Professional Documents
Culture Documents
SMUI AL-AZHAR 3
JAKARTA
2
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................3
BAB 2 PEMBENTUKAN MINYAK BUMI,GAS ALAM, dan BATU BARA.......4
BAB 3 GAS ALAM....................................................................................................5
3.1 PENGOLAHAN dan GAS ALAM..............................................................5
3.2 DAERAH PENGHASIL GAS ALAM........................................................5
BAB 4 MINYAK BUMI.............................................................................................6
4.1 PENGERTIAN SECARA LUAS................................................................6
4.2 PENGOLAHAN MINYAK BUMI.............................................................7
4.3 CONTOH MINYAK BUMI........................................................................7
4.4 MINYAK BUMI DI DUNIA.......................................................................8
BAB 5 PETROKIMIA..............................................................................................11
5.1 PETROKIMIA DARI OLEFIN.................................................................12
5.2 PETROKIMIA DARI AROMATIK..........................................................13
5.3 PETROKIMIA DARI SYN-GAS..............................................................13
BAB 6 PRODUKSI MINYAK dan GAS.................................................................15
BAB 7 SOLUSI TERHADAP BAHAN ALTERNATIF BBM...............................16
BAB 8 NEGARA-NEGARA PENGHASIL MINYAK BUMI................................18
KESIMPULAN ........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................20
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Minyak bumi sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, masyarakat Yunani
kuno dan Indian Amerika menggunakan minyak bumi untuk membakar kapal-kapal
musuh dengan menumpahkan minyak ke lautan dan menggunakan minyak mentah untuk
mencegah air merembes ke dalam perahu, dan juga sebagai campuran cat dan obat-
obatan.
Namun minyak merupakan sumber energi yang paling murah dan mudah
diperoleh. Selama ini banyak orang terlena dengan tersedianya bahan minyak yang sangat
banyak, tapi tidak untuk kemudian hari. Bahan minyak bumi segera habis dan bahan
pengganti minyak harus tersedia dalam waktu dekat. Untuk menghapus kemiskinan akan
bahan bakar tersebut, tekhnologi dan riset harus dikembangkan agar pemanfaatan bahan-
bahan pengganti minyak tersebut bisa efisien. Bila waktu mengharuskan kita untuk
menghentikan penggunaan minyak bumi karena terbatasnya persediaan, banyak
alternative lain sebagai penganti minyak bumi setelah diprosesnya. Bahan enerji lain
dapat diperoleh dari batu bara, nuklir, gas alam, angin, matahari, ombak, air, minyak
berat, ‘shale’, ‘tar’, bio-enerji, bio-massa, ‘fuel cell’. Pada akhirnya nanti penggunaan
minyak bumi akan lebih banyak untuk bahan petrokimia, farmasi, pupuk, kimia organik,
polimer yang akan mempercepat dalam usaha men-sejahterakan umat manusia,
5
BAB 2
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI, GAS ALAM, DAN BATU BARA
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme
Minyak bumi dan gas alam juga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan,
dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu, kemudian mengendap didasar
lautan ditutupi oleh Lumpur. Lapisan Lumpur lambat laun berubah menjadi batuan
karena pengaruh tekanan di atasnya. Dengan suhu dan tekanan yang semakin tinggi,
bakteri Anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi
minyak dan gas. Prosesnya memakan waktu jutaan tahun. Sumber minyak dan gas alam
B3
GAS ALAM
Gas alam juga salah satu dari sumber energi. Komposisi gas alam terdiri dari
Alkena suhu rendah yaitu metana, etana, propane, dan butana. Metana adalah komponen
utamanya. Di dalam gas alam juga terdapat gas-gas seperti karbondioksida (CO2),
hydrogen sulfida (H2S), dan helium.
- Etana dan gas alam digunakan untuk keperluan industri.
- Propana dan butana bisa dicairkan yang dikenal dengan LPG (Liquified
Petroleum Gas).
- Metana untuk bahan bakar, sumber hydrogen, dan untuk pembuatan methanol.
Gas alam digunakan terutama sebagai bahan baker industri, bahan bakar rumah
tangga, maupun sebagai pemanas ruangan di musim dingin. Di samping itu juga
berfungsi sebagai sumber hydrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis
industri.
Salah satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah NAD
(Nanggroe Aceh Darussalam). Tepatnya di kota Lhokseumawe yang dikelola oleh PT.
ARUN LNG company. Gas alam telah dieskplorasi sejak tahun 1979, ke Jepang dan
Korea selatan.
7
BAB 4
MINYAK BUMI
Minyak bumi pada saat ini adalah bahan bakar fosil yang terpenting.
Kebutuhan minyak bumi untuk menjamin kelangsungan industri merupakan yang ke-2
setelah kebutuhan manusia akan makanan, udara, air, dan perumahan. Maka apakah emas
hitam ini? Dan bagaimana kita menggunakannya?.
Minyak kasar (crude oil) adalah cairan kental hitam yang terkumpul dalam
kantong-kantong lapisan batu-batuan. Minyak kasar dibawa ke permukaan bumi melalui
pengeboran dan pemompaan. Untuk pemanfaatannya dengan cara pengilangan (refining).
Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon (yang banyak mengandung alkana dan siloalkana). Komponen lainnya
hidrokarbon aromatic, sedikit alkena dan berbagai senyawa karbon yang mengandung
02,N, dan belerang. Hidrokarbon dalam minyak bumi ada yang jenuh dan tidak jenuh.
Ada juga yang alifatik, alisiklik, dan aromatic. Namun komponen terbesar dari minyak
bumi adalah hidrokarboon jenuh yaitu alkana dan siloalkana. Senyawa siklik dalam
minyak bumi, terutama adalah turunan siklopentana dan sikloheksana yang disebut nafta.
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan
oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap,
atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di
kerak Bumi. Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang
kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll.
8
Empat alkana teringan— CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10
(butana) — semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6°C, -88.6°C, -42°C, dan
-0.5°C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F).
Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat
ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami
dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.
Proses ini yang dikembangkan pada akhir tahun 1930-an, sangat penting dalam
menghasilkan bahan bakar penerbangan selama perang dunia II dan masih digunakan
secara luas dalam pembuatan bensin beroktan tinggi.
Dibawah ini 2 contoh bahan bakar dari minyak bumi yang telah diolah :
Bensin adalah salah satu bahan bakar minyak untuk kendaraan. Tiga jenis
bensin yang digunakan yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus. Bensin yang
didapat dari hasil penyulingan minyak bumi menimbulkan banyak ketukan untuk
mengetahui mutu bensin. Ketukan (knocking) adalah suatu
perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran terjadi terlalu dini
sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan pengurangan
efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
4.3.2. Nafta
Indonesia adalah negara pengekspor terpenting minyak bumi di kawasan asia dan
pengekspor gas bumi terbesar di dunia. Premi yang dibayar Pertamina sebagai
perusahaan milik pemerintah yang berwenang mengelola sektor pertambangan minyak
dan gas bumi atas seluruh asetnya mencapai 42 juta dolar AS. Jumlah ini sangat besar,
10
namun belum sepenuhnya dapat kita nikmati dan merupakan peluang besar bagi
perkembangan industri asuransi di Indonesia.
.4.2. DI DUNIA
Saat ini negara yang mempunyai cadangan minyak terbesar di dunia adalah Arab
Saudi dengan cadangan minyak mencapai 265 milyar barrel. Sementara di Indonesia
diperkirakan mempunyai cadangan minyak sebesar 907,3 juta barrel dengan produksi 1.5
juta barel per hari. Pengeboran sumur minyak pertama di Indonesia dimulai tahun 1885
dengan perusahaan yang dibentuk untuk mengambil dan mengolahnya adalah Royal
Dutch atau Shell Group yang kemudian menjadi produsen minyak utama di Indonesia
hingga Perang Dunia II. Saat ini pun Shell masih merupakan perusahaan dengan
kapasitas penyulingan terbesar di dunia dengan 4.230.000 barrel per hari. Setelah
masuknya Caltex dan Stanvac, Ketiga perusahaan ini menjadikan Indonesia negara
penghasil minyak terbesar di Timur Jauh dengan produksi 63 juta barel per tahun di tahun
1940.
Saat ini perusahaan asing tersebut mempunyai kontrak Production Sharing dengan
pembagian rente ekonomi berdasarkan persentase yang besar untuk Pertamina.
11
Tapi hal ini tidak mempengaruhi investasi di sektor minyak dan gas, jika selama
tiga tahun terakhir tren investasi di sektor ini menunjukkan kecenderungan menurun,
maka di tahun 2003 ini diperkirakan akan naik sebesar 15%.
Saat ini suplai asuransi minyak dan gas untuk wilayah asia hanya 2% dari suplai
asuransi minyak dan gas global, dan Indonesia tidak termasuk sebagai negara penyuplai.
Suplai asuransi minyak dan gas terbesar berasal dari negara Inggris (53%), diikuti oleh
negar-negara Eropa lainnya (25%), Amerika Serikat (9%), dan Bermuda (10%). Bahkan
negara-negara produsen minyak dan gas Asean seperti Malaysia dan Brunei juga mencari
cover asuransi minyak dan gas ke Eropa. Di Indonesia sendiri, perusahaan asuransi yang
menutup sektor ini hanya bisa menyerap tidak lebih dari 5% dan sisanya diserap oleh
pasar global.
Ketergantungan pada asing masih sangat besar pada industri ini. Mulai dari dana
investasi yang cukup besar, diperkirakan mencapai 1.34 milyar dollar AS dan hanya 10-
15% saja yang dapat dibiayai sendiri sedang sisanya harus diperoleh dari luar atau
menggandeng mitra asing, Dengan adanya KPIAI-Minyak dan Gas diharapkan kapasitas
asuransi dalam negeri dapat lebih ditingkatkan sehingga makin banyak premi yang dapat
ditahan di dalam negeri.
12
BAB 5
PETROKIMIA
Jika semula minyak hanya digunakan untuk penerangan, pupuk, dan pelumas,
sekarang sudah tidak terhitung banyaknya kegunaan yang dapat diberikan oleh minyak.
Meningkatnya kebutuhan akan produk-produk minyak ini memacu metoda-metoda baru
dalam proses penyulingannya untuk meningkatkan jumlah bahan bakar minyak dan
produk lainnya dalam satu barel minyak. Contohnya adalah industri petrokimia.
Petrokimia adalah bahan-bahan/produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi.
Bahan-bahan petrokimia dapat digolongkan kedalam plastic, serat sintetik, karet sintetik,
pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin.
1. Olefin (alkena)_ merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Olefin yang
banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), butilena (butena), dan
butadiena.
13
2. Aromatika_ adalah benzene dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta melalui
proses yang disebut reforming. Unsure aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6),
toluena (C6H5CH3), dan xylena (C6H4(CH3)2). Ketiga senyawa tersebut disebut dengan
BTX.
3. Gas sintetik_ adalah campuran dari reaksi gas bumi/LPG melalui proses yang disebut
steam reforming/oksidasi parsial. Reforming = campuran metana/gas bumi dan uap air
dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalisator (bahan mempercepat
reaksi). Oksidasi parsial = metana direaksikan dengan sejumlah oksigen pada suhu dan
tekanan yang tinggi.
1. Polietilena_ adalah plastic yang paling banyak diproduksi. Digunakan sebagai kantong
plastic dan plastic pembungkus/sampul. Pembentukan polietilena dari etilena merupakan
reaksi polimerisasi. Polietilena mengandung berbagai bahan tambahan, misalnya bahan
pengisi, plasticer,dan pewarna.
3. Etanol_ bahan yang sehari-hari biasa kita kenal dengan alcohol, banyak digunakan
untuk bahan bakar untuk berbagai produk lain, misal asam asetat.
4. Etilena glikol/glikol_ digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di
daerah beriklim dingin.
^ Gliserol =digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri makanan, dan bahan
untuk membuat peledak (nitrogliserin).
2.Kumena =untuk membuat tenol yang kemudian dibuat sebagai perekat dan resin.
1. Amonia (NH3)
Dari nitrogen dan hydrogen. Gas nitrogen diperoleh dari udara. Gas hydrogen dari
syn-gas sebagian besar produksi
2. Urea [CO(NH2)2]
Dibuat dari ammonia dan gas karbondioksida. Sebagian besar urea digunakan
untuk pupuk, makanan ternak, industri perekat, plastic dan resin.
3. Metanol [CH3OH]
Dibuat dari syn-gas melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi. Sebagian
besar methanol diubah menjadi formaldehida. Sebagian yang lain digunakan untuk
membuat serat dan campuran bahan bakar.
4. Formaldehida [HCHO]
Dibuat dari methanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis-larutan
formaldehida dalam air dikenal dengan nama formalin. Formalin digunakan untuk
mengawetkan preparat biologi (termasuk mayat), tetapi penggunaan utama dari
formaldehida adalah untuk membuat resin urea-formaldehida dan lem. Lem formaldehida
banyak digunakan dalam industri kayu lapis.
16
BAB 6
Kegiatan sektor minyak dan gas dapat dibagi menjadi kegiatan hulu (upstream)
yang meliputi eksplorasi dan eksploitasi serta kegiatan hilir (downstream) yang meliputi
pengolahan, penyulingan, pemasaran, dan distrubusi. Proses eksplorasi dimulai dengan
pencarian wilayah yang mengandung cadangan minyak dan gas. Pemetaan geologi dan
survey geofisika dan seismik dilakukan untuk mengetahui daerah-daerah mana saja yang
mempunyai kandungan minyak dan gas. Berdasarkan letak sumber minyak dan gas bumi
tersebut, kita mengenal 2 jenis pertambangan minyak dan gas bumi yaitu di darat (on
shore) dan di lepas pantai (off shore). Setelah ditemukan daerah yang mempunyai
cadangan minyak maka dimulailah pemasangan fasilitas produksi dan
pengeboran/drilling, kemudian pengangkatan minyak, penyulingan, proses produksi dan
distribusi.