Professional Documents
Culture Documents
MIKROBIOLOGI
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA MIKROBIA
OLEH :
Oktober, 2010
BAB I
PENDAHULUAN
Hampir tidak lebih dari satu abad yang lalu, beberapa tokoh besar ilmu
organisme yang terlalu kecil untuk dapat dilihat, dan lebih penting lagi, bahwa
para dokter sendiri sering bertanggung jawab terhadap penularan infeksi dari satu
pasien ke pasien lainnya. Daftar tokoh ini mencakup Pasteur, yang membuktikan
oleh profesi kedokteran karena menekankan agar para dokter mencuci tangannya
sebelum operasi ; Koch, yang mengisolasi banyak agen penyebab penyakit dan
(asam karbol) di udara ruangan operasi selama pembedahan. Lebih banyak nama
dapat disebutkan tetapi untuk tujuan kita ini cukup untuk menyatakan bahwa
yang lalu, dan prosedur yang digunakan kini adalah hasil dari informasi yang
penelitian mikroba, digunakan alat dan medium yang steril, maka sterilisasi ini
adalah usaha untuk membebaskan alat atau bahan-bahan dari segala macam
Media tumbuh bagi mikroba memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi
medium perlu disesuaikan dan ditentukan dengan nilai yang optimum bagi
bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi merupakan
suatu proses untuk mematikan semua organisme yang teradapat pada suatu benda.
Pemijaran, dengan menggunakan alat pijar seperti dengan gas bunsen dan
spiritus.
2. Penyaringan, dengan berkefeld filter, tabung asbes zeitz dan cakram seloluse
asetat poreus. Cara ini digunakan untuk bahan cair yang bersifat termolabil.
Selain itu juga digunakan uap air panas dan uap air panas bertekanan.
3. Penggunaan bahan kimia, bahan yang menajdi rusak jika disterilkan pada suhu
tinggi dapat disterilkan secara kimiawi dengan menggunakan gas atau dengan
(Hadioetomo, 1993).
dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu bahan dasar yang meliputi air,
agar yang bersifat tidak diuraikan oleh mikrobia, gelatin yang merupakan protein
yang dapat diuraikan oleh mikrobia, dan silika gel yaitu bahan yang mengandung
autotrof, unsur-unsur nutrien yang dapat diambil dari bahan alam, meliputi
pepton dan protein, garam-garam kimia (K, Na, Fe dan Mg), vitamin, dan sari
buah, ekstrak sayuran dan susu. Serta bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang
semi sintetis dan medium non sintetik atau komplek. Komposisi kimiawi medium
sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang
kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat. Medium semacam ini dapat
diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil yang sama. Medium
semi sintesis komposisi zat kimianya hanya diketahui sebagian saja. Sedangkan
komposisi medium non- sintetik tidak diketahui dengan pasti komposisinya (Lay,
1992).
keperluannya. Misalnya medium cair seperti kaldu nutrient atau kaldu glukosa
jumlah besar, penelaahan fermentasi dan berbagai macam uji. Bila diinginkan
medium agar dapat menjadi penunjang media yang belum memenuhi persyaratan
mikrobia lebih sempurna. Pengaturan pH dan suhu juga harus dilakukan dalam
kondisi medium yang sesuai dengan persyaratan tumbuh mikrobia yang spesifik
(Hadioetomo, 1993).
1.2 Tujuan
METODE PRAKTIKUM
UNLAM, Banjarbaru.
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu ukur, erlenmeyer,
2. Bahan yang telah ditimbang dilarutkan dalam aquades dan diaduk hingga 500
plate
menghomogenkan larutan
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
teradapat pada suatu benda. Sterilisasi merupakan suatu hal yang penting dalam
bidang ilmu mikrobiologi. Hal ini disebabkan karena untuk membuat kultur atau
biakan murni suatu jenis mikroba, semua bahan dan peralatan harus dalam
berupa bahan cair, seperti ekstrak enzim, serum, toksin bakteri dan medium
bahan berair yang tidak tahan panas ataau suhu tinggi seperti broth medium,
ekstrak buah atau sayur dilakukan dengan pemanasan (uap air panas)
umumnya dengan menggunakan otoklaf karena lebih praktis dan efesien. Selain
itu sterilisasi dapat juga dengan mengguanakan bahan kimia seperti etilen oksida
dan beta propiolakton serta dapat juga dilakukan dengan cara radiasi.
cara pemanasan menggunakan alat pijar, oven, (alat-alat yanag terbuat darai gelas)
dan otoklaf atau dapat juga dengan memberi senyawa kimia (untuk cawan plastik,
pipet dan jaringan hidup) serta dengan pemberiaan radiasi. Sebelum pembuatan
media ini dilakukan sterilisasi dengan tujuan menghilangkan mikroba atau kuman
yang dapat mengakibatkan rusaknya media biakan murni. Oleh karena itu, semua
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan
Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu media tersebut
memenuhi syarat-syarat yaitu : harus mengandung semua zat hara yang mudah
semi sintetis dan medium non sintetik atau komplek. Komposisi kimiawi medium
sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang
kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat. Medium semacam ini dapat
diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil yang sama. Medium
semi sintesis komposisi zat kimianya hanya diketahui sebagian saja. Sedangkan
satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa
dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan
sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam
suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam
jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga
baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri.
Medium yang dibuat dalam praktikum ini adalah medium nutrient agar, dan
potato dextrose agar. Media nutrient memiliki komposisi utama yaitu beef extract
dan pepton yang dilarutkan bersama aquades sampai homogen sedangkan medium
PDA terbuat dari potato ekstrak, glokusa dan agar . Setelah digunakan penangas
air hingga. Untuk media agar penyaringannya harus dilakukan dalam keadaan
sebanyak 11,5 g dengan aquadest 500 ml. Larutan ini berwarna kuning keruh
magnetic stirrer. Kemudian dipanaskan diatas hot plate. Diatur antara kecepatan
sebanyak 19,5 gram dengan aquades sebanyak 500 ml yang kemudian diaduk
dengan magnetic stirer di atas hot plate. Untuk hasil yang terjadi terhadap medium
PDA yang sebelum disterilisasi dengan autoklaf warna medium berwarna keruh
cerah.
Medium NA, pada tahap akhir berwarna kuning bening dan medium PDA
pada tahap akhir berwarna kuning pucat. Meskipun bahan utama agar-agar adalah
gelatin, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus
tekanan 1-2 atm. Suhu optimal maka mikrobia dapat tumbuh dengan baik.
tentunya adalah bahan yang digunakan dalam hal ini adalah potato ekstrak.
dipergunakan merupakan bahan baku standar. Hal ini dilakukan agar hasil yang
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan dalam 3 macam,
sintetik, medium semi sintetis dan medium non sintetik atau komplek. Medium
kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu
Medium yang dibuat dalam praktikum ini adalah medium nutrient agar, dan
potato dextrose agar. Media nutrient memiliki komposisi utama yaitu beef extract
dan pepton yang dilarutkan bersama aquades sampai homogen sedangkan medium
PDA terbuat dari potato ekstrak. Media NA yang digunakan pada praktikum ini
4.2 Saran
Sebaiknya diusahakan agar semua langkah-langkah kerja yang ada pada
bisa lebih dimengerti dan memudahkan praktikan dalam memperoleh data hasil
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anaya. 2010. Biakan Murni dan Sterilisasi.
http://www.e-dukasi.net/index.php
Diakses tanggal 10 Oktober 2010.