You are on page 1of 15

1. Lambang Catur Mempunyai Nilai – Nilai yang Bermakna Khusus.

Di dalam bahasa Inggris, penulisan huruf seperti ,..... biasanya digunakan untuk menghadirkan klasifikasi
nilai –nilai numerik yang tidak diketahui. Huruf yang tidak dikenal ini biasanya juga disebut sebagai
variabel dan biasanya huruf – huruf ini tidak mempunyai nilai- nilai yang menggambarkan maksud atau
arti satu per satu. Dengan kata lain, penggunaan lambang catur dirasa lebih efektif karena pada lambang
catur masing – masing telah pasti menggambarkan nilai – nilai yang mempunyai arti khusus dan nilai-
nilai ini dihubungkan ke masing – masing lambang catur dengan kekuasaan yang dimiliki dalam
permainan catur. Perhatikan contoh berikut ini :

Diketahui X = 1 dan Y = 3, maka X + Y = 1 + 3 = 4


Dari contoh diatas, X adalah 1 dan Y adalah 3 tetapi X tidak harus bernilai 1 dan Y tidak harus bernilai 3.
Jika kita menggunakan lambang catur, maka kita bisa menuliskan persoalan diatas sebagai :
pion + uskup = 4

Dari contoh diatas pion dan uskup masing – masing telah menggambarkan nilai 1 dan 3 berturut – turut
secara rinci dan nilai- nilai itu tidak akan berubah hanya karena persoalan yang berbeda. Pada aljabar,
para siswa akan mengganti X atau Y dengan nilai – nilai yang berbeda ketika nilai yang diberikan diubah.
Dengan kata lain, nilai X dan Y dapat diubah untuk persoalan yang berbeda.
Untuk membandingkan nilai – nilai pengganti pada lambang catur dan nilai variabel – variabel secara
aljabar, kita menyadari bahwa ada suatu perbedaan yaitu dalam penggantian lambang catur, bahwa
penggantian adalah intuitive untuk anak – anak karena nilai – nilai dari lambang catur sulit digambarkan
dan mempunyai banyak arti bagi mereka.
Lambang catur yang digunakan dalam buku catatan penulis dan menghubungkannya dengan persoalan
matematika dengan menggunakan puzzle tidak perlu dipandang oleh anak – anak sebagai variabel
karena nilai – nilai ini mempunyai arti khusus bagi anak – anak. Mereka dapat dengan mudah
menghubungkan antara lambang catur dan nilai yang relative bagi mereka dengan lebih baik.
Penggunaan figur hewan atau lambang lainnya seperti puzzle akan begitu kurang berarti dan kurang
menarik bagi anak – anak jika dibandingkan dengan penggunaan lambang catur dalam persoalan
matematika.
Masing – masing anggota dalam permainan catur telah dibekali nilai – nilai yang berbeda satu sama lain.
Sebagai contoh, berikut ini adalah nilai – nilai yang dibekali dalam lambang catur dan telah digunakan
dalam buku catatan penulis :

K (raja) = bernilai 0
P (pion) = bernilai 1
N (kuda) = bernilai 4
B (uskup) = bernilai 3
R (benteng) = bernilai 5
Q (ratu) = bernilai 9

Dengan telah ditentukannya nilai – nilai yang terkandung di dalam lambang catur, maka anak – anak
dapat dengan mudah menghubungkan nilai – nilai tersebut dengan mengubah variabel – variabel yang
tertera dalam persoalan matematika yang dihadapi ke dalam lambang catur.

2. Lambang Catur Mempunyai Gerakan yang Penuh Arti.


Alasan lain dari penggunaan lambang catur ke dalam persoalan matematika adalah nilai dari masing –
masing lambang catur tersebut mewakili tugas pergerakan dan arah pergerakan dengan waktu yang
bersamaan itu menyerupai beberapa operator aritmatika. Sebagai contoh benteng dalam permainan
catur dapat bergerak naik – turun, ke kanan – ke kiri dan dengan pergerakan seperti itu dalam aritmatika
terlihat seperti a + tanda.
Masing – masing lambang catur mempunyai suatu arah gerakan yang telah ditentukan berdasarkan nilai
– nilai yang telah diwakilkan dan arah pergerakan ini adalah bersesuaian dengan kekuasaan masing –
masing anggota yang ada pada catur. Penulis mendapatkan keuntungan dari pergerakan anggota –
anggota catur dan mengilustrasikannya sebagai berikut :

Penjumlahan (+) = benteng


Pengurangan (-) = kuda
Perkalian (x) = uskup
Pembagian (:) = raja

Dengan menggunakan pengilustrasian diatas ke dalam persoalan matematika, anak - anak dapat dengan
mudah memecahkan persoalan matematika yang dihadapi. Perhatikan contoh berikut ini :

diketahui 2 + 3 = 5 kemudian 3 x 2 = 6
Jika kita menggunakan ilustrasi dari pergerakan lambang catur, maka soal tersebut akan menjadi :

diketahui 2 benteng 3 = 5 kemudian 3 uskup 2 = 6

Dari persoalan diatas, terlihat bahwa penggunaan ilustrasi dari pergerakan lambang catur lebih
menyenangkan daripada langsung menggunakan variabel yang sebenarnya.

Salah satu permasalahan dalam pendidikan matematika adalah sulitnya memahami konsep-konsep
matematika dikarenakan penyampaian materi yang rumit dan membosankan. Kebanyakan siswa saat ini
merasa jenuh dan kurang menikmati apa yang mereka pelajari dalam matematika. Sebagian besar siswa
yang kesulitan untuk memahami konsep matematika saat proses pembelajaran berlangsung
dikarenakan penyampaian materi yang rumit (Mays, 2005). Artikel yang berjudul “Using Chess Symbols
to Teach Arithmetic” adalah merupakan ulasan dari sebuah buku yang berjudul “The Mathematical
Chess Puzzles for Juniors” yang dikarang oleh Frank Ho (2006) yang berusaha untuk menarik minat siswa
untuk mamahami konsep dalam belajar matematika dengan menggunakan lambang catur.
Menurut penulis, penggunaan lambang catur adalah salah satu media pembelajaran yang efektif untuk
menarik minat siswa dalam pembelajaran matematika karena minat itu sendiri adalah suatu motif yang
menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu media yang menariknya ( I.L Pasaribu
& Simanjuntak, 1999). Dengan kurangnya minat dari siswa untuk mengikuti proses pembelajaran maka
akan berpengaruh negatif pada siswa itu sendiri yaitu tidak tercapainya tujuan dari preoses
pembelajaran. Raymond J.W dan Judith (2004:22) mengungkapkan bahwa secara harfiah anak – anak
memiliki minat untuk tertarik pada belajar, pengetahuan, seni (motivasi positif) namun mereka juga bisa
tertarik pada hal – hal yang negatif. Sementara itu, gagasan tentang penggunaan lambang catur pada
pembelajaran matematika yang dikemukakan penulis di dalam bukunya melalui serangkaian penelitian
dan pengalaman penulis sebagai seorang pengajar menunjukkan anggapan ini. Penulis juga menjelaskan
isi dari buku yang di karangnya adalah untuk mengeksplorasi peranan alat bantu dalam memfasilitasi
dan memudahkan siswa untuk menganalisis dan memahami masalah secara kreatif dan konseptual. Alat
bantu itu digunakan untuk memudahkan pemahaman siswa akan konsep aritmatika. Penulis
berpendapat bahwa catur adalah tidak hanya sebagai permainan tetapi juga dapat difungsikan sebagai
media pembelajaran matematika, khususnya pada materi aritmatika. Anak – anak tersebut tidak hanya
belajar catur, tetapi juga mempunyai peluang untuk menyelidiki teka – teki catur dengan menerapkan
pengetahuan dasar tentang permainan catur. Penulis menganalisis nilai dari masing – masing lambang
catur dan kemudian menghubungkan nilai dan lambang catur ke dalam operasi aritmatika. Penerapan
penggunaan lambang catur ke dalam persoalan aritmatika adalah dengan mengganti variabel – variabel
yang biasa digunakan dalam persoalan aritmatika dengan lambang catur. Misalnya variabel X dan Y
dapat diubah menjadi Pion dan Uskup. Berdasarkan isi dari artikel tersebut, dijelaskan bahwa penulis
telah menentukan nilai dari masing – masing lambang catur yaitu K(raja) = 0, P(pion) = 1, N(kuda) = 4,
B(uskup) = 3, R(benteng) = 5, Q (ratu) = 9. Dari nilai – nilai yang ditentukan oleh penulis diatas, masing –
masing lambang catur telah memiliki nilai – nilai secara rinci dan nilai – nilai itu tidak akan berubah
hanya karena dihadapkan pada persoalan yang berbeda. Namun pada variabel X dan Y, pada aljabar
dapat berubah nilainya ketika pada soal nilai variabel yang diberikan diubah. Hal ini berarti bahwa nilai X
dan Y dapat berubah untuk persoalan yang berbeda.
Pengalaman penulis menggunakan lambang catur dalam mengajarkan operasi aritmatika sangat positif.
Para siswa sekolah dasar yang belum mempelajari tentang variabel tetapi sudah mahir dan lancar
mengerjakan lembar soal yang diberikan dengan menggunakan lambang catur. Itu artinya bahwa
penggunaan lambang catur terbukti dapat membantu para siswa untuk mampu menyerap konsep dari
variabel ajabar dan substitusi dengan cara yang efektif dan alami. Tidak perlu menjelaskan konsep –
konsep tentang variabel selain daripada nilai – nilai anggota catur yang telah ditentukan. Sebagai contoh
:
Benteng + 5 =.....
Untuk menjawab soal itu, guru hanya harus mengingatkan siswa pada nilai yang telah dimiliki oleh
benteng. Dengan telah ditentukannya nilai – nilai yang terkandung pada lambang catur, maka anak –
anak dapat dengan mudah menghubungkan nilai – nilai tersebut dengan mengubah masing – masing
variabel yang tertera pada soal. Alasan mengapa para siswa mudah memahami konsep tentang
substitusi adalah para siswa mampu menghubungkan nilai yang dimiliki masing – masing anggota catur
dikarenakan minat dan rasa senang yang muncul ketika menggunakan lambang catur sebagai media
pembelajaran. Ketika kemudahan dalam memecahkan suatu permasalahan telah didapat, maka hal ini
dapat memicu timbulnya minat pada diri siswa untuk memahami konsep pembelajaran. Apa saja yang
diperbuat manusia, yang penting maupun tidak penting, selalu dipengaruhi oleh minat yang kemudian
diikuti oleh motivasi (Ngalim Purwanto, 2004:64-65). Ini berarti, apapun tindakan yang dilakukan
seseorang selalu berawal dari minat dan diikuti oleh motivasi sebagai dorongan ia melakukan
tindakannya itu. Jadi setiap kegiatan yang dilakukan individu selalu ada minat dan motivasinya.
Nilai dari masing – masing lambang catur yang mewakili tugas pergerakan dan arah pergerakan dengan
waktu yang bersamaan oleh penulis dikatakan menyerupai beberapa operator aritmatika dan alasan
inilah yang juga melatarbelakangi penulis menggunakan lambang catur kedalam persoalan matematika.
Penulis mencontohkan benteng dalam permainan catur yang dapat bergerak naik – turun dan ke kanan
– ke kiri secara vertikal dan horizontal yang secara aritmatika terlihat seperti a + tanda. Di dalam
permainan catur, masing – masing lambang telah dibekali suatu arah gerakan yang ditentukan
berdasarkan nilai yang telah diwakilkan dan arah pergerakan ini adalah bersesuaian dengan kekuasaan
masing – masing anggota yang ada pada catur. Berdasarkan pergerakan itu, penulis mengilustrasikannya
kedalam operasi aritmatika, yaitu penjumlahan (+) = benteng, pengurangan (-) = kuda, perkalian (x) =
uskup, pembagian (:) = raja.
Penulis mencatat dalam artikelnya berdasarkan penelitian dan pengalaman mengajar yang dimiliki
bahwa penggunaan nilai – nilai serta ilustrasi pada pergerakan lambang catur ternyata lebih efektif dan
menyenangkan bagi para siswa dalam memecahkan persoalan aritmatika daripada langsung
menggunakan variabel – variabel dan operasi – operasi aritmatika yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan
lambang catur lebih mudah dicerna dan diterima di otak para siswa jika dibandingkan dengan media
pembelajaran lainnya.
Penulis mempunyai persepsi bahwa salah satu masalah yang menyebabkan siswa sulit memahami
konsep – konsep matematika yang diajarkan adalah kurangnya minat dari dalam diri siswa untuk
bekerja, berpikir, dan menikmati materi pembelajaran yang disampaikan. Hal ini disebabkan oleh
penyampaian materi yang begitu rumit dan membosankan. Dari masalah tersebut, penulis mempunyai
ide menggunakan lambang catur sebagai media pembelajaran yang bertujuan untuk lebih menarik
minat siswa dalam memahami konsep matematika. Setelah penulis melakukan penelitian serta berbekal
pada pengalamannya sebagai pengajar, ternyata penggunaan lambang catur sebagai media
pembelajaran berpengaruh dalam menarik minat siswa untuk berusaha memahami konsep matematika.
Pertama, penulis menjelaskan bagaimana permainan catur, kemudian menentukan nilai yang dibekali
pada masing – masing lambang catur. Setelah masing – masing lambang catur diberikan nilai, kemudian
menghubungkannya kedalam persoalan matematika dengan cara mengubah variabel – variabel yang
tertera pada soal dengan lambang catur berdasarkan nilai yang telah ditentukan. Dengan cara ini para
siswa terbukti mampu menguasai konsep aritmatika secara aljabar dengan mudah dalam mengubah
variabel – variabel pada soal dengan lambang catur. Kedua, selain menentukan nilai masing – masing
lambang catur dengan mengubah variabel pada soal, penulis juga mengilustrasikan operasi aritmatika ke
dalam lambang catur berdasarkan pada arah gerak yang dimiliki anggota catur. Jadi, setiap anggota
catur mewakili operasi perhitungan aritmatika berdasarkan arah gerak dari masing – masing anggota
catur.
Berdasarkan penelitian dan pengalaman penulis sebagai pengajar serta berbagai respon dari siswa yang
diajar, penulis menemukan fakta bahwa penggunaan lambang catur sebagai media pembelajaran sangat
membantu para siswa – siswa sekolah dasar yang kesulitan memahami konsep dari aritmatika. Yang
paling menarik dari penggunaan lambang catur adalah bahwa setiap anggota catur tidak hanya dapat
diberi nilai, tetapi juga dapat diilustrasikan sebagai operasi aritmatika berdasarkan arah pergerakan yang
dimiliki anggota catur.
Dengan menggunakan lambang catur, sebuah langkah sederhana dari pemecahan masalah perhitungan
aritmatika dapat menjadi beragam langkah pemecahan, dan hasilnya lambang catur dengan nilai
pengetahuan yang dimiliki anak dapat meningkat pada saat anak bekerja pada jenis persoalan yang
berbeda, kemudian meningkatkan kinerja otak dan kemampuan anak untuk memecahkan suatu
persoalan yang dihadapi.
Penggunaan lambang catur sebagai media pembelajaran matematika yang dikemukakan oleh penulis
tidak hanya terbatas pada konsep aritmatika saja. Banyak konsep materi matematika yang dapat
menggunakan lambang catur sebagai media pembelajarannya seperti urutan dan deret, ilmu ukur, teori
pasti, logika dll. Dengan kata lain, cara pengintegrasian begitu beranekaragam dan juga melibatkan arah
penggambaran yang beragam.

Apakah hukumnya bagi seseorang yang bekerja sebagai seorang pereka grafik @ animasi untuk
permainan komputer @ yang terlibat dalam pembikinan games itu sendiri?  Apakah hukum bermainnya
pula?. Adakah pekerjaan tersebut dikira sebagai haram dilaksanakan kerana secara asasnya, permainan
komputer kadang-kala melekakan pemainnya? adakah pereka games tersebut menanggung dosa pemain
tersebut sekiranya mereka bermain sehingga meninggalkan solat, sebagai contoh?

Jawapan

Bagi memberikan jawapan dalam hal ini, pertamanya kita perlu menentukan terlebih dahulu APAKAH
HUKUM PERMAINAN GAMES ITU SENDIRI?, hanya selepas itu kita mampu mengetahui hukum individu
yang bekerja dalam pembikinannya.

Bagi mengetahui hukum sesebuah permainan, saya suka untuk merujuk kepada perbahasan ulama
dalam bab hukum bermain catur. Benar, di zaman silam tiada play station 3, x-box, wii-games dan
yang sepertinya, antara permainan yang ada serta mempunyai beberapa persamaan adalah catur .
Justeru saya meyakini dengan memahami hukum catur, kita akan dapat menentukan sikap terhadap
permainan moden yang disebut tadi, dari sudut asasnya.

Saya tidak ingin mengulas terlalu panjang lebar dan terlalu ilmiah sambil menyertakan perdebatan
ulama berkisar hukum bermain catur, cukuplah saya menghidangkan ringkasan sahaja. Secara umumnya
di dalam perbincangan hukum permainan catur, ilmuan Islam berbeza kepada tiga jenis pendapat :-

1)    Harus : Namun Dengan Syarat

Antara yang paling diketengahkan dalam kumpulan ini dari kalangan ulama kontemporari adalah
Syeikh Dr Yusuf al-Qaradawi. Beliau juga menyandarkan pendapat HARUS ini kepada beberapa
orang sahabat seperti Ibn Abbas, Abu Hurairah, dan tabi'en seperti Said al-Musayyab dan malah
Imam al-Baihaqi ada meriwayatkan  beberapa ulama terhebat tabien yang turut bermain catur
seperti  Said ibn Jubair, As-Sya'by  dan lain-lain. Imam Al-Ghazzali juga turut tergolong dalam
kelompok ini. ( As-Sunan al-kubra, al-bayhaqi,  10/211)

Justeru, Al-Qaradawi dalam fatwanya menyebut  :

Menurut pendapat dan ilmu kami bahawa permainan catur itu menurut hukum asalnya adalah
mubah(harus), sebab tidak ada dalil yang menunjukkan pengharaman catur, malah selain daripada
ia dikira  lahwun (lalai) dan hiburan, catur mempunyai nilai positif yang berperanan sebagai
merupakan sukan minda dan melatih berfikir.

Antara syarat yang diletakkan oleh Al-Qaradawi :-

       Tidak menangguhkan waktu solat dan kewajiban lain disebabkan keasyikan permainan itu.

       Tidak disertai dengan judi dan pertaruhan.

       Hendaknya pemain dapat menjaga lisannya dari perkataan kotor seperti maki hamun kerana
tewas dan sebagainya. ( Al-Halal wal Haram Fil Islam, hlm 273, cet Al-Maktab Al-Islami)

Melalui pendapat ini, jelas bahawa sebab-sebab pengharaman yang mungkin datang bukanlah
kerana catur atau permainan itu sendiri, tetapi lebih kepada sebab-sebab luaran.

Oleh itu, jika berdasarkan pendapat ini, games moden turut diharuskan dengan syarat yang disebut
oleh al-Qaradawi dan ditambah satu lagi menurut pendapat saya iaitu : mestilah intipati games
yang direka cipta atau dbeli itu tidak bercanggah dengan Islam dan hukumnya. Iaitu konsepnya,
ideanya, gambarnya dan lain-lain.

2)   Haram : Yang melarang

Antara mereka adalah Ali bin Abi Talib r.a, Ibn Umar r.a, Ibn Abbas r.a, Mazhab Hanafi, Hanbali, dan
Maliki.  Demikian juga Ibn Taymiah dan kebanyakan ulama kontemporari Saudi, pandangan haram ini
juga dinisbahkan kepada beberapa orang sahabat seperti Ibn Umar. Imam Abu Hanifah  dan Imam Malik
turut termasuk dari mereka yang mengharamkannya.  Demikian dinukilan oleh Imam Ibn Qudamah dan
lain-lainnya. ( Mughni, 10/172)

Ulama kontemporari Saudi turut mengharamkannya malah mereka mengatakan semua syarat yang
diletakkan oleh Qaradawi itu amat jarang dipenuhi oleh sang pemain.
Ibnu Taimiyah pernah berbicara panjang di dalam masalah ini, dari halaman 216 hingga halaman 245
jilid XXXII dari kitab Majmu Fatawa, antara kata beliau :

"Misalnya kita tetapkan bahwa permainan catur itu bebas dari itu semua -maksudnya tidak melalaikan
kewajiban dan tidak akan melakukan hal yang haram- maka larangan perbuatan itu ditetapkan oleh
para sahabat. Sebagaimana yang sohih dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau pernah
menjumpai kaum yang sedang bermain catur. Lalu beliau mengatakan

‫ما هذه التماثيل اليت أنتم هلا عاكفون ألن ميس مجرا حىت يطفأ خري له من أن ميسها‬
Ertinya : "Mengapa kamu menekuni patung ini? Sungguh jika salah satu diantara kamu menggengam
bara api sampai padam itu lebih baik daripada memegang catur" ( Riwayat Al-Baihaqi, 10/212)

Kumpulan yang mengharamkan mengatakan penyamaan mainan catur dengan patung (berhala) yang
dibuat oleh Ali itu jelas menunjukkan bahawa ia satu permainan yang haram.

Ibn Taimiah pula menisbahkan Imam Syafie sebagai berkata : "Permainan yang paling aku benci adalah
an-nard, permainan catur dan permainan burung dara sekalipun tanpa perjudian. Sekalipun kebencian
kami kepada permainan itu lebih ringan dari pada permainan dadu"

Namun demikian, apa yang jelas, tiada satu hadis yang sohih menyatakan pengharaman catur, hanya
wujud adalah perdebatan berkenaan pandangan para sahabat sahaja. Cuma Imam Ibn Qudama cuba
membawa dalil berikut sebagai hadis pengharamannya :-

‫إن اهلل عز وجل ينظر يف كل يوم ثالمثائة وستني نظرة ليس لصاحب الشاه فيها نصيب‬
Ertinya : Sesungguhnya Allah swt sentiasa melihat (kepada hambanya) pada setiap hari sebanyak 360
kali pandangan, dan orang yang bermain catur ini tiada termasuk dari kalangannya ( Al-Mughni, 10/172)

Ibn Qudamah kemudiannya terus menghuraikan pemain catur sama seperti pemain an-nard kerana
lalainya mereka semasa bermain dari ingatan terhadap Allah swt. Namun demikian, penyamaan ini
(qiyas) ini ditolak oleh ulama Syafie kerana perbezaan konsep asas antara kedua permainan tadi.

 
3)    Makruh (tidak begitu digalakkan)
Antaranya adalah Imam As-Syafie dan merupakan pandangan mazhab Syafie
Imam Syafie berkata :

ً‫إذا خال الشطرنج عن الرهان واللسان عن الطغيان والصالة عن النسيان مل يكن حراما‬
Ertinya : Apabila catur tidak besertanya pertaruhan dan kata-kata maki hamun, melupakan solat, maka
ia TIDAK lah termasuk dari yang haram ( Tafsir Ibn Kathir, 6/40 )

 
Imam an-Nawawi menjelaskan pendirian mazhab Syafie dengan katanya :-

‫وأما الشطرنج فمذهبنا أنه مكروه ليس حبرام وهو مروي عن مجاعة من التابعني وقال مالك وأمحد حرام قال مالك‬
‫هو شر من النرد وأهلى عن اخلري وقاسوه على النرد وأصحابنا مينعون القياس‬
Ertinya : Adapun catur, dalam mazhab kami (Syafie) ia adalah makruh dan tidak jatuh haram, dan ia
(keharusannya) juga diriwayatkan dari kumpulan tabien; namun menurut Imam Malik dan Ahmad, ia
adalah haram dan Imam Malik berkata ia lebih buruk dari An-Nard ( sejenis permainan arab yang
berasakan judi), serta melekakan diri dari kebaikan, justeru mereka menqiyaskan catur dengan an-
nard, namun dalam ahli-ahli dalam mazhab kami (Syafie) tidak bersetuju dengan qiyas tersebut.
( Syarah Sohih Muslim, An-Nawawi, hadis no 2260, jil 15, hlm 15)

Imam al-Ghazali pula memberikan perbezaan antara catur dengan an-nard dengan hujjahnya ia berbeza
adalah kerana :

Catur adalah mainan latihan perangkaan strategi perang, ia lebih mirip kepada sukan memanah,
berkuda dan berlumba ( dari sudut manfaatnya) ( Rujuk Al-Wasit, 7/353 )

KESIMPULAN HUKUM CATUR

Dari sudut dalil yang diberi serta banyak lagi yang tidak disertakan, saya berpandangan yang HARUS
TETAPI MAKRUH JIKA BERLEBIHAN adalah lebih kukuh.

Tidak dinafikan bagi seseorang yang ulama atau ahli agama, pandangan YANG MENGHARAMKAN
tentunya terpakai untuk dirinya. Bukankah status kedudukan para ulama itu menjadikan dirinya perlu
lebih ketat dalam pengalaman berbanding orang awam. Sebagai kata-0kata yang kerap kita dengari

"kebaikan yang dilakukan oleh orang awam, masih dikira keburukan bagi seorang yang hampir dengan
Allah swt"

Ertinya bagi seorang yang soleh, mengkahatamkan al-quran sebanyak satu kali pada bulan Ramadhan
boleh dianggap satu kesalahan dan aib, berbanding orang awam yang dikira sebagai satu kejayaan
besar. Jika piawaian ini diambil kira bolehlah kita katakan, pandangan ‘HARUS DENGAN SYARAT' atau
‘MAKRUH' lebih ringan untuk dihidangkan kepada orang awam khususnya : -

 Tiada dalil spesifik yang menyokong pengharaman,

 Hujjah yang mengatakan haram semuanya disebabkan wujudnya faktor luaran seperti lupa
Allah SWT, judi dan sepertinya, maka jika tiada faktor-faktor ini bak kata Imam al-Ghazzali,
semuanya kembali menjadi hukum mubah.
 Qiyas catur dengan an-Nard adalah tidak tepat sebagai pandangan mazhab Syafie kerana an-
Nard sememangnya diasasi oleh perjudian berbanding catur yang amat boleh dimainkan tanpa
pertaruhan.

Namun begitu, walaupun ia ‘harus dengan syarat' atau ‘makruh' sahaja, saya amat bersetuju dengan
fatwa Imam al-Ghazzali yang lebih kurang sama dalam bab muzik. Gunakanlah ia secara terkawal dan
tidak terlalu kerap kerana ia umpama ubat, yang tidak boleh terlalu kerap, kelak akan membawa
mudarat.

Gunakan ia hanya untuk menghilang kebosanan sama seperti bergurau senda, ketawa, bersukan dan
sebagainya. Tentunya penenang yang hakiki adalah pada membaca dan menghayati AL-Quran, zikir dan
membaca, namun tidak semua manusia sama status iman mereka, tatkala itu amat relevan kata-kata
Nabi kepada Hanzalah dan Abu Bakar r.a yang kerisauan kerana masih boleh berehat-rehat ketiak di
rumah dengan isteri dan anak, sedang mereka begitu serius ketika mendengar kuliah Nabi s.a.w
berkenaan akhirat dan lainnya :

Ertinya : Wahai Hanzalah ; satu waktu (zikir dan ibadah khusus serta serius) dan satu waktu lain pula
( rehat dan ringan) ( Riwayat Muslim)

Berkenaan hukum menjual catur di dalam mazhab Sayfie, disebabkan mazhab ini mengganggap catur
sebagai makruh, hukum menjualnya juga turut makruh. (Al-Majmu', An-Nawawi, 9/243)

JAWAPAN KEPADA SOALAN


Jika demikian perbincangan kita, hukum bermain games PS1,2, dan 3 juga harus dengan makruh jika
berlebihan, dan haram hanya apabila melanggar perkara asas yang telah disebutkan di tadi.

Tatkala itu, saya berpandangan, hukum terlibat sebagai programmer computer, grafik animator dan
sepertinya bagi pembikinan sesebuah games adalah turut HARUS, namun ia bukankah satu kerja yang
terbaik dan terpilih bagi individu yang mahu jelas hilang dari sebarang syubhat.

Unsur syubhat wujud khususnya kerana pencipta permainanan itu TIDAK MAMPU mengawal kekerapan,
dan addicted sang pemain serta kelalaian mereka.

Asalnya penjual dan pencipta barang jualan yang bersifat neutral TIDAK menanggung sebarang
tanggungjawab jika pembeli menggunakan barang neutral itu untuk tujuan jahat. Seperti penjual lap
top computer, pisau, Television, printer dan sebagainya. Semua ini tergolong dalam kategori neutral
yang mana pengguna akan menentukan sama ada ia digunakan kepad adosa atau pahala.

Namun berbeza dengan PENJUALAN GAMES;  kerana amat diketahui, permainan itu diciptakan
sememangnya untuk dimain, menghiburkan pembeli, malah lebih baik jika mampu dicipta kecanggihan
sehingga boleh menjadikan pemain ketagih dengannya. Tatkala itu, pencipta games menanggung beban
tanggungjawab kepada mainan ciptaannya, berbeza dengan barangan neutral yang saya sebutkan di
atas.
Justeru, jika permainanan yang direka yang bersifat pendidikan ilmu fardhu kifayah seperti matematik
atau permainan serampang dua mata, hiburan dan pendidikan atau lebih hebat dari itu ia membawa
kepada kesedaran Islam. Tatkala itu ia menjadi sunat pula dan pahala yang diperolehi oleh penjual
juga.

Hukum boleh berubah pula menjadi HARAM apabila kandungannya dan paparan terdapat hal yang
bertentangan dengan Islam.

Sekian

1. Masalah Akidah
Saya kini sedang meneliti perkembangan dan sejarah Chess dunia. Chess mengikut sejarahnya
bermula di India. Kemudiannya telah berkembang ke beberapa buah negara seperti China, Rusia
dan beberapa negara lain termasuk Mesir sendiri. 
Kesemua chess yang berkembang dinegara tersebut termasuk Timur Tengah mempunyai nama
(buah) dan bentuk serta konsep yang berbeza. 
Persoalannya: 
1. Adakah hukum permainan catur(termasuk konsep buah catur) yang diterangkan itu mengambil
kira Modern Chess (yang kitamain kat Malaysia) yang telah diperkenalkan oleh King Alphonso
X 1221-1284. 
2. First World Chess (Modern) adalah pada tahun 1851. 
3. Adakah ulamak yang memberi fatwa chess tu hidup selepas Modern Chess diperkenalkan. 
4. Apakah kita tidak mengambil kira 3 perkara yang boleh menggelincirkan akidah iaitu Niat,
Perlakuan & Kata-kata dalam memperkatakan tentang hukum Chess Modern. 
5. Biar kita patahkan salib itu sekalipun, kita masih menggunakan istilah Bishop dan konsep
chess yang diperkenalkan oleh golongan gereja itu, apa maksud bishop?  
6. Berapa ramai antara kita yang melihat orang Islam yang bermain chess mematahkan salib? apa
hukum jika dia tidak mematahkan salib tersebut? apakah dia termasuk dalam kategori gelincir
akidah dari aspek perbuatan? 
7. Kesemua perbahasan mengenai hukum catur berkisar dari aspek permainan secara umum,
tidak ada ulamak yang membicarakan dari aspek konsep chess modern dan buahnya. 
8. Jadi yang terakhirnya, adakah fatwa yang dibuat adalah merujuk kepada chess di Timur
Tengah sahaja atau chess di negara-negara lain juga. 
 
Saya harap dalam membuat rumusan terhadap hukum chess, janganlah kita melihat dari satu
aspek sahaja. Kita bukan membicarakan tentang persoalan dosa atau makruh, tetapi kita
mempersoalkan tentang AKIDAH. 
 
Walluhualam.
 
» Reply to this comment...

Posted by Padimalinja, on 21-07-2009 15:16, IP 120.141.1.130, Guest


2. buah catur
Salam UZAR. Bukankah buah catur itu terdiri dari patung salib (queen), patung kuda dan
sebagainya. Adakah ia tergolong dalam hukum harus juga ust?  
 
UZAR : potong le kepala salib tu
 
» Reply to this comment...

Posted by mohamad adnan, on 18-07-2009 18:44, IP 219.95.41.250, Guest


3. assalamualaikum
ustaz, 
saya berminat nak belajar dari ustaz secara xformal.. 
saya harap ustaz dapat pertimbangkan permintaan saya 
terima kasih...... 
 
UZAR : terima kasih atas sangka baik dan minat sdr. InshaAllah boleh belajar bersama saya
melalui web ini, buku dan beberapa buah video saya buat masa ini. InshaAllah akan dapat faham
pemikiran dan pendekatan saya.
 
» Reply to this comment...

Posted by abdul, on 18-06-2009 23:40, IP 66.198.41.20, Guest


4. grafik animator
salam, 
saya keliru dgn hukum kerja grafik animator dan sebagainya, tidakkah melukis kartun itu haram
sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis...tolong jelaskan.
 
» Reply to this comment...

Posted by bulan, on 18-06-2009 22:06, IP 139.141.52.127, Guest


5. an-nard
assalamualiakum... 
ustaz zaharuddin. apa kaba? 
terima kasih atas penjelasan. 
saya nak kepastian, an-Nard tu dadu kan? 
saya search kat wikipedia , keluar 
'DF1/ 
= Dadu 
Terima kasih. 
 
 
UZAR : boleh buka link wikipedia arabic tu untuk tengok gambarnya
 
» Reply to this comment...

Posted by hafiz, on 16-06-2009 02:01, IP 89.100.97.70, Guest


6. Action Figure
Salam.. 
Benarkah Aishah r.a bermain dengan permaiaan patung (kuda bersayap) dan Rasulullah tidak
melarang? jika benar, bagaimana pula permainan anak patung/ figura aksi pada zaman ini.
Sebabnya berbanding permainan patung, catur jauh lebih bermanfaat. 
 
UZAR : BENAR, Ummul MUkminin Aisyah memang bermain dengan patung kuda berkepak
tetapi ketika itu beliau adalah kanak-kanak. Yang main catur adalah kanaka2 dan orang tua,
hukum bermain bagi kanak-kanak berbeza dengan orang dewasa. Hari ini permian moden dimain
orang orang dewsa juga.
 
» Reply to this comment...
» See all 1 replie(s)

Posted by yasser, on 15-06-2009 11:30, IP 115.134.195.239, Guest


7. minta izin
salam ustaz boleh tak nk minta izin letak dalm blog sayer???
 
» Reply to this comment...

Posted by Husaini Ibrahim, on 11-06-2009 12:21, IP 115.135.13.108, Guest


8. Kitab Fiqh Lahwi
Salam'alaik UZAR, 
Tak silap saya kesemua permainan di atas ada disentuh oleh Sheikh al-Qaradhawi dalam kitab
khasnya iaitu Fiqhul Lahwi. Namun, saya hanya mendengar kitab ini dua tiga tahun sudah, kini
sudah senyap sedangkan isi kandungannya amat relevan dengan keadaan dunia masa kini yang
penuh dengan pelbagai jenis permainan ini. Sekian dimaklumkan. 
 
UZAR : saya pun tidak pasti kerana belum sempat membeli atau melihat buku Al-Qaradawi itu.
 
» Reply to this comment...

Posted by zin, on 10-06-2009 21:33, IP 58.26.75.37, Guest


9. dah jelas
zufi & nin, 
kan ustaz dah terangkan secara jelas... 
jgn fokuskan pada game ape yg dimainkan, tp fokuskan kepada unsur2 yg boleh membawa
kepada jatuh hukum harus,makruh,haram atau sunat sesuatu game yg dimain tu. tapi kalu yg
jelas haram mcm main judi tuh mmg x syak lagi hukum haramnye. 
itulah apa yg sy faham ttg penjelasan ustaz. 
maaf ye
 
» Reply to this comment...

Posted by zufi, on 10-06-2009 14:36, IP 60.48.115.82, Guest


10. sesuka
main mafia wars & poker palace kat facebook & tagged tu pun tak leh ker ustaz
 
» Reply to this comment...

Posted by nim, on 10-06-2009 03:21, IP 77.11.156.198, Guest


11. billiard & pool
Salam, 
 
Ustaz, apa pula hukumnya main billiard atau pool di kelab malam? Tiada unsur judi, cuma suka-
suka tapi persekitaran dan suasananya yang tidak jelas, halal haramnya. Mohon penjelasan.
Terima kasih. Wassalam.

Saturday, January 2, 2010


Percaturan 'buah catur' di atas papan 'dunia'

Percaturan strategi sinonim dengan dunia peperangan dan juga perebutan kuasa mahupun
pengaruh. Sejak dua menjak ini,penulis dibelenggu dengan percaturan hidup. Tika sahabat lain
sibuk mencatur gerak kerja bagi menjamin kemenangan Islam di bumi HUKM, penulis juga
sibuk mencatur 'buah catur' di minda sendiri.

Walaupun percaturan ini mungkin tidak akan diambil kisah oleh manusia lain,tetapi tidak
menjadi kesalahan untuk penulis merangka percaturan untuk dunia stretegi penulis bukan?

Bermain catur antara perkara yang disukai oleh penulis. Akan tetapi,masalah masa dan tidak
mempunyai partner dalam bermain catur menyebabkan aktiviti itu terbantut sebegitu saja. Bila
diterokai zaman masa muda dulu. Tersenyum sendirian mengimbau saat kegilaan bermain catur
sehingga ke peringkat negeri ketika zaman menengah dahulu kala. Bermain catur dengan partner
seorang manusia berbeza dengan sebuah alat permainan. Diikutkan ada saja peluang untuk
bermain catur dirumah dengan kehadiran PS 2 milik penulis. Siap cd yang di beli menjanjikan
dimensi permainan yang dahsyat dari segi sudut permainan dan permain. Akan tetapi rasa
'kegilaan' bermain catur terkubur disebabkan ketiadaan pemain manusia.

Dalam bermain catur,aspek strategi dan penyusunan buah-buah catur adalah elemen terpenting
dalam permainan. Ia memastikan kemenangan tanpa mengorbankan buah catur yang ‘penting’.
Kadang kala,walau hebat mana pun strategi kita,jika ditakdirkan kita kalah,maka kalahlah kita.

Begitu jua perancangan penulis dalam mencari pelapis. Dalam teori buah catur,mana mungkin si
‘castle’ boleh bergerak seperti ‘knight’ mahupun si ‘bishop’. Masing-masing ada tugas di posisi
masing masing. Bagaimana pula,kiranya ‘queen’ yang power ‘kuasa' nya terkorban awal?
Pastinya si ‘pemain’ akan berduka lara,bukan? Jika boleh si ‘queen’ dan si ‘bishop’ mahupun ‘si
castle’ di pastikan tidak terkorban di awal permainan. Ini kerana ketiga-tiga posisi ini teramatlah
penting dalam permainan. Namun,semuanya adalah bergantung pada cara strategi masing-
masing bukan?

Oleh itu,amatlah kritikal bagi kita meletakkan seseorang dalam ‘posisi’ yang sepatutnya. Dalam
dunia jemaah, akan ada papan yang terbentang luas yang meminta manusia memenuhi ‘kotak-
kotak’ dalam papan internal mahupun external. Dalam sirah juga terdapat sejarah yang
menyatakan Saidina Umar dilarang meninggalkan Mekah di kala peperangan berlaku. Habbab
Al-Munziri menjadi perancang strategi sehinggakan Rasullah sanggup menukar strategi yang
Rasullah plan kepada mengamalkan strategi yang diajukan Habbab AlMunziri. Semuanya
berkisar strategi bukan?

Dalam menentukan ‘buah catur’ dalam papan internal dan external akan ada sedikit kecelaruan
dan ketidak puas hatian dalam penyusunan yang dilakukan. Semuanya akan tenang jika ada yang
berlapang dada dalam mencatur percaturan ini. Akan tetapi amatlah kritkal dalam percaturan ini
kerana ia menjamin masa depan jemaah itu.

Walau penulis hanya manusia yang tak penting dalam pencaturan ‘buah catur’ dalam papan
‘jemaah’. Penulis tetap akan cuba mencatur demi kebaikan diri sendiri. Tak salah
merancang.Barang siapa yang pernah menerima tarbiyah ‘catur’ pasti akan memahami tindakan
penulis. Mungkin penyusunan yang penulis lakarkan amat berbeza dari yang telah dilakarkan
oleh sesetengah pihak. Itulah dinamakan ‘self projection’.

Dalam tarbiyah ‘catur’ pemain pasti akan ditekan aspek ‘visualation’,’calculation’ dan paling
penting adalah’ PATTERN RECOGNITION’. Yang mana kekuatan corak gerakan dalam
permainan. Kerana ada pemain yang tampak suka mengorbankan buah catur di posisi yang tidak
sepatutnya,akan tetapi dalam masa yang sama si pemain menyusun buah catur yang lain di posisi
yang tak biasa diterokai oleh pemain lain. Nampak berbahaya,tetapi itulah tektik yang berkesan
dan itulah pengalaman yang berharga yang penulis dapat ketika bermain bersama pemain negeri
pada zaman muda-muda dulu. Ada yang lansung tidak mengambil risiko dalam meyusun strategi
tetapi mengambil masa yang lama dan terpaksa melalui saat genting kekalahan sebelum
mencapai kemenangan.

Nampaknya,panjang pula artikel kali ini. Sekadar berkongsi. Cuma yang penulis inginkan papan
‘internal’ pada masa depan di isi oleh orang yang ‘HEBAT’ bagi memastikan perubahan
‘dalaman’ dapat diinterpretasikan dalam kemenangan ‘luar’. ‘Buah catur’ dalam papan ‘internal’
perlulah diisi oleh bukan calang-calang orang. Jika boleh perlu dikorbankan ‘buah
catur’ di papan ‘external’ kerana konsep pokok percaturan perlulah kuat dari papan’internal’
lagi. Mana mungkin kemenangan ‘luar’ tercapai andai ‘buah catur’ di papan ‘internal’ hanya
‘buah catur’ tidak sehebat ‘buah catur’ di papan ‘external’.

Cuba kita terbalikkan percaturan. Mungkin nampak pelik.Tetapi pasti ada yang cantik. Konsep
‘castling’ dalam permainan catur yang membolehkan posisi ‘king’ bertukar dengan ‘ castle’.
Selalunya pabila si pemain menggunakan konsep ini,pasti tembok yang dibina payah sekali
diterobosi. Tetapi keadaan ini jarang kali digunakan kerana ada beberapa syarat sebelum konsep
ini digunakan.

Apapun ini sekadar pendapat. Tidak perlu diikut,Cuma perlu difikrkan adalah teori-teori dalam
percaturan bagi diaplikasikan dalam prcaturan ‘realiti’ papan-papan jemaah.Maaf atas segalanya.

You might also like