You are on page 1of 135

 

Daftar SNI Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil


(sumber : Website Kementrian Pekerjaan Umum, browsing 14 Maret 2011)
Bidang:    

No Bidang Standar Jumlah Pedoman Petunjuk Total


Teknis Teknis
Metode T. Cara Spesifikasi
  UMUM
1 Tanah 67 17 3 87 11 0 98
2 Batuan 8 4 0 12 2 0 14
3 Sedimen 6 1 0 7 0 0 7
4 Beton 44 13 17 74 10 0 84
5 Agregat 20 2 6 28 0 0 28
6 Semen 7 0 0 7 5 0 12
7 Aspal 35 8 6 49 14 0 63
8 Kayu 22 4 4 30 4 0 34
9 Air 64 1 0 65 12 0 77
10 Bahan Lain 9 7 21 37 1 0 38
11 Bendungan 1 5 6 12 11 0 23
12 Bendung 0 3 0 3 21 0 24
13 Sungai 17 6 0 23 11 0 34
14 Irigasi 5 1 1 7 12 0 19
15 Air Tanah 14 4 0 18 8 0 26
16 Pantai 3 4 0 7 5 0 12
17 Perkerasan Jalan 11 13 4 28 9 0 37
18 Jembatan 2 7 8 17 7 0 24
19 Lalu Lintas 4 0 5 9 18 0 27
20 Lingkungan Jalan 6 2 6 14 3 0 17
21 Pemeliharaan Rutin
0 0 0 0 8 0 8
Jalan dan Jembatan
22 Jalan Tol 0 0 0 0 2 1 3
23 Rumah dan Gedung 1 35 11 47 13 0 60
24 Struktur Bangunan 7 5 6 18 9 0 27
25 Keselamatan Bangunan 6 15 16 37 18 0 55
26 Perumahan 0 5 2 7 11 0 18
27 Air Bersih/Air Minum 22 10 16 48 31 0 79
28 Persampahan 1 3 3 7 3 0 10
29 Sanitasi 1 5 3 9 6 0 15
30 Air Bersih Perdesaan -
0 0 0 0 0 35 35
Perencanaan
31 Air Bersih Perdesaan -
0 0 0 0 0 29 29
Pengawasan
32 Air Bersih Perdesaan -
0 0 0 0 0 20 20
Pengelolaan
33 Air Bersih Perkotaan -
0 0 0 0 0 17 17
Rencana Induk
34 Air Bersih Perkotaan -
0 0 0 0 0 10 10
Studi Kelayakan
35 Air Bersih Perkotaan -
0 0 0 0 0 61 61
Perencanaan Teknis
36 Air Bersih Perkotaan -
0 0 0 0 0 28 28
Pengawasan
37 Air Bersih Perkotaan -
0 0 0 0 0 72 72
Pengelolaan
38 Bahan Bangunan 0 0 0 0 1 0 1
39 Arsitektur Bangunan
dan Bangunan dan 0 1 0 1 0 2 3
Tapak
    383 181 144 708 266 275 1249

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


1 SNI 0004-2008 Tata cara commissioning instalasi Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan
pengolahan air yang berlaku untuk semua kapasitas Instalasi
Pengolahan Air (IPA) dan cara pengerjaan.
Commissioning IPA merupakan uji coba terhadap
kinerja masing-masing unit dan terhadap keseluruhan
proses IPA dari mulai air baku sampai menjadi air
minum yang dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan.
2 SNI 02-2406-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil
Drainase Perkotaan perencanaan drainase perkotaan yang dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
teknik perencanaan
3 SNI 03-0090-1999 Spesifikasi Bronjong Kawat Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan
persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan
contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat
penandaan bronjong kawat.
4 SNI 03-0675-1989 Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu
Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan
Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun
pembuatan, pemasangan, dan pengawasan
Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah
pelaksanaan yang optimal
dan Gedung
5 SNI 03-1724-1989 Tata Cara Perencanaann Hidrologi Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan
dan Hidraulik untuk Bangunan di disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan
Sungai. Judul direvisi menjadi :Tata silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan
cara perhitungan debit andalan air hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk
sungai dengan analisis lengkung melestarikan dan meningkatkan keandalan bangunan
kekerapan di sungai dan sungainya sendiri.
6 SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan
Gempa Untuk Rumah dan Gedung. terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
baja yang memenuhi ketentuan minimum serta
mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman,
nyaman dan ekonomi.
7 SNI 03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban
Untuk Rumah dan Gedung yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk
beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir
bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung
tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter
yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis
pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga
reduksi beban hidup untuk perencanaan balok induk
dan portal serta peninjauan gempa, yang
pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila
reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur
konstruksi yang ditinjau
8 SNI 03-1728-1989 Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan
Bangunan Gedung dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan
bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan
menyeragamkan bentuk dan isi dari peraturan-
peraturan bangunan yang akan dipergunakan di
seluruh kota-kota di Indonesia
9 SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan
Baja Untuk Gedung terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
baja yang memenuhi ketentuan minimum serta
mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman,
nyaman dan ekonomi
10 SNI 03-1730-2002 Tata Cara Perencanaan Gedung Tata cara ini mencakup : " perencanaan arsitektur,
Sekolah Menengah Umum struktur / konstruksi dan utilitas gedung; " Sistem
pendidikan sekolah menengah umum; " Perubahan
sistem pendidikan sekolah menengah umum; "
Pembakuan gedung sekolah menengah umum.
11 SNI 03-1731-1989 Tata Cara Keamanan Bendungan. Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan
desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta
penghapusan bendungan dengan tujuan untuk
menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya.
12 SNI 03-1732-1989 Tata Cara Perencanaan Tebal Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan
Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu
Analisa Metode Komponen jalan raya.
13 SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu
perumahan di perkotaan lingkungan perumahan yang fungsional
sekurangkurangnya bagi masyarakat penghuni. (Tata
Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota).
14 SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu
Bertulang dan Struktur Dinding perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan
Bertulang Untuk Rumah dan Gedung menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa
untuk rumah dan gedung yang berlaku
15 SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Tata cara ini digunakan dalam merencanakan
Bangunan dan Akses Lingkungan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal
Untuk Pencegahan Bahaya pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi
Kebakaran Pada Bangunan Rumah pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta
dan Gedung. benda dan kelangsungan fungsi bangunan
16 SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Struktur
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur
Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran
Kebaka-ran pada Bangunan Rumah
pada bangunan rumah dan gedung
dan Gedung
17 SNI 03-1738-1989 Metode Pengujian CBR Lapangan Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR
Judul direvisi menjadi :Cara uji CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat (in
(California Bearing Ratio) lapangan place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan
mengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR
(undisturb).
18 SNI 03-1744-1989 Metode Pengujian CBR Metode ini digunakan untuk menentukan CBR
Laboratorium (California Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah
agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar
air tertentu.
19 SNI 03-1745-2000 Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalam
untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pemasangan sistem hidran untuk memberikan
pada Bangunan Rumah dan Gedung. persyaratan minimum pada pemasangan sistem hidran
dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan rumah dan gedung
20 SNI 03-1746-2000 Tata cara perencanaan dan
Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi
pemasangan sarana jalan keluar untuk
dalam upaya penyelamatan manusia dan
penyelamatan terhadap bahaya
meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran
kebakaran pada bangunan gedung
21 SNI 03-1747-1989 Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan
Balok T Bentang s/d 25 meter untuk detail gambar Ren-cana Jembatan Balok "T" kelas
BM 70. Beban BM 70 (70 % pembebanan BM)
22 SNI 03-1748-1989 Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan
Tipe Balok T Bentang s/d 25 meter teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T"
untuk BM 100 kelas Beban B.M 100 (100% pembe-banan BM ).
23 SNI 03-1758-1990 Cara uji sifat kekal agregat untuk Menetapkan cara uji sifat kekal agregat yang meliputi
aduk dan beton terhadap pengaruh peralatan, larutan penguji, contoh yang diuji dan
larutan jenuh natrium dan magnesium persiapan contoh uji, pelaksanaan uji, dan laporan
sulfat hasil uji. Contoh perhitungan untuk agregat halus dan
kasar diberikan
24 SNI 03-1962-1990 Tata Cara Perencanaan Tata cara ini digunakan untuk penanganan longsoran
Penanggulangan Longsoran setempat pada khususnya dan meliputi daerah yang
luas pada umumnya.
25 SNI 03-1963-1990 Tata Cara Dasar Koordinasi Modular Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasar dalam
untuk Perancangan Bangunan Rumah merencana rumah dan gedung menggunakan
dan Gedung koordinasi modular. Tujuannya untuk mewujudkan
rencana teknis bangunan rumah dan gedung yang
optimal
26 SNI 03-1965.1- Metode Pengujian Kadar Air Tanah Metode ini digunakan untuk menentukan kadar air
2000 dengan Alat Speedy tanah menggunakan alat speedy
27 SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Metode ini digunakan untuk menentukan pembagian
Saringan Agregat Halus dan Kasar butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar
menggunakan saringan.
28 SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian Kadar Air Agregat
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Judul direvisi menjadi:Cara uji kadar
kadar air agregat.
air total agregat dengan pengeringan
29 SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan
Judul direvisi menjadi :Cara uji kuat (compressive Strength) beton dengan benda uji
tekan beton berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan
(curring) di laboratorium maupun di lapangan.
30 SNI 03-1975-1990 Metode Mempersiapkan Contoh Metode ini digunakan dalam mempersiapkan contoh
Tanah dan Tanah mengandung tanah dan tanah mengandung agregat secara kering
Agregat untuk memperoleh benda uji sebagai penyiapan
pengujian selanjutnya.
31 SNI 03-1977-1990 Spesifikasi Koordinasi Modular Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan
bangunan, komponen bangunan, dan elemen
bangunan, untuk memilih dimensi modul arah
horisontal dan vertikal untuk bangunan rumah dan
gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan,
komponen dan elemen bangunan serta waktu
pemasangan dan penggunaan tenaga kerja.
32 SNI 03-1978-1990 Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan
bangunan, komponen bangunan, dan elemen
bangunan, untuk memilih ukuran arah horisontal dan
vertikal bangunan rumah dan gedung. Tujuannya
untuk menghemat bahan, komponen dan elemen
bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan
tenaga kerja
33 SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra Ruang untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan mengenai
Rumah dan Gedung acuan matra ruang minimum dalam perencanaan
teknis rumah tinggal sesuai dengan ukuran modular.
Tujuannya efisiensi penggunaan ruang dan bahan
bangunan.
34 SNI 03-2393-1991 Tata Cara Pelaksanaan Injeksi Semen Tata cara ini digunakan dalam pelaksanaan injeksi
Pada Batuan semen pada batu yang bertujuan untuk memperkecil
kelulusan air dan meningkatkan kekuatan batu sebagai
upaya dalam perbaikan batu pondasi suatu bangunan.
35 SNI 03-2394-1991 Tata Cara Perencanaan dan Tata cara ini digunakan untuk merencanakan dan
Perancangan Bangunan Kedokteran merancang bangunan radiasi khususnya untuk
Nuklir di Rumah Sakit bangunan kedokteran nuklir
36 SNI 03-2395-1991 Tata Cara Perencanaan dan
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan
Perancangan Bangunan Radiologi di
perancangan untuk bangunan radiologi di rumah sakit
Rumah Sakit
37 SNI 03-2396-2001 Tata Cara Perancangan Sistem ? Standar tata cara perancangan sistem pencahayaan
Pencahayaan Alami pada Bangunan alami pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai
Gedung pedoman bagi paraperancang dan pelaksana
pembangunan gedung di dalam merancang sistem
pencahayaan alami siang hari, dan bertujuan agar
diperoleh sistem pencahayaan alami siang hari yang
sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan dan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
" Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem
pencahayaan alami siang hari dalam bangunan
gedung.
38 SNI 03-2397-1991 Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara ini digunakan sebagai dasar perancangan
Sederhana Tahan Angin. rumah sederhana yang tidak ber-tingkat secara praktis
untuk memberi jaminan keselamatan bagi masyarakat
penghuni rumah sederhana di daerah rawan angin
39 SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Tata cara ini memuat istilah dan definisi, persyaratan
Dengan Sistem Resapan tangki septik dan sistem resapan yang berlaku bagi
pembuangan air limbah rumah tangga untuk daerah
air tanah rendah dan jumlah pemakai maksimal 10
Kepala keluarga (1 Kepala Keluarga sama dengan 5
jiwa)
40 SNI 03-2399-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini meliputi istilah dan definisih, persyaratan
MCK Umum yang berlaku untuk sarana ruangan MCK yang
terletak di lokasi permukiman padat, dengan beban
pemakai maksimum 200 orang. MCK umum dapat
merupakan satu kesatuan bang unan atau terpisah-
pisah untuk mandi, cuci dan kakus.
41 SNI 03-2400-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Krib Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangi
di Sungai. (sedang di revisi) kerusakan Sungai akibat arus dan dapat melestarikan
bangunan di sungai.
42 SNI 03-2401-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan desain
Bendung. bendung yang memenuhi persyaratan hidraulik dan
struktur serta persyaratan pelaksanaan secara benar
dan aman sesuai pola pembangunan berwawasan
lingkungan.
43 SNI 03-2402-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Irigasi Tata cara ini digunakan agar pelaksanaan Irigasi
Tambak Udang. Tambak Udang dalam memasok air baku berhasil
dengan baik sesuai dengan keperluan budidaya udang.
44 SNI 03-2403-1991 Tata Cara Pemasangan Blok Beton Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan hasil lapis
Terkunci untuk Permukaan Jalan perkerasan blok beton terkunci yang memenuhi syarat
sebagai lapis perkerasan.
45 SNI 03-2404-1991 Tata Cara Pencegahan Rayap Pada Tata cara ini bertujuan untuk melindungi bangunan
Pembuatan Bangunan Rumah dan rumah dan gedung yang akan didirikan terhadap
Gedung serangan rayap, agar keseragaman dan upaya
efektifitas dapat tercapai
46 SNI 03-2405-1991 Tata Cara Penanggulangan Rayap Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam
Pada Bangunan Rumah dan Gedung perlakuan penanggulangan rayap, untuk melindungi
dengan Termitisida bangunan rumah dan gedung
47 SNI 03-2408-1991 Tata Cara Pengecatan Logam Tata cara ini merupakan petunjuk teknis cara
pengecatan logam yang baik dan benar serta cara
penanggulangannya bila terjadi kegagalan dalam
pengecatan
48 SNI 03-2410-1994 Tata Cara Pengecatan Dinding Tata cara ini dimaksudkan untuk memberikan
Tembok Dengan Cat Emulsi petunjuk teknis dalam mengerjakan pengecatan
dinding tembok dengan cat emuisi agar diperoleh
hasil yang baik, dan memuat tentang persyaratan
bahan dan alat, pelaksanaan pengecatan, dan cara
penanggulangan bila terjadi kegagalan dalam
pengecatan..
49 SNI 03-2414-1991 Metode Pengukuran Debit Sungai
Metode ini digunakan untuk menghitung debit sungai
dan Saluran Terbuka. Judul direvisi
dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh arus balik
menjadi: Tata cara pengukuran debit
atau aliran lahar pada saat muka air rendah sampai
aliran sungai dan saluran terbuka
tinggi, yang masih tertampung di dalam alur sungai
menggunakan alat ukur arus dan
atau saluran terbuka.
pelampung
50 SNI 03-2415-1991 Metode Perhitungan Debit Banjir. Metode ini digunakan dalam menentukan debit banjir
Judul direvisi menjadi Tata cara rencana yang andal dan terpercaya dalam perencanaan
perhitungan debit banjir bangunan air.
 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


1 SNI 0004-2008 Tata cara commissioning instalasi Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan
pengolahan air yang berlaku untuk semua kapasitas Instalasi
Pengolahan Air (IPA) dan cara pengerjaan.
Commissioning IPA merupakan uji coba terhadap
kinerja masing-masing unit dan terhadap keseluruhan
proses IPA dari mulai air baku sampai menjadi air
minum yang dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan.
2 SNI 02-2406-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil
Drainase Perkotaan perencanaan drainase perkotaan yang dapat
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
teknik perencanaan
3 SNI 03-0090-1999 Spesifikasi Bronjong Kawat Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan
persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan
contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat
penandaan bronjong kawat.
4 SNI 03-0675-1989 Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu
Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan
Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun
pembuatan, pemasangan, dan pengawasan
Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah
pelaksanaan yang optimal
dan Gedung
5 SNI 03-1724-1989 Tata Cara Perencanaann Hidrologi Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan
dan Hidraulik untuk Bangunan di disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan
Sungai. Judul direvisi menjadi :Tata silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan
cara perhitungan debit andalan air hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk
sungai dengan analisis lengkung melestarikan dan meningkatkan keandalan bangunan
kekerapan di sungai dan sungainya sendiri.
6 SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan
Gempa Untuk Rumah dan Gedung. terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
baja yang memenuhi ketentuan minimum serta
mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman,
nyaman dan ekonomi.
7 SNI 03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban
Untuk Rumah dan Gedung yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk
beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir
bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung
tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter
yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis
pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga
reduksi beban hidup untuk perencanaan balok induk
dan portal serta peninjauan gempa, yang
pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila
reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur
konstruksi yang ditinjau
8 SNI 03-1728-1989 Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan
Bangunan Gedung dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan
bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan
menyeragamkan bentuk dan isi dari peraturan-
peraturan bangunan yang akan dipergunakan di
seluruh kota-kota di Indonesia
9 SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan
Baja Untuk Gedung terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
baja yang memenuhi ketentuan minimum serta
mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman,
nyaman dan ekonomi
10 SNI 03-1730-2002 Tata Cara Perencanaan Gedung Tata cara ini mencakup : " perencanaan arsitektur,
Sekolah Menengah Umum struktur / konstruksi dan utilitas gedung; " Sistem
pendidikan sekolah menengah umum; " Perubahan
sistem pendidikan sekolah menengah umum; "
Pembakuan gedung sekolah menengah umum.
11 SNI 03-1731-1989 Tata Cara Keamanan Bendungan. Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan
desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta
penghapusan bendungan dengan tujuan untuk
menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya.
12 SNI 03-1732-1989 Tata Cara Perencanaan Tebal Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan
Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu
Analisa Metode Komponen jalan raya.
13 SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu
perumahan di perkotaan lingkungan perumahan yang fungsional
sekurangkurangnya bagi masyarakat penghuni. (Tata
Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota).
14 SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu
Bertulang dan Struktur Dinding perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan
Bertulang Untuk Rumah dan Gedung menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa
untuk rumah dan gedung yang berlaku
15 SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Tata cara ini digunakan dalam merencanakan
Bangunan dan Akses Lingkungan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal
Untuk Pencegahan Bahaya pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi
Kebakaran Pada Bangunan Rumah pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta
dan Gedung. benda dan kelangsungan fungsi bangunan
16 SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Struktur
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur
Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran
Kebaka-ran pada Bangunan Rumah
pada bangunan rumah dan gedung
dan Gedung
17 SNI 03-1738-1989 Metode Pengujian CBR Lapangan Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR
Judul direvisi menjadi :Cara uji CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat (in
(California Bearing Ratio) lapangan place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan
mengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR
(undisturb).
18 SNI 03-1744-1989 Metode Pengujian CBR Metode ini digunakan untuk menentukan CBR
Laboratorium (California Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah
agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar
air tertentu.
19 SNI 03-1745-2000 Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalam
untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pemasangan sistem hidran untuk memberikan
pada Bangunan Rumah dan Gedung. persyaratan minimum pada pemasangan sistem hidran
dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan rumah dan gedung
20 SNI 03-1746-2000 Tata cara perencanaan dan
Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi
pemasangan sarana jalan keluar untuk
dalam upaya penyelamatan manusia dan
penyelamatan terhadap bahaya
meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran
kebakaran pada bangunan gedung
21 SNI 03-1747-1989 Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan
Balok T Bentang s/d 25 meter untuk detail gambar Ren-cana Jembatan Balok "T" kelas
BM 70. Beban BM 70 (70 % pembebanan BM)
22 SNI 03-1748-1989 Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan
Tipe Balok T Bentang s/d 25 meter teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T"
untuk BM 100 kelas Beban B.M 100 (100% pembe-banan BM ).
23 SNI 03-1758-1990 Cara uji sifat kekal agregat untuk Menetapkan cara uji sifat kekal agregat yang meliputi
aduk dan beton terhadap pengaruh peralatan, larutan penguji, contoh yang diuji dan
larutan jenuh natrium dan magnesium persiapan contoh uji, pelaksanaan uji, dan laporan
sulfat hasil uji. Contoh perhitungan untuk agregat halus dan
kasar diberikan
24 SNI 03-1962-1990 Tata Cara Perencanaan Tata cara ini digunakan untuk penanganan longsoran
Penanggulangan Longsoran setempat pada khususnya dan meliputi daerah yang
luas pada umumnya.
25 SNI 03-1963-1990 Tata Cara Dasar Koordinasi Modular Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasar dalam
untuk Perancangan Bangunan Rumah merencana rumah dan gedung menggunakan
dan Gedung koordinasi modular. Tujuannya untuk mewujudkan
rencana teknis bangunan rumah dan gedung yang
optimal
26 SNI 03-1965.1- Metode Pengujian Kadar Air Tanah Metode ini digunakan untuk menentukan kadar air
2000 dengan Alat Speedy tanah menggunakan alat speedy
27 SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Metode ini digunakan untuk menentukan pembagian
Saringan Agregat Halus dan Kasar butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar
menggunakan saringan.
28 SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian Kadar Air Agregat
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Judul direvisi menjadi:Cara uji kadar
kadar air agregat.
air total agregat dengan pengeringan
29 SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan
Judul direvisi menjadi :Cara uji kuat (compressive Strength) beton dengan benda uji
tekan beton berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan
(curring) di laboratorium maupun di lapangan.
30 SNI 03-1975-1990 Metode Mempersiapkan Contoh Metode ini digunakan dalam mempersiapkan contoh
Tanah dan Tanah mengandung tanah dan tanah mengandung agregat secara kering
Agregat untuk memperoleh benda uji sebagai penyiapan
pengujian selanjutnya.
31 SNI 03-1977-1990 Spesifikasi Koordinasi Modular Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan
bangunan, komponen bangunan, dan elemen
bangunan, untuk memilih dimensi modul arah
horisontal dan vertikal untuk bangunan rumah dan
gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan,
komponen dan elemen bangunan serta waktu
pemasangan dan penggunaan tenaga kerja.
32 SNI 03-1978-1990 Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan
bangunan, komponen bangunan, dan elemen
bangunan, untuk memilih ukuran arah horisontal dan
vertikal bangunan rumah dan gedung. Tujuannya
untuk menghemat bahan, komponen dan elemen
bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan
tenaga kerja
33 SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra Ruang untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan mengenai
Rumah dan Gedung acuan matra ruang minimum dalam perencanaan
teknis rumah tinggal sesuai dengan ukuran modular.
Tujuannya efisiensi penggunaan ruang dan bahan
bangunan.
34 SNI 03-2393-1991 Tata Cara Pelaksanaan Injeksi Semen Tata cara ini digunakan dalam pelaksanaan injeksi
Pada Batuan semen pada batu yang bertujuan untuk memperkecil
kelulusan air dan meningkatkan kekuatan batu sebagai
upaya dalam perbaikan batu pondasi suatu bangunan.
35 SNI 03-2394-1991 Tata Cara Perencanaan dan Tata cara ini digunakan untuk merencanakan dan
Perancangan Bangunan Kedokteran merancang bangunan radiasi khususnya untuk
Nuklir di Rumah Sakit bangunan kedokteran nuklir
36 SNI 03-2395-1991 Tata Cara Perencanaan dan
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan
Perancangan Bangunan Radiologi di
perancangan untuk bangunan radiologi di rumah sakit
Rumah Sakit
37 SNI 03-2396-2001 Tata Cara Perancangan Sistem ? Standar tata cara perancangan sistem pencahayaan
Pencahayaan Alami pada Bangunan alami pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai
Gedung pedoman bagi paraperancang dan pelaksana
pembangunan gedung di dalam merancang sistem
pencahayaan alami siang hari, dan bertujuan agar
diperoleh sistem pencahayaan alami siang hari yang
sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan dan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
" Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem
pencahayaan alami siang hari dalam bangunan
gedung.
38 SNI 03-2397-1991 Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara ini digunakan sebagai dasar perancangan
Sederhana Tahan Angin. rumah sederhana yang tidak ber-tingkat secara praktis
untuk memberi jaminan keselamatan bagi masyarakat
penghuni rumah sederhana di daerah rawan angin
39 SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Tata cara ini memuat istilah dan definisi, persyaratan
Dengan Sistem Resapan tangki septik dan sistem resapan yang berlaku bagi
pembuangan air limbah rumah tangga untuk daerah
air tanah rendah dan jumlah pemakai maksimal 10
Kepala keluarga (1 Kepala Keluarga sama dengan 5
jiwa)
40 SNI 03-2399-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini meliputi istilah dan definisih, persyaratan
MCK Umum yang berlaku untuk sarana ruangan MCK yang
terletak di lokasi permukiman padat, dengan beban
pemakai maksimum 200 orang. MCK umum dapat
merupakan satu kesatuan bang unan atau terpisah-
pisah untuk mandi, cuci dan kakus.
41 SNI 03-2400-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Krib Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangi
di Sungai. (sedang di revisi) kerusakan Sungai akibat arus dan dapat melestarikan
bangunan di sungai.
42 SNI 03-2401-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan desain
Bendung. bendung yang memenuhi persyaratan hidraulik dan
struktur serta persyaratan pelaksanaan secara benar
dan aman sesuai pola pembangunan berwawasan
lingkungan.
43 SNI 03-2402-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Irigasi Tata cara ini digunakan agar pelaksanaan Irigasi
Tambak Udang. Tambak Udang dalam memasok air baku berhasil
dengan baik sesuai dengan keperluan budidaya udang.
44 SNI 03-2403-1991 Tata Cara Pemasangan Blok Beton Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan hasil lapis
Terkunci untuk Permukaan Jalan perkerasan blok beton terkunci yang memenuhi syarat
sebagai lapis perkerasan.
45 SNI 03-2404-1991 Tata Cara Pencegahan Rayap Pada Tata cara ini bertujuan untuk melindungi bangunan
Pembuatan Bangunan Rumah dan rumah dan gedung yang akan didirikan terhadap
Gedung serangan rayap, agar keseragaman dan upaya
efektifitas dapat tercapai
46 SNI 03-2405-1991 Tata Cara Penanggulangan Rayap Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam
Pada Bangunan Rumah dan Gedung perlakuan penanggulangan rayap, untuk melindungi
dengan Termitisida bangunan rumah dan gedung
47 SNI 03-2408-1991 Tata Cara Pengecatan Logam Tata cara ini merupakan petunjuk teknis cara
pengecatan logam yang baik dan benar serta cara
penanggulangannya bila terjadi kegagalan dalam
pengecatan
48 SNI 03-2410-1994 Tata Cara Pengecatan Dinding Tata cara ini dimaksudkan untuk memberikan
Tembok Dengan Cat Emulsi petunjuk teknis dalam mengerjakan pengecatan
dinding tembok dengan cat emuisi agar diperoleh
hasil yang baik, dan memuat tentang persyaratan
bahan dan alat, pelaksanaan pengecatan, dan cara
penanggulangan bila terjadi kegagalan dalam
pengecatan..
49 SNI 03-2414-1991 Metode Pengukuran Debit Sungai
Metode ini digunakan untuk menghitung debit sungai
dan Saluran Terbuka. Judul direvisi
dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh arus balik
menjadi: Tata cara pengukuran debit
atau aliran lahar pada saat muka air rendah sampai
aliran sungai dan saluran terbuka
tinggi, yang masih tertampung di dalam alur sungai
menggunakan alat ukur arus dan
atau saluran terbuka.
pelampung
50 SNI 03-2415-1991 Metode Perhitungan Debit Banjir. Metode ini digunakan dalam menentukan debit banjir
Judul direvisi menjadi Tata cara rencana yang andal dan terpercaya dalam perencanaan
perhitungan debit banjir bangunan air.
 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


101 SNI 03-2854-1992 Spesifikasi Kadar Ion Klorida Dalam Spesifikasi ini digunakan dalam merencanakan dan
Beton melaksanakan konstruksi beton untuk mencegah
korosi tulangan dan pelapukan beton
102 SNI 03-2855-1992 Spesifikasi Satuan Rumah Susun Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan landasan
Modular ukuran dan batasan dalam usaha menentukan
kebutuhan minimum dalam pembangunan rumah
susun
103 SNI 03-2914-1992 Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan
Air persyaratan-persyaratan teknis beton kedap air
104 SNI 03-2915-2002 Spesifikasi Beton Tahan Sulfat " Spesifikasi ini memuat persyaratan minimum untuk
beton yang berhubungan dengan lingkungan yang
mengandung sulfat. " Spesifikasi ini dapat digunakan
sebagai pegangan bagi para perencana dan pelaksana
dalam merencanakan dan melaksanakan konstruksi
beton yang dalam masa layannya berhubungan
dengan lingkungan yang mengandung sulfat. "
Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan beton
yang mempunyai ketahanan dan keawetan terhadap
sulfat.
105 SNI 03-2916-1992 Spesifikasi Sumur Gali Untuk Spesifikasi ini bertujuan memberikan persyaratan
Sumber Air Bersih teknis sumur gali sebagai sumber air baku untuk air
bersih yang terlindung dari pencemaran
106 SNI 03-2917-1992 Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan instalasi
Cikapayang 5 air bersih dengan kapasitas 5 Liter/detik
107 SNI 03-3233-1998 Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Digunakan untuk meningkatkan keawetan kayu
Bangunan Rumah dan Gedung melalui pengawetan dengan cara pemulasan,
pencelupan atau rendaman ke dalam larutan kimia
108 SNI 03-3241-1994 Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Tata cara ini digunakan untuk menentukan lokasi
Pembuangan Akhir Sampah tempat pembuangan akhir sampah
109 SNI 03-3399-1994 Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat
di Laboratorium tarik sejajar serat dan tegak lurus serat kayu.
110 SNI 03-3400-1994 Metode Pengujian Kuat Geser Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat
di Laboratorium geser sejajar serat kayu
111 SNI 03-3401-1994 Metode Pengujian Jenis dan Jumlah Metode ini digunakan untuk memperoleh jenis dan
Hewan Bentos. jumlah individu hewan Bentos pada suatu perairan.
112 SNI 03-3403-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Inti Pemboran nilai kuat tekan beton inti pemboran
113 SNI 03-3405-1994 Metode Pengujian Sifat Dispersif Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat dispersi
Tanah dengan Alat Pinhole. tanah.
114 SNI 03-3406-1994 Metode Pengujian Sifat Tahan
Lekang Batu.Judul direvisi Metode ini digunakan untuk memperoleh indek tahan
menjadi :Cara uji sifat tahan lekang lekang batu.
batu
115 SNI 03-3408-1994 Metode Pengukuran Kecepatan
Aliran pada Model Fisik dengan Alat
Ukur Arus Tipe Baling-Baling. judul
Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan
direvisi menjadi:Tata cara
aliran pada model fisik dengan dasar tetap
pengukuran kecepatan aliran pada uji
menggunakan alat ukur arus tipe baling-baling.
model hidraulik fisik (umh-fisik)
dengan alat ukur arus tipe baling-
baling
116 SNI 03-3412-1994 Metode Perhitungan Debit Sungai Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Harian debit sungai harian pada lokasi yang tidak
terpengaruh oleh peninggian muka air atau aliran
lahar.
117 SNI 03-3413-1994 Metode Pengukuran Debit Puncak Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Sungai dengan Cara Tidak Langsung. debit puncak sungai pada lokasi yang tidak
terpengaruh oleh peninggian muka air atau aliran
lahar.
118 SNI 03-3416-1994 Metode Pengujian Partikel Ringan Metode ini untuk menentukan besarnya kadar partikel
dalam Agregat ringan dalam agregat.
119 SNI 03-3418-1994 Metode Pengujian Kandungan Udara Metode ini bertujuan untuk memperoleh nilai
Pada Beton Segar. kandungan udara pada beton segar dalam persentase
(%) volume.
120 SNI 03-3420-1994 Metode Pengujian Kuat Geser Metode ini digunakan untuk memperoleh data
Langsung Tanah Tidak terkonsolidasi parameter mengenai kuat geser langsung tanah yang
tanpa Drainase tidak terkonsolidasi tanpa drainase.
121 SNI 03-3421-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan
Isolasi Ringan di Lapangan Judul Di beton isolasi ringan di lapangan Cara uji ini
Revisi Menjadi: Cara Uji Kuat Tekan mencakup persiapan benda uji dan prosedur pengujian
Beton Ringan Isolasi kuat tekan beton ringan isolasi dengan berat isi dalam
kondisi kering oven tidak lebih dari 800 kg/m3. Cara
uji ini mencakup persiapan dan pengujian untuk
benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 75 mm x
150 mm.
122 SNI 03-3424-1994 Tata Cara Perencanaan Drainase Tata cara ini digunakan dalam merencanakan struktur
Permukaan Jalan. Drainase permukaan jalan
123 SNI 03-3425-1994 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Tipis Tata cara ini bertujuan menyeragamkan cara
Beton Aspal untuk Jalan Raya. pelaksanaan Lataston serta menghemat waktu
pelaksanaan dan pemakaian bahan
124 SNI 03-3426-1994 Tata Cara Survai Kerataan Tata cara ini digunakan untuk pelaksanaan survai
Permukaan Perkerasan Jalan dengan permukaan perkerasan jalan untuk mendapatkan
Alat Ukur Kerataan NAASRA keseragaman nilai kerataan.
125 SNI 03-3427-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan kolam
Bangunan Kolam Renang renang untuk mendapatkan perencanaan teknis yang
memenuhi ketentuan minimum
126 SNI 03-3428-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan dasar-
Jembatan Gantung untuk Pejalan dasar perencanaan teknik Jembatan Gantung untuk
Kaki. (sedang direvisi) lalu lintas pejalan kaki.
127 SNI 03-3429-1994 Tata Cara Pelaksanaan Jembatan
Gantung untuk Pejalan Kaki. judul Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan
direvisi menjadi: pedoman pelaksanaan teknik Jembatan Gantung untuk lalulintas
perencanaan dan pelaksanaan pejalan kaki.
jembatan gantung untuk pejalan kaki
128 SNI 03-3430-1994 Tata Cara Perencanaan Dinding
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan
Struktur Pasangan Blok Beton
pelaksanaan bangunan yang menggunakan struktur
Berongga Bertulang Untuk Bangunan
pasangan blok beton berongga bertulang
Rumah dan Gedung
129 SNI 03-3431-1994 Tata Cara Pemantauan Gerakan Tata Cara ini digunakan sebagai pegangan
Horizontal Batuan dan Bangunan penghitungan dan pembuatan peta kemiringan lereng
Dengan Alat Inklinometer. pada permukaan tanah atau batuan menggunakan
rumus Horton.
130 SNI 03-3432-1994 Tata Cara Penetapan Banjir Desain Tata Cara ini digunakan untuk merencanakan
dan Kapasitas Pelimpah Untuk pelindung tebing sungai dari pasangan batu agar tahan
Bendung. terhadap serangan arus dan hal-hal lain yang
menyebabkan kerusakan tebing
131 SNI 03-3433-2002 Tata Cara Pengecatan Genteng *Tata cara ini memuat persyaratan, ketentuan dan cara
Keramik pengerjaan pengecatan genteng keramik, serta cara
penanggulangan bila terjadi kegagalan; *Tata cara ini
dapat digunakan sebagai pegangan bagi para
pelaksana dalam melaksanakan pengecatan genteng
keramik sebagai penutup atap pada bangunan gedung
dan perumahan; *Tata cara ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil pengecatan yang mempunyai
ketahanan dan keawetan terhadap cuaca.
132 SNI 03-3435-1994 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh
Pekerjaan Penutup Langit-langit keseragaman dasar perhitungan harga satuan
Untuk Bangunan dan Gedung pekerjaan penutup langit-langit
133 SNI 03-3436-1994 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh
Pekerjaan Atap Untuk Bangunan dan keseragaman dasar perhitungan harga satuan
Gedung pekerjaan penutup atap
134 SNI 03-3437-1994 Tata Cara Pembuatan Rencana Tata Cara ini digunakan dalam pembuatan rencana
Stabilisasi Tanah dengan Kapur komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan kapur
untuk Jalan. (sedang di revisi) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
135 SNI 03-3438-1994 Tata Cara Pembuatan Rencana
Stabilisasi Tanah dengan Semen
Tata cara ini digunakan dalam pembuatan rencana
Portland. Judul direvisi
komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan semen
menjadi:Pedoman Perencanaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
stabilisasi tanah untuk bahan jalan
dengan bahan pengikat serbuk
136 SNI 03-3439-1994 Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil
Tanah dengan kapur untuk Jalan pelaksanaan stabilisasi tanah dengan kapur di
lapangan yang sesuai dengan perencanaan.
137 SNI 03-3440-1994 Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi
Tanah dengan Semen Portland untuk
Jalan. judul direvisi Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil
menjadi:pedoman pelaksanaan pelaksanaan stabilisasi tanah dengan semen di
stabilisasi bahan jalan langsung lapangan yang sesuai dengan perencanaan.
ditempat dengan bahan serbuk
pengikat
138 SNI 03-3441-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan untuk merencanakan
Pelindung Tebing Sungai Dari pelindung tebing sungai dari pasangan batu agar tahan
Pasangan batu. terhadap serangan arus dan hal-hal lain yang
menyebabkan kerusakan tebing.
139 SNI 03-3442-1994 Tata Cara Pemasangan Pisometer Tata cara ini digunakan dalam pemasangan pisometer
Pipa Terbuka Casagrande pipa terbuka Casagrande secara benar sehingga
diperoleh data pengamatan yang cukup teliti tentang
perilaku tekanan air pori.
140 SNI 03-3443-1994 Tata Cara Pemantauan Tekanan Air Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan cara
Pori Dengan Pisometer Pipa Terbuka dan prosedur pemantauan tekanan air pori untuk
Casagrande mendapatkan nilai air pori menggunakan pisometer
pipa terbuka Casagrande.
141 SNI 03-3445-1994 Tata Cara Pemasangan Panel Beton Tata cara ini digunakan dalam pemasangan panel
Ringan Berserat. beton ringan berserat non struktural sesuai
perencanaan yang mengacu pada koordinasi modular.
142 SNI 03-3446-1994 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan
Pondasi Langsung Untuk Jembatan. perencanaan pondasi langsung untuk jembatan
sehingga memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan,
keawetan dan effisiensi.
143 SNI 03-3447-1994 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan
Pondasi Sumuran Untuk Jembatan. perencanaan pondasi sumuran untuk jembatan
sehingga memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan,
keawetan dan effisiensi.
144 SNI 03-3448-1994 Tatacarapenyambungan tiang
pancang beton pracetak penampang
Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh
persegi dengan sistem monolit bahan
keseragaman dalam pelaksanaan penyambungan tiang
epoxy Judul direvisi menjadi:
pancang beton pracetak serta mendapatkan mutu
Pedoman penyambungan tiang
sambungan yang bersifat monolitik.
pancang beton pracetak untuk fondasi
jembatan
145 SNI 03-3449-2002 Tata Cara Perancangan Campuran Tata cara pembuatan rancangan campuran beton
Beton Ringan dengan Agregat ringan dengan agregat ringan ini dimaksudkan untuk
Ringan digunakan sebagai salah satu acuan bagi para
perencana dan pelaksana dalam merancang proporsi
campuran beton ringan dengan menggunkan agregat
ringan dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi
campuran bahan-bahan yang dapat menghasilkan
beton ringan yang sesuai dengan rencana
penggunaannya pada kontruksi struktural, struktural
ringan dan sagat ringan. Tata cara ini meliputi
persyaratan proporsi campuran, rancangan campuran,
tugas penanggung jawab pembuatan rancangan
campuran, bahan yang dipergunakan, pemilihan
proporsi campuran beton ringan, perhitungan proporsi
campuran, koreksi proporsi campuran dan prosedur
pengerjaan pembuatan rancangan campuran beton
ringan.
146 SNI 03-3452-1994 Tata Cara Pemasangan Pisometer Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan
Penumatik pegangan dalam pemasangan pisometer penumatik
untuk memperoleh data pengamatan tentang perilaku
tekanan air pori.
147 SNI 03-3453-1994 Tata Cara Pemantauan Tekanan Air Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan cara
Pori Dengan Alat Pisometer dan prosedur pemantauan tekanan air pori untuk
Penumatik mendapatkan nilai tekanan air pori menggunakan alat
pisometer penumatik.
148 SNI 03-3455-1994 Tata Cara Pemantauan Gerakan Tata cara ini digunakan dalam melakukan
Vertikal Tanah Dengan
pemantauan gerakan vertikal tanah.
Menggunakan Instrumen Magnetis.
149 SNI 03-3456-1994 Spesifikasi Bahan Elastis Perapat Spesifikasi ini dimaksudkan untuk memberikan
Celah Sambungan persyaratan mutu bahan yang digunakan sebagai
perapat celah sambungan antara komponen maupun
pada elemen bangunan untuk penanggulangan
kebocoran pada bangunan rumah dan gedung.
150 SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian Berat Isi Tanah
Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi
Berbutir Halus dengan Cetakan
tanah halus dengan cetakan benda uji.
Benda Uji

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


151 SNI 03-3638-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Bebas Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan
Tanah Kohesif bebas tanah kohesif.
152 SNI 03-3639-2002 Metode Penentuan Kadar Parafin Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar
Lilin dalam Aspal parafin lilin dalam aspal berdasarkan pemisahan
dengan pelarut-pelarut tertentu.
153 SNI 03-3640-1994 Metode Pengujian Kadar aspal dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
campuran Beraspal dengan Cara kadar aspal dalam campuran beraspal dengan cara
Ekstraksi Menggunakan Alat Soklet ekstraksi menggunakan alat soklet.
154 SNI 03-3641-1994 Metode Pengujian Kadar Air Aspal Metode ini digunakan untuk menentukan persentase
Emulsi. kadar air aspal emulsi.
155 SNI 03-3642-1994 Metode Pengujian Kadar Residu Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase
Aspal Emulsi Dengan Penyulingan. kadar residu aspal emulsi
156 SNI 03-3643-1994 Metode Pengujian Aspal Emulsi Metode ini digunakan untuk menentukan bagian aspal
Tertahan Saringan No.20. emulsi yang tertahan saringan No. 20.
157 SNI 03-3644-1994 Metode Pengujian Jenis Muatan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Partikel Aspal Emulsi. partikel aspal emulsi.
158 SNI 03-3645-1994 Metode Pengujian pelekatan dan Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase
ketahanan aspal emulsi terhadap air pelekatan aspal emulsi terhadap agregat dan
judul direvisi menjadi:Cara uji uji
kemampuan penyelimutan dan ketahanan terhadap air.
ketahanan aspal emulsi
159 SNI 03-3646-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan
Bangunan Stadion bangunan stadion untuk mendapatkan peren-canaan
teknis yang memenuhi ketentuan minimum
160 SNI 03-3647-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan gedung
Bangunan Gedung Olah Raga olah raga untuk mendapatkan perencanaan teknis
yang memenuhi ketentuan minimum
161 SNI 03-3958-1995 Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat
di Laboratorium tekan kayu
162 SNI 03-3959-1995 Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan kuat lentur
di Laboratorium kayu
163 SNI 03-3960-1995 Metode Pengujian Modulus
Metode ini digunakan untuk menentukan modulus
Elastisitas Lentur Kayu di
elastisitas lentur kayu
Laboratorium
164 SNI 03-3961-1995 Metode Pengujian Kadar Sedimen Metode ini digunakan untuk mengetahui kadar
Layang Secara Gravimetri Dengan sedimen layang dalam air secara Gravimetri dengan
Pengendapan pengendapan
165 SNI 03-3962-1995 Metode Pengujian Distribusi Butir Metode ini digunakan untuk mengetahui distribusi
Sedimen Layang Secara Gravimetri butir sedimen layang dalam air secara gravimetri
Dengan Ayakan dengan ayakan
166 SNI 03-3966-1995 Metode Pengujian Kekakuan Tekan
Metode ini digunakan untuk menentukan kekakuan
dan Kekakuan Geser Bantalan Karet
tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan.
Jembatan
167 SNI 03-3968-1995 Metode Pengukuran Kelulusan Air
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
pada Tanah Zone Tak Jenuh dengan
nilai kelulusan air pada tanah zone tak jenuh.
Lubang Auger
168 SNI 03-3969-1995 Metode Pemboran Air Tanah Dengan Metode ini digunakan untuk melaksanakan
Alat Bor Putar Sistem Sirkulasi pembuatan suatu lubang bor yang baik untuk
Langsung mendapatkan air tanah dengan alat bor putar, sistem
sirkulasi langsung.
169 SNI 03-3970-1995 Metode Pengukuran Tinggi Muka Air Metode ini digunakan untuk memperoleh data tinggi
Tanah Bebas di Sumur. muka air tanah bebas sesaat di sumur.
170 SNI 03-3972-1995 Metode Pengujian Modulus
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai
Elastisitas Lentur Kayu Konstruksi
modulus elastisitas lentur dan kelas kuat kayu
Berukuran Struktural
171 SNI 03-3973-1995 Metode Pengujian Modulus Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan
Elastisitas Tekan dan Kuat Tekan dan modulus elastisitas tekan kayu konstruksi yang
Sejajar Serat Kayu Konstruksi dipakai untuk komponen struktur bangunan
Berukuran Struktural
172 SNI 03-3974-1995 Metode Pengujian Modulus Geser
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai
Kayu Konstruksi Berukuran
modulus geser dan kelas kuat kayu
Struktural
173 SNI 03-3975-1995 Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat
Konstruksi Berukuran Struktural lentur dari kayu konstruksi berukuran struktural
174 SNI 03-3976-1995 Tata Cara Pengadukan Pengecoran Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan mutu
Beton pekerjaan beton sesuai dengan yang direncanakan.
175 SNI 03-3977-1995 Tata Cara Pembuatan Peta Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dalam
Kemiringan Lereng Menggunakan penghitungan dan pembua-tan peta kemiringan lereng
Rumus Horton. pada permukaan tanah atau batuan menggunakan
rumus Horton.
176 SNI 03-3978-1995 Tata Cara Pelaksanaan Beton Aspal Tata cara ini digunakan untuk menyeragamkan cara
Campuran Dingin dengan Aspal pelaksanaan campuran dingin dengan aspal emulsi
Emulsi untuk Perkerasan Jalan agar diperoleh lapis perkerasan yang memenuhi
persyaratan dan ketentuan serta dapat menghemat
waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan.
177 SNI 03-3979-1995 Tata Cara Pelaksanaan Laburan Tata Cara ini digunakan untuk meyeragamkan
Aspal Satu Lapis (Burtu) untuk pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan
Permukaan Jalan. laburan aspal Satu Lapis agar diperoleh hasil yang
memenuhi persyaratan dan ketentuan serta untuk
menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan.
178 SNI 03-3980-1995 Tata Cara Pelaksanaan Laburan Tata Cara ini digunakan untuk meyeragam-kan
Aspal Dua Lapis (Burda) untuk pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan
Permukaan Jalan. laburan aspal Dua Lapis agar diperoleh hasil yang
memenuhi persyaratan dan ketentuan serta untuk
menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan.
179 SNI 03-3982-1995 Tata Cara Pengoperasian dan
Perawatan Instalasi Saringan Pasir Tata cara ini digunakan untuk memperoleh lama masa
Lambat Judul direvisi menjadi :Tata operasi saringan yang optimum, kuantitas dan kualitas
Cara Pengoperasian dan Perawatan air olahan sesuai perencanaan
Instalasi Saringan Pasir Lambat
180 SNI 03-3984-1995 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Standar ini memuat pengertian, klasifikasi, ketentuan
Beton isolasi gradasi, berat isi dan konduktivitas panas beton isolasi
yang digunakan khusus untuk bagian dalam
bangunan.
181 SNI 03-3985-2000 Tata Cara Perencanaan Pemasangan
Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum
dan Pengujian Sistem-Deteksi dan
pada pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran
Alarm untuk Pencegahan Bahaya
sehingga bila terjadi kebakaran dapat diketahui secara
Kebakaran pada Bangunan Rumah
cepat dan tepat
dan Gedung
182 SNI 03-3989-2000 Instalasi Sprinkler Untuk Pencegahan Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan pada pemasangan springkler dalam upaya pencegahan
Rumah dan Gedung bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
183 SNI 03-4137-1996 Metode Pengujian Tebal dan Panjang Metode ini digunakan untuk memperoleh bentuk
Rata-rata Agregat agregat yang seragam.
184 SNI 03-4141-1996 Metode Pengujian Gumpalan Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya
Lempung dan Butir-butir Mudah persentasi jumlah gumpalan lempung dan butir-butir
Pecah Dalam Agregat. mudah pecah dalam agregat halus maupun kasar.
185 SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian Jumlah Bahan Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya
dalam Agregat yang Lolos Saringan persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos
No. 200 (0,075 MM); saringan No. 200 (0,075 mm).
186 SNI 03-4143-1996 Metode Pengujian Susut Linier. Metode ini digunakan untuk pengujian susut linier
tanah kohesif di laboratorium.
187 SNI 03-4144-1996 Metode Pengujian Perubahan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Volume Susut Tanah. perubahan volume susut tanah.
188 SNI 03-4145-1996 Metode Pengujian Berat Jenis Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis
Sedimen Layang Dengan Piknometer sedimen layang dalam air.
189 SNI 03-4146-1996 Metode Pengujian Kadar Nitrogen
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Total Sedimen Layang Dengan Alat
kadar nitrogen total sedimen layang dalam air
Destilasi Kjeldahl Secara Titrasi
190 SNI 03-4147-1996 Spesifikasi Kapur Untuk Stabilisasi Spesifikasi ini mencakup mutu dan persyaratan kapur
Tanah yang harus dipenuhi untuk pekerjaan stabilisasi tanah.
191 SNI 03-4148-1996 Spesifikasi Tabung Dinding Tipis Standar ini mencakup persyaratan Tabung Dinding
Untuk Pengambilan Contoh Tanah tipis yang akan digunakan untuk pengambilan contoh
Berkohesi Tidak Terganggu. tanah berkohesi tidak terganggu.
192 SNI 03-4148.1- Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini mencakup prosedur penggunaan tabung
2000 Tanah Dengan Tabung Dinding Tipis logam dinding tipis dalam pengambilan contoh tanah
tak terganggu untuk pengujian sifat fisik dan mekanik
di laboratorium.
193 SNI 03-4151-1996 Metode Pengujian Kadar Fosfat Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar fosfat
Dalam Sedimen Mela-yang Dengan dalam sedimen melayang menggunakan alat
Asam Klorida Menggunakan spektrofotometer yang berguna bagi semua pihak
Spektrofoto-meter Secara Amonium yang lingkup tugasnya meliputi pengukuran kualitas
Molibdate sediment
194 SNI 03-4152-1996 Metode Pengujian Kadar Kalium Metode ini digunakan untuk mengetahui kadar kalium
Dalam Sedimen Melayang Dengan dalam sedimen melayang yang berguna bagi semua
Asam Klorida Menggunakan Alat pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan
Spektrofo-tometer Serapan Atom pengukuran kualitas sedimen
195 SNI 03-4154-1996 Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh kuat lentur
Dengan Balok Uji Sederhana yang beton untuk keperluan perencanaan struktur
Dibebani Terpusat Langsung
196 SNI 03-4155-1996 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat
dengan Benda Uji Patahan Balok tekan relatif sebagai pembanding terhadap kuat lentur
Bekas Uji Lentur guna keperluan perencanaan dan pengendalian mutu
beton
197 SNI 03-4164-1996 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat
Dinding Pasangan Bata Merah di tekan dinding pasangan bata merah yang digunakan
Laboratorium sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana
dan pelaksana
198 SNI 03-4165-1996 Metode Pengujian Kuat Lentur Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat
Dinding Pasangan Bata Merah di lentur dinding pasangan bata merah yang digunakan
Laboratorium sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana
dan pelaksana
199 SNI 03-4166-1996 Metode Pengujian Kuat Geser Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat
Dinding Pasangan Bata Merah di geser dinding pasangan bata merah yang digunakan
Laboratorium sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana
dan pelaksana
200 SNI 03-4168-1996 Metode Perhitungan Hilang Pijar Metode pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai
Bahan Belerang Untuk Kaping hilang pijar guna menentukan pemenuhan mutu bahan
belerang untuk kaping guna meratakan bidang tekan
benda uji

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


201 SNI 03-4169-1996 Metode Pengujian Modulus
Metode ini digunakan untuk memdapatkan nilai
Elastisitas Statis dan Rasio Poison
modulus elastisitas dan rasio poison untuk keperluan
Beton Dengan Kompresor
perencanaan struktur beton
Ekstensometer
202 SNI 03-4426-1997 Metode Pengujian Ketahanan Metode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau
Agregat Dengan Alat Tumbuk angka ketahanan agregat terhadap benturan atau
tumbukan, sehingga berguna bagi perencana dalam
memilih bahan yang bermutu
203 SNI 03-4428-1997 Metode Pengujian Agregat Halus Metode ini digunakan untuk menyeragamkan cara
Atau Pasir Yang Mengandung Bahan pengujian pasir atau agregat halus yang plastis dengan
Plastis Dengan Cara Setara Pasir cara setara pasir. Metode ini dilakukan terbatas pada
pasir atau agregat halus dan lolos saringan No. 4 (4,76
mm).
204 SNI 03-4429-1997 Metode Pengujian Karet Spon Metode ini digunakan untuk memperoleh data pada
Sebagai Bahan Pengisi Siar Muai mutu karet spon siap pakai sebagai bahan pengisi siar
Pada Konstruksi Beton muai konstruksi beton
205 SNI 03-4430-1997 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode ini digunakan untuk memperkira-kan nilai
Elemen Struktur Beton Dengan Alat kuat tekan beton pada suatu elemen struktur untuk
Palu Beton Tipe N dan NR keperluan pengendalian mutu beton dan atau
pengawas pelaksanaan pekerjaan
206 SNI 03-4431-1997 Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat
Normal Dengan Dua Titik lentur beton normal guna keperluan perencanaan dan
Pembebanan pelaksanaan.
207 SNI 03-4432-1997 Spesifikasi Karet Spon Sebagai Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu karet
Bahan Pengisi Siar Muai Pada spon dan bertujuan untuk mendapatkan mutu karet
Perkerasan Beton dan Konstruksi spon yang memenuhi persyaratan fisik yang
Bangunan digunakan sebagai bahan pengisi siar muai pada
perkerasan beton dan konstruksi bangunan.
208 SNI 03-4433-1997 Spesifikasi Beton Siap Pakai Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu beton
siap pakai yang akan diserahkan dalam bentuk beton
segar dari produsen kepada konsumen yang bertujuan
untuk mendapatkan mutu beton siap pakai yang
memenuhi persyaratan teknis
209 SNI 03-4434-1997 Spesifikasi Tiang Pancang Beton Spesifikasi ini digunakan dalam membuat pondasi
Pracetak Untuk Ponda-si Jembatan, tiang pancang beton untuk pondasi jembatan yang
Ukuran (30x30, 35x35, 40x40) cm2 bertujuan untuk memudahkan bagi perencana dan
Panjang 10-20 meter Dengan Baja pelaksana pembangunan jembatan sehingga tercapai
Tulangan Bj 24 dan BJ 40 efisiensi waktu, bahan dan keseragaman mutu
konstruksi.
210 SNI 03-4797-1998 Metode Pengujian Pemulihan Aspal Metode ini adalah untuk memisahkan aspal dari bahan
dengan Alat Penguap Putar. pelarut, sehingga dapat digunakan kembali.
211 SNI 03-4798-1998 Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal emulsi
kationik yang memenuhi persyaratan fisis untuk
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan.
212 SNI 03-4800-1998 Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Spesifikasi ini mencakup aspal cair yang dihasilkan
Cepat Judul direvisi menjadi dengan cara melarutkan aspal dengan distilat hasil
:Spesifikasi Aspal Cair Tipe pengilangan minyak bumi yang sesuai (seperti
Penguapan Cepat premium), yang akan digunakan sebagai bahan dalam
pekerjaan pengaspalan jalan.
213 SNI 03-4802-1998 Metode Pengujian Kecepatan Pulsa Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan
Melalui Beton pulsa perambatan gelombang tekan dalam beton.
214 SNI 03-4803-1998 Metode pengujian Angka Pantul Metode ini digunakan untuk menentukan angka
Beton Yang Sudah Mengeras pantul beton yang sudah mengeras menggunakan palu
baja yang gerakannya dikendalikan oleh pegas.
215 SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Bobot Isi Dan Metode ini digunakan dalam menghitung bobot isi
Rongga udara Dalam Agregat dan rongga udara dalam agregat
216 SNI 03-4805-1998 Metode Pengujian Kadar Semen Metoda ini digunakan untuk menentukan kadar
Portland Dalam Beton Keras Yang Portland dari beton keras yang menggunakan semen
Memakai Semen Hidrolik hidrolik meliputi ketentuan peralatan, bahan, contoh
uji, perhitungan, cara uji dan laporan hasil uji.
217 SNI 03-4806-1998 Metode Pengujian Kadar Semen Metode ini digunakan untuk menentukan kadar semen
Portland dalam Beton Segar dengan portland dalam beton segar menggunakan titrasi
Cara Titrasi Volumetri volumetri
218 SNI 03-4807-1998 Metode Pengujian Untuk
Metode ini digunakan dalam menentukan suhu dari
Menentukan Suhu Beton Segar
beton segar yang menggunakan semen portland
Semen Portland
219 SNI 03-4808-1998 Metode Pengujian Kadar Air Dalam
Metode ini digunakan dalam penentuan kadar air
Beton Segar Dengan Cara titrasi
dalam beton segar dengan cara titrasi volumetri
Volumetri
220 SNI 03-4809-1998 Metode Pengujian Untuk Metode ini digunakan dalam menentukan
Membandingkan Berbagai Beton perbandingan antara berbagai macam beton
Berdasarkan Kuat Lekat Yang berdasarkan kuat lekat yang timbul terhadap baja
Timbul Terhadap Tulangan tulangan
221 SNI 03-4810-1998 Metode Pembuatan dan Perawatan Metode ini digunakan untuk membuat dan merawat
Benda Uji Beton di Lapangan benda uji di lapangan
222 SNI 03-4811-1998 Metode Pengujian Rangkak Pada Metode pengujian ini mencakup penentuan ketentuan
Beton Yang Tertekan tentang peralatan, bahan, benda uji, perawatan,
pembebanan, pembacaan, asumsi, dan cara uji
rangkak pada beton yang dicetak dalam bentuk
silinder dan dibebani dengan gaya tekan aksial sentris.
223 SNI 03-4812-1998 Metode Pengujian Kuat Tarik Beton Metode ini digunakan dalam menentukan nilai kuat
Secara Langsung tarik beton untuk keperluan perencanaan komponen
struktur berdasarkan penampang benda uji
berdiameter 1500 mm
224 SNI 03-4813-1998 Metode Pengujian Triaksial Untuk Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan
Tanah Kohesif Dalam Keadaan contoh uji berbentuk silinder dalam keadaan tanpa
Tanpa Konsolidasi dan Drainase konsolidasi dan drainase dari tanah kohesif baik tidak
Judul di revisi menjadi :Cara uji terganggu, cetak ulang maupun yang dipadatkan pada
triaksial untuk tanah kohesif dalam kecepatan deformasi yang tetap dari beban kompresi
keadaan tidak terkonsolidasi dan dimana benda uji tersebut diberi tekanan cairan semua
tidak terdrainase (UU) arah di dalam sel triaksial.
225 SNI 03-4814-1998 Spesifikasi Bahan Penutup Spesifikasi ini digunakan sebagai bahan penutup
Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang sambungan beton tipe elastis tuang panas yang
Panas digunakan untuk menutup celah sambungan pada
jalan beton, jembatan, dan bangunan lainnya.
226 SNI 03-4815-1998 Spesifikasi Pengisi Siar Muai Siap
Spesifikasi ini membahas bahan pengisi siap pakai,
Pakai Untuk Perkerasan Dan
ukuran dan toleransi, dan sifat fisik.
Bangunan Beton
227 SNI 03-4816-1998 Spesifikasi Bantalan Karet Untuk Spesifikasi ini membahas persyaratan untuk bantalan
Perletakan Jembatan karet jembatan, baik yang polos maupun yang
berlapis dengan pelat penguat dan harus memiliki
kemampuan untuk memuai dan menyusut akibat
temperatur, berputar sudut, perubahan lawan lendut,
rangkak dan susut.
228 SNI 03-4818-1998 Spesifikasi Pipa Beton Berlubang Spesifikasi ini digunakan untuk perencanaan pipa
Untuk Saluran Drainase Dalam drainase dalam tanah untuk mendapatkan pipa beton
Tanah berlubang yang memenuhi syarat ukuran sebagai pipa
drainase.
229 SNI 03-4819-1998 Tata Cara Pembuatan Ekstrak Tata cara ini digunakan untuk pembuatan ekstrak
Sedimen Untuk Pengujian Sifat sedimen untuk pengujian sifat kimia sedimen
Kimia Sedimen sehingga dapat diuji dengan standar pengujian air
230 SNI 03-4820-1998 Tata Cara Penggunaan Peralatan Tata cara ini digunakan dalam menyiapkan benda uji
Untuk Penentuan Perubahan Panjang, untuk menentukan perubahan panjang pada pasta,
Pasta, Mortar dan Beton Semen Yang mortar dan beton semen yang sudah mengeras, serta
Sudah Mengeras. peralatan yang digunakan untuk menentukan
perubahan panjang tersebut, dan cara-cara
penggunaannya.
231 SNI 03-6367-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang
Buangan, Saluran Peluapan dari yang digunakan sebagai pembuangan air kotoran,
Gorong-gorong limbah pabrik, air luapan dan bangunan gorong-
gorong.
232 SNI 03-6368-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Saluran Spesifikasi ini meliputi pipa beton yang tidak
Air Limbah, Saluran Air Hujan dan bertulang untuk mengalirkan air limbah rumah
Gorong-Gorong tangga, limbah industri, air hujan dan untuk gorong-
gorong
233 SNI 03-6370-2000 Tata Cara Evaluasi Batuan Yang Tata cara ini mencakup evaluasi batuan yang akan
digunakan untuk Pengendalian Erosi digunakan untuk pengendalian erosi
234 SNI 03-6371-2000 Tata Cara Pengklasifikasian Tanah Tata cara ini menguraikan sistem klasifikasi tanah
Dengan Cara Unifikasi Tanah mineral dan mineral organik untuk keperluan teknik.
Klasifikasi ini berdasarkan hasil pengujian
laboratorium tentang penentuan karakteristik ukuran
butir, batas cair dan indeks plastisitas
235 SNI 03-6372-2002 Tata Cara Pengkondisian Kelengasan Tata cara ini mencakup Prosedur untuk
Kayu Dan Bahan Berkayu Mengkondisikan dan menyeimbangkan tingkat kadar
air konstan pada kayu dan bahan berkayu, bahan-
bahan dan papan buatan (panel) yang mengandung
serat kayu dan partikel kayu, serat barang -barang dari
kayu yang menggunakan perekat
236 SNI 03-6374-2000 Tata Cara Pemasangan dan Tata cara ini mencakup pemasangan alat pengukur
Pemantauan Sel Tekanan Total tekanan total dari jenis sel tekanan total peneumatik
Peneumatik yang dipasang pada bangunan teknik sipil antara lain
pada tubuh bendungan, dinding tembok penahan
tanah, pondasi bangunan gedung dan lainnya
237 SNI 03-6376-2000 Tata Cara Pembuatan Sumur Uji dan Tata cara ini mencakup cara-cara pelaksanaan
Paritan Uji secara Manual pembuatan sumuran uji dan paritan uji secara manual
di dalam tanah.
238 SNI 03-6377-2000 Tata Cara Pencucian Sumur Tata cara ini membahas tentang prosedur pekerjaan
pencucian sumur, untuk menghilangkan atau
melepaskan material halus seperti lanau, pasir halus
dan lumpur pemboran yang melekat pada dinding
sumur, selimut kerikil dan saringan.
239 SNI 03-6378-2000 Spesifikasi Kapur Hidrat untuk Spesffikasi ini meliputi empat tipe kapur hidrat (tipe
keperluan Pasangan Bata. N, S, NA dan SA), tipe N dan S adalah cocok
digunakan dalam adukan, pada siar dan plesteran
semen, tambahan dinding dan sebagai bahan tambah
untuk beton semen. Tipe NA dan SA adalah kapur
hidrat mengandung "bahan pembentuk gelembung
udara".
240 SNI 03-6379-2000 Spesifikasi dan Tata Cara Spesifikasi ini mengatur mengenai bahan dan
Pemasangan Perangkap Bau pemasangan dari unit perangkap, pencegat dan
pemisah.
241 SNI 03-6380-2000 Spesifikasi Perbaikan Beton dengan Spesifikasi ini mencakup perbaikan cacat dalam beton
Mortar Epoksi semen portland yang telah mengeras dengan mortar
epoksi yang dicampur pasir
242 SNI 03-6381-2000 Spesifikasi Bangunan Ukur Debit Spesifikasi ini membahas tentang bentuk dan ukuran,
Cippoletti fungsi, struktur dan persyaratan, kinerja dan debit
persatuan lebar dari bangunan ukur debit cipoletti
243 SNI 03-6382-2000 Spesifikasi Hidran Kebakaran Spesifikasi ini meliputi bermacam-macam tipe dan
Tabung Basah kelas hidran kebakaran tabung basah, untuk dipasang
pada jaringan sistem pelayanan air minum di kawasan
permukiman
244 SNI 03-6383-2000 Spesifikasi Peralatan Pengolah Udara
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan
Individual sebagai Sistem
peralatan pengolahan udara individual sebagai sistem
Pengendalian Asap Terzona dalam
pengendalian asap terzona di dalam bangunan gedung
Bangunan Gedung
245 SNI 03-6384-2000 Spesifikasi Panel atau Papan Gypsum Standar ini menetapkan Spesifikasi panel atau papan
gypsum yang meliputi panel atau papan gypsum, yang
penggunaannya dirancang untuk dinding, langit-
langit, atau dinding penyekat dan mempunyai
permukaan yang dapat di dekorasi.
246 SNI 03-6386-2000 Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Spesifikasi ini memberikan kriteria desain kondisi
Dengung dalam Bangunan Gedung lingkungan akustik di dalam ruang hunian, digunakan
dan Perumahan (Kriteria Desain yang untuk bunyi mantap atau seolah-olah mantap seperti
Direkomendasikan) bising yang berasal dari sistem tata udara dan lalu
lintas kendaraan yang kontinu
247 SNI 03-6387-2000 Spesifikasi Kapur Kembang untuk Standar ini menetapkan menetapkan ketentuan-
Bahan Bangunan ketentuan semua jenis kapur kembang seperti, kapur
pecah, kapur butir, kapur bongkah, kapur gumpal dan
kapur untuk bahan bangunan.
248 SNI 03-6388-2000 Spesifikasi Agregat Lapis Pondasi Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran
Bawah, Lapis Pondasi Atas dan Lapis lempung berpasir, kerikil, batu atau slag hasil
Permukaan penyaringan, atau pasir, sirtu pecah yang terdiri atas
kerikil, batu pecah atau slag dengan atau tanpa tanah
pengikat atau kombinasi dari bahan tersebut untuk
digunakan pada bahan lapis pondasi bawah, lapis
pondasi, dan lapis permukaan.
249 SNI 03-6395-2000 Spesifikasi Alat Ukur Debit Orifice Spesifikasi ini memuat persyaratan-persyaratan
dimensi, pemasangan, persyaratan umum dan
ketentuan dari pelat orifice serta penyimpangan
pengukuran debit dalam pipa dengan diameter dari 50
mm sampai 1200 mm dan bilangan Reynold untuk
pipa kurang dari 3.150
250 SNI 03-6399-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Aspal Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh
aspal di Pabrik, tempat penyimpanan atau saat
pengiriman.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


251 SNI 03-6405-2000 Tata Cara Pengelasan Pipa Baja Tata cara ini memuat pengelasan di lapangan secara
untuk Air di Lapangan manual, semi otomatik dan otomatik dengan proses
pengelasan busur logam pada pipa baja yang dibuat di
pabrik
252 SNI 03-6412-2000 Metode Pengujian Kadar Semen
Metode ini digunakan untuk penentuan kadar semen
Dalam Campuran Segar Semen-
dalam contoh campuran segar tanah semen.
Tanah
253 SNI 03-6414-2002 Spesifikasi Timbangan yang Spesifikasi ini meliputi persyaratan timbangan dan
digunakan pada pengujian bahan anak timbangan, yang digunakan untuk keperluan
pengujian bahan-bahan konstruksi.
254 SNI 03-6415-2000 Spesifikasi Proteksi untuk Bukaan Standar ini menetapkan spesifikasi proteksi untuk
pada Konstruksi Tahan Api bukaan pada konstruksi tahan api yang mencakup
persyaratan proteksi bukaan pada konstruksi tahan api
yang dibuat untuk tempat penembusan sistem
cerobong.
255 SNI 03-6416.1- Spesifikasi Bahan Sambungan pada Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum tentang
2000 Bendungan Beton Bagian 1 : sifat-sifat, jenis-jenis sambungan, pemilihan jenis dan
Pemilihan Bahan Penahan Air bahan, serta spesifikasi bahan penahan air untuk
sambungan pada bendungan beton
256 SNI 03-6416.2- Spesifikasi Bahan Sambungan pada Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum, jenis-
2000 Bendungan Beton Bagian 2 : jenis sambungan, persiapan dan pemasangan penahan
Pelaksanaan, Pemasangan Penahan air dari PVC dan karet logam, serta pertimbangan
Air untuk Sambungan umum, campuran bitumen dan jenis penahan air
permukaan, serta pengujian praktis penahan air untuk
sambungan
257 SNI 03-6417-2000 Spesifikasi Semen-Tanah untuk Spesifikasi ini membahas ketentuan-ketentuan sifat-
Bendungan Urugan sifat bahan dan uji laboratorium, konsep desain &
pertimbangan, metode konstruksi&prosedur
pengawasan konstruksi serta evaluasi kinerja
258 SNI 03-6418-2000 Spesifikasi Pengencer Graut untuk Spesifikasi ini meliputi bahan pengencer graut yang
Beton dengan Agregat Praletak digunakan untuk beton dengan agregat praletak.
259 SNI 03-6419-2000 Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Standar ini mencakup pipa PVC diameter 110 mm
Berdiameter 110-315 mm untuk Air sampai 315 mm untuk air bersih, yang dibuat sesuai
Bersih dengan ketentuan pada SNI yang berlaku.
260 SNI 03-6420-2000 Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara Standar ini menetapkan spesifikasi sistem pengolahan
di Dapur dan Ruang Parkir sebagai udara di dapur dan ruang parkir sebagai pengendali
Pengendali Asap Kebakaran Dalam asap kebakaran dalan bangunan yang mencakup
Bangunan persyaratan untuk jenis-jenis sistem pengolahan
udara.
261 SNI 03-6429-2000 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk penentuan kuat tekan
Silinder dengan Cetakan Silinder di benda uji silinder beton menggunakan teknik
dalam Tempat Cetakan pemasangan cetakan uji pada pelat beton pada waktu
pengecoran dan dibatasi untuk tebal beton dari 125
mm sampai 300 m.
262 SNI 03-6430-2000 Metode Pengujian Ekspansi dan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Bliding Campuran Graut Segar untuk ekspansi dan akumulasi air bliding pada permukaan
Beton dengan Agregat Praletak di campuran graut semen hidrolik yang dipakai untuk
Laboratorium untuk memproduksi beton dengan agregat praletak.
263 SNI 03-6430.1- Metode Pengujian Kuat Tekan Graut Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan
2000 untuk Beton dengan Agregat Praletak graut semen hidrolik untuk beton dengan agregat
di Laboratorium. praletak.
264 SNI 03-6430.2- Metode Pengujian Waktu Pengikatan Metode ini digunakan untuk penentuan waktu
2000 Graut untuk Beton dengan Agregat pengikatan campuran graut semen hidraulik yang
Praletak di Laboratorium dipakai untuk beton dengan agregat praletak memakai
alat vicat.
265 SNI 03-6431-2000 Metode Pengujian Waktu Alir Beton Metode ini digunakan untuk penentuan waktu alir
Berserat dengan Kerucut Uji Slump beton berserat menggunakan kerucut slump yang
yang Dibalik dibalik dapat dilakukan di Lapangan dan di
Laboratorium dan dipakai untuk campuran beton
segar yang mempunyai agregat kasar yang lolos
saringan 1½ inchi, tidak dapat dipakai untuk beton
yang mengalir bebas
266 SNI 03-6432-2000 Metode Pengujian Perubahan Metode ini digunakan untuk penentuan cara
Panjang Beton Akibat Reaksi Alkali pengukuran perubahan panjang prisma beton,
Batuan Karbonat kerantanan dari kombinasi semen agregat terhadap
reaksi alkali karbonat yang mengembang dengan
melibatkan ion-ion hidroksida.
267 SNI 03-6433-2000 Metode Pengujian Kerapatan, Metode ini mencakup penentuan kerapatan,
Penyerapan dan Rongga dalam Beton persentase penyerapan dan persentase rongga dalam
yang telah Mengeras beton yang telah mengeras.
268 SNI 03-6434-2000 Metode Pengujian Fisik Panel Metode ini digunakan untuk pengujian fisik dari panel
Gipsum dan Papan Gipsum dan papan gypsum
269 SNI 03-6435-2000 Metode Pengujian Kedataran dan Standar ini menetapkan Metode Pengujian kedataran
Kerataan Lantai Menggunakan dan kerataan lantai menggunakan sistem bilangan F
Sistem Bilangan F yang meliputi pengukuran profil permukaan lantai
untuk memperoleh perkiraan karakteristik kedataran
dan perataan permukaan lantai dengan menggunakan
sistem bilang F dalam satuan metrik (SI).
270 SNI 03-6436-2000 Metode Pengujian Sumur Injeksi dan Metode ini digunakan untuk memilih lokasi sumur,
Pemompaan untuk Penentuan Sifat pengendalian laju debit keluar atau laju debit injeksi
Hidraulik untuk Sistem Akuifer dan pengukuran muka air untuk menganalisis sifat
(Prosedur Lapangan) hidraulik suatu akuifer atau beberapa akuifer dan
lapisan-lapisan pengungkungnya.
271 SNI 03-6438-2000 Metode Pengujian Bakteri Besi dalam Metode ini digunakan untuk penentuan bakteri besi
Air dan Dalam Endapan yang dengan pemeriksaan menggunakan mikroskup juga
Dibentuk oleh Air. dapat untuk mengidentifikasikan jenis bakteri yang
terdapat dalam air dan endapan yang dibentuk oleh air
272 SNI 03-6439-2000 Metode Pengujian Ion Khlorida Metode pengujian ini mencakup penentuan ion
dalam Air klorida dalam air, air limbah dan air laut
menggunakan filtrasi dengan merkuri, perak nitrat,
dan metode elektroda selektif ion.
273 SNI 03-6440-2000 Metode Pengujian Kekuatan Aspal Metode ini digunakan untuk pengujian kekentalan
dengan Viskometer Pipa Kapiler aspal menggunakan viskometer pipa kapiler hampa
Hampa pada suhu 60 C dan dapat digunakan untuk bahan-
bahan lain yang memiliki kekentalan dalam rentang
0,036 poises hingga lebih dari 200.000 poises
274 SNI 03-6442-2000 Metode Pengujian Sifat Reologi Metode ini digunakan untuk penentuan modulus geser
Aspal dengan Alat Reometer Geser dinamis dan sudut phase aspal dengan alat penguji
Dinamis (RGD) geser dinamis menggunakan pelat uji pararel untuk
aspal yang mempunyai nilai modulus geser dinamis
dari 100 Pa sampai 10 Mpa pada suhu 5 sampai 85 C.
275 SNI 03-6444-2000 Metode Pengujian untuk Potensial Metode ini digunakan untuk pengujian estimasi
Setengah Sel Baja Tulangan yang potensial elektrikal setengah sel baja tulangan yang
Tidak Dilapisi Bahan Dielektrik tidak dilapisi pada beton di Lapangan dan di
dalam Beton. Laboratorium, dengan tujuan untuk menentukan
aktifitas korosi pada tulangan.
276 SNI 03-6448-2000 Metode Pengujian Kuat Tarik Panel Metode ini digunakan untuk penentuan sifat tarik
Kayu Struktural panel struktural dan dipakai untuk kayu lapis, papan
wapel, papan bahan serat teratur dan komposit venir,
dan kayu lapis yang berbahan dasar kayu lainnya.
277 SNI 03-6450-2000 Metode Pengujian Bahan Metode ini digunakan untuk pengujian bahan
Termoplastik untuk Marka Jalan termoplastik untuk marka jalan antara lain kadar
manik-manik kaca dan analisa saringan, daya pantul
dan indeks kekuningan, kadar titanium dioksida
(TiO2 ), kemampuan alir (% sisa) dengan pemanasan
yang lebih lama
278 SNI 03-6451-2000 Metode Pengujian Kuat Lentur Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lentur
Adukan Semen Hidraulik. adukan semen hidrolik
279 SNI 03-6453-2000 Metode Pengujian Kelulusan Air Metode ini digunakan untuk pengujian kelulusan air
untuk Lapisan Tanah Pondasi dengan untuk lapisan tanah pondasi menggunakan peralatan
Cara Pemompaan di Lapangan pompa di lapangan.
280 SNI 03-6454-2000 Metode Pengujian Ketegaklurusan Metode ini digunakan untuk pemeriksaan
Sumur. ketegaklurusan sumur.
281 SNI 03-6455.1- Metode Pengukuran Debit pada Metode ini meliputi pemilihan tipe flum, pemasangan,
2000 Saluran Terbuka dengan Bangunan pemeliharaan, persyaratan umum dan ketentuan dari
ukur Parshall Flum dan Saniiri Flum Parshall flum dan Saniiri Flum serta penyimpangan
(sedang direvisi) pada pengukuran debit untuk menentukan cara
pengukuran debit pada saluran terbuka (khususnya
saluran irigasi) pada kondisi aliran berubah lambat
laun atau aliran langgeng/tuna, menggunakan Parshall
Flum dan Saniiri Flum
282 SNI 03-6455.2- Metode Pengukuran Debit pada Metode ini digunakan untuk pengukuran debit di
2000 Saluran Terbuka Bangunan ukur sungai atau saluran buatan pada kondisi aliran katup
Ambang V-rata atau berubah perlahan menggunakan Ambang V-rata
283 SNI 03-6455.3- Metode Pengujian Aliran pada Metode ini digunakan untuk pengukuran aliran
2000 Saluran Terbuka dengan Bangunan sempurna pada saluran terbuka dengan bangunan ukur
Ukur Empat Persegi ambang lebar empat persegi
284 SNI 03-6455.4- Metode Pengukuran Debit pada Metode ini digunakan untuk mengukur debit dan air
2000 Saluran Terbuka dengan Ambang limbah. Metode ini meliputi : bentuk dan ukuran,
Tajam Segi Tiga konstruksi, ambang tajam segi tiga, debit, batas
pemakaian rongga udara, saluran masuk/pengarah,
ambang pada aliran tidak sempurna, tabung pengukur
muka air dan penghubung, kalibrasi dan prosedur
285 SNI 03-6455.5- Metode Pengukuran Debit Saluran Metode ini digunakan untuk mengukur debit air dan
2000 Terbuka dengan Ambang Tajam air limbah. Metode ini meliputi : penggunaan,
Persegi Panjang judul direvisi gangguan dan peralatan, bentuk dan ukuran, kontraksi
menjadi:Tata cara pengukuran debit ambang, lokasi pengukuran tinggi muka air, debit dan
pada saluran terbuka menggunakan batasan penerapan, rongga udara, saluran
bangunan ukur tipe pelimpah atas masuk/pengarah, aliran tidak sempurna, tabung
pengukur dan penghubung, kalibrasi
286 SNI 03-6456.1- Metode Pengontrolan Sungai selama
Metode ini membahas tentang metode pengendalian
2000 Pelaksanaan Konstruksi Bendungan
sungai selama pelaksanaan konstruksi bendungan
Bagian 1 : Pengendalian Sungai
untuk memberikan ruangan kerja yang bebas dari air
selama Pelaksanaan Konstruksi
dan aman terhadap banjir
Bendungan
287 SNI 03-6456.2- Metode Pengontrolan Sungai Selama Metode ini membahas tentang metode pengontrolan
2000 Pelaksanaan Kons-truksi Bendungan sungai selama pelaksanaan bendungan untuk
Bagian 2 : Penutupan Alir Sungai dan memberikan ruangan kerja yang bebas dari air dan
Bendungan Pengelak aman terhadap banjir. Metode ini mencakup
penutupan alur sungai dan tipe-tipe bendungan
pengelak yang berkaitan dengan pelaksanaan
konstruksi dan pengoperasiannya
288 SNI 03-6458-2000 Metode Pengujian Kuat Lentur Tanah
Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lentur
Semen Menggunakan Balok
tanah-semen menggunakan balok sederhana dengan
Sederhana dengan Pembebanan Titik
pembebanan titik ketiga
ke tiga
289 SNI 03-6460.1- Tata Cara Keamanan Penerowongan Tata cara ini mencakup rekomendasi tentang petunjuk
2000 untuk Konstruksi Sipil Bagian 1 : praktis mengenai penerowongan yang memenuhi
Perencanaan dan Organisasi syarat-syarat keamanan penerowongan, tidak
termasuk rekomendasi tentang penerowongan dengan
pemotongan dan penutupan ataupun penerowongan
dengan pipa yang dibenamkan maupun yang
diterapkan dalam konstruksi dengan tujuan
penambangan
290 SNI 03-6460.2- Tata Cara Keamanan Penerowongan Tata cara ini digunakan sebagai pedoman dalam
2000 Bagian 2 : Bahaya Darurat dan melakukan kegiatan pekerjaan terowongan, terutama
Lingkungan Kerja yang menggunakan peralatan mekanis dengan
memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja
291 SNI 03-6460.3- Tata Cara Keamanan Penerowongan Tata cara ini menguraikan dan memberikan
2000 Bagian : 3 Komunikasi, Kebisingan rekomendasi supaya penerowongan dapat
dan Transportasi dilaksanakan dengan aman
292 SNI 03-6461-2000 Tata Cara Pemasangan dan Tata cara ini mencakup pemasangan dan pemantauan
Pemantauan Pisometer Kawat pisometer kawat bervibrasi yang meliputi pemasangan
Bervibrasi alat pisometer tipe kawat bervibrasi.
293 SNI 03-6462-2000 Tata Cara Pemasangan Damper Tata cara ini digunakan untuk menentukan
Kebakaran persyaratan pemasangan alat damper kebakaran dan
juga damper asap yang memenuhi spesifikasi damper
kebakaran
294 SNI 03-6464-2000 Tata Cara Penanggulangan Keadaan Tata cara ini digunakan untuk menentukan
Darurat untuk Bangunan persyaratan pemasangan alat damper kebakaran dan
juga damper asap yang memenuhi spesifikasi damper
kebakaran
295 SNI 03-6467.1- Tata Cara Pengukuran Aliran Benda
2000 Cair pada Saluran Terbuka dengan Tata cara ini mencakup pengukuran aliran langgeng di
Bangunan Ukur Ambang Lebar sungai dan saluran terbuka menggunakan ambang
Horizontal dan Ujung Hulu Bulat. lebar horizontal ujung hulu bulat
(sedang direvisi)
296 SNI 03-6467.2- Tata Cara Pengukuran Aliran Air Tata cara ini meliputi perhitungan debit (laju volume
2000 pada Saluran Terbuka secara Tidak aliran) air pada saluran terbuka atau sungai
Langsung dengan Metode menggunakan karakteristik penampang yang
Kemiringan Luas (sedang di revisi) representatif, kemiringan muka iar dan koefisien
kekasaran saluran sebagai masukan pada perhitungan
aliran berubah lambat laun
297 SNI 03-6468-2000 Tata Cara Perencanaan Campuran Tata cara ini digunakan untuk perencanaan campuran
tinggi dengan Semen Portland dengan beton kekuatan tinggi dengan semen portland dan abu
Abu Terbang terbang dan dapat digunakan untuk menentukan
proporsi campuran beton kekuatan tinggi untuk
mengoptimasi proporsi campuran tersebut
berdasarkan campuran coba.
298 SNI 03-6469-2000 Tata Cara Pembangunan Sumur Tata cara ini membahas tentang ketentuan dan
Produksi prosedur pengerjaan, pelaporan hasil pemboran dan
pembangunan sumur produksi
299 SNI 03-6475-2000 Metode Uji Pondasi Tiang Dengan Metode uji ini mencakup prosedur pengujian satu
Beban Statis Tekan Aksial buah pondasi tiang tegak atau miring dan pondasi
kelompok tiang tegak untuk menentukan perilakunya
akibat pembebanan tekan statis yang bekerja pada
sumbu tiang atau kelompok tiang. Metode uji ini
dapat diterapkan pada seluruh jenis pondasi dalam
yang mempunyai fungsi serupa dengan pondasi tiang
tanpa meninjau metode pemasangannya
300 SNI 03-6476-2000 Metode Penentuan Sifat Regangan Metode ini digunakan untuk penentuan akumulasi
Tekan Permanen Campuran Beraspal respon deformasi aksial campuran beraspal pada
dengan Pengujian Rangkak Dinamis kondisi pengujian standar dapat dipakai untuk benda
uji yang dipadatkan di Laboratorium atau benda uji
contoh inti yang didapat dari lapisan beraspal

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


301 SNI 03-6477-2000 Metode Penentuan 10 % Kehalusan Metode ini digunakan untuk menentukan nilai
untuk Agregat sepuluh persen kehalusan bahan agregat yang
memberikan suatu ukuran relatif dari ketahanan suatu
bahan agregat terhadap keremukan yang disebabkan
oleh beban tekan yang meningkat secara berangsur-
angsur, agregat diuji dalam keadaan kering dan dalam
keadaan sudah direndam
302 SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing Standar sistem plambing ini berlaku bagi sistem
plambing yang baru dan bagian dari padanya yang
dipasang setelah standar ini dinyatakan efektif
berlaku.
303 SNI 03-6570-2001 Instalasi Pompa yang Dipasang Tetap Standar ini berhubungan dengan pemilihan dan
untuk Proteksi Kebakaran instalasi pompa yang memasok air untuk proteksi
kebakaran pada bangunan gedung. Hal-hal yang
dipertimbangkan termasuk : Pasokan air, pelepasan,
dan peralatan pelengkap, Pasokan daya, penggerak
elektrik dan kontrol, turbin uap penggerak dan
kontrol, uji serah terima dan pengoperasian standar ini
tidak mencakup kapasitas sistem pasokan air dan
persyaratan tekanan (lihat A.2.1.1) maupun
persyaratan yang mencakup pemeriksaan berkala,
pengujian dan pemeliharaan sistem pompa kebakaran.
Standar ini juga tidak mencakup persyaratan untuk
instalasi pengkabulan unit pompa kebakaran.
304 SNI 03-6571-2001 Sistem Pengendalian Asap " Standar ini ditujukan untuk keselamatan jiwa dan
Kebakaran pada Bangunan Gedung perlindungan harta benda terhadap bahaya kebakaran.
" Standar ini digunakan untuk perancangan, instalasi,
pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan dari
sistem pengolah udara mekanik baru atau perbaikan
yang juga digunakan sebagai sistem pengendalian
asap. " Standar ini menetapkan kriterial minimal
untuk perancangan sistem pengendalian asap,
sehingga memungkinkan penghuni menyelamatkan
diri dengan aman dari dalam bangunan, atau bila
dikehendaki ke dalam daerah aman di dalam
bangunan; " Tujuan dari standar ini adalah sebagai
pedoman dalam menerapkan sistem yang
menggunakan perbedaan tekanan dan aliran udara
untuk menyempurnakan satu atau lebih.
305 SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Standar "Tata cara perancangan sistem ventilasi dan
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pengkondisian udara pada bangunan gedung" ini
pada Bangunan Gedung dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua
pihak yang terlibat dalam perancangan, pembangunan
dan pengelolaan gedung, dan bertujuan untuk
memperoleh kenyamanan dan keamanan bagi tamu
dan penghuni yang berada maupun yang menempati
gedung tersebut. " Standar ini diberlakukan terhadap
kinerja peralatan (equipment) dan komponen sesuai
kriteria penggunaan energi yang efektif untuk
instalasi baru dan penggantian peralatan dan
komponen sistem ventilasi dan pengkondisian udara,
tidak termasuk dalam standar ini peralatan refrigerasi
yang tidak dipakai untuk ventilasi atau pengkondisian
udara dalam gedung.
306 SNI 03-6573-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Standar Tata cara perancangan sistem transportasi
Transportasi Vertikal dalam Gedung dalam gedung (Lif) ini dimaksudkan sebagai acuan
(lif) bagi perencana, pelaksana dan pengelola bangunan
gedung dalam penggunaan Lif kelengkapan-
kelengkapannya. " Standar ini mencakup persyaratan
minimal sistem transportasi dalam gedung (Lif) untuk
dapat terwujudnya pemakaian Lif yang nyaman, aman
dan handalan.
307 SNI 03-6574-2001 Tata Cara Perancangan Pencahayaan " Standar pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem
Darurat, Tanda Arah dan Sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung ini
Peringatan Bahaya pada Bangunan dimaksudkan sebagai standar minimal bagi semua
Gedung pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan
dan pemeliharaan gedung. " Dengan mengikuti
standar ini diharapkan diperoleh bangunan gedung
yang memenuhi syarat keamanan sesuai ketentuan
yang berlaku untuk bangunan.
308 SNI 03-6575-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan
Pencahayaan Buatan Pada Bangunan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi
Gedung para perancang dan pelaksana pembangunan gedung
di dalam merancang sistem pencahayaan buatan dan
sebagai pegangan bagi para pemilik / pengelola
gedung di dalam mengoperasikan dan memelihara
sistem pencahayaan buatan. " Agar diperoleh sistem
pencahayaan buatan yang sesuai dengan syarat
kesehatan, kenyamanan, dan memenuhi ketentuan
yang berlaku untuk bangunan gedung. " Standar ini
mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan
buatan dalam bangunan gedung.
309 SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Standar ini emnetapkan suatu tata cara perencanaan
Bangunan dan Peralatan terhadap proteksi bangunan dan peralatan instalasi SPP untuk
Sambaran Petir bangunan gedung sampai ketinggian 60 m. Kasus
berikut adalah di luar lingkup standar ini : a. Sistem
rel kereta api; b. Sistem transmisi, distribusi, dan
pembangkit listrik di luar bangunan; c. Sistem
telekomunikasi di luar bangunan; d. Instalasi
kendaraan, kapal laut, pesawat udara, dan lepas
pantai.
310 SNI 03-6719-2002 Spesifikasi pipa baja bergelombang Spesifikasi ini berlaku untuk pipa pembuangan air,
dengan lapis pelindung logam untuk drainase bawah tanah, gorong-gorong dan bukan
pembuangan air dan drainase bawah untuk pipa air limbah rumah tangga atau pembuangan
tanah limbah industri; lembaran baja yang digunakan dalam
pembuatan pipa memiliki lapis pelindung seng
galvanis, aluminium atau campuran logam seng-
alumunium. Spesifikasi ini tidaktermasuk ketentuan
untuk dudukan pipa, timbunan kembali atau hubungan
antara beban timbunan dan tebal lembaran pipa baja.
311 SNI 03-6720.1- Geotekstil-Bagian 1 : Tata Cara Standar ini mencakup tata cara pemasangan geotekstil
2002 Desain Geotekstil sebagai Filter dan sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan
Transisi dalam Bendungan Urugan dan meliputi permasalahan konstruksi geotekstil dan
persyaratan kekuatan serta ketahanan geotekstil.
312 SNI 03-6720.2- Geotekstil-Bagian 2 : Tata Cara
Tata cara ini mencakup pengukuran diameter lubang
2002 Pengukuran Lubang dan
dan permeabilitas geotekstil sebagai filter dan transisi
Permeabilitas Geotekstil sebagai
dalam bendungan urugan untuk memenuhi
Filter dan Transisi dalam Bendungan
persyaratan permeabilitas geotekstil sebagai filter
Urugan
313 SNI 03-6720.3- Geotekstil-Bagian 3 : Tata Cara Standar ini mencakup tata cara desain geotekstil yang
2002 Pemasangan Geotekstil sebagai Filter digunakan sebagai filter dan transisi dalam bendungan
dan Transisi dalam Bendungan urugan dan meliputi uraian tentang penggunaan
Urugan geotekstil secara umum, geotekstil sebagai filter dan
transisi dalam bendungan urugan, prinsip-prinsip
filtrasi, kriteria dan penggunaan geotekstil sebagai
bidang permukaan geser.
314 SNI 03-6721-2002 Metode pengujian kekentalan aspal Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan,
cair dan aspal emulsi dengan alat cara pengujian kekentalan aspal cair dan aspal emulsi
saybolt dengan alat saybolt. Lingkup pengujin mencakup :
persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan
pelaporan.
315 SNI 03-6722-2002 Metode pengujian titik nyala aspal Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan,
cair dengan alat tag open cup cara pengujian titik nyala aspal cair dengan Tag Open
Cup. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh
uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.
316 SNI 03-6723-2002 Spesifikasi Bahan Pengisi untuk Spsifikasi ini memuat persyaratan teknis yang harus
Campuran Beraspal dipenuhi bahan pengisi tambahan yang dipakai pada
campuran beraspal.
317 SNI 03-6737-2002 Metode Perhitungan Awal Laju Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya
Sedimentasi Waduk. laju sedimentasi waduk.
318 SNI 03-6747-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini digunakan dalam merencanakan suatu
Pondasi Tiang untuk Jembatan pondasi tiang untuk jembatan
319 SNI 03-6750-2002 Spesifikasi Bahan Laburan Aspal Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal
Satu Lapis (Burtu) Dan Bahan dan agregat yang digunakan dan bertujuan untuk
Laburan Aspal Dua Lapis (Burda) menjamin keseragaman dan keawetan laburan aspal
satu lapis (BURTU) dan laburan dua lapis (BURDA).
320 SNI 03-6751-2002 Spesifikasi Bahan Lapis Penetrasi Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal
Makadam dan mutu agregat yang akan digunakan yang
bertujuan untuk menjamin keseragaman kekuatan dan
keawetan lapis penetrasi makadam.
321 SNI 03-6752-2002 Metode Pengujian Kadar Air dan Metode ini membahas ketentuan persiapan dan tata
Kadar Fraksi Ringan Dalam cara pengujian kadar air dan kadar fraksi ringan
Campuran Perkerasan Beraspal dalam campuran perkerasan beraspal
322 SNI 03-6754-2002 Metode Pengujian Rongga Udara Standar ini menetapkan metode pengujian Rongga
Dalam Campuran Perkerasan udara dalam campuran perkerasan beraspal gradasi
Beraspal Gradasi Rapat Dan Terbuka rapat dan terbuka yang dipadatkan yang meliputi
Yang Dipadatkan ketentuan, prosedur untuk menentukan persentase
rongga udara dalam campuran perkerasan beraspal
gradasi rapat dan terbuka yang dipadatkan.
323 SNI 03-6755-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Nyata Metode ini meliputi penentuan berat jenis nyata
Campuran Beraspal Yang Dipadatkan campuran beraspal yang dipadatkan dan harus
Dengan Menggunakan Benda Uji digunakan untuk benda uji yang mempunyai rongga
Berlapiskan Parafin udara terbuka atau saling berhubungan, atau
mempunyai penyerapan air lebih dari 2 % terhadap
isi. Berat jenis nyata dari campuran beraspal yang
dipadatkan mungkin digunakan untuk menghitung
satuan berat dari campuran itu
324 SNI 03-6756-2002 Metode Pengujian untuk Menentukan Metode pengujian ini untuk menentukan tingkat
Tingkat Kepadatan Perkerasan kepadatan perkerasan beraspal yang dibandingkan
Beraspal terhadap benda uji standar dari material yang sama
dan berada dalam toleransi perencanaan campuran
325 SNI 03-6757-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Nyata Metode pengujian ini meliputi penentuan berat jenis
Campuran Beraspal di Padatkan nyata campuran beraspal dipadatkan, prosedur dan
Menggunakan Benda Uji Kering untuk digunakan dalam menghitung berat volume
Permukaan Jenuh campuran.
326 SNI 03-6758-2002 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan
Campuran Beraspal kuat tekan campuran aspal panas yang digunakan
untuk Lapis permukaan dan lapis Pondasi Jalan.
327 SNI 03-6759-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini digunakan untuk perencanaan suatu
Konservasi Energi Pada Bangunan bangunan gedung yang pengoperasian dan
Rumah dan Gedung pemeliharaannya dapat menghemat energi
328 SNI 03-6760-2002 Metode Pengujian Pembebanan
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai
Lantai Beton Bertulang Pada
lendutan nyata, derajat pemulihan dan kapasitas nyata
Bangunan Bertingkat dengan Beban
dari nilai setelah diberi beban uji
Air
329 SNI 03-6761-2002 Metode Pengujian untuk Tiang Standar ini menetapkan metode pengujian tiang
Tunggal terhadap Beban Tarik Aksial tunggal terhadap beban tarik aksial statis yang
Statis mencakup pengujian untuk tiang vertikal atau tiang
miring, tiang tunggal atau kelompok tiang untuk
menentukan response tiang atau kelompok tiang
terhadap beban aksial tarik pada tiang atau kelompok
tiang.
330 SNI 03-6762-2002 Metode pengujian beban lateral pada Metode ini digunakan untuk pengujian tiang vertical
pondasi tiang dan tiang miring, baik tiang pancang atau kelompok
tiang untuk menentukan hubungan beban lendutan
pada saat menerima beban lateral
331 SNI 03-6763-2002 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Spesifikasi ini mencakup baja karbon yang dibentuk
Struktural yang Dibentuk dalam dalam keadaan panas dengan dilas dan tanpa kampuh
Keadaan Panas dengan Dilas Tanpa untuk tabung baja karbon berbentuk bujur sangkar,
Kampuh bulat, empat persegi atau tabung struktur berbentuk
khusus untuk konstruksi jembatan, bangunan gedung
dan bangunan umu lainnya yang dilas, dipaku keeling
atau baut
332 SNI 03-6764-2002 Spesifikasi Baja Struktural 1. Spesifikasi ini mencakup penampang baja karbon,
pelat dan tulangan berkualitas struktural untuk
digunakan dalam konstruksi baja dan bangunan
dengan paku keling, baut atau las dan untuk tujuan
struktural umum 2. Pemakai harus
mnempertimbangkan persyaratan tambahan, seperti
ukuran kehaluran austenitic dan persyaratan, charpy V
- Notch Impact, bila kelompok 4 atau 5 profil
bersayap lebar disyaratkan untuk digunakan selain
kolom atau batang tekan lainnya.
333 SNI 03-6767-2002 Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Standar ini menetapkan spesifikasi umum sistem
Mekanis dan Sistem Tata Udara ventilasi mekanis dan sistem tata udara sebagai
sebagai Pengendali Asap Kebakaran pengendali asap kebakaran dalam bangunan yang
Dalam Bangunan (Damper menjelaskan persyaratan umum yang berlaku untuk
Kebakaran) semua sistem pengolahan udara, termasuk sistem
pemberian tekanan udara , tidak termasuk unit
individu yang memiliki laju aliran udara kurang dari
1000 liter/detik dalam semua ruang tertutup.
334 SNI 03-6768-2002 Spesifikasi Umum Sistem Standar ini menetapkan spesifikasi umum sistem
Pengolahan Udara sebagai pengolahan udara sebagai pengendali asap kebakaran
Pengendali Asap Kebakaran Dalam dalam bangunan yang menjelaskan sasaran dari
Bangunan pengendalian asap dan persyaratan umum sistem
pengolahan udara yang dapat digunakan untuk
pengendalian asap.
335 SNI 03-6769-2002 Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara Spesifikasi ini mencakup persyaratan mengenai
Sentral Sebagai Pengendali Asap sistem pengolahan udara sentral sebagai pengendali
Kebakaran Dalam Bangunan asap kebakaran dalam bangunan gedung dan
dilakukan dengan dua cara yaitu : Pengendalian asap
cara pembersihan dan Pengendalian asap terzona.
336 SNI 03-6770-2002 Metode Pengujian Cat Penghambat Metode ini digunakan untuk menentukan secara
Api kuantitatif sifat-sifat penghambat api pada bahan
lapisan cat atau sistem lapisan cat pada kayu
337 SNI 03-6771-2002 Metode Pengujian Sifat Penyalaan Standar ini menetapkan metode pengujian sifat
Bahan Bangunan penyalaan bahan bangunan, yang menjelaskan
mengenai metode pengujian untuk menentukan sifat
nyala pada suatu permukaan rata, kaku maupun semi
kaku dari suatu bahan bangunan atau komposit yang
diuji pada posisi tegak.
338 SNI 03-6785-2002 Spesifikasi Pipa Resin Termoseting Standar ini menetapkan Spesifikasi Pipa resin
Bertekanan Berpenguat Fiber-Glass termoseting bertekanan berpenguat fiberglass (RTRP)
yang meliputi pembuatan dan pengujian pipa diameter
25 mm sampai dengan 3700 mm, pipa adukan plastik
berpenguat fiberglass (RPMP) dan sistem
penyambungannya untuk penggunaan dalam jaringan
air baik di atas maupun di bawah permukaan tanah.
339 SNI 03-6787-2002 Metode Pengujian pH Tanah dengan Metode ini membahas pengertian, ketentuan-
Alat pH Meter ketentuan, dan prosedur pengujian pH tanah sesuai
penggunaannya meliputi :Metode ini membahas
pengertian, ketentuan-ketentuan, dan prosedur
pengujian pH tanah sesuai penggunaannya meliputi :
peralatan, bahan, cara pengujian dengan alat pH meter
serta meliputi pengukuran pH tanah untuk keperluan
pertanian, lingkungan dan sumber alam, kecuali
korosi. Pengujian ini digunakan untuk menentukan
derajat keasaman atau kebasaan tanah yang
tersuspensi dalam air dan dalam larutan kalsium
khlorida (CaC12) 0,01 M.
340 SNI 03-6789-2002 Metode Pengukuran Tebal Endapan Metode ini mencakup cara pengukuran menggunakan
Gambut teknik pendugaan stang baja untuk memperkirakan
tebal endapan gambut di permukaan yang menutupi
tanah mineral atau lapisan batuan dasar. Hasil
pengukuran ini dapat digunakan untuk maksud energi,
hortikultura, atau geoteknik.
341 SNI 03-6790-2002 Metode Penyiapan Benda Uji dari Metode ini mencakup tentang ketentuan dan cara
contoh Tanah Terganggu pengerjaan penyiapan benda uji dari contoh tanah
terganggu dengan ukuran butir kurang dari 75 mm
untuk uji tanah di laboratorium.
342 SNI 03-6791-2002 Metode Pengujian Kadar Semen pada Metode ini meliputi ketentuan dan prosedur pengujian
Campuran Semen Tanah dengan untuk mengetahui kadar semen dari semen tanah yang
Analisis Kimia sudah mengeras, dengan cara Analisis Kimia di
laboratorium yang dapat digunakan untuk kendali
mutu pada waktu pelaksanaan konstruksi.
343 SNI 03-6793-2002 Metode Pengujian Kadar Air, Kadar Metode Pengujian ini meliputi penentuan kadar air,
Abu dan Bahan Organik dari Tanah kadar abu dan bahan organik dalam tanah gambut
Gambut dan Tanah Organik Lainnya serta tanah organik lainnya seperti lempung organik,
lanau dan lumpur.
344 SNI 03-6794-2002 Metode Pengujian untuk Penentuan Metode pengujian ini: - Meliputi penentuan kadar
Kadar Serat dari contoh Gambut serat dari contoh gambut (sesuai dengan pengertian
dengan Cara Kering di Laboratorium klasifikasi gambut dalam ASTM D 4427), dapat pula
digunakan untuk tanah organik bukan gambut. -
Mengingat cukup sederhana serta pelaksanaanya tidak
memerlukan peralatan yang rumit, maka disarankan
untuk digunakan pada pekerjaan pendahuluan yang
bersifat rutin, dimana contoh yang dibutuhkan untuk
diuji cukup banyak serta kadar mineralnya rendah.
345 SNI 03-6795-2002 Metode Pengujian Untuk Metode pengujian ini untuk menentukan tanah yang
Menentukan Tanah Ekspansif ekspansif dan untuk memperkirakan besarnya
pengembangan.
346 SNI 03-6796-2002 Metode Pengujian Untuk Metode pengujian ini untuk memperkirakan daya
Menentukan Daya Dukung Tanah dukung tanah dengan cara uji pembebanan di
Dengan Beban Statis Pada Pondasi lapangan, dan merupakan bagian dari prosedur
Dangkal. penyelidikan tanah yang diperlukan untuk desain
pondasi. Pekerjaan ini memberikan informasi tentang
tanah hanya sampai kedalaman hingga sekitar dua kali
diameter pelat dukung.
347 SNI 03-6797-2002 Tata Cara Klasifikasi Tanah Dan Tata cara ini menjelaskan prosedur untuk
Campuran Tanah Agregat Untuk mengelompokkan tanah ke dalam tujuh kelompok
Konstruksi Jalan. berdasarkan distribusi ukuran butir, batas cair dan
indeks plastis. Evaluasi sifat-sifat tanah yang berada
dalam satu kelompok atau sub kelompok dilakukan
menggunakan grup indek yaitu suatu nilai hitung
menggunakan rumus empiris.
348 SNI 03-6798-2002 Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan
Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur perawatan benda uji untuk pengujian kuat tekan dan
Tanah Semen Di Laboratorium. lentur tanah semen di laboratorium dengan
persyaratan bahan dan kondisi pengetesan yang
disyaratkan. Dan sesuai ASTM D 1632-87 (1994),
SNI 03-3437-1994, dan SNI 03-3438-1994.
349 SNI 03-6799-2002 Spesifikasi Pipa Saluran Dari Tanah Spesifikasi ini meliputi persyaratan pipa saluran yang
Lempung. dibuat dari tanah lempung, batu serpih, tanah lempung
yang dibakar, atau campuran dari bahan tersebut lalu
dibakar.
350 SNI 03-6800-2002 Metode Uji Kelulusan Hidraulik Metode ini digunakan untuk penentuan kelulusan
Khususnya Gambut Jenuh Air hidraulik (permeabilitas) pada benda uji gambut
(Tinggi Tekan Tetap) dalam keadaan jenuh air (benda uji gambut berbentuk
silinder untuk dengan kelulusan hidrauliknya lebih
besar dari 1 x 10 -5 cm/detik
 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


351 SNI 03-6801-2002 Metode Pengujian Berat Volume Metode ini digunakan untuk mengevaluasi sifat,
Kapasitas Mengikat Air dan terasi, penetrasi air, kemampuan menahan air dari
Kapasitas Udara Bahan Gambut bahan gambut sesuai kondisi lapangan dalam keadaan
Jenuh Air jenuh air
352 SNI 03-6802-2002 Tata Cara Penyelidikan dan Tata cara ini digunakan untuk identifikasi dan
Pengambilan Contoh Uji Tanah dan penentuan jenis tanah dan batuan serta penentuan
Bahan Untuk Keperluan Teknik jenis tanah dan batuan serta penentuan keberadaan air
tanah baik secara horisontal maupun vertikal dalam
suatu daerah penyelidikan serta penentuan
karakteristik tanah dan batuan bawah permukaan
dengan melakukan pengambilan contoh uji dan
pengujian di Lapangan.
353 SNI 03-6803-2002 Metode Pengujian Kadar Kapur Metode ini digunakan untuk penentuan kadar kapur
dalam Tanah Stabilisasi Kapur secara dalam % yang terdapat dalam tanah atau agregat yang
Titrasi telah diolah dengan kapur padam
354 SNI 03-6804-2002 Tata Cara Penyiapan Benda Uji Tata cara ini mencakup penyiapan benda uji tanah
Tanah yang di Graut Bahan Kimia di yang digraut dengan bahan kimia di laboratorium
Laboratorium untuk mendapatkan untuk digunakan pada uji laboratorium guna
Parameter Kuat Desain menentukan parameter kuat desain
355 SNI 03-6805-2002 Metode Pengujian Untuk Mengukur Standar ini menetapkan Metode Pengujian untuk
Nilai Kuat Tekan Beton Pada Umur mengukur nilai kuat tekan beton pada umur awal dan
Awal Dan Memproyeksikan memproyeksikan kekuatan pada umur berikutnya,
Kekuatan Pada Umur Berikutnya yang meliputi prosedur untuk membuat, memilihara
dan menguji benda uji beton keras pada umur awal;
dan prosedur cara menggunakan hasil kuat tekan pada
umur awal untuk memproyeksikan kekuatan pada
umur berikutnya.
356 SNI 03-6806-2002 Tata Cara Perhitungan Beton Tidak Tata Cara Mencakup : " Beton tidak bertulang
Bertulang Struktural struktural untuk dinding basemen harus dikecualikan
dari persyaratan-persyaratan standard ini untuk
kondisi-kondisi lingkungan yang khusus sesuai SNI
03-2854-1992. " Perencanaan dan konstruksi pelat
yang didukung oleh tanah, misalnya jalan setapak dan
pelat di atas tanah, tidak harus mengikuti standar ini
kecuali pelat yang meneruskan beban vertikal dari
bagian struktur lain ke tanah. " Untuk struktur khusus,
misalnya struktur pelengkung, struktur utilitas bawah
tanah, dinding gravitasi, dan dinding pelindung,
ketentuan dalam standar ini berlaku bila bersifat
menentukan.
357 SNI 03-6807-2002 Metode Pengujian Kemampuan
Metode pengujian ini untuk menentukan kemampuan
Mempertahankan Air pada Campuran
mempertahankan air dari campuran graut semen
Graut untuk Beton Agregat Praletak
hidrolis segar untuk beton agregat praletak.
di Laboratorium.
358 SNI 03-6808-2002 Metode Pengujian Kekentalan Graut Metode pengujian ini: untuk digunakan
untuk Beton Agregat Praletak dilaboratorium dan lapangan, untuk menentukan
(Metode Pengujian Corong Alir) waktu alir dari volume cairan graut semen hidrolis
yang ditentukan melalui corong alir standar dan
digunakan untuk beton agregat praletak; dapat juga
digunakan untuk graut lainnya. Menggunakan graut
murni dan graut bercampur agregat halus lolos
saringan ukuran 2,36 mm (No. 8). Dimaksudkan
untuk penggunaan graut yang mempunyai waktu alir
tidak lebih dari 35 detik.
359 SNI 03-6809-2002 Tata Cara Estimasi Kekuatan Beton Tata cara ini mencakup : 1. Prosedur untuk
dengan Metode Maturity mengestimasi kekuatan beton menggunakan metode
maturity indeks maturity dinyatakan dengan faktor
suhu waktu atau umur ekivalen pada suatu suhu yang
disyaratkan; 2. Penurunan hubungan kekuatan
maturity dari campuran beton di laboratorium dan
pencatatan riwayat suhu beton yang akan disetimasi
kekuatannya yang diperlukan untuk estimasi
360 SNI 03-6810-2002 Metode Pengujian Kadar Bahan Metode ini membahas tentang ketentuan cara
Padat Total Dan Bahan Anorganik pengujian kadar bahan padat dalam air untuk
Dalam Air Untuk Campuran Beton. campuran beton dan juga mencakup persiapan contoh
uji, persiapan peralatan, cara uji dan pelaporan
361 SNI 03-6811-2002 Spesifikasi Bahan Pencampur untuk Spesifikasi ini membahas bahan-bahan yang akan
Beton Semprot ditambahkan pada campuran beton semprot dari
semen portland untuk mengubah sifat campuran.
362 SNI 03-6812-2002 Spesifikasi Anyaman Kawat Baja
Spesifikasi ini meliputi anyaman kawat baja polos
Polos Yang Dilas Untuk Tulangan
yang dilas untuk digunakan sebagai tulangan beton.
Beton
363 SNI 03-6813-2002 Tata Cara Pembuatan Silinder dan Tata cara mencakup prosedur pembuatan silinder uji
Prisma Uji untuk Menen-tukan
standar untuk menentukan kuat tekan dan densitas
Kekuatan dan Densitas Beton
beton agregat praletak.
Agregat Praletak di Laboratorium
364 SNI 03-6814-2002 Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Standar ini mencakup informasi dasar tentang tipe-
Mekanis untuk Tulangan Beton tipe sambungan mekanis yang beredar di Indonesia
sewaktu standar ini disusun, Diuraikan juga
persyaratan-persyaratan perencanaan dan
penggunaannya, termasuk kapabilitas dan tipe-tipe
sambungan mekanis tertentu.
365 SNI 03-6815-2002 Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Tata cara ini meliputi besarnya variasi kekuatan
Kekuatan Beton beton. Contoh uji beton tergantung pada mutu
material, pembuatan dan kontrol dalam pengujiannya,
perbedaan kekuatan dapat ditemukan dari dua
penyebab utama yang berbeda. - perbedaan dalam
perilaku kekuatan yang terbentuk dari campuran
beton dan bahan penyusunnya - perbedaan jelas dalam
kekuatan yang disebabkan oleh perpaduan variasi dan
pengujian
366 SNI 03-6816-2002 Tata Cara Pendetailan Penulangan Tata cara ini mencakup pemisahan dan pembatasan
Beton tanggung jawab antara perencanaan struktur beton
dan pembuat detail baja penulangan, perencanaan
detail dan pendetailan penulangan beton untuk
pabrikasi dan pemasangan batang-batang tulangan
367 SNI 03-6817-2002 Metode Pengujian Mutu Air untuk Metode ini mencakup pengujian meter air yang
Digunakan dalam Beton digunakan dalam campuran beton dengan cara : 1)
menggunakan metode A dan metode B untuk
keasaman dan kelindian; 2) bahan padat total dan
bahan organik
368 SNI 03-6818-2002 Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Standar ini mencakup campuran kering bahan-bahan
Semen, Cepat Mengeras, dalam bersifat semen dari mortar atau beton yang cepat
Kemasan untuk Perbaikan Beton mengeras untuk perbaikan lapisan beton semen
hidrolis dan struktur yang telah mengeras. Bahan-
bahan yang mengandung senyawa organis seperti
bitumen, epoksi resin, dan polyester tidak termasuk
sebagai bahan pengikat.
369 SNI 03-6819-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk Spesifikasi ini digunakan untuk memperoleh susunan
Campuran Perkerasan Beraspal gradasi agregat halus.
370 SNI 03-6820-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk Standar ini mencakup spesifikasi dari agregat halus
Pekerjaan Adukan dan Plesteran yang akan digunakan untuk pekerjaan adukan dan
Dengan Bahan Dasar Semen plesteran dengan bahan dasar semen
371 SNI 03-6821-2002 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat
Batu Cetak Beton Pasangan Dinding. ringan yang digunakan dalam pembuatan batu cetak
beton ringan untuk untuk pasangan dinding dan
persyaratan yang meliputi komposisi kimia dan sifat-
sifat fisis agregat ringan.
372 SNI 03-6822-2002 Metode Pengujian Analisis Saringan Metode pengujian ini mencakup prosedur untuk
Agregat Hasil Ekstraksi penentuan distribusi ukuran butir agregat halus dan
kasar dari hasil ekstraksi campuran beraspal,
menggunakan saringan dengan lubang persegi.
373 SNI 03-6823-2002 Metode Pengujian Susut Kering Metode ini digunakan untuk penentuan pengaruh
Mortar yang Mengandung Semen semen portland pada susut kering mortar
Portland menggunakan pasir yang bergradasi standar, yang
diakibatkan oleh kondisi suhu, kelembaban relatif,
dan laju penguapan lingkungannya.
374 SNI 03-6824-2002 Metode Pengujian Penentuan Kadar Metode pengujian ini meliputi prosedur untuk
Semen dalam Agregat Bersemen menentukan kadar semen berdasarkan netralisasi
Secara Titrasi menerus suatu larutan dari benda uji dalam air berupa
agregat yang telah bercampur semen untuk jangka
waktu tertentu. Netralisasi ini dilakukan dengan jalan
menambahkan larutan asam secukupnya untuk
menetralkan OH yang secara menerus akan
terbebaskan selama berlangsungnya proses hidrasi
dari semen. Jumlah asam yang digunakan berbanding
lurus dengan kadar semen dalam contoh yang diuji.
375 SNI 03-6825-2002 Metode Pengujian Kekuatan Tekan Metode ini digunakan untuk menentukan nilai
Mortar Semen Portland untuk kekuatan tekan mortar pada umur tertentu yang
Pekerjaan Sipil digunakan untuk menentukan mutu semen portland.
376 SNI 03-6826-2002 Metode Pengujian Konsistensi Metode ini digunakan untuk menentukan nilai
Normal Semen Portland dengan Alat konsistensi normal semen portland yang digunakan
Vicat untuk Pekerjaan Sipil untuk mencantumkan mutu semen portland.
377 SNI 03-6827-2002 Metode Pengujian Waktu ikat Awal
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai waktu
Semen Port land dengan
ikat awal semen Portland yang digunakan untuk
Menggunakan Alat Vicat untuk
menentukan mutu semen Portland.
Pekerjaan Sipil
378 SNI 03-6828-2002 Metode Pengujian Pengendapan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Aspal Emulsi persentase aspal emulsi yang mengendap (jenis
anionik dan kationik dan tidak mengandung minyak)
selama 1 hari atau 5 hari.
379 SNI 03-6829-2002 Metode Pengujian Kadar Residu Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Aspal Emulsi Dengan Cara kadar residu aspal emulsi (aspal yang diuji jenis
Penguapan. kationik dan anionik) dengan cara pengendapan.
380 SNI 03-6830-2002 Metode Pengujian Kerusakan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Campuran Aspal Emulsi Dengan persentase kerusakan campuran aspal emulsi dengan
Semen. semen (aspal emulsi kationik dan anionik tipe lambat
mengendap CSS dan SS)
381 SNI 03-6831-2002 Metode Pengujian Pelekatan Aspal Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Emulsi Terhadap Agregat M - 50. persentase pelekatan aspal emulsi terhadap agregat
(aspal emulsi yang diuji adalah tipe lambat
mengendap, tipe mengendap sedang)
382 SNI 03-6832-2002 Spesifikasi Aspal Emulsi Anionik Spesifikasi ini menetapkan persyaratan teknis aspal
(sedang di revisi) emulsi anionik yang digunakan dalam konstruksi
perkerasan jalan.
383 SNI 03-6833-2002 Metode Pengujian Kandungan Bahan Metode pengujian ini untuk menentukan kandungan
An Organik atau Abu dalam Aspal bahan mineral dalam aspal padat, semi padat atau
cair.
384 SNI 03-6834-2002 Metode Pengujian Konsistensi Aspal Metode Pengujian ini membahas ketentuan dan cara
dengan cara Apung pengujian untuk menentukan konsistensi aspal dengan
cara apung.
385 SNI 03-6835-2002 Metode Pengujian Pengaruh Panas Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh
dan Udara terhadap Lapisan Tipis panas dan udara pada lapis tipis aspal semi padat yang
Aspal yang diputar diputar
386 SNI 03-6836-2002 Metode Penentuan Modulus Resilien Metode ini digunakan untuk penentuan modulus
Campuran Beraspal dengan cara resilien campuran beraspal di Laboratorium dengan
Tarik Tak Langsung cara tarik tak langsung dengan pembebanan berulang
387 SNI 03-6837-2002 Tata Cara Mempercepat Pelapukan Tata cara ini meliputi percepatan pelapukan (oksidasi)
Aspal dengan menggunakan Tabung aspal oleh tekanan udara dan suhu yang ditingkatkan
Pelapuk Bertekanan dalam tabung pelapuk bertekanan, dan dimaksudkan
untuk mensimulasi proses pelapukan akibat oksidasi
bahan pengikat aspal selama masa pelayanan.
388 SNI 03-6838-2002 Tata Cara Penyiapan Contoh Uji
Tata cara ini mencakup pemadatan benda uji
Pemadatan Benda Uji Campuran
campuran beraspal menggunakan alat pemadat
Beraspal dengan Menggunakan Alat
Gyratori.
Pemadat Gyratori
389 SNI 03-6839-2002 Spesifikasi kayu awet untuk Spesifikasi ini mencakup persyaratan dan ketentuan
perumahan dan gedung kayu dan bahan pengawet kayu, serta persyaratan
kayu awet. Spesifikasi ini berlaku hanya untuk kayu
yang akan digunakan untuk bangunan perumahan dan
gedung, baik di bawah atap maupun di luar naungan
atap, tetapi tidak berhubungan langsung dengan tanah.
390 SNI 03-6840-2002 Metode Pengujian Kuat Cabut Paku Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji cabut
Di Laboratorium paku, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis
kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh
perencana
391 SNI 03-6841-2002 Metode Pengujian Kuat Belah Kayu Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji belah
Di Laboratorium kayu tegak lurus serat, dengan benda uji kecil bebas
cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya
digunakan oleh perencana
392 SNI 03-6842-2002 Metode Pengujian Kekerasan Kayu Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji
Di Laboratorium kekerasan kayu dalam arah radial dan tangensial ,
dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu
kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana.
393 SNI 03-6843-2002 Metode Pengujian Susut Radial dan Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji susut
Tangensial Kayu Di Laboratorium arah radial dan tangensial, dengan benda uji kecil
bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan
hasilnya digunakan oleh perencana
394 SNI 03-6844-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
dan Bahan dari Kayu dengan cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
Pengukuran pengujian berat jenis yang dilakukan dengan
mengukur volume benda uji yang berbentuk teratur.
395 SNI 03-6845-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
dan Bahan dari Kayu dengan Cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
Pencelupan dalam Air Raksa. pengujian berat jenis yang dilakukan dengan
mengukur volume dengan ketelitian yang tinggi dan
tanpa pengeringan berbagai bentuk benda uji,
kerapatan maupun kadar airnya.
396 SNI 03-6846-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Dan Bahan Dari Kayu Dengan dipenuhi baik secar umum maupun teknis serta cara
Tabung Pengambang. pengujian perkiraan berat jenis yang dilakukan yang
dilakukan dengan mengukur secara cepat berat jenis
benda uji yang berbentuk memanjang dengan
penampang melintang yang seragam dan diketahui
kadar airnya, berat jenis ditentukan berdasarkan berat
kering.
397 SNI 03-6847-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Dan Bahan Dari Kayu Dengan Cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
Pencelupan Dalam Air. pengujian berat jenis yang dilakukan dengan
mengukur volume dengan ketelitian yang tinggi dan
tanpa pengeringan berbagai bentuk benda uji,
kerapatan maupun kadar airnya.
398 SNI 03-6848-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Batang Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Kayu dan Kayu Struktur Bangunan. dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
pengujian berat jenis yang dilakukan dengan cara
mengebor atau melubangi bagian struktur dari kayu
yang sulit dilakukan dengan cara konvensional
dengan perhitungan berdasarkan berat kering oven
dan volume pada saat pengujian.
399 SNI 03-6849-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Serpih Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus
Kayu. dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara
pengujian berat jenis serpih kayu berdasarkan volume
basah dan berat kering oven.
400 SNI 03-6850-2002 Metode Pengujian Pengukuran Kadar Metode ini digunakan untuk penentuan kadar air
Air Kayu dan Bahan Berkayu. kayu, vinir dan bahan berkayu, termasuk didalamnya
yang mengandung perekat dan bahan-bahan kimia
aditif

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


401 SNI 03-6851-2002 Metode Pengujian Lentur Panel Kayu Metode ini menentukan sifat lentur potongan panel
Struktural atau panel struktural yang berukuran sampai dengan
(122 x 244) cm2 meliputi kayu lapis, papan lapis,
papan serat teratur, venir komposit dan lapisan kayu
402 SNI 03-6852-2002 Metode Perhitungan Natrium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Karbonat Residu Dalam Air. kadar Natrium Karbonat Residu (NKR) dalam air.
403 SNI 03-6853-2002 Metode Perhitungan Perbandingan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Adsorpsi Natrium Dalam Air. angka perbandingan Adsorpsi Natrium (PAN) dalam
air.
404 SNI 03-6854-2002 Metode Pengujian Kadar Besi (Fe)
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Dalam Air Secara Kolo-rimetri
kadar besi (Fe) dalam air
Dengan Thiocyanat
405 SNI 03-6855-2002 Metode Pengujian Kadar Mangan
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
(Mn) Dalam Air Secara Kolorimetri
kadar Mangan (Mn) dalam air
Dengan Persulfat
406 SNI 03-6856-2002 Metode Pengujian Kadar Nitrat
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Dalam Air Secara Kolorimetri
kadar Nitrat dalam air
Dengan Pereaksi Nessler
407 SNI 03-6857-2002 Metode Pengujian Kadar Nitrit
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Dalam Air Secara Kolorimetri
kadar Nitrit dalam air
Dengan Pereaksi Gries Romeyer
408 SNI 03-6858-2002 Metode Pengujian Kadar Bakteri Koli Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah
Total Dalam Air Dengan Saringan
bakteri koli total dalam air
Membran.
409 SNI 03-6859-2002 Metode Pengujian Angka Rasa Metode ini membahas pengertian, ketentuan-
Dalam Air ketentuan, cara uji dan laporan uji, dapat digunakan
untuk menguji angka rasa dalam benda uji air yang
memenuhi ketentuan yang di isyaratkan dalam
pengujian ini dan tidak berlaku untuk benda uji air
limbah.
410 SNI 03-6860-2002 Metode Pengujian Angka Bau Dalam Metode Pengujian ini dapat digunakan untuk
Air menganalisa angka bau dalam air alami sampai air
limbah
411 SNI 03-6861.1- Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
2002 A (Bahan Bangunan Bukan Logam) perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang
berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan
menilai mutu bahan bangunan bukan logam yang
akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi
412 SNI 03-6861.2- Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
2002 B (Bahan Bangunan Dari Besi/Baja) perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang
berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan
menilai mutu bahan bangunan dari besi/baja yang
akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi
413 SNI 03-6861.3- Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi
2002 C (Bahan Bangunan Dari Logam perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang
Bukan Besi) berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan
menilai mutu bahan bangunan dari logam bukan besi
yang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi
414 SNI 03-6862-2002 Spesifikasi Peralatan Pemasangan Standar ini menetapkan Spesifikasi peralatan
Dinding Bata Dan Plesteran. pemasangan dinding bata dan plesteran yang
membahas tentang teknis mencakup jenis, bentuk,
ukuran bahan, fungsi dan kinerja peralatan
pemasangan dinding bata.
415 SNI 03-6863-2002 Metode Pengambilan Contoh Dan Metode ini mencakup prosedur pengambilan contoh
Pengujian Abu Terbang Atau Pozolan dan pengujian abu terbang dan pozolan alam atau
Alam Sebagai Mineral Pencampur pozolan buatan yang digunakan sebagai mineral
Dalam Beton Semen Portland pencampur dalam beton semen portland. Prosedur
tersebut mengikuti urutan sebagai berikut: analisis
kimia dan pengujian fisik serta pengambilan contoh
416 SNI 03-6864-2002 Spesifikasi Kapur untuk Campuran Spesifikasi ini meliputi persyaratan dan kekuatan
Beraspal. kapur yang akan digunakan untuk mengurangi
pengaruh air yang terdapat dalam campuran aspal.
417 SNI 03-6865-2002 Tata Cara Pelaksanaan Program Uji Standar ini menetapkan Tata cara pelaksanaan
antar Laboratorium untuk Penentuan program uji antar laboratorium untuk penentuan
Presisi Metode Uji Bahan Konstruksi presisi metode pengujian bahan konstruksi yang
meliputi, merencanakan, melaksanakan dan
menganalisis hasilhasil studi suatu metode uji antar
laboratorium.
418 SNI 03-6866-2002 Spesifikasi Saringan Anyaman Kawat Spesifikasi ini meliputi saringan yang terbuat dari
untuk Keperluan Pengujian anyaman kawat yang dipasang pada suatu bingkai
untuk pengujian yang teliti dalam pengklasifika-sian
material sesuai dengan ukuran butiran nominal
419 SNI 03-6867-2002 Spesifikasi Abu terbang Dan Pozolan Spesifikasi ini mencakup abu terbang dan pozolan
Lainnya Untuk Digunakan Dengan lainnya untuk digunakan bersama dengan kapur
Kapur didalam adukan plastis, dan campuran lain yang
berpengaruh terhadap reaksi sifat pozolan kapur.
420 SNI 03-6868-2002 Tata Cara Pengambilan contoh Uji Tata cara ini meliputi penentuan lokasi atau waktu
Secara Acak untuk Bahan Konstruksi yang tepat secara acak, dimana pengambilan contoh
bahan untuk konstruksi dapat dilakukan. Prosedur
yang tepat untuk mengamankan contoh uji seperti
diskripsi alat pengambilan contoh uji, harus merujuk
pada metode standar yang sesuai.
421 SNI 03-6869-2002 Metode Pengambilan Contoh Uji, Metode ini digunakan untuk menentukan sifat-sifat
Bentuk, Ukuran dan Klasifikasi ukuran dan bentuk agregat termasuk tanah lempung,
lanau dan debu
422 SNI 03-6870-2002 Cara uji kelulusan air di laboratorium Cara uji ini mencakup cara uji kelulusan air di
untuk tanah berbutir halus dengan laboratorium untuk tanah berbutir halus yang
tinggi tekan menurun mempunyai kelulusan air sedang sampai dengan
rendah, misalnya tanah lanauan atau lempengan, baik
contoh tanah tidak terganggu maupun contoh yang
dipadatkan kembali.
423 SNI 03-6871-2002 Cara uji kelulusan air di laboratorium Cara uji ini meliputi penentuan koefisien kelulusan air
untuk tanah berbutir kasar dengan dengan metode tinggi tekan tetap untuk aliran laminar
tinggi tekan tetap dari air tanah yang melalui lapisan tanah berbutir
kasar. Prosedur ini menetapkan koefisien kelulusan
yang mewakili tanah berbutir kasar yang mungkin
terjadi di dalam alam seperti timbunan atau apabila
digunakan sebagai pondasi perkerasan. Untuk
membatasi pengaruh konsolidasi selama pengujian,
prosedur ini dibatasi untuk tanah berbutir kasar
terganggu tidak lebih dari 10 % yang melewati
saringan ukuran 75 ?m (No. 200).
424 SNI 03-6872-2002 Cara uji kepadatan tanah dan batuan o Cara uji ini mencakup penentuan kepadatan tanah
di lapangan dengan cara penggantian dan batuan di lapangan dengan cara menghitung berat
volume air pada sumur uji isi material yang menggunakan air dalam mengisi
sumur uni untuk menentukan volume sumur uji; o
Cara uji ini dipakai untuk menentukan berat isi
material di lapangan yang dipadatkan pada konstruksi
timbunan tanah, urugan jalan dan urugan bangunan.
Untuk mengontrol konstruksi, metode ini dapat
dipakai sebagai dasar untuk menilai material yang
telah dipadatkan untuk mencapai berat isi tertentu
atau prosentase berat isi maksimum yang telah
ditentukan oleh cara uji di laboratorium; o Cara uji ini
dapat digunakan untuk menentukan berat isi material
di lapangan dari endapan tanah alami, agregat,
campuran tanah, atau material lain yang serupa; o
Cara uji ini mencakup dua prosedur yaitu prosedur -
A (berat isi total material), dan prosedur - B (berat isi
fraksi kontrol dan fraksi yang berbutir lebih besar).
425 SNI 03-6873-2002 Cara uji penentuan persentase Cara uji ini menjelaskan mengenai prosedur
kepadatan secara cepat penentuan persentase kepadatan secara cepat dan
variasinya terhadap kadar air optimum dari tanah
untuk digunakan dalam pengendalian pelaksanaan
pekerjaan kepadatan tanah di lapangan. Nilai dari
persentase kepadatan didapatkan dari pembuatan
kurva kepadatan yang mlealui tiga titik pada kadar air
yang sama dari tanah di lapangan tanpa harus
mengetahui nilai kadar airnya. Contoh tanah yang
digunakan untuk pembuatan kurva kepadatan
biasanya sama dengan contoh tanah yang digunakan
pada uji kepadatan di lapangan.
426 SNI 03-6874-2002 Cara uji sifat dispersif tanah lempung Cara uji ini berkaitan dengan cara uji SNI 03-3423-
dengan hidrometer ganda. 1994,dengan contoh tanah yang sama
untukmemperoleh indikasi karakteristik alami tanah
dispersif. Cara uji ini hanya berlaku untuk tanah
dengan indeks plastisitas lebih besar dari 4 dan lebih
dari 12 % fraksi tanah lebih kecil dari 5mu.
427 SNI 03-6876-2002 Cara uji kadar amoniak dalam air Standar ini menetapkan cara untuk menguji kadar
dengan elektrode selektif ion amoniak, NH4-N terlarut dalam air dengan elektrode
selektif ion. Standar ini digunakan untukmengukur
kadar amoniak pada rentang kadar antara 0,03 mg/L
NH3-N sampai dengan 1400 mg/L NH3-N dalam air
minum, air permukaan, air limbah domestik dan air
limbah industri, baik yang keruh maupun yang warna
428 SNI 03-6877-2002 Metode Pengujian Kadar Rongga Metode ini adalah untukmenentukan kadar rongga
Agregat Halus yang Tidak agregat halus dalam keadaan lepas (tidak dipadatkan).
Dipadatkan Bila pengujian dilakukan pada agregat yang
gradasinya diketahui, kadar rongga dapat menjadi
indikator angularitas, bentuk butir dan tekstur
permukaan relatif terhadap agregat halus lain dengan
gradasi yang sama. Bila pengujian permukaan
terhadap agregat halus sesuai gradasi yang akan
digunakan di lapangan, kadar rongga merupakan
indikator terhadap kemudahan pengerjaan suatu
campuran.
429 SNI 03-6879-2002 Metode pengujian pH tanah untuk 1. Metode ini meliputi penentuan pH tanah.
korosi logam Penggunaan utama pengujian ini adalah untuk
melengkapi pengukuran tahapan jenis kelistrikan
tanah, sehingga metode ini dapat mengidentifikasikan
kondisi korosi logam dalam tanah dengan baik. 2.
Standar ini tidak dimaksudkan untuk semua
permasalahan keamanan yang berkaitan dengan
penggunaannya. Merupakan tanggung jawab
pengguna standar ini untuk menerapkan tindakan-
tindakan yang sesuai dengan keamanan dan
kesehatan, dan menentukan penerapan dari batas-
batas yang harus ditaati sebelum menggunakan
standar ini.
430 SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural Spesifikasi ini mencakup bahan dan proporsi beton,
baja tulangan dan prategang, produksi pengecoran dan
perawatan beton serta konstruksi cetakan. Ditetapkan
pula perlakuan siar dan bagian-bagian tertanam,
perbaikan permukaan beton, dan finising permukaan
yang tercetak. Dalam beberapa pasal terpisah dibahas
untuk konstruksi pelat dan finisingnya, beton
arsitektural, beton masif, dan bahan beserta cara
pelaksanaan konstruksi beton pasca tarik. Termasuk
pula ketentuan mengenai pengujian, evaluasi dan
penerimaan beton beserta strukturnya.
431 SNI 03-6881-2002 Tata Cara Evaluasi Besaran Izin Tata cara ini mencakup cara pengambilan contoh dan
Untuk Klasifikasi Mutu kayu cara analisis untuk penyelidikan populasi tertentu dari
Struktural kayu struktural yang dipilih secara mekanis, yang
meliputi metodologi statistik analisis dan penyajian
serta cara penerapannya
432 SNI 03-6882-2002 Spesifikasi mortar untuk pekerjaan Standar ini menetapkan spesifikasi mortar yang
pasangan digunakan untuk pekerjaan pasangan baik bertulang
maupun tidak bertulang. Terdapat 4 mortar yang
tercakup dalam standar ini yaitu berdasarkan proporsi
dan sifat. Spesifikasi ini tidak berlaku untuk
menentukan kekuatan mortar melalui pengujian
lapangan.
433 SNI 03-6883-2002 Spesifikasi toleransi untuk konstruksi Spesifikasi ini merupakan acuan bagi arsitek atau ahli
dan bahan beton teknik dalam menentukan toleransi untuk bahan dan
konstruksi beton sebagaimana dicantumkan dalam
spesifikasi proyek, kecuali tidak berlaku untuk : 1)
struktur khusus seperti reaktor nuklir, kontainer
berbentuk bulat dan silo-silo; 2) struktur prateken
berbentuk bulat; 3) prosedur konstruksi khusus beton
semprot. pesifikasi ini mencantumkan daftar kendali
sebagai petunjuk bagi arsitek atau ahli teknik dalam
memilih persyaratan yang cocok antara spesifikasi
teknis yang diperlukan dan persyaratan lain yang ada
dalam spesifikasi proyek.
434 SNI 03-6884-2002 Metode Pengujian Analisis Saringan Metode ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara uji dan
Bahan Pengisi untuk Perkerasan Jalan laporan hasil uji dari analisis saringan bahan pengisi
untuk perkerasan jalan. Lingkup pengujian
mencakup : 1) persiapan benda uji, 2) persiapan
peralatan, 3) cara uji, dan 4) pelaporan.
435 SNI 03-6885-2002 Metode pengujian noda untuk aspal Metode pengujian ini membahas ketentuan dan
minyak prosedur pengujian noda bahan-bahan aspal yang
hanya berlaku untuk aspal yang dihasilkan dari
petroleum dan seharusnya tidak digunakan terhadap
aspal alam yang mengandung bahan tetap yang tidak
larut dalam xylen.
436 SNI 03-6886-2002 Metode pengujian hubungan antara 1. Metode ini meliputi pengujian untuk mendapatkan
kadar air dan kepadatan pada hubungan antara kadar air dan kepadatan pada
campuran tanah - semen campuran tanah-semen yang dipadatkan sebelum
hidrasi semen; 2. Metode pengujian terdiri dari
metode A dan metode B, menggunakan cetakan
dengan volume 944 cm3 dan penumbuk sebesar 2,49
kg dengan tinggi jatuh 304,8; 3. Metode A, digunakan
untuk material tanah 100 % lewat saringan no. 4 (4,75
mm), metode B, digunakan untuk material tanah lewat
saringan 19,00 mm tetapi ada sebagian yang tertahan
pada saringan no. 4 (4,75 mm).
437 SNI 03-6887-2002 Metode pengujian kuat tekan bebas Metode pengujian ini meliputi pekerjaan pengujian
campuran tanah-semen untuk mendapatkan nilai kuat tekan benda uji
campuran tanah-semen yang dicetak dalam cetakan
silinder setelah benda uji tersebut diperam.
438 SNI 03-6888-2002 Tata cara pemeriksaan pengolah Tata cara ini memuat wewenang dan tugas-tugas
campuran aspal pengawas di lokasi pengolah campuran beraspal.
Tugas-tugas tersebut ditetapkan untuk menjamin
pemenuhan pekerjaan kontraktor terhadap kontrak,
pekerjaan dan sama sekali tidak untuk membebaskan
kontraktor dari tanggung jawabnya dalam
menghasilkan campuran yang sesuai dengan kontrak.
439 SNI 03-6889-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini meliputi pengambilan contoh (sampling)
Agregat agregat kasar dan halus ini digunakan untuk tujuan : -
Penyelidikan pendahuluan sumber potensial -
Pengendalian produksi pada sumber persediaan -
Pengendalian pelaksanaan lapangan - Penerimaan
atau penolakan bahan (material).
440 SNI 03-6890-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini membahas tentang ketentuan cara
Campuran Beraspal pengambilan contoh campuran beraspal yang
digunakan sebagai bahan perkerasan
441 SNI 03-6891-2002 Spesifikasi bahan graut untuk Spesifikasi ini menjelaskan dua jenis bahan graut
pekerjaan pasangan halus dan kasar, untuk digunakan dalam pelaksanaan
struktur pasangan berdasarkan spesifikasi berikut: a)
persyaratan komposisi campuran, atau b) persyaratan
kekuatan.
442 SNI 03-6893-2002 Metode pengujian berat jenis Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan
maksimum campuran beraspal cara pengujian berat jenis maksimum campuran
beraspal yang tidak dipadatkan. Lingkup pengujin
mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan,
cara uji, dan pelaporan.
443 SNI 03-6894-2002 Metode pengujian kadar aspal dan Metode pengujian ini membahas ketentuan cara uji
campuran beraspal dengan cara pemisahan aspal dan penentuan kadar aspal dari
sentrifus campuran beraspal dengan cara sentrifus agregat yang
diperoleh dengan cara ini dapat digunakan untuk
pengujian analisa saringan menggunakan SNI 03-
1968-1990.
444 SNI 03-6895-2002 Tata Cara Pemulihan Aspal dari Tata cara ini meliputi ketentuan dan prosedur cara
Larutan dengan Cara Abson pemulihan aspal dari larutan yang berasal dari hasil
ekstraksi dengan cara Abson.
445 SNI 03-6896-2002 Tata Cara Pengecatan Genteng Beton Standar ini menetapkan cara pengecatan genteng
beton yang memuat persyaratan bahan dan alat,
pelaksanaan pengecatan genteng pada lokasi baru dan
lama, cat tipe A yang memakai pelarut pengencer
organik dan cat tipe B yang memekai pelarut
pengencer air serta cara penanngulangi bila ada
kegagalan
446 SNI 03-6898-2002 Tata cara pelaksanaan dan Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujian
pengambilan dan pengujian kuat kuat tekan beton inti ini mencakup : 1) prosedur
tekan beton inti. pengambilan beton inti; 2) prosedur pengujian kuat
tekan beton inti; 3) perhitungan kuat tekan beton inti.
447 SNI 03-6966-2003 Spesifikasi Saluran air hujan pracetak Standar ini menetapkan Spesifikasi saluran air hujan
berlubang untuk lingkungan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman
permukiman yang meliputi persyaratan umum, persyaratan teknis
mengenai bentuk dan ukuran bahan serta konstruksi
saluran air hujan pracetak berlubang untuk
lingkungan permukiman.
448 SNI 03-6967-2003 Sistem jaringan dan geometri jalan Standar ini menguraikan istilah dan definisi yang
perumahan - Persyaratan Umum berhubungan dengan bidang perumahan dan prasarana
jalan, dan menguraikan persyaratan umum maupun
teknis yang harus dipenuhi dalam setiap perencanaan
sistem jaringan jalan perumahan.
449 SNI 03-6968-2003 Spesifikasi Fasilitas tempat bermain Standar ini menetapkan spesifikasi fasilitas tempat
di ruang terbuka lingkungan rumah bermain di ruang terbuka Lingkungan rumah susun
susun sederhana sederhana yang rnencakup uraian tentang bentuk,
dimensi, fungsi, struktur dan kinerja dari komponen
dan elernen fasilitas tempat bermain di ruang terbuka
rumah susun Sederhana untuk usia I - 5 tahun dan
usia 6 – 12 tahun, pada Lingkungan : Rumah susun
yang mempunyai KDB 50% dan KLB 1,25 atau
dengan kepadatan maksirnum = 1.736 jiwa/Ha.
450 SNI 03-6969-2003 Metode pengujian untuk pengukuran Metode ini meliputi penentuan panjang beton inti
panjang beton inti hasil pengeboran hasil pengeboran dari struktur beton

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


501 SNI 06-2483-1991 Metode Pengujian Kadar Ortofosfat Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
dan Fosfat Total dalam Air dengan kadar Ortofosfat terlarut dan Fosfat total dalam air
Alat Spektrofotometer Secara Asam Vsecara asam Askorbat dengan alat spektrofotometer
Askorbat. pada panjang gelombang 880 nm.
502 SNI 06-2485-1991 Metode Pengujian Laboratorium Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter
Cepat Rambat Ultrasonik dan cepat rambat gelombang ultrasonik serta menentukan
Konstanta Elastis Benda Uji Batu. konstanta elastis batu.
503 SNI 06-2486-1991 Metode Pengujian Laboratorium
Kuat Tarik Benda Uji Batu dengan
Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter
Cara Tidak Langsung. Judul direvisi
kuat tarik dari hasil pengukuran di laboratorium
menjadi :Cara uji laboratorium kuat
secara cepat dan mudah
tarik benda uji batu dengan cara tidak
langsung
504 SNI 06-2488-1991 Metode Pengujian Fraksi Aspal Cair
Metode ini digunakan untuk memisahkan fraksi aspal
dengan Cara Penyulingan judul
cair berdasarkan perbedaan titik didih dengan cara
direvisi menjadi: Cara uji
penyulingan.
penyulingan aspal cair
505 SNI 06-2503-1991 Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Metode ini digunakan menentukan besarnya kadar
Oksigen Bioki-miawi dalam Air. Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (KOB) dalam air
berdasarkan selisih Oksigen terlarut sebelum dan
sesudah pemeraman.
506 SNI 06-2505-1991 Metode Pengujian Kadar Karbon Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Organik Total dalam Air dengan Alat kadar Karbon Organik Total (KOT) dalam air dengan
KOT-Meter Inframerah. pembakaran dan analisis inframerah.
507 SNI 06-2508-1991 Metode Pengujian Kadar Pestisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Klor Organik dalam Air dengan Alat kadar pestisida Klororganik (BHC, PCBs, Dikloran,
Kromatograf Gas. aldrin, Heptaklor, Epoksid Dieldrin, DDT, Endrin,
Endosulfan, Methoksklor) dalam air secara
kromatografi gas.
508 SNI 06-2509-1991 Metode Pengujian Kadar Pestisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Karbamat dalam Air dengan Alat kadar pestisida Karbamat (Sevin) dalam air secara
Kromatograf Gas. kromatografi gas dengan alat kroma-tograf gas yang
dilengkapi dengan Detektor Alkali Ionisasi Nyala
(DAIN).
509 SNI 06-2510-1991 Metode Pengujian Kadar Pestisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Fosfat Organik dalam Air dengan kadar pestisida fosfat-organik ( Diazinon, Dimethoate,
Alat Kromatograf Gas. Fosfamidon dan Fenintrotion ) dalam air secara
kromatografi gas dengan alat kromatograf gas yang
dilengkapi dengan detektor fotometrik nyala (DFN)
pada filter optik 526 nm
510 SNI 06-2513-1991 Metode Pengujian Kadar Krom Metode ini digunakan untuk menge-tahui besarnya
dalam Air dengan Alat kadar Krom dalam air secara atomisasi tungku karbon
Spektrofotometer Serapan Atom dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada
Secara Tungku Karbon. panjang gelombang 357,9 nm
511 SNI 06-2515-1991 Metode Pengujian Kadar Tembaga Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
dalam Air dengan Alat kadar Tembaga dalam air secara ekstraksi dengan alat
Spektrofotometer Serapan Atom Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang
Secara Ekstraksi. gelombang 324,7 nm.
512 SNI 06-2516-1991 Metode Pengujian Kadar Tembaga Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
dalam Air dengan Alat kadar Tembaga dalam air secara atomisasi tungku
Spektrofotometer Serapan Atom karbon dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom
Secara Tungku Karbon. pada panjang gelombang 324,7 nm.
513 SNI 06-2519-1991 Metode Pengujian Kadar Timbal
Metode pengujian ini untuk menentukan besarnya
dalam Air dengan Alat
kadar Timbal (Pb) dalam air menggunakan alat
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektro-fotometer Serapan Atom Tungku Karbon
Secara Tungku Karbon.
514 SNI 06-2525-1991 Metode Pengujian Kadar Besi dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Air dengan Alat Spektrofotometer kadar Besi dalam air secara atomisasi tungku karbon
Serapan Atom Secara Tungku dengan alat spektrofotometer serapan atom pada
Karbon. panjang gelombang 248,3 nm
515 SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar
Metode ini digunakan untuk menentukan diameter
Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan
pipa PVC menggunakan jangka sorong
Jangka Sorong.
516 SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan Pipa
Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan
PVC Untuk Air Minum Terhadap
pipa PVC terhadap tekanan hidrostatik
Tekanan Hidrostatik.
517 SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan Dinding Metode ini digunakan untuk menentukan ketebalan
Pipa PVC Untuk Air Minum dinding pipa PVC
518 SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Metode ini digunakan untuk menguji bentuk dan sifat
Tampak Pipa PVC Untuk Air Minum tampak pipa PVC untuk air minum
519 SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Metode ini digunakan untuk memperoleh contoh uji
Pipa PVC Untuk Air Minum yang dapat mewakili
520 SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Panjang Pipa PVC Untuk Air Minum
perubahan panjang pipa PVC dengan uji tungku
Dengan Uji Tungku
521 SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian Ketahanan Pipa
Metode ini digunakan untuk menentukan ketahanan
PVC Untuk Air Minum Terhadap
pipa PVC terhadap metilen klorida
Metilen Khlorida
522 SNI 06-2555-1991 Metode Pengujian Kadar PVC Pada
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar PVC
Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan
pada pipa PVC dengan THF
THF
523 SNI 06-2556-1991 Metode Pengujian Diameter Luar
Metode ini digunakan untuk menentukan diameter
Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan
luar rata-rata pipa PVC
Pita Meter
524 SNI 06-2912-1992 Metode Pengujian Kadar Merkuri Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
dalam Air dengan Alat Merkurimeter kadar Merkuri dalam air dengan alat Merkurimeter.
525 SNI 06-2913-1992 Metode Pengujian Kadar arsen dalam
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Air dengan alat Spektrofotometer
kadar Arsen dalam air dengan alat Spektrofotometer
serapan atom secara natrium
Serapan Atom Secara Natrium Borohidrida.
Borohidrida
526 SNI 06-3415-1994 Metode Pengujian Kadar Sulfit Standar ini meliputi persyaratan pengujian, ketentuan-
Dalam Air Dengan Titrimetrik. ketentuan dan cara uji tentang cara pengujian S03
yang terdapat dalam benda uji antara (1-100) mg/L
dengan menggunakan metode pengujian titrimetrik
untuk pengujian air yang tidak berwarna.
527 SNI 06-3685.1- Spesifikasi Cat Merah Timbal Siap Spesifikasi ini mencakup empat tipe cat merah timbal
2000 pakai siap pakai yang berfungsi sebagai lapis dasar, atau
lapis penutup atau lapis pemelihara permukaan rangka
jembatan dan struktur baja lainnya
528 SNI 06-3822.1- Spesifikasi Poli-Aluminium Khlorida Spesifikasi ini menjelaskan polialumunium klorida
2000 Cair untuk Pengolahan Air cair untuk pengelolaan air beserta cara pengujian yang
berkaitan
529 SNI 06-3956-1995 Metode Pengujian Jumlah Bakteri Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Koli Tinja Dalam Air Dengan jumlah bakteri koli tinja dalam air dengan Saringan
Saringan Membran. membran.
530 SNI 06-3957-1995 Metode Pengujian Jumlah Bakteri
Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah
Koli Tinja Dalam Air Dengan
bakteri koli tinja dalam air dengan Tabung Fermentasi
Tabung Fermentasi.
531 SNI 06-3963-1995 Metode Pengujian Jenis Dan Jumlah Metode ini digunakan untuk memperoleh komposisi
Plankton Dalam Air jenis dan jumlah individu plankton dalam air.
532 SNI 06-4139-1996 Metode Pengujian Kadar Karbon
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Dioksida Agresif Dalam Air Secara
kadar Karbon Dioksida Agresif dalam air.
Titrimetrik.
533 SNI 06-4140-1996 Metode Pengujian Produktivitas
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Primer Dalam Air Dengan
nilai produktivitas primer pada sumber air permukaan.
Pengukuran Oksigen Terlarut
534 SNI 06-4157-1996 Metode pengujian kadar khlorofil a Metode ini untuk memperoleh kadar khlorofil a
fitoplakton dalam air dengan fitoplankton dalam air yang berguna bagi semua pihak
spektrofotometer. yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan
pengukuran kualitas air.
535 SNI 06-4158-1999 Metode Pengujian Jumlah Total Metode ini adalah untuk menguji jumlah total bakteri
Bakteri Golongan Koli Dalam Air golongan koli dalam air yang berguna bagi semua
dengan Tabung Fermentasi pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan
pengukuran kualitas air
536 SNI 06-4159-1996 Metode pengujian kadar karbon Metode ini adalah untuk memperoleh kadar karbon
kloroform ekstrak dalam air secara klorofom ekstrak dalam air yang berguna bagi semua
gravimetri.` pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan
pengukuran kualitas air.
537 SNI 06-4167-1996 Metode Pengujian Kekentalan Cat Standar ini menetapkan metode kekentalan cat marka
Dengan Alat Viscometer Stometer jalan dengan alat viscometer stometer yang mencakup
ketentuan-ketentuan dan cara uji cat jenis cair.
538 SNI 06-4170-1996 Spesifikasi Kalsium Khlorida untuk Spesifikasi ini adalah untuk memberikan persyaratan
mempercepat penegrasan beton teknis kalsium kholorida sebagai bahan pencampur
untuk mempercepat pengerasan beton.
539 SNI 06-4821-1998 Metode Pengujian Dimensi Pipa Metode ini membahas cara uji untuk menentukan
Polietilen (PE) Untuk Air Minum diameter luar dan tebal dinding pipa PE
540 SNI 06-4822-1998 Metode Pengujian Kadar Mangan Metode ini digunakan untuk menentukan kadar
Dalam Air Dengan Spektrofotometer Mangan (0,042-15) mg/L Mn dalam air baku dan air
Secara Persulfat limbah spektrofotometer pada panjang gelombang
525 nm.
541 SNI 06-4823-1998 Metode pengujian kadar timah dalam Metode ini digunakan untuk menentukan kadar timah
air dengan alat spektrofotometer atom pada daerah konsentrasi (20-300) g/L Sn
secara tungku karbon spektrofotometer serapan atom dengan tungku karbon
224,6 nm.
542 SNI 06-4824-1998 Metode pengujian klorin bebas dalam
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar Klorin
air dengan Spektrofotometer sinar
(0,011-4,0) mg/L Mn dalam air minum menggunakan
tampak secara dietil fenilindiamin
sinar tampak pada panjang gelombang 515 nm.
(DFD)
543 SNI 06-4825-1998 Spesifikasi Campuran Cat Marka Standar ini menetapkan persyaratan teknis cat marka
Jalan Siap Pakai Warna Putih dan jalan yang siap pakai warna putih dan kuning dari
Kuning jenis alkyd resin sebagai bahan untuk membuat marka
jalan pada perkerasan aspal dan beton semen.
544 SNI 06-4826-1998 Spesifikasi Cat Termoplastik
Standar ini membahas persyaratan teknis cat
Pemantul Warna Putih dan Warna
termoplastik pemantul, berwarna putih dan warna ling
Kuning Untuk Marka Jalan (Bentuk
yang digunakan sebagai bahan untuk marka jalan
Padat )
545 SNI 06-4827-1998 Spesifikasi Campuran Cat Siap Pakai Standar ini membahas persyaratan teknis campuran
Berbahan Dasar Minyak cat siap pakai berbahan dasar minyak warna putih dan
warna lain dari jenis alkyd resin untuk digunakan
sebagai lapis penutup pada permukaan kayu dan
logam di dalam dan di luar ruangan.
546 SNI 06-4828-1998 Spesifikasi Cincin Karet Sambungan
Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang
Pipa Air Minum, Air Limbah dan Air
bentuk dasar, ukuran, bahan dan kekuatan
Hujan
547 SNI 06-4829-1998 Spesifikasi Pipa Polietilen (PE) dan Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang
Sambungannya Untuk Air Minum bahan, ukuran, kekuatan hidrostatik, perubahan
panjang dan densitas
548 SNI 06-6373-2000 Tata Cara Pemilihan dan Pemasangan Tata cara ini mengatur mengenai pemilihan dan
Ven pada sistem Plumbing pemasangan perpipaan, pipa dan perlengkapan untuk
sistem ven. Juga mengatur diameter minimum pipa
ven, ven individu, ven pelepas, ukuran pipa ven,
panjang ven, macam-macam pipa tegak ven dan ven
pipa tegak. Sebagai tambahan dalam tatacara ini
diatur pula penyambungan dan tingkat ven, ketinggian
diatas alat plambing, ven pelepas untuk pipa tegak,
peralatan perangkap, ven pembuangan dari sumur-
sumur pengumpul dan saluran-saluran pembuangan.
549 SNI 06-6396-2000 Spesifikasi Soda Abu untuk Standar ini meliputi pengawasan penggunaan soda
Pengolahan Air Bersih abu untuk pengolahan air dalam penyediaan air bersih
dan air industri; termasuk bahan, pengambilan contoh,
pengemasan, pengiriman dan penandaan serta
pengujian.
550 SNI 06-6397-2000 Spesifikasi Cat Jembatan Warna Standar ini menetapkan Spesifikasi cat jembatan
Hijau Daun warna hijau daun, yang mencakup dua tipe cat, yaitu
tipe I dan II dari cat warna hijau daun yang digunakan
sebagai lapis penutup akhir pada jembatan baja. Tipe
II digunakan pada daerah yang bercurah hujan rendah
karena dapat menghambat pengapuran pada pigmen
dasar putih timbale karbonat yang tidak diharapkan.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


551 SNI 06-6400-2000 Tata Cara Penentuan Koreksi Volume Tata cara ini menyediakan tabel faktor koreksi
Aspal Terhadap Volume pada volume aspal yang dapat mengkonversikan volume
Temperatur Standar aspal pada berbagai temperatur ke volume temperatur
standar, berlaku untuk berbagai jenis aspal kecuali
aspal emulsi.
552 SNI 06-6428-2000 Metode Pengujian Ketahanan Abrasi Metode ini digunakan untuk penentuan ketahanan
Permukaan Beton atau Mortar dengan baik untuk beton atau mortar terhadap abrasi.
Metode Pemotong Berputar
553 SNI 06-6441-2000 Metode Pengujian Viskositas Aspal Metode ini mencakup prosedur pengukuran viskositas
Minyak dengan Alat Brookfield apparen aspal minyak pada temperatur 38 0 C sampai
Termosel 260 0 C, menggunakan alat Brookfield Termosel
554 SNI 06-6443-2000 Metode Pengujian untuk Menentukan Metode ini digunakan untuk penentuan daerah paling
Daerah Lapisan Seng Paling Tipis tipis dari lapisan seng yang ada pada besi atau baja
dengan Cara Dreece Pada Besi atau dengan pencelupan pada tembaga sulfat untuk baja
Baja Digalvanis berbentuk tabung, baja berbentuk pipa pelindung
kabel listrik kaku, baja cor, baja tempa dan struktur
baja lainnya dan perangkat keras pada pekerjaan
pertanian
555 SNI 06-6445-2000 Metode Pengujian Volume Bahan
Metode ini digunakan untuk menentukan volume
Padat pada Lapisan Cat Bening atau
bahan padat dalam berbagai jenis lapisan
Berpigmen
556 SNI 06-6446.1- Metode Pengujian Berat Jenis Metode ini untuk menentukan berat jenis epoksi resin
2000 Epoksi-Resin dan Bahan Pengeras dan bahan pengeras.
557 SNI 06-6446.2- Metode Pengujian Viskositas Epoksi- Metode ini digunakan untuk menentukan viskositas
2000 Resin dan Bahan Pengeras epoksi resin dan bahan pengeras dalam keadaan cair
pada suhu kamar atau dilarutkan dalam pelarut.
558 SNI 06-6452-2000 Metode Pengujian Cat Bitumen Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh uji
sebagai Lapis Pelindung dan pengujian cat emulsi bitumen yang digunakan
sebagai cat pelindung dengan ketebalan yang cukup
pada logam dan penutup atap
559 SNI 06-6472-2000 Tata Cara Penyiapan Contoh Uji
Tata cara ini mencakup penyiapan contoh uji
Pencampuran Pembagian Cara
campuran, pembagian cara perempatan dan
Perempatan dan Pengkondisian
pengkondisian campuran beraspal di laboratorium
Campuran Beraspal di Laboratorium
sebelum pengujian berdasarkan kinerja.
untuk Pengujian Berdasarkan Kinerja
560 SNI 06-6875-2002 Cara uji kadar sulfida dalam air Standar ini meliputi persyaratan, ketentuanketentuan
dengan iodometri dan cara untuk menguji kadar sulfida dalam sumber
air dan air limbah, yang kadarnya lebih besar dari 0,1
mg/L
561 SNI 07-0242.1- Spesifikasi Pipa Baja yang Dilas dan Spesifikasi ini meliputi pipa baja untuk pengguna
2000 Tanpa Sambungan dengan Lapis umum yang dilas tanpa sambungan dengan lapisan
Hitam dan Galvanis Panas hitam dan galvanis panas dalam ukuran tipikal 1/8
inci (3,175 mm) sampai 16 inci (406,40 mm), untuk
tiga ukuran tipikal pipa baja dengan berat standar
ujung polos, galvanis secara panas, dilas untuk
penggunaan dengan hubungan tipe solder dalam
penerapan umum
562 SNI 07-2529-1991 Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
Beton nilai kuat tarik baja beton dan parameter lainnya yang
dapat digunakan dalam pengendalian mutu baja.
563 SNI 07-6398-2000 Tata Cara Pelapisan Epoksi Cair Standar ini mencakup bahan dan persyaratan
untuk Bagian dalam dan Luar pada pelaksanaan pada sisitem pelapisan epoksi cair, hal ini
Perpipaan air dari Baja sesuai untuk digunakan pada air bersih dan akan
melindungi perpipaan terhadap korosi pada bagian
dalam dan luar pada pipa baja, bagian khusus,
sambungan las, dan sambungan yang dipasang di
bawah tanah atau atau terendam air, pada kondisi
konstruksi normal. Sistem Pelapisan ini tidak
digunakan bagi pipa yang belum ditekuk dan
terpasang. Sistem pelapisan terdiri dari satu lapisan
dasar berupa dua lapisan epoksi, dan satu atau lebih
lapisan penutup berupa dua lapis epoksi. Lapisan
penutup ini dapat menggunakan ter batu bara sebagai
pelapis epoksi, atau menggunakan pelapis epoksi
yang tidak mengandung ter batu bara, tetapi
memenuhi persyaratan standar ini. Sistem pelapisan
dapat terdiri dari dua atau lebih lapisan epoksi yang
sama tanpa menggunakan lapisan daasar. Sisitem
pelapisam harus disesuai kan dengan persyaratan
kinerja dalam standar ini. Sistem pelapisan dapat
dilakukan di pabrik atau di lapangan, sedangkan
untuk pengelasan sambungan dan kerusakan
permukaan dilakukan di lapangan. Sistem pelapisan
ini pada umumnya dilakukan untuk perpipaan air
bersih
564 SNI 07-6401-2000 Spesifikasi Kawat Baja dengan Spesifikasi ini meliputi kawat baja yang diproses
Proses Canay Dingin untuk Tulangan dengan canay dingin, ditarik dan digalvanisasi untuk
Beton digunakan secara langsung, atau dalam bentuk jaring
kawat baja yang dilas, sebagai tulangan beton, dengan
ukuran diameter nominal tidak lebih kecil dari 2,03
mm.
565 SNI 07-6402-2000 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Standar ini menetapkan baja karbon yang dibuat
Struktural Berbentuk Bulat dan dalam keadaan dingin dengan di las dan tanpa
Lainnya yang Dibentuk Dalam kampuh berbentuk bulat, bujur sangkar, empat persegi
Keadaan Dingin dengan Dilas Tanpa panjang atau tabung struktural berbentuk khusus
Kampuh untuk konstruksi jembatan, bangunan gedung dan
bangunan umum lainnya yang dilas, dipaku keling
atau dibaut. Tabung diproduksi dengan dilas dan
tanpa kampuh, ukuran maksimum tepi luar 1.626 mm
dan ketebalan dinding 15,88 mm.
566 SNI 07-6403-2000 Spesifikasi Pelat Baja Karbon dengan Spesifikasi ini ditujukan untuk pelat baja karbon
Kuat Tarik Rendah dan Medium struktural - bermutu A,B,C dan D
567 SNI 07-6404-2000 Spesifikasi Flensa Pipa Baja untuk Spesifikasi ini mencakup dua tipe flensa yang dapat
Penyediaan Air Bersih Ukuran (110- digunakan saling tukar bila dimensi yang digunakan
366) mm sesuai standar yang ditentukan
568 SNI 07-6892-2002 Spesifikasi pagar anyaman kawat Spesifikasi ini mencakup pagar anyaman kawat baja
baja berlapis seng berlapis seng yang digunakan pada tanah pertanian,
jalan kereta api, dan pagar sejenisnya yang
mempunyai pola anyaman kawat horisontal dan
vertikal atau lilitan yang membentuk pola segi empat
terbuka. Spesifikasi ini meliputi berbagai desain
anyaman, tiga jenis tingkat kekuatan tarik, dan
klasifikasi berat pelapisan seng yang sesuai untuk
pagar anyaman kawat.
569 SNI 13-6425-2000 Metode Pengujian Indeks Metode ini digunakan untuk menetapkan suatu indeks
Pengembangan Tanah potensi pengembangan tanah yang dipadatkan apabila
digenangi dengan air suling dan untuk mengontrol
variabel-variabel yang mempengaruhi sifat-sifat
pengembangan tanah
570 SNI 13-6427-2000 Metode Pengujian Uji Basah dan Metode ini meliputi prosedur penentuan kehilangan
Kering Campuran Tanah Semen campuran tanah semen, perubahan kadar air dan
Dipadatkan perubahan volume (kembang dan susut) yang
disebabkan oleh proses pembasahan dan pengeringan
berulang pada benda uji campuran tanah semen yang
telah mengeras.
571 SNI 13-6474-2000 Metode Uji Penentuan Indeks Kuat Metode ini mencakup metode uji untuk menentukan
Tekan Bebas dari Tanah yang di indeks kuat tekan-bebas jangka pendek atau tanah
Graut dengan Bahan Kimia yang digraut dengan bahan kimia, menggunakan
aplikasi kendali regangan terhadap beban uji
572 SNI 13-6717-2002 Tata Cara Penyiapan Benda Uji dari Tata cara ini membahas ketentuan dan cara penyiapan
Contoh Agregat benda uji agregat dari suatu contoh agregat benda uji
yang dihasilkan mempunyai sifat sama dengan
contohnya.
573 SNI 13-6788-2002 Metode Pengujian pH Bahan Gambut Metode ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan,
Dengan Alat pH Meter dan prosedur pengukuran pH secara elektrokimia dari
bahan gambut. Pengujian ini digunakan untuk
menentukan derajat keasaman atau kebasaan bahan
gambut, yang tersuspensi dalam air dan dalam larutan
kalsium khlorida (CaCl2) 0,01 M
574 SNI 15-2530-1991 Metode Pengujian Kehalusan Semen Metode ini digunakan untuk menentukan kehalusan
Portland semen portland dengan cara penyaringan.
575 SNI 15-2531-1991 Metode Pengujian Berat Jenis Semen Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi
Portland semen portland.
576 SNI 15-4839-1998 Spesifikasi Manik-manik Kaca (Glass Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis manik-
Bead) Untuk Marka Jalan manik kaca untuk dicampurkan di dalam cat, ditabur
atau disemprotkan pada cat marka jalan sehingga
mampu memantulkan cahaya.
577 SNI 15-6407-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Uji, Standar ini menetapkan tata cara pengambilan contoh
Pemeriksaan, Pengemasan dan uji, pemeriksaan, pengemasan dan penandaan batu
Penandaan Batu Gamping, Kapur gamping, kapur serta Produk Kapur, penolakan,
serta Produk Kapur pengujian ulang, pengemasan dan penandaan batu
gamping, kapur serta produk kapur yang digunakan
dalam industri kimia, pertanian dan dalam industri
pemrosesan.
578 SNI 16-6421-2000 Spesifikasi Standar Termometer Standar ini menetapkan spesifikasi standar
termometer yang meliputi termometer gelas berisi
cairan dengan satuan derajat celcius atau Fahrenheit
yang sering digunakan pada pengujian SNI untuk
produk minyak bumi, juga mencakup termometer
skala pembanding yang rentangnya dapat diatur
dalam satuan derajat Celsius yang disyaratkan dalam
pengujian.
579 SNI 16-6485-2000 Spesifikasi Terak Besi Tanur Tinggi Spesifikasi ini meliputi tiga kelas kekuatan terak besi
Granular untuk digunakan Dalam tanur tinggi granular halus sebagai bahan yang
Beton dan Mortar bersifat semen untuk digunakan pada beton dan
mortar.
580 SNI 1739-2008 Cara uji jalar api pada permukaan Standar ini memuat petunjuk pengujian jalar api pada
bahan bangunan untuk bahaya permukaan bahan yang meliputi peralatan uji, ukuran
kebakaran pada bangunan rumah dan dan jumlah benda uji, prosedur pengujian dan kriteria
gedung hasil uji. Pada standar ini tidak mencakup pengaturan
tentang keselamatan kerja, bagi pengguna harus
menetapkan tersendiri ketentuan tentang keselamatan
kerja tersebut.
581 SNI 1740-2008 Cara uji bakar bahan bangunan untuk Standar ini memuat petunjuk pengujian bakar yang
pencegahan bahaya kebakaran pada meliputi peralatan uji, ukuran dan jumlah benda uji,
bangunan rumah dan gedung prosedur pengujian dan kriteria hasil uji Pada standar
ini tidak mencakup pengaturan tentang keselamatan
kerja, bagi pengguna harus menetapkan tersendiri
ketentuan tentang keselamatan kerja tersebut.
582 SNI 1741-2008 Cara Uji ketahanan Api Komponen Standar ini menjelaskan cara uji untuk menentukan
struktur bangunan untuk bahaya tingkat ketahanan api berbagai komponen struktur
kebakaran pada bangunan rumah dan bangunan. Dari data pengujian akan diperoleh
gedung penggolongan atas dasar jangka waktu dimana kinerja
unsur- unsur yang diuji di bawah kondisi-kondisi ini
sesuai dengan kriteria. Standar ini tidak menjelaskan
mengenai K3.
583 SNI 1742-2008 Cara Uji Kepadatan Ringan untuk Metode ini digunakan untuk menentukan hubungan
Tanah kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di
dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan
penumbuk 2,5 kg (5,5 lb) dan tinggi jatuh 30 cm (12
inci).
584 SNI 1743-2008 Cara Uji Kepadatan Berat untuk Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukan
Tanah hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah yang
dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran
tertentu dengan penumbuk 4,54 kg yang dijatuhkan
secara bebas dari ketinggian 457 mm.
585 SNI 19-2454-2002 Tata Cara Pengelolaan Teknik Tata cara ini digunakan untuk memperoleh sistem
Sampah Perkotaan pengelolaan sampah di daerah perkotaan
586 SNI 19-3964-1994 Metode Pengambilan dan Metode ini digunaknan untuk mendapatkan besaran
Pengukuran Contoh Timbulan dan timbulan sampah yang digunakan untuk perencanaan
Komposisi Sampah Perkotaan. dan pengelolaan sampah
587 SNI 19-3983-1995 Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan kriteria
Kota Kecil dan Sedang di Indonesia perencanaan persampahan untuk kota sedang dan kota
kecil di Indonesia.
588 SNI 19-4841-1998 Metode Pengujian Kadar NOx
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya
diUdara dengan Menggunakan Alat
kandungan Gas NOx di Udara
Spektrofotometer
589 SNI 19-4842-1998 Metode Pengujian kandungan Gas O3
Standar ini digunakan untuk memperoleh besarnya
di Udara dengan Menggunakan Alat
kandungan Gas 03 di udara
Spektrofotometer.
590 SNI 19-4843-1998 Metode Pengujian Kandungan Gas
Standar ini digunakan untuk memperoleh besarnya
Hidrokarbon (HC) di Udara dengan
kandungan Gas Hidrokarbon (HC) di udara.
Alat Gas Kromatograp.
591 SNI 19-4844-1998 Metode Pengujian Konsentrasi
Metode ini digunakan untuk mengukur Kandungan
Hidrogen Sulfida (H2S) Dalam Udara
partikulat mengenai pencemaran udara oleh H2S.
dengan Alat Spektrofoto-meter.
592 SNI 19-4845-1998 Metode Pengujian Kandungan Gas
Standar ini digunakan untuk memperoleh besarnya
CO di Udara dengan Menggunakan
kandungan Gas CO di udara
NDIR
593 SNI 19-6406-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Uji Standar ini menetapkan tata cara pengambilan contoh
Kapur Hidrat uji kapur hidrat yang meliputi, prosedur untuk
pengambilan contoh uji kapur hidrat dari ban berjalan
(konveyor), tempat pengiriman dan gudang
penyimpan.
594 SNI 19-6408-2000 Tata Cara Penentuan Suku Bilangan Standar ini menetapkan Tata cara Penentuan Suku
yang Signifikan terhadap Nilai Batas Bilangan yang Signifikan terhadap Nilai batas yang
yang Dipersyaratkan dipersyaratkan yang meliputi, penjelaskan metode-
metode untuk mengklasifikasikan maksud dari nilai
batas yang disyaratkan, dengan membandingkan nilai
observasi atau nilai perhitungan dari sejumlah
pengujian terhadap nilai batas yang disyaratkan untuk
menentukan kesesuaiannya dengan spesifikasi.
595 SNI 19-6409-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini mencakup beberapa metode
Limbah Tanpa Pemadatan dari Truk pengambilan contoh limbah dari truk tanpa
pemadatan dari tumpukan limbah, menggunakan
beberapa macam peralatan pengambilan contoh.
596 SNI 19-6410-2000 Tata Cara Penimbunan Tanah untuk Standar ini menetapkan tata cara penimbunan tanah
Bidang Resapan pada Pengolahan Air untuk bidang resapan pada pengolahan air limbah
Limbah RT. rumah tangga yang mencakup bidang perencanaan
dan pelaksanaan sistem penimbunan tanah untuk
bidang resapan pada pengolahan air limbah rumah
tangga.
597 SNI 19-6411-2000 Tata Cara Pemeliharaan Keselamatan Standar ini menetapkan cara pemeliharaan pencatatan
dan Kesehatan Kerja pada Fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja pada fasilitas
Pengolahan Sampah pengolahan sampah yang menerangkan prinsip-
prinsip umum prosedur pengumpulan dan pencatatan
keterangan mengenai kondisi kesehatan dan
keselamatan dalam fasilitas pengolahan sampat padat
serta memberikan keterangan khusu dalam bentuk
formulir dan prosedur untuk digunakan dalam
mencatat penyakit yang diderita para pekerja.
598 SNI 19-6413-2000 Metode Pengujian Kepadatan Berat Metode ini digunakan untuk penentuan kepadatan dan
Isi Tanah di Lapangan dengan Balon berat isi tanah hasil pemadatan di Lapangan atau
Karet lapisan tanah yang teguh menggunakan alat balon
karet
599 SNI 19-6426-2000 Metode Pengujian Pengukuran pH Metode ini digunakan untuk pengukuran pH pasta
Pasta Tanah-Semen untuk Stabilisasi tanah-semen untuk mendeteksi keberadaan bahan
organik dalam tanah yang dapat mempengaruhi
proses hidrasi semen portland.
600 SNI 19-6447-2000 Metode Pengujian Kinerja Pengolah Metode ini digunakan untuk memisahkan benda
Lumpur Aktif tersuspensi dan benda terlarut yang sukar mengendap
menjadi hasil olahan lumpur yang yang mudah
mengendap, dengan pencampuran air buangan dan
lumpur aktif yang merupakan agregat mikro organik
aerobik melalui absorpsi biokimia, oksidasi atau
asimilasi

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


651 SNI 2436-2008 Tata cara pencatatan dan identifikasi Standar ini menetapkan tata cara pencatatan dan
hasil pemboran inti identifikasi hasil pengeboran inti untuk melakukan
pencatatan pelaksanaan dan hasil pengeboran inti
yang dilaksanakan dengan menggunakan mesin bor
putar serta memberi identifikasi tanah dan batuan atau
butiran jenis perlapisan serta data lapangan tanah atau
batuan secara langsung di lapangan bagi keperluan
perencanaan bangunan teknik sipil.
652 SNI 2442-2008 Spesifikasi Kereb Beton untuk Jalan. Spesifikasi ini menetapkan tipe, bentuk, dimensi, dan
struktur kereb beton untuk jalan. Spesifikasi yang
bersangkutan dengan tipe, dimensi, dan bentuk yang
diatur dalam standar ini hanya berlaku untuk kereb
beton pracetak.
653 SNI 2444-2008 Spesifikasi Bukaan Pemisah Jalur Spesifikasi ini mengatur bentuk dan dimensi bukaan
pada pemisah jalur untuk memungkinkan kendaraan
bisa memasuki atau meninggalkan jalur dengan aman
dan nyaman.
654 SNI 2451-2008 Spesifikasi pilar dan kepala jembatan Standar ini meliputi bentuk, dimensi serta persyaratan
beton sederhana bentang 5 meter mutu bahan konstruksi pilar dan kepalajembatan
sampai 25 meter dengan pondasi sederhana dengan bentang 10 m sampai dengan 25 m
untuk jembatan kelas A, dengan lebar lajur 2 x 3.5 m
dan lebar trotoar 1.0 meter kanan-kiri.
655 SNI 2458-2008 Tata cara Pengambilan Contoh Uji Metode ini digunakan untuk mendapatkan contoh
Beton Segar beton segar yang dapat mewakili seluruh adukan
beton
656 SNI 2490-2008 Cara Uji Kadar Air dalam Produk Standar ini menetapkan cara uji kadar air dalam
Minyak dan Bahan Mengandung produk minyak dan bahan yang mengandung aspal
Aspal dengan Cara Penyulingan (RC, MC, SC) dengan penyulingan (distillation), pada
rentang kadar air antara 0% dan 25% terhadap
volume.
657 SNI 2496-2008 Spesifikasi Bahan Tambahan Spesifikasi ini memuat persyaratan bahan tambahan
Pembentuk Gelembung Udara Untuk pembentuk gelembung udara, yang digunakan sebagai
Beton bahan tambahan dalam campuran beton sehingga
didapatkan sifat-sifat khusus dari beton
658 SNI 2547-2008 Spesifikasi Meter Air Spesifikasi ini menetapkan istilah, karakteristik
teknis, karakteristik metrologis dan persyaratan
kehilangan tekanan untuk meter air minum.
Spesifikasi ini berlaku bagi meter air dengan tekanan
kerja maksimum yang dapat diterima (MAP)? 1 MPa
(0,6 MPa untuk meter air yang menggunakan pipa
diameter nominal, ON ? 500 mm) dan temperatur
maksimum yang dapat diterimaMAT 50 0C.
Spesifikasi ini juga berlaku untuk meter air, tanpa
bergantung teknologi, digambarkan sebagai integrasi
instrumen pengukur secara kontinu menentukan
volume air mengalir melalui meter air.
659 SNI 2813-2008 Cara uji kuat geser langsung tanah Standar ini membahas tentang persyaratan, ketentuan,
terkonsolidasi dan terdrainase cara uji, perhitungan dan laporan hasil uji geser
langsung dan berlaku untuk uji geser tunggal serta
dilengkapi dengan beberapa pengertian.
660 SNI 2825-2008 Cara uji Kuat Tekan Uniaxial Batu Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya
kuat tekan uniaxial suatu contoh batu dan untuk
mengetahui nilai kuat tekan benda uji batu.
661 SNI 2826-2008 Cara uji Modulus Elastisitas Batu Metode ini digunakan dalam pengujian modulus
dengan Tekanan Sumbu Tunggal. elastis benda uji pada tekanan sumbu tunggal dan
untuk mengetahui harga modulus elastisitas benda uji
statik.
662 SNI 2827-2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter-
alat sondir parameter perlawanan konus (qc), perlawanan geser
(rf), dari suatu lapisan tanah di lapangan
663 SNI 2830-2008 Metode Perhitungan Tinggi Muka Air Tata cara ini digunakan dalam menghitung tinggi
Sungai Dengan Cara Pias muka air sungai sepanjang daerah hitungan tertentu
Berdasarkan Rumus Manning. berdasarkan debit yang telah ditentukan.
664 SNI 2833-2008 Standar Perencanaan Ketahanan Standar ini digunakan untuk merencanakan struktur
Gempa untuk Jembatan jembatan tahan gempa sehingga kerusakan terjadi
setempat dan mudah diperbaiki, struktur tidak runtuh
dan dapat dimanfaatkan kembali.
665 SNI 2835-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Bangunan Gedung dan Perumahan pekerjaan tanah yang dapat dijadikan acuan dasar
yang seragam bagi para pelaksana pembangunan
gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya
harga satuan pekerjaan tanah untuk bangunan gedung
dan perumahan. Jenis pekerjaan tanah yang ditetapkan
meliputi: a) Pekerjaan galian tanah biasa dan tanah
keras dalam berbagai kedalaman; b) Pekerjaan
stripping atau pembuangan humus; c) Pekerjaan
pembuangan tanah; d) Pekerjaan urugan kembali,
urugan pasir, pemadatan tanah, perbaikan tanah sulit
dan urugan sirtu.
666 SNI 2836-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Bangunan Gedung dan Perumahan pekerjaan pondasi yang dapat dijadikan acuan dasar
yang seragam bagi para pelaksana pembangunan
gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya
harga satuan pekerjaan pondasi untuk bangunan
gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan pondasi yang
ditetapkan meliputi : a) Pekerjaan pembuatan pondasi
batu belah dalam berbagai komposisi campuran; b)
Pemasangan anstamping / batu kosong; c) Pembuatan
pondasi sumuran dan pondasi siklop.
667 SNI 2837-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Bangunan dan Perumahan pekerjaan plesteran yang dapat dijadikan acuan dasar
yang seragam bagi para pelaksana pembangunan
gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya
harga satuan pekerjaan plesteran untuk bangunan
gedung dan perumahan.
668 SNI 2839-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Langit-langit untuk indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Konstruksi Bangunan Gedung dan pekerjaan langit-langit yang dapat dijadikan acuan
Perumahan dasar yang seragam bagi para pelaksana
pembangunan gedung dan perumahan dalam
menghitung besarnya harga satuan pekerjaan langit-
langit untuk bangunan gedung dan perumahan.
669 SNI 2848-2008 Tata Cara Pembuatan Benda Uji di Tata cara ini digunakan dalam pembuatan benda uji
Laboratorium Mekanika Batuan untuk pengujian laboratorium mekanika batuan dan
untuk mendapatkan benda uji dengan bentuk dan
dimensi yang benar, sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan tiap jenis pengujian laboratorium mekanika
batuan yang akan dilakukan.
670 SNI 3242-2008 Pengelolaan sampah di permukiman Tata cara ini digunakan untuk menentukan
pengelolaan sampah di daerah permukiman. Standar
ini memuat persyaratan dan pengelolaan sampah
permukiman di perkotaan untuk jenis sampah
domestik non B3 dan B3 dengan menerapkan 3R
mulai dari kegiatan di sumber sampai dengan TPS .
671 SNI 3402-2008 Cara uji berat isi beton struktural Cara uji ini mencakup prosedur penentuan berat isi
dalam keadaan kering oven dan keadaan seimbang
dari beton ringan struktural.
672 SNI 3404-2008 Tata Cara Pemasangan Inklinometer Standar ini menetapkan tata cara pemasangan
dan Pemantauan Pergerakan inklinometer dan pemantauan deformasi/pergerakan
Horisontal Tanah horisontal lapisan tanah/batuan dan atau lapisan tanah
urugan suatu tanggul, tubuh bendungan, tembok
penahan tanah, pangkal jembatan serta bangunan
teknik sipil lainnya untuk menjamin pemasangan
inklinometer dan pengukuran/pembacaan yang benar
agar diperoleh data pergerakan horisontal tanah atau
batuan yang teliti.
673 SNI 3407-2008 Cara Uji Sifat Kekekalan Bentuk batu
dengan menggunakan Larutan Metode ini digunakan untuk memperoleh indek
Natrium Sulfat atau Magnesium kekekalan agregat.
Sulfat.
674 SNI 3409-2008 Tata cara pengukuran kecepatan Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan
aliran pada uji model hidraulik fisik aliran pada model fisik dengan dasar tetap
(UMH-fisik) dengan tabung pitot menggunakan tabung Pitot
675 SNI 3410-2008 Tata cara pengukuran pola aliran Metode ini digunakan untuk mengetahui pola aliran
pada model fisik pada model fisik menggunakan zat pena dan
pelampung pada model fisik
676 SNI 3411-2008 Tata cara Pengukuran Tinggi Muka Metode ini digunakan untuk mengetahui tinggi muka
Air Pada Model Fisik air pada model fisik
677 SNI 3417-2008 Tata cara Penentuan Posisi Titik Metode ini digunakan untuk menentukan posisi titik
Perum Menggunakan Alat sifat perum di perairan pantai, sungai, danau, muara dan
Ruang. saluran navigasi menggunakan dua buah alat penyipat
ruang
678 SNI 3419-2008 Cara uji abrasi beton di Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya
Laboratorium. koefisien abrasi beton di Laboratorium yang akan
dipakai sebagai pembanding dengan nilai abrasi pada
bangunan air akibat aliran nilai sedimen.
679 SNI 3422-2008 Cara Uji Penentuan Batas Susut Cara uji ini menyediakan suatu prosedur untuk
Tanah. mendapatkan data yang digunakan dalam menghitung
batas susut, rasio susut, susut volume dan susut linier.
680 SNI 3423-2008 Cara Uji Analisis Butir Tanah Metode ini digunakan untuk memperoleh gradasi
tanah pada klasifikasi tanah dengan menggunakan alat
Hidrometer.
681 SNI 3434-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Kayu untuk Konstruksi indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Bangunan Gedung dan Perumahan pekerjaan kayu yang dapat dijadikan acuan dasar yang
seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung
dan perumahan dalam menghitung besarnya harga
satuan pekerjaan kayu untuk bangunan gedung dan
perumahan. Jenis pekerjaan kayu yang ditetapkan
meliputi : a) Pekerjaan pembuatan atau pemasangan
kusen pintu atau jendela jenis kayu kelas I, II atau III;
b) Pekerjaan pembuatan pintu panel, pintu klamp,
pintu kayu lapis (plywood, teakwood), pintu atau
jendela jalusi, pintu atau jendela kaca dan pintu
teakwood; c) Pekerjaan pembuatan kuda-kuda atap
dan rangka atap jenis kayu kelas I, II atau III; d)
Pekerjaan pembuatan rangka langit-langit jenis kayu
kelas II atau III; e) Pekerjaan pembuatan rangka
dinding dan pemasangan dinding pemisah jenis kayu
kelas I, II atau III; f) Pekerjaan pemasangan listplank
jenis kayu kelas I dan kayu kelas II.
682 SNI 3454-2008 Tata Cara Pemasangan Instrumen Standar ini menetapkan tata cara pemasangan
Magnetis dan Pemantauan instrumen magnetis dan pemantauan pergerakan
Pergerakan Vertikal Tanah vertikal lapisan tanah fondasi dan atau lapisan urugan
tanah suatu tanggul, tubuh bendungan, tembok
penahan tanah dan pangkal jembatan serta bangunan
teknik sipil lainnya.
683 SNI 3965-2008 Tata cara pembuatan model fisik Metode ini digunakan untuk pembuatan model fisik
sungai dengan dasar tetap sungai berdasarkan data dan skala yang ditentukan.
684 SNI 3967-2008 Spesifikasi dan cara uji Bantalan Standar ini meliputi persyaratan bahan bantalan
elastometer tipe polos dan tipe elastomer tipe polos dan tipe berlapis untuk
berlapis untuk perletakan jembatan perletakan jembatan. Bantalan elastomer yang dibuat
berdasarkan spesifikasi ini harus memiliki
kemampuan yang cukup terhadap pemuaian dan
kontraksi akibat temperatur, rotasi, perubahan
kemiringan (chamber changes), serta rangkak dan
susut yang terjadi pada elemen struktur. Pengujian
yang terdapat dalam standar ini adalah pengujian
bantalan elastomer untuk jembatan yang meliputi
pengujian beban berlebih (1,5 x beban rencana),
regangan tekan pada beban rencana maksimum,
pengujian tekan dengan benda uji dimiringkan untuk
modulus geser, dan pengujian kekakuan tekan.
685 SNI 3981-2008 Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Standar ini memuat persyaratan umum, persyaratan
Lambat. teknis, dan perencanaan instalasi saringan pasir
lambat sebagai pegangan bagi penyelenggara
pembangunan untuk mengolah air baku dengan
kekeruhan ?50 mg/Liter SiO2 menjadi air minum.
686 SNI 4153-2008 Cara Uji penetrasi dengan SPT Metode ini adalah untuk memperoleh jumlah pukulan
terhadap penetrasi dari splitbarrel sampler dan untuk
keperluan identifikasi.
687 SNI 4156-2008 Cara Uji Bliding dari Beton Segar Cara uji ini mencakup penentuan jumlah kandungan
air pencampur yang akan terpisah dari contoh uji
beton segar. Cara uji ini terdiri dari 2 cara yang
dibedakan atas derajat pemadatan sesuai kondisi
contoh beton.
688 SNI 4427-2008 Cara Uji Kekesatan Permukaan Metode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau
Perkerasan Menggunakan Alat angka kekesatan permukaan perkerasan beraspal atau
British Pendulum Tester (BPT) perkerasan beton semen yang sudah dipadatkan
Standar ini menetapkan prosedur untuk mengukur
kekesatan permukaan perkerasan menggunakan alat
British Pendulum Skid Resistance Tester (BPT),
termasuk prosedur untuk mengkalibrasi alat uji.
689 SNI 4799-2008 Spesifikasi Aspal Cair Tipe Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu hasil
Penguapan Sedang pengilangan minyak bumi yang berupa liquid
(larutan), yang dihasilkan dengan cara melarutkan
aspal dengan distilat
690 SNI 4817-2008 Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup Standar ini menetapkan ketentuan bahan berupa
Untuk Perawatan Beton lembaran yang digunakan untuk menutup permukaan
beton semen guna menghindari hilangnya air selama
masa perawatan, dan dalam hal material tipe pemantul
putih, berfungsi juga untuk mengurangi naiknya
temperatur beton yang permukaannya secara langsung
terkena sinar matahari.
691 SNI 6369-2008 Tata Cara Pembuatan Kaping untuk Tata cara ini meliputi peralatan, bahan dan prosedur
Benda Uji Silinder Beton pembuatan kaping untuk silinder beton yang baru
dicetak dengan semen murni dan silinder beton keras
serta silinder beton inti dengan plaster gipsum
berkekuatan tinggi atau adukan belerang.
692 SNI 6423-2008 Cara uji potensi penyumbatan sistem Standar ini menetapkan metode pengujian untuk
tanah geoteksil dengan menggunakan menentukan kelulusan air dan potensi penyumbatan
rasio-gradien sistem tanah-geotekstil dengan kondisi aliran satu
arah.
693 SNI 6424-2008 Cara uji Potensi Pengembangan atau Metode ini mencakup 3 alternatif metode pengujian
Penurunan Satu Dimensi Tanah laboratorium untuk penentuan besarnya
Kohesif pengembangan atau penurunan tanah kohesif yang
relatif tak terganggu atau yang dipadatkan
694 SNI 6748-2008 Cara Uji Kekesatan Pada Permukaan Metode ini meliputi ketentuan teknik peralatan, dan
Perkerasan Menggunakan Alat MU- cara pengujian perkerasan jalan beraspal, baik
meter campuran panas atau dingin, dan perkerasan beton
semen dalam keadaan basah. Standar ini menetapkan
cara pengukuran kekesatan (the side force friction)
permukaan perkerasan menggunakan alat yang
biasanya disebut Mu-meter.
695 SNI 6749-2008 Spesifikasi Lapis Tipis Aspal Pasir Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat
(Latasir) yang akan digunakan untuk lapis tipis aspal pasir.
Spesifikasi ini menetapkan persyaratan aspal, agregat
dan sifat-sifat campuran aspal-pasir yang digunakan
sebagai lapis tipis aspal-pasir (Latasir) untuk
permukaan perkerasan. Jenis campuran Latasir terdiri
atas 2 kelas, yaitu Latasir kelas A atau SS-A (Sand
Sheet-A) dengan ukuran nominal butir agregat atau
pasir 9,5 mm (3/8 inci), dan Latasir kelas B atau SS-B
(Sand Sheet-B) dengan ukuran nominal butir agregat
atau pasir 2,36 mm (No. 8).
696 SNI 6753-2008 Cara uji ketahanan api campuran Metode ini berisi cara pengukuran penurunan kuat
beraspal terhadap kerusakan akibat tekan yang disebabkan oleh penurunan kohesi karena
rendaman pengaruh air pada campuran beraspal yang telah
dipadatkan
697 SNI 6773-2008 Spesifikasi Unit Paket Instalasi Standar ini menetapkan mengenai komponen, ukuran,
Pengolahan Air bahan, peralatan, struktur dan kinerja dari paket unit
instalasi pengolahan air minum untuk kapasitas
maksimum 50 l/det.
698 SNI 6774-2008 Tata cara perencanaan unit paket Standar ini mencakup ketentuan-ketentuan mengenai
instalasi pengolahan air kriteria perencanaan, air baku, kapasitas instalasi, unit
operasi, struktur dan bahan serta cara pengerjaan
dalam merencanakan unit paket instalasi pengolahan
air agar diperoleh unit IPA yang optimal dengan
kapasitas maksimum 50 L/detik.
699 SNI 6775-2008 Tata cara pengoperasian dan Standar ini mencakup istilah dan definisi, persyaratan,
pemeliharaan unit paket instalasi ketentuan, prosedur pengoperasian, prosedur
pengolahan air pemeliharaan, teknisi, bahan dan peralatan
700 SNI 6792-2008 Cara uji kepadatan tanah di lapangan Standar ini menetapkan pengujian kepadatan tanah di
dengan cara selongsong lapangan yang sesuai kebutuhan lapangan
dibandingkan dengan metode lainnya, karena
peralatan yang digunakan relatif kecil dan ringan.
Penggunaannya dapat dilakukan pada tanah tidak
berkohesi, granular, tanah yang sebagian besar terdiri
dari tanah berbutir kasar yang mengandung butiran
halus maksimum 5% dan ukuran butiran maksimum
19 mm.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : SNI
STANDAR
Data ada 708 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


701 SNI 6897-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Lantai dan Dinding untuk indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Konstruksi Bangunan Gedung dan pekerjaan dinding yang dapat dijadikan acuan dasar
Perumahan yang seragam bagi para pelaksana pembangunan
gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya
harga satuan pekerjaan dinding untuk bangunan
gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan dinding yang
ditetapkan meliputi : a) Pekerjaan dinding bata merah
dengan berbagai ketebalan dan spesi; b) Pekerjaan
dinding hollow block dengan berbagai dimensi dan
spesi; c) Pekerjaan pemasangan terawang (roster) atau
bata berongga.
702 SNI 7391-2008 Spesifikasi penerangan jalan di Standar ini memuat ketentuan-ketentuan untuk
kawasan perkotaan penerangan ruas jalan persimpangan sebidang
maupun tidak sebidang, jembatan dan terowongan di
kawasan perkotaan yang mempunyai klasifikasi
fungsi jalan arteri, kolektor dan lokal. spesifikasi yang
dimaksud dalam standar ini meliputi fungsi, jenis,
dimensi, pemasangan, penempatan/penataan
penerangan jalan yang diperlukan
703 SNI 7392-2008 Tata cara perencanaan dan Standar Tata cara perencanaan dan pelaksanaan
pelaksanaan bangunan gedung bangunan gedung dengan menggunakan panel jaring
menggunakan panel jaring kawat baja kawat baja tiga dimensi (PJKB-3D) las pabrikan ini
tiga dimensi (PJKB-3D) las pabrikan meliputi perencanaan struktur dan konstruksi serta
pengawasan pelaksanaan di lapangan. Standar ini
digunakan untuk bangunan 2 lantai dengan beban
hidup 250 kg/m2. Bila digunakan untuk bangunan
lebih tinggi dari dua lantai, maka kekuatan
strukturnya harus dihitung oleh perencana struktur
dan disetujui oleh pejabat yang berwenang.
704 SNI 7393-2008 Tata cara perhitungan harga satuan Tata cara disusun sebagai acuan dasar yang seragam
pekerjaan besi dan alumunium bagi para pelaksana pembangunan gedung dan
perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan
berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan
perumahan.
705 SNI 7394-2008 Tata cara perhitungan harga satuan Standar ini meliputi pekerjaan : - Pembuatan beton
pekerjaan beton untuk konstruksi tumbuk dan beton normal untuk pekerjaan beton
bangunan gedung dan perumahan bertulang - Pembuatan tiang pancang dan prestres
beton - Pemasangan water stop danbekisting berbagai
komponen struktur bangunan - Pembuatan sloop,
kolom praktis dan ring balok Tata cara ini memuat
indeks bahan bamngunan dan indeks tenaga kerja
yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan
706 SNI 7395-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Lantai untuk Bangunan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Rumah dan Gedung judul direvisi pekerjaan penutup lantai dan dinding yang dapat
menjadi : Tata cara perhitungan harga dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para
satuan penutup lantai untuk pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
konstruksi bangunan gedung dan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan
perumahan penutup lantai dan dinding untuk bangunan gedung
dan perumahan. Jenis pekerjaan penutup lantai dan
dinding yang ditetapkan meliputi : a) pekerjaan
pemasangan lantai keramik, ubin abu-abu, teraso dan
marmer b) pekerjaan pemasangan vinyl dan karpet c)
pekerjaan pemasangan pelapis dinding dengan bahan
keramik d) pekerjaan pemasangan plint dari ubin
keramik dan plint dari kayu
707 SNI 7396-2008 Spesifikasi asphaltic plug joint untuk Spesifikasi ini mencakup bahan, pengujian dan
jembatan penerapan untuk suatu Asphaltic Plug Joint yang
dipasang di lapangan yang digunakan untuk penutup
celah sambungan siar muai pada pelapisan ulang aspal
dan lantai beton dengan semen portland dan juga
dapat dipergunakan untuk dilatasi jika terdapat
pelebaran jembatan. Lingkup spesifikasi ini dibatasi
untuk APJ yang dicetak di lapangan. Elemen yang
dicetak dapat terdiri dari sistem dengan banyak lapis
atau sistem dengan satu lapis atau kedua-duanya
tergantung kebutuhan pada saat pemasangan. Detil
spesifikasi dibatasi untuk bahan yang menggunakan
aplikasi APJ. Direkomendasikan untuk penggunaan
praktis dalam pengujian kekedapan air dari sistem
individu, baik di lapangan atau di dalam pengujian
laboratorium, dikembangkan. Ketika digunakan di
atas jembatan, batas pada pergerakan sambungan
maksimum secara rinci dikenali untuk jenis APJ. APJ
tidak boleh digunakan untuk pergerakan vertikal yang
melebihi ± 3 mm dan pergerakan horisontal yang
melebihi ± 25 mm dari lebar instalasi.
708 SNI 7461-2008 Cara uji kelarutan aspal modifikasi Standar ini digunakan untuk menentukan kelarutan
dalam toluen dengan alat sentrifus aspal polimer dan aspal modifikasi dalam toluen
dengan menggunakan alat sentrifus. Bagian yang larut
dalam toluen menggambarkan mengikat aktif. Bagian
yang mengendap dapat diuji karakteristik bila
perlukan, diantaranya dengan menggunakan
spektroskopi infra merah, mikroskop, uji abu, dan
lain-lain. Standar ini tidak mencantumkan semua yang
berkaitan dengan keselamatan kerja dan kesehatan
kerja, bila ada menjadi tanggung jawab pengguna.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Pedoman Teknis
PEDOMAN TEKNIS
Data ada 278 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


1 018-T-BNKT-1990 Tata cara penyusunan program Tata cara ini membahas ketentuan-ketentuan
pemeliharaan jalan kota. penyusunan program pemeliharaan jalan perkotaan.
2 02-SE-M-2010 Pedoman perencanaan dan Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan dasar-
pelaksanaan jembatan gantung untuk dasar perencanaan teknik Jembatan Gantung untuk
pekjalan kaki lalu lintas pejalan kaki.
3 03-PRT-M-2009 Rekayasa sosial pembangunan Pedoman ini menetapkan tata cara rekayasa sosial
bendungan pembangunan bendungan sebagai acuan umum
pelaksanaan pembangunan agar para pelaksana
pembangunan bendungan dapat memahami
permasalahan sosial yang muncul pada tahap
prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap
pascakonstruksi sehingga permasalahan sosial yang
terjadi dapat diminimalisasi atau dikurangi. Pedoman
ini mendeskripsikan secara jelas para pemangku
kepentingan dan perannya, permasalahan sosial yang
sering terjadi pada setiap tahapan pembangunan
bendungan, cara melaksanakan rekayasa sosial pada
tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap
pascakonstruksi pembangunan bendungan.
4 06-PRT-M-2009 Perencanaan umum pembangunan Pedoman ini menetapkan perencanaan umum
infrastruktur di kawasan rawan pembangunan infrastruktur di kawasan rawan
tsunami tsunami, dengan kala ulang perencanaan yang perlu
diantisipasi yang sering terjadi di daerah pantai dan
pesisir pantai. Pedoman ini menguraikan prinsip-
prinsip umum perencanaan tata guna lahan,
perencanaan penempatan/lokasi dan desain bangunan
infrastruktur untuk penanggulangan (mitigasi) bahaya
bencana tsunami, yang meliputi hal-hal sebagai
berikut: a) pengertian risiko tsunami untuk
masyarakat umum: bencana, kerawanan dan
penyingkapan (dampak) tsunami (Prinsip 1), b)
menghindari pembangunan baru di kawasan rawan
tsunami, untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian
materi (harta benda) di masa mendatang (Prinsip 2), c)
penentuan lokasi dan konfigurasi pembangunan baru
di kawasan rawan tsunami, untuk mengurangi korban
jiwa dan kerugian materi di masa mendatang (Prinsip
3), d) perencanaan umum dan konstruksi bangunan
infrastruktur untuk mengurangi dampak tsunami
(Prinsip 4), e) mitigasi bangunan infrastruktur
(prasarana) terhadap risiko bencana tsunami dengan
pembangunan kembali dan rencana tata guna lahan
dan pembangunan proyek (Prinsip 5), f) perencanaan
dan penentuan lokasi bangunan prasarana dan fasilitas
kritis, untuk mengurangi dampak tsunami (Prinsip 6),
g) perencanaan kegiatan evakuasi vertikal dan
horisontal (Prinsip 7), pembuatan zonasi tsunami dan
aplikasi analisis perhitungan.
5 07-SE-M-2009 Pemberlakuan pedoman pemeriksaan Pedoman pemeriksaan peralatan penghampar
peralatan penghampar campuran campuran beraspal (asphalt finisher) ini menguraikan
beraspal (Asphalt Finisher) tentang tata cara pemeriksaan alat penghampar
mekanis campuran beraspal
6 08-SE-M-2009 Pedoman peran perkumpulan petani Pedoman ini menetapkan tata cara penerapan
pemakai air (P3A) dalam penerapan teknologi tepat guna (TTG) bidang irigasi melalui
teknologi tepat guna (TTG) bidang pendampingan kepada P3A pada suatu daerah irigasi.
irigasi pada dasarnya pelaksanaan TTG ini sepenuhnya
dilaksanakan oleh petani pemakai air yang tergabung
dalam P3A dan dibimbing oleh pendamping yang
mempunyai kemampuan bidang teknis dan
kelembagaan pengelolaan irigasi
7 Pd M-01-2004-C Metode penyusunan pos-pos Metode ini mencakup langkah-langkah penyusunan
kebakaran berdasarkan hasil analisis pos-pos kebakaran berdasarkan hasil analisis resiko
resiko kebakaran dalam wilayah kebakaran dalam wilayah manajemen kebakaran
manajemen kebakaran perkotaan. (WMK) perkotaan untuk melengkapi ketentuan pada
Kepmeneg PU No. 11/ KPTS/ 2000, yaitu ketentuan
teknis manajemen kebakaran perkotaan. Manajemen
penanggulangan kebakaran kota meliputi upaya
proteksi kebakaran kota yang akan dipenuhi dengan
adanya instansi kebakaran kota sebagai suatu public
service dalam suatu WMK. Sedangkan Manajemen
Penanggulangan kebakaran lingkungan dan
manajemen penanggulangan kebakaran pada
bangunan gedung lebih merupakan partisipasi
masyarakat dalam menyediakan proteksi kebakaran di
sekitarnya.
8 Pd M-18-1995-03 Metode pengolahan data klimatologi Metode ini bertujuan untuk mengolah dan menyajikan
data klimatologi secara tepat dan akurat dan
mendapatkan data klimatologi yang andal dan siap
pakai.
9 Pd M-18-2000-03 Metode Pengujian Lentur Panel Kayu Metode ini menentukan sifat lentur potongan panel
Struktural atau panel struktural yang berukuran sampai dengan
(122 x 244) cm2 meliputi kayu lapis, papan lapis,
papan serat teratur, venir komposit dan lapisan
komposit.
10 Pd M-19-1995-03 Metode penentuan lokasi dan Metode ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi pos
pembangunan pos klimatologi klimatologi yang tepat serta pembangunan pos
klimatologi yang baik dan benar agar diperoleh hasil
pengamatan yang akurat bagi perencana dan pengguna
data.
11 Pd S-01-2004-B Kriteria pemanfaatan ruang dan Pedoman ini mencakup ketentuan umum, ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang di teknis, kriteria pemanfaatan ruang dan pengendalian
sepanjang jalan arteri primer antar pemanfaatan ruang di sepanjang jalan arteri primer
kota. antar kota pada kawasan budidaya. Kriteria yang ada
dalam pedoman ini merupakan perangkat
operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi dan Kabupaten.
12 Pd S-01-2004-C Spesifikasi instalasi pengolahan air Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi,
system berpindah-pindah (Mobile) persyaratan teknis tentang bentuk, ukuran, bahan, dan
kapasitas 0,5 L/detik. fungsi. Spesifikasi teknis ini dimaksudkan sebagai
acuan bagi perencana dan pelaksana untuk pembuatan
instalasi pengolahan air system berpindah-pindah,
yang bertujuan untuk memberikan kemudahan-
kemudahan dalam pelaksanaannya.
13 Pd S-01-2005-C Spesifikasi kelas kekuatan kayu Spesifikasi ini memuat ketentuan mengenai jenis,
bangunan struktural yang dipilah ukuran, persyaratan modulus elastisitas dan keteguhan
secara masinal lentur mutlak untuk kayu bangunan yang dipilah
secara masinal.
14 Pd S-02-2004-C Spesifikasi sarana umum mandi, Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi,
kakus prefab. persyaratan teknis mengenai bentuk, bahan dan
konstruksi serta dimensi dari sarana umum mandi
kakus prefab rangka besi/ baja dan kapsul.
15 Pd T-01-2003 Tata Cara Desain Hidrulik Bangunan Tata cara ini digunakan untuk mendesain hidraulik
Tipe Tyroll bangunan pengambil pada bendung Tyrol. Jenis
bangunan ini digunakan terutama di sungai torensial
dengan angkutan sedimen yang sangat berfluktuasi
dan membawa batu gelundung.
16 Pd T-01-2004-C Tata cara perencanaan instalasi Tata cara ini meliputi istilah dan definisi serta
pengolahan air system berpindah- persyaratan yang berlaku untuk instalasi pengolahan
pindah (mobile) air untuk air minum sistem berpindah-pindah
kapasitas 0,5 - 1 Liter/ detik yang dapat memenuhi
kebutuhan masak dan minum bagi 500-1000 orang.
17 Pd T-01-2005-A Analisis harga satuan pekerjaan Pedoman analisis harga satuan pekerjaan ini memuat
manual pada jaringan irigasi tersier indeks bahan bangunan, indeks tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan persiapan,
pembersihan, galian tanah, timbunan tanah, pasangan
batu belah, plesteran, beton, pembesian, cetakan beton
dan pintu air sesuai dengan spesifikasi teknis
pekerjaan jaringan irigasi tersier yang dikerjakan
dengan cara manual.
18 Pd T-01-2005-B Analisis resiko investasi jalan tol Pedoman ini menetapkan ketentuan dan tata cara
dalam menilai resiko investasi jalan tol, yang
mencakup hal-hal antara lain jenis-jenis resiko,
pengelompokan resiko, analisis resiko dan penetapan
faktor resiko investasi. Di samping itu dibahas pula
mengenai teknik pengelolaan resiko dan alokasi
resiko antara pemerintah dan swasta. Tata cara yang
diuraikan dalam pedoman ini termasuk tahapan
persiapan, pengumpulan data, perhitungan dan
pelaporan serta contoh-contoh penggunaannya.
19 Pd T-01-2005-C Perencanaan rumah maisonet Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan rumah maisonet, sebagai arahan desain
dan spesifikasi teknis yang diperuntukkan bagi para
perencana pembangunan perumahan. Pedoman ini
tidak digunakan untuk acuan perencanaan rumah
maisonet split, maupun untuk rumah maisonet susun
tumpuk.
20 Pd T-02-2004-C Pengoperasian dan pemeliharaan Pedoman teknis ini memuat pengertian, persyaratan
instalasi pengolahan air limbah umum, pengoperasian, dan pemeliharaan instalasi
rumah tangga dengan tangki biofilter pengolahan air limbah dengan menggunakan tangki
biofilter.
21 Pd T-02-2005-A Analisis daya dukung tanah pondasi Pedoman ini menetapkan analisis daya dukung tanah
dangkal bangunan air fondasi dangkal bangunan air untuk keperluan desain
bangunan dan fondasi bangunan air. Dalam pedoman
ini diuraikan prinsip-prinsip analisis daya dukung
sebagai berikut.
22 Pd T-02-2005-B Perhitungan besaran biaya kecelakaan Pedoman ini menetapkan prosedur untuk melakukan
lalu lintas dengan menggunakan perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada
metode the gross output (human ruas jalan kota dan jalan antar kota berdasarkan
capital) metode the gross output atau human capital. Pedoman
ini menguraikan formula yang dipergunakan dalam
perhitungan, ketentuan, dan asumsi yang diberlakukan
untuk faktor-faktor dalam penghitungan besaran biaya
kecelakaan lalu lintas. Selain itu, pedoman ini
memberikan tuntunan untuk menghitung faktor-faktor
penting yang digunakan dalam formula penghitungan
biaya, berikut contoh penggunaannya.
23 Pd T-02-2005-C Perencanaan rambu-rambu di dalam Pedoman ini digunakan sebagai petunjuk dalam
bangunan gedung perancangan rambu-rambu di dalam bangunan gedung
umum, supaya memudahkan pejalan kaki berjalan
menuju area ruang, ruang atau tempat tertentu, serta
mendapatkan pesan tentang peraturan, peringatan dan
informasi yang diperlukan. Pedoman ini meliputi tata
cara : peletakan, penentuan dimensi, penggunaan
huruf, penggunaan simbol, penggunaan warna.
24 Pd T-03-2004-C Tata cara pelaksanaan dokumentasi Tata cara ini mencakup cara dan lingkup dalam
bangunan dan kawasan yang melaksanakan pendokumentasian bangunan dan
dilestarikan kawasan yang memiliki nilai untuk dilestarikan,
mencakup: gambar arsitektural berikut cara
pengukuran, format photo dan gambar, dan penulisan
serta penyimpanan data, yang dapat digunakan bagi
kegiatan penelitian. Laporan histories juga merupakan
upaya untuk menyatukan informasi, membuat
kesimpulan mengenai bangunan yang akan
didokumentasikan, baik melalui analisa terhadap
bangunan itu sendiri dan sejarahnya, atau dengan
memposisikan pada konteks yang tepat.
Pendokumentasian bangunan dapat merupakan
langkah awal dalam menentukan pelestarian
bangunan, maupun merupakan aktivitas dari
pelestarian itu sendiri (preserve by documenting).
25 Pd T-03-2005-B Pemeriksaan peralatan unit produksi Pedoman pemeriksaan peralatan unit produksi
campuran beraspal ( asphalt mixing campuran beraspal ini menguraikan tentang tata cara
plant) pemeriksaan peralatan unit produksi campuran
beraspal jenis timbangan, jenis menerus, jenis drum,
dan tata cara kalibrasi bukaan bin dingin. Pedoman ini
sebagai acuan dan pegangan bagi pelaksana,
pengawas lapangan dan pihak lain yang
berkepentingan dalam pelaksanaan campuran beraspal
panas agar pengguna dapat mengetahui kondisi
peralatan.
26 Pd T-03-2005-C Tata cara pemilihan lokasi prioritas Tata cara ini merupakan pedoman dalam menentukan
untuk pengembangan perumahan dan lokasi prioritas untuk pengembangan perumahan dan
permukiman di kawasan perkotaan permukiman yang meliputi: acuan dalam menentukan
lokasi prioritas untuk penataan kawasan permukiman
yang sudah ada serta acuan dalam menentukan lokasi
prioritas untuk pembangunan lokasi perumahan -
permukiman baru pada lahan kosong atau lahan yang
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai fungsi
hunian, mencakup perumahan - permukiman tidak
bersusun dan bersusun.
27 Pd T-03.1-2005-A Penyelidikan geoteknik untuk fondasi Pedoman ini menetapkan penyusunan program
bangunan air volume 1 ; penyusunan penyelidikan, metode pengeboran dan deskripsi log
program penyelidikan metode bor, untuk keperluan penyelidikan geoteknik untuk
pengeboran dan deskripsi log bor fondasi bangunan air.
28 Pd T-03.2-2005-A Penyelidikan geoteknik untuk fondasi Pedoman ini menetapkan pengujian lapangan dan
bangunan air volume 2. pengujian laboratorium, yang diperlukan dalam penyelidikan
lapangan dan laboratorium geoteknik untuk fondasi bangunan air. Pedoman ini
menguraikan prinsip-prinsip pengujian lapangan dan
laboratorium Pengujian lapangan (insitu testing),
penyelidikan air tanah, pengujian laboratorium tanah
dan jaminan mutu, pengujian laboratorium batuan dan
jaminan mutu.
29 Pd T-03.3-2005-A Penyelidikan geoteknik untuk fondasi Pedoman ini menetapkan pengujian lapangan dan
bangunan air Volume 3. interpretasi laboratorium, yang diperlukan dalam penyelidikan
hasil uji dan penyusunan laporan geoteknik untuk fondasi bangunan air. Pedoman ini
penyelidikan geoteknik menguraikan prinsip-prinsip pengujian lapangan dan
laboratorium Pengujian lapangan (insitu testing),
penyelidikan air tanah, pengujian laboratorium tanah
dan jaminan mutu, pengujian laboratorium batuan dan
jaminan mutu.
30 Pd T-04-2003 Tata cara operasi dan pemeliharaan -Tata cara ini membahas tentang prosedur tata cara
jaringan irigasi teknis operasi jaringan irigasi teknis dalam satu wilayah
pengelolaan, yang meliputi: rencana operasi dan
prosedur operasi jaringan irigasi teknis. -Tata cara ini
juga mencakup jenis dan penggunaan blangko-
blangko dalam rangka pengoperasian jaringan irigasi
teknis.
31 Pd T-04-2004-C Tata cara pembuatan dan pelaksanaan a. Tata cara ini mencakup langkah-langkah pembuatan
beton berkekuatan tinggi beton kekuatan tinggi yang dimaksudkan untuk
memperoleh beton dengan kekuatan tekan optimum
dan memenuhi persyaratan untuk beton kekuatan
tinggi; b. Tata cara ini menetapkan metode pemilihan
dan pemeriksaan bahan baku, rancang campuran, cara
pelaksanaan dan pemeriksaan hasil percobaan susunan
campuran beton kekuatan tinggi; c. Pelaksanaan
pembuatan beton kekuatan tinggi harus diawasi oleh
tenaga ahli, dan hasil pengujian sebagai pengendali
mutu harus disahkan oleh laboratorium uji yang
terakreditasi.
32 Pd T-04-2005-A Perencanaan jeti tipe rubble mound Pedoman ini menetapkan tata cara perencanaan jeti
untuk penanggulangan penutupan tipe rubble mound untuk penanggulangan penutupan
muara sungai oleh sedimen muara sungai oleh sedimen untuk membantu para
perencana, pelaksana, dan pengambil keputusan yang
berkaitan dengan pekerjaan perbaikan muara sungai,
agar dampak negatif dari pekerjaan tersebut dapat
dikurangi. Pedoman ini merupakan bagian yang rinci
dari pd t-07-2004-a, yaitu khusus untuk jeti tipe
rubble mound. Pedoman ini dapat digunakan untuk
perbaikan muara sungai dengan luas daerah aliran
sungai lebih kecil 500 km2 atau sungai dengan lebar
lebih kecil 200 m.
33 Pd T-04-2005-B Penggunaan agregat slag besi dan Pedoman ini mengatur tata cara penggunaan agregat
baja untuk campuran beraspal panas slag besi dan baja pada proses pembuatan campuran
beraspal panas yang meliputi persyaratan agregat slag
besi dan baja, persyaratan bahan lainnya, perencanaan
campuran dan pelaksanaan campuran.
34 Pd T-04-2005-C Tata cara perencanaan dan Tata cara ini mencakup persyaratan, kriteria
pemasangan tangki biofilter perencanaan dan cara pemasangan tangki biofilter
Pengolahan air limbah rumah tangga pengolahan air limbah rumah tangga dengan
dengan tangki biofilter menggunakan tangki biofilter kapasitas sampai 50
orang.
35 Pd T-05-2004-B Pedoman pelaksanaan perkerasan Pedoman ini menguraikan prosedur pelaksanaan
jalan beton semen perkerasan jalan beton semen, baik pada jalan baru
maupun pada jalan lama (lapis tambah beton semen).
Pedoman mencakup persyaratan bahan, penyiapan
tanah dasar dan lapis pondasi, penyiapan pembetonan,
pembetonan, pengendalian mutu dan pembukaan
untuk lalu lintas.
36 Pd T-05-2004-C Tata cara pemilahan kayu konstruksi Tata cara ini memuat tentang pelaksanaan pemilihan
secara masinal. kayu konstruksi secara masinal dan ketentuan yang
harus digunakan meliputi istilah dan definisi,
ketentuan, pelaksanaan, penentuan hasil pemilahan
kayu konstruksi, penandaan dan pengelompkkan.
37 Pd T-05-2005-A Pedoman operasi dan pemeliharaan Pedoman ini menetapkan tata cara operasi dan
bendung karet isi udara pemeliharaan bendung karet isi udara (khusus tabung
karet) dengan pengempisan secara otomatis, yang
berfungsi untuk melayani bangunan pengambilan air
dan menahan intrusi air laut yang di bangun pada alur
sungai
38 Pd T-05-2005-B Perencanaan tebal lapis tambah Pedoman ini menetapkan kaidah-kaidah dan tata cara
perkerasan lentur dengan metode perhitungan lapis tambah perkerasan lentur
lendutan berdasarkan kekuatan struktur perkerasan yang ada
yang diilustrasikan dengan nilai lendutan. Pedoman
ini memuat deskripsi berbagai faktor dan parameter
yang digunakan dalam perhitungan serta memuat
contoh perhitungan. Perhitungan tebal lapis tambah
yang diuraikan dalam pedoman ini hanya berlaku
untuk konstruksi perkerasan lentur atau konstruksi
perkerasan dengan lapis pondasi agregat dengan lapis
permukaan menggunakan bahan pengikat aspal.
Penilaian kekuatan struktur perkerasan yang ada,
didasarkan atas lendutan yang dihasilkan dari
pengujian lendutan langsung dengan menggunakan
alat Falling Weight Deflectometer (FWD) dan
lendutan balik dengan menggunakan alat Benkelman
Beam (BB).
39 Pd T-05-2005-C Penyediaan air minum berbasis Pedoman ini meliputi ketentuan umum dalam
masyarakat (PAM BM) Volume 1. penyelenggaraan, kelembagaan, pembiayaan,
Pedoman Umum pembangunan prasarana dan sarana serta pemantauan
dan evaluasi dalam upaya penyediaan air minum
berbasis masyarakat.
40 Pd T-06-2004-B Perencanaan konstruksi timbunan Pedoman ini dimaksudkan sebagai penuntun bagi
jalan di atas gambut dengan metode praktisi di dalam mendesain timbunan jalan di atas
prapembebanan tanah gambut dengan metode prapembebanan.
Berbagai teknik analisis stabilitas dan penurunan
timbunan yang umum digunakan oleh perekayasa
diuraikan terlebih dahulu. Kemudian kriteria desain
penimbunan dan evaluasi performa timbunan dengan
pemantauan (monitoring) secara praktis dibahas.
41 Pd T-06-2004-C Pengawetan kayu pada bangunan Standar ini meliputi tata cara untuk pengawetan kayu
yang sudah berdiri dengan balok dengan ukuran tebal 5 cm dan lebar 10 cm dari
menggunakan pasak dan pentil serangan organisme perusak pada bangunan yang
injeksi. sudah berdiri dengan menggunakan pestisida, yang
mencakup definisi, ketentuan-ketentuan dan cara
pengawetan.
42 Pd T-06-2005-A Penguatan masyarakat petani Pedoman ini menetapkan tata cara pelaksanaan
pemakai air dalam operasi dan operasi dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi pada
pemeliharaan jaringan irigasi suatu daerah irigasi dalam hal ini, perkumpulan petani
pemakai air dapat berperan serta. Pedoman ini berlaku
khusus untuk irigasi tanaman pangan atau pertanian
bukan rawa dan tambak.
43 Pd T-06-2005-B Pelaksanaan pemasangan bantalan Pedoman ini mengatur langkah-langkah dalam
karet pada jembatan pemesangan bantalan karet agar tidak terjadi
kerusakan akibat pemasangan yang salah. Selain itu
pedoman ini memberikan petunjuk mengenai tata cara
pemilihan bahan-bahan/produksi bantalan karet agar
bantalan karet dapat berfungsi secara optimal.
44 Pd T-06-2005-C Penyediaan air minum berbasis Tata cara penyelenggaraan yang mencakup uraian
masyarakat (PAM BM) Volume 2. yang menyangkut pelaku terkait dan tahapan kegiatan
Pedoman penyelenggaraan serta prinsip pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka penyelenggaraan PAM BM. Pedoman ini
dapat digunakan sebagai acuan bagi para pelaku
terkait dalam pelaksanaan pembangunan prasarana
dan sarana PAM BM yang mandiri dan berkelanjutan.
45 Pd T-07-2004-B Pedoman asbuton campuran panas Pedoman ini meliputi penyiapan campuran asbuton
dengan cara panas terdiri dari campuran asbuton,
agregat dan peremaja yang dicampur di Unit
Pencampur Aspal. Pedoman ini juga meliputi
penghamparan dan pemadatan campuran pada lapis
pondasi antara dan lapis aus.
46 Pd T-07-2004-C Tata cara pengawetan bambu dengan Petunjuk teknis ini meliputi istilah, definisi,
cara tekanan. ketentuan, dan pelaksanaan pengawetan.
47 Pd T-07-2005-B Pelaksanaan pekerjaan beton untuk Pedoman ini merupakan acuan untuk pelaksanaan
jalan dan jembatan pekerjaan pembetonan jalan dan jembatan. Cakupan
beton yang dimaksud dalam pedoman ini adalah beton
yang dibuat dengan menggunakan semen portland
yang mempunyai berat isi sekitar 22 kN/mm3 (2200
kg/m3) sampai dengan 24 kN/mm3 (2400 kg/m3) dan
mempunyai kuat tekan (berdasarkan benda uji
silinder) antara 10 MPa sampai dengan 65 MPa
(setara dengan K-125 sampai dengan K-800
berdasarkan benda uji kubus).
48 Pd T-07-2005-C Penyediaan air minum berbasis Pedoman ini meliputi peran dan fungsi para pelaku
masyarakat (PAM BM) Volume 3. terkait, proses pembentukan organisasi/ kepengurusan
Kelembagaan dan perangkat pendukung yang diperlukan dalam
organisasi penyediaan air minum berbasis masyarakat
(PAM BM). Pedoman ini merupakan buku ketiga dari
Pedoman penyediaan air minum berbasis masyarakat
(PAM BM).
49 Pd T-08-2004-B Penanganan kemacetan lalu lintas di Pedoman teknis penanganan kemacetan lalu lintas di
jalan perkotaan jalan perkotaan merupakan acuan dan pegangan bagi
perencana maupun instansi yang berwenang dalam
pembinaan jalan dan lalu lintas untuk melakukan
penanganan kemacetan lalu lintas pada skala lokal.
Model-model penanganan yang dicakup dalam
pedoman ini merupakan hasil optimalisasi geometrik
jalan, lingkungan dan tuntutan lalu lintas yang ada
yang dilakukan melalui rekayasa dan manajemen lalu
lintas. Pedoman ini meliputi deskripsi, ketentuan
umum, ketentuan teknis, dan cara perencanaan serta
penanganan kemacetan jangka pendek sebelum
melakukan penanganan dengan rekayasa yang lebih
kompleks, seperti penggunaan simpang tak sebidang
atau pengaturan sistem jaringan.
50 Pd T-08-2004-C Pemeriksaan konstruksi bangunan Pedoman teknis ini mencakup langkah-langkah
beton bertulang pasca kebakaran. pemeriksaan bangunan pasca kebakaran yang
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kerusakan
struktur dengan melakukan serangkaian pemeriksaan
baik secara visual, pengujian elemen struktur dan uji
pembebanan, sehingga diperoleh gambaran kondisi
fisik bangunan dan keandalan struktur berdasarkan
sisa kekuatan yang ada. Petunjuk teknis ini
menetapkan metode pemeriksaan bangunan setelah
terbakar, untuk mengetahui kelayakan teknis dan
derajat kerusakan yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam menetukan langkah perbaikan, perkuatan atau
tindakan teknis lainnya dalam upaya pemanfaatan
kembali. Pelaksanaan pemeriksaan bangunan pasca
kebakaran harus dilakukan oleh tenaga ahli yang
sesuai dengan bidangnya, dan hasilnya disyahkan oleh
instansi yang berwenang.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Pedoman Teknis
PEDOMAN TEKNIS
Data ada 278 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


201 Pt-S-03-2000-C Spesifikasi Rumah Transmigrasi Spesifikasi ini mencakup persyaratan teknis tentang
Nonm Panggung RTNP-36 dari Kayu bentuk, ukuran, bahan, elemen, komponen, fungsi,
Sistem Siap kekuatan dan kinerja bangunan RTNP-36 dan jamban
keluarga dan berlaku untuk bangunan non panggung
yang terbuat dari kayu dengan sistem sistem siap
pakai, terutama dilahan kering dengan kemiringan 0-
15 %.
202 Pt-T-01-2000-C Tata Cara Pemeriksaan Bangunan Tata cara ini mencakup klasifikasi singkat kerusakan
Pasca Kebakaran dan jenis pemeriksaan, serta berlaku untuk semua
jenis bangunan kecuaki untuk bangunan rumah yang
tingginya kurang dari 2 tingkat.
203 Pt-T-02-2000-C Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara in imerupakan salah satu langkah yang
Sederhana Tahan Gempa diperlukan dalam rangka mengurangi resiko
kerusakan.
204 Pt-T-03-2000-C Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Tata cara ini digunakan dalam pekerjaan pasangan
Plesteran Dinding dan plesteran yang meliputi pemilihan bahan yang
baik, cara penakaran bahan, pengadukan, perendam
bata, pemasangan dan perawatan sehingga didapatkan
suatu pasangan yang baik dan pengikatan yang
sempurna.
205 Pt-T-04-2000-C Tata Cara Perbaikan Kerusakan Tata cara ini digunakan mengembalikan bentuk
Bangunan Perumahan Rakyat Akibat arsitektur bangunan agar semua peralatan /
Gempa Bumi perlengkapan dapat berfungsi kembali.
206 Pt-T-10-2000-C Tata cara penyusunan program Tata cara in membahas persyaratan, ketentuan dan
pembangunan prasarana kota terpadu cara pengerjaan penyusunan program pembangunan
(P3KT). prasarana kota terpadu meliputi perumusan rencana,
perumusan program dan perumusan proyek yang
memenuhi persyaratan teknis dan administrastif.
207 Pt-T-27-2000-C Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini memuat indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Lantai untuk Bangunan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Rumah dan Gedung pekerjaan lantai ubin PC, ubin keramik, marmer,
granit, parkit, vinil, rel penggantung pintu dan kaca.
208 Pt-T-30-2000-C Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini memuat indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Kunci, Alat Gantungan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
kaca untuk Bangunan Rumah dan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan
Gedung pemasangan kunci engsel, gerendel, kait angin,
doorcloser, door stop, door holder, rel penggantung
pintu dan kaca
209 Pt-T-31-2000-C Tata Cara Perbaikan Struktur Beton Tata cara ini mencakup : perbaikan komponen
Bertulang Akibat Kerusakan atau struktur beton bertualang yang mngalami kerusakan
Keropos dengan Beton Agregat atau keropos akibat pelaksanaan pembetonan yang
Prepak kurang baik dengan beton agregat prepak supaya
komponen struktur ini dapat memenuhi mutu sesuai
kriteria perencanaan.
210 Pt-T-32-2000-C Tata Cara Penyusunan Skenario Tata cara ini membahas ketentuan dan cara
Pembangunan Perkotaan dalam pengerjaan penyusunan skenario pembangunan
Rangka Penyusunan Program perkotaan melalui kajian mengenai mengenai rencana
Pembangunan Prasarana Kota tata ruang yang meliputi aspek fungsi kota, aspek
Terpadu kependudukan, aspek pemanfaatan ruang dan aspek
pembangunan prasarana perkotaan.
211 Pt-T-38-2000-C Tata Cara Perhitungan Harga satuan Tata cara ini memuat indeks bahan bangunan dan
Pekerjaan Pengecatan dan Finishing indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
Dinding untuk bangunan Rumah dan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi tekis pekerjaan
Gedung pengecatan tembok, pengecatan kayu, baja atau besi,
pelitur dan pemasangan wall peper.
212 RSNI M-01-2002 Cara uji pengukuran potensi Standar ini menentukan besaran keruntuhan satu
keruntuhan tanah di laboratorium dimensi yangterjadi bila tanah tak jenuh digenangi
atau dibasahi dengan cairan. Standar ini menentukan
besarn potensi keruntuhan yang terjadi pada suatu
tegangan vertical dan indeks poteni keruntuhan. Cara
uji meliputi pengaturan dan penyiapan benda uji
peralatan, serta prosedur untuk mengukur perubahan
tinggi benda uji sehubungan dengan terjadinya
keruntuhan
213 RSNI M-01-2004 Metode uji penentuan kadar pasir Metode ini meliputi penentuan kadar pasir dari slari
dalam slari bentonik. (D 4381-84) bentonik yang digunakan dalam teknik-teknik
pemboran tanah dan konstruksi pembuatan dinding
haling yang menggunakan slari bentonik. Kadar pasir
diberikan dalam persen (%) perbandingan volume.
214 RSNI M-01-2005 Cara uji beban putus dan elongasi Cara uji ini menetapkan prosedur uji indeks untuk
pada geotekstil dengan metode grab menentukan beban putus dan elongasi pada geotekstil
dengan menggunakan metode grab. Metode ini tidak
cocok untuk geotekstil hasil rajutan yang dijahit.
Untuk geotekstil jenis ini, harus digunakan metode uji
alternatif pengganti. Meski berguna untuk
pengendalian mutu dan pengujian penerimaan untuk
suatu struktur serat tertentu, hasil pengujian sesuai
standar ini hanya dapat digunakan untuk
membandingkan kekuatan dan elongasi antara bahan
dengan struktur serat yang sama sebab dalam
pengujian ini bahan yang berbeda akan berunjuk kerja
secara berbeda pula sesuai karakteristik bahan.
215 RSNI M-02-2002 Metode analisis dan cara Standar ini dmaksudkan untuk menentukan agar
pengendalian rembesan air untuk semua aspek pengendalian rembesan air
bendungan tipe urugan dipertimbangkan baik dalam desain bendungan tipe
urugan baru maupun desain untuk modifikasi
bendungan tipe urugan lama serta memberi
rekomendasi praktis dalam analisis rembesan air
216 RSNI M-02-2004 Metode uji koefisien kelulusan air Metode uji ini menguraikan penentuan koefisien
tanah pada tanah gambut jenuh kelulusan air dari benda uji gambut jenuh air
dengan tinggi tekan tetap. berbentuk silindris yang memiliki koefisien kelulusan
air lebih besar dari 1x10-5 cm/detik kondisi benda uji
harus dibuat sama seperti kondisi asli di lapangan.
217 RSNI M-02-2005 Cara uji indeks tahanan tusuk Standar ini menetapkan kaidah-kaidah dan cara
geotekstil , geomembran dan produk mengukur indeks tahanan tusuk untuk menentukan
sejenis lainnya karakteristik geotekstil, geomembran dan produk
sejenis lainnya.
218 RSNI M-03-2002 Metode analisis stabilitas lereng Standar ini membahas tentang stabilitas lereng statik
statik bendungan tipe urugan bendungan tipe urugan, dengan mempertimbangkan
kondisi pem,bebanan, sifat-sifat teknik material,
tekanan air pori dan factor keamanan minimum untuk
desain. Analisis stabilitas untuk bendungan tipe
urugan dianjurkan dilaksanakan berdasarkan standar
ini akan diberikan dalam suatu dokumentasi teknis
untuk analisis stabilitas
219 RSNI M-03-2004 Metode uji kelulusan air pada tanah Metode uji ini digunakan untuk melakukan
tak jenuh menggunakan sel tiaksial pengukuran kelulusan air pada tanah yang jenuh
dengan menggunakan sel triaksial di laboratorium.
Metode uji ini dapat pula digunakan untuk tanah tak
terganggu atau contoh tanah yang dipadatkan dengan
menggunakan prinsip dasar satu dimensi dan aliran
laminar yang melalui material seperti tanah dan
batuan. Dalam pengujian ini nilai gradient hidraulik,
perubahan dan perilaku benda uji dapat diketahui
melalui peralatan pengukur tekanan dan pengukur
perubahan volume, sehingga diharapkan akan
diperoleh nilai kelulusan air yang memuaskan.
220 RSNI M-03-2005 Cara uji kuat keliman jahit atau ikat Standar ini menetapkan kaidah-kaidah dan langkah
panas geotekstil kerja dalam menilai kuat keliman geotekstil. Data
yang dihasilkan dari cara uji ini berupa nilai tahanan
keliman terhadap gaya tarik dalam posisi memanjang
atau tegak lurus arah keliman. Substansi yang diatur
dalam standar ini meliputi prinsip pengujian,
peralatan, pengambilan contoh, penyiapan benda uji,
prosedur, penghitungan dan laporan. Cara uji dalam
standar ini menggunakan benda uji yang lebih sempit
dibandingkan dengan benda uji yang digunakan
dalam ASTM D 4884.
221 RSNI M-04-2002 Metode pengujian perubahan panjang Metode ini mencakup penentuan perubahan panjang
untuk mortar dan beton keras dan mortar dan beton keras menggunakan semen
menggunakan semen hidrolik hidrolik yang disebabkan selain tekanan luar dan
perubahan temperature
222 RSNI M-04-2004 Cara Uji Kelarutan Aspal Cara uji kelarutan aspal secara khusus menguraikan
alat dan bahan yang digunakan serta prosedur kerja
untuk untuk mendapatkan hasil kelarutan aspal. Cara
uji ini dilakukan untuk menentukan derajat kelarutan
dalam trichloroethylene (TCE) atau 1.1.1
Trichloroethane pada bahan aspal yang tidak atau
sedikit mengandung mineral.
223 RSNI M-04-2005 Cara uji sifat tarik geotekstil dengan Standar ini meliputi pengukuran sifat-sifat tarik
metode pita lebar geotekstil dengan menggunakan benda uji berbentuk
pita yang dijepit pada sisi lebarnya dimana dimensi
lebarnya tersebut adalah besar. Cara uji ini dapat
digunakan untuk hampir semua jenis geotekstil seperti
geotekstil dengan bahan anyaman, bukan anyaman,
geotekstil denganbahan berlapis, bahan yang dirajut,
dan bahan yang diratakan.
224 RSNI M-05-2004 Cara Uji Ekstraksi Kadar Aspal dari Cara uji ini membahas ketentuan pemisahan aspal dari
Campuran Beraspal Menggunakan campuran beraspal dengan cara refluks menggunakan
Tabung Refluks Gelas. tabung gelas. Aspal yang diperoleh dengan cara ini
dapat digunakan untuk pemeriksaan sifat fisik aspal
antara lain: penetrasi, daktilitas, titik lembek.
225 RSNI M-05-2005 Cara uji elastisitas aspal dengan Cara uji elastisitas aspal dengan alat daktilitas secara
daktilitas khusus menguraikan alat dan bahan yang digunakan
serta prosedur kerja untuk mendapatkan nilai hasil
elastisitas aspal khususnya aspal yang dimodifikasi
polimer jenis elastomer. Alat yang digunakan sama
dengan alat pada pengujian daktilitas aspal kecuali
bentuk cetakannya yang dimodifikasi.
226 RSNI M-06-2004 Cara Uji Campuran Beraspal Panas Pengujian ini meliputi pengukuran stabilitas dan
untuk Ukuran Agregat Maksimum pelelehan (flow) suatu campuran beraspal dengan
dari 25,4 mm (1 inci) sampai dengan butir agregat berukuran maksimum 25,4 mm (1 inci)
38 mm (1,5 inci) dengan Alat sampai dengan 38 mm (1,5 inci) dengan
Marshall menggunakan alat marshall.
227 RSNI M-06-2005 Metode pengujian kekuatan tarik Metode pengujian ini menyediakan prosedur-prosedur
aksial kayu dan bahan struktur untuk penurunan kekuatan tekan aksial kayu yang
bangunan berbasis kayu digunakan secara struktural dari kayu ukuran
komersial atau kayu yang dipotong dari kayu ukuran
komersial.
228 RSNI M-07-2004 Cara Identifikasi Aspal Emulsi Standar ini mencakup prosedur untuk
Kationik Mantap Cepat mengidentifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat,
ditentukan berdasarkan ketidak mampuan aspal
emulsi kationik mantap cepat untuk menyelimuti pasir
lisika yang membedakan dari kelas kationik mantap
sedang dan mantap lambat.
229 RSNI M-08-2004 Metode uji ketahanan api pintu Standar ini digunakan untuk pintu rakitan dari
rakitan berbagai bahan dan jenis konstruksi yang digunakan
pada bukaan dinding untuk menghambat penjalaran
api. Pengujian yang dilakukan sesuai dengan metode
ini akan mencatat kinerja dari pintu rakitan selama
pengujian berlangsung, tetapi pengujian seperti ini
tidak menjelaskan ketentuan penyesuaian untuk
digunakan setelah terbakar.
230 RSNI S-01-2004 Spesifikasi aspal keras berdasarkan Spesifikasi ini mencakup, ketentuan, persyaratan
kekentalan aspal keras Pen 40, Pen 60 dan Pen 80, yang
digunakan sebagai acuan dalam menilai mutu aspal
keras untuk pekerjaan perkerasan.
231 RSNI S-04-2002 Spesifikasi Bata dan Ubin Pejal Spesifikasi ini mencakup bata dan ubin pejal yang
Tahan Kimia cocok digunakan sebagai komponen konstruksi
pasangan untuk bagian dalam dan luar bangunan yang
akan terkena pengaruh zat kimia dan lingkungannya.
232 RSNI S-05-2002 Spesifikasi beton berserat dan beton Spesifikasi ini mencakup seluruh jenis beton berserat
semprot yang diperuntukan bagipembeli yang bahan-bahannya
dicampur merata dan dapat diambil contohnya dan
diuji di tempat penyerahan. Spesifikasi ini
tidakmencakup penempatan, pemadatan, perawatan
atau perlindungan beton berserat sesudah diterima
oleh pembeli
233 RSNI S-07-2002 Spesifikasi untuk menghitung Spesifikasi ini mencakup prosedur untuk menghitung
tahanan referensi bahan bangunan tahanan referensi bahan bangunan berbahan dasar
berbahan dasar kayu dan sambungan kayu dan sambungan structural untuk digunakan
struktural unutk metode LRFD dalam desain factor beban dan tahanan (DFBT).
Tahanan referensi yang diturunkan dari spesifikasi ini
berlaku untuk desain struktur yang disebut dalam
kombinasi beban dalam ASCE 7-88
234 RSNI S-07-2004 Proteksi pada peralatan komputer, Pedoman ini meliputi persyaratan untuk memproteksi
elektronik/ pengolah data computer elektronik sebagai peralatan pengolah data
termasuk persyaratan konstruksi bangunan, ruangan,
area, atau lingkungan operasional yang khusus dan
proteksi peralatan dari bahaya kebakaran.
235 RSNI S-08-2004 Spesifikasi baja berkekuatan tinggi Spesifikasi ini mencakup empat mutu baja structural
dengan kadar alloy columbium berkekuatan tinggi dengan campuran Colombium-
vanadium rendah Vanadium berkadar rendah, berbentuk pelat, turap
dan batang baja dengan mutu 42 (290 Mpa) dan mutu
50 (345 Mpa) dimaksudkan untuk konstruksi
bangunan yang menggunakan paku keling, baut atau
las pada konstruksi jembatan, bangunan, dan
konstruksi lainnya. Baja dengan mutu 60 (415 Mpa)
dan 65 (450 Mpa) dimaksudkan untuk konstruksi
jembatan yang menggunakan paku keeling atau baut,
konstruksi lainnya yang menggunakan paku keling,
baut atau las.
236 RSNI S-09-2004 Spesifikasi baja berkekuatan tinggi Spesifikasi ini meliputi baja berkekuatan tinggi
dengan kadar alloy rendah yang berkadar alloy rendah berbentuk profil, pelat dan
mempunyai titik leleh minimum 345 batang untuk konstruksi yang menggunakan las, paku
mpa dan ketebalan 100 mm keeling atau baut terutama ditunjukan untuk
digunakan pada jembatan dan bangunan yang dilas,
dimana pengurangan berat dan penambahan
durabilitas dianggap penting. Ketahanan korosi
terhadap cuaca dari baja ini pada hamper segala jenis
lingkungan relative lebih baik dari pada baja karbon
structural dengan atau tanpa tambahan tembaga. Jika
terekspos langsung terhadap cuaca, untuk beberapa
pemakaian baja ini dapat digunakan tanpa dilapis cat.
Spesifikasi ini dibatasi untuk material dengan
ketebalan sampai dengan 200 mm.
237 RSNI S-10-2002 Standar pasokan air untuk pemadam Standar ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
kebakaran di permukiman kota dan dan menetapkan kebutuhan minimum pasokan air
sekitarnya untuk pemadam kebakaran di permukiman kota dan
kawasan sekitarnya yang tidak memiliki sistem
jaringan hidran kebakaran yang mencukupi dan andal,
sehingga air harus diangkut dari sungai, danau, kanal,
teluk, sungai kecil, kolam, sumur, waduk atau sumber
air serupa lainnya yang tersedia sebagai pasokan hisap
238 RSNI T-01-2002 Tata cara desain tubuh bendungan Standar ini memberikan prinsip umum cara desain
tipe urugan bendungan tipe urugan tanah homogen, zonal dan
membran serta tanggul penutup/tanggul banjir
239 RSNI T-01-2003 Tata cara perencanaan plambing Tata Cara Perencanaan ini mencakup : 1) sistem
plambing yang baru untuk air minum, air buangan,
ven dan air hujan pada gedung sampai dengan pipa
persil; 2) sistem plambing yang baru direncanakan
untuk perubahan atu penambahan terhadap sistem
plambing pada gedung yang sudah dibangun sebelum
SNI ini diberlakukan.
240 RSNI T-01-2004 Perhitungan evapotranspirasi Pedoman ini membahas tentang langkah perhitungan
tanaman acuan dengan metode evapotranspirasi tanaman acuan metode Penman-
Penman Monteith (FAO). Monteith, menjelaskan persyaratan data iklim,
topografi yang diperlukan. Metode ini dimaksudkan
sebagai acuan dan pegangan dalam menghitung
evapotranspirasi tanaman acuan dengan tujuan
terbatas untuk menentukan besarnya evapotranspirasi
potential tanaman dengan menggunakan metode
Penman-Monteith.
241 RSNI T-01-2005 Cara uji butiran agregat kasar Standar ini menetapkan kaidah dan tata cara
berbentuk pipih, lonjong atau pipih penentuan persentase dari butiran agregat kasar
dan lonjong berbentuk pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
berdasarkan berat dan jumlah butiran.
242 RSNI T-02-2003 Tata Cara Perencanaan Konstruksi Tata Cara ini meliputi persyaratan umum serta
Kayu Indonesia ketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan
struktur kayu untuk bangunan gedung, atau struktur
bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter
dengan struktur bangunan gedung.
243 RSNI T-02-2004 Perhitungan hujan maksimum boleh Pedoman Perhitungan hujan maksimum boleh jadi
jadi dengan metode Hersfield mencakup data yang digunakan, penyaringan data,
perhitungan hujan maksimum boleh jadi dengan
Metode Hersfield yang hanya berlaku untuk hujan
titik dan bukan untuk hujan wilayah, serta evaluasi
hasil perhitungan hujan maksimum boleh jadi
(HMBJ).
244 RSNI T-02-2005 Pembebanan untuk jembatan Standar ini menetapkan ketentuan pembebanan dan
aksi-aksi lainnya yang akan digunakan dalam
perencanaan jembatan jalan raya termasuk jembatan
pejalan kaki dan bangunan-bangunan sekunder yang
terkait dengan jembatan. Beban-beban, aksi-aksi dan
metoda penerapannya boleh dimodifikasi dalam
kondisi tertentu, dengan seizin pejabat yang
berwenang.
245 RSNI T-03-2002 Tata cara pemeliharaan jaringan Tata cara ini membahas tentang prosedur
irigasi teknis pemeliharaan jaringan irigasi teknis yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
246 RSNI T-03-2004 Tata cara penentuan tinggi muka air Standar ini menguraikan prosedur untuk mengukur
tanah pada lubang bor dengan sumur tinggi muka air di dalam suatu lubang bor atau sumur
pantau (D 4750-87) pantau yang menggunakan alat ukur mekanik dengan
pemberat dan alat ukur elektrik. Ada tiga pilihan cara
pengukuran yaitu : 1. Alat ukur dengan pemberat 2.
Alat ukur dengan tanda bunyi 3. Alat ukur dengan
tanda nyala (Elektrik) Cara pengukuran dengan bunyi
hanya dapat dilakukan pada lubang bor atau sumur
dengan muka air tanah dangkal. Data hasil
pengukuran tinggi muka air tanah yang diperoleh
selain digunakan untuk pemantauan muka air tanah
yang diperoleh selain digunakan untuk pemantauan
muka air tanah juga digunakan dalam penentuan
muka air static pada lubang bor atau sumur pantau.
247 RSNI T-03-2005 Perencanaan struktur baja untuk Standar Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan
jembatan ini digunakan untuk merencanakan jembatan jalan
raya dan jembatan pejalan kaki di Indonesia, yang
menggunakan bahan baja dengan panjang bentang
tidak lebih dari 100 meter.
248 RSNI T-04-2004 Tata cara penentuan kadar air batuan Standar ini membahas mengenai tata cara penentuan
dan tanah di tempat dengan metode kadar air batuan dan tanah dengan penduga neutron,
Penduga Neutron metode pemeriksaan dan kalibrasi pencacahan untuk
kurva rujukan. Tata cara penentuan kadar air batuan
dan tanah dengan penduga neutron ini : a. Sebagai
suatu teknik yang cepat dalam menguji kadar air
batuan dan tanah di tempat secara tidak langsung pada
kedalaman tertentu tanpa terganggu. b. Dapat
digunakan untuk pemantauan dan analisis statistik,
karena dilakukan secara berulang di tempat yang
sama.
249 RSNI T-04-2005 Pembuangan asap dan panas akibat Standar ini mencakup tata cara perancangan sistem
kebakaran pembuangan darurat produk pembakaran dari
kebakaran dalam bangunan gedung. Pasal 4 sampai
dengan 10 berlaku untuk bangunan satu lantai tanpa
springkler dengan metode perhitungan secara manual
maupun berbasis komputer, sedangkan pasal 11
berlaku bagi bangunan yang menggunakan springkler.
250 RSNI T-05-2002 Tata cara desain hidraulik tubuh Standar ini digunakan untuk menentukan bentuk dan
bendung tetap dengan peredam energi dimensi hidraulik tubuh bendung tetap dengan
tipe MDO dan MDS peredam energi tipe MDO dan MDS dan
kelengkapannya yangmerupakan bagian dari
bangunan air. Tubuh bendung tetap dengan peredam
energi tipe MDO dapat digunakan untuk jenis banuan
air seperti bottom controller, bangunan utama,
bendung, pelimpah, waduk, bengunan pembagi debit,
bangunan plimpah samping, bangunan terjun,
bangunan pelimpah kantong lahar, cause way dan
submersile bridge.
 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Pedoman Teknis
PEDOMAN TEKNIS
Data ada 278 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


251 RSNI T-05-2004 Tata cara penentuan akuifer dengan Standar ini menjelaskan pelaksanaan logging tahanan
metode logging geolistrik tahanan jenis dalam pekerjaan pengeboran air tanah dengan
jenis short normal dan long normal mengetahui data tahanan jenis batu atau tanah di
dalam rangka eksplorasi air tanah. dalam sumur untuk menentukan jenis batuan, batas
lapisan, dan akuifer. Data hasil pengukuran
dikorelasikan dengan log bor hasil pengeboran untuk
menentukan litologi, ketebalan, dan ke dalaman
akuifer. Pengukuran dilaksanakan sebelum konstruksi
sumur yang merupakan sebagian tahanan kegiatan
pengeboran air tanah, membantu dalam menentukan
ketebalan, ke dalaman akuifer, pemasangan pipa dan
saringan.
252 RSNI T-05-2005 Metode pengujian penyerapan bunyi Standar ini meliputi ketentuan metode uji untuk
pada bahan akustik dengan metode mengukur faktor penyerapan bunyi yang datang tegak
tabung lurus terhadap suatu bahan akustik.
253 RSNI T-06-2002 Tata cara analisis data pengujian Standar ini menetapkan karakteristik kinerja sumur uji
surutan bertahap pada sumur uji dan atau sumur produksi dalam rangka penentuan serahan
sumur produksi dengan Metode optimum yang dihasilkan semur tersebut melalui
Hantush Beirschenk analisis dara uji pemompaan surutan bertahap (step
drawdown test) menggunakan metode Hantush-
Bierschenk).
254 RSNI T-06-2004 Tata cara pengukuran laju infiltrasi Standar ini menguraikan mengenai tata cara
tanah di lapangan dengan pengukuran laju infiltrasi air ke dalam tanah
menggunakan infiltrometer cincin menggunakan infiltrometer cincin ganda. Tata cara ini
ganda (D 3385-88) dapat dilakukan : a. di permukaan tanah atau pada
kedalaman tertentu dalam galian, pada lahan kosong
atau pada tempat bervegetasi; b. pada tanah yang
memiliki koefisien permeabilitas (k) antara 10 -6m/s
sampai 10-2m/s c. untuk mempelajari pembuangan
limbah cair, evaluasi tangki septic, efisiensi drainase,
kebutuhan irigasi, imbuhan air tanah, kebocoran
saluran dan bendungan.
255 RSNI T-06-2005 Metode pengujian kekuatan tarik Metode pengujian ini menyediakan prosedur-prosedur
aksial kayu dan bahan struktur untuk penurunan kekuatan tarik aksial kayu yang
bangunan berbasis kayu T dipilah secara masinal dan bahan struktur bangunan
berbasis kayu yang digunakan secara struktural.
256 RSNI T-07-2004 Tata cara pengukuran tegangan hisap Standar ini menguraikan mengenai tata cara
tanah zona tak jenuh menggunakan pengukuran tegangan hisap tanah zona tak jenuh
tensiometer. menggunakan tensiometer , pemilihan jenis
tensiometer, pemasangan serta pengoperasian
tensiometer Tata cara pengukuran ini meliputi: a.
Batas pengukuran tensiometer buku adalah 0 m
sampai dengan -8,67 m air, atau tergantung spesifikasi
tensiometer yang didesain khusus dapat mengukur
sampai dengan -153 m; b. Penggunaan hasil
pengukuran untuk memperkirakan kadar air tanah;
Penggunaan hasil pengukuran untuk kepentingan
penelitian dalam mempelajari arah dan gerakan air
zona tak jenuh, studi imbuhan air tanah, manajemen
irigasi.
257 RSNI T-07-2005 Metode pengujian lentur posisi tegak Metode pengujian ini menyediakan penurunan sifat
kayu dan bahan struktur bangunan lentur posisi tidak kayu dan bahan struktur bangunan
berbasis kayu berbasis kayu yang dipilah secara maksimal
berdasarkan kekuatannya dengan pembebanan dua
titik.
258 RSNI T-08-2004 Tata cara membandingkan hasil Standar ini membahas teknik kuantitatif, dan kualitatif
simulasi model aliran air tanah yang menghasilkan ukuran derajat keterkaitan antara
terhadap informasi lapangan. hasil simulasi model aliran air tanah, dan informasi
lapangan berupa data pengukuran, yang digunakan
dalam proses kalibrasi model aliran air tanah.
259 RSNI T-08-2005 Metode pengujian lentur posisi tidur Metode pengujian ini mencakup penurunan keteguhan
kayu dan bahan struktur bangunan lentur dan modulus elastisitas posisi tidur kayu dan
berbasis kayu dengan pembebanan bahan struktur bangunan berbasis kayu yang dipilah
titik ketiga secara maksimal pada pengujian lentur posisi tidur
dengan pembebanan titik ketiga.
260 RSNI T-09-2004 Tata cara penerapan model aliran air Standar ini menguraikan prinsip umum mengenai
tanah pengembangan, penerapan dan pendokumentasian
model aliran air tanah, yang dalam konteks ini
merujuk kepada model matematik, untuk
memecahkan persoalan spesifik aliran air tanah
setempat. Secara garis besar diuraikan langkah-
langkah pengembangan suatu model aliran air tanah
untuk menirukan perilaku sistem akuifer yang telah
dipelajari di lapangan. Standar ini tidak
mengidentifikasi perangkat lunak tertentu berupa
program komputer spesifik atau algoritma. Standar ini
merupakan salah satu dari rangkaian standar-standar
yang dibuat mengenai model air tanah dan tidak
dimaksudkan bahwa semua hal telah tercakup dengan
lengkap.
261 RSNI T-09-2005 Metode pengujian lentur posisi tidur Metode pengujian ini menyediakan prosedur,
kayu dan bahan struktur bangunan penurunan modulus elastisitas bentang panjang dari
berbasis kayu dengan beban terpusat kayu dan dan bahan struktur bangunan berbasis kayu
di tengah bentang yang mengalami lentur terpusat ditengah bentang.
262 RSNI T-10-2004 Tata cara penentuan gradient bahan Tata cara ini digunakan untuk menguraikan ketentuan
filter pelindung pada bangunan tipe tentang gradasi bahan filter pelindung yang tepat guna
urugan pembuatan filter dari bahan alami pada bendungan
urugan, atau yang disiapkan dari bahan alami (missal :
batuan) dengan cara penghancuran, pengayakan, uji
gradasi dan pencampuran, agar keamanan bendungan
urugan tersebut dapat dipelihara dengan baik.
263 RSNI T-11-2002 Tata cara pengklasifikasian jenis Standar ini menjelaskan suatu cara untuk
penggunaan bangunan berdasarkan mengestimasi ancaman bahaya relatif terhadap
peringkat ancaman bahaya kebakaran keselamatan jiwa yang diakibatkan oleh kebakaran
sesuai jenis penggunaan bangunan
264 RSNI T-11-2004 Tata cara pengukuran lapangan laju Standar ini menguraikan prosedur untuk mengukur
infiltrasi menggunakan infiltrometer laju infiltrasi dari air yang melewati permukaan tanah
cincin ganda dengan cincin bagian lempung dengan laju infiltrasi berkisar antara 1x10-10
dalam yang tersumbat m/s sampai 1x10-7 m/s menggunakan infiltrometer
cincin ganda dengan cincin dalam tertutup.
265 RSNI T-12-2002 Tata cara perhitungan harga satuan Standar ini meliputi pekerjaan : - Pembuatan pondasi
pekerjaan persiapan batu kali dalam berbagai komposisi spesi -
Pemasangan anstamping/batu kosong - Pembuatan
pondasi sumuran - Pembuatan tiang pancang Tata
cara inimemuat indeks bahan bangunan dan indeks
tenaga kerja yng dibutuhkan untuk tiap satuan
pekerjaan
266 RSNI T-13-2004 Pedoman perencanaan geometrik Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan,
jalan perkotaan dan cara pengerjaan perencanaan geometrik bagi
pembangunan atau peningkatan suatu ruas jalan
perkotaan.
267 RSNI T-14-2004 Pedoman perencanaan geometrik Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan,
jalan perkotaan dan cara pengerjaan perencanaan geometrik bagi
pembangunan atau peningkatan suatu ruas jalan
perkotaan.
268 RSNI T-15-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini meliputi pekerjaan : - Pemasangan kloset
Pekerjaan Pipa dan saniter duduk, klosest jongkok, badcuip, urinoir, bak mandi
fibreglas, bak cuci piring, wastafel dan floor drain -
Pembuatan bak air dari pasangan batu bata dan teraso
- Pemasangan pipa saniter air kotor dan air bersih
Tata cara ini memuat indeks bahan bamngunan dan
indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
pekerjaan
269 RSNI T-15-2004 Tata cara pemeliharaan system Tata cara ini mencakup persyaratan umum,
plambing persyaratan teknik, cara pemeliharaan berupa
tindakan pemeriksaan dan pembersihan pada system
plambing air minum, air limbah, air hujan, dan
perlengkapannya.
270 RSNI T-16-2004 Tata cara pengadaan, pemasangan Tata cara ini memuat : a) cara pengadaan dan
dan pengujian pipa pvc untuk air pemasangan pada jaringan pipa air limbah rumah
limbah di dalam bangunan gedung tangga, air hujan dan fitingnya, tidak termasuk air
limbah non rumah tangga; b) pemasangan pipa PVC
dan fitingnya dapat disambungkan dengan bahan pipa
jenis lain.
271 RSNI T-17-2004 Tata cara pengadaan, pemasang-an Tata cara ini mencakup : a) penanganan pipa
dan pengujian pipa pvc untuk termasuk di dalamnya cara penyimpanan dan
penyediaan air minum pengangkutan; b) pemasangan pipa sebagai
penyaluran air minum; c) pengaliran air di bawah
tekanan sampai suhu 45 0C untuk penyediaan air
minum; d) pengujian kekuatan pipa PVC terhadap
tekanan hidrostatik di lapangan.
272 RSNI T-20-2004 Tata cara perencanaan ruang dan Standar ini memuat persyaratan perencanaan dan
aksesibilitas bangunan bagi pengguna perancangan bangunan dan fasilitasnya untuk
kursi roda memberikan pelayanan bagi pengguna kursi roda.
Persyaratan bangunan sesuai fungsi ruang dan
perletakan benda-benda di dalamnya. Ruang
bangunan dapat memberikan kemudahan jangkauan
vertical, horizontal dan memutar, serta memberikan
keleluasaan gerak atau sirkulasi antara pengguna kursi
roda dengan pengunjung lainnya.
273 SE Men PU No 7- Pelaksanaan konstruksi bangunan Pedoman pelaksanaan konstruksi bangunan pengaman
SE-M-2010 pengawas pantai pantai ini menetapkan pelaksanaan konstruksi
berdasarkan detil desain dan spesifikasi teknis
mengenai pekerjaan tanggul laut, tembok laut,
revetmen, pemecah gelombang, krib, jeti, dan
pengisian pasir. Pedoman ini meliputi ketentuan dan
persyaratan umum, kegiatan pra-persiapan, persiapan,
metode pelaksanaan, penyerahan pertama pekerjaan,
masa pemeliharaan, dan penyerahan akhir pekerjaan.
Pedoman ini tidak termasuk membahas tentang
pelaksanaan supervisi konstruksi.
274 SE Men Pu No.08- Penilaian kerusakan pantai dan Pedoman ini menetapkan tentang : a. Penilaian
SE-M-2010 prioritas penanggulangannya kerusakan pantai dan lingkungan sekitarnya yang
disebabkan oleh daya rusak alam dan kegiatan
manusia. b. Cara menilai kerusakan pantai : yang
meliputi kriteria kerusakan pantai, tolok ukur
kerusakan pantai, bobot tingkat kerusakan, bobot
tingkat kepentingan, prosedur pembobotan dan
penentuan urutan prioritas penanganan, yang akan
digunakan untuk perencanaan.
275 SE Men PU No.10- Pemberlakuan Pedoman Tata cara ini meliputi penyambungan tiang pancang
SE-M-2010 Penyambungan tiang pancang beton beton pracetak dengan epoksi atau las untuk fondasi
pracetak untuk fondasi jembatan jembatan, persyaratan struktur sambungan, dan cara
penyambungan tiang pancang beton pracetak untuk
fondasi jembatan. Pedoman ini tidak mencantumkan
ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja.
Ketentuanketentuan tersebut harus diadopsi oleh
pelaksana pekerjaan dalam prosedur pekerjaan secara
menyeluruh untuk setiap tahapan pekerjaan.
276 SE Men Pu No.4- Pemberlakuan Pedoman Cara uji Pedoman ini menetapkan cara uji kekuatan atau daya
SE-M-2010 California Bearing Ratio dengan dukung (CBR) di lapangan secara cepat dengan
Dynamic Cone Penetrometer (DCP) menggunakan alat penetrometer konus dinamis
(Dynamic Cone Penetrometer, DCP). Peralatan dan
prosedur yang diuraikan dibatasi untuk pengujian
tanah dasar dan atau lapis fondasi jalan dengan
ukuran butir maksimum 4 cm.
277 SE.01-SE-M-2010 Pemberlakuan Pedoman Pelaksanaan Pedoman ini meliputi ketentuan umum ( bahan,
Stabilisasi Bahan Jalan Langsung di peralatan, personil, termasuk ketentuan pengamanan
Tempat Dengan Bahan Serbuk dan keselamatan kerja). ketentuan khusus
Pengikat (persyaratan lapis terstabilisasi yang harus dicapai),
cara atau prosedur pelaksanaan stabilisasi dilapangan
dan prosedur pengendalian mutu
278 SK SNI M-38- Metode Pengujian Bathimetri Metode pengukuran bathimetri menggunakan alat
1993-03 Menggunakan Alat Perum Gema perum gema ini : 1) membahas persyaratan ketentuan-
ketentuan dan cara pengaturan; 2) untuk perairan
dengan kedalaman sampai 120 M.
 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Petunjuk Teknis
PETUNJUK TEKNIS
Data ada 275 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


1 AB- Metode Uji Pekerjaan Konstruksi Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara
D/LW/MU/001/98 Sipil Pemban-gunan Penyediaan Air pengerjaan yang harus dilakukan dalam pengujian
Minum. konstruksi sipil sistem penyediaan air minum.
2 AB- Metode Uji Pekerjaan Pemasangan Metode Uji ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara
D/LW/MU/002/98 Peralatan Mekanikal dan Elektrikal. pengujian pekerjaan pemasangan peralatan mekanikal
dan elektrikal dalam sistem penyediaan air minum.
3 AB- Metode Uji Pekerjaan Pemasangan Metode pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan
D/LW/MU/003/98 Pipa, Alat Ukur dan Peralatan dan cara pengujian jaringan pipa bertekanan yang
Pelengkap. telah dipasang.
4 AB- Metode Uji keandalan Kapasitas Metode pengujian ini memuat pengertian, ketentuan-
D/LW/MU/004/98 Produksi. ketentuan dan cara pengujian keandalan kapasitas dan
kualitas air untuk menjamin kesediaan air yang
diproduksi
5 AB- Metode Uji Keandalan Hidrolika Pipa Metode ujii ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara
D/LW/MU/005/98 Transmisi dan Distribusi. pengerjaan keandalan hidrolika pipa transmisi dan
distribusi dalam sistem penyediaan air minum
perdesaan.
6 AB- Metode Uji Hasil Pelak-sanaan Metode uji ini meliputi, pengertian, ketentuan-
D/LW/MU/006/98 Pembangunan Sistem Air Minum ketentuan serta cara uji hasil pelaksanaan
Perdesaan. pembangunan sistem air minum perdesaan.
7 AB- Spesifikasi Teknis Sumur Pompa Spesifikasi teknis mencakup pengertian, ketentuan-
D/LW/ST/001/98 Tangan (SPT). ketentuan mengenai bentuk dan ukuran, persyaratan
kualitas, tipe konstruksi, kekuatan penempatan.
8 AB- Spesifikasi Penampungan Air Hujan Spesifikasi ini mencakup pengertian, persyaratan
D/LW/ST/002/98 (PAH). teknis, bentuk, ukuran, persyaratan kualitas, tipe
konstruksi, kekuatan dan penempatan.
9 AB- Spesifikasi Teknis Saringan Rumah Spesifikasi ini mencakup pengertian, ketentuan-
D/LW/ST/003/98 Tangga (Sarut). ketentuan, bentuk dan ukuran, persyaratn kualitas, tipe
konstruksi, kekuatan, penempatan pemilihan bahan.
10 AB- Spesifikasi Teknis Saringan Rumah Spesifikasi ini mencakup pengertian dan persyatan
D/LW/ST/004/98 Tangga Kapasitas 200 Liter. teknis mengenai bentuk, ukuran, tipe bahan,
komponen, fungsi, dan kinerja dari saringan rumah
tangga yang mempunyai kapasitas 200 liter.
11 AB- Spesifikasi Teknis Saringan Pipa Spesfikasi ini memuat ketentuan-ketentuan teknis
D/LW/ST/005/98 Resapan (SPR). saringan pipa resapan (SPR)
12 AB- Spesifikasi Teknis Perlindun-gan Spesifikasi ini mencakup pengertian dan ketentuan-
D/LW/ST/006/98 Mata Air (PMA). ketentuan mengenai bentuk, ukuran, persyaratan
teknis, persyatan kualitas, type konstruksi, kekuatan
dan penempatan bangunan PMA.
13 AB- Spesifikasi Teknis Saringan Kasar Spesifikasi mencakup pengertian dan Ketentuan
D/LW/ST/007/98 Naik Turun Saringan Pasir Lambat mengenai bentuk, ukuran, type konstruksi/kekuatan,
(SKNT - SPL). penempatan SKNT - SPL, pelaksanaan pembangunan
pengoperasian dan pemeliharaan.
14 AB- Tata Cara Pembuatan Sumur Gali Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan
D/LW/TC/001/98 (SGL) prosedur pelaksanaan, tata pembuatan dan
pemeliharaan.
15 AB- Tata Cara Pembuatan Sumur Pompa Standar ini mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan
D/LW/TC/002/98 Tangan (SPT). mengenai bentuk dan ukuran, persyaratan kualitas,
tipe konstruksi, kekuatan, penempatan dan cara
pengerjaan.
16 AB- Tata Cara Pembuatan Penampung Air Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
D/LW/TC/003/98 Hujan (PAH). ketentuan dan cara pembuatan.
17 AB- Tata Cara Pembuatan Saringan Tata cara ini mencakup pengertian, pembuatan,
D/LW/TC/004/98 Rumah Tangga (Sarut). operasi dan pemeliharaan.
18 AB- Tata Cara Pembuatan Saringan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum
D/LW/TC/005/98 Rumah Tangga Kapasitas 200 Liter. dan ketentuan teknis mengenai bahan, peralatan, serta
cara pembuatan dari saringan rumah tangga yang
mempunyai kapasitas 200 liter.
19 AB- Tata Cara Pembuatan Saringan Pipa Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan
D/LW/TC/006/98 Resapan (SPR). pembuatan saringan pipa resapan, Tata cara ini
dijasilkan ppegangan bagi pelaksanaan di lapangan
dalam pembuatan, pengoperasian dan
pemeliharaannya.
20 AB- Tata Cara Pembuatan Perlin-dungan Spesifikasi ini mencakup pengertian dan ketentuan-
D/LW/TC/007/98 Mata Air (PAM). ketentuan mengenai bentuk, ukuran, persyaratan
teknis, persyaratan kualitas, tipe konstruksi, kekuatan
dan penempatan dalam pembuatan PMA.
21 AB- Tata Cara Pembuatan Instalasi Tata cara ini memuat tentang pengertian, ketentuan-
D/LW/TC/008/98 Pengolahan Air Sederhana (IPAS). ketentuan, cara pembuatan, cara pengoperasian dan
pemeliharaan instalasi pengolah air sederhana.
22 AB- Tata Pembuatan Sringan Kasar Naik Tata cara ini memeuat pengertian, ketentuan-
D/LW/TC/009/98 Turun Saringan Pasir Lambat (SKNT ketentuan, cara pembuatan, pengoperasian dan
- SPL). pemeliharaan.
23 AB- Tata Cara Pembuatan Bangunan Tata cara ini memuat tentang pengertian-pengertian,
D/LW/TC/010/98 Pengambilan Air Baku. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan dalama
pembuatan bangunan pengambilan air baku pada
sistem penyediaan air minum perdesaan.
24 AB- Tata Cara Pemotongan dan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
D/LW/TC/011/98 Penyambungan Pipa. ketentuan-ketentuan, serta cara pengerjaan dan
penyambungan pipa PVC, dan PE dan GI untuk
sistem penyediaan air minum perdesaan.
25 AB- Tata Cara Penggalian dan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
D/LW/TC/012/98 Pengurugan. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan dalam
pelaksanaan penggalian dan pengurugan untuk sistem
penyediaan air minum perdesaan.
26 AB- Tata Cara Pengujian dan Pencucian Tata cara ini memuat pengertian-pengertyian,
D/LW/TC/013/98 Pipa. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan
pelaksanaan pengujian dan pencucian jaringan pipa
dalam sistem penyediaan air minum perdesaan.
27 AB- Tata Cara Pemsangan Sambungan Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian-
D/LW/TC/014/98 Rumah. pengertian, ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan
pemasangan sambungan rumah dalam sistem
penyediaan air minum perdesaan.
28 AB- Tata Cara Pemasangan Hidran Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian-
D/LW/TC/015/98 Umum. pengertian, ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan
pemasangan hidran umum dalam sistem penyediaan
air minum perdesaan.
29 AB- Tata Cara Uji Coba Pompa. Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
D/LW/TC/016/98 ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan yang harus
diikuti oleh pelaksana atau teknis di lapangan dalam
melakukan uji coba pompa sehingga terjamin
pelaksanaannya, serta sesuai dengan yang disyaratkan.
30 AB- Tata Cara Uji Petik Kualitas Air di Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian,
D/OP/MU/001/98 Bangunan Pengelolaan Air. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan uji petik
kualitas air di bangunan pengolah air pada sistem
penyediaan air minum.
31 AB- Metode Uji Pemeriksan Kualitas Air Metode uji ini memuat ruang lingkup, pengertian-
D/OP/MU/002/98 di Unit Distribusi dan Pelayanan. pengertian, ketentuan-ketentuan serta cara uji dalam
pemeriksaan kualitas air pada sistem penyediaan air
minum perdesaan.
32 AB- Metode Uji Pemeriksaan Tekanan Air Metode uji ini memuat tentang ketentuan-ketentuan
D/OP/MU/003/98 di Unit Distribusi dan Pelayanan Air yang harus dipenuhi dan cara pengujian dalam
Minum Perdesaan Sistem Perpipaan. pemeriksaan tekanan air di unit distribusi dan
pelayanan air minum perdesaan sistem perpipaan serta
cara pelaporan hasik uji.
33 AB- Spesifikasi Teknis Organisasi Spesifikasi ini memuat pengertian-pengertian dan
D/OP/ST/001/98 Pengelolaan Sarana Air Minum persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam
Perdesaan. pembentukan organisasi pengelolaan sarana sistem air
minum perdesaan.
34 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara Operasi dan Pemeliharaan Penyediaan Air
D/OP/TC/001/98 Penyediaan Air Bersih Perdesaan. Bersih Perdesaan merupakan acuan dan pegangan
dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem
penyediaan air bersih di lapangan sehingga dapat
diperoleh informasi yang lengkap mengenai cara
pengoperasian dan pemeliharaan sistem air bersih
yang telah dibangun.
35 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum,
D/OP/TC/002/98 saringan Rumah Tangga untuk ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan
Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan saringan rumah tangga untuk
penyediaan air bersih.
36 AB- Tata cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan, umum,
D/OP/TC/003/98 Penyediaan Penampung Air hujan ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan
untuk Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan penampungan air hujan untuk
penyediaan air bersih.
37 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum,
D/OP/TC/004/98 Penangkap Mata Air untuk ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan
Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan penangkap mata air untuk penyediaan
air bersih.
38 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum,
D/OP/TC/005/98 sumur Pompa Tangan untuk ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan
Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan sumur pompa tangan untuk penyediaan
air bersih.
39 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum,
D/OP/TC/006/98 Saringan Kasar Naik Turun untuk ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan
Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan saringan kasar naik turun saringan pasir
lambat untuk penyediaan air bersih.
40 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum,
D/OP/TC/007/98 Sumur Gali untuk Penyediaan Air ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan
Bersih. pemeliharaan sumur gali untuk penyediaan air bersih.
41 AB- Tata Cara Pemantauan Operasi dan Tata cara ini memuat tentang pengertian-pengertian,
D/OP/TC/008/98 Pemeliharaan Desinfeksi. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan pemantauan
operasi dan pemeliharaan desinfeksi pada sistem
penyediaan air minum perdesaan.
42 AB- Tata Cara Pengelolaan Stok Bahan Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian,
D/OP/TC/009/98 dan Peralatan. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan pengelolaan
stok bahan dan peralatan dalam sistem penyediaan air
minum perdesaan.
43 AB- Tata Cara Pengelolaan Administrasi Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
D/OP/TC/010/98 dan Keuangan. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan yang
diperlukan untuk cara pengelolaan administrasi dan
keuangan BPAM sistem penyediaan air minum
perdesaan.
44 AB- Tata Cara Penyusunan Anggaran Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan serta cara
D/OP/TC/011/98 Operasi dan Pemeliharaan. pengerjaan penyusunan anggaran operasi dan
pemeliharaan dalam sistem penyediaan air minum
perdesaan.
45 AB- Tata Cara Pelaporan Kinerja sarana Tata cara ini memuat, pengertian ketentuan-ketentuan
D/OP/TC/012/98 Sistem Penyediaan Air Minum. serta cara pelaporan kinerja sarana penyediaan air
minum perdesaan.
46 AB- Tata Cara Pembinaan Partisipasi dan Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan
D/OP/TC/013/98 Kemampuan Masyarakat. serta cara pengerjaan pembinaan partisipasi dan
kemampuan masyarakat dalam sistem penyediaan air
minum pedesaan.
47 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat tentang ketentuan-ketentuan dan
D/OP/TC/014/98 Bangunan Pengambilan Air Baku. cara pengeoperasian serta pemeliharaan sarana
pengembilan air baku dari air permukaan, mata air
dan air tanah dalam pada sistem penyediaan air
minum perdesaan.
48 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mmeuat ruanglingkup. Pengertian,
D/OP/TC/015/98 Pipa Transmisi Air Baku. ketentuan-ketentuan umum maupun teknis mengenai
transmisi, peralatan dan bahan serta cara pengerjaan
operasi dan pemeliharaan jaringan pipa transmisi,
dalam sistem penyediaan air minum.
49 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian dan ketentuan-
D/OP/TC/016/98 Peralatan Elektro - Mekanikal. ketentuan serta cara pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan listrik mekanik dalam sistem penyediaan air
minum.
50 AB- Metode Uji Perencanaan Teknik Air Metode uji ini memeuat pengertian-pengertian,
D/RE/MU/001/98 Minum Perdesaan ketentuan-ketentuan, dan cara uji hasil perencanaan
teknik air minum perdesaan.
 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Petunjuk Teknis
PETUNJUK TEKNIS
Data ada 275 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


51 AB- Spesifikasi Teknis Pemasaran Sosial Ruang lingkup spesifikasi ini mencakup pengertian,
D/RE/ST/001/98 Air Minum. persyaratan, kriteria, bentuk dan kelengkapan suatu
pemasaran sosial penyediaan air minum di pedesaan.
52 AB- Spesifikasi teknis Penyiapan Peran Ruang lingkup spesifikasi teknis ini mencakup
D/RE/ST/002/98 serta Masyarakat. pengertian dan persyaratan teknis mengenai
penyiapan peranserta masyarakat untuk penyediaan
sistem ar bersih perdesaan.
53 AB- Spesifikasi Teknis Penyiapan Kader Ruang lingkup spesifikasi ini mencakup pengertian,
D/RE/ST/003/98 Air Minum. persyaratan teknis mengenai komponen, fungsi, calon
kader, pelaksana pengkaderan dan kelengkapan dalam
rangka penyediaan kader untuk dalam rangka
pengkaderan air minum.
54 AB- Spesifikasi Teknis Survei Dasar Spesifikasi ini mencakup pengertian-pengertian serta
D/RE/ST/004/98 Kebutuhan Air. persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam survei
dasar kebutuhan air.
55 AB- Spesifikasi Teknis Analisa dan Ruanglingkup spesifikasi ini mencakup pengertian,
D/RE/ST/005/98 Evaluasi Usulan Masyarakat. persyaratan teknis untuk analisa dan evaluasi usulan
masyarakat.
56 AB- Spesifikasi Teknis Penetapan Spesifikasi ini mencakup ruang lingkup pengertian
D/RE/ST/006/98 Prioritas Kebutuhan Sarana. dan persyaratan teknis untuk penetapan prioritas
kebutuhan sarana sistem penyediaan air bersih di
pedesaan.
57 AB- Spesifikasi teknis Penyiapan Sumber Ruang lingkup spesifikasi ini mencakup pengertian
D/RE/ST/007/98 Dana. dan aspek-aspek penyiapan sumber dana untuk
penyediaan sarana air minum di perdesaan.
58 AB- Spesifikasi teknis Penyiapan Spesifikasi teknis ini meliputi ruang lingkup
D/RE/ST/008/98 Lembaga Pengelola. mencakup maksud dantujuan, pengertian dan
persyaratan teknis yang meliputi elemen pembentuk,
dasar pembentukan, bentuk lembaga pengelola,
kriteria lembaga pengelola dan koordinasi lembaga
pengelola dan sarana air bersih di perdesaan.
59 AB- Tata Cara Pengukuran Topografi Tata cara pengukuran topografi untuk perencanaan air
D/RE/TC/001/98 untuk Perencanaan Air Bersih. bersih perdesaan ini diperuntukan sebagai pegangan
bagi perencana dalam melakukan pengukuran
topografi bagi suatu sistem sarana air bersih di
perdesaan sehingga didapatkan hasil yang benar dan
teliti. Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
ketentuan dan cara pelaksanaan pengukuran topografi.
60 AB- Tata Cara Survei Mata Air Untuk Tata cara survei mata air dipakai sebagai pegangan
D/RE/TC/002/98 Perencanaan Air Bersih Perdesaan. bagi survei sumber mata air di lapangan, agar didapat
informasi mengenai mata air bagi sistem sarana air
bersih yang akan dibangun. Tata cara ini mencakup
pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara survei mata
air.
61 AB- Tata Cara Evaluasi hasil Survei Mata Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
D/RE/TC/003/98 Air Untuk Perencanaan Air Bersih ketentuan dan cara evaluasi mata air sebagai sumber
Perdesaan. air.
62 AB- Tata Cara Survei Air Tanah Untuk Tata cara survei air tanah untuk sarana air bersih
D/RE/TC/004/98 Perencanaan Air Bersih Perdesaan. perdesaan dimaksudkan sebagai pegangan bagi
pelaksana survei sumber air tanah sehingga
didapatkan informasi yang lengkap bagi pemilihan
sumber air bersih dan sistem sarana air bersih yang
akan dibangun.
63 AB- Tata Cara Evaluasi hasil Survei Air Tata cara evaluasi air tanah untuk perencanaan sarana
D/RE/TC/005/98 Tanah Untuk Perencanaan Air Bersih air bersih perdesaan mencakup pengertian, ketentuan-
Perdesaan. ketentuan dan cara evaluasi air tanah sebagai sumber
air.
64 AB- Tata Cara Survei Air Sungai Untuk
Tata cara ini mencakup pengertian, ketentan-
D/RE/TC/006/98 Perencanaan Sarana Air Bersih
ketentuan dan cara survey sungai sebagai sumber air.
Perdesaan.
65 AB- Tata Cara Evaluasi Hasil Survei air Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
D/RE/TC/007/98 Sungai Untuk Perencanaan Air bersih ketentuan dan cara evaluasi sungai sebagai sumber
Perdesaan. air.
66 AB- Tata Cara Survei air Danau Untuk Tata cara survei air danau adalah untuk memberikan
D/RE/TC/008/98 Perencanaan Air Bersih Perdesaan. petunjuk pelaksanaan dalam survei air danau sebagai
sumber air. Tata cara ini mencakup pengertian
ketentuan-ketentuan dan cara survei air danau.
67 AB- Tata Cara Evaluasi Hasil Survei Air Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
D/RE/TC/009/98 Danau Untuk Perencanaan Air Bersih ketentuan dan cara evaluasi danau sebagai sumber air
Perdesaan. baku.
68 AB- Tata Cara Penyusunan Perencanaan Tata cara ini memuat tentang pengertian, ketentuan-
D/RE/TC/010/98 Sistem Penyediaan Air Bersih ketentuan, cara pembuatan, cara pengoperasian dan
Perpipaan untuk Perdesaan. pemeliharaan tentang penyediaan air bersih sistim
perpipaan dengan aliran gravitasi dan perpompaan.
69 AB- Tata Cara Penyusunan Perencanaan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
D/RE/TC/011/98 Sistem Penye-diaan Air Minum Non ketentuan-ketentan, dan cara pengerjaan mengenai
Perpipaan Untuk Prdesaan. penyusunan perencanaan sistem penyediaan air bersih
non perpipaan untuk perdesaan.
70 AB- Tata Cara Pemasaran Sosial Air Ruang lingkup tata cara ini mencakup ketentuan-
D/RE/TC/012/98 Minum. ketentuan dan cara pemasaran sosial dan penyediaan
minum.
71 AB- Tata Cara Penyiapan Peran-serta Tata cara ini dipergunakan sebagai pegangan bagi
D/RE/TC/013/98 Masyarakat. pihak terkait dalam penyiapan peranserta masyarakat
untuk penyediaan air bersih perdesaan, yang
mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara
penyiapan peranserta masyarakat untuk penyediaan
air bersih perdesaan.
72 AB- Tata Cara Penyiapan Kader Air Ruang lingkup tata cara ini mencakup ketentuan dan
D/RE/TC/014/98 Minum cara penyiapan kader air minum.
73 AB- Tata Cara Survei Dasar Kebutuhan Memuat ruanglingkup, pengertian, ketentuan yang
D/RE/TC/015/98 Air. harus dilaksanakan, dan prosedur yang perlu
dilakukan dalam pelaksanaan survai dasar kebutuhan
air.
74 AB- Tata Cara Analisa dan evaluasi Tata cara ini mencakup ruang lingkup, pengertian
D/RE/TC/016/98 Usulan Masyarakat. ketentuan-ketentan dan cara-cara analisa dan evaluasi
usulan masyarakat.
75 AB- Tata Cara Prioritas Kebutuhan Tata cara ini mencakup ruang lingkup,pengertian
D/RE/TC/017/98 Sarana. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan penetapan
prioritas kebutuhan sarana untuk penyediaan air
minum perdesaan.
76 AB- Tata Cara Penyiapan Sumber Dana Tata cara ini mencakup pengertian ketentuan-
D/RE/TC/018/98 ketentuan dan cara penyiapan sumber dana.
77 AB- Tata Cara Penyiapan Lembaga Tata cara ini memuat ruang lingkup,pengertian,
D/RE/TC/019/98 Pengelola. ketentuan-ketentuan dan cara penyiapan meliputi
pembentukan tim teknis serta tugas dan tanggung
jawab yang perlu dilakukan bagi pelaksanaan
penyiapan lembaga pengelola.
78 AB- Tata Cara Rancang Teknik Bangunan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
D/RE/TC/020/98 Pengambilan Air Baku. ketentuan umum dan teknis mengenai sumber air
baku, dasar-dasar perencanaan bangunan pengambilan
air baku, juga cara dalam menyusun rencana
bangunan pengambilan air baku.
79 AB- Tata Cara Rancang Teknik Reservoar Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
D/RE/TC/021/98 ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan rancang
teknik reservoar.
80 AB- Tata Cara Rancang Teknik Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
D/RE/TC/022/98 Perpompaan. ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan rancang
teknik perpompaan.
81 AB- Tata Cara Rancang Teknik Rumah Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian,
D/RE/TC/023/98 Pompa. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan rancang
teknik rumah pompa untuk sistem penyediaan air
minum perdesaan.
82 AB- Tata Cara Survei dsn Pengkajian Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertaian,
D/RE/TC/024/98 Bahan dan Peralatan. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan pelaksanaan
survei bahan dan pengkajian bahan dan peralatan
untuk penyediaanair minum perdesaan.
83 AB- Tata Cara Penyusunan Rencana Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian,
D/RE/TC/025/98 Anggaran Biaya. ketentuan-ketentuan dan cara penyusuan rencana
anggaran biaya pada sistem penyediaan air bersih
perdesaan.
84 AB- Tata Cara Penyusunan Syarat-Syarat Tata Cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
D/RE/TC/026/98 Teknis Pekerjaan. ketentuan dan cara penyusunan syarat-syarat teknis
pekerjaan.
85 AB- Metode Uji Pekerjaan Pipa Alat Ukur Metode Pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan
K/LW/MU/001/98 dan Peralatan Pelengkap. dan cara pengujian jaringan pipa air bertekanan yang
telah dipasang.
86 AB- Spesifikasi Teknis Penga-wasan Standar ini mencakup pipa PVC diameter 110 mm
K/LW/MU/002/98 Mutu Pipa PVC Diameter (110-315) sampai 315 mm seperti tabel pipa PVP bertekanan
MM Untuk Air. dibuat dengan bahan sesuai dengan SNI 0084-1987-A
dengan dasar desain hidrostatis (sesuai dengan tabel
3, yang sesuai dengan dimensi diameter luar (DL)
pipa baja atau besi tuang, serta ketebalan dinding
nominal sesuai dengan seri S-6,3; S-8, S-10, S-12,5
dan S-16 pertimbangan-pertimbangan untuk desain
tercantum dalam lampiran standar ini dalam manual
AWWA M 23, PVC Pipe - deign and Installation
(1980).
87 AB- Metode Uji Keandalan Hidrolika Pipa Metode ini memuat pengertian-pengertian, ketentuan-
K/LW/MU/003/98 Transmisi dan Pipa Distribusi. kenetuan, dan cara uji keandalan hidrolika pipa
transmisi dan pipa distribusi.
88 AB- Metode Uji Keandalan Kapasitas dan Metode ini memuat pengertian-pengertian, ketentuan-
K/LW/MU/004/98 Kualitas Pelayanan Air Minum. ketentuan dan cara uji keandalan kapasitas dan
kaulitas pelayanan air minum.
89 AB- Metode Uji Keandalan Pipa Terhadap Metode pengujian keandalan pipa terhadap tekanan
K/LW/MU/005/98 Tekanan Statis dan Dinamis. statis dan dinamis ini dimaksudkan untuk dijadikan
pegangan dan acuan dalam pelaksanaan dan
penngawasan pembangunan sistem penyediaan air
minum terhadap mutu pipa. Metode ini memuat
ketentuan-ketentuan dan cara pengujian keandalan
pipa air bertekanan yang telah dipasang terhadap
tekanan statis dan dinamis. Pengujian dilakukan pada
jalur pipa memanjang dan pada sambungan pipa.
90 AB- Metode Uji Pekerjaan Konstruksi Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara
K/LW/MU/006/98 Sipil Sistem Penyediaan Air Minum. pengerjaan yang harus dilakukan dalam pengujian
konstruksi sipil sistem penyediaan air minum.
91 AB- Metode Uji Pekerjaan Pemasangan Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara
K/LW/MU/007/98 Peralatan Elektro - Mekanikal. pengujian pekerjaan pemasangan peralatan elektro
mekanikal dalam sistem penyediaan air minum.
92 AB- Metode Uji Keandalan Metode Uji ini memuat ketentua-ketentuan dan cara
K/LW/MU/008/98 Hidroninamika dan Proses pengujian keandalan hidrodinamika dan proses
Pengolahan Air. pengolahan air untuk sistem penyediaan air minum
serta pelaporan hasil pengujian yang harus dipenuhi.
93 AB- Metode Uji Keandalan Kapasitas dan Metode Uji ini memuat pengertian, ketentuan-
K/LW/MU/009/98 Kualitas Air Produksi. ketentuan dan cara pengujian keandalan kapasitas dan
kualitas ir untuk menjamin kesediaan air yang
diproduksi.
94 AB- Metode Uji Keandalan Peralatan Metode pengujian ini memberikan uraian tentang
K/LW/MU/010/98 Sistem Penyediaan Air Minum. ketentuan-ketentuan dan cara pengujian keandalan
peralatan sistem penyediaan air minum.
95 AB- Tata Cara Penyesuaian Rancang Tata cara ini mencakup hal-hal sebagai berikut : *)
K/LW/TC/001/98 Teknik Sistem Penyediaan Air Hal-hal yang menyebabkan diperlukannya suatu
Minum. pennyesuaian rancang teknik; *) Tingkatan
penyesuaian; *) Prosedur penyesuaian; *) Urutan
pengerjaan.
96 AB- Tata Cara Estimasi Biaya Tata cara kan meliputi hal-hal sebagai berikut : 1)
K/LW/TC/002/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air Tingkatan dan jenis estimasi biaya; 2) Ketentuan
Minum. estimasi biaya; 3) Cara pengerjaan.
97 AB- Tata Cara Pelelangan Pekerjaan Tata cara ini memuat ketentuan umum dan ketentuan
K/LW/TC/003/98 Konstruksi Sipil. teknis serta cara pengerjaan pelelangan pekerjaan
konstruksi sipil.
98 AB- Tata Cara Pelelangan Pengadaan Tata cara ini mencakup mekanisme pelelangan
K/LW/TC/004/98 Barang Elektro Mekanikal. pengadaan barang Elektro Mekanikal dalam suatu
sistem penyediaan air minum.
99 AB- Tata Cara Pengelolaan Pelaksanaan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai
K/LW/TC/005/98 Pembangunan Fisik. pengelolaan pelaksanaan pembangunan fisik Sistem
Penyediaan Air Bersih.
100 AB- Tata Cara Pengelolaan Pembiayaan Standar tata cara ini memuat : Ketentuan-ketentuan
K/LW/TC/006/98 Pembangunan Fisik. dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk
pengelolaan pembiayaan fisik sistem penyediaan air
minum.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Petunjuk Teknis
PETUNJUK TEKNIS
Data ada 275 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


101 AB- Tata Cara Pengawasan Pelaksanaan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
K/LW/TC/007/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan pengawasan
Bersih. pelaksanaan pembangunan sistem penyediaan air
minum serta penetapan produk-produk kegiatan yang
diperlukan.
102 AB- Tata Cara Supervisi Pelaksanaan Petunjuk teknis ini memuat maksud dan tujuan,
K/LW/TC/008/98 Bidang Air Bersih. pengertian-pengertian yang digunakan dalam
pelaksanaan supervisi, ketentuan-ketentuan dan
prosedur yang perlu dilakukan bagi supervisi
pelaksanaan bidang air bersih.
103 AB- Tata Cara Pengelasan Pipa Baja Standar ini mencakup pengelasan biasa semi otomatis
K/LW/TC/009/98 untuk Air dilapangan. denga proses las listrik elektroda logam pada pipa
baja untuk air yang dibuat di pabrik sesuai dengan
AWWA C 200. Standard for Steel Wafer Pipe 6
inches and larger. Pengelasan di lapangan tersebut
meliputi penyambu-ngan melingkar antara lain;
berimpit; Sambungan tumpul; sambungan tumpul
berikat. Standar ini juga mencakup pengelasan lain
yang disyaratkan di pabrik, pemanasan khusus dan
perlengkapannya. Standar ini tidak mencakup desain
sambungan las.
104 AB- Tata Cara Konstruksi SR, TA, HU Kontraktor harus menyediakan peralatan, pekerjaan
K/LW/TC/010/98 dan KU. sementara, tenaga kerja, dan bahan yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan pemasangan
sambungan langganan dengan cara yang baik, yang
terdiri dari sambungan Rumah (SR), Terminal Air
(TA), Hidran Umum (HU), dan Kran Umum (KU),
termasuk sambungan ke pipa tertier yang ada
pengujian, dan desinfeksi jalur pipa dan semua
pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian
pemasangan Sambungan Langganan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis
ini. Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam
Spesifiasi Teknis ini akan dilakukan sesuai dengan
cara yang telah biasa digunakan untuk bidang teknis
yang besangkutan di Indonesia dan menurut perintah
Direksi. Data langganan yang akan dipasang
Sambungan Rumah dan Lokasi Terminal Air. Hidran
Umum dan Kran Umum serta daerah sekitarnya
disimpan oleh pemilik, dan kontraktor akan diijinkan
membuat salinannya di Kantor Proyek.
105 AB- Tata Cara Pelaksanaan Pemboran Tata cara ini membahas, ketentuan mengenai
K/LW/TC/011/98 Sumur Dalam Secara Mekanis. peralatan, dan perlengkapan serta cara pengerjaan.
106 AB- Tata Cara Sistem Pelapisan Epoksi Standar ini mencakup bahan dan persyaratan
K/LW/TC/012/98 Cair untuk Bagian Dalam dan Bagian konstruksi pada sistem pel;apisan epoksi cair, hal ini
Luar Perpipaan Air Dari Baja. sesuai untuk digunakan pada air bersih dan akan
melindungi perpipaan terhadap korosi pada bagian
dalam dan bagian luar pipa baja, bagian khusus,
sambungan las, dan sambungan yang dipasang di
bawah tanah atau dibawah air, dibawah kondisi
pemsangan normal. Sistem pelapisan disini tidak
digunakan bagi pipa yang belum ditekuk dan
terpasang. Sistem perpipaan terdiri dari suatu lapisan,
dua lapis epoksi dasar, dan satu atau lebih lapisan dua
lapis epoksi pelindung. Lapisan penutup (pelindung)
ini dapat menggunakan ter batu bara sebagai pelapis
epoksi, atau menggunakan pelapis epoksi yang tidak
mengendung ter batu bara, tetapi memenuhi
persyaratan standar ini. Sistem pelapisan dapat terdiri
dari 2 atau lebih bagian dari lapisan epoksi yang sama
tanpa menggunakan lapisan dasar. Sistem pelapisan
harus disesuaikan dengan persyaratan kinerja dalam
standar ini. Sistem pelapisan pipa dapat dilakukan di
pabrik atau lapangan, dan untuk pengelasan
sambungan dan kerusakan permukaan dilakukan di
lapangan.
107 AB- Tata Cara Pemasangan Perpipaan Air 1. Standar ini mencakup cara pemasangan perpipaan
K/LW/TC/013/98 Minum Besi Daktail dan besi daktail dan perlengkapannya untuk pelayanan air
Perlengkapannya. minum. 2. Kondisi yang tidak cukup Pemasangan
yang memerlukan perhatian, teknik dan bahan-bahan
yang khusus, tidak tercakup di dalam ruang lingkup
ini. Setiap pemasangan tersebuut memerlukan
pertimbangan khusus berdasarkan banyaknya faktor
yang mempengaruhinya dan tidak dapat dicakup
dengan memadai di dalam satu standar. Tipe
pemasangan khusus ini hanya dapat diselesaikan
dengan baik oleh yang berwenang dalam desain
rekayasa, dan dengan berkonsultasi pada yang
mewakili industri pembuat bahan tersebut. Beberapa
tipe pemasangan tersebut adalah : Jaringan pipa
melalu dinding kaku; Jaringan pipa pada daerah yang
berair; Jaringan pipa dengan penyanggah di atas atau
dibawah tanah; Jaringan pipa yang membutuhkan
isolasi; Jaringan pipa instalasi dan rumah pompa; Pipa
yang melalui tanah korosi; Pipa yang melalui tanah
yang tidak stabil.
108 AB- Tata Cara Pemasangan Pipa Kontrakto harus menyediakan peralatan, pekerjaan
K/LW/TC/014//98 Transmisi dan Distribusi Serta sementara, tenaga kerja, dan bahan serta
Bangunan Pelintas Pipa Sistem memobilisasikan yang diperlukan untuk penyelesaian
Penyediaan Air Bersih Perkotaan. sekuruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk
sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian,
penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan
semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian
pemasangan pipa sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis ini. Jika ada
pekerjaan yang tidak tercakup dalam Spesifikasi
Teknis ini akan dilakukan sesuai dengan cara yang
telah digunakan untuk bidang teknis yang
bersangkutan di Indonesia dan menurut perintah
Direksi. Semua penjelasan dalam persyaratan teknis
ini khususnya yang bersifat teknis selalu berpedoman
pada standar yang umum dipakai di Indonesia. AISI :
American iron and Steel Institute ANSI : American
Nasional Standards Institute API : American
Petroleum Institute ASTM : American Sociaty of
Testing Material AWWA : American Water Work
Association DIN : Deutsche Institut for Norming
IEC : International Electrotecnical Commission ISO :
International Organization for Standardization JIS :
Japanese Industrial Standard KIWA : Dutch Institute
for the Testing of Water Supply Material NEMA :
National Electrical Manufacturer's Association PBI 71
: Peraturan Beton Indonesia tahun 71 SII : Standar
Industri Indonesia SNI : Standar Nasional Indonesia
109 AB- Tata Cara Pengendalian dan Standar tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan
K/LW/TC/015/98 Pengawasan Pelaksanaan cara pengerjaan yang diperlukan untuk pengendalian
Pembangunan Air Minum dan ppengawasan pembiyaan Pelasanaan
Pembangunan Prasarana Air Minum.
110 AB- Tata Cara Pengendalian dan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian dan
K/LW/TC/016/98 Pengetesan Kualitas Pekerjaan. ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi serta
prosedur pelaksanaan pengendalian dan pengetesan
kualitas pekerjaan pada sistem penyediaan air minum.
111 AB- Tata Cara Penerimaan Pekerjaan Sipil Tata cara ini memuat pengertian-pengertian dan
K/LW/TC/017/98 dan Elektro - Mekanikal. ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi serta
prosedur pelaksanaan penerimaan pekerjaan Sipil dan
Elektro - Mekanikal pada sistem penyediaan air
minum
112 AB- Tata Cara Uji Coba Sistem Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
K/LW/TC/018/98 Penyediaan Air Minum. ketentuan, cara pelaksanaan uji coba sistem
penyediaan air minum.
113 AB- Metode Uji Operasi dan Metode uji memuat mengenai pengertian, ketentuan-
K/OP/MU/001/98 Pemeliharaan Sistem penyediaan air ketentuan umum, ketentuan teknis dan cara uji sistem
minum. penyediaan air minum meliputi bangunan
pengambilan air baku, pipa transmisi dan pipa
distribusi serta IPA.
114 AB- Tata Cara Pemeriksaan Kualitas Air Metode pengujian pemeriksaan kualitas air di
K/OP/MU/002/98 di Laboratorium. laboratorium ini mencakup ketentuan-ketentuan
umum dan teknis, serta cara pengujian pemeriksaan
kualitas air di laboratorium.
115 AB- Metode Uji Pemeriksaan Kualitas Air Metode pengujian pemeriksaan kualitas air di unit
K/OP/MU/003/98 di Unit Produksi. produksi ini mencakup ketentuan-ketentuan umum
dan teknis, serta cara pengujian pemeriksaan kualitas
air di unit produksi.
116 AB- Metode Uji Kualitas Air Minum Metode pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan
K/OP/MU/004/98 Distribusi dan Pelayanan. dan cara pemeriksaan kualitas air minum di unit
distribusi dan pelayanan, meliputi parameter fisika,
kimia dan mikrobiologi.
117 AB- Metode Uji Penentuan Konsentrasi Metode pengujian penentuan konsentrasi dan dosis
K/OP/MU/005/98 dan Dosis Pembubuhan di Unit pembubuhan di unit produksi ini mencakup
Produksi. ketentuan-ketentuan umum dan teknis, serta cara
pengujian penentuan konsentrasi dan dosis
pembubuhan bahan kimia di unit produksi.
118 AB- Metode Uji Pemeriksaan Tekanan Air Metode pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan
K/OP/MU/006/98 di Unit Distribusi dan Pelayanan. dan cara pemeriksaan tekanan air di unit distribusi
dan pelayanan.
119 AB- Metode Uji Pengambilan Contoh Air Metode ini mencakup tentang peralatan dan cara
K/OP/MU/007/98 dari Saluran Tertutup. pengambilan contoh air dari saluran tertutup, seperti
yang dilakukan untuk analisis kimia, fisika,
mikrobiologi dan radiologi. Metode ini tidak
mencakup peralatan khusus yang diperlukan untuk
analisis. Uraian berikut termasuk didalamnya.
Bagian / Bab. Metode A : Contoh Grab 9 -17 Metode
B : Contoh Komposit 18 -23 Metode C : Pengambilan
contoh secara terus menerus 24 - 29 " Penjelasan
tentang peralatan khusus untuk pengambilan contoh,
pengujian atau tata cara analisis disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku. " Standar ini tidak
dimaksudkan untuk hal-hal yang berkaitan tentang
pengamanan, kalaupun ada digabung dalam cara
penggunaan. Adalah menjadi tanggung jawab peakai
standar untuk menetapkan kondisi pengamanan yang
sesuai dan menjaga keselamatan kerja dan menetukan
batasan penerapan peraturan yang digunakan. Untuk
penjelasan mengenai bahaya khusu, lihat catatan 5
dan butir 13.4.
120 AB- Metode Kadar Nitrit dalam Air Metode pengujian ini : 1. Membahasa ketentuan-
K/OP/MU/008/98 Secara Kolorimetri dengan Pereaksi ketentuan dan cara uji; 2. Penggunaan metode
Gries Romeyer. kolorimetri dengan pereaksi Gries Romeyer.
121 AB- Metode Uji Coli Total dalam Air Ruang lingkup metode pengujian ini : 1. Membahas,
K/OP/MU/009/98 Dengan Saringan Membran. ketentuan-ketentuan dan cara uji; 2. dilakukan dengan
alat saringan memrane.
122 AB- Metode Uji Kadar Nitrat Dalam Air Metode pengujian ini : 1. membahas ketentuan-
K/OP/MU/010/98 Secara Kolorimetri dengan Pereaksi ketentuan dan cara uji; 2. Penggunaan metode
Nessler. kolorimetri dengan pereaksi Nessler.
123 AB- Metode Uji Penggunaan Kadar Besi Metode pengujian ini : 1. Membahas ketentuan-
K/OP/MU/011/98 dalam Air Secara Kolorimetri dengan ketentuan dan cara uji; 2. Penggunaan metode
Thyiocya-nate. kolorimetri dengan thyochyanate
124 AB- Metode Uji Penggunaan Kadar Metode pengujian ini : 1. Membahas ketentuan-
K/OP/MU/012/98 Mangaan Dalam Air dengan Secara ketentuan dan cara uji; 2. Dilakukan secara
Kolori-mentri Dengan Ferrosulfat. Kolorimetri dengan persulfat.
125 AB- Metode Uji Pengukuran Debit Pompa Standar nasional Indenesia ini mengkhususkan
K/OP/MU/013/98 metoda untuk pengukuran debit (1) pompa pada tahap
pabrikasi : Catatan : Debit ialah volume cairan
persatuan waktu yang keluar dari pompa.
126 AB- Metode Uji Kinerja Pompa Dengan Metode ini membahas ketentuan-ketentuan teknis
K/OP/MU/014/98 Menggunakan Model. pengujian kinerja pompa menggunakan model
127 AB- Metode Uji Jar Untuk Koagulasi 1. Metode ini mencakup prosedur umum untuk
K/OP/MU/015/98 Flokulasi Air. mengevaluasi pengolahan dalam rangka mengurangi
bahan-bahan terlarut, koloid, dan tidak dapat
mengendap dalam air menggunakan bahan kimia
dalam proses koagulasi-flokulasi yang dialnjutkan
dengan pengendapan secara gravitasi. Prosedure ini
dapat digunakan untuk mengevaluasi warna, kkeruhan
dan kesadahan. 2. Metode ini dilengkapi dengan
evaluasi yang sistematis dari berbagai variabel yang
biasa digunakan dalam proses koagulasi-flokulasi. 3.
Standar ini tidak dimaksudkan untuk hal-hal yang
berkaitan dengan keamanan. Bila ada, gabungkan
dengan penggunaan. hal ini menjadi tanggung jawab
pemakai standar ini, untuk menetapkan kondisi
keamanan dan kesehatan yang layak (tepat) dan
menentukan batasan penerapan peraturan sebelum
digunakan.
128 AB- Metode Uji Kinerja Tekanan Pada 1. Metode uji ini meliputi prosedur yang digunakan
K/OP/MU/016/98 Rangkaian Proses Koagulasi untuk melaksanakan pemberian tekanan yang
Flokulasi dan Filtrasi. digunakan dalam rangkaian koagulasi, flokulasi-
filtrasi air bersih dan air limbah dalam rangkaian pipa
yang bertekanan, yang mengandung padatan terlarut
relatif rendah ( 30 mg/l), untuk setiap ukuran diameter
filter lebih besar dari 100 mm. 2. Metode uji ini yang
digunakan untuk menentukan efektivitas flokulasi
atau koagulan, dan atau keduanya serta media filter
dalam memisahkan padatan melayang dan koloid dari
air bersih dan air limbah. 3. Metode uji ini dapat
digunakan interval antara pencucian filter dengan
lairan balik, persyaratan pencucian dengan aliran
balik, pembilasan dan pengaruh kecepatan
penyaringan terhadap kualitas effluen. Standar ini
tidak dimaksudkan semua keamanannya, jika ada
disesuaikan dengan kegunaannya. Hal tersebut
merupakan tanggung jawab pemakai standar ini untuk
menetapkan cara yang paling aman dan sehat dalam
pelaksanaan dan menentukan pelaksanaan batasan-
batasan peraturan sebelum digunakan
129 AB- Metode Uji Pengujian Laboratorium Petunjuk teknis ini memuat pengertian-pengertian
K/OP/MU/017/98 Pada Proses Pengelolaan Air Bersih. ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu
dilakukan bagi keperluan pengujian.
130 AB- Air Bersih Perkotaan - Pengelolaan Spesifikasi ini mencakup tentang pengertian, asumsi
K/OP/ST/001/98 dasar perhitungan, komponen biaya operasi dan
pemeliharaan.
131 AB- Spesifkasi Teknis Pengelolaan Data Spesifikasi ini memuat pengertian dan persyaratan
K/OP/ST/002/98 Sistem Penyediaan air Minum. dalam pengelolaan data sistem penyediaan air minum
yang meliputi : kualitas dan kuantitas sumber, unit
produksi, unit distribusi dan data keuangan.
132 AB- Spesifikasi Teknis Kapur Tohor dan
Standar ini digunakan untuk pengolahan air dalam
K/OP/ST/003/98 Kapur PDAM pada Pengolahan Air
penyediaan air bersih di perkotaan dan pedesaan.
Bersih.
133 AB- Spesifikasi Teknis Kinerja 1. Kinerja pemeliharaan ini memuat modul,
K/OP/ST/004/98 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana ketentuan-ketentuan dalam perusahaan yang perlu
Sistem Penyediaan Air Bersih. dilakukan bagi keperluan kinerja pemeliharaan sistem
penyediaan air bersih. 2. Kinerja pemeliharaan yang
mencakup dalam pegangan bagi penanggung jawab
unsur-unsur teknis dalam pemeliharaan sarana dan
prasarana air bersih yang meliputi : kinerja
pemeliharaan instalasi air bersih; kinerja
pemeliharaan air baku; kinerja pemeliharaan pipa
transmisi dan distribusi; kinerja pemeliharaan pipa
dinas
134 AB- Spesifikasi Teknis Desinfeksi Standar ini meliputi prosedur, untuk desinfeksi pipa
K/OP/ST/005/98 Perpipaan Air Bersih. yang baru dan yang akan diperbaiki. Semua perpipaan
baru harus di desinfeksi sebelum sipasang. Semua
sistem perpipaan harus sistop untuk pemeriksaan,
perbaikan dan kegiatan lain yang dapat menyebabkan
kontaminasi air harus desinfeksi, sebelum dipasang
kembali.
135 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat tentang ketentuan-ketentuan dan
K/OP/TC/001/98 Bangunan Pengambilan Air Baku cara pengoperasian serta oemeliharaan sarana
pengembilan air baku dari air permukaan, mata air
dan air tanah dalam.
136 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat ketentuan tentang operasi dan
K/OP/TC/002/98 Pipa Transmisi Air Baku pemeliharaan pipa transmisi air baku berikut peralatan
dan perlengkapannya serta kualifikasi operatornya.
137 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan
K/OP/TC/003/98 Bangunan Instalasi Pengolahan Air. prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan operasi
dan pemeliharaan Bangunan Instalasi Pengolah Air.
138 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara operasi dan pemeliharaan ini meliputi
K/OP/TC/004/98 Peralatan Pembubuhan Bahan Kimia. langkah-langkah pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan pembubuh koagulan, desinfektan, bahan
pelunak kesadahan dan netralisasi.
139 AB- Tata Cara Operasi dan Peme-liharaan Tata cara operasi dan pemeliharaan sistem keamanan
K/OP/TC/005/98 Sistem Keamanan dan Keselamatan dan keselamatan di unit produksi ini memuat
Di Unit Produksi. ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu
dilakukan bagi keperluan operasi dan pemeliharaan.
140 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat ketentuan tentang operasi dan
K/OP/TC/006/98 Pipa Distribusi dan Reservoar. pemeliharaan jaringan pipa distribusi dan reservoir
distribusi untuk sistem penyediaan air minum yang
beroperasi 24 jam/hari, serta ketentuan mengenai
teknisi, peralatan dan perlengkapan serta bahan yang
diperlukan.
141 AB- Tata Cara Operasi dan Peme-liharaan Tata cara ini memeuat ketentuan dan cara
K/OP/TC/007/98 Sambungan Pela-nggan dan Hidran pengoperasian dan pemeliharaan sambungan
Kebakaran. pelanggan meliputi sambungan rumah, hidran umum,
kran, terminal air pada saringan pipa terpasang.
142 AB- Tata Cara Uji Petik Kualitas Air Tata cara mencakup hal-hal sebagai berikut : *
K/OP/TC/008/98 Minum Di Unit Distribusi dan Ketentuan Umum; * Ketentuan tekntonik; * Peralatan
Pelayanan. dan Perlengkapan; * Bahan; * Cara pengerjaan untuk
uji pisik kualitas air minum di unit distribusi dan
pelayanan.
143 AB- Tata Cara Pemantauan Fluktuasi Tata cara ini memuat ketentuan dan tata cara
K/OP/TC/009/98 Pelayanan Air Minum. pengerjaan pemantauan fluktuasi air pada jaringan
distribusi.
144 AB- Tata Cara Pengukuran Tekanan Air Standar tata cara ini memuat ketentuan dan cara
K/OP/TC/010/98 Di Unit Distribusi. pengukuran tekanan air di unit distribusi, terutama
mengenai tekanan air di jaringan pipa induk
distribusi.
145 AB- Tata Cara Penyusunan Kebutuhan Tata cara ini memuat pengertian ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/011/98 Logistik Sistem Penyediaan Air umum dan ketentuan teknis cara menyusun kebutuhan
Minum. logistik komponen-komponen sistem penyediaan air
minum.
146 AB- Tata Cara Penyusunan Biaya Operasi Tata cara ini mencakup hal-hal sebagai berikut : 1)
K/OP/TC/012/98 dan Pemeliharaan Teknik Sistem asumsi dasar perhitungan 2) komponen biaya operasi
Penyediaan Air Minum. dan pemeliharaan 3) cara pengerjaan
147 AB- Tata Cara Pengerjaan Kinerja Tata cara ini memuat ketentuan dan cara pengerjaan
K/OP/TC/013/98 Manfaat Pelayanan Air Minum. pengkajian kinerja manfaat pelayanan air minum
yaitu mengenai jumlah sambungan langganan yang
dapat terlayani air minum.
148 AB- Tata Cara Pengambilan dan Tata cara ini memuat pengertian ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/014/98 Pengumpulan Data Teknis dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk
Kelembagaan dan Keuangan Sistem pengambilan dan pengumpulan data teknis
Penyediaan Air Minum. kelembagaan dan keuangan Sistem Penyediaan Air
Minum.
149 AB- Tata Cara Pembinaan Pengelolaan Pedoman ini memuat ikhwal : 1. Ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/015/98 dan Pemeliha-raan Sistem Air Bersih. dan prosedur yang diperuntukan bagi keperluan
penyusunan konsep pembinaan pengelolaan dan
pemeliharaan sistem air bersih. 2. Penetapan produk-
produk bagian yang diperlukan dalam penyusunan
pembinaan pengelolaan dan pemeliharaan sistem air
bersih.
150 AB- Tata Cara Pengelolaan Aspek Teknis Tata cara pengelolaan aspek teknis kelembagaan
K/OP/TC/016/98 kelembagaan Sistem Penyediaan Air sistem air minum memuat pengertian ketentuan
Minum. umum dan teknis, serta cara pengelolaannya.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Petunjuk Teknis
PETUNJUK TEKNIS
Data ada 275 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


151 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Standar tata cara ini memuat ikhwal : Ketentuan-
K/OP/TC/017/98 Akuntansi Keuangan PDAM. ketentuan dan cara pengerjaan pengelolaan teknis
akuntansi keuangan di lingkungan PDAM.
152 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Standar tata cara ini memuat : Ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/018/98 Akuntansi Biaya. dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk
pengelolaan teknis akuntansi biaya PDAM.
153 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Sistem Standar tata cara ini memuat : Ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/019/98 Penjualan dan Piutang PDAM. dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk
pengelolaan teknis Sistem Penjualan dan Piutang
PDAM.
154 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Sistem Tata cara ini mencakup : Ketentuan-ketentuan dan
K/OP/TC/020/98 Pembelian dan Hutang PDAM. cara pengerjaan yang diperlukan untuk pengelolaan
teknis Sistem Pembelian dan Hutang PDAM.
155 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Arus Standar tata cara ini memuat ikhwal : Ketentuan-
K/OP/TC/021/98 Kas dan Bank PDAM. ketentuan dan cara pengerjaan pengelolaan teknis
Akuntansi Kas dan Bank di lingkungan PDAM.
156 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Tata Cara ini memuat pengertian, ketentuan umum.
K/OP/TC/022/98 Kinerja PDAM. ketentuan teknis dan cara pengerjaan pengelolaan
teknis kinerja PDAM untuk mrningkatkan PDAM.
157 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Standar cara ini memuat ikhwal : Ketentuan-
K/OP/TC/023/98 Anggaran PDAM. ketentuan dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk
pengelolaan teknis Sistem Anggaran PDAM.
158 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Aktiva Tata cara ini mencakup mengenai ketentuan-
K/OP/TC/024/98 Tetap. ketentuan dan cara pengerjaan pengelolaan teknis
Aktiva tetap PDAM.
159 AB- Tata Cara Peningkatan Pengusahaan. Petunjuk teknis peningkatan pengusahaan perusahaan
K/OP/TC/025/98 Daerah Air Minum adalah dalam rangka Peningkatan
Pengusahaan Managemen Perusahaan Daerah Air
Minum.
160 AB- Tata Cara Persiapan Kelembagaan Petunjuk teknis ini mencakup pengertian, ketentuan-
K/OP/TC/026/98 Bidang Air Bersih. ketentuan yang meliputi ketentuan umum dan teknis
serta prosedur pelaksanaan persiapan pembentukan
kelembagaan.
161 AB- Tata Cara Penanggulangan Tata cara ini meliputi pengertian, ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/027/98 Kehilangan Air. dan cara penanggulangan kehilangan air pada jaringan
pipa transmisi dan distribusi.
162 AB- Tata Cara Penanggulangan Pedoman ini mencakup dasar-dasar pengertiandalam
K/OP/TC/028/98 Kehilangan Air Secara Mekanis. penanggulangan kehilangan air (PKA) serta
ketentuan-ketentuan umum maupun ketentuan-
ketentuan teknis yang berkaitan dengan proyek PKA
tersebut. Cara pengerjaan merupakan bagian yang
menguraikan langkah-langkah yang diperlukan dalam
melaksanakan program PKA, mulai dari pengukuran
tingkat PKA, penetapan kebijaksanaan, dan
penyusunan strategi pelaksanaan hingga ke cara-cara
pelaksanaan PKA, termasuk evaluasi pelaksanaannya.
163 AB- Tata Cara Penanggulangan Tata cara ini mencakup pengawasan kebocoran pipa
K/OP/TC/029/98 Kehilangan Air Minum pada Sistem transmisi dan distribusi, ketentuan mengenai
Transmisi dan Distribusi identifikasi kebocoran, peralatan, bahan, pelaksanaan
dan cara pengerjaan.
164 AB- Tata Cara Managemen Dalam buku ini akan dicoba untuk memuat usaha
K/OP/TC/030/98 Penanggulangan Kehilangan Air unsur yang yang memungkinkan dilakukan pengelola
Sistem Penyediaan Air Bersih. air minum dalam menangani kehilangan air. Disini
akan dibahas mengenai ketentuan-ketentuan umum
maupun teknis cara penanganan kehilangan air diatas
batas kewajaran (20 %). mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi.
165 AB- Tata Cara Persiapan Operasi dan Persiapan operasi dan pemeliharaan ini memuat
K/OP/TC/031/98 Pemeliharaan. modul, ketentuan-ketentuan dalam perusahaan yang
perlu dilakukan bagi keperluan persiapan operasi dan
pemeliharaan saluran penyediaan air bersih. Persiapan
operasi dan pemeliharaan yang menyangkut dalam
pegangan bagi penanggung jawab unsur-unsur teknis
dalam operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana
air bersih yang meliputi. a. operasi dan pemeliharaan
penyadap air baku b. operasi dan pemeliharaan proses
pengolahan air bersih c. operasi dan pemeliharaan
sarana transmisi dan distribusi. d. operasi dan
pemeliharaan pipa dinas e. operasi dan pemeliharaan
mesin dan listrik f. penyusunan anggaran biaya
operasi dan pemeliharaan.
166 AB- Tata Cara Penggunaan Soda untuk Standar ini mencakup soda abu untuk penggunaan
K/OP/TC/032/98 Penyediaan Air bersih dan Air dalam pengolahan untuk penyediaan air bersih dan air
Perindustrian.` perindustrian. Butir 1 mencakup persyaratan umum;
Butir 2 mencakup spesifikasi bahan; Butir 3
mencakup pengambilan contoh, pengemasan,
pengiriman dan penandaan; dan Butir 4 mencakup
pengujian.
167 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai
K/OP/TC/033/98 Pemeliharaan Hidran Umum. penanggung jawab, bahan, peralatan dan
pengoperasian serta pemeliharaan.
168 AB- Tata Cara Pengeperasian dan
Pedoman teknis ini mencakup pengoperasian
K/OP/TC/035/98 Pemeliharaan Bangunan Reservoar
pemeliharaan, teknis, bahan dan peralatan.
Air Bersih.
169 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Petunjuk teknis ini mencakup ketentuan-ketentuan,
K/OP/TC/036/98 Pemeliharaan Bangunan Pengambilan umum dan teknis, cara pengoperasian dan
Air Baku. pemeliharaan.
170 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai
K/OP/TC/037/98 Pemeliharaan Terminal Air penanggung jawab, bahan, peralatan dan cara
pengoperasian serta pemeliharaan.
171 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan persyaratan
K/OP/TC/038/98 Pemeliharaan Mobil Tanki dan ketentuan mengenai pengoperasin, pemeliharaan,
teknis dan peralatan.
172 AB- Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada " Tata cara ini memuat tentang, ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/039/98 Unit Instalasi Pengolahan Air bahan, peralatan, pembubuhan, pendosisan,
penyimpanan dan cara pembubuhan kaporit kedalam
instalasi penjernihan.
173 AB- Tata Cara Pembuhuban Bahan Gas " Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
K/OP/TC/040/98 Khlor pada Unit Instalasi Pengolahan ketentuan dan cara evaluasi mata air sebagai sumber
Air air.
174 AB- Tata Cara Pengoperasian dan " Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai
K/OP/TC/041/98 Pemeliharaan Bangunan Pengaduk teknis, bahan, fungsi dan peralatan bangunan
Lambat Secara Mekanis pada IPA pengaduk lambat secara mekanis.
175 AB- Tata Cara Operasi Sarana dan 1. Operasi ini memuat modul, ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/042/98 Prasarana Sistem Air Bersih dalam perusahaan yang perlu dilakukan bagi
keperluan operasi instalasi penyediaan air bersih. 2.
Operasi yang menyangkut dalam pegangan bagi
penanggung jawab unsur-unsur teknis dalam operasi
dan pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih
yang meliputi : a. operasi dan pemeliharaan penyadap
air baku b. operasi dan pemeliharaan proses
pengolahan air bersih c. operasi dan pemeliharaan
sarana transmisi dan distribusi d. operasi dan
pemeliharaan pipa dinas e. operasi dan pemeliharaan
mesin dan listrik f. penyusunan anggaran biaya
operasi dan pemeliharaan.
176 AB- Tata Cara Pemeliharaan Sistem Petunjuk Teknis memuat maksud dan tujuan,
K/OP/TC/043/98 Sarana dan Prasarana Air Bersih pengertian-pengertian yang digunakan dalam
(Periodik/Rutin). pelaksanaan pemeliharaan priodik, ketentuan-
ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi
pelaksanaan Petunjuk Teknis Pemeliharaan Sistem
Sarana Air Bersih (Periodik/Rutin) serta penetapan
produk-produk kegiatan yang diperlukan.
177 AB- Tata Cara Oper Haul Pompa
Tata ini memcakup pemeriksaan, bongkar pasang,
K/OP/TC/044/98 Sentrifugal Submersibel pada Sarana
bahan, suku cadang, peralatan dan teknisi.
Sistem Penyediaan Air Bersih.
178 AB- Tata Cara Overhaul Genset pada Tata cara ini : 1. memuat ketentuan teknisi, peralatan,
K/OP/TC/045/98 Sarana Sistem Penyediaan Air Bersih suku cadang dan informasi; 2. mencakup top overhaul
dan general overhaul.
179 AB- Tata Cara Pembubuhan Alumunium Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/046/98 Sulfat pada Unit Instalasi Pengolahan mengenai pengoperasian pembubuhan Alumunium
Air. Sulfat, peralatan, bahan, penyimpan,penanganan dan
perhitungan. Tata cara ini mencakup tentang : 1.
ketentuan peralatan, bahan dan cara penyimpanan
bahan; 2. cara pengerjaan pengoperasian pembubuhan
Alumunium Sulfat.
180 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini memuat ikhwal ketentuan-ketentuan dan
K/OP/TC/047/98 Pemeliharaan Instalasi Pengolahan prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan operasi
Air Bersih. dan pemeliharaan bangunan instalasi pengolahan air
bersih. Penetapan langkah-langkah dan produk yang
dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan operasi dan
pemeliharaan masing-masing bangunan instalasi
pengolahan air bersih yang perlu diamati oleh petugas
operasi dan pemeliharaan.
181 AB- Tata Cara Pemeliharaan Jaringan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan tentang
K/OP/TC/048/98 Pipa Transmisi dan Pipa Distribusi pemeliharaan, jaringan pipa transmisi dan distribusi,
Dalam Air Minum. teknisi, peralatan dan bahan.
182 AB- Tata Cara operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan
K/OP/TC/049/98 Pompa-pompa Air Bersih. mengenai prosedur pengoperasian dan pemeliharaan
Pompa Setrifugal, Pompa Sumbmesible dan Pompa
Dosing, meliputi langkah-langkah : 1. Persiapan
sebelum dijalankan 2. menjalankan 3. Pemeriksaan
pada saat jalan 4. Mematikan pompa 5. Pemeliharaan
pencegahan 6. Mengatasi gangguan 7. Pemeriksaan
komponen pompa 8. Pemeriksaan karakteristik pompa
183 AB- Tata Cara Penilaian Kinerja PDAM Tata cara ini memuat ketentuan tentang penilaian dan
K/OP/TC/050/98 cara penilaian PDAM yang mencakup aspek teknis
dan non teknis.
184 AB- Tata Cara Perancangan Teknik Unit Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian-
K/OP/TC/051/98 Produksi. pengertian, ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
dan cara pengerjaan dalam perancangan teknik unit
pada sistem penyediaan air minum.
185 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Survai Rencana Spesifikasi ini memuat tentang pengertian-
RI/ST/001/98 Induk Sistem Penyediaan Air Minum. pengertian , dan persyaratan teknis yang harus
dipenuhi dalam survai rencana induk sistem
penyediaan air minum.
186 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Wilayah Studi dan Standar ini memuat persyaratan teknis wilayah studi
RI/ST/002/98 Wilayah Pelayanan. dan wilayah pelayanan sistem penyediaan air minum.
187 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Prasarana Sistem Spesifikasi ini memuat pengertian-pengertian dan
RI/ST/003/98 Penyediaan Air Minum. persyaratan teknis yang harus dipenuhi prasarana
sistem penyediaan air minum untuk penyusunan
rencana induk.
188 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Penahapan Ruang lingkup pekerjaan spesifikasi penahapan
RI/ST/004/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air pembangunan sistem penyediaan air minum,
Minum. mencakup pengertian-pengertian dan persyatan tekni
(lihat bab II).
189 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Pengelolaan Spesifikasi ini memuat ruang lingkup, pengertian-
RI/ST/005/98 Teknik Sistem Penyediaan Air pengertian serta persyatan teknis dalama pengelolaan
Minum. teknis sistem penyediaan air minum.
190 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Rencana Induk Spesifikasi ini memuat penjelasan-penjelasan yang
RI/ST/006/98 Sistem Penyediaan Air Minum. diperlukan dalam rencana induk sistem penyediaan air
minum.
191 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara
RI/TC/001/98 Wilayah Studi dan Wilayah survai dan pengkajian wilayah studi dan wilayah
Pelayanan. pelayanan untuk perencanaan sistem penyediaan air
minum
192 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Memuat ruang lingkup, pengertian-pengertian yang
RI/TC/002/98 Sumber Daya Air Baku. digunakan dalam pelaksanaan survai dan pengkajian,
ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu
dilakukan bagi pelaksanaan Survai Sumber Daya Air
Baku serta produk-produk kegiatan yang diperlukan.
193 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini mencakup pengertian-pengertian yang
RI/TC/003/98 Geoklimatogafi dan Tofografi. digunakan dalam pelaksanaan survai, ketentuan-
ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan dalam
pelaksanaan survai geoklimatologi dan tofografi serta
pengkajian hasil survai untuk keperluan rencana
induk air minum.
194 AB-K/RE- Tata Cara dan Pengkajian Demografi Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan
RI/TC/004/98 dan Ketatakotaan. pelaksanaan kegiatan, dan cara pengerjaan yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan survai dan pengkajian
demografi dan ketatakotaan.
195 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Standar tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan
RI/TC/005/98 Kebutuhan dan Pelayanan Air cara-cara survai dan pengkajian hasil survai yang
Minum. akan digunakan untuk menghitung kebutuhan air dan
pelayanan air minum.
196 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
RI/TC/006/98 Prasarana Air Minum Terpasang dan ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan yang harus
Pemanfaatannya. dilakukan didalam pelaksanaan Survai dan Pengkajian
Prasarana Air Minum Terpasang dan
Pemanfaatannya.
197 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Standar tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan
RI/TC/007/98 Biaya, Sumber Pendanaan dan Cara Pengerjaan yang diperlukan untuk Survai dan
Keuangan. Pengkajian Biaya, Sumber Pendanaan dan Keuangan.
198 AB-K/RE- Tata Cara pengkajian Kebutuhan Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian,
RI/TC/008/98 Prasarana Air Minum. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan Pengkajian
Kebutuhan Prasarana Air Minum untuk Sistem
Penyediaan Air Minum.
199 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Kelembagaan Standar tata cara ini memuat, ketentuan-ketentuan dan
RI/TC/009/98 Sistem Penyediaan ir Minum. Cara Pengerjaan yang diperlukan untuk Pengkajian
Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum.
200 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Rencana Tata cara penyusunan rencana induk sistem
RI/TC/010/98 Induk Sistem Penyediaan Air Minum. penyediaan air minum ini meliputi ketentuan-
ketentuan umum dan teknis dalam penyusunan
rencana induk sistem air minum yang bertujuan untuk
membuat suatu rencana jangka penjang (20 tahun)
mengenai pembangunan dan pengembangan bidang
air minum.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Petunjuk Teknis
PETUNJUK TEKNIS
Data ada 275 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


201 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Rencana Buku pedoman ini berisikan : Kriteria perencanaan .
RI/TC/011/98 Induk Air Minum Perkotaan. 1) Tahapan penyusunan perencanaan. 2) Tata cara
penyelenggaraan. Kriteria Perencanaan : Perencanaan
suatu sistem air bersih memerlukan kriteria
perencanaan untuk dijadikan dasar perencanaan,
untuk memenuhi tujuan / sasaran serta pengendalian
mutu. Tahap Penyusunan : Pada umumnya suatu
"Proyek " air bersih didefinisikan sebagai suatu
kumpulan kegiatan yang diajukan untuk
menyelesaikan permasalahan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Tahapan atau urutan dalam
penyusunan suatu Rencana Induk Sistem Air Bersih
adalah sebagai berikut : 1) Evaluasi kondidi kota
perkotaan /kawasan; 2) Evaluasi kondidi sistem air
bersih eksisting; 3) Survai kebutuhan nyata; 4)
Identifikasi permasalahan dan kebutuhan
pengembangan; 5) Prakiraan kebutuhan air; 6)
Identifikasi sumber air potensial; 7) Pengembangan
kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM); 8)
Rencana pemenuhan kebutuhan / Rencana Induk.
202 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Survei Rancang Spesifikasi ini memuat tentang persyaratan teknis
RT/ST/001/98 Teknik Sistem Penyediaan Air yang harus dipenuhi dalam survai rancangan teknis
Minum sistem penyediaan air minum.
203 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Unit Produksi Spesifikasi teknis unit produksi sistem penyediaan air
RT/ST/002/98 Sistem Penyediaan Air Minum minum ini mencakup ketentuan mengenai unit
produksi sistem penyediaan air minum yang meliputi
bangunan pengambil air baku dan bangunan
penunjang, yang mana kelima komponen utama
tersebut masing-masing merupakan bagian dari unit
produksi sistem penyediaan air minum.
204 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Instalasi Elektro
Standar ini menentukan spesifikasi instalasi elektro
RT/ST/003/98 Mekanikal Sistem Penyediaan Air
mekanik pada sistem penyediaan air minum.
Minum.
205 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Bangunan Spesifikasi teknis bangunan penunjang sistem
RT/ST/004/98 Penunjang Sistem Penyedia-an Air penyediaan air minum ini mencakup ketentuan-
Minum. ketentuan teknis mengenai bangunan dan peralatan
penunjang yang meliputi : 1. bangunan operasi dan
pengendalian 2. bangunan elektro mekanikal 3.
bangunan rumah kimia 4. bangunan gedung 5.
laboratorium 6. halaman : drainase, jalan dan halaman
parkir, ruang jaga dan pagar 7. kantor dan
perlengkapan 8. peralatan laboratorium dan bengkel
9. logistik
206 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Perpipaan dan Spesifikasi teknis ini mengenai persyaratan teknis dari
RT/ST/005/98 Alat Ukur Sistem Penyediaan Air sistem perpipaan dan alat ukur yang digunakan dalam
Minum. sistem penyediaan air minum perkotaan, yang
meliputi : 1. Perpipaan (1) perpipaan di unit bangunan
pengambilan air baku; (2) perpipaan unit instalasi
pengelolaan air; (3) perpipaan di jaringan pipa
transmisi dan distribusi 2. Alat Ukur Tipe alat ukur
yang digunakan dalam sistem penyediaan air bersih
adalah : (1) tipe pelimpahan; alat ukur jenis thomson,
pelimpah segi empat dan alat ukur trapesium; (2) tipe
perbedaan tekanan; pivapenturi; (3) tipe elektro-
magnetik; aliran elektro magnetik; (4) tipe supersonic
wave; meter aliran supersonic wave;
207 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Bahan Kimia dan Spesifkasi teknis bahan kimia dan persyaratn kimiawi
RT/ST/006/98 Persyaratan Kimiawi dalam air dalam air minum ini mencakup persratan teknis
Minum. mengenai bahan yang digunakan untuk proses
pelunakan kesadahan, koagulasi, desinfeksi,
netralisasi, fluoridisasi, dan penghilangan besi dan
mangan, serta persyaratan kimiawi dalam air minum.
208 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Pengen-dalian Spesifikasi ini mengenai persyaratan teknis dalam
RT/ST/007/98 Sistem Penyediaan Air Minum. mengedalikan sistem penyediaan air minum yang
melliputi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas.
209 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Rancangan Spesifikasi ini mencakup persyaratan dalam
RT/ST/008/98 Anggaran Biaya. penyusunan rencana anggaran biayan suatu sistem
penyediaan air minum.
210 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Dokumen Lelang Spesifikasi ini mencakup pengertian-pengertian yang
RT/ST/009/98 Sistem Penyediaan Air Minum. berhubungan dengan dokumen lelang.
211 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Pemasangan Bagian 6 ISO 4067 ini merupakan dasar kontroversial
RT/ST/010/98 Simbol-Simbol Gambar Untuk simbol-simbol gambar untuk saluran-saluran,
Sistem Penyediaan Air Bersih dan perpipaan, dan parit-parit/selokan-selokan termasuk
Drainase Dalam Tanah. simbol bagian-bagian dari peralatan yang dibuat di
pabrik untuk diperagakan pada penggambaran dan
perencanaan sistem penyediaan air bersih dan saluran
drainage. Untuk suatu gambaran yang lebih detail,
simbol-simbol dasar ini dapat dilengkapi dengan
petunjuk-petunjuk, yang disyaratkan dalam satu
sistem simbol-simbol yang lebih rinci pada
penggambaran atau pada penjelasan yang, diuraikan
secara terpisah. Simbol-simbol digambarkan dan
dipergunakan terutama pada perencanaan, akan tetapi
dapat juga digunakan pada potongan-potongan galian
dan elevasi.
212 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Rencana Induk Tata cara pengkajian rencana induk dan studi
RT/TC/001/98 dan Studi Kelayakan. kelayakan sistem penyediaan air minum ini meliputi
ketentuan-ketentuan umum dan teknis dalam
pengkajian studi kelayakan sistem air minum yang
bertujuan untuk mengkaji laporan studi kelayakan
dari suatu sistem penyediaan air minum dalam rangka
pembuatan rancang teknik yang merupakan
kelanjutan dari studi kelayakan.
213 AB-K/RE- Tata Cara Suvai dan Pengkajian Tata cara ini mencakup ruang lingkup, pengertian,
RT/TC/004/98 Topografi. ketentuan-ketentuan, cara pelaksanaan, pengukuran,
tofografi dan analisa serta penggambaran untuk
kebutuhan perencanaan teknik sistem penyediaan air
minum.
214 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara penyelidikan tanah untuk bangunan
RT/TC/005/98 Hasil Penyelidikan Tanah. prasarana air bersih dimaksudkan sebagai acuan
teknis bagi pelaksana dalam melakukan penyelidikan
tanah dilapangan dan laboratorium untuk struktur,
bangunan atas berat dan struktur bangunan atas
ringan.
215 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian-
RT/TC/006/98 Lokasi Sistem Penyediaan Air pengertian dan ketentuan-ketentuan serta cara
Minum. pengerjaan dan pengkajian hasil survai lokasi sistem
penyediaan air minum.
216 AB-K/RE- Tata Cara Suvai dan Pengkajian Dalam tata cara ini akan dibahas hal-hal yang
RT/TC/007/98 Ketersediaan Bahan Konstruksi. berkaitan dengan survai dan penngkajian bahan
konstruksi : " Ketentuan-ketentuan " Komponen
bahan konstruksi " Spesifikasi bahan konstruksi "
Cara pengerjaan
217 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Standar ini mencakup hal-hal berikut ini : 1) Uraian
RT/TC/008/98 Ketersediaan Peralatan Elektro Jenis Peralatan M/E 2) Kriteria Teknis/Pemilihan 3)
Mekanik. Cara Pengerjaan
218 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini mencakup hal-hal tentang : 1)
RT/TC/009/98 Ketersediaan Bahan Kimia. Pengelompokan bahan kimia; 2) Karakteristik bahan
kimia; 3) Urutan pengadaan;
219 AB-K/RE- Tata Cara Suvai dan Pengkajian Tata cara ini mencakup hal-hal berikut ini : 1)
RT/TC/010/98 Sumber Energi. membuat ketentuan teknis, peralatan, suku cadang
dan informasi 2) peninjauan, pemeriksaan dan
penyelidikan sumber daya energi pdam dari segi
efektivitas dan efisiensi. 3) pengkajian ulang terhadap
sumber daya energi yang sudah terpasang dari segi
efisiensinya. 4) penelitian dan pengarahan kebutuhan
sumber daya energi yang sesuai dengan serta efektif
dan efisien.
220 AB-K/RE- Tata Cara Penyimpulan dan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian dan
RT/TC/011/98 Penyajian Hasil Survai. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan dalam
penyimpulan dan kajian hasil survai.
221 AB-K/RE- Tata Cara Perancangan Teknik Unit Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan tata
RT/TC/012/98 Distribusi dan Pelayanan. cara perancangan teknik unit distribusi dan pelayanan,
yang terdiri dari reservoir, perpompaan, pipa
transmisi, dan pipa distribusi.
222 AB-K/RE- Tata Cara Rehabilitasi Sistem Tata cara ini mencakup tentang : " Tinjauan
RT/TC/013/98 Penyediaan Air Minum. kebutuhan rehabilitasi " Penentuan program/pekerjaan
rehabilitasi " Metoda pelaksanaan " Urutan
penyusunan program
223 AB-K/RE- Tata Cara Pemanfaatan Sistem Tata cara ini mencakup ketentuan teknis tentang : "
RT/TC/014/98 Penyediaan Air Minum. Sumber sisa kapasitas " Skenario pemanfaatan sisa
kapasitas " Strategi pemanfaatan komponen " Urutan
pengerjaan
224 AB-K/RE- Tata Cara Peningkatan Sistem Tata cara ini mencakup ketentuan teknis tentang : 1)
RT/TC/015/98 Penyediaan Air Minum. prioritas atau kebijakan penanganan dan
pengembangan sistem penyediaan air minum 2)
sasaran dan strategi 3) komponen dan rencana
investasi 4) urutan pengerjaan
225 AB-K/RE- Tata Cara Perluasan Sistem Tata cara ini mencakup ruang lingkup, maksud,
RT/TC/016/98 Penyediaan Air Minum. tujuan, pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara
pengerjaan perluasan sistem penyediaan air minum.
226 AB-K/RE- Tata Cara Unit Distribusi dan Tata cara ini mencakup persyaratan teknis mengenai :
RT/TC/017/98 Pelayanan Sistem Penyediaan Air 1) reservoar; 2) jaringan pipa transmisi dan
Minum. perlengkapannya; 3) jaringan pipa distribusi dan
perlengkapannya; 4) stasiun pompa penguat dan
perlengkapannya;
227 AB-K/RE- Tata Cara Tahapan Pelaksanaan Tata cara ini memuat : 1) ketentuan umum; 2)
RT/TC/018/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air komponen harga satuan; 3) sumber harga satuan; 4)
Minum. cara pengerjaan;
228 AB-K/RE- Tata Cara Rancang Teknik Sistem Tata cara ini memuat penjelasan-penjelasan yang
RT/TC/019/98 Penyediaan Air Minum. diperlukan bagi penyusunan perancangan teknis
sistem air minum.
229 AB-K/RE- Tata Cara Perancangan Anggaran Tata cara ini memuat prosedur yang dilaksanakan
RT/TC/021/98 Biaya. dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB),
termasuk didalamnyadaftar kuantitas pekerjaan satu
paket pekerjaan yang akan dilelang dan dilaksanakan.
230 AB-K/RE- Tata Cara Pemaketan Peker-jaan Tata cara ini meliputi ketentuan-ketentuan umum dan
RT/TC/022/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air teknis dalam penyusunan pemaketan pekerjaan
Minum. pembangunan sistem penyediaan air minum yang
bertujuan untuk menyusun paket-paket pekerjaan
pembangunan sistem penyediaan air minum yang
efektif dan efisien serta saling berkaitan antara satu
paket dengan paket yang terdahulu maupun yang akan
datang, sehingga terbentuk suatu sistem penyediaan
air minum yang baru.
231 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Rancangan Tata cara ini memuat ikhwal ketentuan-ketentuan,
RT/TC/023/98 Teknik Air Minum. cara pengerjaan serta produk-produk dan kegiatan
yang diperlukan dalam penyusunan rancangan teknis
sistem air minum.
232 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Dokumen Tata cara ini meuat ketentuan-ketentuan penyusunan
RT/TC/024/98 Lelang. dokumen lelang
233 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Pedoman dan Tata cara ini memuat pedoman penyusunan dokumen
RT/TC/025/98 Petunjuk Teknis Bidang Air Bersih. lelangyang akan digunakan dalam pelelangan
pekerjaan atau pengadaan barang maupun jasa. Tata
cara ini meliputi ketentuan umum, administrasi dan
ketentuan teknis.
234 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Rancangan Lingkup Pedoman : Pedoman ini meliputi penjelasan-
RT/TC/026/98 Sistem Air Minum Perkotaan dan penjelasan umum yang terkait, persyaratan-
Kawasan. persyaratan perencanaan, standar dan kriteria
perencanaan serta cara penyusunan rancangan sistem
air minum perkotaan dan kawasan. Lingku Pemakaian
: Pedoman ini diperuntukan bagi para pelaksana
pembangunan di tingkat Pusat maupun di Daerah
Tingkat I dan II untuk dipakai dalam pembuatan
perancangan sistem air minum perkotaan dan
kawasan, yang dapat dilaksanakan oleh tenaga
konsultan perencana air minum setempat atau
swakelola yang menyediakan tenaga ahli air minum
sendiri.
235 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Bangunan Ruanglingkup penyusunan tata cara perencanaan
RT/TC/027/98 Pengambilan sumber Mata Air. bangunan pengambilan sumber mata air meliputi : a.
Tata Cara Survei dan Investigasi b. Tata Cara
Pengadaan Data c. Tata Cara Perhitungan Debit d.
Tata Cara Penempatan Bangunan pengambilan e. Tata
Cara Menentukan dimensi bangunan pengambilan f.
Elemen-elemen yang ada pada bangunan pengambilan
236 AB-K/RE- Tata Cara Pemilihan Jenis Instalasi Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan umum
RT/TC/028/98 Pengolahan Air Minum dan teknis serta cara pengerjaan yang perlu dilakukan
bagi keperluan pemilihan jenis instalasi pengolahan
air bersih.
237 AB-K/RE- Tata Cara Pemanfaatan Sisa Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan tentang
RT/TC/029/98 Kapasitas Produksi Air Minum. identifikasi, bahan, peralatan perhitungan sisa
kapasitas, tenaga pelaksana dan cara pengerjaan.
238 AB-K/RE- Tata Cara Penanggulangan Tata cara ini mencakup pengawasan kebocoran pipa
RT/TC/030/98 Kehilangan Air Minum pada Sistem transmisi dan distribusi, ketentuan mengenai
Transmisi dan Distribusi. identifikasi kebocoran, peralatan, bahan, pelaksanaan
dan cara pengerjaan.
239 AB-K/RE- Tata Cara Oprasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian dan ketentuan-
RT/TC/031/98 Peralatan Elektro - Mekanikal ketentuan serta cara pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan listrik mekanik dalam sistem penyediaan air
minum.
240 AB-K/RE- Tata Cara Perhitungan Kebu-tuhan Buku pedoman ini khusus digunakan untuk
RT/TC/032/98 Mekanikal sistem Penyediaan Air melakukan perhitungan kebutuhan mekanikal
Minum. (perpipaan dan pompa) pada instalasi air bersih yang
meliputi : 1. Instalasi Perpompaan Air Baku 2.
Instalasi Perpompaan Air Baku 3. Instalasi
Perpompaan Bahan Kimia 4. Perpipaan di Site
241 AB-K/RE- Tata Cara Pemilihan Jenis Pompa Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan
RT/TC/033/98 Sumber Energi. mengenai prosedur pemilihan jenis pompa air baku,
pompa pencucian, pompa distribusi dan pompa dosing
serta sumber energi yang diperlukan untuk
menggerakan semua pompa dan peralatan lain dalam
sistem penyediaan air bersih.
242 AB-K/RE- Tata Cara Perhitngan Kebutuhan Buku pedoman ini khusus digunakan untuk
RT/TC/034/98 elektrikal Sistem Penyediaan Air menghitung kebutuhan elektrikal yang meliputi satu
Minum. daya listrik, tangki bahan bakar, panel kontrol dan
kabel power pada instalasi air bersih.
243 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Reservoar Pedoman ini dapat diterapkan untuk perencanaan
RT/TC/035/98 Sistem Penye-diaan Air Minum detail reservoir air bersih yang berfungsi sebagai
Perkotaan. reservoir distribusi atau reservoir
penyeimbang(balancing reservoir), meliputi : 1.
Kapasitas reservoir 2. Dimensi reservoir 3.
Perlengkapan reservoir 4. Bangunan penunjang
reservoir 4. Tata letak.
244 AB-K/RE- Tata Cara Sistematika Penu-lisan Juknis ini memuat ihwal : Ketentuan-ketentuan dan
RT/TC/036/98 Pedoman dan Petunjuk Teknis proses yang diperuntukan bagi keperluan penyusunan
Bidang Cipta Karya. konsep pedoman atau petunjuk teknis.
245 AB-K/RE- Tata Cara Perancangan Jaringan Tata cara ini mencakup ketentuan umum dan teknis
RT/TC/037/98 Distribusi Air Minum. mengenai kriteria perencanaan, cara perhitungan
sistem distribusi melingkar/tertutup dan cara
pengerjaan.
246 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Penampung Air Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan teknis,
RT/TC/038/98 Hujan untuk penyediaan Air Minum. komponen kapasitas, serta cara menghitung dimensi
penampung air hujan untuk air bersih.
247 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Pengu-jian Tata cara pengujian sumur dalam dimaksudkan
RT/TC/039/98 Sumur Dalam sebagai acuan bagi pelaksana atau teknisi di lapangan
dalam melakukan pengujian sumur dalam sehingga
terjamin pelaksanaanya sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang disyaratkan dengan hasil tepat guna.
248 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Teknik Bidang 1. Petunjuk teknik ini memuat ihwal ketentuan-
RT/TC/040/98 Air Minum ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi
keperluan penyusunan perencanaan teknis sistem air
bersih. 2. Penetapan produk-produk dan kegiatan
yang diperlukan dalam penyusunan perencanaan
teknis sistem air bersih. 3. Prosedur pembahasan
konsep perencanaan teknis sistem air bersih dan
dokumen-dokumen penunjangnya yang siap untuk
dilaksanakan di lapangan.
249 AB-K/RE- Tata Cara Penyuluhan Desain Petunjuk teknis ini memuat ihwal : Ketentuan-
RT/TC/041/98 ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi
keperluan penyuluhan desain penetapan produk -
produk dan kegiatan yang diperlukan dalam
penyuluhan desain dan prosedur pembahasan konsep
penyuluhan desain dan dukumen-dokumen
penujangannya yang siap untuk dilaksanakan
dilapangan.
250 AB-K/RE- Tata Cara Gambar Teknis Bidang Air Prtunjuk teknis pembuatan gambar teknik ini memuat
RT/TC/042/98 Minum ihwal ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu
dilakukan bagi keperluan pembuatan gambar teknik
bidang air bersih. Penetapan produk-produk gambar
teknik dan kegiatan yang diperlukan dalam
penyusunan pembuatan gambar teknik sistem air
bersih.

 Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan


<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
 
  Kategori Standar : Petunjuk Teknis
PETUNJUK TEKNIS
Data ada 275 record

No No SNI Judul Ruang Lingkup


251 AB-K/RE- Tata Cara Aplikasi AMDAL Ruang lingkup juknis meliputi kebijaksanaan
RT/TC/043/98 Bidang Air Minum dibidang AMDAL secara Nasional maupun sektor
Departemen Pekerjaan Umum, sebagai pedoman
pelaksanaan Amdal dalam kegiatan pembangunan
kegiatan air bersih. Petunjuk teknis ini merupakan
pelengkap bagi juknis, juknis yang telah diterbitkan
sebelumnya oleh Departemen Pekerjaan Umum di
bidang AMDAL.
252 AB-K/RE- Tata Cara Pemakaian Standar Petunjuk teknis ini memuat antara lain : ketentuan-
RT/TC/044/98 ketentuan dalam pemakaian standar serta
mekanisme dalam pelaksanaannya.
253 AB-K/RE- Tata Cara Teknik Survey Lapangan Petunjuk teknik ini memuat maksud dan tujuan,
RT/TC/045/98 Bidang Air Minum. pengertian-pengetian yang digunakan dalam
pelaksanaan survey ketentuan-ketentuan dan
prosedur yang perlu dilakukan bagi pelaksana
survey lapangan bidang air bersih serta produk-
produk kegiatan yang diperlukan.
254 AB-K/RE- Tata Cara Sistematika Penyu-sunan Petunjuk teknik ini memuat ketentuan-ketentuan
RT/TC/046/98 Pedoman dan Petunjuk Teknis umum yang terdiri dari judul bahasa penampilan
Bidang Air Minum. dan ukuran kertas serta teknis yang terdiri dari
format penulisan prosedur penyiapan penulisan dan
sistematika penulisannya.
255 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Bagan Alir Petunjuk teknis mencakup pengertian ketentuan-
RT/TC/047/98 Proses Pedoman dan Petunjuk ketentuan baik umum maupun teknis dan prosedur
Teknis Bidang Air Minum. pelaksanaanpenyusunan pedoman dan petunjuk
teknis.
256 AB-K/RE- Tata Cara Uji Petik Kualitas Air di Tata Cara ini mencakup pengertian ketentuan-
RT/TC/048/98 Unit Produksi. ketentuan serta cara pengerjaan uji petik kualitas air
di unit produksi dalam sistem penyediaan air
minum
257 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Teknik Air 1. Petunjuk teknik ini memuat ihwal ketentuan-
RT/TC/049/98 Minum. ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi
keperluan penyusunan perencanaan teknis sistem air
bersih. 2. Penetapan produk-produk dan kegiatan
yang diperlukan dalam penyusunan perencanaan
teknis sistem air bersih. 3. Prosedur pembahasan
konsep perencanaan teknis sistim air bersih dan
dokumen-dokumenpenunjangnya yang siap untuk
dilaksanakan di lapangan.
258 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Bangunan Ruang lingkup penyusunan tata cara perencanaan
RT/TC/050/98 Pengambilan Sumber Air bangunan pengambilan sumber mata air meliputi : "
Permukaan. Tata cara survey dan investigasi " Tata cara
pengadaan data " Tata cara perhitungan debit " Tata
cara penempatan bangunan pengembil " Tata cara
menentukan dimensi bangunan pengambil "
Elemen-elemen yang ada pada bangunan
pengembil.
259 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Bangu-nan Ruang lingkup penyusunan tata cara perencanaan
RT/TC/051/98 Pengambilan Sumber Air Tanah. bangunan pengambilan air tanah meliputi : " Tata
cara survey dan investigasi " Tata cara pengadaan
data " Tata cara perhitungan potensi air " Tata cara
penempatan tipr bangunan pengembilan air tanah "
Elemen-elemen yang ada pada bangunan
pengembilan air tanah.
260 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Rencana Tata cara ini mencakup rencana induk sistem
SK/TC/001/98 Induk Sistem Penyediaan Air penyediaan air minum ini meliputi ketentuan-
Minum. ketentuan umum dan teknis dalam pengkajian
rencana induk sistem air minum untuk mengkaji
suatu rencana untuk sistem air minum dalam rangka
pembuatan studi kelayakan sebagai kelanjutan dari
rencana induk tersebut.
261 AB-K/RE- Tata Cara Analisa Keuangan Sistem Standar tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan
SK/TC/002/98 Penyediaan Air Minum. dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk analisa
keuangan sistem penyediaan air minum.
262 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Kelayakan Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan dan
SK/TC/003/98 Teknis Sistem Penyediaan Air cara pengerjaan pengkajian kelayakan teknis sistem
Minum. penyediaan air minum.
263 AB-K/RE- Tata Cara Penghitungan Harga Tata cara ini mencakup pengertian-pengertian,
SK/TC/004/98 Pokok Air. ketentuan-ketentuan dalam perhitungan harga air,
serta prosedur perhitungan harga air untuk studi
kelayakan.
264 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Studi 1. Kriteria kelayakan 2. Tahapan penyusunan studi
SK/TC/005/98 Kelayakan Air Bersih Perkotaan. kelayakan 3. Tata cara penyelenggaraan Kriteria
Kelayakan Kelayaka keuangan pada sistem air
bersih memerlukan analisa keuangan yang baik,
untuk dijadikan pedoman operasional dan untuk
mencapai tujuan atau sasaran serta pengendalian
keuangan.
265 AB-K/RE- Tata Cara Survei dan Pengkajian Tat cara ini memuat : 1) ketentuan-ketentuan
SK/TC/006/98 Kondisi Sosial Budaya. pelaksanaan kegiatan; 2) evaluasi tingkat
prekonomian wilayah dan masyarakat; 3) batasan
wilayah administratif; 4) rencana umum tata ruang
(lihat Permen PU No. 281/1998); 5) kependudukan;
6) kesehatan masyarakat; 7) kebutuhan air bersih; 8)
kemauan dan kemampuan masyarakat berlangganan
air bersih; 9) kondisi fasilitas umum; 10) peran serta
masyarakat. untuk menjamin terlaksananya kegiatan
survei sosial ekonomi dan budaya yang baik dan
benar.
266 AB-K/RE- Tata Cara survei dan Pengkajian Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian,
SK/TC/007/98 Potensi dan Kebutuhan Air Minum. ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu
dilakukan untuk pelaksanaan survei dan pengkajian
potensi dan kebutuhan air minum.
267 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Kinerja Tata cara ini memuat pengertian-pengertian,
SK/TC/008/98 Teknik Unit distribusi. ketentuan-ketentuan, dan cara pengkajian kinerja
teknik unit distribusi.
268 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Kinerja Tata cara ini memuat ruang lingkup pengertian,
SK/TC/009/98 Teknik Unit Produksi. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan kinerja
teknik unit produksi dalam sistem penyediaan air
minum.
269 AB-K/RE- Tata Cara Pengetesan Meter Air. Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian,
SK/TC/010/98 ketentuan-ketentuan umum dan ketentuan teknis
mengenai benda uji, peralatan serta cara pengetesan
meter air.
270 AB-K/RT- Tata Cara Suvai dan Pengkajian Memuat ruang lingkup, pengertian, ketentuan yang
RE/TC/002/98 Geomorfologi dan Geohidrologi. harus dilaksanakan dan prosedur yang perlu
dilakukan dalam pelaksanaan survai dan pengkajian
geomorfologi dan Geohidrologi.
271 AB-K/RT- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini memuat tentang ketentuan-ketentuan
RE/TC/003/98 Hidrolika Air Permukaan. dan cara pengerjaan dalam pelaksanaan Survai
Hidolika air permukaan berikut pengkajian hasil
survai.
272 AB-KRE- Tata Cara Penahapan Pelaksanaan Tata cara panahapan pelaksanaan pembangunan ini
RT/TC/020/98 Pembangunan. meliputi ketentuan-ketentuan umum dan teknis
dalam penahapan pembangunan yang bertujuan
untuk menyusun, tahapan pelaksanaan
pembangunan dari masing-masing bangunan yang
terdapat dalam sistem penyediaan air minum.
273 Pt-T-11-2000-C Tata Cara Perencanaan Fasilitas Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan tentang
Lingkungan Rumah Susun jenis dan besaran fasilitas lingkungan rumah susun
Sederhana yang dibangun dilingkungan baru, mempunyai
KDB 50 %, KLB 1,25 atau kepadatan maksimal
1.736 jiwa/Ha, pada lahan dengan kemiringan
sampai 5 % mencakup cara pencapaian , tata letak
pada lahan lingkungan dan atau posisi pada lantai
bangunan rumah susun.
274 Pt-T-12-2000-C Tata Cara Perencanaan Lingkungan Tata cara ini meliputi ketentuan umum serta
Perumahan Sederhana Tidak ketentuan-ketentuan teknis secara minimal untuk
Bersusun pembangunan baru lingkungan perumahan
sederhana tidak bersusun, dengan batasan :
keimiringan tanah rata-rata 0-15 % kepadatan 120-
444 jiwa/Ha.
275 XXX02/PRT/M/2007b Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan (1) Petunjuk teknis pemeliharaan jalan tol dan jalan
Tol dan Jalan Penghubung penghubung dimaksudkan untuk menjamin bahwa
jalan tol memenuhi ketentuan standar pelayanan
minimal jalan tol (2) Pemeliharaan jalan tol dan
jalan penghubung bertujuan untuk mempertahankan
dan meningkatkan pelayanan jalan tol bagi
pengguna jalan tol

You might also like