Professional Documents
Culture Documents
Dalam defenisi sebelum 1994 terdapat beberapa istilah dan orientasi yang muncul yang
digunakan dalam Teknologi Pembelajaran. Hal yang sangat jelas tampak adalah istilah yang
digunakan dalam beberapa defenisi tersebut antara lain :
a. Defenisi Tahun 1963 menggunakan istilah Teknologi Pembelajaran dengan komunikasi
audiovisual. Orientasi pada defenisi ini adalah teori dan praktek serta kawasannya meliputi :
perencanaan, penggunaan, pengelolaan dan pengembangan.
b. Defenisi tahun 1970 menggunakan istilah yang sama dengan tahun 1994 yaitu teknologi
pembelajaran yang berorientasi kepada praktek dan kawasannya meliputi : perancangan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
c. Defenisi tahun 1971 menggunakan nama teknologi pendidikan. Sedangkan orientasi dan
kawasannya belum dijelaskan pada defenisi tahun ini.
d. Defenisi tahun 1972 menggunakan nama teknologi pendidikan yang berorientasi kepada
praktek dan kawasannya meliputi pengembangan, pangaturan, penentuan, penggunaan, dan
pengelolaan.
e. Definisi tahun 1977 menggunakan istilah teknologi pendidikan dan berorientasi kepada teori
dan praktek. Dalam orientasi tersebut kawasan dalam defenisi ini meliputi menganalisis,
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola.
Adanya perbedaan istilah yang digunakan sering menimbulkan berbagai persoalan dalam
penggunaan istilah teknologi pembelajaran. Penggunaan istilah “educational” dan “instructional”
oleh masing-masing pakar memiliki alasan tersendiri. Seperti educational membantu
mempertahankan fokus yang lebih luas untuk bidang TP, dan instructional lebih berkonotasi pada
lingkungan sekolah.
Namun dengan adanya perbedaan tersebut tidak merupakan satu perpecahan dalam
mengkategorikan dari masing-masing istiah tersebut. Istilah tersebut tetap akan terpakai sesuai
dengan tujuan dari masin-masing penggunaannya. Karena teknologi pembelajaran merupakan
bagian dari teknologi pendidikan, dalam pengertian bahwa teknologi pembelajaran merupakan
bentuk operasional dari teknologi pendidikan.
Definisi teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam disain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.
Alasan utama dibentuknya defenisi yang baru dalam teknologi pembelajaran adalah :
1. Teknologi pembelajaran berkembang dari suatu gerakan menjadi suatu bidang dan profesi
sehingga sangat jelas posisi teknologi pembelajaran di dunia pendidikan.
2. Adanya pendapat bahwa defenisi yang baik harus meliputi bidang kerja dari ahli teori dan
praktisi.
3. Proses maupun produk sangatlah penting dalam bidang karena itu perlu kejelasan dari suatu
proses terhadap hasil yang dimaksud dari satu bidang tersebut.
4. Istilah-istilah yang terlalu banyak dan membingungkan baik oleh semua warga teknologi
pembelajaran harus dihilangkan dalam defenisi sehingga maksud dan tujuan dari defenisi
lebih jelas dan mengerti.
o Audiovisual Aids (Alat Bantu Pandang Dengar) : Materi atau media pembelajaran yang
menekankan panduan pendengaran dan penglihatan tetapi kadang-kadang digunakan untuk
mendiskripsikan semua materi dan media pembelajaran selain bahan cetak konvensional
(Ellington dan Harris, 1986:17)
o Behavioral Psychology (Psikologi Prilaku) : Aliran psikologi yang berpegang bahwa semua
perilaku organisme dapat dijelaskan dalam hubungan stimulus-respon (Ellington dan Harris,
1986:21)
o Code of Ethics (Kode Etik) : Prinsip-prinsip yang dimaksud untuk membantu anggota suatu
bidang secara individual atu kolektif dalam menegakkan perilaku profesional yang tinggi
o Conditions of Learning (Eksternal) : Peristiwa khusus dan unik dan memungkinkan belajar
(Gagne dan Driscoll, 1988:83), khusnya peristiwa yang mengandung stimuli yng ada di luar
diri pebelajar seperti penjadwalan, pengurutan dan organisasi penyajian (Gagne, Brigs, Wage
1992)
o Condition of Learning (Internal) : Peristiwa khusus dan unik yang memungkinkan belajar
(Gagne dan Driscoll, 1988:83) khususnya peristiwa yang sesuai dengan kondisi pikiran
pebelajara untuk menangani tugas belajar, dengan kata lain kondisi itu merupajkan
kemampuan individu pebelajar yang sudah dimiliki sebelumnya (Gagne, Brigs, Wager
1992:9)
o Cost Effectiveness (Efektivitas Biaya) : Teknik untuk mempertimbangkan biaya dan hasil
sesuatu yang digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan.
o Delivery system (Sistem Penyebaran) : Metode (kombinasi media dan pendukung) untuk
mengorganisasikan pendistribusian bahan pembelajaran, dan digunakan untk menyajikan
informasi pembelajaran kepada pebelajar (Ellington dan Harris, 1986:47).
o Design (Disain) : Menspesifikasi kondisi belajar, juga merupakan satu kawasan dalam bidang
teknologi pembelajaran.
o Dissemination (Deseminasi) : Usaha sengaja atau sistematis agar orang lain menyadari
adanya pengembangan dengan jalan menyebarkan informasi (Ellington dan Harris, 1986:51).
o Dynamic Visuals Image (Kesan Visual Dinamik) : Gambaran visual yang ditanggapi
bergerak.
o Effectiveness (Efektivitas) : Sejauh mana intervensi memenuhi tujuan atau mencapai hasil
yang diinginkan.
o Expert System (Sistem Pakar) : Program Komputer, yang disusun oleh suatu tim ahli materi
dam pemograman, yang mengajar pebelajar bagaimana memecahkan tugas yang kompleks
melalui penerapan pengatahuan yang tepat dari bidang kajian (Heinich, Molenda dan Russel,
1993:443).
o Front-end Analysis (Analisis Tahap Awal) : Terselesaikannya tahap awal proses disain,
seperti analisis kebutuhan, tujuan umum, tujuan khusus dan pengorganisasian satuan
pelajaran (Briggs, 1977:xviii).
o Functions of the Field (Fungsi Bidang Studi) : Tugas dan peran yang dilakukan para
profesional dalam bidang studi.
o Installation (Instalasi) : Pemakaian materi, strategi atau program pembelajaran secara tetap
atau setengah tetap, biasanya dengan memasukkannya ke dalam kurikulum.