You are on page 1of 32

Direktorat Teknis Kepabeanan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


APA ITU KLASIFIKASI BARANG?
Mengelompokkan barang ke dalam pos dan
sub-pos yang paling sesuai dalam struktur
nomenklatur Harmonized System (HS).
WHAT IS HS?
Harmonized Commodity Description and
Coding System, commonly known as
Harmonized System (HS)
Berdasarkan konvensi internasional yang
disusun oleh WCO dan diratifikasi/digunakan
oleh hampir seluruh negara di dunia sejak 1
Januari 1988.
Konvensi yang mengatur tentang struktur
klasifikasi barang perdagangan dalam bentuk
kelompok-kelompok barang berdasarkan pos
dan sub-pos.
APLIKASI HS
CUSTOMS TARIFF.
INTERNATIONAL TRADE STATISTICS.
RULES OF ORIGIN.
TRADE NEGOTIATION.
TRADE FACILITATION.
NATIONAL TAXATION.
TRANSPORTATION.
SURVEILLANCE (DRUGS, WASTE, CHEMICAL,
ENDANGERED SPECIES).
LAW ENFORCEMENT (RISK ASSESSMENT,
TARGETING, COMPUTERIZATION).
STRUKTUR HS
GENERAL RULES FOR THE INTERPRETATION OF HS 
KUMHS.
21 BAGIAN
97 BAB
LEGAL NOTES  CATATAN BAGIAN,
CATATAN BAB, CATATAN SUBPOS
POS (4 DIGIT)
SUBPOS (6 DIGIT)
STRUKTUR HS
BAGIAN  BAB  POS  SUBPOS
(umum) (spesifik)

Contoh :
Klasifikasi Kambing Hidup
BAGIAN I Binatang hidup; produk hewani
BAB 1 Binatang Hidup
POS 01.04 Biri-biri dan kambing, hidup
SUBPOS 0104.20 Kambing
SEJARAH HS DI INDONESIA
1989 HS pertama kali digunakan di Indonesia
Amandemen HS ke-1 (diimplementasikan tahun 1994)
1992  BTBMI 1994

1993 Indonesia menjadi contracting party Konvensi HS


Amandemen HS ke-2 (diimplementasikan tahun 1996)
1996  BTBMI 1996
Amandemen HS ke-3 (diimplementasikan tahun 2003)
2002  BTBMI 2003
Pengenalan ASEAN Harmonised Tariff Nomenclature (AHTN)
2003 berdasarkan HS 2002 (diimplementasikan tahun 2004).
 BTBMI 2004
Amandemen HS ke-4 dan Revisi ke-1 AHTN (diimplementasikan tahun
2007 2007)
 BTBMI 2007
ASEAN HARMONISED TARIFF
NOMENCLATURE

 Berdasarkan Protocol Governing The Implementation of AHTN


yang disahkan oleh Menteri Keuangan ASEAN 8 Agustus 2003.
 Adalah sistem klasifikasi barang yang diterapkan secara
seragam pada negara anggota ASEAN yang dilaksanakan
dengan prinsip Transparency, Consistency, Simplicity, dan
Uniformity.
 Merupakan pengembangan dari HS berupa penambahan 2 digit
pada 6-digit HS sehingga struktur klasifikasi yang digunakan di
seluruh negara ASEAN sama yaitu 8 digit.
 Dilengkapi dengan Catatan Penjelasan Tambahan
(Supplementary Explanatory Notes) untuk memberikan
penjelasan atas barang-barang yang dirinci pada pos AHTN.
BUKU TARIF BEA MASUK INDONESIA
( BTBMI )
Pengembangan lebih lanjut dari HS dan AHTN
 tingkat 10 digit.
Memuat informasi struktur klasifikasi, bea masuk,
pajak dalam rangka impor, dan peraturan tata niaga
impor.
Saat ini yang digunakan adalah
BTBMI 2007 sejak tanggal
1 Januari 2007
BTBMI
» BTBMI digunakan sebagai referensi
praktis klasifikasi barang dan tarif bea
masuk

» BTBMI bukan buku daftar barang


melainkan buku penggolongan barang
SISTEM PENOMORAN DALAM BTBMI
SISTEM PENOMORAN DALAM BTBMI
08.10 Buah lainnya, segar.
0810.10.00.00 - Stroberi
0810.20.00.00 - Rasberi, blackberry, mulberry, dan loganberry
0810.40.00.00 - Cranberry, bilberry dan buah lainnya dari
genus Vaccinium.

0810.50.00.00 - Buah kiwi


0810.60.00.00 - Durian
0810.90 - Lain-lain :
0810.90.40 - - Langsat; belimbing :
0810.90.40.10 - - - Langsat
0810.90.40.20 - - - Belimbing
FORMAT BTBMI 2007
Bea Masuk Pajak
Import Duty Tax Larangan/
Pos/Subpos
Uraian Description Pembatasan
Heading/ PPnBM Keterangan
Barang Of Goods Umum PPN Prohibition/
Subheading CEPT Sales Tax On
General VAT Restriction
Luxury Goods

                 
LANGKAH-LANGKAH
MENGKLASIFIKASIKAN BARANG
LANGKAH-LANGKAH
MENGKLASIFIKASIKAN BARANG

IDENTIFY CLASSIFY
the commodity
URUTAN LANGKAH

1. Identifikasi barang  dapatkan informasi


sebanyak-banyaknya tentang spesifikasi teknis
barang yang akan kita klasifikasikan.
How To Identify A Product? 3W+1H

What is it?
Barang apa yang diimpor? Bahan baku, setengah jadi? Produk
pertanian, kimia, elektronika atau mesin?

What is it made of?


Dibuat dari apa barang tersebut? Komposisi, campuran, bahan yang
dominan?

What for?
Digunakan untuk apa? Kegunaan tertentu, bagian dari barang lain,
asesoris atau lebih dari satu macam kegunaan?

How is it imported?
Bagaimana saat diimpor? Kemasan? Belum lengkap? Terurai?
Dalam bentuk set?
Parameter Dalam
Mengidentifikasi Barang

Jenis barang Informasi yang dibutuhkan


Spesies, bentuk, berat, kondisi pada saat diimpor, dan atau
Binatang / tumbuhan informasi lain yang dibutuhkan.
Jenis, kandungan, bahan baku, kemasan dan atau informasi
Makanan / minuman lain yang dibutuhkan.
Jenis, komposisi senyawa atau bahan aktif, fungsi, proses
Produk mineral / kimia pembuatan bentuk, kemasan dan atau informasi lain yang
dibutuhkan.

Kandungan/komposisi logam, ukuran, bentuk fisik, cara


Produk logam pengerjaan, dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Jenis dan komposisi serat/material, cara pengerjaan, ukuran,


Produk tekstil bentuk fisik, dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Fungsi, cara kerja, bentuk & kondisi pada saat diimpor,


Mesin / elektronik kapasitas, dan atau informasi lain yang dibutuhkan.

Jenis kendaraan, tipe mesin dan kapasitas silinder, jumlah


Kendaraan / alat berat penumpang, kondisi pada saat diimpor, berat, dan atau
informasi lain yang dibutuhkan.
Dokumen Untuk
Mengidentifikasi Barang

 Brochure
 Catalogue
 Material Safety Data Sheet
 Certificate of Analysis
 Milling Certificate
 Manual Book
 Encyclopedia / Literature
 Dokumen pelengkap pabean (B/L, invoice, LHP dsb)
URUTAN LANGKAH – cont’d
2. Lihat Daftar Isi  tentukan bab-bab terkait.
3. Teliti masing-masing Bab  baca catatan Bagian/Bab.
4. Tentukan pos-pos yang relevan  bila ada satu pos yang
menyebut langsung spesifikasi barang tersebut, cek ulang!
5. Bandingkan uraian masing-masing pos.
6. Gunakan proses eliminasi  sampai menemukan satu pos
yang paling sesuai.
7. Lanjutkan dengan langkah yang sama untuk menemukan
subpos HS/AHTNdan Pos Tarif Nasional yang paling sesuai.
8. Setelah yakin menemukan pos tarif yang paling sesuai  lihat
pembebanan tarif BM, PDRI.
REFERENSI PENETAPAN KLASIFIKASI
Untuk mempermudah penetapan klasifikasi, WCO telah
menerbitkan berbagai referensi yang dapat digunakan, antara
lain :

 Explanatory Notes to the Harmonized System (EN)


Merupakan publikasi WCO yang berisi catatan-catatan
penjelasan dan interpretasi atas legal notes serta uraian pos
pada HS.

 The Alphabetical Index


Merupakan publikasi WCO yang berisi contoh-contoh barang
secara umum yang diklasifikasikan pada suatu pos dan
diurutkan berdasarkan alfabet.
REFERENSI PENETAPAN
KLASIFIKASI

The Compendium of Classification Opinions


Merupakan publikasi WCO yang berisi keputusan HS
Committee atas barang-barang yang mengalami dispute di
negara-negara anggota.

The Harmonized System Commodity Database


Merupakan publikasi WCO yang berisi contoh barang secara
terperinci yang diklasifikasikan pada pos-pos yang ada,
dalam bentuk software.
KLASIFIKASI PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN
(Prepared Foodstuff And Beverages)

Dalam HS, Produk olahan makanan dan minuman


terutama diklasifikasikan dalam Bagian IV, yang terdiri dari
Bab 16 sampai dengan Bab 24.

Beberapa bab lain yang juga mencakup produk makanan


diantaranya Bab 4 (susu), Bab 7 (sayuran), Bab 8 (buah),
Bab 9 (kopi, teh) dan Bab 11 (tepung)
BAGIAN IV
BAHAN MAKANAN OLAHAN; MINUMAN, ALKOHOL DAN CUKA; TEMBAKAU
DAN PENGGANTI TEMBAKAU DIPABRIKASI

Bab 16 Olahan Dari Daging, Dari Ikan, Dari Krustasea, Moluska


Atau Invertebrata Air Lainnya
umumnya mencakup pengolahan lebih lanjut dari produk yang termasuk dalam Bab 2
(daging etc), dan Bab 3 (ikan etc)

Bab 17 Gula Dan Kembang Gula

Bab 18 Kakao Dan Olahan Kakao

Bab 19 Olahan Dari Serealia, Tepung, Pati Atau Susu; Produk


Industri Kue

umumnya mencakup pengolahan lebih lanjut dari produk yang termasuk dalam Bab 4
(susu, telur, etc), Bab 10 (serealia etc), dan Bab 11 (tepung, pati, etc)
BAGIAN IV cont’d

Bab 20 Olahan Dari Sayuran, Buah, Biji / Kacang Atau Bagian Lain

Dari Tanaman
umumnya mencakup pengolahan lebih lanjut dari produk yang termasuk dalam Bab 7
(sayuran etc), Bab 8 (buah, kacang etc) dan Bab 11 (tepung, pati, etc)

Bab 21 Bermacam-macam Olahan Yang Dapat Dimakan

Bab 22 Minuman, Alkohol Dan Cuka

Bab 23 Residu Dan Sisa Dari Industri Makanan; Olahan

Makanan Hewan

Bab 24 Tembakau Dan Pengganti Tembakau Dipabrikasi


Gandum
Daging Sapi Sosis (10.01)
(02.01) (16.01)

Selai
(20.07) Tepung Terigu
(11.01)
Juice
(20.09)

Orange
(08.05) Sirup/soda
Roti
(22.02)
(19.05)
Contoh Kasus

Cocoa Powder
1805.10.00.00 Bubuk kakao, tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya

1806.10.00.00 - Bubuk kakao, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya
   
1806.20 - Olahan lainnya dalam bentuk balok, lempeng atau batang dengan berat lebih dari 2 kg atau
  dalam bentuk cair,pasta, bubuk, butiran atau bentuk curah lainnya dalam kemasan atau bungkusan
  langsung,dengan isi melebihi 2 kg :
   
1806.20.10.00 - - Coklat berbentuk balok, lempeng atau batang
1806.20.90.00 - - Lain-lain
   
  - Lain-lain, dalam bentuk balok, lempeng atau batang :
   
1806.31 - - Diisi :
1806.31.10.00 - - - Coklat berbentuk balok,lempeng atau batang
1806.31.90.00 - - - Lain-lain
   
1806.32 - - Tidak diisi :
1806.32.10.00 - - - Coklat berbentuk balok,lempeng atau batang
 
1806.32.90.00 - - - Lain-lain
   
1806.90 - Lain-lain :
1806.90.10.00 - - Coklat berbentuk tablet atau pastiles
1806.90.20.00 - - Olahan makanan dari tepung, tepung kasar, pati atau ekstrak malt,mengandung kakao 40% atau
  lebih tetapi kurang dari 50 % menurut beratnya; olahan makanan dari pos 04.01 sampai dengan
04.04, mengandung kakao 5 % atau lebih tetapi kurang dari 10 % menurut beratnya, diolah secara
  khusus untuk keperluan bayi, tidak disiapkan untuk penjualan eceran
1806.90.90.00 - - Lain-lain
Contoh Kasus

Kembang Gula

17.04 Kembang gula (termasuk coklat putih), tidak mengandung kakao.


   
1704.10.00.00 - Permen karet, dilapisi gula maupun tidak
   
1704.90 - Lain-lain :
1704.90.10.00 - - Permen mengandung obat
1704.90.20.00 - - Coklat putih
1704.90.90.00 - - Lain-lain

kembang gula mengandung coklat dikecualikan dan masuk dalam


pos 18.06 sesuai Catatan 1 Bab 17
Contoh Kasus

Buah-buahan Dalam Kaleng


(e.g. Jeruk)

08.05 Buah jeruk, segar atau kering.


   
0805.10.00 - Orange :
0805.10.00.10 - - Segar
0805.10.00.20 - - Kering
   
0805.20.00.00 - Mandarin (termasuk tangerin dan satsuma); clementine, wilking dan buah jeruk hibrida semacamnya
   
0805.40.00.00 - Grapefruit, termasuk pomelo
   
0805.50.00.00 - Lemon (Citrus lemon, Citrus limonum) dan limau (Citrus aurantifolia, Citrus latifolia)
   
0805.90.00.00 - Lain-lain

Sayuran, buah, kacang, kulit buah dan bagian lain dari tanaman, diawetkan dengan gula
2006.00.00.00
(kering, berkilau atau kristal)
   
20.08 Buah, kacang dan bagian tanaman lainnya yang dapat dimakan, diolah atau diawetkan secara
  lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol maupun tidak,
  tidak dirinci atau termasuk pos lainnya.
   
2008.30 - Buah jeruk :
2008.30.10.00 - - Mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol
2008.30.90.00 - - Lain-lain
Contoh Kasus

Keju

04.06 Keju dan dadih susu.


0406.10
- Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan) termasuk keju whey dan dadih susu :

0406.10.10.00
- - Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan), termasuk keju whey

0406.10.90.00 - - Lain-lain
   
0406.20 - Keju parut dan keju bubuk, dari semua jenis:
0406.20.10.00 - - Dalam kemasan dengan berat kotor melebihi 20 kg
0406.20.90.00 - - Lain-lain
   
0406.30.00.00 - Keju olahan, bukan parutan atau bubuk
   
0406.40.00.00 - Keju blue-vein dan keju lainnya yang mengandung vein dibuat dengan Penicillium roqueforti
   
0406.90.00.00 - Keju lainnya
Contoh Kasus

Produk Olahan Daging

BAB 2
Daging / produk dari hewan dari Bab 1, segar,
dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau
diasapi, termasuk karkas atau setengah karkas,
potongan daging dam tepung atau tepung
kasar dari daging.

BAB 16 POS 19.02 POS 21.04


Daging / produk dari Pasta, dimasak atau diisi Sop dan kaldu serta
hewan dari yang telah maupun tidak (dengan olahannya; olahan makanan
diolah lebih lanjut dari daging atau bahan lainnya) campuran homogen
yang disebutkan dalam atau diolah secara lain, "olahan makanan campuran homogen"
berarti olahan yang terdiri dari
Bab 2, termasuk produk seperti spageti, makaroni, campuran yang dihomogenasi secara
mengandung 20% atau mi, lasagne, gnocchi, ravioli, halus dari dua atau lebih bahan pokok
lebih campuran daging. cannelloni; couscous, diolah seperti daging, ikan, sayuran, atau buah,
disiapkan untuk penjualan eceran
Kecuali untuk produk diisi maupun tidak sebagai makanan bayi atau untuk
(stuffed product) dari pos keperluan diet, dalam kemasan
19.02 atau olahan dari dengan berat bersih tidak melebihi
250 g.
pos 21.03 atau 21.04.

You might also like