Professional Documents
Culture Documents
Perbandingan trigonometri
contoh 1
tentukan komponen x,y dan r dari segitiga siku-siku disamping jika sudut yang kita
bicarakan adalah
a. sudut A b. Sudut B
Jawab:
a. sudut A komponennya
r = 5, y = 4 dan x = 3
b. sudut B komponennya
r = 5, y = 3 dan x = 4
contoh 2
dari gambar pada contoh 1, tentukanlah seluruh perbandingan trigonometrinya !
jawab :
x
cos α = =3 sec α = r
=5
r 5 x 3
y
sin α = =4 cos α = r
=5
r 5 y 4
y
tan α = =4 cos α = x
=3
x 3 y 4
contoh 3
tentukan letak kuadran dan identifikasikan nilainya (positif atau negatif) dari soal berikut
ini :
a. cos 120°
b. sin 89°
c. tan 179°
d. cosec 280°
e. sec 240°
jawab :
a. 120° terletak dikuadran II,yaitu antara 90° dan 180° , sehingga cos 120° bernilai
negatif.
b. 89° terletak dikuadran I, yaitu antara 0° dan 90°, sehingga sin 89° bernilai positif.
c. 179° terletak dikuadran II, yaitu antara 90° dan 180°, sehingga tan 179° bernilai
negatif
d. 280 terletak dikuadran IV, yaitu antara 270° dean 360°, sehingga cosec 280° bernilai
negatif.
e. 240° terletak dikuadran III, yaitu antara 180° dan 270°, sehingga sec 240° bernilai
negatif.
cos 0° = x = x = 1
r x
y=0=0
sin 0° =
r r
y=0=0
tan 0° =
x x
b. jika α = 90°, maka r = y dan x = 0,sehingga
cos 90° = x = 0 = 0
r r
y=y=1
sin 90° =
r y
untuk sudut 30°, 45° dan 60° gunakan segitiga OAB pada gambar diatas dengan
mengambil jari-jari lingkaran atau panjang OB = 2 satuan dan AB =1 satuan.
Sehingga panjang AO diperoleh.
AO = √OB2-BA2 = √22-12 = √3
cos 30° = x = √3 = 1 √3
r 2 2
sin 30° = y = 1
r 2
tan 30° = y = 1 = 1 √3
x √3 3
sin 60° = y = √3 = 1 √3
r 2 2
cos 60° = x = 1
r 2
sekarang kita buat panjang OA =AB= 1 satuan, yaitu satu segitiga siku-siku sama kaki
seperti tampak pada gambar dibawah ini.
cos 45° = x = 1 = 1 √2
r 2 2
√
sin 45° = y = 1 = 1 √2
r 2 2
√
tan 45° = y = 1 = 1
x 1
1 1√2 1√3
Sin 0 2 2 2 1 0 -1 0
1 √3 1
Tan 0 3 √3 - 0 - 0
contoh 4
Buktikan !
jawab :
1
a. sin2 30 + cos2 30 = ( )2 + ( 1 √3) 2 = 1 + 3 = 1 (terbukti)
2 2 4 4
jawab:
a. unsur yang diketahui pada segitiga ABC adalah sudut A dan sisi didepan sudutnya
(y), sehingga untuk mencari sisi miring (r) kita gunakan sinus,
y BC
i ) Sin A = =
r AC
AC = BC 4 4
= = = 5,865
SinA Sin 43° 0.682
AB
ii) Cos A = X =
r AC
Untuk menghitung besar sudut P dapat digunakan sin, cos, tan .dalam hal ini
digunakan tangen.
y QR 6
Tan P = = = = 0,75
x PQ 8
Sudut P = 37°
Sudut Q = 180°- 90°- 37° = 53°
contoh 6
Seorang pelajar ingin mengetahui tinggi sebuah gedung dengan cara menggunakan
pengetahuan trigonometri yang ia milikinya, yaitu dengan cara mengarahkan alat
pengukur sudut pada jarak 250 m dari kaki gedung dan mencatat sudut sebesar 35°.
Berapakah tinggi gedung tersebut?
Jawab :
contoh 7
jika θ sudut lancip,tentukan perbandingan trigonometri sudut θ yang lain, untuk :
1√3 3
a. cos θ = b. sin θ =
2 5
Jawab :
a. dari cos θ = 1√3 dapat dibuat segitiga siku-siku ABC dengan panjang sisi disamping
2
3
b. dari sin θ = dapat dibuat segitiga siku-siku ABC dengan panjang sisi di depan
5
contoh 8
1
diketahui cos θ = - √3 dan sin θ = 1 , tentukanlah tan θ dan cotan θ !
2 2
Jawab :
Cos θ negatif dan sin θ positif, berarti θ terletak di kuadran II.
Perhatikan gambar di samping .
x = -√3 , y = 1 dan r = 2.
1
Tan θ = - √3 dan cotan θ = -√3
3
LATIHAN 1
1. tentukan nilai perbandinga trigonometri pada tiap segitiga dibawah ini untuk sudut
AdanC
a. sec θ c.tan θ
b. cosec θ d. Cotan θ
Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa dalam sistem koordinat kartesius terbagi menjadi
empat kuadra yaitu, kuadran I,II,III, dan IV dengan batas-batas sudut tertentu. Dalam sub
bab ini kita akan mencoba untuk merelasikan sudut-sudut dari suatu kuadran dengan
kuadran yang lainnya yaitu nilai suatu fungsi trigonometri dari suatu kuadran yang
ekuivalen dengan nilai, fungsi trigonometri pada kuadran yang lain. Misalnya sin 120°
(kuadran II) ekuivalen dengan sin 60° (kuadran I).
Untuk mempermudah dalam merelasikan suatu fungsi trigonometri, kita gunakan untuk
kelipatan dengan 90 yaitu K.90 ± α dimana α adalah sudut lancip, dengan kententuan jika
k ganjil maka fungsi trigonometri berubah dari sinus menjadi cosinus (dan sebaliknya)
dan tangen menjadi kotangen (dan sebaliknya), tetapi jika k genap maka fungsi
trigonometri tidak berubah.
contoh 9
tentukanlah relasi dari
a. cos(180 – α)°
b. sin(90 + α) °
c. tan(270 – α)°
d. sin(360 - α)°
jawab:
a. cos(180 – α)° = cos(2.90 – α)° = -cos α(negatif)
(tanda negatif pada hasil,karena 180 – α dikuadran II
b. sin(90 + α) ° = sin(1.90+ α) ° = cos α
c. tan(270 – α)° = tan(3.90 – α)° = cotan α
d. sin(360 - α)° = sin(4.90 - α)° = - sin α
(tanda negatif pada hasil, karena 360 – α dikuadran IV)
contoh 10
nyatakan sebagi sudut lancip dari
a. sin 160°
b. cos 245°
c. tan 320°
jawab:
a. sin 160° = sin(2.90 – 20) ° = sin 20° atau sin 160° = sin(1.90+70) = cos 70°
(tanda positif pada sin 20° dan cos 70° karena 160° dikuadran II sehingga sin
160° bernilai positif).
b. cos 245° = cos (2.90+65) = -cos 65° atau cos 245° =(3.90-25) = -sin 25°
(tanda negatif pada cos 65° dan sin 25° karena 245°dikuadran III sehingga cos
245° bernilai negatif, sedangkan fungsi berubah dari 245° menjadi -sin 25° karena
berkelipatan ganjil (k=3) dari 90)
c. tan 320° = tan(4.90 – 40)°= -tan 40° atau tan 320° =tan(3.90+50) = -cotan 50°
secara geometri dua sudut yang berelasi dapat dicari dengan cara sebagi berikut :
1. Relasi dengan sudut negatif.
Untuk sudut-sudut negatif, yaitu sudut yang arah putarnya searah dengan jarum jam
dilukiskan dengan cara sebagai berikut :
∆ OPQ dicerminkan terhadap sumbu x yang menghasilkan bayangan ∆OP’Q, sehingga:
P(x,y)
OQ = x dan P’Q = PQ = y
Kordinat P’(x’.y’) dengan x’ = x dan y’ = -y atau p’(x,-y)
x’ x
Cos(-α) = = = cos α
r r
y’ -y
Sin(-α) = = = - sin α
r r
y’ -y
Tan(-α) = = = - tanα
x x
contoh 11
nyatakan menjadi sudut positif dari :
a. sin(-20)° b. Cos(-50)° c. Tan(-120)°
jawab:
a.sin(-20)° = -sin 20° b. Cos(-50)° = cos 50° c. Tan(-120)° = -tan 120°
contoh 13
a. sin 120° = sin (180-60)° = sin 60°
b. tan 135° = tan (180-45)° = - tan 45°
c. sec 166° = sec(180-14)° = - sec 14°
d. cotan 96° = cotan (180-84)° = - cotan 84°
e. cosec 175° = cosec (180-5)° = cosec 5°
selain menggunakan 180 – α dapat juaga digunakan 90 + α, yaitu :
cos (90 + α)° = cos (90 –(- α))° = sin (- α)° = - sin α
sin (90 + α)° = sin (90 –(- α))° = cos (- α)° = cos α
tan (90 + α)° = tan (90 –(- α))° = cotan (- α)° = - cotan α
misalkan :
a. sin 150° = sin (90 + 60)° = cos 60°
b. tan 125° = tan (90 + 35)° = - cotan 35°
contoh 14
nyatakan bentuk-bentuk berikut kedalam sudut lancip!
a. cos 375° b. Tan 1395° c. Sin 1680°
jawab :
a. cos 375° = cos (1.360 + 15)° = cos 15°
b. tan 1395° = tan (3.360 + 315)° = tan 315° = tan (4.90 - 45)° = - tan 45°
c. sin 1680° = sin (4.360 + 240)° = sin 240° = sin(2.90 + 60)° = - sin 60°
LATIHAN II
1. nyatakan dalam bentuk sudut lancip dari :
a. sin 105°
b. sin 230°
c. cos 245°
d. cos 320°
e. tan 130°
2. nyatakan dalam sudut lancip kemudian tentukan nilainya
a. sin 135°
b. sin 240°
c. cos 120°
d. tan(-240) °
e. cos 330°
3. buktikanlah!
a. cos a° + sin(270 + a)° - sin (270 – a)° + cos (180 + a)° = 0
C. Koordinat Kartesius dan Kutub
Letak suatu titik pada sistem koordinat kartesius ditentukan oleh jarak horizontal
(jarak pada sumbu x)dan vertikal (jarak pada sumbu y) pada dua garis yang saling
tegak lusrus dan berpangkal pada O serta menggunakan pasangan bilangan (x,y)
dimana x menyatakan absis sedangkan y adalah ordinat. Misalkan titik P(2,4),
menyatakan titik P dengan letak 2 satuan kekanan dan 4 satuan keatas. Titik R(-5,-1)
menyatakan R dengan letak 5 satuan kekiri dan 1 satuan kebawah dan
seterusnya,perhatikan gambar .
Letak titik juga dapat ditentukan dengan menggunakan kordinat kutub atau polar
yaitu P(r ,α ) dimana r adalah menyatakan jarak titik tersebut dengan titik asalO(0,0)
sedangkan α adalah sudut yang dibentuk antara sumbu x positif dengan garis r.
Misalkan P(2,30°) menyatakan titik P, yang terletak pada jarak 2 satuan dari titik asal
0 dan pada arah 30° dari sumbu x positf dengan arah putaran berlawanan arah jarum
jam . titik Q(4, 90°) menyatakan titik Q, yang terletak pada jarak 4 satuan dari titik
asal O dan pada arah 90° dari sumbu x positif dengan arah putaran berlawanan arah
dengan jarum jam,dan seterusnya,perhatikan gambar.
Untuk titik dengan sudut putaran searah jarum jam, tanda sudut diberi tanda negatif.
Misalnya H(2,40°) menyatakan letak titik H dengan jarak 2 satuan dari itik O dan
pada arah 40° dari sumbu x positf dengan arah putaran searah jarum jam.
Sehingga selain dengan sudut positif,dapat juga digunakan sudut negatif, misalnya
titik A(2,120°) seletak dengan (2,-240°).
Hubungan antara koordinat dan kartesius suatu titik (x,y) dengan koordinat kutub
(r, α) dapat digambarkan sebagi berikut:
contoh 15
nyatakan dalam koordinat kartesius darti titik berikut :
a. P(4,120°) b. R(10,315°)
jawab:
a. dari soal tsb didapat r = 4 dan α = 120°
x = r cos α = 4. cos 120° = 4. cos(180-60)°
1
x = 4.(-cos 60°) = 4 .- = - 2
2
contoh 16
ubahlah dalam koordinat kutub dari titik berikut :
a. A(-1,1)
b. B(-5,-5√3)
Jawab :
a. dari soal kita dapat x = -1 dan y = 1
r=
r =√2
y 1
tan α = = = -1
x -1
untuk mengunakan nilai α dari tan α = -1, abaikan terlebih dahulu tanda
negatifnya sehingga kita dapat sudut = 45°, kemudian kita lihat titik A,yaitu
terletak pada kuadaran II maka sudut 45° direlasikan pada kuadran II,yaitu :
180 – α = 180 – 45 = 135°
Sehingga koordinat kutub dari titik tersebut adalah (√2, 135° )
Sebagai catatan, untuk mencari sudut yang dikuadran lain dari sudut lancip
maka dapat digunakan cara sebagai berikut :
tan α = √3 , didapat sudut = 60°, teapi karena titik B terletak dikuadran III
maka sudut 60° direlasikan pada kuadran III sehingga diperoleh sebagi berikut
180 + α = 180 + 60 = 240°
Sehingga koordinat kutub dari titik tersebut adalah (10, 240°)
LATIHAN
Bentuk fungsi trigonometri adalah f(x) = sin x, f(x) = cos x dan f(x) = tan x, beberapa
langkah yang ditempuh untuk mengambar grafik fungsi trigonometri, yaitu :
Buatlah tabel yang berisi sudut istimewa beserta nilai fungsi trigonometri
yang diminta
Buatlah titik pada bidan XOY dari hasil pada langkah diatas.
Hubungkan titik-titik tersebut sehingga dapat kurva mulus.
contoh 17
gambarlah grafik fungsi f(x) = sin x dan f(x) = sin(x + 30)° dalam satu bidang dengan
domain pada interval 0 ≤ x ≤ 360° .
jawab :
untuk menentukan nilai sudut istimewa yang lebih dari 90° dapat digunakan relasi
sudut yaitu :
sin (180 – a )° = sin a°
sin (180 + a )° = - sin a°
sin (360 – a)° = - sin a°
x 30° 45° 60° 90° 120° 135° 150° 180° 210° 240° 270° 300° 330° 360°
- -
sin x 0.5 0.7 0.86 1 0.86 0.7 0.5 0 -0.5 0.86 -1 0.86 -0.5 0
sin - -
(x+30) 0.86 0.96 1 0.86 0.5 0.25 0 -0.5 0.86 -1 0.86 -0.5 0 0.5
1.5
0.5
sin x
0
sin (x+30)
0 2 4 6 8 10 12 14 16
-0.5
-1
-1.5
Jika kita perhatikan bahwa grafik fungsi y = sin (x + 30)° diperoleh dari grafik y =
sin x dengan cara menggeser kekiri sebesar 30°.
contoh 18
gambarlah grafik fungsi f(x)= cos x dan f(x) = cos (x- 30)° dalam suatu bidang interval
0 ≤ x ≤ 360°
Jawab :
Untuk menentukan nilai sudut istimew yang lebih dari 90° dapat digunakan relasi
sudut yaitu :
cos (180 – a )° = - cos a°
cos (180 + a )° = - cos a°
cos (360 – a)° = cos a°
x 30° 45° 60° 90° 120° 135° 150° 180° 210° 240° 270° 300° 330° 360°
- -
cos x 0.86 0.7 0.5 0 -0.5 -0.7 0.86 -1 0.86 -0.5 0 0.5 0.86 1
cos - - -
(x+30) 0.5 0.25 0 0.5 0.86 -0.7 -1 0.86 -0.5 0 0.5 0.86 1 0.86
1.5
0.5
cos x
0
cos (x+30)
0 2 4 6 8 10 12 14 16
-0.5
-1
-1.5
contoh 19
gambarlah grafik fungsi f(x)= tan x dan f(x) = tan x° + 1 dalam suatu bidang interval
0 ≤ x ≤ 360°
Jawab :
Untuk menentukan nilai sudut istimew yang lebih dari 90° dapat digunakan relasi
sudut yaitu :
tan (180 – a )° = - tan a°
tan (180 + a )° = tan a°
tan(360 – a)° = tan a°