You are on page 1of 5

3

BAB II
PROFIL UMUM PABRIK GULA PAGOTTAN

2.1 Sejarah Pabrik Gula Pagottan


Pabrik Gula Pagottan didirikan oleh NV. Cooy Coostern Van Voor
Hout pada tahun 1884. Pada saat itu Indonesia masih dalam masa penjajahan
Belanda. Pabrik Gula Pagottan mengalami beberapa kali peralihan antara lain
pada tahun 1941 – 1945 (ini pada masa pendudukan Jepang). Pada masa ini
Pabrik Pagottan digunakan sebagai pabrik gula dengan bahan baku gips.
Kemudian tahun 1948 – 1949, saat tentara Belanda kembali ke Indonesia, Pabrik
Gula Pagottan digunakan sebagai markas tentara Belanda. Tahun 1949 – 1956,
pada masa kemerdekaan Indonesia dimulai kembali pembangunan pabrik gula
yang sempat rusak akibat perang, yang kemudian berganti nama Suiker
Onderneming Pagottan. Kemudian tahun 1956 – 1957, pada masa ini Bank
Indonesia Negara sebagai pengelola Suiker Onderneming Pagottan mengganti
nama menjadi Pabrik Gula Pagottan. Pada tahun 1958 – 1981 pemerintah
Indonesia membentuk badan hukum negara dengan nama Perusahaan Negara
Perkebunan (PNP) XX yang berpusat di Surabaya. Pabrik Gula Pagottan termasuk
dalam wilayah pengelolaan PNP XX. Tahun 1981 – 1996, berdasarkan peraturan
pemerintah no. 6 tahun 1973 dan PP no. 43 tahun 1979, maka tanggal 2 mei 1981
PNP XX berubah nama menjadi PTP XXIV – XXV dan sekaligus dibentuk badan
usaha yang sama dengan nama PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero).

2.2 Lokasi Perusahaan


Lokasi berdirinya Pabrik Gula Pagottan, berjarak lebih kurang 9
KM dari kota Madiun ke arah selatan. Tepatnya di jalan Madiun - Ponorogo, desa
Pagottan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Letak tersebut sangat strategis
karena arus transportasi mudah dan cepat, juga masih luasnya lahan untuk
menanam tebu. Untuk itu PG Pagottan mengadakan penambahan atau
pembangunan beberapa alat untuk memperbesar kapasitas gilingan yang semula
1800 TCD menjadi 3000 TCD (Ton Cane Day). Untuk nilai ini tiap giling dapat
4

berubah karena disesuaikan dengan kapasitas tanam tebu pada tahun itu, atau
sesuai dengan keuntungan yang ingin di dapat perusahaan.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan


• Visi
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) adalah menjadi perusahaan
perkebunan yang mampu meningkatkan kesejahteraan stake holders secara
berkesinambungan.
• Misi
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) adalah menyelenggarakan usaha
agrobisnis utamanya yang berbasis tebu, melalui pemanfaatan sumber
daya secara optimal dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

2.4 Budaya Perusahaan


• Sukses merupakan hasil kerja sama yang didukung prakarsa
perseorangan.
• Senantiasa berorientasi pada pertumbuhan dengan menciptakan
dan memanfaatkan peluang.
• Mutu SDM melandasi setiap perilaku karyawan.

2.5 Struktur Organisasi Pabrik Gula Pagottan


Untuk menunjang kelancaran managemen dan administrasi
perusahaan maka diperlukan pengelolaan dan pembagian tugas yang sesuai
dengan wewenangnya yang tertuang dalam struktur organisasi Pabrik Gula
Pagottan yang dikendalikan oleh administratur.
Dalam tugasnya, administratur dibantu oleh beberapa kepala
bagian diantaranya :
1. Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan
2. Kepala Bagian Tanaman
3. Kepala Bagian Instalasi
4. Kepala Bagian Pengolahan
5

Kepala bagian dalam tugasnya dibantu oleh beberapa staf atau


karyawan, adapun pembagian tugasnya :
1. Administratur
• Merencanakan dan menetapkan kebijakan dalam pengelolaan
perusahaan sesuai dengan yang telah digariskan.
• Memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan secara fisik
pelaksanaan tugas bagian Tata Usaha dan Keuangan ( TUK ) ,
tanaman pengolahan dan instalasi agar tercapai kesatuan tindakan
untuk mencapai sasaran.
2. Kepala Bagian Tanaman
• Bertanggung jawab kepada adminnistratur dalam hal tanaman.
• Menyediakan bahan baku / tebu yang akan digiling mulai
penanaman tebu sampai tebu layak digiling dengan kualitas 4 tepat
(jumlah, mutu, waktu dan kerja) tebu yang baik yaitu manis, bersih dan
segar.
• Menyediakan lahan tebu untuk masa 2 – 3 tahun ke depan.
• Mengendalikan biaya terutama dalam bidang tanaman.
• Menjalin kemitraan usaha dengan petani, lingkungan serta pihak-
pihak yang berperan.
3. Kepala Bagian Tata Usahan dan Keuangan
• Menjalankan kebijaksanaan dan rencana yang telah ditetapkan
administratur dalam tata usaha dan keuangan sesuai dengan yang
digariskan oleh direksi secara berhasil guna berdaya guna.
4. Kepala Bagian Pengolahan
• Melaksanakan kebijakan dan rencana kerja yang ditetapkan
administratur di bidang pengolahan sesuai yang di gariskan oleh
direksi secara berdaya guna dan berhasil guna.
• Membantu administratur secara aktif dalam menyusun rencana
anggaran belanja di bidang pengolahan
• Bertanggung jawab atas lancarnya operasi produksi pabrik
6

5. Kepala Bagian instalasi


• Melaksanakan kebijaksanaan rencana kerja telah ditetapkan oleh
administratur di bidang teknik sesuai yang digariskan oleh direksi
secara berdaya guna dan berhasil guna.
• Membantu administratur secara aktif dalam menyusun rencana
anggaran belanja di bidang teknik.
• Bertanggung jawab atas tercapainya prodiktifitas secara berdaya
guna dan berhasil guna.
Adapun kepala bagian dalam tugasnya dibantu oleh beberapa staf
atau karyawan antara lain :
1. Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan
• RC (Responsibility Center) Pengadaan
• RC Keuangan
• RC SDM
• RC Pembukuan
2. Kepala Bagian Tanaman
• Kepala Tebang dan Angkut
• Sinder Tebang / Riban
• SKK Wilayah Historis
• Sinder Kebun Wilayah
• Sinder Kebun Percobaan
3. Kepala Bagian Instalasi
• Asisten Kepala Instalasi
• RC Ketel
• RC Gilingan
• RC Pemurnian
• RC Penguapan
• RC Pendinginan dan Masakan
• RC Puteran
• RC Sentral Listrik dan Instrumen
7

• RC Besali Garase
• RC Kantor Instalasi, RC Peltek dan RC Bangunan.
4. Kepala Bagian Pengolahan
• Ajunt Kepala Pengolahan
• Chemiker
• Laborant

You might also like