Professional Documents
Culture Documents
Dalam melakukan percobaan ini, kami mengambil air PDAM sebagai sampel untuk menilai
kualitasnya baik secara fisik, kimia, maupun biologi. Pengelola Penyediaan Air Minum
adalah Badan Usaha yang mengelola air minum untuk keperluan masyarakat.Sampel di
ambil di salah satu rumah masyarakat yang menggunakan air PDAM sebagai sumber air
bersih dan sekaligus air minum. Air PDAM ini berasal dari badan air dalam bentuk sungai
yang merupakan sumber air utama bagi masyarakat Samarinda pada khususnya. Sungai
Mahakam merupakan badan air utama yang digunakan Pemeritah Kota Samarinda untuk
memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Samarinda. Sampel diambil langsung melalui
keran air yang memang telah terhubung dengan jalur pipa PDAM. Karena sampel
merupakan air yang telah mengalami proses pengolahan, maka untuk perlakuannya tidak
Tahapan analisis
Analisis fisik
1. Sediakan botol kecil, gelas, corong serta air yang akan dianalisis.
3. Segelas air bersih (aqua) ditambahkan ke dalam botol kemudian dikocok. Air
ini dianalisis bau, warna dan kekeruhannya. Jika tidak bewarna, tidak keruh
4. Jika masih berbau, ditambahkan lagi dua gelas air aqua kemudian analisis.
Jika tiak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna, berarti derajatnya sedang.
Jika air masih berwarna, berbau dan berasa berarti derajatnya tinggi. Air yang
mempunyai derajat tinggi ini kurang baik digunakan sebagai air minum.
Analisis Kimia
1. Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan setengah gelas
air teh.
Air yang mempunyai tingkat kesadahan dan mengandung logam tinggi akan
berwarna hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh maka
Analisis Biologis
3. Setelah lima hari, air diperiksa. Apabila ada perubahan warna atau
gumpalan-gumpalan putih, hitam atau hijau, maka air tersebut kurang baik
secara biologis. Air yang tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari
Hasil/telaah
Analisis Fisik
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan pada sampel air PDAM, dapat
ditarik suatu analisis bahwa air tesebut memenuhi syarat air bersih secara fisik yaitu
tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa setelah dilakukan pencampuran
Analisis Kimia
Pada hasil percobaan yang telah kami lakukan pada sampel air PDAM, didapatkan
bahwa warna air sampel yang telah dicampurkan dengan air teh tidak mengalami
perubahan dalam waktu 24 jam, yaitu tidak ada perubahan warna, tidak berlendir
Analisis Biologis
Air sampel PDAM yang dibiarkan secara tertutup selam 5 hari tidak mengalami
ataupun hijau.
Pembahasan
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi makhluk
hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang
digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun.
Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin
lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak
disengaja.
dan industri terdapat pengertian mengenai, Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dimasak. Air bersih disini kita kategorikan hanya untuk yang layak dikonsumsi, bukan
layak untuk digunakan sebagai penunjang aktifitas seperti untuk MCK. Karena standar air
yang digunakan untuk konsumsi jelas lebih tinggi dari pada untuk keperluan selain
dikonsumsi. Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air
Sistem jaringan air bersih dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk
suatu kota atau suatu komunitas. Sumber air baku dapat berasal dari mata air, danau,
sungai atau air tanah dalam. Air tersebut kemudian diolah pada instalasi pengolahan air
supaya memenuhi standar air bersih yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan dan
Untuk mengetahui kualitas air bersih tersebut, maka kami melakukan percobaan
untuk mengukur kualitas air bersih, dengan sampel air PDAM. Sampel diuji dengan
menggunakan analisis secara fisik, kimia, dan mikrobiologi. Berdasarkan persyaratan
kualitas air bersih, maka secara fisik sampel yang dilakukan analisis tidak keruh, tidak
berwarna, rasanya tawar (atau tidak berasa), tidak berbau, dan tidak mengandung zat
padatan. Air yang bersih secara fisik akan memenuhi syarat sebagai berikut:
Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin
2. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti
3. Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau
asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam
tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik
4. Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air
yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi
5. Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat
kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan
Sebelum dianalisis air terlebih dahulu telah diuji dari rasa, warna, bau, dan
kekeruhannya, kemudian air dicampur dengan air aqua dan dilakukan lagi analisis.
Setelah dilakukan analisis, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa secara fisik sampel air
PDAM telah memenuhi syarat kualitas air bersih. Penilaian kualitas air bersih tidak hanya
dianalisis secara fisik saja, tetapi juga secara kimia, dengan tujuan untuk mengetahui
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun dalam
1. pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya
disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang
menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum
dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat
mengganggu kesehatan.
2. Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan nonkarbonat
sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi
dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l
dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi
3. Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa
logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal.
4. Aluminium
Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan
No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan
5. Zat organik
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan
maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan
6. Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang
keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Jumlah Nitrat
yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat
8. Chlorida
9. Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan
terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual.
Bila dilihat dari parameter tersebut setelah dilakukan analisis terhadap sampel air
PDAM, maka secara kimia air tersebut telah memenuhi standar. Analisis dilakukan
dengan cara mencampur sampel air PDAM dengan air teh kemudian didiamkan dalam
keadaan terbuka selama kurang lebih satu malam. Kemudian setelah itu dilakukan
analisis, hasil analisis menunjukkan secara kimia sampel air PDAM tidak mengandung
bahan beracun. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terdapatnya lendir, minyak, atau
perubahan warna pada air sampel yang telah dicampur dengan air teh. Kondisi sebelum
dan sesudah dilakukan analisis adalah sama, sehingga dapat dikatakan sampel air
Selain persyaratan fisik dan kimia, air bersih juga harus memenuhi syarat biologis.
Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan
terdapat dalam air. Kandungan COD dalam air bersih maksimum yang dianjurkan
adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air
tersebut buruk.
BOD Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk
memecah bahan-bahan buangan didalam air. Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah
bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen
yang dibutuhkan. Kandungan BOD dalam air bersih maksimum yang dianjurkan
adalah 6 mg/l.
Berdasarkan parameter secara biologis di atas, kualitas air PDAM yang menjadi
sampel dari penelitian ini telah memenuhi syarat biologis. Setelah dilakukan percobaan
selama 5 hari air kemudian dianalisis, air sampel yang dibiarkan dalam keadaan tertutup
selama 5 hari tersebut tidak mengalami perubahan warna dan tidak ada penggumpalan.
Hal ini menunjukkan tidak adanya aktivitas mikroorganisme patogen di dalam sampel air
Dari hasil analisis percobaan yang telah kami lakukan problem solving yang
mungkin dilakukan adalah dengan tetap mempertahankan kualitas air baik dari sumber
pengololan di PDAM hal ini disebabkan karena dari percobaan yang dilakukan ternyata
Berkaitan dengan kinerja instalasinya, sampai saat ini teknologi yang diterapkan
PDAM untuk mengolah air masih menggunakan cara konvensional, belum menggunakan
teknologi membran. Fokusnya pun sebatas kualitas fisika dan bakteriologi, tidak banyak
memperhatikan aspek kimianya padahal kualitas air bakunya menurun dan potensial
tercemari limbah pertanian dan rumah tangga, selain limbah industri. Andaipun ada yang
diolah, itu pun sekadar reduksi besi dan mangan. Meskipun kadar besi dan mangannya
melebihi baku mutu air minum, tetap saja PDAM tidak menyediakan unit aerasinya.
Masalah lainnya adalah pencemar berupa logam berat dan pestisida yang kerapkali
organik dalam wujud lump parameter BOD (Biochemical Oxygen Demand) atau COD
(Chemical Oxygen Demand) yang sangat kecil, namun sebenarnya ada zat yang tak
dideteksi oleh parameter tersebut tapi berbahaya, yaitu zat xenobiotik. Begitu pun
sedimen sungainya jarang dianalisis padahal konsentrasi polutannya bisa ratusan kali
lebih besar daripada di dalam air. Lekatan pencemar di sedimen sungai itu bisa lepas lagi
Berdasarkan analisis yang telah kami lakukan, baik secara fisik, kimia, maupun
biologi terhadap sampel air PDAM memang tidak mengalami perubahan. Hal ini
menunjukkan bahwa sampel air PDAM tersebut telah memenuhi syarat air bersih, yang
permasalahan adalah karakteristik sumber yang menjadi sumber air PDAM tersebut.
Mengingat bahwa air Sungai Mahakam secara kasat mata saja sudah dapat dinilai
pada sumber airnya tetapi juga kualitas dari proses pengolahan air di perusahaan air
tersebut. Bila kita berkaca pada negara-negara maju yang telah mengembangkan
teknologi pengolahan air, maka Indonesia khususnya Kalimantan Timur juga perlu
mengembangkan teknologi tersebut agar permasalahan krisis air bersih dapat diatasi,
sehingga air tidak lagi menjadi komoditi yang bisa diperjual belikan. Pengolahan
sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menampung air PDAM
tersebut, sehingga apabila terdapat indikasi adanya penurunan kualitas air bersih
masyarakat dapat mengetahui perubahan tersebut. Misalnya bila terjadi kekeruhan pada
air, bisa diatasi dengan penambahan tawas dan untuk membunuh kuman patogen dapat
estetika tetapi hal ini tidak menimbulkan permasalahan kesehatan terhadap masyarakat
yang mengkonsumsinya. Karena ini hanya sebatas percobaan sederhana, sehingga hasil
pengujiannya belum dapat dikatakan optimal. Untuk hasil yang lebih akurat terutama