You are on page 1of 16

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


( PRAKERIN )
DI
“UD. UNGGUL JAYA”

Disusun Oleh :

NAMA : FITRI ANA WAROH


KELAS : II TEKNIK PEMESINAN I
NIS : 2663 / 0435

PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK PEMESINAN

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO


DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI I PUNGGING


Jl. Raya Trawas – Pungging Telp. (0321) 593257
E-Mail : smkn1pungging@yahoo.co.id
Website : www.smkn1pungging.sch.id

-1-
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di “UD UNGGUL JAYA”


disusun oleh Fitri Ana Waroh. Telah disetujui dan disahkan
tanggal……………2009 oleh :

Pembimbing DU/DI Pembimbing Sekolah

KARTIYO Drs. MAHMUD


NIP. 510 153 064

Mengetahui
Ka. Program Keahlian
Teknik Pemesinan

Drs. DJAROT SETIADJI


NIP. 132 185 365
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan laporan praktek industri
ini dalam rangka melengkapi tugas paska praktek industri.
Laporan praktek industri ini berisi deskripsi dan penjelasanmengenai
kegiatan yang telah saya laksanakan selama menjalankan program sekolah yaitu
praktek industri di “UD UNGGUL JAYA”.
Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih yang setulusnya
kepada beberapa pihak sebagai berikut :
1. Bapak Drs. H. Syihabul Irfan Arief, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri I
Pungging yang memberikan izin siswa kelas 2 TP 1 untuk melaksanakan
praktek industri.
2. Bapak Drs. Djarot Setiadji selaku Kepala Program Keahlian Teknik
Permesinan.
3. Drs. Mahmud selaku pembimbing dari sekolah untuk Praktek Kerja Industri
“UD UNGGUL JAYA”
4. Bapak Kartiyo selaku pembimbing Praktek Kerja Industri di “UD UNGGUL
JAYA”.
5. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan .
Meski laporan ini saya tulis dengan kemampuan optimal, namun saya
tetap menyadari kemungkinan adanya kekurangan.oleh karena itu kritik dan saran
konstruktif sangat saya harapkan demi kemajuan dimasa yang akan dating. Dan
semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tentunya dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi guru pembimbing teknik pemesinan SMK Negeri I Pungging
dalam memberi nilai hasil praktek industri yang telah penulis laksanakan.
Demikian laporan ini penulis buat dengan sejujurnya sesuai dengan
kegiatan praktek industri yang penulis laksanakan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Pungging, 15 Nopember 2008
Penulis

Fitri Ana Waroh


DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Sejarah / Profesi “UD UNGGUL JAYA”......................................1
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................................2

BAB II : ISI
2.1 Materi yang dipelajari di “UD UNGGUL JAYA” .........................3
2.1.1 Mengelas Palu......................................................................3
2.1.2 Membuat Rak.......................................................................3
2.1.3 Mengebor dan mengulir dalam .............................................4
2.1.4 Mengulir Luar ......................................................................5
2.1.5 Membuat Bos.......................................................................5
2.1.6 Membuat Pen ( As ) .............................................................6
2.1.7 Mengeling............................................................................7

BAB III : TEMUAN


3.1 Keterlaksanaan .............................................................................8
3.1.1 Faktor Pendukung ................................................................8
3.1.2 Faktor Penghambat ..............................................................8
3.2 Manfaat yang dirasakan ................................................................8
3.3 Pengembangan..............................................................................9

BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................. 10
4.2 Saran ......................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan prakerin ini sangat penting bagi siswa, karena dengan
adanya kegiatan ini siswa bisa mendapatkan pengalaman di dunia kerja serta
mendapatkan wawasan lebih luas tentang dunia kerja. Kegiatan ini
diperlukan agar siswa mendapat pengalaman kerja dan meningkatkan
kemampuan siswa. Selain itu kegiatan ini juga diperlukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan untuk mempererat hubungan sekolah
dengan dunia industri.
Dengan adanya kegiatan prakerin ini diharapkan siswa mendapatkan
pengetahuan baru dan motivasi baru dalam belajar. Tidak hanya motivasi di
bidang produktif tapi juga di bidang normatif dan adaptif sehingga siswa
dapat maksimal dalam belajar dan dapat mengasah ketrampilannya lagi
agardapat menjadi lebih baik sehingga bisa bermanfaat bagi siswa itu sendiri
dan juga orang-orang di sekitar siswa.

1.2 Sejarah / Profesi UD UNGGUL JAYA


Bapak Karnolo adalah orang yang mendirikan UD UNGGUL JAYA.
Pada mulanya beliau adalah berprofesi sebagai seorang sopir truk, beliau
mendirikan bengkel tersebut pada tahun 2003 yang terletak di belakang
Balai Desa Lebaksono.
Pada tahun 2006 bengkel tersebut pindah ke sebelah selatan sekolah
SMK Negeri I Pungging karena tempatnya lebih strategis.
Bengkel tersebut memproduksi benda-benda dari proses pemesinan,
seperti : baut, mur, as hidrolik, bos dan menerima pesanan bak truk dan
meluruskan sasis mobil serta menambah panjang dan memperpendek sasis
mobil, dll.
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini :
1. Agar siswa lebih bisa menjalankan mesin.
2. Agar siswa mendapatkan pengalaman di dunia kerja.
3. Untuk menambah tentang pengetahuan teknik pemesinan.
4. Untuk meningkatkan kemampuan siswa.
5. Untuk mempererat hubungan antara sekolah dengan dunia industri.
6. Agar siswa mampu mengembangkan kemampuan mereka.
7. Memadukan ilmu teori di sekolah dan ilmu yang didapatkan langsung di
objek tersebut (UD UNGGUL JAYA).
8. Menunjukkan kepada siswa situasi sebenarnya / sesungguhnya tentang
dunia kerja tidak hanya melalui teori dan materi saja.
BAB II
ISI

2.1 Materi Yang Dipelajari Di UD UNGGUL JAYA


2.1.1 Mengelas Palu
Gambar kerja

Lembar kerja
Mengelas palu
 Letakkan palu yang akan di las diatas meja
 Nyalakan pesawat las dan panas elektroda
 Karena tangkai palu terbuat dari besi yang tipis digunakan elektroda
yang berjenis RB-52
 Dalam pengelasan besi yang tipis kita harus berhati-hati, supaya besi
yang kita las tidak rusak kita las catat bagian yang patah.

2.1.2 Membuat Rak


Langkah kerja
Membuat rak
 Potong 6 besi plat dengan ukuran 300 cm (untuk panjangnya), 6 batang
besi plat dengan ukuran 200 cm (untuk tingginya), dan 9 batang besi plat
dengan ukuran 50 cm (untuk lebarnya), semua besi plat itu dipotong
dengan gerinda potong.
 Karena besi yang akan kita las tipis, maka kita las catat saja pada ujung-
ujung sambungan.
 Setelah pengelasan dan sudah terbentuk menjadi rak, kita potong kayu
tipis sebagai tempat peralatan bengkel.

2.1.3 Mengebor dan Mengulir Dalam


Gambar kerja

Lembar kerja
Mengebor dan membuat ulir dalam
 Potong besi plat dengan menggunakan las potong, besi plat yang kita
potong berdiameter Ø 20 cm.
 Pasang besi plat pada ragum.
 Beri penitik pada bagian yang akan kita bor.
 Setelah itu bor pada bagian yang sudah kita tandai dengan penitik
dengan menggunakan mata bor ukuran 8.
 Buat ulir dalam pada bagian yang telah kita bor.yang sama seperti besi
plat yang kita kerjakan sebelumnya.
 Bor dan buat ulir dalam yang sama seperti besi plat yang kita kerjakan
sebelumnya.
 Pasang besi plat yang kita kerjakan sebelumnya pada tangki oli yang
bocor dan kencangkan dengan baut.
 Supaya yang ada di tangki tidak meresap keluar gunakan lem silicon
pada bagian yang bocor.

2.1.4 Mengulir Luar


Gambar kerja

Langkah kerja
Mengulir luar
Pengetahuan mengulir luar dilakukan pada sebuah pipa yang
digunakan sebagai penyambung antara pipa dengan shock pipa. Untuk
membuat benda ini dipilih pipa yang mempunyai ketebalan dinding sesuai
dengan yang diperlukan, pipa yang berupa lonjoran dipotong dengan
panjang 50 cm.
Pertama-tama cekam benda pada mesin bubut senter benda tersebut
agar tidakoleng,lalu dilanjutkan dengan pembubutan tirus dengan sudut
kemiringan 5º dan panjang 65 mm, selanjutnya dilakukan penguliran luar
dengan menggunakan pahat ulir, dengan merubah handel-handel pengaturan
pada mesin bubut.

2.1.5 Membuat Bos


Gambar kerja
Langkah kerja
Untuk membuat besi bos membutuhkan bahan besi as Ø 60 mm dan
untuk panjangnya 100 mm. Langkah pertama cekam benda padacekam
mesin bubut dan senter agar tidak oleng. Ratakan kedua sisi muka benda
dengan membubut rata muka setelah itu remer pada sisi luarnya agar tidak
tajam.
Pengerjaan dilakukan dengan pengeboran tepat ditengah-tengah dari
ukuran mata bor Ø 12 mm sampai ukuran mata bor Ø 20 mm, untuk itu
pengerjaan dilanjutkan dengan menambah lebar diameter dalam dengan
pembubutan dalam sampai ukuran Ø 45 mm.
Pengerjaan dilanjutkan dengan pengeboran secara vertikal untuk
proses pengetaban. Fungsi bos ini digunakan untuk persedian antara bak truk
dengan sasis hidrolik.

2.1.6 Membuat Pen (as)


Gambar kerja

Langkah kerja
Bahkan untuk membuat pen (as) adalah besi Ø 60 mm dan panjang
120 mm. Pengerjaannya dimulai dengan pembubutannya rata muka,
selanjutnya dilakukan pembubutan rata dari ukuran semula Ø 60 mm
menjadi Ø 45 mm dengan panjang 110 mm,pengerjaan dilanjutkan dengan
proses pengeboran.
Dengan cara benda dicekam pada ragum mesin bor. Benda dicekam
dengan posisi vertikal, ukuran lubangnya adalah Ø 12 mm, pengeboran
dimulai dari mata bor ukuran Ø 8 mm dan dilanjutkan dengan mata bor Ø 8
mm dan dilanjutkan dengan mata bor Ø mm. Selanjutnya dilakukan proses
pengetapan.

2.1.7 Mengeling
Gambar kerja

Langkah kerja
Pengelingan berarti menyambung dua benda kerja atau lebih menjadi
satu dengan menggunakan paku keling. Di tempat saya PI, pengelingan
dikerjakan dengan menggunakan panas yang berasal dari blander (las
potong). Alat-alat yang dibutuhkan dalam pengelingan secara manual, yaitu:
paku keeling, mesin bor, mata bor, palu, landasan perapat (klem), dan
pembentuk. Mesin bor digunakan untuk melubangi bagian yang akan
dikeling, perapat digunakan untuk merapatkan dua bagian yang akan
dikeling, pembentuk digunakan untukmembentuk paku keling agar menjadi
bulat,landasan dipakai untuk meletakkan bagian yang dikeling.
BAB III
TEMUAN

3.1 KETERLAKSANAAN
3.1.1 Faktor Pendukung
 Jarak tempat prakerin yang mudah dijangkau
 Sarana dan prasarana yang memadai
 Adanya kordinasi yang baik antara pembimbing DU / DI dengan
pembimbing sekolah sehingga membuat kegiatan prakerin lancar
3.1.2 Faktor Penghambat
 Tugas dari sekolah yang tidak begitu jelas (melalui internet, saya
dan teman saya belum banyak tahu tentang keberadaan suatu group
sekolah yang menampung informasi sekolah).
 Untuk siswa prakerin tidak begitu sering disuruh mengoperasikan
sebuah mesin.

3.2 MANFAAT YANG DIRASAKAN


Sejak melakukan prakerin, saya mendapatkan pengalaman yang
belum pernah saya dapatkan sebelumnya di sekolah. Kami mendapatkan
pengalaman kerja di dunia industri bisa terjun langsung di dalamnya. Saya
juga mendapatkan pengalaman baru yang belum saya dapatkan di sekolah
tentang teknik pemesinan.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dan pelaksanaan
prakerin ada sebagai berikut :
1. Siswa dapat merasakan secara langsung kerja yang sesungguhnya
2. Prakerin dapat melatih kedisiplinan siswa
3. Para siswa jadi lebih tahu tentang berbagai macam jenis mesin yang
dipergunakan di dalam suatu industri
4. Prakerin dapat melatih sikap tanggung jawab siswa atas suatu pekerjaan
yang diberikan.
3.3 PENGEMBANGAN
Pengalaman dan ilmu yang telah saya peroleh selama prakerin akan
saya kembangkan lagi di sekolah, agar ilmu saya menjadi matang, sehingga
siap menghadapi dunia kerja dimasa yang akan datang. Semua sikap dan
perilaku selama ini yang saya anggap kurang baik akan saya perbaiki lagi.
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Praktek Kerja Industri dapat diartikan sebagai suatu program antara
sekolah dengan dunia industri yang diorganisasikan melalui sekolah
dalammempersiapkan siswa didik agar siap untuk menghadapi duniakerja
dengan kemampuan yang telah dimiliki.
Praktek kerja industri sangat penting khususnya bagi pelajar SMK,
karena dengan adanya kegiatan seperti ini seolah-olah siswa dapat terjun
langsung ke dunia kerja yang mereka hadapi kelak. Dengan kegiatan ini
jugadidapat banyak ilmu dan pengetahuan dari lingkungan Praktek Kerja
Industri siswa. Sehingga kelak jika mereka bekerja maka tidak akan terlalu
terkejut dalam menghadapi dunia kerja.
Adapun tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang propesional, memiliki ketrampilan serta
etos kerja tinggi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan dunia kerja /
industri
2. Memberikan pengalaman / pengetahuan tentang bagaimana dunia kerja itu
sendiri
3. Memperkokoh keterikatan antara sekolah (SMK) dengan dunia industri
Saya sebagai siswa SMKN IPUNGGING yang telah melaksanakan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) merasakan bahwa sangat penting program
ini. Meskipun kadang-kadang kita merasa belum siap dan kesulitan untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Namun ini juga merupakan
kebaikan untuk diri kita masing-masing dimasa yang akan datang.

SARAN
Setelah mengikuti pendidikan PraktekKerja Industri (Prakerin) di UD
UNGGUL JAYA, saya mempunyai beberapa usulan dan saran bagi pihak
industri dan sekolah antara lain :
1. Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini merupakan kegiatan yang
positif sehingga perlu ditingkatkan baik itu dari segi struktural maupun
operasional di masa-masa mendatang.
2. Sekolah hendaknya membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak digunakan di
dunia industri sehingga pada saat siswa berada di industri, siswa tidak
banyak menghadapi kendala yang berhubungan dengan materi.
3. Link and Match antara pihak sekolah dan industri hendaknya diupayakan
dalam wujud nyata selain kegiatan Praktek Kerja Industri(Prakerin).
4. koordinasi antara pihak sekolah dengan siswa yang menjalani kegiatan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) perlu mendapat perhatian yang lebih agar
terjadi komunikasi yang baik dan tidak terjadi silang komunikasi.
Demikian laporan ini saya buat dengan sejujurnya sesuai dengan
kegiatan Praktek Industri yang saya laksanakan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tentunya dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi guru pembimbing Teknik Pemesinan SMK
Negeri I Pungging dalam memberikan nilai hasil pelaksanaan Praktek Industri
yang telah saya laksanakan.
Adapun laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran saya harapkan.

You might also like