Professional Documents
Culture Documents
atau
di mana :
R : jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam jangka waktu
tertentu
S : biaya pemesanan
P : harga per unit bahan baku
I :biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam presentase dari
persediaan rata-rata.
C/Unit : biaya penyimpanan setiap unit bahan baku.
Contoh :
PT. Indiana memperkirakan kebutuhan bahan baku selam tahun 2010
sebanyak 1.000kg. Setiap kali dipesan, akan dikeluarkan biaya sebesar
Rp. 50,00 sebagai biaya perangko. Harga per kg bahan baku adalah Rp.
20,00. Biaya penyimpanan sebesar 50% dari persediaan rata-rata. Maka
jumlah pembelian yang paling ekonomis adalah :
2 R.S
EOQ=
√ P. I
2 ×1000 ×50
¿
√ 20 ×0,50
= 100 kg.
Persediaan Besi
Persediaan besi adalah persediaan minimal bahan baku yang harus
dipertahankan untuk menjamin kelangsungan proses produksi. Di muka
telah disinggung sedikit bahwa persediaan bahan besi merupakan salah
satu factor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan saat
dilakukannya pemesanan bahan baku (Re Order Period).
Besarnya persediaan besi ditentukan oleh beberapa factor, antara
lain :
1. Kebiasaan leveransir menyerahkan bahan baku yang dipesan,
apakah selalu tepat pada waktunya atau tidak. Apabila leveransir
selalu tepat waktu dalam menyerahkan pesanan kita maka resiko
kehabisan bahan mentah relative kecil, sehingga persediaan besi
tidak terlalu besar. Sebaliknya, bila leveransir biasanya terlambat
datang maka resiko kehabisan bahan mentah terlalu besar, sehingga
perlu ada persediaan besi yang besar pula.
2. Jumlah bahan baku yang dibeli setiap kali pemesanan. Apabila
jumlah bahan baku yang dibeli besar, maka persediaan rata-rata di
atas persediaaan besi besar pula, sehingga resiko kehabisan bahan
baku relative kecil, begitu pula sebaliknya.
3. Dapat diperkirakan atau tidaknya kebutuhan bahan baku secara
tepat. Bagi perusahaan yang dapat memperkirakan jumlah
kebutuhan bahan baku secara tepat, maka resiko kehabisan bahan
baku kecil (karena bahan baku yang dibutuhkan sudah disediakan
sepenuhnya), begitu pula sebaliknya.
4. Perbandingan antara biaya penyimpanan bahan baku dan biaya
ekstra karena kehabisan bahan baku. Apabila biaya penyimpanan
tampak lebih besar daripada biaya ekstra akibat kehabisan bahan
baku maka tidak perlu adanya persediaan besi yang terlalu besar,
begitu pula sebaliknya.
Contoh :
Dari anggaran pembelian bahan baku diperoleh data tentang pembelian
bulan Januari 2010 sebagai berikut :
Unit yang dibeli 12.000 unit
Harga per unit Rp. 1,20
Sedangkan realisasinya adalah sebagai berikut :
Unit yag dibeli 11.500
Harga per unit Rp. 1,26
Laporan Pelaksanaan
Januari 2010
Penyimpangan
Rencana Realisasi
Jumlah Presentase
Unit yang dibeli 12.000 11.500 500 4,2
Harga Per Unit Rp. 1,20 Rp. 1,26 Rp. 0,06 5
Nilai Rp.14.400 Rp.14.490 Rp. 90 0,625
Laporan Pelaksanaan
Januari 2010
Penyimpangan
Rencana Realisasi
Jumlah Presentase
Unit produksi 2200 2000 200 9
Unit bahan baku 4400 4300 100 2,2
Harga bahan baku Rp. 1,20 Rp. 1,26 Rp. 0.06 5
Nilai Rp.5,280 Rp.5,418 138 2,6
Jawab:
1. Anggaran biaya bahan baku total
Harga
MK-1 MM-5 MB-2 Total nilai
per unit
Bahan
Per Per Per
total Total Total
unit unit unit
Kayu 2 20.000 3 30.000 3 30.000 80.000 15.000 1.200.000.000
Melamin 1,5 15.000 3 30.000 2 20.000 65.000 20.000 1.300.000.000
Pipa hias 1 10.000 3 30.000 1,5 15.000 55.000 12.000 660.000.000
Total Rp 3.160.000.000
DAFTAR RUJUKAN