You are on page 1of 9

Pesan yang disampaikan hendaknya mengandung isi yang

bermanfaat bagi sasaran. Hasil komunikasi akan lebih baik jika isi
pesan besar manfaatnya bagi kepentingan sasaran

.
1
.
Kesesuaian dengan kepentingan sasaran

Kesesuaian dengan kepentingan sasaran (context) terdapat dan


berperan pada pesan. Pesan yang disampaikan harus berhubungan
dengan kepentingan sasaran

.
1
.
Kejelasan

Kejelasan (clarity) terdapat dan berperan pada pesan. Kejelasan


pesan yang disampaikan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
komunikasi

.
1
.
Kesinambungan dan konsistensi

Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency)


terdapat pada pesan. Pesan yang akan disampaikan harus
konsistensi dan berkesinambungan

.
1
.
Saluran
Salura (channel) terdapat dan berperan pada media. Media yang
digunakan harus disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan
.
1
.
Kapabilitas sasaran

Kapabilitas sasaran (capability of the audience) terdapat pada


komunikan. Dalam menyampaikan pesan, komunikator harus
memperhitungkan kemampuan sasaran dalam menerima pesan

.
1
.
Psikologis (Rahmat, J dalam Suryani, 2005
)
Seperti sikap, pengalaman hidup, motivasi, kepribadian, dan konsep
.
1
.
Sosial (Ellis, Gates & Kenwarthy dalam Suryani, 2005
)
Seperti usia, jenis kelamin, kelas sosial, suku, bahasa, kekuasaan,
dan peran sosial
.
Faktor yang mempengaruhi komnikasi : (Kariyoso, 1994
)
1
.
Ditinjau dari komunikator
1
.
Kecakapan komunikator
2
.
Sikap komunikator
3
.
Pengetahuan komunikator
4
.
Sistem sosial
5
.
Pengaruh komunikasi
1
.
Ditinjau dari komunikan
1
.
Kecakapan
2
.
Sikap
3
.
Pengetahan
4
.
Sistem sosial
5
.
Saluran (pendengaran, penglihatan) dari komunikan
Faktor yang menghambat komunikasi : (Blais, Kathleen Koening,
dkk, 2002
)
1
.
Tahap perkembangan
2
.
Jenis kelamin
3
.
Peran dan hubungan
4
.
Karakteristik sosiokultural
5
.
Nilai persepsi
6
.
Ruang dan teritorial
7
.
Lingkungan
8
.
Kesesuaian
9
.
Sikap interpersonal
4
.
Komunikasi Terpeutik dalam Proses Perawatan
*
Proses komunikasi : (Mubarak, Wahid Iqbal, dkk, 2007
)
1
.
Reference, stimulus yang memotifasi seseorang untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Dapat berupa pengalaman, ide
atau tindakan
.
2
.
Pengirim/ sumber/ encorder, disebut juga komunikator. Bisa
perorangan atau kelompok
.
3
.
Pesan/ berita, informasi yang dikirimkan. Dapat berupa kata-kata,
gerakan tubuh atau ekspresi wajah
.
4
.
Media/ saluran, alat atau sarana yang dipilih pengirim untuk
menyampaikan pesan pada penerima/ sasaran
.
5
.
Penerimaan/ sasaran/ decoder, kepada siapa pesan yang ingin
disampaikan tersebut dituju
.
6
.
Umpan balik/ feed back/ respons, reaksi dari sasaran terhadap
pesan yang disampaikan
.
*
Proses komunikasi terapeutik dalam perawatan
.
1
.
Pengkajian (Purwanto, Heri, 1994
)
-
Menentukan kemampuan seseorang dalam proses informasi
.
-
Mengevaluasi data tentang status mental pasien untuk
menentukan batas intervensi
.
-
Mengevaluasi kemampuan pasien dalam berkomunikasi secara
verbal
.
-
Mengobservasi apa yang terjadi pada pasien tersebut saat ini
.
-
Mengidentifikasi tingkat perkembangan pasien sehingga interaksi
yang diharapkan bisa realistik
.
-
Menentukan apakah pasien memperlihatkan sikap verbal dan
nonverbal yang sesuai
.
-
Mengkaji tingkat kecemasan pasien sehingga dapat mengantisifasi
intervensi yang dibutuhkan
.
2
.
Diagnosa keperawatan (Potter & Perry, 1999
)
-
Analisa tertulis dari penemuan pengkajian
.
-
Sesi perencanaan tim kesehatan
.
-
Diskusi dengan klien dan keluarga untuk menentukan metoda
implementasi
.
-
Membuat rujukan
.
3
.
Rencana tujuan (Purwanto, Heri,1994
)
-
Rencana asuhan tertulis (Potter & Perry, 1999
.)
-
Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sendiri
.
-
Membantu pasien agar dapat menerima pengalaman yang pernah
dirasakan
.
-
Meningkatkan harga diri pasien
.
-
Memberikan support karena adanya perubahan lingkungan
.
-
Perawat dan pasien sepakat untuk berkomunikasi secara lebih
terbuka
.
4
.
Implementasi (Purwanto, Heri, 1994
)
-
Memperkenalkan diri kepada pasien
.
-
Memulai interaksi dangan pasien
.
-
Membantu pasien untuk dapat menggambarkan pengalaman
pribadinya
.
-
Menganjurkan kepada pasien untuk dapat mengungkapkan
perasaan kebutuhannya
.
-
Menggunakan komunikasi untuk meningkatkan harga diri pasien
.
5
.
Evaluasi (Purwanto, Heri, 1994
)
-
Pasien dapat mengembangkan kemampuan dalam mengkaji dan
memenuhi kebutuhan sendiri
.
-
Komunikasi menjadi lebih jelas, lebih terbuka dan berfokus pada
masalah
.
-
Membantu menciptakan lingkungan yang dapat mengurangi
tingkat kecemasan
.
Sumber Pustaka
:
1
.
Suryani, Komunikasi Terpeutik : teori dan praktik, Jakarta, 2005
.
2
.
Keliat, Budi Anna, Hubungan terapeutik perawat-klien, Jakarta,
1992
.
3
.
Purwanto, Heri, Komunikasi untuk perawat, Jakarta, 1994
.
4
.
Potter & Perry, Fundamental keperawatan : konsep, proses, dan
praktik, vol 1, E/4, Jakarta, 1999
.
5
.
Christina, dkk, Komunikasi kebidanan, Jakarta, 2002
.
6
.
Mubaraq, Wahid Iqbal, dkk, Promosi kesehatan : sebuah
pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan, Yogyakarta,
2007
.
7
.
Karyoso, Komunikasi bagi siswa keperawatan, Jakarta, 1994
.
8
.
Blais, Kethleen Koening, dkk, Praktik keperawatan profesional :
komsep & perspektif, Ed. 4, Jakarta, 2002
.

Konsep Dasar Komunikasi


By admin | Published: November 8, 2009

Komunikasi adalah proses pengiriman pesan yang berasal dari sumber kepada
penerima lewat saluran, dengan pengaruh yang diharapkan. Menurut definisi kamus,
komunikasi adalah “suatu proses pertukaran atau penyampaian maksud melalui sistem
atau simbol yang umum”. Maksud “pertukaran”, komunikasi adalah proses yang
bersifat interaktif dan dinamis.
Kita tidak boleh berpikir bahwa komunikasi adalah sesuatu yang harus kita lakukan
untuk orang lain, melainkan sesuatu yang kita lakukan bersama-sama orang lain.
Sebagai sumber, kita punya kesempatan yang lebih baik untuk berhasil bila kita
memperhatikan sasaran dan menempatkan kebutuhan dan keinginan mereka setiap
kali kita berkomunikasi.

Unsur-unsur Komunikasi
Ada lima unsur mendasar dalam proses komunikasi, yakni: sumber, pesan, saluran,
penerima dan pengaruh (dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Source –
Message – Channel – Receiver – Effect atau S-M-C-R-E). Berikut kita bahas satu per
satu unsur-unsur tersebut supaya membantu kita dalam perancangan program
komunikasi yang efektif.

Sumber
Sumber juga disebut dengan “pengirim” atau “komunikator”. Sumber bisa individu/-
perorangan atau lembaga yang memulai proses komunikasi. Sumber yang patut dan
dapat berkomunikasi secara efektif haruslah orang yang dapat dipercayai atau
memiliki kredibilitas yang tinggi. Kredibilitas berasal dari berbagai karakterisitik,
yakni:

 tingkat pendidikan, kualifikasi profesional atau pelatihan/pengalaman yang


relevan
 posisi dalam keluarga, masyarakat atau lembaga
 kepribadian, misalnya seorang Petugas Penyuluh Lapangan yang selalu
bersedia membantu masyarakat binaannya meskipun di luar hari dan jam kerja
 kesamaan latar belakang budaya, agama*

*Seorang komunikator yang berasal dari masyarakat lebih mengenal dan memahami
keadaan dan lebih akrab dengan masyarakat setempat, sehingga dia akan menjadi
komunikator yang efektif. Oleh karena itu, program-program pengembangan biasanya
merekrut staf lapangan atau sukarelawan yang berasal dari masyarakat sendiri.
Pesan
Pesan adalah sesuatu yang disalurkan dalam proses komunikasi – bisa dalam bentuk
kata, gambar, suara atau bahasa tubuh/isyarat. Pesan-pesan akan lebih mudah dan
cepat diterima apabila pesan-pesan tsb memiliki sifat atau prasyarat sebagai berikut:

 sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan masyarakat


 informasi yang tepat dengan keadaan mereka
 dapat diterima dan cocok dengan kebudayaan dan kepercayaan kelompok
sasaran
 informasi yang benar secara teknis/ilmiah
 sederhana dan mudah dimengerti
 murah atau hanya perlu waktu dan usaha yang minim untuk melakukannya

Yang paling penting, pesan harus berdasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat dan
menekankan hal-hal yang penting bagi mereka, bukan hal yang penting bagi lembaga
penyelenggara program yang menyampaikan pesan. Setiap hari, masyarakat dibanjiri
banyak pesan yang beranekaragam. Agar pesan-pesan kita dapat menarik perhatian
atau menggugah minat kelompok sasaran, kita harus mengemasnya dengan baik.
Informasi yang berguna dan sesuai terkadang tidak diperhatikan oleh masyarakat,
karena disampaikan dengan cara yang kurang tepat (misalnya terlalu menantang
situasi yang berlaku), membosankan, atau terlalu banyak muatan teknisnya.

Saluran
Unsur ini merupakan media, pembawa, atau sarana yang membawa pesan yang
disampaikan oleh sumber kepada si penerima. Saluran seringkali disebut dengan
metode komunikasi, yang terdiri dari dua metode dasar, yaitu komunikasi
interpersonal dan komunikasi massa. Dalam metode interpersonal, interaksinya
langsung antara sumber dan penerima; sementara di media massa, interaksinya
melalui berbagai media seperti radio, TV atau bahan cetak.

Dalam memilih saluran yang akan dipergunakan untuk program komunikasi, tidaklah
sesederhana memilih saluran yang satu atau yang lain. Kita dapat mempergunakan
satu atau kombinasi keduanya, tergantung pada tujuan komunikasi dengan
memperhitungkan pula keunggulan dan kelemahan setiap media. Sebagai contoh,
kampanye Pekan Imunisasi Nasional (PIN) mempergunakan media massa untuk
penyadaran hal tersebut, dan dilengkapi dengan komunikasi interpersonal oleh
petugas kesehatan yang selanjutnya mempergunakan poster, leaflet atau media
lainnya.

Penerima
Dalam setiap situasi komunikasi, paling baik bila perhatian diawali dari unsur
penerima (biasanya disebut dengan khalayak atau kelompok sasaran). “Kenali
khalayak Anda”, merupakan prinsip dasar dalam komunikasi. Pertanyaan pertama
yang perlu kita ajukan adalah, “Siapakah khalayak kita?”. Jika kita tidak dapat
mengidentifikasi secara khusus dengan siapa kita akan berkomunikasi selain dengan
“seseorang” atau “masyarakat umum”, kita sebaiknya tidak melanjutkan proses
komunikasi sebelum kita memperjelas hal tersebut.

Mengenali siapa yang ingin kita jangkau dapat membantu kita dalam mengembang-
kan pesan yang sesuai, memilih media yang sesuai dan menentukan saluran yang
paling mungkin untuk menjangkau mereka. Sebaiknya, kita menemukan beberapa
karakterisitik khalayak yang relevan, seperti data kependudukan, termasuk
karakteristik mereka yang berhubungan dengan media atau komunikasi serta tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku (Knowledge- Attitude- Practice) yang berhubungan
dengan topik yang ingin kita komunikasikan.

Pengaruh
Pengaruh adalah unsur kelima, yang merupakan tujuan akhir dari upaya komunikasi
kita. Dampak apa yang kita inginkan?

 Apakah kita ingin meningkatkan kesadaran atau pengetahuan khalayak tentang


sesuatu?
 Apakah kita ingin mengubah sikap mereka dalam melawan atau mendukung
suatu isu tertentu?
 Apakah kita ingin meningkatkan keterampilan mereka, atau mengubah
perilaku mereka dalam menghadapi sesuatu?

You might also like