You are on page 1of 1

Struktur Sitoplasma

Rabu, 25 Agustus 2010

Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma. Sitoplasma yang
berada dalam nukleus disebut nukleoplasma. Pada sel tumbuhan, sitoplasma dibedakan menjadi
dua, yaitu yang berbatasan dengan selaput plasma disebut ektoplasma dan yang di bagian dalam
disebut endoplasma. Ektoplasma lebih jernih dan kompak. Ektoplasma pada sel hewan berupa
selaput plasma itu sendiri. Endoplasma sel tumbuhan mengandung banyak plastida (zat warna)

Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut.


1) Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
2) Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe selnya. Sebagai
contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel l
emak mengandung tetesan lemak besar.
3) Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan.
Jaringan benang dan serabut disebut sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.

Matriks sitoplasma atau bahan dasar sitoplasma disebut sitosol. Sitoplasma dapat berubah dari
fase sol ke gel dan sebaliknya. Matriks sitoplasma tersusun atas oksigen 62%, karbon 20%,
hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tersusun dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-
unsur lain adalah: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na
0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil.

Sifat-sifat sitoplasma sebagai berikut.


1) Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.
2) Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.
3) Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
4) Memiliki tegangan permukaan.

Matriks sitoplasma dapat bertindak sebagai larutan penyangga (buffer). Sifat biologis matriks
sitoplasma adalah mampu mengenali rangsang (iritabilitas) dan mengantar rangsang
(konduktivitas)

Adapun fungsi sitosol sitoplasma sebagai berikut.


1) Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa organik
terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul
besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid.
2) Tempat terjadinya reaksi metabolisme, seperti glikolisis, sintesis protein, dan sintesis asam
lemak.

You might also like