You are on page 1of 9

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN

BERAT BAYI LAHIR RENDAH TERHADAP By. Ny. “S”


DI RSUD BATU AJI

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

A. Identitas

1. Bayi
Nama : Bayi Ny. “S”
Tanggal / jam lahir :
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke- : Pertama
Alamat :

2. Orang Tua
Nama ibu : Ny. Suryanti Nama Suami : Tn. Iskandar
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Alamat :

B. Riwayat Keadaan

1. Keluhan utama
Ibu mengatakan bayi lahir dengan BB 2000 gr, tidak menangis spontan, kulit pucat pada
bagian akral tampak pucat dan dingin, pergerakan bayi lambat.

2. Riwayat persalinan
a. Ibu dengan G1P1A0 dengan usia kehamilan 37 minggu
b. Persalinan ditolong oleh bidan
c. Jenis persalinan spontan pervaginam
d. Tempat persalinan di RSUD Batu Aji
e. Lama Persalinan :

Kala I : 8 jam 45 menit


Kala II : 30 menit
Kala III: 15 menit
Kala IV : 2 jam

f. Masalah yang terjadi selama persalinan, tidak ada masalah selama persalinan
g. Keadaan air ketuban selama persalinan, tidak keruh dan tidak ada
mekonium
C. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : bayi tampak lemah
b. Nadi : 100 x/menit
c. Pernafasan : 35x/menit
d. Suhu : 35oC

2. Antropometri
a. Berat badan : 2000 gram
b. Panjang badan : 45 cm
c. Lingkar kepala : 28 cm
d. Lila : 8 cm

3. Refleks
a. Moro : ada tapi belum baik menggerakkan tangannya
ke atas dan ke bawah lambat
b. Roating : ada tetapi belum baik, bayi dapat mencari
sumber rangsangan dengan lambat
c. Isap : ada, tapi masih lemah

4. Menangis : pada saat pertama kali keluar, bayi menangis


tetapi masih lemah

5. Kepala :
a. Simetris : bentuknya simetris kanan dan kiri
b. UUB : ada, bentuk layang-layang
c. UUK : ada, bentuknya segitiga

6. Mata
a. Posis : simetris kanan dan kiri
b. Kotoran : tidak ada kotoran dimata

7. Hidung
a. Lubang : ada lubang hidung
b. Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
c. Keluaran : terdapat lendir pada lubang
8. Mulut
a. Simetris : simetris atas dan bawah
b. Palatum : tidak ada labiospallatoskizim
c. Bibir : tidak labioskizis
d. Gusi : ada, atas dan bawah. Berwarna merah mud

9. Telinga
a. Simetris : simetris kanan dan kiri
b. Daun telinga : ada kanan dan kiri
c. Lubang telinga : ada kanan dan kiri
d. Cairan : tidak ada cairan yang keluar dari telinga

10. Leher
a. Kelainan : tidak ada kelainan
b. Pergerakan : dapat digerakkan kanan dan kiri

11. Dada
a. Pergerakan : lemah
b. Bunyi nafas : teratur, tetapi lemah
c. Bunyi jantung : lemah

12. Perut
a. Bentuk : simetris
b. Bising usus : ada
c. Kelainan : tidak ada kelainan

13. Tali pusat


a. Pembuluh darah : terdapat 2 arteri dan 1 vena
b. Pedarahan : tidak ada perdarahan
c. Kelainan tali pusat: baik, tidak ada kelainan

14. Kulit
a. Warna : biru pucat
b. Turgor : pucat, elastis
c. Lanugo : ada, sedikit
d. Verik caseosa : ada

15. Punggung
a. Bentuk : simetris
b. Kelainan : tidak ada kelainan

16. Ekstremitas
a. Bagian atas :
1) Tangan : jari-jari tangan lengkap, agak pucat
2) Akral : pada ujung-ujung akral tampak pucat dan
dingin
b. Bagian bawah :
1) Kaki : jari-jari kaki lengkap tapi agak pucat
2) Kelainan : tidak ada kelainan
3) Pergerakan : lambat dan sedikit lemah
17. Genetalia
a. Scrotum : ada
b. Testis : ada, sudah turun masuk scrotum
c. Penis : ada, panjang 2,5 cm
d. Kelainan : tidak ada kelainan

II. INTERPRETASI DATA DASAR

1. Diagnosa
Bayi baru lahir spontan cukup bulan dengan BBLR
Dasar :
a. Bayi baru lahir BBLR disertai dengan asfiksia ringan pada tanggal 26
Ferbruari 2007
b. Suhu tubuh : 35oC
Apgar : 6/10
BB : 2000 gram
PB : 45 cm
DJJ : 100 x/menit
Ekstremitas : kebiruan
Bayi menangis : lemah
Lila : 8 cm

Akral tampak pucat dan dingin pergerakan bayi lambat

2. Masalah
Gangguan pada aktivitas dan terjadi hipotermi
Dasar :
a. Tangan dan kaki tampak pucat
b. Pergerakan lambat dan lemah
c. Pada bagian akral tampak pucat dan dingin

3. Kebutuhan
Memberikan perbaikan suhu pada bayi dengan diberi kehangatan dan
diberikan rangsangan taktil
Dasar :
b. Pengaturan suhu
c. Pergerakan ekstremitas

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi :
1. Asfiksia
Dasar :
a. Bayi lahir dengan nafas megap-megap
b. Terdapat lendir pada lubang hidung

2. Kebiruan
Dasar :
a. Bagian mata bayi kuning

3. Infeksi tali pusat


Dasar : Tali pusat masih basah

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN


SEGERA DAN KOLABORASI
1. Membersihkan dan membebaskan jalan nafas dengan slem
2. Pemberian O2
3. Masukkan dalam inkubator
V. PERENCANAAN

1. Keringkan tubuh bayi secepatnya terutama bagian kepala


a. Ajarkan pada ibu teknik mengelap kepala yang benar
b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya mengeringkan kepala bayi
c. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

2. Ganti kain yang basah secepatnya


a. Ajarkan pada ibu cara mengganti kain yang baik
b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya mengganti kain yang basah
c. Libatkan keluarga agar membantu aktifitas ibu
d. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

3. Tutup kepala bayi


a. Ajarkan ibu untuk melindungi kepala bayi
b. Anjurkan ibu untuk menjaga suhu bayi
c. Evaluasi pemantauan ibu terhadap penjelasan petugas

4. Letakkan bayi dalam inkubator dengan suhu 37oC atau dengan


penghangatan lain
a. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayi
b. Anjurkan bayi bisa mendapat suhu yang cukup dengan pemanas yang lain
c. Jelaskan pada ibu tentang metode kanguru
d. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

5. Memberikan rangsangan taktil pada bayi


a. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayi
b. Anjurkan agar bayi bisa mendapat rangsangan
c. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi (ASI)


a. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI
b. Ajarkan pada ibu untuk memberikan ASI secukupnya
c. Libatkan keluarga agar membantu aktivitas ibu
d. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

7. Melakukan perawatan pada tali pusat


a. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya perawatan tali pusat
b. Ajarkan pada ibu cara membersihkan atau merawat tali pusat

VI. PELAKSANAAN

1. Keringkan tubuh bayi secepatnya terutama bagian kepala


c. Mengajarkan pada ibu teknik mengelap kepala yang benar, pengelapan kepala
dilakukan secara perlahan-lahan, pada waktu mengelap jangan sampai terkena mata,
karena dapat menyebabkan mata teriritasi
d. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya mengeringkan kepala bayi pengeringan
kepala pada bayi sangat mempengaruhi keadaan suhu bayi, karena bayi pada umumnya
sangat rentang dengan suhu dingin
e. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas yaitu mengerti
tentang pentingnya mengeringkan kepala bayi

2. Ganti kain yang basah secepatnya


a. Mengajarkan pada ibu cara mengganti kain yang baik yaitu dengan cepat kita
mengganti kain pada bayi. Terutama waktu bayi BAB atau BAK karena dapat
mempengaruhi keadaan suhu tubuh bayi
b. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya mengganti kain yang basah
akan mempengaruhi pertumbuhan atau keadaan suhu bayi
c. Melibatkan keluarga agar membantu aktifitas ibu dan membantu ibu
dalam mengganti kain bayi
d. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas tentang kenapa
ibu harus mengganti kain bayi yang basah

3. Tutup kepala bayi


a. Mengajarkan ibu untuk melindungi kepala bayi dengan menggunakan topi karena
kepala merupakan bagian yang paling terluas sehingga potensial terjadi kehilangan
panas. Jadi kepala bayi harus dilindungi. Setiap habis mandi kepala harus di tutup
b. Mengajurkan ibu untuk menjaga suhu bayi dengan cara menjaga
keadaan bayi termasuk kepala bayi, kita harus menutup kepala bayi
agar bayi tidak kehilangan suhu
c. Evaluasi pemantauan ibu terhadap penjelasan petugas tentang menutup
kepala bayi

4. Letakkan bayi dalam inkubator dengan suhu 37oC


a. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayi, keadaan bayi dengan suhu 35oC pada
bagian akral tampak pucat dan dingin sehingga bayi harus dimasukkan ke inkubator.
Memasukkan bayi ke inkubator agar bayi tidak bertambah kehilangan suhu tubuh
b. Menganjurkan bayi bisa mendapat suhu yang cukup dengan pemanas yang lain.
Walaupun tidak ada inkubator ibu bisa membuat penghangat sendiri dengan
menggunakan lampu. Dengan jarak 60 cm dengan lampu 60 watt. Karena bayi harus
dijaga keadaan suhunya
c. Menjelaskan pada ibu tentang metode kanguru. Suhu tubuh bayi dipertahankan agar
tetap hangat dalam batas normal (36,5-37,5oC) dengan menggunakan termomter. Jika
suhu bayi kurang panas, sedangkan fasilitas inkubator tidak ada, bayi dapat digendong
dengan cara kanguru oleh ibu, caranya dekatkan bayi dipelukan ibu dengan erat. Jangan
lupa bayi menggunakan baju yang tebal agar bayi tetap hangat. Metode ini dapat
dilakukan oleh ibu selama 24 jam.
d. Mengevaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas tentang cara
menghangatkan bayi

5. Memberikan rangsangan taktil pada bayi


a. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayi yaitu bayi bergerak lambat
jadi bayi tersebut harus diberi ransangan agar bayi dapat bergerak
b. Menganjurkan agar bayi bisa mendapat rangsangan bayi tersebut harus
dirangsang dengan rangsangan taktil diharapkan dengan rangsangan
ini bayi dapat terangsang dan dapat bergerak
c. Mengevaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi (ASI)


a. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI bagi bayinya. Bahwa ASI akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi untuk daya tahan tubuh terhadap
infeksi. Jadi meskipun ASI belum keluar bayi harus tetap menyusui untuk merangsang
produksi ASI
b. Mengajarkan pada ibu untuk memberikan ASI atau menyusui yaitu dengan
membersihkan pada daerah payudara sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan
membersihkan payudara, menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya, meskipun
ASI belum keluar dan menyusui bayi hendaknya mulut bayi masuk sampai areola mamae
c. Melibatkkan keluarga agar membantu aktivitas ibu dan memberi
dukungan semangat kepada ibu untuk tetap melakukan perawatan
d. Mengevaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas yaitu
mengerti tentang pentingnya ASI bagi bayinya

7. Melakukan perawatan pada tali pusat


a. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya perawatan tali pusat yaitu
dengan perawatan tali pusat diharapkan tidak terjadi infeksi pada bayi.
Jika puntung tali pusat kotor, kita harus membersihkan dan keringkan
dengan kain bersih karena agar tidak terjadi infeksi b. Mengajarkan pada ibu cara
membersihkan atau merawat tali pusat dengan cara membungkus puntung tali pusat atau
mengoleskan cairan. Oleskan alkohol atau betadine tetapi tidak dikompresi karena dapat
menyebabkan tali pusat
c. Mengevaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas yaitu
mengerti tentang perawatan tali pusat

VII. EVALUASI

1. Ibu mengerti tentang pentingnya menjaga suhu tubu bayi


2. Ibu sudah dapat mengganti kain bayi yang basah dan mengerti tentang
pentingnya menjaga keadaan bayi
3. Ibu mengerti tentang teknik menyusui yang benar dan mengerti tentang
pentingnya ASI bagi bayinya
4. Ibu sudah dapat melakukan perawatan tali pusat dan menutup bagi agar
bayi tidak kehilangan suhu tubuh
5. Keluarga sudah melibatkan diri dengan memberikan bantuan kepada ibu melakukan
pekerjaan sehari-hari dan membantu ibu dalam mengganti kain bayi yang basah
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal :
S : 1. Ibu mengatakan bayi menangis lemah
2. Ibu mengatakan jari dan kaki bayi terasa dingin dan tampak pucat
3. Ibu mengatakan ASI keluar tapi tidak banyak
4. Ibu mengatakan pergerakan bayi lambat

O : 1. Keadaan umum bayi lemah dengan


BB : 2000 gram dengan suhu : 35oC \
2. Turgor kulit pucat
3. Pada ujung-ujung akral tampak pucat dan terasa dingin
4. Pergerakan bayi lambat dan sedikit lemah
5. Reflek bayi lambat
6. Keadaan tali pusat bayi kurang baik
7. Panjang badan 45 cm
8. DJJ : 100 x/menit
9. Bayi sedikit minum ASI
10. BAK dan BAB bayi tidak lancar atau tidak teratur

A : 1. Diagnosa
BBLR dengan BB 2000 gram dengan keluhan bayi menangis lemah
Dasar :
a. Suhu bayi 35oC
b. Bagian akral bayi tampak pucat dan dingin
2. Masalah
Pergerakan bayi lambat
Dasar : bayi terlihat pasif
3. Kebutuhan
a. Masukkan bayi di inkubator, beri ASI
b. Lakukan rangsangan taktil

P : 1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya, dimana bayi tersebut merasa
dingin
2. Menganjurkan pada ibu agar bayi dimasukkan ke inkubator
3. Menganjurkan pada ibu agar memberikan ASI
4. menganjurkan pada ibu bahwa bayinya harus selalu dirangsang

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal :
S : 1. Ibu mengatakan bayi mulai tidak menangis lagi
2. Ibu mengatakan pergerakan bayi tidak lambat
3. Ibu mengatakan ASI sudah keluar

O : 1. Keadaan umum bayi baik dengan sedikit aktivitas


2. Bayi merasa dingin
3. BB : 2100 gram
4. Turgor kulit tidak pucat lagi
5. Reflek bayi baik
6. BAK dan BAB bayi terlihat baik

A : 1. Diagnosa
Bayi 7 hari setelah lahir
Dasar : a. BB 2100 gram
b. Bayi sudah tidak menangis lagi tapi aktivitas masih sedikit lemah
2. Kebutuhan
Memberikan ASI

P : 1. Menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang baik


2. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga suhu tubuh bayi
3. Menganjurkan pada ibu agar bayi tetap diberi ASI

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal :
S : 1. Ibu mengatakan bayi tidak menangis lagi
2. Ibu mengatakan pergerakan bayi baik
3. Ibu mengatakan bayi sudah banyak minum ASI

O : 1. Keadaan umum bayi baik, bayi sudah mulai baik


2. Bayi tidak menangis lagi
3. ASI sudah banyak keluar dan bayi minum ASI secara adekuat
4. Tanda-tanda vital
TD : -
Pols : 100 x/menit
BB : 2500 gr
RR : 35 x/menit
Suhu : 370C
Lila : 9 cm

A : 1. Diagnosa
Bayi tidak menangis lagi
Dasar : a. Bayi sudah tidak merasa dingin BB mulai bertambah
b. Aktivitas bayi mulai membaik
2. Kebutuhan
Peningkatan gizi seimbang dan nutrisi

P : 1. Menjelaskan pada ibu keadaan bayinya sudah lebih baik


2. Menganjurkan pada ibu tetap memberikan ASI ekslusif
3. Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya keposyandu untuk melakukan
imunisasi

You might also like