Professional Documents
Culture Documents
(Kembang Sepatu)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis L.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Ageratum
Spesies : Ageratum conyzoides L.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Eclipta
Spesies : Eclipta prostrata L.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Lycopodiophyta
Kelas : Lycopodiopsida
Ordo : Selaginellales
Famili : Selaginellaceae
Genus : Selaginella
Spesies : Selaginella doederleinii
Nama daerah dari tanaman ini ini adalah rumput solo dan cemara kipas
gunung. Di Cina tanaman ini dikenal dengan nama shi shang be.
Cakar ayam termasuk jenis tumbuhan paku-pakuan yang banyak tumbuh
di tebing, tepi jurang dan tempat-tempat teduh lainnya yang berhawa dingin.
Tumbuhan tegak, tinggi (15-35) cm, akar keluar pada percabangan, batangnya ada
yang berbaring dan ada yang berdiri tegak, bercabang menggarpu. Daunnya kecil-
kecil, panjang 4-5 mm, lebar 2 mm, bentuknya jorong, ujungnya meruncing dan
tersusun di kiri dan kanan batang induk sampai ke percabangannya, menyerupai
cakar ayam dengan sisik-sisiknya.
Bagian yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman.
Umumnya dipakai dalam keadaan kering. Kandungan klimia dari tanaman ini
adalah alkaloid, phylosterol, dan saponin. Sifatnya manis dan hangat. Khasiatnya
sebagai penurun panas, anti racun, anti kanker (antineoplastik), menghentikan
pendarahan (hemostatik), dan antibengkak (antioedem).
Penggunaan utamanya adalah untuk penyakit kanker rahim, paru, dan
saluran pernapasan. Penggunaannya dengan cara merebus 60 gram herba cakar
ayam kering selama 3-4 jam dengan api kecil. Diminum setelah dingin 3 kali
sehari, masing-masing 1 gelas sebelum makan.
Penggunaan untuk penyakit lain yaitu batuk, radang paru, dan radang
amandel (tonsilitis). Penggunaannya dengan cara merebus 30 gram herba cakar
ayam, lalu diminum sehari 3 kali sebelum makan, masing-masing 1 gelas. Selain
itu juga digunakan sebagai penghilang rasa panas dan lembab, memperlancar
aliran darah, antitoksik, dan anti radang.
Curcuma zedoaria (Temu Putih)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Monocotylodonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberceae
Marga : Curcuma
Spesies : Curcuma zedoaria
Temu putih banyak ditanam di ladang dan merupakan tumbuhan semak
tinggi, yakni setinggi dua meter. Tumbuh di daerah tropis, 750 m dpl.
Batangnya semu, berbentuk silindris, lunak. Batang di dalam tanah
membentuk rimpang berwarna hijau pucat. Herba setahun, dapat lebih dari 2 m.
Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwama
coklat muda coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi
bulat dan aromatilc.
Daun tunggal, lonjong, di bagian ujung meruncing, sedangkan di pangkal
tumpul. Panjang daun bisa mencapai 0,6-1 meter dan lebar 10-20 sentimeter.
Pelepah daun membentuk batang semu, berwarna hijau coklat tua, helaian 2-9
buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar, ujung runcing-
meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu di
tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih. Pertulangan menyirip, tipis, berbulu
halus, hijau dan bergaris ungu. Daun pelindung berjumlah banyak, spatha dan
brachtea; rata-rata 3-8 x l,5-3,5cm.
Bunga majemuk, di ketiak daun, panjang 7-15 sentimeter. Bunga majemuk
susunan bulir,diketiak rimpang primer, tangkai berambut.
Benang sari melekat pada mahkota dengan panjang sekitar 0,5 sentimeter,
tangkai putik panjang dua sentimeter,. Benang sari 1 buah, tidak sempuma, bulat
telur terbalik, kuning terang, 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3 5 x 2-4 mm, kepala
sari putih, 6 mm.
Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat
kemerahan, 3 -4 cm. Mahkota: 3 daun, putih kemerahan, tinggi rata-rata 4,5 cm
mahkota lonjong panjang 7-15 sentimeter. Bibir bibiran membulat atau bulat telur
terbalik, ujung 2 lobe, kuning atau putih, tengah kuning atau kuning jeruk, 14-18
x 14-20 mm.
Khasiatnya antara lain adalah untuk pelega perut, nyeri waktu haid, tidak
datang haid, pembersih darah setelah melahirkan, memulihkan gangguan
pencernaan makanan, sakit perut, rasa penuh dan sakit di dada, limpa, antikanker,
atasi kista, dll.
Daun dan rimpang Curcuma zedoaria yang biasa digunakan untuk obat-
obatan mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol. Selain itu juga
mengandung Ribosome Inacting Protein (RIP), dan zat anti-oksidan.
Untuk mengolahnya menjadi obat, umbinya yang mengandung saponin,
flavonoid, dan polifenol dapat diparut terlebih dahulu. Setelah itu diperas dan
disaring. Campurkan ke dalam air panas mendidih agar melarut dengan sempurna.
Bisa diminum dan dicampur sedikit gula agar rasanya enak.
Temu putih memiliki sifat antikanker lewat kerja imunomodulator.
Ekstraknya akan memperbanyak jumlah limfosit, meningkatkan toksisitas sel
pembunuh kanker (natural killer) dan sintetis antibodi spesifik. Sifat-sifat ini akan
menguatkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virus maupun sel kanker.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica
Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu tanaman rempah
sekaligus tanaman obat-obatan. Habitat asli tanaman ini adalah wilayah Asia,
khususnya Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke
daerah Indo–Malaysia, Thailand, Cina, India, Vietnam, Taiwan, Filipina,
Australia bahkan Afrika.
Di Inggiris tanaman ini dikenal dengan nama tumeric dan di Belanda
disebut kurkuma. Di berbagai daerah di Indonesia sendiri tanaman ini dikenal
dengan berbagai nama diantaranya adlah temu kuning (Jawa), koneng (Sunda),
dan kunyir (Lampung).
Kunyit dapat tumbuh di berbagai tempat, tumbuh liar di ladang, dihutan
(misalnya hutan jati), ataupun ditanam di pekarangan rumah, di dataran rendah
hingga dataran tinggi dengan ketinggian 200 m diatas permukaan laut. Selain itu,
kunyit dapat tumbuh dengan baik ditanah yang baik tata pengairannya, curah
hujannya cukup banyak (2000 mm–4000 mm), atau ditempat dengan sedikit
kenaungan. Namun, untuk mendapatkan rimpang kunyit yang besar, sebaiknya
ditanam ditanah lempung berpasir.
Secara umum kunyit berupa terna parenial, tingginya 0,75 m - 1,00 m,
tumbuh membentuk rumpun. Batang semu, tegak, silindris, dan berwarna hijau
kekuningan. Batang atau rimpang kunyit seperti umbi, terdapat dalam tanah,
bercabang banyak, tebal dan berdaging seperti gasing, dan bagian dalamnya
berwarna kuning jingga. Akar serabut berwarna coklat muda. Berbau khas
aromatik, rasa agak getir (agak pedas, agak pahit).
Kegunaannya dapat dilihat sebagai obat tradisional dan obat modern
sebagai berikut:
1. Obat tradisional
a. Obat Dalam : panas dalam, diare (disentri), sesak nafas, gusi bengkak,
berak lender, keputihan, haid tidak lancar, mempelancar ASI
b. Obat Luar : gatal–gatal, obat borok (sebagai antiseptik dan antibakteri),
eksim, bengkak.
Caranya dengan dibakar lalu dihirup atau dapat juga dikonsumsi dalam
bentuk perasan (filtrat)
2. Obat Modern
Kurkumin dan minyak atsiri berfungsi untuk pengobatan hepatitis,
antioksidan, antimikroba (broad spectrum), anti kolesterol, anti HIV, anti
tumor (karena mengandung apostosis untuk hormone dependent and
independent dan dose–independent), anti inflamasi, anti rheumatoid arthritis
(rematik), diabetes mellitus, tifus, usus buntu, amandel.
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat yang disebut
kurkuminoid. Kurkuminoid terdiri atas :
1. Kurkumin dengan kandungan 10 %
2. Desmetoksikurkumin dengan kandungan 1–5 %
3. Bisdesmetoksikurkumin berupa minyak atsiri (terdiri dari keton sesquiterpan,
turmeron, tumeon 60 %, zingiberen 25 %, feladeren, sabinen, borneol, dan
sineil )
Selain itu, kunyit juga mengandung lemak 1–3 %, karbohidrat 3 %, protein 30 %,
pati 8 %, vitamin C 45 %–55 %, garam-garam mineral (zat besi, fosfor, kalsium),
saponin, flavanoid, damar, tanin, dan poliferol.
Citrus aurantifolia (Jeruk Nipis)
Kingdom : Plantae
Ordo : Rutales
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia
Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari
Asia. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik
secara alami atau dibudidayakan. Jeruk nipis selalu tersedia di sepanjang
tahun, kualitas jeruk nipis diketahui dari warna, kejernihan dan tekstur
kulit, bukan dari ukuran buahnya. Tekstur kulit perlu diperhatikan,
semakin tipis kulitnya semakin banyak kandungan airnya. Jeruk nipis
berukuran kecil dan sedang biasanya memiliki kulit lebih tipis daripada
berukuran besar.
Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan berbagai nama yang
berbeda yaitu: Kelangsa (Aceh), Jeruk nipis (Sunda), Jeruk pecel (Jawa),
Jeruk alit (Nusa Tenggara).
Jeruk nipis tumbuh pada ketinggian tempat 200 m - 1300 m di atas
permukaan laut, curah hujan tahunan 1.000 mm - 1.500 mm/tahun, suhu
udara 20oC - 30oC, kelembaban sedang-tinggi, penyinaran sedang. Jenis
tanah yang digunakan untuk tumbuhnya jeruk nipis adalah latosol, aluvial,
dan andosol; tekstur lempung berpasir dan lempung liat, drainase baik,
kedalaman air tanah 40 cm - 170 cm dari permukaan tanah, keasaman (pH)
4-9, kesuburan sedang-tinggi.
Buah jeruk nipis berkhasiat mengatasi:
1. Batuk rejan, batu empedu, bronkhitis menahun/kronis, haid yang tidak teratur,
demam, panas, malaria, menghilangkan slem.
2. Menghilangkan ketombe, menghilangkan dahaga, sebagai antiosidan,
melancarkan pencernaan meningkatkan daya tahan tubuh, menunda penuaan,
menurunkan kolesterol dan lain-lain.
3. Selain itu buah jeruk nipis yang rasanya pahit, asam, sedikit dingin dan
berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi, obat batuk, peluruh
dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik), peluruh keringan dan
membantu proses pencernaan.
Jeruk nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool. selain itu,
juga mengandung flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin.
Buah masak mengandung synephrine dan N-methyltyramine. Disamping itu juga
mengandung asam sitrat, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1 dan C.
Piper betle L. (Sirih)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Suku : Piperaceae
Marga : Piper
Spesies : Piper betle
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Tinospora
Spesies : Tinospora krispa
Di Sumatera tanaman ini dikenal dengan nama baru cina. Di Jawa dikenal
dengan nama daun manis, brobos krebo, beunghar kucicing, jukut lokot mala,
suket gajahan. Di Maluku di kenal dengan kolo, goro-goro cina, daun sudamala,
cam cao.
Tanaman ini termasuk tanaman menahun, berambut halus, tegak, tinggi
mencapai 1 m, berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup lembab dan tanah
yang kaya humus, tumbuh liar di hutan dan di ladang. jenis yang biasa ditanam di
pekarangan sebagai tanaman obat. Tanaman ini terdapat sampai 3.000 m di atas
permukaan laut, berasal dari Cina.
Tanaman ini merupakan herba setengah berkayu, percabangan banyak,
beralur dan berambut. Daun berbentuk bulat-telur dengan tepi berbagi menjari
ujung meruncing, kedua permukaan daun berambut halus. Warna daun hijau, di
bagian bawah warna lebih putih, duduk berseling. Bunga merupakan bunga
majemuk, kecil-kecil, warna kuning muda berbentuk bonggol tersusun dalam
rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar dari ketiak daun dan
ujung tangkai. Perbanyakan dapat dengan stek atau biji.
Bagian yang dipakai adalah daun atau seluruh tanaman. Kegunaannya
untuk mengobati menstruasi berlebihan (banyak), sakit pada menstruasi
(Dysmenorrhea), menstruasi tidak teratur, mencegah keguguran (Threatened
abortion), pergerakan janin berlebihan, disenteri, keputihan, mempermudah
persalinan, susah punya anak, muntah darah (hematemesis), mimisan (epistaxis),
perdarahan usus (rectal haemorrhgia).
Untuk pemakaian dalam biasanya dengan cara merebus 10 - 30 gram
daunnya kemudian diminum.
Untuk pemakaian luar biasanya untuk mengobati nyeri persendian
(arthralgia), eczema, gatal-gatal (pruritus), bisul. Dipakai sebagai moxa, dengan
cara memanaskan titik-titik akupunktur. Untuk mengobati Verruca vulgaris
(kutil), A. argyi dilumatkan kemudian ditempelkan ke tempat kelainan beberapa
kali sehari, selama + 30 hari.
Tanaman ini memiliki efek samping, yaitu 30% pasien yang
memakai rebusan daun A. argyi mempunyai keluhan mulut kering, rasa
tidak enak di lambung (yang terbanyak), mual, muntah, mencret dan
pusing, yang hilang bila memakai minyak daun A. argyi.
Sifat kimiawi dari tanaman ini adalah rasa pahit, pedas, hangat. Efek
farmakologisnya dapat menghilangkan rasa dingin, menghilangkan sakit,
menghentikan perdarahan (hemostatic), melancarkan peredaran darah, mencegah
keguguran, mengatur menstruasi. Herba ini masuk meridian ginjal, paru dan
limpa.
Kandungan kimianya adalah alkaloid, dammar lunak, pati, glikosida,
pkroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin, palmatin, minyak menguap
(Phellandrene, cadinene, thujvl alkohol), alfa-amirin, fernenol, dehydromatricaria
ester, cineole, terpinen-4-ol, beta- karyophyllene, 1-quebrachitol. Akar dan
batangnya mengandung inulin (mengandung artemose), cabang kecilnya
mengandung oxytocin, yomogi alkohol, dan ridentin.
Kingdom : Animal
Filum : Arthropoda
Kelas : Hexapoda atau Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus : Aphis
Spesies : Aphis melliferai
Kingdom : Animal
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Architaenioglossa
Famili : Ampullariidae
Genus : Pomaceae
Spesies : Pomacea canaliculata
Habitat keong mas biasanya di kolam, rawa, sawah irigasi, saluran air dan
areal yang selalu tergenang. Mereka mengubur diri dalam tanah yang lembab
selama musim kemarau. Mereka bisa berdiapause selama 6 bulan, kemudian aktif
kembali jika tanah diairi.
Keong mas mengandung protein yang cukup tinggi. Dari hasil uji
proksimat dapat diketahui bahwa kandungan protein bisa mencapai 16-50 persen.
Sebagai sumber protein, keong mas merupakan makanan yang cukup bergizi. Di
Kudus dan beberapa daerah di Indonesia, jenis keong ini merupakan sumber
makanan dengan cara direbus atau diberi bumbu rica-rica.
Kandungan nutrisi keong mas per 100 gram adalah sebagai berikut:
Zat nutrisi Kandungan nutrisi
Energi makanan 83 kal
Protein 12,2 g
Lemak 0,4 g
Karbohidrat 6,6 g
Abu 3,2 g
Fosfor 61 mg
Kalium 40 mg
Natrium 17 mg
Ribovlavin 12 mg
Niacin 1,8 mg
Kandungan lainnya: vit C, Zn, Cu, Mn, dan Iodium Dalam jumlah kecil
Selain sebagai makanan, keong mas juga berfungsi sebagai bahan obat.
Keong mas dipercaya oleh masyarakat dapat digunakan untuk mengobati penyakit
kuning ataupun liver. Selain itu lendir keong mas juga dapat digunakan sebagai
obat luka karena mengandung iodium yang bersifat antiseptic.
TANAMAN DAN HEWAN BERKHASIAT
OBAT
OLEH:
KELAS :A
Anonim. 2009. Kediaman Lebah Sebagai Antibiotik dan Kanker. (Online). (http://
www.binaapiari.com, diakses 21 Maret 2009)