You are on page 1of 11

Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis

Mikrokontrolel Atmega8535

ALAT PENDETEKSI KADAR GARAM AIR (SALINITAS) PADA TAMBAK UDANG BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Sunu Arsy Pratomo 1 , Bustanul Arifin, ST., MT 2 , Agus Suprajitno, ST., MT. 3
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro FTI UNISSULA
2
Dosen Pembimbing I Jurusan Teknik Elektro FTI UNISSULA
3
Dosen Pembimbing II Jurusan Teknik Elektro FTI UNISSULA

Abstrak

Pada saat ini usaha budi daya udang cukup diminati oleh banyak orang karena termasuk usaha yang
menguntungkan. Udang menjadi salah satu komoditas ekspor yang permintaannya cukup tinggi, untuk mendapatkan
hasil udang yang memiliki kualitas dan kwantitas yang baik maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menjadi
penunjang dalam keberhasilan pembudidayaanya. Dalam penelitian tugas akhir ini kami menganalisa salah satu
faktor pendukung untuk pembudidayaan udang yaitu pengaturan besarnya kadar garam yang sesuai akan
menunjang keberhasilan dalam pembudidayaan udang tersebut.
Konsep pengukuran yang digunakan adalah electrical conductivity dimana dalam pengaturannya besar
kadar garam pada tambak tidak boleh melebihi batas kadar garam yang telah ditentukan. Plant yang digunakan
adalah dua buah box plastic. Dengan pengaturan system menggunakan mikrokontroller atmega8535, karena lebih
efektif, efisien, dan lebih murah.
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi kadar garam air pada tambak udang yang lebih baik menggunakan
sensor elektroda menggunakan bahan tembaga dengan perubahan tegangan tiap 1 ppt berkisar antara 18-19 mv.
Jarak antara dua elektroda sebagai sensor pendeteksi kadar garam air dalam tambak udang adalah 20 cm. Selisih
hasil pengujian dengan alat pengukur yang telah ada berkisar antara 1 – 2 ppt, perbedaan disebabkan pengukuran
kadar garam menggunakan metode electrical konductivity dipengaruhi oleh suhu, tekanan, kedalaman, proses
elektrokimia, proses elektrolisis.

Kata Kunci : Parts Per Thousand (ppt), Salinitas (Kadar Garam)

I. PENDAHULUAN dengan membuat tambak maka lahan yang tidak terpakai


untuk bertanam akan mendapatkan kegunaan. Begitu
A. Latar Belakang juga dengan keuntungan yang akan didapat Begitu
Sudah dari dulu bangsa Indonesia terkenal sebagai menjajikan.
seorang nelayan. Dimana bangsa Indonesia mempunyai Pada saat ini usaha budi daya udang cukup diminati
kepandaian dalam penentuan waktu untuk mencari ikan. oleh banyak orang karena termasuk usaha yang
Profesi ini ini ada karena bangsa Indonesia mempunyai menguntungkan. Udang menjadi salah satu komoditas
lautan yang luas dan untuk memanen ikan tidak perlu ekspor yang permintaannya cukup tinggi. Pada usaha
menanti sampai berhari-hari seperti yang dilkukan oleh tambak udang ada beberapa faktor yang perlu
petani untuk memanen tanaman. Karena dilaut setiap diperhatikan yaitu; tingkat keasaman (pH), suhu air, dan
hari mesti ada ikan yang merupakan kebutuhan manusia. kadar garam dalam air (salinitas). Kadar garam dalam air
Dengan berkembangnya zaman maka semakin merupakan salah satu faktor yang utama, karena hal ini
berkembang juga pemikiran manusia untuk memperoleh sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan udang.
penghasilan seorang nelayan tapi tanpa melakukan Perubahan salinitas air menjadi persoalan klasik bagi
perjalanan seperti nelayan. Maka ditemukanlan sebuah petani tambak udang, karena dapat mengakibatkan
pemikiran untuk membuat tambak. Tambak adalah gagalnya panen. Oleh karena alat yang digunakan untuk
tempat untuk membesarkan ikan maupun binatang yang mengukur salinitas masih relatif mahal, maka pada
hidup diair. Misalnya saja udang, rajungan dan lain-lain. penelitian ini dirancang alat ukur kadar garam yang

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 1
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

harganya lebih ekonomis. Mikrokontroler digunakan rasio konduktivitas elektrik sampel terhadap
sebagai pengendali utama dari sistem ini. Prinsip kerja “Copenhagen water”, air laut buatan yang digunakan
dari alat ini mengukur nilai resistansi dari air garam sebagai standar air laut dunia. Pada 1978, oseanografer
dengan menggunakan dua batang logam yang terpisah meredifinisikan salinitas dalam Practical Salinity Units
dan dihubungkan dengan air garam. Hasil pengukuran (psu, Unit Salinitas Praktis): rasio konduktivitas sampel
akan ditampilkan pada layar LCD. air laut terhadap larutan KCL standar. Rasio tidak
memiliki unit, sehingga tidak bisa dinyatakan bahwa 35
B. Perumusan Masalah psu sama dengan 35 gram garam per liter larutan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka (Setiawan, Agus. 2005).
perumusan masalah dari analisa dan perancangan “Alat
Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak B. Salinitas Pada Tambak Udang
Udang Berbasis Mikrokontroler Atmega8535” Salinitas atau kadar garam dalam air sangat
berpengaruh bagi perkembangan udang karena
- Bagaimana mengetahui besar kadar garam air
mempengaruhi pola makan pada udang. Kadar garam
(salinitas) yang terkandung pada tambak udang
yang terlalu tinggi akan membuat udang stres dan
menggunakan mikrokontroler atmega8535
mempengaruhi pada nafsu makan yang mengakibatkan
- Bagaimana pengukuran kadar garam air
udang mati. Jenis udang yang dibudidayakan biasanya
menggunakan mikrokontroler atmega8535
adalah udang windu (Penaeus monodon) dan udang putih
(Penaeus mergueinsis). Kadar garam untuk udang windu
C. Batasan Masalah
agar tumbuh dengan baik berkisar antara 5-22‰
Mengingat luasnya ruang lingkup dari
sedangkan untuk udang putih lebih besar yaitu 5-35‰.
permasalahan ini maka batasan masalah penulisan tugas
Meski demikian bukan berarti udang windu tidak dapat
akhir ini sebagai berikut :
dipelihara pada kadar garam dibawah 5‰ Atau kadar
- Membahas sensor menggunakan elektroda untk
garam diatas 22‰. Pengalaman para petambak di
mendeteksi kadar garam air
Indonesia membuktikan bahwa banyak tambak yang
- Hanya membahas prosentase kadar garam
posisinya dekat laut dan kadar garam selalu mendekati
berdasarkan hasil ujicoba
30‰ udang windu dapat hidup dengan baik asalkan
- Tidak membahas alat uji kadar garam air yang
pergantian air sering dilakukan. Pada kadar garam lebih
telah ada
rendah dari 5‰ bahkan sampai 3‰ udang windu dapat
tumbuh dengan kecepatan cukup baik asalkan perubahan
II. LANDASAN TEORI
kadar garam tidak terjadi secara mendadak (Rachmatun
S. dan Enny P.T. 2009). Salah satu jenis udang putih
A Salinitas yang saat ini dibudidayakan dalam tambak adalah jenis
Salinitas adalah jumlah total material yang
udang vaname (Litopenaues vannamei) atau biasanya
terlarut (yang dinyatakan dalam, gram) yang terkandung
disebut udang panami, udang panami memiliki resistansi
dalam 1 kg air laut. Lautan terdiri dari 96,5% air dan
kadar garam yang cukup tinggi yaitu 5‰-35‰.
material terlarut dalam bentuk molekul dan ion sebanyak
3,5%. Satuan salinitas dinyatakan sebagai permil (‰).
C. Sensor
Istilah teknik untuk keasinan lautan adalah
Sensor adalah suatu alat atau komponen yang
halinitas, dengan didasarkan bahwa halida-halida
mengubah besaran fisika menjadi besaran listrik.
terutama klorida adalah anion yang paling banyak dari
Misalnya sensor suhu, tekanan, sensor cahaya dan lain-
elemen-elemen terlarut. Dalam oseanografi, halinitas
lain. Sensor suhu berati alat/komponen yang merubah
biasa dinyatakan bukan dalam persen tetapi dalam
besaran fisika berupa suhu menjadi besaran listrik yang
“bagian perseribu” (parts per thousand , ppt) atau permil
selanjutnya dikuatkan oleh rangkaian penguat. Sensor
(‰), kira-kira sama dengan jumlah gram garam untuk
berat/tekanan berati alat/komponen yang merubah
setiap liter larutan. Sebelum tahun 1978, salinitas atau
besaran fisika berupa tekanan kedalam besaran listrik.
halinitas dinyatakan sebagai ‰ dengan didasarkan pada

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 2
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

Sensor yang digunakan untuk mendeteksi kadar


garam menggunakan dua jenis bahan yang berbeda yaitu
plat alumunium dan plat tembaga. Alat ini menggunakan
prinsip bahwa air murni memiliki resistansi yang tinggi
dan akan menurun sesuai dengan bertambahnya kadar
garam yang dimasukkan ke dalam air. Metal keping
sejajar dari bahan tembaga dan alumunium digunakan
sebagai pendeteksi perubahan resistansi tersebut.
Tegangan yang keluar dari metal keping sejajar ini
kemudian menjadi masukan ADC (analog to digital
converter). Yang kemudian nilainya resistansi kedua
bahan akan dibandingkan dengan dengan nilai salinitas
yang sesuai dengan nilai kadar garam dalam air dalam
tambak udang.

D. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana
terdapat mikroprosesor dan memori program (ROM)
serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa
jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL,
EEPROM dalam satu kemasan. Penggunaan
mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan Gambar 2.1 Blok Diagram AT MEGA 8535
populer. Ada beberapa vendor yang membuat
mikrokontroler diantaranya Intel, Microchip, Winbond,
E. LCD
Atmel, Philips, Xemics dan lain - lain. Dari beberapa Liquid Crystal Display (LCD) merupakan salah satu
vendor tersebut, yang paling populer digunakan adalah
media tampilan yang sering kita jumpai sehari-hari.
mikrokontroler buatan Atmel.
Banyak sekali kegunaan LCD dalam perancangan suatu
Ada tiga varian mikrokontroler buatan Atmel yaitu sistem yang menggunakan milrokontroler. LCD
varian MCS51 yang sesuai dengan instuksi intel 8051, berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor,
varian AVR dan varian ARM. Untuk varian MCS51 menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi
masih berteknologi CISC (Complex Instruction Set mikrokontroler.
Computing) sedangkan varian AVR dan ARM LCD yang digunakan adalah jenis LCD M1632.
berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16
Karena teknologi RISC maka AVR lebih cepat hampir 12 kolom dan 2 baris dimulai dari baris 1 paling atas dan
kali bila dibandingkan dengan MCS51. kolom 0 paling kiri dengan konsumsi daya rendah.
Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang
didesain khusus untuk mengendalikan LCD.
Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi
sebagai pengendali LCD memiliki CGROM ( Character
Generator Random Only Memory ), CGRAM (
Character Generation Random Access Memory).

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 3
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

D0

D1

D2

D3
2 LINE X 16 CHARACTER
D4 LCD DISPLAY
D5

D6

D7
YB1 E R/W RS GND VEE VCC YB2

Gambar 2.2 Display LCD

III. PERANCANGAN SISTEM

A. Prinsip Kerja
Pada perancangan hardware ini akan dijelaskan
tiap bagian dari sistem diantaranya sistem mekanik,
mikrokontroler yang digunakan, sensor pengukur kadar
garam, tombol menu, lcd dan catu dayanya. Adapun
diagram blok dari sistem adalah ditunjukkan pada
Gambar 3.1.
Pada tugas akhir ini direalisasikan alat pengukur
kadar Garam Air (Salinitas) pada Tambak Udang Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Rancangan Alat
berbasis mikrokontroler. Alat ini menggunakan prinsip Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak
bahwa air murni memiliki resistansi yang tinggi dan akan Udang Berbasis Mikrokontroler Atmega8535
menurun sesuai dengan bertambahnya kadar garam yang
dimasukkan ke dalam air. Metal keping sejajar dari bahan B. Perancangan Hardware
logam digunakan sebagai pendeteksi perubahan resistansi Perancangan hardwarde yang pertama adalah
tersebut. Tegangan yang keluar dari metal keping sejajar perancangan sensor, dimana dalam aplikasinya akan
ini kemudian menjadi masukan bagi ADC. Sedangkan digunakan dua buah sensor dengan bahan yang berbeda
untuk penghitungannya digunakan mikrokontroler yaitu adalah plat tembaga dan yang kedua menggunakan
ATMEGA8535 dan hasilnya ditampilkan pada LCD. plat alumunium. Sedangkan untuk perancangan
Pengujian yang dilakukan dari alat ini yaitu mikrokontroller yang akan digunakan adalah ATMEGA
didapatkan penguatan beberapa kali. ADC akan 8535. Yang ketiga adalah perancangan tombol menu
mengubah hasil penguatan tersebut menjadi sinyal untuk memasukkan nilai standar kadar garam dalam air.
digital. Nilai digital keluaran ADC telah sesuai dengan Untuk perancangan LCD yang akan digunakan adalah
nilai tegangan analog yang masuk. Hasil yang LCD 2 x 16 tipe M1632 yang memiliki kontroler
ditampilkan dalam LCD merupakan konversi dari nilai ekivalen dengan HD44780. Yang terakhir adalah
digital ADC yang ditampilkan dalam bentuk bilangan perancangan catu daya, catu daya disini dirancang untuk
bulat. Satuan yang digunakan dalam alat ini adalah ppt. memenuhi kebutuhan tegangan kerja untuk rangkaian
kontrol, sensor, dan motor driver. Pada sistem ini
menggunakan 2 buah suplay tegangan, yaitu 12V untuk
menggerakan motor driver dan 5V untuk tegangan
control yang keduanya menggunakan arus DC.

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 4
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

Pada sistem ini mikrokontroler yang digunakan


adalah ATMEGA 8535. Penggunaan mikrokontroler
jenis ini karena beberapa pertimbangan yaitu:
1. Arus Port I/O yang lebih besar bila dibandingkan dari
varian MCS51 sehingga tidak perlu penambahan
buffer untuk mendriver 8 IC decoder yang terkoneksi
secara pararel.
2. Tersedianya EEPROM internal pada mikrokontroler
tersebut.
3. RISC arsitektur, built in LCD subrutin dengan 4 bit
data.
Pada perancangan mikrokontroler yang perlu
diperhatikan adalah catu daya dan osilator sebagai
sumber detak. Catu daya yang dibutuhkan bernialai 5
Volt. Untuk mendapatkan nilai tegangan stabil 5 volt
Gambar 3.2 Sensor Elektroda Untuk Mengukur Besarnya tersebut perlu digunakan IC regulator 5 volt yaitu seri
Kadar Garam Air (Salinitas) pada Tambak Udang 7805CT yang memiliki arus kerja maksimum 1 A. Kristal
yang digunakan bernilai 16 MHz.
C. .Perancangan Mikrokontroler
VCC

DS2

R7 VCC
390
JP7 SENSOR RESISTANSI KADAR GARAM DALAM AIR
PB5
1 2
tb enter
3 4 PB0
5 6 VR
PB7
7 8 50K
PB6 tb cancel
9 10
PB1
Header 5X2
tb up U2
PB2 PB0 1 ELEKTRODA 1
VCC PB0/XCK/T0 40 PA0
PB1 2 PA0/ADC0
tb down PB1/T1 39 PA1
PB2 3 PA1/ADC1 ELEKTRODA 2
PB3 PB2/INT2/AIN0 38 PA2
TO DOWNLOADER ISP AVR PB3 4 PA2/ADC3
PB3/OC0/AIN1 37 PA3
VCC PB4 5 PA3/ADC3
R4 PB4/SS 36 PA4
PB5 6 PA4/ADC4
PB5/MOSI 35 PA5
PB6 7 PA5/ADC5
10K PB6/MISO 34 PA6
PB7 8 PA6/ADC6 lcd 16 x 2
PB7/SCK 33 PA7
R8 PA7ADC7
9
RESET
10
VCC 32 VCC
470 11 AREF
GND 31
GND
30 VEE
AVCC VCCGND RS R/W EN D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
12
XTAL2
S1 C1 13
XTAL1
RST
10uF 29 PC0
PD0 14 PC7/TOSC2
PD0/RXD 28 PC1
PD1 15 PC6/TOSC1
PD1/TXD 27 PC2
PD2 16 PC5
PD2/INT0 26 PC3
PD3 17 PC4 vr
PD3/INT1 25 PC4
PD4 18 PC3 5K
PD4/OC1B 24 PC5
PD5 19 PC2
PD5/OC1A 23 PC6
PD6 20 PC1/SDA
PD6/ICP1 22 PC7
PD7 21 PC0/SCL
PD7/OC2
XTAL1
1 2 VCC
ATMEGA8535
16MHz

To 220 Volt AC
C5 C6 Water Pump
18pF 18pF RL1
1

HRS2H-S-DC5V

R3
8

3
5

4K7
IC1 LM7805 VCC AVCC
JP1 D1
1 3 R2
1 IN OUT
2 GND
Diode 86
T1
TERMINAL 2 PIN
2

R1 C2 2N2222
1K
22uF

C3

100uF
DS1
LED0

R3

86

Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 5
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

D. Perancangan Tombol Menu F. Perancangan Catu Daya


Tombol menu digunakan untuk memasukan nilai Catu daya disini dirancang untuk memenuhi
standar kadar garam dalam air. Terdapat tombol up untuk kebutuhan tegangan kerja untuk rangkaian kontrol,
pilihaan keatas, tombol down untuk pilihan kebawah, sensor, dan motor driver. Pada sistem ini menggunakan 2
tombol cancel untuk membatalkan perintah dan tombol buah suplay tegangan, yaitu 12V untuk menggerakan
ok untuk memilih menu yang disetujui. Rangkaian motor driver dan 5V untuk tegangan control yang
tombol menu dapat dilihat pada Gambar 3.4. keduanya menggunakan arus DC . Tegangan 12V didapat
dari trafo CT 2A sedangkan tegangan 5V didapat dari
output regulator IC 7805 tetapi karena masih berupa
tegangan AC maka harus menggunakan dioda IN4002
untuk menyerahkan gelombang sinusoidal dan
menggunakan kapasitor untuk menghilangkan riak
(ripple) sehingga menjadi gelombang DC murni.
Realisasi dari rangkaian catu daya seperti ditunjukan
Gambar 3.5.

Gambar 3.4 Tombol menu menggunakan push button

E. Perancangan LCD
LCD sebagai tampilan pada sistem menggunakan
LCD 2 x 16 tipe M1632 yang memiliki kontroler
ekivalen dengan HD44780. Pada sistem ini menggunakan Gambar 3.5 Perancangan Catu Daya
mode kontroler LCD 4 bit data, maka koneksi dari LCD
ke kaki mikrokontroler dapat dilihat pada tabel berikut :
G. Perancangan Software
Tabel 3.1 Koneksi LCD Perancangan sofware dilakakukan untuk
Pin Keterangan Koneksi mempermudah dalam pembuatan program pada
1 Vss Ground mikrokontroler. Dengan merancang algoritma jalanya
2 Power Vcc 5 volt program, maka dengan mudah akan dapat memprogram
3 Contrast Ground mikontroler sebagai pemroses sensor kadar garam air
4 RS Portc.7 menjadi tampilan dalam lcd. Berikut algoritma membaca
5 R/W Portc.6 sensor dan algoritma mengetahui besarnya kadar garam
6 E Portc.5 air pada tambak.
11 DB4 Portc.0
12 DB5 Portc.1
13 DB6 Portc.2
14 DB7 Portc.3
15 Back light + 5 volt
16 Back light - Ground

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 6
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

diperhitungkan, sehingga tidak banyak rugi-rugi sensor


akibat pengaruh lingkungan. Untuk itu perlu diatur
dengan tepat jarak antara plat-plat sensor sehingga
mampu mendeteksi kadar air. Berikut data hasil
pengujian sensor kadar garam terhadap jarak plat
elektroda dengan tegangan vcc adalah 5,02 volt.

Tabel 4.1 Pengujian jarak plat elektroda pada sensor


menggunakan bahan tembaga dan alumunium
V out sensor Kadar garam air
Jarak sensor 20‰
No
(cm)
Tembaga Alumunium
1 6 0,2 v 0,55 v
2 9 0,21 v 0,60 v
3 12 0,24 v 0,63 v
4 15 0,26 v 0,65 v
5 18 0,29 v 0,70 v
6 21 0,3 v 0,80 v

Setelah pengujian dilakukan semakin dekat jarak


plat maka tegangan output sensor mendekati 0 volt.
Begitu sebaliknya, semakin jauh jarak plat sensor, maka
tegangan output mendekati vcc.
Selain perubahan besarnya tegangan pada output
sensor. Dari hasil pengujian tersebut diatas dapat
diketahui bahwa semakin dekat jarak plat, maka
perubahan tegangan output terhadap perubahan kadar air
akan semakin kecil. Sehingga menyulitkan dalam
kalibrasi alat dikarenakan perubahanya terlalu kecil.

Gambar 3.6 Flowchart mengetahui besarnya kadar garam B. Pengujian Sensor Pendeteksi Kadar Garam Air
air pada tambak udang (salinitas) Dalam Tambak Terhadap Besarnya
Kadar Garam
IV. PENGUJIAN DAN ANALISA Dengan menggunakan dua buah plat tersebut
maka didapatkan nilai resistansi untuk jenis Tambak
A. Pengujian Sensor Pendeteksi Kadar Garam Air yang berbeda. Nilai resistansi tersebut dikonversikan
(salinitas) Dalam Tambak Terhadap Jarak Sensor menjadi nilai kadar garam sesuai dengan hasil kalibrasi..
Elektroda Berikut data hasil pengujian sensor terhadap perubahan
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi Garam Garam dalam air dengan tegangan vcc adalah 5,02 volt.
air (salinitas) Dalam Tambak menggunakan dua plat Pengujian kadar garam dilakukan dengran
untuk mengukur dengan cara mengukur besarnya member kenaikan kadar garam setiap ppt (parts per
resistansi yang terdapat dalam Tambak. Untuk thousand) merupakan satuan per seribu (0/00). Satu ppt
mengetahui kepekaan perangkat pendeteksi tambak bisa diasumsikan dengan menggunakan gram per liter.
terhadap jarak sensor. Karena sensor merupakan indera Jadi satu gram garam pada air satu liter itu bisa
dari alat, maka pengaturan sensor haruslah disamakan dengan satu ppt. untuk itu pengujian pada alat

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 7
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

ukur salinitas pada tambak udang menggunakan Pengujian ADC pada internal mikrokontroler
penambahan 3.5 gram garam dapur. Penambahan 3.5 atmega8535 juga dilakukan untuk mengetahui perubahan
gram ini dikarenakan jumlah air yang diunakan untuk tegangan analog menjadi digital sehingga dapat dibaca
pengujian adalah 3.5 liter. Sehingga kaloau dibuat oleh mikrokontroler. Besarnya perubahan tegangan
perhitungan sebagai berikut : analog akan diikuti besarnya perubahan sinyal digital.
1 ppt = 1 gram/liter Berikut pengujian adc internal mikrokontroler
Maka, atmega8535 terhadap perubahan input menggunakan
1 ppt = x gram /3.5 liter tampilan lcd 16x2 karakter.
X gram = 3.5 x 1
X = 3.5 gram Tabel 4.3 Pengujian ADC terhadap perubahan tegangan
Sehingga untuk penambahan setiap 1 ppt menggunakan potensio
ditambahakan 3.5 gram gram dapur. Berkut hasil no Tegangan input adc/ potensio Tampilan lcd
pengujian dengan penamgahan 1 ppt : 1 00 000
2 163,5 mv 015
Tabel 4.2 Pengujian sensor terhadap perubahan Kadar 0,295 v
3 030
Garam
5 0,244 v 060
Salinitas V out plat sensor
No 6 0,508 v 100
Tambak (ppt) Tembaga Alumunium
7 1,485 v 150
1 0 0,800 v 1,000 v
8 1, 980 v 200
2 20 0,450 v 0,790 v
9 2,480 v 250
3 22 0,410 v 0,750 v
4 24 0,380 v 0,730 v
Dengan menggunakan potensio dapat diketahui
5 26 0,360 v 0,710 v apakah adc sudah bisa bekerja untuk mengubah tegangan
6 28 0,330 v 0,700 v anlog input menjadi nilai digital. Dan dengan melihat
7 30 0,300 v 0,690 v table 4.5, dapat diketahui bahwa sitem adc menggunakan
8 32 0,270 v 0,680 v mirkontroler atmega8535 sudah bekerja.
9 34 0,240 v 0,660 v
10 36 0,210 v 0,630 v D. Pengujian dan Analisa Catu Daya
Pengujian yang dilakukan adalah pengujian pada
Dari data tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat diketahui IC 7805 yang menyuplai semua kebutuhan sistem. Cara
karateristik dari sensor pendeteksi gram menggunakan pengujiaannya yaitu dengan memberikan tegangan
plat elektroda. Jika sensor mengenai air yang variabel mulai 0 V sampai 12 volt dan diukur nilai
mempunyai sedikit kadar garamnya, maka nilai tegangan keluarannya. Adapun hasil pengukurannya
resitansinya besar. Besarnya kadar garam juga adalah sebagai berikut :
mempengaruhi besarnya tegangan output. Semakin kadar
banyak garamnya, maka nilai resistansi menjadi kecil. Tabel 4.4 Hasil Pengujian IC Catu Daya
Sehingga tegangan keluaran sensor menjadi kecil.
Perubahan tegangan inilah yang nantinya masuk ke ADC Tegangan Tegangan
(Analog to Digital Converter) yang kemudian digunakan Input Output
untuk mengetahui besarnya Kadar Garam Air Dalam 0 Volt 0,00 Volt
Tambak. Hal ini karena sifat garam mengalirkan arus. 1 Volt 0,00 Volt
2 Volt 0,00 Volt
C. Pengujian Sensor Pendeteksi Kadar Garam dan Juga 3 Volt 1,34 Volt
ADC (Analog to Digital Converter) Internal 4 Volt 3,22 Volt
Mikrokontroler Atmega 8535 dalam Tambak 5 Volt 4,11 Volt
Terhadap Tambak 6 Volt 4,20 Volt

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 8
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

7 Volt 4,87 Volt


8 Volt 5,03 Volt Tabel 4.5 Hasil kalibrasi alat pengukur kadar garam air
9 Volt 5,03 Volt (salinitas) dengan refraktometer
11 Volt 5,03 Volt Alat yang
No Garam pada Air Refraktometer
Dibuat
Dari tabel 4.4 dapat dibuat grafik sebagai berikut 1 Air tawar 0 0
Hasil Pengujian IC 7805 2 Garam 1 sdk 18 18
6
3 Garam 2 sdk 20 20
5 4.87 5.03 5.03 5.03 5.03 5.03 4 Garam 3 sdk 22 22
4 4.11 4.2
5 Garam 4 sdk 24 24
output (Volt)

3 3.22
Series1
2

1
1.34 Setelah melakukan kalibrasi, maka alat yang
0 0 0 0
dibuat sudah dapat digunakan untuk pengukuran
-1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 tambak. Hal ini dikarenakan alat yang telah dibuat
input (Volt) mendekati hasil pengukuran dengan alat yang sudah
Gambar 4.8 Grafik Pengujian Catu Daya
ada.

Dari grafik dibawah dapat dianalisa behwa F. Pengujian Sistem pada Alat Pengukur Kadar Garam
penggunaan IC regulator 7805, untuk mendapatkan Air (Salinitas) pada Tambak Udang
tegangan catu daya 5 Volt yang stabil dan efektif berada Pengujian sistem dilakukan dengan
pada saat tegangan input melebihi dari 8 Volt. Hal ini menggunakan beberapa tambak milik Satker
berarti jika tegangan pada batere turun menjadi kurang Budidaya Ikan Air Payau di Karanganyar
dari 8 Volt, sistem tidak dapat bekerja dengan baik. Kecamatan Tugu Semarang yang mempunyai kadar
Catu daya dengan IC 7805 sebagai regulatornya salinitas yang berbeda dengan perkiraan luas tiap
diimplementasikan untuk sumber daya utama pada sistem petak tambak antara 0,4 sampai dengan 0,5 hektar.
alat pengukur kadar garam air (salinitas) pada tambak Kemudian pada tambak tersebut diambil sampelnya
udang. Catu daya yang stabil ini dibutuhkan oleh sistem,
dan diuji pada alat pendeteksi Garam Air (salinitas)
karena apabila catu daya yang digunakan tidak stabil
maka sistem akan melakukan kesalahan. Dalam Tambak udang. Dengan demikian maka
secara otomatis perangkat akan mendeteksi kadar air
E. Kalibarasi Alat Pengukur Kadar Garam Air dan menampilkan pesan bahwa Tambak tersebut
(Salinitas) Dengan Refraktometer bagus atau tidak bagus. Berikut hasil pengujian alat
Sebelum melakukan pengujian terhadap tambak pengukur kadar garam air (salinitas) pada tambak
udang, maka alat pengukur kadar garam air akan udang.
dikalibrasi dengan alat yang sudah ada. Pada kali ini Dari hasil pengujian alat pengukur kadar
pengujian menggunakan refraktometer. Maksudnya nilai garam air (salinitas) pada tambak udang, Tambak
yang terukur pada refraktometer akan dijadikan acuan dengan kadar garam air yang berbeda akan dideteksi
sebagai nilai yang nantinya terukur pada alat yang telah berbeda. Dengan catatan nilai kadar garam airnya
dibuat. Pengkalibrasian dilakukan dengan memberikan harus berbeda jauh. Hal itu dikarenakan kepekaan
garam pada air tawar sedikit demi sedikit agar didapatkan
sensor dalam mendeteksi kadar air mempunyai
nilai kadar garam air yang berbeda. Berikut data
pengkalibrasian alat yang telah dibuat dengan toleransi. Sehingga untuk mengukur Kadar Garam
refraktometer : Air (salinitas) Dalam Tambak dianjurkan
mempunyai selisih sedikit dengan kadar garam yang
dibandingkan.

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 9
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

1. Alat yang digunakan mempunyai fungsi


Tabel 4.6 Hasil Pengujian alat pengukur kadar garam air mengatur dan mendeteksi besarnya kadar garam
(salinitas) pada tambak udang dengan refraktometer dalam tambak udang dengan konsep electrical
Kadar air conductivity yang berbasis mikrokontroler
Alat atmega8535.
Lokasi dibuat 2. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi kadar
No garam air pada tambak udang yang lebih baik
Pengujian Pengujian Refraktometer (berdasar
‰ prubahan menggunakan sensor elektroda menggunakan
resistansi berbahan tembaga dengan perubahan tegangan
Tambak) tiap 1 ppt berkisar antara 18-19 mv.
1 Tambak 1 Tempat 1 26 28 3. Jarak antara dua elektroda sebagai sensor
Tempat 2 26 27 pendeteksi kadar garam air dalam tambak udang
Tempat 3 26 28 adalah 20 cm.
4. Selisih hasil pengujian dengan alat pengukur
Tempat 4 26 28
yang telah ada berkisar antara 1 – 2 ppt,
perbedaan disebabkan pengukuran kadar garam
2 Tambak 2 Tempat 1 20 21 menggunakan metode electrical konductivity
Tempat 2 20 21 dipengaruhi oleh suhu, tekanan, kedalaman,
proses elektrokimia, proses elektrolisis.
Tempat 3 20 22
Tempat 4 20 21 B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang
Pengujian dibuat dengan beberapa kali disampaikan adalah :
dengan tempat yang berbeda. Hal ini dikarenakan 1. Alat untuk mendeteksi kadar garam air pada
untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap tambak udang menggunakan sistem
perubahan kadar garam air. Dari hasil pengujian konduktivitas. Untuk itu agar dapat dihasilkan
dapat diketahui bahwa kadar garam air (salinitas) kualitas pengukuran yang lebih baik, digunakan
dalam tambak dapat berubah sewaktu-waktu bahan dari tembaga dan diatur jaraknya agar
maksimal kerjanya.
terhadap perubahan lingkungan.
2. Agar lebih akurat dalam pengujian maka untuk
Dengan membandingkan hasil pengujian alat pengembanganya ditambahkan sensor PH dan
yang yang telah dibuat dengan alat yang sudah ada sensor suhu pada tambak udang. Sehingga
yaitu refraktometer, maka dapat diketahui ketelitian didapatkan kualitas tambak yang baik.
pendeteksian kadar garam air dalam tambak udang.
Dari hasil perbandingan alat pengukur kadar garam DAFTAR PUSTAKA
air (salinitas) pada tambak udang dengan
refraktometer diketahui selisih pengujian tidak 1. Adrim, M., H.P Hutagallung dan L. Effendi 1988.
terlalu banyak. Sehingga alat pengukur kadar garam Ikan tambak dan habitatnya, Pusat Penelitian dan
air (salinitas) pada tambak udang sudah dapat Pengembangan Oseanologi – LIPI. Jakarta: 67 hal.
digunakan untuk menguji kualitas tambak udang. 2. Agus Bejo. 2008. C dan AVR Rahasia Kemudahan
Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega8535.
Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
V. PENUTUP
3. CS Rangaan et. al., 1990, Instrumentation: Devices
and Systems, Tata McGraw-Hill Publishing
A. Kesimpulan
Company Ltd., New Delhi
Dari hasil pembahasan dan analisa pada bab IV dapat
disimpulkan sebagai berikut :

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 10
Seminar Tugas Akhir : Alat Pendeteksi Kadar Garam Air (Salinitas) Pada Tambak Udang Berbasis
Mikrokontrolel Atmega8535

4. Meadows dan Campbell.1993.Ecology and


Management of Coastal Waters: The Aquatic
Environment.Springer
5. Rachmatun S. dan Enny P.T. 2009. Panduan Budi
daya Udang windu. Jakarta: Penerbit Penebar
Swadaya.
6. Schuster, W.H. 1952. Fish culture in brackish water
ponds of Java. Indo-Pacif. Count. Spec Publs. 1: 143
pp.
7. Setiawan, Agus.2005.Densitas Air Laut.
http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/ densitas-
air-laut.html.

LEMBAR PENGESAHAN

Pembimbing I

Bustanul Arifin, ST., MT.

Pembimbing II

Agus Suprajitno, ST., MT.

Teknik Elektro
Konsentrasi Telekomunikasi 11

You might also like