You are on page 1of 2

Mengenal Metode Nominal Group Technique, Alternatif Brainstorming

Rabu, 24 Maret 2010 18:00 WIB


(managementfile – Quality) – Nominal Group Technique adalah salah satu quality tools
yang bermanfaat dalam mengambil keputusan terbaik. Dalam quality management,
metode ini dapat digunakan untuk berbagai hal, mulai dari mencari solusi permasalahan,
hingga memilih ide pengembangan produk baru.

Apa itu Nominal Group Technique?


NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok, dengan
cara mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta, yang kemudian memberikan voting dan
ranking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang dipilih adalah yang paling banyak
skor-nya, yang berarti merupakan konsensus bersama. Metode ini dapat menjadi
alternatif brainstorming, hanya saja konsensus dapat tercapai lebih cepat. Teknik ini
awalnya dikembangkan oleh Delbecq dan VandeVen, yang kemudian diaplikasikan untuk
perencanaan program pendidikan untuk orang dewasa oleh Vedros.

Kapan NGT cocok untuk diimplementasikan?


NGT cocok diimplementasikan ketika Anda membutuhkan suatu konsensus yang dari
tim, sementara tim sendiri punya pendapat dan perspektif yang berbeda-beda mengenai
masalah tersebut. Jika butuh konsensus yang cepat, NGT juga cocok, dibandingkan
dengan brainstorming yang memakan waktu lebih lama.

Bagaimana langkah-langkah mengimplementasikan NGT?


Sebelum NGT dilakukan, maka Anda perlu mempersiapkan beberapa hal terlebih dulu,
yakni:
• Ruang pertemuan yang cukup besar untuk menampung sekitar 5 hingga 9 peserta rapat.
• Meja dengan bentuk U, dengan papan tulis di ujung depan, dilengkapi oleh
spidol/marker, pensil, pulpen, selotip, kertas, hingga index card untuk tiap partisipan.
• rules dan prosedur untuk mengimplementasikan NGT

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengimplementasikan NGT:

1. Introduction
Pada tahap ini, fasilitator/moderator membuka sesi NGT, menyapa para peserta,
sekaligus menjelaskan tujuan dan prosedur dari pertemuan
2. Generating Ideas
Fasilitator mengutarakan pertanyaan atau masalah ke kelompok dalam bentuk tertulis di
kertas. Selanjutnya, masing-masing peserta diminta untuk menuliskan seluruh ide yang
muncul di kepalanya. Para peserta diminta untuk bekerja secara independen, tanpa
berdiskusi sama sekali dengan peserta lain. Tahap ini membutuhkan sekitar 10 menit.

3. Sharing & Recording Ideas


Selanjutnya, fasilitator meminta peserta untuk berbagi ide-ide yang sebelumnya sudah
mereka tuliskan di kertas. Sang moderator menuliskan ide-ide dari tiap peserta pada
papan tulis, supaya semuanya dapat melihat. Ide yang sama tidak disertakan, namun jika
ada perspektif atau penekanan yang berbeda, dapat dimasukkan. Lanjutkan proses ini
hingga seluruh ide dari tiap peserta dapat terdokumentasi. Pada tahap ini tidak ada diskusi
atau debat, dan peserta boleh menuliskan ide-ide baru yang muncul sepanjang proses.
Tahap ini membutuhkan sekitar 15-30 menit.

4. Discussing Ideas
Selanjutnya, peserta diminta untuk memberikan penjelasan yang lebih detail mengenai
ide-ide yang telah dikemukakan. Setiap peserta boleh mengajukan komentar ataupun
pertanyaan mengenai ide-ide tersebut, dan yang menjawab tidak harus orang yang
mengajukan ide tersebut. Intinya, fasilitator bertugas untuk memastikan bahwa tiap
peserta dapat memberikan kontribusi pada diskusi, serta menjaga proses tetap netral,
tanpa ada judgement atau serangan ke pihak tertentu. Fasilitator juga bertugas supaya
seluruh ide dapat dibahas secara menyeluruh, dan tidak terpaku pada beberapa ide saja.
Dalam tahap ini, tidak ada ide yang dieliminasi, hanya memberikan pemahaman
mengenai ide-ide tersebut kepada para peserta dan memberi gambaran mengenai
pentingnya ide-ide tersebut. Tahap ini membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit.

5. Voting and Ranking on Ideas


Tahap terakhir, masing-masing peserta memberikan voting terhadap ide-ide yang ada.
Sebelumnya, fasilitator harus menentukan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang
digunakan untuk voting ide. Jadi, misalnya tiap peserta diminta untuk memilih 5 ide
terbaik dari daftar yang ada, kemudian mereka harus memberikan ranking prioritas bagi
tiap ide tersebut. 1 untuk ide yang kurang penting, hingga 5 untuk yang paling penting.
Ide yang memperoleh skor paling tinggi merupakan ide yang paling disukai dan
disepakati bersama oleh kelompok.

Keunggulan dan Kelemahan NGT


Keunggulan
• menghasilkan ide yang lebih banyak dibandingkan dengan diskusi biasa
• menyeimbangkan peran masing-masing individu, membatasi dominasi dari orang yang
punya pengaruh dalam kelompok
• menghilangkan `persaingan` dalam kelompok juga tekanan untuk `konformitas`
• mendorong peserta untuk menyelesaikan masalah dengan constructive problem solving
• tiap peserta dapat memberikan prioritas idenya secara independent dan tertutup

Kelemahan
• membutuhkan persiapan
• hanya memfasilitasi untuk pencapaian satu tujuan saja. Satu pertemuan hanya
membahas satu topic
• diskusi hanya terbatas, tidak seperti brainstorming yang menstimulasi perkembangan
dari ide-ide.

Sumber: http://vibizmanagement.com/journal/index/category/quality_management/79/30

You might also like