You are on page 1of 7

PENGEMBANGAN PUSAT SUMBER BELAJAR

DI SEKOLAH
Oleh
Suhariyanto/0823011085
MTP/FKIP/UNILA/2009

1. Tantangan Pendidikan Masa Depan

Proses belajar dalam pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat dibutuhkan

dalam kehidupan manusia. Melalui proses belajar dapat memberi pengaruh terhadap

perkembangan kemampuan akademis dan psikologis setiap manusia dalam hidupnya.

Belajar merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Belajar juga merupakan kegiatan yang

melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.

Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru

sebagai fasilitator. Konsep teknologi pendidikan menekankan kepada individu yang

belajar melalui pemanfaatan dan penggunaan berbagai jenis sumber belajar.

Dengan semakin cepatnya arus globalisasi, dunia pendidikan sekarang ini

menghadapi berbagai tantangan. Dunia pendidikan dituntut agar dapat mendorong

dan mengupayakan peningkatan kemampuan dasar untuk menjadi individu yang

unggul dan memiliki daya saing kuat secara cepat. Sementara pandangan masyarakat

pada umumnya mengenai pendidikan bersifat konvensional yaitu mengkaitkan

penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang terjadi hanya berlangsung di


dalam kelas, di mana sejumlah murid atau peserta belajar secara bersama-sama

memperoleh pelajaran dari seorang guru atau instruktur.

Adanya isu sentral rendahnya mutu atau kualitas dan relevansi pendidikan membuat

lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk mempersiapkan Sumber Daya

Manusia yang kompeten. Di tambah lagi adanya otonomi daerah juga membawa

perubahan-perubahan serta penyesuaian pendidikan demokratis, yang sangat

memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan pemelajar itu sendiri.

Timbulnya berbagai tuntutan tersebut membawa konsekwensi pada perubahan

paradigma dalam belajar mengajar menjadi pembelajaran. Strategi dan pendekatan

pembelajaran tidak lagi bertumpu pada guru tetapi berorientasi pada siswa sebagai

subyek (student centered). Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi siswa.

Tanpa guru, pembelajaran tetap dapat dilaksanakan karena adanya sumber belajar

yang lain. Sehubungan hal tersebut para pendidik atau guru di sekolah diharapkan

untuk dapat menggunakan sumber belajar secara tepat.

2. Proses Pembelajaran dan Sumber Belajar

Istilah kegiatan “belajar”, “mengajar”, dan “pembelajaran” merupakan istilah

kegiatan yang tidak terpisahkan, meskipun ketiganya merupakan kegiatan yang

berbeda. Kegiatan belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada kegiatan mengajar.

Begitu pula sebaliknya, kegiatan mengajar tidak selalu dapat menghasilkan kegiatan

belajar. Ketika seorang guru menjelaskan pelajaran di depan kelas maka terjadi

kegiatan mengajar, tetapi dalam kegiatan tersebut belum tentu terjadi kegiatan belajar

pada setiap siswa. Kegiatan mengajar dikatakan berhasil jika dapat menghasilkan

Ulasan Artikel/Sumber Belajar/Suhariyanto/0823011085/MTP-FKIP-UNILA/2009 1


kegiatan belajar pada diri siswa. Jadi, sebenarnya hakekat guru mengajar adalah

usaha guru untuk membuat siswa belajar. Dengan kata lain, mengajar merupakan

upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Kegiatan inilah yang

disebut dengan peoses pembelajaran.

Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para

siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan

belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika si belajar secara

aktif mengalami sendiri proses belajar. Jadi syarat mutlak yang harus dipenuhi agar

terjadi kegiatan belajar yaitu terjadinya interaksi antara pebelajar (learner) dengan

sumber belajar.

Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi

pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memang merupakan bagian dari

kegiatan mengajar, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat

dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran penting yang harus dilakukan

oleh guru dalam proses pembelajaran adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat

berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada. Meskipun guru

juga merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa, tetapi masih banyak lagi

sumber-sumber belajar yang lain yang dapat dimanfaatkan untuk terjadinya proses

pembelajaran.

3. Macam Macam Sumber Belajar

Sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang

dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber

Ulasan Artikel/Sumber Belajar/Suhariyanto/0823011085/MTP-FKIP-UNILA/2009 2


belajara ini bermanfaat dalam memberikan sumbangan yang positif untuk

peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran. Terdapat enam macam sumber

belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar / lingkungan. Keenam

sumber belajar tersebut juga merupakan komponen system dalam pembelajaran,

artinya dalam setiap kegiatan pembelajaran selalu terdapat keenam komponen

tersebut.

Bahan-bahan yang merupakan sumber belajar tersebut perlu dikembangkan dan

dikelola dengan sebaik-baiknya oleh sebuah badan/wadah yang disebut Pusat

Sumber Belajar agar dapat memberikan kemudahan dan berfungsi secara optimal

untuk proses pembelajaran. Berdasarkan cara pengelolaannya sumber belajar dapat

dibedakan dalam dua macam yaitu sumber belajar yang dirancang (Learning

Resource by design) dan sumber belajar yang dimanfaatkan (Learning Resource by

utilization).

Dilihat dari segi fungsi dan perannya, terutama kemampuannya dalam melakukan

interaksi dan komunikasi dengan para peserta didik, sumber belajar dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu: alat peraga (teaching aids) atau alat audio visual (audio-

visual aids) dan media pembelajaran.

Sumber belajar dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi dan mampu berinteraksi

dengan peserta belajar dalam suatu kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Oleh

sebab itu sumber belajar harus dikembangkan dan dirancang secara sistematis

berdasarkan kebutuhan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan juga

berdasarkan pada karakteristik para peserta didik yang akan mengikuti kegiatan

pembelajaran tersebut.

Ulasan Artikel/Sumber Belajar/Suhariyanto/0823011085/MTP-FKIP-UNILA/2009 3


4. Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Belajar

Sumber belajar selama ini dianggap sebagai suatu barang yang sulit dan

membutuhkan biaya yang tinggi untuk mendapatkannya. Hal ini disebabkan karena

guru ataupun peserta didik kurang memiliki kreativitas dan inovasi dalam

memanfaatkan bahan-bahan atau benda-benda yang ada sekitar dilingkungannya.

Pemanfaatan sumber belajar di sekolah baik yang dirancang maupun yang tinggal

dimanfaatkan belum berjalan secara baik dan optimal. Banyak guru yang masih

menggunakan paradigma lama, yaitu mengajar dengan hanya bersumberkan pada

buku pelajaran yang ada, dan tidak memiliki motifasi dan inovasi untuk menciptakan

sumber belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi

pelajarannya. Guru pun kurang kreatif dalam membuat sendiri media pembelajaran

maupun bahan ajar yang dibutuhkannya.

Dengan berbekal kreativitas, guru seharusnya dapat membuat dan menyediakan

sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa

dapat memanfaatkan benda-benda yang ada lingkungan kelas, sekolah dan

masyarakat ataupun bahan-bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di

sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering

luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang

biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi

sumber belajar yang sangat berharga.

Selain dari itu lingkungan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Peserta

didik tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang

berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber

Ulasan Artikel/Sumber Belajar/Suhariyanto/0823011085/MTP-FKIP-UNILA/2009 4


belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit sekolah-

sekolah yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun

keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan

tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber belajar yang sangat

berharga.

Sumber belajar lainnya yang seharusnya dikelola dengan baik adalah perpustakaan.

Tidak sedikit perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah belum dikelola dengan baik

sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan hanya menjadi sarana atau tempat

penyimpanan buku saja. Siswa tidak termotifasi memanfaatkan perpustakaan sebagai

sumber belajar. Perpustakaan mestinya dapat menjadi pusat sumber dan

penyimpanan informasi dan pengetahuan baik berupa bahan cetak (buku/tulisan),

elektronik dan audio visual ataupun dalam bentuk yang lain, sehingga perpustakaan

dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi semua peserta belajar, para profesional,

para peneliti dan bagi siapapun yang memerlukan informasi dan pengetahuan.

Selain berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi, perpustakaan juga

berfungsi untuk kegiatan pendidikan, pembelajaran dan penelitian, maka distribusi

informasi sebagai koleksi perpustakaan perlu diarahkan pada kebutuhan belajar

peserta belajar. Konsep Pusat Sumber Belajar mengubah organisasi informasi dan

pengelolalaan perpustakaan dari lingkungan hanya bahan cetak menjadi lingkungan

bahan cetak dengan bahan non cetak termasuk diantaranya semua teknologi yang

lebih baru seperti bahan rekaman yang dibaca dengan mesin, cd-rom, video disc,

bahkan juga komputer terhubung dengan jaringan internet.

Ulasan Artikel/Sumber Belajar/Suhariyanto/0823011085/MTP-FKIP-UNILA/2009 5


Kesimpulan

1) Pendidikan dimasa depan menuntut adanya perubahan pada proses pembelajaran

yang bertumpu pada kemampuan individu dan berorientasi pada siswa sebagai

subyek (student centered).

2) Sumber belajar merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan

pembelajaran

3) Sumber belajar dapat dirancang, diciptakan dan dikembangkan sendiri oleh guru

dan peserta didik dengan memanfaatkan lingkungan yang ada.

Ulasan Artikel/Sumber Belajar/Suhariyanto/0823011085/MTP-FKIP-UNILA/2009 6

You might also like