You are on page 1of 4

Pengertian SIPILIS

Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri


spiroseta, Treponema pallidum. sifilis dapat menyebabkan efek serius
seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak
terawat dapat berakibat fatal.
SIPILIS (Raja Singa)
Penyebab: karena infeksi Kuman Treponema pallidum. Bakteri yang
berasal dari famili spirochaetaceae ini, memiliki ukuran yang sangat kecil
dan dapat hidup hampir di seluruh bagian tubuh. Spirochaeta penyebab
sifilis dapat ditularkan.
Cara penularan:ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui
hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral).
Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama
masa kehamilan. Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk,
pegangan pintu atau tempat duduk WC.

Gejalanya: Timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang


disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang
dengan sendirinya tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh
sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Selama 2-3 tahun pertama
penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, setelah 5-10 tahun
penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan
jantung. Pada perempuan hamil, penyakit ini dapat menular kepada bayi
yang dikandungnya yang mengakibatkan kerusakan kulit, hati, limpa dan
keterbelakangan mental. Jika tidak diobati gejala sipilis akan muncul
dalam empat tahap.

Tahap I (Sipilis Primer)


Terjadi 9-10 hari setelah terinfeksi
Timbul luka yang tidak nyeri di penis, bibir kemaluan atau leher rahim

Tahap II (Sipilis Sekunder)


Terjadi beberapa bulan setelah tahap pertama
Gejala berupa kelainan kulit bercak kemerahan tidak gatal, terutama pada
telapak tangan dan kaki.
Ada pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh.
Bisa juga berupa kutil di sekitar alat kelamin dan anus.
Tahap III (Sipilis Laten)
Tidak ada keluhan ataupun gejala, namun infeksi berlanjut menyerang
alat-alat atau bagian tubuh lainnya.
Kondisi ini hanya dapat dilihat melalui pemeriksaan darah khusus sipilis.

Tahap IV (Sipilis Tersier)


Timbul 5-30 tahun setelah tahap sipilis II. Terdapat kerusakan pada alat
tubuh penting yang menetap pada otak, pembuluh darah dan jantung,
serabut saraf dan sumsum tulang belakang.

**Sipilis kongenital**

Pada bayi dan anak-anak akan menimbulkan:


- Kelainan bentuk wajah
- Kelainan tulang
- Kebutaan, ketulian
- Kelainan bentuk gigi yang khas
- Kelainan kulit
- Bayi yang dilahirkan meninggal

Hasil laporan kesehatan menunjukkan bahwa sipilis, tidak sama dengan


gonore dan klamidia, biasa ditemukan pada orang dewasa. Tetapi tetap
saja sipilis juga masalah penting bagi remaja di negara berkembang. Di
desa Nigeria misalnya, hampir 3 % remaja aktif secara seksual punya
penyakit sipilis yang aktif.

berikut ini adalah gejala singkat penderita sipilis untuk deteksi dini:

Penderita sipilis dapat dideteksi dari luka terbuka yang lebar di bibir dan
mulutnya. Sipilis disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum dan
disebarkan melalui kontak seksual langsung (termasuk oral) dengan
individu yang terinfeksi lesi (luka) sipilis menular tersebut.
Luka biasanya muncul sekitar tiga sampai enam minggu setelah
hubungan seks, di area terjadinya kontak seksual tersebut–biasanya alat
kelamin–setelah fase yang disebut dengan sipilis primer. Gejala sipilis
sekunder muncul sekitar empat sampai 10 minggu setelah munculnya lesi
primer, jika infeksi dibiarkan tanpa diobati. Pengobatan penyakit ini dapat
dilakukan menggunakan antibiotik.

Sipilis primer dan sipilis sekunder dapat muncul di wajah, biasanya


karena melakukan hubungan seks oral dengan seseorang yang terinfeksi
lesi genital. Sipilis primer di wajah biasanya muncul di bibir sebagai luka
besar yang terbuka. Luka juga mungkin timbul di lidah atau bagian dalam
mulut.

Sementara itu, sipilis sekunder dapat memiliki berbagai gejala.


Benjolan yang terlihat di dan sekitar mulut, ruam kemerahan yang muncul
di sekujur tubuh, atau gugurnya rambut yang tidak normal (alopecia),
merupakan sejumlah gejalanya. Gejala sekunder ini dapat ditimbulkan
akibat infeksi hubungan seks genital, bukan hanya oral.

Pengobatan: Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik


lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding
perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan
pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan
penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk
mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah di setiap pantat
karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain
adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang
lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis
sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada
tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharuskan
memakan pil beberapa kali per hari.

Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan


menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat
menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan
aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan
dengan orang berstatus penyakit negatif.

You might also like