You are on page 1of 23

SISTEM AIR BOILER

BOILER

• Boiler digunakan untuk memanaskan air dalam


upaya memproduksi “steam” (uap air) dan air
panas
• Masalah utama dalam sistem boiler bersumber
pada kualitas air.
• Jenis problem pada sistem boiler yang sangat
umum adalah korosi dan kerak/scale/deposit
material
Cont’d

• Korosi umumnya terjadi pada daerah terpanas


di boiler (dinding, screen & superheater
tubes).
• Korosi biasanya terjadi karena ;
- adanya gas terlarut (terutama O2 & CO2)
- pH yang rendah
- kondisi mekanis yang rapuh
- timbulnya deposit/scale
Cont’d

• Korosi dapat dicegah dengan :


- maintenance pH & alkalinitas
- kontrol O2, dengan deaeration atau O2
scavenger (sodium sulfite, Na2SO3 atau
Hydrazin, N2H4)
2 Na2SO3 + O2  2 Na2SO4
N2H4 + O2  2H20 + N2
- kontrol kontaminan di air umpan
- pengaturan start up & shut down yang tepat
Cont’d
• Pembentukan deposit/scale merupakan masalah
serius pada operasi produksi steam.
- Akumulasi deposit pada permukaan boiler
dapat menyebabkan overheating dan/atau korosi
- Mengganggu sirkulasi air, yang akan
menambah laju akumulasi
- Akibat lebih jauh downtime menjadi tak
terjadwal sehingga mengganggu proses
produksi
Cont’d
• Deposit umumnya disebabkan oleh kontaminan
pada air umpan, seperti Calcium, Magnesium, Besi,
Tembaga, Aluminum, Silika, Lumpur dan Minyak
• Deposit dapat berupa :
- scale yang langsung terkristalisasi pada
permukaan tube/tanki
- deposit sludge yang terpresipitasi di bagian
tertentu namun terbawa ke bagian lain karena
aliran air
Cont’d

• Pencegahan masalah deposit/scale dapat


dilakukan dengan :
- eliminasi senyawa terlarut di dalam air
umpan, dengan ion exchange, reverse
osmosis (membran)
- jadwal blowdown yang teratur
SISTEM AIR PENDINGIN
SISTEM PENDINGIN

• Fungsi sistem pendingin adalah untuk


menyerap panas dari proses/mesin/peralatan,
sehingga dapat tetap beroperasi pada kondisi
suhu yang stabil
• Media pendingin yang paling umum : Air
• Ada 2 macam proses pendinginan dengan air ;
1. Once through cooling system
2. Recirculating cooling system
Cont’d
• Proses pendinginan pada sistem resirkulasi ada 2
jenis ;
1. Open recirculating system
- pendinginan dilakukan dengan mengontakkan air
dengan udara. Akibatnya ada water losses,
sehingga umpan air baru diperlukan untuk
menjaga kesetimbangan.
- water losses juga menyebabkan adanya deposit.
Untuk itu blowdown secara teratur perlu
dilakukan
Cont’d

2. Closed recirculating system


- proses pendinginan dilakukan dengan
mengontakkan air dengan fluida lain atau
udara dalam proses tertutup
- water losses dalam sistem ini relatif lebih
kecil
- proses pencucian/maintenance relatif sukar
Cont’d
Cont’d

• Problem pada sistem air pendingin ;


1. Korosi
- Korosi bisa terjadi murni secara
elektrokimia (dipicu oleh adanya O2 dan
senyawa korosif lainnya) maupun karena
adanya slime
- Korosi akan menurunkan umur produksi
mesin/tanki
Cont’d
• Upaya pencegahan korosi pada sistem air
pendingin dapat dilakukan dengan cara :
1. Eliminasi kontaminan penyebab korosi,
dengan ion exchange atau membran. Upaya
ini umumnya dilakukan apabila menggunakan
air permukaan.
2. Linings atau Coating dengan anti corrosive
agent
3. Menggunakan material anti korosi, seperti
copper, stainless steel
Cont’d

2. Scale/Deposit
- Deposit umumnya disebabkan oleh
kontaminan pada air umpan, seperti
Calcium, Magnesium, Besi, Tembaga,
Aluminum, Silika, Lumpur dan Minyak
- Komponen tersebut umunya cenderung
terdeposit dan melekat pada permukaan
heat transfer karena kelarutannya yang
menurun terhadap suhu
Cont’d
3. Slime
- Slime disebabkan oleh adhesi dan
akumulasi fouling (lapisan) lumpur halus yang
terbentuk oleh campuran mikroorganisme
seperti bakteri, jamur dan alga yang tumbuh di
dalam sistem
- Pada kondisi aerobik di sekitar fouling,
bakteri sulfat akan tumbuh, menghasilkan
H2S yang akan mempercepat proses korosif :
SO42- + 10H+ + 8e  H2S + 4H2O
Cont’d

Mikroorganisme
Mikroorganisme + sticky material (slime)

Material anorganik
Cont’d
Sumber energi dan nutrient bagi mikroorganisme di sistem cooling tower

Jenis M.O Sumber Energi Nutrien


Algae,
Photosynthesis Energi matahari Mampu tumbuh
bacteria dengan hanya
memanfatkan
Iron, Sulfur dan Oksidasi material
Nitrification substansi anorganik
bacteria anorganik
Tidak mampu
M.O lain (jamur, Oksidasi tumbuh tanpa
sphaerotilus sp) substansi organik adanya material
organik
Cont’d
• Slime Control Agent :
a. Senyawa Chlorine – menurunkan tingkat populasi
mikroorganisme
b. Surfaktan kationik – menyerap mikroorganisme dan
menurunkan aktifitasnya
c. Senyawa Bromine – menurunkan tingkat
“sticky”/kelengketan biofilm dan mencegah slime
adhesion
d. Senyawa organik nitrogen-sulfur – mengikat radikal
cystein dari protein sehingga fungsi enzime terganggu,
akibatnya mikrroganisme mati
TERIMA KASIH

Sampai Ketemu di Modul Lain

You might also like