You are on page 1of 5

MAKALAH KIMIA FISIK II 2011

1. Pengertian Adsorpsi

Adsorpsi (penyerapan) merupakan suatu proses pemisahan dimana komponen dari


suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap (adsorben).
Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan pada adsorpsi kimia yang
merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang diserap sehingga tidak mungkin
terjadi proses yang bolak-balik. Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan
adsorban, dimana adsorbat adalah substansi yang terjerap atau substansi yang akan
dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media
penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon.
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan/ pengayaan (enrichment) suatu komponen di
daerah antar fasa. Pada peristiwa adsorpsi, komponen akan berada di daerah antar
muka, tetapi tidak masuk ke dalam fasa ruah. Komponen yang terserap disebut
adsorbat (adsorbate), sedangkan daerah tempat terjadinya penyerapan disebut
adsorben (adsorbent/ substrate). Berdasarkan sifatnya, adsorpsi dapat digolongkan
menjadi adsorpsi fisik dan kimia.

1.1. Berdasarkan sifatnya, adsorpsi dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

1. Physisorption (adsorpsi fisika)


Terjadi karena gaya Van der Walls dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan
dan permukaan media lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan,
maka substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media. Physisorption ini
memiliki gaya tarik Van der Walls yang kekuatannya relatif kecil. Molekul terikat sangat
lemah dan energi yang dilepaskan pada adsorpsi fisika relatif rendah sekitar 20 kJ/mol.
Contoh : Adsorpsi oleh karbon aktif. Aktivasi karbon aktif pada temperatur yang
tinggi akan menghasilkan struktur berpori dan luas permukaan adsorpsi yang besar.
Semakin besar luas permukaan, maka semakin banyak substansi terlarut yang melekat
pada permukaan media adsorpsi.
MAKALAH KIMIA FISIK II 2011

2. Chemisorption (adsorpsi kimia)


Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara substansi terlarut
dalam larutan dengan molekul dalam media. Kemisorpsi terjadi diawali dengan adsorpsi
fisik, yaitu partikel-partikel adsorbat mendekat ke permukaan adsorben melalui gaya
van der Waals atau melalui ikatan hidrogen. Kemudian diikuti oleh adsorpsi kimia yang
terjadi setelah adsorpsi fisika. Dalam adsorpsi kimia partikel melekat pada permukaan
dengan membentuk ikatan kimia (biasanya ikatan kovalen), dan cenderung mencari
tempat yang memaksimumkan bilangan koordinasi dengan substrat (Atkins 1999).
Contoh : Ion exchange.

Tabel Perbedaan adsorpsi fisik dan kimia

Adsorpsi Fisik Adsorpsi Kimia


Molekul terikat pada
Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan
adsorben oleh gaya van
kimia
der Waals
Mempunyai entalpi reaksi Mempunyai entalpi reaksi – 40 sampai –
– 4 sampai – 40 kJ/mol 800 kJ/mol
Dapat membentuk lapisan
Membentuk lapisan monolayer
multilayer
Adsorpsi hanya terjadi Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi
pada suhu di bawah titik
MAKALAH KIMIA FISIK II 2011

didih adsorbat
Jumlah adsorpsi pada Jumlah adsorpsi pada permukaan
permukaan merupakan merupakan karakteristik adsorben dan
fungsi adsorbat adsorbat
Tidak melibatkan energi
Melibatkan energi aktifasi tertentu
aktifasi tertentu
Bersifat tidak spesifik Bersifat sangat spesifik

Dalam adsorpsi dikenal adsorbat dan adsorben, adsorbat merupakan substansi


yang akan disisihkan sedangkan adsorben yaitu padatan dimana di permukaannya
terjadi pengumpulan substansi yang disisihkan.

1.2. Karakteristik Adsorben


Adsorben yang biasa digunakan berbentuk butiran, batangan, batu dengan
diameter 0,5 sampai 10 mm. Untuk pemakaian yang terus menerus diperlukan
adsorben yang tahan terhadap suhu tinggi, tahan abrasi dan panas. Pada kebanyakan
industri adsorben dibagi menjadi 3 kelas:
 Oxygen-containing compounds: biasanya hydrophilic dan bersifat polar,
contohnya yang terkandung dalam silica gel dan zeolites.
 Carbon-based compounds: biasanya hydrophobic dan nonpolar, contohnya yang
terkandung dalam activated carbon dan graphite.
 Polymer-based compounds: terdiri dari poros porous polymer matrix
mengandung polar atau nonpolar grup fungsi.

Ada beberapa contoh adsorben yang telah banyak digunakan, seperti yang dijelaskan
sebagai berikut:

a. Karbon aktif
MAKALAH KIMIA FISIK II 2011

Karbon aktif merupakan material microcrystalline yang terbuat dari dekomposisi


termal dari kayu, batu bara, dll. Mempunyai luas area 300-1200 m 2/g dengan ukuran
diameter rata-rata pori 10-60 Å. Pada umumnya larutan organik dapat di-adsorb dengan
karbon aktif.
b. Silika gel
Adsorbent ini dibuat dari perlakuan asam sodium silikat yang kemudian dikeringkan.
Mempunyai luas area 600-800 m2/g dan diameter rata-rata pori 20-50 Å. Silika gel
biasanya digunakan untuk dhidrasi gas dan liquid dan untuk memfraksinasi
hidrokarbon.
c. Alumina aktif
Alumunium oksida hidrat dipanaskan hingga semua kandungan air hilang. Biasanya
digunakan untuk menghilangkan kandungan air pada gas dan liquid. Mempunyai luas
area 200-500 m2/g dengan diameter rata-rata pori 20-140 Å.
d. Molecular sieve zeolites
Zeolit ini merupakan kristal aluminasilikat berpori yang membentuk molekul-molekul
kristal terbuka yang terdiri dari pori yang seragam. Mempunyai diameter rata-rata pori
30-10 Å. Zeolit digunakan dalam proses pengeringan, pemisahan hidrokarbon,
pengadukan, dll.
e. Polimer sintetik atau resin
Terbuat dari proses polimerisasi dari dimer ataupun monomer, dengan bahan baku
senyawa aromatik seperti styrene dan divinylbenzene. Biasanya digunakan untuk
meng-adsorb senyawa organik nonpolar dari suatu larutan. Sedangkan untuk meng-
adsorb senyawa polar digunakan acrylic esters.

2. Perbedaan Adsorpsi dengan Absorpsi

Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas,
terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penyerap, adsorben) dan akhirnya
membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terserap, adsorbat) pada
permukaannya. Berbeda dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh
fluida lainnya dengan membentuk suatu larutan.
MAKALAH KIMIA FISIK II 2011

Absorpsi, dalam kimia, adalah suatu fenomena fisik atau kimiawi atau suatu proses
sewaktu atom, molekul, atau ion memasuki suatu fase limbak (bulk) lain yang bisa
berupa gas, cairan, ataupun padatan. Proses ini berbeda dengan adsorpsi karena
pengikatan molekul dilakukan melalui volume dan bukan permukaan.

You might also like