Teknis Teknis Metode T. Cara Spesifikasi UMUM 1 Tanah 67 17 3 87 11 0 98 2 Batuan 8 4 0 12 2 0 14 3 Sedimen 6 1 0 7 0 0 7 4 Beton 44 13 17 74 10 0 84 5 Agregat 20 2 6 28 0 0 28 6 Semen 7 0 0 7 5 0 12 7 Aspal 35 8 6 49 14 0 63 8 Kayu 22 4 4 30 4 0 34 9 Air 64 1 0 65 12 0 77 10 Bahan Lain 9 7 21 37 1 0 38 11 Bendungan 1 5 6 12 11 0 23 12 Bendung 0 3 0 3 21 0 24 13 Sungai 17 6 0 23 11 0 34 14 Irigasi 5 1 1 7 12 0 19 15 Air Tanah 14 4 0 18 8 0 26 16 Pantai 3 4 0 7 5 0 12 17 Perkerasan Jalan 11 13 4 28 9 0 37 18 Jembatan 2 7 8 17 7 0 24 19 Lalu Lintas 4 0 5 9 18 0 27 20 Lingkungan Jalan 6 2 6 14 3 0 17 21 Pemeliharaan Rutin 0 0 0 0 8 0 8 Jalan dan Jembatan 22 Jalan Tol 0 0 0 0 2 1 3 23 Rumah dan Gedung 1 35 11 47 13 0 60 24 Struktur Bangunan 7 5 6 18 9 0 27 25 Keselamatan Bangunan 6 15 16 37 18 0 55 26 Perumahan 0 5 2 7 11 0 18 27 Air Bersih/Air Minum 22 10 16 48 31 0 79 28 Persampahan 1 3 3 7 3 0 10 29 Sanitasi 1 5 3 9 6 0 15 30 Air Bersih Perdesaan - 0 0 0 0 0 35 35 Perencanaan 31 Air Bersih Perdesaan - 0 0 0 0 0 29 29 Pengawasan 32 Air Bersih Perdesaan - 0 0 0 0 0 20 20 Pengelolaan 33 Air Bersih Perkotaan - 0 0 0 0 0 17 17 Rencana Induk 34 Air Bersih Perkotaan - 0 0 0 0 0 10 10 Studi Kelayakan 35 Air Bersih Perkotaan - 0 0 0 0 0 61 61 Perencanaan Teknis 36 Air Bersih Perkotaan - 0 0 0 0 0 28 28 Pengawasan 37 Air Bersih Perkotaan - 0 0 0 0 0 72 72 Pengelolaan 38 Bahan Bangunan 0 0 0 0 1 0 1 39 Arsitektur Bangunan dan Bangunan dan 0 1 0 1 0 2 3 Tapak 383 181 144 708 266 275 1249
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
1 SNI 0004-2008 Tata cara commissioning instalasi Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan pengolahan air yang berlaku untuk semua kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan cara pengerjaan. Commissioning IPA merupakan uji coba terhadap kinerja masing-masing unit dan terhadap keseluruhan proses IPA dari mulai air baku sampai menjadi air minum yang dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan. 2 SNI 02-2406-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil Drainase Perkotaan perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan 3 SNI 03-0090-1999 Spesifikasi Bronjong Kawat Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat. 4 SNI 03-0675-1989 Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun pembuatan, pemasangan, dan pengawasan Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah pelaksanaan yang optimal dan Gedung 5 SNI 03-1724-1989 Tata Cara Perencanaann Hidrologi Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan dan Hidraulik untuk Bangunan di disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan Sungai. Judul direvisi menjadi :Tata silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan cara perhitungan debit andalan air hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk sungai dengan analisis lengkung melestarikan dan meningkatkan keandalan bangunan kekerapan di sungai dan sungainya sendiri. 6 SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan Gempa Untuk Rumah dan Gedung. terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi. 7 SNI 03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban Untuk Rumah dan Gedung yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban hidup untuk perencanaan balok induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau 8 SNI 03-1728-1989 Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan Bangunan Gedung dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi dari peraturan- peraturan bangunan yang akan dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia 9 SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan Baja Untuk Gedung terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi 10 SNI 03-1730-2002 Tata Cara Perencanaan Gedung Tata cara ini mencakup : " perencanaan arsitektur, Sekolah Menengah Umum struktur / konstruksi dan utilitas gedung; " Sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Perubahan sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Pembakuan gedung sekolah menengah umum. 11 SNI 03-1731-1989 Tata Cara Keamanan Bendungan. Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan bendungan dengan tujuan untuk menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya. 12 SNI 03-1732-1989 Tata Cara Perencanaan Tebal Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu Analisa Metode Komponen jalan raya. 13 SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu perumahan di perkotaan lingkungan perumahan yang fungsional sekurangkurangnya bagi masyarakat penghuni. (Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota). 14 SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu Bertulang dan Struktur Dinding perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan Bertulang Untuk Rumah dan Gedung menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa untuk rumah dan gedung yang berlaku 15 SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Tata cara ini digunakan dalam merencanakan Bangunan dan Akses Lingkungan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal Untuk Pencegahan Bahaya pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi Kebakaran Pada Bangunan Rumah pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta dan Gedung. benda dan kelangsungan fungsi bangunan 16 SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Struktur Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran Kebaka-ran pada Bangunan Rumah pada bangunan rumah dan gedung dan Gedung 17 SNI 03-1738-1989 Metode Pengujian CBR Lapangan Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR Judul direvisi menjadi :Cara uji CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat (in (California Bearing Ratio) lapangan place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR (undisturb). 18 SNI 03-1744-1989 Metode Pengujian CBR Metode ini digunakan untuk menentukan CBR Laboratorium (California Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu. 19 SNI 03-1745-2000 Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalam untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pemasangan sistem hidran untuk memberikan pada Bangunan Rumah dan Gedung. persyaratan minimum pada pemasangan sistem hidran dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung 20 SNI 03-1746-2000 Tata cara perencanaan dan Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi pemasangan sarana jalan keluar untuk dalam upaya penyelamatan manusia dan penyelamatan terhadap bahaya meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran kebakaran pada bangunan gedung 21 SNI 03-1747-1989 Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan Balok T Bentang s/d 25 meter untuk detail gambar Ren-cana Jembatan Balok "T" kelas BM 70. Beban BM 70 (70 % pembebanan BM) 22 SNI 03-1748-1989 Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan Tipe Balok T Bentang s/d 25 meter teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T" untuk BM 100 kelas Beban B.M 100 (100% pembe-banan BM ). 23 SNI 03-1758-1990 Cara uji sifat kekal agregat untuk Menetapkan cara uji sifat kekal agregat yang meliputi aduk dan beton terhadap pengaruh peralatan, larutan penguji, contoh yang diuji dan larutan jenuh natrium dan magnesium persiapan contoh uji, pelaksanaan uji, dan laporan sulfat hasil uji. Contoh perhitungan untuk agregat halus dan kasar diberikan 24 SNI 03-1962-1990 Tata Cara Perencanaan Tata cara ini digunakan untuk penanganan longsoran Penanggulangan Longsoran setempat pada khususnya dan meliputi daerah yang luas pada umumnya. 25 SNI 03-1963-1990 Tata Cara Dasar Koordinasi Modular Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasar dalam untuk Perancangan Bangunan Rumah merencana rumah dan gedung menggunakan dan Gedung koordinasi modular. Tujuannya untuk mewujudkan rencana teknis bangunan rumah dan gedung yang optimal 26 SNI 03-1965.1- Metode Pengujian Kadar Air Tanah Metode ini digunakan untuk menentukan kadar air 2000 dengan Alat Speedy tanah menggunakan alat speedy 27 SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Metode ini digunakan untuk menentukan pembagian Saringan Agregat Halus dan Kasar butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar menggunakan saringan. 28 SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian Kadar Air Agregat Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Judul direvisi menjadi:Cara uji kadar kadar air agregat. air total agregat dengan pengeringan 29 SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan Judul direvisi menjadi :Cara uji kuat (compressive Strength) beton dengan benda uji tekan beton berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan (curring) di laboratorium maupun di lapangan. 30 SNI 03-1975-1990 Metode Mempersiapkan Contoh Metode ini digunakan dalam mempersiapkan contoh Tanah dan Tanah mengandung tanah dan tanah mengandung agregat secara kering Agregat untuk memperoleh benda uji sebagai penyiapan pengujian selanjutnya. 31 SNI 03-1977-1990 Spesifikasi Koordinasi Modular Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk memilih dimensi modul arah horisontal dan vertikal untuk bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja. 32 SNI 03-1978-1990 Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk memilih ukuran arah horisontal dan vertikal bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja 33 SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra Ruang untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan mengenai Rumah dan Gedung acuan matra ruang minimum dalam perencanaan teknis rumah tinggal sesuai dengan ukuran modular. Tujuannya efisiensi penggunaan ruang dan bahan bangunan. 34 SNI 03-2393-1991 Tata Cara Pelaksanaan Injeksi Semen Tata cara ini digunakan dalam pelaksanaan injeksi Pada Batuan semen pada batu yang bertujuan untuk memperkecil kelulusan air dan meningkatkan kekuatan batu sebagai upaya dalam perbaikan batu pondasi suatu bangunan. 35 SNI 03-2394-1991 Tata Cara Perencanaan dan Tata cara ini digunakan untuk merencanakan dan Perancangan Bangunan Kedokteran merancang bangunan radiasi khususnya untuk Nuklir di Rumah Sakit bangunan kedokteran nuklir 36 SNI 03-2395-1991 Tata Cara Perencanaan dan Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan Perancangan Bangunan Radiologi di perancangan untuk bangunan radiologi di rumah sakit Rumah Sakit 37 SNI 03-2396-2001 Tata Cara Perancangan Sistem ? Standar tata cara perancangan sistem pencahayaan Pencahayaan Alami pada Bangunan alami pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai Gedung pedoman bagi paraperancang dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan alami siang hari, dan bertujuan agar diperoleh sistem pencahayaan alami siang hari yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku. " Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan alami siang hari dalam bangunan gedung. 38 SNI 03-2397-1991 Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara ini digunakan sebagai dasar perancangan Sederhana Tahan Angin. rumah sederhana yang tidak ber-tingkat secara praktis untuk memberi jaminan keselamatan bagi masyarakat penghuni rumah sederhana di daerah rawan angin 39 SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Tata cara ini memuat istilah dan definisi, persyaratan Dengan Sistem Resapan tangki septik dan sistem resapan yang berlaku bagi pembuangan air limbah rumah tangga untuk daerah air tanah rendah dan jumlah pemakai maksimal 10 Kepala keluarga (1 Kepala Keluarga sama dengan 5 jiwa) 40 SNI 03-2399-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini meliputi istilah dan definisih, persyaratan MCK Umum yang berlaku untuk sarana ruangan MCK yang terletak di lokasi permukiman padat, dengan beban pemakai maksimum 200 orang. MCK umum dapat merupakan satu kesatuan bang unan atau terpisah- pisah untuk mandi, cuci dan kakus. 41 SNI 03-2400-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Krib Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangi di Sungai. (sedang di revisi) kerusakan Sungai akibat arus dan dapat melestarikan bangunan di sungai. 42 SNI 03-2401-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan desain Bendung. bendung yang memenuhi persyaratan hidraulik dan struktur serta persyaratan pelaksanaan secara benar dan aman sesuai pola pembangunan berwawasan lingkungan. 43 SNI 03-2402-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Irigasi Tata cara ini digunakan agar pelaksanaan Irigasi Tambak Udang. Tambak Udang dalam memasok air baku berhasil dengan baik sesuai dengan keperluan budidaya udang. 44 SNI 03-2403-1991 Tata Cara Pemasangan Blok Beton Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan hasil lapis Terkunci untuk Permukaan Jalan perkerasan blok beton terkunci yang memenuhi syarat sebagai lapis perkerasan. 45 SNI 03-2404-1991 Tata Cara Pencegahan Rayap Pada Tata cara ini bertujuan untuk melindungi bangunan Pembuatan Bangunan Rumah dan rumah dan gedung yang akan didirikan terhadap Gedung serangan rayap, agar keseragaman dan upaya efektifitas dapat tercapai 46 SNI 03-2405-1991 Tata Cara Penanggulangan Rayap Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam Pada Bangunan Rumah dan Gedung perlakuan penanggulangan rayap, untuk melindungi dengan Termitisida bangunan rumah dan gedung 47 SNI 03-2408-1991 Tata Cara Pengecatan Logam Tata cara ini merupakan petunjuk teknis cara pengecatan logam yang baik dan benar serta cara penanggulangannya bila terjadi kegagalan dalam pengecatan 48 SNI 03-2410-1994 Tata Cara Pengecatan Dinding Tata cara ini dimaksudkan untuk memberikan Tembok Dengan Cat Emulsi petunjuk teknis dalam mengerjakan pengecatan dinding tembok dengan cat emuisi agar diperoleh hasil yang baik, dan memuat tentang persyaratan bahan dan alat, pelaksanaan pengecatan, dan cara penanggulangan bila terjadi kegagalan dalam pengecatan.. 49 SNI 03-2414-1991 Metode Pengukuran Debit Sungai Metode ini digunakan untuk menghitung debit sungai dan Saluran Terbuka. Judul direvisi dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh arus balik menjadi: Tata cara pengukuran debit atau aliran lahar pada saat muka air rendah sampai aliran sungai dan saluran terbuka tinggi, yang masih tertampung di dalam alur sungai menggunakan alat ukur arus dan atau saluran terbuka. pelampung 50 SNI 03-2415-1991 Metode Perhitungan Debit Banjir. Metode ini digunakan dalam menentukan debit banjir Judul direvisi menjadi Tata cara rencana yang andal dan terpercaya dalam perencanaan perhitungan debit banjir bangunan air. Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan <!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
1 SNI 0004-2008 Tata cara commissioning instalasi Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan pengolahan air yang berlaku untuk semua kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan cara pengerjaan. Commissioning IPA merupakan uji coba terhadap kinerja masing-masing unit dan terhadap keseluruhan proses IPA dari mulai air baku sampai menjadi air minum yang dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan. 2 SNI 02-2406-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil Drainase Perkotaan perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan 3 SNI 03-0090-1999 Spesifikasi Bronjong Kawat Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat. 4 SNI 03-0675-1989 Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun pembuatan, pemasangan, dan pengawasan Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah pelaksanaan yang optimal dan Gedung 5 SNI 03-1724-1989 Tata Cara Perencanaann Hidrologi Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan dan Hidraulik untuk Bangunan di disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan Sungai. Judul direvisi menjadi :Tata silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan cara perhitungan debit andalan air hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk sungai dengan analisis lengkung melestarikan dan meningkatkan keandalan bangunan kekerapan di sungai dan sungainya sendiri. 6 SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan Gempa Untuk Rumah dan Gedung. terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi. 7 SNI 03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban Untuk Rumah dan Gedung yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban hidup untuk perencanaan balok induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau 8 SNI 03-1728-1989 Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan Bangunan Gedung dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi dari peraturan- peraturan bangunan yang akan dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia 9 SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan Baja Untuk Gedung terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi 10 SNI 03-1730-2002 Tata Cara Perencanaan Gedung Tata cara ini mencakup : " perencanaan arsitektur, Sekolah Menengah Umum struktur / konstruksi dan utilitas gedung; " Sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Perubahan sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Pembakuan gedung sekolah menengah umum. 11 SNI 03-1731-1989 Tata Cara Keamanan Bendungan. Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan bendungan dengan tujuan untuk menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya. 12 SNI 03-1732-1989 Tata Cara Perencanaan Tebal Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu Analisa Metode Komponen jalan raya. 13 SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu perumahan di perkotaan lingkungan perumahan yang fungsional sekurangkurangnya bagi masyarakat penghuni. (Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota). 14 SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu Bertulang dan Struktur Dinding perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan Bertulang Untuk Rumah dan Gedung menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa untuk rumah dan gedung yang berlaku 15 SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Tata cara ini digunakan dalam merencanakan Bangunan dan Akses Lingkungan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal Untuk Pencegahan Bahaya pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi Kebakaran Pada Bangunan Rumah pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta dan Gedung. benda dan kelangsungan fungsi bangunan 16 SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Struktur Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran Kebaka-ran pada Bangunan Rumah pada bangunan rumah dan gedung dan Gedung 17 SNI 03-1738-1989 Metode Pengujian CBR Lapangan Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR Judul direvisi menjadi :Cara uji CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat (in (California Bearing Ratio) lapangan place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR (undisturb). 18 SNI 03-1744-1989 Metode Pengujian CBR Metode ini digunakan untuk menentukan CBR Laboratorium (California Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu. 19 SNI 03-1745-2000 Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalam untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pemasangan sistem hidran untuk memberikan pada Bangunan Rumah dan Gedung. persyaratan minimum pada pemasangan sistem hidran dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung 20 SNI 03-1746-2000 Tata cara perencanaan dan Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi pemasangan sarana jalan keluar untuk dalam upaya penyelamatan manusia dan penyelamatan terhadap bahaya meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran kebakaran pada bangunan gedung 21 SNI 03-1747-1989 Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan Balok T Bentang s/d 25 meter untuk detail gambar Ren-cana Jembatan Balok "T" kelas BM 70. Beban BM 70 (70 % pembebanan BM) 22 SNI 03-1748-1989 Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan Tipe Balok T Bentang s/d 25 meter teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T" untuk BM 100 kelas Beban B.M 100 (100% pembe-banan BM ). 23 SNI 03-1758-1990 Cara uji sifat kekal agregat untuk Menetapkan cara uji sifat kekal agregat yang meliputi aduk dan beton terhadap pengaruh peralatan, larutan penguji, contoh yang diuji dan larutan jenuh natrium dan magnesium persiapan contoh uji, pelaksanaan uji, dan laporan sulfat hasil uji. Contoh perhitungan untuk agregat halus dan kasar diberikan 24 SNI 03-1962-1990 Tata Cara Perencanaan Tata cara ini digunakan untuk penanganan longsoran Penanggulangan Longsoran setempat pada khususnya dan meliputi daerah yang luas pada umumnya. 25 SNI 03-1963-1990 Tata Cara Dasar Koordinasi Modular Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasar dalam untuk Perancangan Bangunan Rumah merencana rumah dan gedung menggunakan dan Gedung koordinasi modular. Tujuannya untuk mewujudkan rencana teknis bangunan rumah dan gedung yang optimal 26 SNI 03-1965.1- Metode Pengujian Kadar Air Tanah Metode ini digunakan untuk menentukan kadar air 2000 dengan Alat Speedy tanah menggunakan alat speedy 27 SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Metode ini digunakan untuk menentukan pembagian Saringan Agregat Halus dan Kasar butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar menggunakan saringan. 28 SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian Kadar Air Agregat Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Judul direvisi menjadi:Cara uji kadar kadar air agregat. air total agregat dengan pengeringan 29 SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan Judul direvisi menjadi :Cara uji kuat (compressive Strength) beton dengan benda uji tekan beton berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan (curring) di laboratorium maupun di lapangan. 30 SNI 03-1975-1990 Metode Mempersiapkan Contoh Metode ini digunakan dalam mempersiapkan contoh Tanah dan Tanah mengandung tanah dan tanah mengandung agregat secara kering Agregat untuk memperoleh benda uji sebagai penyiapan pengujian selanjutnya. 31 SNI 03-1977-1990 Spesifikasi Koordinasi Modular Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk memilih dimensi modul arah horisontal dan vertikal untuk bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja. 32 SNI 03-1978-1990 Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi Bangunan Rumah dan Gedung perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk memilih ukuran arah horisontal dan vertikal bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja 33 SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra Ruang untuk Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan mengenai Rumah dan Gedung acuan matra ruang minimum dalam perencanaan teknis rumah tinggal sesuai dengan ukuran modular. Tujuannya efisiensi penggunaan ruang dan bahan bangunan. 34 SNI 03-2393-1991 Tata Cara Pelaksanaan Injeksi Semen Tata cara ini digunakan dalam pelaksanaan injeksi Pada Batuan semen pada batu yang bertujuan untuk memperkecil kelulusan air dan meningkatkan kekuatan batu sebagai upaya dalam perbaikan batu pondasi suatu bangunan. 35 SNI 03-2394-1991 Tata Cara Perencanaan dan Tata cara ini digunakan untuk merencanakan dan Perancangan Bangunan Kedokteran merancang bangunan radiasi khususnya untuk Nuklir di Rumah Sakit bangunan kedokteran nuklir 36 SNI 03-2395-1991 Tata Cara Perencanaan dan Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan Perancangan Bangunan Radiologi di perancangan untuk bangunan radiologi di rumah sakit Rumah Sakit 37 SNI 03-2396-2001 Tata Cara Perancangan Sistem ? Standar tata cara perancangan sistem pencahayaan Pencahayaan Alami pada Bangunan alami pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai Gedung pedoman bagi paraperancang dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan alami siang hari, dan bertujuan agar diperoleh sistem pencahayaan alami siang hari yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku. " Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan alami siang hari dalam bangunan gedung. 38 SNI 03-2397-1991 Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara ini digunakan sebagai dasar perancangan Sederhana Tahan Angin. rumah sederhana yang tidak ber-tingkat secara praktis untuk memberi jaminan keselamatan bagi masyarakat penghuni rumah sederhana di daerah rawan angin 39 SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Tata cara ini memuat istilah dan definisi, persyaratan Dengan Sistem Resapan tangki septik dan sistem resapan yang berlaku bagi pembuangan air limbah rumah tangga untuk daerah air tanah rendah dan jumlah pemakai maksimal 10 Kepala keluarga (1 Kepala Keluarga sama dengan 5 jiwa) 40 SNI 03-2399-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Tata cara ini meliputi istilah dan definisih, persyaratan MCK Umum yang berlaku untuk sarana ruangan MCK yang terletak di lokasi permukiman padat, dengan beban pemakai maksimum 200 orang. MCK umum dapat merupakan satu kesatuan bang unan atau terpisah- pisah untuk mandi, cuci dan kakus. 41 SNI 03-2400-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Krib Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangi di Sungai. (sedang di revisi) kerusakan Sungai akibat arus dan dapat melestarikan bangunan di sungai. 42 SNI 03-2401-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan desain Bendung. bendung yang memenuhi persyaratan hidraulik dan struktur serta persyaratan pelaksanaan secara benar dan aman sesuai pola pembangunan berwawasan lingkungan. 43 SNI 03-2402-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Irigasi Tata cara ini digunakan agar pelaksanaan Irigasi Tambak Udang. Tambak Udang dalam memasok air baku berhasil dengan baik sesuai dengan keperluan budidaya udang. 44 SNI 03-2403-1991 Tata Cara Pemasangan Blok Beton Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan hasil lapis Terkunci untuk Permukaan Jalan perkerasan blok beton terkunci yang memenuhi syarat sebagai lapis perkerasan. 45 SNI 03-2404-1991 Tata Cara Pencegahan Rayap Pada Tata cara ini bertujuan untuk melindungi bangunan Pembuatan Bangunan Rumah dan rumah dan gedung yang akan didirikan terhadap Gedung serangan rayap, agar keseragaman dan upaya efektifitas dapat tercapai 46 SNI 03-2405-1991 Tata Cara Penanggulangan Rayap Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam Pada Bangunan Rumah dan Gedung perlakuan penanggulangan rayap, untuk melindungi dengan Termitisida bangunan rumah dan gedung 47 SNI 03-2408-1991 Tata Cara Pengecatan Logam Tata cara ini merupakan petunjuk teknis cara pengecatan logam yang baik dan benar serta cara penanggulangannya bila terjadi kegagalan dalam pengecatan 48 SNI 03-2410-1994 Tata Cara Pengecatan Dinding Tata cara ini dimaksudkan untuk memberikan Tembok Dengan Cat Emulsi petunjuk teknis dalam mengerjakan pengecatan dinding tembok dengan cat emuisi agar diperoleh hasil yang baik, dan memuat tentang persyaratan bahan dan alat, pelaksanaan pengecatan, dan cara penanggulangan bila terjadi kegagalan dalam pengecatan.. 49 SNI 03-2414-1991 Metode Pengukuran Debit Sungai Metode ini digunakan untuk menghitung debit sungai dan Saluran Terbuka. Judul direvisi dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh arus balik menjadi: Tata cara pengukuran debit atau aliran lahar pada saat muka air rendah sampai aliran sungai dan saluran terbuka tinggi, yang masih tertampung di dalam alur sungai menggunakan alat ukur arus dan atau saluran terbuka. pelampung 50 SNI 03-2415-1991 Metode Perhitungan Debit Banjir. Metode ini digunakan dalam menentukan debit banjir Judul direvisi menjadi Tata cara rencana yang andal dan terpercaya dalam perencanaan perhitungan debit banjir bangunan air. Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan <!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
101 SNI 03-2854-1992 Spesifikasi Kadar Ion Klorida Dalam Spesifikasi ini digunakan dalam merencanakan dan Beton melaksanakan konstruksi beton untuk mencegah korosi tulangan dan pelapukan beton 102 SNI 03-2855-1992 Spesifikasi Satuan Rumah Susun Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan landasan Modular ukuran dan batasan dalam usaha menentukan kebutuhan minimum dalam pembangunan rumah susun 103 SNI 03-2914-1992 Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan Air persyaratan-persyaratan teknis beton kedap air 104 SNI 03-2915-2002 Spesifikasi Beton Tahan Sulfat " Spesifikasi ini memuat persyaratan minimum untuk beton yang berhubungan dengan lingkungan yang mengandung sulfat. " Spesifikasi ini dapat digunakan sebagai pegangan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan dan melaksanakan konstruksi beton yang dalam masa layannya berhubungan dengan lingkungan yang mengandung sulfat. " Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan beton yang mempunyai ketahanan dan keawetan terhadap sulfat. 105 SNI 03-2916-1992 Spesifikasi Sumur Gali Untuk Spesifikasi ini bertujuan memberikan persyaratan Sumber Air Bersih teknis sumur gali sebagai sumber air baku untuk air bersih yang terlindung dari pencemaran 106 SNI 03-2917-1992 Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan instalasi Cikapayang 5 air bersih dengan kapasitas 5 Liter/detik 107 SNI 03-3233-1998 Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Digunakan untuk meningkatkan keawetan kayu Bangunan Rumah dan Gedung melalui pengawetan dengan cara pemulasan, pencelupan atau rendaman ke dalam larutan kimia 108 SNI 03-3241-1994 Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Tata cara ini digunakan untuk menentukan lokasi Pembuangan Akhir Sampah tempat pembuangan akhir sampah 109 SNI 03-3399-1994 Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat di Laboratorium tarik sejajar serat dan tegak lurus serat kayu. 110 SNI 03-3400-1994 Metode Pengujian Kuat Geser Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat di Laboratorium geser sejajar serat kayu 111 SNI 03-3401-1994 Metode Pengujian Jenis dan Jumlah Metode ini digunakan untuk memperoleh jenis dan Hewan Bentos. jumlah individu hewan Bentos pada suatu perairan. 112 SNI 03-3403-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Inti Pemboran nilai kuat tekan beton inti pemboran 113 SNI 03-3405-1994 Metode Pengujian Sifat Dispersif Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat dispersi Tanah dengan Alat Pinhole. tanah. 114 SNI 03-3406-1994 Metode Pengujian Sifat Tahan Lekang Batu.Judul direvisi Metode ini digunakan untuk memperoleh indek tahan menjadi :Cara uji sifat tahan lekang lekang batu. batu 115 SNI 03-3408-1994 Metode Pengukuran Kecepatan Aliran pada Model Fisik dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-Baling. judul Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan direvisi menjadi:Tata cara aliran pada model fisik dengan dasar tetap pengukuran kecepatan aliran pada uji menggunakan alat ukur arus tipe baling-baling. model hidraulik fisik (umh-fisik) dengan alat ukur arus tipe baling- baling 116 SNI 03-3412-1994 Metode Perhitungan Debit Sungai Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Harian debit sungai harian pada lokasi yang tidak terpengaruh oleh peninggian muka air atau aliran lahar. 117 SNI 03-3413-1994 Metode Pengukuran Debit Puncak Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Sungai dengan Cara Tidak Langsung. debit puncak sungai pada lokasi yang tidak terpengaruh oleh peninggian muka air atau aliran lahar. 118 SNI 03-3416-1994 Metode Pengujian Partikel Ringan Metode ini untuk menentukan besarnya kadar partikel dalam Agregat ringan dalam agregat. 119 SNI 03-3418-1994 Metode Pengujian Kandungan Udara Metode ini bertujuan untuk memperoleh nilai Pada Beton Segar. kandungan udara pada beton segar dalam persentase (%) volume. 120 SNI 03-3420-1994 Metode Pengujian Kuat Geser Metode ini digunakan untuk memperoleh data Langsung Tanah Tidak terkonsolidasi parameter mengenai kuat geser langsung tanah yang tanpa Drainase tidak terkonsolidasi tanpa drainase. 121 SNI 03-3421-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan Isolasi Ringan di Lapangan Judul Di beton isolasi ringan di lapangan Cara uji ini Revisi Menjadi: Cara Uji Kuat Tekan mencakup persiapan benda uji dan prosedur pengujian Beton Ringan Isolasi kuat tekan beton ringan isolasi dengan berat isi dalam kondisi kering oven tidak lebih dari 800 kg/m3. Cara uji ini mencakup persiapan dan pengujian untuk benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 75 mm x 150 mm. 122 SNI 03-3424-1994 Tata Cara Perencanaan Drainase Tata cara ini digunakan dalam merencanakan struktur Permukaan Jalan. Drainase permukaan jalan 123 SNI 03-3425-1994 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Tipis Tata cara ini bertujuan menyeragamkan cara Beton Aspal untuk Jalan Raya. pelaksanaan Lataston serta menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan 124 SNI 03-3426-1994 Tata Cara Survai Kerataan Tata cara ini digunakan untuk pelaksanaan survai Permukaan Perkerasan Jalan dengan permukaan perkerasan jalan untuk mendapatkan Alat Ukur Kerataan NAASRA keseragaman nilai kerataan. 125 SNI 03-3427-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan kolam Bangunan Kolam Renang renang untuk mendapatkan perencanaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum 126 SNI 03-3428-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan dasar- Jembatan Gantung untuk Pejalan dasar perencanaan teknik Jembatan Gantung untuk Kaki. (sedang direvisi) lalu lintas pejalan kaki. 127 SNI 03-3429-1994 Tata Cara Pelaksanaan Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki. judul Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan direvisi menjadi: pedoman pelaksanaan teknik Jembatan Gantung untuk lalulintas perencanaan dan pelaksanaan pejalan kaki. jembatan gantung untuk pejalan kaki 128 SNI 03-3430-1994 Tata Cara Perencanaan Dinding Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan Struktur Pasangan Blok Beton pelaksanaan bangunan yang menggunakan struktur Berongga Bertulang Untuk Bangunan pasangan blok beton berongga bertulang Rumah dan Gedung 129 SNI 03-3431-1994 Tata Cara Pemantauan Gerakan Tata Cara ini digunakan sebagai pegangan Horizontal Batuan dan Bangunan penghitungan dan pembuatan peta kemiringan lereng Dengan Alat Inklinometer. pada permukaan tanah atau batuan menggunakan rumus Horton. 130 SNI 03-3432-1994 Tata Cara Penetapan Banjir Desain Tata Cara ini digunakan untuk merencanakan dan Kapasitas Pelimpah Untuk pelindung tebing sungai dari pasangan batu agar tahan Bendung. terhadap serangan arus dan hal-hal lain yang menyebabkan kerusakan tebing 131 SNI 03-3433-2002 Tata Cara Pengecatan Genteng *Tata cara ini memuat persyaratan, ketentuan dan cara Keramik pengerjaan pengecatan genteng keramik, serta cara penanggulangan bila terjadi kegagalan; *Tata cara ini dapat digunakan sebagai pegangan bagi para pelaksana dalam melaksanakan pengecatan genteng keramik sebagai penutup atap pada bangunan gedung dan perumahan; *Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pengecatan yang mempunyai ketahanan dan keawetan terhadap cuaca. 132 SNI 03-3435-1994 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh Pekerjaan Penutup Langit-langit keseragaman dasar perhitungan harga satuan Untuk Bangunan dan Gedung pekerjaan penutup langit-langit 133 SNI 03-3436-1994 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh Pekerjaan Atap Untuk Bangunan dan keseragaman dasar perhitungan harga satuan Gedung pekerjaan penutup atap 134 SNI 03-3437-1994 Tata Cara Pembuatan Rencana Tata Cara ini digunakan dalam pembuatan rencana Stabilisasi Tanah dengan Kapur komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan kapur untuk Jalan. (sedang di revisi) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 135 SNI 03-3438-1994 Tata Cara Pembuatan Rencana Stabilisasi Tanah dengan Semen Tata cara ini digunakan dalam pembuatan rencana Portland. Judul direvisi komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan semen menjadi:Pedoman Perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. stabilisasi tanah untuk bahan jalan dengan bahan pengikat serbuk 136 SNI 03-3439-1994 Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil Tanah dengan kapur untuk Jalan pelaksanaan stabilisasi tanah dengan kapur di lapangan yang sesuai dengan perencanaan. 137 SNI 03-3440-1994 Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tanah dengan Semen Portland untuk Jalan. judul direvisi Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil menjadi:pedoman pelaksanaan pelaksanaan stabilisasi tanah dengan semen di stabilisasi bahan jalan langsung lapangan yang sesuai dengan perencanaan. ditempat dengan bahan serbuk pengikat 138 SNI 03-3441-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan untuk merencanakan Pelindung Tebing Sungai Dari pelindung tebing sungai dari pasangan batu agar tahan Pasangan batu. terhadap serangan arus dan hal-hal lain yang menyebabkan kerusakan tebing. 139 SNI 03-3442-1994 Tata Cara Pemasangan Pisometer Tata cara ini digunakan dalam pemasangan pisometer Pipa Terbuka Casagrande pipa terbuka Casagrande secara benar sehingga diperoleh data pengamatan yang cukup teliti tentang perilaku tekanan air pori. 140 SNI 03-3443-1994 Tata Cara Pemantauan Tekanan Air Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan cara Pori Dengan Pisometer Pipa Terbuka dan prosedur pemantauan tekanan air pori untuk Casagrande mendapatkan nilai air pori menggunakan pisometer pipa terbuka Casagrande. 141 SNI 03-3445-1994 Tata Cara Pemasangan Panel Beton Tata cara ini digunakan dalam pemasangan panel Ringan Berserat. beton ringan berserat non struktural sesuai perencanaan yang mengacu pada koordinasi modular. 142 SNI 03-3446-1994 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan Pondasi Langsung Untuk Jembatan. perencanaan pondasi langsung untuk jembatan sehingga memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan, keawetan dan effisiensi. 143 SNI 03-3447-1994 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan Pondasi Sumuran Untuk Jembatan. perencanaan pondasi sumuran untuk jembatan sehingga memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan, keawetan dan effisiensi. 144 SNI 03-3448-1994 Tatacarapenyambungan tiang pancang beton pracetak penampang Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh persegi dengan sistem monolit bahan keseragaman dalam pelaksanaan penyambungan tiang epoxy Judul direvisi menjadi: pancang beton pracetak serta mendapatkan mutu Pedoman penyambungan tiang sambungan yang bersifat monolitik. pancang beton pracetak untuk fondasi jembatan 145 SNI 03-3449-2002 Tata Cara Perancangan Campuran Tata cara pembuatan rancangan campuran beton Beton Ringan dengan Agregat ringan dengan agregat ringan ini dimaksudkan untuk Ringan digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merancang proporsi campuran beton ringan dengan menggunkan agregat ringan dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi campuran bahan-bahan yang dapat menghasilkan beton ringan yang sesuai dengan rencana penggunaannya pada kontruksi struktural, struktural ringan dan sagat ringan. Tata cara ini meliputi persyaratan proporsi campuran, rancangan campuran, tugas penanggung jawab pembuatan rancangan campuran, bahan yang dipergunakan, pemilihan proporsi campuran beton ringan, perhitungan proporsi campuran, koreksi proporsi campuran dan prosedur pengerjaan pembuatan rancangan campuran beton ringan. 146 SNI 03-3452-1994 Tata Cara Pemasangan Pisometer Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan Penumatik pegangan dalam pemasangan pisometer penumatik untuk memperoleh data pengamatan tentang perilaku tekanan air pori. 147 SNI 03-3453-1994 Tata Cara Pemantauan Tekanan Air Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan cara Pori Dengan Alat Pisometer dan prosedur pemantauan tekanan air pori untuk Penumatik mendapatkan nilai tekanan air pori menggunakan alat pisometer penumatik. 148 SNI 03-3455-1994 Tata Cara Pemantauan Gerakan Tata cara ini digunakan dalam melakukan Vertikal Tanah Dengan pemantauan gerakan vertikal tanah. Menggunakan Instrumen Magnetis. 149 SNI 03-3456-1994 Spesifikasi Bahan Elastis Perapat Spesifikasi ini dimaksudkan untuk memberikan Celah Sambungan persyaratan mutu bahan yang digunakan sebagai perapat celah sambungan antara komponen maupun pada elemen bangunan untuk penanggulangan kebocoran pada bangunan rumah dan gedung. 150 SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian Berat Isi Tanah Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi Berbutir Halus dengan Cetakan tanah halus dengan cetakan benda uji. Benda Uji
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
151 SNI 03-3638-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Bebas Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan Tanah Kohesif bebas tanah kohesif. 152 SNI 03-3639-2002 Metode Penentuan Kadar Parafin Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar Lilin dalam Aspal parafin lilin dalam aspal berdasarkan pemisahan dengan pelarut-pelarut tertentu. 153 SNI 03-3640-1994 Metode Pengujian Kadar aspal dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya campuran Beraspal dengan Cara kadar aspal dalam campuran beraspal dengan cara Ekstraksi Menggunakan Alat Soklet ekstraksi menggunakan alat soklet. 154 SNI 03-3641-1994 Metode Pengujian Kadar Air Aspal Metode ini digunakan untuk menentukan persentase Emulsi. kadar air aspal emulsi. 155 SNI 03-3642-1994 Metode Pengujian Kadar Residu Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase Aspal Emulsi Dengan Penyulingan. kadar residu aspal emulsi 156 SNI 03-3643-1994 Metode Pengujian Aspal Emulsi Metode ini digunakan untuk menentukan bagian aspal Tertahan Saringan No.20. emulsi yang tertahan saringan No. 20. 157 SNI 03-3644-1994 Metode Pengujian Jenis Muatan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Partikel Aspal Emulsi. partikel aspal emulsi. 158 SNI 03-3645-1994 Metode Pengujian pelekatan dan Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase ketahanan aspal emulsi terhadap air pelekatan aspal emulsi terhadap agregat dan judul direvisi menjadi:Cara uji uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan terhadap air. ketahanan aspal emulsi 159 SNI 03-3646-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan Bangunan Stadion bangunan stadion untuk mendapatkan peren-canaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum 160 SNI 03-3647-1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Tata cara ini digunakan dalam merencanakan gedung Bangunan Gedung Olah Raga olah raga untuk mendapatkan perencanaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum 161 SNI 03-3958-1995 Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat di Laboratorium tekan kayu 162 SNI 03-3959-1995 Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan kuat lentur di Laboratorium kayu 163 SNI 03-3960-1995 Metode Pengujian Modulus Metode ini digunakan untuk menentukan modulus Elastisitas Lentur Kayu di elastisitas lentur kayu Laboratorium 164 SNI 03-3961-1995 Metode Pengujian Kadar Sedimen Metode ini digunakan untuk mengetahui kadar Layang Secara Gravimetri Dengan sedimen layang dalam air secara Gravimetri dengan Pengendapan pengendapan 165 SNI 03-3962-1995 Metode Pengujian Distribusi Butir Metode ini digunakan untuk mengetahui distribusi Sedimen Layang Secara Gravimetri butir sedimen layang dalam air secara gravimetri Dengan Ayakan dengan ayakan 166 SNI 03-3966-1995 Metode Pengujian Kekakuan Tekan Metode ini digunakan untuk menentukan kekakuan dan Kekakuan Geser Bantalan Karet tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan. Jembatan 167 SNI 03-3968-1995 Metode Pengukuran Kelulusan Air Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya pada Tanah Zone Tak Jenuh dengan nilai kelulusan air pada tanah zone tak jenuh. Lubang Auger 168 SNI 03-3969-1995 Metode Pemboran Air Tanah Dengan Metode ini digunakan untuk melaksanakan Alat Bor Putar Sistem Sirkulasi pembuatan suatu lubang bor yang baik untuk Langsung mendapatkan air tanah dengan alat bor putar, sistem sirkulasi langsung. 169 SNI 03-3970-1995 Metode Pengukuran Tinggi Muka Air Metode ini digunakan untuk memperoleh data tinggi Tanah Bebas di Sumur. muka air tanah bebas sesaat di sumur. 170 SNI 03-3972-1995 Metode Pengujian Modulus Metode ini digunakan untuk menentukan nilai Elastisitas Lentur Kayu Konstruksi modulus elastisitas lentur dan kelas kuat kayu Berukuran Struktural 171 SNI 03-3973-1995 Metode Pengujian Modulus Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan Elastisitas Tekan dan Kuat Tekan dan modulus elastisitas tekan kayu konstruksi yang Sejajar Serat Kayu Konstruksi dipakai untuk komponen struktur bangunan Berukuran Struktural 172 SNI 03-3974-1995 Metode Pengujian Modulus Geser Metode ini digunakan untuk menentukan nilai Kayu Konstruksi Berukuran modulus geser dan kelas kuat kayu Struktural 173 SNI 03-3975-1995 Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat Konstruksi Berukuran Struktural lentur dari kayu konstruksi berukuran struktural 174 SNI 03-3976-1995 Tata Cara Pengadukan Pengecoran Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan mutu Beton pekerjaan beton sesuai dengan yang direncanakan. 175 SNI 03-3977-1995 Tata Cara Pembuatan Peta Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dalam Kemiringan Lereng Menggunakan penghitungan dan pembua-tan peta kemiringan lereng Rumus Horton. pada permukaan tanah atau batuan menggunakan rumus Horton. 176 SNI 03-3978-1995 Tata Cara Pelaksanaan Beton Aspal Tata cara ini digunakan untuk menyeragamkan cara Campuran Dingin dengan Aspal pelaksanaan campuran dingin dengan aspal emulsi Emulsi untuk Perkerasan Jalan agar diperoleh lapis perkerasan yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta dapat menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan. 177 SNI 03-3979-1995 Tata Cara Pelaksanaan Laburan Tata Cara ini digunakan untuk meyeragamkan Aspal Satu Lapis (Burtu) untuk pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan Permukaan Jalan. laburan aspal Satu Lapis agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta untuk menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan. 178 SNI 03-3980-1995 Tata Cara Pelaksanaan Laburan Tata Cara ini digunakan untuk meyeragam-kan Aspal Dua Lapis (Burda) untuk pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan Permukaan Jalan. laburan aspal Dua Lapis agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta untuk menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan. 179 SNI 03-3982-1995 Tata Cara Pengoperasian dan Perawatan Instalasi Saringan Pasir Tata cara ini digunakan untuk memperoleh lama masa Lambat Judul direvisi menjadi :Tata operasi saringan yang optimum, kuantitas dan kualitas Cara Pengoperasian dan Perawatan air olahan sesuai perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat 180 SNI 03-3984-1995 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Standar ini memuat pengertian, klasifikasi, ketentuan Beton isolasi gradasi, berat isi dan konduktivitas panas beton isolasi yang digunakan khusus untuk bagian dalam bangunan. 181 SNI 03-3985-2000 Tata Cara Perencanaan Pemasangan Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum dan Pengujian Sistem-Deteksi dan pada pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran Alarm untuk Pencegahan Bahaya sehingga bila terjadi kebakaran dapat diketahui secara Kebakaran pada Bangunan Rumah cepat dan tepat dan Gedung 182 SNI 03-3989-2000 Instalasi Sprinkler Untuk Pencegahan Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum Bahaya Kebakaran Pada Bangunan pada pemasangan springkler dalam upaya pencegahan Rumah dan Gedung bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung 183 SNI 03-4137-1996 Metode Pengujian Tebal dan Panjang Metode ini digunakan untuk memperoleh bentuk Rata-rata Agregat agregat yang seragam. 184 SNI 03-4141-1996 Metode Pengujian Gumpalan Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya Lempung dan Butir-butir Mudah persentasi jumlah gumpalan lempung dan butir-butir Pecah Dalam Agregat. mudah pecah dalam agregat halus maupun kasar. 185 SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian Jumlah Bahan Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya dalam Agregat yang Lolos Saringan persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos No. 200 (0,075 MM); saringan No. 200 (0,075 mm). 186 SNI 03-4143-1996 Metode Pengujian Susut Linier. Metode ini digunakan untuk pengujian susut linier tanah kohesif di laboratorium. 187 SNI 03-4144-1996 Metode Pengujian Perubahan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Volume Susut Tanah. perubahan volume susut tanah. 188 SNI 03-4145-1996 Metode Pengujian Berat Jenis Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis Sedimen Layang Dengan Piknometer sedimen layang dalam air. 189 SNI 03-4146-1996 Metode Pengujian Kadar Nitrogen Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Total Sedimen Layang Dengan Alat kadar nitrogen total sedimen layang dalam air Destilasi Kjeldahl Secara Titrasi 190 SNI 03-4147-1996 Spesifikasi Kapur Untuk Stabilisasi Spesifikasi ini mencakup mutu dan persyaratan kapur Tanah yang harus dipenuhi untuk pekerjaan stabilisasi tanah. 191 SNI 03-4148-1996 Spesifikasi Tabung Dinding Tipis Standar ini mencakup persyaratan Tabung Dinding Untuk Pengambilan Contoh Tanah tipis yang akan digunakan untuk pengambilan contoh Berkohesi Tidak Terganggu. tanah berkohesi tidak terganggu. 192 SNI 03-4148.1- Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini mencakup prosedur penggunaan tabung 2000 Tanah Dengan Tabung Dinding Tipis logam dinding tipis dalam pengambilan contoh tanah tak terganggu untuk pengujian sifat fisik dan mekanik di laboratorium. 193 SNI 03-4151-1996 Metode Pengujian Kadar Fosfat Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar fosfat Dalam Sedimen Mela-yang Dengan dalam sedimen melayang menggunakan alat Asam Klorida Menggunakan spektrofotometer yang berguna bagi semua pihak Spektrofoto-meter Secara Amonium yang lingkup tugasnya meliputi pengukuran kualitas Molibdate sediment 194 SNI 03-4152-1996 Metode Pengujian Kadar Kalium Metode ini digunakan untuk mengetahui kadar kalium Dalam Sedimen Melayang Dengan dalam sedimen melayang yang berguna bagi semua Asam Klorida Menggunakan Alat pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan Spektrofo-tometer Serapan Atom pengukuran kualitas sedimen 195 SNI 03-4154-1996 Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh kuat lentur Dengan Balok Uji Sederhana yang beton untuk keperluan perencanaan struktur Dibebani Terpusat Langsung 196 SNI 03-4155-1996 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat dengan Benda Uji Patahan Balok tekan relatif sebagai pembanding terhadap kuat lentur Bekas Uji Lentur guna keperluan perencanaan dan pengendalian mutu beton 197 SNI 03-4164-1996 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat Dinding Pasangan Bata Merah di tekan dinding pasangan bata merah yang digunakan Laboratorium sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana 198 SNI 03-4165-1996 Metode Pengujian Kuat Lentur Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat Dinding Pasangan Bata Merah di lentur dinding pasangan bata merah yang digunakan Laboratorium sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana 199 SNI 03-4166-1996 Metode Pengujian Kuat Geser Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat Dinding Pasangan Bata Merah di geser dinding pasangan bata merah yang digunakan Laboratorium sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana 200 SNI 03-4168-1996 Metode Perhitungan Hilang Pijar Metode pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai Bahan Belerang Untuk Kaping hilang pijar guna menentukan pemenuhan mutu bahan belerang untuk kaping guna meratakan bidang tekan benda uji
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
201 SNI 03-4169-1996 Metode Pengujian Modulus Metode ini digunakan untuk memdapatkan nilai Elastisitas Statis dan Rasio Poison modulus elastisitas dan rasio poison untuk keperluan Beton Dengan Kompresor perencanaan struktur beton Ekstensometer 202 SNI 03-4426-1997 Metode Pengujian Ketahanan Metode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau Agregat Dengan Alat Tumbuk angka ketahanan agregat terhadap benturan atau tumbukan, sehingga berguna bagi perencana dalam memilih bahan yang bermutu 203 SNI 03-4428-1997 Metode Pengujian Agregat Halus Metode ini digunakan untuk menyeragamkan cara Atau Pasir Yang Mengandung Bahan pengujian pasir atau agregat halus yang plastis dengan Plastis Dengan Cara Setara Pasir cara setara pasir. Metode ini dilakukan terbatas pada pasir atau agregat halus dan lolos saringan No. 4 (4,76 mm). 204 SNI 03-4429-1997 Metode Pengujian Karet Spon Metode ini digunakan untuk memperoleh data pada Sebagai Bahan Pengisi Siar Muai mutu karet spon siap pakai sebagai bahan pengisi siar Pada Konstruksi Beton muai konstruksi beton 205 SNI 03-4430-1997 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode ini digunakan untuk memperkira-kan nilai Elemen Struktur Beton Dengan Alat kuat tekan beton pada suatu elemen struktur untuk Palu Beton Tipe N dan NR keperluan pengendalian mutu beton dan atau pengawas pelaksanaan pekerjaan 206 SNI 03-4431-1997 Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat Normal Dengan Dua Titik lentur beton normal guna keperluan perencanaan dan Pembebanan pelaksanaan. 207 SNI 03-4432-1997 Spesifikasi Karet Spon Sebagai Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu karet Bahan Pengisi Siar Muai Pada spon dan bertujuan untuk mendapatkan mutu karet Perkerasan Beton dan Konstruksi spon yang memenuhi persyaratan fisik yang Bangunan digunakan sebagai bahan pengisi siar muai pada perkerasan beton dan konstruksi bangunan. 208 SNI 03-4433-1997 Spesifikasi Beton Siap Pakai Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu beton siap pakai yang akan diserahkan dalam bentuk beton segar dari produsen kepada konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan mutu beton siap pakai yang memenuhi persyaratan teknis 209 SNI 03-4434-1997 Spesifikasi Tiang Pancang Beton Spesifikasi ini digunakan dalam membuat pondasi Pracetak Untuk Ponda-si Jembatan, tiang pancang beton untuk pondasi jembatan yang Ukuran (30x30, 35x35, 40x40) cm2 bertujuan untuk memudahkan bagi perencana dan Panjang 10-20 meter Dengan Baja pelaksana pembangunan jembatan sehingga tercapai Tulangan Bj 24 dan BJ 40 efisiensi waktu, bahan dan keseragaman mutu konstruksi. 210 SNI 03-4797-1998 Metode Pengujian Pemulihan Aspal Metode ini adalah untuk memisahkan aspal dari bahan dengan Alat Penguap Putar. pelarut, sehingga dapat digunakan kembali. 211 SNI 03-4798-1998 Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal emulsi kationik yang memenuhi persyaratan fisis untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan. 212 SNI 03-4800-1998 Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Spesifikasi ini mencakup aspal cair yang dihasilkan Cepat Judul direvisi menjadi dengan cara melarutkan aspal dengan distilat hasil :Spesifikasi Aspal Cair Tipe pengilangan minyak bumi yang sesuai (seperti Penguapan Cepat premium), yang akan digunakan sebagai bahan dalam pekerjaan pengaspalan jalan. 213 SNI 03-4802-1998 Metode Pengujian Kecepatan Pulsa Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan Melalui Beton pulsa perambatan gelombang tekan dalam beton. 214 SNI 03-4803-1998 Metode pengujian Angka Pantul Metode ini digunakan untuk menentukan angka Beton Yang Sudah Mengeras pantul beton yang sudah mengeras menggunakan palu baja yang gerakannya dikendalikan oleh pegas. 215 SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Bobot Isi Dan Metode ini digunakan dalam menghitung bobot isi Rongga udara Dalam Agregat dan rongga udara dalam agregat 216 SNI 03-4805-1998 Metode Pengujian Kadar Semen Metoda ini digunakan untuk menentukan kadar Portland Dalam Beton Keras Yang Portland dari beton keras yang menggunakan semen Memakai Semen Hidrolik hidrolik meliputi ketentuan peralatan, bahan, contoh uji, perhitungan, cara uji dan laporan hasil uji. 217 SNI 03-4806-1998 Metode Pengujian Kadar Semen Metode ini digunakan untuk menentukan kadar semen Portland dalam Beton Segar dengan portland dalam beton segar menggunakan titrasi Cara Titrasi Volumetri volumetri 218 SNI 03-4807-1998 Metode Pengujian Untuk Metode ini digunakan dalam menentukan suhu dari Menentukan Suhu Beton Segar beton segar yang menggunakan semen portland Semen Portland 219 SNI 03-4808-1998 Metode Pengujian Kadar Air Dalam Metode ini digunakan dalam penentuan kadar air Beton Segar Dengan Cara titrasi dalam beton segar dengan cara titrasi volumetri Volumetri 220 SNI 03-4809-1998 Metode Pengujian Untuk Metode ini digunakan dalam menentukan Membandingkan Berbagai Beton perbandingan antara berbagai macam beton Berdasarkan Kuat Lekat Yang berdasarkan kuat lekat yang timbul terhadap baja Timbul Terhadap Tulangan tulangan 221 SNI 03-4810-1998 Metode Pembuatan dan Perawatan Metode ini digunakan untuk membuat dan merawat Benda Uji Beton di Lapangan benda uji di lapangan 222 SNI 03-4811-1998 Metode Pengujian Rangkak Pada Metode pengujian ini mencakup penentuan ketentuan Beton Yang Tertekan tentang peralatan, bahan, benda uji, perawatan, pembebanan, pembacaan, asumsi, dan cara uji rangkak pada beton yang dicetak dalam bentuk silinder dan dibebani dengan gaya tekan aksial sentris. 223 SNI 03-4812-1998 Metode Pengujian Kuat Tarik Beton Metode ini digunakan dalam menentukan nilai kuat Secara Langsung tarik beton untuk keperluan perencanaan komponen struktur berdasarkan penampang benda uji berdiameter 1500 mm 224 SNI 03-4813-1998 Metode Pengujian Triaksial Untuk Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan Tanah Kohesif Dalam Keadaan contoh uji berbentuk silinder dalam keadaan tanpa Tanpa Konsolidasi dan Drainase konsolidasi dan drainase dari tanah kohesif baik tidak Judul di revisi menjadi :Cara uji terganggu, cetak ulang maupun yang dipadatkan pada triaksial untuk tanah kohesif dalam kecepatan deformasi yang tetap dari beban kompresi keadaan tidak terkonsolidasi dan dimana benda uji tersebut diberi tekanan cairan semua tidak terdrainase (UU) arah di dalam sel triaksial. 225 SNI 03-4814-1998 Spesifikasi Bahan Penutup Spesifikasi ini digunakan sebagai bahan penutup Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang sambungan beton tipe elastis tuang panas yang Panas digunakan untuk menutup celah sambungan pada jalan beton, jembatan, dan bangunan lainnya. 226 SNI 03-4815-1998 Spesifikasi Pengisi Siar Muai Siap Spesifikasi ini membahas bahan pengisi siap pakai, Pakai Untuk Perkerasan Dan ukuran dan toleransi, dan sifat fisik. Bangunan Beton 227 SNI 03-4816-1998 Spesifikasi Bantalan Karet Untuk Spesifikasi ini membahas persyaratan untuk bantalan Perletakan Jembatan karet jembatan, baik yang polos maupun yang berlapis dengan pelat penguat dan harus memiliki kemampuan untuk memuai dan menyusut akibat temperatur, berputar sudut, perubahan lawan lendut, rangkak dan susut. 228 SNI 03-4818-1998 Spesifikasi Pipa Beton Berlubang Spesifikasi ini digunakan untuk perencanaan pipa Untuk Saluran Drainase Dalam drainase dalam tanah untuk mendapatkan pipa beton Tanah berlubang yang memenuhi syarat ukuran sebagai pipa drainase. 229 SNI 03-4819-1998 Tata Cara Pembuatan Ekstrak Tata cara ini digunakan untuk pembuatan ekstrak Sedimen Untuk Pengujian Sifat sedimen untuk pengujian sifat kimia sedimen Kimia Sedimen sehingga dapat diuji dengan standar pengujian air 230 SNI 03-4820-1998 Tata Cara Penggunaan Peralatan Tata cara ini digunakan dalam menyiapkan benda uji Untuk Penentuan Perubahan Panjang, untuk menentukan perubahan panjang pada pasta, Pasta, Mortar dan Beton Semen Yang mortar dan beton semen yang sudah mengeras, serta Sudah Mengeras. peralatan yang digunakan untuk menentukan perubahan panjang tersebut, dan cara-cara penggunaannya. 231 SNI 03-6367-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang Buangan, Saluran Peluapan dari yang digunakan sebagai pembuangan air kotoran, Gorong-gorong limbah pabrik, air luapan dan bangunan gorong- gorong. 232 SNI 03-6368-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Saluran Spesifikasi ini meliputi pipa beton yang tidak Air Limbah, Saluran Air Hujan dan bertulang untuk mengalirkan air limbah rumah Gorong-Gorong tangga, limbah industri, air hujan dan untuk gorong- gorong 233 SNI 03-6370-2000 Tata Cara Evaluasi Batuan Yang Tata cara ini mencakup evaluasi batuan yang akan digunakan untuk Pengendalian Erosi digunakan untuk pengendalian erosi 234 SNI 03-6371-2000 Tata Cara Pengklasifikasian Tanah Tata cara ini menguraikan sistem klasifikasi tanah Dengan Cara Unifikasi Tanah mineral dan mineral organik untuk keperluan teknik. Klasifikasi ini berdasarkan hasil pengujian laboratorium tentang penentuan karakteristik ukuran butir, batas cair dan indeks plastisitas 235 SNI 03-6372-2002 Tata Cara Pengkondisian Kelengasan Tata cara ini mencakup Prosedur untuk Kayu Dan Bahan Berkayu Mengkondisikan dan menyeimbangkan tingkat kadar air konstan pada kayu dan bahan berkayu, bahan- bahan dan papan buatan (panel) yang mengandung serat kayu dan partikel kayu, serat barang -barang dari kayu yang menggunakan perekat 236 SNI 03-6374-2000 Tata Cara Pemasangan dan Tata cara ini mencakup pemasangan alat pengukur Pemantauan Sel Tekanan Total tekanan total dari jenis sel tekanan total peneumatik Peneumatik yang dipasang pada bangunan teknik sipil antara lain pada tubuh bendungan, dinding tembok penahan tanah, pondasi bangunan gedung dan lainnya 237 SNI 03-6376-2000 Tata Cara Pembuatan Sumur Uji dan Tata cara ini mencakup cara-cara pelaksanaan Paritan Uji secara Manual pembuatan sumuran uji dan paritan uji secara manual di dalam tanah. 238 SNI 03-6377-2000 Tata Cara Pencucian Sumur Tata cara ini membahas tentang prosedur pekerjaan pencucian sumur, untuk menghilangkan atau melepaskan material halus seperti lanau, pasir halus dan lumpur pemboran yang melekat pada dinding sumur, selimut kerikil dan saringan. 239 SNI 03-6378-2000 Spesifikasi Kapur Hidrat untuk Spesffikasi ini meliputi empat tipe kapur hidrat (tipe keperluan Pasangan Bata. N, S, NA dan SA), tipe N dan S adalah cocok digunakan dalam adukan, pada siar dan plesteran semen, tambahan dinding dan sebagai bahan tambah untuk beton semen. Tipe NA dan SA adalah kapur hidrat mengandung "bahan pembentuk gelembung udara". 240 SNI 03-6379-2000 Spesifikasi dan Tata Cara Spesifikasi ini mengatur mengenai bahan dan Pemasangan Perangkap Bau pemasangan dari unit perangkap, pencegat dan pemisah. 241 SNI 03-6380-2000 Spesifikasi Perbaikan Beton dengan Spesifikasi ini mencakup perbaikan cacat dalam beton Mortar Epoksi semen portland yang telah mengeras dengan mortar epoksi yang dicampur pasir 242 SNI 03-6381-2000 Spesifikasi Bangunan Ukur Debit Spesifikasi ini membahas tentang bentuk dan ukuran, Cippoletti fungsi, struktur dan persyaratan, kinerja dan debit persatuan lebar dari bangunan ukur debit cipoletti 243 SNI 03-6382-2000 Spesifikasi Hidran Kebakaran Spesifikasi ini meliputi bermacam-macam tipe dan Tabung Basah kelas hidran kebakaran tabung basah, untuk dipasang pada jaringan sistem pelayanan air minum di kawasan permukiman 244 SNI 03-6383-2000 Spesifikasi Peralatan Pengolah Udara Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan Individual sebagai Sistem peralatan pengolahan udara individual sebagai sistem Pengendalian Asap Terzona dalam pengendalian asap terzona di dalam bangunan gedung Bangunan Gedung 245 SNI 03-6384-2000 Spesifikasi Panel atau Papan Gypsum Standar ini menetapkan Spesifikasi panel atau papan gypsum yang meliputi panel atau papan gypsum, yang penggunaannya dirancang untuk dinding, langit- langit, atau dinding penyekat dan mempunyai permukaan yang dapat di dekorasi. 246 SNI 03-6386-2000 Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Spesifikasi ini memberikan kriteria desain kondisi Dengung dalam Bangunan Gedung lingkungan akustik di dalam ruang hunian, digunakan dan Perumahan (Kriteria Desain yang untuk bunyi mantap atau seolah-olah mantap seperti Direkomendasikan) bising yang berasal dari sistem tata udara dan lalu lintas kendaraan yang kontinu 247 SNI 03-6387-2000 Spesifikasi Kapur Kembang untuk Standar ini menetapkan menetapkan ketentuan- Bahan Bangunan ketentuan semua jenis kapur kembang seperti, kapur pecah, kapur butir, kapur bongkah, kapur gumpal dan kapur untuk bahan bangunan. 248 SNI 03-6388-2000 Spesifikasi Agregat Lapis Pondasi Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran Bawah, Lapis Pondasi Atas dan Lapis lempung berpasir, kerikil, batu atau slag hasil Permukaan penyaringan, atau pasir, sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu pecah atau slag dengan atau tanpa tanah pengikat atau kombinasi dari bahan tersebut untuk digunakan pada bahan lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis permukaan. 249 SNI 03-6395-2000 Spesifikasi Alat Ukur Debit Orifice Spesifikasi ini memuat persyaratan-persyaratan dimensi, pemasangan, persyaratan umum dan ketentuan dari pelat orifice serta penyimpangan pengukuran debit dalam pipa dengan diameter dari 50 mm sampai 1200 mm dan bilangan Reynold untuk pipa kurang dari 3.150 250 SNI 03-6399-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Aspal Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh aspal di Pabrik, tempat penyimpanan atau saat pengiriman.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
251 SNI 03-6405-2000 Tata Cara Pengelasan Pipa Baja Tata cara ini memuat pengelasan di lapangan secara untuk Air di Lapangan manual, semi otomatik dan otomatik dengan proses pengelasan busur logam pada pipa baja yang dibuat di pabrik 252 SNI 03-6412-2000 Metode Pengujian Kadar Semen Metode ini digunakan untuk penentuan kadar semen Dalam Campuran Segar Semen- dalam contoh campuran segar tanah semen. Tanah 253 SNI 03-6414-2002 Spesifikasi Timbangan yang Spesifikasi ini meliputi persyaratan timbangan dan digunakan pada pengujian bahan anak timbangan, yang digunakan untuk keperluan pengujian bahan-bahan konstruksi. 254 SNI 03-6415-2000 Spesifikasi Proteksi untuk Bukaan Standar ini menetapkan spesifikasi proteksi untuk pada Konstruksi Tahan Api bukaan pada konstruksi tahan api yang mencakup persyaratan proteksi bukaan pada konstruksi tahan api yang dibuat untuk tempat penembusan sistem cerobong. 255 SNI 03-6416.1- Spesifikasi Bahan Sambungan pada Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum tentang 2000 Bendungan Beton Bagian 1 : sifat-sifat, jenis-jenis sambungan, pemilihan jenis dan Pemilihan Bahan Penahan Air bahan, serta spesifikasi bahan penahan air untuk sambungan pada bendungan beton 256 SNI 03-6416.2- Spesifikasi Bahan Sambungan pada Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum, jenis- 2000 Bendungan Beton Bagian 2 : jenis sambungan, persiapan dan pemasangan penahan Pelaksanaan, Pemasangan Penahan air dari PVC dan karet logam, serta pertimbangan Air untuk Sambungan umum, campuran bitumen dan jenis penahan air permukaan, serta pengujian praktis penahan air untuk sambungan 257 SNI 03-6417-2000 Spesifikasi Semen-Tanah untuk Spesifikasi ini membahas ketentuan-ketentuan sifat- Bendungan Urugan sifat bahan dan uji laboratorium, konsep desain & pertimbangan, metode konstruksi&prosedur pengawasan konstruksi serta evaluasi kinerja 258 SNI 03-6418-2000 Spesifikasi Pengencer Graut untuk Spesifikasi ini meliputi bahan pengencer graut yang Beton dengan Agregat Praletak digunakan untuk beton dengan agregat praletak. 259 SNI 03-6419-2000 Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Standar ini mencakup pipa PVC diameter 110 mm Berdiameter 110-315 mm untuk Air sampai 315 mm untuk air bersih, yang dibuat sesuai Bersih dengan ketentuan pada SNI yang berlaku. 260 SNI 03-6420-2000 Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara Standar ini menetapkan spesifikasi sistem pengolahan di Dapur dan Ruang Parkir sebagai udara di dapur dan ruang parkir sebagai pengendali Pengendali Asap Kebakaran Dalam asap kebakaran dalan bangunan yang mencakup Bangunan persyaratan untuk jenis-jenis sistem pengolahan udara. 261 SNI 03-6429-2000 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk penentuan kuat tekan Silinder dengan Cetakan Silinder di benda uji silinder beton menggunakan teknik dalam Tempat Cetakan pemasangan cetakan uji pada pelat beton pada waktu pengecoran dan dibatasi untuk tebal beton dari 125 mm sampai 300 m. 262 SNI 03-6430-2000 Metode Pengujian Ekspansi dan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Bliding Campuran Graut Segar untuk ekspansi dan akumulasi air bliding pada permukaan Beton dengan Agregat Praletak di campuran graut semen hidrolik yang dipakai untuk Laboratorium untuk memproduksi beton dengan agregat praletak. 263 SNI 03-6430.1- Metode Pengujian Kuat Tekan Graut Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan 2000 untuk Beton dengan Agregat Praletak graut semen hidrolik untuk beton dengan agregat di Laboratorium. praletak. 264 SNI 03-6430.2- Metode Pengujian Waktu Pengikatan Metode ini digunakan untuk penentuan waktu 2000 Graut untuk Beton dengan Agregat pengikatan campuran graut semen hidraulik yang Praletak di Laboratorium dipakai untuk beton dengan agregat praletak memakai alat vicat. 265 SNI 03-6431-2000 Metode Pengujian Waktu Alir Beton Metode ini digunakan untuk penentuan waktu alir Berserat dengan Kerucut Uji Slump beton berserat menggunakan kerucut slump yang yang Dibalik dibalik dapat dilakukan di Lapangan dan di Laboratorium dan dipakai untuk campuran beton segar yang mempunyai agregat kasar yang lolos saringan 1½ inchi, tidak dapat dipakai untuk beton yang mengalir bebas 266 SNI 03-6432-2000 Metode Pengujian Perubahan Metode ini digunakan untuk penentuan cara Panjang Beton Akibat Reaksi Alkali pengukuran perubahan panjang prisma beton, Batuan Karbonat kerantanan dari kombinasi semen agregat terhadap reaksi alkali karbonat yang mengembang dengan melibatkan ion-ion hidroksida. 267 SNI 03-6433-2000 Metode Pengujian Kerapatan, Metode ini mencakup penentuan kerapatan, Penyerapan dan Rongga dalam Beton persentase penyerapan dan persentase rongga dalam yang telah Mengeras beton yang telah mengeras. 268 SNI 03-6434-2000 Metode Pengujian Fisik Panel Metode ini digunakan untuk pengujian fisik dari panel Gipsum dan Papan Gipsum dan papan gypsum 269 SNI 03-6435-2000 Metode Pengujian Kedataran dan Standar ini menetapkan Metode Pengujian kedataran Kerataan Lantai Menggunakan dan kerataan lantai menggunakan sistem bilangan F Sistem Bilangan F yang meliputi pengukuran profil permukaan lantai untuk memperoleh perkiraan karakteristik kedataran dan perataan permukaan lantai dengan menggunakan sistem bilang F dalam satuan metrik (SI). 270 SNI 03-6436-2000 Metode Pengujian Sumur Injeksi dan Metode ini digunakan untuk memilih lokasi sumur, Pemompaan untuk Penentuan Sifat pengendalian laju debit keluar atau laju debit injeksi Hidraulik untuk Sistem Akuifer dan pengukuran muka air untuk menganalisis sifat (Prosedur Lapangan) hidraulik suatu akuifer atau beberapa akuifer dan lapisan-lapisan pengungkungnya. 271 SNI 03-6438-2000 Metode Pengujian Bakteri Besi dalam Metode ini digunakan untuk penentuan bakteri besi Air dan Dalam Endapan yang dengan pemeriksaan menggunakan mikroskup juga Dibentuk oleh Air. dapat untuk mengidentifikasikan jenis bakteri yang terdapat dalam air dan endapan yang dibentuk oleh air 272 SNI 03-6439-2000 Metode Pengujian Ion Khlorida Metode pengujian ini mencakup penentuan ion dalam Air klorida dalam air, air limbah dan air laut menggunakan filtrasi dengan merkuri, perak nitrat, dan metode elektroda selektif ion. 273 SNI 03-6440-2000 Metode Pengujian Kekuatan Aspal Metode ini digunakan untuk pengujian kekentalan dengan Viskometer Pipa Kapiler aspal menggunakan viskometer pipa kapiler hampa Hampa pada suhu 60 C dan dapat digunakan untuk bahan- bahan lain yang memiliki kekentalan dalam rentang 0,036 poises hingga lebih dari 200.000 poises 274 SNI 03-6442-2000 Metode Pengujian Sifat Reologi Metode ini digunakan untuk penentuan modulus geser Aspal dengan Alat Reometer Geser dinamis dan sudut phase aspal dengan alat penguji Dinamis (RGD) geser dinamis menggunakan pelat uji pararel untuk aspal yang mempunyai nilai modulus geser dinamis dari 100 Pa sampai 10 Mpa pada suhu 5 sampai 85 C. 275 SNI 03-6444-2000 Metode Pengujian untuk Potensial Metode ini digunakan untuk pengujian estimasi Setengah Sel Baja Tulangan yang potensial elektrikal setengah sel baja tulangan yang Tidak Dilapisi Bahan Dielektrik tidak dilapisi pada beton di Lapangan dan di dalam Beton. Laboratorium, dengan tujuan untuk menentukan aktifitas korosi pada tulangan. 276 SNI 03-6448-2000 Metode Pengujian Kuat Tarik Panel Metode ini digunakan untuk penentuan sifat tarik Kayu Struktural panel struktural dan dipakai untuk kayu lapis, papan wapel, papan bahan serat teratur dan komposit venir, dan kayu lapis yang berbahan dasar kayu lainnya. 277 SNI 03-6450-2000 Metode Pengujian Bahan Metode ini digunakan untuk pengujian bahan Termoplastik untuk Marka Jalan termoplastik untuk marka jalan antara lain kadar manik-manik kaca dan analisa saringan, daya pantul dan indeks kekuningan, kadar titanium dioksida (TiO2 ), kemampuan alir (% sisa) dengan pemanasan yang lebih lama 278 SNI 03-6451-2000 Metode Pengujian Kuat Lentur Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lentur Adukan Semen Hidraulik. adukan semen hidrolik 279 SNI 03-6453-2000 Metode Pengujian Kelulusan Air Metode ini digunakan untuk pengujian kelulusan air untuk Lapisan Tanah Pondasi dengan untuk lapisan tanah pondasi menggunakan peralatan Cara Pemompaan di Lapangan pompa di lapangan. 280 SNI 03-6454-2000 Metode Pengujian Ketegaklurusan Metode ini digunakan untuk pemeriksaan Sumur. ketegaklurusan sumur. 281 SNI 03-6455.1- Metode Pengukuran Debit pada Metode ini meliputi pemilihan tipe flum, pemasangan, 2000 Saluran Terbuka dengan Bangunan pemeliharaan, persyaratan umum dan ketentuan dari ukur Parshall Flum dan Saniiri Flum Parshall flum dan Saniiri Flum serta penyimpangan (sedang direvisi) pada pengukuran debit untuk menentukan cara pengukuran debit pada saluran terbuka (khususnya saluran irigasi) pada kondisi aliran berubah lambat laun atau aliran langgeng/tuna, menggunakan Parshall Flum dan Saniiri Flum 282 SNI 03-6455.2- Metode Pengukuran Debit pada Metode ini digunakan untuk pengukuran debit di 2000 Saluran Terbuka Bangunan ukur sungai atau saluran buatan pada kondisi aliran katup Ambang V-rata atau berubah perlahan menggunakan Ambang V-rata 283 SNI 03-6455.3- Metode Pengujian Aliran pada Metode ini digunakan untuk pengukuran aliran 2000 Saluran Terbuka dengan Bangunan sempurna pada saluran terbuka dengan bangunan ukur Ukur Empat Persegi ambang lebar empat persegi 284 SNI 03-6455.4- Metode Pengukuran Debit pada Metode ini digunakan untuk mengukur debit dan air 2000 Saluran Terbuka dengan Ambang limbah. Metode ini meliputi : bentuk dan ukuran, Tajam Segi Tiga konstruksi, ambang tajam segi tiga, debit, batas pemakaian rongga udara, saluran masuk/pengarah, ambang pada aliran tidak sempurna, tabung pengukur muka air dan penghubung, kalibrasi dan prosedur 285 SNI 03-6455.5- Metode Pengukuran Debit Saluran Metode ini digunakan untuk mengukur debit air dan 2000 Terbuka dengan Ambang Tajam air limbah. Metode ini meliputi : penggunaan, Persegi Panjang judul direvisi gangguan dan peralatan, bentuk dan ukuran, kontraksi menjadi:Tata cara pengukuran debit ambang, lokasi pengukuran tinggi muka air, debit dan pada saluran terbuka menggunakan batasan penerapan, rongga udara, saluran bangunan ukur tipe pelimpah atas masuk/pengarah, aliran tidak sempurna, tabung pengukur dan penghubung, kalibrasi 286 SNI 03-6456.1- Metode Pengontrolan Sungai selama Metode ini membahas tentang metode pengendalian 2000 Pelaksanaan Konstruksi Bendungan sungai selama pelaksanaan konstruksi bendungan Bagian 1 : Pengendalian Sungai untuk memberikan ruangan kerja yang bebas dari air selama Pelaksanaan Konstruksi dan aman terhadap banjir Bendungan 287 SNI 03-6456.2- Metode Pengontrolan Sungai Selama Metode ini membahas tentang metode pengontrolan 2000 Pelaksanaan Kons-truksi Bendungan sungai selama pelaksanaan bendungan untuk Bagian 2 : Penutupan Alir Sungai dan memberikan ruangan kerja yang bebas dari air dan Bendungan Pengelak aman terhadap banjir. Metode ini mencakup penutupan alur sungai dan tipe-tipe bendungan pengelak yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi dan pengoperasiannya 288 SNI 03-6458-2000 Metode Pengujian Kuat Lentur Tanah Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lentur Semen Menggunakan Balok tanah-semen menggunakan balok sederhana dengan Sederhana dengan Pembebanan Titik pembebanan titik ketiga ke tiga 289 SNI 03-6460.1- Tata Cara Keamanan Penerowongan Tata cara ini mencakup rekomendasi tentang petunjuk 2000 untuk Konstruksi Sipil Bagian 1 : praktis mengenai penerowongan yang memenuhi Perencanaan dan Organisasi syarat-syarat keamanan penerowongan, tidak termasuk rekomendasi tentang penerowongan dengan pemotongan dan penutupan ataupun penerowongan dengan pipa yang dibenamkan maupun yang diterapkan dalam konstruksi dengan tujuan penambangan 290 SNI 03-6460.2- Tata Cara Keamanan Penerowongan Tata cara ini digunakan sebagai pedoman dalam 2000 Bagian 2 : Bahaya Darurat dan melakukan kegiatan pekerjaan terowongan, terutama Lingkungan Kerja yang menggunakan peralatan mekanis dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja 291 SNI 03-6460.3- Tata Cara Keamanan Penerowongan Tata cara ini menguraikan dan memberikan 2000 Bagian : 3 Komunikasi, Kebisingan rekomendasi supaya penerowongan dapat dan Transportasi dilaksanakan dengan aman 292 SNI 03-6461-2000 Tata Cara Pemasangan dan Tata cara ini mencakup pemasangan dan pemantauan Pemantauan Pisometer Kawat pisometer kawat bervibrasi yang meliputi pemasangan Bervibrasi alat pisometer tipe kawat bervibrasi. 293 SNI 03-6462-2000 Tata Cara Pemasangan Damper Tata cara ini digunakan untuk menentukan Kebakaran persyaratan pemasangan alat damper kebakaran dan juga damper asap yang memenuhi spesifikasi damper kebakaran 294 SNI 03-6464-2000 Tata Cara Penanggulangan Keadaan Tata cara ini digunakan untuk menentukan Darurat untuk Bangunan persyaratan pemasangan alat damper kebakaran dan juga damper asap yang memenuhi spesifikasi damper kebakaran 295 SNI 03-6467.1- Tata Cara Pengukuran Aliran Benda 2000 Cair pada Saluran Terbuka dengan Tata cara ini mencakup pengukuran aliran langgeng di Bangunan Ukur Ambang Lebar sungai dan saluran terbuka menggunakan ambang Horizontal dan Ujung Hulu Bulat. lebar horizontal ujung hulu bulat (sedang direvisi) 296 SNI 03-6467.2- Tata Cara Pengukuran Aliran Air Tata cara ini meliputi perhitungan debit (laju volume 2000 pada Saluran Terbuka secara Tidak aliran) air pada saluran terbuka atau sungai Langsung dengan Metode menggunakan karakteristik penampang yang Kemiringan Luas (sedang di revisi) representatif, kemiringan muka iar dan koefisien kekasaran saluran sebagai masukan pada perhitungan aliran berubah lambat laun 297 SNI 03-6468-2000 Tata Cara Perencanaan Campuran Tata cara ini digunakan untuk perencanaan campuran tinggi dengan Semen Portland dengan beton kekuatan tinggi dengan semen portland dan abu Abu Terbang terbang dan dapat digunakan untuk menentukan proporsi campuran beton kekuatan tinggi untuk mengoptimasi proporsi campuran tersebut berdasarkan campuran coba. 298 SNI 03-6469-2000 Tata Cara Pembangunan Sumur Tata cara ini membahas tentang ketentuan dan Produksi prosedur pengerjaan, pelaporan hasil pemboran dan pembangunan sumur produksi 299 SNI 03-6475-2000 Metode Uji Pondasi Tiang Dengan Metode uji ini mencakup prosedur pengujian satu Beban Statis Tekan Aksial buah pondasi tiang tegak atau miring dan pondasi kelompok tiang tegak untuk menentukan perilakunya akibat pembebanan tekan statis yang bekerja pada sumbu tiang atau kelompok tiang. Metode uji ini dapat diterapkan pada seluruh jenis pondasi dalam yang mempunyai fungsi serupa dengan pondasi tiang tanpa meninjau metode pemasangannya 300 SNI 03-6476-2000 Metode Penentuan Sifat Regangan Metode ini digunakan untuk penentuan akumulasi Tekan Permanen Campuran Beraspal respon deformasi aksial campuran beraspal pada dengan Pengujian Rangkak Dinamis kondisi pengujian standar dapat dipakai untuk benda uji yang dipadatkan di Laboratorium atau benda uji contoh inti yang didapat dari lapisan beraspal
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
301 SNI 03-6477-2000 Metode Penentuan 10 % Kehalusan Metode ini digunakan untuk menentukan nilai untuk Agregat sepuluh persen kehalusan bahan agregat yang memberikan suatu ukuran relatif dari ketahanan suatu bahan agregat terhadap keremukan yang disebabkan oleh beban tekan yang meningkat secara berangsur- angsur, agregat diuji dalam keadaan kering dan dalam keadaan sudah direndam 302 SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing Standar sistem plambing ini berlaku bagi sistem plambing yang baru dan bagian dari padanya yang dipasang setelah standar ini dinyatakan efektif berlaku. 303 SNI 03-6570-2001 Instalasi Pompa yang Dipasang Tetap Standar ini berhubungan dengan pemilihan dan untuk Proteksi Kebakaran instalasi pompa yang memasok air untuk proteksi kebakaran pada bangunan gedung. Hal-hal yang dipertimbangkan termasuk : Pasokan air, pelepasan, dan peralatan pelengkap, Pasokan daya, penggerak elektrik dan kontrol, turbin uap penggerak dan kontrol, uji serah terima dan pengoperasian standar ini tidak mencakup kapasitas sistem pasokan air dan persyaratan tekanan (lihat A.2.1.1) maupun persyaratan yang mencakup pemeriksaan berkala, pengujian dan pemeliharaan sistem pompa kebakaran. Standar ini juga tidak mencakup persyaratan untuk instalasi pengkabulan unit pompa kebakaran. 304 SNI 03-6571-2001 Sistem Pengendalian Asap " Standar ini ditujukan untuk keselamatan jiwa dan Kebakaran pada Bangunan Gedung perlindungan harta benda terhadap bahaya kebakaran. " Standar ini digunakan untuk perancangan, instalasi, pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan dari sistem pengolah udara mekanik baru atau perbaikan yang juga digunakan sebagai sistem pengendalian asap. " Standar ini menetapkan kriterial minimal untuk perancangan sistem pengendalian asap, sehingga memungkinkan penghuni menyelamatkan diri dengan aman dari dalam bangunan, atau bila dikehendaki ke dalam daerah aman di dalam bangunan; " Tujuan dari standar ini adalah sebagai pedoman dalam menerapkan sistem yang menggunakan perbedaan tekanan dan aliran udara untuk menyempurnakan satu atau lebih. 305 SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Standar "Tata cara perancangan sistem ventilasi dan Ventilasi dan Pengkondisian Udara pengkondisian udara pada bangunan gedung" ini pada Bangunan Gedung dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perancangan, pembangunan dan pengelolaan gedung, dan bertujuan untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan bagi tamu dan penghuni yang berada maupun yang menempati gedung tersebut. " Standar ini diberlakukan terhadap kinerja peralatan (equipment) dan komponen sesuai kriteria penggunaan energi yang efektif untuk instalasi baru dan penggantian peralatan dan komponen sistem ventilasi dan pengkondisian udara, tidak termasuk dalam standar ini peralatan refrigerasi yang tidak dipakai untuk ventilasi atau pengkondisian udara dalam gedung. 306 SNI 03-6573-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Standar Tata cara perancangan sistem transportasi Transportasi Vertikal dalam Gedung dalam gedung (Lif) ini dimaksudkan sebagai acuan (lif) bagi perencana, pelaksana dan pengelola bangunan gedung dalam penggunaan Lif kelengkapan- kelengkapannya. " Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem transportasi dalam gedung (Lif) untuk dapat terwujudnya pemakaian Lif yang nyaman, aman dan handalan. 307 SNI 03-6574-2001 Tata Cara Perancangan Pencahayaan " Standar pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem Darurat, Tanda Arah dan Sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung ini Peringatan Bahaya pada Bangunan dimaksudkan sebagai standar minimal bagi semua Gedung pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan gedung. " Dengan mengikuti standar ini diharapkan diperoleh bangunan gedung yang memenuhi syarat keamanan sesuai ketentuan yang berlaku untuk bangunan. 308 SNI 03-6575-2001 Tata Cara Perancangan Sistem " Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan Pencahayaan Buatan Pada Bangunan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi Gedung para perancang dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan buatan dan sebagai pegangan bagi para pemilik / pengelola gedung di dalam mengoperasikan dan memelihara sistem pencahayaan buatan. " Agar diperoleh sistem pencahayaan buatan yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan, dan memenuhi ketentuan yang berlaku untuk bangunan gedung. " Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan buatan dalam bangunan gedung. 309 SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Standar ini emnetapkan suatu tata cara perencanaan Bangunan dan Peralatan terhadap proteksi bangunan dan peralatan instalasi SPP untuk Sambaran Petir bangunan gedung sampai ketinggian 60 m. Kasus berikut adalah di luar lingkup standar ini : a. Sistem rel kereta api; b. Sistem transmisi, distribusi, dan pembangkit listrik di luar bangunan; c. Sistem telekomunikasi di luar bangunan; d. Instalasi kendaraan, kapal laut, pesawat udara, dan lepas pantai. 310 SNI 03-6719-2002 Spesifikasi pipa baja bergelombang Spesifikasi ini berlaku untuk pipa pembuangan air, dengan lapis pelindung logam untuk drainase bawah tanah, gorong-gorong dan bukan pembuangan air dan drainase bawah untuk pipa air limbah rumah tangga atau pembuangan tanah limbah industri; lembaran baja yang digunakan dalam pembuatan pipa memiliki lapis pelindung seng galvanis, aluminium atau campuran logam seng- alumunium. Spesifikasi ini tidaktermasuk ketentuan untuk dudukan pipa, timbunan kembali atau hubungan antara beban timbunan dan tebal lembaran pipa baja. 311 SNI 03-6720.1- Geotekstil-Bagian 1 : Tata Cara Standar ini mencakup tata cara pemasangan geotekstil 2002 Desain Geotekstil sebagai Filter dan sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan Transisi dalam Bendungan Urugan dan meliputi permasalahan konstruksi geotekstil dan persyaratan kekuatan serta ketahanan geotekstil. 312 SNI 03-6720.2- Geotekstil-Bagian 2 : Tata Cara Tata cara ini mencakup pengukuran diameter lubang 2002 Pengukuran Lubang dan dan permeabilitas geotekstil sebagai filter dan transisi Permeabilitas Geotekstil sebagai dalam bendungan urugan untuk memenuhi Filter dan Transisi dalam Bendungan persyaratan permeabilitas geotekstil sebagai filter Urugan 313 SNI 03-6720.3- Geotekstil-Bagian 3 : Tata Cara Standar ini mencakup tata cara desain geotekstil yang 2002 Pemasangan Geotekstil sebagai Filter digunakan sebagai filter dan transisi dalam bendungan dan Transisi dalam Bendungan urugan dan meliputi uraian tentang penggunaan Urugan geotekstil secara umum, geotekstil sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan, prinsip-prinsip filtrasi, kriteria dan penggunaan geotekstil sebagai bidang permukaan geser. 314 SNI 03-6721-2002 Metode pengujian kekentalan aspal Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cair dan aspal emulsi dengan alat cara pengujian kekentalan aspal cair dan aspal emulsi saybolt dengan alat saybolt. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan. 315 SNI 03-6722-2002 Metode pengujian titik nyala aspal Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cair dengan alat tag open cup cara pengujian titik nyala aspal cair dengan Tag Open Cup. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan. 316 SNI 03-6723-2002 Spesifikasi Bahan Pengisi untuk Spsifikasi ini memuat persyaratan teknis yang harus Campuran Beraspal dipenuhi bahan pengisi tambahan yang dipakai pada campuran beraspal. 317 SNI 03-6737-2002 Metode Perhitungan Awal Laju Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya Sedimentasi Waduk. laju sedimentasi waduk. 318 SNI 03-6747-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini digunakan dalam merencanakan suatu Pondasi Tiang untuk Jembatan pondasi tiang untuk jembatan 319 SNI 03-6750-2002 Spesifikasi Bahan Laburan Aspal Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal Satu Lapis (Burtu) Dan Bahan dan agregat yang digunakan dan bertujuan untuk Laburan Aspal Dua Lapis (Burda) menjamin keseragaman dan keawetan laburan aspal satu lapis (BURTU) dan laburan dua lapis (BURDA). 320 SNI 03-6751-2002 Spesifikasi Bahan Lapis Penetrasi Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal Makadam dan mutu agregat yang akan digunakan yang bertujuan untuk menjamin keseragaman kekuatan dan keawetan lapis penetrasi makadam. 321 SNI 03-6752-2002 Metode Pengujian Kadar Air dan Metode ini membahas ketentuan persiapan dan tata Kadar Fraksi Ringan Dalam cara pengujian kadar air dan kadar fraksi ringan Campuran Perkerasan Beraspal dalam campuran perkerasan beraspal 322 SNI 03-6754-2002 Metode Pengujian Rongga Udara Standar ini menetapkan metode pengujian Rongga Dalam Campuran Perkerasan udara dalam campuran perkerasan beraspal gradasi Beraspal Gradasi Rapat Dan Terbuka rapat dan terbuka yang dipadatkan yang meliputi Yang Dipadatkan ketentuan, prosedur untuk menentukan persentase rongga udara dalam campuran perkerasan beraspal gradasi rapat dan terbuka yang dipadatkan. 323 SNI 03-6755-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Nyata Metode ini meliputi penentuan berat jenis nyata Campuran Beraspal Yang Dipadatkan campuran beraspal yang dipadatkan dan harus Dengan Menggunakan Benda Uji digunakan untuk benda uji yang mempunyai rongga Berlapiskan Parafin udara terbuka atau saling berhubungan, atau mempunyai penyerapan air lebih dari 2 % terhadap isi. Berat jenis nyata dari campuran beraspal yang dipadatkan mungkin digunakan untuk menghitung satuan berat dari campuran itu 324 SNI 03-6756-2002 Metode Pengujian untuk Menentukan Metode pengujian ini untuk menentukan tingkat Tingkat Kepadatan Perkerasan kepadatan perkerasan beraspal yang dibandingkan Beraspal terhadap benda uji standar dari material yang sama dan berada dalam toleransi perencanaan campuran 325 SNI 03-6757-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Nyata Metode pengujian ini meliputi penentuan berat jenis Campuran Beraspal di Padatkan nyata campuran beraspal dipadatkan, prosedur dan Menggunakan Benda Uji Kering untuk digunakan dalam menghitung berat volume Permukaan Jenuh campuran. 326 SNI 03-6758-2002 Metode Pengujian Kuat Tekan Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan Campuran Beraspal kuat tekan campuran aspal panas yang digunakan untuk Lapis permukaan dan lapis Pondasi Jalan. 327 SNI 03-6759-2002 Tata Cara Perencanaan Teknis Tata cara ini digunakan untuk perencanaan suatu Konservasi Energi Pada Bangunan bangunan gedung yang pengoperasian dan Rumah dan Gedung pemeliharaannya dapat menghemat energi 328 SNI 03-6760-2002 Metode Pengujian Pembebanan Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai Lantai Beton Bertulang Pada lendutan nyata, derajat pemulihan dan kapasitas nyata Bangunan Bertingkat dengan Beban dari nilai setelah diberi beban uji Air 329 SNI 03-6761-2002 Metode Pengujian untuk Tiang Standar ini menetapkan metode pengujian tiang Tunggal terhadap Beban Tarik Aksial tunggal terhadap beban tarik aksial statis yang Statis mencakup pengujian untuk tiang vertikal atau tiang miring, tiang tunggal atau kelompok tiang untuk menentukan response tiang atau kelompok tiang terhadap beban aksial tarik pada tiang atau kelompok tiang. 330 SNI 03-6762-2002 Metode pengujian beban lateral pada Metode ini digunakan untuk pengujian tiang vertical pondasi tiang dan tiang miring, baik tiang pancang atau kelompok tiang untuk menentukan hubungan beban lendutan pada saat menerima beban lateral 331 SNI 03-6763-2002 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Spesifikasi ini mencakup baja karbon yang dibentuk Struktural yang Dibentuk dalam dalam keadaan panas dengan dilas dan tanpa kampuh Keadaan Panas dengan Dilas Tanpa untuk tabung baja karbon berbentuk bujur sangkar, Kampuh bulat, empat persegi atau tabung struktur berbentuk khusus untuk konstruksi jembatan, bangunan gedung dan bangunan umu lainnya yang dilas, dipaku keeling atau baut 332 SNI 03-6764-2002 Spesifikasi Baja Struktural 1. Spesifikasi ini mencakup penampang baja karbon, pelat dan tulangan berkualitas struktural untuk digunakan dalam konstruksi baja dan bangunan dengan paku keling, baut atau las dan untuk tujuan struktural umum 2. Pemakai harus mnempertimbangkan persyaratan tambahan, seperti ukuran kehaluran austenitic dan persyaratan, charpy V - Notch Impact, bila kelompok 4 atau 5 profil bersayap lebar disyaratkan untuk digunakan selain kolom atau batang tekan lainnya. 333 SNI 03-6767-2002 Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Standar ini menetapkan spesifikasi umum sistem Mekanis dan Sistem Tata Udara ventilasi mekanis dan sistem tata udara sebagai sebagai Pengendali Asap Kebakaran pengendali asap kebakaran dalam bangunan yang Dalam Bangunan (Damper menjelaskan persyaratan umum yang berlaku untuk Kebakaran) semua sistem pengolahan udara, termasuk sistem pemberian tekanan udara , tidak termasuk unit individu yang memiliki laju aliran udara kurang dari 1000 liter/detik dalam semua ruang tertutup. 334 SNI 03-6768-2002 Spesifikasi Umum Sistem Standar ini menetapkan spesifikasi umum sistem Pengolahan Udara sebagai pengolahan udara sebagai pengendali asap kebakaran Pengendali Asap Kebakaran Dalam dalam bangunan yang menjelaskan sasaran dari Bangunan pengendalian asap dan persyaratan umum sistem pengolahan udara yang dapat digunakan untuk pengendalian asap. 335 SNI 03-6769-2002 Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara Spesifikasi ini mencakup persyaratan mengenai Sentral Sebagai Pengendali Asap sistem pengolahan udara sentral sebagai pengendali Kebakaran Dalam Bangunan asap kebakaran dalam bangunan gedung dan dilakukan dengan dua cara yaitu : Pengendalian asap cara pembersihan dan Pengendalian asap terzona. 336 SNI 03-6770-2002 Metode Pengujian Cat Penghambat Metode ini digunakan untuk menentukan secara Api kuantitatif sifat-sifat penghambat api pada bahan lapisan cat atau sistem lapisan cat pada kayu 337 SNI 03-6771-2002 Metode Pengujian Sifat Penyalaan Standar ini menetapkan metode pengujian sifat Bahan Bangunan penyalaan bahan bangunan, yang menjelaskan mengenai metode pengujian untuk menentukan sifat nyala pada suatu permukaan rata, kaku maupun semi kaku dari suatu bahan bangunan atau komposit yang diuji pada posisi tegak. 338 SNI 03-6785-2002 Spesifikasi Pipa Resin Termoseting Standar ini menetapkan Spesifikasi Pipa resin Bertekanan Berpenguat Fiber-Glass termoseting bertekanan berpenguat fiberglass (RTRP) yang meliputi pembuatan dan pengujian pipa diameter 25 mm sampai dengan 3700 mm, pipa adukan plastik berpenguat fiberglass (RPMP) dan sistem penyambungannya untuk penggunaan dalam jaringan air baik di atas maupun di bawah permukaan tanah. 339 SNI 03-6787-2002 Metode Pengujian pH Tanah dengan Metode ini membahas pengertian, ketentuan- Alat pH Meter ketentuan, dan prosedur pengujian pH tanah sesuai penggunaannya meliputi :Metode ini membahas pengertian, ketentuan-ketentuan, dan prosedur pengujian pH tanah sesuai penggunaannya meliputi : peralatan, bahan, cara pengujian dengan alat pH meter serta meliputi pengukuran pH tanah untuk keperluan pertanian, lingkungan dan sumber alam, kecuali korosi. Pengujian ini digunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan tanah yang tersuspensi dalam air dan dalam larutan kalsium khlorida (CaC12) 0,01 M. 340 SNI 03-6789-2002 Metode Pengukuran Tebal Endapan Metode ini mencakup cara pengukuran menggunakan Gambut teknik pendugaan stang baja untuk memperkirakan tebal endapan gambut di permukaan yang menutupi tanah mineral atau lapisan batuan dasar. Hasil pengukuran ini dapat digunakan untuk maksud energi, hortikultura, atau geoteknik. 341 SNI 03-6790-2002 Metode Penyiapan Benda Uji dari Metode ini mencakup tentang ketentuan dan cara contoh Tanah Terganggu pengerjaan penyiapan benda uji dari contoh tanah terganggu dengan ukuran butir kurang dari 75 mm untuk uji tanah di laboratorium. 342 SNI 03-6791-2002 Metode Pengujian Kadar Semen pada Metode ini meliputi ketentuan dan prosedur pengujian Campuran Semen Tanah dengan untuk mengetahui kadar semen dari semen tanah yang Analisis Kimia sudah mengeras, dengan cara Analisis Kimia di laboratorium yang dapat digunakan untuk kendali mutu pada waktu pelaksanaan konstruksi. 343 SNI 03-6793-2002 Metode Pengujian Kadar Air, Kadar Metode Pengujian ini meliputi penentuan kadar air, Abu dan Bahan Organik dari Tanah kadar abu dan bahan organik dalam tanah gambut Gambut dan Tanah Organik Lainnya serta tanah organik lainnya seperti lempung organik, lanau dan lumpur. 344 SNI 03-6794-2002 Metode Pengujian untuk Penentuan Metode pengujian ini: - Meliputi penentuan kadar Kadar Serat dari contoh Gambut serat dari contoh gambut (sesuai dengan pengertian dengan Cara Kering di Laboratorium klasifikasi gambut dalam ASTM D 4427), dapat pula digunakan untuk tanah organik bukan gambut. - Mengingat cukup sederhana serta pelaksanaanya tidak memerlukan peralatan yang rumit, maka disarankan untuk digunakan pada pekerjaan pendahuluan yang bersifat rutin, dimana contoh yang dibutuhkan untuk diuji cukup banyak serta kadar mineralnya rendah. 345 SNI 03-6795-2002 Metode Pengujian Untuk Metode pengujian ini untuk menentukan tanah yang Menentukan Tanah Ekspansif ekspansif dan untuk memperkirakan besarnya pengembangan. 346 SNI 03-6796-2002 Metode Pengujian Untuk Metode pengujian ini untuk memperkirakan daya Menentukan Daya Dukung Tanah dukung tanah dengan cara uji pembebanan di Dengan Beban Statis Pada Pondasi lapangan, dan merupakan bagian dari prosedur Dangkal. penyelidikan tanah yang diperlukan untuk desain pondasi. Pekerjaan ini memberikan informasi tentang tanah hanya sampai kedalaman hingga sekitar dua kali diameter pelat dukung. 347 SNI 03-6797-2002 Tata Cara Klasifikasi Tanah Dan Tata cara ini menjelaskan prosedur untuk Campuran Tanah Agregat Untuk mengelompokkan tanah ke dalam tujuh kelompok Konstruksi Jalan. berdasarkan distribusi ukuran butir, batas cair dan indeks plastis. Evaluasi sifat-sifat tanah yang berada dalam satu kelompok atau sub kelompok dilakukan menggunakan grup indek yaitu suatu nilai hitung menggunakan rumus empiris. 348 SNI 03-6798-2002 Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur perawatan benda uji untuk pengujian kuat tekan dan Tanah Semen Di Laboratorium. lentur tanah semen di laboratorium dengan persyaratan bahan dan kondisi pengetesan yang disyaratkan. Dan sesuai ASTM D 1632-87 (1994), SNI 03-3437-1994, dan SNI 03-3438-1994. 349 SNI 03-6799-2002 Spesifikasi Pipa Saluran Dari Tanah Spesifikasi ini meliputi persyaratan pipa saluran yang Lempung. dibuat dari tanah lempung, batu serpih, tanah lempung yang dibakar, atau campuran dari bahan tersebut lalu dibakar. 350 SNI 03-6800-2002 Metode Uji Kelulusan Hidraulik Metode ini digunakan untuk penentuan kelulusan Khususnya Gambut Jenuh Air hidraulik (permeabilitas) pada benda uji gambut (Tinggi Tekan Tetap) dalam keadaan jenuh air (benda uji gambut berbentuk silinder untuk dengan kelulusan hidrauliknya lebih besar dari 1 x 10 -5 cm/detik Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan <!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
351 SNI 03-6801-2002 Metode Pengujian Berat Volume Metode ini digunakan untuk mengevaluasi sifat, Kapasitas Mengikat Air dan terasi, penetrasi air, kemampuan menahan air dari Kapasitas Udara Bahan Gambut bahan gambut sesuai kondisi lapangan dalam keadaan Jenuh Air jenuh air 352 SNI 03-6802-2002 Tata Cara Penyelidikan dan Tata cara ini digunakan untuk identifikasi dan Pengambilan Contoh Uji Tanah dan penentuan jenis tanah dan batuan serta penentuan Bahan Untuk Keperluan Teknik jenis tanah dan batuan serta penentuan keberadaan air tanah baik secara horisontal maupun vertikal dalam suatu daerah penyelidikan serta penentuan karakteristik tanah dan batuan bawah permukaan dengan melakukan pengambilan contoh uji dan pengujian di Lapangan. 353 SNI 03-6803-2002 Metode Pengujian Kadar Kapur Metode ini digunakan untuk penentuan kadar kapur dalam Tanah Stabilisasi Kapur secara dalam % yang terdapat dalam tanah atau agregat yang Titrasi telah diolah dengan kapur padam 354 SNI 03-6804-2002 Tata Cara Penyiapan Benda Uji Tata cara ini mencakup penyiapan benda uji tanah Tanah yang di Graut Bahan Kimia di yang digraut dengan bahan kimia di laboratorium Laboratorium untuk mendapatkan untuk digunakan pada uji laboratorium guna Parameter Kuat Desain menentukan parameter kuat desain 355 SNI 03-6805-2002 Metode Pengujian Untuk Mengukur Standar ini menetapkan Metode Pengujian untuk Nilai Kuat Tekan Beton Pada Umur mengukur nilai kuat tekan beton pada umur awal dan Awal Dan Memproyeksikan memproyeksikan kekuatan pada umur berikutnya, Kekuatan Pada Umur Berikutnya yang meliputi prosedur untuk membuat, memilihara dan menguji benda uji beton keras pada umur awal; dan prosedur cara menggunakan hasil kuat tekan pada umur awal untuk memproyeksikan kekuatan pada umur berikutnya. 356 SNI 03-6806-2002 Tata Cara Perhitungan Beton Tidak Tata Cara Mencakup : " Beton tidak bertulang Bertulang Struktural struktural untuk dinding basemen harus dikecualikan dari persyaratan-persyaratan standard ini untuk kondisi-kondisi lingkungan yang khusus sesuai SNI 03-2854-1992. " Perencanaan dan konstruksi pelat yang didukung oleh tanah, misalnya jalan setapak dan pelat di atas tanah, tidak harus mengikuti standar ini kecuali pelat yang meneruskan beban vertikal dari bagian struktur lain ke tanah. " Untuk struktur khusus, misalnya struktur pelengkung, struktur utilitas bawah tanah, dinding gravitasi, dan dinding pelindung, ketentuan dalam standar ini berlaku bila bersifat menentukan. 357 SNI 03-6807-2002 Metode Pengujian Kemampuan Metode pengujian ini untuk menentukan kemampuan Mempertahankan Air pada Campuran mempertahankan air dari campuran graut semen Graut untuk Beton Agregat Praletak hidrolis segar untuk beton agregat praletak. di Laboratorium. 358 SNI 03-6808-2002 Metode Pengujian Kekentalan Graut Metode pengujian ini: untuk digunakan untuk Beton Agregat Praletak dilaboratorium dan lapangan, untuk menentukan (Metode Pengujian Corong Alir) waktu alir dari volume cairan graut semen hidrolis yang ditentukan melalui corong alir standar dan digunakan untuk beton agregat praletak; dapat juga digunakan untuk graut lainnya. Menggunakan graut murni dan graut bercampur agregat halus lolos saringan ukuran 2,36 mm (No. 8). Dimaksudkan untuk penggunaan graut yang mempunyai waktu alir tidak lebih dari 35 detik. 359 SNI 03-6809-2002 Tata Cara Estimasi Kekuatan Beton Tata cara ini mencakup : 1. Prosedur untuk dengan Metode Maturity mengestimasi kekuatan beton menggunakan metode maturity indeks maturity dinyatakan dengan faktor suhu waktu atau umur ekivalen pada suatu suhu yang disyaratkan; 2. Penurunan hubungan kekuatan maturity dari campuran beton di laboratorium dan pencatatan riwayat suhu beton yang akan disetimasi kekuatannya yang diperlukan untuk estimasi 360 SNI 03-6810-2002 Metode Pengujian Kadar Bahan Metode ini membahas tentang ketentuan cara Padat Total Dan Bahan Anorganik pengujian kadar bahan padat dalam air untuk Dalam Air Untuk Campuran Beton. campuran beton dan juga mencakup persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji dan pelaporan 361 SNI 03-6811-2002 Spesifikasi Bahan Pencampur untuk Spesifikasi ini membahas bahan-bahan yang akan Beton Semprot ditambahkan pada campuran beton semprot dari semen portland untuk mengubah sifat campuran. 362 SNI 03-6812-2002 Spesifikasi Anyaman Kawat Baja Spesifikasi ini meliputi anyaman kawat baja polos Polos Yang Dilas Untuk Tulangan yang dilas untuk digunakan sebagai tulangan beton. Beton 363 SNI 03-6813-2002 Tata Cara Pembuatan Silinder dan Tata cara mencakup prosedur pembuatan silinder uji Prisma Uji untuk Menen-tukan standar untuk menentukan kuat tekan dan densitas Kekuatan dan Densitas Beton beton agregat praletak. Agregat Praletak di Laboratorium 364 SNI 03-6814-2002 Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Standar ini mencakup informasi dasar tentang tipe- Mekanis untuk Tulangan Beton tipe sambungan mekanis yang beredar di Indonesia sewaktu standar ini disusun, Diuraikan juga persyaratan-persyaratan perencanaan dan penggunaannya, termasuk kapabilitas dan tipe-tipe sambungan mekanis tertentu. 365 SNI 03-6815-2002 Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Tata cara ini meliputi besarnya variasi kekuatan Kekuatan Beton beton. Contoh uji beton tergantung pada mutu material, pembuatan dan kontrol dalam pengujiannya, perbedaan kekuatan dapat ditemukan dari dua penyebab utama yang berbeda. - perbedaan dalam perilaku kekuatan yang terbentuk dari campuran beton dan bahan penyusunnya - perbedaan jelas dalam kekuatan yang disebabkan oleh perpaduan variasi dan pengujian 366 SNI 03-6816-2002 Tata Cara Pendetailan Penulangan Tata cara ini mencakup pemisahan dan pembatasan Beton tanggung jawab antara perencanaan struktur beton dan pembuat detail baja penulangan, perencanaan detail dan pendetailan penulangan beton untuk pabrikasi dan pemasangan batang-batang tulangan 367 SNI 03-6817-2002 Metode Pengujian Mutu Air untuk Metode ini mencakup pengujian meter air yang Digunakan dalam Beton digunakan dalam campuran beton dengan cara : 1) menggunakan metode A dan metode B untuk keasaman dan kelindian; 2) bahan padat total dan bahan organik 368 SNI 03-6818-2002 Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Standar ini mencakup campuran kering bahan-bahan Semen, Cepat Mengeras, dalam bersifat semen dari mortar atau beton yang cepat Kemasan untuk Perbaikan Beton mengeras untuk perbaikan lapisan beton semen hidrolis dan struktur yang telah mengeras. Bahan- bahan yang mengandung senyawa organis seperti bitumen, epoksi resin, dan polyester tidak termasuk sebagai bahan pengikat. 369 SNI 03-6819-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk Spesifikasi ini digunakan untuk memperoleh susunan Campuran Perkerasan Beraspal gradasi agregat halus. 370 SNI 03-6820-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk Standar ini mencakup spesifikasi dari agregat halus Pekerjaan Adukan dan Plesteran yang akan digunakan untuk pekerjaan adukan dan Dengan Bahan Dasar Semen plesteran dengan bahan dasar semen 371 SNI 03-6821-2002 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat Batu Cetak Beton Pasangan Dinding. ringan yang digunakan dalam pembuatan batu cetak beton ringan untuk untuk pasangan dinding dan persyaratan yang meliputi komposisi kimia dan sifat- sifat fisis agregat ringan. 372 SNI 03-6822-2002 Metode Pengujian Analisis Saringan Metode pengujian ini mencakup prosedur untuk Agregat Hasil Ekstraksi penentuan distribusi ukuran butir agregat halus dan kasar dari hasil ekstraksi campuran beraspal, menggunakan saringan dengan lubang persegi. 373 SNI 03-6823-2002 Metode Pengujian Susut Kering Metode ini digunakan untuk penentuan pengaruh Mortar yang Mengandung Semen semen portland pada susut kering mortar Portland menggunakan pasir yang bergradasi standar, yang diakibatkan oleh kondisi suhu, kelembaban relatif, dan laju penguapan lingkungannya. 374 SNI 03-6824-2002 Metode Pengujian Penentuan Kadar Metode pengujian ini meliputi prosedur untuk Semen dalam Agregat Bersemen menentukan kadar semen berdasarkan netralisasi Secara Titrasi menerus suatu larutan dari benda uji dalam air berupa agregat yang telah bercampur semen untuk jangka waktu tertentu. Netralisasi ini dilakukan dengan jalan menambahkan larutan asam secukupnya untuk menetralkan OH yang secara menerus akan terbebaskan selama berlangsungnya proses hidrasi dari semen. Jumlah asam yang digunakan berbanding lurus dengan kadar semen dalam contoh yang diuji. 375 SNI 03-6825-2002 Metode Pengujian Kekuatan Tekan Metode ini digunakan untuk menentukan nilai Mortar Semen Portland untuk kekuatan tekan mortar pada umur tertentu yang Pekerjaan Sipil digunakan untuk menentukan mutu semen portland. 376 SNI 03-6826-2002 Metode Pengujian Konsistensi Metode ini digunakan untuk menentukan nilai Normal Semen Portland dengan Alat konsistensi normal semen portland yang digunakan Vicat untuk Pekerjaan Sipil untuk mencantumkan mutu semen portland. 377 SNI 03-6827-2002 Metode Pengujian Waktu ikat Awal Metode ini digunakan untuk menentukan nilai waktu Semen Port land dengan ikat awal semen Portland yang digunakan untuk Menggunakan Alat Vicat untuk menentukan mutu semen Portland. Pekerjaan Sipil 378 SNI 03-6828-2002 Metode Pengujian Pengendapan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Aspal Emulsi persentase aspal emulsi yang mengendap (jenis anionik dan kationik dan tidak mengandung minyak) selama 1 hari atau 5 hari. 379 SNI 03-6829-2002 Metode Pengujian Kadar Residu Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Aspal Emulsi Dengan Cara kadar residu aspal emulsi (aspal yang diuji jenis Penguapan. kationik dan anionik) dengan cara pengendapan. 380 SNI 03-6830-2002 Metode Pengujian Kerusakan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Campuran Aspal Emulsi Dengan persentase kerusakan campuran aspal emulsi dengan Semen. semen (aspal emulsi kationik dan anionik tipe lambat mengendap CSS dan SS) 381 SNI 03-6831-2002 Metode Pengujian Pelekatan Aspal Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Emulsi Terhadap Agregat M - 50. persentase pelekatan aspal emulsi terhadap agregat (aspal emulsi yang diuji adalah tipe lambat mengendap, tipe mengendap sedang) 382 SNI 03-6832-2002 Spesifikasi Aspal Emulsi Anionik Spesifikasi ini menetapkan persyaratan teknis aspal (sedang di revisi) emulsi anionik yang digunakan dalam konstruksi perkerasan jalan. 383 SNI 03-6833-2002 Metode Pengujian Kandungan Bahan Metode pengujian ini untuk menentukan kandungan An Organik atau Abu dalam Aspal bahan mineral dalam aspal padat, semi padat atau cair. 384 SNI 03-6834-2002 Metode Pengujian Konsistensi Aspal Metode Pengujian ini membahas ketentuan dan cara dengan cara Apung pengujian untuk menentukan konsistensi aspal dengan cara apung. 385 SNI 03-6835-2002 Metode Pengujian Pengaruh Panas Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh dan Udara terhadap Lapisan Tipis panas dan udara pada lapis tipis aspal semi padat yang Aspal yang diputar diputar 386 SNI 03-6836-2002 Metode Penentuan Modulus Resilien Metode ini digunakan untuk penentuan modulus Campuran Beraspal dengan cara resilien campuran beraspal di Laboratorium dengan Tarik Tak Langsung cara tarik tak langsung dengan pembebanan berulang 387 SNI 03-6837-2002 Tata Cara Mempercepat Pelapukan Tata cara ini meliputi percepatan pelapukan (oksidasi) Aspal dengan menggunakan Tabung aspal oleh tekanan udara dan suhu yang ditingkatkan Pelapuk Bertekanan dalam tabung pelapuk bertekanan, dan dimaksudkan untuk mensimulasi proses pelapukan akibat oksidasi bahan pengikat aspal selama masa pelayanan. 388 SNI 03-6838-2002 Tata Cara Penyiapan Contoh Uji Tata cara ini mencakup pemadatan benda uji Pemadatan Benda Uji Campuran campuran beraspal menggunakan alat pemadat Beraspal dengan Menggunakan Alat Gyratori. Pemadat Gyratori 389 SNI 03-6839-2002 Spesifikasi kayu awet untuk Spesifikasi ini mencakup persyaratan dan ketentuan perumahan dan gedung kayu dan bahan pengawet kayu, serta persyaratan kayu awet. Spesifikasi ini berlaku hanya untuk kayu yang akan digunakan untuk bangunan perumahan dan gedung, baik di bawah atap maupun di luar naungan atap, tetapi tidak berhubungan langsung dengan tanah. 390 SNI 03-6840-2002 Metode Pengujian Kuat Cabut Paku Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji cabut Di Laboratorium paku, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana 391 SNI 03-6841-2002 Metode Pengujian Kuat Belah Kayu Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji belah Di Laboratorium kayu tegak lurus serat, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana 392 SNI 03-6842-2002 Metode Pengujian Kekerasan Kayu Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji Di Laboratorium kekerasan kayu dalam arah radial dan tangensial , dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana. 393 SNI 03-6843-2002 Metode Pengujian Susut Radial dan Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji susut Tangensial Kayu Di Laboratorium arah radial dan tangensial, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana 394 SNI 03-6844-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dan Bahan dari Kayu dengan cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara Pengukuran pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur volume benda uji yang berbentuk teratur. 395 SNI 03-6845-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dan Bahan dari Kayu dengan Cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara Pencelupan dalam Air Raksa. pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur volume dengan ketelitian yang tinggi dan tanpa pengeringan berbagai bentuk benda uji, kerapatan maupun kadar airnya. 396 SNI 03-6846-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus Dan Bahan Dari Kayu Dengan dipenuhi baik secar umum maupun teknis serta cara Tabung Pengambang. pengujian perkiraan berat jenis yang dilakukan yang dilakukan dengan mengukur secara cepat berat jenis benda uji yang berbentuk memanjang dengan penampang melintang yang seragam dan diketahui kadar airnya, berat jenis ditentukan berdasarkan berat kering. 397 SNI 03-6847-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus Dan Bahan Dari Kayu Dengan Cara dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara Pencelupan Dalam Air. pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur volume dengan ketelitian yang tinggi dan tanpa pengeringan berbagai bentuk benda uji, kerapatan maupun kadar airnya. 398 SNI 03-6848-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Batang Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus Kayu dan Kayu Struktur Bangunan. dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan cara mengebor atau melubangi bagian struktur dari kayu yang sulit dilakukan dengan cara konvensional dengan perhitungan berdasarkan berat kering oven dan volume pada saat pengujian. 399 SNI 03-6849-2002 Metode Pengujian Berat Jenis Serpih Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus Kayu. dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis serpih kayu berdasarkan volume basah dan berat kering oven. 400 SNI 03-6850-2002 Metode Pengujian Pengukuran Kadar Metode ini digunakan untuk penentuan kadar air Air Kayu dan Bahan Berkayu. kayu, vinir dan bahan berkayu, termasuk didalamnya yang mengandung perekat dan bahan-bahan kimia aditif
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
401 SNI 03-6851-2002 Metode Pengujian Lentur Panel Kayu Metode ini menentukan sifat lentur potongan panel Struktural atau panel struktural yang berukuran sampai dengan (122 x 244) cm2 meliputi kayu lapis, papan lapis, papan serat teratur, venir komposit dan lapisan kayu 402 SNI 03-6852-2002 Metode Perhitungan Natrium Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Karbonat Residu Dalam Air. kadar Natrium Karbonat Residu (NKR) dalam air. 403 SNI 03-6853-2002 Metode Perhitungan Perbandingan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Adsorpsi Natrium Dalam Air. angka perbandingan Adsorpsi Natrium (PAN) dalam air. 404 SNI 03-6854-2002 Metode Pengujian Kadar Besi (Fe) Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Dalam Air Secara Kolo-rimetri kadar besi (Fe) dalam air Dengan Thiocyanat 405 SNI 03-6855-2002 Metode Pengujian Kadar Mangan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya (Mn) Dalam Air Secara Kolorimetri kadar Mangan (Mn) dalam air Dengan Persulfat 406 SNI 03-6856-2002 Metode Pengujian Kadar Nitrat Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Dalam Air Secara Kolorimetri kadar Nitrat dalam air Dengan Pereaksi Nessler 407 SNI 03-6857-2002 Metode Pengujian Kadar Nitrit Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Dalam Air Secara Kolorimetri kadar Nitrit dalam air Dengan Pereaksi Gries Romeyer 408 SNI 03-6858-2002 Metode Pengujian Kadar Bakteri Koli Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah Total Dalam Air Dengan Saringan bakteri koli total dalam air Membran. 409 SNI 03-6859-2002 Metode Pengujian Angka Rasa Metode ini membahas pengertian, ketentuan- Dalam Air ketentuan, cara uji dan laporan uji, dapat digunakan untuk menguji angka rasa dalam benda uji air yang memenuhi ketentuan yang di isyaratkan dalam pengujian ini dan tidak berlaku untuk benda uji air limbah. 410 SNI 03-6860-2002 Metode Pengujian Angka Bau Dalam Metode Pengujian ini dapat digunakan untuk Air menganalisa angka bau dalam air alami sampai air limbah 411 SNI 03-6861.1- Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi 2002 A (Bahan Bangunan Bukan Logam) perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai mutu bahan bangunan bukan logam yang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi 412 SNI 03-6861.2- Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi 2002 B (Bahan Bangunan Dari Besi/Baja) perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai mutu bahan bangunan dari besi/baja yang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi 413 SNI 03-6861.3- Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi 2002 C (Bahan Bangunan Dari Logam perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang Bukan Besi) berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai mutu bahan bangunan dari logam bukan besi yang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi 414 SNI 03-6862-2002 Spesifikasi Peralatan Pemasangan Standar ini menetapkan Spesifikasi peralatan Dinding Bata Dan Plesteran. pemasangan dinding bata dan plesteran yang membahas tentang teknis mencakup jenis, bentuk, ukuran bahan, fungsi dan kinerja peralatan pemasangan dinding bata. 415 SNI 03-6863-2002 Metode Pengambilan Contoh Dan Metode ini mencakup prosedur pengambilan contoh Pengujian Abu Terbang Atau Pozolan dan pengujian abu terbang dan pozolan alam atau Alam Sebagai Mineral Pencampur pozolan buatan yang digunakan sebagai mineral Dalam Beton Semen Portland pencampur dalam beton semen portland. Prosedur tersebut mengikuti urutan sebagai berikut: analisis kimia dan pengujian fisik serta pengambilan contoh 416 SNI 03-6864-2002 Spesifikasi Kapur untuk Campuran Spesifikasi ini meliputi persyaratan dan kekuatan Beraspal. kapur yang akan digunakan untuk mengurangi pengaruh air yang terdapat dalam campuran aspal. 417 SNI 03-6865-2002 Tata Cara Pelaksanaan Program Uji Standar ini menetapkan Tata cara pelaksanaan antar Laboratorium untuk Penentuan program uji antar laboratorium untuk penentuan Presisi Metode Uji Bahan Konstruksi presisi metode pengujian bahan konstruksi yang meliputi, merencanakan, melaksanakan dan menganalisis hasilhasil studi suatu metode uji antar laboratorium. 418 SNI 03-6866-2002 Spesifikasi Saringan Anyaman Kawat Spesifikasi ini meliputi saringan yang terbuat dari untuk Keperluan Pengujian anyaman kawat yang dipasang pada suatu bingkai untuk pengujian yang teliti dalam pengklasifika-sian material sesuai dengan ukuran butiran nominal 419 SNI 03-6867-2002 Spesifikasi Abu terbang Dan Pozolan Spesifikasi ini mencakup abu terbang dan pozolan Lainnya Untuk Digunakan Dengan lainnya untuk digunakan bersama dengan kapur Kapur didalam adukan plastis, dan campuran lain yang berpengaruh terhadap reaksi sifat pozolan kapur. 420 SNI 03-6868-2002 Tata Cara Pengambilan contoh Uji Tata cara ini meliputi penentuan lokasi atau waktu Secara Acak untuk Bahan Konstruksi yang tepat secara acak, dimana pengambilan contoh bahan untuk konstruksi dapat dilakukan. Prosedur yang tepat untuk mengamankan contoh uji seperti diskripsi alat pengambilan contoh uji, harus merujuk pada metode standar yang sesuai. 421 SNI 03-6869-2002 Metode Pengambilan Contoh Uji, Metode ini digunakan untuk menentukan sifat-sifat Bentuk, Ukuran dan Klasifikasi ukuran dan bentuk agregat termasuk tanah lempung, lanau dan debu 422 SNI 03-6870-2002 Cara uji kelulusan air di laboratorium Cara uji ini mencakup cara uji kelulusan air di untuk tanah berbutir halus dengan laboratorium untuk tanah berbutir halus yang tinggi tekan menurun mempunyai kelulusan air sedang sampai dengan rendah, misalnya tanah lanauan atau lempengan, baik contoh tanah tidak terganggu maupun contoh yang dipadatkan kembali. 423 SNI 03-6871-2002 Cara uji kelulusan air di laboratorium Cara uji ini meliputi penentuan koefisien kelulusan air untuk tanah berbutir kasar dengan dengan metode tinggi tekan tetap untuk aliran laminar tinggi tekan tetap dari air tanah yang melalui lapisan tanah berbutir kasar. Prosedur ini menetapkan koefisien kelulusan yang mewakili tanah berbutir kasar yang mungkin terjadi di dalam alam seperti timbunan atau apabila digunakan sebagai pondasi perkerasan. Untuk membatasi pengaruh konsolidasi selama pengujian, prosedur ini dibatasi untuk tanah berbutir kasar terganggu tidak lebih dari 10 % yang melewati saringan ukuran 75 ?m (No. 200). 424 SNI 03-6872-2002 Cara uji kepadatan tanah dan batuan o Cara uji ini mencakup penentuan kepadatan tanah di lapangan dengan cara penggantian dan batuan di lapangan dengan cara menghitung berat volume air pada sumur uji isi material yang menggunakan air dalam mengisi sumur uni untuk menentukan volume sumur uji; o Cara uji ini dipakai untuk menentukan berat isi material di lapangan yang dipadatkan pada konstruksi timbunan tanah, urugan jalan dan urugan bangunan. Untuk mengontrol konstruksi, metode ini dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai material yang telah dipadatkan untuk mencapai berat isi tertentu atau prosentase berat isi maksimum yang telah ditentukan oleh cara uji di laboratorium; o Cara uji ini dapat digunakan untuk menentukan berat isi material di lapangan dari endapan tanah alami, agregat, campuran tanah, atau material lain yang serupa; o Cara uji ini mencakup dua prosedur yaitu prosedur - A (berat isi total material), dan prosedur - B (berat isi fraksi kontrol dan fraksi yang berbutir lebih besar). 425 SNI 03-6873-2002 Cara uji penentuan persentase Cara uji ini menjelaskan mengenai prosedur kepadatan secara cepat penentuan persentase kepadatan secara cepat dan variasinya terhadap kadar air optimum dari tanah untuk digunakan dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan kepadatan tanah di lapangan. Nilai dari persentase kepadatan didapatkan dari pembuatan kurva kepadatan yang mlealui tiga titik pada kadar air yang sama dari tanah di lapangan tanpa harus mengetahui nilai kadar airnya. Contoh tanah yang digunakan untuk pembuatan kurva kepadatan biasanya sama dengan contoh tanah yang digunakan pada uji kepadatan di lapangan. 426 SNI 03-6874-2002 Cara uji sifat dispersif tanah lempung Cara uji ini berkaitan dengan cara uji SNI 03-3423- dengan hidrometer ganda. 1994,dengan contoh tanah yang sama untukmemperoleh indikasi karakteristik alami tanah dispersif. Cara uji ini hanya berlaku untuk tanah dengan indeks plastisitas lebih besar dari 4 dan lebih dari 12 % fraksi tanah lebih kecil dari 5mu. 427 SNI 03-6876-2002 Cara uji kadar amoniak dalam air Standar ini menetapkan cara untuk menguji kadar dengan elektrode selektif ion amoniak, NH4-N terlarut dalam air dengan elektrode selektif ion. Standar ini digunakan untukmengukur kadar amoniak pada rentang kadar antara 0,03 mg/L NH3-N sampai dengan 1400 mg/L NH3-N dalam air minum, air permukaan, air limbah domestik dan air limbah industri, baik yang keruh maupun yang warna 428 SNI 03-6877-2002 Metode Pengujian Kadar Rongga Metode ini adalah untukmenentukan kadar rongga Agregat Halus yang Tidak agregat halus dalam keadaan lepas (tidak dipadatkan). Dipadatkan Bila pengujian dilakukan pada agregat yang gradasinya diketahui, kadar rongga dapat menjadi indikator angularitas, bentuk butir dan tekstur permukaan relatif terhadap agregat halus lain dengan gradasi yang sama. Bila pengujian permukaan terhadap agregat halus sesuai gradasi yang akan digunakan di lapangan, kadar rongga merupakan indikator terhadap kemudahan pengerjaan suatu campuran. 429 SNI 03-6879-2002 Metode pengujian pH tanah untuk 1. Metode ini meliputi penentuan pH tanah. korosi logam Penggunaan utama pengujian ini adalah untuk melengkapi pengukuran tahapan jenis kelistrikan tanah, sehingga metode ini dapat mengidentifikasikan kondisi korosi logam dalam tanah dengan baik. 2. Standar ini tidak dimaksudkan untuk semua permasalahan keamanan yang berkaitan dengan penggunaannya. Merupakan tanggung jawab pengguna standar ini untuk menerapkan tindakan- tindakan yang sesuai dengan keamanan dan kesehatan, dan menentukan penerapan dari batas- batas yang harus ditaati sebelum menggunakan standar ini. 430 SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural Spesifikasi ini mencakup bahan dan proporsi beton, baja tulangan dan prategang, produksi pengecoran dan perawatan beton serta konstruksi cetakan. Ditetapkan pula perlakuan siar dan bagian-bagian tertanam, perbaikan permukaan beton, dan finising permukaan yang tercetak. Dalam beberapa pasal terpisah dibahas untuk konstruksi pelat dan finisingnya, beton arsitektural, beton masif, dan bahan beserta cara pelaksanaan konstruksi beton pasca tarik. Termasuk pula ketentuan mengenai pengujian, evaluasi dan penerimaan beton beserta strukturnya. 431 SNI 03-6881-2002 Tata Cara Evaluasi Besaran Izin Tata cara ini mencakup cara pengambilan contoh dan Untuk Klasifikasi Mutu kayu cara analisis untuk penyelidikan populasi tertentu dari Struktural kayu struktural yang dipilih secara mekanis, yang meliputi metodologi statistik analisis dan penyajian serta cara penerapannya 432 SNI 03-6882-2002 Spesifikasi mortar untuk pekerjaan Standar ini menetapkan spesifikasi mortar yang pasangan digunakan untuk pekerjaan pasangan baik bertulang maupun tidak bertulang. Terdapat 4 mortar yang tercakup dalam standar ini yaitu berdasarkan proporsi dan sifat. Spesifikasi ini tidak berlaku untuk menentukan kekuatan mortar melalui pengujian lapangan. 433 SNI 03-6883-2002 Spesifikasi toleransi untuk konstruksi Spesifikasi ini merupakan acuan bagi arsitek atau ahli dan bahan beton teknik dalam menentukan toleransi untuk bahan dan konstruksi beton sebagaimana dicantumkan dalam spesifikasi proyek, kecuali tidak berlaku untuk : 1) struktur khusus seperti reaktor nuklir, kontainer berbentuk bulat dan silo-silo; 2) struktur prateken berbentuk bulat; 3) prosedur konstruksi khusus beton semprot. pesifikasi ini mencantumkan daftar kendali sebagai petunjuk bagi arsitek atau ahli teknik dalam memilih persyaratan yang cocok antara spesifikasi teknis yang diperlukan dan persyaratan lain yang ada dalam spesifikasi proyek. 434 SNI 03-6884-2002 Metode Pengujian Analisis Saringan Metode ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara uji dan Bahan Pengisi untuk Perkerasan Jalan laporan hasil uji dari analisis saringan bahan pengisi untuk perkerasan jalan. Lingkup pengujian mencakup : 1) persiapan benda uji, 2) persiapan peralatan, 3) cara uji, dan 4) pelaporan. 435 SNI 03-6885-2002 Metode pengujian noda untuk aspal Metode pengujian ini membahas ketentuan dan minyak prosedur pengujian noda bahan-bahan aspal yang hanya berlaku untuk aspal yang dihasilkan dari petroleum dan seharusnya tidak digunakan terhadap aspal alam yang mengandung bahan tetap yang tidak larut dalam xylen. 436 SNI 03-6886-2002 Metode pengujian hubungan antara 1. Metode ini meliputi pengujian untuk mendapatkan kadar air dan kepadatan pada hubungan antara kadar air dan kepadatan pada campuran tanah - semen campuran tanah-semen yang dipadatkan sebelum hidrasi semen; 2. Metode pengujian terdiri dari metode A dan metode B, menggunakan cetakan dengan volume 944 cm3 dan penumbuk sebesar 2,49 kg dengan tinggi jatuh 304,8; 3. Metode A, digunakan untuk material tanah 100 % lewat saringan no. 4 (4,75 mm), metode B, digunakan untuk material tanah lewat saringan 19,00 mm tetapi ada sebagian yang tertahan pada saringan no. 4 (4,75 mm). 437 SNI 03-6887-2002 Metode pengujian kuat tekan bebas Metode pengujian ini meliputi pekerjaan pengujian campuran tanah-semen untuk mendapatkan nilai kuat tekan benda uji campuran tanah-semen yang dicetak dalam cetakan silinder setelah benda uji tersebut diperam. 438 SNI 03-6888-2002 Tata cara pemeriksaan pengolah Tata cara ini memuat wewenang dan tugas-tugas campuran aspal pengawas di lokasi pengolah campuran beraspal. Tugas-tugas tersebut ditetapkan untuk menjamin pemenuhan pekerjaan kontraktor terhadap kontrak, pekerjaan dan sama sekali tidak untuk membebaskan kontraktor dari tanggung jawabnya dalam menghasilkan campuran yang sesuai dengan kontrak. 439 SNI 03-6889-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini meliputi pengambilan contoh (sampling) Agregat agregat kasar dan halus ini digunakan untuk tujuan : - Penyelidikan pendahuluan sumber potensial - Pengendalian produksi pada sumber persediaan - Pengendalian pelaksanaan lapangan - Penerimaan atau penolakan bahan (material). 440 SNI 03-6890-2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini membahas tentang ketentuan cara Campuran Beraspal pengambilan contoh campuran beraspal yang digunakan sebagai bahan perkerasan 441 SNI 03-6891-2002 Spesifikasi bahan graut untuk Spesifikasi ini menjelaskan dua jenis bahan graut pekerjaan pasangan halus dan kasar, untuk digunakan dalam pelaksanaan struktur pasangan berdasarkan spesifikasi berikut: a) persyaratan komposisi campuran, atau b) persyaratan kekuatan. 442 SNI 03-6893-2002 Metode pengujian berat jenis Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan maksimum campuran beraspal cara pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal yang tidak dipadatkan. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan. 443 SNI 03-6894-2002 Metode pengujian kadar aspal dan Metode pengujian ini membahas ketentuan cara uji campuran beraspal dengan cara pemisahan aspal dan penentuan kadar aspal dari sentrifus campuran beraspal dengan cara sentrifus agregat yang diperoleh dengan cara ini dapat digunakan untuk pengujian analisa saringan menggunakan SNI 03- 1968-1990. 444 SNI 03-6895-2002 Tata Cara Pemulihan Aspal dari Tata cara ini meliputi ketentuan dan prosedur cara Larutan dengan Cara Abson pemulihan aspal dari larutan yang berasal dari hasil ekstraksi dengan cara Abson. 445 SNI 03-6896-2002 Tata Cara Pengecatan Genteng Beton Standar ini menetapkan cara pengecatan genteng beton yang memuat persyaratan bahan dan alat, pelaksanaan pengecatan genteng pada lokasi baru dan lama, cat tipe A yang memakai pelarut pengencer organik dan cat tipe B yang memekai pelarut pengencer air serta cara penanngulangi bila ada kegagalan 446 SNI 03-6898-2002 Tata cara pelaksanaan dan Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujian pengambilan dan pengujian kuat kuat tekan beton inti ini mencakup : 1) prosedur tekan beton inti. pengambilan beton inti; 2) prosedur pengujian kuat tekan beton inti; 3) perhitungan kuat tekan beton inti. 447 SNI 03-6966-2003 Spesifikasi Saluran air hujan pracetak Standar ini menetapkan Spesifikasi saluran air hujan berlubang untuk lingkungan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman permukiman yang meliputi persyaratan umum, persyaratan teknis mengenai bentuk dan ukuran bahan serta konstruksi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman. 448 SNI 03-6967-2003 Sistem jaringan dan geometri jalan Standar ini menguraikan istilah dan definisi yang perumahan - Persyaratan Umum berhubungan dengan bidang perumahan dan prasarana jalan, dan menguraikan persyaratan umum maupun teknis yang harus dipenuhi dalam setiap perencanaan sistem jaringan jalan perumahan. 449 SNI 03-6968-2003 Spesifikasi Fasilitas tempat bermain Standar ini menetapkan spesifikasi fasilitas tempat di ruang terbuka lingkungan rumah bermain di ruang terbuka Lingkungan rumah susun susun sederhana sederhana yang rnencakup uraian tentang bentuk, dimensi, fungsi, struktur dan kinerja dari komponen dan elernen fasilitas tempat bermain di ruang terbuka rumah susun Sederhana untuk usia I - 5 tahun dan usia 6 – 12 tahun, pada Lingkungan : Rumah susun yang mempunyai KDB 50% dan KLB 1,25 atau dengan kepadatan maksirnum = 1.736 jiwa/Ha. 450 SNI 03-6969-2003 Metode pengujian untuk pengukuran Metode ini meliputi penentuan panjang beton inti panjang beton inti hasil pengeboran hasil pengeboran dari struktur beton
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
501 SNI 06-2483-1991 Metode Pengujian Kadar Ortofosfat Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya dan Fosfat Total dalam Air dengan kadar Ortofosfat terlarut dan Fosfat total dalam air Alat Spektrofotometer Secara Asam Vsecara asam Askorbat dengan alat spektrofotometer Askorbat. pada panjang gelombang 880 nm. 502 SNI 06-2485-1991 Metode Pengujian Laboratorium Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter Cepat Rambat Ultrasonik dan cepat rambat gelombang ultrasonik serta menentukan Konstanta Elastis Benda Uji Batu. konstanta elastis batu. 503 SNI 06-2486-1991 Metode Pengujian Laboratorium Kuat Tarik Benda Uji Batu dengan Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter Cara Tidak Langsung. Judul direvisi kuat tarik dari hasil pengukuran di laboratorium menjadi :Cara uji laboratorium kuat secara cepat dan mudah tarik benda uji batu dengan cara tidak langsung 504 SNI 06-2488-1991 Metode Pengujian Fraksi Aspal Cair Metode ini digunakan untuk memisahkan fraksi aspal dengan Cara Penyulingan judul cair berdasarkan perbedaan titik didih dengan cara direvisi menjadi: Cara uji penyulingan. penyulingan aspal cair 505 SNI 06-2503-1991 Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Metode ini digunakan menentukan besarnya kadar Oksigen Bioki-miawi dalam Air. Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (KOB) dalam air berdasarkan selisih Oksigen terlarut sebelum dan sesudah pemeraman. 506 SNI 06-2505-1991 Metode Pengujian Kadar Karbon Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Organik Total dalam Air dengan Alat kadar Karbon Organik Total (KOT) dalam air dengan KOT-Meter Inframerah. pembakaran dan analisis inframerah. 507 SNI 06-2508-1991 Metode Pengujian Kadar Pestisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Klor Organik dalam Air dengan Alat kadar pestisida Klororganik (BHC, PCBs, Dikloran, Kromatograf Gas. aldrin, Heptaklor, Epoksid Dieldrin, DDT, Endrin, Endosulfan, Methoksklor) dalam air secara kromatografi gas. 508 SNI 06-2509-1991 Metode Pengujian Kadar Pestisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Karbamat dalam Air dengan Alat kadar pestisida Karbamat (Sevin) dalam air secara Kromatograf Gas. kromatografi gas dengan alat kroma-tograf gas yang dilengkapi dengan Detektor Alkali Ionisasi Nyala (DAIN). 509 SNI 06-2510-1991 Metode Pengujian Kadar Pestisida Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Fosfat Organik dalam Air dengan kadar pestisida fosfat-organik ( Diazinon, Dimethoate, Alat Kromatograf Gas. Fosfamidon dan Fenintrotion ) dalam air secara kromatografi gas dengan alat kromatograf gas yang dilengkapi dengan detektor fotometrik nyala (DFN) pada filter optik 526 nm 510 SNI 06-2513-1991 Metode Pengujian Kadar Krom Metode ini digunakan untuk menge-tahui besarnya dalam Air dengan Alat kadar Krom dalam air secara atomisasi tungku karbon Spektrofotometer Serapan Atom dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada Secara Tungku Karbon. panjang gelombang 357,9 nm 511 SNI 06-2515-1991 Metode Pengujian Kadar Tembaga Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya dalam Air dengan Alat kadar Tembaga dalam air secara ekstraksi dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang Secara Ekstraksi. gelombang 324,7 nm. 512 SNI 06-2516-1991 Metode Pengujian Kadar Tembaga Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya dalam Air dengan Alat kadar Tembaga dalam air secara atomisasi tungku Spektrofotometer Serapan Atom karbon dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon. pada panjang gelombang 324,7 nm. 513 SNI 06-2519-1991 Metode Pengujian Kadar Timbal Metode pengujian ini untuk menentukan besarnya dalam Air dengan Alat kadar Timbal (Pb) dalam air menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom Spektro-fotometer Serapan Atom Tungku Karbon Secara Tungku Karbon. 514 SNI 06-2525-1991 Metode Pengujian Kadar Besi dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Air dengan Alat Spektrofotometer kadar Besi dalam air secara atomisasi tungku karbon Serapan Atom Secara Tungku dengan alat spektrofotometer serapan atom pada Karbon. panjang gelombang 248,3 nm 515 SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Metode ini digunakan untuk menentukan diameter Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan pipa PVC menggunakan jangka sorong Jangka Sorong. 516 SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan Pipa Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan PVC Untuk Air Minum Terhadap pipa PVC terhadap tekanan hidrostatik Tekanan Hidrostatik. 517 SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan Dinding Metode ini digunakan untuk menentukan ketebalan Pipa PVC Untuk Air Minum dinding pipa PVC 518 SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Metode ini digunakan untuk menguji bentuk dan sifat Tampak Pipa PVC Untuk Air Minum tampak pipa PVC untuk air minum 519 SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Metode ini digunakan untuk memperoleh contoh uji Pipa PVC Untuk Air Minum yang dapat mewakili 520 SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Panjang Pipa PVC Untuk Air Minum perubahan panjang pipa PVC dengan uji tungku Dengan Uji Tungku 521 SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian Ketahanan Pipa Metode ini digunakan untuk menentukan ketahanan PVC Untuk Air Minum Terhadap pipa PVC terhadap metilen klorida Metilen Khlorida 522 SNI 06-2555-1991 Metode Pengujian Kadar PVC Pada Metode ini digunakan untuk menentukan kadar PVC Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan pada pipa PVC dengan THF THF 523 SNI 06-2556-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Metode ini digunakan untuk menentukan diameter Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan luar rata-rata pipa PVC Pita Meter 524 SNI 06-2912-1992 Metode Pengujian Kadar Merkuri Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya dalam Air dengan Alat Merkurimeter kadar Merkuri dalam air dengan alat Merkurimeter. 525 SNI 06-2913-1992 Metode Pengujian Kadar arsen dalam Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Air dengan alat Spektrofotometer kadar Arsen dalam air dengan alat Spektrofotometer serapan atom secara natrium Serapan Atom Secara Natrium Borohidrida. Borohidrida 526 SNI 06-3415-1994 Metode Pengujian Kadar Sulfit Standar ini meliputi persyaratan pengujian, ketentuan- Dalam Air Dengan Titrimetrik. ketentuan dan cara uji tentang cara pengujian S03 yang terdapat dalam benda uji antara (1-100) mg/L dengan menggunakan metode pengujian titrimetrik untuk pengujian air yang tidak berwarna. 527 SNI 06-3685.1- Spesifikasi Cat Merah Timbal Siap Spesifikasi ini mencakup empat tipe cat merah timbal 2000 pakai siap pakai yang berfungsi sebagai lapis dasar, atau lapis penutup atau lapis pemelihara permukaan rangka jembatan dan struktur baja lainnya 528 SNI 06-3822.1- Spesifikasi Poli-Aluminium Khlorida Spesifikasi ini menjelaskan polialumunium klorida 2000 Cair untuk Pengolahan Air cair untuk pengelolaan air beserta cara pengujian yang berkaitan 529 SNI 06-3956-1995 Metode Pengujian Jumlah Bakteri Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Koli Tinja Dalam Air Dengan jumlah bakteri koli tinja dalam air dengan Saringan Saringan Membran. membran. 530 SNI 06-3957-1995 Metode Pengujian Jumlah Bakteri Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah Koli Tinja Dalam Air Dengan bakteri koli tinja dalam air dengan Tabung Fermentasi Tabung Fermentasi. 531 SNI 06-3963-1995 Metode Pengujian Jenis Dan Jumlah Metode ini digunakan untuk memperoleh komposisi Plankton Dalam Air jenis dan jumlah individu plankton dalam air. 532 SNI 06-4139-1996 Metode Pengujian Kadar Karbon Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Dioksida Agresif Dalam Air Secara kadar Karbon Dioksida Agresif dalam air. Titrimetrik. 533 SNI 06-4140-1996 Metode Pengujian Produktivitas Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Primer Dalam Air Dengan nilai produktivitas primer pada sumber air permukaan. Pengukuran Oksigen Terlarut 534 SNI 06-4157-1996 Metode pengujian kadar khlorofil a Metode ini untuk memperoleh kadar khlorofil a fitoplakton dalam air dengan fitoplankton dalam air yang berguna bagi semua pihak spektrofotometer. yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air. 535 SNI 06-4158-1999 Metode Pengujian Jumlah Total Metode ini adalah untuk menguji jumlah total bakteri Bakteri Golongan Koli Dalam Air golongan koli dalam air yang berguna bagi semua dengan Tabung Fermentasi pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air 536 SNI 06-4159-1996 Metode pengujian kadar karbon Metode ini adalah untuk memperoleh kadar karbon kloroform ekstrak dalam air secara klorofom ekstrak dalam air yang berguna bagi semua gravimetri.` pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air. 537 SNI 06-4167-1996 Metode Pengujian Kekentalan Cat Standar ini menetapkan metode kekentalan cat marka Dengan Alat Viscometer Stometer jalan dengan alat viscometer stometer yang mencakup ketentuan-ketentuan dan cara uji cat jenis cair. 538 SNI 06-4170-1996 Spesifikasi Kalsium Khlorida untuk Spesifikasi ini adalah untuk memberikan persyaratan mempercepat penegrasan beton teknis kalsium kholorida sebagai bahan pencampur untuk mempercepat pengerasan beton. 539 SNI 06-4821-1998 Metode Pengujian Dimensi Pipa Metode ini membahas cara uji untuk menentukan Polietilen (PE) Untuk Air Minum diameter luar dan tebal dinding pipa PE 540 SNI 06-4822-1998 Metode Pengujian Kadar Mangan Metode ini digunakan untuk menentukan kadar Dalam Air Dengan Spektrofotometer Mangan (0,042-15) mg/L Mn dalam air baku dan air Secara Persulfat limbah spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm. 541 SNI 06-4823-1998 Metode pengujian kadar timah dalam Metode ini digunakan untuk menentukan kadar timah air dengan alat spektrofotometer atom pada daerah konsentrasi (20-300) g/L Sn secara tungku karbon spektrofotometer serapan atom dengan tungku karbon 224,6 nm. 542 SNI 06-4824-1998 Metode pengujian klorin bebas dalam Metode ini digunakan untuk menentukan kadar Klorin air dengan Spektrofotometer sinar (0,011-4,0) mg/L Mn dalam air minum menggunakan tampak secara dietil fenilindiamin sinar tampak pada panjang gelombang 515 nm. (DFD) 543 SNI 06-4825-1998 Spesifikasi Campuran Cat Marka Standar ini menetapkan persyaratan teknis cat marka Jalan Siap Pakai Warna Putih dan jalan yang siap pakai warna putih dan kuning dari Kuning jenis alkyd resin sebagai bahan untuk membuat marka jalan pada perkerasan aspal dan beton semen. 544 SNI 06-4826-1998 Spesifikasi Cat Termoplastik Standar ini membahas persyaratan teknis cat Pemantul Warna Putih dan Warna termoplastik pemantul, berwarna putih dan warna ling Kuning Untuk Marka Jalan (Bentuk yang digunakan sebagai bahan untuk marka jalan Padat ) 545 SNI 06-4827-1998 Spesifikasi Campuran Cat Siap Pakai Standar ini membahas persyaratan teknis campuran Berbahan Dasar Minyak cat siap pakai berbahan dasar minyak warna putih dan warna lain dari jenis alkyd resin untuk digunakan sebagai lapis penutup pada permukaan kayu dan logam di dalam dan di luar ruangan. 546 SNI 06-4828-1998 Spesifikasi Cincin Karet Sambungan Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang Pipa Air Minum, Air Limbah dan Air bentuk dasar, ukuran, bahan dan kekuatan Hujan 547 SNI 06-4829-1998 Spesifikasi Pipa Polietilen (PE) dan Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang Sambungannya Untuk Air Minum bahan, ukuran, kekuatan hidrostatik, perubahan panjang dan densitas 548 SNI 06-6373-2000 Tata Cara Pemilihan dan Pemasangan Tata cara ini mengatur mengenai pemilihan dan Ven pada sistem Plumbing pemasangan perpipaan, pipa dan perlengkapan untuk sistem ven. Juga mengatur diameter minimum pipa ven, ven individu, ven pelepas, ukuran pipa ven, panjang ven, macam-macam pipa tegak ven dan ven pipa tegak. Sebagai tambahan dalam tatacara ini diatur pula penyambungan dan tingkat ven, ketinggian diatas alat plambing, ven pelepas untuk pipa tegak, peralatan perangkap, ven pembuangan dari sumur- sumur pengumpul dan saluran-saluran pembuangan. 549 SNI 06-6396-2000 Spesifikasi Soda Abu untuk Standar ini meliputi pengawasan penggunaan soda Pengolahan Air Bersih abu untuk pengolahan air dalam penyediaan air bersih dan air industri; termasuk bahan, pengambilan contoh, pengemasan, pengiriman dan penandaan serta pengujian. 550 SNI 06-6397-2000 Spesifikasi Cat Jembatan Warna Standar ini menetapkan Spesifikasi cat jembatan Hijau Daun warna hijau daun, yang mencakup dua tipe cat, yaitu tipe I dan II dari cat warna hijau daun yang digunakan sebagai lapis penutup akhir pada jembatan baja. Tipe II digunakan pada daerah yang bercurah hujan rendah karena dapat menghambat pengapuran pada pigmen dasar putih timbale karbonat yang tidak diharapkan.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
551 SNI 06-6400-2000 Tata Cara Penentuan Koreksi Volume Tata cara ini menyediakan tabel faktor koreksi Aspal Terhadap Volume pada volume aspal yang dapat mengkonversikan volume Temperatur Standar aspal pada berbagai temperatur ke volume temperatur standar, berlaku untuk berbagai jenis aspal kecuali aspal emulsi. 552 SNI 06-6428-2000 Metode Pengujian Ketahanan Abrasi Metode ini digunakan untuk penentuan ketahanan Permukaan Beton atau Mortar dengan baik untuk beton atau mortar terhadap abrasi. Metode Pemotong Berputar 553 SNI 06-6441-2000 Metode Pengujian Viskositas Aspal Metode ini mencakup prosedur pengukuran viskositas Minyak dengan Alat Brookfield apparen aspal minyak pada temperatur 38 0 C sampai Termosel 260 0 C, menggunakan alat Brookfield Termosel 554 SNI 06-6443-2000 Metode Pengujian untuk Menentukan Metode ini digunakan untuk penentuan daerah paling Daerah Lapisan Seng Paling Tipis tipis dari lapisan seng yang ada pada besi atau baja dengan Cara Dreece Pada Besi atau dengan pencelupan pada tembaga sulfat untuk baja Baja Digalvanis berbentuk tabung, baja berbentuk pipa pelindung kabel listrik kaku, baja cor, baja tempa dan struktur baja lainnya dan perangkat keras pada pekerjaan pertanian 555 SNI 06-6445-2000 Metode Pengujian Volume Bahan Metode ini digunakan untuk menentukan volume Padat pada Lapisan Cat Bening atau bahan padat dalam berbagai jenis lapisan Berpigmen 556 SNI 06-6446.1- Metode Pengujian Berat Jenis Metode ini untuk menentukan berat jenis epoksi resin 2000 Epoksi-Resin dan Bahan Pengeras dan bahan pengeras. 557 SNI 06-6446.2- Metode Pengujian Viskositas Epoksi- Metode ini digunakan untuk menentukan viskositas 2000 Resin dan Bahan Pengeras epoksi resin dan bahan pengeras dalam keadaan cair pada suhu kamar atau dilarutkan dalam pelarut. 558 SNI 06-6452-2000 Metode Pengujian Cat Bitumen Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh uji sebagai Lapis Pelindung dan pengujian cat emulsi bitumen yang digunakan sebagai cat pelindung dengan ketebalan yang cukup pada logam dan penutup atap 559 SNI 06-6472-2000 Tata Cara Penyiapan Contoh Uji Tata cara ini mencakup penyiapan contoh uji Pencampuran Pembagian Cara campuran, pembagian cara perempatan dan Perempatan dan Pengkondisian pengkondisian campuran beraspal di laboratorium Campuran Beraspal di Laboratorium sebelum pengujian berdasarkan kinerja. untuk Pengujian Berdasarkan Kinerja 560 SNI 06-6875-2002 Cara uji kadar sulfida dalam air Standar ini meliputi persyaratan, ketentuanketentuan dengan iodometri dan cara untuk menguji kadar sulfida dalam sumber air dan air limbah, yang kadarnya lebih besar dari 0,1 mg/L 561 SNI 07-0242.1- Spesifikasi Pipa Baja yang Dilas dan Spesifikasi ini meliputi pipa baja untuk pengguna 2000 Tanpa Sambungan dengan Lapis umum yang dilas tanpa sambungan dengan lapisan Hitam dan Galvanis Panas hitam dan galvanis panas dalam ukuran tipikal 1/8 inci (3,175 mm) sampai 16 inci (406,40 mm), untuk tiga ukuran tipikal pipa baja dengan berat standar ujung polos, galvanis secara panas, dilas untuk penggunaan dengan hubungan tipe solder dalam penerapan umum 562 SNI 07-2529-1991 Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya Beton nilai kuat tarik baja beton dan parameter lainnya yang dapat digunakan dalam pengendalian mutu baja. 563 SNI 07-6398-2000 Tata Cara Pelapisan Epoksi Cair Standar ini mencakup bahan dan persyaratan untuk Bagian dalam dan Luar pada pelaksanaan pada sisitem pelapisan epoksi cair, hal ini Perpipaan air dari Baja sesuai untuk digunakan pada air bersih dan akan melindungi perpipaan terhadap korosi pada bagian dalam dan luar pada pipa baja, bagian khusus, sambungan las, dan sambungan yang dipasang di bawah tanah atau atau terendam air, pada kondisi konstruksi normal. Sistem Pelapisan ini tidak digunakan bagi pipa yang belum ditekuk dan terpasang. Sistem pelapisan terdiri dari satu lapisan dasar berupa dua lapisan epoksi, dan satu atau lebih lapisan penutup berupa dua lapis epoksi. Lapisan penutup ini dapat menggunakan ter batu bara sebagai pelapis epoksi, atau menggunakan pelapis epoksi yang tidak mengandung ter batu bara, tetapi memenuhi persyaratan standar ini. Sistem pelapisan dapat terdiri dari dua atau lebih lapisan epoksi yang sama tanpa menggunakan lapisan daasar. Sisitem pelapisam harus disesuai kan dengan persyaratan kinerja dalam standar ini. Sistem pelapisan dapat dilakukan di pabrik atau di lapangan, sedangkan untuk pengelasan sambungan dan kerusakan permukaan dilakukan di lapangan. Sistem pelapisan ini pada umumnya dilakukan untuk perpipaan air bersih 564 SNI 07-6401-2000 Spesifikasi Kawat Baja dengan Spesifikasi ini meliputi kawat baja yang diproses Proses Canay Dingin untuk Tulangan dengan canay dingin, ditarik dan digalvanisasi untuk Beton digunakan secara langsung, atau dalam bentuk jaring kawat baja yang dilas, sebagai tulangan beton, dengan ukuran diameter nominal tidak lebih kecil dari 2,03 mm. 565 SNI 07-6402-2000 Spesifikasi Tabung Baja Karbon Standar ini menetapkan baja karbon yang dibuat Struktural Berbentuk Bulat dan dalam keadaan dingin dengan di las dan tanpa Lainnya yang Dibentuk Dalam kampuh berbentuk bulat, bujur sangkar, empat persegi Keadaan Dingin dengan Dilas Tanpa panjang atau tabung struktural berbentuk khusus Kampuh untuk konstruksi jembatan, bangunan gedung dan bangunan umum lainnya yang dilas, dipaku keling atau dibaut. Tabung diproduksi dengan dilas dan tanpa kampuh, ukuran maksimum tepi luar 1.626 mm dan ketebalan dinding 15,88 mm. 566 SNI 07-6403-2000 Spesifikasi Pelat Baja Karbon dengan Spesifikasi ini ditujukan untuk pelat baja karbon Kuat Tarik Rendah dan Medium struktural - bermutu A,B,C dan D 567 SNI 07-6404-2000 Spesifikasi Flensa Pipa Baja untuk Spesifikasi ini mencakup dua tipe flensa yang dapat Penyediaan Air Bersih Ukuran (110- digunakan saling tukar bila dimensi yang digunakan 366) mm sesuai standar yang ditentukan 568 SNI 07-6892-2002 Spesifikasi pagar anyaman kawat Spesifikasi ini mencakup pagar anyaman kawat baja baja berlapis seng berlapis seng yang digunakan pada tanah pertanian, jalan kereta api, dan pagar sejenisnya yang mempunyai pola anyaman kawat horisontal dan vertikal atau lilitan yang membentuk pola segi empat terbuka. Spesifikasi ini meliputi berbagai desain anyaman, tiga jenis tingkat kekuatan tarik, dan klasifikasi berat pelapisan seng yang sesuai untuk pagar anyaman kawat. 569 SNI 13-6425-2000 Metode Pengujian Indeks Metode ini digunakan untuk menetapkan suatu indeks Pengembangan Tanah potensi pengembangan tanah yang dipadatkan apabila digenangi dengan air suling dan untuk mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi sifat-sifat pengembangan tanah 570 SNI 13-6427-2000 Metode Pengujian Uji Basah dan Metode ini meliputi prosedur penentuan kehilangan Kering Campuran Tanah Semen campuran tanah semen, perubahan kadar air dan Dipadatkan perubahan volume (kembang dan susut) yang disebabkan oleh proses pembasahan dan pengeringan berulang pada benda uji campuran tanah semen yang telah mengeras. 571 SNI 13-6474-2000 Metode Uji Penentuan Indeks Kuat Metode ini mencakup metode uji untuk menentukan Tekan Bebas dari Tanah yang di indeks kuat tekan-bebas jangka pendek atau tanah Graut dengan Bahan Kimia yang digraut dengan bahan kimia, menggunakan aplikasi kendali regangan terhadap beban uji 572 SNI 13-6717-2002 Tata Cara Penyiapan Benda Uji dari Tata cara ini membahas ketentuan dan cara penyiapan Contoh Agregat benda uji agregat dari suatu contoh agregat benda uji yang dihasilkan mempunyai sifat sama dengan contohnya. 573 SNI 13-6788-2002 Metode Pengujian pH Bahan Gambut Metode ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan, Dengan Alat pH Meter dan prosedur pengukuran pH secara elektrokimia dari bahan gambut. Pengujian ini digunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan bahan gambut, yang tersuspensi dalam air dan dalam larutan kalsium khlorida (CaCl2) 0,01 M 574 SNI 15-2530-1991 Metode Pengujian Kehalusan Semen Metode ini digunakan untuk menentukan kehalusan Portland semen portland dengan cara penyaringan. 575 SNI 15-2531-1991 Metode Pengujian Berat Jenis Semen Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi Portland semen portland. 576 SNI 15-4839-1998 Spesifikasi Manik-manik Kaca (Glass Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis manik- Bead) Untuk Marka Jalan manik kaca untuk dicampurkan di dalam cat, ditabur atau disemprotkan pada cat marka jalan sehingga mampu memantulkan cahaya. 577 SNI 15-6407-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Uji, Standar ini menetapkan tata cara pengambilan contoh Pemeriksaan, Pengemasan dan uji, pemeriksaan, pengemasan dan penandaan batu Penandaan Batu Gamping, Kapur gamping, kapur serta Produk Kapur, penolakan, serta Produk Kapur pengujian ulang, pengemasan dan penandaan batu gamping, kapur serta produk kapur yang digunakan dalam industri kimia, pertanian dan dalam industri pemrosesan. 578 SNI 16-6421-2000 Spesifikasi Standar Termometer Standar ini menetapkan spesifikasi standar termometer yang meliputi termometer gelas berisi cairan dengan satuan derajat celcius atau Fahrenheit yang sering digunakan pada pengujian SNI untuk produk minyak bumi, juga mencakup termometer skala pembanding yang rentangnya dapat diatur dalam satuan derajat Celsius yang disyaratkan dalam pengujian. 579 SNI 16-6485-2000 Spesifikasi Terak Besi Tanur Tinggi Spesifikasi ini meliputi tiga kelas kekuatan terak besi Granular untuk digunakan Dalam tanur tinggi granular halus sebagai bahan yang Beton dan Mortar bersifat semen untuk digunakan pada beton dan mortar. 580 SNI 1739-2008 Cara uji jalar api pada permukaan Standar ini memuat petunjuk pengujian jalar api pada bahan bangunan untuk bahaya permukaan bahan yang meliputi peralatan uji, ukuran kebakaran pada bangunan rumah dan dan jumlah benda uji, prosedur pengujian dan kriteria gedung hasil uji. Pada standar ini tidak mencakup pengaturan tentang keselamatan kerja, bagi pengguna harus menetapkan tersendiri ketentuan tentang keselamatan kerja tersebut. 581 SNI 1740-2008 Cara uji bakar bahan bangunan untuk Standar ini memuat petunjuk pengujian bakar yang pencegahan bahaya kebakaran pada meliputi peralatan uji, ukuran dan jumlah benda uji, bangunan rumah dan gedung prosedur pengujian dan kriteria hasil uji Pada standar ini tidak mencakup pengaturan tentang keselamatan kerja, bagi pengguna harus menetapkan tersendiri ketentuan tentang keselamatan kerja tersebut. 582 SNI 1741-2008 Cara Uji ketahanan Api Komponen Standar ini menjelaskan cara uji untuk menentukan struktur bangunan untuk bahaya tingkat ketahanan api berbagai komponen struktur kebakaran pada bangunan rumah dan bangunan. Dari data pengujian akan diperoleh gedung penggolongan atas dasar jangka waktu dimana kinerja unsur- unsur yang diuji di bawah kondisi-kondisi ini sesuai dengan kriteria. Standar ini tidak menjelaskan mengenai K3. 583 SNI 1742-2008 Cara Uji Kepadatan Ringan untuk Metode ini digunakan untuk menentukan hubungan Tanah kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan penumbuk 2,5 kg (5,5 lb) dan tinggi jatuh 30 cm (12 inci). 584 SNI 1743-2008 Cara Uji Kepadatan Berat untuk Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukan Tanah hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan penumbuk 4,54 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 457 mm. 585 SNI 19-2454-2002 Tata Cara Pengelolaan Teknik Tata cara ini digunakan untuk memperoleh sistem Sampah Perkotaan pengelolaan sampah di daerah perkotaan 586 SNI 19-3964-1994 Metode Pengambilan dan Metode ini digunaknan untuk mendapatkan besaran Pengukuran Contoh Timbulan dan timbulan sampah yang digunakan untuk perencanaan Komposisi Sampah Perkotaan. dan pengelolaan sampah 587 SNI 19-3983-1995 Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan kriteria Kota Kecil dan Sedang di Indonesia perencanaan persampahan untuk kota sedang dan kota kecil di Indonesia. 588 SNI 19-4841-1998 Metode Pengujian Kadar NOx Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya diUdara dengan Menggunakan Alat kandungan Gas NOx di Udara Spektrofotometer 589 SNI 19-4842-1998 Metode Pengujian kandungan Gas O3 Standar ini digunakan untuk memperoleh besarnya di Udara dengan Menggunakan Alat kandungan Gas 03 di udara Spektrofotometer. 590 SNI 19-4843-1998 Metode Pengujian Kandungan Gas Standar ini digunakan untuk memperoleh besarnya Hidrokarbon (HC) di Udara dengan kandungan Gas Hidrokarbon (HC) di udara. Alat Gas Kromatograp. 591 SNI 19-4844-1998 Metode Pengujian Konsentrasi Metode ini digunakan untuk mengukur Kandungan Hidrogen Sulfida (H2S) Dalam Udara partikulat mengenai pencemaran udara oleh H2S. dengan Alat Spektrofoto-meter. 592 SNI 19-4845-1998 Metode Pengujian Kandungan Gas Standar ini digunakan untuk memperoleh besarnya CO di Udara dengan Menggunakan kandungan Gas CO di udara NDIR 593 SNI 19-6406-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Uji Standar ini menetapkan tata cara pengambilan contoh Kapur Hidrat uji kapur hidrat yang meliputi, prosedur untuk pengambilan contoh uji kapur hidrat dari ban berjalan (konveyor), tempat pengiriman dan gudang penyimpan. 594 SNI 19-6408-2000 Tata Cara Penentuan Suku Bilangan Standar ini menetapkan Tata cara Penentuan Suku yang Signifikan terhadap Nilai Batas Bilangan yang Signifikan terhadap Nilai batas yang yang Dipersyaratkan dipersyaratkan yang meliputi, penjelaskan metode- metode untuk mengklasifikasikan maksud dari nilai batas yang disyaratkan, dengan membandingkan nilai observasi atau nilai perhitungan dari sejumlah pengujian terhadap nilai batas yang disyaratkan untuk menentukan kesesuaiannya dengan spesifikasi. 595 SNI 19-6409-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini mencakup beberapa metode Limbah Tanpa Pemadatan dari Truk pengambilan contoh limbah dari truk tanpa pemadatan dari tumpukan limbah, menggunakan beberapa macam peralatan pengambilan contoh. 596 SNI 19-6410-2000 Tata Cara Penimbunan Tanah untuk Standar ini menetapkan tata cara penimbunan tanah Bidang Resapan pada Pengolahan Air untuk bidang resapan pada pengolahan air limbah Limbah RT. rumah tangga yang mencakup bidang perencanaan dan pelaksanaan sistem penimbunan tanah untuk bidang resapan pada pengolahan air limbah rumah tangga. 597 SNI 19-6411-2000 Tata Cara Pemeliharaan Keselamatan Standar ini menetapkan cara pemeliharaan pencatatan dan Kesehatan Kerja pada Fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja pada fasilitas Pengolahan Sampah pengolahan sampah yang menerangkan prinsip- prinsip umum prosedur pengumpulan dan pencatatan keterangan mengenai kondisi kesehatan dan keselamatan dalam fasilitas pengolahan sampat padat serta memberikan keterangan khusu dalam bentuk formulir dan prosedur untuk digunakan dalam mencatat penyakit yang diderita para pekerja. 598 SNI 19-6413-2000 Metode Pengujian Kepadatan Berat Metode ini digunakan untuk penentuan kepadatan dan Isi Tanah di Lapangan dengan Balon berat isi tanah hasil pemadatan di Lapangan atau Karet lapisan tanah yang teguh menggunakan alat balon karet 599 SNI 19-6426-2000 Metode Pengujian Pengukuran pH Metode ini digunakan untuk pengukuran pH pasta Pasta Tanah-Semen untuk Stabilisasi tanah-semen untuk mendeteksi keberadaan bahan organik dalam tanah yang dapat mempengaruhi proses hidrasi semen portland. 600 SNI 19-6447-2000 Metode Pengujian Kinerja Pengolah Metode ini digunakan untuk memisahkan benda Lumpur Aktif tersuspensi dan benda terlarut yang sukar mengendap menjadi hasil olahan lumpur yang yang mudah mengendap, dengan pencampuran air buangan dan lumpur aktif yang merupakan agregat mikro organik aerobik melalui absorpsi biokimia, oksidasi atau asimilasi
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
651 SNI 2436-2008 Tata cara pencatatan dan identifikasi Standar ini menetapkan tata cara pencatatan dan hasil pemboran inti identifikasi hasil pengeboran inti untuk melakukan pencatatan pelaksanaan dan hasil pengeboran inti yang dilaksanakan dengan menggunakan mesin bor putar serta memberi identifikasi tanah dan batuan atau butiran jenis perlapisan serta data lapangan tanah atau batuan secara langsung di lapangan bagi keperluan perencanaan bangunan teknik sipil. 652 SNI 2442-2008 Spesifikasi Kereb Beton untuk Jalan. Spesifikasi ini menetapkan tipe, bentuk, dimensi, dan struktur kereb beton untuk jalan. Spesifikasi yang bersangkutan dengan tipe, dimensi, dan bentuk yang diatur dalam standar ini hanya berlaku untuk kereb beton pracetak. 653 SNI 2444-2008 Spesifikasi Bukaan Pemisah Jalur Spesifikasi ini mengatur bentuk dan dimensi bukaan pada pemisah jalur untuk memungkinkan kendaraan bisa memasuki atau meninggalkan jalur dengan aman dan nyaman. 654 SNI 2451-2008 Spesifikasi pilar dan kepala jembatan Standar ini meliputi bentuk, dimensi serta persyaratan beton sederhana bentang 5 meter mutu bahan konstruksi pilar dan kepalajembatan sampai 25 meter dengan pondasi sederhana dengan bentang 10 m sampai dengan 25 m untuk jembatan kelas A, dengan lebar lajur 2 x 3.5 m dan lebar trotoar 1.0 meter kanan-kiri. 655 SNI 2458-2008 Tata cara Pengambilan Contoh Uji Metode ini digunakan untuk mendapatkan contoh Beton Segar beton segar yang dapat mewakili seluruh adukan beton 656 SNI 2490-2008 Cara Uji Kadar Air dalam Produk Standar ini menetapkan cara uji kadar air dalam Minyak dan Bahan Mengandung produk minyak dan bahan yang mengandung aspal Aspal dengan Cara Penyulingan (RC, MC, SC) dengan penyulingan (distillation), pada rentang kadar air antara 0% dan 25% terhadap volume. 657 SNI 2496-2008 Spesifikasi Bahan Tambahan Spesifikasi ini memuat persyaratan bahan tambahan Pembentuk Gelembung Udara Untuk pembentuk gelembung udara, yang digunakan sebagai Beton bahan tambahan dalam campuran beton sehingga didapatkan sifat-sifat khusus dari beton 658 SNI 2547-2008 Spesifikasi Meter Air Spesifikasi ini menetapkan istilah, karakteristik teknis, karakteristik metrologis dan persyaratan kehilangan tekanan untuk meter air minum. Spesifikasi ini berlaku bagi meter air dengan tekanan kerja maksimum yang dapat diterima (MAP)? 1 MPa (0,6 MPa untuk meter air yang menggunakan pipa diameter nominal, ON ? 500 mm) dan temperatur maksimum yang dapat diterimaMAT 50 0C. Spesifikasi ini juga berlaku untuk meter air, tanpa bergantung teknologi, digambarkan sebagai integrasi instrumen pengukur secara kontinu menentukan volume air mengalir melalui meter air. 659 SNI 2813-2008 Cara uji kuat geser langsung tanah Standar ini membahas tentang persyaratan, ketentuan, terkonsolidasi dan terdrainase cara uji, perhitungan dan laporan hasil uji geser langsung dan berlaku untuk uji geser tunggal serta dilengkapi dengan beberapa pengertian. 660 SNI 2825-2008 Cara uji Kuat Tekan Uniaxial Batu Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kuat tekan uniaxial suatu contoh batu dan untuk mengetahui nilai kuat tekan benda uji batu. 661 SNI 2826-2008 Cara uji Modulus Elastisitas Batu Metode ini digunakan dalam pengujian modulus dengan Tekanan Sumbu Tunggal. elastis benda uji pada tekanan sumbu tunggal dan untuk mengetahui harga modulus elastisitas benda uji statik. 662 SNI 2827-2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter- alat sondir parameter perlawanan konus (qc), perlawanan geser (rf), dari suatu lapisan tanah di lapangan 663 SNI 2830-2008 Metode Perhitungan Tinggi Muka Air Tata cara ini digunakan dalam menghitung tinggi Sungai Dengan Cara Pias muka air sungai sepanjang daerah hitungan tertentu Berdasarkan Rumus Manning. berdasarkan debit yang telah ditentukan. 664 SNI 2833-2008 Standar Perencanaan Ketahanan Standar ini digunakan untuk merencanakan struktur Gempa untuk Jembatan jembatan tahan gempa sehingga kerusakan terjadi setempat dan mudah diperbaiki, struktur tidak runtuh dan dapat dimanfaatkan kembali. 665 SNI 2835-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Bangunan Gedung dan Perumahan pekerjaan tanah yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan tanah untuk bangunan gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan tanah yang ditetapkan meliputi: a) Pekerjaan galian tanah biasa dan tanah keras dalam berbagai kedalaman; b) Pekerjaan stripping atau pembuangan humus; c) Pekerjaan pembuangan tanah; d) Pekerjaan urugan kembali, urugan pasir, pemadatan tanah, perbaikan tanah sulit dan urugan sirtu. 666 SNI 2836-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Bangunan Gedung dan Perumahan pekerjaan pondasi yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan pondasi untuk bangunan gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan pondasi yang ditetapkan meliputi : a) Pekerjaan pembuatan pondasi batu belah dalam berbagai komposisi campuran; b) Pemasangan anstamping / batu kosong; c) Pembuatan pondasi sumuran dan pondasi siklop. 667 SNI 2837-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Bangunan dan Perumahan pekerjaan plesteran yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan plesteran untuk bangunan gedung dan perumahan. 668 SNI 2839-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Langit-langit untuk indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Konstruksi Bangunan Gedung dan pekerjaan langit-langit yang dapat dijadikan acuan Perumahan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan langit- langit untuk bangunan gedung dan perumahan. 669 SNI 2848-2008 Tata Cara Pembuatan Benda Uji di Tata cara ini digunakan dalam pembuatan benda uji Laboratorium Mekanika Batuan untuk pengujian laboratorium mekanika batuan dan untuk mendapatkan benda uji dengan bentuk dan dimensi yang benar, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan tiap jenis pengujian laboratorium mekanika batuan yang akan dilakukan. 670 SNI 3242-2008 Pengelolaan sampah di permukiman Tata cara ini digunakan untuk menentukan pengelolaan sampah di daerah permukiman. Standar ini memuat persyaratan dan pengelolaan sampah permukiman di perkotaan untuk jenis sampah domestik non B3 dan B3 dengan menerapkan 3R mulai dari kegiatan di sumber sampai dengan TPS . 671 SNI 3402-2008 Cara uji berat isi beton struktural Cara uji ini mencakup prosedur penentuan berat isi dalam keadaan kering oven dan keadaan seimbang dari beton ringan struktural. 672 SNI 3404-2008 Tata Cara Pemasangan Inklinometer Standar ini menetapkan tata cara pemasangan dan Pemantauan Pergerakan inklinometer dan pemantauan deformasi/pergerakan Horisontal Tanah horisontal lapisan tanah/batuan dan atau lapisan tanah urugan suatu tanggul, tubuh bendungan, tembok penahan tanah, pangkal jembatan serta bangunan teknik sipil lainnya untuk menjamin pemasangan inklinometer dan pengukuran/pembacaan yang benar agar diperoleh data pergerakan horisontal tanah atau batuan yang teliti. 673 SNI 3407-2008 Cara Uji Sifat Kekekalan Bentuk batu dengan menggunakan Larutan Metode ini digunakan untuk memperoleh indek Natrium Sulfat atau Magnesium kekekalan agregat. Sulfat. 674 SNI 3409-2008 Tata cara pengukuran kecepatan Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik aliran pada model fisik dengan dasar tetap (UMH-fisik) dengan tabung pitot menggunakan tabung Pitot 675 SNI 3410-2008 Tata cara pengukuran pola aliran Metode ini digunakan untuk mengetahui pola aliran pada model fisik pada model fisik menggunakan zat pena dan pelampung pada model fisik 676 SNI 3411-2008 Tata cara Pengukuran Tinggi Muka Metode ini digunakan untuk mengetahui tinggi muka Air Pada Model Fisik air pada model fisik 677 SNI 3417-2008 Tata cara Penentuan Posisi Titik Metode ini digunakan untuk menentukan posisi titik Perum Menggunakan Alat sifat perum di perairan pantai, sungai, danau, muara dan Ruang. saluran navigasi menggunakan dua buah alat penyipat ruang 678 SNI 3419-2008 Cara uji abrasi beton di Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya Laboratorium. koefisien abrasi beton di Laboratorium yang akan dipakai sebagai pembanding dengan nilai abrasi pada bangunan air akibat aliran nilai sedimen. 679 SNI 3422-2008 Cara Uji Penentuan Batas Susut Cara uji ini menyediakan suatu prosedur untuk Tanah. mendapatkan data yang digunakan dalam menghitung batas susut, rasio susut, susut volume dan susut linier. 680 SNI 3423-2008 Cara Uji Analisis Butir Tanah Metode ini digunakan untuk memperoleh gradasi tanah pada klasifikasi tanah dengan menggunakan alat Hidrometer. 681 SNI 3434-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Kayu untuk Konstruksi indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Bangunan Gedung dan Perumahan pekerjaan kayu yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan kayu untuk bangunan gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan kayu yang ditetapkan meliputi : a) Pekerjaan pembuatan atau pemasangan kusen pintu atau jendela jenis kayu kelas I, II atau III; b) Pekerjaan pembuatan pintu panel, pintu klamp, pintu kayu lapis (plywood, teakwood), pintu atau jendela jalusi, pintu atau jendela kaca dan pintu teakwood; c) Pekerjaan pembuatan kuda-kuda atap dan rangka atap jenis kayu kelas I, II atau III; d) Pekerjaan pembuatan rangka langit-langit jenis kayu kelas II atau III; e) Pekerjaan pembuatan rangka dinding dan pemasangan dinding pemisah jenis kayu kelas I, II atau III; f) Pekerjaan pemasangan listplank jenis kayu kelas I dan kayu kelas II. 682 SNI 3454-2008 Tata Cara Pemasangan Instrumen Standar ini menetapkan tata cara pemasangan Magnetis dan Pemantauan instrumen magnetis dan pemantauan pergerakan Pergerakan Vertikal Tanah vertikal lapisan tanah fondasi dan atau lapisan urugan tanah suatu tanggul, tubuh bendungan, tembok penahan tanah dan pangkal jembatan serta bangunan teknik sipil lainnya. 683 SNI 3965-2008 Tata cara pembuatan model fisik Metode ini digunakan untuk pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap sungai berdasarkan data dan skala yang ditentukan. 684 SNI 3967-2008 Spesifikasi dan cara uji Bantalan Standar ini meliputi persyaratan bahan bantalan elastometer tipe polos dan tipe elastomer tipe polos dan tipe berlapis untuk berlapis untuk perletakan jembatan perletakan jembatan. Bantalan elastomer yang dibuat berdasarkan spesifikasi ini harus memiliki kemampuan yang cukup terhadap pemuaian dan kontraksi akibat temperatur, rotasi, perubahan kemiringan (chamber changes), serta rangkak dan susut yang terjadi pada elemen struktur. Pengujian yang terdapat dalam standar ini adalah pengujian bantalan elastomer untuk jembatan yang meliputi pengujian beban berlebih (1,5 x beban rencana), regangan tekan pada beban rencana maksimum, pengujian tekan dengan benda uji dimiringkan untuk modulus geser, dan pengujian kekakuan tekan. 685 SNI 3981-2008 Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Standar ini memuat persyaratan umum, persyaratan Lambat. teknis, dan perencanaan instalasi saringan pasir lambat sebagai pegangan bagi penyelenggara pembangunan untuk mengolah air baku dengan kekeruhan ?50 mg/Liter SiO2 menjadi air minum. 686 SNI 4153-2008 Cara Uji penetrasi dengan SPT Metode ini adalah untuk memperoleh jumlah pukulan terhadap penetrasi dari splitbarrel sampler dan untuk keperluan identifikasi. 687 SNI 4156-2008 Cara Uji Bliding dari Beton Segar Cara uji ini mencakup penentuan jumlah kandungan air pencampur yang akan terpisah dari contoh uji beton segar. Cara uji ini terdiri dari 2 cara yang dibedakan atas derajat pemadatan sesuai kondisi contoh beton. 688 SNI 4427-2008 Cara Uji Kekesatan Permukaan Metode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau Perkerasan Menggunakan Alat angka kekesatan permukaan perkerasan beraspal atau British Pendulum Tester (BPT) perkerasan beton semen yang sudah dipadatkan Standar ini menetapkan prosedur untuk mengukur kekesatan permukaan perkerasan menggunakan alat British Pendulum Skid Resistance Tester (BPT), termasuk prosedur untuk mengkalibrasi alat uji. 689 SNI 4799-2008 Spesifikasi Aspal Cair Tipe Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu hasil Penguapan Sedang pengilangan minyak bumi yang berupa liquid (larutan), yang dihasilkan dengan cara melarutkan aspal dengan distilat 690 SNI 4817-2008 Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup Standar ini menetapkan ketentuan bahan berupa Untuk Perawatan Beton lembaran yang digunakan untuk menutup permukaan beton semen guna menghindari hilangnya air selama masa perawatan, dan dalam hal material tipe pemantul putih, berfungsi juga untuk mengurangi naiknya temperatur beton yang permukaannya secara langsung terkena sinar matahari. 691 SNI 6369-2008 Tata Cara Pembuatan Kaping untuk Tata cara ini meliputi peralatan, bahan dan prosedur Benda Uji Silinder Beton pembuatan kaping untuk silinder beton yang baru dicetak dengan semen murni dan silinder beton keras serta silinder beton inti dengan plaster gipsum berkekuatan tinggi atau adukan belerang. 692 SNI 6423-2008 Cara uji potensi penyumbatan sistem Standar ini menetapkan metode pengujian untuk tanah geoteksil dengan menggunakan menentukan kelulusan air dan potensi penyumbatan rasio-gradien sistem tanah-geotekstil dengan kondisi aliran satu arah. 693 SNI 6424-2008 Cara uji Potensi Pengembangan atau Metode ini mencakup 3 alternatif metode pengujian Penurunan Satu Dimensi Tanah laboratorium untuk penentuan besarnya Kohesif pengembangan atau penurunan tanah kohesif yang relatif tak terganggu atau yang dipadatkan 694 SNI 6748-2008 Cara Uji Kekesatan Pada Permukaan Metode ini meliputi ketentuan teknik peralatan, dan Perkerasan Menggunakan Alat MU- cara pengujian perkerasan jalan beraspal, baik meter campuran panas atau dingin, dan perkerasan beton semen dalam keadaan basah. Standar ini menetapkan cara pengukuran kekesatan (the side force friction) permukaan perkerasan menggunakan alat yang biasanya disebut Mu-meter. 695 SNI 6749-2008 Spesifikasi Lapis Tipis Aspal Pasir Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat (Latasir) yang akan digunakan untuk lapis tipis aspal pasir. Spesifikasi ini menetapkan persyaratan aspal, agregat dan sifat-sifat campuran aspal-pasir yang digunakan sebagai lapis tipis aspal-pasir (Latasir) untuk permukaan perkerasan. Jenis campuran Latasir terdiri atas 2 kelas, yaitu Latasir kelas A atau SS-A (Sand Sheet-A) dengan ukuran nominal butir agregat atau pasir 9,5 mm (3/8 inci), dan Latasir kelas B atau SS-B (Sand Sheet-B) dengan ukuran nominal butir agregat atau pasir 2,36 mm (No. 8). 696 SNI 6753-2008 Cara uji ketahanan api campuran Metode ini berisi cara pengukuran penurunan kuat beraspal terhadap kerusakan akibat tekan yang disebabkan oleh penurunan kohesi karena rendaman pengaruh air pada campuran beraspal yang telah dipadatkan 697 SNI 6773-2008 Spesifikasi Unit Paket Instalasi Standar ini menetapkan mengenai komponen, ukuran, Pengolahan Air bahan, peralatan, struktur dan kinerja dari paket unit instalasi pengolahan air minum untuk kapasitas maksimum 50 l/det. 698 SNI 6774-2008 Tata cara perencanaan unit paket Standar ini mencakup ketentuan-ketentuan mengenai instalasi pengolahan air kriteria perencanaan, air baku, kapasitas instalasi, unit operasi, struktur dan bahan serta cara pengerjaan dalam merencanakan unit paket instalasi pengolahan air agar diperoleh unit IPA yang optimal dengan kapasitas maksimum 50 L/detik. 699 SNI 6775-2008 Tata cara pengoperasian dan Standar ini mencakup istilah dan definisi, persyaratan, pemeliharaan unit paket instalasi ketentuan, prosedur pengoperasian, prosedur pengolahan air pemeliharaan, teknisi, bahan dan peralatan 700 SNI 6792-2008 Cara uji kepadatan tanah di lapangan Standar ini menetapkan pengujian kepadatan tanah di dengan cara selongsong lapangan yang sesuai kebutuhan lapangan dibandingkan dengan metode lainnya, karena peralatan yang digunakan relatif kecil dan ringan. Penggunaannya dapat dilakukan pada tanah tidak berkohesi, granular, tanah yang sebagian besar terdiri dari tanah berbutir kasar yang mengandung butiran halus maksimum 5% dan ukuran butiran maksimum 19 mm.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : SNI STANDAR Data ada 708 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
701 SNI 6897-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Lantai dan Dinding untuk indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Konstruksi Bangunan Gedung dan pekerjaan dinding yang dapat dijadikan acuan dasar Perumahan yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan dinding untuk bangunan gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan dinding yang ditetapkan meliputi : a) Pekerjaan dinding bata merah dengan berbagai ketebalan dan spesi; b) Pekerjaan dinding hollow block dengan berbagai dimensi dan spesi; c) Pekerjaan pemasangan terawang (roster) atau bata berongga. 702 SNI 7391-2008 Spesifikasi penerangan jalan di Standar ini memuat ketentuan-ketentuan untuk kawasan perkotaan penerangan ruas jalan persimpangan sebidang maupun tidak sebidang, jembatan dan terowongan di kawasan perkotaan yang mempunyai klasifikasi fungsi jalan arteri, kolektor dan lokal. spesifikasi yang dimaksud dalam standar ini meliputi fungsi, jenis, dimensi, pemasangan, penempatan/penataan penerangan jalan yang diperlukan 703 SNI 7392-2008 Tata cara perencanaan dan Standar Tata cara perencanaan dan pelaksanaan pelaksanaan bangunan gedung bangunan gedung dengan menggunakan panel jaring menggunakan panel jaring kawat baja kawat baja tiga dimensi (PJKB-3D) las pabrikan ini tiga dimensi (PJKB-3D) las pabrikan meliputi perencanaan struktur dan konstruksi serta pengawasan pelaksanaan di lapangan. Standar ini digunakan untuk bangunan 2 lantai dengan beban hidup 250 kg/m2. Bila digunakan untuk bangunan lebih tinggi dari dua lantai, maka kekuatan strukturnya harus dihitung oleh perencana struktur dan disetujui oleh pejabat yang berwenang. 704 SNI 7393-2008 Tata cara perhitungan harga satuan Tata cara disusun sebagai acuan dasar yang seragam pekerjaan besi dan alumunium bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. 705 SNI 7394-2008 Tata cara perhitungan harga satuan Standar ini meliputi pekerjaan : - Pembuatan beton pekerjaan beton untuk konstruksi tumbuk dan beton normal untuk pekerjaan beton bangunan gedung dan perumahan bertulang - Pembuatan tiang pancang dan prestres beton - Pemasangan water stop danbekisting berbagai komponen struktur bangunan - Pembuatan sloop, kolom praktis dan ring balok Tata cara ini memuat indeks bahan bamngunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan 706 SNI 7395-2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Lantai untuk Bangunan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Rumah dan Gedung judul direvisi pekerjaan penutup lantai dan dinding yang dapat menjadi : Tata cara perhitungan harga dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para satuan penutup lantai untuk pelaksana pembangunan gedung dan perumahan konstruksi bangunan gedung dan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan perumahan penutup lantai dan dinding untuk bangunan gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan penutup lantai dan dinding yang ditetapkan meliputi : a) pekerjaan pemasangan lantai keramik, ubin abu-abu, teraso dan marmer b) pekerjaan pemasangan vinyl dan karpet c) pekerjaan pemasangan pelapis dinding dengan bahan keramik d) pekerjaan pemasangan plint dari ubin keramik dan plint dari kayu 707 SNI 7396-2008 Spesifikasi asphaltic plug joint untuk Spesifikasi ini mencakup bahan, pengujian dan jembatan penerapan untuk suatu Asphaltic Plug Joint yang dipasang di lapangan yang digunakan untuk penutup celah sambungan siar muai pada pelapisan ulang aspal dan lantai beton dengan semen portland dan juga dapat dipergunakan untuk dilatasi jika terdapat pelebaran jembatan. Lingkup spesifikasi ini dibatasi untuk APJ yang dicetak di lapangan. Elemen yang dicetak dapat terdiri dari sistem dengan banyak lapis atau sistem dengan satu lapis atau kedua-duanya tergantung kebutuhan pada saat pemasangan. Detil spesifikasi dibatasi untuk bahan yang menggunakan aplikasi APJ. Direkomendasikan untuk penggunaan praktis dalam pengujian kekedapan air dari sistem individu, baik di lapangan atau di dalam pengujian laboratorium, dikembangkan. Ketika digunakan di atas jembatan, batas pada pergerakan sambungan maksimum secara rinci dikenali untuk jenis APJ. APJ tidak boleh digunakan untuk pergerakan vertikal yang melebihi ± 3 mm dan pergerakan horisontal yang melebihi ± 25 mm dari lebar instalasi. 708 SNI 7461-2008 Cara uji kelarutan aspal modifikasi Standar ini digunakan untuk menentukan kelarutan dalam toluen dengan alat sentrifus aspal polimer dan aspal modifikasi dalam toluen dengan menggunakan alat sentrifus. Bagian yang larut dalam toluen menggambarkan mengikat aktif. Bagian yang mengendap dapat diuji karakteristik bila perlukan, diantaranya dengan menggunakan spektroskopi infra merah, mikroskop, uji abu, dan lain-lain. Standar ini tidak mencantumkan semua yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan kesehatan kerja, bila ada menjadi tanggung jawab pengguna.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Pedoman Teknis PEDOMAN TEKNIS Data ada 278 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
1 018-T-BNKT-1990 Tata cara penyusunan program Tata cara ini membahas ketentuan-ketentuan pemeliharaan jalan kota. penyusunan program pemeliharaan jalan perkotaan. 2 02-SE-M-2010 Pedoman perencanaan dan Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan dasar- pelaksanaan jembatan gantung untuk dasar perencanaan teknik Jembatan Gantung untuk pekjalan kaki lalu lintas pejalan kaki. 3 03-PRT-M-2009 Rekayasa sosial pembangunan Pedoman ini menetapkan tata cara rekayasa sosial bendungan pembangunan bendungan sebagai acuan umum pelaksanaan pembangunan agar para pelaksana pembangunan bendungan dapat memahami permasalahan sosial yang muncul pada tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap pascakonstruksi sehingga permasalahan sosial yang terjadi dapat diminimalisasi atau dikurangi. Pedoman ini mendeskripsikan secara jelas para pemangku kepentingan dan perannya, permasalahan sosial yang sering terjadi pada setiap tahapan pembangunan bendungan, cara melaksanakan rekayasa sosial pada tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap pascakonstruksi pembangunan bendungan. 4 06-PRT-M-2009 Perencanaan umum pembangunan Pedoman ini menetapkan perencanaan umum infrastruktur di kawasan rawan pembangunan infrastruktur di kawasan rawan tsunami tsunami, dengan kala ulang perencanaan yang perlu diantisipasi yang sering terjadi di daerah pantai dan pesisir pantai. Pedoman ini menguraikan prinsip- prinsip umum perencanaan tata guna lahan, perencanaan penempatan/lokasi dan desain bangunan infrastruktur untuk penanggulangan (mitigasi) bahaya bencana tsunami, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: a) pengertian risiko tsunami untuk masyarakat umum: bencana, kerawanan dan penyingkapan (dampak) tsunami (Prinsip 1), b) menghindari pembangunan baru di kawasan rawan tsunami, untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian materi (harta benda) di masa mendatang (Prinsip 2), c) penentuan lokasi dan konfigurasi pembangunan baru di kawasan rawan tsunami, untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian materi di masa mendatang (Prinsip 3), d) perencanaan umum dan konstruksi bangunan infrastruktur untuk mengurangi dampak tsunami (Prinsip 4), e) mitigasi bangunan infrastruktur (prasarana) terhadap risiko bencana tsunami dengan pembangunan kembali dan rencana tata guna lahan dan pembangunan proyek (Prinsip 5), f) perencanaan dan penentuan lokasi bangunan prasarana dan fasilitas kritis, untuk mengurangi dampak tsunami (Prinsip 6), g) perencanaan kegiatan evakuasi vertikal dan horisontal (Prinsip 7), pembuatan zonasi tsunami dan aplikasi analisis perhitungan. 5 07-SE-M-2009 Pemberlakuan pedoman pemeriksaan Pedoman pemeriksaan peralatan penghampar peralatan penghampar campuran campuran beraspal (asphalt finisher) ini menguraikan beraspal (Asphalt Finisher) tentang tata cara pemeriksaan alat penghampar mekanis campuran beraspal 6 08-SE-M-2009 Pedoman peran perkumpulan petani Pedoman ini menetapkan tata cara penerapan pemakai air (P3A) dalam penerapan teknologi tepat guna (TTG) bidang irigasi melalui teknologi tepat guna (TTG) bidang pendampingan kepada P3A pada suatu daerah irigasi. irigasi pada dasarnya pelaksanaan TTG ini sepenuhnya dilaksanakan oleh petani pemakai air yang tergabung dalam P3A dan dibimbing oleh pendamping yang mempunyai kemampuan bidang teknis dan kelembagaan pengelolaan irigasi 7 Pd M-01-2004-C Metode penyusunan pos-pos Metode ini mencakup langkah-langkah penyusunan kebakaran berdasarkan hasil analisis pos-pos kebakaran berdasarkan hasil analisis resiko resiko kebakaran dalam wilayah kebakaran dalam wilayah manajemen kebakaran manajemen kebakaran perkotaan. (WMK) perkotaan untuk melengkapi ketentuan pada Kepmeneg PU No. 11/ KPTS/ 2000, yaitu ketentuan teknis manajemen kebakaran perkotaan. Manajemen penanggulangan kebakaran kota meliputi upaya proteksi kebakaran kota yang akan dipenuhi dengan adanya instansi kebakaran kota sebagai suatu public service dalam suatu WMK. Sedangkan Manajemen Penanggulangan kebakaran lingkungan dan manajemen penanggulangan kebakaran pada bangunan gedung lebih merupakan partisipasi masyarakat dalam menyediakan proteksi kebakaran di sekitarnya. 8 Pd M-18-1995-03 Metode pengolahan data klimatologi Metode ini bertujuan untuk mengolah dan menyajikan data klimatologi secara tepat dan akurat dan mendapatkan data klimatologi yang andal dan siap pakai. 9 Pd M-18-2000-03 Metode Pengujian Lentur Panel Kayu Metode ini menentukan sifat lentur potongan panel Struktural atau panel struktural yang berukuran sampai dengan (122 x 244) cm2 meliputi kayu lapis, papan lapis, papan serat teratur, venir komposit dan lapisan komposit. 10 Pd M-19-1995-03 Metode penentuan lokasi dan Metode ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi pos pembangunan pos klimatologi klimatologi yang tepat serta pembangunan pos klimatologi yang baik dan benar agar diperoleh hasil pengamatan yang akurat bagi perencana dan pengguna data. 11 Pd S-01-2004-B Kriteria pemanfaatan ruang dan Pedoman ini mencakup ketentuan umum, ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang di teknis, kriteria pemanfaatan ruang dan pengendalian sepanjang jalan arteri primer antar pemanfaatan ruang di sepanjang jalan arteri primer kota. antar kota pada kawasan budidaya. Kriteria yang ada dalam pedoman ini merupakan perangkat operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten. 12 Pd S-01-2004-C Spesifikasi instalasi pengolahan air Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi, system berpindah-pindah (Mobile) persyaratan teknis tentang bentuk, ukuran, bahan, dan kapasitas 0,5 L/detik. fungsi. Spesifikasi teknis ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dan pelaksana untuk pembuatan instalasi pengolahan air system berpindah-pindah, yang bertujuan untuk memberikan kemudahan- kemudahan dalam pelaksanaannya. 13 Pd S-01-2005-C Spesifikasi kelas kekuatan kayu Spesifikasi ini memuat ketentuan mengenai jenis, bangunan struktural yang dipilah ukuran, persyaratan modulus elastisitas dan keteguhan secara masinal lentur mutlak untuk kayu bangunan yang dipilah secara masinal. 14 Pd S-02-2004-C Spesifikasi sarana umum mandi, Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi, kakus prefab. persyaratan teknis mengenai bentuk, bahan dan konstruksi serta dimensi dari sarana umum mandi kakus prefab rangka besi/ baja dan kapsul. 15 Pd T-01-2003 Tata Cara Desain Hidrulik Bangunan Tata cara ini digunakan untuk mendesain hidraulik Tipe Tyroll bangunan pengambil pada bendung Tyrol. Jenis bangunan ini digunakan terutama di sungai torensial dengan angkutan sedimen yang sangat berfluktuasi dan membawa batu gelundung. 16 Pd T-01-2004-C Tata cara perencanaan instalasi Tata cara ini meliputi istilah dan definisi serta pengolahan air system berpindah- persyaratan yang berlaku untuk instalasi pengolahan pindah (mobile) air untuk air minum sistem berpindah-pindah kapasitas 0,5 - 1 Liter/ detik yang dapat memenuhi kebutuhan masak dan minum bagi 500-1000 orang. 17 Pd T-01-2005-A Analisis harga satuan pekerjaan Pedoman analisis harga satuan pekerjaan ini memuat manual pada jaringan irigasi tersier indeks bahan bangunan, indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan persiapan, pembersihan, galian tanah, timbunan tanah, pasangan batu belah, plesteran, beton, pembesian, cetakan beton dan pintu air sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan jaringan irigasi tersier yang dikerjakan dengan cara manual. 18 Pd T-01-2005-B Analisis resiko investasi jalan tol Pedoman ini menetapkan ketentuan dan tata cara dalam menilai resiko investasi jalan tol, yang mencakup hal-hal antara lain jenis-jenis resiko, pengelompokan resiko, analisis resiko dan penetapan faktor resiko investasi. Di samping itu dibahas pula mengenai teknik pengelolaan resiko dan alokasi resiko antara pemerintah dan swasta. Tata cara yang diuraikan dalam pedoman ini termasuk tahapan persiapan, pengumpulan data, perhitungan dan pelaporan serta contoh-contoh penggunaannya. 19 Pd T-01-2005-C Perencanaan rumah maisonet Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan rumah maisonet, sebagai arahan desain dan spesifikasi teknis yang diperuntukkan bagi para perencana pembangunan perumahan. Pedoman ini tidak digunakan untuk acuan perencanaan rumah maisonet split, maupun untuk rumah maisonet susun tumpuk. 20 Pd T-02-2004-C Pengoperasian dan pemeliharaan Pedoman teknis ini memuat pengertian, persyaratan instalasi pengolahan air limbah umum, pengoperasian, dan pemeliharaan instalasi rumah tangga dengan tangki biofilter pengolahan air limbah dengan menggunakan tangki biofilter. 21 Pd T-02-2005-A Analisis daya dukung tanah pondasi Pedoman ini menetapkan analisis daya dukung tanah dangkal bangunan air fondasi dangkal bangunan air untuk keperluan desain bangunan dan fondasi bangunan air. Dalam pedoman ini diuraikan prinsip-prinsip analisis daya dukung sebagai berikut. 22 Pd T-02-2005-B Perhitungan besaran biaya kecelakaan Pedoman ini menetapkan prosedur untuk melakukan lalu lintas dengan menggunakan perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada metode the gross output (human ruas jalan kota dan jalan antar kota berdasarkan capital) metode the gross output atau human capital. Pedoman ini menguraikan formula yang dipergunakan dalam perhitungan, ketentuan, dan asumsi yang diberlakukan untuk faktor-faktor dalam penghitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas. Selain itu, pedoman ini memberikan tuntunan untuk menghitung faktor-faktor penting yang digunakan dalam formula penghitungan biaya, berikut contoh penggunaannya. 23 Pd T-02-2005-C Perencanaan rambu-rambu di dalam Pedoman ini digunakan sebagai petunjuk dalam bangunan gedung perancangan rambu-rambu di dalam bangunan gedung umum, supaya memudahkan pejalan kaki berjalan menuju area ruang, ruang atau tempat tertentu, serta mendapatkan pesan tentang peraturan, peringatan dan informasi yang diperlukan. Pedoman ini meliputi tata cara : peletakan, penentuan dimensi, penggunaan huruf, penggunaan simbol, penggunaan warna. 24 Pd T-03-2004-C Tata cara pelaksanaan dokumentasi Tata cara ini mencakup cara dan lingkup dalam bangunan dan kawasan yang melaksanakan pendokumentasian bangunan dan dilestarikan kawasan yang memiliki nilai untuk dilestarikan, mencakup: gambar arsitektural berikut cara pengukuran, format photo dan gambar, dan penulisan serta penyimpanan data, yang dapat digunakan bagi kegiatan penelitian. Laporan histories juga merupakan upaya untuk menyatukan informasi, membuat kesimpulan mengenai bangunan yang akan didokumentasikan, baik melalui analisa terhadap bangunan itu sendiri dan sejarahnya, atau dengan memposisikan pada konteks yang tepat. Pendokumentasian bangunan dapat merupakan langkah awal dalam menentukan pelestarian bangunan, maupun merupakan aktivitas dari pelestarian itu sendiri (preserve by documenting). 25 Pd T-03-2005-B Pemeriksaan peralatan unit produksi Pedoman pemeriksaan peralatan unit produksi campuran beraspal ( asphalt mixing campuran beraspal ini menguraikan tentang tata cara plant) pemeriksaan peralatan unit produksi campuran beraspal jenis timbangan, jenis menerus, jenis drum, dan tata cara kalibrasi bukaan bin dingin. Pedoman ini sebagai acuan dan pegangan bagi pelaksana, pengawas lapangan dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan campuran beraspal panas agar pengguna dapat mengetahui kondisi peralatan. 26 Pd T-03-2005-C Tata cara pemilihan lokasi prioritas Tata cara ini merupakan pedoman dalam menentukan untuk pengembangan perumahan dan lokasi prioritas untuk pengembangan perumahan dan permukiman di kawasan perkotaan permukiman yang meliputi: acuan dalam menentukan lokasi prioritas untuk penataan kawasan permukiman yang sudah ada serta acuan dalam menentukan lokasi prioritas untuk pembangunan lokasi perumahan - permukiman baru pada lahan kosong atau lahan yang sebelumnya tidak dipergunakan sebagai fungsi hunian, mencakup perumahan - permukiman tidak bersusun dan bersusun. 27 Pd T-03.1-2005-A Penyelidikan geoteknik untuk fondasi Pedoman ini menetapkan penyusunan program bangunan air volume 1 ; penyusunan penyelidikan, metode pengeboran dan deskripsi log program penyelidikan metode bor, untuk keperluan penyelidikan geoteknik untuk pengeboran dan deskripsi log bor fondasi bangunan air. 28 Pd T-03.2-2005-A Penyelidikan geoteknik untuk fondasi Pedoman ini menetapkan pengujian lapangan dan bangunan air volume 2. pengujian laboratorium, yang diperlukan dalam penyelidikan lapangan dan laboratorium geoteknik untuk fondasi bangunan air. Pedoman ini menguraikan prinsip-prinsip pengujian lapangan dan laboratorium Pengujian lapangan (insitu testing), penyelidikan air tanah, pengujian laboratorium tanah dan jaminan mutu, pengujian laboratorium batuan dan jaminan mutu. 29 Pd T-03.3-2005-A Penyelidikan geoteknik untuk fondasi Pedoman ini menetapkan pengujian lapangan dan bangunan air Volume 3. interpretasi laboratorium, yang diperlukan dalam penyelidikan hasil uji dan penyusunan laporan geoteknik untuk fondasi bangunan air. Pedoman ini penyelidikan geoteknik menguraikan prinsip-prinsip pengujian lapangan dan laboratorium Pengujian lapangan (insitu testing), penyelidikan air tanah, pengujian laboratorium tanah dan jaminan mutu, pengujian laboratorium batuan dan jaminan mutu. 30 Pd T-04-2003 Tata cara operasi dan pemeliharaan -Tata cara ini membahas tentang prosedur tata cara jaringan irigasi teknis operasi jaringan irigasi teknis dalam satu wilayah pengelolaan, yang meliputi: rencana operasi dan prosedur operasi jaringan irigasi teknis. -Tata cara ini juga mencakup jenis dan penggunaan blangko- blangko dalam rangka pengoperasian jaringan irigasi teknis. 31 Pd T-04-2004-C Tata cara pembuatan dan pelaksanaan a. Tata cara ini mencakup langkah-langkah pembuatan beton berkekuatan tinggi beton kekuatan tinggi yang dimaksudkan untuk memperoleh beton dengan kekuatan tekan optimum dan memenuhi persyaratan untuk beton kekuatan tinggi; b. Tata cara ini menetapkan metode pemilihan dan pemeriksaan bahan baku, rancang campuran, cara pelaksanaan dan pemeriksaan hasil percobaan susunan campuran beton kekuatan tinggi; c. Pelaksanaan pembuatan beton kekuatan tinggi harus diawasi oleh tenaga ahli, dan hasil pengujian sebagai pengendali mutu harus disahkan oleh laboratorium uji yang terakreditasi. 32 Pd T-04-2005-A Perencanaan jeti tipe rubble mound Pedoman ini menetapkan tata cara perencanaan jeti untuk penanggulangan penutupan tipe rubble mound untuk penanggulangan penutupan muara sungai oleh sedimen muara sungai oleh sedimen untuk membantu para perencana, pelaksana, dan pengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan perbaikan muara sungai, agar dampak negatif dari pekerjaan tersebut dapat dikurangi. Pedoman ini merupakan bagian yang rinci dari pd t-07-2004-a, yaitu khusus untuk jeti tipe rubble mound. Pedoman ini dapat digunakan untuk perbaikan muara sungai dengan luas daerah aliran sungai lebih kecil 500 km2 atau sungai dengan lebar lebih kecil 200 m. 33 Pd T-04-2005-B Penggunaan agregat slag besi dan Pedoman ini mengatur tata cara penggunaan agregat baja untuk campuran beraspal panas slag besi dan baja pada proses pembuatan campuran beraspal panas yang meliputi persyaratan agregat slag besi dan baja, persyaratan bahan lainnya, perencanaan campuran dan pelaksanaan campuran. 34 Pd T-04-2005-C Tata cara perencanaan dan Tata cara ini mencakup persyaratan, kriteria pemasangan tangki biofilter perencanaan dan cara pemasangan tangki biofilter Pengolahan air limbah rumah tangga pengolahan air limbah rumah tangga dengan dengan tangki biofilter menggunakan tangki biofilter kapasitas sampai 50 orang. 35 Pd T-05-2004-B Pedoman pelaksanaan perkerasan Pedoman ini menguraikan prosedur pelaksanaan jalan beton semen perkerasan jalan beton semen, baik pada jalan baru maupun pada jalan lama (lapis tambah beton semen). Pedoman mencakup persyaratan bahan, penyiapan tanah dasar dan lapis pondasi, penyiapan pembetonan, pembetonan, pengendalian mutu dan pembukaan untuk lalu lintas. 36 Pd T-05-2004-C Tata cara pemilahan kayu konstruksi Tata cara ini memuat tentang pelaksanaan pemilihan secara masinal. kayu konstruksi secara masinal dan ketentuan yang harus digunakan meliputi istilah dan definisi, ketentuan, pelaksanaan, penentuan hasil pemilahan kayu konstruksi, penandaan dan pengelompkkan. 37 Pd T-05-2005-A Pedoman operasi dan pemeliharaan Pedoman ini menetapkan tata cara operasi dan bendung karet isi udara pemeliharaan bendung karet isi udara (khusus tabung karet) dengan pengempisan secara otomatis, yang berfungsi untuk melayani bangunan pengambilan air dan menahan intrusi air laut yang di bangun pada alur sungai 38 Pd T-05-2005-B Perencanaan tebal lapis tambah Pedoman ini menetapkan kaidah-kaidah dan tata cara perkerasan lentur dengan metode perhitungan lapis tambah perkerasan lentur lendutan berdasarkan kekuatan struktur perkerasan yang ada yang diilustrasikan dengan nilai lendutan. Pedoman ini memuat deskripsi berbagai faktor dan parameter yang digunakan dalam perhitungan serta memuat contoh perhitungan. Perhitungan tebal lapis tambah yang diuraikan dalam pedoman ini hanya berlaku untuk konstruksi perkerasan lentur atau konstruksi perkerasan dengan lapis pondasi agregat dengan lapis permukaan menggunakan bahan pengikat aspal. Penilaian kekuatan struktur perkerasan yang ada, didasarkan atas lendutan yang dihasilkan dari pengujian lendutan langsung dengan menggunakan alat Falling Weight Deflectometer (FWD) dan lendutan balik dengan menggunakan alat Benkelman Beam (BB). 39 Pd T-05-2005-C Penyediaan air minum berbasis Pedoman ini meliputi ketentuan umum dalam masyarakat (PAM BM) Volume 1. penyelenggaraan, kelembagaan, pembiayaan, Pedoman Umum pembangunan prasarana dan sarana serta pemantauan dan evaluasi dalam upaya penyediaan air minum berbasis masyarakat. 40 Pd T-06-2004-B Perencanaan konstruksi timbunan Pedoman ini dimaksudkan sebagai penuntun bagi jalan di atas gambut dengan metode praktisi di dalam mendesain timbunan jalan di atas prapembebanan tanah gambut dengan metode prapembebanan. Berbagai teknik analisis stabilitas dan penurunan timbunan yang umum digunakan oleh perekayasa diuraikan terlebih dahulu. Kemudian kriteria desain penimbunan dan evaluasi performa timbunan dengan pemantauan (monitoring) secara praktis dibahas. 41 Pd T-06-2004-C Pengawetan kayu pada bangunan Standar ini meliputi tata cara untuk pengawetan kayu yang sudah berdiri dengan balok dengan ukuran tebal 5 cm dan lebar 10 cm dari menggunakan pasak dan pentil serangan organisme perusak pada bangunan yang injeksi. sudah berdiri dengan menggunakan pestisida, yang mencakup definisi, ketentuan-ketentuan dan cara pengawetan. 42 Pd T-06-2005-A Penguatan masyarakat petani Pedoman ini menetapkan tata cara pelaksanaan pemakai air dalam operasi dan operasi dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi pada pemeliharaan jaringan irigasi suatu daerah irigasi dalam hal ini, perkumpulan petani pemakai air dapat berperan serta. Pedoman ini berlaku khusus untuk irigasi tanaman pangan atau pertanian bukan rawa dan tambak. 43 Pd T-06-2005-B Pelaksanaan pemasangan bantalan Pedoman ini mengatur langkah-langkah dalam karet pada jembatan pemesangan bantalan karet agar tidak terjadi kerusakan akibat pemasangan yang salah. Selain itu pedoman ini memberikan petunjuk mengenai tata cara pemilihan bahan-bahan/produksi bantalan karet agar bantalan karet dapat berfungsi secara optimal. 44 Pd T-06-2005-C Penyediaan air minum berbasis Tata cara penyelenggaraan yang mencakup uraian masyarakat (PAM BM) Volume 2. yang menyangkut pelaku terkait dan tahapan kegiatan Pedoman penyelenggaraan serta prinsip pelayanan kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan PAM BM. Pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan bagi para pelaku terkait dalam pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana PAM BM yang mandiri dan berkelanjutan. 45 Pd T-07-2004-B Pedoman asbuton campuran panas Pedoman ini meliputi penyiapan campuran asbuton dengan cara panas terdiri dari campuran asbuton, agregat dan peremaja yang dicampur di Unit Pencampur Aspal. Pedoman ini juga meliputi penghamparan dan pemadatan campuran pada lapis pondasi antara dan lapis aus. 46 Pd T-07-2004-C Tata cara pengawetan bambu dengan Petunjuk teknis ini meliputi istilah, definisi, cara tekanan. ketentuan, dan pelaksanaan pengawetan. 47 Pd T-07-2005-B Pelaksanaan pekerjaan beton untuk Pedoman ini merupakan acuan untuk pelaksanaan jalan dan jembatan pekerjaan pembetonan jalan dan jembatan. Cakupan beton yang dimaksud dalam pedoman ini adalah beton yang dibuat dengan menggunakan semen portland yang mempunyai berat isi sekitar 22 kN/mm3 (2200 kg/m3) sampai dengan 24 kN/mm3 (2400 kg/m3) dan mempunyai kuat tekan (berdasarkan benda uji silinder) antara 10 MPa sampai dengan 65 MPa (setara dengan K-125 sampai dengan K-800 berdasarkan benda uji kubus). 48 Pd T-07-2005-C Penyediaan air minum berbasis Pedoman ini meliputi peran dan fungsi para pelaku masyarakat (PAM BM) Volume 3. terkait, proses pembentukan organisasi/ kepengurusan Kelembagaan dan perangkat pendukung yang diperlukan dalam organisasi penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM). Pedoman ini merupakan buku ketiga dari Pedoman penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM). 49 Pd T-08-2004-B Penanganan kemacetan lalu lintas di Pedoman teknis penanganan kemacetan lalu lintas di jalan perkotaan jalan perkotaan merupakan acuan dan pegangan bagi perencana maupun instansi yang berwenang dalam pembinaan jalan dan lalu lintas untuk melakukan penanganan kemacetan lalu lintas pada skala lokal. Model-model penanganan yang dicakup dalam pedoman ini merupakan hasil optimalisasi geometrik jalan, lingkungan dan tuntutan lalu lintas yang ada yang dilakukan melalui rekayasa dan manajemen lalu lintas. Pedoman ini meliputi deskripsi, ketentuan umum, ketentuan teknis, dan cara perencanaan serta penanganan kemacetan jangka pendek sebelum melakukan penanganan dengan rekayasa yang lebih kompleks, seperti penggunaan simpang tak sebidang atau pengaturan sistem jaringan. 50 Pd T-08-2004-C Pemeriksaan konstruksi bangunan Pedoman teknis ini mencakup langkah-langkah beton bertulang pasca kebakaran. pemeriksaan bangunan pasca kebakaran yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kerusakan struktur dengan melakukan serangkaian pemeriksaan baik secara visual, pengujian elemen struktur dan uji pembebanan, sehingga diperoleh gambaran kondisi fisik bangunan dan keandalan struktur berdasarkan sisa kekuatan yang ada. Petunjuk teknis ini menetapkan metode pemeriksaan bangunan setelah terbakar, untuk mengetahui kelayakan teknis dan derajat kerusakan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menetukan langkah perbaikan, perkuatan atau tindakan teknis lainnya dalam upaya pemanfaatan kembali. Pelaksanaan pemeriksaan bangunan pasca kebakaran harus dilakukan oleh tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya, dan hasilnya disyahkan oleh instansi yang berwenang.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Pedoman Teknis PEDOMAN TEKNIS Data ada 278 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
201 Pt-S-03-2000-C Spesifikasi Rumah Transmigrasi Spesifikasi ini mencakup persyaratan teknis tentang Nonm Panggung RTNP-36 dari Kayu bentuk, ukuran, bahan, elemen, komponen, fungsi, Sistem Siap kekuatan dan kinerja bangunan RTNP-36 dan jamban keluarga dan berlaku untuk bangunan non panggung yang terbuat dari kayu dengan sistem sistem siap pakai, terutama dilahan kering dengan kemiringan 0- 15 %. 202 Pt-T-01-2000-C Tata Cara Pemeriksaan Bangunan Tata cara ini mencakup klasifikasi singkat kerusakan Pasca Kebakaran dan jenis pemeriksaan, serta berlaku untuk semua jenis bangunan kecuaki untuk bangunan rumah yang tingginya kurang dari 2 tingkat. 203 Pt-T-02-2000-C Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara in imerupakan salah satu langkah yang Sederhana Tahan Gempa diperlukan dalam rangka mengurangi resiko kerusakan. 204 Pt-T-03-2000-C Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Tata cara ini digunakan dalam pekerjaan pasangan Plesteran Dinding dan plesteran yang meliputi pemilihan bahan yang baik, cara penakaran bahan, pengadukan, perendam bata, pemasangan dan perawatan sehingga didapatkan suatu pasangan yang baik dan pengikatan yang sempurna. 205 Pt-T-04-2000-C Tata Cara Perbaikan Kerusakan Tata cara ini digunakan mengembalikan bentuk Bangunan Perumahan Rakyat Akibat arsitektur bangunan agar semua peralatan / Gempa Bumi perlengkapan dapat berfungsi kembali. 206 Pt-T-10-2000-C Tata cara penyusunan program Tata cara in membahas persyaratan, ketentuan dan pembangunan prasarana kota terpadu cara pengerjaan penyusunan program pembangunan (P3KT). prasarana kota terpadu meliputi perumusan rencana, perumusan program dan perumusan proyek yang memenuhi persyaratan teknis dan administrastif. 207 Pt-T-27-2000-C Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini memuat indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Lantai untuk Bangunan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Rumah dan Gedung pekerjaan lantai ubin PC, ubin keramik, marmer, granit, parkit, vinil, rel penggantung pintu dan kaca. 208 Pt-T-30-2000-C Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Tata cara ini memuat indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Kunci, Alat Gantungan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan kaca untuk Bangunan Rumah dan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan Gedung pemasangan kunci engsel, gerendel, kait angin, doorcloser, door stop, door holder, rel penggantung pintu dan kaca 209 Pt-T-31-2000-C Tata Cara Perbaikan Struktur Beton Tata cara ini mencakup : perbaikan komponen Bertulang Akibat Kerusakan atau struktur beton bertualang yang mngalami kerusakan Keropos dengan Beton Agregat atau keropos akibat pelaksanaan pembetonan yang Prepak kurang baik dengan beton agregat prepak supaya komponen struktur ini dapat memenuhi mutu sesuai kriteria perencanaan. 210 Pt-T-32-2000-C Tata Cara Penyusunan Skenario Tata cara ini membahas ketentuan dan cara Pembangunan Perkotaan dalam pengerjaan penyusunan skenario pembangunan Rangka Penyusunan Program perkotaan melalui kajian mengenai mengenai rencana Pembangunan Prasarana Kota tata ruang yang meliputi aspek fungsi kota, aspek Terpadu kependudukan, aspek pemanfaatan ruang dan aspek pembangunan prasarana perkotaan. 211 Pt-T-38-2000-C Tata Cara Perhitungan Harga satuan Tata cara ini memuat indeks bahan bangunan dan Pekerjaan Pengecatan dan Finishing indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan Dinding untuk bangunan Rumah dan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi tekis pekerjaan Gedung pengecatan tembok, pengecatan kayu, baja atau besi, pelitur dan pemasangan wall peper. 212 RSNI M-01-2002 Cara uji pengukuran potensi Standar ini menentukan besaran keruntuhan satu keruntuhan tanah di laboratorium dimensi yangterjadi bila tanah tak jenuh digenangi atau dibasahi dengan cairan. Standar ini menentukan besarn potensi keruntuhan yang terjadi pada suatu tegangan vertical dan indeks poteni keruntuhan. Cara uji meliputi pengaturan dan penyiapan benda uji peralatan, serta prosedur untuk mengukur perubahan tinggi benda uji sehubungan dengan terjadinya keruntuhan 213 RSNI M-01-2004 Metode uji penentuan kadar pasir Metode ini meliputi penentuan kadar pasir dari slari dalam slari bentonik. (D 4381-84) bentonik yang digunakan dalam teknik-teknik pemboran tanah dan konstruksi pembuatan dinding haling yang menggunakan slari bentonik. Kadar pasir diberikan dalam persen (%) perbandingan volume. 214 RSNI M-01-2005 Cara uji beban putus dan elongasi Cara uji ini menetapkan prosedur uji indeks untuk pada geotekstil dengan metode grab menentukan beban putus dan elongasi pada geotekstil dengan menggunakan metode grab. Metode ini tidak cocok untuk geotekstil hasil rajutan yang dijahit. Untuk geotekstil jenis ini, harus digunakan metode uji alternatif pengganti. Meski berguna untuk pengendalian mutu dan pengujian penerimaan untuk suatu struktur serat tertentu, hasil pengujian sesuai standar ini hanya dapat digunakan untuk membandingkan kekuatan dan elongasi antara bahan dengan struktur serat yang sama sebab dalam pengujian ini bahan yang berbeda akan berunjuk kerja secara berbeda pula sesuai karakteristik bahan. 215 RSNI M-02-2002 Metode analisis dan cara Standar ini dmaksudkan untuk menentukan agar pengendalian rembesan air untuk semua aspek pengendalian rembesan air bendungan tipe urugan dipertimbangkan baik dalam desain bendungan tipe urugan baru maupun desain untuk modifikasi bendungan tipe urugan lama serta memberi rekomendasi praktis dalam analisis rembesan air 216 RSNI M-02-2004 Metode uji koefisien kelulusan air Metode uji ini menguraikan penentuan koefisien tanah pada tanah gambut jenuh kelulusan air dari benda uji gambut jenuh air dengan tinggi tekan tetap. berbentuk silindris yang memiliki koefisien kelulusan air lebih besar dari 1x10-5 cm/detik kondisi benda uji harus dibuat sama seperti kondisi asli di lapangan. 217 RSNI M-02-2005 Cara uji indeks tahanan tusuk Standar ini menetapkan kaidah-kaidah dan cara geotekstil , geomembran dan produk mengukur indeks tahanan tusuk untuk menentukan sejenis lainnya karakteristik geotekstil, geomembran dan produk sejenis lainnya. 218 RSNI M-03-2002 Metode analisis stabilitas lereng Standar ini membahas tentang stabilitas lereng statik statik bendungan tipe urugan bendungan tipe urugan, dengan mempertimbangkan kondisi pem,bebanan, sifat-sifat teknik material, tekanan air pori dan factor keamanan minimum untuk desain. Analisis stabilitas untuk bendungan tipe urugan dianjurkan dilaksanakan berdasarkan standar ini akan diberikan dalam suatu dokumentasi teknis untuk analisis stabilitas 219 RSNI M-03-2004 Metode uji kelulusan air pada tanah Metode uji ini digunakan untuk melakukan tak jenuh menggunakan sel tiaksial pengukuran kelulusan air pada tanah yang jenuh dengan menggunakan sel triaksial di laboratorium. Metode uji ini dapat pula digunakan untuk tanah tak terganggu atau contoh tanah yang dipadatkan dengan menggunakan prinsip dasar satu dimensi dan aliran laminar yang melalui material seperti tanah dan batuan. Dalam pengujian ini nilai gradient hidraulik, perubahan dan perilaku benda uji dapat diketahui melalui peralatan pengukur tekanan dan pengukur perubahan volume, sehingga diharapkan akan diperoleh nilai kelulusan air yang memuaskan. 220 RSNI M-03-2005 Cara uji kuat keliman jahit atau ikat Standar ini menetapkan kaidah-kaidah dan langkah panas geotekstil kerja dalam menilai kuat keliman geotekstil. Data yang dihasilkan dari cara uji ini berupa nilai tahanan keliman terhadap gaya tarik dalam posisi memanjang atau tegak lurus arah keliman. Substansi yang diatur dalam standar ini meliputi prinsip pengujian, peralatan, pengambilan contoh, penyiapan benda uji, prosedur, penghitungan dan laporan. Cara uji dalam standar ini menggunakan benda uji yang lebih sempit dibandingkan dengan benda uji yang digunakan dalam ASTM D 4884. 221 RSNI M-04-2002 Metode pengujian perubahan panjang Metode ini mencakup penentuan perubahan panjang untuk mortar dan beton keras dan mortar dan beton keras menggunakan semen menggunakan semen hidrolik hidrolik yang disebabkan selain tekanan luar dan perubahan temperature 222 RSNI M-04-2004 Cara Uji Kelarutan Aspal Cara uji kelarutan aspal secara khusus menguraikan alat dan bahan yang digunakan serta prosedur kerja untuk untuk mendapatkan hasil kelarutan aspal. Cara uji ini dilakukan untuk menentukan derajat kelarutan dalam trichloroethylene (TCE) atau 1.1.1 Trichloroethane pada bahan aspal yang tidak atau sedikit mengandung mineral. 223 RSNI M-04-2005 Cara uji sifat tarik geotekstil dengan Standar ini meliputi pengukuran sifat-sifat tarik metode pita lebar geotekstil dengan menggunakan benda uji berbentuk pita yang dijepit pada sisi lebarnya dimana dimensi lebarnya tersebut adalah besar. Cara uji ini dapat digunakan untuk hampir semua jenis geotekstil seperti geotekstil dengan bahan anyaman, bukan anyaman, geotekstil denganbahan berlapis, bahan yang dirajut, dan bahan yang diratakan. 224 RSNI M-05-2004 Cara Uji Ekstraksi Kadar Aspal dari Cara uji ini membahas ketentuan pemisahan aspal dari Campuran Beraspal Menggunakan campuran beraspal dengan cara refluks menggunakan Tabung Refluks Gelas. tabung gelas. Aspal yang diperoleh dengan cara ini dapat digunakan untuk pemeriksaan sifat fisik aspal antara lain: penetrasi, daktilitas, titik lembek. 225 RSNI M-05-2005 Cara uji elastisitas aspal dengan Cara uji elastisitas aspal dengan alat daktilitas secara daktilitas khusus menguraikan alat dan bahan yang digunakan serta prosedur kerja untuk mendapatkan nilai hasil elastisitas aspal khususnya aspal yang dimodifikasi polimer jenis elastomer. Alat yang digunakan sama dengan alat pada pengujian daktilitas aspal kecuali bentuk cetakannya yang dimodifikasi. 226 RSNI M-06-2004 Cara Uji Campuran Beraspal Panas Pengujian ini meliputi pengukuran stabilitas dan untuk Ukuran Agregat Maksimum pelelehan (flow) suatu campuran beraspal dengan dari 25,4 mm (1 inci) sampai dengan butir agregat berukuran maksimum 25,4 mm (1 inci) 38 mm (1,5 inci) dengan Alat sampai dengan 38 mm (1,5 inci) dengan Marshall menggunakan alat marshall. 227 RSNI M-06-2005 Metode pengujian kekuatan tarik Metode pengujian ini menyediakan prosedur-prosedur aksial kayu dan bahan struktur untuk penurunan kekuatan tekan aksial kayu yang bangunan berbasis kayu digunakan secara struktural dari kayu ukuran komersial atau kayu yang dipotong dari kayu ukuran komersial. 228 RSNI M-07-2004 Cara Identifikasi Aspal Emulsi Standar ini mencakup prosedur untuk Kationik Mantap Cepat mengidentifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat, ditentukan berdasarkan ketidak mampuan aspal emulsi kationik mantap cepat untuk menyelimuti pasir lisika yang membedakan dari kelas kationik mantap sedang dan mantap lambat. 229 RSNI M-08-2004 Metode uji ketahanan api pintu Standar ini digunakan untuk pintu rakitan dari rakitan berbagai bahan dan jenis konstruksi yang digunakan pada bukaan dinding untuk menghambat penjalaran api. Pengujian yang dilakukan sesuai dengan metode ini akan mencatat kinerja dari pintu rakitan selama pengujian berlangsung, tetapi pengujian seperti ini tidak menjelaskan ketentuan penyesuaian untuk digunakan setelah terbakar. 230 RSNI S-01-2004 Spesifikasi aspal keras berdasarkan Spesifikasi ini mencakup, ketentuan, persyaratan kekentalan aspal keras Pen 40, Pen 60 dan Pen 80, yang digunakan sebagai acuan dalam menilai mutu aspal keras untuk pekerjaan perkerasan. 231 RSNI S-04-2002 Spesifikasi Bata dan Ubin Pejal Spesifikasi ini mencakup bata dan ubin pejal yang Tahan Kimia cocok digunakan sebagai komponen konstruksi pasangan untuk bagian dalam dan luar bangunan yang akan terkena pengaruh zat kimia dan lingkungannya. 232 RSNI S-05-2002 Spesifikasi beton berserat dan beton Spesifikasi ini mencakup seluruh jenis beton berserat semprot yang diperuntukan bagipembeli yang bahan-bahannya dicampur merata dan dapat diambil contohnya dan diuji di tempat penyerahan. Spesifikasi ini tidakmencakup penempatan, pemadatan, perawatan atau perlindungan beton berserat sesudah diterima oleh pembeli 233 RSNI S-07-2002 Spesifikasi untuk menghitung Spesifikasi ini mencakup prosedur untuk menghitung tahanan referensi bahan bangunan tahanan referensi bahan bangunan berbahan dasar berbahan dasar kayu dan sambungan kayu dan sambungan structural untuk digunakan struktural unutk metode LRFD dalam desain factor beban dan tahanan (DFBT). Tahanan referensi yang diturunkan dari spesifikasi ini berlaku untuk desain struktur yang disebut dalam kombinasi beban dalam ASCE 7-88 234 RSNI S-07-2004 Proteksi pada peralatan komputer, Pedoman ini meliputi persyaratan untuk memproteksi elektronik/ pengolah data computer elektronik sebagai peralatan pengolah data termasuk persyaratan konstruksi bangunan, ruangan, area, atau lingkungan operasional yang khusus dan proteksi peralatan dari bahaya kebakaran. 235 RSNI S-08-2004 Spesifikasi baja berkekuatan tinggi Spesifikasi ini mencakup empat mutu baja structural dengan kadar alloy columbium berkekuatan tinggi dengan campuran Colombium- vanadium rendah Vanadium berkadar rendah, berbentuk pelat, turap dan batang baja dengan mutu 42 (290 Mpa) dan mutu 50 (345 Mpa) dimaksudkan untuk konstruksi bangunan yang menggunakan paku keling, baut atau las pada konstruksi jembatan, bangunan, dan konstruksi lainnya. Baja dengan mutu 60 (415 Mpa) dan 65 (450 Mpa) dimaksudkan untuk konstruksi jembatan yang menggunakan paku keeling atau baut, konstruksi lainnya yang menggunakan paku keling, baut atau las. 236 RSNI S-09-2004 Spesifikasi baja berkekuatan tinggi Spesifikasi ini meliputi baja berkekuatan tinggi dengan kadar alloy rendah yang berkadar alloy rendah berbentuk profil, pelat dan mempunyai titik leleh minimum 345 batang untuk konstruksi yang menggunakan las, paku mpa dan ketebalan 100 mm keeling atau baut terutama ditunjukan untuk digunakan pada jembatan dan bangunan yang dilas, dimana pengurangan berat dan penambahan durabilitas dianggap penting. Ketahanan korosi terhadap cuaca dari baja ini pada hamper segala jenis lingkungan relative lebih baik dari pada baja karbon structural dengan atau tanpa tambahan tembaga. Jika terekspos langsung terhadap cuaca, untuk beberapa pemakaian baja ini dapat digunakan tanpa dilapis cat. Spesifikasi ini dibatasi untuk material dengan ketebalan sampai dengan 200 mm. 237 RSNI S-10-2002 Standar pasokan air untuk pemadam Standar ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan kebakaran di permukiman kota dan dan menetapkan kebutuhan minimum pasokan air sekitarnya untuk pemadam kebakaran di permukiman kota dan kawasan sekitarnya yang tidak memiliki sistem jaringan hidran kebakaran yang mencukupi dan andal, sehingga air harus diangkut dari sungai, danau, kanal, teluk, sungai kecil, kolam, sumur, waduk atau sumber air serupa lainnya yang tersedia sebagai pasokan hisap 238 RSNI T-01-2002 Tata cara desain tubuh bendungan Standar ini memberikan prinsip umum cara desain tipe urugan bendungan tipe urugan tanah homogen, zonal dan membran serta tanggul penutup/tanggul banjir 239 RSNI T-01-2003 Tata cara perencanaan plambing Tata Cara Perencanaan ini mencakup : 1) sistem plambing yang baru untuk air minum, air buangan, ven dan air hujan pada gedung sampai dengan pipa persil; 2) sistem plambing yang baru direncanakan untuk perubahan atu penambahan terhadap sistem plambing pada gedung yang sudah dibangun sebelum SNI ini diberlakukan. 240 RSNI T-01-2004 Perhitungan evapotranspirasi Pedoman ini membahas tentang langkah perhitungan tanaman acuan dengan metode evapotranspirasi tanaman acuan metode Penman- Penman Monteith (FAO). Monteith, menjelaskan persyaratan data iklim, topografi yang diperlukan. Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam menghitung evapotranspirasi tanaman acuan dengan tujuan terbatas untuk menentukan besarnya evapotranspirasi potential tanaman dengan menggunakan metode Penman-Monteith. 241 RSNI T-01-2005 Cara uji butiran agregat kasar Standar ini menetapkan kaidah dan tata cara berbentuk pipih, lonjong atau pipih penentuan persentase dari butiran agregat kasar dan lonjong berbentuk pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong. Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berdasarkan berat dan jumlah butiran. 242 RSNI T-02-2003 Tata Cara Perencanaan Konstruksi Tata Cara ini meliputi persyaratan umum serta Kayu Indonesia ketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan struktur kayu untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur bangunan gedung. 243 RSNI T-02-2004 Perhitungan hujan maksimum boleh Pedoman Perhitungan hujan maksimum boleh jadi jadi dengan metode Hersfield mencakup data yang digunakan, penyaringan data, perhitungan hujan maksimum boleh jadi dengan Metode Hersfield yang hanya berlaku untuk hujan titik dan bukan untuk hujan wilayah, serta evaluasi hasil perhitungan hujan maksimum boleh jadi (HMBJ). 244 RSNI T-02-2005 Pembebanan untuk jembatan Standar ini menetapkan ketentuan pembebanan dan aksi-aksi lainnya yang akan digunakan dalam perencanaan jembatan jalan raya termasuk jembatan pejalan kaki dan bangunan-bangunan sekunder yang terkait dengan jembatan. Beban-beban, aksi-aksi dan metoda penerapannya boleh dimodifikasi dalam kondisi tertentu, dengan seizin pejabat yang berwenang. 245 RSNI T-03-2002 Tata cara pemeliharaan jaringan Tata cara ini membahas tentang prosedur irigasi teknis pemeliharaan jaringan irigasi teknis yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi 246 RSNI T-03-2004 Tata cara penentuan tinggi muka air Standar ini menguraikan prosedur untuk mengukur tanah pada lubang bor dengan sumur tinggi muka air di dalam suatu lubang bor atau sumur pantau (D 4750-87) pantau yang menggunakan alat ukur mekanik dengan pemberat dan alat ukur elektrik. Ada tiga pilihan cara pengukuran yaitu : 1. Alat ukur dengan pemberat 2. Alat ukur dengan tanda bunyi 3. Alat ukur dengan tanda nyala (Elektrik) Cara pengukuran dengan bunyi hanya dapat dilakukan pada lubang bor atau sumur dengan muka air tanah dangkal. Data hasil pengukuran tinggi muka air tanah yang diperoleh selain digunakan untuk pemantauan muka air tanah yang diperoleh selain digunakan untuk pemantauan muka air tanah juga digunakan dalam penentuan muka air static pada lubang bor atau sumur pantau. 247 RSNI T-03-2005 Perencanaan struktur baja untuk Standar Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan jembatan ini digunakan untuk merencanakan jembatan jalan raya dan jembatan pejalan kaki di Indonesia, yang menggunakan bahan baja dengan panjang bentang tidak lebih dari 100 meter. 248 RSNI T-04-2004 Tata cara penentuan kadar air batuan Standar ini membahas mengenai tata cara penentuan dan tanah di tempat dengan metode kadar air batuan dan tanah dengan penduga neutron, Penduga Neutron metode pemeriksaan dan kalibrasi pencacahan untuk kurva rujukan. Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah dengan penduga neutron ini : a. Sebagai suatu teknik yang cepat dalam menguji kadar air batuan dan tanah di tempat secara tidak langsung pada kedalaman tertentu tanpa terganggu. b. Dapat digunakan untuk pemantauan dan analisis statistik, karena dilakukan secara berulang di tempat yang sama. 249 RSNI T-04-2005 Pembuangan asap dan panas akibat Standar ini mencakup tata cara perancangan sistem kebakaran pembuangan darurat produk pembakaran dari kebakaran dalam bangunan gedung. Pasal 4 sampai dengan 10 berlaku untuk bangunan satu lantai tanpa springkler dengan metode perhitungan secara manual maupun berbasis komputer, sedangkan pasal 11 berlaku bagi bangunan yang menggunakan springkler. 250 RSNI T-05-2002 Tata cara desain hidraulik tubuh Standar ini digunakan untuk menentukan bentuk dan bendung tetap dengan peredam energi dimensi hidraulik tubuh bendung tetap dengan tipe MDO dan MDS peredam energi tipe MDO dan MDS dan kelengkapannya yangmerupakan bagian dari bangunan air. Tubuh bendung tetap dengan peredam energi tipe MDO dapat digunakan untuk jenis banuan air seperti bottom controller, bangunan utama, bendung, pelimpah, waduk, bengunan pembagi debit, bangunan plimpah samping, bangunan terjun, bangunan pelimpah kantong lahar, cause way dan submersile bridge. Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan <!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Pedoman Teknis PEDOMAN TEKNIS Data ada 278 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
251 RSNI T-05-2004 Tata cara penentuan akuifer dengan Standar ini menjelaskan pelaksanaan logging tahanan metode logging geolistrik tahanan jenis dalam pekerjaan pengeboran air tanah dengan jenis short normal dan long normal mengetahui data tahanan jenis batu atau tanah di dalam rangka eksplorasi air tanah. dalam sumur untuk menentukan jenis batuan, batas lapisan, dan akuifer. Data hasil pengukuran dikorelasikan dengan log bor hasil pengeboran untuk menentukan litologi, ketebalan, dan ke dalaman akuifer. Pengukuran dilaksanakan sebelum konstruksi sumur yang merupakan sebagian tahanan kegiatan pengeboran air tanah, membantu dalam menentukan ketebalan, ke dalaman akuifer, pemasangan pipa dan saringan. 252 RSNI T-05-2005 Metode pengujian penyerapan bunyi Standar ini meliputi ketentuan metode uji untuk pada bahan akustik dengan metode mengukur faktor penyerapan bunyi yang datang tegak tabung lurus terhadap suatu bahan akustik. 253 RSNI T-06-2002 Tata cara analisis data pengujian Standar ini menetapkan karakteristik kinerja sumur uji surutan bertahap pada sumur uji dan atau sumur produksi dalam rangka penentuan serahan sumur produksi dengan Metode optimum yang dihasilkan semur tersebut melalui Hantush Beirschenk analisis dara uji pemompaan surutan bertahap (step drawdown test) menggunakan metode Hantush- Bierschenk). 254 RSNI T-06-2004 Tata cara pengukuran laju infiltrasi Standar ini menguraikan mengenai tata cara tanah di lapangan dengan pengukuran laju infiltrasi air ke dalam tanah menggunakan infiltrometer cincin menggunakan infiltrometer cincin ganda. Tata cara ini ganda (D 3385-88) dapat dilakukan : a. di permukaan tanah atau pada kedalaman tertentu dalam galian, pada lahan kosong atau pada tempat bervegetasi; b. pada tanah yang memiliki koefisien permeabilitas (k) antara 10 -6m/s sampai 10-2m/s c. untuk mempelajari pembuangan limbah cair, evaluasi tangki septic, efisiensi drainase, kebutuhan irigasi, imbuhan air tanah, kebocoran saluran dan bendungan. 255 RSNI T-06-2005 Metode pengujian kekuatan tarik Metode pengujian ini menyediakan prosedur-prosedur aksial kayu dan bahan struktur untuk penurunan kekuatan tarik aksial kayu yang bangunan berbasis kayu T dipilah secara masinal dan bahan struktur bangunan berbasis kayu yang digunakan secara struktural. 256 RSNI T-07-2004 Tata cara pengukuran tegangan hisap Standar ini menguraikan mengenai tata cara tanah zona tak jenuh menggunakan pengukuran tegangan hisap tanah zona tak jenuh tensiometer. menggunakan tensiometer , pemilihan jenis tensiometer, pemasangan serta pengoperasian tensiometer Tata cara pengukuran ini meliputi: a. Batas pengukuran tensiometer buku adalah 0 m sampai dengan -8,67 m air, atau tergantung spesifikasi tensiometer yang didesain khusus dapat mengukur sampai dengan -153 m; b. Penggunaan hasil pengukuran untuk memperkirakan kadar air tanah; Penggunaan hasil pengukuran untuk kepentingan penelitian dalam mempelajari arah dan gerakan air zona tak jenuh, studi imbuhan air tanah, manajemen irigasi. 257 RSNI T-07-2005 Metode pengujian lentur posisi tegak Metode pengujian ini menyediakan penurunan sifat kayu dan bahan struktur bangunan lentur posisi tidak kayu dan bahan struktur bangunan berbasis kayu berbasis kayu yang dipilah secara maksimal berdasarkan kekuatannya dengan pembebanan dua titik. 258 RSNI T-08-2004 Tata cara membandingkan hasil Standar ini membahas teknik kuantitatif, dan kualitatif simulasi model aliran air tanah yang menghasilkan ukuran derajat keterkaitan antara terhadap informasi lapangan. hasil simulasi model aliran air tanah, dan informasi lapangan berupa data pengukuran, yang digunakan dalam proses kalibrasi model aliran air tanah. 259 RSNI T-08-2005 Metode pengujian lentur posisi tidur Metode pengujian ini mencakup penurunan keteguhan kayu dan bahan struktur bangunan lentur dan modulus elastisitas posisi tidur kayu dan berbasis kayu dengan pembebanan bahan struktur bangunan berbasis kayu yang dipilah titik ketiga secara maksimal pada pengujian lentur posisi tidur dengan pembebanan titik ketiga. 260 RSNI T-09-2004 Tata cara penerapan model aliran air Standar ini menguraikan prinsip umum mengenai tanah pengembangan, penerapan dan pendokumentasian model aliran air tanah, yang dalam konteks ini merujuk kepada model matematik, untuk memecahkan persoalan spesifik aliran air tanah setempat. Secara garis besar diuraikan langkah- langkah pengembangan suatu model aliran air tanah untuk menirukan perilaku sistem akuifer yang telah dipelajari di lapangan. Standar ini tidak mengidentifikasi perangkat lunak tertentu berupa program komputer spesifik atau algoritma. Standar ini merupakan salah satu dari rangkaian standar-standar yang dibuat mengenai model air tanah dan tidak dimaksudkan bahwa semua hal telah tercakup dengan lengkap. 261 RSNI T-09-2005 Metode pengujian lentur posisi tidur Metode pengujian ini menyediakan prosedur, kayu dan bahan struktur bangunan penurunan modulus elastisitas bentang panjang dari berbasis kayu dengan beban terpusat kayu dan dan bahan struktur bangunan berbasis kayu di tengah bentang yang mengalami lentur terpusat ditengah bentang. 262 RSNI T-10-2004 Tata cara penentuan gradient bahan Tata cara ini digunakan untuk menguraikan ketentuan filter pelindung pada bangunan tipe tentang gradasi bahan filter pelindung yang tepat guna urugan pembuatan filter dari bahan alami pada bendungan urugan, atau yang disiapkan dari bahan alami (missal : batuan) dengan cara penghancuran, pengayakan, uji gradasi dan pencampuran, agar keamanan bendungan urugan tersebut dapat dipelihara dengan baik. 263 RSNI T-11-2002 Tata cara pengklasifikasian jenis Standar ini menjelaskan suatu cara untuk penggunaan bangunan berdasarkan mengestimasi ancaman bahaya relatif terhadap peringkat ancaman bahaya kebakaran keselamatan jiwa yang diakibatkan oleh kebakaran sesuai jenis penggunaan bangunan 264 RSNI T-11-2004 Tata cara pengukuran lapangan laju Standar ini menguraikan prosedur untuk mengukur infiltrasi menggunakan infiltrometer laju infiltrasi dari air yang melewati permukaan tanah cincin ganda dengan cincin bagian lempung dengan laju infiltrasi berkisar antara 1x10-10 dalam yang tersumbat m/s sampai 1x10-7 m/s menggunakan infiltrometer cincin ganda dengan cincin dalam tertutup. 265 RSNI T-12-2002 Tata cara perhitungan harga satuan Standar ini meliputi pekerjaan : - Pembuatan pondasi pekerjaan persiapan batu kali dalam berbagai komposisi spesi - Pemasangan anstamping/batu kosong - Pembuatan pondasi sumuran - Pembuatan tiang pancang Tata cara inimemuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yng dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan 266 RSNI T-13-2004 Pedoman perencanaan geometrik Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, jalan perkotaan dan cara pengerjaan perencanaan geometrik bagi pembangunan atau peningkatan suatu ruas jalan perkotaan. 267 RSNI T-14-2004 Pedoman perencanaan geometrik Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, jalan perkotaan dan cara pengerjaan perencanaan geometrik bagi pembangunan atau peningkatan suatu ruas jalan perkotaan. 268 RSNI T-15-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Standar ini meliputi pekerjaan : - Pemasangan kloset Pekerjaan Pipa dan saniter duduk, klosest jongkok, badcuip, urinoir, bak mandi fibreglas, bak cuci piring, wastafel dan floor drain - Pembuatan bak air dari pasangan batu bata dan teraso - Pemasangan pipa saniter air kotor dan air bersih Tata cara ini memuat indeks bahan bamngunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan 269 RSNI T-15-2004 Tata cara pemeliharaan system Tata cara ini mencakup persyaratan umum, plambing persyaratan teknik, cara pemeliharaan berupa tindakan pemeriksaan dan pembersihan pada system plambing air minum, air limbah, air hujan, dan perlengkapannya. 270 RSNI T-16-2004 Tata cara pengadaan, pemasangan Tata cara ini memuat : a) cara pengadaan dan dan pengujian pipa pvc untuk air pemasangan pada jaringan pipa air limbah rumah limbah di dalam bangunan gedung tangga, air hujan dan fitingnya, tidak termasuk air limbah non rumah tangga; b) pemasangan pipa PVC dan fitingnya dapat disambungkan dengan bahan pipa jenis lain. 271 RSNI T-17-2004 Tata cara pengadaan, pemasang-an Tata cara ini mencakup : a) penanganan pipa dan pengujian pipa pvc untuk termasuk di dalamnya cara penyimpanan dan penyediaan air minum pengangkutan; b) pemasangan pipa sebagai penyaluran air minum; c) pengaliran air di bawah tekanan sampai suhu 45 0C untuk penyediaan air minum; d) pengujian kekuatan pipa PVC terhadap tekanan hidrostatik di lapangan. 272 RSNI T-20-2004 Tata cara perencanaan ruang dan Standar ini memuat persyaratan perencanaan dan aksesibilitas bangunan bagi pengguna perancangan bangunan dan fasilitasnya untuk kursi roda memberikan pelayanan bagi pengguna kursi roda. Persyaratan bangunan sesuai fungsi ruang dan perletakan benda-benda di dalamnya. Ruang bangunan dapat memberikan kemudahan jangkauan vertical, horizontal dan memutar, serta memberikan keleluasaan gerak atau sirkulasi antara pengguna kursi roda dengan pengunjung lainnya. 273 SE Men PU No 7- Pelaksanaan konstruksi bangunan Pedoman pelaksanaan konstruksi bangunan pengaman SE-M-2010 pengawas pantai pantai ini menetapkan pelaksanaan konstruksi berdasarkan detil desain dan spesifikasi teknis mengenai pekerjaan tanggul laut, tembok laut, revetmen, pemecah gelombang, krib, jeti, dan pengisian pasir. Pedoman ini meliputi ketentuan dan persyaratan umum, kegiatan pra-persiapan, persiapan, metode pelaksanaan, penyerahan pertama pekerjaan, masa pemeliharaan, dan penyerahan akhir pekerjaan. Pedoman ini tidak termasuk membahas tentang pelaksanaan supervisi konstruksi. 274 SE Men Pu No.08- Penilaian kerusakan pantai dan Pedoman ini menetapkan tentang : a. Penilaian SE-M-2010 prioritas penanggulangannya kerusakan pantai dan lingkungan sekitarnya yang disebabkan oleh daya rusak alam dan kegiatan manusia. b. Cara menilai kerusakan pantai : yang meliputi kriteria kerusakan pantai, tolok ukur kerusakan pantai, bobot tingkat kerusakan, bobot tingkat kepentingan, prosedur pembobotan dan penentuan urutan prioritas penanganan, yang akan digunakan untuk perencanaan. 275 SE Men PU No.10- Pemberlakuan Pedoman Tata cara ini meliputi penyambungan tiang pancang SE-M-2010 Penyambungan tiang pancang beton beton pracetak dengan epoksi atau las untuk fondasi pracetak untuk fondasi jembatan jembatan, persyaratan struktur sambungan, dan cara penyambungan tiang pancang beton pracetak untuk fondasi jembatan. Pedoman ini tidak mencantumkan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja. Ketentuanketentuan tersebut harus diadopsi oleh pelaksana pekerjaan dalam prosedur pekerjaan secara menyeluruh untuk setiap tahapan pekerjaan. 276 SE Men Pu No.4- Pemberlakuan Pedoman Cara uji Pedoman ini menetapkan cara uji kekuatan atau daya SE-M-2010 California Bearing Ratio dengan dukung (CBR) di lapangan secara cepat dengan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) menggunakan alat penetrometer konus dinamis (Dynamic Cone Penetrometer, DCP). Peralatan dan prosedur yang diuraikan dibatasi untuk pengujian tanah dasar dan atau lapis fondasi jalan dengan ukuran butir maksimum 4 cm. 277 SE.01-SE-M-2010 Pemberlakuan Pedoman Pelaksanaan Pedoman ini meliputi ketentuan umum ( bahan, Stabilisasi Bahan Jalan Langsung di peralatan, personil, termasuk ketentuan pengamanan Tempat Dengan Bahan Serbuk dan keselamatan kerja). ketentuan khusus Pengikat (persyaratan lapis terstabilisasi yang harus dicapai), cara atau prosedur pelaksanaan stabilisasi dilapangan dan prosedur pengendalian mutu 278 SK SNI M-38- Metode Pengujian Bathimetri Metode pengukuran bathimetri menggunakan alat 1993-03 Menggunakan Alat Perum Gema perum gema ini : 1) membahas persyaratan ketentuan- ketentuan dan cara pengaturan; 2) untuk perairan dengan kedalaman sampai 120 M. Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan <!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Petunjuk Teknis PETUNJUK TEKNIS Data ada 275 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
1 AB- Metode Uji Pekerjaan Konstruksi Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara D/LW/MU/001/98 Sipil Pemban-gunan Penyediaan Air pengerjaan yang harus dilakukan dalam pengujian Minum. konstruksi sipil sistem penyediaan air minum. 2 AB- Metode Uji Pekerjaan Pemasangan Metode Uji ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara D/LW/MU/002/98 Peralatan Mekanikal dan Elektrikal. pengujian pekerjaan pemasangan peralatan mekanikal dan elektrikal dalam sistem penyediaan air minum. 3 AB- Metode Uji Pekerjaan Pemasangan Metode pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan D/LW/MU/003/98 Pipa, Alat Ukur dan Peralatan dan cara pengujian jaringan pipa bertekanan yang Pelengkap. telah dipasang. 4 AB- Metode Uji keandalan Kapasitas Metode pengujian ini memuat pengertian, ketentuan- D/LW/MU/004/98 Produksi. ketentuan dan cara pengujian keandalan kapasitas dan kualitas air untuk menjamin kesediaan air yang diproduksi 5 AB- Metode Uji Keandalan Hidrolika Pipa Metode ujii ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara D/LW/MU/005/98 Transmisi dan Distribusi. pengerjaan keandalan hidrolika pipa transmisi dan distribusi dalam sistem penyediaan air minum perdesaan. 6 AB- Metode Uji Hasil Pelak-sanaan Metode uji ini meliputi, pengertian, ketentuan- D/LW/MU/006/98 Pembangunan Sistem Air Minum ketentuan serta cara uji hasil pelaksanaan Perdesaan. pembangunan sistem air minum perdesaan. 7 AB- Spesifikasi Teknis Sumur Pompa Spesifikasi teknis mencakup pengertian, ketentuan- D/LW/ST/001/98 Tangan (SPT). ketentuan mengenai bentuk dan ukuran, persyaratan kualitas, tipe konstruksi, kekuatan penempatan. 8 AB- Spesifikasi Penampungan Air Hujan Spesifikasi ini mencakup pengertian, persyaratan D/LW/ST/002/98 (PAH). teknis, bentuk, ukuran, persyaratan kualitas, tipe konstruksi, kekuatan dan penempatan. 9 AB- Spesifikasi Teknis Saringan Rumah Spesifikasi ini mencakup pengertian, ketentuan- D/LW/ST/003/98 Tangga (Sarut). ketentuan, bentuk dan ukuran, persyaratn kualitas, tipe konstruksi, kekuatan, penempatan pemilihan bahan. 10 AB- Spesifikasi Teknis Saringan Rumah Spesifikasi ini mencakup pengertian dan persyatan D/LW/ST/004/98 Tangga Kapasitas 200 Liter. teknis mengenai bentuk, ukuran, tipe bahan, komponen, fungsi, dan kinerja dari saringan rumah tangga yang mempunyai kapasitas 200 liter. 11 AB- Spesifikasi Teknis Saringan Pipa Spesfikasi ini memuat ketentuan-ketentuan teknis D/LW/ST/005/98 Resapan (SPR). saringan pipa resapan (SPR) 12 AB- Spesifikasi Teknis Perlindun-gan Spesifikasi ini mencakup pengertian dan ketentuan- D/LW/ST/006/98 Mata Air (PMA). ketentuan mengenai bentuk, ukuran, persyaratan teknis, persyatan kualitas, type konstruksi, kekuatan dan penempatan bangunan PMA. 13 AB- Spesifikasi Teknis Saringan Kasar Spesifikasi mencakup pengertian dan Ketentuan D/LW/ST/007/98 Naik Turun Saringan Pasir Lambat mengenai bentuk, ukuran, type konstruksi/kekuatan, (SKNT - SPL). penempatan SKNT - SPL, pelaksanaan pembangunan pengoperasian dan pemeliharaan. 14 AB- Tata Cara Pembuatan Sumur Gali Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan D/LW/TC/001/98 (SGL) prosedur pelaksanaan, tata pembuatan dan pemeliharaan. 15 AB- Tata Cara Pembuatan Sumur Pompa Standar ini mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan D/LW/TC/002/98 Tangan (SPT). mengenai bentuk dan ukuran, persyaratan kualitas, tipe konstruksi, kekuatan, penempatan dan cara pengerjaan. 16 AB- Tata Cara Pembuatan Penampung Air Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan- D/LW/TC/003/98 Hujan (PAH). ketentuan dan cara pembuatan. 17 AB- Tata Cara Pembuatan Saringan Tata cara ini mencakup pengertian, pembuatan, D/LW/TC/004/98 Rumah Tangga (Sarut). operasi dan pemeliharaan. 18 AB- Tata Cara Pembuatan Saringan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum D/LW/TC/005/98 Rumah Tangga Kapasitas 200 Liter. dan ketentuan teknis mengenai bahan, peralatan, serta cara pembuatan dari saringan rumah tangga yang mempunyai kapasitas 200 liter. 19 AB- Tata Cara Pembuatan Saringan Pipa Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan D/LW/TC/006/98 Resapan (SPR). pembuatan saringan pipa resapan, Tata cara ini dijasilkan ppegangan bagi pelaksanaan di lapangan dalam pembuatan, pengoperasian dan pemeliharaannya. 20 AB- Tata Cara Pembuatan Perlin-dungan Spesifikasi ini mencakup pengertian dan ketentuan- D/LW/TC/007/98 Mata Air (PAM). ketentuan mengenai bentuk, ukuran, persyaratan teknis, persyaratan kualitas, tipe konstruksi, kekuatan dan penempatan dalam pembuatan PMA. 21 AB- Tata Cara Pembuatan Instalasi Tata cara ini memuat tentang pengertian, ketentuan- D/LW/TC/008/98 Pengolahan Air Sederhana (IPAS). ketentuan, cara pembuatan, cara pengoperasian dan pemeliharaan instalasi pengolah air sederhana. 22 AB- Tata Pembuatan Sringan Kasar Naik Tata cara ini memeuat pengertian, ketentuan- D/LW/TC/009/98 Turun Saringan Pasir Lambat (SKNT ketentuan, cara pembuatan, pengoperasian dan - SPL). pemeliharaan. 23 AB- Tata Cara Pembuatan Bangunan Tata cara ini memuat tentang pengertian-pengertian, D/LW/TC/010/98 Pengambilan Air Baku. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan dalama pembuatan bangunan pengambilan air baku pada sistem penyediaan air minum perdesaan. 24 AB- Tata Cara Pemotongan dan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, D/LW/TC/011/98 Penyambungan Pipa. ketentuan-ketentuan, serta cara pengerjaan dan penyambungan pipa PVC, dan PE dan GI untuk sistem penyediaan air minum perdesaan. 25 AB- Tata Cara Penggalian dan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, D/LW/TC/012/98 Pengurugan. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan dalam pelaksanaan penggalian dan pengurugan untuk sistem penyediaan air minum perdesaan. 26 AB- Tata Cara Pengujian dan Pencucian Tata cara ini memuat pengertian-pengertyian, D/LW/TC/013/98 Pipa. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan pelaksanaan pengujian dan pencucian jaringan pipa dalam sistem penyediaan air minum perdesaan. 27 AB- Tata Cara Pemsangan Sambungan Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian- D/LW/TC/014/98 Rumah. pengertian, ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan pemasangan sambungan rumah dalam sistem penyediaan air minum perdesaan. 28 AB- Tata Cara Pemasangan Hidran Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian- D/LW/TC/015/98 Umum. pengertian, ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan pemasangan hidran umum dalam sistem penyediaan air minum perdesaan. 29 AB- Tata Cara Uji Coba Pompa. Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, D/LW/TC/016/98 ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan yang harus diikuti oleh pelaksana atau teknis di lapangan dalam melakukan uji coba pompa sehingga terjamin pelaksanaannya, serta sesuai dengan yang disyaratkan. 30 AB- Tata Cara Uji Petik Kualitas Air di Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian, D/OP/MU/001/98 Bangunan Pengelolaan Air. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan uji petik kualitas air di bangunan pengolah air pada sistem penyediaan air minum. 31 AB- Metode Uji Pemeriksan Kualitas Air Metode uji ini memuat ruang lingkup, pengertian- D/OP/MU/002/98 di Unit Distribusi dan Pelayanan. pengertian, ketentuan-ketentuan serta cara uji dalam pemeriksaan kualitas air pada sistem penyediaan air minum perdesaan. 32 AB- Metode Uji Pemeriksaan Tekanan Air Metode uji ini memuat tentang ketentuan-ketentuan D/OP/MU/003/98 di Unit Distribusi dan Pelayanan Air yang harus dipenuhi dan cara pengujian dalam Minum Perdesaan Sistem Perpipaan. pemeriksaan tekanan air di unit distribusi dan pelayanan air minum perdesaan sistem perpipaan serta cara pelaporan hasik uji. 33 AB- Spesifikasi Teknis Organisasi Spesifikasi ini memuat pengertian-pengertian dan D/OP/ST/001/98 Pengelolaan Sarana Air Minum persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam Perdesaan. pembentukan organisasi pengelolaan sarana sistem air minum perdesaan. 34 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara Operasi dan Pemeliharaan Penyediaan Air D/OP/TC/001/98 Penyediaan Air Bersih Perdesaan. Bersih Perdesaan merupakan acuan dan pegangan dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem penyediaan air bersih di lapangan sehingga dapat diperoleh informasi yang lengkap mengenai cara pengoperasian dan pemeliharaan sistem air bersih yang telah dibangun. 35 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum, D/OP/TC/002/98 saringan Rumah Tangga untuk ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan saringan rumah tangga untuk penyediaan air bersih. 36 AB- Tata cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan, umum, D/OP/TC/003/98 Penyediaan Penampung Air hujan ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan untuk Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan penampungan air hujan untuk penyediaan air bersih. 37 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum, D/OP/TC/004/98 Penangkap Mata Air untuk ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan penangkap mata air untuk penyediaan air bersih. 38 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum, D/OP/TC/005/98 sumur Pompa Tangan untuk ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan sumur pompa tangan untuk penyediaan air bersih. 39 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum, D/OP/TC/006/98 Saringan Kasar Naik Turun untuk ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan Penyediaan Air Bersih. pemeliharaan saringan kasar naik turun saringan pasir lambat untuk penyediaan air bersih. 40 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum, D/OP/TC/007/98 Sumur Gali untuk Penyediaan Air ketentuan teknis dan cara pengoperasian dan Bersih. pemeliharaan sumur gali untuk penyediaan air bersih. 41 AB- Tata Cara Pemantauan Operasi dan Tata cara ini memuat tentang pengertian-pengertian, D/OP/TC/008/98 Pemeliharaan Desinfeksi. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan pemantauan operasi dan pemeliharaan desinfeksi pada sistem penyediaan air minum perdesaan. 42 AB- Tata Cara Pengelolaan Stok Bahan Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian, D/OP/TC/009/98 dan Peralatan. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan pengelolaan stok bahan dan peralatan dalam sistem penyediaan air minum perdesaan. 43 AB- Tata Cara Pengelolaan Administrasi Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, D/OP/TC/010/98 dan Keuangan. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk cara pengelolaan administrasi dan keuangan BPAM sistem penyediaan air minum perdesaan. 44 AB- Tata Cara Penyusunan Anggaran Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan serta cara D/OP/TC/011/98 Operasi dan Pemeliharaan. pengerjaan penyusunan anggaran operasi dan pemeliharaan dalam sistem penyediaan air minum perdesaan. 45 AB- Tata Cara Pelaporan Kinerja sarana Tata cara ini memuat, pengertian ketentuan-ketentuan D/OP/TC/012/98 Sistem Penyediaan Air Minum. serta cara pelaporan kinerja sarana penyediaan air minum perdesaan. 46 AB- Tata Cara Pembinaan Partisipasi dan Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan D/OP/TC/013/98 Kemampuan Masyarakat. serta cara pengerjaan pembinaan partisipasi dan kemampuan masyarakat dalam sistem penyediaan air minum pedesaan. 47 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat tentang ketentuan-ketentuan dan D/OP/TC/014/98 Bangunan Pengambilan Air Baku. cara pengeoperasian serta pemeliharaan sarana pengembilan air baku dari air permukaan, mata air dan air tanah dalam pada sistem penyediaan air minum perdesaan. 48 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mmeuat ruanglingkup. Pengertian, D/OP/TC/015/98 Pipa Transmisi Air Baku. ketentuan-ketentuan umum maupun teknis mengenai transmisi, peralatan dan bahan serta cara pengerjaan operasi dan pemeliharaan jaringan pipa transmisi, dalam sistem penyediaan air minum. 49 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian dan ketentuan- D/OP/TC/016/98 Peralatan Elektro - Mekanikal. ketentuan serta cara pengoperasian dan pemeliharaan peralatan listrik mekanik dalam sistem penyediaan air minum. 50 AB- Metode Uji Perencanaan Teknik Air Metode uji ini memeuat pengertian-pengertian, D/RE/MU/001/98 Minum Perdesaan ketentuan-ketentuan, dan cara uji hasil perencanaan teknik air minum perdesaan. Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan <!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Petunjuk Teknis PETUNJUK TEKNIS Data ada 275 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
51 AB- Spesifikasi Teknis Pemasaran Sosial Ruang lingkup spesifikasi ini mencakup pengertian, D/RE/ST/001/98 Air Minum. persyaratan, kriteria, bentuk dan kelengkapan suatu pemasaran sosial penyediaan air minum di pedesaan. 52 AB- Spesifikasi teknis Penyiapan Peran Ruang lingkup spesifikasi teknis ini mencakup D/RE/ST/002/98 serta Masyarakat. pengertian dan persyaratan teknis mengenai penyiapan peranserta masyarakat untuk penyediaan sistem ar bersih perdesaan. 53 AB- Spesifikasi Teknis Penyiapan Kader Ruang lingkup spesifikasi ini mencakup pengertian, D/RE/ST/003/98 Air Minum. persyaratan teknis mengenai komponen, fungsi, calon kader, pelaksana pengkaderan dan kelengkapan dalam rangka penyediaan kader untuk dalam rangka pengkaderan air minum. 54 AB- Spesifikasi Teknis Survei Dasar Spesifikasi ini mencakup pengertian-pengertian serta D/RE/ST/004/98 Kebutuhan Air. persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam survei dasar kebutuhan air. 55 AB- Spesifikasi Teknis Analisa dan Ruanglingkup spesifikasi ini mencakup pengertian, D/RE/ST/005/98 Evaluasi Usulan Masyarakat. persyaratan teknis untuk analisa dan evaluasi usulan masyarakat. 56 AB- Spesifikasi Teknis Penetapan Spesifikasi ini mencakup ruang lingkup pengertian D/RE/ST/006/98 Prioritas Kebutuhan Sarana. dan persyaratan teknis untuk penetapan prioritas kebutuhan sarana sistem penyediaan air bersih di pedesaan. 57 AB- Spesifikasi teknis Penyiapan Sumber Ruang lingkup spesifikasi ini mencakup pengertian D/RE/ST/007/98 Dana. dan aspek-aspek penyiapan sumber dana untuk penyediaan sarana air minum di perdesaan. 58 AB- Spesifikasi teknis Penyiapan Spesifikasi teknis ini meliputi ruang lingkup D/RE/ST/008/98 Lembaga Pengelola. mencakup maksud dantujuan, pengertian dan persyaratan teknis yang meliputi elemen pembentuk, dasar pembentukan, bentuk lembaga pengelola, kriteria lembaga pengelola dan koordinasi lembaga pengelola dan sarana air bersih di perdesaan. 59 AB- Tata Cara Pengukuran Topografi Tata cara pengukuran topografi untuk perencanaan air D/RE/TC/001/98 untuk Perencanaan Air Bersih. bersih perdesaan ini diperuntukan sebagai pegangan bagi perencana dalam melakukan pengukuran topografi bagi suatu sistem sarana air bersih di perdesaan sehingga didapatkan hasil yang benar dan teliti. Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan- ketentuan dan cara pelaksanaan pengukuran topografi. 60 AB- Tata Cara Survei Mata Air Untuk Tata cara survei mata air dipakai sebagai pegangan D/RE/TC/002/98 Perencanaan Air Bersih Perdesaan. bagi survei sumber mata air di lapangan, agar didapat informasi mengenai mata air bagi sistem sarana air bersih yang akan dibangun. Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara survei mata air. 61 AB- Tata Cara Evaluasi hasil Survei Mata Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan- D/RE/TC/003/98 Air Untuk Perencanaan Air Bersih ketentuan dan cara evaluasi mata air sebagai sumber Perdesaan. air. 62 AB- Tata Cara Survei Air Tanah Untuk Tata cara survei air tanah untuk sarana air bersih D/RE/TC/004/98 Perencanaan Air Bersih Perdesaan. perdesaan dimaksudkan sebagai pegangan bagi pelaksana survei sumber air tanah sehingga didapatkan informasi yang lengkap bagi pemilihan sumber air bersih dan sistem sarana air bersih yang akan dibangun. 63 AB- Tata Cara Evaluasi hasil Survei Air Tata cara evaluasi air tanah untuk perencanaan sarana D/RE/TC/005/98 Tanah Untuk Perencanaan Air Bersih air bersih perdesaan mencakup pengertian, ketentuan- Perdesaan. ketentuan dan cara evaluasi air tanah sebagai sumber air. 64 AB- Tata Cara Survei Air Sungai Untuk Tata cara ini mencakup pengertian, ketentan- D/RE/TC/006/98 Perencanaan Sarana Air Bersih ketentuan dan cara survey sungai sebagai sumber air. Perdesaan. 65 AB- Tata Cara Evaluasi Hasil Survei air Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan- D/RE/TC/007/98 Sungai Untuk Perencanaan Air bersih ketentuan dan cara evaluasi sungai sebagai sumber Perdesaan. air. 66 AB- Tata Cara Survei air Danau Untuk Tata cara survei air danau adalah untuk memberikan D/RE/TC/008/98 Perencanaan Air Bersih Perdesaan. petunjuk pelaksanaan dalam survei air danau sebagai sumber air. Tata cara ini mencakup pengertian ketentuan-ketentuan dan cara survei air danau. 67 AB- Tata Cara Evaluasi Hasil Survei Air Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan- D/RE/TC/009/98 Danau Untuk Perencanaan Air Bersih ketentuan dan cara evaluasi danau sebagai sumber air Perdesaan. baku. 68 AB- Tata Cara Penyusunan Perencanaan Tata cara ini memuat tentang pengertian, ketentuan- D/RE/TC/010/98 Sistem Penyediaan Air Bersih ketentuan, cara pembuatan, cara pengoperasian dan Perpipaan untuk Perdesaan. pemeliharaan tentang penyediaan air bersih sistim perpipaan dengan aliran gravitasi dan perpompaan. 69 AB- Tata Cara Penyusunan Perencanaan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, D/RE/TC/011/98 Sistem Penye-diaan Air Minum Non ketentuan-ketentan, dan cara pengerjaan mengenai Perpipaan Untuk Prdesaan. penyusunan perencanaan sistem penyediaan air bersih non perpipaan untuk perdesaan. 70 AB- Tata Cara Pemasaran Sosial Air Ruang lingkup tata cara ini mencakup ketentuan- D/RE/TC/012/98 Minum. ketentuan dan cara pemasaran sosial dan penyediaan minum. 71 AB- Tata Cara Penyiapan Peran-serta Tata cara ini dipergunakan sebagai pegangan bagi D/RE/TC/013/98 Masyarakat. pihak terkait dalam penyiapan peranserta masyarakat untuk penyediaan air bersih perdesaan, yang mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara penyiapan peranserta masyarakat untuk penyediaan air bersih perdesaan. 72 AB- Tata Cara Penyiapan Kader Air Ruang lingkup tata cara ini mencakup ketentuan dan D/RE/TC/014/98 Minum cara penyiapan kader air minum. 73 AB- Tata Cara Survei Dasar Kebutuhan Memuat ruanglingkup, pengertian, ketentuan yang D/RE/TC/015/98 Air. harus dilaksanakan, dan prosedur yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan survai dasar kebutuhan air. 74 AB- Tata Cara Analisa dan evaluasi Tata cara ini mencakup ruang lingkup, pengertian D/RE/TC/016/98 Usulan Masyarakat. ketentuan-ketentan dan cara-cara analisa dan evaluasi usulan masyarakat. 75 AB- Tata Cara Prioritas Kebutuhan Tata cara ini mencakup ruang lingkup,pengertian D/RE/TC/017/98 Sarana. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan penetapan prioritas kebutuhan sarana untuk penyediaan air minum perdesaan. 76 AB- Tata Cara Penyiapan Sumber Dana Tata cara ini mencakup pengertian ketentuan- D/RE/TC/018/98 ketentuan dan cara penyiapan sumber dana. 77 AB- Tata Cara Penyiapan Lembaga Tata cara ini memuat ruang lingkup,pengertian, D/RE/TC/019/98 Pengelola. ketentuan-ketentuan dan cara penyiapan meliputi pembentukan tim teknis serta tugas dan tanggung jawab yang perlu dilakukan bagi pelaksanaan penyiapan lembaga pengelola. 78 AB- Tata Cara Rancang Teknik Bangunan Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan- D/RE/TC/020/98 Pengambilan Air Baku. ketentuan umum dan teknis mengenai sumber air baku, dasar-dasar perencanaan bangunan pengambilan air baku, juga cara dalam menyusun rencana bangunan pengambilan air baku. 79 AB- Tata Cara Rancang Teknik Reservoar Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, D/RE/TC/021/98 ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan rancang teknik reservoar. 80 AB- Tata Cara Rancang Teknik Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, D/RE/TC/022/98 Perpompaan. ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan rancang teknik perpompaan. 81 AB- Tata Cara Rancang Teknik Rumah Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian, D/RE/TC/023/98 Pompa. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan rancang teknik rumah pompa untuk sistem penyediaan air minum perdesaan. 82 AB- Tata Cara Survei dsn Pengkajian Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertaian, D/RE/TC/024/98 Bahan dan Peralatan. ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan pelaksanaan survei bahan dan pengkajian bahan dan peralatan untuk penyediaanair minum perdesaan. 83 AB- Tata Cara Penyusunan Rencana Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian, D/RE/TC/025/98 Anggaran Biaya. ketentuan-ketentuan dan cara penyusuan rencana anggaran biaya pada sistem penyediaan air bersih perdesaan. 84 AB- Tata Cara Penyusunan Syarat-Syarat Tata Cara ini mencakup pengertian, ketentuan- D/RE/TC/026/98 Teknis Pekerjaan. ketentuan dan cara penyusunan syarat-syarat teknis pekerjaan. 85 AB- Metode Uji Pekerjaan Pipa Alat Ukur Metode Pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan K/LW/MU/001/98 dan Peralatan Pelengkap. dan cara pengujian jaringan pipa air bertekanan yang telah dipasang. 86 AB- Spesifikasi Teknis Penga-wasan Standar ini mencakup pipa PVC diameter 110 mm K/LW/MU/002/98 Mutu Pipa PVC Diameter (110-315) sampai 315 mm seperti tabel pipa PVP bertekanan MM Untuk Air. dibuat dengan bahan sesuai dengan SNI 0084-1987-A dengan dasar desain hidrostatis (sesuai dengan tabel 3, yang sesuai dengan dimensi diameter luar (DL) pipa baja atau besi tuang, serta ketebalan dinding nominal sesuai dengan seri S-6,3; S-8, S-10, S-12,5 dan S-16 pertimbangan-pertimbangan untuk desain tercantum dalam lampiran standar ini dalam manual AWWA M 23, PVC Pipe - deign and Installation (1980). 87 AB- Metode Uji Keandalan Hidrolika Pipa Metode ini memuat pengertian-pengertian, ketentuan- K/LW/MU/003/98 Transmisi dan Pipa Distribusi. kenetuan, dan cara uji keandalan hidrolika pipa transmisi dan pipa distribusi. 88 AB- Metode Uji Keandalan Kapasitas dan Metode ini memuat pengertian-pengertian, ketentuan- K/LW/MU/004/98 Kualitas Pelayanan Air Minum. ketentuan dan cara uji keandalan kapasitas dan kaulitas pelayanan air minum. 89 AB- Metode Uji Keandalan Pipa Terhadap Metode pengujian keandalan pipa terhadap tekanan K/LW/MU/005/98 Tekanan Statis dan Dinamis. statis dan dinamis ini dimaksudkan untuk dijadikan pegangan dan acuan dalam pelaksanaan dan penngawasan pembangunan sistem penyediaan air minum terhadap mutu pipa. Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara pengujian keandalan pipa air bertekanan yang telah dipasang terhadap tekanan statis dan dinamis. Pengujian dilakukan pada jalur pipa memanjang dan pada sambungan pipa. 90 AB- Metode Uji Pekerjaan Konstruksi Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara K/LW/MU/006/98 Sipil Sistem Penyediaan Air Minum. pengerjaan yang harus dilakukan dalam pengujian konstruksi sipil sistem penyediaan air minum. 91 AB- Metode Uji Pekerjaan Pemasangan Metode ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara K/LW/MU/007/98 Peralatan Elektro - Mekanikal. pengujian pekerjaan pemasangan peralatan elektro mekanikal dalam sistem penyediaan air minum. 92 AB- Metode Uji Keandalan Metode Uji ini memuat ketentua-ketentuan dan cara K/LW/MU/008/98 Hidroninamika dan Proses pengujian keandalan hidrodinamika dan proses Pengolahan Air. pengolahan air untuk sistem penyediaan air minum serta pelaporan hasil pengujian yang harus dipenuhi. 93 AB- Metode Uji Keandalan Kapasitas dan Metode Uji ini memuat pengertian, ketentuan- K/LW/MU/009/98 Kualitas Air Produksi. ketentuan dan cara pengujian keandalan kapasitas dan kualitas ir untuk menjamin kesediaan air yang diproduksi. 94 AB- Metode Uji Keandalan Peralatan Metode pengujian ini memberikan uraian tentang K/LW/MU/010/98 Sistem Penyediaan Air Minum. ketentuan-ketentuan dan cara pengujian keandalan peralatan sistem penyediaan air minum. 95 AB- Tata Cara Penyesuaian Rancang Tata cara ini mencakup hal-hal sebagai berikut : *) K/LW/TC/001/98 Teknik Sistem Penyediaan Air Hal-hal yang menyebabkan diperlukannya suatu Minum. pennyesuaian rancang teknik; *) Tingkatan penyesuaian; *) Prosedur penyesuaian; *) Urutan pengerjaan. 96 AB- Tata Cara Estimasi Biaya Tata cara kan meliputi hal-hal sebagai berikut : 1) K/LW/TC/002/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air Tingkatan dan jenis estimasi biaya; 2) Ketentuan Minum. estimasi biaya; 3) Cara pengerjaan. 97 AB- Tata Cara Pelelangan Pekerjaan Tata cara ini memuat ketentuan umum dan ketentuan K/LW/TC/003/98 Konstruksi Sipil. teknis serta cara pengerjaan pelelangan pekerjaan konstruksi sipil. 98 AB- Tata Cara Pelelangan Pengadaan Tata cara ini mencakup mekanisme pelelangan K/LW/TC/004/98 Barang Elektro Mekanikal. pengadaan barang Elektro Mekanikal dalam suatu sistem penyediaan air minum. 99 AB- Tata Cara Pengelolaan Pelaksanaan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai K/LW/TC/005/98 Pembangunan Fisik. pengelolaan pelaksanaan pembangunan fisik Sistem Penyediaan Air Bersih. 100 AB- Tata Cara Pengelolaan Pembiayaan Standar tata cara ini memuat : Ketentuan-ketentuan K/LW/TC/006/98 Pembangunan Fisik. dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk pengelolaan pembiayaan fisik sistem penyediaan air minum.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Petunjuk Teknis PETUNJUK TEKNIS Data ada 275 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
101 AB- Tata Cara Pengawasan Pelaksanaan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, K/LW/TC/007/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan pengawasan Bersih. pelaksanaan pembangunan sistem penyediaan air minum serta penetapan produk-produk kegiatan yang diperlukan. 102 AB- Tata Cara Supervisi Pelaksanaan Petunjuk teknis ini memuat maksud dan tujuan, K/LW/TC/008/98 Bidang Air Bersih. pengertian-pengertian yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi, ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi supervisi pelaksanaan bidang air bersih. 103 AB- Tata Cara Pengelasan Pipa Baja Standar ini mencakup pengelasan biasa semi otomatis K/LW/TC/009/98 untuk Air dilapangan. denga proses las listrik elektroda logam pada pipa baja untuk air yang dibuat di pabrik sesuai dengan AWWA C 200. Standard for Steel Wafer Pipe 6 inches and larger. Pengelasan di lapangan tersebut meliputi penyambu-ngan melingkar antara lain; berimpit; Sambungan tumpul; sambungan tumpul berikat. Standar ini juga mencakup pengelasan lain yang disyaratkan di pabrik, pemanasan khusus dan perlengkapannya. Standar ini tidak mencakup desain sambungan las. 104 AB- Tata Cara Konstruksi SR, TA, HU Kontraktor harus menyediakan peralatan, pekerjaan K/LW/TC/010/98 dan KU. sementara, tenaga kerja, dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan pemasangan sambungan langganan dengan cara yang baik, yang terdiri dari sambungan Rumah (SR), Terminal Air (TA), Hidran Umum (HU), dan Kran Umum (KU), termasuk sambungan ke pipa tertier yang ada pengujian, dan desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan Sambungan Langganan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis ini. Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam Spesifiasi Teknis ini akan dilakukan sesuai dengan cara yang telah biasa digunakan untuk bidang teknis yang besangkutan di Indonesia dan menurut perintah Direksi. Data langganan yang akan dipasang Sambungan Rumah dan Lokasi Terminal Air. Hidran Umum dan Kran Umum serta daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik, dan kontraktor akan diijinkan membuat salinannya di Kantor Proyek. 105 AB- Tata Cara Pelaksanaan Pemboran Tata cara ini membahas, ketentuan mengenai K/LW/TC/011/98 Sumur Dalam Secara Mekanis. peralatan, dan perlengkapan serta cara pengerjaan. 106 AB- Tata Cara Sistem Pelapisan Epoksi Standar ini mencakup bahan dan persyaratan K/LW/TC/012/98 Cair untuk Bagian Dalam dan Bagian konstruksi pada sistem pel;apisan epoksi cair, hal ini Luar Perpipaan Air Dari Baja. sesuai untuk digunakan pada air bersih dan akan melindungi perpipaan terhadap korosi pada bagian dalam dan bagian luar pipa baja, bagian khusus, sambungan las, dan sambungan yang dipasang di bawah tanah atau dibawah air, dibawah kondisi pemsangan normal. Sistem pelapisan disini tidak digunakan bagi pipa yang belum ditekuk dan terpasang. Sistem perpipaan terdiri dari suatu lapisan, dua lapis epoksi dasar, dan satu atau lebih lapisan dua lapis epoksi pelindung. Lapisan penutup (pelindung) ini dapat menggunakan ter batu bara sebagai pelapis epoksi, atau menggunakan pelapis epoksi yang tidak mengendung ter batu bara, tetapi memenuhi persyaratan standar ini. Sistem pelapisan dapat terdiri dari 2 atau lebih bagian dari lapisan epoksi yang sama tanpa menggunakan lapisan dasar. Sistem pelapisan harus disesuaikan dengan persyaratan kinerja dalam standar ini. Sistem pelapisan pipa dapat dilakukan di pabrik atau lapangan, dan untuk pengelasan sambungan dan kerusakan permukaan dilakukan di lapangan. 107 AB- Tata Cara Pemasangan Perpipaan Air 1. Standar ini mencakup cara pemasangan perpipaan K/LW/TC/013/98 Minum Besi Daktail dan besi daktail dan perlengkapannya untuk pelayanan air Perlengkapannya. minum. 2. Kondisi yang tidak cukup Pemasangan yang memerlukan perhatian, teknik dan bahan-bahan yang khusus, tidak tercakup di dalam ruang lingkup ini. Setiap pemasangan tersebuut memerlukan pertimbangan khusus berdasarkan banyaknya faktor yang mempengaruhinya dan tidak dapat dicakup dengan memadai di dalam satu standar. Tipe pemasangan khusus ini hanya dapat diselesaikan dengan baik oleh yang berwenang dalam desain rekayasa, dan dengan berkonsultasi pada yang mewakili industri pembuat bahan tersebut. Beberapa tipe pemasangan tersebut adalah : Jaringan pipa melalu dinding kaku; Jaringan pipa pada daerah yang berair; Jaringan pipa dengan penyanggah di atas atau dibawah tanah; Jaringan pipa yang membutuhkan isolasi; Jaringan pipa instalasi dan rumah pompa; Pipa yang melalui tanah korosi; Pipa yang melalui tanah yang tidak stabil. 108 AB- Tata Cara Pemasangan Pipa Kontrakto harus menyediakan peralatan, pekerjaan K/LW/TC/014//98 Transmisi dan Distribusi Serta sementara, tenaga kerja, dan bahan serta Bangunan Pelintas Pipa Sistem memobilisasikan yang diperlukan untuk penyelesaian Penyediaan Air Bersih Perkotaan. sekuruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis ini. Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam Spesifikasi Teknis ini akan dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang bersangkutan di Indonesia dan menurut perintah Direksi. Semua penjelasan dalam persyaratan teknis ini khususnya yang bersifat teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di Indonesia. AISI : American iron and Steel Institute ANSI : American Nasional Standards Institute API : American Petroleum Institute ASTM : American Sociaty of Testing Material AWWA : American Water Work Association DIN : Deutsche Institut for Norming IEC : International Electrotecnical Commission ISO : International Organization for Standardization JIS : Japanese Industrial Standard KIWA : Dutch Institute for the Testing of Water Supply Material NEMA : National Electrical Manufacturer's Association PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 71 SII : Standar Industri Indonesia SNI : Standar Nasional Indonesia 109 AB- Tata Cara Pengendalian dan Standar tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan K/LW/TC/015/98 Pengawasan Pelaksanaan cara pengerjaan yang diperlukan untuk pengendalian Pembangunan Air Minum dan ppengawasan pembiyaan Pelasanaan Pembangunan Prasarana Air Minum. 110 AB- Tata Cara Pengendalian dan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian dan K/LW/TC/016/98 Pengetesan Kualitas Pekerjaan. ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi serta prosedur pelaksanaan pengendalian dan pengetesan kualitas pekerjaan pada sistem penyediaan air minum. 111 AB- Tata Cara Penerimaan Pekerjaan Sipil Tata cara ini memuat pengertian-pengertian dan K/LW/TC/017/98 dan Elektro - Mekanikal. ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi serta prosedur pelaksanaan penerimaan pekerjaan Sipil dan Elektro - Mekanikal pada sistem penyediaan air minum 112 AB- Tata Cara Uji Coba Sistem Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan- K/LW/TC/018/98 Penyediaan Air Minum. ketentuan, cara pelaksanaan uji coba sistem penyediaan air minum. 113 AB- Metode Uji Operasi dan Metode uji memuat mengenai pengertian, ketentuan- K/OP/MU/001/98 Pemeliharaan Sistem penyediaan air ketentuan umum, ketentuan teknis dan cara uji sistem minum. penyediaan air minum meliputi bangunan pengambilan air baku, pipa transmisi dan pipa distribusi serta IPA. 114 AB- Tata Cara Pemeriksaan Kualitas Air Metode pengujian pemeriksaan kualitas air di K/OP/MU/002/98 di Laboratorium. laboratorium ini mencakup ketentuan-ketentuan umum dan teknis, serta cara pengujian pemeriksaan kualitas air di laboratorium. 115 AB- Metode Uji Pemeriksaan Kualitas Air Metode pengujian pemeriksaan kualitas air di unit K/OP/MU/003/98 di Unit Produksi. produksi ini mencakup ketentuan-ketentuan umum dan teknis, serta cara pengujian pemeriksaan kualitas air di unit produksi. 116 AB- Metode Uji Kualitas Air Minum Metode pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan K/OP/MU/004/98 Distribusi dan Pelayanan. dan cara pemeriksaan kualitas air minum di unit distribusi dan pelayanan, meliputi parameter fisika, kimia dan mikrobiologi. 117 AB- Metode Uji Penentuan Konsentrasi Metode pengujian penentuan konsentrasi dan dosis K/OP/MU/005/98 dan Dosis Pembubuhan di Unit pembubuhan di unit produksi ini mencakup Produksi. ketentuan-ketentuan umum dan teknis, serta cara pengujian penentuan konsentrasi dan dosis pembubuhan bahan kimia di unit produksi. 118 AB- Metode Uji Pemeriksaan Tekanan Air Metode pengujian ini memuat ketentuan-ketentuan K/OP/MU/006/98 di Unit Distribusi dan Pelayanan. dan cara pemeriksaan tekanan air di unit distribusi dan pelayanan. 119 AB- Metode Uji Pengambilan Contoh Air Metode ini mencakup tentang peralatan dan cara K/OP/MU/007/98 dari Saluran Tertutup. pengambilan contoh air dari saluran tertutup, seperti yang dilakukan untuk analisis kimia, fisika, mikrobiologi dan radiologi. Metode ini tidak mencakup peralatan khusus yang diperlukan untuk analisis. Uraian berikut termasuk didalamnya. Bagian / Bab. Metode A : Contoh Grab 9 -17 Metode B : Contoh Komposit 18 -23 Metode C : Pengambilan contoh secara terus menerus 24 - 29 " Penjelasan tentang peralatan khusus untuk pengambilan contoh, pengujian atau tata cara analisis disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. " Standar ini tidak dimaksudkan untuk hal-hal yang berkaitan tentang pengamanan, kalaupun ada digabung dalam cara penggunaan. Adalah menjadi tanggung jawab peakai standar untuk menetapkan kondisi pengamanan yang sesuai dan menjaga keselamatan kerja dan menetukan batasan penerapan peraturan yang digunakan. Untuk penjelasan mengenai bahaya khusu, lihat catatan 5 dan butir 13.4. 120 AB- Metode Kadar Nitrit dalam Air Metode pengujian ini : 1. Membahasa ketentuan- K/OP/MU/008/98 Secara Kolorimetri dengan Pereaksi ketentuan dan cara uji; 2. Penggunaan metode Gries Romeyer. kolorimetri dengan pereaksi Gries Romeyer. 121 AB- Metode Uji Coli Total dalam Air Ruang lingkup metode pengujian ini : 1. Membahas, K/OP/MU/009/98 Dengan Saringan Membran. ketentuan-ketentuan dan cara uji; 2. dilakukan dengan alat saringan memrane. 122 AB- Metode Uji Kadar Nitrat Dalam Air Metode pengujian ini : 1. membahas ketentuan- K/OP/MU/010/98 Secara Kolorimetri dengan Pereaksi ketentuan dan cara uji; 2. Penggunaan metode Nessler. kolorimetri dengan pereaksi Nessler. 123 AB- Metode Uji Penggunaan Kadar Besi Metode pengujian ini : 1. Membahas ketentuan- K/OP/MU/011/98 dalam Air Secara Kolorimetri dengan ketentuan dan cara uji; 2. Penggunaan metode Thyiocya-nate. kolorimetri dengan thyochyanate 124 AB- Metode Uji Penggunaan Kadar Metode pengujian ini : 1. Membahas ketentuan- K/OP/MU/012/98 Mangaan Dalam Air dengan Secara ketentuan dan cara uji; 2. Dilakukan secara Kolori-mentri Dengan Ferrosulfat. Kolorimetri dengan persulfat. 125 AB- Metode Uji Pengukuran Debit Pompa Standar nasional Indenesia ini mengkhususkan K/OP/MU/013/98 metoda untuk pengukuran debit (1) pompa pada tahap pabrikasi : Catatan : Debit ialah volume cairan persatuan waktu yang keluar dari pompa. 126 AB- Metode Uji Kinerja Pompa Dengan Metode ini membahas ketentuan-ketentuan teknis K/OP/MU/014/98 Menggunakan Model. pengujian kinerja pompa menggunakan model 127 AB- Metode Uji Jar Untuk Koagulasi 1. Metode ini mencakup prosedur umum untuk K/OP/MU/015/98 Flokulasi Air. mengevaluasi pengolahan dalam rangka mengurangi bahan-bahan terlarut, koloid, dan tidak dapat mengendap dalam air menggunakan bahan kimia dalam proses koagulasi-flokulasi yang dialnjutkan dengan pengendapan secara gravitasi. Prosedure ini dapat digunakan untuk mengevaluasi warna, kkeruhan dan kesadahan. 2. Metode ini dilengkapi dengan evaluasi yang sistematis dari berbagai variabel yang biasa digunakan dalam proses koagulasi-flokulasi. 3. Standar ini tidak dimaksudkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan keamanan. Bila ada, gabungkan dengan penggunaan. hal ini menjadi tanggung jawab pemakai standar ini, untuk menetapkan kondisi keamanan dan kesehatan yang layak (tepat) dan menentukan batasan penerapan peraturan sebelum digunakan. 128 AB- Metode Uji Kinerja Tekanan Pada 1. Metode uji ini meliputi prosedur yang digunakan K/OP/MU/016/98 Rangkaian Proses Koagulasi untuk melaksanakan pemberian tekanan yang Flokulasi dan Filtrasi. digunakan dalam rangkaian koagulasi, flokulasi- filtrasi air bersih dan air limbah dalam rangkaian pipa yang bertekanan, yang mengandung padatan terlarut relatif rendah ( 30 mg/l), untuk setiap ukuran diameter filter lebih besar dari 100 mm. 2. Metode uji ini yang digunakan untuk menentukan efektivitas flokulasi atau koagulan, dan atau keduanya serta media filter dalam memisahkan padatan melayang dan koloid dari air bersih dan air limbah. 3. Metode uji ini dapat digunakan interval antara pencucian filter dengan lairan balik, persyaratan pencucian dengan aliran balik, pembilasan dan pengaruh kecepatan penyaringan terhadap kualitas effluen. Standar ini tidak dimaksudkan semua keamanannya, jika ada disesuaikan dengan kegunaannya. Hal tersebut merupakan tanggung jawab pemakai standar ini untuk menetapkan cara yang paling aman dan sehat dalam pelaksanaan dan menentukan pelaksanaan batasan- batasan peraturan sebelum digunakan 129 AB- Metode Uji Pengujian Laboratorium Petunjuk teknis ini memuat pengertian-pengertian K/OP/MU/017/98 Pada Proses Pengelolaan Air Bersih. ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan pengujian. 130 AB- Air Bersih Perkotaan - Pengelolaan Spesifikasi ini mencakup tentang pengertian, asumsi K/OP/ST/001/98 dasar perhitungan, komponen biaya operasi dan pemeliharaan. 131 AB- Spesifkasi Teknis Pengelolaan Data Spesifikasi ini memuat pengertian dan persyaratan K/OP/ST/002/98 Sistem Penyediaan air Minum. dalam pengelolaan data sistem penyediaan air minum yang meliputi : kualitas dan kuantitas sumber, unit produksi, unit distribusi dan data keuangan. 132 AB- Spesifikasi Teknis Kapur Tohor dan Standar ini digunakan untuk pengolahan air dalam K/OP/ST/003/98 Kapur PDAM pada Pengolahan Air penyediaan air bersih di perkotaan dan pedesaan. Bersih. 133 AB- Spesifikasi Teknis Kinerja 1. Kinerja pemeliharaan ini memuat modul, K/OP/ST/004/98 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana ketentuan-ketentuan dalam perusahaan yang perlu Sistem Penyediaan Air Bersih. dilakukan bagi keperluan kinerja pemeliharaan sistem penyediaan air bersih. 2. Kinerja pemeliharaan yang mencakup dalam pegangan bagi penanggung jawab unsur-unsur teknis dalam pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih yang meliputi : kinerja pemeliharaan instalasi air bersih; kinerja pemeliharaan air baku; kinerja pemeliharaan pipa transmisi dan distribusi; kinerja pemeliharaan pipa dinas 134 AB- Spesifikasi Teknis Desinfeksi Standar ini meliputi prosedur, untuk desinfeksi pipa K/OP/ST/005/98 Perpipaan Air Bersih. yang baru dan yang akan diperbaiki. Semua perpipaan baru harus di desinfeksi sebelum sipasang. Semua sistem perpipaan harus sistop untuk pemeriksaan, perbaikan dan kegiatan lain yang dapat menyebabkan kontaminasi air harus desinfeksi, sebelum dipasang kembali. 135 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat tentang ketentuan-ketentuan dan K/OP/TC/001/98 Bangunan Pengambilan Air Baku cara pengoperasian serta oemeliharaan sarana pengembilan air baku dari air permukaan, mata air dan air tanah dalam. 136 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat ketentuan tentang operasi dan K/OP/TC/002/98 Pipa Transmisi Air Baku pemeliharaan pipa transmisi air baku berikut peralatan dan perlengkapannya serta kualifikasi operatornya. 137 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan K/OP/TC/003/98 Bangunan Instalasi Pengolahan Air. prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan operasi dan pemeliharaan Bangunan Instalasi Pengolah Air. 138 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara operasi dan pemeliharaan ini meliputi K/OP/TC/004/98 Peralatan Pembubuhan Bahan Kimia. langkah-langkah pengoperasian dan pemeliharaan peralatan pembubuh koagulan, desinfektan, bahan pelunak kesadahan dan netralisasi. 139 AB- Tata Cara Operasi dan Peme-liharaan Tata cara operasi dan pemeliharaan sistem keamanan K/OP/TC/005/98 Sistem Keamanan dan Keselamatan dan keselamatan di unit produksi ini memuat Di Unit Produksi. ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan operasi dan pemeliharaan. 140 AB- Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini memuat ketentuan tentang operasi dan K/OP/TC/006/98 Pipa Distribusi dan Reservoar. pemeliharaan jaringan pipa distribusi dan reservoir distribusi untuk sistem penyediaan air minum yang beroperasi 24 jam/hari, serta ketentuan mengenai teknisi, peralatan dan perlengkapan serta bahan yang diperlukan. 141 AB- Tata Cara Operasi dan Peme-liharaan Tata cara ini memeuat ketentuan dan cara K/OP/TC/007/98 Sambungan Pela-nggan dan Hidran pengoperasian dan pemeliharaan sambungan Kebakaran. pelanggan meliputi sambungan rumah, hidran umum, kran, terminal air pada saringan pipa terpasang. 142 AB- Tata Cara Uji Petik Kualitas Air Tata cara mencakup hal-hal sebagai berikut : * K/OP/TC/008/98 Minum Di Unit Distribusi dan Ketentuan Umum; * Ketentuan tekntonik; * Peralatan Pelayanan. dan Perlengkapan; * Bahan; * Cara pengerjaan untuk uji pisik kualitas air minum di unit distribusi dan pelayanan. 143 AB- Tata Cara Pemantauan Fluktuasi Tata cara ini memuat ketentuan dan tata cara K/OP/TC/009/98 Pelayanan Air Minum. pengerjaan pemantauan fluktuasi air pada jaringan distribusi. 144 AB- Tata Cara Pengukuran Tekanan Air Standar tata cara ini memuat ketentuan dan cara K/OP/TC/010/98 Di Unit Distribusi. pengukuran tekanan air di unit distribusi, terutama mengenai tekanan air di jaringan pipa induk distribusi. 145 AB- Tata Cara Penyusunan Kebutuhan Tata cara ini memuat pengertian ketentuan-ketentuan K/OP/TC/011/98 Logistik Sistem Penyediaan Air umum dan ketentuan teknis cara menyusun kebutuhan Minum. logistik komponen-komponen sistem penyediaan air minum. 146 AB- Tata Cara Penyusunan Biaya Operasi Tata cara ini mencakup hal-hal sebagai berikut : 1) K/OP/TC/012/98 dan Pemeliharaan Teknik Sistem asumsi dasar perhitungan 2) komponen biaya operasi Penyediaan Air Minum. dan pemeliharaan 3) cara pengerjaan 147 AB- Tata Cara Pengerjaan Kinerja Tata cara ini memuat ketentuan dan cara pengerjaan K/OP/TC/013/98 Manfaat Pelayanan Air Minum. pengkajian kinerja manfaat pelayanan air minum yaitu mengenai jumlah sambungan langganan yang dapat terlayani air minum. 148 AB- Tata Cara Pengambilan dan Tata cara ini memuat pengertian ketentuan-ketentuan K/OP/TC/014/98 Pengumpulan Data Teknis dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk Kelembagaan dan Keuangan Sistem pengambilan dan pengumpulan data teknis Penyediaan Air Minum. kelembagaan dan keuangan Sistem Penyediaan Air Minum. 149 AB- Tata Cara Pembinaan Pengelolaan Pedoman ini memuat ikhwal : 1. Ketentuan-ketentuan K/OP/TC/015/98 dan Pemeliha-raan Sistem Air Bersih. dan prosedur yang diperuntukan bagi keperluan penyusunan konsep pembinaan pengelolaan dan pemeliharaan sistem air bersih. 2. Penetapan produk- produk bagian yang diperlukan dalam penyusunan pembinaan pengelolaan dan pemeliharaan sistem air bersih. 150 AB- Tata Cara Pengelolaan Aspek Teknis Tata cara pengelolaan aspek teknis kelembagaan K/OP/TC/016/98 kelembagaan Sistem Penyediaan Air sistem air minum memuat pengertian ketentuan Minum. umum dan teknis, serta cara pengelolaannya.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Petunjuk Teknis PETUNJUK TEKNIS Data ada 275 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
151 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Standar tata cara ini memuat ikhwal : Ketentuan- K/OP/TC/017/98 Akuntansi Keuangan PDAM. ketentuan dan cara pengerjaan pengelolaan teknis akuntansi keuangan di lingkungan PDAM. 152 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Standar tata cara ini memuat : Ketentuan-ketentuan K/OP/TC/018/98 Akuntansi Biaya. dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk pengelolaan teknis akuntansi biaya PDAM. 153 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Sistem Standar tata cara ini memuat : Ketentuan-ketentuan K/OP/TC/019/98 Penjualan dan Piutang PDAM. dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk pengelolaan teknis Sistem Penjualan dan Piutang PDAM. 154 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Sistem Tata cara ini mencakup : Ketentuan-ketentuan dan K/OP/TC/020/98 Pembelian dan Hutang PDAM. cara pengerjaan yang diperlukan untuk pengelolaan teknis Sistem Pembelian dan Hutang PDAM. 155 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Arus Standar tata cara ini memuat ikhwal : Ketentuan- K/OP/TC/021/98 Kas dan Bank PDAM. ketentuan dan cara pengerjaan pengelolaan teknis Akuntansi Kas dan Bank di lingkungan PDAM. 156 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Tata Cara ini memuat pengertian, ketentuan umum. K/OP/TC/022/98 Kinerja PDAM. ketentuan teknis dan cara pengerjaan pengelolaan teknis kinerja PDAM untuk mrningkatkan PDAM. 157 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Standar cara ini memuat ikhwal : Ketentuan- K/OP/TC/023/98 Anggaran PDAM. ketentuan dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk pengelolaan teknis Sistem Anggaran PDAM. 158 AB- Tata Cara Pengelolaan Teknis Aktiva Tata cara ini mencakup mengenai ketentuan- K/OP/TC/024/98 Tetap. ketentuan dan cara pengerjaan pengelolaan teknis Aktiva tetap PDAM. 159 AB- Tata Cara Peningkatan Pengusahaan. Petunjuk teknis peningkatan pengusahaan perusahaan K/OP/TC/025/98 Daerah Air Minum adalah dalam rangka Peningkatan Pengusahaan Managemen Perusahaan Daerah Air Minum. 160 AB- Tata Cara Persiapan Kelembagaan Petunjuk teknis ini mencakup pengertian, ketentuan- K/OP/TC/026/98 Bidang Air Bersih. ketentuan yang meliputi ketentuan umum dan teknis serta prosedur pelaksanaan persiapan pembentukan kelembagaan. 161 AB- Tata Cara Penanggulangan Tata cara ini meliputi pengertian, ketentuan-ketentuan K/OP/TC/027/98 Kehilangan Air. dan cara penanggulangan kehilangan air pada jaringan pipa transmisi dan distribusi. 162 AB- Tata Cara Penanggulangan Pedoman ini mencakup dasar-dasar pengertiandalam K/OP/TC/028/98 Kehilangan Air Secara Mekanis. penanggulangan kehilangan air (PKA) serta ketentuan-ketentuan umum maupun ketentuan- ketentuan teknis yang berkaitan dengan proyek PKA tersebut. Cara pengerjaan merupakan bagian yang menguraikan langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan program PKA, mulai dari pengukuran tingkat PKA, penetapan kebijaksanaan, dan penyusunan strategi pelaksanaan hingga ke cara-cara pelaksanaan PKA, termasuk evaluasi pelaksanaannya. 163 AB- Tata Cara Penanggulangan Tata cara ini mencakup pengawasan kebocoran pipa K/OP/TC/029/98 Kehilangan Air Minum pada Sistem transmisi dan distribusi, ketentuan mengenai Transmisi dan Distribusi identifikasi kebocoran, peralatan, bahan, pelaksanaan dan cara pengerjaan. 164 AB- Tata Cara Managemen Dalam buku ini akan dicoba untuk memuat usaha K/OP/TC/030/98 Penanggulangan Kehilangan Air unsur yang yang memungkinkan dilakukan pengelola Sistem Penyediaan Air Bersih. air minum dalam menangani kehilangan air. Disini akan dibahas mengenai ketentuan-ketentuan umum maupun teknis cara penanganan kehilangan air diatas batas kewajaran (20 %). mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi. 165 AB- Tata Cara Persiapan Operasi dan Persiapan operasi dan pemeliharaan ini memuat K/OP/TC/031/98 Pemeliharaan. modul, ketentuan-ketentuan dalam perusahaan yang perlu dilakukan bagi keperluan persiapan operasi dan pemeliharaan saluran penyediaan air bersih. Persiapan operasi dan pemeliharaan yang menyangkut dalam pegangan bagi penanggung jawab unsur-unsur teknis dalam operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih yang meliputi. a. operasi dan pemeliharaan penyadap air baku b. operasi dan pemeliharaan proses pengolahan air bersih c. operasi dan pemeliharaan sarana transmisi dan distribusi. d. operasi dan pemeliharaan pipa dinas e. operasi dan pemeliharaan mesin dan listrik f. penyusunan anggaran biaya operasi dan pemeliharaan. 166 AB- Tata Cara Penggunaan Soda untuk Standar ini mencakup soda abu untuk penggunaan K/OP/TC/032/98 Penyediaan Air bersih dan Air dalam pengolahan untuk penyediaan air bersih dan air Perindustrian.` perindustrian. Butir 1 mencakup persyaratan umum; Butir 2 mencakup spesifikasi bahan; Butir 3 mencakup pengambilan contoh, pengemasan, pengiriman dan penandaan; dan Butir 4 mencakup pengujian. 167 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai K/OP/TC/033/98 Pemeliharaan Hidran Umum. penanggung jawab, bahan, peralatan dan pengoperasian serta pemeliharaan. 168 AB- Tata Cara Pengeperasian dan Pedoman teknis ini mencakup pengoperasian K/OP/TC/035/98 Pemeliharaan Bangunan Reservoar pemeliharaan, teknis, bahan dan peralatan. Air Bersih. 169 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Petunjuk teknis ini mencakup ketentuan-ketentuan, K/OP/TC/036/98 Pemeliharaan Bangunan Pengambilan umum dan teknis, cara pengoperasian dan Air Baku. pemeliharaan. 170 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai K/OP/TC/037/98 Pemeliharaan Terminal Air penanggung jawab, bahan, peralatan dan cara pengoperasian serta pemeliharaan. 171 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan persyaratan K/OP/TC/038/98 Pemeliharaan Mobil Tanki dan ketentuan mengenai pengoperasin, pemeliharaan, teknis dan peralatan. 172 AB- Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada " Tata cara ini memuat tentang, ketentuan-ketentuan K/OP/TC/039/98 Unit Instalasi Pengolahan Air bahan, peralatan, pembubuhan, pendosisan, penyimpanan dan cara pembubuhan kaporit kedalam instalasi penjernihan. 173 AB- Tata Cara Pembuhuban Bahan Gas " Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan- K/OP/TC/040/98 Khlor pada Unit Instalasi Pengolahan ketentuan dan cara evaluasi mata air sebagai sumber Air air. 174 AB- Tata Cara Pengoperasian dan " Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai K/OP/TC/041/98 Pemeliharaan Bangunan Pengaduk teknis, bahan, fungsi dan peralatan bangunan Lambat Secara Mekanis pada IPA pengaduk lambat secara mekanis. 175 AB- Tata Cara Operasi Sarana dan 1. Operasi ini memuat modul, ketentuan-ketentuan K/OP/TC/042/98 Prasarana Sistem Air Bersih dalam perusahaan yang perlu dilakukan bagi keperluan operasi instalasi penyediaan air bersih. 2. Operasi yang menyangkut dalam pegangan bagi penanggung jawab unsur-unsur teknis dalam operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih yang meliputi : a. operasi dan pemeliharaan penyadap air baku b. operasi dan pemeliharaan proses pengolahan air bersih c. operasi dan pemeliharaan sarana transmisi dan distribusi d. operasi dan pemeliharaan pipa dinas e. operasi dan pemeliharaan mesin dan listrik f. penyusunan anggaran biaya operasi dan pemeliharaan. 176 AB- Tata Cara Pemeliharaan Sistem Petunjuk Teknis memuat maksud dan tujuan, K/OP/TC/043/98 Sarana dan Prasarana Air Bersih pengertian-pengertian yang digunakan dalam (Periodik/Rutin). pelaksanaan pemeliharaan priodik, ketentuan- ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi pelaksanaan Petunjuk Teknis Pemeliharaan Sistem Sarana Air Bersih (Periodik/Rutin) serta penetapan produk-produk kegiatan yang diperlukan. 177 AB- Tata Cara Oper Haul Pompa Tata ini memcakup pemeriksaan, bongkar pasang, K/OP/TC/044/98 Sentrifugal Submersibel pada Sarana bahan, suku cadang, peralatan dan teknisi. Sistem Penyediaan Air Bersih. 178 AB- Tata Cara Overhaul Genset pada Tata cara ini : 1. memuat ketentuan teknisi, peralatan, K/OP/TC/045/98 Sarana Sistem Penyediaan Air Bersih suku cadang dan informasi; 2. mencakup top overhaul dan general overhaul. 179 AB- Tata Cara Pembubuhan Alumunium Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan K/OP/TC/046/98 Sulfat pada Unit Instalasi Pengolahan mengenai pengoperasian pembubuhan Alumunium Air. Sulfat, peralatan, bahan, penyimpan,penanganan dan perhitungan. Tata cara ini mencakup tentang : 1. ketentuan peralatan, bahan dan cara penyimpanan bahan; 2. cara pengerjaan pengoperasian pembubuhan Alumunium Sulfat. 180 AB- Tata Cara Pengoperasian dan Tata cara ini memuat ikhwal ketentuan-ketentuan dan K/OP/TC/047/98 Pemeliharaan Instalasi Pengolahan prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan operasi Air Bersih. dan pemeliharaan bangunan instalasi pengolahan air bersih. Penetapan langkah-langkah dan produk yang dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan masing-masing bangunan instalasi pengolahan air bersih yang perlu diamati oleh petugas operasi dan pemeliharaan. 181 AB- Tata Cara Pemeliharaan Jaringan Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan tentang K/OP/TC/048/98 Pipa Transmisi dan Pipa Distribusi pemeliharaan, jaringan pipa transmisi dan distribusi, Dalam Air Minum. teknisi, peralatan dan bahan. 182 AB- Tata Cara operasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan K/OP/TC/049/98 Pompa-pompa Air Bersih. mengenai prosedur pengoperasian dan pemeliharaan Pompa Setrifugal, Pompa Sumbmesible dan Pompa Dosing, meliputi langkah-langkah : 1. Persiapan sebelum dijalankan 2. menjalankan 3. Pemeriksaan pada saat jalan 4. Mematikan pompa 5. Pemeliharaan pencegahan 6. Mengatasi gangguan 7. Pemeriksaan komponen pompa 8. Pemeriksaan karakteristik pompa 183 AB- Tata Cara Penilaian Kinerja PDAM Tata cara ini memuat ketentuan tentang penilaian dan K/OP/TC/050/98 cara penilaian PDAM yang mencakup aspek teknis dan non teknis. 184 AB- Tata Cara Perancangan Teknik Unit Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian- K/OP/TC/051/98 Produksi. pengertian, ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dan cara pengerjaan dalam perancangan teknik unit pada sistem penyediaan air minum. 185 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Survai Rencana Spesifikasi ini memuat tentang pengertian- RI/ST/001/98 Induk Sistem Penyediaan Air Minum. pengertian , dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam survai rencana induk sistem penyediaan air minum. 186 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Wilayah Studi dan Standar ini memuat persyaratan teknis wilayah studi RI/ST/002/98 Wilayah Pelayanan. dan wilayah pelayanan sistem penyediaan air minum. 187 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Prasarana Sistem Spesifikasi ini memuat pengertian-pengertian dan RI/ST/003/98 Penyediaan Air Minum. persyaratan teknis yang harus dipenuhi prasarana sistem penyediaan air minum untuk penyusunan rencana induk. 188 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Penahapan Ruang lingkup pekerjaan spesifikasi penahapan RI/ST/004/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air pembangunan sistem penyediaan air minum, Minum. mencakup pengertian-pengertian dan persyatan tekni (lihat bab II). 189 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Pengelolaan Spesifikasi ini memuat ruang lingkup, pengertian- RI/ST/005/98 Teknik Sistem Penyediaan Air pengertian serta persyatan teknis dalama pengelolaan Minum. teknis sistem penyediaan air minum. 190 AB-K/RE- Spesifikasi Teknik Rencana Induk Spesifikasi ini memuat penjelasan-penjelasan yang RI/ST/006/98 Sistem Penyediaan Air Minum. diperlukan dalam rencana induk sistem penyediaan air minum. 191 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara RI/TC/001/98 Wilayah Studi dan Wilayah survai dan pengkajian wilayah studi dan wilayah Pelayanan. pelayanan untuk perencanaan sistem penyediaan air minum 192 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Memuat ruang lingkup, pengertian-pengertian yang RI/TC/002/98 Sumber Daya Air Baku. digunakan dalam pelaksanaan survai dan pengkajian, ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi pelaksanaan Survai Sumber Daya Air Baku serta produk-produk kegiatan yang diperlukan. 193 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini mencakup pengertian-pengertian yang RI/TC/003/98 Geoklimatogafi dan Tofografi. digunakan dalam pelaksanaan survai, ketentuan- ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan survai geoklimatologi dan tofografi serta pengkajian hasil survai untuk keperluan rencana induk air minum. 194 AB-K/RE- Tata Cara dan Pengkajian Demografi Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan RI/TC/004/98 dan Ketatakotaan. pelaksanaan kegiatan, dan cara pengerjaan yang dapat digunakan dalam pelaksanaan survai dan pengkajian demografi dan ketatakotaan. 195 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Standar tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan RI/TC/005/98 Kebutuhan dan Pelayanan Air cara-cara survai dan pengkajian hasil survai yang Minum. akan digunakan untuk menghitung kebutuhan air dan pelayanan air minum. 196 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, RI/TC/006/98 Prasarana Air Minum Terpasang dan ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan yang harus Pemanfaatannya. dilakukan didalam pelaksanaan Survai dan Pengkajian Prasarana Air Minum Terpasang dan Pemanfaatannya. 197 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Standar tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan RI/TC/007/98 Biaya, Sumber Pendanaan dan Cara Pengerjaan yang diperlukan untuk Survai dan Keuangan. Pengkajian Biaya, Sumber Pendanaan dan Keuangan. 198 AB-K/RE- Tata Cara pengkajian Kebutuhan Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian, RI/TC/008/98 Prasarana Air Minum. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan Pengkajian Kebutuhan Prasarana Air Minum untuk Sistem Penyediaan Air Minum. 199 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Kelembagaan Standar tata cara ini memuat, ketentuan-ketentuan dan RI/TC/009/98 Sistem Penyediaan ir Minum. Cara Pengerjaan yang diperlukan untuk Pengkajian Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum. 200 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Rencana Tata cara penyusunan rencana induk sistem RI/TC/010/98 Induk Sistem Penyediaan Air Minum. penyediaan air minum ini meliputi ketentuan- ketentuan umum dan teknis dalam penyusunan rencana induk sistem air minum yang bertujuan untuk membuat suatu rencana jangka penjang (20 tahun) mengenai pembangunan dan pengembangan bidang air minum.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Petunjuk Teknis PETUNJUK TEKNIS Data ada 275 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
201 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Rencana Buku pedoman ini berisikan : Kriteria perencanaan . RI/TC/011/98 Induk Air Minum Perkotaan. 1) Tahapan penyusunan perencanaan. 2) Tata cara penyelenggaraan. Kriteria Perencanaan : Perencanaan suatu sistem air bersih memerlukan kriteria perencanaan untuk dijadikan dasar perencanaan, untuk memenuhi tujuan / sasaran serta pengendalian mutu. Tahap Penyusunan : Pada umumnya suatu "Proyek " air bersih didefinisikan sebagai suatu kumpulan kegiatan yang diajukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahapan atau urutan dalam penyusunan suatu Rencana Induk Sistem Air Bersih adalah sebagai berikut : 1) Evaluasi kondidi kota perkotaan /kawasan; 2) Evaluasi kondidi sistem air bersih eksisting; 3) Survai kebutuhan nyata; 4) Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan; 5) Prakiraan kebutuhan air; 6) Identifikasi sumber air potensial; 7) Pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM); 8) Rencana pemenuhan kebutuhan / Rencana Induk. 202 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Survei Rancang Spesifikasi ini memuat tentang persyaratan teknis RT/ST/001/98 Teknik Sistem Penyediaan Air yang harus dipenuhi dalam survai rancangan teknis Minum sistem penyediaan air minum. 203 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Unit Produksi Spesifikasi teknis unit produksi sistem penyediaan air RT/ST/002/98 Sistem Penyediaan Air Minum minum ini mencakup ketentuan mengenai unit produksi sistem penyediaan air minum yang meliputi bangunan pengambil air baku dan bangunan penunjang, yang mana kelima komponen utama tersebut masing-masing merupakan bagian dari unit produksi sistem penyediaan air minum. 204 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Instalasi Elektro Standar ini menentukan spesifikasi instalasi elektro RT/ST/003/98 Mekanikal Sistem Penyediaan Air mekanik pada sistem penyediaan air minum. Minum. 205 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Bangunan Spesifikasi teknis bangunan penunjang sistem RT/ST/004/98 Penunjang Sistem Penyedia-an Air penyediaan air minum ini mencakup ketentuan- Minum. ketentuan teknis mengenai bangunan dan peralatan penunjang yang meliputi : 1. bangunan operasi dan pengendalian 2. bangunan elektro mekanikal 3. bangunan rumah kimia 4. bangunan gedung 5. laboratorium 6. halaman : drainase, jalan dan halaman parkir, ruang jaga dan pagar 7. kantor dan perlengkapan 8. peralatan laboratorium dan bengkel 9. logistik 206 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Perpipaan dan Spesifikasi teknis ini mengenai persyaratan teknis dari RT/ST/005/98 Alat Ukur Sistem Penyediaan Air sistem perpipaan dan alat ukur yang digunakan dalam Minum. sistem penyediaan air minum perkotaan, yang meliputi : 1. Perpipaan (1) perpipaan di unit bangunan pengambilan air baku; (2) perpipaan unit instalasi pengelolaan air; (3) perpipaan di jaringan pipa transmisi dan distribusi 2. Alat Ukur Tipe alat ukur yang digunakan dalam sistem penyediaan air bersih adalah : (1) tipe pelimpahan; alat ukur jenis thomson, pelimpah segi empat dan alat ukur trapesium; (2) tipe perbedaan tekanan; pivapenturi; (3) tipe elektro- magnetik; aliran elektro magnetik; (4) tipe supersonic wave; meter aliran supersonic wave; 207 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Bahan Kimia dan Spesifkasi teknis bahan kimia dan persyaratn kimiawi RT/ST/006/98 Persyaratan Kimiawi dalam air dalam air minum ini mencakup persratan teknis Minum. mengenai bahan yang digunakan untuk proses pelunakan kesadahan, koagulasi, desinfeksi, netralisasi, fluoridisasi, dan penghilangan besi dan mangan, serta persyaratan kimiawi dalam air minum. 208 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Pengen-dalian Spesifikasi ini mengenai persyaratan teknis dalam RT/ST/007/98 Sistem Penyediaan Air Minum. mengedalikan sistem penyediaan air minum yang melliputi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas. 209 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Rancangan Spesifikasi ini mencakup persyaratan dalam RT/ST/008/98 Anggaran Biaya. penyusunan rencana anggaran biayan suatu sistem penyediaan air minum. 210 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Dokumen Lelang Spesifikasi ini mencakup pengertian-pengertian yang RT/ST/009/98 Sistem Penyediaan Air Minum. berhubungan dengan dokumen lelang. 211 AB-K/RE- Spesifikasi Teknis Pemasangan Bagian 6 ISO 4067 ini merupakan dasar kontroversial RT/ST/010/98 Simbol-Simbol Gambar Untuk simbol-simbol gambar untuk saluran-saluran, Sistem Penyediaan Air Bersih dan perpipaan, dan parit-parit/selokan-selokan termasuk Drainase Dalam Tanah. simbol bagian-bagian dari peralatan yang dibuat di pabrik untuk diperagakan pada penggambaran dan perencanaan sistem penyediaan air bersih dan saluran drainage. Untuk suatu gambaran yang lebih detail, simbol-simbol dasar ini dapat dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk, yang disyaratkan dalam satu sistem simbol-simbol yang lebih rinci pada penggambaran atau pada penjelasan yang, diuraikan secara terpisah. Simbol-simbol digambarkan dan dipergunakan terutama pada perencanaan, akan tetapi dapat juga digunakan pada potongan-potongan galian dan elevasi. 212 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Rencana Induk Tata cara pengkajian rencana induk dan studi RT/TC/001/98 dan Studi Kelayakan. kelayakan sistem penyediaan air minum ini meliputi ketentuan-ketentuan umum dan teknis dalam pengkajian studi kelayakan sistem air minum yang bertujuan untuk mengkaji laporan studi kelayakan dari suatu sistem penyediaan air minum dalam rangka pembuatan rancang teknik yang merupakan kelanjutan dari studi kelayakan. 213 AB-K/RE- Tata Cara Suvai dan Pengkajian Tata cara ini mencakup ruang lingkup, pengertian, RT/TC/004/98 Topografi. ketentuan-ketentuan, cara pelaksanaan, pengukuran, tofografi dan analisa serta penggambaran untuk kebutuhan perencanaan teknik sistem penyediaan air minum. 214 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara penyelidikan tanah untuk bangunan RT/TC/005/98 Hasil Penyelidikan Tanah. prasarana air bersih dimaksudkan sebagai acuan teknis bagi pelaksana dalam melakukan penyelidikan tanah dilapangan dan laboratorium untuk struktur, bangunan atas berat dan struktur bangunan atas ringan. 215 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian- RT/TC/006/98 Lokasi Sistem Penyediaan Air pengertian dan ketentuan-ketentuan serta cara Minum. pengerjaan dan pengkajian hasil survai lokasi sistem penyediaan air minum. 216 AB-K/RE- Tata Cara Suvai dan Pengkajian Dalam tata cara ini akan dibahas hal-hal yang RT/TC/007/98 Ketersediaan Bahan Konstruksi. berkaitan dengan survai dan penngkajian bahan konstruksi : " Ketentuan-ketentuan " Komponen bahan konstruksi " Spesifikasi bahan konstruksi " Cara pengerjaan 217 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Standar ini mencakup hal-hal berikut ini : 1) Uraian RT/TC/008/98 Ketersediaan Peralatan Elektro Jenis Peralatan M/E 2) Kriteria Teknis/Pemilihan 3) Mekanik. Cara Pengerjaan 218 AB-K/RE- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini mencakup hal-hal tentang : 1) RT/TC/009/98 Ketersediaan Bahan Kimia. Pengelompokan bahan kimia; 2) Karakteristik bahan kimia; 3) Urutan pengadaan; 219 AB-K/RE- Tata Cara Suvai dan Pengkajian Tata cara ini mencakup hal-hal berikut ini : 1) RT/TC/010/98 Sumber Energi. membuat ketentuan teknis, peralatan, suku cadang dan informasi 2) peninjauan, pemeriksaan dan penyelidikan sumber daya energi pdam dari segi efektivitas dan efisiensi. 3) pengkajian ulang terhadap sumber daya energi yang sudah terpasang dari segi efisiensinya. 4) penelitian dan pengarahan kebutuhan sumber daya energi yang sesuai dengan serta efektif dan efisien. 220 AB-K/RE- Tata Cara Penyimpulan dan Tata cara ini memuat pengertian-pengertian dan RT/TC/011/98 Penyajian Hasil Survai. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan dalam penyimpulan dan kajian hasil survai. 221 AB-K/RE- Tata Cara Perancangan Teknik Unit Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan tata RT/TC/012/98 Distribusi dan Pelayanan. cara perancangan teknik unit distribusi dan pelayanan, yang terdiri dari reservoir, perpompaan, pipa transmisi, dan pipa distribusi. 222 AB-K/RE- Tata Cara Rehabilitasi Sistem Tata cara ini mencakup tentang : " Tinjauan RT/TC/013/98 Penyediaan Air Minum. kebutuhan rehabilitasi " Penentuan program/pekerjaan rehabilitasi " Metoda pelaksanaan " Urutan penyusunan program 223 AB-K/RE- Tata Cara Pemanfaatan Sistem Tata cara ini mencakup ketentuan teknis tentang : " RT/TC/014/98 Penyediaan Air Minum. Sumber sisa kapasitas " Skenario pemanfaatan sisa kapasitas " Strategi pemanfaatan komponen " Urutan pengerjaan 224 AB-K/RE- Tata Cara Peningkatan Sistem Tata cara ini mencakup ketentuan teknis tentang : 1) RT/TC/015/98 Penyediaan Air Minum. prioritas atau kebijakan penanganan dan pengembangan sistem penyediaan air minum 2) sasaran dan strategi 3) komponen dan rencana investasi 4) urutan pengerjaan 225 AB-K/RE- Tata Cara Perluasan Sistem Tata cara ini mencakup ruang lingkup, maksud, RT/TC/016/98 Penyediaan Air Minum. tujuan, pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan perluasan sistem penyediaan air minum. 226 AB-K/RE- Tata Cara Unit Distribusi dan Tata cara ini mencakup persyaratan teknis mengenai : RT/TC/017/98 Pelayanan Sistem Penyediaan Air 1) reservoar; 2) jaringan pipa transmisi dan Minum. perlengkapannya; 3) jaringan pipa distribusi dan perlengkapannya; 4) stasiun pompa penguat dan perlengkapannya; 227 AB-K/RE- Tata Cara Tahapan Pelaksanaan Tata cara ini memuat : 1) ketentuan umum; 2) RT/TC/018/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air komponen harga satuan; 3) sumber harga satuan; 4) Minum. cara pengerjaan; 228 AB-K/RE- Tata Cara Rancang Teknik Sistem Tata cara ini memuat penjelasan-penjelasan yang RT/TC/019/98 Penyediaan Air Minum. diperlukan bagi penyusunan perancangan teknis sistem air minum. 229 AB-K/RE- Tata Cara Perancangan Anggaran Tata cara ini memuat prosedur yang dilaksanakan RT/TC/021/98 Biaya. dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB), termasuk didalamnyadaftar kuantitas pekerjaan satu paket pekerjaan yang akan dilelang dan dilaksanakan. 230 AB-K/RE- Tata Cara Pemaketan Peker-jaan Tata cara ini meliputi ketentuan-ketentuan umum dan RT/TC/022/98 Pembangunan Sistem Penyediaan Air teknis dalam penyusunan pemaketan pekerjaan Minum. pembangunan sistem penyediaan air minum yang bertujuan untuk menyusun paket-paket pekerjaan pembangunan sistem penyediaan air minum yang efektif dan efisien serta saling berkaitan antara satu paket dengan paket yang terdahulu maupun yang akan datang, sehingga terbentuk suatu sistem penyediaan air minum yang baru. 231 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Rancangan Tata cara ini memuat ikhwal ketentuan-ketentuan, RT/TC/023/98 Teknik Air Minum. cara pengerjaan serta produk-produk dan kegiatan yang diperlukan dalam penyusunan rancangan teknis sistem air minum. 232 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Dokumen Tata cara ini meuat ketentuan-ketentuan penyusunan RT/TC/024/98 Lelang. dokumen lelang 233 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Pedoman dan Tata cara ini memuat pedoman penyusunan dokumen RT/TC/025/98 Petunjuk Teknis Bidang Air Bersih. lelangyang akan digunakan dalam pelelangan pekerjaan atau pengadaan barang maupun jasa. Tata cara ini meliputi ketentuan umum, administrasi dan ketentuan teknis. 234 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Rancangan Lingkup Pedoman : Pedoman ini meliputi penjelasan- RT/TC/026/98 Sistem Air Minum Perkotaan dan penjelasan umum yang terkait, persyaratan- Kawasan. persyaratan perencanaan, standar dan kriteria perencanaan serta cara penyusunan rancangan sistem air minum perkotaan dan kawasan. Lingku Pemakaian : Pedoman ini diperuntukan bagi para pelaksana pembangunan di tingkat Pusat maupun di Daerah Tingkat I dan II untuk dipakai dalam pembuatan perancangan sistem air minum perkotaan dan kawasan, yang dapat dilaksanakan oleh tenaga konsultan perencana air minum setempat atau swakelola yang menyediakan tenaga ahli air minum sendiri. 235 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Bangunan Ruanglingkup penyusunan tata cara perencanaan RT/TC/027/98 Pengambilan sumber Mata Air. bangunan pengambilan sumber mata air meliputi : a. Tata Cara Survei dan Investigasi b. Tata Cara Pengadaan Data c. Tata Cara Perhitungan Debit d. Tata Cara Penempatan Bangunan pengambilan e. Tata Cara Menentukan dimensi bangunan pengambilan f. Elemen-elemen yang ada pada bangunan pengambilan 236 AB-K/RE- Tata Cara Pemilihan Jenis Instalasi Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan umum RT/TC/028/98 Pengolahan Air Minum dan teknis serta cara pengerjaan yang perlu dilakukan bagi keperluan pemilihan jenis instalasi pengolahan air bersih. 237 AB-K/RE- Tata Cara Pemanfaatan Sisa Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan tentang RT/TC/029/98 Kapasitas Produksi Air Minum. identifikasi, bahan, peralatan perhitungan sisa kapasitas, tenaga pelaksana dan cara pengerjaan. 238 AB-K/RE- Tata Cara Penanggulangan Tata cara ini mencakup pengawasan kebocoran pipa RT/TC/030/98 Kehilangan Air Minum pada Sistem transmisi dan distribusi, ketentuan mengenai Transmisi dan Distribusi. identifikasi kebocoran, peralatan, bahan, pelaksanaan dan cara pengerjaan. 239 AB-K/RE- Tata Cara Oprasi dan Pemeliharaan Tata cara ini mencakup pengertian dan ketentuan- RT/TC/031/98 Peralatan Elektro - Mekanikal ketentuan serta cara pengoperasian dan pemeliharaan peralatan listrik mekanik dalam sistem penyediaan air minum. 240 AB-K/RE- Tata Cara Perhitungan Kebu-tuhan Buku pedoman ini khusus digunakan untuk RT/TC/032/98 Mekanikal sistem Penyediaan Air melakukan perhitungan kebutuhan mekanikal Minum. (perpipaan dan pompa) pada instalasi air bersih yang meliputi : 1. Instalasi Perpompaan Air Baku 2. Instalasi Perpompaan Air Baku 3. Instalasi Perpompaan Bahan Kimia 4. Perpipaan di Site 241 AB-K/RE- Tata Cara Pemilihan Jenis Pompa Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan RT/TC/033/98 Sumber Energi. mengenai prosedur pemilihan jenis pompa air baku, pompa pencucian, pompa distribusi dan pompa dosing serta sumber energi yang diperlukan untuk menggerakan semua pompa dan peralatan lain dalam sistem penyediaan air bersih. 242 AB-K/RE- Tata Cara Perhitngan Kebutuhan Buku pedoman ini khusus digunakan untuk RT/TC/034/98 elektrikal Sistem Penyediaan Air menghitung kebutuhan elektrikal yang meliputi satu Minum. daya listrik, tangki bahan bakar, panel kontrol dan kabel power pada instalasi air bersih. 243 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Reservoar Pedoman ini dapat diterapkan untuk perencanaan RT/TC/035/98 Sistem Penye-diaan Air Minum detail reservoir air bersih yang berfungsi sebagai Perkotaan. reservoir distribusi atau reservoir penyeimbang(balancing reservoir), meliputi : 1. Kapasitas reservoir 2. Dimensi reservoir 3. Perlengkapan reservoir 4. Bangunan penunjang reservoir 4. Tata letak. 244 AB-K/RE- Tata Cara Sistematika Penu-lisan Juknis ini memuat ihwal : Ketentuan-ketentuan dan RT/TC/036/98 Pedoman dan Petunjuk Teknis proses yang diperuntukan bagi keperluan penyusunan Bidang Cipta Karya. konsep pedoman atau petunjuk teknis. 245 AB-K/RE- Tata Cara Perancangan Jaringan Tata cara ini mencakup ketentuan umum dan teknis RT/TC/037/98 Distribusi Air Minum. mengenai kriteria perencanaan, cara perhitungan sistem distribusi melingkar/tertutup dan cara pengerjaan. 246 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Penampung Air Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan teknis, RT/TC/038/98 Hujan untuk penyediaan Air Minum. komponen kapasitas, serta cara menghitung dimensi penampung air hujan untuk air bersih. 247 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Pengu-jian Tata cara pengujian sumur dalam dimaksudkan RT/TC/039/98 Sumur Dalam sebagai acuan bagi pelaksana atau teknisi di lapangan dalam melakukan pengujian sumur dalam sehingga terjamin pelaksanaanya sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang disyaratkan dengan hasil tepat guna. 248 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Teknik Bidang 1. Petunjuk teknik ini memuat ihwal ketentuan- RT/TC/040/98 Air Minum ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan penyusunan perencanaan teknis sistem air bersih. 2. Penetapan produk-produk dan kegiatan yang diperlukan dalam penyusunan perencanaan teknis sistem air bersih. 3. Prosedur pembahasan konsep perencanaan teknis sistem air bersih dan dokumen-dokumen penunjangnya yang siap untuk dilaksanakan di lapangan. 249 AB-K/RE- Tata Cara Penyuluhan Desain Petunjuk teknis ini memuat ihwal : Ketentuan- RT/TC/041/98 ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan penyuluhan desain penetapan produk - produk dan kegiatan yang diperlukan dalam penyuluhan desain dan prosedur pembahasan konsep penyuluhan desain dan dukumen-dokumen penujangannya yang siap untuk dilaksanakan dilapangan. 250 AB-K/RE- Tata Cara Gambar Teknis Bidang Air Prtunjuk teknis pembuatan gambar teknik ini memuat RT/TC/042/98 Minum ihwal ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan pembuatan gambar teknik bidang air bersih. Penetapan produk-produk gambar teknik dan kegiatan yang diperlukan dalam penyusunan pembuatan gambar teknik sistem air bersih.
Daftar SNI Bidang Konstruksi Dan Bangunan
<!--- Bidang : ----> Bagian : Jenis : ICS :
Kategori Standar : Petunjuk Teknis PETUNJUK TEKNIS Data ada 275 record
No No SNI Judul Ruang Lingkup
251 AB-K/RE- Tata Cara Aplikasi AMDAL Ruang lingkup juknis meliputi kebijaksanaan RT/TC/043/98 Bidang Air Minum dibidang AMDAL secara Nasional maupun sektor Departemen Pekerjaan Umum, sebagai pedoman pelaksanaan Amdal dalam kegiatan pembangunan kegiatan air bersih. Petunjuk teknis ini merupakan pelengkap bagi juknis, juknis yang telah diterbitkan sebelumnya oleh Departemen Pekerjaan Umum di bidang AMDAL. 252 AB-K/RE- Tata Cara Pemakaian Standar Petunjuk teknis ini memuat antara lain : ketentuan- RT/TC/044/98 ketentuan dalam pemakaian standar serta mekanisme dalam pelaksanaannya. 253 AB-K/RE- Tata Cara Teknik Survey Lapangan Petunjuk teknik ini memuat maksud dan tujuan, RT/TC/045/98 Bidang Air Minum. pengertian-pengetian yang digunakan dalam pelaksanaan survey ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi pelaksana survey lapangan bidang air bersih serta produk- produk kegiatan yang diperlukan. 254 AB-K/RE- Tata Cara Sistematika Penyu-sunan Petunjuk teknik ini memuat ketentuan-ketentuan RT/TC/046/98 Pedoman dan Petunjuk Teknis umum yang terdiri dari judul bahasa penampilan Bidang Air Minum. dan ukuran kertas serta teknis yang terdiri dari format penulisan prosedur penyiapan penulisan dan sistematika penulisannya. 255 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Bagan Alir Petunjuk teknis mencakup pengertian ketentuan- RT/TC/047/98 Proses Pedoman dan Petunjuk ketentuan baik umum maupun teknis dan prosedur Teknis Bidang Air Minum. pelaksanaanpenyusunan pedoman dan petunjuk teknis. 256 AB-K/RE- Tata Cara Uji Petik Kualitas Air di Tata Cara ini mencakup pengertian ketentuan- RT/TC/048/98 Unit Produksi. ketentuan serta cara pengerjaan uji petik kualitas air di unit produksi dalam sistem penyediaan air minum 257 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Teknik Air 1. Petunjuk teknik ini memuat ihwal ketentuan- RT/TC/049/98 Minum. ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan bagi keperluan penyusunan perencanaan teknis sistem air bersih. 2. Penetapan produk-produk dan kegiatan yang diperlukan dalam penyusunan perencanaan teknis sistem air bersih. 3. Prosedur pembahasan konsep perencanaan teknis sistim air bersih dan dokumen-dokumenpenunjangnya yang siap untuk dilaksanakan di lapangan. 258 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Bangunan Ruang lingkup penyusunan tata cara perencanaan RT/TC/050/98 Pengambilan Sumber Air bangunan pengambilan sumber mata air meliputi : " Permukaan. Tata cara survey dan investigasi " Tata cara pengadaan data " Tata cara perhitungan debit " Tata cara penempatan bangunan pengembil " Tata cara menentukan dimensi bangunan pengambil " Elemen-elemen yang ada pada bangunan pengembil. 259 AB-K/RE- Tata Cara Rancangan Bangu-nan Ruang lingkup penyusunan tata cara perencanaan RT/TC/051/98 Pengambilan Sumber Air Tanah. bangunan pengambilan air tanah meliputi : " Tata cara survey dan investigasi " Tata cara pengadaan data " Tata cara perhitungan potensi air " Tata cara penempatan tipr bangunan pengembilan air tanah " Elemen-elemen yang ada pada bangunan pengembilan air tanah. 260 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Rencana Tata cara ini mencakup rencana induk sistem SK/TC/001/98 Induk Sistem Penyediaan Air penyediaan air minum ini meliputi ketentuan- Minum. ketentuan umum dan teknis dalam pengkajian rencana induk sistem air minum untuk mengkaji suatu rencana untuk sistem air minum dalam rangka pembuatan studi kelayakan sebagai kelanjutan dari rencana induk tersebut. 261 AB-K/RE- Tata Cara Analisa Keuangan Sistem Standar tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan SK/TC/002/98 Penyediaan Air Minum. dan cara pengerjaan yang diperlukan untuk analisa keuangan sistem penyediaan air minum. 262 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Kelayakan Tata cara ini mencakup ketentuan-ketentuan dan SK/TC/003/98 Teknis Sistem Penyediaan Air cara pengerjaan pengkajian kelayakan teknis sistem Minum. penyediaan air minum. 263 AB-K/RE- Tata Cara Penghitungan Harga Tata cara ini mencakup pengertian-pengertian, SK/TC/004/98 Pokok Air. ketentuan-ketentuan dalam perhitungan harga air, serta prosedur perhitungan harga air untuk studi kelayakan. 264 AB-K/RE- Tata Cara Penyusunan Studi 1. Kriteria kelayakan 2. Tahapan penyusunan studi SK/TC/005/98 Kelayakan Air Bersih Perkotaan. kelayakan 3. Tata cara penyelenggaraan Kriteria Kelayakan Kelayaka keuangan pada sistem air bersih memerlukan analisa keuangan yang baik, untuk dijadikan pedoman operasional dan untuk mencapai tujuan atau sasaran serta pengendalian keuangan. 265 AB-K/RE- Tata Cara Survei dan Pengkajian Tat cara ini memuat : 1) ketentuan-ketentuan SK/TC/006/98 Kondisi Sosial Budaya. pelaksanaan kegiatan; 2) evaluasi tingkat prekonomian wilayah dan masyarakat; 3) batasan wilayah administratif; 4) rencana umum tata ruang (lihat Permen PU No. 281/1998); 5) kependudukan; 6) kesehatan masyarakat; 7) kebutuhan air bersih; 8) kemauan dan kemampuan masyarakat berlangganan air bersih; 9) kondisi fasilitas umum; 10) peran serta masyarakat. untuk menjamin terlaksananya kegiatan survei sosial ekonomi dan budaya yang baik dan benar. 266 AB-K/RE- Tata Cara survei dan Pengkajian Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian, SK/TC/007/98 Potensi dan Kebutuhan Air Minum. ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu dilakukan untuk pelaksanaan survei dan pengkajian potensi dan kebutuhan air minum. 267 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Kinerja Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, SK/TC/008/98 Teknik Unit distribusi. ketentuan-ketentuan, dan cara pengkajian kinerja teknik unit distribusi. 268 AB-K/RE- Tata Cara Pengkajian Kinerja Tata cara ini memuat ruang lingkup pengertian, SK/TC/009/98 Teknik Unit Produksi. ketentuan-ketentuan serta cara pengerjaan kinerja teknik unit produksi dalam sistem penyediaan air minum. 269 AB-K/RE- Tata Cara Pengetesan Meter Air. Tata cara ini memuat ruang lingkup, pengertian, SK/TC/010/98 ketentuan-ketentuan umum dan ketentuan teknis mengenai benda uji, peralatan serta cara pengetesan meter air. 270 AB-K/RT- Tata Cara Suvai dan Pengkajian Memuat ruang lingkup, pengertian, ketentuan yang RE/TC/002/98 Geomorfologi dan Geohidrologi. harus dilaksanakan dan prosedur yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan survai dan pengkajian geomorfologi dan Geohidrologi. 271 AB-K/RT- Tata Cara Survai dan Pengkajian Tata cara ini memuat tentang ketentuan-ketentuan RE/TC/003/98 Hidrolika Air Permukaan. dan cara pengerjaan dalam pelaksanaan Survai Hidolika air permukaan berikut pengkajian hasil survai. 272 AB-KRE- Tata Cara Penahapan Pelaksanaan Tata cara panahapan pelaksanaan pembangunan ini RT/TC/020/98 Pembangunan. meliputi ketentuan-ketentuan umum dan teknis dalam penahapan pembangunan yang bertujuan untuk menyusun, tahapan pelaksanaan pembangunan dari masing-masing bangunan yang terdapat dalam sistem penyediaan air minum. 273 Pt-T-11-2000-C Tata Cara Perencanaan Fasilitas Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan tentang Lingkungan Rumah Susun jenis dan besaran fasilitas lingkungan rumah susun Sederhana yang dibangun dilingkungan baru, mempunyai KDB 50 %, KLB 1,25 atau kepadatan maksimal 1.736 jiwa/Ha, pada lahan dengan kemiringan sampai 5 % mencakup cara pencapaian , tata letak pada lahan lingkungan dan atau posisi pada lantai bangunan rumah susun. 274 Pt-T-12-2000-C Tata Cara Perencanaan Lingkungan Tata cara ini meliputi ketentuan umum serta Perumahan Sederhana Tidak ketentuan-ketentuan teknis secara minimal untuk Bersusun pembangunan baru lingkungan perumahan sederhana tidak bersusun, dengan batasan : keimiringan tanah rata-rata 0-15 % kepadatan 120- 444 jiwa/Ha. 275 XXX02/PRT/M/2007b Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan (1) Petunjuk teknis pemeliharaan jalan tol dan jalan Tol dan Jalan Penghubung penghubung dimaksudkan untuk menjamin bahwa jalan tol memenuhi ketentuan standar pelayanan minimal jalan tol (2) Pemeliharaan jalan tol dan jalan penghubung bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan jalan tol bagi pengguna jalan tol
Penggunaan Distribusi Normal Dalam An Sebaran Persepsi Biaya Perjalanan Dan Transformasi Box Muller Pada Pengambilan Sampel Acak Model Pemilihan Rute Dan Pembebanan Stokastik