala ini diduga karena orang-orang Buleleng pada umumnya bersifat

terbuka, mudah berkawan dan mencari kawan. Mereka, ketika menghadiri upacara keagamaan

dan diajak magibung, pada awalnya memang ada rasa sedikit canggung. Tetapi setelah berjalan

dua atau tiga kali, mereka malah menjadi ketagihan.

Informasi seperti ini sekurang-kurangnya diperoleh dari seorang tokoh desa pakraman Bungaya,

Gede Sabantara (49), lewat perbincangan singkat baru-baru ini di sebuah balai banjar yang

dijadikan tempat magibung. Menurutnya, saat ini cukup banyak orang perantauan yang berada di

daerah Karangasem, tapi masih cukup banyak pula yang belum adaptif dengan budaya

magibung. (BP/*romi sudhita)

goesdun

24-11-2008, 04:42 PM

Nusa Dua - Dunia penyiaran diharapkan untuk segera berbenah diri untuk migrasi dari sistem

analog ke sistem digital. Migrasi ke sistem digital dinilai sebagai sebuah keharusan.

Hal ini dikatakan Menteri Komunikasi dan Informasi, M. Nuh di sela-sela pembukaan Sidang

Umum Asia-Pacific Broadcasting Union ke-45 di Nusa Dua, Bali, Senin.


Menurut M. Nuh terdapat sedikitnya dua alasan mengapa sistem penyiaran harus segera

bermigrasi ke digital. Pertama, peralatan yang diproduksi sekarang ini dan yang ke depan bahkan

hingga sistem transmisi penyiaran semuanya berbasis digital.

"Jadi mau tidak mau, semuanya akan beralih ke digital, apabila masih analog maka

dikhawatirkan tidak akan bisa produksi," kata M. Nuh.

Alasan kedua menurut M. Nuh, bila sistem terus menggunakan sistem analog, maka akan ada

keterbatasan-keterbatasan. Keterbatasan yakni pada pemanfaatan kanal atau frekuensi.

"Sistem analog, bagaikan satu rumah dalam satu kavling yang diisi satu keluarga. Bagaimana

apabila keluarga semakin banyak? Maka akan ada yang menggunakan tempat ilegal. Sedangkan

sistem digital, bagaikan rumah susun, yang dapat lebih banyak memuat keluarga," jelas M. Nuh.

Untuk itu dunia penyiaran di Indonesia diharapkan segera menyiapkan diri untuk segera beralih

ke sistem digital. Apabila tidak beralih ke sistem digital, maka dikhawatirkan tidak akan mampu

bertahan.

M. Nuh juga mengatakan kebutuhan dunia penyiaran untuk migrasi ke sistem digital adalah

kebutuhan yang mendesak.


"Dunia penyiaran di Jepang diperkirakan akan memiliki sistem digital pada tahun 2012,

sedangkan Indonesia baru mengadakan soft launch pada tahun ini," kata M. Nuh.(*ANTARA)

goesdun

25-11-2008, 02:28 PM

Denpasar - Rangkaian pesta seni, budaya dan lingkungan "Gempita Gianyar 2008" menjadi salah

satu atraksi wisata tahunan di Bali yang cukup menarik dan mampu mendatangkan kunjungan

wisatawan dari berbagai negara.

Pesta seni bertajuk "Mencumbu Alam di Bumi Kahyangan" yang berlangsung 14-16 November

2008 tersebut, dinilai sukses menampilkan sejumlah pentas seni, yang dipadukan kegiatan

pelestarian lingkungan dan budaya.

Hujan yang setiap hari membasahi bumi Gianyar, justru meneduhkan suasana dan menambah

antusiasme masyarakat Gianyar maupun wisatawan asing dalam menyambut pergelaran setahun

sekali itu.

Seperti diungkapkan Srijori, seorang warga Bali, bahwa masyarakat maupun wisatawan

menginginkan acara itu bisa terus berlangsung secara berkala setiap tahun.

"Kami dan warga lainnya berterima kasih karena banyak pihak yang memberi perhatian pada

pelestarian kebudayaan dan lingkungan, hingga berhasil menyelenggarakan program seindah

ini," ucapnya.
Kegiatan ini diawali pesta seni "Exotic Culture" di Pucak Payogan, menampilkan sendratari

Calonarang yang dibawakan oleh tiga generasi penari terkemuka Maestro Ni Ketut Cenik, Ni

Wayan Sekariani dan Sri Maharyeni serta I Ketut Rina.

Jay Subyakto sebagai penata artistik mengemas pertunjukan selama kurang lebih 90 menit

dengan sangat apik.

Pergelaran dibuka dengan penampilan balaganjur, menggunakan seperangkat gamelan yang

biasa diperuntukkan mengiringi pawai atau iring-iringan upacara agama atau upacara adat.

Seiring waktu, prosesi balaganjur juga mengandung makna ketulusan dalam "ngayah", yakni

melaksanakan sesuatu tanpa pamrih.

Penonton kemudian diajak menyaksikan atraksi sabung ayam, sebuah budaya yang telah

mengakar dalam kehidupan masyarakat Pulau Dewata. Adu ayam jago ini tidak hanya dilakukan

oleh rakyat untuk hiburan semata, tetapi hadiah pemenang kemudian dimanfaatkan untuk

pembangunan banjar atau semacam kantor dusun.

Penyanyi muda berbakat Gita Gutawa yang terlibat dalam pergelaran ini, tampil menyusul

dengan membawakan lagu berbahasa Bali, "Choping Larung" karya Guruh Soekarnoputra.

Lagu ini menceritakan kegelisahan Frederick Chopin ? seorang komposer musik ? yang melihat

rusaknya budaya Bali akibat pengaruh kebudayaan barat.


Chopin mengangankan dirinya dilarung di laut Bali jika meninggal dunia nanti.

"Saya ingin menampilkan wajah Bali seutuhnya dengan menyuguhkan budaya yang masih hidup

seperti sabung ayam. Gita Gutawa datang dari Jakarta dan tampil bukan untuk membawakan

lagu pop tetapi harus menyampaikan lirik dalam bahasa Bali," demikian Jay Subyakto.

Sendratari Calonarang diangkat karena usianya yang sudah sangat tua dan mempunyai jalan

cerita yang istimewa.

Sendratari yang dahulu dipertunjukkan di pemakaman ini, menampilkan Tari Sisia yang

dibawakan oleh Sri Maharyeni. Tariaan ini menggambarkan murid-murid atau pengikut dari

Walu Nateng Dirah yang menerima pelajaran ilmu hitam secara langsung dari Walu Nateng

Dirah.

Tari Walu Nateng Dirah sendiri, yang menceritakan tokoh sentral dalam sendratari "Calon

Arang", dibawakan oleh Ni Wayan Sekariani. Walu Nateng Dirah adalah perempuan yang sangat

sakti dan hidup di tengah hutan.

Ni Wayan Sekariani membawakan dua buah tarian lainnya secara berturut-turut yaitu Tari

Padung yang menggambarkan upaya Patih Padung dalam membalas dendamnya pada Walu

Nateng Dirah dan Tari Rangda yang merepresentasikan betapa kuat dan dahsyatnya ilmu hitam

yang dikuasai Walu Nateng Dirah.


Maestro Ni Ketut Cenik tampil sebagai Rarung ? salah satu murid terbaik dan tersakti yang

dimiliki oleh Waru Nateng Dirah ? yang kerap menunjukkan kekuatannya dengan cara

memainkan atau memakan bayi yang telah meninggal dunia.

I Ketut Rina, bersama sanggarnya terakhir menginterpretasikan lakon Calonarang dengan

caranya yang khas, disertai kejutan bola-bola api yang bergulir di antara para penari Kecak.

Pergelaran yang dihadiri oleh Bupati Gianyar Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Msi,

Ketua BPK Anwar Nasution, sejumlah pejabat daerah, para pengurus Yayasan Sekar Saji

Nusantara serta tamu-tamu penting lainnya ini menyisakan kesan yang mendalam.

"Pagelaran The Exotic Culture malam ini mampu membuktikan ke-eksotisannya. Luar biasa.

Tidak semua warga Bali mengenal dan mengerti jalan cerita Calonarang. Mudah-mudahan

masyarakat teredukasi dan memperoleh pengalaman berharga," kata Maryuna Anwar Nasution,

Ketua Yayasan Sekar Saji Nusantara, setelah memberi penghargaan kepada pendukung acara.

Sang penata artistik menambahkan, bahwa Gempita Gianyar selanjutnya mungkin saja

mengangkat unsur seni dari daerah lain di Bali dan bahkan dari propinsi lain di Indonesia.

Gempita Gianyar nantinya diharapkan menjadi wadah perwujudan apresiasi seni dan potensi

budaya Nusantara.
Pesta Lingkungan

Pesta lingkungan diselenggarakan di Pantai Masceti, yang berada satu garis pantai dengan Pantai

Sanur, namun memiliki pasir hitam yang keindahannya belum diperkenalkan secara maksimal.

Selain melestarikan seni budaya khas Gianyar dan Bali, Gempita Gianyar 2008 Green Gathering

mempunyai misi melestarikan alam dan lingkungan hidup.

Wakil Bupati Gianyar Dewa Made Sutanaya, yang hadir bersama sejumlah pejabat pemerintah

dan masyarakat setempat, berharap kegiatan tersebut dapat mencegah abrasi Pantai Masceti serta

menjaga kebersihan dan kelestariannya.

Pesta lingkungan ditandai dengan penanaman pohon kelapa dan pohon camplung di sepanjang

garis pantai serta melepas sejumlah tukik (anak penyu) ke laut oleh murid-murid SD Negeri 1

Keramas dan SD Negara 1 Medahan.

Gita Gutawa tampil membawakan lagu Tanah Airku, sehingga menambah semarak dan berkesan

kegiatan pelestarian lingkungan yang dimaksudkan untuk mendidik anak-anak sekolah dasar dan

masyarakat umum itu.

Jay Subyakto, salah seorang penggagas program ini, berharap pemerintah dapat bekerja sama

dengan para pemerhati lingkungan lainnya seperti kelompok akademisi, organisasi pecinta

lingkungan dan teknisi lingkungan.


Dengan demikian akan dapat bersama-sama menjalankan program restorasi dengan menciptakan

teknologi sederhana yang memanfaatkan sumber daya alam, dapat diakses dan dimanfaatkan

oleh masyarakat secara kolektif.

Maryuna Anwar Nasution, Ketua Yayasan Sekar Saji Nusantara, berharap dalam empat-lima

tahun ke depan, penghijauan Pantai Masceti dapat membuahkan hasil.

Pesta Tenun

Program terakhir dalam rangkaian Gempita Gianyar 2008 adalah Pesta Tenun yang

diselenggarakan di Ubud Village Resort & Spa. Meski gerimis sempat turun di awal acara,

peragaan busana yang bernuansa romantis ini secara sempurna menampilkan lebih dari 40 hasil

karya rancang Thomas Sigar, Tjok Abi & Tude dengan motif-motif tenun Bali.

Bekerjasama dengan Putri Ayu Tenun Gianyar, Thomas Sigar menciptakan kain-kain tenun gaya

baru Bali yang menampilkan motif-motif tradisional seperti Cakra ? Geringsing, Jempiring,

Kepiting dengan sistem "airbrush" dalam warna-warna pelangi.

Kesempatan ini juga digunakan oleh Thomas untuk bekerjasama kembali dengan Rumah Mode

Mamuli untuk kesekian kali.

Khusus untuk Gempita Gianyar 2008, Thomas menciptakan terobosan baru menambah tenun
dengan imbuhan sungkit dan jalinan benang sutera halus berwarna tembaga-keemasan.

Ia juga secara kreatif menampilkan bahan-bahan yang terbuat dari serat dengan warna alam.

"Gempita Gianyar bukanlah sebuah program biasa, namun secara luhur memadukan seni, budaya

dan pelestarian alam. Apa yang kami persembahkan kali ini betul-betul memperhatikan

pemanfaatan kekayaan ekologi dan alam nusantara," papar Thomas Sigar.

Sementara Tjok Abi mengaku sangat berbahagia bisa terlibat aktif dalam gelaran perpaduan seni,

budaya dan lingkungan. "Kesempatan ini merupakan satu lagi langkah kecil saya dalam meniti

jalan menuju cita-cita mulia melestarikan dan mengembangkan kain tradisional Bali," ucapnya.

Ia juga sangat berharap momentum ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat dan

wisatawan, tetapi lebih jauh dapat menggerakkan pemerintah dalam menjangkau desa-desa

tempat penrajin.

Menurut dia, perlu upaya yang terintegrasi untuk memperjuangkan misi tersebut, misalnya

Departemen Perindustrian bekerjasama dengan sarjana-sarjana desain tekstil, usaha mikro,

industriawan dan organisasi promotor budaya, guna bersama-sama memperluas potensi pasar,

pembeli dan pengguna kain Bali.

Festival Gempita Gianyar yang kedua kalinya, dengan meramu kegiatan seni, budaya dan

lingkungan, dinilai berhasil menunjukkan magnet magis-nya, ditandai kehadiran dan keterlibatan
masyarakat luas dan banyaknya wisatawan yang hadir.

Berbagai pihak terkait, baik masyarakat seni, warga Gianyar maupun Bali secara umum, tentu

berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung, mampu memberdayakan modal sosial budaya dan

tidak hanya berhenti menjadi kegiatan seremonial, sehingga menunjang pariwisata dan

perekonomian Pulau Dewata. (*Tunggul Susilo / ANTARA News)

goesdun

27-11-2008, 05:20 PM

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik memprediksi, penerimaan devisa

dari sektor pariwisata selama 2008 sebanyak 6,2 miliar dolar AS.

"Tahun ini kita prediksikan 6,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) dengan penerimaan

devisa 6,2 miliar dolar AS," kata Jero Wacik di sela-sela acara Rapat Kerja (Raker) Pemasaran

Pariwisata 2009 di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, wisatawan nusantara (wisnus) juga mengalami peningkatan dibanding 2007

yaitu sebanyak 223,4 ribu perjalanan dan menghasilkan Rp90 triliun dari pergerakan ekonomi di

masyarakat.

Sampai akhir 2008 nanti, Menbudpar masih berharap dapat memenuhi target jumlah kunjungan

wisman 2008 dari pemerintah yaitu 7 juta orang meski BPS (Badan Pusat Statistik) telah

memprediksi hanya berkisar 6,3 - 6,4 juta orang.


"Tujuh juta wisman itu target optimis, sedangkan 6,5 juta wisman itu target moderat dan 6 juta

wisman itu target minimum," katanya.

"Sampai Oktober kita sudah mendapatkan 5,1 juta wisman. November - Desember kita

perkirakan ada penambahan sekitar 1,2 juta sehingga sampai akhir tahun ada 6,3 - 6,4 juta

wisman," lanjut Menbudpar.

Sedangkan untuk 2009, Jero Wacik mengatakan, pemerintah atas usulan dari pemangku

kepentingan pariwisata telah menetapkan untuk melanjutkan program Visit Indonesia.

"Tahun 2009, program Visit Indonesia harus dilanjutkan. Beberapa daerah juga sudah

mencanangkan program Visit seperti Visit Musi, Visit Batam, Visit Bangka Belitung," katanya.

Dan pemerintah pun menunggu usulan dari pemangku kepentingan termasuk dari pelaku industri

pariwisata dalam Raker Pemasaran Pariwisata 2009 tersebut untuk menetapkan target jumlah

wisman 2009.

"Target yang realistis, tapi jangan ketakutan. Target optimis bisa 8 juta wisman dan target

moderat bisa 7,5 juta wisman," kata Jero Wacik.

Sedangkan Dirjen Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar mengatakan pihaknya menerapkan

strategi pemasaran pariwisata menjelang berakhirnya tahun 2008 ini yang difokuskan ke empat

negara yaitu Singapura, Malaysia, Cina dan Australia.


"Kenapa kita pilih empat negara itu, karena wisman dari empat negara tersebut masih bisa

berubah cepat di saat terakhir, wisman akhir minggu," kata Sapta.

Sedangkan destinasi yang ditawarkan yaitu Jakarta-Bandung, Yogya-Solo, Surabaya, Padang,

Manado, Makassar, Bali dan Lombok, dengan produk pariwisata yang ditawarkan yaitu golf,

spa, belanja, kuliner, diving dan musik.

Sapta juga mengatakan target tingkat kunjungan wisman 2009 sebanyak 8 juta orang dengan

perolehan devisa sebanyak 8 miliar dolar AS dan target wisnus sebanyak 226 juta perjalanan

dengan pengeluaran sebanyak Rp82 triliun.

Raker Pemasaran Pariwisata 2009 diikuti oleh pemangku kepentingan pariwisata Indonesia

seperti kepala dinas pariwisata seluruh Indonesia, sembilan kantor cabang pemasaran pariwisata

Indonesia di luar negeri sampai pelaku industri pariwisata seperti PHRI, ASITA, INCCA dan

INACA.

Raker yang digelar dua hari sampai Kamis besok bertujuan untuk merumuskan program

pemasaran pariwisata pada tahun 2009.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan

Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131,

Fax: 021 - 3849715.(*ANTARA)


goesdun

28-11-2008, 01:42 PM

Jakarta, 28/11 - Media berpengaruh di Aljazair, La Tribune, menurunkan tulisan mengenai

kemajuan pariwisata Indonesia, termasuk destinasi DKI Jakarta. Dalam reportasenya yang

berjudul 'Indonesia Membuka Diri kepada Dunia Sambil Mempertahankan Indentitasnya' yang

dimuat pada edisi 9 November 2008 lalu, La Tribun menggambarkan perkembangan industri

pariwisata Indonesia selain memiliki potensi alam yang sangat mendukung, juga memiliki

infrastruktur pariwisata yang maju.

Infrastruktur itu, seperti di Jakarta, telah betebaran hotel berbintang yang sebagian dikelola oleh

international chain hotel. Pemerintah Indonesia gencar mempromosikan pariwisata, di mana

sektor ini dikembangkan sebagai alternatif untuk keluar dari ketergantungan sumber minyak

bumi.

Sekretaris Ketiga Pensosbud KBRI Alger, R.Sakunto Paksi, dalam faksimilinya yang dikirim ke

Depbudpar menyebutkan, baru-baru ini wartawan La Tribune berkunjung ke Jakarta mengikuti

rombongan pengusaha Aljazair dalam Trade Expo Indonesia ke-23 yang berlangsung akhir

Oktober lalu.

Dalam laporannya La Tribune menyebutkan, tahun-tahun belakangan ini Indonesia menjadi

eldorado bagi wisatawan terutama negara-negara Barat, juga para pecinta pulau-pulau syurgawi

seperti Bali dan Lombok. La Tribune menggambarkan bagaimana awal hubungan bilateral yang

bersejarah melalui penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Hubungan


khusus tersebut selalu dikenang dan dipelihara masyarakat kedua negara Indonesia dan Aljazair.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan

Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131,

Fax: 021 - 3849715. (*ANTARA)

goesdun

28-11-2008, 01:54 PM

Mumbai- Keadaan genting di India belum teratasi sepenuhnya. Penyerbuan tiba-tiba para militan

menuju dua hotel mewah di pusat finansial Mumbai hingga berita ini diturunkan masih

berlangsung. Selain melakukan penembakkan membabibuta, para penyerang juga melakukan

penyanderaan. Menurut pihak berwenang ada 200 orang terjebak di hotel Trident/Oberoi.

Kepala kepolisian negara bagian Maharashtra A.N. Roy mengatakan tak ada sandera di hotel Taj

Mahal. Namun "masih ada cukup banyak" di Trident/Oberoi.

Sementara itu menurut informasi ada lima warga Bali yang berada di Hotel Raj Mahal saat

penyerangan. Diperkirakan kelima orang itu adalah karyawan hotel setempat. Namun hingga

semalam informasi tersebut belum mendapat konfirmasi dari aparat berwenang baik di India

maupun Indonesia.

Kepala Oberoi Group S.S. Mukherji pada NDTV menyatakan sekitar 200 orang terjebak di

dalam hotel Trident/Oberoi di sebelah selatan kota. Trident/Oberoi diserbu Rabu malam oleh

pria dengan senjata berat dari kelompok militan Islam kurang dikenal yang menargetkan
wisatawan asing.

Saat insiden berlangsung sekitar 380 orang berada di lingkungan hotel dan masih belum jelas

berapa orang menjadi sandera utama pelaku. Militer India dibantu polisi berusaha mengakhiri

kemelut dengan cepat tanpa menelan banyak korban jiwa, menyusul suara letusan tembakan

masih terdengar hingga Kamis malam.

Kepala kepolisian negara bagian Maharashtra A.N. Roy mengatakan "kami berada dalam tahap

akhir operasi. Kami memiliki kepercayaan diri penuh mampu mematahkan pertahanan teroris."

Roy tak menjelaskan berapa banyak ekstremis berada di dalam hotel. Ia hanya mengatakan tak

ada sandera di hotel Taj namun "masih ada cukup banyak" di Trident/Oberoi. (ton/afp)

goesdun

01-12-2008, 02:11 PM

Denpasar - Kejuaraan biliar bertajuk 10th 9 ball Bali International Open (BIO) 2008 akan digelar

di Next Biliar Centre (NBC) Renon dan Hotel Sanur Beach (HSB), Denpasar. Pertandingan

babak kualifikasi berlangsung di NBC hingga 2 Desember, sedangkan babak utama sampai final

di HSB hingga 6 Desember mendatang.

Menurut Ketua Umum PB POBSI Tutuk Kurniawan, mestinya 24 negara ambil bagian pada

ajang memperebutkan total hadiah Rp 350 juta ini. Namun, karena sesuatu dan lain hal, atlet

Australia, India, Thailand, Brunei, Qatar dan Vietnam akhirnya urung datang.

'Kehadiran 18 negara dengan 89 atlet termasuk kejutan. Jumlah peserta tahun ini merupakan
yang terbesar sepanjang sejarah,' ujar Tutuk Kurniawan yang melakukan pemukulan bola

pertama bersama tokoh biliar nasional Putera Astaman di NBC Renon, Minggu (30/11) kemarin.

Pebiliar yang batal ke Pulau Dewata antara lain juara dunia Dariel Pies asal Prancis dan

Pangeran Mutak Dibilah dari Brunei. Mereka memilih mengikuti turnamen di Jepang berhadiah

Rp 1,3 miliar.

Atlet terbaik Filipina, Jopen Bustamante, bisa turun, begitu juga Cang Jung Ling, Cuo Po Cheng,

Lim Yun Mi, Park Tun Ji (Korea Selatan), Abdulah dan Hassan Safvar (Maldeva). Sementara

dari kalangan pebiliar papan atas nasional berlaga Ricky Yang, Roby Suharli, Moh. Sulfikri,

Siao Wie To, dan Bambang. Tidak ketinggalan dua pebiliar putra terbaik Bali, Yudarman dan

Tony Cahaya Putra, yang langsung bermain di babak utama (128 besar) berkat fasilitas

kemudahan (wild card).

Wakil DKI Jakarta, Angeline Ticoalu, hanya menargetkan masuk babak utama. 'Bisa ke lolos ke

babak utama sudah bagus,' ujar juara PON XVII ini didampingi pebiliar Bali Desak Raka Kasih

Ariati.

Ketua Umum Pengprov POBSI Bali I Gusti Agung Gede Dharma Putra didampingi Wakil

Daniel Dino Dinata berharap bisa menyelenggarakan kejuaraan dengan sukses. 'Lewat agenda

internasional ini segenap pengurus akan mendapat pengalaman berharga,' ungkap Dharma Putra.

(kmb11*BP)

goesdun
02-12-2008, 11:52 AM

Jakarta, 28/11 - Dirjen Pemasaran Depbudpar DR. Sapta Nirwandar mengatakan, pemerintah

(Depbudpar) menetapkan target optimistis (tinggi) kunjungan wisman tahun 2009 sebesar 6,7

juta atau mengalami pertumbuhan 6,2 % dari pencapaian kunjungan wisman tahun 2008 yang

diperkirakan sebesar 6,4 juta hingga 6,5 juta. Sementara untuk target moderat (sedang) dengan

pertumbuhan 4% dan target pesimistik (rendah) dengan jumlah wisman sama dengan tahun ini.

"Untuk fokus pasar 2009 pemerintah bersama industri atau para pemangku kepentingan

(stakeholder) pariwisata sepakat untuk memfokuskan pemasaran pariwisata pada 10 negara dan

kawasan terutama negara di kawasan Asia," kata Sapta Nirwandar ketika menyampaikan hasil

Rapat Kerja (Raker) Pemasaran Pariwisata 2009 di Jakarta, Kamis (27/11).

Disebutkan, kesepuluh negara dan kawasan tersebut yakni; Singapura, Malaysia, Jepang, Cina,

Korea Selatan, India, Filipina, Australia, Timur Tengah, dan Eropa yang terdiri atas Inggris,

Belanda, Perancis, Jerman dan Rusia.

"Kita memfokuskan pasar ke Filipina karena ternyata banyak wisman dari Filipina turutama

kalangan ekspatriat yang berkunjung ke Indonesia. Tahun 2009 kita harapkan dapat menarik 150

ribu wisman Filipina," kata Sapta Nirwandar.

Dalam target optimistis 2009 sebesar 6,7 juta tersebut proyeksi kunjungan wisman dari

Singapura sebanyak 1,3 juta, Malaysia 960.000, Eropa 970.000, Jepang 600.000, Australia

550.000, Cina 410.000, Korsel 390.000, dan India 210.000 wisman.


Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan

Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131,

Fax: 021 - 3849715

(*ANTARA)

goesdun

04-12-2008, 04:48 PM

Kuta, - Setelah gelombang cukup besar menghantam kawasan Pantai Kuta, Kabupaten Badung,

Bali, kini daerah yang merupakan obyek kunjungan wisatawan mancanegara itu dipenuhi ribuan

bangkai ikan dan aneka sampah.

Ikan-ikan itu terhampar di pasir putih yang biasa dipakai tempat berenang dan berjemur oleh

para pelancong, demikian laporan dari Kuta, Kamis.

Petugas pada Posko SAR Balawista menyebutkan, onggokan sampah yang sebagian besar berupa

barang-barang dari plastik, tersebar di daerah pantai setelah digiring ombak besar.

Menurut dia, ombak cukup besar setinggi satu sampai 1,5 meter sempat muncul pada Kamis

dinihari hingga pagi hari bersamaan dengan munculnya angin cukup kencang.

Ketika ombak mulai mereda itulah, di sepanjang Pantai Kuta kemudian muncul onggokan

sampah dan bangkai ikan dalam jumlah cukup besar.


Sebagian besar turis mancanegara yang semula sempat datang ke pantai untuk tujuan berenang

atau berselancar di laut, mendadak harus mengalihkan tempat rekreasinya ke wilayah darat.

Tidak sedikit turis yang akhirnya "balik kanan" begitu melihat kawasan pantai penuh dengan

taburan bangkai ikan dan sampah yang digiring ombak dari tengah laut.

Turis yang urung beraktivitas di pantai, terlihat langsung menuju areal pertokoan yang menjual

aneka barang suveniran, atau bergerak ke ruang bar dan restoran bahkan kolam renang yang

terdapat di sejumlah hotel berbintang.

Kasubag Humas Pemkab Badung Agus Sataki yang dihubungi terpisah menyebutkan, pihaknya

bekerja sama dengan masyarakat setempat, kini tengah berupaya membersihkan sampah dan

bangkai ikan yang sempat "namu" ke kawasan Pantai Kuta.

"Hingga siang ini, telah sebagian dari ribuan bangkai satwa perairan tersebut telah berhasil kita

kuburkan," ucapnya.

Pada garis pantai sepanjang kurang lebih 10 kilometer itu, hampir di setiap sisinya ditaburi

sampah dan ikan mati yang mayoritas berukuran sebesar gagang telepon rumah atau telapak kaki

bocah usia sekolah taman kanak-kanak.

Adanya "banjir" ikan yang beberapa di antaranya telah tercium bau busuk, telah membuat pantai

yang merupakan pusat kunjungan wisatawan mancanegara itu cukup menjijikkan.


Petugas pada Dinas Perikanan dan Kelautan Badung menduga bangkai ikan tersebut buangan

para nelayan di tengah laut kemudian digiring ombak merapat ke pantai, seperti halnya sempat

terjadi pada tahun lalu di pantai yang sama.(*ANTARA News)

goesdun

10-12-2008, 10:09 AM

SMAN 1 Sukawati Juara I UKS Se-Bali

Gianyar - SMAN 1 Sukawati di pengujung tahun 2008 kembali menorehkan prestasi gemilang

sebagai juara I dalam Lomba UKS tingkat SMA se-Provinsi Bali, menyusul kesuksesannya pada

Oktober lalu sebagai juara I Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) Provinsi Bali

dengan memboyong Piala Wakil Gubernur Bali.

Sementara di akhir November 2008 lalu, 24 siswa SMAN 1 Sukawati juga berkesempatan

terbang ke Belanda mengikuti program pertukaran siswa dengan Unic Utrecht sekaligus

mempresentasikan upaya krama Bali mengatasi pemanasan global di ajang Global Warming

International Congress di Amsterdam.

Kepala SMAN 1 Sukawati Drs. I Nyoman Sudana, M.M., Selasa (9/12) kemarin menjelaskan,

dua tugas berat bulan November lalu telah berhasil dilaksanakan oleh tim yang dibentuk di

SMAN 1 Sukawati, yakni menjadi duta Kabupaten Gianyar dalam Lomba UKS tingkat Provinsi

Bali dan menyiapkan 24 siswa melakukan program pertukaran siswa dengan Unic Utrecht

Belanda. 'Keduanya sama-sama penting dan berpengaruh terhadap nama daerah bahkan nama
bangsa,' jelasnya.

Dia bersyukur atas dukungan Bupati Gianyar Tjokorda Artha Ardhana Sukawati yang

memberikan pembinaan langsung saat persiapan lomba UKS maupun memberikan pembekalan

sebelum siswa berangkat ke Belanda. Sehingga kedua program itu terlaksana dengan baik dan

hasil yang gemilang.

Dalam lomba UKS tingkat provinsi, persiapan yang dilakukan bukan semata-mata untuk lomba

tetapi dilakukan secara permanen karena disadari program trias UKS yang bagian tak terpisahkan

dari upaya meningkatkan mutu pendidikan. Ini dibuktikan bahwa SMAN 1 Sukawati dengan

prestasi akademis dan nonakademis yang diraih selama ini.

Bahkan, untuk persiapan menjadi duta Bali dalam lomba UKS tingkat nasional, diupayakan

optimal mungkin dilakukan perbaikan pada poin-poin titik kelemahan SMAN 1 Sukawati dalam

pelaksanaan trias UKS selama ini. 'Dukungan lebih besar dari Bupati Gianyar dan Gubernur Bali

sangat diharapkan nanti sehingga SMAN 1 Sukawati dapat mengharumkan nama daerah di

tingkat nasional,' katanya.

Dalam program pertukaran 24 siswa SMAN 1 Sukawati selama dua pekan ke Belanda berjalan

lancar. Di Belanda dilakukan studi tentang peninggalan sejarah Gereja Katedral dan Dom Tower,

kota pelabuhan Rotterdam, kincir angin, Museum VOC dan Museum Tropen, serta diterima

Kedubes RI di Den Haag dan mengunjungi Sekolah Indonesia Netherland.


Putu Sri Diniari, wakil SMAN 1 Sukawati, mempresentasikan tentang cara krama Bali mengatasi

pemanasan global yakni dengan menerapkan konsep Tri Hita Karana. Implementasinya dengan

peringatan hari raya Nyepi, Tumpek Uduh, dan menghormati hutan, gunung serta pantai di mana

leluhur krama Bali membangun pura di sana. (kmb16/*BP)

goesdun

11-12-2008, 09:58 AM

http://www.balipost.com/admin/foto_berita/3-FORUM.gif

Denpasar - Bali Democracy Forum (BDF) secara resmi dibuka Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono. Selaku inisiator, Presiden Yudhoyono menegaskan membangun demokrasi adalah

sebuah tantangan masa depan di tengah keberagaman kondisi dan latar belakang pengelolaan

pemerintahan. Perkembangan demokrasi di Indonesia bahkan hingga kini dalam proses mencari

bentuk. Sering konflik dan berbagai kesulitan yang terjadi dalam konteks demokrasi telah

menjadi penyempurna tataran demokrasi itu sendiri.

'Beragam kesulitan yang menimpa Indonesia mulai dari krisis keuangan hingga konflik

kepentingan yang justru menyempurnakan demokrasi. Masyarakat menjadi lebih peka dan

membangun komitmen membangun demokrasi. Ini adalah bagian dari seni pengelolaan

demokrasi,' ujarnya.

Dalam menjadikan demokrasi sebagai agenda strategis di Asia, Kepala Negara meyakini kondisi

negara-negara di kawasan Asia yang beragam dalam mengembangkan demokrasi akan

membentuk karakter demokrasi Asia. Untuk itu, mengatasi tantangan-tantangan demokrasi


adalah hal yang penting untuk dibahas bersama, baik menyangkut keselarasan demokrasi dengan

harmonisasi kehidupan.

Sementara itu, PM Australia Kevin Rudd menyebut komitmen Australia dalam mengembangkan

demokrasi. Dia menekankan perlunya kerja sama di kawasan untuk mendorong demokrasi.

Untuk menjabarkan dukungannya terhadap BDF termasuk Institut for Face and Democrazy,

negaranya memberikan paket bantuan sebesar 3 juta dolar Australia.

Menurutnya, BDF merupakan inisiatif regional dari Presiden Yudhoyono yang patut diapresiasi

secara positif. Forum ini juga terbuka bagi seluruh negara yang berada di kawasan Asia dan

Pasifik dan para delegasi dapat bertemu secara regular pada pertemuan tingkat menteri.

Kehidupan Layak

Pada kesempatan yang sama, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan PM Timor Leste

Xanana Gusmao menekankan kewajiban semua pemerintah memenuhi kebutuhan warganya atas

kehidupan yang layak. Sultan Brunei menekankan tentang pentingnya penerapan sistem

pemerintahan yang demokratis yang baik di kawasan Asia. Demokrasi diyakini tidak akan dapat

berkembang dengan sendirinya. Semua komponen harus bergerak dan mendukung terbangunnya

demokrasi yang ideal, walaupun itu relatif sulit untuk dicapai.

BDF yang diikuti 32 negara ini diarahkan sebagai media untuk saling menukar pengalaman

dalam mengelola demokrasi. BDF merupakan forum pertama di tingkat pemerintahan yang
memiliki konsentrasi pada pembangunan ruang demokrasi. Selama ini forum-forum demokrasi

sering dibahas oleh lembaga-lembaga informal. Dipilihnya Bali sebagai identitas BDF, karena

Bali dinilai sebagai cerminan kedamaian dan sebagai tempat memelihara kerukunan. Selain itu,

secara teknis Bali mendukung kegiatan ini dan pemerintah ingin mempromosikan profil Bali.

(044*BP)

goesdun

12-12-2008, 07:50 PM

Denpasar - Krisis global akhirnya berujung pada krisis pariwisata. Yang dialami Bali misalnya,

tak hanya pembatalan (cancellation), tetapi juga desakan akan degradasi harga produk pariwisata

dari mitra bisnis di luar negeri. Kendati demikian, pelaku pariwisata Bali diminta tidak panik,

karena fenomena yang sama dialami hampir seluruh destinasi di dunia.

Demikian dikemukakan tokoh pariwisata I Gusti Bagus Yudhara di Denpasar, Jumat (5/12)

kemarin. 'Hampir seluruh destinasi pariwisata di dunia akan mengalami kemunduran tahun depan

dan bisa berlanjut tahun 2010 kalau krisis global khususnya Amerika dan Eropa tak segera

diatasi. Kita berharap, resesi berakhir pertengahan tahun depan,' ujar Yudhara.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hasil survei BPD PHRI Badung terhadap 40 hotel di

kawasan Seminyak, Legian, Kuta, Tuban, Jimbaran dan Nusa Dua yang diambil secara acak

terungkap ada cancellation 10.735 rooms night untuk Januari - Februari 2009. Dari sisi revenue

untuk kamar saja Bali mengalami potensial lost sekitar Rp 13 miliar. Cancellation berasal dari

pasar Eropa, Amerika dan Australia (BP, 5/12).


Menurutnya, selain cancellation, kini ada desakan dari whole seller di luar negeri agar harga-

harga produk pariwisata di Bali diturunkan. Permintaan degradasi harga produk ini bisa menjadi

ancaman lain bagi Bali kalau tidak dikelola dan direspons dengan baik. Dalam situasi seperti

sekarang, diharapkan semua komponen pariwisata di Bali tetap kompak, baik kalangan industri,

pemerintah maupun masyarakat Bali.

Antara lain dengan menjaga keamanan di sini tetap kondusif, bukan hanya dari ancaman teroris

tetapi juga yang lain. Misalnya mengenai penyakit rabies yang belakangan ini melanda kawasan

Jimbaran. Agar tidak meluas dia mendesak agar segera dilokalisir, sehingga tidak mempengaruhi

citra Bali. 'Dengan demikian kita hanya fokus menghadapi krisis global,' ujar Ketua Dewan

Penasihat Asita Bali itu. (056*BP)

goesdun

13-12-2008, 04:44 AM

Denpasar - Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tahun 2008 ini diprediksi akan melebihi

target yang ditetapkan yakni 1,9 juta, mengingat sampai akhir Oktober realisasinya sudah 1,784

juta. 'Sisa dua bulan ini dipastikan kunjungan akan meningkat cukup tajam,' ujar Kadisparda Bali

Drs. Gede Nurjaya, M.M., kemarin saat diminta komentarnya soal target 1,9 juta wisman yang

ditetapkan pusat.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, biasanya Desember merupakan booming turis

ke Bali. Kalau melihat Desember tahun lalu, kunjungan wisman bisa sampai 300 ribu, kalau

diasumsi jumlah kunjungan akan sama, maka kunjungan turis di tahun 2008 ini bisa melebihi 2

juta. 'Jadi prediksi kami bisa melampui target yang ditetapkan,' tambah Nurjaya optimis.
Sikap optimis itu juga dimungkinkan mengingat Bali masih menjadi daerah tujuan wisata terbaik

saat ini. Bahkan peningkatan kunjungan di tahun mendatang sangat berpeluang mengingat akan

ada penambahan-penambahan fasilitas yang bisa memudahkan turis ke Bali. 'Selain ada

penerbangan langsung dari Shanghai Cina ke sini (Bali-red), juga Rusia rencananya membuka

penerbangan serupa,' tambahnya.

Kondisi ini tentu akan sangat positif bagi pariwisata Bali, apalagi kunjungan turis dari kedua

negara tersebut meningkat tajam dari tahunke tahun. 'Turis Cina ke Bali saat ini sudah

menduduki urutan kelima,' tambahnya. Padahal tiga tahun silam, turis dari Negeri Tirai Bambu

itu masih di di atas 10 besar. Saat ini sekitar 30 juta warga Cina melakukan kunjungan ke luar

negeri.

Kunjungan turis Rusia juga meningkat, meski dari segi kuantitas belum begitu besar. Lima besar

negara pemasok turis ke Bali saat ini tercatat Jepang, Australia, Korea, Taiwan dan Cina. Ke

depan tambah Nurjaya perlu ada terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan turis ke Bali dari

negara-negara lainnya yang sebenarnya juga memiliki potensi besar.

Terkait langkah itu, selain promosi yang perlu ditingkatkan, perbaikan fasilitas dan kualitas

untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan dan pelayanan turis setelah berada di Bali harus

pula ditingkatkan. Nurjaya mengatakan peran pramuwisata sangat penting dari sisi pelayanan.

Untuk itu selain kualitas pramuwisata juga harus dijaga etika agar turis tak sampai komplin.
Dikatakan pihaknya akan memberi sanksi tegas bahkan bisa pidana bagi pemandu wisata yang

melakukan pelanggaran. (031*BP)

goesdun

19-12-2008, 01:40 PM

Mulai Terjadi Perang Tarif

Denpasar - Sektor pariwisata Bali mulai terkena imbas krisis global. Laporan Perhimpunan Hotel

dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan, telah terjadi lebih dari 10 ribu cancellation

room (pembatalan pesanan hotel) di Bali. Di lain pihak, guna mengatasi krisis sejumlah pelaku

pariwisata di sejumlah negara seperti Singapura dan Malaysia sudah mulai menurunkan

produknya. Fenomena yang diyakini berpotensi menimbulkan perang tarif ini, diprediksi akan

terjadi pula di Bali.

Hal itu dikatakan Ketua Divisi Marketing Bali Tourism Board (BTB) Herdy Sayogha, Kamis

(18/12) kemarin. Diutarakannya lebih lanjut, tanda-tanda perang tarif di Bali sudah ada kendati

tidak secara terbuka. Hal ini akibat persaingan produk-produk pariwisata di Bali yang akan mulai

menyeruak.

Herdy usai rapat koordinasi pelaksanaan konferensi sehari Indonesian Tourism Challenges The

Global Crisis mengungkapkan, perang tarif harus segera diantisipasi. Pasalnya, perang tarif

justru lebih banyak menimbulkan berbagai dampak negatif bagi destinasi pariwisata Bali.

Untuk itulah, kata Herdy, BTB sangat berharap perang tarif tidak sampai terjadi. Guna mencegah
atau mengantisipasi hal tersebut, BTB akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait,

termasuk juga melakukan pemantauan. Salah satu bentuknya mengatur tarif promosi atau special

over tariff.

Ditambahkannya, krisis ekonomi global akan berlangsung hingga 24 bulan mendatang sesuai

perkiraan yang disampaikan APEC. Dari pertemuan BTB dengan stakeholder beberapa waktu

lalu terunngkap, dampak krisis sudah mulai merambah pariwisata Bali dengan ditemukannya

pembatalan di atas 10.000 room night di 10 hotel di Bali. Dari pertemuan itu juga terungkap,

salah satu travel agent pasar Rusia ada yang mengaku mengalami penurunan hingga 50 persen.

(ded*BP)

goesdun

23-12-2008, 11:05 AM

Tabanan - Sebanyak 72 peserta pesraman Ajeg Bali yang terdiri atas siswa SD, SMP, dan SMA,

Senin (22/12) kemarin, mulai diperkenalkan kehidupan pesraman. Ketika tiba di Pesraman

Lumajang, Desa Samsam, Tabanan sekitar pukul 09.00 wita pagi kemarin, mereka langsung

mengikuti kegiatan melukat di beji sebagai bentuk penyucian dan mengukuhkan diri sebagai

siswa Pesraman Ajeg Bali.

Sebagai persiapan mengikuti kegiatan ini, mereka mendapatkan penjelasan tata krama kehidupan

pesraman seperti bangun pagi, tidak membuang sampah sembarangan, mona brata saat makan

serta tidak boleh membuang-buang makanan. Dijelaskan oleh para guru Ajeg Bali, makanan

yang disediakan adalah vegetarian berbahan dasar alami dan dimasak dengan cara yang baik.

Para siswa diminta tidak khawatir menyantap makanan vegetarian karena justru menyehatkan,
mencerdaskan, dan menguatkan fisik serta mental. Ini telah dibuktikan sendiri oleh para guru.

Materi pertama diberikan oleh Ketua KPAID Bali dr. A.A. Sri Wahyuni, Sp.Kj. bersama timnya.

Dengan santai dan komunikatif dr. Sri Wahyuni meminta kepada para siswa untuk menceritakan

berbagai persoalan kecil yang mereka hadapi selama ini serta dengan siapa mereka bertemu

sepulang sekolah. Selain itu, para peserta diminta menceritakan bagaimana tanggapan mereka

terhadap persoalan tersebut. Pada intinya dr. Sri Wahyuni mengatakan bahwa orang tua memiliki

peran yang tidak kecil bagi pertumbuhan dan perkembangan serta memberikan rasa aman bagi

anaknya. 'Tugas pertama seorang anak adalah menyampaikan rasa hormat kepada orang tua,

tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana orang tua memperlakukan anak-anak agar

tumbuh nilai-nilai dalam kehidupannya,' ujarnya.

Pada hari pertama, mereka diperkenalkan dasar-dasar meditasi guna mencapai ketenangan,

kedamaian, dan meningkatkan konsentrasi. Selain itu, malam hari dilaksanakan dharma tula

tentang wariga Bali. Salah satu guru Ajeg Bali, I Gusti Ketut Suwela, S.Pd. mengatakan kegiatan

pesraman ini sebagai salah satu kegiatan positif guna mengisi mental dan spiritual para siswa

serta mengembalikan pada situasi alamiah tubuh manusia. Selama belajar di sekolah, mereka

telah mendapatkan berbagai pelajaran dan pengetahuan. Sementara itu, untuk mengisi liburan

kegiatan bernilai spiritual dan budaya dinilai sangat penting. Karena kegiatan ini lebih

merangsang dan mengaktifkan otak kanan serta kecerdasan emosi para siswa. (kmb14*BP)

goesdun

26-12-2008, 05:01 PM
Terpilih Sembilan Peserta Terbaik

Tabanan - Pasraman Ajeg Bali tahun 2008 berakhir, Rabu (24/12) sore lalu. Setelah mendapat

pembinaan yang cukup intensif, 72 peserta pasraman meninggalkan pasraman Lumajang

Tabanan. Mereka mengaku sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. Bahkan banyak di

antaranya telah mengikuti kegiatan ini lebih dari satu kali, tetapi terasa berat ketika pulang.

Peguyuban Guru Ajeg Bali dan panitia pelaksana akhirnya memilih peserta terbaik dari masing-

masing tingkat.

Untuk tingkat SD terbaik I diraih I Gusti Agung Bintang Ayuni, disusul I Made Ricky Catur

Purnama dan I Gede Yudi Arsawan sebagai terbaik II dan III. Sementara itu tingkat SMP Sayu

Made Ardhia Pramayanti Putri ditetapkan sebagai terbaik I, disusul terbaik II dan III Dewa Made

Yudha Wiratama dan Luh Made Sri Gati Antari. Tingkat SMA, Ida Ayu Komala Wasita

Manuaba, Putu Widya Denyana dan Luh Putu Sania Febriana ditetapkan masing-masing sebagai

terbaik I, II dan III. Ida Ayu Komala yang merupakan siswa SMA 3 Denpasar mengaku sangat

senang mengikuti Pasraman Ajeg Bali. Sebab ia mengaku mendapat banyak hal-hal baru,

keluarga baru serta sahabat-sahabat baru. Banyak kebiasaan yang dipelajarinya seperti bangun

pagi dan melakukan meditasi, hal yang diakuinya masih jarang dilakukan di rumahnya.

Sementara itu Ardhia yang merupakan putri dari pasangan Drs. Alit Widusaka dan drh. Eni

Tarniati ini mengaku sudah dua kali mengikuti pasraman. Ia mengaku masih harus belajar

mengatur waktu untuk meditasi. Sebab selama ini siswa SMP 1 Denpasar ini belum

membiasakan diri untuk bermeditasi. Tetapi efek meditasi dan pola hidup pasraman kata dia
telah dirasakannya walau hanya tiga hari. Sementara itu pengalaman baru yakni hidup mandiri

sangat dirasakan Bintang Ayuni. Sebelumnya ia mengaku sulit bangun pukul 05.00 wita pagi

hari. Pengalaman bangun pagi yang menyenangkan yang dilanjutkan dengan meditasi adalah hal

baru baginya, selain belajar mandiri. Setidaknya saya sudah mengenal pola hidup pasraman serta

diperkenalkan hal-hal baru, ujar Bintang yang mengaku baru pertama kali ikut kegiatan

pasraman.

Para siswa pasraman dari berbagai sekolah di Bali ini telah dibekali berbagai materi dan praktik

yang berhubungan dengan kehidupan yang baik sebagai siswa. Selain itu para peserta dibiasakan

dengan diskusi untuk saling memberi masukan dan menimbulkan pengertian.

Salah satu guru Ajeg Bali I Gusti Putu Suwela mengatakan aspek penilaian siswa meliputi sejauh

mana keseriusan dan kedisplinan para peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mewakili

para Guru Ajeg Bali, Suwela berpesan agar seluruh peserta melakukan terus dalam

kehidupannya apa yang telah diajarkan di pasraman. Kegiatan ini bukan hanya berkesan bagi

peserta, Siswa Ajeg Bali (SAB) yang menjadi tutor dalam kegiatan ini yakni Arick Istriyanti,

Kefany, Niki, Pradnya dan Arum juga tampak berat meninggalkan pasraman Lumajang.

Kegiatan ini sangat berkesan buat saya dan menjadi pengalaman yang sangat berharga, ujar

Arick siswa SMA 3 Denpasar yang telah diterima di salah satu universitas di Beijing ini.

(kmb14*BP)

goesdun

27-12-2008, 09:21 AM
Denpasar (Bali Post) -

Perhelatan Gajah Mada Town Festival dipastikan akan dibuka Wali Kota Denpasar I.B. Rai

Dharmawijaya Mantra, Minggu (28/12) besok. Kegiatan yang digelar selama tiga hari ini akan

menampilkan beragam kesenian multietnik, food heritage dan great sale.

Demikian diungkapkan Kabag Humas Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena saat

ditemui di sela-sela persiapan festival, Jumat (26/12) kemarin. Dikatakan, sesuai randown acara

tepat pada pukul 15.45 wita Wali Kota Rai Mantra didampingi istri dan Wakil Wali Kota IGN

Jaya Negara bersama istri tiba di panggung utama setelah melakukan perjalanan nostalgia naik

dokar dari kantor wali kota berkeliling menuju Jl. Veteran, Jl. Gatot Kaca, Jl. Arjuna dan finis di

Jl. Gajah Mada. Iring-iringan ini akan dikawal oleh kelompok motor tua, sepeda tua dan dokar.

Pembukaan Gajah Mada Town Festival ditandai dengan penekanan tombol sirene. Dalam

momen ini, wali kota juga akan memberikan penghargaan berupa Tri Hita Karana Award kepada

24 insan pariwisata. Kegiatan ini akan dihadiri kurang lebih 500 undangan dari semua kalangan

seperti tokoh-tokoh masyarakat, pedagang, seniman, budayawan, usahawan, pejabat

pemerintahan dan perangkat desa termasuk duta besar negara-negara sahabat yang ada di Bali.

'Semua komponen tersebut diharapkan turut ambil bagian dalam menata kembali kawasan Gajah

Mada menjadi kawasan favorit dan sumber inspirasi,' katanya.

Usai pembukaan akan dilanjutkan dengan hiburan berupa fragmen kolosal Jaya Pangus, tarian

multietnik, parade endek oleh ratusan pelajar dari seluruh SMA yang ada di Kota Denpasar,

display marching band diikuti lawakan Cedil dan Lolak. Setelah itu, wali kota didampingi
wakilnya bersama undangan lainnya akan berkeliling menyaksikan kawasan Gajah Mada dengan

pajangan beraneka ragam makanan tradisional (food heritage), juga ada stan great sale dari

Disperindag dengan produk-produk unggulan.

Terkait dengan kegiatan Gajah Mada Town Festival ini, maka Jalan Gajah Mada akan ditutup

dari perempatan Jalan Kartini - Jalan Sulawesi sampai Catur Muka. 'Arus lalu lintas akan

dialihkan ke Jalan Kartini dan Sulawesi,' jelasnya sembari mohon maaf kepada pengguna jalan

atas pengalihan lalin selama berlangsungnya Festival Gajah Mada tersebut. (kmb12/*)

goesdun

30-12-2008, 12:48 PM

Denpasar - Buku pedoman pribadi (handbook) 'Long Stay in Bali' mulai diluncurkan penulisnya

Richard Susilo. Richard adalah President Office Promosi dan Komisaris Pandan College

lembaga pendidikan bahasa Jepang di Bali. Karyanya ini sekaligus sebagai buku pertama

berbahasa Jepang yang mengulas habis long stay in Bali bagi para lansia Jepang.

Long stay (tinggal minimal 3 bulan) diluncurkan untuk menarik minat para lansia Jepang (2,7

juta) ke Bali. Sebagian besar di antara mereka adalah menduduki posisi penting perekonomian

Jepang alias orang berduit. Selama ini mereka hanya mengenal Bali sebagai objek wisata, bukan

sebuah alternatif tempat tinggal sekaligus investasi ketika memasuki masa pensiun. 'Buku ini

jelas promosi bagi Bali,' ujar Richard, Senin (29/12) kemarin.

Buku setebal 296 halaman ini bermula dari seminar JIEF (206) long stay in Bali. Saat itu Richard

sebagai moderator mengundang dua orang Jepang yang lama di Bali, pimpinan Garuda di
Jepang, Yayasan Long Stay Jepang dan Dubes RI untuk Jepang. Edisi perdana yang dicetak

50.000 eksemplar ini di antaranya memuat aturan hukum dan solusi tinggal lama di Bali,

kepemilikan lahan dan rumah, informasi dokter, RS dan pengobatan sistem Jepang, properti,

informasi pasar, biaya hidup dan transportasi serta finansial yang memungkinkan dilakukan di

Bali. Makanya Richard Sussilo mengatakan buku ini membuka cakrawala para lansia di Jepang

untuk datang ke Bali. Bagi Bali sangat pas secara ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan

baru. Hanya masyarakat Bali menghadapi kendala dalam penguasaan bahasa Jepang. Itu

sebabnya Pandan College hadir di Bali dan menyiapkan aneka beasiswa bagi siswa Bali.

Informasi beasiswa bisa ditelepon Pandan College (255225).

Namun, Bali memiliki kelebihan dari pesaingnya seperti harga yang murah, alam indah dan

mayoritas beragama Hindu yang suka damai. 'Orang Jepang menyebutnya Heiwa,' ujarnya.

Buku ini juga mendapat dukungan pejabat Jepang dan Bali. Ini bias kita lihat pada kata sambutan

pada bab awal diisi oleh Kadis Pariwisata Bali Gede Nurjaya, Chairman Tokyo Expressway Koji

Hasegawa, Dubes RI di Jepang Jusuf Anwar dan President Narita Airport Kosaburo Morinaka.

(025/*BP)

goesdun

02-01-2009, 11:39 AM

Denpasar - Bali akhirnya berhasil mencapai target optimis mendatangkan wisatawan

mancanegara (wisman). Sampai Rabu (31/12) lalu, total kunjungan langsung wisman ke Bali

mencapai lebih dari 1,9 juta orang. Ini merupakan puncak pencapaian sepanjang sejarah

kepariwisataan Bali.
Data yang dihimpun dari Posko Terpadu Nataru Bandara Ngurah Rai, Kamis (1/1) kemarin

menyebutkan, sepekan menjelang Tahun Baru 2009 kunjungan wisman ke Bali di atas 6.500

orang per hari. Bahkan pada Sabtu (27/12) dan Minggu (28/12) lalu tercatat 7.319 orang dan

8.021 orang.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi (Kadisparda) Bali Gde Nurjaya belum berani menetapkan

target kunjungan wisman tahun 2009. Menurutnya, krisis finansial global pasti sangat

mempengaruhi minat wisatawan internasional untuk bepergian. Kalaupun masih ingin berwisata,

kebanyakan di antara mereka akan memilih yang jaraknya dekat (short houl) atau menengah

(middle houl) dari negaranya. "Ini merupakan potensi bagi kita, khususnya di Bali untuk

mengoptimalkan promosi ke pasar-pasar utama khususnya di kawasan Asia Pasifik, yakni

Jepang, Australia, Taiwan, Korea dan Cina. Komponen pariwisata Bali harus lebih gencar

promosi ke sejumlah negara ini," ujar Nurjaya.

Dia mencontohkan Jepang yang menjadi pemasok nomor satu wisatawan ke Bali. Outbound

Jepang lebih dari 16 juta per tahun, sementara yang datang ke Bali baru 300 ribu. Artinya, masih

sangat terbuka peluang bagi Bali. Demikian pula Australia, Taiwan, Korea dan Cina.

Secara terpisah, Wakil Ketua Asita Bali Ketut Ardana mengatakan, pencapaian 1,9 juta wisman

dan sekitar 3 juta wisdom yang berkunjung ke Bali sepanjang tahun 2008 patut disyukuri.

Pasalnya, ini merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah kepariwisataan Bali.


Sekadar gambaran, kunjungan wisman ke Bali tahun 2007 sebanyak 1.664.854 orang, sementara

tahun-tahun sebelumnya paling tinggi 1,5 juta wisatawan. "Capaian 2008 perlu kita syukuri,

namun tidak boleh lengah. Tahun 2009 ini merupakan ujian berat bagi Bali," ujar Ardana.

Sampai Kamis (1/1) kemarin, tingkat hunian hotel di Bali rata-rata di atas 95 persen. Baik hotel

kelas melati, bintang, vila maupun akomodasi lainnya semuanya dijejali wisatawan, baik

wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan domestik (wisdom). Bali memang tetap

menjadi tempat favorit bagi wisatawan untuk melepas kepergian tahun lama dan menyambut

tahun baru.

Muhammad Dimyati, Humas PAP I Bandara Ngurah Rai, mengakui adanya peningkatan jumlah

penerbangan dan penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru (nataru). Kalau pada hari biasa

jumlah penerbangan yang datang berkisar 40 kali sehari dengan mengangkut sekitar 5.000

sampai 6.000 penumpang. Menjelang Natal dan Tahun Baru, jumlah penerbangan dan

penumpang meningkat. "Yang datang atau masuk ke Bali rata-rata di atas 60 kali sehari dengan

total penumpang rata-rata di atas 7.000 orang. Bahkan pada tanggal 26 dan 27 Desember 2008

mencapai 9.000 orang," ungkap Dimyati.

Sejak Jumat (26/12) lalu sampai Rabu (31/12), penumpang yang datang ke Bali berturut-turut

9.230 orang (59 penerbangan), 9.015 orang (64 penerbangan), 8.596 orang (62 penerbangan),

8.459 orang (62 penerbangan), 8.042 orang (58 penerbangan) dan 6.807 orang (53 penerbangan).

Sejumlah PR dan Marcom hotel berbintang di Bali yang dihubungi mengakui tingkat hunian
hotel menjelang dan pada saat tahun baru penuh. Andry Kurniawan, Marcom The Westin Nusa

Dua, mengungkapkan tingkat hunian The Westin mencapai 100 persen.

Communication Manager Bali Tropic Tanjung Benoa Edy Suchayo mengaku hotelnya dipenuhi

wisatawan asal Rusia, Jerman, Hongaria dan Belanda. Tiga hari menjelang peryaan Tahun Baru

sampai Kamis (1/1) kemarin, tingkat hunian Bali Tropic juga 100 persen. (056*BP)

goesdun

08-01-2009, 05:07 PM

Jangan Berlindung di Balik Nasionalisme

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan industri dalam negeri untuk tetap

kompetitif dan tidak berlindung di balik alasan nasionalisme. Tidak boleh berlindung di balik

nasionalisme, berlindung di balik cinta produk dalam negeri, tetapi industri kita tidak efisien.

Demikian ditegaskan Presiden Yudhoyono pada penyerahan penghargaan Upakarti, Rintisan

Teknologi Industri dan Indonesia Good Design Selection (IGDS) tahun 2008 kepada 33

penerima di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/1) kemarin.

Prajin Bali yang menerima Upakarti adalah I Made Sukma Swacita dari bidang kerajinan uang

kepeng.

Karena itu, Presiden meminta cintai produk dalam negeri, jangan hanya menjadi wacana. Produk

dalam negeri harus kompetitif dan tidak menjual harganya lebih mahal dari produk luar negeri
yang diimpor. 'Jika sudah demikian, pasar domestik akan aman. Kalau produk dalam negeri

ternyata lebih mahal dibandingkan produk impor, lalu kita memaksa untuk membeli produk

dalam negeri, rasanya tidak adil,' imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan menjaga gerak sektor riil

agar dapat menyerap tenaga kerja dan membatasi pengangguran. Dunia usaha diminta

memberikan dukungannya dengan berempati kepada masyarakat. Sehingga tidak hanya

pemerintah yang memberikan stimulus ekonomi 2009 sebesar Rp 50 triliun. Presiden berharap di

tengah resesi keuangan dunia, pasar domestik dapat menyerap produksi dari industri dalam

negeri yang kehilangan pasar ekspor.

Sebagai pemimpin, Presiden meminta jangan segan atau ragu-ragu untuk menegur, menindak

dan memberikan sanksi bagi mereka yang lalai dan kurang baik menjalankan tugasnya.

Sebaliknya, perlu juga reward atau penghargaan kepada mereka yang berprestasi. Keseimbangan

antara reward dan punishment adalah hal penting. 'Kalau kita hadirkan secara tepat, maka

kehidupan akan makin adil,' ujarnya.

Presiden meminta para inovator untuk terus memberi dan menjadi contoh. 'Teruslah menjadi

inovator untuk pengembangan perekonomian, industri, dan teknologi pada umumnya yang tentu

akan terus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia,' tegasnya. (kmb4*BP)

goesdun

09-01-2009, 04:17 PM
Ada anekdot tentang Bali.

Syahdan, seorang muda dari Jakarta datang ke Denpasar untuk liburan dan mencari Made, teman

karibnya waktu masih kuliah di Yogyakarta. Patokan alamat rumah sudah ditemukan, dan tibalah

untuk menanyakan di mana rupanya si Made, temannya itu, kepada warga setempat yang sedang

santai merokok di ujung gang.

"Pak, di mana ya rumahnya Made?," begitu orang Jakarta itu bertanya.

Bapak tua yang ditanya itu balas bertanya, "Made siapa? Anaknya siapa? Banjarnya mana? Di

sini banyak sekali yang namanya Made, ibu itu juga Made namanya..." Alhasil, orang Jakarta itu

jadi melongo karena bagi kebanyakan warga Ibukota Indonesia, nama orang cukup tunggal dan

itupun terkadang cuma nama panggilan.

Itulah satu sisi Bali, nama boleh sama tetapi asal-usul kelahiran dan dusun (banjar) sangat

penting. Belum lagi kalau si orang Bali itu memiliki pekerjaan spesifik, misalnya tukang kenteng

logam, maka nama pokoknya, katakanlah Putu, diimbuhi Pande. Jadinya, orang itu dinamai Putu

Pande, dan masih banyak lagi contoh serupa.

Bali selama ini dan sejak sebelum masa Mataram, dikenal sebagai "enklave" agama Hindhu di

Tanah Air, berbarengan dengan satu wilayah di Kalimantan Tengah, yang menganut agama itu.

Nyaris seluruh penduduknya beragama Hindhu (Bali), yang berbeda dalam beberapa ritualnya
dengan Hindhu Kaharingan di Kalimantan Tengah, atau Hindhu Tengger di Gunung Bromo,

Jawa Timur.

Di tengah-tengah mayoritas pemeluk Hindhu Bali-nya, ada juga komunitas non Hindhu Bali di

sana, yang bisa hidup berdampingan secara serasi dari abad ke abad dengan saudaranya yang

beragama mayoritas.

Berkendara dari Denpasar ke Singaraja di utara, menyusuri Gunung Batu Karu yang bertetangga

dengan Gunung Agung, selepas Danau Bedugul, tibalah di satu desa komunitas Islam di

Kabupaten Singaraja.

Namanya Desa Pagayaman, atau Desa Pegayaman, menurut lafal bahasa Bali setempat. Desa ini

diketahui kalangan ilmuwan, bukan dihuni orang Bali asli, alias Bali Age.

Desa itu terletak di ketinggian dengan kesejukan yang membuat orang malas berlalu dari sana.

Tentu saja, ukiran di berbagai tempat tertentu, bahkan itu pagar rumah, bisa disapu mata.

Pakaian warganya yang tidak sama dengan orang Bali lain, yaitu mengenakan "kamen" (kain)

atau sarung dan peci bagi kalangan lelakinya, demikian juga bahasanya, dialek Singaraja yang

cepat sekali pengucapannya.

Menyusuri bibir Desa Pagayaman, di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Singaraja, ada sesuatu

yang berbeda, yaitu mesjid di beberapa lokasi yang sangat mudah dilihat.
Desa itu memang dihuni sebagian besar warga muslim, namun juga ada warga Hindhu Bali-nya.

Di desa itu, tata pergaulan lelaki dan perempuan sangat jelas diatur, karena perempuan yang

berbusana tertutup dilarang berjalan keluar rumah dengan lelaki bukan muhrimnya.

Bukan cuma hal itu saja karena dalam hal berpakaian ini, aturan "ketat" juga masih berlaku dari

dulu hingga kini.

Yang lelaki wajib hukumnya memakai sarung dengan peci sekalipun belakangan ini banyak anak

mudanya yang mulai keluar dari "pakem" ini, dengan memilih memakai celana panjang atau

celana pendek dan berkaus biasa.

Sedangkan perempuannya, masih patuh dengan "pakem" memakai kamen, selendang, dan

kerudung. Di kaki mereka dan kaum lelakinya, biasanya sandal jepit atau sandal kulit. Salah satu

tujuan praktisnya adalah untuk ke mesjid bershalat agar mudah saat mengambil air wudhu.

Itu baru di tataran busana, karena dalam tataran pelaksanaan akidah religi, mereka sangat

mematuhi shalat lima waktu.

Pada subuh hari, saat udara masih sangat dingin, mesjid-mesjid sudah dipenuhi umat. Azan juga

berkumandang dengan pelafalan yang fasih, layaknya kalangan muslim di Pulau Jawa.

Bukan cuma sekedar bershalat, karena mereka juga menjalankan ajaran Islam secara baik,
termasuk dalam berdampingan hidup dengan saudaranya yang bukan muslim.

Tidak pernah terdengar terjadi kerusuhan berlatar agama di sana dan sekitarnya, semisal di

Mesjid Jami di tepi Danau Bedugul, karena peran pondok pesantren masih sangat penting di

sana.

Seorang penghulu desa, Nengah Zakaria al-Ansyori, berkomentar, "Kami hidup dalam Islam

yang juga hidup di sini sehari-hari, jadi tidak akan menimbulkan masalah berarti." Penghargaan

terhadap adat-istiadat juga terjadi, seperti pada bulan puasa.

Masyarakat Desa Pagayaman biasa merayakan bulan suci itu dengan nilai adat lokal. Membuat

tape alias "penapean", menyembelih hewan konsumsi (penampahan), dan membuat aneka kue

untuk disantap bersama atau "penyajanan", yang kemudian dibagi-bagikan kepada tetangga juga

dilakukan mereka.

Dalam budaya orang Bali, hal-hal ini biasa dilakukan saat Galungan dan Kuningan.

Demikianlah, kalau dirunut ke belakang, warga Desa Pagayaman sebanyak sekitar 5.000 jiwa itu

berasal dari Pulau Jawa, karena pada 1664 sebagian tentara Blambangan mengirimkan laskarnya

ke Bali untuk membantu Raja Buleleng yang sedang berperang dengan Raja Blambangan.

Para tentara Blambangan ini kebanyakan pawang gajah yang berperang dari punggung hewan

darat terbesar itu.


Mereka membantu kemenangan Raja Buleleng, I Gusti Ngurah Panji Sakti, dan sebagai

hadiahnya mereka diangkat menjadi pengawal puri dan boleh bermukim di selatan Singaraja.

Itulah yang kemudian menjadi Desa Pegayaman, dari asalnya satu "hutan gatep".

Akulturasi antara nilai-nilai Islam dan budaya Bali kemudian terjadi, di antaranya tentang

penamaan orang-orang yang tetap menjadi muslim ini. Makanya, mudah saja mencari orang

bernama I Made Zulkarnain, Ni Nyoman Fatimah, atau Ketut Muhammad Soleh.

Akan tetapi, ada beda antara mereka dan orang Bali kebanyakan dalam menamakan anaknya.

Orang Bali mengenal catur warga, yaitu empat anak, dengan urutan Putu atau Gde atau Wayan

(anak pertama), Made atau Kadek atau Nengah (anak kedua), Nyoman atau Komang (anak

ketiga), dan Ketut (anak keempat).

Kalau anaknya lima atau lebih, maka penamaan anak-anak itu akan berulang lagi ke Putu dan

seterusnya. Bagi warga Desa Pagayaman, jika anaknya lebih dari empat, maka "kelebihan" anak

itu akan tetap dinamakan Ketut, hanya dibedakan nama kedua setelah Ketut itu.

Bersandingnya Ketut dan Muhammad dalam satu nama di Pagamayaman merupakan cermin

terbiasanya warga muslim bersanding baik dengan saudaranya yang lain di Bali. (Ade P

Marboen*AN)

goesdun
13-01-2009, 05:15 PM

Tabanan - Tenaga kerja kapal pesiar dari Bali ternyata terbesar di Indonesia. Pelaut-pelaut Bali

bekerja di Asia, Eropa dan Amerika sehingga di dunia internasional naker dari Bali

keberadaannya dikenal luas. Namun dengan penerapan aturan baru dari IMO, sekitar 6.000 naker

kapal pesiar dari Bali yang bekerja pada sejumlah kapal pesiar terancam dipulangkan, sebab

belum mengantongi sertifikat BST.

Demikian dikatakan Direktur BIWI MTC Bali IB Putu Astina, S.H., MBA. di sela-sela pelatihan

BST di kampus setempat, Senin (12/1) kemarin. Pihaknya, katanya, telah mendapatkan informasi

tentang hal tersebut salah satunya dari IMO. Dengan berbagai kejadian di laut dan lebih

meningkatkan kualitas SDM kapal pesiar, IMO menetapkan sejumlah persyaratan bagi naker. Di

antaranya harus memiliki sertifikat BST yang dikeluarkan oleh lembaga diklat yang terdaftar dan

mengikuti standardisasi IMO.

Lebih dari 6.000 naker Bali, kata dia, terancam akan dipulangkan karena belum memenuhi

standar tersebut. IMO informasinya, kata Astina, akan segera melakukan sidak dan pengecekan

dokumen ke sejumlah kapal pesiar. 'Tetapi kami telah melakukan berbagai upaya agar mereka

yang belum memiliki sertifikat BST bisa terbantu,' terang mantan naker kapal pesiar Holand

America Line ini.

Pihaknya sekarang, kata Astina, sedang memenuhi pelatihan BST yang diikuti naker kapal pesiar

Holland America Line berjumlah 60 orang. Kegiatan ini terus berlanjut para kru dari 14 kapal

pesiar di dunia. Salah satu peserta, Wilton, warga Solo yang mengikuti BST di BIWI MTC Bali,
sertifikat BST baru diterapkan di kapalnya bekerja tahun 2008 lalu.

Dikatakannya, untuk kapal pesiar Holland ini, sekitar 3 ribu kru dari Bali belum memiliki BST

dan bisa dipulangkan. Dulu ketika dia melaut sepuluh tahun lalu, BST belum dijadikan aturan

wajib. Tetapi belakangan, hal itu merupakan persyaratan wajib, sehingga dirinya langsung

mengikuti BST di BIWI. Demikian pula dengan kru kapal pesiar lainnya, sebagian besar belum

bersertifikat BST sehingga dapat dipulangkan.

Indonesia yang memiliki potensi kelautan sangat besar seperti gugusan pulau dengan garis

terpanjang di dunia yakni mencapai 81 ribu km, diperlukan peningkatan SDM yang baik.

Dengan perkembangan yang pesat di dunia maritim, kata Astina, SDM Indonesia dituntut untuk

mengikuti industri kelautan. Terlebih jumlah naker yang bekerja di kapal pesiar sangat besar.

Seluruh kebarangkatan naker dari Indonesia, kata Astina, wajib memiliki sertifikat BST.

(kmb/*BP)

unfaith12

14-01-2009, 02:16 PM

nanya dunkz...

kalo request lagu bali di mana yah...

sory kalo OOT.

goesdun
14-01-2009, 02:58 PM

nanya dunkz...

kalo request lagu bali di mana yah...

sory kalo OOT.

Klo request lagu di IF adanya di room http://indoforum.org/forumdisplay.php?f=86

Coba saja buat thread untuk Request lagu Bali, nanti pasti ada yang batu linknya (Nanoe Biroe,

Triple X (XXX), LOLOT, dll)

unfaith12

14-01-2009, 05:01 PM

sip boz.....

goesdun

15-01-2009, 04:20 PM

sip boz.....

nice thread! "koleksi lagu-lagu Bali" : http://indoforum.org/showthread.php?t=67835

goesdun

20-01-2009, 04:48 PM
Diusulkan Jadi Museum Arkeologi

Gianyar - Stage Wisata Mandala Bedulu, Blahbatuh, Gianyar yang telantar ditumbuhi semak

belukar mengundang keprihatinan banyak kalangan. Pasalnya, Gianyar sebagai daerah seni,

malah menelantarkan sebuah bangunan sejarah yang menghimpun karya besar seniman dan

menjadi cikal bikal pariwisata di Gianyar. Demikian diungkapkan ketua IV Listibiya Gianyar,

AA Gede Raka, Minggu (18/1) kemarin.

Menurutnya, stage wisata mandala Bedulu sebaiknya dijadikan museum arkeologi yang

menyimpan benda purbakala dan hasil seni dan budaya di Gianyar.

Ketua Umum Listibiya Gianyar, AA Rai (Arma) dalam rapat kerjanya mengusulkan agar stage

wisata Bedulu dijadikan sebagai museum arkeologi. Peninggalan zaman dahulu tersebut lebih

banyak ditemukan di kawasan Pejeng dan Bedulu. Tak pelak, Stage Wisata Mandala yang

menyimpan karya besar seniman Gianyar sangat cocok dijadikan sebagai museum arkeologi.

'Penggunaan sebagai museum akan lebih baik ketimbang pasar burung sebagaimana

diwacanakan beberapa waktu lalu,' jelasnya.

Kesucian Pura Samuantiga hendaknya tetap dijaga karena mempunyai sejarah besar dalam

mempersatukan sekte-sekte di Bali. Jangan sampai terjadi kesalahan peruntukan dalam

pengalihfungsian lahan stage wisata mandala tersebut. Usulan menjadikan sebagai museum

arkeologi sebagai pengembangan dari museum arkeologi saat ini. Museum arkeologi saat ini di

perbatasan Pejeng dengan Bedulu, lahannya sangat sempit. Untuk itu museum yang salah satu
fungsinya sebagai tempat penelitian perlu dikembangkan, mengingat masih banyak peninggalan

kebudayaan yang belum sepenuhnya bisa ditempatkan di museum.

Sebelumnya diberitakan, stage wisata mandala yang berdampingan dengan Pura Samuantiga,

Bedulu ditelantarkan sejak setahun lalu. Bahkan, sebagian areal stage sempat dilakukan

pengerukan yang digunakan sebagai tempat parkir tatkala piodalan di Pura Samuantiga. Saat ini,

di samping dijadikan sebagai tempat menggembalakan ternak sapi, areal stage yang menyimpan

hasil karya seniman Gusti Nyoman Lempad ini sempat diwacanakan akan didirikan komplek

pertokoan sebagai pasar burung. (kmb16*BP)

goesdun

23-01-2009, 04:26 PM

Dari hasil survei konsumen yang dilakukan BI terhadap konsumen rumah tangga golongan

menengah ke atas, ternyata konsumen masih cukup optimis untuk melakukan konsumsi dalam

periode 3 bulan dan 6 bulan ke depan. Hal ini dilihat dari hasil survei dengan nilai indeks yang

masih berada di atas 100, yaitu 105,00 pada November dan 101,08 pada Desember 2008.

Konsumsi saat ini masih cukup optimis, meskipun cenderung menurun dari beberapa bulan

terakhir (September dan Oktober 2008), di mana nilai indeks September dan Oktober 2008

masing-masing sebesar 108,83 dan 109,38. Penurunan tingkat optimisme konsumen pada

Desember disumbang oleh nilai Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini yang menurun 5,5 poin dari

periode sebelumnya 100,50 menjadi 95,00 serta rentang yang cukup jauh antara Indeks Kondisi

Ekonomi Saat Ini dengan Indeks Ekspektasi Konsumen sebesar 12,17 poin.
Dengan melihat perkembangan tingginya angka inflasi yang diikuti oleh tingginya suku bunga

acuan (BI Rate) pada triwulan IV, membuat masyarakat cukup yakin akan adanya peningkatan

suku bunga simpanan/tabungan. Sejalan dengan penurunan BI Rate menjadi 8,75% pada 7

Januari 2009, diharapkan perbankan dapat lebih gencar memberikan kredit kepada masyarakat.

Survei Pedagang Eceran

Volume penjualan barang/jasa saat ini terlihat meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Semakin meningkatnya volume penjualan barang/jasa di pasar ternyata berdampak pada

kenaikan harga barang. Hal ini mengindikasikan adanya demand pull inflation. Komoditas yang

terlihat mengalami peningkatan volume penjualan adalah perumahan, air, listrik, gas, bahan

bakar dan bahan makanan. Sementara yang menurun adalah komoditas kesehatan, sandang dan

pendidikan serta rekreasi dan olahraga. Jumlah kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat

di Kota Denpasar saat ini rata-rata setiap harinya terus bertambah antara 10-12%.

Survei Pariwisata

Kunjungan wisman ke Bali pada triwulan terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan

dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dengan jumlah kunjungan pada bulan

Oktober 2008 sebesar 1.658.319 orang dan kunjungan wisman pada akhir triwulan IV 2008

terealisasi sebesar 1.943.693 orang, maka target pemerintah daerah untuk kunjungan wisman ke

Bali sebesar 1,9 juta orang telah tercapai. Penyerapan tenaga kerja, khusus kaitannya dengan

sektor ini dalam triwulan terakhir 2008 mengalami peningkatan. (031/*BP)


vBulletin® v3.8.7, Copyright ©2000-2011, vBulletin Solutions,

You might also like