Professional Documents
Culture Documents
© rapin mudiardjo
ANGGARAN DASAR
KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA
(INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)
1
for discussion only
© rapin mudiardjo
DAFTAR ISI
2
for discussion only
© rapin mudiardjo
BAB I
NAMA TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Badan Usaha ini bernama Koperasi Nama Domain Internet Indonesia dengan nama
singkatan “KONDII”
2. Koperasi berkedudukan hukum di [………………………………………..]
Pasal 2
JANGKA WAKTU
BAB II
LANDASAN ASAS DAN PRINSIP KOPERASI
Pasal 3
Pasal 4
a. Pendidikan Perkoperasian.
b. Kerjasama antar Badan Hukum Koperasi maupun Non Koperasi
3
for discussion only
© rapin mudiardjo
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN KOPERASI
Pasal 5
2. Meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam bidang teknologi yang berbasis internet
protokol untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti yang seluas-luasnya.
BAB IV
KEGIATAN KOPERASI
Pasal 6
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Koperasi menjalankan kegiatan sebagai
berikut:
1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya
(registry)
5. Menjadi mitra Pemerintah dalam membangun sarana informasi dan komunikasi Nasional
dan Internasional, sehingga seluruh sumber daya -yang ada dapat digerakkan secara
terpadu, efisien dan efektif ;
4
for discussion only
© rapin mudiardjo
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 7
1. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi dan tercatat di
dalam Buku Daftar Anggota.
2. Yang dapat diterima menjadi anggota koperasi ini adalah Warga Negara Republik Indonesia
yang memenuhi syarat sebagai berikut :
3. Keanggotaan koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
buku Daftar Anggota.
4. Seseorang yang akan masuk menjadi anggota koperasi harus :
5. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
buku Daftar Anggota.
6. Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus.
7. Seseorang anggota yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan pada
Musyawarah Anggota berikutnya yang terdekat.
8. Keanggotaan koperasi melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat dipindahtangankan.
Pasal 8
1. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan khusus dan keputusan
yang telah disepakati dalam Musyawarah Anggota.
2. Membayar iuran wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan dalam Musyawarah
Anggota.
5
for discussion only
© rapin mudiardjo
3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi.
4. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan.
5. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 40.
Pasal 9
Pasal 10
1. Meninggal dunia.
2. Meminta berhenti atas kehendak sendiri
3. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota,
atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi :
Pasal 11
1. Disamping Anggota dimaksud dalam Pasal 7, koperasi dapat menerima Anggota Luar
Biasa.
2. Yang dapat diterima menjadi Anggota Luar Biasa adalah :
6
for discussion only
© rapin mudiardjo
c. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (Dewasa, tidak
dalam perwalian, sehat jasmani dan rohani).
d. Menyatakan secara tertulis telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan-peraturan yang berlaku.
3. Dalam hal anggota luar biasa tidak ada ikatan hak dan kewajiban sebagaimana halnya
anggota koperasi tetapi dapat berpartisipasi dalam kegiatan usaha.
4. Anggota luar biasa tidak mempunyai hak suara dalam Musyawarah Anggota dan tidak
punya hak dipilih ataupun memilih menjadi Pengurus atau Pengawas.
BAB VI
MUSYAWARAH ANGGOTA
Pasal 12
5. Tanggal dan tempat serta acara Musyawarah Anggota harus diberitahukan sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) hari terlebih dulu kepada anggota-anggotanya.
6. Dengan tidak mengurangi kewajiban setiap anggota untuk hadir dalam Musyawarah
Anggota, mengingat dari besarnya jumlah anggota, keadaan dan sifat pekerjaan anggota,
maka pengaturannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
Pasal 13
1. Pada dasarnya Musyawarah Anggota syah jika dihadiri lebih dari separoh jumlah
anggota koperasi.
2. Jika Musyawarah Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka Rapat ditunda untuk paling lambat 7
(tujuh) hari dan bila pada Rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut ayat (1) Pasal
ini, maka Musyawarah Anggota dapat berlangsung dan keputusannya syah serta
mengikat anggota.
3. Keputusan Musyawarah Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari Angota yang hadir.
4. Anggota yang tidak hadir, tidak dapat mewakilkan suaranya kepada orang lain.
7
for discussion only
© rapin mudiardjo
Pasal 14
a. Atas permintaan paling sedikit 20% dari jumlah anggota, terutama apabila anggota
menilai bahwa Pengurus telah melakukan kegiatan bertentangan dengan
kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap koperasi.
b. Atas keputusan pengurus berdasarkan keadaan yang mendesak untuk segera
diputuskan oleh anggota untuk kepentingan pengembangan koperasi.
Pasal 15
1. Untuk mengubah Anggaran Dasar Koperasi harus diadakan Rapat Khusus Perubahan
Anggaran Dasar yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota
koperasi dan keputusannya syah apabila disetujui oleh paling kurang 3/4dari jumlah
anggota yang hadir.
2. Untuk membubarkan koperasi harus diadakan Rapat Khusus Pembubaran Koperasi
yang dihadiri sekurang-kurangnya ¾ daripada jumlah anggota, keputusan Musyawarah
Anggota mengenai pembubaran koperasi syah apabula disetujui sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah suara yang hadir.
Pasal 16
8
for discussion only
© rapin mudiardjo
d. Pengesahan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas dalam
pelaksanaan tugasnya, termasuk laporan keuangan/neraca dan rugi laba.
e. Rencana/program kerja koperasi, Rencana anggaran belanja dan pendapatan
koperasi.
f. Penggabungan, peleburan dan pembubaran koperasi.
Pasal 17
1. Setiap Musyawarah Anggota harus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh
pimpinan rapat dan notulis rapat.
2. Keputusan Musyawarah Anggota ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Koperasi dan
dilaporkan kepada pemerintah.
3. Musyawarah Anggota sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (3) disebut Musyawarah
Anggota Tahunan.
Pasal 18
a. Pembukaan, memuat :
• Pengantar kata dari Panitia.
• Laporan singkat Pengurus.
• Sambutan-sambutan.
b. Acara pokok :
2. Laporan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas serta program kerja dan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi disampaikan kepada anggota paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum Musyawarah Anggota Tahunan dilaksanakan.
9
for discussion only
© rapin mudiardjo
BAB VI
PENGURUS
Pasal 19
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Musyawarah Anggota.
2. Pemilihan Pengurus diatur secara demokratis dan tata cara pemilihannya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
3. Pengurus merupakan pemegang Kuasa Musyawarah Anggota.
4. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah anggota yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja serta perilaku yang baik di dalam
maupun di luar koperasi.
b. Mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas tentang perkoperasian.
c. Sudah menjadi anggota koperasi minimal 3 (tiga) tahun dan memperlihatkan
kedisiplinan dan loyalitas yang tinggi dalam mengembangkan koperasi serta pernah
mengikuti pendidikan perkoperasian.
d. Tidak menjadi anggota organisasi yang dilarang larang oleh pemerintah (G 30 S PKI)
dan tidak pernah dihukum akibat perbuatan tercela.
e. Tidak pernah melakukan perbuatan yang tercela.
Pasal 20
10
for discussion only
© rapin mudiardjo
4. Sebelum memulai memangku jabatannya Anggota Pengurus dapat mengangkat
sumpah/janji di hadapan Musyawarah Anggota yang pengaturan lebih lanjut diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
5. Pengurus setiap waktu dapat diberhentikan oleh Musyawarah Anggota apabila :
Pasal 21
1. Memimpin organisasi dan usaha koperasi, melakukan segala perbuatan hukum untuk dan
atas nama koperasi serta mewakili koperasi di hadapan dan di luar Pengadilan.
2. Menyelenggarakan Musyawarah Anggota dan Rapat Penurus serta
mempertanggungjawabkan kepada Musyawarah Anggota mengenai Pelaksanaan tugas
kepengurusannya.
3. Menyelenggarakan administrasi organisasi antara lain :
a. Jika kerugian yang timbul akibat kelalaian seorang atau beberapa orang anggota
Pengurus, maka kerugian ditanggung oleh anggota Pengurus yang bersangkutan.
11
for discussion only
© rapin mudiardjo
b. Jika kerugian yang timbul akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan oleh Rapat
Pengurus, maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian
yang diderita koperasi.
Pasal 22
1. Tugas pokok masing-masing anggota Pengurus ditetapkan dalam peraturan khusus yang
disahkan dalam Rapat Pengurus.
2. Anggota Pengurus tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa menurut
keputusan Musyawarah Anggota.
Pasal 23
1. Setelah tahun buku ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan
Musyawarah Anggota Tahunan, Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat
sekurang-kurangnya :
a. Keadaan organisasi dan usaha Koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
b. Perhitungan tahunan yang terdiri dari Neraca Akhir tahun buku dan perhitungan
hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen
tersebut.
2. Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat ( I ) ditanda tangani oleh semua
anggota pengurus.
3. Apabila salah satu anggota pengurus tidak menanda tangani laporan tahunan yang
bersangkutan harus menjelaskan alasan secara tertulis.
4. Laporan pertanggung jawaban Pengurus harus disampaikan kepada anggota paling
lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum Musyawarah Anggota dilaksanakan.
Pasal 24
1. Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui akibat pencatatan dalam Daftar
Anggota.
2. Setiap anggota Pengurus harus berusaha agar pengawasan dan atau pemeriksa
sebagaimana tersebut dalam ayat (1) tersebut , tidak dihambat baik disengaja atau tidak
disengaja oleh anggota pengurus, pengelola.
3. Pengurus wajib memberi laporan kepada Pemerintah tentang keadaan serta
perkembangan organisasi dan usaha koperasi sekurang-kurangnya 1 ( satu ) kali setahun.
12
for discussion only
© rapin mudiardjo
Pasal 25
1. Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola (Manajer dan karyawan) yang diberi
wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha dan kegiatannya.
2. Rencana pengangkatan tersebut ayat (1) diajukan dalam Musyawarah Anggota untuk
mendapat persetujuan.
3. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pengelola tidak mengurangi tanggung jawab
Pengurus.
4. Hubungan antara pengelola tersebut pada ayat (1) merupakan hubungan kerja atas
dasar perikatan.
5. Hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab serta persyaratan pengangkatan
pengelola diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja.
6. Pengelola bertanggung jawab kepada Pengurus.
BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 26
a. Mempunyai sifat kejujuran dan peilaku yang baik, di dalam maupun di luar
koperasi.
b. Mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan kerja di bidang perkoperasian,
terutama di bidang pengawasan.
c. Sudah menjadi Anggota koperasi minimal 3 (tiga) tahun dan memperlihatkan
kedisiplinan dan loyalitas yang tinggi dalam mengembangkan koperasi serta
pernah mengikuti pendidikan perkoperasian.
d. Tidak pernah melakukan perbuatan yaang tercela.
Pasal 27
13
for discussion only
© rapin mudiardjo
Pasal 28
Pengawas berwenang :
Pasal 29
1. Pemilihan Pengawas diatur secara demokratis dan tata cara pemilihannya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2. Sebelum memangku jabatannya Pengawas dapat mengucapkan sumpah/janji
Pengawas di hadapan Musyawarah Anggota.
3. Janji/sumpah Pengawas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 30
1. Pengawas yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali oleh Musyawarah
Anggota.
2. Pengawas sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, terdiri dari :
a. Seorang ketua.
b. Dua orang anggota.
Pasal 31
1. Pengawas tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai dengan
keputusan Musyawarah Anggota.
2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Pengawas berwenang menggunakan fasilitas
sarana yang tersedia sesuai dengan keputusan Musyawarah Anggota.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan,
berkas, barang-barang, uang, serta bukti lainnya yang diperlukan yang ada pada
koperasi.
4. Dalam hal-hal tertentu Pengawas bisa meminta bantuan Kantor Akuntan Publik/Koperasi
Jasa Audit dengan persetujuan Pengurus.
5. Biaya Jasa Audit ditanggung oleh koperasi dan dianggarkan dalam Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja (RAPB) Koperasi.
6. Terhadap pihak ke 3 (tiga) diharuskan merahasiakan hasil pemeriksaannya.
14
for discussion only
© rapin mudiardjo
BAB IX
MANAJER DAN KARYAWAN
Pasal 32
1. Pengurus dapat mengangkat manajer dan karyawan untuk melaksanakan usaha koperasi
setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pengurus.
2. Manajer dan karyawan diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus serta hubungan kerja
antara Pengurus dan Manajer/Karyawan dituangkan dalam kontrak kerja yang ditanda
tangani oleh Pengurus dan Manajer/Karyawan yang bersangkutan.
3. Manajer bertanggung jawab kepada Pengurus koperasi.
BAB X
DEWAN PENASEHAT
Pasal 33
1. Untuk kepentingan koperasi, Musyawarah Anggota dapat mengangkat Dewan Penasehat.
2. Anggota Dewan Penasehat tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa
sesuai dengan keputusan Musyawarah Anggota.
3. Anggota Dewan Penasehat dapat menghadiri Musyawarah Anggota atau Rapat Pengurus
dan mempunyai hak bicara, tetapi tidak mempunyai hak suara.
4. Dewan Penasehat dapat memberi saran atau pendapat kepada Pengurus untuk kemajuan
koperasi baik diminta maupun tidak diminta dan saran-sarannya tidak mutlak
diterima/dilaksanakan oleh Pengurus.
BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 34
1. Tahun buku koperasi mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang badan usahanya.
3. Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan laporan keuangan dan
perhitungan rugi laba.
4. Laporan keuangan dimaksud dalam ayat (3) harus ditanda tangani oleh semua Pengurus.
5. Koperasi dapat menentukan kebijakan sistim administrasi pembukuan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6. Perhitungan hasil usaha dilakukan setiap tutup tahun buku.
BAB XII
MODAL KOPERASI
Pasal 35
15
for discussion only
© rapin mudiardjo
2. Modal sendiri dapat berasal dari :
a. Simpanan Pokok.
b. Simpanan Wajib.
c. Dana Cadangan.
d. Hibah.
e. Donasi.
a. Anggota.
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
d. Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang lainnya.
e. Sumber dana lainnya yang sah.
4. Selain modal sebagai yang dimaksud dalam ayat (1), pasal ini dapat pula melakukan
pemupukan modal yang berasal dari Modal Penyertaan.
Pasal 36
1. Setiap Anggota harus menyimpan atas namanya sendiri pada koperasi Simpanan Pokok
sejumlah Rp. [……………………….] (………………………).
2. Uang Simpanan Pokok harus dibayar sekaligus, akan tetapi Pengurus dapat mengijinkan
Anggota untuk membayar dalam waktu sebanyak-banyaknya : 1 (empat) kali Angsuran.
3. Setiap anggota diwajibkan pula atas namanya menyimpan Simpanan Wajib dan Simpanan
lainnya yang jumlahnya ditetapkan dalam keputusan Musyawarah Anggota.
Pasal 37
1. Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali selama masih menjadi
anggota.
2. Simpanan-simpanan dalam bentuk atau jenis lainnya yang sifatnya penyertaan modal
sementara dapat diminta kembali/diambil kembali selama masih menjadi anggota yang
prosedur dan tata cara pengambilannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
3. Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan lainnya serta hak-hak lainnya dapat
dikembalikan kepada anggota setelah dikurangi bagian tanggungan yang telah ditetapkan
apabila keanggotaannya berakhir menurut Pasal 10 dengan prosedur dan tata kerja
pengembaliannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XIII
SISA HASIL USAHA
16
for discussion only
© rapin mudiardjo
Pasal 38
1. Sisa Hasil Usaha koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun
buku yang bersangkutan, terdiri atas dua bagian.
2. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh, selanjutnya akan diserahkan kepada Koperasi untuk
digunakan sebesar-besarnya kemajuan internet dan masyarakat pada umumnya
pembagiannya meliputi ;
Pasal 39
1. Uang cadangan disimpan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk menutup
kerugian sehingga tidak boleh dibagikan diantara anggota.
2. Musyawarah Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75 %
dari jumlah cadangan untuk perlunasan usaha koperasi.
3. Sekurang-kurangnya 25 % dari uang cadangan harus disimpan dengan bersifat giro
pada bank pemerintah.
BAB XIV
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 40
1. Apabila koperasi dibubarkan dan pada penyelesaian ternyata bahwa kekayaan koperasi
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian
anggota diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok
dan Simpanan Wajib, masing-masing anggota menanggung kerugian tidak terbatas sama
banyaknya.
2. Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan uang
cadangan, bilamana kerugian tersebut bukan disebabkan/diakibatkan oleh kelalaian
Pengurus.
3. Bilamana kerugian tersebut pada ayat (2) tidak dapat dipenuhi, maka Musyawarah
Anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian dengan sisa hasil
usaha tahun yang akan datang dan bilamana kerugian tersebut diakibatkan/disebabkan
oleh kelalaian Pengurus, maka kerugian tersebut ditanggung oleh Pengurus.
17
for discussion only
© rapin mudiardjo
BAB XV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 41
Pasal 42
1. Pembubaran koperasi atas kehendak anggota harus diadakan Musyawarah Anggota khusus
mengenai pembubaran koperasi yang persyaratannya sebagaimana diatur dalam Pasal 16
ayat (2).
2. Pembubaran koperasi atas kehendak anggota didasarkan kepada :
Pasal 43
Pembubaran koperasi oleh pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 huruf b, dilakukan
apabila :
Pasal 44
18
for discussion only
© rapin mudiardjo
3. Untuk penyelesaian pembubaran berdasarkan keputusan Musyawarah Anggota maka
Peyelesai ditunjuk oleh Musyawarah Anggota dan bertanggung jawab kepada Kuasa
Musyawarah Anggota.
4. Untuk penyelesaian pembubaran berdasarkan keputusan Pemerintah, maka Penyelesai
ditunjuk oleh Pemerintah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah.
5. Selama dalam proses “PENYELESAIAN” Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan
“KOPERASI DALAM PENYELESAIAN”.
Pasal 45
Pasal 46
1. Team Penyelesai wajib melaksanakan tugasnya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
Keputusan Pembubaran Koperasi.
2. Team Penyelesai membuat berita acara mengenai pelaksanaan seluruh tugasnya. Biaya
Team Penyelesai yang ditunjuk oleh Musyawarah Anggota dibebankan kepada koperasi
paling tinggi 5 % dari jumlah keseluruhan sisa hasil penyelesaian yang pembayarannya
dapat dilakukan dari pembayaran hutang lainnya.
3. Berita acara sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan kepada
Pemerintah/Pejabat, maka dengan demikian tugas dalam penyelesaian sudah selesai.
Pasal 47
Pembubaran Koperasi diumumkan oleh Pemerintah dalam Berita Negara Indonesia, dalam hal
19
for discussion only
© rapin mudiardjo
tersebut status Badan Hukum Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman tersebut.
BAB XVI
PEMBINAAN
Pasal 48
1. Koperasi berada dibawah pembinaan Pemerintah yang dilakukan oleh Kuasa Menteri
Koperasi di tingkat Daerah Tingkat I Propinsi maupun di Daerah Tingkat II
Kabupaten/Kotamadya.
2. Pemerintah memberikan bimbingan, kemudahan dan perlindungan kepada Koperasi.
3. Pelaksanaan pembinaan oleh Pemerintah dimaksud tidak ikut campur urusan internal
koperasi, tetapi untuk menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendukung
pertumbuhan koperasi yang sehat, kuat, tangguh dan mandiri yang berakar pada
masyarakat.
BAB XVII
SANKSI-SANKSI
Pasal 49
a. Peringatan.
b. Diberhentikan atas kemauan sendiri.
c. Diberhentikan dari jabatan Pengurus, apabila melanggar Pasal 20 ayat (6).
d. Diberhentikan dari keanggotaan apabila melanggar Pasal 10 poin (3) setelah
terlebih dahulu diperingati baik lisan maupun tertulis setelah 3 (tiga) kali berturut-
turut. Diberhentikan dari jabatan Pengawas apabila melanggar Pasal 27.
3. Manajer dan Karyawan yang merugikan koperasi akan diselesaikan secara
musyawarah/kekeluargaan sesuai dengan surat perjanjian kontrak kerjanya dan apabila
jalan musyawarah/kekeluargaan tidak dapat ditempuh, maka akan diselesaikan menurut
ketentuan hukum, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB XVII
20
for discussion only
© rapin mudiardjo
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 50
Musyawarah Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus yang
memuat ketentuan-ketentuan pelaksanaan dalam Anggaran Dasar Koperasi serta hal-hal yang
belum dimuat dalam Anggaran Dasar ini.
BAB XIX
PENUTUP
Pasal 52
Demikian Anggaran Dasar Koperasi Nama Domain Internet Indonesia ini ditetapkan dan diatur
oleh Musyawarah Anggota dan ditanda tangani oleh Pengurus yang diberi kuasa oleh
Musyawarah Anggota.
21