Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Salah satu hal yang sejak dulu menjadi permasalahan dalam masyarakat dan
terbatas pada dunia kedokteran (Budiarta 2000). Penggunaan berbagai macam jenis
obat dan zat adiktif atau yang biasa disebut narkoba dewasa ini cukup meningkat
terutama di kalangan generasi muda. Morfin dan obat-obat sejenis yang semula
dipergunakan sebagai obat penawar rasa sakit, sejak lama sudah mulai
terlarang diakui banyak kalangan menjadi ancaman yang berbahaya bagi bangsa
terhadap 13.710 responden yang terdiri dari pelajar SLTP, SLTA dan mahasiswa
pada tahun 2003 diperoleh data bahwa dalam setahun terakhir terdapat 3,9%
semakin dininya usia penyalahgunaan narkoba, dengan usia termuda adalah 7 tahun.
Ditambah pula oleh Sianipar bahwa jenis narkoba yang sering digunakan adalah
inhalan, sementara itu pada usia 8 tahun ada yang sudah menggunakan ganja dan
pada usia 10 tahun telah menggunakan narkoba dengan jenis yang bervariasi, yaitu pil
penolakan oleh lingkungan seperti adanya perasaan minder, latar belakang dari
keluarga yang berantakan, patah hati, atau hal-hal lain. Penyebab lain adalah sebagai
tindakan untuk mengurangi stres dan depresi, sekedar mencoba untuk mendapatkan
lingkungan tertentu dan adanya rasa gengsi atau sebagai tindakan untuk lari dari
untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain, contohnya ketika
penyelesaian dari orangtua maka dirinya mencari penyelesaian dari lingkungan dan
penghargaan dan pengakuan dari orangtua mereka sendiri (Staf iqeq 1998).
Disamping itu, alasan utama seseorang mencoba obat-obatan adalah karena rasa ingin
tahu mereka terhadap efek yang menyenangkan dari narkoba dan keinginan untuk
mengikuti bujukan orang lain terutama dari lingkungan pergaulan mereka (McInthosh
2002).
Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang
sisi lain dapat pula menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila
dipergunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama (Wartono,
dkk 1999). Penggunaan narkotika secara berlebihan dapat mengakibatkan dampak
yang berbahaya, baik terhadap individu maupun terhadap masyarakat. Narkotika itu
sendiri merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintetis maupun
aturan, dapat menimbulkan beberapa dampak negatif baik bagi pemakai itu sendiri
maupun bagi lingkungan di sekitar pemakai. Menurut Wartono, dkk (1999), dampak
yang ditimbulkan antara lain dapat berupa gangguan konsentrasi dan penurunan daya
renggang, serta menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan seperti pencurian atau
overdosis akan dapat menyebabkan kematian karena dosis yang digunakan makin
lama makin bertambah banyak sedangkan daya tahan tubuh makin lama makin
penggunaan narkoba secara bebas dan tidak sesuai aturan, maka diperlukan perhatian
menanggulangi masalah ini baik secara preventif maupun represif. Menurut Budiarta
(2000), upaya preventif merupakan pencegahan yang dilakukan agar seseorang jangan
sampai terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dengan narkoba.
Rumah Sakit Ketergantungan Obat. Di dalam RSKO atau panti Rehabilitasi itulah
korban dapat kembali ke dalam lingkungan masyarakat atau dapat bekerja serta
juga penting, yaitu faktor dari dalam. Salah satu faktor yang berasal dari dalam adalah
keyakinan bahwa dirinya akan mampu melepaskan diri dari pengaruh narkoba
tersebut. Kesadaran yang dimiliki seseorang bahwa mereka telah kecanduan dapat
memakan banyak waktu dari beberapa minggu hingga beberapa bulan atau bahkan
tahunan dan tergantung pada obat yang digunakan dan kemampuan para pecandu
karena mereka merasa tidak mampu untuk lepas dari obat-obatan dan bahkan mereka
tidak berusaha untuk berhenti (Broad & Hall dalam Bandura 1995).
Oleh karena itu, adanya keyakinan dari dalam diri individu bahwa dirinya mampu
untuk melepaskan diri dari ketergantungan obat-obatan ini merupakan faktor yang
dianggap penting dalam proses pemulihan. Istilah keyakinan ini disebut dengan self-
dalam berbagai cara (Zimbardo dan Gerrig 1999). Schwarzer (dalam Zimbardo dan
yang digunakan dan berapa lama seseorang dapat bertahan dalam mengatasi situasi
kehidupan yang sulit. Disamping itu Kaplan, dkk (1993) menyebutkan self-efficacy
ini sebagai sebuah konsep yang bermanfaat untuk memahami dan memprediksi
eseorang yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan membangun lebih banyak
juga mengatakan bahwa individu dengan self-efficacy yang rendah cenderung percaya
mengembangkan perhatian dan usahanya terhadap tuntutan situasi dan dipacu oleh
adanya rintangan sehingga seseorang akan berusaha lebih keras. Begitu pula halnya
pada individu yang sedang menjalani rehabilitasi atau biasa disebut dengan residen.
dirinya memiliki motivasi untuk melakukan tindakan dan usaha untuk berhenti
sehingga pemulihannya akan semakin cepat dan nantinya akan berhasil, sebaliknya
dorongan yang kuat dalam dirinya untuk berubah dan orang tersebut enggan untuk
adalah apakah ada hubungan antara self-efficacy dengan pemulihan pada pengguna
narkoba?
1.Tujuan penelitian
surabaya
2.Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Dapat memberikan tambahan wawasan bagi semua pihak
kepada remaja
yang berarti sama, sama disini, adalah sama makna.( Onong Uchjana
Effendy,1992:4)
hubungan/kontak sosialnnya.
agak rumit dan panjang dengan melibatkan orang lain yang terpercaya dan
persamaan cinta kasih yang murni dan tidak ada maksud untuk
diffusion atau role-confusion). Hal tersebut jika tidak disikapi dengan bijak
perkawinan. Adanya ayah, ibu dan anak, serta unsur-unsur kasih sayang dan
anggota tersebut ada interaksi. Dan ada ketergantungan antara satu dengan
yang lainnya. Adanya interaksi yang baik antara ayah, ibu, dan anak akan
didukung oleh adanya keterbukaan dan rasa saling percaya diantara anggota
dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
lambang adalah bahas. “Walter Lippman menyebut isi pesan itu ‘Picture in
pesan yang diterima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah
dapat berupa kial (gesture), yaitu gerak anggota tubuh, gambar, warna,
dll.
proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien
hambatan yang bisa merusak komunikasi. Berikut ini adalah beberapa hal
perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran,
dan tingkah laku kita akan merupakan sifat reaktif terhadap segala
kepentingan.
waktu ke waktu dan dri tempat ke tempat, sehingga karenanya motivasi itu
kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang
4). Prasangka
Merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan
1. Komunikasi Pribadi
a. Komunikasi intrapribadi
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam
dirinya sendiri. Dia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh
dirinya sendiri.
tetapi jika melamun biasa mengenai segal hal misalnya melamun jadi
diri sendiri dalam rangka berkomunikasi dengan orang lain, dan orang
suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau dua orang dalam suatu
pertemuan, misalnya antara penyaji makalah dengan salah seorang
2. Komunikasi Kelompok
dari dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa
sedikit, bisa banyak. Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu
sedikit berarti kelompok itu kecil, jika jumlahnya banya yang berarti
kelompoknya besar. Dengan demikian komunikasi kelompok dapat dibagi
3. Komunikasi massa
ialah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar
yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang
bioskop.
kepada ribuan pribadi yang berbeda paa saat yang sama, tidak akan bisa
sebainya). Namun juga melalui perilaku nonverbal ini “ bukan apa yang
sedang bahagia, bingung, atau sedih. Kesan awal kita pada seseorang sering
lebih jauh. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang
Jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja
sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan suatu misal kita
dasarnya suatu kelompok yang pun bahasa verbal khas juga dilengkapi
dengan bahasa nonverbal khas yang sejajar dengan bahasa verbal tersebut.
yang bersifat acak. Setiap gerakan sinkron dengan ucapan. Salah satu cara
tidak sinkron dengan gerkan yang hanya sinkron dengan bahasa aslinya”.
kesedihan
berada dalam tekanan. Itu merupakan respon yang tidak disadari yang
yang menunjukkan pesan sebenarnya, karena pesan nonverbal itu lebih sulit
memutuskan dengan siapa dan kapan berbicara serta topik-topik apa yang
akan kita bicarakan, tetapi sulit mengendalikan ekspresi waja senang, malu,
darah, perkawinan atau adopsi. “ Namun dalam sebuah survei nasional yang
melibatkan 1.200 oran gdewasa yang dipilih secara acak, hanya 22 persen
yang merasa puas dengan definisi itu. Hampir 75 persen menyukai definisi “
Salah saatu definisi keluarga yang luas dan berguna adalah : “ jaringan
orang-orang yang berbagi kehidupan mereka dalam jangka waktu yang lama;
yang terikat oleh perkawinan, darah, atau komitmen, legal atau tidak; yang
Komunikasi yang terjadi antara anggota yang satu dengan yang lain
akan berjalan baik apabila didukung oleh hubungan baik diantara anggota
kepada satu orang atau satu kelompok lain. Proses pengalihan informasi
keterbukaan antara satu dengan yang lain sehingga terjadi saling pengertian
diantara keduanya.
sebuah proses komunikasi antara anak dan orang tua merupakan hal
seberapa dekat orang tua terhadap anak sehingga anak merasa aman ketika ia
mencurahkan isi hatinya secara menyeluruh kepada orang tua seperti halnya
antara anak dan kedua orang tua merupakan hal yang mutlak untuk dapat
mengetahui apa yang menjadi keinginan dan pengukapan perasaan diri anak
secara menyeluruh dalam sebuah proses komunikasi. hal ini menjadikan anak
lebih dihargai dan merasa diperhatikan sehingga anak pun akan membuka diri
oleh para ahli untuk menjelaskan keluarga, dua variabel yang penting adalah
kohesi (kepaduan) dan adaptasi. Kedua dimensi ini mempengaruhi dan
dipengaruhi komunikasi.
tidak terlibat, jadi ada sedikit saja hubungan diantara mereka. Sedikit saja
prioritas yang rendah, dan setiap anggota tampaknya punya jadwal kegiatan
dalam kehidupan keluarga pada saat rumah menjadi kurang berfungsi sebagai
keluarga sebagai suatu sistem yang tetap seimbang dan tetap, jelas bahwa
sister-sister keluarga berubah. Terkadang secara tiba-tiba (Bochner dan
mereka hidup dengan aturan-aturan yang tidak luwes Satir dan Stewart dan
Sylvia (1996:218) menulis bahwa dalam suatu sistem yang tertutup aturan-
dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Remaja masih belum
artinya status itu diperoleh berdasarkan kemampuan dan usaha sendiri. Status
anak adalah status diperoleh (derived), artinya tergantung daripada apa yang
diberikan oleh orang tua (dan masyarakat). Remaja ada dalam status interim
sebagai akibat daripada posisi yang sebagian diberikan oleh orang tua dan
jawabnya nanti dalam masa dewasa. Makin maju masyarakat makin sukar
sendiri
lainnya.
gerak; pertama yaitu memisahkan diri dari orang tua dan yang lainya adalah
menuju kearah teman-teman sebaya. Dua macam arah gerak ini tidak
merupakan dua hal yang berurutan meskipun yang satu dapat terkait pada
yang lain.
itu terjadi selain dari mencari secara aktif (eksplorasi) juga tergantung
pada masa remaja. Khususnya dalam proses emansipasi perlu ada tinjauan
untuk menjaga keselarasan antara individu dan masyarakat. Jadi apa yang
baik untuk menjaga kelestarian “social order”. Hal ini sering menimbulkan
bahan konflik karena remaja mempunyai ideal dan cita-cita sendiri yang tidak
hambatan dan rintangan bagi remaja untuk bisa ikut berpartisipasi secara
sosial
meningkat maka banyak anak dari kelompok sosial ekonomi lebih rendah
yang lebih tinggi dan akhirnya dapat menempatkan dirinya dalam status
yang lebih bebas, mandiri lepas dari ikatan rumah dan lingkungannya.
masih juga meniti jalan yang sudah “ditentukan“ baginya oleh pendidikan
yang disenangi.
kepribadian
yang begi dibutuhkan oleh setiap orang yang hidup dalam masyarakat
semula maka hal itu juga berarti keikutsertaan orang dalam kejadian yang
ada dalam masyarakatnya. Dalam kasus ini mungkin hal itu berarti
kesadaran bermasyarakat.
Remaja sering diberi pengertian bahwa sikap yang rasional sangat dibutuhkan
dalam masyarakat yang telah maju tidak bisa terlaksana dengan baik dengan
dalih tidak ada penilai-penilai yang ckup mampu atau demi efisiensi
anak-anak, para remaja itu pada umumnya merupakan produk dari konstitusi
terkendalikan.
Misalnya, rumah tangga yang berantakan disababkan oleh kematian ayah atau
ibu, perceraian diantara bapak dan ibu, hidup terpisah, poligami, keluarga
yang diliputi konflik keras, semua itu merupakan sumber yang subur untuk
orang tua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing-
fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup susila. Meraka tidak
risau, sedih, malu, sering diliputi perasaan dendam, benci sehingga anak
menjadi kacau dan liar. Di kemudian hari mereka mencari kompensasi bagi
kriminal.
pada strata sosial bawah dan strata ekonomi rendah saja; akan tetapi juga
4.9 Hipotesis