You are on page 1of 200

~~~~~~

DASAR PIJAK KAMIt. PUSTAKA IMAM ASY~SYAFI'I

t.
~

1. AI·Qur-an dan as·Sunnah 2. Pemahaman Salafush Shalih, yaitu Sahabat, Tabi'in dan Tabj'ut Tabi'in. 3. Melalui Ulama·ulama yang berpegang teguh pada pemahaman tersebut. 4. Mengutamakan dalil-ilalil yang shahih.
TUJUAN KAMI :

Agar kaum Muslimin dapat memahami dinullslam dengan benar dan sesuai dengan pemahaman Salafush Shalih. MOTTOKAMI: Insya Allah, menjaga keotentikan dan tulisan penyusun
YaAllah, mudahkanlah semua urusan kami dan terimalah amal ibadah kami, amill.

............

IMAM ASY.SYAPrI
puwJ,dp~g~

PUSTAKA

PENT AHQIQ/PENELITl'

DR. 'ABDULLAH BIN MUHAMMAD BIN 'ABDURRAHMAN BIN ISHAQ ALU SYAlKH

TAFSIR IBNU KAT SIR


i JILID

1i

WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU'AMA DAN CEN.DEKIAWAN MUSLIM


Masjid ilstlqlal Taman WIJayakusuma Telp ... 455471-3455472 3 Fax. 3855412 Jiakairta Pusat 10710

f5Jfi»~~ MAJELIS ULAMA IN.DONESIA

~~ :}M:,'0.-~!\~.'~ ~~/

08 lanuari 2003 M 5 Dz. Qa'dah 1423 H Kepada : Pimpinan Pustaka Imam Syafii

Jakarta,

Nomor Perihal

: U-011lMUI!I/2003 : Penerbitan Terjemah Tafsir Ibnu Katsir


Assalamu 'alaikum W7: Wb.

Salam sejahtera kami sampaikan dengan iringan doa semoga taufiq,


'inayah, rahmat dan maghfirah Allah Subhanahu wa Ta 'ala senantiasa

tercurah pada kita semua. Arnin.


Menunjuk rencana surat Saudara penerbitan nomor OOl/PISIAJXl/2002 diiringi tertanggal 13 baik dapat Nopember 2002 periha! tersebut diatas, maka kami menyambut terjemah tersebut doa semoga bennanfaat bagi kaum muslimin secara luas. Tidak diragukan mu'tabar Jagi bahwa tafsir "Al-Qur 'an AI- 'Azhim" karya almerupakan salah satu tafsir bil ma tsur yang rujukan di kalangan ulama Ahlus Hafizh Ibnu Katsir

dan banyak dijadikan

Sunnah war Jarna'ah.


Demikianlah. Atas perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum WI: wt: MAJELIS ULAMA INDONESIA


KOMISI FATWA

K.B. Ma'ruf Amin

Tembusan:
Dewan Pimpinan MUI di Jakarta

~h

C\J\3~0\§~.:1\t:F_)JS3J\
Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir Pentahqiq / Peneliti DR. 'Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh
Mu-assasah Daar al-Hilaal Kairo Cet. T, Th.1414 H - 1994 M Judul dalam bahasa Indonesia Tafsir Ibnu Katsir
Penerbit

[udul Asli

Jilid 1 M. Abdul Ghoffar E.M


Pengedit lsi: M. Yusuf Harun, M.A. Farid Okbah Yazid Abdul Qadir Jawas Penerjemah:

Taufik Saleh Alkatsiri


Farhan Dloifur, M.A.

Mubarak Bamu'allim DR. Hidayat Nur Wahid, M.A. Abu Ihsan AI-At sari Edit Bahasa Drs. Hartono Geis Abad Masdun Pranoto Team Pustaka Imam asy-Syafi'i Penerbit Pustaka Imamasy-Syafi'i Po. Box 7803/JATCC 13340 Cetakan Pertama: Rabi'ul Awwal1422 H / juli 2001 M Cetakan ketiga: Dzulhijjah 1426 H / Januari 2006 M www.pustakaimamsyafii.com
e-mail: surat@pustakaimamsyafii.com
Tuiak patu! seorang Muslim mengambil.hak saudaranya tanpa seizinnya:

Ilustrasi dan Desain Sampul

Dilarang memperbanyak isi buku ini t4np4 izin tertulis daripenerbit. All Rights Reserved e H4k terjemah dilindungi undtJng • uMang.

Tafsir Ibnu Katsir / penerjemah, M. Abdul Ghoffar E.M., Abdurrahim Mu'thi, Abu Ihsan Al-Atsari ; pengedit, M. Yusuf Harun ... [et al.]. -- Bogar: Pustaka Imam Asy-Syafi'i, 2004. 8 jil. ; 21.5 X 30 em Judul asli : Lubaabut Katsiir. ISBN 979-3536-05-5 ISBN 979-3536-06-3 ISBN 979-3536-07-1 ISBN 979-3536-08-X ISBN 979-3536-09-8 ISBN 979-3536-10-1 ISBN 979-3536-11-X ISBN 979-3536-12-8 ISBN 979-3536-13-6 tafsir min Ibnu

Gil. 1) Gil. 2) Gil. 3) Gil. 5)


Gil. 4)

(no. jillengkap)

Gil. 6) GiL 7)

Gil. 8)

1. AI Quran -Tafsir. 1. M. Abdul Ghoffar E.M. II. Mu'thi, Abdurrahim. III. AI-Atsari, Abu Ihsan. 297.122

PENGANT AR PENERBIT

~:,.._:.~ r~\J~~\J J.'... .....-; .J....


.,-

...-;

'~J ,;:UI r~ Jll>G~ r @:.~::;j ~~fJ oJ! ~J ,11


... " / iI' ,.;' ,. ,.,. ",.~ ...

,~~ ...9::-0. ;j ~~.:"j ~~ ;


",.

CI

.;:iJ ~I

egala puji hanya. milik Allah ~. Kami mernuji-Nya, memohon pertolongan-Nya dan memohon ampunan kepada-Nya, Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad~, beserta keluarga, para Sahabatdan pengikutnya yang lurus hingga hari Kiamat, Al-Hafizh 'Imaduddin Abul Fida' Isma'il bin 'Umar bin Katsir (Ibnu Katsir] adaIah salah seorang ulama yang kesohor di bidang tafsir. Beliau telah berhasil melakukan kajian tafsir dengan sangat hati-hati serta di lengkapi dengan hadits-hadits dan riwayat-riwayat yang masyhur. Terbukti dengan ketelitiannya dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur-an yang mulia telah menjadikan kitab tafsimya rersebut sebagai rujukan sekaligus bahan kajian bagi mayoritas kaum muslimin di seluruh duma, Tidak diragukan lagi bahwa Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu kitab rafsir yang kandungan isinya tidak dibaurkan dengan ilmu lain (rafsir umum). Dengan de-mikian, tafsir ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang einggi dan mulia, yairu menyampaikan maksud firman Allah Ta'ala melalui manhaj yang lurus dan valid serta jalan pemah.aman ulama Salafush ShaJih yaitu penafsiran al-Qur-an dengan al-Qur-an, penafsiran al-Qur-an dengan hadits, dengan merujuk kepada pendapat para ulama Salafush Shalih dari kalangan d n' . k onsep d ana! idah bah,asa A ran, .... k b para Sah b at dan Tab i"rnegm ana '. . _ d

lni merupakan prestasi yang sangat berharga, langkah yang bail dan lurus, tradisi yang bijak dan sarana yang paling dekat unruk mencapai rujuan yang dimaksud dalam memahami maksud Allah Ta'alayang terkandung dalam firman~Nra yang mulia.
Unruk mencapai tujuan itulah kami memilih untuk menerjemahkan Tafsir Ibnu Katsir, yang telah ditahqiq oleh yang mulia DR. 'Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh. Beliau telah melewati masa yang cukup panjang disertai dengan kerja keras untuk meneliti dan

'yj

menelaah, sehingga menghasilkan ringkasan Tafsir Ibnu Katsir yang diberi nama "Lubaabut Tafiiir." Ringkasan ini sangat bermanfaat sekaligus memper~ mudah para penuntut ilmu, yaitu dengan mempersingkat waktu yang berharga bagi mereka, Terjemahan tafsir ini sangat diburuhkan oleh kaum muslimin, terutama bagi mereka yang ingin memperoleh pemahaman kandungan al-Qur-an yang baik dan benar serta menghindari hadits-hadits serta riwayat-riwayar yang tidak dapat dijadikan hujjah.

Nilai lebih lainnya yang dimiliki terjemahan tafsir ini adalah pemahamannya yang lurus terutama dalam masalah 'aqidah, sehin.gga para pembaca dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga di dalamnya. Terjemahan tafsir ini dis usun dengan bahasa yang mudah difahami, juga tidak mencanrumkan riwayat-riwayat Israiliyyat. Demikian juga kualitas dan penulis, penerjernah, pa.ra editor dan semua yang membamunya adalah mereka yang memiliki pemahaman yang lurus, insya Allah, sesuai dengan pemahaman para Salafush Shalih ridhwanullah 'alaihim ajma'in. Hal ini telah menjadi komitmen dari penerbit yang berada di bawah Pustaka Imam asy-Syafi'I, terutama daIam menerbitkan buku-buku pilihan yang berkualitas, sehingga dapat dijadikan rujukan bagi kaum muslimin dari masa ke masa, Terjemahan "Lubaabut Tafiiir" yang ada di hadapan pembaca ini merupakan jilid kesatu dari delapan jilid yang kami terbirkan. Semoga ini dapat memudahkan kaum muslimin untuk memahami Islam sesuai dengan pema~ haman para Sahabat dan dijadikan sebagai dasar keilmuan terutama di kaIangan pesantren, akaclemis, paracendikiawan, para da'i dan para penuntut ilmu secara umum. Hadirnya terjernahan tafsir ini diharapkan dapat melengkapi T afsir Ibnu Katsir yang ada. Insya Allah. Semoga upaya ini mendapat ridha Allah~, serta menjadi pemberat timbangan kebaikan bagi peaulis, penerjemah, penerbit dan semua pihak yang terkait, pada hari yang tiada berguna lagi hana dananak-anak, kecuali mereka yang clatang kepada Allah ~ dengan hari yang bersih.

r 6;~ ::;J ~
.,. ,

f ~J,JT~)
i',; ~ of'

"~.."

~ *'''

\~:.;~ ~J
..' O~j

.",

.A.'"

~j

~J
I

J..iY-.·~ ,... ....

0" J"j
,...

0L.;..L •. -,

Bogor, Dzulhijjah 1423H. Februari 2003M. Penerbit

Pengantar Penerbit

DAFTARISI

PENGANT AR PENERBIT DAFT AR lSI


MUQADDIMAli TAFSIR SURA T AL-F AA TlHAH (Surat Makkiyyah).

1
Xll1

Pendahuluan (beberapa keterangan, pengantar terhadap pembahasan tafsir)

Al-Faatihah, ayat 1 o Keutamaan al-Faatihah o T afsir Isti'adzah dan hukum-hukumnya o Caratan o Pengertian Isti'adzah o Keutamaan basmalah Al-Faatihah, ayat 2 o Pendapat para Ulama Salaf mengenai kata "J:..;jl" Al-Faatihah, Al-Faatihah, Al-Faatihah, Al-Faatihah, Al-Faatihah, OCatatan ayat ayat ayat ayat ayat
3

14 15

16 20
23

24
26

4
5 6 7

27
29 31 34 36

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH (Surat Madaniyyah). o Keutamaan surat al-Baqarah ...".......................................................................... o Keutamaan surat al-Baqarah bersama Ali 'Imran o Keutamaan tujuh surat yang panjang (aI-Baqarah,Ali 'Imran, an-Nisaa', al-Maa-idah, al-An'aam, aI-A'raaf dan at-Taubah) o Tentang surat al-Baqarah ".................................................... Al-Baqarah, ayat 1 Al-Baqarah, ayat 2 - Pembukaan surat dalam al-Qur-an ()T ,)I 't T dan yang lainnya) - Al-Qur-an petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa

40
42

42
43 43
44

Daftar lsi

xiii

Sifat orang-orang mukmin yang bertakwa Al-Baqarah, ayat 3 .._ _........................................................................48 Al-Baqarah, ayat 4 51 Al-Baqarah, ayat 5 53 Sifot orang-orang kafir Al-Baqarah, ayat 6 Al-Baqarah, ayat 7
Al-Baqarah, ayat 8-9 Al-Baqarah, ayat 10 Al-Baqarah, ayat 11-12 Al-Baqarah, ayat 13 Al-Baqarah, ayat 14-15 Al-Baqarah, ayat 16 Al-Baqarah, ayat 17-18 Al-Baqarah, ayat 19-20 Al-Baqarah, ayat 21-22 54 54

Sifat orang-orang munaftk


57 62 64 66 67 72 73 75 - Perintah unruk beribadah kepada Allah ~

dan peringatan terhadap nikmatnikmat-Nya Al-Baqarah, ayat 23-24 - Tantangan kepada kaum musyrikin mengenai al-Qur-an Al-Baqarah, ayat 25 - Balasan terhadap orang-orang yang beriman Al-Baqarah, ayat 26-27 - Perumpamaan-perumpamaan dalam al-Qur-an Al-Baqarah, ayat 28 - Bukri-bukti kekuasaan Allah ~ Al-Baqarah, ayat 29 - Penciptaan langit dan bumi Al-Baqarah, ayat 30 - Firman Allah ~ kepada para Mala.i.kat-Nya D Beberapa pendapat para Mu/assirin D Apakah harus ada saksi atas terbenruknya imamah? D [ika seorang imam berbuat kefasikan, apakah ia harus dicopot atau tidak? D Apakah ia berhak mengundurkan diri?
Al-Baqarah, ayat 31-33

78

85
91 93 97 98 99 101 103 103 103

Al-Baqarah, ayat 34 Al-Baqarah, ayat 35-36 Al-Baqarah, ayat 37 Al-Baqarah, ayat 38-39

- Pengajaran Allah ~ terhadap N abi Adam f¥l1 mengenai nama segala sesuatu ...... - Sujudnya para Malaikat terhadap Nabi Adam~ - Adam serra Isterinya bertempat tinggal di Surga - Pengampunan Allah terhadap dosa Nabi Adam~l - Dirurunkannya Adam, isterinya juga iblis dari Surga dan hikmah dari penurunan mereka tersebut

104 107 110

113 113

xiv

Daftar lsi

Al-Baqarah,

ayat 40-41

Al-Baqarah, ayat 42-43

Al-Baqarah, ayat 44
Al-Baqarah, ayat 4546 Al-Baqarah,ayat47

Al-Baqarah,

ayat 48

Al-Baqarah, ayat 49-50 Al-Baqarah, ayat 51-53 Al-Baqarah, ayat 54 Al-Baqarah, ayat 55-56 Al-Baqarah, ayat 57

Al-Baqarah, ayat 58-59 Al-Baqarah, ayat 60

Al-Baqarah, ayat 61

Al-Baqarah,

ayat 62

Al-Baqarah, ayat 63-64 Al-Baqarah, ayat 65-66 Al-Baqarah, ayat 67 Al-Baqarah, ayat 68-71 Al-Baqarah, ayat 72-73

- Beberapa perintah dan larangan Allah k terhadap Bani Israil .. - Larangan mencampuradukkan yang haq dan yang bathil. - Perintah mendirikan shalat dan menunaikan zakar - Merupakan cela, apabila memerintahkan kebaikan, sedangkan ia sendiri melalaikannya - Memohonlah perrolongan (kepada Allah 51) dengan sabar dan shalat - Peringatan terhadap Bani Israil mengenai berbagai nikmat Allah ~ terhadap mereka - Peringatan terhadap keadaan di hari K.iamat - Bani Israil diselamatkan dari kezhaliman Fir'aun - Penyembahan anak sapi oleh Bani Israil - T aubat mereka dan penyembahan anak sapi - Permintaan Bani Israil uncuk dapat melihat Allah ~ dengan jelas - Pemberian nikmat Allah ~ kepada Bani Israil tidak menjadikan mereka tunduk dan patuh kepada Allah ~ - Pembangkangan dan pengejekan Bani Israil terhadap perintah Allah ~ .. - Permintaan hujan oleh Nabi Musa ~\ bagi Bani Israil - Sikap menyusahkan Bani Israil kepada Nabi Musa ~ dan penimpaan kenisraan terhadap mereka - Pahala orang yang berman. - Penj elasan mengenai Yahudi, N asrani Shabi-in - Pengangkatan bukit Thur di atas mereka - Pelanggaran yang dilakukan oleh orangorang terhadap hari Sabtu - Penyembelihan sapi betina oleh Bani Israil - Pemaparan kisah penyembelihan sapr betina - Pembunuhan yang terjadi di kalangan mereka dan bukti kekuasaan Allah ~ terhadap mereka

114

119

120 123 125 127 128 132 133 134

136 138 141

143

147 149 151 153 155

158

Daftar lsi

xv

Al-Baqarah,

ayat 74

Al-Baqarah, ayat 75-77 Al-Baqarah, ayat 78-79 Al-Baqarah, ayat 80 Al-Baqarah, ayat 81-82 Al-Baqarah, ayat 83 Al-Baqarah, ayat 84-86 Al-Baqarah, ayat 87 Al-Baqarah, ayat 88 Al-Baqarah, ayat 89 Al-Baqarah, ayat 90 Al-Baqarah, ayat 91-92 Al-Baqarah, ayat 93 Al-Baqarah, ayat 94-96 Al-Baqarah, ayat 97-98
Al-Baqarah, ayat 99-103

bukti-bukti (mukjizar) - Keimanan orang-orang Yahudi sukar diharapkan , , , ,. - Di antara kejahatan Yahudi; membuat al-Kitab dengan tangan-tangan mereka sendiri " - Kedustaan orang Yahudi yang mengatakan bahwa mereka tidak akan disentuh api Neraka kecuali banya beberapa hari saja ...".. -Balasan amal perbuatan adalah sesuai dengan amal perbuatannya - Pengambilan janji oleh Allah dari Bani Israil dan berpalingnya mereka dari janji iru ...."................................................. - Pemilah-milahan Yahudi dalam keimanan mereka terhadap Taurat - Sikap sombong orang Yahudi dan pembunuhan mereka terhadap para Nabi ..... - Di antara kutukan Allah ~ terhadap mereka; ditutupnya hati mereka dari seriap kebaikan - Keingkaran mereka terhadap Nabi Muhammad ~ setelah diutusnya beliau - Kedengkian mereka terhadap kenabian dan kerasulan yang ada pada Muhammad ~ - Alasan atas keengganan mereka - Pembangkangan dan peagingkaran janji orang-orang Yahudi terhadap
perintah Allah ~ .. mengimani Rasulullah:fi

- Kerasnya hati mereka setelah jelasnya

160 164

167

170
171

172

175
178

181

182
183 185 187

Penjelasan

- Orang-orang Yahudi paling rakus terhadap dunia melebihi orang-orang musyrik ............. 188 - Permusuhan Yahudi terhadap Malaikat Jibril.................................................................... 192 - Kisah Harut dan Marnt 197
208

AI-Baqarah, ayat 104·105 Al-Baqarah, ayat 106-107 Al-Baqarah, ayat 108

- Larangan bertasyabbuh dengan orangorang kafir - Menasakh suatu ayat adalah urusan
Allah ~

212
216

- Larangan banyak bertanya [mung peristiwa yang belum terjadi

220

xvi

Daftar lsi

- Peringatan Allah \fi! kepada orang-orang beriman atas permusuhan orang-orang kafir, khususnya dari Ahli Kitab . 222 Al-Baqarah, ayat 111-113 - Pengakwn bathil Y ahudi dan Nasrani bahwa hanya merekalah yang masuk Surga. - Perselisihan serra permusuhan yang ada di anura sesama mereka . 226 Al-Baqarah, ayat 114 - Di antara cindakan zhalim; menghalangi manusia beribadah di masjid-masjid Allah 5i . 230 Al-Baqarah, ayat 115 - Kepunyaan Allah-lab timur dan barat .. 233 Al-Baqarah, ayat 116-117 - Bantahan dari Allah ~ terhadap orangorang kafir yang mengatakan bahwa Allah :imempunyai anak (Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan) .. 235 Al-Baqarah, ayat 118 - Permintaan orang-orang musyrik agar Allah ~ berbicara dengan mereka . 238 Al-Baqarah, ayat 119 - Rasulullah :idiutus sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan . 240 Al-Baqarah, ayat 120-121 - Permusuhan orang Yahudi dan Nasrani serra larangan mengikuti mereka .. 241 Al-Baqarah, ayat 122-123 - Peringatan Allah ~ atas berbagai nikmatNya kepada Bani Israil dan ancam.an kesempitan di hari Kiamat . 244 Al-Baqarah, ayat 124 - Kemuliaan Nabi Ibrahim ~ . 245 Al-Baqarah, ayat 125-128 - Allah menjadikan Baitullah sebagai tempat berkumpulnya manusia dan tempat yangaman. - PembangunanKa'bah oleh Nabi Ibrahim dan Ismail ~ 249 o Kisah orang-orang Quraisy membangun Ka'bah beberapa lama setelah meo..inggalnya Ibrahim dan lima tahun sebelum diutusnya Rasulullah ii 267
Al-Baqarah, ayat 109-110

Al-Baqarah, ayat 129 Al-Baqarah, ayat 130-132 Al-Baqarah, ayat 133-134 Al-Baqarah, ayat 135
Al-Baqarah, ayat 136

- Do' a N abi Ibrahim ~ bagi penduduk T anah Haram (Makkah) - Wasiat Nabi Ibrahim ~ kepada anakanaknya - Wasiat Nabi Ya'qub ~ kepada anakanaknya . - Bantahan terhadap pengakuaa Yahudi dan N asrani bah wa mereka berada di jalan perunjuk - Bimbingan dari Allah ~ agar beriman secara sempurna kepada seluruh kitab, seluruh Nabi dan seluruh Rasul ~ yang Allah ~ utus

272
275

278 280

281

Dattar lsi

xvii

Al-Baqarah, Al-Baqarah,

ayat 137-138 ayat 139-141

- Keharusan beriman bagi orang-orang kafir sebagaimana berimannya orang-orang mukmin - Jawaban terhadap debatan orang-orang musyrik mengenai permasalahan mentauhidkan Allah ~ dalam ibadah

283

Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah,

ayat 142-143 ayat 144 ayat 145 ayat 146-147 ayat 148 ayat 149-150 ayat 151-152 ayat 153-154 ayat 155-157 ayat 158 ayat 159-162 ayat 163 ayat 164 ayat 165-167 ayat 168-169 ayat 170-171 ayat 172-173 ayat 174-176

- Pemindahan arah kiblat .. - Penasakhan arah kiblat ke Bairul Maqdis


dan penetapannya ke Baitul Haram (Ka'bah) - Penentangan Yahudi terhadap Rasulullah iii - Para ulama Ahlul Kitah mengetahui benarnya kerasulan Muhammad ~ - Penetapan kiblat untuk ummat ini - Pengulangan yang ketiga kalinya tentang penetapan kiblat - Di antara kenikmatan yang harus disyukuri; diutusnya Rasul kepada ummat ini - Perintah unruk memima pertolongan kepada Allah ~ dengan sabar dan shalat, - Mengenai kehidupan syuhada - Di antara bentuk ujian Allah ~ bagi hamba-hamba-Nya dan keutamaan orang yang sabar dalam menghadapinya ....... - Shafa dan Marwah adalah salah satu bagian dari syi'ar-syi'ar Allah, juga tempat me1aksanakan sa'i - Ancaman bagi orang yang menyembunyi-

284 286 293 296 297 298 298

300

303
305 308 312 314 315 317 319 321 322

kan ilmu

- Keesaan Allah ~ dalam Uluhiyyah-Nya .. - T anda-tanda (bukn) keesaan dan kebesaran Allah ~ - Akibat dari kesyirikan orang-orang musyrik pada hari Kiamat - Perintah untuk makan dari yang halal .. - Penolakan orang musyrik untuk mengikuci Rasulullah ~ - Perintah untuk makan makanan yang baik dan agar bersyukur kepada Allah~. - Pengharaman beberapa makanan - Ancaman Allah ~ terhadap Yahudi dalam penyembunyian sifat (ciri-ciri) dan bukti kerasulan Muhammad :ti dalam kitab mereka

326

xviii

Daftar lsi

Al-Baqarah, ayat 177


Al-Baqarah, ayat 178-179

Al-Baqarah,.ayat 180-182 Al-Baqarah, ayat 183-184 Al-Baqarah, ayat 185 Al-Baqarah, ayat 186 Al-Baqarah, ayat 187 Al-Baqarah, ayat 188 Al-Baqarah, ayat 189 Al-Baqarah, ayat 190-193 Al-Baqarah, ayat 194 Al-Baqarah, ayat 195 Al-Baqarah, ayat 196 Al-Baqarah, ayat 197 Al-Baqarah, ayat 198 Al-Baqarah, ayat 199 Al-Baqarah, ayat 200·202
Al-Baqarah, ayat 203

Al-Baqarah, ayat 204·207

Al-Baqarah, ayat 208-209 Al-Baqarah, ayat 210


Al-Baqarah, ayat 211-212

• Sifat orang mukmin yang berbuat kebajikan dan bertak.wa - Perintah untuk melaksanakan hukum qishash " • Perintah unruk berwasiat • Kewajiban puasa - Keuramaan bulan Ramadhan clan hukumhukum puasa -Janji Allah lft5 untuk mengabulkan do'a hamba-Nya Perincian hukum-hukum puasa - Haramnya memakan ham orang lain dengan cara yang bathil - Pembahasan mengenai ahitlah - Perintah unruk berjihad d.i jalan Allah - Rukhshah untuk berperang di bulan haram dengan syarat apabila diserang - Perintah untuk berinfak di jalan Allah 5i! - Perintah untuk haji clan umrah • Bulan-bulan haji dan beberapa larangan dalam haji - Kebolehan untuk berniaga pada musim haji -Periatah untuk benolak dati Muzdalifah menuJu Mina • Perintah untuk memperbanyak dzikir setelah menyelesaikan ibadah haji - Perintah untuk berdzikir pada hari-hari yang terbilang dan pada hari-hari yang dimaklumi - Perbuatan merusak dan menentang dari orang-orang munafik: serra pujian Allah ~ bagi orang-orang yang mengor.b~an dirinya mencan ndha-Nya - Perintah untuk berpegang dan
o o

.. 328 . 333 . 338 . 342 .. 346 . 351 . 353

.. 362 .. 364
. 369

. 361

. 370 .. 372 .. 383 . 389


. 393

.. 395 . 398

. 400
405

Al-Baqarah, ayat 213

Al-Baqarah, ayat 214

secara keseluruhan . - Ancaman Allah ~ bagi orang-orang kafir .. - Berbagai nikmat Allah ~ kepada Bani Israil mereka balas dengan kekufuran, ~~ihias~ra.kehidupan orang-o.rang kafir di duma mr . - Manusia dahulunya adalah ummat yang sam dalam syari'at Islam .. - Dorongan untuk: sabar dalam menghadapi uJIaD. , ,......

melaksanakan syari' at Islam

406

407
409

413

Daftar lsi

xix

Al-Baqarsh, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah,

Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, D Beberapa Al-Baqarah,

- Diutamakannya berinfak kepada kedua orang tua dan bum kerabat ayat 216 - Perintah untuk. berperang dengan orangorang ka£ir , :................................... ayat 217·218 - Peagharaman berperang di bulan-bulan haram ayat 219-220 • Akibat buruk dari khamr dan judi - Perin tab. unruk. memperba.iki/mengurus urusan anak yati.m. dengan bail ayat 221 - Haramnya menikahi perempuan musyrik dan menikab.kan laki-laki musyrik ..,............... ayat 222-223Perintab. untuk menjauhkan diri dari wanita pada masa haidh. - Petunjuk dalam bercampur ayat 224·225 - Larangan banyak bersumpah dengan nama Allah "' ". ayat 226-227 - Beberapa hukum berkena.an dengan ilaa ayat 228 - Masa 'iddtzh bagi wanita yang ditalak .. ayat 229-230 - Talak secara syar'i hadits yang berkenaan dengan muhttllil dan muhallallahu ayat 231 · Perintab. untuk berbuat baik dalam rujuk ataupun dalam menceraikan isterinya - Larangan bagi para wall unruk menghalangi rujuknya kedua suami isteri - Masa menyusui ' ''" - Masa 'iddah bagi wanira yang ditinggal man oleh suaminya - Perunjuk dalam melamar wanita yang diringgal mati suaminya dan sedang menjalani masa 'iddab ." - Pembolehan untuk mencerai wanita setelah terlaksananya akad dan sebelum dicampuri. - Perintah untuk memberikan sesuatu yang patut, sesuai kesanggupan - Perintab. untuk memberikan setengah dari mahar apabila jumlahnya telah ditentukan, jika suami menceraikan sebelum menca.m.puri - Perin.tah untuk menjaga wakru, hukum dan kekhusyuan shalat · W as~t unruk isreri yang diringgal mati suammya. · Pemberian sesuatu yang ma'ruf bagi wanita yang ditalak

ayat 215

415 416 417

421 426

429 438 442 446 451 461

Al-Baqarah, ayat 232


Al-Baqarah, ayat 233 Al-Baqarah, ayat 234 Al-Baqarah, ayat 235

. 463 . 465 . 467


.. 472

' . 476

Al-Baqarah,

ayat 236

Al-Baqarah, ayat 237

. 479

. 482 .. 484

Al-Baqarah,

ayat 238-239

Al-Baqarah, ayat 240·242

492

xx

Daftar lsi

Al-Baqarah, ayat 243-245

Al-Baqarah, ayat 246-247 Al-Baqarah, ayat 248

Al-Baqarsh, ayat 249


Al-Baqarah, ayat 250-252

Al-Baqarah, ayat 253 Al-Baqarah, ayat 254 Al-Baqarah, ayat 255 Al-Baqarah, ayat 256
Al-Baqarah, ayat 257 Al-Baqarah, ayat 258

Al-Baqarah, ayat 259 Al-Baqarah, ayat 260


Al-Baqarah, ayat 261 Al-Baqarah, ayat 262-264 Al-Baqarah,ayat 265 Al-Baqarah, ayat 266 Al-Baqarah, ayat 267-269 Al-Baqarah, ayat 270-271

- Menghindarkan diri dari takdir sama sekali tidak bermanfaat, demikian pula menghindarkan diri dati jihad, tidak mendekatkan atau menjauhkan ajal - Kisah pengangkacan Thalut sebagai raja Bani Israil untuk memimpin perang - Buk.cike~erkahan kerajaan Thalut bagi Bani Israil - Ujian bagi pasukan Thalut - Peperangan anura pasukan Thalut dan [alut, Kemenangan. orang-or.ang mukmin walaupun mereka lebih sedikit - Allah ~ melebihkan sebagian Rasul am sebagian lainnya - Dorongan untuk berinfak - Ayat Kursi - Tidak ada p aksaan untuk masuk Islam - Allah ~ adalah wali orang-orang berman, sedangkan syaitan adalah wali orangorang kafir -................. - Kisah Nabi Ibrahim ~ dan Raja Namrudz - Kisah 'Uzair ~ - Bukti kekuasaan Allah ~ bagi Ibrahim·~ - Perumpamaan dilipatgandakannya pahala infak - Larangan menyebut -nyebut dan menyakiti perasaan si penerima infak - Perumpamaan orang mukmin yang berinfak dengan ikhlas - Perumpamaan orang yang mengganci amal ketaatan dengan kemaksiatan - Dorongan untuk berinfak dengan harta . Allah Mahamengetahui dan akan membalasamal hamba-Nya. - Asal dari infak adalah lebih baik d.ilak.ukan secara sembunyi-sembunyi, namun boleh terang-terangan jika, ada kemaslaharan lain - Bimbingan Allah ~ dalam berinfak - Larangan memakan riba - Dihapusnya manfaat dan keberkahan riba - Perinrah meninggalkan riba
yangbaik. - Penjelasan mengenai hikmah

495 498
500

502

503 505 507 508 515 5 18 519 520 523 525 527 530 532 533

Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah, Al-Baqarah,

ayat 272-274 ayat 275 ayat 276-277

ayat 278-281

538 540 545 553 555

Daftar lsi

xxi

Al-Baqarah, ayat 282 Al-Baqarah, ayat 283

- Perintah mencatat utang-piutang - Barang jaminan dalam utang-piutang, - Perintah menunaikan amanat (utang). _. arangan menyembunyikan persaksian ........ L Al-Baqarah, ayat 284 -Ilmu Allah ~ mel.iputi segala sesuatu. - Allah tJj akan menghisab amal hamba-Nya Al-Baqarah, ayat 285-286 - Pujian Allah tJj terhadap imannya orangorang mukmin dan do'a mereka o Beberapa hadits tentang keutamaan kedua ayat d.i atas, semoga Allah ~ memherikan manfaat dari keduanya

559 569 571 577 578

xxii

Daftar lsi

MUQADDIMAH

egala puji bagi, Allah, Rabb sekalian alam. ,Shalawat dan _~alam semoga senantrasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad $, keluarga dan para Sahabat beliau serta orang~orang yang mengikuti mereka sampai hari Kiamat. Kajian serta upaya memahami dan memahamkan al-Qur-an, belajar

dan mengajarkannya kepada orang lain termasuk tujuan amat luhur dan sasaran
yang sangat mulia. Dan ilmu tefltang al-Qur-an yang paling sempurna adalah ilmu tafsir, Yang ada di hadapan pembaca sekarang ini adalah tafsir seorang ulama, faqih, juga seorang ahli hadits, Imaduddin Abual-Fida' Isma'il bin 'Umar bin Katsir ad-Dimasyqi al-Qurasyi asy-Syafi'i, Lahir pada tahun 700 H dan meninggal dunia pada tahun 774 H. Ia terkenal sebagai seorang yang sangat menguasai ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu tafsir, hadits, dan sejarah. Sangat banyak buku yang telah beliau tulis dan dijadikan rujukan oleh para ulama, huffazh dan ahli bahasa. Tafsimya ini merupakan tafsir terbesar dan mengandung manfaat yang luar biasa banyaknya. Sebuah tafsir yang paling besar perhatiannya terhadap manhaj tafsir yang benar, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Katsir sendiri dalam muqaddimah yang disampaikannya.:"Metode penafsiran yang paling benar, yaitu penafsiran al-Qur-an dengan al-Qur-an, Jikaanda tidakdapat menafsirkan al-Qur-an dengan al-Qur-an, maka hendaklah anda menafsirkannya dengan hadits, Dan jika tidak menemukan penafsirannya di dalam al-Qur-an dan hadirs, maka hendaklah merujuk pada pendapat para Sahabat, karena mereka lebih mengetahui berdasarkan konteks dan kondisi yang hanya merekalah yang menyaksikannya, selain itu mereka juga memiliki pemahaman yang sempurna, pengetahuan yang benar, dan amal shalih. Namun jika tidak ditemukan juga, maka kebanyakan para imam merujuk kepada pendapat para Tabi 'in dan ulama sesudahnya."

'lsi

Muqaddimah

Tafsir ini ditulis pada saar perbatian orang~orang sangat besar dalam mempelajari dan mengajarkan ilmu-ilmu syari 'at, mengamalkan, mencatat

dan memeliharanya. Dalam hal itu mereka mempunyai sumber dan rujukan yang banyak pada masing-masing bida.ng ihnu. Dalam sejarah misalnya, mereka memiliki mutiara dari orang~orang yang berpengalaman dan memiliki pengerahuan renrang sebab-sebab keberhasilan orang-orang hertakwa dan akibat bagi orang~orang lalai. Dalam kezuhudan, mereka memiliki banyak nasehat dan pe1ajaran, merodologi dan pemikiran, penjelasan, pendekatan, anjuran dan peringatan. Saat ini adalah saar yang penuh nafsu keserakahan, fitnah, teror, dan cobsan. Cita-cita manusia yang kerdil dan otak mereka yang bimbang disibukkan dan terpengaruh oleh berbagai peristiwa zaman. Pada saar itulah, peran ulama sangat diburuhkan, mereka harus mendekatkan ilmu-ilmu syari'at kepada generasi muda saar itu melalui berbagai macam cara, Di antara cara yang terbaik adalah dengan meringkas buku-buku yang dirulis oleh ulama-ulama terdahulu agar sejalan dengan kererbarasan waktu orang~orang zaman sekarang.

Karena faktor-faktor di atas, dengan memohon pertolongan dan per~ lindungan dari Allah~, saya bermaksud ikut memberikan andil dalam bidang ini. Dan untuk iru saya memilih meringkas tafsir Ibnu Katsir, karena kelurusan akidah yang dianutnya dan tafsir beliau adalah tafsir yang merangkum berbagai bidang ilmu syari'at. Dalam melakukan peringkasan kitab ini, saya melihat cara terbaik adalah dengan membiarkan apa adanya kalimar-kalimat yang dirulis oleh Ibnu Katsir sendiri, dan menghilangkan beberapa hal yang saya anggap tidak perlu, seperti cerita, hadits-hadits dha'if, dan sebagainya. Cara ini saya tempuh dengan melalui berbagai macam kesulitan, terutama dalam penyusunan alinea sebelum penghilangan beberapa bagian alinea tersebur dengan alinea sesudahnya. Dan unruk iru diperlukan pengulangan bacaan demi bacaan paling tidak tiga kali. Bacaan pertama untuk mengenali mana yang akan dibiarkan terap dan mana yang akan dihilangkan. Ba.caankedua dimaksudkan untuk melaksanakan pemilihan hal tersebut. Dan bacaan keciga dimaksudkan unruk meneliri dan meyakini kebenaran kitab ini setelah dilakukan penghiJangan terhadap beberapa bagiannya, khususnya dari sisi susunan .. Unruk proses peringkasan ini, saya menempuh waktu riga tahun secara penuh, dengan kerja keras siang dan malam. Dengan harapan semogaapa yang saya lakukan termasuk dalam timbangan kebaikan. Setelah selesai melakukan peringkasan secara menyeluruh, saya menelaahnya kembali dari awal sarnpai akhir sebanyak dua kali. Yang demikian iru saya lakukan dengan rujuan unruk mempermudah para penuntut ilmu dengan mempersingkar waktu yang berharga bagi mereka ..

Muqaddimah

Setelah dilakukan peringkasan, saya me1akukan beberapa penambahan terhadap tafsir ini, yaitu: 1. 2. Penafsiran tiga ayat dari surat al-Maa-idah, Nomor ayat-ayat rersebut adalah 97,98,99, dan akhir dari ayat 96. Mentakhrij lebih dari 300 hadits yang dikemukakan penulistafsir ini (Ibnu Katsir) tanpa ada komentar darinya. Di dalam mentakhrij haditshadits tersebut, kami mengumpulkan semacam hukum terhadapnya secara global, seperti dengan menyatakan, bahwa hadits ini disebutkan dalam shahih al-Bukhari dan Muslim, atau salah satu dari keduanya, dinyatakan shahih atau hasan oleh at-Tirmidzi, ataupun lainnya, atau dinyatakan shahih oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak, atau disebutkan dalam Imam Ahmad, Sunan Abu Dawud, dan pada umumnya tidak terdapat pada ringkasan ini kecuali yang berkenaan dengan Fadha'U a'mal (keutamaan amal ibadah), asbab nuzul; atau mempunyai hubungan kuat dengan makna ayat, Mengenai hadirs-hadits yang dinisbatkan oleh penulis kepada shahih alBukhari dan Muslim, atau salah saru dari keduanya, atau dikatakan terdapat

daIam kitab shahih, diregaskan, diriwayatkan secara shahih dari Nabi r3. Arau yang dikatakan: "hadirs ini hasan," berisnad "hasan," ..jayyid," atau semisalnya dalam beatuk-benruk pemyataan yang dapat diterima oleh para ahli hadits, maka saya biarkan seperti yang dihukumi penulis, karena beliau lebih mengerti dan memahami. Sedangkan hadits-hadits yang dihukumi Ibnu Katsir sebagai hadits mamlhu', munlear, dha'i/, gharib. secara mutlak yang diserrai indikasi kelemah.an,atau kemajhttlan sebagian perawi sanadnya, atau sebagai hadits munqathi' atau mauqllf, maka sernua hadits tersebut saya hilan.gkan kecuaIi sedikit sekali, yaitu yang mempunyai faedah penting dantidak terdapat pada hadits lain, dengan syarat hadits tersebut bukan hadits maudbu', m1~nkar, an sangat dha'if. d
3. 4.

Menisbatkan qira'at dan riwayatnya kepada para tokohnya secara rinci dan teliti, yang oleh penulis buku ini disampaikan secara ijmal (global). Menafsirkan lafazh-lafazh yang ditulis dalam kitab ini yang sulit difahami maksudnya oleh para penuntut ilmu. Melalrukan ralat terhadap sedikit kesalahan dalam kitab berkenaan dengan qira'at atau pun yang lain.

5.

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa metodologi yang dipergunakan dalam meringkas tafsir ini adalah sebagai berikut:

Pertama, menghilangkan hadits-hadits yang tidak dapat dijadikan hujjah


kecuali sedikit sekali yang tetap kami biarkan, khususnya yang berkenaan dengan keutamaan amal ibadah, sebagaimana yang telah k.ami kemuk.akan di alas.

imah

o\Wqaddlmah

Kedua, menghilangkan nama-nama rijal sanad (perawi-perawi hadits) kecuali nama teratas dan paling bawah, misalnya Abu Hurairah dan al-Bukhari, Dan mungkin membiarkan sebagian sanad karen a susunannya tidak dapat untuk dihilangkan.

Ketiga, rnenghilangkan hadits yang biasanya diulang berkali-kali, yang saya anggap pengulangan itu tidak membawa banyak manfaat, khususnya dalam pembahasan masalah-masalah fiqhiyah.
Keempat, menghilangkan Israiliyat, cerita, dan kisah yang tidak benar dan tidak berkaitan dengan maksud dari ayat al-Qur-an, Kelima, menghilangkan muqaddimah yang disampaikan penulis yang
mengangkat masalah tingkatan-tingkatan tafsir, beberapa pembahasan mengenai perbedaan pendapat, dan peringatan untuk tidak menafsirkan al-Qur-an dengan menggunakan ra'yu (pendapat) atau tanpa ilmu, Cukup bagi seseorang sebagai peringatan dan perhatian, agar tidak menafsirkan al-Qur-an dengan menggunakan ra 'yu, karena demikian itu adalah dusta kepada Allah ~. Firman-Nya: ~ ;j_;';:'Y

orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka tiadalah beruntung: (QS. An-Nah1: 166)

y£.h 1, ~ ;jJ'ft Jii,1 , "Sesungguhnya orang0


>J

Tidak dicanturnkannya muqaddirnah yang disampaikan penulis, karena terlalu panjang, Dan pendahuluan singkat ini saya kira sudah cukup. Bagi yang ingin meneliti dan mengetahui rijalm sanad, pembahasan secara panjang lebar, dan lain sebagainya, maka hendaklah ia merujuk pada kitab aslinya. Cukup sekian, dan juga ikut serta melakukan koreksi terhadap kitab ini, Syaikh Muhammad al-Ighatsah anak pentahqiq dan Syaikh Muhammad 'Abdullah Zainal 'Abidin, salah seorang anggota pentash-hih Mushhaf pada Lembaga Raja Fahd untuk percetakan al-Qur-an, Dan kitab ini saya namakan

"Lubaa.lmt- Tafsiir."
Peringkas: DR. 'Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh

Muqaddimah

,...

AL - FAATIHAH (Pembukaan )
Sural Makkiyyah Surat Ke-I . 7 ayat

Pendahuluan Abu Bakar bin al-Anbari meriwayatkan dari Qatadah, ia rnenururkan, surat-surat dalam al-Qur-an yang turon di Madinah adalah surat al-Baqarah, Ali'Irnran, an-Nisaa', al-Maa-idah, al-Baraa-ah, ar-Ra'ad, an-Nahl, al-Hajj, an-Nuur, al-Ahzaab, Muhammad, al-Hujuraat, ar-Rahman, al-Hadiid, al-Mujaadilah, al-Hasyr, al-Mumtahanah, ash-Shaff, al-Jumu'ah,al-Munaafiquun, at-Taghaabun, ath-Thalaaq, dan ayat "Yaa ayyuhannabiyyu lima tubarnmte » sampai pada ayat
kesepuluh, az-Zalzalah, dan an-Nashr. Semua surat di atas diturunkan di

Madinah, dan surat-surat yang lainnya dirurunkan di Makkah. Jumlah ayat di dalam al-Qur-an ada 6000 ayat. Para ulama berbeda
pendapat mengenai jumlah yang lebih dari enam ribu tersebut, Ada yang menyatakan tidak lebih dari enam ribu tersebut. Ada pula yang menyatakan jumlahnya 6236 ayat. Yang terkahir ini disebutkan oIeh Abu Amr al-Dani

dalam kitabnya al-Bayan. Mengenai jumlah kata, menurut al-FadhI bin Syadzan dari Atha' bin Yasar sebanyak 77.439 kata. Sedangkan mengenai hurufnya, Salam Abu Muhammad al-Hamami mengatakan, al-Hajjaj (aI-Hajjaj bin Yusuf-peIK') pemah mengumpulkan para qurra' (ahli bacaan al-Qur-an), hu/fazh (para penghafal alQur-an), dan kuttab (para penulis al-Qur-an), laIu ia mengatak.an: "Beritahukan kepadaku mengenai al-Qur-an secara keseluruhan, berapa hurufnya?" Setelah dihitung, mereka sepakat bahwa jumlahnya 340.740 huruf. Kemudian Hajjaj mengatakan: "Sekarang beritahukan kepad.alru mengenai pertengahan al-Qur:-an.." Dan temyata penengahan al-Qur-an itu adalah huruf "J" dalam kalimat "; ;61::;i:)" pada surat al-Kahfi.
Para ulama berbeda pendapat mengenai arti kara surar, dan kataapa ia diambil?, A· yang, b eIJ'en da da " '" .mbil .pa[ bah wa k ata ,,',,} \'" 1tU·b eras al d an. k ata "a;~)l1 ... ; Jr-'\ . (kejelasan) dan "t_~~ ~\" (ketinggian). '

~ah

Tafsirl boo K.atsi r J u z 1

Seorang pen yair, an-Nabighah, mengatakan:

I~
.,..'i ...... ~~"'~

cllO JS"~') * , .Tidakkah en gkauenget ,. ahtu" b ahw a Allah' mer L_~ ._ .' .. i .

YJ.;~ ~~
i"

~~

oJ~
m

2)11$14111 Wi ')
u.

j.Ji

I
I

_1-'1.. memb enmu... . . ked uduk ,an tt:J.aU.

yangtmW' Yang engkau melihat setiap raja yang lebih rendah darinya merasa bimbang. Dengannya pembaca berpindah dan sam tingkatan ke cingkatan lainnya. Ada yang mengatakan, karena kemuliaan dan ketinggiannya laksana pagar negeri, Ada juga yang mengarakan, disebur surat karena ia porongan dan bagian dati alQur-an yang berasal dari kata ".:l5)'i} ..... yang berarti sisa. Berdasarkan ini, maka i", kata yang asal huruf wawtt adaI3.h hamzah, kemudian hamzah tersebut diganti menjadi wawu. karena huruf sebelumnya berdhammah untuk memperingan bacaan. Ada juga yang mengatakan, disebut surat karena kelengkapan dan kesempurnaannya, karena bangsa Arab menyebut unta yang sempuma dengan surat. Menurut penulis, boleh juga berasal dan rangkuman dan liputan terhadap ayar-ayat yang dikandungnya, seperti halnya pagar negeri disebut demikian karena meliputi rumah dan tempat tinggal penduduknya. adalah tI~~". Ada juga yang menjama'nya dengan kata '''s• '. edan gk an ayat merup ak an tan d' pemutus k aIi .. 'a unat sebelumnya dengan yang sesudahnya, artinya terpisah dan tersendiri dati lainnya. Allah ~ berfirman: ~ 01 ,. "Sesunggzthnya ayat (tanda) kekuasaanNya. tt (Qs. Al-Baqarah: 248f" .

II,'

II

"~\'. '" d' 0..:,.. J_'_"" an

Jama'

";J~\"
JI~.

\'"

J.r--"

a ~I:

Ii

An-Nabighah

berkata:
11< ~~ .... ....

~~ rlAil Ij:J r,~f ;j! .1 ... ,.,.

\.fl "~0

Wj1

Aku membayangkan ciri-cirinya, maka aku pun mengenalnya. Setelah berlalu enam tahun dan sekarang. yang ketujuh, Ada juga yang menyatakan, disebut ayat karena ia merupakan kumpulan dan kelompok huruf-huruf al-Qur-an. Sebagaimana dikatakan, mereka keluar dengan ayatnya, yaitu dengan kelompoknya. Seorang penyair mengatakan:

Su~1t UUII.T-Y'~ "" .......

I~!:o:r~ ~ ::"~f ~I
'"

II

Kami keluar dan Naqbain, tiada kampung seperti kami. Dengan membawa serta kelompok kami, kami menggiring temak unta. Ada juga yang menyatakan, disebut "~1" karena ia merupakan suatu keajaiban yang tak sanggup manusia berbif~a sepertinya, Sibawaih mengatakan, kata itu berasal dati kata "~f',seperti "~" dan ";;.J." lalu huruf 'ya» yang sam berubahmenjadi ali/, sehingga menjadi "~1".Jama'nya adalah"($I"atau tly~l".

Tahir lbnu Katsir Juz 1

1"1

....

1. AL~ FAATIHAH

Sedangkan yang dimaksud kalimat (kata) iru adalah satu lafazh saja, tetapi bisa juga terdiri dati dua huruf, nllsalnya"t;", dan lain sebagainya. Atau bahkan lebih dari dua huruf, dan paling banyak adalah sepuluh huruf, misalnya, ~:~ (;'.G,. Dan terkadang satu kalimat menjadi ayat, Abu Amr ad-Dani mengatakan, aku tidak mengetahui sam kalimat yang merupak.an sam ayat kecuili firman Allah~: ~ ~~~~ , yang terdapat dalam surat ar-Rahman,

-r,

Al·Qunhubi mengatakan: "Para ulama sepakar bahwa di dalam aI-Quran tidak terdapat satu pun susunan kata yang a 'jamiy (non Arab). Dan mereka sepakat bahwa eli dalam al-Qur-an iru terdapat beberapa nama asing (non Arab)

misalnya lafazh Ibrahim .. "

Dengan menyebut nama Allah yang Mahapemtlrah lagi Mahapenyayang.


(QS.1:1) Disebut al-Faatihah artinya pembukaan kitab secara terrulis. Dan dengan al-Faatihah itu dibuka bacaan di dalam shalat. Anas bin Malik menyebutkan: "AI-Faatihah itu disebut juga Ummul Kitab menurut jumhurul ulama. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzi dan Abu Hurairah, ia menururkan, Rasuluilah &l bersabda: "~ ~WI ~~ JI :L.;jl , adalah Ummul Qur-an, Ummul Kitab, as-Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang), dan al-Qur-anul 'Azhim." Surat ini disebut juga dengan sebutan al-Hamdu dan ash-Shalah. Hal itu didasarkan pada sabda Rasuluilah !!t, dari Rabb-nya, Dia berfirman: "Aku

membagi shalat antara diriku dengan hamba-Ku menjadi dU4ba_gi:ln. seor,ang Jikf hamba mengucapkan.~ 'Alhamdulillahi rabbi! 'alamin' ~ 0:J~\ ~~ J.J ~\ " maka Allah berfirman: j4ku telah dipuji oleh hamba-Ku. ". -Al-Faatihah disebut ash-Shalah, kareaa al-Faatihah itu sebagai syarat sahnya shalat. Selain iru, al-Faarihah disebut juga asy-Syifa', Berdasarkan hadits nwayat ad-Darimi dari Abu Sa'id, sebagai hadits marfu': "Fatiharul kitab itu merupakan syifa ' (penyembuh) dari setiap racun." It Juga disebut ar-Ruqyah. Berdasarkan hadits Abu Sa'id, yaitu ketika menjampi (ruqyah) seseorang yang terkena sengatan, maka Rasulullah A bersabda: "Dan manaengkau tahu bahwa al-Faarihah itu adalah ruqyah." Surat al-Faacihah diturunkan di Makkah (M'akkiyah). Demikian dikatakan Ibnu 'Abbas, Qatadah, dan Abu al-'Aliyah. T etapi ada juga yang berpendapat bahwa surat ini turun di Madinah (Madaniyah). Inilah pendapat Abu Hurairah,
.. Maudhu', Syaikh al-Albani berkata:"Maudhu'," lihat Dha'iijulJaami'{3950):«3·

uz 1

Tafsir rboo Katsir 1u z 1

Mujahid, Atha' bin Yasar, dan az-Zuhri, Ada yang berpendapat, surat al-Faatihah turon dua kali, sekali rurun di Makkah dan yang sekali lagi di Madinah, Pendapat pertama lebih sesuai dengan firman Allah~:

~ ~t!J\ ; ~

!J~"I:

~J ~ "Dan

Sesungguhnya Kami telab berikan kepadamu

sab 'an minal matsani (tuJuhayat yang dibaca berulang-ulany) "(QS. Al-Hijn 87). Wallahu a 'lam. Dan surat ini, secara sepakat, terdiri dari tujuh ayat. Hanya saja terdapat perbedaan dalam masalah basmalah, apakah sebagai ayat yang berdiri sendiri pada awal surat al-Fatihah, sebagaimana menurut kebanyakan para qurra' Kufah, dan pendapat segolongan Sahabat dan T abi 'in. Atau bukan sebagai ayat pertama dari surat rersebut, sebagaimana yang dikatakan para qurra' dan ahli fiqih Madinah. Dan mengenai hal ini terdapat tiga pendapat, yang insya Allah akan dikemukakan pada pembahasan berikutnya. Mereka mengatakan; "Surat al-Fatihah terdiri dari 25 kata dan 113 huruf." Al-Bukhari mengatakan dalam awal kirab rafsir: "Disebut Ummul Kitab, karena al-Fatihah dirulis pada permulaan al-Qur-an dan dibaca pada permulaan shalat. Ada juga yang berpendapat, disebut demikian karena seluruh makna al-Qur-an kembali kepada apa yang dikandungnya." Ibnu Jarir mengatakan: "Orang Arab menyebut 'umm' untuk semua yang mencakup atau mendahului sesuatu jika mempunyai hal-hal lain yang mengikutinya dan ia sebagai pemuka yang meliputinya. Seperti umm al-ra's, sebutaa untuk kulit yan.g meliputi otak (kepala). Mereka menyebut bendera dan panji tempat berkumpulnya pasukan dengan umm," Dzu ar-Rummah mengatakan:
~ ~ ~.t

\~i ~ ~ .,

JY'\ ~

t~ * \f! .~.~J.iij I:J ~\ "-Ij JS . ~


." ~ .. .,
'I ~

...

.... ,

Pada ujung tombak iru terdapat panji kami, yang menjadi lambang bagi kami. Sebagai pedoman segala urusan, yang sedikitpun tak kan kami mengkhianatin ya. Maksudnya tombak. Makkah disebut ummul Qura karena kebera.daanoya terlebih dahulu dan sehagai penghulu bagi kota-kota lain, Ada juga yang berpendapat karena bumi dibentangkan darinya.
I

Dan benar disebut as-Sab 'ui Matsani karena dibaca berulang-ulang dalam shalat, pada setiap rakaat, meskipun kata al-Matsani memiliki makna lain, sebagaiinana akan dijelaskan pada tempatnya (nand). Insya Allah,
Keutamaan Al-Fatihah Imam Ahmad meriwayatk.an dari Abu Sa'id bin al-Mualla .;@b, katanya:

..Aku pernah mengerjakan shalar, lalu Rasulullah .1A memanggilku, tetapi aku

Tafsir Ibnu Katsj,r Juz1

-,..

1. AL, FAATIHAH

hingga aku menyelesaikan shalat, Setelah itu aku mendataagi beliau, maka beliau pun benanya: 'Apa yang menghalangimu datang kepadaku?' Maka aku menjawab: 'Ya Rasulullah, sesungguhnya aku tadi sedang mengerjakan shalat.' Lalu beliau bersabda: 'Bukankah Allah Ta'ala telah berfuman: ~ ~ t:J ~~; I~J J;')J:; 11~1 1):1: J.JI Wahai orang-orang

tidak menjawabnya,

yang benman, penuhilah se?:tlanAllrih seruan Rasul apabila. Rasul menyerumu kepada yang memberi kehidupan kepadamu.' (QS. Al-Anfal: 24) Dan setelah iru beliau bersabda; 'Alan aku ajarkan kepadamu suatu surat yang paling agung di da1am al-Qur-an sebelum engkau keluar dari masjid ini.. Maka beliau pun meng· ' gandeng tanganku. Dan ketika beliau hendak keluar dan masjid, aku katakan: 'Ya Rasulullah, engkau tadi telah berkata akan me.ngajarkan kepadaku surat
yangpaling
~. ~\;JI

dan

\.f.till'

y)

~gung: di

ill .1:;J\

t, ia adalah as-Sab'ul Matsani

dalam al-Qur-an.

>

Kemudian beliau menjawab: 'Benar, dan al-Qur-an al-'Azhim yang

telah diturunkan kepadaku.'" Demikian pula yang diriwayatkan al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa-i dan Ibnu Majah, melalui beberapa jalur sanad dari Syu'bah. Para ulama menjadikan hadits ini dan semisalnya sebagai dalil keutamaan dan kelebihan sebagian ayat dan surat atas yang lainnya, sebagaimana disebutkan banyak ulama, di antaranya Ishak bin Rahawaih, Abu Bakar Ibnu al-Arabi, Ibnu al-Haffar seorang penganut madzhab Maliki. Sedangkan sekelompok Iainnya berpendapat bahwasanya tidak ada keutamaan suatu ayat atau surat atas yang lainnya, karena semuanya merupakan Firman Allah~. Supaya hal itu tidak menimbulkan dugaan adanya kekurangan padaayat yang lainnya, meski semuanya itu memiliki keutamaan. Pendapat ini dinukil oleh al-Qurthubi dari al-Asy'ari, Abu Bakar alBaqillani , Abu Hatim Ibnu Hibban al-Busti, Abu Hayyan, Yahya bin Yahya, dan sebuah riwayat dari Imam Malik. Ada hadits riwayat al-Bukhari dalam kitab Fadhailul Qur-an,. dari Abu Sa'id al-Kudri, katanya: "Kami pemah berada daIam suatu perjalanan, lalu kami singgah, tiba-tiba seorang budak wanita datang seraya berkata: 'Sesungguhnya kepala suku kami tersengar, dan orang.arang kami sedang tidak berada di temp.ar, apakah di antara kalianada yang bisa memberi ruqyah?' Lalu ada seorang Iakilaki yang berdiri bersamanya, yang kami tidak pernah menyangkanya bisa meruqyah. Kemudian orang iru membacakan ruqyab, maka kepala sukunya itu pun sembuh. Lalu ia (kepala suku) menyuruhnya diberi riga puluh ekor kambing sedang kami diberi minum susu, Setelah ia kembali, kami benanya kepadanya: 'Apakah engkau memang pandai dan biasa meruqyah?' Maka ia pun menjawab: 'Aku tidak meruqyah kecuali dengan Ummul Kitab (al-Fatihah).' 'Jangan berboat apapun sehingga kita datang dan bertanya kepada Rasulullah A,' sahut kami, Sesampai di Madinah kami menceritakan hal itu kepada Nabi .€!i, maka beliau pun bersabda: 'Dari mana dia tahu bahwa surat al-Patihah itu sebagai

Juz 1

Tmirlbl1ll Katsir juz 1

1. Al, ~ FAATIHAH

ntqyah (jampi], bagi-bagilah kambing-kambing itu dan berikan satu bagian kepadaku. '" Demikian pula riwayat Muslim dan Abu Dawud.
Hadits lainnya, riwayat Muslim dalam kirab shahih an-Nasa-i dalam kirab sunan dari Ibnu 'Abbas, ia berkata; "Ketika Rasulullah ~ sedang bersama Malaikat Jibril, tiba-ciba Jibril mendengar suara dati atas, Maka J ibril mengarahkan pandangannya ke Iangir seraya berkata: 'Itu adalah dibukanya sebuah pintu di langit yang belum pemah terbuka sebelumnya. '" Ibnu 'Abbas melanjutkan: "Dari pinru itu turun Malaikat dan kemudian menemui Nabi ~ seraya berkata: 'Sampaikanlah berita gembira kepada ummatmu mengenai dua cahaya. Kedua cahaya itu telah diberikan kepadamu, dan belum pernah sama sekali diherikan kepada seorang Nabi pun sebelum dirimu, yaitu Fatihatul Kirab dan beberapa ayar terak.hir surat al-Baqarah. Tidaklah engkau memhaca sam huruf saja darinya melainkan akan diberi (pahala) kepadamu. '" Lafazh hadits di atas berasal dari an-Nasa-i, Dan lafazh yang sama juga diriwayatkan oleh Muslim. Muslim juga meriwayatkan hadits dan Abu Hurairah ., dari Nabi ~, beliau bersabda:
~ ;"".,. I'

(rW ~

,.

u~ ~,~, ~

,,;

JT:,Al1 rl.!.,."~

'I:J

,0.,.

'~(.J"O"'jC.p ~;;)

tI.,.

!:II

"Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa memhaca Ummul QUI-an., maka shalatnya itu tidak sempurna ... tidak sempurna. .. tidak sempurna." Dikarakan kepada Abu Hurairah: "Kami herada di belakang imam." Mak.a Abu Hurairah herkata: "Bacalah al-Fatihah itu di dalam hacimu, karena ak.u pernah mendengar Rasulullah ~ bersabda:

~'J ill .
,.,.
:I' '"

~,l.. ~JU
'7
_,

I~\~
"'.,.

"JLLA.1.$~.. J ~...... .1.$J..S <fl!J '...., . .


",..,

,~~ ji ,~,,~ r-» ~ J~ .... .,


Ij~ ,~~
....

~}I
,

~ J~

.,.,;

~,lI.oP.J

,~~ ,~~ Ii~ 1, JJ ~ ~LJ\ '" ..


.... ""
"" "" .,. "',,.
",

.,

.... i~I" _I, t- ~.. j .)

o~ JI,iJ ,~~ :;~ .LuI J\i ~~IY-JJ\ ry- ..0J~ ~ JU Ij'r9 "'" ...." ~ ........ JU 1~~,Jt:.,LA ~~) ~~ ~J ~ l:a JU ,~ ~ !J~!J ¥ !J~l ~ JU
~l ~.ji
~~,.,. ..... "" '" II" ~..,.

"Allah 8t berfirman: 'Aku telah membagi shalat menjadi dua bagian antara diri-Ku dengan hamba-Ku, Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.' Jika ia mengucapkan: ~ Wt;j, y:J JJ ~\ ~, maka Allah berfirman: 'Hamba-Ku telah mem1tji·Kt~. Dan fila ia mengucapkan: ~ r->JI ~)~) mak.a Allah berfirman: 'Hamba-K» telah menyanjung-Ku.' jika iimengucapkan: ~ if-jJ\ iY- ..0JC ,", maka AlIah berfirman: 'Hamba-Ku telah memuliakan-Ku. ' Dan pernah Abii Hurairah menuturkan: 'Hamba-Ku telab berserah din kepada-Ku. ' Jika ia mengucapkan: ~~ !J~~:; ~ !J~~ 1, mak.a Allah berfirman: 'Inilah bagian antara diri-Ki«
I

10

Tafsir Ibnu Katsir Juz 1

dan hambp-Klf. dan tfntuk han:ba:Ku cpa yan? ia rptnta. ' Dan j¥t!1 ia mengucapkaan.. .r.. '. IT', 'I" ), ~ ~.·I~ y _,---- ~".:'."1' 'e. ..__..., d- iJ·I'I'r r-:--- ..bl'~ '--'- T, .\.!.'-II "!\ '. ::::',~II -II' 1 ~• _,..-.- < "~I ). maka Allah berfirman: 'Ini .uniuk liamba-Ku din bagi bemba-K« pula apa yang ia minta." (Demikian pula diriwayatkan oleh an-Nasa-i).

,~l4J

r:

.,i:>

dari beberapa hal:

Penjelasan mengenai hadits i.ni yang khusus tentang al-Fauhah, terdiri

Pertama, disebutkan dalam haditstersebut kata shalat, dan maksudnya adalah bacaan, seperti Firman Allah ~: ~~ 2.JJ 1;;; ~\J ~ ~W'1J ~~ ~~J ~ "Janganlah engkau mengeraskan ,maramu 'dalam shalat dan jangcm pula merendahkannya1 serta carilah jalan tengah di an tara keduanya." (QS. Al-Israa': 110). Sebagaimana dijelaskan dalam hadirs shahih dati Ibnu 'Abbas. Demikian pula firman Allah ~ dalam hadits ini: "Aku telah membagi shalat menjadi dua bagian di antara diriku dengan hamba-Ku. Setengah tmtuk·Ku dan setengah lainnya ttntuk bamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia mmta."
Kemudian Allah jelaskan pembagian itu secara rinci dalam bacaan alFatihah. Hal itu menunjukkan keagungan bacaan al-Patihah dalam shalat dan merupakan rukun utama. Apabila diseburkan kata ibadah dalam satu bagian, sedangkan yang dimaksud adalah bagian lainnya, artinya bacaan al-Fatihah. Sebagaimana disebutnya kata bacaan se~a~g JP:lksudf:y;a,asWah shalat itu sendiri, dalam firman-Nya, ~ \~ J6": ol._.S' }-4JI oJI$-) .)! I_f,:...;J\ c)\$-) J ~ I'D an dirikantah

shajat shubuh. Sesungguhnya shalat subub itu disaksikan (olOO Ma/aikat)." (QS. AlIsraa': 78) Sebagaimana secara jelas disebutlsan didalam kitab shahih al-Bukhari dan Muslim; "Shalat Subuh itu disaksikan oleh Malaikat malam dan MaIaikat siang."

Semuanya iru menunjukkan bahwamenurut kesepakatan para ulama, bacaan al-Fatihah dalam shalat merupakan suatu hal yang wajib. Namun demikian, mereka berbeda pendapat mengenai apakah selainal-Fatihah ada sura! tertentu yang harus dibaca .•atau cukup al-Fatihah saja? Mengenai hal ini terdapat dua pendapat. Menurur Abu Hanifah, para pengikutnya, dan juga yang lainnya, bacaan al-Qur-an iru ridak ditenrukan. Surar atau ayat apapWl yang dibaca, akan memperoleh pahala. Mereka berhujjah deng3_fl eumumanfirman k Allah Ta'ala:

"Ma.ka bacalah olebmu apa yang m1uiah bagimudari alQitT-an. "-(QS. AI-Muzzamm.il: 20) ..Dan sebuah hadits yang terdapat dalam kitab shahih aI-Bukhan dan shah.ih .Muslim dari Abu Hurairah ., mengenai kisah
~ ,)\~:,.oJ\

;y ;";;1:: Iy~m,

seseorang yang kurang baik dalam mengerjakan shalatnya, bahwa Rasulullah !j, pernah bersahda: ). . 'i.) /.... , )~

( .~T:rul ~ ~l;o "y.~,TI.'O ~.~ : 1)1

~~I

J~,-~ l~~ )
3t3U

Maksudnya, j3.?-ganlah kamu rnembacaayat al-Qur-an dalam shalat terlalu keras perlahan, teta pi cukuplah sekedar dapat didengar oleh rnakmum .: pent,

rerlalu

Juz 1

Taflir Ibnu Katsi r Juz 1

11

"Jika. engkau mengerjakan shalat, maka benakbirlah, mudah bagimu dari al-Qur-an."

lalu bacalah apa yang

Menurut mereka, Rasulullah A memerintahkannya untuk membaca yang mudah darial-Qur-an dan beliau tidak menentukan bacaan al-Faatihah atau surat lainnya. Ini adalah pendapat yang kami pilih, Kedua, diharuskan membaca al-Faatihah dalam shalat. Jika seseorang tidak membaca al-Faarihah maka shalatnya tidak sah. Ini adalah pendapat Imam Malik, Imam asy-Syafi'i, Imam Ahmad bill Hanhal, para Sahabat mereka, serta Jumhurul Ulama. Pendapat mereka ini didasarkan pada hadits yang disebutkan sebelumnya,di mana Rasulullah !3 bersabda:

( .t.!~~

....

J!C.il1

~T~!

r~~

"

~.,..

1).i ~

o~ .~ ~ )

(I

"Barangsiapa mengerjakan. shalat, lalu ia tidak membaca Ummul Kitab di dalamnya, maka shalatnya tidak sempurna." (HR. Muslim, at-Tirmidzi, anNasa-i dan Abu Dawud, dati Abu Hurairah 6, dan Nabi !i.) Selain itu mereka juga berdalil dengan sebuah hadits yang terdapat dalam kitab shahih al-Bukhari dan shahih Muslim, dar:i az-Zuhri, dari Mahmud bin az-Rabi', dari 'Ubadah bin ash-Shamit, ia berkata, Rasulullah ~ bersabda.

( .~~\ ~~ f)! iJ ~
"Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca Faciharul Kitab."

a~ ~)
,.

Dan diriwayatkan dalam shahih Ibnu Khuzaimah dan shahihIbnt~Hibban, dari Abu Hurairah 4$., Rasulullah PA, bersabda:
"Q ~ I'

(.~T~\

r~~' 1~":1
~.go.....,.,

o~ isfJ

'1)

"Tidak sah shalat yang di dalamnya tidak dibacakan Ummul Qur-an .." Hadits-hadits mengenai hal ini sangat hanyak, dan terlalu panjang jika kami kemukakan eli sini tentang perdebatan mereka, Dan kami telah kemukakan pendapat mereka masing-masing dalam hal ini. Kemudian, Imam asy-Syafi'i dan sekelompok ulama berpendapat bahwa bacaan al-Fatihah wajib dilakukan pada setiap rakaat dalam shalar, Sedang ulama lainnya menyatakan, bacaan al-Fatihah itu hanya pada sebagian besar rakaat. Hasan al-Bashri dan mayoritas ulama Bashrah mengatakan, hac.aan al-Fatihah itu hanya wajib dalam satu rakaat saja pada seluruh shalat, berdasarkan pada kemutlakan hadits Rasulullah~) dimana beliau bersabd.a:
(.

./~!. -I~. t,~, ':d,.. (P'IJJ""" 0 ';"""J ';.1 ) ::;::"",' : '_! :::~I' _ \:,)oJ ......,.... """! fi
0.
;'

""

"Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca. Fatihatul Kitab."

12

TaJsirlhnu

Katsi r J uz l

I""""

1. AL ~FAATIHAH

:n.~~j------~

Sedangkan Abu Hanifah dan para sahabatnya, ats-Tsauri, serta al-Auza'i berpendapat, bacaan al-Fatihah itu bukan suatu hal yang ditenrukan (diwajibkan), bahkan jika seseorang membaca selain al-Fatihah, maka ia tetap mendapatkan pahala. Hal itu didasarkan pada firman Allah~: 4 .)I..~I Iy-:Jli ,. ''Maka bacalah olebm» apa yang mudah bagimu dan al-Qptr-an. "(Qs.' Al-Muzzammil· 20).

u-;:;r:.

Wallahu a 'lam.
makmum juga berkewajiban membaca al-Fatihah? Mengenai hal ini terdapat tiga pendapat di kalangan para ulama:

Ketiga, Apalah

Pendapat pertama, setiap makmum tetap berkewajiban membaca al-Fatihah sebagaimana imam. Hal iru didasarkan pada keumuman hadits di atas. Pendapat kedua, tidal ada kewajiban membaca al-Fatihah atau surat lainnya bagi makmum sama sekali, baik dalarn shalat jabr (bacaan yang di-keraskan) maupun shalat sirn (tidak dikeraskan). Hal itu didasarkan pada
hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab al-Musnad, dari jabir bin 'Abdullah, bahwa Nabi fa bersabda;

( o~IJ ;_j ,.,. or.I~ rl.Al., ;_j 0\5" ::; ) ~l4jll , ,.


#' ,

"'''

,J",

'"

'"

"Barangsiapa shalat bersama seorang imam, mala bacaan imam itu adalah bacaan untuk: makmum juga." Namun hadits ini memiliki kelernahan dalam isnadnya ..Dan diriwayatkan oleh Imam Malik dari Wahab bin Kaisan, dari Jabir. Juga diriwayatkan dan beberapa jalan namun tidak satupun yang berasal dari Nabi A. Wallahu

a 'lam.

Pendapat ketiga, al-Fatihah wajib dibaca oleh makmum dalam shalat sirri, dan tidak wajib baginya membaca dalam shalat jahri. Hal itu sebagaimana
yang relah ditegaskan dalam kitab Shahih Muslim, dan Abu Musa al-Asy'ari, katanya, Rasulul1ah ~ bersabda: (~

,0 ~
".,.

~Gf~~\~( dJ.r-- fl'" \~~ .u~ ~!"I ..'..4"" i~ d'C'~d(l_~ _j .J . . ~ ft' ~ I cr:
... ;-"'.; ,. ..

WI

')
;0

"Sesungguhnya imam itu dijadikan sebagai panutan, Jika ia bertakbir, maka hendaklah kalian bertakbir. Dan jika ia membaca (al-Fatihah atau surat al-Qur-an), maka simaklah oleh kalian ... (Dan seterusnya).
J)

Demikian pula diriwayatkan oleh para penyusun kitab as-Sunan, yaitu Abu Dawud, an-Nasa-i dan Ibnu Majah yang berasal dari Abu Hurairah, Nabi~, bersabda; "Jika imam rnembaca (al-Faatihah atau surat al-Qur-an), maka simaklah oleh kalian," Hadits ini telah dinyatakan shahih oleh Muslim bin Hajjaj. Kedua hadits eli atas menunjukkan keshahihan pendapat ini yang merupakan Qau.lu.n qadim (pendapat lama) Imam asy-Syafi'i ~, dan saru riwayat dati Imam Ahmad bin Hanbal ~. Dan maksud dari pengangkatan masalah-masalah tersebut di sini adalah untuk menjelaskan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan surat al-Faarihah dan tidak berkenaan dengan surar-surat lainnya.

luz 1

Talsir Ibnu Katsir Iuz 1

13

Tafsir Isti'adzah dan Hukum-hukumnya,

rf; ~J 1_;1:::r-~1~

Allah ~ berfirman:

~11iJ.ti ~
... J'

~l~)~16:'~11 ~
"".

~~ \::: .~ 01:)1 ;;Jj I;~ , ~ ~Ihk (J~0JS"ft'


'" ... ,I ",. j_

~ J'p;:. ~ ;.;.::r-~IJ~"}ft d-~I

"Jika kamu membaca al-Qur-an, hendaklah kamu minta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk_ Sesungguhnya syaitan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) itu hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya menjadi pem imp in danatas orang-orang yang mempersekutuk.annya denganAllah_ "(QS_ An-Nahl: 98·100).
Yang masyhur menurut jumhurul ulama bahwa isti'adzah dilakukan sebelum membaca al-Qur'an ~a mengusir go~~ sy.~tan-~~~urut mereka, ayat yang berhunyi, 4t ~}I ,Jlb:~~ 1\ ::,.. JJ'4i.:" ..\,; i)1~:,......oJ1 ;::_,1::,; b}j, ''Jika kamu hendak membaca al-Qui-an, maka heririak2ahkamu minta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. " Artinya, jika kamu hendak membaca. Sebagaimana firman-Nya: ~)rl ~ ~~rJ ~';'J \)...:~ ;~I ~l ;.~.i "Jika kamu 1;1' hendak mendirikan sbalat, maka basuhlali wa/ah dan kidua tanganmu, " dan ayat seterusnya, (QS_ Al-Maa-idah: 6). Artinya, jika kalian berrnaksud mendirikan shalat. Penafsiran seperri itu didasarkan pada beberapa hadits dari Rasulullah ti. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, katanya, jika Rasulullah A hendak mendirikan shalat malam, maka he1iau membuka shalarnya dan bertakbir seraya mengucapkan:

-Jj.i! ~- ~~

-'.J.

..;

~? ,~~\~\b:"~ ~
~

~! "iJ
+....

,~~ JWJ~I
Q,~,):

II ~

~4l1

PI.~ -Jj.i! ~ ~:;f


""',}~

~)QJ''~~J

~\ a;~
J'.,.".~~1it

)
't ....
_

~·IJ:YJ-.,Jjl

(-J~)

. ~

"i! AJ!"i
...

..

'{"

"Mahasuci Engkau, ya Allah, dan segala puji bagi-Mu, Mahaagung nama-Mu dan Mahatinggi kemuliaan-Mu, Tidak ada ilah yang hak melainkan Engkau,"
Kemudian beliau mengucapkan: "~I ;1 4.J()111 (Tidak ilah yang hak kecuali Allah) sehanyak tiga kali. Setelah itu beliau mengucapkan, "Aku herlindung kepada Allah yang Mahamendengar lagi Maham.engetahui dati syaitan yang terkuruk, dari godaan, tiupan, dan hembusannya." Hadirs ini diriwayatkan juga oleh empat penyusun kitab as-Sunan dari riwayat Ja'far bin Sulaiman, dari 'Ali bin 'Ali ar-Rifa'i, At~Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini merupakan hadits yang paling masyhur dalam masalah ini, Dan kara al-Hamz dirafsirkan sebagai cekikan (sampai mati), an-Nafkh sebagai kesombongan., dan an-Nafts sebagai Sya'ir,

ada

14

Al-Bukhari meriwayatkan, dad Sulaiman bin Shurad &, ia berkata: "Ada dua orang yang saling mencela di hadapan Rasulullah., sedang kami duduk di hadapan beliau, Salah seorang dari keduanya mencela lainnya dalam keadaan marah dengan wajah yang merah pad.am. Malta Rasulullah A bersabdai
(~f
• ""I . ~I~.
; ...

~~ ..

~;»::Jy

~U . ~J

:J

.... ~

i Jlj y.~ .1. . •.


.. ....

~J

\A ~ ...

~ ~ JJ ~ ..

~,

\:'!\j 0J ~ "0" 7;

~~

.,.,

l, .."1 r~ IS)

'*"",.

'Sesungguhnya aku akan mengajarkan suatu kalimat yang jika ia mengucapkannya, niscaya akan 1pl0lfg semua yang dirasakannya itu, Jika ia mengucapkan:
II~)

~\k:'.h~ ~~ :,~\II.'"

Kemudian para Sahabat berkara kepada orang itu: "Tidakkah engkau mendengar apa yang disabdakan oleh Rasulullah Ej.?" Orang itu menyahut: "Sesungguhnya aku bukanlah orang yang tidak waras." Hadits di atas juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa-i, melalui beberapa jalur sanad dari al-A'masy. Catatan: 1. Jumhur ulama berpendapat bahwa isti'adzah itu sunnah hukumnya dan bukan suatu kewajiban., sehingga berdosa bagi orang yang meninggalkannya Diriwayatkan dari Imam Malik. bahwasanya ia cidak membaca ta'awwudz dalam mengerjakan shalat wajib. Dalam kitab al-Imla " Imam asy-Syafi'i mengatakan, dianjurkan membaca ta'awwudz dengan Jahr, tetapi jika dibaca dengan sirri juga cidak apa-apa, Sedangkan dalam kitab al-Umm, beliau mengatakan,diberikan pilihan, boleh memb.aca ta'awwudz, boleh ju?,a t~~ I;>a.c)ik;-0fan~ ~g memohon perhndungan itu memhaca: r-----=""']I .J~\ if .-:.Il4 J yf , maka cukuplah baginya. -~~- ~ Menurut Abu Hanifah dan Muhammad, ta'awwudz iru dibaca di dalam shalat untuk membaca al-Qur-an, Sedangkan Abu Yusuf berpendapat, bahwa ta'awwudz itu justru dibaca untuk shalar.

2.

3.

Berdasarkan hal ini, maka seorang makmum hendaklah membaca ta'awwudzdalam shalat 'led setelah takbiratul Ihram dan sebelum membaca rakbir-takbir 'Ied, Dan rnenurut Jumhur Ulama, ta'awwudz iru dibaca setelah takbir sebelum membaca al-Fatihah atau surat al-Qur-aa. Di antara manfaat ta'awwudz adalah untuk menyucikan dan mengharumkan mulut dari kata-kata yang tidak mengandung faeclah dan buruk. Ta'awwudz ini digunakan untuk membaca firman-firman Allah. Artinya, memohon penolongan kepada Allah sekaligus memberikan pengakuan atas kekuasaan-Nya, kelemahan dirinya sebagai hamba, dan ketidakberdayaannya dalam melawan musuh yang sesungguhnya (syait3O), yang bersifat bathiniyah, yang tak.seorang pun mampu menolak dan mengusimya kecuali Allah yang telah meaciptakannya,

ir Juz 1

T.1r Ibnu Katsir JLlZ 1

15

"Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidali dapat berkuasa atas mereka: Dan cukuplah Rabbmu sebagai penjaga. (QS. Al-Israa': 65).
JJ

:~:;; Allah ~ te lah b erlirman. .'"~j(--- ~yI~"<: ~ J -,

~<-- J~ ~ 2.U ~ -\ t$.;)lJ, 01}. ",'\~ J . Y'

Dan pa.ra Malaikat telah turun untuk. memerangi musuh dari kalangan manusia. Barangsiapa dihunuh oleh musuh yang bersifat lahiriyah yang berasal dari kalangan manusia, maka ia meninggal sebagai syahid. Barangsiapa dibunuh oleh musuh yang bersifat bathiniyah, maka sebagai tharid (terusir). Dan barangsiapa dikalahkan oleh musuh manusia biasa, maka ia akan mendapatkan pahala, dan barangsiapa dikalahkan oleh musuh barini (syaitan), maka ia tertipu atau menanggung dosa. Karena syaitan clapat melihat manusia, sedangkan manusia tidak dapat melihatnya, maka ia memohon perlindungan kepada Rabb yang mehhat syaitan sedang syaitan itu tidak melihat-Nya.

Pengertian Isti'adzah
u~~~ )Ii" berarti permohonan perlindungan kepada Allah ~ dari kejahatan setiap yang jahat, "o_)y'I" (permohonan pertolongan) dalam usaha menolak kejahatan, sedangkan ".>t;ul" (permohonan pertolongan) dalam upaya memperoleh kebaikan.

"~) Jib:'· Ii ;y.1l: ~;i" berarti, aku memohon perlindungan kepada Allah dari syaiian yang terkutuk agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku, atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang telah Dia perintahkan, Atau agar ia tidak menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karen a tidak ada yang mampu mencegah godaan syaitan itu kecuali Allah.
Oleh karena itu Allah £ memerintahkan manusia agar menarik dan membujuk hati syaitan jenis manusia dengan cara menyodorkan sesuatu yang balk kepadanya hiogga dapat berubah tabiat dari kebiasaannya yang mengganggu orang lain. Selain iru, Allah juga memerintahkan unruk memohon perlindungan kepada-Nya dari syaitan jenis jin, karena dia tidak menerima pemberian dan tidak dapat dipengaruhi dengan kebaikan. Tabiat mereka jahat dan tidak ada yang dapat mencegahnya dari dirimu kecuaIi Rabb yang menciptakannya. lnilah makna yang terkandung dalam tiga ayat aI-Qur-an. Pertama firman-Nya dalam surat al-A'raaf: 4{ ~~I J:;')01:; J~~ -;1:; ;JI ~ ~

"jadiJah engkau pemaaf dan surublab orang mengirjakan kehaikan dan berpaling dari orang-orang yang bodob." (QS. Al-A'raaf: 199).
Makna di atas berkenaan dengan mu'amalah terhadap musuh dari kalangan manusia.

4{ ~ ~ ~11l: l.2...~ '[y .JIb:'· 1\ d 2.6:;; c:!:; , ''Dan iika kamt« ditimpa sesuatu goddan, maka 'berHndunglah kepada 'Allah2. Semngguhnya Allah Mahamendengar lagi Mahamengetahui. " (QS. Al-A'raaf: 200).
2

Kemudian Allah ~ berfirman:

Maksudnya mernbaca:~)

~1f.~·'11 ~~ ~

;:';1.

16

Tafsir Ibnu Katsir [uz 1

1.

AL ~FAA TIHAH

,r

Sedangkan dalam surat al-Mukminun, Allah ~ berfirman:

;;:, ~~I

~I;.:.;.::r; ~ ;;

' r·

~~ JiJ
J.

,j~~~.

~ :r "..~11;:;";'1~

-, ~~

e)\"
-

.! _.". • _. t\. _ '. I "(r.)J~r.) "__'.J~

"Tolaklah perbuetan. burt>{..k mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifotkan. Dan katakanlah.- 'Ya Rabb-ku aku berlindung kepada Engka.lt dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabb-ktt, dari kedatangan mereka kep.adaku_'" (QS. AI-Mukminun: 96-98).
Dan. dalam surat Fushshilat, Allah ~ berfirman:

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu} dengan care yang lebih baik, maka tiba-tib« orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi ternan yang sangat seti«: Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan .kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Danjika syauan mengganggumu dengan suatu gangguan~ maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesl-mggl~hnyaDia-lah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui." (QS. Fushshilar: 34-36).
Dalam bahasa Arab; kata syaitan berasal dari kata "~". yang berarti jauh. Jadi tabi'at syaitan itu sangat jauh dan tahi'at manusia, dan karena kefasikannya dia sangat jauh dari segala macam. kebaikan .. Ada juga yang mengatakan bahwa kata syaitan itu berasal dari kata

"loG" (terbakar), karena ia diciptakan dati api. Dan ada juga yang mengatakan
bahwa kedua m.akna tersebut benar, terapi makna pertama yang lebih benar. Menurut Sibawaih, bangsa Arab biasa mengatakan: "j~ 06:';7"", jika ¥an itu berbuat seperti perbuatan syaitan. Jika kata syaitan iru berasal dan kata til ,'." ,tentu ak "1 "c~" Ja di. menurut ..=...:. mere k a mengatan, ~ .. pen d apat yang. b enar, kata syaitan itu berasal dati kata "~ yang berarri jauh, Oleh karena itu mereka menyebut syaitan untuk. setiap pendurhaka, baik jin, manusia, maupun hew an.. Berkenaan dengan hal itu, Allah ~ berfirman: J.... , g. ~.., ~ ~CJ/ J~\ ~;'j ~ JI ~,~'c.:! ;. 0=l1:' __,J,/I ~~ \j~ ~ jSJ Q;;,. ;!JJlS'j ~ ~
II
,F'. 11= ~ ,

"Dan demikianlah Kamt jadikan bag[ ttap-ti'ap nabi isu musul»; yaittl syaitan. syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkaiaen-perkataan yang indah-indah ,mtuk menipu (manusia).» (QS. Al-An'aam: 112).

Juz 1

Tarsir IImu Ka:lSir Iuz 1

17

Dalam kitab Musnad Imam Abmad, disebutkan hadits dan Abu Dzarr~:

~iU Jf :- iii ( ::r.JIJ of'....,. ~~i ....

~1.;1.~
~

..:u~ ~~ j~ lif ~ ) :A .iill J~) J~ ,


.(;...-r)

:J~(~9

Rasulullah • bersabda: "Wahai Abu Dzarr, mohonlah perlindungan kepada All.ah dari syaitan-syaitan jenis manusia dan jin." Lalu aku bertanya, "Apakah ada syaitan dari j enis man usia?" ICy a," jawab beliau."

;'

J ~/ "·c..w~/·'''~ i,.....i,' ~,/- , !1/o1",:/I\ o,·"-!\';.t.,·;;; .~, ;,Jo ~J- r J.l!, -.J~J~' J~/.~JJ~J'Y-'.J~~).u4.U (~Hb:/':,~~':il ~I) :JIjj ~~':i\J ~~I ~ Jj.:..':il ~I Jli ~ ,~\
~ ~;, #'.CI' 0 ... 0 ciI ~ ~ (II ~.,. ~ (I '\ ~ .. ~ >
/

Sedangkan dalam shahih Muslim diriwayatkan dan Abu Dzarr, berkata:

"",.

CI

II!II'

ICI

~,

..,

Ill!

,!III

00;-

,.0'

..

Rasulullah ~ bersabda: "Yang dapat membatalkan shalat itu adalah wanita, keledai, dan anjing hiram." Kemudian kutanyakan: "Ya Rasulullah, mengapa anjing hitam dan bukan anjing merah atau kunirJ.g?" Beliau menjawab: "Anjing hitam itu adalah syaitan.' (subjek), tapi bermakna (objek) berarri bahwa syaitanitu terkutuk dan terusir dari semu.:a kebaikan, Sebagaimana . L("·II ~' La:... t.:iJl ~r" lj b-' J.4J' },.,"S··esunggu h. f· rrman Allah :~~.s: <P-"'" 1:!'i'G. "'( Y'.J ) C? - . -.J J '7
I ~~/ -

Kata "~)",

berwazan

j;.i

j:;:;

nya Kami telab merighiasnangit yang dekdt dengan bintang-bintang. dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syauan." (QS. Al-Mulk: 5). ~ r--}I ,)::-}I cDl ~ /agi Mahapenyayang. 'f '

, "Dengan menyebu; nama Allah yangMahapengasih


,

Para Sahabat membuka Kitabullah dengan membacanya. Dan para ulama telah sepakat bahwa "~}I~).11 adalah salah sam ayat dari sura! an-Naml, Tetapi mereka Eerbeda pendapat, apakah basmalah itu ayat yang berdiri sendiri pada awal setiap surat, ataukah merupakan bagian dari awal masing-masin.g sura! dan ditulis pada pembukaannya. Ataukah merupakan salah satu ayat dari setiap surat, atau bagian dari sura! al-Fatihah saja dan bukan surat-surat lainnya ..Ataukah basmalah yang ditulis ill awal masing-masing sura! itu hanya unruk pemisah antara sura! semata, dan bukan merupakan ayat. Ada beberapa pendapat di kalangan para ulama balk Salaf maupun Khalaf dan bukan di sini tempat untuk: menjeLaskan itu semua.
~H

Dalam kitab Sunan Abu Dawud diriwayatkan dengan isnad shahih, dari Ibnu 'Abbas ~, bahwa Rasulullah Jii tidak mengetahui pemisah surat al. '1"'1 ~ k Qur-an se bin gga turunepa d anya, "r=:-.1'1 ~ .1'\ ~I ."

r..

" Dha'if HR. Ahmad dari dua jalan, satu di antaranya dari al-Mas'udi, Al-Haitsami berkata: "Tsiqah, akan tetapi rusak/kacau (hafalannys). jalan kedua dan 'Ali bin Yazid dan dia dha'if Sebagaimana dalam al-Majma' ki tab at-'lim bab .as-Suaatlil Intifaa' wa·i.n Katsura .-ed,

18

Tafsir I'bnu Katslr Juz 1

Hadits eli atas juga diriwayatkan aI-Hakim Abu 'Abdillah an-Naisaburi dalam kitab al-Mustadrak. Di antara alim ulama yang menyatakan bahwa basmalah adalah ayat dan setiap surat kecuali at-Taubah, yaitu: Ibnu 'Abbas, Ibnu 'Umar, Ibnu azZubair, Abu Hurairah, 'Ali, Dan dan kalangan Tabi'in: 'Atha', Thawus, Sa'id bin Jubair, Makhul, dan az-Zuhri, Hal yang sama juga dikatakan oleh 'Abdullah bin aI-Mubarak, Imam asy-Syafi'i, Ahmad bin Hanbal, (menurut saru riwayar), Ishak bin Rahawaih, Abu 'Ubaid al-Qasim bin Salam 6. Sedang;kan Imam Malik dan Abu Hanifah berserta para pengikutnya berpendapat bahwa basmatah itu bukan termasuk ayat al-Fatihah, tidak juga surat-surat lainnya. Namun, menurut Dawud, basmalah terletak pada awal setiap surat dan bukan bagian darinya. Demikian pula menurur satu riwayat dan Imam Ahmad bin Hanbal. Mengenai bacaan basmalah secarajahr (dengan suara keras), termasuk bagian dari perbedaan pendapat di atas, Mereka yang berpendapat bahwa basmalah itu bukan ayat al-Farihah, maka ia tidak membaeanya seeara jahr. Demikian juga yang mengatakan bahwa basmalah adalah suatu ayar yang dirulis pada awal senap surat. Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa basmalah termasuk bagian pertama dari setiap surat, masih berbeda pendapar.lmam asy-SyaE.'iberpendapar bahwa basmalah itu dibaca secara jahr bersama al-Farihah dan juga surat aI-Qur-an lainnya. Inilah madzhab beberapa Sahabat dan tabi'in serta pa.ra imam, baik Salaf maupun Khalaf. Dalam kitab shahih al-Bukbari, diriwayatkan, dan Anas bin Malik, bahwa ia pemahditanya mengenai baeaan dati Nabi ~, maka ia menjawab:

,~~I

~J

,~I r-_''''~ ~

'2"~1 ~:JI

~I

r~~ ~ ,I~ 4k1~ csU") :1)


( .~ J'

• ~II ~~~

.4.!

"Baeaan beliau itu (kalimat dew kaIimat) sesuai dengan panjang pendeknya. Kemudian Anas membaca bismillahirrahmanirrahim, dengan memanjangkan bismillah, laluar·Rahman dan ar-Rahim (memanjangkan hagian-bagian yang perlu dipanjangkan)." Dalam Musned Imam Ahmad, Sunan. Abi Dawud, shahihlbnu Kbuzaimab, dan Mustadrak al-Hakim yang diriwayatkan dan ummu Salamah ~,katanya:

YJ ~ J;.,;J\

..

,,/

.~:il

~~I

~I

r:

, ....

CI

,~

:~s.\~ ~ ~\,O

fi ~I

J:?J wL5 CJIj )


.~wj\

;'

.......

( '0JJ\ {i

.~:_.!\ ~j\

luz

Tafsir Ibnu Katsi r 1uz 1

19

"Rasulullah ~ memurus-mutus bacaannya, bismillahirrah.manirrahim,al-Hamdulillahi rabbil 'alamin, ar-Rahmanirrahim, Maliki yaumiddin."


Ad-Daraquthni mengatakan: "Isnad hadits ini shahih." Dan ulama lainnya berpendapat bahwa basmalah tidak dibaca secara jahr di dalam shalat, Inilah riwayat yang benar dari empat Khulafa-ur Rasyidin, 'Abdullah bin Mughaffal, beberapa golongan ulama Salaf maupun Khalaf. Hal iru juga menjadi pendapat Imam Abu Hanifah, ats-Tsauri, dan Ahmad bin Hanbal. Dan menurut Imam Malik, basmalahtidak dibaca sama sekali, baik secara jahr waupun sirri. Mereka mendasarkan paw hadits yang terdapat dalam kitab shahih Muslim, dari 'Aisyah ~ berkata: "Rasulullah ~ membuka shalat dengan takbir dan bacaaan al-Hamdulillabi Rabbi! 'alamin:" Juga hadits dalam kitab shahih Btl-khan dan shahih Muslim dari Anas bin Malik, ia rnenceritakan: "Aku pernah shalat di belakang Nabi !Ii, Abu Bakar, 'Urnar, dan 'Utsman, Mereka semua membuka shalat dengan bacaan

al-Hamdulillahi Rabbit'alamin."

Dan menurut riwayat Muslim: "Mereka tidak menyebutkan Bismillahirrahmanirrahim pada awal bacaan dantidak juga pada akhirnya." Hal senada juga terdapat dalam kitab Sunan, yang diriwayatkan 'Abdullah bin Mughaffal •. Demikianlah dari

dasar-dasar pengambilan pendapat para imam mengenai basmalah

masalah ini, dan tidak terjadi perbedaan pendapat, karen a mereka telah sepakat
bahwa shalat bagi orang yang menjahrkan atau yang mensirrikan adalah sah. Segala puji bagi Allah~. Keutamaan Basmalah.

Membaca basmalah disuonahkan pacia saat mengawali seriap pekerjaan, Disunnahkan juga pada saat hendak masuk ke kamar kecil (toilet). Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadits. Selain itu, basmalah juga disunnahkan untuk dibaca di awal wudhu', sebagaimana dinyatakan dalam hadits marfu' dalam kitab Musnad Imam Ahmad dan kitab-kitab Sxnan; dari Abu Hurairah, Sa'id bin Zaid dan Abu Sa'id, Nabi.~ bersabda:

(-~ ~\ ~ ~ ~\ f ;J
.... \ J
CI' ;'

j:~J

....

..;'

"j )

"Tidak sempurna wudhu' bagi orang yang tidak membaca nama Allah padanya." (Hadits ini hasan). Juga disunnahkan dibaca pada saat hendak makan, berdasarkan hadirs dalam shahih Muslim, bahwa Rasulullah ~ pemah bersabda kepada 'Umar bin Abi Salamah:

20

Tafsir lbnu Katsir lUll

"Ucapkan "11~", makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang dekat dariniu."
Meski demikian, di antara ulama ada yang mewajibkannya. Disunnahkan pula membacanya ketika hendak berjirna' (melakukan hubungan badan), berdasarkan hadits dalam kirab shahih al·Bukhari dan shabih Muslim, dan Ibnu 'Abbas., bahwa Rasulu1lah ~ pemah bersabda:

)" ~~) ,0\h:~~ \ ~:~~~I 1\


~~,,,,

,..,

-'~

,~, ~~

~"'

:JIj
.... ,1-"

4a1 ~\l

... ~

I""

wf ~()\
1111

....

i"'"

I::'~

(. 'J.;i 0\h:~~ J I ~.~

j.JjJ j I ~ g ~:! )~0~ ~~ (8)J


Q , (I

;.s- J;..i 0\ "j )


~ .... 11..0.=
...

\A WI b:~~ 1 I

"'~

"Seandainya seseorang diantara kalian apabila hendak mencampuri isterinya, membaca, Dengan nama Allah, jauh.kanlah kami dati syaitan dan jauhkanlah syaitan dan apa yang Engkau anugerahkan kepada kami, jika Allah menakdirkan anak melalui hubungan keduanya, maka anak itu tidak akan diganggu syaitan selamanya." Kata ( 11) merupakan nama untuk Rabb. Dikatakan bahwa Allah adalah al·lsmul-a'zham (nama. yang paling agung), karena nama iru menyandang segala macam sifat, Sebagaimana Firman P;JI*: ~ ... " .'. )' I ~./ .< II Y' ~;I-:·'j ~ "\ ~, .. 'r""11I~ r J. ~\'I 1$ .ilI.1I1 ~, }.. UD' lahAll ah yang t iada ~"fl "l.: r-?' r •J Y' r 14 ilah ?yang berhak ~diibadi.hi) selai» D[a,. yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Dia-lah yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang." (QS. Al-Hasyr: 22).

'q, ~

Dengan demikian, sernua nama-nama yang haik itu menjadi sifar-Nya. DaIam kitab shahih al-Bukhari dan Muslim diriwayatkan dan Abu Hurairah ~, bahwa. Rasulullah ~ telah bersabda: .
... (I...

( .~I

~~

1.ALPi:;

....

IJ.:,..IJ ~1 ;iJ\.a ,~I


"" .... i"

:;

~'"

:": ••" iJ aL.J . .ill


.... i' i'

01)
,.

"Sesungguhnya Allah mempunyai 99 (sembilan puluh sembilan) nama, seratus kurang sam, barangsiapa yang dapat menguasainya, maka ia akan masuk Surga." Mengenai daftar nama yang sesuai dengan jumlah bilangan ini diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Namun, antara kedua riwayar iru terdapat perbedaan tambahan dan pengurangan.'
Nama Allah merupakan nama yang tidak diberikan kepada siapa pun selain diri-Nya, yang Mahasuci dan Mahatinggi. Oleh karena itu, dalam bahasa Arab tidak diketahui dati kata apa nama-Ny a itu berasal, Maka di antara para ahli nahwu ada yang menyatakan bahwa nama itu (Allah) adalahismun jamid, yairu nama yang tidak mempunyai kata dasar.

AI-Qurthubi mengutip hal itu dari sejumlah ulama eli antaranya Imam asy-Syafi'i, al-Khaththabi, Imamul Haramain, al-Ghazali, dan lain-lainnya.
3

Maksudnya diseburkan di dalam riwayar ar-Tirrnidzi nama-nama yang tidak disebutkan di dalam riwayat Ibnu Majah, dernikian juga sebaliknya.·pem,

Ta&irIbnu Katsir juz 1

21

1. AL ~ FAATIHAH

Dari al-Khalil dan Sibawaih diriwayatkan bahwa "I" dan "J" dalam kata ~ ".:iJI" merupakan suatu yang lazim (tak terpisahkan). Al-Khaththabi mengarakan: "Tidakkah anda menyadari bahwa anda dapat menyerukan: ".:iJ\ L;" dan tidak kat n All I buk an kata yang massih asu, m ak ~ li dapat menye ruk an: ~], . .. y . Kal auta ·a tidak boleh memasukkan huruf nida' (seruan) terhadap "I" clan "J". Ada juga yang berpendapat bahwa kata Allah itu mempunyai kara dasar."
'\Ul
I!I ~ ~

-11

'II

~ ~)~) 9 merupakan dua nama dalam bentuk mubalaghah (bermakna lebih) yang berasal dari satu kata ar-Rabmah. Namun kara ar-Rahman lebih menunjukkan makna yang lebib daripada kata ar-Rahim,
Dalam penyataan IbnuJarir, clapat dipahami adanya keterangan mengenai hal ini. Sedangkan dalam tafsir sebagian ulama a1af terdapat ungkapan yang menunjukkan hal tersebut. ' Al-Qunhubi mengatakan: "Dalil yang meuunjukkan bahwa nama ini musytaq: adalah hadits riwayat at-Tirmidzi, dari 'Abdurrahman bin 'Auf., bahwa ia pernah mendengar Rasulullah. bersabda:

j:I'~"J ~J

.....;t'

:;J ~\ .,y-~\ , ,,

I..&l

c ija\J
CI';

~}\

t- aL~ ~.i\ lSi Jw~\ JIj ) ( .1:~ \~.hi ~J


0;' ". '" ~ ". ".

'Allah Ta'ala berfirman: Aku adalah ar-Rahman, Aku telah menciptakan rahim (rahim-kerabat). Aku telah menjadikan untuknya nama dan nama-Ku. Barangsiapa menyambungnya,. maka Aku akan menyambungnya. Dan barangsiapa memutuskannya maka Aku pun akan memutuskannya. '" Ini merupakan nash bahwa nama tersebut adalah musytaq, karena itu tidak diterima pendapat yang menyalahi clan menemangnya. Abu 'Ali al-Earisi mengatakan: "Ar-Rahman merupakan nama yang bersifat umum rneliputi segala macam bentuk rahmar, nama ini dikhususkan bagi Allah & semata. Sedangkan ar-Rahim, memberikan kasih sayang hanya kepada orang-orangyap.g beriman." Berkenaan dengan hal ini, Allah·~ berfirman: ~ ~~ ~:?J~ 01S'j , "Dan Dia·lah yang Mahapenyayang kepada orang· orang yang heriman.'" (QS. AI-Ahzaab: 43) . Ibnu al-Mubarak mengatakan: "Ar-Rahman yaitu jika dimintai, maka Diaakan memberi. Sedangkan ar-Rahim yaitu, jika permohonan tidak diajukan kepada-Nya, maka Dia akan murka. Sebagaimana dalam hadits riwayat atTirmidzi dan Ibnu Majah dan Abu Shalih al-Farisi al-Khuzi, dari Abu Hurairah ., bahwa Rasulullah ~ bersabda: 'Barangsiapa pa dauya.
J))

yang tidak memohon kepada Allah, maka Dia akan murka ke-

M.u;;r,taq/is~ musytaq: Jsi.~,(k.:::.~a ?:?~,a) yang terbeoruk dan fi'iloya (kata kerianya), Cootoh:

_r.;

(gergaJl) berasal dan ?

. ? (meoggergaJl) ..

22

Tafsir Ibnu Katsir Juzl

~~I
atatt

Nama "~)" hanya dikhususkan untuk Allah semata, tidak diberikan kepada selain diri-Nya, sebagaimana firman-Nya:

sendah ar-Rahman. Dengan nama~yang maria saja kalian Sent, Dia mempunyai al-Asmau 'ul Husna (nama-nama yang terbaik).'" (QS. Al-Israa': 110).

;t.:... ~iili I;~l.!~ ~)

I;~I} I;~I t "Katakanlah: 'Serulab Allah 11 j

Oleh karena itu ketika dengan sombongnya, Musailamah al-Kadzdzab menyebut dirinya dengan sebutan Rahman al-Yamamah, maka Allah pun memakaikan padanya pakaian kebohongan dan membongkarnya, sehingga ia tidak dipanggil melainkan dengan seburan Musailamah al-Kadzdzab (Mus ail amah si pendusta). Sedangkan mengenai "~)II, Allah Ta'ala pemah menyebutkan kata itu untuk selain diri-Nya. Dalam firman-Nya, Allah ~ menyebutkan, ~ r--='"'".J
.t. ~ • ;:_; '-

"Sesuniguhnya te14h ddt.ang kepadamu seorang Rasul Clan kaummu sendiri, berat teraa olehnya penderuaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu. Amat be/as kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. >J
(QS. At-Taubah: 128).

-..• ,' iL • (-'I';: • _. J"_)r,P.-J .r: . ~ "_,,a.:.?

~.- L.._.'; ~

j!../ ~

".. - • (-

~:i'd .•

J"

.)'""-"'" ) r ..

,-

"-L...;...:Ui)"

."

~8;;jF; ~L...l'.i WJ If' ~(_;'ii ~ Gl ~ "SestmggtthnyaKami telah · meitciptakan manusia dan seietes air mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia sami'an (mendengar) dan bashiran (melihat}. >J (QS. Al-Insaan: 2) .

~ Ip...; ~

Sebagaimana Dia juga pemah menyebut selain diri-Nya dengan salah saru dari nama-nama-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

Dapat disimpulkan bahwa di antara nama-nama Allah itu ada yang disebutkan untuk selain diri-Nya, tetapi ada juga yang cidak disebutkan untuk selain diri-Nya, misalnya nama Allah, er-Rahman, al-Kbaliq, ar-Razzaq, dan lainlainnya

Oleh karena itu Dia memulai dengan nama Allah, dan menyifati-Nya dengan ar-Rabman, karena ar-Rahman itu lebih khusus daripada ar-Rahim.

¢ ~:j\';'~~~f
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, (QS, 1:2) Al-Qurra' as-Sab'ah (tujuh ahli qira'ah) membacanya dengan rnemberi harakat dhammah pada huruf dal pada kalimat alhamdulillah, yang merupakan mubtada (subyek) dan khabar (predikat).
I

luz 1

TafsirIbnu Katsir luz 1

23

Abu Ja'far bin Jam mengatakan: "Albamdulillab berarti syukur kepada Allah tm semata dan bukan kepada sesembahan selain-Nya, bukan juga kepada makhluk yang telah diciptakan-Nya, atas segala ni.kmat yang telah Dia anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang tidak terhingga jum1ahnya, dan tidak ada seorang pun selain Dia yang mengetahui jumlahnya. Berupa kemudah.an berbagai sarana untuk mentaati-Nya dan anugerah kekuatan fisik agar dapat menunaikan kewajiban-kewajiban-Nya. Selain itu, pernberian rizki kepada mereka di dunia, serta pelimpahan berbagai nikmat dalam kehidupan, yang sama sekali mereka tidak memiliki hak atas hal itu, juga sebagai peringatan dan seruan kepada mereka akan sebab-sebab yang dapat membawa kepada kelanggengan hidup di surga tempat segala kenikmatan abadi. Hanya bagi Allah segala puji, baik di awal maupun di akhir.' Ibnu Jarir ~ mengatakan: "Albamdulillah merupakan pujian yang disampaikan Allah untuk diri-Nya ..Di dalamnya terkandung perintah kepada hamba-hamba-Nya supaya mereka memuji-Nya Seolah-olah Dia mengatakan: 'Ucapkanlah, albamdulillah. »> Lebih lanjur Ibnu jarir menyeburkan: "T elah dikenal di kalangan para ulama muta-akhkhirin, bahwa al-Hamdu adalah pujian melalui ucapan kepada yang berhak mendapatkan pujian diserrai penyebutan segala sifat-sifat baik yang berkenaan dengan dirinya maupun berkenaan dengan pihak lain. Adapun asysyuleru tiada lain kecuali dilakukan terhadap sifat-sifat yang berkenaan dengan selainnya, yang disampaikan melalui hati, lis an , dan anggota badan .. Sehagai-manadiungkapkan oleh seorang penyair:
~1 ~:';

~pllJ ~~J

~:4* LSli ~

;(~~h~~~i

Nikmat paling berharga, yang telah kalian peroleh dariku ada riga macam, Yaitu me1aluikedua tanganku, lisanku, dan hatiku yang ridak tampak ini," Namun demikian, mereka berbeda pendapat mengenai mana yang lebih umum, a/-hamdrtataukah asy-syukrt«. Mengenai hal ini terdapat dua pendapat. Dan setelahditeliri antara keduanya terdapat keumuman dan kekhususan. AI· hamdu Iebih umum daripada asy-syukru, karena terjadi pada sifat-sifat yang berkenaan dengan diri sendiri dan juga pihak lain, misalnya anda katakan: "Aku memujinya (al-hamdtt) karena sifarnya yang kesatria dan karena kedennawanannya." Tetapi juga lebih khusus, karena hanya bisa diungkapkan melalui ucapan. Sedangkan asy-syukru lebih umum daripada al-hamdu, karena ia dapat diungkap· kan melalui ucapan, perbuatan, dan juga mat. Tetapi Iebih khusus, karena ridak bisa dikatakan bahwa aku berterirna kasih kepadanya atas sifarnya yang kesatria, namun bisa dikatakan aku berterima kasih kepadanya atas kedermawananan dan kebaikannya kepadaku. Dernik.ian itu yang disimpulkan oleh sebagian ulama muta-akhkhirin.

Wallahu a'lam.

1. AL" FAATIHAH

Diriwayatkan

dari al-Aswad bin Sari', beliau berkata:


~

~j 011..01) :JW
,.

....

1:01

~.

~J~)lIjW J) ~... ~::v.;.. ,..

J..o~
~

1Il.;]1
...

I .... \ ~

":Jioil!\J~)~ .~
,.

,..,

(1))1

.(J,;..;j, ~

"Aku berkata kepada Nabi Iii: 'Ya Rasulullah, maukah engkau aku bacakan pujian-pujian yang dengannya aku memuji Rabb-ku, Allah Tabaaraka wa Ta'ala:' Maka he1iau bersabda: 'T entu saja, (sesungguhn ya) Rab b-mu men yukai pujian (Alhamdu).'" (HR. Imam Ahmad dan an-Nasa-i). Diriwayatkan oleh Abu 'Isa, at-Tirmidzi, an-Nasa-l, dan Ibnu Majah, dan J abir bin 'Abdullah, ia berkata, Rasulullah fi bersabda:

( . .& ~\
.1-""...

c....

~GjJ\

~,;

~\J

,~",

,.&\ ":Jl~l":J _,s"'.D\ ~i


... ,. ".

~"

.e

.,.

e.

adalah Alhamdulil/ah."

"Sebalk-baik dzikir adalah kalimat Laa ilaaha il/al/aah, dan sebaik-baik do'a oleh

Menurut at-Tirmidzi, hadits ini hasan gharib. Dan diriwayatkan Ibnu Majah dari Anas bin Malik 4to, Rasulullah ~ bersabda:
,..
.,

I..
""

,,;

( ...i;o.l ~

~i

CI....

J=l'f
""'....

~..iJ' uU

~....

.;!;J

":Jl.ill
",r ...

J;.;Jl

J1.M
I'

........

ij~j
"fI

..l# J$
....

4il1~i

«Allah tidak menganugerahkan

suatu nikmat kepada seorang hamba, lalu ia mengucapkan: 'Alhamdulillah,' melain.k.an apa yang diberikan-Nya itu lebih balk dari pada yang diamhil-Nya."

""dan "J" paa· k ata "'.'" I" dirna k· dk "d d ~I suan unru k m eleng k apt..bah .wa segala macam jenis dan bentuk pujian itu, hanya unruk Allah semara, pemilik, penguasa dan pengendali. Menurut bahasa, kata Rabb ditujukan kepada tuan dan kepada yang berbuat untuk perbaikan, Semuanya itu benar bagi Allah Ta'ala. Kata «r-Rabb ridak digunakan untuk selain dari Allah kecuali jika disambung dengan kata lain setelahnya, misalnya ")JJ\ ~~" (pemilik rumah). Sedangkan kara ar-Rabb (secara mutlak), hanya boleh digunakan untuk Allah £. Ada yang mengatakan, bahwa ar-Rabb itu merupakan nama yang agung adalah bentuk jama' dari kata yang berarti segala sesuaru yang ada selain Allah~. ",:,J\$." rnerupakan benfuk jama' yang tidak memiliki mufrad (bentuk tunggal) dati kata itu. "(.J Iyli', berarti berbagai macam makhluk yang ada di langit, bumi, daratan maupun lautan. Dan Setiapangkatan (pada suatu kurun/zaman) atau generasi disebut juga alam.

"~.JI" adalah

(al-IsmuIA'zham). Sedangkan "~W\"

"r-j~"

Bisyr bin 'Imarah meriwayatkan dari Abu Rauq dari adh-Dhahhak dari Ibnu 'Abbas: "Alhamdulillahirabbil 'aalamin ..Aninya, segala puji bagi Allah pemilik se1uruh makhluk yang ada di Iangit dan di bumi serra apa yang adadi antara keduanya, baik yang kita ketahui maupun yang ridak kita ketahui."

• JUl:

Tamr \boo Katsir

[uz 1

2S

A.z-Zajjaj mengatakan: "";SWI"berarti semua yang diciptakan oleh Allah


di duma dan di akhirat," Sedangkanal-Qurthubi mengatakan: "Apa yang dikatakan az-Zajjaj itulah yang benar, karena mencakup seluruh alam (duma dan akhirat).' Menurut penulis (Thnu Katsir) "~~\" berasal dari kata ";;~\", karena alam merupakan bukti yang menunjukkan adanya Pencipta serta keesaan-Nya. Sebagaimana Ibnual-Mu'taz pernah mengatakan: "Sungguh mengherankan, bagaimana mungkin seseorang bisa mendurhakai Rabb, atau mengingkari-Nya, padahal. dalam setiap segala sesuatu terdapat ayat untuk-Nya yang menunjukkan bahwa Dia adalah Esa."
~ " J,TO "

Mabapemurab lagi Mabapenyayang. (QS. 1:3)


~ ~)\.~}I ", mengenai pembahasannya telah dikemuk.akan dalam pembahasan basmalah, sehingga tidak perlu lagi diulangi, Al-Qurthubi mengatakan: "Allah menyifati diri-Nya dengan ar·Rahman ar-Rahim setelah RabbuL 'alamin, untuk menyelingi anjuran (targhib) sesudah perin~at<lf (t:uhib). S~b~gaimana y~g difirmankru:t-Nya: ~ ~~I Y\'L ... ;. ~I~ JI oJ!) ~) ~_,..;iJ1 ~ lSi (,,>.).~ ~~ ~ 'Katakanlah kepada hamba·hamba-Ku, bclhwa sesungguhnya Akuiah yang Mahapengampun lagi Maha· penyayang, dan bahwa sesungguhnya adzab-K» adalah adzab yang sangat pedih, m (QS. AI-Hi;r: 49-50), Juga firman-Nya: ~ ~) ~_,:;J ~l J ...,..,tkjl ~;.. ~) 01" "Seslmggt:thnya Rabb~mu amat cepat siksa·Nya) dan seslmib~linya Dia Mohapeniampttn lagi Maba. penyayang." (QS, Al-An'aam. 165). Kata al-Qurthubi selanjumya: "Ar-Rabb merupakan peringatan, sedangkan ar·Rahman ar-Rahim merupakananjuran. Dalam shahih Muslim, disebutkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah • bersabda.:

( .1;.. i~)

~ ,k;j
~

.....

'"

\.A

a;..;..~, ~ 4il1 ,

'Seandainya seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada pada sisi Allah, niscaya tidak seorang pun yang bersemangat untuk (meraih) surga-Nya. Dan

26

seandainya orang kafir mengetahui rahmat yang ada sisi Allah, niscaya tidak akan ada seorang pun yang berpurus asa untuk mendapatkan rahmat-Nya."

Yang menguasai han pembalasan. (QS. 1:4) . ,\\~" (d . _LL Seb agtan qurra 'b mem aca ".~:!.(Y-~o..!.,u,o ,engan "j!...... 1 merna.dak an alif seteian z huruf mim). Sememara sebagian q1:J.rra'-la.iC..nya membacanya dengao mengguna· kan alif setelah mim menjadi '',!.. Kedua bacaan itu benar, (dan) mutasuatir .u~". dalam Qira'at sab'ab. -''''b neras aldari k . an sara "",Ii;"(k .ep emilik ) ,se baaai ~I .·_an agaunana firmanN .ya: ... ~ ;;;;;..:; GJ::' ~:;j ~~~i Ul' "SesungguhnyaKami mewarisibumidan semua orang yang ada di atasnya. Dan hanya kepada Kemi-lah mereka dikembalikan. (QS. Maryann 40). "t, •~ ... " Sed:mpk~ ~ b~rasal dan katadL:-J\ J sebagaimana fuman-Nya: ~ }fAll J.o..ljl .uJ r);ll ~I ,;J ,f<Kepunyaan siap.a.kahkerajaan pada han ini? Keplinyaan A/ltili yang MahaJeuasalagi Mahamengal4hkan, "(QS. Al-Mu'min: 16).
"'",II ..!,..uLJ

~);;..s

>J

I~ ~

;0

II

'4

..

Pengkhususan kerajaaa pada hari pembalasan tersebut tidak menafik.an kekuasaan Allah atas kerajaan yang lain (kerajaan duma), karena telah disampaikan sebelumnya bahwa Dia adalah Rabb semesta alam. Dan kekuasaan-Nya iru bersifat umum di dunia maupun di akhirat. Ditambahkannya. kara "J~Ir'r-"" (hari pembalasan), karen a pada hari itu tidak ada seorang pun yang dapat mengaku-aku sesuatu dan tidak juga dapat berbicara kecuali dengan seizinNya. Sebagaimana firman Allah &: ~~I;" J~j ~) j 0jj ;; ~l ~;lS:::;~~ is:;~lj C_Jjl r~ (Ji, "Peuia han ketma
rt~hdan para Malaikat beidiri bershafshaJ, mereka tidak berkata-kata kecuali
J>

siap« yang telah diberi izin kepadanya oleh Rabb yang Mahapemu,rah). dan ta mengucapkan kata yang benar. (QS. An-Naba': 38).
Hari pembalasan berarti han perhitungan bagi semua makhluk, disebut juga hari Kiamar. Mereka diberi balasan sesuai dengan amalnya, Jikaamalnya baik maka balasannya pun baik ..Jika amalnya buruk, maka balasannya pun buruk kecuali hagi orang yan.g diampuni. Pada hakikatnya, "~I'I adalah nama Allah &, sebagaimana firmanNya: ~ rSL.:.JI :rJ~I8.t:JI)'~I4JI)' !,?ii'I1hI)' ~''DialahAllahyangtiadallah

(yang berhak diibadahi) seta.in ]jia.: RaJa) yang Mahasuc.i) lagi Mahasejahtera. "
(QS. Al-Hasyr: 23).

;ir Juz 1

TI&ir Ibn.i Katsir luz 1

27

Dalam kitab shahih alcBttkhari dan shahih Muslim, diriwayatkan sebuah hadits marfu' dari Abu Hurairah ., bahwa Rasulullah i@ bersabda:

"Julukan yang paling hina eli sisi Allah adalah seseorang yang menjuluki elirinya Malikttl Aml1l.k (Raja-diraja), (Karena) tidak ada Malik (raja) yang sebenarnya kecuali Allah." Dan dalam kitab yang sama juga dari Abu Hurairah, bersabda:
... ·.·1
f

Rasulullah &\
.... 0-"., CI

1ft. ''/')~

.·t"~$\o.
.;J

....

1:11

J',

r-- 0'!. '~'"

I~"'.·., ~~\\.. \'~iJ··'."& .t


,~~).I

...

JA!..I'"' ~ :.~ ~~

"~\,
I?'
..

.L.:' i.S.r--J ... ·tr' rjP)l


CIo

4 ~)

".J.

-"

(.UJ~

~(,::i,·· .,..... ".~',. \, . ....... ~J 'UJ)~

...

....

"Allah (pada hari Kiamat) akan menggenggam bumi dan me1ipat langit dengan tangan-Nya, lalu berfirman: 'Akulah Raja (yang sebenamya), dimanakah rajaraja bumi, dimanakah mereka yang me rasa perkasa, dan eli mana orang-orang yang sombong?""
Sedangkan eli dalam al-Qur-an disebutkan: ~ .J~I. J>.I)I Ji
\

"Kepunyaan siapakah .kerajaan pada hari ini? Kepunyaan" Allah yang Mahaesa lagi Mahamengalahkan. " (QS, Al-Mu'min: 16),

r:,j\ 2IW1u:S,

Adapun penyebutan Malik (raja) selain kepada-Nya di dunia hanyalah secara maiaz (kias.an) belaka, tidak pada hakik.atnya sebagaimana Allah ~ per'J nah mengemukakan: ~ L..SJ.:: Q}lk ;.sJ. ~ jj ..1!\ 0! , flSesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjacli raja bagi kalian." (QS. Al-Baqarah: 247) .
1I.J, J... ... ... ~
ill

. Kata ..ad·Dpn berarti pembalasan atau perhirungan. Allah ~ berfuman:

''Pada bsri itu Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menu-hit semestmya:" (QS. An-Nuun 25).
~ ~.,;.J\~)..1!1

~fi j;':; ,

Dia juga berfirman: ~

(akan dibangkitkan)

untu.k diberi pembalasan."

J;..c.S If.,f ~ ''Apakah

sesungguhnya kita benar-benar (QS. Ash-Shaaffaat: 53)..

Dalam sebuah hadits, Rasulullah

A bersabda:
II'

( ,~JJ'

JA;, \.J

~J ~~. Wc) :; ,n
~ II'

_...

~\

"Orang cerdik adalah yang mau mengoreksi dirinya dan berbuar untuk (kehidupan) setelah kematian ." 511 Aninya, ia akan senantiasa menghirung-hitung yang dikatakan oleh 'Umar bin al-Kharhthab

*:

dirinya, sebagaimana

Dir:iwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam kitabal.Qiyamah, dan ia rnenghasankannya, Juga Ibnu Majah dalam Kitab az-Zuhd dan Ahmad dalam nl·Musnad. " Dha'if dalam sanadnya ada kelernahan, sebagaimana (diterangkan) dalam kitab Dha'iful Jaami' (4305),-ed· .

28

"Hisablah (buatlah perhitungan untuk) diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab, dan timhanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang. Dan bersiaplah untuk menghadapi hari yang besar, yakni hari diperliharkannya (amal seseorang), sementara semua amal kalian ridak tersembunyi dari-Nya." Allah berlirman: ~ i;;b:. ~ ~.~ 2>~;J hfl , "Pada han itu kalian dihadapkan (kepada Rabb .kalum), tiada sesuatu pun"dan keadaan kalian yang ta. (b sembrmy/... agt'·N ,)" (QS . AI-H· . ah:' 18) .yaj. ... ..aaqq ..

Hanya Engkaztlab yang kami ibadahi dan hanya kepada Engkaulab kami mobon pertolongan. (QS. 1:5)
Para ahli qira'at sab'ah dan jumhurul ulama membacanya dengan memberikan tasydid pada huruf ya' pada kata '':!It;Y'. Sedangkan kata "0-:-:'< J" dibaca dengan memfath.ahkan huruf "c" yang pertama, Menurut bahasa, kara ibadah berarti tunduk paruh, Sedangkan menurut syari'at, ibadah berarti ungkapan dari kesempumaan cinta, ketundukan, dan ketakutan, Didahulukannya maful (objek), yaitu kata Iyyaka, dan (setelah im) diulangi lagi. adalah dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian dan juga sebagai

pembatasan. Aninya: "Kami tidak beribadah kecuali kepada-Mu, dan kami tidak bertawakal kecuaJi hanya kepada-Mu," Dan inilah puncak kesempumaan ketaatan. Dan dien (agama) itu secara keseluruhan kembali kepada kedua makna eli atas,

pula kami'memobon. pertolongan."

Yang demikian itu seperti kata sebagian ulama Salaf, bahwa surat alFatihah adalah rahasia al-Qur-an, dan rahasia al-Fatihah terletak pada ayat, ~~ :!l41:; ~ ~41 , ,rHanya kepa,da·Mukarni beribadah dan hanya kepada·Mu

Penggalan pertam.a, yakni "Hanya kepada-Mu kami beribadah" merupakan pemyataan berlepas dari kemusyrikan. Sedangkan pada penggalan kedua, yaitu"Hanya kepada-Mu kami memohon penolongan" merupakan sikap berlepas diri dari upaya dan kekuatan serta menyerahkan urusannya hanya kepada Allah ~. Makna seperti ini tidak hanya terdapat •dalam satu ayat al-Qur-an saja, L" .,. ,. seperti firman-Nya: ~ ';").1:;; ~ J'~2J.;-,C;:; .y;. JS'} :; ~¥l5, "Maka beribadab.. I

lah kepadaAllah dan bertawakanah7eepada·Nya. Dan sekali·kaliRabb·mu tidak lalai dan apa yang kamu kerjakan. " (QS. Huud: 123)..

z1

Ta&;,Ibnu Katsir lu% 1

29

Dalam ayat tersebur (al-Faatihah: 5) terjadi perubahan bentuk dar:i ghaib (orang ketiga) kepada mukhathab (orang kedua, lawan bicara) yangditandai dengan huruf II~" pada kata "1lt;1". ang demikian itu memang selaras karena kecika Y seorang hamba memuji kepada Allah, maka seolah-olah ia rnerasa dekat dan hadir ill hadapan-Nya, Oleh karena ito, Dia berfirman: <E ~ :J::;.s

1ll:1j 1l~1'·

Ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa awal-awal surat alFaatihah merupakan pemberitahuan dari Allah ~ yang memberikan pujian kepada diri- Nya sendiri dengan berbagai sifat-Nya yang Agung, serta petunjuk kepada hamba-hamba-Nya agar memuji-Nya dengan pujian tersebut. Dalam shahih Muslim, diriwayatkan dari al-'Ala' bin'Abdurrahman, dari ayahnya dari Abu Hurairah 4i>, Nabi~, bersabda:

I$.;.;A\ ISr,,(, ~
~ ~ ,.,.

JJ

..J".,.....

--.,.
~

~
,;

";0
.,.

V)·"i I$~ ~J ~
.....

~....

i~l
,
.,....

t:. ~_i'JL....Af .wIJ_,.ii


""...

...

.~

l::{, 'I$~
A. "" ~

..

...

l.iJ.4? .wlJ'J ~ ...


~
...

4{
,..

a<

~QI
...".
","' ...

Y~J.I... ~\
\.

9 ~("II U J
.... ~"..

l~l ,Jt..
.,.....

~ I$.;.;A\J ...
~ JIj
~~
....

.1l1JI.i,~ ... IY-~I r'Y-~c ,.".,.


1.:4

,r

~ JIj Ij~~.,.
.... , ....

...

".

'I$~
....

J.ti.1l1
'"

JU
,.r

""

,<E
.... #"

r--)I ~) ..... ...


,;'

.......

~.;.;A\J '-$~ ~J
.; /'...

l.a
,.

Jlj
..

,<E ~
oF

1141j .~ !I~J , Jlj

ljjJ
~,.

''-$~
.......

",,_

II<

...

'"

~y~l~
"'",. ..'

~;-

:':;j

~.ul

j",l~
,,"';"

r.1j~
... ~

..

~IIj",\~l

LJ.u.\, JU
..

Ij~
". ti

,JL....
...
or

r;~

or

.J~i..O ~.;.;A\J'I$.;.;A\

......

,10....

1...i..II

Ju <E

d'L.4JI'1j

"Aku telah membagi shalat menjadi dua bagian antara diri-Ku dengan hambaKu, Bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan: 'Segala puji bagi Allah, Rabb semesa alam, , maka Allah berfirman: 'Hamba-Ku telah memujiKu. ' Dan jika ia mengucapkan: 'Mahapemt~ra.h lagi Mahapenyayan& ' maka Allah berfirman: 'Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.' Jika ia mengucapkan: 'Yang menguasai han pembalasan,' maka Allah berfirman: 'Hamba-Kx telah memuliakan-Ku:' Jika ia meugucapkan: 'Hanya kepadaEngka1,llah kami beribadah dan hanya kepada Engka.ulah kami mohon pertolongan, ' maka Allah berfirman: 1nilah bagian antara diri-Ku dan bamba-Ku. Untuk hamba-Ki« apa yang ia minta. ' Dan jika ia mengucapkan: '(Yaitu) jalan orang·orang yang telah Engkau anttgerahkan nikmat kepada mereka; bukan .6alan) mereka yang dimurkai (Yahudi), dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat(Nasrani), maka Allah berfirman: 'Ini untttk hamba·Ktt dan bagi bamba-Ku pulaapa yang ia mints: '"
j

<E ¥ llt;l , didahulukan dan ~ ~ !It;[, 9, karena. ibadah kepada-Nya merupakan tuiuan, sedangkan pennofionan pertolongan hanya merupakan sarana untuk beribadah. Yaug terpenting lebih didahulukau d.ari pada yang sekedar penting, Wallahu a'lam.

4{ ~

Jika ditanyakan: "Lalu apa makna huruf"0" pada firman Allah~: :!jt;~j~ !l4~' nun iw dimaksudkan sebagai bentuk jama', padahal Jika

30

orang yang mengucapkan hanya sam orang. dan jika untuk pengagungan. maka yang demikian iru tidak sesuai dengan kondisi?" Pertanyaan di atasdapat dijawab: "Bahwa yang dimaksudkan dengan huruf nun (kami) itu adalah, umuk rnemberirahukan mengenai jenis hamba, dan orang yang shalat merupakan salah satu darinya, apalagi jika orang-orang melakukannya secara berjama'ah. Atau imam dalam shalat, memberitahukan teatang dirinya sendiri dan juga saudara-sauda.ranya yang beriman tentang 'ibadah' yang untuk tujuan inilah mereka diciptakan."

Ibadah merupakan maqam (kedudukan) yang sangat agung, yang dengannya seorang hamba menjadi mulia, karena kecondongannya kepada Allah Ta'ala saja, dan Dia telah menyebut Rasul-Nya ~ ~e~agai hamba-Nya yang menempati maqam yang paling mulia.. Firman Allah: ~ :>(J ~~cS;.J !$.ill ,j~ ,. "Mahamci Allah yang telah memp~rjalankan hamba·Nya paM. SliatU malam. "(QS. Al-Israa': 1)
Allah telah menyebut Muhammad !it sebagai seorang hamba ketika menurunkanal-Qur-an kepadanya, ketika beliau menjalankan dakwahnya dan ketika diperjalankan pada malam hari. Dan Dia membimbingnya untuk senantiasa menjalankan

pendustaan orang-or.ang yang menentangnya, -. I'Y ~). ~( ) ~. ~I . 1fi7:·


-.' . if if

ibadah pada saat-saat hatinya mensa sesak akibat Dia berfirman:


~~

<- -)~) -,1'-

• - • ~ , ~ ~I ~.-~)J..,.,p - v~~·.. - -, Ii r- j.if - ),. L.., 1>" '. ~b· . )7 <.)yfi ..

z:

'(~

:;11,,1,.1;

~.u---

!'""

"Dan Kami sungguh.szmgguh mengetahui) bahwa .dadamu,menjadi sempit dise.babkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Rabb-m» dan jadilfth kamu di antara orang·orang yang bersujud (shalat)Jdan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)". (QS. Ai-Hijr: 97-99).

Tunjukilab kami jalan yang lurus, (QS. 1:6)


Jumhur Ulama memhacanya dengan memakai huruf "LJ"'''. Ada pula yang membaca dengan huruf "j" (.11~)).Al-Farra' mengatakan: "Ini merupakan bahasa Bani'Udzrah dan Bani Kalb."

Setelah menyampaikan pujian kepada Allah ~, dan hanya kepada-Nya permohonan dituj uk an , maka layaklah jika hal iru diikuti dengan permintaan. Sebagaimana firman·Nya: "Setengah untttk·Ku dan setengah lainnya untuk bamba.
Ku.

Danbagi bemba-K» apa yang ia minta.

>J

IZ

Takir Ibnu Katsir Juz 1

31

Yang demikian itu merupakan keadaan ya.ng amat sempurna bagi seorang yang mengajukan permintaan, Pertama ia memuji Rabb yang akan ia minta, kemudian memohon keperluannya sendiri dan keperluan saudarasaudaranya dari kalangan orang-orang yang beriman, melalui ucapannya:
~ ;:_~::"~II ..b1;.,J1Lr~1 ~

"Tttnjukkanlah kami ke jalan yang lurus. "

Karena yang demikian iru akan lebih memudahkan pernberian apa yang dihajatkan dan lebih cepat untuk dikabulkan. Untuk itu Allah Tabaraka wa Ta'ala membimbing kira agar senantiasa melakukannya, sebab yang demikian itu yang lebih sempuma. Permohonan juga dapat diajukan dengan cara memberitahukan keadaan dan kebutuhan orang yang mengajukan permintaan tersebut.. Sebagaimana yang diucapkan Musa ~\: ~ ~ _;.. 0-1:J Jl YJ ~ ''Ya Rabb-.ku" sesung-

guhnya aku sangat memerlukm1 sl~tu kebaikan yang Engkau turunhan kepadaku_" (QS. Al-Qashash: 24).
Permintaan itu bisa didahului dengan menyebutkan sifat-sifat siapa yang *an dinpntai, seperti ucapap Dzun Nun (Nabi Yunus ~\): ~ ~Lb.ll ~ 8 ~I;;'., ~\)ll 4lj)l ~ "Tidak ada ilah selain Engkau. Mahasuci

d! ~:)

Engfau, sesungguhnya ak« adaIaE termasuk orang-orang yang zbalim:" (QS. Al-Anbiya': 87).
Tetapi terkadang hanya dengan memuji kepada-Nya, kerika rneminra. Sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang penyair:

Jl

Apakah aku harus menyebutkan kebutuhanku, ataukah cukup bagiku rasa malumu. Sesungguhnya rasa malu merupakan adar kebiasaanmu. Jika suatu hari seseorang memberikan pujian kepadamu, niscaya engkau akan memberinya kecukupan. Kata hidayah pada ayat ini berarti bimbingan dan taufik. T erkadang kata hidayah (muta'addi/transitifl" dengan sendirinya (tanpa huruf lain y~ berfungsi sebagai pelengkapnya), seperti pada firman-Nya eli sini: ~ ; _;;=- ';1\ ..bl~\ uJ.i;l,. "Ttmjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, " Dalam ayat tersebur terkandung makna, berikanlah ilham kepada kami, berikanlahtaufik kepada kami, berikanlah rizki kepada kami, atau berikanlah anugerah kepada kami.
6

Transitif Verb (kata kerja) yang mernbutuhkan objek sebagai peJengkapnya; tanpa objek, kata kerja itu kurang Iengkap: 'Ali membuka al-Qur-tm (memhuka verb, dan ai-Qur-an objeknya). -1'-

32

Sebagaimana yang ada pada firman-Nya, <I{

teL:thmenunjukkan

J~\ ~G:;:u.:, t

"Dan Kami

kepadanya dua jalan. "(QS. Al-Balad: 10) Arcinya, kami telah

menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan kejahatan ..Selain iru, dapat juga menjadi muta'addi (transitif dengan memakai kata 'ila', sebagaimana firmanNya: ~ r _;;:"~ .b\_r., JI ~\~j ;t;...\ ~ "Allah telah memilihnya dan menunjukkan-

nya kepada jafan yang turns." (QS. An-Nahl: 121)


Makna hidayah dalam ayat-ayat di atas ialah dengan pen_genian birnbingan dan petunjuk. Demikian juga firman-Nya: ~ I";;·:" !.b\~ Jl!J4ti" &jj,

'Van sesungr;thnya engkau (Rasulullah IJj) benar,benar inembeii petunjukkepada jalan ya~g lurus." (QS. Asy-Syura' 52)

Terkadang ia (kata hidayah) menjadi muta'addi dengan m~~ kata :ti', sebagaimana yang diucapkan oleh para penghuni Surga: ~ I.if.! tX~ ($.ill .:u J:;J\ ,

"SegalapuJi bagi Allah yang telah menunjuki kami kepadaSurga into "·(QS. AIA'raf: 43) Artinya, Allah memberikan taufik kepada kami untuk memperoleh surga i..ni dan Dia jadikan kami sebagai penghuninya.
s: _ _...__ ~ ~ dangk ~\ ..l':o1;aJI . .. Sec .. . an mengenai ..nrman- N ya, "~·~~_.~i t .. n Imam Ab u Ja "f.ar b m Jarir meogatakan, ahlut tafsir secara keseluruhan sepakat bahwa ash·shirathal mustaqim itu adalah jalan yang terang dan lurus. ..

Kemudian terj.adi perbedaan ungkapan para mufassir baik dari kalangan ulama salaf maupun khalafdalam manafsirkan kara ash·Shirath, meskipun pada prinsipnya kembali kepada sam makna, yaitu mengikuti Allah dan Rasul-Nya, Jika ditanyakan: "Mengapa seorang mukmin meminta hidayah pada setiap saat, baik pada waktu mengerjakan shalat maupun diluar shalat, padahal ia sendiri menyandang sifat iru, Apakah yang demikan itu termasuk tahshilul hashil (berusaha memperoleh sesuatu yang sudah ada)?" Jawabnya adalah tidak. Kalau bukan karenadia perlu memohon hidayah siang dan malam han, niscaya Allah ~tidak akan membimbing ke arah itu. Sebab seorang hamba senantiasa membutuhkan Allah setiap saat dan situasi agar diberikan keteguhan, kemantapan., penambahan, dan kelangsungan hidayah, karena ia tidak kuasa memberikan manfaat atau mudharat kepada dirinya sendiri kecuali Allah menghendaki. Oleh karena itu Allah £ selalu membimbingnya agar ia senantiasa memohon kepada-Nya setiap saat dan supaya Dia memberikan pertolongan, keteguhan, dan taufik. Orang yang berbahagia adalah orang yan.g diberi taufik oleh Allah unruk memohon kepada-Nya Sebab Allah telah menjamin akan mengabulkan permohonan seseorang jika ia memohon kepada-Nya, apalagi permohonan orang yang dalam keadaan terdesak dan sangat membutuhkan bantuan-Nya, pada tengah malam dan siang hari, Firman Allah ~:

~Ji ~ J) !J~\ ~~\J

~":J Js. Jj !J~I ~~Ij ~YJ) ~~\~\; I_;\; ~~\ li$~9

til

TafsirIbnu Katsi r ju z 1

33

"Wahai orang-orangyang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul·Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul·Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. "(QS. An- Nisaa': 136).
Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk tetap beriman, Dan hal iru bukan termasuk tahshilul hashil, karena maksudnya adalah ketetapan, kelangsungan, dan kesinambungan amal yang clapat membanru kepada hal rersebur,

Allah ~ juga memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk "~Va Rabb kami, jangan Engkati jadikan hati kami condong liepada keseSatansesudahEngkau beri pentunjt#e kepada kam; dan kanmiakanlah kepada kami rahmat dari sisi·Ml4karena se5ungguhnyaEngkau Mahapemberi (kamnia). " (QS. Ali 'Im ran: 8).
Abu Bakarash-Shiddiq pemah memhaca ayat ini dalam rabat ketiga pada shalat maghrib secara sirn (tidak keras). setelah selesai membaca al-Faarihah. Dengan demikian, makna firman-Ny a ~r.;;:, ~jl 1.1~1 ti~I' adaIah: "Semoga Engkau terus berkenan menujuki kami diaras jalan yang lurus itu dan jangan Engkau simpangkan ke jalan yang lainnya." mengucapkan (do'a): • f ,~, ~ Y~Jl\ ~I ~l~~ 2J;iJ 0'" \.J ~J G;~ )) :L..l ~}i t)'J
oil ,I} It< ....

G0 ,

(Yai.tu) jalan ora.ng-orangyang telab En,gkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. 1:7)
~;, 6:1 ;. :::i ::,:.JI1.':'- , «Yaitujalan o rang· 0 rang yang .. telah Engkau anugerahkdn nikmat fepada ~mereka,1.> adalah sebagai tafsir dari firman-Nya, jalan yang lurus. Dan merupakan bada! menurut para ahli nahwu Firman-Nya:

dan boleh pula. sebagai athat bayan8• Wallahu a'lam.

7 Badal:
8

bukan bera;;a1 dari kata ke.rja: ~.o.a. ru) yang ~e.rfUIlgsJ seperti na'at (Sifat/k~~e_rangan) dalam rnenjelaskan maknayang dimaksudkan. Isirn tersebut kedudukannya dan isrm yang

Isim (kata benda) yang mengikuti isim sebelumnya dalam hukum baca annya:penl. Athafba.yan: Isi.m yan.g m ...engik.uti kepada isim sebelumn .. .....ya,. ber.up.. isim i.a.1Ill. id (isim yan.. s a

34

Tafsir Ibnu Katsir

Jill 1

Orang-orang yang diberikan nikmat oleh Allah £ iru adalah orang-orang yang tersebut dalam surat an-Nisaa', Dia berfirman: '. IGJr rlf~~ '.. ~.JI' ',~ ~II-.~ ., 'f~ ~I U!i ~ .ill ,. ...b' . N ~ ) ~ I() u:;= J ~ d r;-- (""'"r-_ e:: _) J; .1"".rII' 11 r,..::-• .:.r') },., L J "7
u ~. ~

"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka u« akan bersamasarna dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para Nabi, para shiddiqun9, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui." (QS. An-Nisaa': 69-70). Dan firman-Nya: ~ JLaJ\~J y ~I ). ,. "Bukan jalan mereka yang ditlJurkai dan bukan pula jalan merek» yang sesat. "J umhur Ulama membaca "~n dengan memberikan kasrah pada huruf ra', dan kedudukannya sebagai ,za'at (sifat). Az-Zamakhsyari mengatakan: "Dibaca juga dengan memakai harakar Jathah di atasnya, yang menunjukkan haa) (keadaan)." ltu adalah baca.an Rasulullah S, 'Umar bin al-Khaththab, dan riwayat dari Ibnu Katsir. Dzul . ialah h haa110 a dalah dhamtr dal am k ata '", ,,~I~" ,se d ang k an < amti'711 1, laf az..::.-.U ;'f". r;-II' •

~ \~~ ~~~J ~\:r: Jail I ~;


~ ...... "" ,.......

..

-' I

~)

~:'I

:;';"j

;.-+:l~

Aninya, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orangorang yang telah Engkau berikan nikmat kepadanya. Yaitu mereka yang memperoleh hidayah, istiqamah, dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, serra mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Bukan jalan orang-orang yang mendapat murka, yang kehendak mereka telah rusak sehingga meskipun mereka mengetahui kebenaran, namun menyimpang darinya. Bukan juga jalan orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, sehingga mereka berada dalam kesesaran serta tidak mendapatkan jalan menuju kebenaran. Pembicaraan disini dipenegas dengan kata ",;" (bukan), guna menunjukkan bahwa eli sana terdapat dua jalan yang rusak, yairu jalan orang-orang Yahudi
diikuti sepeni kedudukan
pent,
9

kalirnat yang rnenjelaskan kalimat atau kata asing sebelwnnya:

Shiddiqun adalah orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang clianugeriihi nikmat sebagaimana yang tersebut pada ayat 7 surat alFaatihah. 10 Dzul Hal: Isim (kata benda) yang dije1askan keadaannya oleh hal (penjelasan untuk suatu keadaanj., • ; Contoh: ~ jJ~ I;;' : "Inilah khalid dalam telah datang." ~~ :'Dzul hal (yang dijelaskan). ')(,.i.: : Hat (penjelasan):pent. II Amil: LafaZh yang mendahului hal, berupa fi liJ (kata ke~a) atau syibhul fi'iJ (yang menyeru~ fi'ii; isim sifat yang keluar dai:fi'il. conto1t: tid~ bepergian dalam kea~an jalankaki,") atau lafazh yang bermakna fi 'il, (contah: B'L... ....., (Diamlah dalam keadaan tidak berbicara), KesimpuIan: Pel}jelasqn secara keseluruhari dalam hal ini adalah, jika terdapat sebuah kalimat: ~I~) "Tentara itu relah kembali dalam keadaan menang," maka kata J,!;,Ji ad:vah sebagai Jb.jl ~G.). Sedangkan kata adalah sebagai J-IP, dan kata I~U;. sebagai Jt::.:.-pem. ; -

:'#

'l~

e-)

Juz

Talsir Iboo Katsir Iuz 1

35

dan jalan orang-orang Nasrani, Juga untuk membedakan anrara kedua jalan itu, agar setiap orang menjauhkan diri darinya. Jalan orang~orang yang beriman itu mencakup pengetahuan tentang kebenaran dan pengamalannya, sementara itu orang~orang Yahudi tidak memiliki amal, sedangkan orang-orang Nasrani tidak memiliki ilmu (agama). Oleh karena itu, kemurkaan dicimpakan kepada orang-orang Yahudi, sedangkan kesesatan ditimpakan kepada orang-orang Nasrani, Karena orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkannya, berhak mendapatkan kemurkaan, berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu. Sedangkan orang Nasrani tatkala mereka hendak menuju kepada sesuatu, mereka tidak memperoleh perunjuk kepada jalannya, Hal itu karena mereka tidak menempuhnya melalui jalan yang sebenarnya, yaitu mengikuti kebenaran. Malta mereka pun masing-masing tersesat dan mendapat murka. Namun sua! Yahudi yang paling khusus adalah mendapat kemurkaan, sebagai-

Allah Ta'ala mengenai diri mereka (orang-orang ,; ~ "Yaitu orang yang dilaknat dan dimurkai Allah." (QS: Al-Maa-idah: 60).
Y ahudi): ~ ~
or

mana yang difirmankan

~J

'.....

.&\ ~

I~

Sedangkan sifat Nasrani yang paling khususadalah kesesatan, sebagaimana firman-Nya meng~n~ ih~al, mereka: , ~ ~\ ~Tr ~ IP:; I~ \_,G.iJ J.i r:.r" I_,G. :u ~ "Orang-orang yang telah sesat dabr;Iunya (sebelum kedatangan Muhammad ~dan mereka ulah menyesatkan kebanyakan manusia, dan mereka tersesa:dan jalan [urns." (QS. Al-Maa-idah: 77) Masalah ini banyak disebutkan dalam hadits dan atsar,dan hal itu cukup jelas. Catatan: 1. Surat yang terdiri dari tujuh ayat ini mengandung pujian, pemuliaan, dan pengagungan bagi Allah ~ melalui penyebutan asmaa'·ul Husna milikNya, disertai adanya sifat-sifar yang Mahasempuma. Juga mencakup penyebutan tempat kembali manusia, yaitu hari pembalasan. Selain itu berisi bimbingan kepada para hamba-Nya agar mereka memohon dan tunduk kepada .. ya serta melepaskan upaya dan kekuatan diri mereka N untuk selanjutnya secara MUS ikhlas mengabdi kepada-Nya, meng-Esakan, dan menyucikan-Nya dati sekutu atautandingan ..Juga (berisi) bimbingan agar mereka memohon petunjuk kepada-Nya ke jalan yang lurus, yaitu agama yang benar serta menetapkan mereka pada jalan tersebut, sehingga ditetapkan bagi mereka untuk menyeberangi jalan yang tampak konkrit pada hari Kiamat kelak menuju ke Surga di sisi para Nabi, Shiddiqin, Syuhada, dan orang-orang shalih.

Surat al-Faacihah ini juga mengandung targhib (anjuran) untuk mengerjakan amal shalih agar mereka dapat bergabung bersama orang-orang yang beramal shalih, pacia hari Kiamar kelak ..Serra mengingatkan agar mereka tidak menem-

36

1. AL ~FAA TIHAH

puh jalan kebathilan supaya mereka tidak digiring bersama penempuh jalan tersebut pada hari Kiamat, yaitu mereka yang dimurkai dan tersesat. 2, Seusai membaca al-Faatihah disunnahkan hagi seseorang untuk meng" '" . ucap k an ",~I, . S'eperti ucapan.....,-!... B 0 Ieh Juga mengucap k an ~I <" dengan Alif dibaca pendek, artinya adalah "Ya Allah kabulkanlah." Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi, dari Wail bin Hujr: "Aku pemah mendengar Nabi A b A ....~ :; ......,., ....... lal . eli . mem aca: '( J.,lL....::<..JI)/JI 8 . .Ie. y ~I ff y, ·U b . au mengucapkan: "~1", " Dengan memanjangkan suaranya.
-II II' J " .. ~, .~}...

Sedangkan menurut riwayat Abu Dawud: "Beliau meninggikan suaranya." At-Tirmidzi mengatakan: "Hadits ini hasan." Hadits ini diriwayatkan juga dari 'Ali, Ibnu Mas'ud, dan Iain-lainnya.
'"

~I~ '(.:r-:'"

'"

..~:;
, ,

ti
Q'

J? (~T)
A'"

",.

JW ~ J.,lL.aJI~J
~ ~.

"

"

;.~:r; Y~I;;-,W
II

~,.

",.

'*"

".

Ij!
,I-"

~~11...iA :J!j)~)l..u\) J

~I ~

~):4

~Ij) 4:0;-1,. c.)Il) ~)I~

yi

01),))

.Jj~\ ~

"Dan Abu Hurairah, katanya: 'Apabila Rasulullah • membaca:: Ghttiril maghdttbi


'alaihim waladhdhaalliin, maka heliau mengucapkan: 'amin. '. Sehingga terdengar oleh orang-orang yang dibelakangnya pada barisan pertama ..'''''' (HR .. Abu Dawud dan Thnu Majah. Ibnu Majah menambahkan pada hadits tersebur dengan kalimat: "Sehingga masjid bergetar karenanya." Hadits ini juga diriwayatkan oleh ad-Daraquthni, ia meagarakan.v'Hadits ini berisnad hasan.") Sahabat kami dan lain-lainnya mengatakan:"Disunnahkan juga mengucapkan 'am in , bagi orang yang membacanya di luar shalat. Dan Iebih ditekankan bagi orang yang mengerjakan shalat, baik ketika mttnforid (sendiri) maupun sebagai imam atau makmurn, serta dalam keadaan apapun. Berdasarkan hadits dalam kitab shahih al·Bt~khari dan shahih Muslim, dati Abu Hurairah •• bahwa RasulullahA bersabda:
,.

(.~j

rlii,... AJ~
.". ,,:J.

#'.

(I

~~1

~u ~u JI1:;;jj~ ,Ipt!

""

",

- ",

~Ij!, lj!) Jf
,I>

_ ....

"[ika seorang imam. mengucapkan amin, maka ucapkanlahamin, sesungguhnya barangsiapa yang ucapan aminnya bertepatan dengan aminnya Malaikat, maka akan diberikan ampunan baginya atas dosa-dosanya yang telah lalu," Menurut riwayat Muslim, Rasulullah &l bersabda:
t.S:;.ql

w,:s.;..! l-.aiIJi~T

~~I

J, ~~Il

~1

~~I

J, ~~i J~\~;)
....
,,,,. of'

( . 4.)j .~.

r:W"" AJp
~ ,.J
,

...Dha'if, didha'ifkan oleh Syaikh al-Albsni dalam Dha'ii/Am Dawud (197), dan dalam Dba'iij lbnu Majah (182),-ed·

I.zl

Tafsir Ibnu Katsi r J uz 1

37

"Jika salah seorang di antara kalian mengucapkan amin di dalam shalat, dan Malaikat di lanp! juga mengucapkan amin, lalu masing-masing ucapan am.in dari keduanya saling bertepatan, maka akan diberikan ampunan baginya atas dosa-dosanya yang telah lalu." Ada yang mengatakan: "Artinya, barangsiapa yang waktu ucapan aminnya bersamaan dengan amin yang diucapkan Malaikat." Ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya, bersamaan dalam pengucapannya. Dan ada yang berpendapat, kebersamaan itu dalam hal keikhlasan. Dalam shahih Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah lD; bersabda:
~

hadits marfu
~

,12

dari Abu Musa,


.' .,., ... .,.

(.41.1

~ I ~~~o..,.~~.• J
""

... ,

.
.,.

.J'..... Tl°.l. -'

• yJA' ".·!~I·f. r.ftJ

-~ r 1..0":/1~ .. ~- JIj I' , . . J.)


.,.".

'"

"[ika seorang imam telah me.mbacakan waladhdhaalliin, maka ucapkan: 'amin '. Niscaya Allah mengabulkan perrnohonan kalian." Mayoritas ulama mengatakan bahwa makna amin itu adalah ya Allah perkenankanlah untuk kami. Para Sahabat Imam Malik berpendapat bahwa seorang imam tidak perlu mengucapkan amin,cukup makmum saja yang mengucapkannya. Berdasarkan pada hadits riwayat Imam Malik dati Sami, dan Abu Shalih, dati Abu Hurairah, bahwa Rasulullah .. pemah bersabda: C

.~T

'J!JAi ~~I":lJ -r~!1~~ ):..,. til..,. ,.

,.

...

JIj

\.)9)
J. "

"[ika seorang imam telah me.mbaca waladhdhaalliin, maka ucapkan: 'amin

Mereka juga menggunakan hadits dan Abu Musa al-Asy'ari yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah ~ bersabda:

"~,,,, '" ( .~ >T \yJAi~~\'JJ


,

,..,

i) \jiJ ,

"'"

"Jika ia telah memba.ca wa.ladhdhaalliin, maka ucapkanlah: 'amin.· .. Dan kami telah kemukakan

eli arasdalam hadirs munafaq 'alaih:

C· .ro"'r""'/

-1'" ~ ,0 ~\1 ~!-:'''''I ". ",1 r,


1(11

r:r~;)

"Jika seorang imam telah mengucapkan 'amin', maka ucapkanlah: 'amin.'" Dan Rasulullah. sendiri mengucapkan amin ketika beliau selesai membaca ghairil maghdhuubi 'alaihim waladhdhaalliin.
12

Perkaraaa, perbuatan atau iqrar (persetujuan) yang disandarkan kepada Nabi Muhammad A, baik sanad hadits itu bersambung arau terputus dan baik yang menyandarkan hadits itu Sahabat, maupun yang lainnya:pent.

38

Tafsirlbnu

Katsir Juz 1

Para Sahahat kami telah berbeda pendapat mengenai jahr (suara kens) bagi makmum dalam mengucapkan amin dalam shalat jahmya. Kesimpulan dad perbedaan pendapat itu, hahwa jika seorang imam lupa mengucapkan amin, maka makmum hams serempak mengucapkannya dengan suara keras, Dan jika sang imam telah mengucapkannya dengan suara keras, (menurut) pendapat yang barn, menyatakan hahwa para makmum tidak mengucapkannya dengan suara keras. (Pendapat] yang terakhir ini juga merupakan pendapat Abu Hanifah

dan sebuahriwayat dad Imam Malik, karena amin itu merupakan salah satu bentuk dzikir sehingga tidak perlu dikeraskan sebagaimana halnya dzikirdzikir shalat lainnya. Sedangkan pendapat yang lama menyatakan, bahwa
para makmum juga perlu mengucapkannya dengan suara keras. Hal itu merupakan pendapat imam Ahmad bin Hanbal dan sebuah riwayat yang lain dan imam Malik seperti yang telah disebutkan di atas. Berdasarkan hadits:

"Sehin gga masjr b ergetar ... arenanya. ) iid (k ..

,,):1

II

Dha'if. telah disebutkan sebelumnya .-ed,

'21

Tafsir Ibnu Katsir JI:.IZ 1

39

II~
AL-B.AQARAH
( Sapi Betina )
Surat Madauiyyab Surat Ke-2 : 286 ayat Keutamaan Surat al-Baqarah

1m11

Imam Ahmad, Muslim, at-Tirrnidzi, dan an-Nasa-i meriwayatkan dari Suhail bin Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah ., bahwa Rasulullah fi bersabda:
·1J:.jJ1 (. u_
J ~

~l;~ R

'"

0'...-"~I 0". J 0 \'-t· ..ill (:.::11 \ )~H . .r« _j2J.r.$. .~.


Qo

.,.

J'.

(I

~,

...

'" ,..

...

'• U\j ( ...... <:::z'. n Ji


.,.

)~r

}:

oJ

1"-.\: ~ ) ~ ':.~-~::

,.

"Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah tidak akan dimasuki syaitan.' At- Tirmidzi mengatakan: "Hadits ini hasan shahih. " Dari 'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata: Rasulullah

fi bersabda.
J i:

,\AJ~ ~~ \ .O';~ J.tJ u t


~ ". ID,

~j.~

".()-1\
...
do;A

),;' ...11~ ·l·.;'...I\ .r- -y,'-'

c~

,do

~~

- ", J)! I ' .• \ . (i'

1iIo'~"

J'4' U!J .~

.J$ ~! (,£~! ~ ~;n\ -'. U f''-~ ._"'1\ '.


'1..'111 '*' ,.
oCI'

i-5J,;..\
......

~I

'J )
!if,..

o)~_

~
"

) .:' 'II, ;..r- p w

.,,~II ' . _. w':!

"Semoga aku tidak mendapatkan salah seorang di antara kalian meletakkan salah saru kakinya eli atas kakinya. yang lain, sambil bemyanyi dan meninggalkan surat al-Baqarah tanpa membacanya, sesungguhnya syaitan akan lari dari rumah yang dalamnya dibacakan surat al-Baqarah, Sesungguhnya rumah yang paling kosong adalah bagian dalam rumah yang hampa dari kitab Allah (alQur-an)." (HR. An-Nasa-idalam kitab al-Yaum wa al-Lailah.) 'Abdullah bin Mas'ud mengatakan: "Barangsiapa membaca sepuluh ayat dari suratal-Baqarah pada suatu malam, maka syaitan tidak akan masuk ke rumahnya pada malam itu. Yaitu empat ayat dari awal surat al-Baqarah, ayat kursi dan dna ayat selanjutnya, sella riga ayat rerakhir surat al-Baqarah. Dalam satu riwayat elisebutkan pada hari itu dia dan keluarganya tidak akan elidekati syaitan, dan tidak ada sesuatu yang dibencinya. Dan tidaklah ayat-ayat itu dibacakan atas orang gila, melainkan dia akan sadar (sembuh)."

40

2. AL ~BAQARAH

Hurairah .:

At-Tirrnidzi,

an-Nasa-i, dan Ibnu Majah meriwayatkan

dari Abu

"Rasulullah .it pernah mengutus utusan yang terdiri dati beberapa orang. Kemudian beliau memeriksa mereka. Selanjutnya beliau menguji hafalan al-Qur-an mereka masing-masing. Lalu beliau menghampiri orang yang paling muda usianya seraya bertanya: 'Surat apa yang telah kamu hafal?' Orang itu menjawab: 'Aku sudah hafal surat ini dan iru serta surat al-Baqarah.' 'Apakah kamu hafal surat al- Baqarah?' Tanya Rasulullah. Orang itu men jawab: 'Ya, haf'al. > Setelah itu beliau bersabda: 'Berangkatlah, dan kamulah pemimpin bagi mereka.' Kemudian salah seorang yang terpandang di antara mereka berkata: 'Ya Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku mempelajari surat alBaqarah melainkan karena aku khawatir tidakdapat meng,amalkannya. > Maka beliau bersabda: 'Pelajarilah al-Qur-an dan bacalah (amalkanlah). Sesungguhnya perumpamaan al-Qur-an bagi orang yang mempelajarinya lalu membaca dan mengamalkannya adalah seperti kantong kulit berisi minyak kesturi yang aromanya menyebar ke segala penjuru. Sedangkan perumpamaan orang yang rnempelajarinya, lalu dia tidur (tidak mengamalkannya), padahal al-Qur-an ada dalam dirinya laksana kantong kulir yang tertutup dari minyak kesturi, ", (Menurut at-Tirmidzi: "Hadits ini hasan.") <X
Al-Bukhari meriwayatkan, dari al-Laits, dari Yazid bin al-Haad, dari Muhammad bin Ibrahim, dari Usaid bin Hudhair ~: "Pada suatu malam ia membaca surat al-Baqarah -sementara kudanya dirambatkan di dekatnya.- Tibatiba kuda itu berputar-putar. Ketika Usaid berhenti membaca, maka kuda itupun tenang. Kemudian Usaid membacanya kembali, maka kuda iru kembali bergerak dan berputar-putar. Tatkala berhenti membacanya,. kuda itu pun terdiam. Setelah itu ia membacanya lagi, dan kudanya itupun bergerak lagj.dan berputar-putar. Maka ia pun menghencikan bacaannya, sedangkan puteranya, Yahya berada di dekat kuda tersebut. Karena merasa kasihan dan khawatir
"Dha'if, didha'ifkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Dha'iifat-Tirmidzi
(541).

Juz 1

Tlfsir lboo Katsir

lUI

41

kuda itu akan menginjaknya. Ia mengambil anaknya itu, ia menengadahkan kepalanya ke langit (melihat bayangan putih) sampai ia tidak melihatnya. Ketika pagi hari tiba, ia menceritakan peristiwa itu kepada Nabi ~, maka beliau bersabda: 'Wahai putera Hudhair, baca terns.' Ia pun menjawab: 'Ya Rasulullah, aku merasa khawatir kepada Yahya, karena ia berada dekat dengan kuda tersebut. Kemudian aku mengangkat kepalaku dan kembali melihat ke arahnya. Setelah itu aku menengadahkan kepalaku ke langit, tiba-tiba aku melihat sesuatu seperti bayangan yang mirip dengan lampu-lampu. Setelah itu aku keluar rumah bingga aku tidak dapat melihatnya lagi.' 'T ahukah engkau, apa itu?' Tanya Rasulullah. 'Tidak,' jawabnya. Beliau pun bersabda: 'Itulah Malaikat yang mendekatimu untuk mendengarkan suara bacaanmu. Seandainya kamu terus membacanya (sampai pagi), niscaya pada pagi hari itu manusia akan dapat melihat Malaikat itu tanpa terhalang.?' Keutamaan Surat al-Baqarah bersama Ali 'Imran.

Imam Ahmad meriwayatkan, dari Abu Umamah, ia berkata: "Aku pemah mendengar Rasulullah fi bersabda:
"

w'~
",

"'*"

lfS'~J 45"). \.iIj.;:.!

;b ::,. ~~ q~ IJ~~ w jl , ""...


"

JTJ (~I J:J ,;,j.I I \j~)l,~~,


0 ; 0 CIi
",,.,,...

".

....

........

.,.

.,

.,.,

..... ·-'0

0~ o~l
,..

rfi .t.a 'i t:f:., wT:,a.I' Iy·}l) 4J)b q~jf 1J\iA~ 1~4f~ ,G~I rfi 0~~ L4f~ 'y·}l Jli ~ r~ ~i ~ w~~
...

",...J.o

,."

i'

J~"",

...

",

.).

.,.."

....

....

..,;r.....",,.

ii..4~1

~I~
'JIl

.)"

00

( .~I

I¥:b:: i "lJ 0;-;'


o
I'

'Bacalah aI-Qur-an, karena sesungguhnya aI-Qur-an itu akan memberi syafa'at bagi pembacanya pada han Kiamat kelak. Dan bacalah az-Zahrawain, yaitu surat al-Baqarah dan Ali-'lmran, karena kedua surat iru akan datang pada hari Kiamat, seolah-olah keduanya bagai tumpukan awan, atau bagai dua bentuk payung yang menaungi, atau bagai dua kelompok bunmg yang mengembangkan sayapnya. Keduanya akan berdalih untuk membela pembacanya pada hari Kiamat.' Kemudian beliau bersabda: 'BacaIah al-Baqarah, karena membacanya akan mendatangkan berkah dan meninggalkannya berarti penyesalan. Dan para tukang sihir tidak akan sanggup menjangkau (pembacanya)." Hadits ini diriwayatkan juga oleh Muslim dalam kitab asb-Sbalab. lullah

tio pernah

Dalam shahih al-Bukhan dan shahih Muslim diriwayatkan bahwa Rasumembaca kedua surat iru dalam satu rakaat, Keutamaan Tujuh Surat Yang Panj.ang. dan 'Aisyah ~, bahwa Rasulullah

Imam Ahmad meriwayatkan pernah bersabda:

lit

42

''Barangsiapa menguasai tujuh surat terpanjang dalam al-Qur-an, maka ia adalah seorang ulama.'?' Tentang Surat al-Baqarab. Tidak diperdebatkan lagi bahwa semua ayat dalam surat al-Baqarah diturunkan di Madinah. Ia termasuk surar yang pertama kali turon di Madinah. Tetapiada pendapat Yjangmenya.takan bahwa firman Allah:

~ '»1 Jl Y .J t.::; I_""'~) ,. "Dan peliharalah diri kalian dari (adzab yang terjadi prida) han yang pada waktu itu kalian dikembalikan kepada Allah," (QS. AI-

r ')

Baqarah: 281), adalah ayat al-Qur-an yang paling terakhir turon. Dan kemungkinan ia memang salah satu ayat yang terakhir diturunkan. Dan ayat riba juga termasuk yang paling terakhie diturunkan.

Khalid bin Ma'dan menyatakan bahwa surat al-Baqarah mengandung seribu kabar berita, seribu perintah, dan seribu larangan.

ini terdiri dari 287 (dua ratus delapan puluh tujuh) ayar, 6.221 (enam ribu dua
rams dua puluh satu) kata, dan 25.500 (dua puluh lima ribu lima ratus) huruf."

Orang-orang yang telah menghitungnya mengatakan: "Surat al-Baqarah

Wallahu a 'lam.

Dengan menyebut nama Allah yang Mahapemurah lagi Mabapenyayang.

Aliflnam miim .. (QS. 2:1)


Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai huruf-huruf yang terpurusputus pada awal beberapa surat. Di antara mereka ada.yang mengata.kan: ''Bahwa itu merupakan huruf-huruf yang hanya Allah sendiri yang mengetahui maknan ya," Jadi mereka mengembalikan ilmu mengenai hal itu kepada Allah dengan tidak menafsirkannya. Pendapat ini dinukil oleh al-Qurthubi dalam tafsirnya dati Abu Bakar, 'Umar, 'Utsman, 'Ali, dan Ibnu Mas'ud .... 'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam mengatakan: adalah nama-nama surat dalam al-Qur-an." "Huruf-huruf itu

Dalam tafsirnya, al-'Allamah Abul Qasim Mahmud bin 'Umar azZamakhsyari menyatakan bahwa hal tersebur menjadi kesepakatan banyak
" Dha'if, telah disampaikan oleh Ibnul jauzi dalam kitab aL·'IlalIlL-MutAnaahiyah (1/149).

uz 1

Tarsir 1bnu Kats lr J LIZ 1

43

ulama, Beliau juga menukil dari Sibawaih bahwa ia menegaskan dan mernperkuat hal itu, Berdasarkan hadits dalam kitab Shahih al-Bukbari dan shahih Muslim, dari Abu Hurairah zss, bahwa Rasulullah ~ pernah membaca surat Aliflaam mim as·Sajdah (Surat as-Sajdah) dan hal ata 'ala al-Insan (Surat alInsan) pada shalat subuh pada hari Jum'at. Sebagian ulama meringkas masalah ini dengan menyatakan:"Tidak diragukan lagi bahwa huruf-huruf ini tidak diturunkan oleh Allah ~ dengan sia-sia dan tanpa makna." Orang yang tidal tabu mengatakan bahwa:"Di dalarn al-Qur-an terdapat suatu hal yang tidak memiliki makna sarna sekali," ini merupakan kesalahan besar. Karena ternyata sesuatu yang dimaksud itu pada hakekatnya memilik.i makna, jika kami mendapatkan riwayat yang benar dari Nabi" tentu kami alan menerimanya, dan jika tidal, maka kami alan menyerahkan maknanya kepada Allah ~ seraya berucap: "Karni beriman kepadanya. Semuanya berasal dari sisi Rabb kami." Para ulama sendiri belum merniliki kesepakatan mengenai huruf-huruf tersebut, dan mereka masih be.rbeda pendapat, Barangsiapa yang menemukan pendapat yang didasarkan pacla da1i1 yang kuat, mala hendaklah ia mengikutinya, jika tidak, maka hendaklah ia menyerahkan maknanya kepada Allah 8It hingga diperoleh kejelasan mengenai hal tersebut ..

~
bertakwa, (QS. 2:2)

~~Jj)~~_)':J~'~I;

,/,/

"..

./'

)0

....

s;

./~/,/

.J. ,--:/;~

/'

,-

Kitab {al-Our-an} ini tidak ada keraguan padanya; petunjttk bagi mereka yang
IbnuJuraij menceritakan babwa Thnu 'Abbas mengatakan: ""y13J1 2.JJ~" berarti kitab ini." Hal yang sama juga dikarakan oleh Mujahid, 'Ikrimah, Safid bin Jubair, as-Suddi, Muqacil bin Hayyan, Zaid bin Aslam, IbnuJuraij., bahwa ";!lJ\" (itu) berarti "1:1)," (ini). Bangsa Arab berbeda pendapat mengenai kedua isrilUl isyarah (kata petunjuk) rersebut. Mereka sering memakai keduanya secara tumpang tindih. Dalarn percakapan, hal sepeni itu sudah menjadi sesuatu yang dimaklumi. Dan hal itu juga telah diceritakan Imam al-Bukhari dari Mu'ammar bin Mutsanna, dari Abu 'Ubaidah, yang dimaksudkan clalam ayat di atas adalah al-Qur-an, Dan ar-Raib maIillanya: 11~1", artinya keragu-raguan, 4 y ~~ ~,berarri tidak ada keraguan di dalamnya. Aninya, bahwa al-Qur-anini sarna sekali tidak mengandung keraguan di dalamnya, bahwa ia diturunkan dari sisi Allah, sebag~ana yang di!irmank.~-Nya dalarnsurat as-Sajdah: ~ ~~I y~ ~)'1 ~~I "AlifLaam Miim. Turunnya al·Qur·an

"yL5Jl"

u:: ~

J? t \,

44

yang tidak ada keraguan terhadapnya adalah dan Rabb semesta alam." (QS. fuSajdah: 1).
Sebagian rnereka mengatakan: "Ini kalimat berita yang mengandung
arti larangan." Artinya, janganlah kalian meragukannya.

Di ,antara qura' ada yang menghentikan bacaanya ketika sampai pada kara ~ ~)"/, dan memulainya. kembali dengan firman~Nya,. yairu: ~~ SS'~ ~ ,. Dan ada juga yang menghentikan bacaan pada kara ~ L....,:i'~; "/ ,. Bacaan yang (terakhir ini) lebih tepat, Karena dengan bacaan seperti iru firrnan-Nya, yaitu ".s:u," menjadi sifar bagi al-Qur-an itu sendiri. Dan yang demikian iru lebih balk dan mendalam dan sekadar pengertian yang menyarakan adanya petunjuk di dalamnya. "($:U" ditinjau dan segi bahasa arab bisa berkedudukan Mariti sebagai na'at (sitar), dan bisa juga Manshttb sebagai hal (keterangan keadaan). Dan hudan (perunjuk) itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa, sebagaimana yanb difirmankan Allah ~: ~ ~:?J.l i:;.)J tS:u.J .)Ji!d\ ~ t.:.I ~~b.. :ti. ;/u\
I

"Wah.iz sekalian manusia; sesungguhnya telah datang'kepada klain pelajaran dan Rabb kalian dan penyembuh bagi berbagai penyakit (yan:gada) didalam dada serta petrtnjttk dan rabma: bagi orang-orang yang beriman. "(QS. Yunus: 57).
As-Suddi menceritakan, dari Abu Malik dan dari Abu Shill, dan Ibnu 'Abbas dan dari Murrah al-Harnadani.jiari Ibnu Mas'ud, dan heberapa Sahabat Rasulullah~, bahwa makna ~ ~ tS.M.', berm cahaya bagi orang~orang yang bertakwa, , Abu Rauq menceritakan, dari adh-Dhahhak, dari Thnu 'Abbas, ia mengatakan: "~~I 1adalah orang-orang mukmin yang sangat rakut berbuat syirik kepada Allah. dan senantiasa berbuar raat kepada-Nya." Muhammad bin Ishak, dari Muhammad bin Abi Muhammad, dari 'Ikrimah atau Sa'id bin jubair, dari Ibnu 'Abbas, ia mengatakan: "Al-Murraqin adalah orang-orang yang senanriasa menghindari siksaan Allah Ta'ala dengan tidak meninggalkan perunjuk yang dikerahuinya dan mengharapkan rahmatNya dalam mempercayai apa yang terkandung di dalam petunjuk tersebut." Sufyan ats-Tsauri menceritakan, dan seseorang, dari al-Hasan al-Bashri, ia mengatakan: "Firman-Nya, ~ ~" adalah orang-orang yang benar-benar takut terhadap siksaan Allah. bila mengerjakan apa yang telah diharamkan Allah ~ kepada mereka, serta menunaikan apa yang telah diwajibkan kepada mereka ... " Seclangkan Qaradah mengatakan: "~~" adalah mereka yang illsifari Allah·~ dalam firman-Nya: ~ ;~\ J~J'~4 J;.;;;:,.:_J\, 'Yeu«

:w) ~~,; i,b;:;:

~Li'

orang-orang yang beriman kepada yang ghaib serta mend6'ikan shilat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka. ," (QS. AIBaqarah: 3).

TaliirIlmu Katsir [uz 1

45

Dan pendapat yang dipilih Ibnu jarir adalah bahwa ayat ini mencakup kesemuanya iru, dan itulah yang benar. Telah dlriwayatkan dari Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari 'Athiyyah as-Suddi, ia rnenceritakan bahwa Rasulullah Ii; bersabda:

."u ( If·
,

<I.J

W I"...i,;- !I.J. ~.'\J ""LO .. J.; I.?' ~i~~I\"· if~~'; wI J.:Aj, '. . . .: .. ) .: t ~!... ~, .~ ~ . .
.... '~.. .. .e ,,~_
CII...

do;l

.. 1~;" ~.i)

....

"Tidaklah seorang hamba mencapai derajat muttaqin (orang yang bertakwa) hingga ia meninggalkan apa yang boleh diIakukannya karena khawatir akan menjerumuskannya pada apa yang tidak boleh dikerjakannya ... (Imam at" Tirmidzi mengatakan: "Bahwa hadits ini hasan gharib.") ~ Yang dimaksud dengan ~ \$JA, petunjuk adalah keimanan yang tertanam di dalam han. Dan tiada yang dapat meletakkannya di d.alam hati manusia kecuali Allah £. Dalam hal ini Allah t5i berfinnan: ~ ~r:; r;¥~&1 ,

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapac memberikan yang engkat~ cintai." (QS. Al-Qashash: 56).
.... ,. A
jill g.

petunjuk kepada orang


... .,.. .... J
fl ....

Dis Juga berhrman: '( \..L_.!.J" (JJ ~ ..J.:o:..j' JJ. ~ rf J ~I ytJ ...t.ll -4:. rf r "Barangsiapa yang diberi petrtnjuk 'oleb Allali, maka -diaiah yang mendapatkan petunjuk. Dan baranf}iapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak.akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. "(QS. All ~....,'.... ~ ...~ ~ ~

J1: ~

....

..... A.

Kahii: I7).

Selain itu, Hudan dimaksudkan juga sebagai penjelasan mengenai yang benar menunjukkannya, serta bimbingan menuju kepadanya. Allah ~ telah berfirman: ~ 1._9~ ~ .bl:""" Jl ~-4idl) , ''Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepalla jilaiz yang'lrau'S." (QS. Asy-Syuura: 52).
Juga flrman-Nya berikut ini: 4: .:l~ rjij5:J)~..b ~itJl ~ "Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan: Dan -bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memben petunjuk .." (QS. Ar-Ra'ad: 7). . } _J_ D an firman Allah ~%": '" \$........l c.,>- ~ ~::ill s: - ~., r-'" C--~' .:l~ ':~i' "''Dan aaa.. \!l' "'( ,,'.i f;, ~ >4J J'" pun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dan promjuk isu: "(QS. Fushshilat: 41). Ketahuilah bahwa takwa pada dasarnya berarti menjaga diri dan halhal yang dibenci, karena kata takwa berasal dari kata "~Li/' (penjagaan). An-Nabighah bersyair:

Jj~\ :~il\J ~J' :~i*

.a,~~~; ;.iJ ~;,:~Q~!\ 'hi....


menjatuh-

Penutup kepalanya terjatuh padahal ia tidak bermaksud kannya.

" Dha'if, didha 'ifkan deb Syaikh al-Albani dalam kitab Dha'iiful faami' (6320)..-ed·

46

2.. AL ~BAQARAH

Lalu ia mengambilnya

sambil menutupi

wajahnya -dari pandangan

kami- dengan tangannya. Dicerirakan bahwa 'Umar bin al-Khaththab • pemah benanya kepada Ubay bin Ka'ab mengenai takwa, maka Ubay bertanya kepadanya: "Tidakkah
engkau pemah melewati jalan yang berduri?"'Umar menjawab: "Ya." Ia berranya lagi: "Lalu apa yang engkau kerjak.an?" Ia menjawab:"Aku berusaha keras dan bekerja sungguh-sungguh untuk menghindarinya." Kemudian ia menut urk an: "Yang demikian itu adalah takwa ... " Ibnul Mu'taz telah mengambil pengertian rtu seraya mengatakan:
;;~I r.s- I 1 ~
.... •

11' 1-:' ~.•• <''" J I,;II~ J


""
...

....

I -;. ~ • • '"
I,;II~

.'

• I:':' '-:-'y1..iJ I v:

,.

r.$;'

l.O

j~ ~j:;J1;, ~1~J~Iu!

~"

* j\

a)'~, ~S"' ~IJ __


"

0:

:~w~")

....

Tinggalkanlah dosa kecil maupun besar dan yang dem.ik.ian itu adalah takwa. Jadilah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri, berhati-hati terhadap apa yang dilihatnya. Dan janganlah engkau meremehkan dosa yang kecil, sesungguhnya gunung itu berasal dati batu kerikil.

Pada suaru hari, Abud Darda' pernah membacakan sebuah sya'ir:

IJI} ~ ~llll!jlj_j *
I~\;::·\ \.A~' .
... ~

'" o£,

o~JY.. ~i~:.JIJ;
~.J

.&\ r.$JAJJ • ~wj ~~u

00

~:.;J' Jj.Q!

'"'

Seseorang menginginkan agar harapannya dipenuhi, namun Allah menolaknya kecuali apa yang dikehendaki-Nya, la mengucapkan: "Keuntungan dan hana kekayaanku." Padahal takwa kepada Allah-lab sebaik-baik apa yang diperoleh dan dimiliki, Dalam Kitabnya
CII

as-Sunan, 1bnu Majah meriwayatkan,


'IL 0 ~

dari Abu
e ,

Umamahss, ia bercerita, Rasulullah IS) bersabda:

~;i uu
, i)

,4r~ I.f;l! P ulGJ~ ~))


...;...

::"I~
'" ~
(11"

~I

..

,110 ~

( . .u\.Aj 16nil
".." '"

"J ~
".
-"

.,.

II

.~JAi ~ ,,:;J' ~\;::.·1\.4 )


"".1-" -0"
III ...... '"
./

y\.tulJ ,;jj~il.f~lp r,ii uJJ ,;W.u,i


I'

"Tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi seseorang setelah takwa dari pada seorang isteri shalihah, yang jika sang suami rnelihatnya ia selalu membahagiakannya, jika suami menyuruhnya ia senantiasa mentaatinya, jika suami bersumpah terhadap sesuatu kepadanya, maka ilia penuhi sumpahnya. Dan jika suaminya tidak berada di sisinya, ia selalu setia menjaga dirinya dan harta suaminya." (HR ..Thnu Majah). n
q

Dha'if, didha'ifkan

deb Syaikh al-Albani dalam kirab Dha'iifulJaami' (4999).-ed.

Izl

Tifsirlboo Katsir

JUt

47

{Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gbaib


Abu Ja'far ar-Razi menceritakan, dari 'Abdullah, ia mengatakan: ''Iman itu adalah kebenaran .." 'Ali bin Abi Thalhah dan juga yang lainnya menceritakan,dari Ibnu 'Abbas ., ia mengatakan: "Mereka beriman (maksudnya adalah) mereka membenarkan." Sedangkan Mu'aromar mengatakan, dari az-Zuhri: "Iman adalah amal." Thnu Jarir mengatakan bahwa yang lebih baik dan tepat adalah mereka harus mensifati diri dengan iman kepada yang ghaib baik melalui ucapan maupun perbuatan, Kata imaa itu mencakup keimanan kepada Allah, kitabkitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya sekaligus membenarkan pemyataan iru melalui amal perbuatan. Berkenaan dengan ini, penulis katakan, secara etimologis.f iman berani pembenaran semara, Al-Qur-an sendiri terkadang menggunakan kata ini untuk pengertian tersebut, dan sebagaimana yap.g_di~atakan oleh saudarasaudara Yusuf kepada ayah mereka:.:€ ~~G tfs'" JlJ 8 0")-': ~;._JL::J"Dan "

engkau sekali-kali tidak akan pernah percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar. " (QS. Y usuf: 17). amal shalih, sebagaimana finnan Allah £: 4f uW~1 I;"';'j I;::I~Jill 'I! ,. ''Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shafih. "(QS. AI-AShr: 3).
Adapun jika kata itu dipergunakan secara rnutlak, ma.ka iman menurut syari'at tidak mungkin ada kecuali yang diwujudkan melalui keyakinan, ucapan, dan amal perbuatan. Demikian itulah pendapat yang menjadi pegangan rnayoritas ularna. Bahkan telah menyatakan secara ijma' (sepakat) Imam asy-Syafi'i, Imam Ahmad bi Han bal ,A_ b uUnarcdah d an lai 1amnya: ~J.J.........:_r- .. "" p) J,:I -:<,.ll:-....,!)'I <,.ll ,q . ~~........J" ,... ....... ". 1-:= _,. '11 om ._. __ _ iainBahwa iman adalah pembenaran dengan ucapan dan amal perbuatan, bertambah dan berkurang." Mengenai hal ini telah banyak hadits dan atsar yang membahasnya. Dan kami telah menyajikannya secara khusus dalam kitab Syarhu
rt, • ,,,UJI 01
oD--~' III.

Demikian pula ketika kata iman itu dipergupa.kan ~erirjn.gan dengan

a.,

al-Bukbari.
Sebagian mereka mengatakan bahwa beriman kepada yang ghaib sama sepeni beriman kepada yang nyata,. dan bukan seperti yang difirmankan Allah lJAt mengenai orang-orang munafik:
Etimologis: Ilmu tentang asal-usul kata, perubahan-perubahannya serta maknanya.-pem.

13

48

~ JJ:jS:' ~ ;;.s WJ

jika mereka berjumpa dengan o;ang·orang yang beriman, mereka mengatakan: 'Kami te/ah beriman '. Dan jika mereka kembali kepada syaitan-syaitan. mereka, mereka mengatakan: 'Sesungguhnya kami sependinan dengan ka/ian, kami hanya-

rL Lfll)~~Q.

JJ I~

I~))~I; I)~ Iytl~~.JI

\;.r l;IJ' "Dan

lab berolok-olok"'; (QS. Al-Baqarah: 14),


Dengan demikian, firman-Ny a "Kepada yang ghaib" berkedudukan sebagai haa/ (menerangkan keadaan), artinya pada saat keadaan mereka ghaib dari penglihatan man usia , Sedangkan mengenai makna ghaib yang dimaksud disini terdapat berbagai ungkapan ulama Salaf yang beragam, semua benar maksudnya. Mengenai Firman. Allah ~: ~ .. :~j~ j; , ''Yaitu mereka yang beriman 0;' kepada yang ghaib. " Abu Ja'far ar-Razi rnenceritakan, dari ar-Rabi' bin Anas, dari Abu al-'Aliyah, ia mengatakan: "Mereka beciman kepada Allah, Malaikatmalaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, Surga dan Neraka, serta pertemuan dengan Allah, dan juga beriman akan adanya kehidupan setelah kematian ini, serta adanya kebangkitan. Dan semuanya itu adalah hal yang ghaib." Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Muhairiz, ia menceritakan, bahwa ia pemah mengatakan kepada Abu Jam' ah: "Beritahukan kepada kami sebuah hadits yang engkau dengar dari Rasulullah !i;?". Ia pun berkata: "Baiklah, akuakan beritahukan sebuah hadits kepadamu. Kami pernah makan siang bersama Rasulullah 8:, dan bersama kami terdapat Abu 'Ubaidah bin al-]arrah, lalu ia bertanya: 'Ya Rasulullah, adakah seseoraag yang lebih balk dari kami? Sedangkan kami telah masuk Islam bersamamu dan berjihad bersamamu pula?' Beliau menjawab:

( .,j)~ ~J ~ u~J!;.s- ~ ~ uj ~

.,.,..

1')

.....

rj§,~)

"Ya ada. Yaitu suatu kaum setelah kalian, mereka beriman kepadaku padahal merekatidak melihatku."

Yang mendirikan sbalat, dan menafkabkan anugerabkan kepada mereka, (QS. 2:3) Ibnu 'Abbas mengatakan: ~ ~):JI:':_;;" 0 mendirikan shalat dengan segala kewajibannya,

sebagian rizki yang Kami "Mendirikan sbalat, "berarti

Dari Ibnu'Abbas, adh-Dhahhak mengatakan: "Mendirikan shalat berani mengerjakan dengan sempuma ruku', sujud, bacaan, serta penuh kekhusyu'an .."

Tarsir Ibnu Katsir

JUl

49

Dan Qatadah mengatakan: "~ ~),J\~:;....;"erarti berusaha mengerjab kannya tepat pada waktunya, berwudhu', ruku' dan bersujud." Sedangkan Muqatil bin Hayyan mengarakarut-[ ~~I ~~. ~;;;" berarti menjaga untuk selalu mengerjakannya pada waktunya, menyenipurnakan wudhu', ruku', sujud, bacaanal-Qur-an, tasyahhud, serta membaca shalawat kepada RasuluUah ~. Demikian itulah makna mendirikan shalat." Mengenai firman-Nya.: ~ 0~ ;.Atrij~ L...) " "Dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepadcimereka, ,,~Ali bin Abi Thalhah dan yang

dati lbnu 'Abbas, ia mengatakan: "(Maksud ayat ini ialah) mengeluarkan zakat dati harta kekayaan yang dimilikinya."
As-Suddi menceritakan, dari Ibnu 'Abbas, dati Ibnu Mas'ud, dan dari beberapa Sahabat Rasulu1lah!3, ia mengatakan: "Ayat ~ 0~ ;.;:; -;.cij~ J " ; L.... berarti pemberian nafkah seseorang kepada keluarganya." Sedangkan Ibnu Jarir menentukan piJihannya bahwa ayat di atas bersifat umum mencakup segala benruk zakat dan infak. Ia mengatakan: "Sebaikb at'k. t afsi mengenaJ "f ... . .... . SIr sirat ka .. rtu . a.da 1ah..h en daklah_ mere k a menuna ik an , taurn . u semua kewajiban yang ada pada harta benda mereka, baik berupa zakat ataupun memberi nafkah kepada orang-orang yang hams ia jamin dari kalangan keluarga,. anak-anak dan yang lainnya dati kalangan orang-orang yang wajib ia nafkahi, karena hubungan kekerabatan, kepemilikan (budak) atau faktor lainnya. Yang demikian itu karena Allah iii mensifati dan memuji mereka dengan hal itu secara umum. Setiap zakat dan infak merupakan sesuatu yang sangat terpuji, Lebih lanjut penulis (Ibnu Katsir) berkata: "Seringkali Allah £ mempersandingkan antara shalat dan infak (zakat). Shalat merupakan hak Allah sekaligus sebagai bentuk ibadah kepada-Nya, dan ia mencakup pengesaan, penyanjungan, pengharapan, pemujiaan, pemanjatan do'a, serta tawakkal kepada-Nya .. Sedangkan infak merupakan salah satu bentuk perbuatan baik kepada sesama makhluk dengan memberikan manfaat kepada mereka. Dan yang paling berhak mendapatkannya adalah keluarga, kaum kerabat, serra orang-orang terdekat, Dengan demikian segala bentuk nafkah dan zakat yang wajib, tercakup dalam firman Allah Ta'ala: ~ 0~ ;";'Gj~L...J ~ 'Dan mereka

lainnya menceritakan,

'Dan mena/kahkan sebagian rizki yang Kami .anu.gerahkan kepada merek«, '

menafkahkan sebagian rizki yang Kamianugerahkan kepadamereka. '"

Oleh karena iru terse but dalam kitab al-Bukhari dan Muslim, d.ari Ibnu 'Umar ~, bahwa Rasulullah f3 pernah bersabda:

o~) r~G'lui
~ ,1< .... 1"

J~J I~ ~t, I ~!~! ~~f o~~ ~


,~; .;,

.~

~s\:"~i;f)
...

( .~;J,~j '~~J (j..PJ ~~jH~~!J

50

"Islam iru didirikan di atas lima landasan; bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, serta melaksanakan ibadah haji." (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Cukup banyak hadits yang membahas mengenai hal ini Dalam bahasa Arab, shalat adalah do'a, Sebagaimana al-A'sya berkata dalam. syairnya;

~;)J~c j;p ~;

0~

'S;:; ~jJl r.:,;~~/~ .1.fS

Wanita iru memiliki penjaga, yang selamanya ridak pemah meninggalkan rumahnya. Dan jika si wanita itu menyembeIih kurban, maka si penjaga itu berdo'a untuknya, dan menjaganya. Itulah makna aslinya. Kemudian menurut syari'at, shalat diartikan sebagai perbuatan yang terdiri dari ruku', sujud, dan amalan-amalan khusus pada waktu yang khusus pula dengan syarat-syaratnya yang jelas serta sifatsifat dan macam-macamnya, yang telah masyhur. Dan bahwa kata shalat itu a.dalah mttsytaq14 dari kata ",,[Soill" "Do' a," inilah pendapat yang paling benar dan paling masyhur. Wallahtt a'lam. Sedangkan mengenai zakat, akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya, insya Allah.

Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur-an) yang telab diturunhan kepadamt« dan kitab-kitab yang telab ditltrunkan sebelummu, serta mereka yahinahan adanya (kehidupan) akhirat. (QS. 2:4)
Mengenai firman-Nya: ''Dan orang-orang yang beriman kepada kitab (a/~ Qrtr-an) yang ditunmkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah ditunmkan sebelum kamu, " Ibnu 'Abbas mengatakan: "Artinya mereka membenarkan apa yang engkau (Muhammad ~) bawa dati Allah ~ dan apa yang dibawa oleh para Rasul sebelum dirimu. Mereka sarna sekali tidak memhedakan antara para Rasul tersebut serta tidak ingkar terhadap apa yang mereka bawa dari Rabb mereka.
14

Lihat foot note no. 4

IZ

TafsirIbnu Katsir

JUl

51

~ ;) '; ;.;.of:-)f~J~, yakni mereka yakin akan adanya hari Kebangkitan, Kiamar, P Surga, Neraka, Perhirungan, dan Timbangan." Disebur akhirat, karena ia ada setelah dunia,
Para ulama berbeda pendapar mengenai orang-orang yang disebur dalam ayar tersebut, apakah mereka ini yang disifari Allah dalam firman-Nya: ~ oJ~ ;';'La)~ t:.,.J ;:>Ldl oJ j ..,:.J4 oJ;'J; 0-..u1 ~ «Yaitl~ mereka yang beriman ~
,. J • ........
Ie< .. .,

kepada yang ghazb, yang meridiiikan- shalat dtin menajkahkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka. "
Mengenai siapakah mereka ini, terdapat riga pendapar yang dicerirakan oIeh Ibnu Jarir:

Pertama, orang-orang yang disifati Allah dalam ayar ketiga surat alBaqarah iru adaIah mereka yang Dia sifari dalam ayar setelahnya, yaitu orangorang yang beriman dari kalangan Ahlul Kitab dan yang selainnya. Pendapar ini dikemukakan oleh Mujahid, Abu! 'Aliyah, ar-Rabi' bin Anas, dan Qaradah.

Kedua, mereka itu (yangdisebutkan pada

ayat ketiga

dan ke empar dari

sifat yang lainnya,

surat al-Baqarah) adalah saw, yaitu orang-orang yang beriman dan kalangan Ahlul Kirab. Dengan demikian berdasarkan kedua hal di atas, maka "J" dalam ayar ini berkedudukan sebagai wawu 'athaf(penyambung) satu sifat dengan .. .

Ketiga, mereka yang disifati penama kali (ayar keriga) adalah orangorang yang beriman dari bangsa Arab, dan yang disifari berikutnya (ayar keempat) adalah orang-orang yang beriman dari kalangan Ahlul Kirab. Berkenaan dengan hal di aras, penulis katakan, yang benar adalah pendapat Mujahid, yang mengatakan: "Empat ayat penama dari surat al-Baqarah menyifati orang-orang yang beriman, dan dua ayar berikurnya (ayar keenam dan ketujuh) menyifati orang-orang kafir, riga belas ayat menyifari orangorang munafik. Keempat ayat tersebur bersifat umum bagi setiap mukmin yang menyandang sifat-sifat tersehut, balk dan kalangan bangsa Arab maupun non-Arab serta Ahlul Kitab, balk ummat manusia maupun jin ..Salab satu sifat ini tidak akan bisa sempuma ranpa adanya sifat-sifat lainnya. Babkan masingmasing sifat saling menuntut adanya. sifat yang lainnya. Dengan demikian, iman kepada yang ghaib, shalat dan zakat cidak dianggap benar kecuali dengan adanya iman kepada apa yang dibawa oleh Rasulullah~, juga apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya serta keyakinan akan adanya kehidupanakhirat, Dan Allah tm telah rnemerintahkan orang<lrang yang beriman unruk memenubi hal itu melalui finnan~Nya: ~ ~ J. J) ($.JI y6Jlj J;'~ ($.J\ ylESJ1J J;'~J14 1;"1: I~\: ;j.J1 ~L; ,

Allah turunkan. sebelumnya:" (QS. An-Nisaa':136).

Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang

"Wahai' orang-orang yang beriman, tetaplah beriman k'ep'adaAllah dan Rasul-

J&. J)

52

Dia Juga e irman: '" ~

..

b rf

.6..

C'::.: .. ~'::!l
W

I,;-L....<v.

....

.J

IJj~

~.~.......

lylo y\ZN1 Ij)1

cJ:......

-r: ~,

,,1...

0---<!.iJ14,!H,i r
.;111 ...

If ...A.

"Wahai orang·orang yang telah diberi «l-Kiteb, bmmanlal1 kalian kejJadaapa yang telah Kami turunkan (al-Qu,r-an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kalian." (QS. An-Nisaa': 47).
Dan Allah relah menyebutkan tentaag orang 0rang mukmin secara keseluruhan yang memenuhi semuanya iru melalui firman Nya:
9

d~ ~ ~~ J

1~~ J

J ~l,~ :;1: y 0).;j:i1 J 0 ~~ J!r~~ ..:}~ J~) :;1: ,


,. ~~
N
9

.; ..b-f:;;•

"Ras.t~ltelah beriman kepada al-QUT an yang diturunkan kepadanya dan Rabbnya. Demikian pula orang· 0 rang yang benman. Semztanya beriman kepada Allah, Malaikat·malaikat·Nya, kitab·kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengata· lean): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dan Rasu/·r:asu/·Nya. (QS. Al-Baqarah: 285).
W

Dan ayat ayat lainnya yang menunjukkan perintah kepada orang~rang yang beriman supaya beriman kepada Allah, Rasul-rasul-Nya, dan kitab-kitab9

Nya, khususnya orang-orang mukmin dari kalangan Ahlul Kitab, karena mereka beriman kepada apa yang berada di tangan mereka secara terperinci. Maka jika mereka masuk Islam dan beriman kepadanya secara terperinei, bagi mereka tersedia dua pahala.

Mereka itulab yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya, dan merekalah orang-orang yang benmtung ..(QS. 2:5)
Allah ill berfirman: ~ ~ J{ 9 ''Mereka itulah, "yaitu orang~orang yang menyandang sifat-sifat eli atas, yaitu beriman kepada hal-hal yang ghaib, mendirikan shalat, mengeluarkan infak dari rizki yang Allah berikan kepada mereka, beriman kepada apa yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan para Rasul sebelumnya, serta menyakini adanya kehidupan akhirat. Dan semua itu mengharuskan mereka bersiap diri untuk menghadapinya dengan mengerjakan amal shaIih dan meninggalkan semua yang diharamkan-Nya.
~ !5~

mendapat pancaran cahaya, penjelasan, serta petunjuk dari Allah~.

J.P' ''Yang tetap mendapat petunjuk, " maksudnya mereka senantiasa


r-:. 2:,1'._'1):),
"Dan mereka .itt/lab orang-orang yang beruntung, "

~ 0yijl

yaitu orang-orang yang mendapatkan

apa yang mereka inginkan dan yang selamat dari kejahatan yang mereka jauhi.

121

Tarsir Ibnu Katsir Juz 1

S3

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu ben peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (QS.2:6)
Allah Ta'ala berfirman: ~ 0:.J1 019 "Sesungguhnya orang-orang kafir," yaitu orang-orang yang menutupi kebenaran dan menyembunyikanNya. Dan Allah ~ telah menetapkan hal itu bagi mereka, baik diberikan p~ ringatan maupun tidak, maka mereka akantetap kafir dan tidak mempercayai apa yang engkau (Muhammad 6) bawa kepada mereka. Sebagaimana Dia telah berfirman:

'J~

~ ~~i ylj;j, 1)7-~

';1 :

"Sesungguhnya orang· orang yang telah pasti ierhadap merekti kalimat Rabb-mu, tidaklah akan beriman,15 meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, sehingga mereka menyaksikan adzab yangpedih. (QS. Yunus: 96~97).
J>

y ~:b.')J 0~f'Y

~~ ~

;.e:1c.:-

;:;._0--=lil 01'

Maksudnya, orang yang ditetapkan oleh Allah £ hidup dalam kesengsaraan, maka ia tidak akan pemah merasakan kebahagiaan, dan orang yang disesatkan-Nya, maka ia tidak akan pemah mendapat petunjuk. Maka janganlah biarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka, dan sampaikanlah risalah (Islam) kepada mereka.

Allah telab mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. 2:7)
Mengenai Firman-Nya: ~ as-Suddi mengatak.an: "Artinya bahwa Allah Tabaraka wa Ta'ala telah mengunci-mati."
1.5

ill,.~"

Kalimat di sini berarti "ketetapan", Maksud ayat ini adalah orang-orang yang telah ditetapkan Allah dalam Lauhul Mahfozh bahwa mereka akan mati dalam keadaan kafir, se1amanya tidak akan beriman.

54

Masih berkaitan deogan ayat ini, Qatadah mengatakan: "Syaitan telah menguasai mereka karena mereka telah menta atinya, Maka Allah menguncimati hati,dan pendengaran, serta pandangan mereka ditutup, sehingga mereka tidak dapat melihar petunjuk, tidak dapat mendengarkan,. rnemahami, dan berfikir." Ibnu Juraij menceritakan bahwa Mujahid mengatakan: "Allah menguncimati hari mereka." Dia berkata: «"(;1J\ "artinya melekatnya dosa di hati, maka dosa-dosa itu senantiasa mengelilinginya dari segala arah sehingga berhasil menemui hati tersehur. Pertemuan dosa dengan han iru merupakan kunci mati. " Lebih lanjut Ibnu Juraij mengatakan: "Kunci mati dilakukan terhadap hati dan pendengaran mereka. " IbnuJuraij juga menceritakan, 'Abdullah bin Katsir memberitahukan kepadaku bahwa ia pernah mendengar Mujahid mengatakan: ""01~\" (pe!lgbalangan) lebih ringansia!.ip,ada "C;WI" (penutupan dan pengecapan), dan "C;WI" lebih ringan darip ada "JUijl" (penguncian)." Al-A'masy mengatakan, Mujahid mengisyaratkan kepada kami dengan tangannya, lalu ia meouturkan: "Mereka mengetahui bahwa hati itu seperti ini, yaitu telapak tangan. jika seseorang berbuat dosa, maka dosa itu menurupioya, sambil membengkokkan jari ke1ingkingnya, ia (Mujahid) mengatakan: 'Seperti ini.. Jika ia berbuat dosa lagi, maka dosa itu menutupinya, Mujahid ' membengkokkan jarinya yang lain ke telapak tangannya. Demikian selanjutnya bingga seluruh jari-jarinya menutup telapak tangannya ..Setelah itu Mujahid mengatakan: 'Hati mereka itu terkunci mati."
(kotoran, dosa)."

Mujahid mengatakan: "Mereka memandang bahwa hal iru adalah "~)"

Hal yang sarna juga diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Abu Kuraib, dari Woo', dari al-A'rnasy, dari Mujahid.

telah menyifati diri-Nya dengan menutup dan mengunci mati hati orang~orang
kafir sebagWbalasap ara.s~ekufuran mereka iru, sebagaimana yang difirmankanNya: ~. r-""A ~ .;hi C?=' J'). "Sebe:ta";'Ya A.1lah telah mengzmci· mati hati mereka ~ karena kekafirannya .. (QS. An~N1Saa : 155).
J>

AlpQurthubi

mengatakan: "Ummat ini telah sepakat bahwa Allah ~

Dan al-Qurthubi juga menyebutkan hadits Hudzaifah yang terdapat di dalam kitab as-Shahih, dari Rasulullah ~, beliau bersabda:
) 'I!I ..:I

u:.lJ~

d£j ~
......

CS'J ,
~o-...

~, ~~t
Ufi '1 ~ ...
~

Ji- ~1.~;1) ~ ... ",.,. Js 'v~.iiJs. ~: ,,1 ? ,;,,;:,:; t.a~i ~ii?iJ 3= . s:s 4 C5'J t .. ".,. .,.",.,.,
..::I"I."'~ 00
1(10

~>'.,~ ~i.9 6~ ())S- ~lS'


-I

'*"

.....

'*"

ypl

".

j~lS'
...

~u.-:;~~i

....

f~l) <.~)~IJ ~1~1

....

....

c...01J LAE

",I

,.

o~·~
~, .,..,

( .\~~~)~j~ ~

IZ 1

Tafsit Ibnu Katsir

JUI

55

"Fitnah-fitnah itu menimpa hati bagaikan tikar dianyam sehelai demi sehelai. Hati mana yang menyerapnya, maka digoreskan titik hiram padanya. Dan hati mana yang menalaknya, maka digareskan padanya titik putih. Sehingga hati manusia iru terbagi menjadi dua macam; hati yang putih seperti air jernih, dan ia tidak akan termakan oleh fitnah selama masih ada langit dan bumi. Dan yang satu lagi berwarna hitam kelam seperti tempat minum yang terbalik, ridak mengenal kebaikan dan tidak pula mengingkari kemunkaran." Ibnu Jarir mengatakan: "Yang shahih menurutku dalam hal ini adalah apa yang bisa dijadikan perbandingan, yaitu hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah ~." Dan Abu Hurairah $, ia menceritakan, Rasulullah A bersabda:

~
~

,.

~
"'.....

I. ::';:::'.IJ t)j yli u~ ~ ~


G" 0.... 0

.I

01~

J;J£ ~ JGi.1lI
"... .;

....

.""""

...
~,J'",

s.\Jj.:.1$J CJI5 Q.) ~.)i \_)):,.j:Jl u1) :


iiU.li ~
0....

'"

CI

...."

Go....,.

..,

~......

JIj ~jJl
"

ul~1

# ? :':"J1J J1J u!J ~ A ~ C' ~I~ ("(0rr= \y!l5-L! ~_,.....


..I
CII

...,.

....

c ...

"Sesungguhnya sea rang mukmin, jika ia mengerjakan suatu perbuatan dosa, maka akan timbul noda hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, menarik diri dan dosa itu, dan mencari ridha Allah, maka hatinya menjadi jernih. Jika dosanya bertambah, maka bertambah pula noda itu sehingga memenuhi hatinya. Itulahar-ran (penutup), yang disebut oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya:

'Sekali·kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. '"
Hadits di atas diriwayatkan Imam. at-Tirmidzi dan an-Nasa-i dari Qutaibah, al-Laits bin Sa'ad. Serta Ibnu Majah, dari Hisyam bin Ammar, dari Hatim bin Ismail dan al-Walid bin Muslim. Ketiganya dari Muhammad bin 'Ajlan, Imam at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Kemudian IbnuJarir mengatakan: "Rasulullah A memberitahukan melalui sabdanya bahwa dosa itu jika sudah berrumpuk-tumpuk di hati, maka ia akan menutupnya, dan jika sudah menutupn ya, maka didatangkan padanya kunci mati dari sisi Allah Ta'ala, sehingga tidak ada lagi jalan bagi iman untuk menuju ke dalamnya, dan tidak ada jalan keluar bagi kekufuran untuk lepas darinya. Itulah kunci mati yang disebutkan Allah ~ dan firman-Nya:

4f ~ ~J mereka."

~)i ~ WI ? , "Allah telah mengunci-mati


"

hati dan pendengaran

Perbandingannya adalah sebagaimana kunci mati terhadap sesuatu yang dapat kita lihat dengan mata, tidak dapat dibuka dan diambil isinya kecuali dengan memecahkan dan membongkar kunci mati dari barang itu, Demikian halnya dengan iman, ia tidak akan sampai ke dalam hati orang yang telah terkunci mati hati dan pendengarannya, kecuali dengan membongkar dan rnelepas kunci mati tersebut dari harinya,

56

2. Al. ~BAQARAH

Perlu diketahui bahwa waqa/ taam (berhenti sempurna saat membacanya) adalah pada firman~Nya., ~ ~ J$.J~)j ill I ? , "Allah telah m;ngunci.mati ,hati dan pendengarenmereka. " Dan juga pada firman~Nya: ~ oJt.:!..?~ )~f ~J ,. "Serta penglihatan mereka ditutup, " (ayat-ayat di atas) merupalian-kalimat sempurna, dengan pengertian bahwa kunci mati itu dilakukan terhadap hati dan pendengaran. Sedangkan ~ ~Jlli,. adalah penutup terhadap pandangan. Sebagaimana yang dikatakan as-Sucfdidalam tafsimya, dan Thnu Mas'ud, dan beberapa orang Sahabat Rasulullah.!D mengenai firman-Nya:

..ft

~ ~ ..ftJ ~)i ~ illl ? ,.Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran " mereka," ia men gatak an: "Sehingga dengan demikian itu mereka (orang-orang
kafir) ridak dapat berfikir dan mendengar. Dan dija.dikan penutup pandangan mereka sehingga mereka tidak dapat melihar."

pada

Setelah menyifati orang-orang mukmin padaempat ayat pertama surat al-Baqarah, lalu memberitahukan keadaan orang-orang kafir dengan kedua ayat di a . k mudi an Allah 11'", m . . 1ask:an k ea. an orang "orang mun. afik , yaitu . .. ..... ~ .enJe .daan orai .. .. ~ .tas,.e mereka yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufur.an. berbagai sifat kemunafikan mereka, sebagaimana Allah telah menurunk.an surat Bara'ah dan Munafiqun tentang mereka serta menyebutkan mereka di dalam surat an-Nur dan surat-surat lainnya guna menjelaskan keadaan mereka agar orang-orang menghindari merek.a dan Juga menghindarkan diri dari terjerumus kepadanya ..Selanjurnya Allah Ta'ala berfirman:

Allah ~ semakin gencar menyebutkan

Ketika keberadaan mereka semakin samar eli tengah-tengah

umat

manusia,

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami betiman kepada Allah dan Han Kemudian," padabal mereka ittc ses.unggllhnya bukan orang~orang yang beriman. (QS. 2:8) Mereka bendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman; padabal mereka hanya menipu din sendiri sedang mereka tidak sadar.
(QS.2:9) Nifak berarti menampakkan kebaikan dan meuyembunyikan keburukan. Nifak ini ada beberapa mac am. Pertama, nifak i'tiqadi (keyakinan). yang mengekalkan pelakunya dalam Neraka. Kedua, ni/ak 'amali (perbuaran), ia

h&ir Ibnu Katsir Juz 1

57

merupakan salah satu dosa besar. Penjelasan secara rinci dalam masalah ini akan dikemukakan pada pembahasan khusus, insya Allah. Yang demikian iru sesuai dengan apa yang dikatakan Ibnu Juraij bahwa orang munafik itu senantiasa tidak sejalan antara ucapan dan perbuatannya, antara yang tersembunyi dan yang nyata serta antara zhahir dan batinnya, Sesungguhnya, berbagai sifat orang~orang munafik terdapat dalam suratsurat yang diturunkan di Madinah, karena di Makkah tidak. terdapat kernunafikan ..Justru sebaliknya, di antara penduduk di sana ada orang yang menampakkan kekafiran karena terpaksa, padahal secara batin ia terap beriman, Ketika Rasulullah A hijrah ke Madinah, di sana terdapat kaum Anshar yang terdiri dari kabilah Aus dan Khazraj yang pada masa jahiliyah mereka beribadah kepada berhala seperti yang dilakukan oleh kaum musyrik Arab. Di sana juga terdapat orang-orang Yahudi dari kalangan Ahlul Kitab yang menempuh jalan para pendahulu mereka, dan mereka terdiri dari tiga kabilah: 1.

2.
3.

Bani Qainuqa', yang merupakan sekutu kabilah Khazraj, Bani Nadhir , dan Bani Quraidzah, sekuru kabilah Aus.

Ketika Rasulullah Iii tiba di Madinah, beberapa orang dari kaum Anshar masuk Islam, baik dari kabilah Am maupun Khazraj ..Tetapi sedikit sekali dari orang-orang Yahudi yang masuk Islam, keeuali' Abdullah bin Salam &. Pada saat itu belum ada kemunafikan, karena orang-orang mukmin belum mempunyai kekuatan yangditakuti pihak lain, bahkan Nabi ~ berdamai dengan orang-orang Yahudi dan beberapa kabilah setempat yang ada di sekitar Madinah. Setelah terjadi peristiwa perang Badar dan Allah telah memperlihatkan kalimat-Nya serta mernuliakan Islam dan para pemeluknya, barulah ada orang· 0 rang yang masuk Islam, padahal han mereka masih kafir, Di antaranya ~bdullah bin Ubay bin Salul. Dia adalah seorang tokoh d.i Madinah yang berasal dari kabilah Khazraj. Dan ilia adalah salah satu pemimpin kabilah Aus dan Khazraj pada masa jahiliyah. Dahulu mereka berkeinginan keras agar ia menjadi raja mereka. Kemudian kebaikan (Islam) datang pada mereka, Ialu mereka masuk Islam sehingga keinginan mereka mengangkatnya sebagai pemimpin terlupakan. 'Abdullah bin Ubay bin Salul menyimpan dendam terhadap Islam dan para pemeluknya. Dan setelah perang Badar usai, 'Abdullah bin Ubay mengatakan:. "Ini adalah pertanda baik yang mengarah (kepada) kekuasaan." Kemudian ia memperlihatkan d.in masuk Islam. -> Demikian juga beberapa orang dari kalangan Ahlul Kirab. Semenjak kejadian itu, muncullah kemunafikan di tengah-tengah penduduk. Madinah dan orangwarang yang berada di sekitamya.

* Lalu masuk Islam pula beberapa orang yang mengikuci jejaknya .-ed,

58

Sedangkan kaum Muhajirin tidak ada seorang pun yang munafik, karena tidak ada di antara mereka yang berhijrah secara terpaksa. Mereka melakukan atas kemauan sendiri, dan rela meninggalkan harta, anak-anak dan kampung halaman demi mengaharapkan apa. yang ada di sisi Allah di negeri akhirar. Mengenai firmm-Nya: ~ ~~ ~ G) .r:\rl r:,;J~J ttl ; L1"GI dj ~ "Di antara manusia ada yang berliati: 'Kam1.' ertman'kepa da Allah 'dan Eari b akhir.' Padahal mereka bukanlah orang-orang beriman, "Muhammad bin Ishak menceritakan, dari Muhammad bin Abi Muhammad, dari 'Ikrimah atau Sa'id bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas, ia mengatakan: "Yaitu orang-orang munafik dari kabilah Aus dan Khazraj serta mereka yang semisalnya," Demikian pula Abul 'Aliyah, al-Hasan al-Bashri, Qaradah, dan as-Suddi menafsirkan: "orang-orang munafik," yaitu yang berasal dati kabilah Aus dan Khazraj, Oleh karena itu Allah £ mengingatkan akan sifat-sifat orang-orang munafik agar orang-orang mukrnin tidak tertipu oleh lahinyah (penampilan) mereka, karena sikap lengah rersebut akan menimbulkan kerusakan yang luas. Disebabkan tidak adanya sikap kehari-hatian terhadap mereka dan menganggap mereka beriman, padahal hakikatnya mereka itu adalah kafir. Demikianlah halnya merupakan kesalahan besar jika menganggap orang-orangfojir (durhaka) pendosa iru sebagai orang-orang baik. Mengenai hal tersebur Allah ~ berfirman. ~ ~~ ~ CJ ?~I (:J~J.uJ4 L.:I.I' Jfi:; L1"81 JoJ'
. (. ~,J J

.b.~

J;;:;

"Dan di antara manusia ada yang-ber-kata:'Kam{ beiiniari kepadaAllah dan han akhir,'padahal mereka hukanlah orang-orang yang beriman." Art.inya, mereka

mengatakan hal seperti }tu ,denga;n Ijd~ dibarengi oleh ~~y~ta3f' sebagaimana [irman-Nyar -€ U;'] .!Ifl~ '»1:; '»1 J;']:!.1~Js'~r I_,JLii.!_,AjQI !!.I'T;.. Ijj,

hahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah'. Dan Allah mengetabui bahwa sesungglthnya kamu benar-benar Rasul·Nya. (QS. AI-Munaafiquun: 1)
JJ

7ika orang-orang munafik datang kepadi.mu, mereka berkata.~'Kami mengakui,

Artinya, mere.ka mengatakan itu ketika menclatangimu (Muhammad &\) saja, dan bukan pemyataan yang sesungguhnya. Oleh karena itu mereka menekankan kesaksian mereka itu dengan menggun.akan Lam ta 'qid (kata penguat) ".:III J~]" (benar-benar seorang Rasul Allah) dalam menyampaikannya. Mereka menegaskan pernyataan bahwa mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal sesungguhnya tidak demikian. Sebagaimana Allah £ telah mendustakan kesaksian dan pernyataan mereka melalui firman-Nya: ~CJI i.!l \.'>1.»1) ~ "Dan sesungguhnya Allah mengetahui hahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar berdusta. "Dan juga melalui firman-Nya: ~ ~~~ ~ CJ ~ "Padahal mereka hukanlah orang-orang yang benman. " , Firman Allah ~: ~ I_;I~~.JI) illI J;)~ ~ "Merekamenipu Allah dan orang-orang yang beriman:" Yaitu cfengan memperlihatkan keimanan kepada
~ J ,

~.);~tSJ
.. "" '"

l1li.

J,.

IZ

TlfIlr Iboo Katsir luz 1

59

Allah Tabaraka wa Ta'ala sambil menyembunyikan kekuIuran. Dengan kebodohan iru, mereka menduga. relah berhasil menipu Allah dengan ucapannya iru, dan menyangka bahwa ucapan itu berguna baginya di SID Allah. Mereka berbohong kepada Allah sebagaimana berbohong kepada sehagian orang beriman.

r-tf! )II <;, ~ "


.,c-

Sebagaimana firman-Nya,
,

'"

f..i11 ~~

£~

J~

)'_''';};O'''

~~
",."

J"

....

CS ~ ~~

'"

~I i~

6';:;

r:#'

<€

0 _,_;~t5j\ .~

''Ingatlah han ketika mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orang mJtnajik) sebagaimana merek4 bersumpah kepada kalian. Dan mereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan memo peroleh suatu (manfaat). Ketahuilah bahwa sesunggulmya mereka itulah para pendusts." (QS. Al-Mujadalah: 18).. Oleh karena ituttl ... ~ membalas keyakinan mereka iru dengan firmanAllah ~ ~ Nya: <€ ,jJA ~J ~I \'1 ~;~~:; ,. "Dan tidaklah mereka menipu melainkan p.ada dirinya sendin; sedang mereka tidak sadar. " Artinya dengan tindakan itu, mereka hanya memperdaya diri mereka sendiri, dan mereka tidak menyadari hal itu. Sebagaimana firman-Nya: <€ ~)G:.}J 110;)~~dl 01 ~ "Sesunggubnya orang-orang munaftk itu menipu Allah, dan Allih membalas tipuan mereka itu. ,,16 (QS. An-Nisaa': 142).

akan~

Ada di anura. qur~' l'~g membaca ayar kesembilan dari al-Baqarah ini dengan bacaan: <€~, 6' oJ:l1 ,j_,_l.)~ ~ J , "Dan tidaklah mereka menipu

melainkan pada dirinya sendiri. ,..

Kedua bacaan di atas mempunyai satu pengertian. IbnuJubair mengatakan, jika ada orang yang mengatakan: "Mengapa orang-orang munafik -yang telah munafik kepada Allah dan orang-orang mukmin- dikatakan menipu Allah dan orang~orang mukmin, sedang mereka itu ridak menampakkan keimanan yang bertentangan denganapa yang diyakininya kecuali upaya taqiyyah (untuk menyelamatkan diri)?" Perranyaan seperti itu dapar dijawab; bangsa Arab tidak melarang menyebut orang yang memberikan keterangan dengan lisannya padahal bertentangan dengan apa yang ada di daIam hatinya sebagai upaya taqiyyah, untuk. menyelamatkan diri dari hal yang ditakutinya, dengan menamakan orang tersebut (penipu). Demikian halnya dengan orang munafik, disebutkan menipu Allah £ dan orang~orang yang beriman dengan cara menampakkan keimanan mereka kepada-Nya dan juga kepada orang-orang mukmin melalui

"l)~"

16

Maksudnya, Allah membiarkan mereka dalarn pengakuan beriman, sebab iru mereka dilayani sebagaimana melayani orang-ornng mukmin. Dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buar rnereka sebagai pembalasan tipuan mereks itu.

60

ucapan lisannya dengan tujuan agar bisa selamat dari pembunuhan, perampasan dan penyiksaan di dunia. Sedangkan penipuan mereka terhadap orang~orang mukmin di dunia ini, pada hakikamya merupakan tipuan terhadap din mereka sendiri, Karena rnerasa telah tercapai keinginan rnereka dan menyangka bahwa cindakan itu dapat mendatangkan kebahagiaan bagi mereka. Padahal sebenarnya hal itu justru merupakan sumber kebinasaan, serta menyeret kepada kemurkaan dan siksa Allah.~ yang sangat pedih, yang sarna sekali ridak mereka harapkan, . Irulah yang dimaksud dengan penipuan terhadap dirinya sendiri, sedangkan ia menyangka bahwa tipuan iru untuk menipu orang lain." sebagaimana yang difinnankan Allah Hi: ~~JA CJ; 6' ~;f~l J;~ CJ ~ "Dan tidak14h mereka menipu melainkan pada dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. "Yang demikian itu dimaksudkan untuk. memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa rindakan mereka (orang-orang mun.afik) itu hanya menyakiri diri mereka sendiri disebabkan oleh murka Allah akibat kekufuran, keraguan dan kebohongan mereka itu .. Sementara orang-orang munafik sama sekali tidak menyadarinya, karena mereka senantiasa berada dalam kebutaan terhadap apa rang mereka lakukan tersebut. Thnu Abi Hatim menceritakan, 'Ali bin al-Mubarak memberitahu kami, Zaid bin al-Mubarak: meraberitahu kami, bahwa Muhammad bin Tsaur memberirahukan sebuah hadits dari Ibnu Ju.raij mengen.ai firman Allah Ta'ala: ~. .in 0;;,G.:.; ~ "Mereka menipl! 1ilaf,;' ia mengatakan:"Mereka memperlihatkan diri mengucapkan kalimat "..:ill )II ;.J) V" (riada Ilah selain Allah) dengantujuan me.nyelamatkan nyawa dan kekayaan mereka agar tidak lenyap, sedang hati mereka sama sekali tidak mengakuinya."

J;~ Cj 1';'1~ illl <.J;:";"; ~~ ::r-~IJ


~ . "" >#I .,,,.

Mengenai firman Allah ~: ,.

t.::J:t'~\ rj;J'J ~~ ~I" J~:; ;'"810::J' ~ 0)At.::j r6',,~J~~


(,'"

"J

"Di antara manustaada yang berkata: 'Kami beriman kepada Allah dan han akhir.' Padahal mereka bukanlah orang-orang yang beriman. Dan tidaklah mereka
menipu melainkan pacia dirinya sendiri, sedang mereka tidak sada»; IJ dari Qatadah, Abu Sa'id mengatakan: "Suar orang munsfik itu ada paclabanyak hal: akhlaknya tercela, ia membenarkan dengan lisan dan mengingkari dengan harinya serra berlawanan dengan perbuatannya. Pagi hari begini dan sore harinya telah berubah. Sore harinya begini dan pada pagi harinya telah berubah pula. Ia berubahubah seperti goyangnya kapal karena terpaan angin, setiap kali ingin bertiup, maka ia pun ikut bergoyang."
?

Dan kemunafikan itu telah merusak urusan akhirat rnereka ..ed, -

1;

TalslrIbnu Katsir Juz

61

Dalam bati mereka ada penyakit, lalu ditambab Allah penvakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedib, disebabkan mereka berdusta. (QS. 2:10)
~:;.~ rT!J.i,j' 'Vi dalam hati mereka ada penyakit," as-Suddi menceritakan, dari Ibnu Mas'ud dan beberapa orang Sahabat Rasulullah13, ia mengatakan: ''Yaitu keraguan, lalu Allah menam.bah keraguan itu dengan keraguan lagi." Mengenai Firman-Nya: Menurut Y3.ltunya .
~ • 1]1, ))1

'Ikrimah dan Thawus: "Di dalam: han mereka ada penyakit,

Sedangkan mengenai firman-Nya; ~ ;);.~ \)t.S- ~ ~"Disebabkan mereka berdusta." Ada yang rnembaca" "0::~'''.Mereka menyandang sifat ragu dan riya'. Sungguh mereka berdusta dan bahkan mereka mendustakan hal-hal yang ghaib. Al-Qurthubi dan beberapa orang mujassir pemah ditanya mengenai hikmah Rasulullah A menahan diri tidak membunuh orang-orang munafik, padahal beliau mengetahui sendiri tokoh-tokoh mereka itu, Lalu para mufassir iru memberikan beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut, yang salah satunya adalah apa yang ditetapkan dalam kitab Shahih al-Bukbari dan Shabib Muslim, bahwa Rasulullah ~ pernah mengatakan kepada 'Umar bin al-Khaththab .:

( .~~i

". J.

~\~

·11

iOII

wi y:,AII l.!J~wl
(I ""

.,.

,1:1'

0)"'1 )
bahwa

CI".

«Aku tidak suka kalau nanti bangsa Arab ini memperbincangkan, Muhammad telah membunuh Sahabat-sahabatnya."

Aninya, Nabi A mengkhawatirkan rerjadinya perubahan pada banyak orang Arab untuk masuk Islam, karena mereka tidak mengetahui hikmah dari pembunuhan tersebur, Padahal pembunuhan yang akan beliau Iakukan terhadap orang munafik itu karena kekufuran. Sedang mereka hanya melihat pada yang mereka saksikan, lalu mereka mengatakan: "Muhammad telah membunuh Sahab at-sahabatn ya. " Al-Qurthubi mengatakan: "Demikian itulah yang menjadi pendapat para ulama kami dan ulama-ulsma lainnya, sebagaimana Rasulullah ~ telah
17

Para ulama Kuffah membacanya

0;~,

sedangkan yang lainnya membaca

0/£.;.

62

memberikan sesuatu kepada orang-orang yang baru mas uk Islam, padahal beliau mengerahui buruknya keyakinan mereka. Imam Athiyyah mengarakan:'? ang demikian iru merupakan pendapat para Sahabat Imam Malik yangtelah ditetapkan oleh Muhammad bin al-Jahm, al-Qadhi Isma'il, al-Abhari, dan dari Ibnul Majisyun. Di antaranya apa yang dikatakan oleh Imam Malik: "Sebenarnya Rasulullah" menahan diri tidak membunuh orang-orang munafik itu dimaksudkan untuk. menjelaskan kepada ummatnya bahwa seorang hakim tidak boleh memutuskan perkara berdasarkan pengetahuannya semata,"

h.akim tidak boleh memutuskan suatu perkara berdasarkan pengetahuannya


semata, meskipun mereka berbeda pendapat mengenai hukum-hukum

Al-Qurthubi

mengatakan: "Para ulama telah sepakat bahwa seorang Ia.innya."

Sedangkan Imam asy-Syafi'i mengarakan: «Rasulullah!A menahan diri cidak membunuh orang-orang munafikatas tindakan mereka menampakkan keislaman, meskipun beliau mengetahui kemunafikan mereka itu, karena apa yang mereka tarnpakkan itu menutupi (menghapus) apa yang sebelumnya (kemunafikan).» .. . Pendapat tersebut diperkuat dengan sabda Rasulullah ~ dalam sebuah

hadits yang terdapat di dalam kitab Shahih a/·Bukhari dan Shahih Muslim:

~f.WJ~ \~

,.

wjhi 1~~..1Il

)~

/'

... ""

"

'i!~!'i Ijlj.i.!?
1,; .}' ~.

~L.lh~!j
H~~

...

"'f'~' ~.
IJI

• [:.~. ",' ( '~Jf

:.. I is : ~ ~("f!

"J

\-;'

i~. . v---: :.r.l : ~f(f"J _]A


I~ ('T

~t')
I:

"Aku diperintahkan unruk memerangi. manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada Ilah selai.n Allah dan Muhammad adalalr Rasul Allah. Apabila mereka mengatakannya, maka darah dan harta kekayaan mereka mendapar perlindungan dariku kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka berada di tangan Allah ~." (HR. Muttafaqun 'alaih). ~... '.tu,.. ArtilOya, b arangslapa ... te 1·ah. mengucap_an kalim,"..J.J\ '} :UI. '}" i maka . .' ..k _...at! .. berlaku baginya secara zhahir seluruh hukum Islam, dan jika ia meyakininya,
ia akan mendapatkan pahala di akhirar kelak. Dan jika tidak meyakininya, maka tidak akan mendatangkan manfaat baginya (di akhirat nanti) pemberlakuan hukum terhadapnya di dunia. Adapun keadaan mereka yaitu bercampur baur dengan orang-orang yang beriman, sebagaimana Allah Tabaraka wa Ta 'ala berfirman:

J:- ~t;~1 ;s:,;/) hlj


III ~ ~.

;'!'aG;) ~i

..}

~ ~j

....

_J

.,..

J,

I)t; ~

J.i ~i ;...trJ~~ ~
J' "

~..1I;i:t;,.

"Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang·orang mukmin) seraya berkata:'Bukankah kami dabul« benama-sama dengan kamu?' Mereka menjawab: 'Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu. sendiri dan menunggu (kehanmran

uz 1

Tiflir lin.! ·Katsir Iuz 1

63

kami) dan kamt:t ragu-ragu serta ditipu aleh angan-.angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah. u, (QS. Al-Hadiid: 14).
Maksudnya, mereka bersama-sama dengan orang-orang mukmin di beberapa tempat d.i padang Mahsyar, dan jika hari yang telah ditetapkan Allah itu tiba, maka perbedaan mereka tampak jelas dan akan terpisah dari orangorang mukmin. Allah ~ berfirman: ~ JJ~:"' ;~ :;'J ;.e ~t "Dan dihalangi

antara mereka dan apayang mereka inginkan. " (QS. Saba'i 54).

1-J).

Golongan munafik juga tidak akan dapat bersujud bersama orang-orang mukmin, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam beberapa hadits ..Di antaranya adalah apa yangdikatakan sebagian ulama, bahwa NabiA tidak membunuh orang-orang munafik itu, karena kejahatan mereka tidak dikhawatirkan dan disebabkan keberadaan Nabi .13 di tengah-tengah merek.a, beliau membacakan ayat-ayat Allah yang memberikan penjelasan. Adapun setelah beliau wafat, mereka dibunuh jika mereka menampakkan kemunafikannya dan hal itu diketahui oleh ummat Islam. Imam Malik mengatakan: "Orang munafik pada masa Rasulullah adalah zindiq pada hari ini."

Mengenai hal itu penulis berkata: "Para ulama telah berbeda pendapat mengenai pembunuhan terhadap zindiq. Jika. ia menampakkan kekufuran, apakah ia harus diminta bertaubat atau tidak, atau apakah harus dibedakan antara penyeru (kepada kezindiqkannya) atau tidak, atau apakah kemurtadan berulang-ulang pada dirinya atau tidak? Araukah ke-Islaman serta keluarnya dari Islam karena kemauan sendiri atau dipengaruhi orang lain? Mengenai hal ini terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan dan ketetapan hukumnya sudah diberikan dalam kitab-kitab fiqih.

Dan hila dikatakan kepada mereka: la.nganlah kamu membua: kerusakan di muka bumi, Mereka menjawah: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. lngatlah, se5unggzlhnyamereka itulahorang..orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (QS. 2:11-12)
JJ JJ

Dalam tafsimya, as-Suddi menceritakan, dari Abu Malik dan dan Abu Shalih, dari Ibnu 'Abbas, dari Murrah ath-Thabib al-Hamdani,.dari Ibnu Mas'ud, dari beberapa Sahabat Nabi ~, mengenai finnan Al1ah~:

64

IJU ~ r-fS Ji 1~IJ, ''Dan hila dikatakan kepada merek/z.· 7anganfah kamu mimbuat kenlSaktin Ji muka bumi 'Mereka menJawah: 'Sestmgguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. '" Ia mengarakan: "M:erekaitu adalah orang-orang munafik. Sed.angkan kerusakan yang dlmaksud adalah kekufuran dan kemaksiatan.

~ ~~;;..;

c:J11)~

u"'~~iJ

J>

Mengenai firman-Nya: ~ J'~ J lJU ~ ~i Jil~!J , "Dan Jika dikatakan kepada mereka: 7anganlah kilian membUat kerusalian' di muka burni; '" Abu [a'far menceritakan, dari ar-Rabi' bin Anas, dari Abul 'Aliyah, ia mengarakan: "A· ~.. . Jianzanlah kali... - b e rb uat maksia di muka b UtDllDl. K erus ak,an yang ', . . ... ; nmya, g .. .. - an _ ... tat .__ _ . mereka buat iru berupa kemaksiatan kepada Allah, karena barangsiapa yang berhuar maksiat kepada Allah atau memerintahkan orang lain untuk bermaksiat kepada-Nya, maka ia telah berbuat kerusakan d.i bumi, karena kemaslahatan langit dan bumi ini rerletak pada ket aatan ," Hal senada juga dikatakan oleh ar-Rabi' bin Anas, Qatadah, dan Ibnu Juraij, dati Mujahid, mengenai firman-Nya: 4: ,f~~iJ IJJ.....Z ~ J:; \~IJ ,. "Dan ~ jilea dikatakan kepada mereka: 1anganlah kaLian rnemliuatkerusakan di muka bumi, ia mengatakan: "Mereka sedang berbuat maksiat kepada Allah," lalu dikatakan kepada mereka: "Janganlah kalian melakukan ini dan itu.' Maka mereka pun menjawab: "Sesungguhnya kami berada pada jalan hidayah dan kami pun sebagai orang yang mengadakan perbaikan, »
W

r+'

Ibnu jarir mengatakan: "Dengan demikian, orang~orang munafik itu memang pelaku kerusakan di muka bumi ini, dengan bermaksiat kepada Allah melanggar larangan-Nya serta me.ngabaikan kewajiban yang dilimpahkan kepadanya. Mereka ragu terhadap agama Allah di mana seseorangtidak direrima arnal-nya kecuali dengan memben.arkannyadan meyakini hakikatnya. Mereka juga mendustai orang-orang mukmin mela1ui pengakuan kosong mereka, padahal keyakinan mereka dipenuhi oleh kebimbangan dan keraguan. Serra dukungan dan banruan rnereka terhadap orang~orang yang mendustakan Allah, Kitab-kitab, dan Rasul-rasul-Nya aras para wall Allah jika mereka meadapatkan jalan unruk iru," Demikian itulah kerusakan yang dilakukan oleh orang-orang munafik di muka bumi ini, sementara mereka mengira telah mengadakan perbaikan. Al-Hasan al-Bashri mengatakan: "Di antara bentuk kerusakan yang dilakukan di muka bumi ini adalah mengangkat orang kafir sebagai wali-wali (pemimpin atau pelindung), sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Ta'ala: ~~. ~ J'~)liJ G jJ ~ ~l ~ ; -t;Jj r ~ S\:;- \J~ ::.,:.u\ J , <fA dapun orangGj j;.:; orang kafir; sebagum inereka men}adi pel[ndttng sebagian yang lain. Jika kalian (wahai kaum muslimin) tidak melaksanak.an apa yang telab diperintahkan Allah it1t. niscaya akan terjadi kekaca1'lan di muka bumi dan kerusakan yang besar:" (QS .. Al-Anfal: 73). Dengan demikian, Allah if!'! telah memutuskan perwalian di anrara kaum musLimin dengan orang-orang kafir, sebagaimana firman-Nya:

lZl

Tuir Ibnu Katsir Juz

65

I~

\);;,J ~i~)~f::.. -:)~jJ~ ~ ~

:-~jrJ!LJJI I):-lf ~I~I:J~I lftiLi,


~~L.i~

"Wahai orang·orang yang benman; janganlah kalian mengambil orang·orang kafir menjadi wali/pemimpi.n dengan meninggalkan orang·orang mukmin. Inginkah kalian mengadakan alasan yang nyata bagi Allah {untuk menyiksa kalian}. " (QS, An-Nisaa': 144). Kemudian Dia berfirman: jilll;:" ~~i .!ljill ~ ~G;j 01' "Sesungguhnya orang-orang muiiafik ituberaCla dftingkaian yang'paling bawah deri Neraka. Dan kalian sekali·ka.li tidak akan mendapat seorang pen 010 ng pun bagi mereka: " (QS. AnNisaa': 145).

~\~ r-ti:w J::,

Dikarenakan orang-prang munafik ini yang secara lahiriyah beriman, hal ini sangat membingungkan orang-orang mukmin, Seolah-olah kerusakan itu adanya dari arah orang munafik itu berada, karena ialah yang menipu orang-orang muk.min melalui ucapannya yang sarna sekali tidak benar serta menjadikan orang-orang kafir sebagai pemim.pin bagi orang-orang mukmin, Kalau saja perbuatan mereka hanya sebatas yang pertama (yaitu sebagai orang kafir) masih lebih ringan kejahatannya ..Dan andai saja ia ikhlas beramal karena Allah J.!; serta menyesuaikan ucapannya dengan perbuatannya, niscaya ia akan benar-benar beruntung. Oleh karena itu Allah ~ berfirman: ~~~;;.s ~ll)~ J IJW ~ ;..ti.J:i1~1::'''"Dan bila dikatakan kepada ,f.~~i mereka: 1angan[ah kdmu membtiat .kerusakin rli muka bumi. •Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan ..,."Arrinya, kami ingin mendekati kedua belah pihak baik kaum beriman maupun kaum kafir dan kami berdamai dengan keduanya. Kemudian Dia berfrrman: ~ ~J~ ~ ,}J::, ~JL.:.i1 ;;. rill ''Ingatlah, sestfnggubnya mereka itulah orang-orang yang membutit~kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Melaluiayat tersebut Allah ~ memberitahukan: "Ketahuilah bahwa yang mereka katakan sebagai perbaikan itu adalah kerusakan itu sendiri, namun karen a kebodohan mereka, mereka tidak menyadari bahwa hal iru sebagai kerusakan ."
OJ

~f,

Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlab kamu sebagaimana ora~gorang lain telab beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankab kami

66

Tafs·ir Ibnu Katsir Jill I

sebagaimana orang-orang bodob itu telab beriman:" Ingatlab, se5unggRbnya merekalab orang-orang yang bodob, tetapi mereka tidak tabu. (QS. 2:13)
Allah ~ berfirman: "Apabila dikatakan kepada orang-orang munaftk: ~ ~11J1;;1; L:.S-1j.1; , 'Berimanlah kalian sebagaimana orang-orang beriman,' yakni seperti keimanan manusia kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitabkitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, a.danya Kebangkitan setelah kematian, Surga, Neraka, dan lain-lainnya yang telah diberitahukan kepada orang-orang yang beriman. Dan juga dikatakan: "T aatilah Allah dan Rasul-Nya dengan rnenjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi Iarangan-Nya ." Maka mereka pun mengatakan: ~ ;\,:' 1\ ~\:\ _ _'.5- ~9' ''ApaJuzhkamiharus beriman sebagaimana orang-orang yang bodohtelah beriman; })Yang mereka maksudkan di sini adalah para Sahabat Rasulullah A. Demikian menurot pendapat Abu! 'Aliyah, asSuddi dalam tafsirnya, dari Ibnu 'Abbas dan Ibnu Mas'ud serta beberapa orang Sahabat, Hal yang sarna juga dikatakan oleh ar-Rabi' bin Anas, 'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan lain-lainnya. Orang-orang munafik itu mengatakan: "Apakah kami dan mereka harus berada dalam satu kedudukan, sementara mereka adalah orang-orang . • da Y-) bodoh?" kata II' ,'. ".1.1 ~~\ adalah Jam ak . n. "" ," seperti . kata II', ,;.-,;" a dalah f.~\ .' jarnak dan "~". Makna sufah.a adalah bodoh dan kurang (Iemah) pemikirannya serta sedikit pengetahuannya. tentang hal-hal yang bermaslahat dan bermudbarat. Dan Allah Tabara.ka wa Ta'al« telah memberikan jawahan mengenai semua hal yang berkenaan dengan itu kepada mereka me1alui firman-Nya: ~ ; 1'6~'II ~I )If , "Ingatlah sesttngguhnyamereka ittJah orang·oran$'JO!l€ bcxJph. Dan Dia menegaskan kebodohan mereka itu dengan fi.rmm-Nya: ~ OJ.t~I;!t >JJ , v "Tetapi mereka tidak mengetahui.· Aninya, d.i antara kelengkapan daii kebodohan mereka itu adalah mereka tidak mengetahui bahwa mereka berada dalam kesesatan dan kebodohan. Dan yang demikian ire lebih me.nghinakan merekadan lebih menunjukan mereka berada dalam kebutaan dan jauh dari petunjuk .

r;

JJ

JJ

Ul I)\i I;;!!~'~I ~ jt
.:: .~J.",. ././ /.

f "',/ ,/ ",.
}:r
A.U\

\:,tJ L:;\~ \~ \i J_,:..... I;~.;.u\ ~. \:,W

1,/

.~J.. '"

t ,. '"

"".-: ~ • .J,/

",. ",.

~ ('~.J ~tS-/1:""'l

J "-)-/",...

J.

~,/.".,

z1

Taflir IbnIl Katsir Juz 1

67

Dan bila mereka herjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telab beriman:" Dan hila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: c'Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok:" Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalamkesesatan mereka. (QS. 2:14-15)
Allah ~ berlirman: "[ika orang~orang munafik itu benemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: 'Kami telah beriman.' Kemudian mereka menampakkan keimanan, loyalitas, dan keakraban sebagai tipuan bars orang-orang mukmin, dan sebagai kemunafikan, kepura-puraan, serta taqiyyah 8 agar mereka mendapatkan kebaikan dan pembagian ghanimah (hana rampasan perang)." ~ ~Q. Jl:J;:. I~C:'~ "Dan jika mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka." M:lksucLlya, jika mereka kembali dan bergabung dengan syaitansyaitan (para pemimpin) mereka.

Lafazh "I~" mengandung makna "I);:JI" (kembali), karena ia muta'addi


dengan huruf "~l" untuk menunjukkanfi'i{{kata (samar) dan yang jelas disebutkan. kerja) yang tersembunyi

As-Suddi menceritakan, dari Abu Malik, bahwa "Ij;:-" berarti pergi., dan kat a '\~t;:.11 berarti orang-orang terhormat, para pembesar dan pemimpin mereka,~ dari para pendeta orang-orang Yahudi dan para pemuka orang-orang musyrik dan munafik. Dan firman-Nya: ~ ~
J

lfjl)li ~ "Mereka

J,

berkata: 'Sesungguhnya kami

sependirian dengan kalian. '" Mengenai ayat ini, Muhammad bin Ishak, dari Ibnu 'Abbas mengatakan: "Artinya kami sejalan dengan kalian." Firman-Nya: ~ 0);)6="
J)

~~

Uj

, "Sebenamya kami hanya mengolok-

dan mempermainkan kaum (mukminin) rtu, Ad-Dhahhak berpendapat, dari Ibnu Abbas, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya memperolokolok dan mencela Sahabat Muhammad A." Hal yang senada juga dilontarkan oleh ar-Rabi' bin Anas dan Qatadah.
Kemudian Allah ~ memberikan jawaban serta menanggapi perbuatan mereka itu dengan berfirman: ~ 0-*::; ~t;i. J ~i.:.;) ~ i.s-)~C' 2' ill, ~ ''Allah

oloe. Maksudnya, sesungguhnya kami-(orang munafik) hanya memperolok

akan (membalas) mengolok-olok mereka dan membiarkan ~ mereka terombangam bing dalam kesesatan mereka. "

Ibnu Jarit mengatakan: "Allah Ta' ala memheritahukan bahwa Dia akan melakukan hal tersebut pada hari Kiamat kelak melalui firman-Nya:
18

Taqiyyah: Menyembunyikan keadaan (jati diri) yang sebenarnya dan menipu manusia yang bukan termasuk kelompoknya, sebagai perlindungsn dan kerusakan dan kerugian:pem.

68

"Pada han ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkas« kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulab kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dan cahayamu.' Dikat.akan (kepada mereka).~'Kembalilah kamu ke belakang dan canlab sendiri cahaya (untukmu)' •Lals«diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pinttt. Di sebelahdaJamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari su» ada siksa. (QS ..Al-Hadiid:13).
1>

Dan juga finnan-Nya: ~ dIIJ~I;:d GJI~~ ~

,p ~ ,p d IJ~ ;j..J1 .~ ~j , 'Van janganlah iekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesr.mgguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka." (QS.
Ali-'lmran: 178).
cipu daya Allah & terhadap orang-orang munafik dan orang-orang musyrik." Menurut orang yang menafsirkan ayat ini dengan pengertian tersebut,

r+l

Ibnu Jarir mengatakan: "Demik:ian itulah olok-olok, celaan, makar, dan

Thnu Jarir menceritakan hahwa sebagian ulama yang lainnya mengatakan: "Olok-olok, edam, dan hinaan dilorrrarkan Allah ~ disebabkan berbagai
kemaksiatandan kekufuran yang mereka lakukan." "Terdapat pendapat lain lagi bahwa, hal seperti itu dan yang semisal merupakan jawaban, sebagaimana ucapan seseorang kepada orang yang menipunya jika ia berhasiI mengalahkannya, 'Aku1ah yang menipumu." Hal iru bukan m.erupakan tipu daya dari-Nya, namun Dia mengatakan seperti iru jika hal itu (tipuan) ditujukan kepadanya. sebagaimana firman~Nya:
.,......4"

Masih menurut Ibnu

J arir:

'_f:,.j \J~ J , "Orang-orangkafir iut membuat tipu dtrya,dan AlliE membalas tipu daya mereka it.u.Dan Allah sebaik·baikpembalas tipu ciaya." (QS. Ali 'Imran: 54).
~. ~..fWI ';;. .1lI ~I

,'"

Dan juga firman-Nya: ~ ~ .~8::' ; ..ill , "Allah akan (membalas)mengolok) olok mereka. "Bahwasanya hal rnerupakan jawaban balasan, karena tidak ada mak.ar dan olok-olokdari Allah ~ . .Artinya, bahwa makar dan olok-olok mereka itu justru menimpa diri mereka sendiri.j"...,Ada juga yang mengatakan bahwa firman Allah ~ berikut ini: ~ ~ ~j8::' !..ill .JY'J8::' ~ ~ I:1J , "Sebenar-

...

iru-

jill

nya kami hanya mengolok-olok. Allah akan 7membalas}olok·olokan mereka. "


Juga firman- Nya: ~ ~;.t;.

;'j 11 ;);:.G:.; , "Sesungguhnya orang-orang

munafik it» menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka itu. "(QS.
An-Nisaa': 142).

z1

Ta&ir lbnu Katsir Juz 1

69

Demikian halnya firman-Nya: ~ ~ 1u\ ~ ~ ~ J~ ,. ''Maka orang· orang munafik itu menghina mereka. Allah'akan membalas penghinaan mereka itu." (QS. At-Taubah: 79). fmnan-Nya: ~ :1 ~I \;_J ~ ''Mereka mebtpakanAllah, makaAllah juga melupakan mereka." (QS.' At-Taubah: 67).
Serta

r e:

Juga firman-firman-Nya yang semisal itu merupakan benruk pemberitahuan dari Allah bahwa Dia akan memberikan balasan atas perolokan yang mereka lakukan serta menyiksa mereka akibat tipu daya mereka. Dia menyarnpaikan pemberitahuan mengenai pembalasan-Nya serta pemberian siksaan kepada mereka, bersamaan dengan pemberitahuan mengenai perbuatan mereka yang memang berhak mendapatkan balasan dan siksaan, Sebagaimana firman-Nya: ~ ..111 ~::;..t;~f:; u; ~ ~ ~. ~ ij;"'0 , "Dan balasan suat1~kejahatan atfalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah. " (QS. Asy-Syuura: 40)

J&.

Demikian juga firman-Nya: ~ ~ IJ~\j ~ LS~I';';, "Oleb sebab itu, barangsiapa menyerang kamu, maka seranglah ia." (QS. Al-Baqarah: 194).
J" ~" , "

Perlakuan pertama merupakan kezhaliman, sedangkan yang kedua (balasan) merupakan keadilan. Meskipun kedua kata itu sama, namun maknanya berbeda, Banyak pengertian dalam al-Qur-an semacam itu. Masih menurut Ibnu J arir bahwa ulama yang lainnya mengatakan: "Ani semuanya itu adalah bahwa Allah ~ memberitahukan mengenai orangorang munafik itu, jika mereka kembali kepada para pemimpin mereka, mereka mengatakan: 'Sesungguhnya kami bersama kalian dalam mendustakan Muhammad dan apa yang dibawanya. Dan apa yang kami ucapkan kepada mereka itu sebenamya hanyalah olok-olok belaka " Kemudian Allah tf8 memberitahukan bahwa Dia memperolok-olok mereka, lalu memperlihatkan kepada mereka hukum-hukum-Nya di dania, berupa keterpeliharaan nyawa dan hana kekayaan mereka, berbeda dengan apa yang akan mereka terima kelak di sisiNya di akhirat, yairu berupa adzab dan siksaan. Setelah itu ThnuJ arir memperkuat dan mendukung pendapat ini, karena secara ijma' Allah Mahasuci dari perbuatan makar, tipu daya, kebohongan yang dilakukan dengan tujuan main-main. Sedangkan yang dilakukan-Nya atas dasar hukuman pembalasan dan pemberian imbalan secara adil, maka hal itu tidak mustahil bagi-Nya. Thnu Jarir menuturkan: "Hal yang serupa dengan apa yang kami katakan adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Kuraib dari Ibnu 'Abbas, mengenai firman Allah ~: ~ ~ fs~ 11 , "Allal: akan (membalas) mengoiok-olok mereka," ia mengatakan: "Allah memperolok mereka itu sebagaimana balasan atas perbuatan mereka sebelumnya,"

70

Sedangkan mengenai firman-Nya:, ~ ;)*.~2 ~w1 J ;..:;.i:;j 9 "Dan membiarkan mereka teromhang-ambing dalam kesesaian mereka." As-Suddi meriwayatkan dari Abu Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu 'Abbas, juga dari Murrah al-Hamadani, dari Ibnu Mas'ud, serta dari beberapa orang Sahabat Rasulullah 13, bahwa ~ ~~ ~ berani pemberian tangguh kepada mereka. Mujahid mengatakan: «~~i.:;,. berarti memberi tamhahan kepada mereka .." Dan sebagian lainnya mengatakan: "Setiap kali mereka melakukan perbuatan dosa, mereka diberi nikmat, yang pada hakikatnya nikmat itu adalah kesengsaraan .." Allah Tahara.ka wa Ta 'ala b erfirman: '. r I. .,..,... r ~ \;,~8.; ~\s.h:.1)l~ I;' _i I)j ~ I ~.;;.y y\yl ~ ~ , ,.. ~ ,
~,,~
iIIJ

'"

..

01.;\J~,nc: ... ~

~1

I;";

w;,
- ....

'It:. 0<, • ~il I'~ u:::-'I~\ ~/ _.! ..1~l..;..J( \.r+: ~. ..JI rr.f;_ ' \; ~;;)' .J""'7 . _ .. J , "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun memhukakan semua pinttt-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka., Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berpl~tusasa. Maka orang-orang yang zhalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akamya_ Segalapuji bagi Allah, Rabb semesta a/am. " (QS _ AI-An 'aam: 44-45)_
.t '"

"I::

IbnuJarir berpendapat: "Yang benar adalah 'Kami memberikan tambahan kepada mereka dengan membiarkan mereka dalam kesesatan dan kedurhakaan." Sebagaimana firman Allah Tabaraka wa Ta'ala: ~ ;)_":~2 ;,..;.t;iJ. J ~~iG~/ ;:0 01.;1;'1w-- ;":;'~~fJ~~(:. r;G 9 "Dan begitu pula Kami memalingkan bai dan penglihatan mereka sepeit.i mereka belum pemah beriman kepadanya (al-Qur-an) pada permalaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. >l (QS .. AI-An'aam: 110).

rs

artinya sikap berlebih-lebihan dal.am melakukan sesuatu, sebagaimana firman-Nya, ~ ~};JI J;.s1X,.,;. ~l:J1 t.:J t!l 9 "Sesungguhnya Kam~ l!.b tatkala air telah melttap (sampai ke gunung) Kami hawa (nenek moyang)mu 19 ke dalam babtera. " (QS. Al-Haaqqah: 11)_
"J~I"
II ,J ill

'.

...

",.

Adh-Dhahhak mencerirakan dari Ibnu 'Abbas dalam menafsirkan , ~ J)8:~f~~ .} 9, maksudnya adalah, mereka terombang-ambing dalam kek.ufuran:.'Demikian pula as-Suddi (d.engansanadnya yang berasal dari Sahabat) menafsirkan ayat ini,
,

Ibnu Jarir berkata: " "t.:;JI" adalah kesesatan, Jika dikatakan ,,)~. 4._.S" "tJ.;;.::, (If.:,P (~ maksudnya adalah bah wa , fulan telah tersesat." Ibn u Jarir si berkata: "Makna firman-Nya, .~ .)~ ~t;.k ~ 9, adalah terombang-ambing
19

>II

Yang dibawa dalam bahtera Nabi Nub ~ untuk diselarnatkan adalah keluarga Nabi Nub M dan orang-orang yang berirnan selain anaknya yang durhaka.P'?':

Z1

TaflirIbnu Katsir Juz 1

71

dalam kesesatan dan kekafiran. Bingung dan sesar, tidak menemukan jalan keluar, karena Allah ~ telah mengunci-mati hari mereka dan mengecapnya, juga membutakan pandangan mereka dari petunjuk sehingga tertutup pandangan mereka. Mereka tidak dapat melihat petunjuk dan tidak dapat menemukan jalan keluar. Sedangkan menurut sebagian ulama, digunakan pada mata, sedangkan "4; ..j" (bingung) pada hati, nar:gun '~_:;"kr (b1;lta)diRIDak;m ju_ga pada hati, Allah ~ bedirman: ~ .JJ~I ,j ~I y}lll ~ ,:}Jj ~~\r\ ';:";"i If!~, "Karena sesungguhnya bukanlali mata itu yang buta, tetapi 'Yang buta adalah hati yang di dalam dada. "(QS. Al-Hajj: 46). jika dikatakan ";") (artinya lelaki itu pergi tanpa mengetahui rujuan), benruk mudhari'nya: H~"'''J bentuk uk isi ,,~ ak mas da mya: 1<" r, b entu 15lIDfiit 'itnya:.......,. d an 4_A.Lj:.. jik a dik ata an: L.....iJ, , ..... 1 ~! ~;1', maksudnya adalah:. "Uatanya tidak diketahui ke mana perginya."
I<~II< ~I<

":~I

"'11'

11'"

... "

Mereka itulah ya.ng membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah berttntung perniagaannyadan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. 2:16)

;j.J1 2..k-J j, "Mer:ekaitntah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk," da1.iin talsirnya, as-Suddi, dari
Mengenai firman-Nya: ~ 1.S~4

if~1

IJp\

Ibnu Mas'ud dan beberapa orang Sahabat Rasulullah!il, mengambil kesesatan dan meninggalk.an petunjuk."

mengarakaa. "Mereka

lbnu Ishak mengatakan, dari Ibnu 'Abbas, mengenai firman-Nya ini: "Artinya membeli kekufuran dengan keimanan. " Kesimpulan dari pendapat para mufassir di atas, bahwa orang·orang munafik itu menyimpang dari petunjuk. dan jatuh dalam kesesatan. Dan irulah makna firman Allah Tabaraka wa Ta'a/a.: ~ 1.S~4 aJ~1 IJ-p,1;j.JI.~)' ''Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan pitunjuk .." Artinya mereka menjual petunjuk untuk mendapatkan kesesatan, hal itu berlaku juga pada orang yang pernah beriman lalu kembali kepada kekufuran, sebagaimana firman·Nya:. ~ J$- ~ IJ~ ~ \_,t\; ~ 2JJ~ , "Yang demikian itu adalah

karena bahwa ses"'ungguhiiya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati. " (QS. Al-Munaafiquun: 3)..Aninya, mereka
lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk, sebagaimana keadaan kelompok lain dari or.ang-orang munafik, di mana mereka terdiri dari beberapa macam

~P

72

dan bagian. Oleh karena iru Allah ~ berfinnan: ~ ;jJ2? 1}6" GJ ~~ ~~ 1- '; ~f'Maka tida.klah beruntung perniagaannya dan'tidaklah mereka mendapa: petuniuk. "Maksudnya, pemiagaan yang mereka
lakukan iru tidak mendapatkan keuntungan dan tidak pula mereka mendapatkan petuajuk pada apa yang mereka lakukan. Ibnu Jarir

~ .~~ \}15' GJ ;...i0~ ~~ L..:J ~ ''Maka tidaklah berunttmgpemiagaannya dan'tidaklah mereka menddpat pettmiuk, "mengatakan: "Demi Allah kalian telah menyaksikan mereka relah ke1uar dari perunjuk menuju kepada kesesatan,
dari persatuan menuju kepada perpecahan, dari rasa aman menuju kepada ketakutan, dari sunnah menuju bid'ah." Hal yang sarna diriwayatkaa'oleh Ibnu Abi Hatim, dari Yazid bin Zurai', dari Sa'id, dan Qatadah.

dan

Qatadah, mengenai firman~ Nya:

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api •.maka setelab api itu menerangi sekelilingnya, Allah .hilangkan cabaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapanJ mereka tidak dapa: melibat. Mereka tuli, bisu, dan btaa, maka tidaklah mereka akan kern-bali (ke jalan yang benar), (QS. 2:17w18)
~atl1 "~" (contohlperumpamaan), dapat jypa dalam bentuk lain sepeni.,"p:' atau"H" dan ian:akpya adalah "JG1". Allah ~ berfirman,

~ 0;._!t:J\ 'l1t+1,;:;CJ U'8J Lf,;~ J~~l ~J ~ "Dan perumpamaan-perumpamaan mi Kami hlla'tkan tmtuk manusia, dan tiada yang memahaminya kemali orangorang yang berilmu.' (QS. Al-IAnkabuut: 43). .
Makna dari perumpamaan tersebut adalah bahwa Allah .~ menyerupakan tindakan mereka membeli kesesatan dengan petunjuk dan perubahan mereka dari melihat menjadi bura, dengan orang yang menyalakan api. Ketika api itu menerangi sekitarnya, dan ia dapat melihat apa yang berada di sebelah kanan dan kirinya, tiba-tiba api itu padam sehingga ia benar-benar berada dalam kegelapan, tidak dapat melihat dantidak pula memperoleh petunjuk. Kondisi seperti itu ditarnbah lagi dengan keadaan dirinya yang tuli sehingga tidak dapat mendengar, bisu sehingga tidak dapat bicara, dan buta sehingga tidak dapat melihat. Oleh karena itu, ia tidak akan dapat kembali ke tempat

semula,

z1

Ta&ir.\bnu Katsir

juz

73

Demikian pula keadaan orang-orang munafik yang menukar kesesatan dengan petunjuk, dan mencintai kebathilan dari pada kelurusan. Dalam perumpamaan ini terdapat bukti bahwa orang-orang munafik itu pertama kali beriman kemudian kafir. Sebagaimana yang telah diberitahukan oleh Allah Tabaraka wa Ta 'ala mengenai mereka pada pembahasan yang lain. Dalam hal ini penulis (Ibnu Katsir) mengatakan: "Pada saar penyeburan perumpamaan berlangsung, terjadi perubahan ungkapan dari bentuk mufrad (tunggal) ke bentukjama' (banyak)." Dalam FIrman Allah~:

;..fi ~ ($.: ~
, ..."

.J J~
'"

'J .;.,t:il; ~
~ ,;0

Jj

;,.ts']j ~ J;' illI ~)


"" "" ~

,.

"',.

~pG

~F

t.:;,.1 L:li ,

1"

~ ~_f.:..:,_; ~
"Seteld: api itu menerangi sekelilin~ Allah menghilangkan cahaya merekadan membiarkan mereka dalsm kegelapan. Mereka tidak dapat me/ihat. Mereka tuli, bisu, dan buta, maka mereka tidak akan kembali: "Ungkapan seperti ini lebih benar dan Iebih tepat juga lebih mengena dalam susunannya. Firman-Nya: ~ ~J;' illl~;' "Allah menghilangkan cahaya mereka," artinya, Allah mengambif sesuatu yang sangar bermanfaar bagi mereka, yaitu cahaya, serta membiarkan sesuatu yang membahayakan bagi mereka, yaitu kebakaran dan asap.

, "Dan membiarkan mereka da/am kegelapa:z. "Y~tu keberadaan mereka dalam keraguan, kekufuran, dan kemunafikan, ~ fJ/__,.,,;.;. 'J , "Mereka tidak dapat melihat. ,J Maksudnya, mereka tidak mendapat jalan menuju kebaikan serta tidak mengerahuinya, Lebih dari itu mereka ~ ~, "Tuli; "tidak mendengar kebaikan, ~ ($.: , "Bisu, tidak dapar membicarakan apa yang bermanfaat bagi mereka dan ~ ~, "Buta, "yairu berada dalam kesesatan dan
~ cA:J.1
)J

"

J ;,.ts'])

kebuataan hati, sebagaimana firman-Nya:


~ JJ~\

JY jJj ~~~i~~ 1f1~, "Karena sesungguhnya bukanhh mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah H"atiyang didalam dada." (QS. AIOleh karena itu, mereka tidak dapar kembali ke tempat semula di mana mereka mendapatkan hidayah yang telah dijualnya dengan kesesaran.

JI fill ~

Hajj: 46).

Mengenai firman Allah ~: ~ jy ~:.:..:t.:;,.f L£ I~\S ~~I !$i\ j.:S ,', I:: , @ "Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api. Maka setelah api it« merzerangi sekelilingnya, "'Abdurrazzaq meriwayatkan dari Mu'ammar, dari Qatadah, mengatakan.: "Kalimat itu adalah kalimar ,,~\ ~l ~l ~n yang memberikan penerangan kepada m.ereka, laiu dengan penerangan itu mereka makan, minum, dan beriman di dunia, menikahi para wanita, dan memperrahankan darah (baca: nyawa) sehingga ketika mereka meninggal duma, Allah mengambil cahaya itu dan membiarkan mereka dalam kegelapan (tidak dapat melihar). "

74

Atau seperti (orang..fJrang yang ditimpa) hujan lebat dari !angit disertai gelap-

gldita. guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anakjarinya, karena {mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. Kilat itu nyaris menyambar penglihatan mereka. Seriap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan hila kegelapan menimpa mereka, mereka berhenti.Jikalau Allah mengbendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesllngguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS_ 2:19-20)
lni perumpamaan lain yang diberikan Allah mengenai bentuk lain dati orang-orang munafik., yaitu orang-orang yang sewaktu-waktu tampak kebenaran bagi mereka dan pada saar lain rnereka ragu, Hati mereka yang berada dalam keadaan ragu. kufur, dan bimbang, iru adalah ~ " >7-<- ~ "Seperti hujan lebat. ~,.,JI" berarti hujan yang turon dari langit pada waktu gelapgulita, Kegelapan itu adalah keraguan, kekufuran, dan kemunafikan. Dan "'J;..}I" (petir/ gurunlhalilintar), yaitu(perumpamaan untuk) ketakutan yang mengguncangkan hati,
JJ ":,

rakut dan cemas yang sangat, sebagaimana firman Allah tm: ~ ~.~:Ic..~ ''Mereka mengira setiap teriakan yang keras ditt4ukan keiada"mereka." (QS. Al-Munaafiquun: 4).

Diantara

keadaan orang-orang munafik itu adalah herada dalam rasa

y ;;,;::...; ~

Sedangkan <I€ ;:;:jl ~ yaitu kilat yang menyinari han orang"Orang munafik itu pada suatu waktu, ~dalal] cahaya keirnanan. ,?leh,~arena itu, B% berfirman, <I€ ::r-)L...SJ~ ~ .1llj oj::J1 ).~ ~\~I;:; ~I:'I~ ~ ~GI.)~ ~

N1~
JJ

''Mereka menyu:mbat telinianya aengan anali jarinya Mrena (rriendengar suara) petir sebab takut akan mati. Dan Allah melipiui orang-orang yang kafir. Maksudnya, ketakutan rnereka itu tidak dapat membawa manfaat sedikit pun karena Allah telah meliputi mereka melalui kekuasaan-Nya dan mereka itu

uz

lair IbnuKalBir

III·Z

75

~~ ~1~) 0". 11) ~.iS:; ~ IJ~ ;j.J\ J. ;;.5) 0~) ~~I ~.b. !lGi J;. , "Suciahkari Clatangkepadamu 'berit« .kaum:kaum penentang. (yaitu)kium Fir'aun dan Tsamud? Sesungguhnya orang-orang kajir seialu mendustakan, padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka.' (QS. Al-Buruuj 17-20).
Setelah iru Allah herfirman: ~ ~jl ,"Kilat itu nyaris ~tS:.; menyamhar penglihatan mereka, " karena kuat dan hebatnya kilat tersebut serta lemahnya pengIihatan dan ketidakteguhan mereka dalam beriman, Mengenai firman-Nya: ~ \;\.i ;.e:fc. rJ1il~l) ~ I~ ~ ~~i~ ,. "Setiap kali menyinari mereka, maka mereka herjalan eli fJiwah sinar itu. Dan bila kegelapan menimpa mereka, mereka berbenti, " Ibnu Ishak menuturkan dari Ibnu 'Abbas: "Artinya, mereka mengetahui kebenaran dan berbicara mengenai kebenaran tersebut. Jika mereka mengetahui kebenaran itu, maka mereka tetap istiqamah, Namun jika mereka kemhali kepada kekafiran, mereka berhenridalam keadaan bingung." Demikian pula yang dikatakan oleh al-Hasan Bashri, Qaradah, ar-Rabi' bin Anas, dan as-Suddi, dengan sanadnya dari beherapa Sahabat, dan ini merupakan pendapat yang paling benar dan jelas, Dan begirulah keadaan yang akan mereka alami pada hari Kiamat kelak, yaitu ketika manusia diberi cahaya sesuai dengan keimanannya. Dianrara mereka ada yang diberi cahaya yang dapar menerangi perjaIanan beberapa mil, dan ada yang diberi kurang atau lebih dari itu, Ada juga yangcahayanya terkadang mati dan kadang-kadang menyala.. Ada juga yang kadang-kadang berjalan dan kadang berhenti. Bahkan ada juga yang cahayanya mati sama sekali, mereka irulah orang munafik rulen yang Allah ~ sebutkan melalui firman-Nya;

berada di bawah kendali kehendak telah berfirman:

dan iradah-Nya,

Sebagaimana Allah ~

;.;,~~f~

rs-~T~:; \~j\
" ~

I'"

;S;!} 0::. ~ ~:.; U"J)2;\ I_;\~ ~~

iii

I!!I',

,"

fI

~:.,l_~CJI J .;~CJ\

.......,..J.

Jfi r:,i,.
.J

~I~;\;_J~
"Pada hari ketika orang-orang munajik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang benman: 'Tunggulah kami sup.aya kami dapat mengambit sebahagian dari cahayam.u. Dikatakan (kepada mereka): 'Kembalilab kam« ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu). '" (QS. Al-Hadiid:13).
J

l;' l ,),r

Dan mengenai orang-orang yang beriman, Allah £ berfirman: 't 't ' .... 8' ~IC 0 I _" ·t:.:'l/ '..LI~·'~ . _. ~. !-\ -. ~I\..:ul ,. r-:-' .,) y ~ ~ .) ~; - ~ ts"-!- r-"',),r ! ~ \r ~ ..iJ(' '-F:: f$ ... ''j rY--},.. 0' _ J r
... 'f; , ... "., ii' ....

JJ.

r-

..

"Pada han. ketika Allah tidak menghina.kan Nabi dan orang-orang yang beriman. bersama dengan dia. Sedangkan cabaya mereka memancarkan di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: 'Ya Rabb kami, sempurnakan-

76

lah bagikami caha:yakami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maba. kuasa atas segaia sesuatu: '" (QS. At-Tahriim: 8).
Dengan demikian, Allah telah membagi orang-orang kafir menjadi dua macam, yaitu yang menyerukan (kepada kekafiran) dan yang hanya ikutikutan (~uq_aJlid), sebagaimana yang disebutkan-Nya pada awal surar al-Hajj: Y (;J ~ ~ ..:ill J J~G.:..;' J u-81 ::,.oj , "Diantera man usia ada yang

mem.btmtah tentcmg'Alfali ianpa ilmu pengetahi,Jan dan mengikuti setiap syaitan yangsangat jahat." (QS. Al-Ha;;: 3).

~ J.,;JLb.>

Dan Dia juga telah membagi orang-orang mukmindi awal surar al-Waqi'ah dan eli akhirnya, juga pada surat al-Insan menjadi dua bagian; pertarna, asSsbiqn», yaitu mereka yang didekatkan kepada Allah~, dan kedua adalah Ashabul Yamin, yaitu orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang beriman terbagi menjadi dua bagian, yaitu: "Orang-orang yang didekatkan" dan "Orang-orang yang berbuat kebajikan." Sedangkan orang-orang kafir juga terbagi dua, yaitu penyeru (kepada kekafiran) dan muqallid (ikut-ikutan). Dan orang-orang munafik juga terbagi dua, yaitu: "Orang munafik murni (tulen)" dan "orang munafik yang dalamdirinya masih ada iman dan masih ada juga kemunafikan." Sebagaimana tertuang dalam hadits yang terdapat dalam kitab Shahihal-Bukhari dan Sbabib Muslim yang diriwayatkan dari'Abdullah bin 'Amr, dari Nabi~) beliau bersabda.

~~
,.,

.....

~ t:.J~ ~
;,"

'*"

OJ.:,..lj
....

4 t:.J1S"~J "=.!~ w~
.F .,

.,

'"

.F'

0\S'
..,.

4 ~ ~ ~"jj)
,;0

,J

'iJ".

(.0'.?-

~I I~G'~\ ~ '"

~j

l~G GYJS' ...

~j.;..

I~l:;a :~J.!? ...JIADI

«Ada riga hal, yang jika ketiganya ada pada seseorang, maka ia seorang munafik
murni (tulen). Dan barangsiapa yang pada dirinya terdapat salah satu dari ketiganya, maka pada dirinya iru terdapat satu sifar kemunafikan sehingga ia meninggalkannya. Yaitu: orang yangapabila berhicara berdusta, apabila berjanji tidak menepati, dan apabila diberi kepercayaan berkhianat." (Munafaq 'alaih) Para ulama menjadikan hadits tersebut sebagai dalil bahwa dalam diri manusia iru mungkin saja terdapat salah satu unsur kemunafikan, baik yang bersifat amali berdasarkan hadits ini maupun i'tiqadi sebagaimana yang telah dijelaskan oleh ayat al-Qur-an dan menjadi pendapat sekelompok ulama Salaf maupun Khalaf. Imam Ahmad ~ rneriyawatkan, bahwa Rasulullah ~ bersabda: dari Abu Sa'id, ia mencerirakan

lZ1

TamirIbnu Katsir Juz 1

77

,~i
So

Ii'

~,~i, w

~ ~~ ,~~, ~~I ~. ~jS:!:J, ~, ~iJ ,!I,)J\ ~ ~~I - 6} ... , r.r- 4 •.. .~ J 'iJ J w~. 4J ... ~.-.n}J,:... ~.\~ :~~.('" l~ }l:~~'" "~l> ~l~ ~"'li ~I i~~.... iiII J lA.l..co.!~ iiiij,.t~ h ~ r.r••
,,-: "

.a,

01:1<

0' ... .;

-III

~ ..... ..;....:

...

'"

00·........,

.... 0

...

4!

r:

0.

"

'-"'I

0.

...

.,.

,.

....

....

i.: :I~ ~1:J\~ti

~JjlJ~I

LJ,~

~:,iI1

P~ ~J ~1...ll1
... oF "

,t, ~bi\

( .4&- :.: .;it,.(,;:.~I

"Han itu ada empat macam; han yang bersih yang di dalamnya terdapat semacam pelita yang bersinar, hati yang tertutup lagi.terikat, hati yang berbalik,dan han yang berlapis, Han yang bersih itu adalah hati orang mukmin, dan pelita yang ada di dalamnya iru adalah cahayanya. Hati yang terturup adalah han orang kafir. Han yang berbalik adalah han orang munafik mumi (tulen), ia mengetahui Islam lalu ingkar. Sedangkan hati yang berlapis adalah hati orang yang di dalamnya terdapat iman dan kemunafikan.. Perumpamaan iman di dalam hati itu adalah seperti sayur~sayuran yang disiram air bersih. Sedangkan perumpamaan kemunafikan dalam han ad.alah seperti luka yang d.ilumuri nanah dan darah .. Mana di antara keduanya (iman dan kemunaflkan) yang mengalahkan yang lainnya, makadialah yang mendominasi." (Isnad hadits ini jayyid hasan)."

"Dan apabila Allah menghenaaki, niscaya Jjia~melenyapkan pendengarandan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. " Muhammad
bin Ishak menceritakan, Muhammad bin Abi 'Ikrimah atau Sa'id bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas, mengenai firman-Nya ini, ia mengatakan: "Karena mereka meninggalkan kebenaran setelah mengetahuinya."

Firman-Nya:

.~ ~Jj~;;'.jS"'

..""",

l1li

r:

.. ".........

..:hI0) ~)~\J

~jj

..:il1",L!.

~J ~

,...

Firman-Nya. 4{ ~Jj ,,;;. jS"' ~ .:u10\ , "SesungguhnyaAllah berkuasaatas segala sesuasu. "Thnu 'Ab baS mengatakan: <f Artinya bahwa Allah ~, berkuasa atas segala adzab atau amp un an yang hendak diberikan kepada hamba-hamba· Nya. Ibnu Jarir mengatakan.: "Sesungguhnya Allah menyifati diri-Nya dengan kekuasaan atas segala sesuaru dalam hal ini, karena Dia hendak mengingatkan orang-orang munafik akan kekuatan, dan keperkasaan-Nya, Dan Dia juga memberitahukan kepada mereka bahwa Dia meliputi mereka serta sanggup untuk melenyapkan pendengaran dan peng1.ihatan rnereka," Makna kata '"~~II berarti ":~~H, (yaitu Dzat yang berkuasa). Sebagaimana bentuk kata "~" berarti "~lP'''' (yang Mahamengetahui) .

....

"iJ

.......

.... ha'~: Isna~y'a 9.ha'if. Liha~tajsir aJ·Qur.an at: 'Azhim (Ibn~ Ka~irl yang hadits.hadi~~a ~ dita 'hq dan ditakhrij oIeb Ham al-Haaj yang merujuk kepada kirab-kitab Syalkh al-Albani,

78

kepada Rabb-mu Yang telab menciptakanmu dan orang~orangyang sebelummu, agar kamu bertaksua. Dialab Yang menjadikan bumi sebagai bamparan bagimu dan langit sebagaiatap, dan Via menuTllnka.n air (bujan) dati langit, lalu Dia mengbasilkan dengan bujan itu segala buab-buaban sebagai rizki untukmu; karena itll janganlab kam.u mengadakan sektau-sekmu bagi Allah,padahal kamu mengetahlli. (QS. 2:21-22)
Selanjutnya Allah Tabaraka wa Ta'ala menjelaskan tentang keesaan u/uhiyaJrNya bahwa Dia yang memberikan nikmat kepada hamba-hamba-Nya dengan mengeluarkan mereka dari tiada kepada (menjadi) ada serta menyem~ purnakan bagi mereka nikmat lahiriyah dan bathiniyah, yaitu Dia menjadikan bagi mereka bumi sebagai bamparan seperti tikar yang dapat ditempati dan didiami, yang di kokohkan dengan gunung·gunung yang menjulang, dan dibangunkan langit s~ba_..gai ~~ap: Sebagaimana firman-Nya:
U;.~

Hai manusia, beribadahlah

langit sebagai atap yang terpelihara; sedang mereka berpaling dan ayat~at Kami (QS. Al-Anbiyaa': 32).

~ iJ_;";;' It;ti\~Y;J.)

.LOA:.

~O\

~-J"

"Dan Kami telab menjadikan

J)

Dan Dia telah menurunkan air bujan dati langit bagi mereka. Yang dimaksud (dengan langi.t) di sini adalah awan yang turon pada saat dibutuhkan oleh mereka ..Lalu Dia mengeluarkan bagi mereka buah-buahan dan tanaman seperti yang mereka saksikan sebagai rizki bagi mereka dan temak mereka. Dalam kitab Shahih a/·Bukhari dan'Shahih Muslim disebutkan sebuah hadits dari Ibnu Mas'ud, ia menceritakan:

( ,~Jal;:' ji,j

I~ ~

~r) J,J ~~I

;.i;j;f ~:UI ~i~I J:?j ~ ::~ Ii)

"Aku pernah bertanya: 'Ya Rasulullah, dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?' BeIiau menjawah: 'Engkau menjadikan tandingan bagi Allab, padahal Dia-lah yang telah menciptakanmu.'" (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, ia menceritakan:

"Ada. seseorang yang berkata kepada Nabi: 'Atas kehendak. Allah dan kehendakmu'. Maka beliau bersabda: 'Apakah engkau menjadikan aku sebagai tandingan bagi Allah?' Katakanlah: 'Atas kehendak Allah saja, »,

Tafsir lbnu Katsir Juz 1

79

Hadits di atas diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih (ada juga yang menyebut Marduyah) dan diriwayatkan oleh an-Nasa-i serta Thnu Majah. Semuanya rtu dimaksudkan unruk menjaga kernurnian T auhid, Wallahu a'lam. Muhammad bin Ishak meriwayatkan da.ri Ibnu' Abbas, mengenai firman Allah Ta'ala: 4: I)~\ ifUI ~t; '_"Wahai sekalian manusia, beribadahlab kepada Rabb-mu, "seruan iru ditujukan kepada kedua belah pihak, orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Artinya, esakanlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian,

rs:::~
J"

Masih menurut Muhammad firman-Nya: 4: ~ I:; ;J;f::, l~\:uf .jj \~

bin Ishak, dari Ibnu 'Abbas mengenai

~ ,. "Karenaitu, janganlah kalian mengadakan tandingan-tandingan 7iagiAllah . ., Aninya, janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan mengadakan tandingan-tandingan yang tidak dapat memberikan mudbaraz maupun manfaat, sedang kalian mengetahui bahwa tiada Ilah yang hak bagi kalian selain Dia yang memberi rizki kepada kalian .. Dan kalian juga mengetahui bahwa yang diserukan kepada kalian oleh Rasulullah ~ untuk di-Esakan adalah Rabb yang haq dan adak diragukan lagi. Demikian juga yang dikatakan Qatadah. dari Ibnu 'Abbas, mengenai firman Allah £: ~1~(L..ji .ill I~ ~ , "Karena it» janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, " al-Andaad be rani syirik yang lebih samar dan pada sernut melata diatas batu hiram pada kegelapan mal am. Termasuk meojadikan andaad bagi Allah adalah ucapan: "Demi Allah dan demi hidupmu serta demi hidupku, hai Man." Imam Ahmad meriwayatkan Muhammad ~ pemah bersabda, dari al-Harits al-Asy'ari, bahwa Nabi Ibnu Abi :r\ati.gJ meriwayatkan,

80

,.'j~';::lJ')lJ
"

·ID

..

III

..,

~!~._., !,)~
;'".,.,,,

i.:
... ~.,.,
ciI

!III

Q~I!

i-J LA 0..0- Jl ~j ~
"" ,
""

t. ~a:!.iill W~ O~4
"" • '" ,
,I-" "" ...

;.s;lj
~

1
..

J:.OW~ ~.~~ ~;ij ~.~~ ;.s;ij ,~I·.~,!I ~~ ~ ~' ~ ~i .~~\.~ ~p. W~ ,~\ d? ,W 'Y.J.:aJ oyJJj ,W J! ~~ 'J(; 9 'J:JAJ\ o~i J?-j ~ ~,) J!.Ow~ ;.6:i'J ~~ .~ Lr ~~ ~ ~~ ~ ~~, Dr rJ:r JA :~ J~j
~~
<!" ;'

I) ,

t1

Li~
~

.-"

J ~ ~ (~ W ~j
,.II

~,..

....

~,)
,
I'

."........

If

...

J'

.,

"io

....

J.,

....

<"

...

oil!

...

, _,

Ii!

"'::!I!IiI

....

......

\........

,ill

...

,I-"

#'

,...

....

...

'i,~ j~~1~
,. ,jI,IO

,......".,...-" '"

i;~ ~~ ~JJ'\~ ~
.J

~i»'j~~;ij ,.A-,,~r ~
,.#' .; ... ... '"

I,)! ~\b:\h ~.w~

v~i

",.

-':;'1\ w~ '~. :~~


II) ~

? I~:_p.\~·a:--Ju ~;i.~
#"" ......-:

(.~li~~0~
"Sesungguhnya Allah £ telah memerintahkan Yahya bin Zakaria ~ dengan lima perkara yang hams ia amalkan. Dan memerintahkan Bani Israil agar mereka mengamalkannya,. namun (Yahya bin Zakaria) hampir saja lamban melaksan akannya ..Malta 'Isa ~\ berkata kepadanya: 'Sesungguhnya engkau telah diperimahkan dengan lima perkara agar engkau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil mengamalkannya, apakahengkau sendiri menyarnpaikannya atau aku yang menyampaikannya?' Kemudian Yahya berkata: 'Hai saudaraku, sesungguhnya aku rakut jika engkau mendahuluiku, aku akan diadzab atauaku ditenggelamkan ke dalam bumi.' Setelah itu Yahya bin Zakaria mengumpulkan Bani Israil di Bairul Maqdis sehingga mereka memenuhi masjid, lalu ia duduk ditempat yang tinggi, kemudian memuji dan mengagungkan Allah, dan selanjutnya ia berkata: 'Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku lima perkara, yang hams aku amalkan dan aku perintahkan kalian untuk mengamalkannya; pertama, hendaklah kalian beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, karena sesungguhnya perumpamaan hal iru sarna seperti seseorang yang membeli seorang budak dari hartanya yang murni dengan uang perak atau emas. Kemudian orang itu menyuruh budak itu bekerja namun budak itu menyerahkan penghasilannya kepada selain ruannya. Siapakah di antara kalian yang menginginkan budaknya berbuat demikian? Dan sesungguhnya Allah telah menciptakan kalian dan memberi rizki kepada kalian. Karenanya, beribadahlah kepada Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Allah juga memerintahkan agar kalian mengerjakan shalat, karena sesungguhnya Allah mengarahkan wajah-Nya ke wajah hamba-Nya selama ia tidak berpaling. Sebab itu, jika kalian mengerjakan shalat, janganlah memalingkan wajah. Dia juga memerintahkan kalian untuk berpuasa, SesWlgguhnya perumpamaan hal itu sama seperti seseorang yang membawa tempat minyak kesturi berada di tengah-tengah kelompok orang yang semuanya mencium aroma kesturi, Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa iru

:1

TaCsirIboll Katsir Juz 1

81

lehih harum dan pada bau minyak kesruri, Allah juga rnemerintahkan kalian untuk bersedekah, sesungguhnya perumpamaan hal itu seperri seseorang yang ditawan oleh musuh, lalu mereka mengikat kedua tangannya pada lehernya, untuk selanjutnya dihawa ke depan guna dipenggal kepalanya.' Kemudian orang itu herkata kepada mereka: 'Apakah kalian mengizinkan aku menebus diriku ini dari kalian.' Maka orang itu pun menebus dirinya dengan segala harta miliknya, sehingga ia berhasil membehaskan dirinya. Allah juga memerintahkan kalian unruk memperbanyakdzikir kepada-Nya, karena perumpamaan hal itu seperti seseorang yang dikejar oleh musuh dengan melacak jejak kakinya,lalu ia mendatangi sebuah benteng yang terjaga ketat, kemudian ia herlindung di dalamnya. Dan sesungguhnya seorang hamba itu lebih terlindungi dan syaitan jika ia senantiasa berdzikir kepada Allah. '" Selanjutnya al-Harits al-Asy'ari menuturkan: sendiri bersabda:
• .1
a.)"

"Sedang Rasulullah ~
-;A ~,.

J"'" ~~'j OM'j ;j$\.b.Ilj 'j ;j$~1 :~,,'" Ii'.; I .iii, (~~~T ~ lJij) , :;i ~!w ~ r~~i ~) ~ J.ii ~ ~ ;j$~1 ~ C-f :;0 4f~ ,luI ~ r(;P 0[, .&1 J~j L-! : 'y\! ( ~~6~~ ::,0 JfS ~~ ~.(~~ G~ :;OJ ,&~ , ,. "
, '" '"
.,. ",. ,,'" ,.". ,,, '" ;II' ",. "" '" " ....

"6

..

~,,;

.J

oJ'.

_".

"'"

.,.

".,.

L4 ~.

(.+i~~ ;;J\:J\'JZ<~li~
... ... , '" ....".. ,.

...

ill ~)j r(;pj


0

-4

""

,p uu ) JI.ii :~J
....
!:II
Il1o ~ ... ,

;JI

tI'"

( .~, ~~ ~}J\

~ ..~\ ~j ~ a:ill ~~

.0,

'Aku memerintahkan kepada kalian lima perkara -sebagaimana Allah telah memerintahkan kepadaku-, yaitu: Jama'ah, patuh, tunduk, hijrah, dan jihad di jalan Allah. Karena sesungguhnya, orang yang keluar dan jama'ah sejengkal, berarti ia telah melepaskan ikatan Islam dari lehemya kecuali jika ia kembali. Dan barangsiapa menyeru dengan seruan jahiliyah, maka ia termasuk penghuni Jahannam.' Para Sahahat bertanya: 'Meskipun ia mengerjakan shalat dan berpuasa?' Beliau menjawab: 'Meskipun ia shalat dan berpuasa serta mengaku bahwa ia muslim. Karena iru, serulah orang-orang Islam dengan nama mereka masing-masing sehagaimana Allah £ menyebut orang-orang muslim yang mukmin sehagai hamba Allah.?' (Hadits ini hasan) Dan yang menjadi syahid (kata kunci) mengenai ayat di atas adalah ucapan Yahya bin Zakaria: "Dan sesungguhnya Allah telah menciptakan kalian

dan memberi rizki kepada kalian. Karenanya, beribadahlah kepada Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun."
Ayat di atas menjadi dalil yang menegaskan perintah bertauhid dengan hanya heribadah kepada Allah ~ saja tanpa menyekutukan-Nya. Dan banyak para mufassir, misalnya ar-Razi dan juga lainnya yang menjadikan ayat ini Sfbagai dalil yang menunjukkan adanya Sang Pencipta (Allah ~). Ayat tersebut

82

tentu saja menunjukkan hakikat iru, karena barangsiapa memperhatikan semua ciptaan yang ada di alam ini baik yang beradadi bawah (bumi) maupun yang di atas ~angit), perbedaan bentuk, warna, karakter, dan manfaatnya serta menempatkan semuanya itu pada tempat yang mendatangkan manfaat dengan tepat, maka ia akan mengetahui kekuasaan penciptanya, hikmah, ilmu, ketelitian, dan keagungan kekuasaan- Nya ..Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang Arab badui, ketika ditanya: "Apakah dalil yang menunjukkan adanya Rabb?" Mereka menjawab: "Subhanallah, kotoran unta menunjukkan adanya unta, dan jejak kaki menunjukkan adanya orang yang pemah jalan. Bukankah Iangit mempunyai gugusan bintang, bumi mempunyai jalan-jalan yang luas, dan lautan mempunyai gelom,bang? Tidakkah yang demikian iru menunjukkan pacla kalian akan adanya "~I ~I" (Allah yang Mahalembut lagi Mahamengetahui)?" Ar-Razi menceritakan dati Imam Malik, bahwa (I-Ia.run) ar-Rasyid pemah bertanya kepadanya mengenai hal itu, maka ia pun memberikan bukti tentang hal itu, yaitu dengan adanya berbagai macam bahasa, suara dan nada suara. Diriwayatkan dari Abu Hanifah bahwa sebagiaa orang-orang Zindiq pemah bertanya kepadanya mengenai keberadaan Allah, maka ia pun mengatakan kepada mereka; "Tinggalkan aku eli sini, aku sedang memikirkan suatu hal yang telahdiberi.tahukan kepadaku, mereka memberitahuk.an ada sebuah kapal di lam: yang sarar den.gan beraneka ragam barang dagangan, dan tidak ada seorang pun yang menjaga dan mengendalikannya. Namun demik.ian, kapal itu tetap berlayar tanpa nakhoda, terombang-ambing oleh derasnya ombak hingga akhjr~ nya berhasil melalui gelombang tersebut dan terus melaju tanpa nakhoda." Maka mereka pun berkata: "Ini merupakan suatu hal yang tidak mungkin dikatakan oleh orang yang berakai." Lalu Abu Hanifah berkata; "Aduhai kaIian, jika demikian apakah alam jagat raya ini besena isinya yang teratur disebut sebagai suatu yang tidak ada pembuatnya." Maka orang~orang itu tercengang keheranan, hingga akhirnya mereka kembali kepada kebenaran dan masuk Islam di bawah bimbingannya. Sedan.gkan Imam asy-Syafi'i pernah ditanya mengenai adanya Allah, Rabb pencipta. Maka ia pun menjawab: ami adalahdaun murbai yang rnemiliki satu rasa. Jika dimakan oleh ulat sutera, maka akan keluar menjadi serat sutera, Dan jika dimakan oleh lebah, akan menjadi madu. Jika dimakan oleh kambing, sapi dan binatang sejenisnya, akan keluar menjadi kotoran. Dan jika dimakan lcijangakan menjadi wewangian, padahal itu berasal dari saru materi." Mengenai hal tersebut, Imam Ahmad bin Hanbal juga pemah ditanya. Maka ia menjawab: "Di sini terdapat benteng yang sangat kokoh dan halus yang tidak berpintu dan tidak ada jalan masuk (yang dimaksud adalah telur). Bagian luamya tampak seperci perak dan bagian dalamnya tampak seperti emas mumi. Dan ketika sedang dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba dinding benteng

uz 1

Tafsir Iboo Katsi r J u z 1

83

You might also like