You are on page 1of 112

Kata ~ Kata Mutiara

I Dream Of The Day I Can Fall A


Sleep Next To You, I Dream Of The
Day I Can Say I Do, To Be Your
Wife, To Be Together For Life, Is A
Dream I Have, Every Night (Sulis
Cyang: 25/07. 22:24) Atau yang
ini:
So Many Times I Thought I Would
Never Find Someone To Love Me
The Way I Needed To Be Loved.
Then You Came Into My Life And
Showed Me What True Love Really
Is (Sulis Cyang: 30/07. 16:13)

Petuah Bijak:
‘’Aku memohon kekuatan, dan

1
Tuhan memberiku kesulitan-
kesulitan untuk membuatku
kuat. Aku memohon
kebijaksanaan, dan Tuhan
memberiku masalah untuk
diselesaikan. Aku memohon
kemakmuran, dan Tuhan
memberiku tubuh dan otak
untuk bekerja. Aku memohon
keberanian, dan Tuhan
memberiku berbagai bahaya
untuk aku atasi. Aku memohon
cinta, dan Tuhan memberiku
orang-orang yang bermasalah
untuk aku tolong. Aku mohon
berkah dan Tuhan memberiku
berbagai kesempatan. Aku
tidak memperoleh apapun

2
yang aku inginkan, tetapi aku
mendapatkan apapun yang
aku butuhkan.‘’ (sumber:
unknown)

Sahabat terbaik adalah dia yang


dapat duduk berayun-ayun di
beranda bersamamu, tanpa
mengucapkan sepatah katapun,
dan kemudian kamu
meninggalkannya dengan
perasaan telah bercakap-cakap
lama dengannya.

Word of Wisdom
Kata Mutiara
"Jangan berjalan di belakangku, karena aku
bukan pemimpinmu. Jangan juga berjalan di
depanku, karena aku belum tentu mau jadi
pengikutmu. Namun berjalanlah di sisiku dan
jadilah sahabatku."

04 April, 2006
"Jangan berjalan di belakangku,
karena aku bukan pemimpinmu.
3
Jangan juga berjalan di depanku,
karena aku belum tentu mau jadi
pengikutmu. Namun berjalanlah di
sisiku dan jadilah sahabatku."
- Albert Camus
05 February, 2005
"Mereka yang hidup sederhana
adalah murni, sedangkan mereka
yang hidup mewah mungkin seperi
budak yang rendah diri.
Tampaknya keindahan diperjelas
oleh kesederhanaan,sedangkan
perilaku diruntuhkan oleh
kemanjaan"
- Huanchu Daoren
28 January, 2005
"Manusia tidak akan pernah
mengalami kemunduran dalam
hidupnya dengan sangat tragis
kecuali mereka yang mengukur
angan-angannya dengan kilauan
emas dan perak."
- Kahlil Gibran
25 January, 2005
"Jangan meminta balas budi orang
lain; tidak ditolak adalah kebaikan
juga"

4
- Huanchu Daoren
10 January, 2005
"Orang tidak perlu mencari sukses
di dunia; menghindari kesalahan
juga suatu keberhasilan"
- Huanchu Daoren
Kamu bisa post tentang kata2
mutiara disini...

Alexandre

Penciptaan seribu hutan dimulai


dari satu benih
Edited by - Alexandre on 06 Jan 2006
08:52:11

Seseorang yang memulai


sesuatutelah melakukan setengah
dari upaya itu sendiri

Alexandre

Satu-satunya cara untuk melalui


sesuatu adalah dengan
menjalaninya

5
Alexandre

Sampai seseorang memiliki


komitmen, selalu akan ada
keraguan.

Alexandre

Dunia adalah gerbang,


kesempatan, jalinan ketegangan
yang menunggu untuk ditembus

Alexandre

Kesuksesan yang terbesar adalah


keberhasilan menerima diri sendiri

Alexandre

Kita akan selalu melewati


kegagalan dalam perjalanan
menuju kesuksesan

6
Alexandre

Sukses bukan tujuan akhir tetapi


perjalanan

Alexandre

Kita tidak pernah mengalami


kegagalan, hanya pengalaman
berharga

Alexandre

Bergaulah dengan para pemenang


karna pemenang memberi
pengaruh baik kepada anda,
sedangkan (#_-)dang dapat
meracuni anda

Nilai dari seseorang itu di tentukan dari


keberaniannya memikul tanggung
jawab, mencintai hidup dan
pekerjaannya ( Khalil Gibran ).

Hidup yang berharga adalah hidup


7
yang dapat memberikan kehidupannya
kepada orang lain ( Albert Einten ).

Orang2 yang besar bukanlah orang


yang otaknya sempurna melainkan
orang yang dapat mempergunakan
yang terbaik dari otaknya yang tidak
sempurna ( Aristoteles ).

Pada punggung setiap orang terdapat


etika yang menjadi dasar bagi orang
lain untuk menilai dirinya dan dia
sendiri tiadk melihatnya ( Paul Brulet ).

Nilai seseorang bukanlah bagaimana ia


mati melainkan bagaimana ia hidup,
bukan apa yang telah ia peroleh
melainkan apa yang telah ia berikan,
bukan pangkatnya melainkan tugas
apa yang telah dapat ia laksanakan
dengan sebaik-baiknya ( Ministry ).

Orang yang benar bukanlah orang


yang tidak pernah melakukan
kesalahan, melainkan orang2 yang
dapat menjadi kesalahan itu sebagai
cambuk untuk memperbaiki diri.

Menurut fakta lelaki lebih memilih


wanita yang cantik dalam
penampilannya dari pada memilih
wanita yang pintar ( beautiful mind or
8
inner beauty nya ), itu karena lelaki
lebih pandai melihat daripada berfikir.
Membiarkan diri terperangkap dalam
prioritas semu-uang, jabatan, dan
popularitas-akan menggiring kita pada
hidup yang hampa .

Orang yang suka mengeluh bersiap-


siaplah untuk kecewa.
Hal yang sangat berharga namun
sering kali di lupakan dan tidak di
syukuri adalah kesehatan.

Semua orang yang berusaha


meningkatkan diri dan ilmu
pengetahuannya pasti tahu bahwa
hidup akan lebih mudah dijalani bila
kita selalu berpikir positif.
Pemikiran positif akan membuat
seseorang menerima keadaannya
dengan besar hati, meski tak berarti ia
tak berusaha untuk mencapai hidup
yang lebih baik.
Oleh: Jully Cheung

Kuingat kata-kata mutiara yang


menusuk dalam batin.
"Orang mulia menyalahkan dirinya,
orang bodoh menyalahkan orang lain"
Mengenal diri yang paling penting,
adalah utama demi kesadaran jagat
raya.
9
Berarti pula memahami kesalahan,
serta kekeliruannya masing-masing.

Semakin banyak yang dipikirkan.


Semakin banyak yang dibutuhkan.
Berarti semakin menumpuk pula
resikonya.

Menunggu sangatlah mengesalkan,


membosankan dan menggelisahkan.
Meskipun duduk dalam mobil mewah
dan cukup makanan.
Apalagi ulahnya orang pemalas.
Yang seumur-umur hanya menunggu
waktu yang tidak kunjung berakhir.

Mendidik bukan hanya dengan nasihat


saja.
Sebab yang menjadi sukses adalah
memberikan contoh dengan perbuatan
yang baik.Sesuai dengan apa yang
dikatakannya.Jangan lain di kata lain di
perbuatan

Sesuatu yang baik, belum tentu benar.


Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus, belum tentu
berharga.
Sesuatu yang berharga/berguna,
belum tentu bagus.

Gagal dalam kemuliaan adalah lebih


10
baik daripada menang dalam kehinaan.
Orang yang gagal sekali-kali tidak rugi,
selagi dia belum berputus asa. Kalau
sekali maksud belum sampai,
janganlah patah harapan.

Memilih memberi maaf, berarti


berusaha melepas perasaan negatif,
dan akan membuat perasaan lebih
rileks ketimbang ketika Anda memilih
untuk 'tidak memaafkan'.(Kathleen
Lawler).

Sebagian besar orang cenderung


percaya pada wanita ketimbang pria.
Demikian juga orang yang lebih tua.
Banyak yang menilai mereka layak
dipercaya,"(Bryan A. Strange).

Hampir semua konflik disebabkan


kesalahpahaman. Penyebabnya adalah
ketidaklancaran komunikasi. Yang satu
tidak mendengarkan, atau yang lain
tidak bisa mengungkapkan dengan
jelas

Aku adalah awan yang dapat membaur


dengan benda-benda namun tak
pernah dapat bersatu. Dalam awan ini
terdapat kesunyianku, lapar dan
hausku "Di dunia ini engkau tidak

11
sendiri, kita berdua bersama. Aku
mengenalmu.

Cinta sejati berarti pihak lainnya tidak


merasa kita itu ada, bahwa kita tidak
berada di sekitarnya, tidak mengambil
ruangannya, tidak membuatnya
merasa terikat. Dia merasa lebih
menyenangkan di dekat kita.

Segala sesuatu diciptakan oleh kita.


Sehingga jika kita ingin menjalani
kehidupan yang bahagia, kita harus
menciptakan suasana yang bahagia.

Bersikap jujur terhadap orang lain


adalah perlindungan terbaik bagi
martabat dan hati nurani kita. Itulah
jalan yang terbaik buat kita.

Yang hanya dapat membebaskan kita


adalah Kebenaran. Jika kita tidak
memahami itu kita senantiasa merasa
cemas.

Orang yang menikmati kebebasan


yang terbesar adalah ia yang paling
bertanggung-jawab karena ia
bertanggung-jawab sehingga ianya
merasa bebas.

Kegagalan atau keberhasilan duniawi


12
bukanlah tujuan yang penting. Kadang-
kadang kegagalan adalah
keberhasilan, sebaliknya keberhasilan
adalah kegagalan. Kita harus
menilainya dengan mata
kebijaksanaan.

Memilih memberi maaf, berarti


berusaha melepas perasaan negatif,
dan akan membuat perasaan lebih
rileks ketimbang ketika Anda memilih
untuk 'tidak memaafkan'.(Kathleen
Lawler).

Sebagian besar orang cenderung


percaya pada wanita ketimbang pria.
Demikian juga orang yang lebih tua.
Banyak yang menilai mereka layak
dipercaya,"(Bryan A. Strange).

Hampir semua konflik disebabkan


kesalahpahaman. Penyebabnya adalah
ketidaklancaran komunikasi. Yang satu
tidak mendengarkan, atau yang lain
tidak bisa mengungkapkan dengan
jelas.

Aku adalah awan yang dapat membaur


dengan benda-benda namun tak
pernah dapat bersatu. Dalam awan ini
terdapat kesunyianku, lapar dan
hausku "Di dunia ini engkau tidak
13
sendiri, kita berdua bersama. Aku
mengenalmu.

Cinta sejati berarti pihak lainnya tidak


merasa kita itu ada, bahwa kita tidak
berada di sekitarnya, tidak mengambil
ruangannya, tidak membuatnya
merasa terikat. Dia merasa lebih
menyenangkan di dekat kita.

Segala sesuatu diciptakan oleh kita.


Sehingga jika kita ingin menjalani
kehidupan yang bahagia, kita harus
menciptakan suasana yang bahagia.

Bersikap jujur terhadap orang lain


adalah perlindungan terbaik bagi
martabat dan hati nurani kita. Itulah
jalan yang terbaik buat kita.

Yang hanya dapat membebaskan kita


adalah Kebenaran. Jika kita tidak
memahami itu kita senantiasa merasa
cemas.

Orang yang menikmati kebebasan


yang terbesar adalah ia yang paling
bertanggung-jawab karena ia
bertanggung-jawab sehingga ianya
merasa bebas.

Kegagalan atau keberhasilan duniawi


14
bukanlah tujuan yang penting. Kadang-
kadang kegagalan adalah
keberhasilan, sebaliknya keberhasilan
adalah kegagalan. Kita harus
menilainya dengan mata
kebijaksanaan.

15
KAHLIL GIBRAN
SANG NABI par 12
Seorang ahli hukum menyusul
bertanya;
Dan bagaimana tentang undang-
undang kita?

Dijawabnya;
Kalian senang meletakkan perundang-
undangan,
namun lebih senang lagi melakukan
pelanggaran,

Bagaikan kanak-kanak yang asyik


bermain di tepi pantai,
yang penuh kesungguhan menyusun
pasir jadi menara,
kemudian menghancurkannya sendiri,
sambil gelak tertawa ria.

Tapi,
selama kau sedang sibuk menyusun
menara pasirmu,
sang laut menghantarkan lebih banyak
lagi pasir ke tepi,

Dan pada ketika kau menghancurkan


menara buatanmu,
sang laut pun turut tertawa
bersamamu.

16
Sesungguhnyalah,
samudra senatiasa ikut tertawa,
bersama mereka yang tanpa dosa.

Tapi bagaimanakah mereka,


yang menganggap kehidupan bukan
sebagai samudra,
dan melihat undang-undang buatannya
sendiri,
bukan ibarat menara pasir?

Merekalah yang memandang


kehidupan,
laksana sebungkal batu karang,
dan undang-undang menjadi pahatnya,
untuk memberinya bentuk ukiran,
menurut selera manusia,
sesuai hasrat kemauan.

Bagaimana dia,
si pincang yang membenci para
penari?

Bagaimana pula kerbau yang menyukai


bebannya,
dam mencemooh kijang, menjangan,
menamakannya hewan liar tiada guna?

Lalu betapa ular tua,


yang tak dapat lagi menukar kulitnya,
dan karenanya menyebut ular lain

17
telanjang,
tak kenal susila.

Ada lagi dia,


yang paling pagi mendatangi pesta,
suatu perhelatan perkawinan,
kemudian setelah kenyang perutnya,
dengan badan letih kecapaian,
meninggalkan keramaian dengan
umpatan,
menyatakan semua pesta sebagai
pelanggaran,
dan semua peserta pelanggar hukum
belaka.

Apalah yang kukatakan tentang


mereka,
kecuali bahwa memang mereka berdiri
di bawah sinar mentari,
namun berpaling wajah, dan punggung
mereka membelakangi?

Mereka hanya melihat bayangannya


sendiri,
dan bayangan itulah menjadi undang-
undangnya.

Apakah arti sang surya bagi mereka,


selain sebuah pelempar bayangan?

Dan apakah kepatuhan hukum


baginya,

18
selain terbongkok dan melata di atas
tanah,
mencari dan menelusuri bayangan
sendiri?

Tapi kau,
yang berjalan menghadapkan wajah ke
arah mentari,
bayangan apa di atas tanah,
yang dapat menahanmu?

Kau yang mengembara di atas angin,


kincir mana yang mampu
memerintahkan arah perjalananmu,
hukum mana yang mengikatmu,
bila kau patahkan pikulanmu,
tanpa memukulnya pada pintu penjara
orang lain?

Hukum apa yang kau takuti,


jikalau kau menari-nari,
tanpa kakimu tersandung belenggu
orang lain?

Dan siapakah dia yang menuntutmu,


bila kau mencampakkan pakaianmu,
tanpa melemparkannya di jalan orang
lain?

Rakyat Orphalese,
kalian mungkin mampu membungkam
genderang,

19
dan kalian dapat melonggarkan tali
kecapi,
namun katakan,
siapakah yang dapat menghalangi,
burung pipit untuk menyanyi.

-----

KAHLIL GIBRAN; SANG NABI - par 13


Seorang ahli pidato maju ke depan;
menanyakan masalah kebebasan.

Didapatnya jawaban;
Telah kusaksikan,
di gerbang kota maupun dekat tungku
perapian,
dikau bertekuk lutut memuja Sang
Kebebasan.

Laksana budak belian merendahkan


diri di depan sang tuan,
si zalim yang disanjung puja,
walaupun dia hendak menikam.

Ya, sampaipun di relung-relung candi,


dan keteduhan pusat kota,
kulihat yang paling bebas pun diantara
kalian,
memanggul kebebasannya laksana
pikulan,

20
mengenakannya seperti borgol
pembelenggu tangan.

Hatiku menitikkan darah dalam dada,


karena kutahu,
bahwa kau hanya dapat bebas
sepenuhnya,
pabila kau dapat menyadari;
bahwa keinginan bebas pun,
merupakan sebentuk belenggu jiwamu.

Hanya jikalau kau pada akhirnya,


berhenti bicara tentang Kebebasan,
sebagai suatu tujuan dan sebuah hasil
pencapaian,
maka kau akan bebas,
bila hari-hari tiada kosong dari beban
pikiran,
dan malam-malammu tiada sepi dari
kekurangan dan kesedihan.

Bahkan justru Kebebasanmu berada


dalam rangkuman beban hidup ini,
tetapi yang berhasil engkau atasi,
dan jaya kau tegak menjulang tinggi,
sempurna, terlepas segala tali-temali.

Dan bagaimana kau kan bangkit,


mengatasi hari dan malammu,
pabila kau tak mematahkan belenggu
ikatan,
yang di pagi pengalamanmu,

21
telah engkau kaitkan pada ketinggian
tengah harimu?

Sesungguhnyalah,
apa yang kau namai Kebebasan,
tak lain dari mata terkuat diantara mata
rantai belenggumu,
walau kilaunya gemerlap cemerlang di
sinar surya,
serta menyilaukan pandang matamu.

Dan sadarkah engkau,


apa yang akan kau lepaskan itu?
tiada lain adalah gumpilan dari dirimu,
jikalau kau hendak mencapai
kebebasan yang kau rindu.

Pabila yang akan kau buang itu,


suatu hukum yang tak adil,
akuilah bahwa dia telah kau tulis
dengan tanganmu sendiri,
serta kau guratkan diatas permukaan
keningmu.

Mustahil kau akan menghapusnya,


dengan hanya membakar kitab-kitab
hukummu,
tak mungkin pula dengan cara
membasuh kening para hakimmu,
walau air seluruh lautan kaucurahkan
untuk itu.

22
Pabila seorang zalim yang hendak kau
tumbangkan,
usahakanlah dahulu,
agar kursi tahtanya yang kau tegakkan
di hatimu,
kau cabut akarnya sebelum itu.

Sebab bagaimanakah seorang zalim,


dapat memerintah orang bebas dan
berharga diri,
jika bukan engkau sendiri
membiarkannya,
menodai kebebasan yang kaujunjung
tinggi,
mencorengkan arang pada harkat
martabat kemanusiaanmu pribadi?

Pabila suatu beban kesusahan yang


hendak kautanggalkan,
maka ingatlah bahwa beban itu telah
pernah menjadi pilihanmu,
bukannya telah dipaksakan diatas
pundakmu.

Bilamana ketakutan yang ingin kau


hilangkan,
maka perasaan ngeri itu bersarang di
hatimu,
bukannya berada pada dia yang kau
takuti.

23
Sebenarnyalah, segalanya itu bergetar
dalam diri,
dalam rangkulan setengah terkatup,
yang abadi;
antara;
yang kauinginkan dan yang kau takuti,
yang memuakkan dan yang
kausanjung puji,
yang kaukejar-kejar dan yang hendak
kau tinggal pergi.

Kesemuanya itu hadir dalam dirimu


selalu,
bagaikan Sinar dan Bayangan,
dalam pasangan-pasangan,
yang lestari berpelukan.

Dan pabila sang bayangan menjadi


kabur, melenyap hilang,
maka sinar yang tinggal, berwujudlah
bayangan baru,
bagi sinar yang lain;
demikianlah selalu.

Seperti itulah pekerti Kebebasan,


pabila ia kehilangan pengikatnya yang
lama,
maka ia sendirilah menjadi pengikat
baru,
bagi Kebebasan yang lebih agung,
senantiasa.

24
---

ANAK-ANAKMU
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan
yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi
bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi
mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat


memberikan cintamu, tapi bukan
pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka
sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh
mereka, tapi bukan jiwa mereka
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah
hari esok, yang tak pernah dapat
engkau kunjungi meskipun dalam
mimpi
Engkau bisa menjadi seperti mereka,
tapi jangan coba menjadikan mereka
sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur
dan tidak pula berada di masa lalu

Engkau adalah busur-busur tempat


anakmu menjadi anak-anak panah
yang hidup
diluncurkan
25
Sang pemanah telah membidik arah
keabadian, dan ia merenggangkanmu
dengan
kekuatannya, sehingga anak-anak
panah itu dapat meluncur dengan
cepat dan
jauh.
Jadikanlah tarikan tangan sang
pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak
panah yang terbang, maka ia juga
mencintai busur yang telah
meluncurkannya dengan sepenuh
kekuatan.

(Dari "CINTA KEINDAHAN


KESUNYIAN" -nya Khalil Gibran)

---

Dan aku melihat hal-hal yang


menyedihkan,
Para Malaikat Kebahagiaan tengah
berperang dg Setan-setan Penderitaan
Dan Manusia berdiri diantara mereka.
Yang satu menariknya dg Harapan dan
yg lain dg Keputusasaan.

Aku melihat Cinta dan Benci bermain-


main dg hati manusia,
Cinta menyembunyikan kesalahan

26
Manusia dan memabukkanya dg
anggur
kepatuhan,
pujian dan rayuan: sementara
Kebencian menghasutnya dan
menutup telinganya

dan membutakan matanya dari


Kebenaran...

Aku melihat para pemimpin mulutnya


berbusa seperti serigala licik
dan juru-juru selamat palsu
merencanakan dan bersekongkol untuk
Melawan Kebahagiaan Manusia..

Dan aku melihat Manusia memanggil


Kebijakan untuk membebaskannya,
tetapi Kebijakan tidak mendengarkan
jeritannya, karena Manusia pernah
Mengabaikannya
ketika ia berbicara kepadanya di jalan-
jalan kota...

(Dari The Voice of the Master)

---
Kasih - Sayang dan Persamaan

Sahabat yang papa, jika engkau hanya


mengetahui, bahwa Kemiskinan yang
membuatmu sengsara itu mampu

27
menjelaskan pengetahuan tentang
Keadilan dan
pengertian Kehidupan, maka engkau
boleh puas dengan nasibmu. Kusebut
pengetahuan tentang Keadilan : karena
orang kaya terlalu sibuk menumpuk
harta guna mencari pengetahuan. Dan
kusebut pengertian tentang Kehidupan
: karena orang yang kuat terlalu
berhasrat mengejar kekuatan dan
keagungan
guna menempuh jalan kebenaran.

Bergembiralah, sahabatku yang papa,


karena engkau merupakan
penyambung
lidah Keadilan dan Kitab tentang
Kehidupan. Tenanglah, karena engkau
merupakan sumber kebajikan bagi
mereka yang memerintah terhadapmu,
dan
tiang kejujuran bagi mereka yang
membimbingmu.

Jika engkau dapat menyadari,


sahabatku yang papa, bahwa
kemalangan yang
menimpamu dalam hidup justru
merupakan kekuatan yang menerangi
hatimu, dan
membangkitkan jiwamu dari ceruk
ejekan ke singgasana kehormatan,
28
maka
engkau akan merasa puas karena
pengalamanmu, dan engkau akan
memandangnya
sebagai pembimbing, serta
membuatmu bijaksana.

Kehidupan ialah suatu rantai yang


tersusun oleh banyak mata rantai yang
berlainan. Duka merupakan salah satu
mata rantai emas antara penyerahan
terhadap masa kini dan harapan akan
masa depan. Antara tidur dan jaga, di
luar fajar merekah. Sahabatku yang
papa, Kemiskinan menyalakan api
keagungan jiwa, sedangkan
kemewahan memperlihatkan
keburukannya. Duka
melembutkan perasaan, dan Suka
mengobati hati yang luka. Bila Duka
dan
kemelaratan dihilangkan, jiwa manusia
akan menjadi batu tulis yang kosong,
hanya memperlihatkan kemewahan
dan kerakusan.

Ingatlah, bahwa keilahian itu adalah


pribadi sejati Manusia. Tidak dapat
ditukar dengan emas; tidak dapat
ditumpuk seperti harta kekayaan.
Mereka
yang mewah sering mengesampingkan
29
Keilahiannya, dan mendekap erat
emasnya.

Orang muda sekarang jangan sampai


meninggalkan Keilahiannya, dan hanya
mengejar kepuasan diri dan
kesenangan semata. Orang-orang
papa yang
kusayangi, saat bersama istri dan anak
sepulang dari ladang merupakan
waktu yang paling mesra bagi
keluarga, sebagai lambang
kebahagiaan bagi
takdir angkatan yang akan datang. Tapi
hidup orang yang senang
bermewah-mewah dan menumpuk
emas, pada hakikatnya seperti hidup
cacing di
dalam kuburan. Itu menandakan
ketakutan.

Air mata yang kulelehkan, wahai


sahabtku yang papa, lebih murni
daripada
tawa ria orang yang ingin
melupakannya, dan lebih manis
daripada ejekan
seorang pencemooh. Air mata ini
membersihkan hati dan kuman benci,
dan
mengajar manusia ikut merasakan
pedihnya hati yang patah.
30
Benih yang kautaburkan bagi orang
kaya, dan akan kaupanen nanti, akan
kembali pada sumbernya, sesuai
dengan Hukum Alam. Dan dukacita
yang
kausandang, akan dikembalikan
menjadi sukacita oleh kehendak Sorga.
Dan
angkatan mendatang akan mempelajari
Dukacita dan Kemelaratan sebagai
pelajaran tentang Kasih Sayang dan
Persamaan.

Karya : Kahlil Gibran 'Suara Sang


Guru'

---

Pikiran dan Samadi

Hidup menjemput dan melantunkan


kita dari satu tempat ke tempat lain
; Nasib memindahkan kita dari satu
tahap ke tahap lain. Dan kita yang
diburu oleh keduanya, hanya
mendengar suara yang mengerikan,
dan hanya
melihat sosok yang menghalangi dan
merintangi jalan kita.

Keindahan menghadirkan dirinya


dengan duduk di atas singgasana

31
keagungan
; tapi kami mendekatinya atas
dorongan Nafsu ; merenggut mahkota
kesuciannya, dan mengotori
busananya dengan tindak laku
durhaka.

Cinta lewat di depan kita, berjubahkan


kelembutan ; tapi kita lari
ketakutan, atau bersembunyi dalam
kegelapan, atau ada pula yang
malahan
mengikutinya, untuk berbuat
kebusukan atas namanya.

Meski orang yang paling bijaksana


terbungkuk karena memikul beban
Cinta,
tapi sebenarnya beban itu seringan
pawana riang Lebanon.

Kebebasan mengundang kita pada


mejanya agar kita menikmati makanan
lezat
dan anggurnya ; tapi bila kita telah
duduk menghadapinya, kita pun makan
dengan lahap dan rakus.

Tangan Alam menyambut hangat


kedatangan kita, dan menawarkan pula
agar
kita menikmati keindahannya ; tapi kita

32
takut akan keheningannya, lalu
bergegas lari ke kota yang ramai,
berdesak-desakan seperti kawanan
kambing
yang lari ketakutan oleh serigala
garang.

Kebenaran memanggil-manggil kita di


antara tawa anak-anak atau ciuman
kekasih, tapi kita menutup pintu
keramahan baginya, dan
menghadapinya
bagaikan musuh.

Hati manusia menyeru pertolongan ;


jiwa manusia memohon pembebasan ;
tapi
kita tidak mendengar teriak mereka,
karena kita tidak membuka telinga dan
berniat memahaminya. Tapi orang
yang mendengar dan memahaminya
malahan
kita sebut gila lalu kita tinggalkan.

Malampun berlalu, hidup kita lelah dan


kurang waspada, sedang hari pun
memberi salam dan merangkul kita.
Tapi di siang dan malam hari, kita
senantiasa ketakutan.

Kita amat terikat pada bumi,


sedangkan gerbang Tuhan terbuka

33
lebar. Kita
menginjak-injak roti Kehidupan,
sedangkan kelaparan menggerogoti
hati
kita. Sungguh betapa budiman Sang
Hidup terhadap Manusia, namun
betapa
jauh Manusia meninggalkan Sang
Hidup.

Karya : Kahlil Gibran ' Suara Sang


Guru '

---

Kemudian datang seorang pertapa,


Yang sekali setahun turun ke kota,
Memohon wejangan tentang
kesenangan. Jawabnya demikian :
Kesenangan adalah lagu kebebasan,
Namun bukannya sang kebebasan
sendiri,
Dialah bunga-bunga hasrat keinginan,
Namun bukan buah yang asli. Sebuah
jurang menganga yang berseru
kepuncak ketinggian, Itulah dia ;
namun dia
bukan kedalaman maupun ketinggian
itu sendiri. Dialah si terkurung yang
34
terbang terlepas, Namun bukannya
ruang yang terbentang luas ;
Ya, sesungguhnyalah kesenangan
merupakan lagu kebebasan. Dan aku
amat suka
bila dapat mendengarkan, Kalian
menyanyikannya dengan sepenuh hati,
Namun
jangan hanyutkan diri dalam bernyanyi.

Beberapa diantaramu mencari


kesenangan, Seolah kesenangan itu
adalah
segala-galanya, Dan mereka ini
dipergunjingkan, dihakimi dan
dipersalahkan. Aku tak akan
mempersalahkannya, ataupun
memarahinya,
Melainkan akan mendorong mereka
untuk mencari dan menyelami. Sebab
mereka
akan menemukan kesenangan, Namun
kesenangan tiada berdiri
sendiri. Saudaranya ada beberapa,
ialah tujuh orang puteri, Yang terjelek
pun diantaranya lebih unggul
kecantikannya, Daripada dia yang
bernama
kesenangan. Engkau pernah
mendengar tentang seorang manusia,
Yang menggali

35
tanah hendak mencari akar, Namun
menemukan harta pusaka ?

Beberapa diantara orang tua


mengenangkan saat kesenangan,
Dengan penuh
rasa penyesalan, Seolah kesenangan
itu dosa yang diperbuatnya, Tatkala
sedang terbius di luar kesadarannya.
Tapi penyesalan ini hanya
mengaburkan akal budi, Tiada
berkemampuan
menyucikan hati nurani,
Seyogyanyalah mereka mengingat
kesenangan yang
lalu, Dengan rasa syukur dan terima
kasih dalam kalbu, Sebagaimana
mereka
mengenang rahmat panen di musim
panas ; Namun pabila rasa penyesalan
lebih
menentramkan hatinya, Maka biarlah
mereka menikmati ketenteramannya.

Dan ada diantaramu yang bukan lagi


remaja sehingga masih butuh mencari,
Pun belum terlampau tua sehingga
memerlukan kenang-kenangan untuk
digali,
Lalu menyingkiri segala kesenangan
yang ada di mayapada, Khawatir
melemahkan kekuatan jiwa, Ataupun
36
bertentangan dan merugikannya. Tapi
dalam pencegahan diri inipun terletak
kesenangan mereka, Dan dengan
demikian mereka pun menemukan
sebuah mustika,

Walau semula mereka dengan tanga


gemetar, hanya mencoba menggali
akar. Tetapi katakanlah padaku,
siapakah yang dapat merongrong
jiwa ? Si
burung bul-bul yang menyanyikan lagu
merdu, Terganggukah olehnya
ketenangan malam yang syahdu ?
Atau ambillah dia, si kunang-kunang,
Adakah
diganggunya keagungan bintang-
bintang ? Dan nyala api, ataupun asap
bara,
Adakah dia memberati pawana ? Dan
dikau mengira, bahwa jiwa merupakan
danau yang tenang, Yang hanya
dengan sentuhan sepucuk kayu, dapat
kauganggu ?

Betapa seringnya, dengan menyingkiri


segala kesenangan, Kau hanya
menimbun
keinginan tersembunyi, di relung
kesadaran. Siapa tahu bahwa apa
yang
nampaknya lenyap sekarang, dari
37
permukaan, hanya menanti saat
kebangkitan dihari kemudian ?

Bahkan jasmani memahami kodratnya


dan kebutuhan hak alamiahnya, Serta
tiada sudi mengalami tipuan dari akal
manusia. Jasmani adalah kecapi jiwa,
Tergantung kepada manusia, Untuk
menggetarkannya dengan petikan lagu
merdu, Ataupun suara yang tiada
menentu.

Lalu sekarang bertanyalah dalam


hatimu; bagaimana cara membedakan
baik-buruk dalam kesenangan? maka
pergilah dikau ke ladang, kebun dan
tamanmu, Dan kau akan mengerti,
bahwa bagi lebah, mengisap madu
adalah
kesenangan, namun bagi bunga pun
memberikan madu adalah kesenangan.

Untuk lebah, bunga merupakan


pancaran kehidupan, Untuk bunga,
lebah
merupakan duta kasih kehidupan. Dan
bagi keduanya, sang lebah maupun
sang
bunga, Memberi dan menerima
kesenangan adalah kebutuhan dan
keasyikan.

38
Rakyat Orphalese, bersenanglah
bagaikan bunga dan lebah.

---

From "The Prophet" Kahlil Gibran,


Lebanese Poet

CINTA

LALU berkatalah Almitra, Bicaralah


pada kami perihal Cinta.

Ditengadahkan kepalanya dan


memandang pada orang-orang itu, dan
keheningan
menguasai mereka. Dan dengan suara
lantang dia berkata:

Pabila cinta memberi isyarat


kepadamu, ikutilah dia, Walau jalannya
sukar
dan curam. Dan pabila sayapnva
memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau
pedang tersembunyi di antara ujung-
ujung sayapnya bisa melukaimu. Dan
kalau dia bicara padamu percayalah
padanya. Walau suaranya bisa
membuyarkan mimpi-mimpimu bagai

39
angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena
sebagaimana cinta memahkotai
engkau, demikian pula dia kan
menyalibmu.
Sebagaimana dia ada untuk
pertumbuhanmu, demikian pula dia ada
untuk
pemanakasanmu.

Sebagaimana dia mendaki


kepuncakmu dan membelai mesra
ranting- rantingmu
nan paling lembut yang bergetar dalam
cahaya matahari. Demikian pula dia
akan menghunjam ke akarmu dan
mengguncang- guncangnya di dalam
cengkeraman
mereka kepada kami. Laksana ikatan-
ikatan dia menghimpun engkau pada
dirinya sendiri.

Dia menebah engkau hingga engkau


telanjang. Dia mengetam engkau demi
membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau
sampai
putih bersih. Dia merembas engkau
hingga kau menjadi liar; Dan kemudian
dia mengangkat engkau ke api sucinya.
sehingga engkau bisa menjadi roti
suci untuk pesta kudus Tuhan.
40
Semua ini akan ditunaikan padamu
oleh Sang Cinta, supaya bisa
kaupahami
rahasia hatimu, dan di dalam
pemahaman dia menjadi sekeping hati
Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu kau


hanya akan mencari kedamaian dan
kenikmatan cinta.

Maka lebih baiklah bagimu kalau


kaututupi ketelanjanganmu dan
menyingkir
dari lantai-penebah cinta.

Memasuki dunia tanpa musim tempat


kaudapat tertawa, tapi tak seluruh
gelak
tawamu, dan menangis, tapi tak
sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali


dirinya sendiri dan tiada mengambil
apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada
ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup
bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan


berkata, "Tuhan ada di dalam hatiku,"

41
tapi sebaliknya, "Aku berada di dalam
hati Tuhan."

Dan jangan mengira kaudapat


mengarahkan jalannya Cinta, sebab
cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain


kecuali memenuhi dirinya. Namun
pabila
kau mencintai dan terpaksa memiliki
berbagai keinginan, biarlah ini
menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan
kali,
yang menyanyikan melodinya bagai
sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan


yang begitu jauh. Merasa dilukai
akibat pemahamanmu sendiri tenung
cinta; Dan meneteskan darah dengan
ikhlas dan gembira. Terjaga di kala
fajar dengan hati seringan awan dan
mensyukuri hari haru penuh cahaya
kasih;

Istirah di kala siang dan merenungkan


kegembiraan cinta yang meluap- luap;

42
Kembali ke rumah di kala senja dengan
rasa syukur;

Dan lalu tertidur dengan doa bagi


kekasih di dalam hatimu dan sebuah
gita
puji pada bibirmu.

--
PENYAIR

(Kahlil Dalam Kelopak Kelopak Jiwa).

Adalah rantai
Antara dunia ini dan alam baka
Kolam air manis buat jiwa jiwa yang
kehausan,
Sebatang pohon tertanam
Di bantaran sungai keindahan
Memikul bebuah ranum
Hati lapar yang mencari.

Adalah seekor burung bernyanyi


Berloncatan sepanjang cabang pidato
Bergetaran Melodi mengisi segenap
Tubuh dengan kemanisan dan
keramahan
Sepotong awan putih dilangit cerah
Menaik dan mengembang memenuhi
Angkasa.
Kemudian mencurahkan karunianya

43
diatas bumi
padang kehidupan.
Adalah malaikat diutus Yang Maha
Kuasa
mengajarkan Kalam Illahi.
Seberkas cahaya gemilang tak kunjung
padam.
Tak terliput gelap malam
Tak tergoyah oleh angin kencang
Astarte meminyaki dengan cinta
Dan, apollo menjadi cahayanya.

Sendiri,
Dia berpakaian sederhana
Dan, dipelihara oleh keramahan
Dia duduk di pangkuan alam belajar
mencipta.
Dan, terjaga dikeheningan malam,
Menantikan turunnya ruh
Seorang suami yang menabur hati
di kebun perasaan, di mana mereka
membuahkan
hasil demi menopang mereka yang
mengumpulkan.

Inilah penyair yang diabaikan oleh


manusia
pada zamannya,
Dan dikenal oleh mereka pada dunia

44
yang sesungguhnya
Taman surga tempat kembali

Inilah dia yang tak mencari sesuatu


Dari manusia demi menjaga
seulas senyuman
Yang tertiup bangkit dan memenuhi
Cakrawala dengan bayangan
keindahan yang hidup.
Namun membuat orang bersembunyi
dari makanan
dan tempat perlindungannya.

Sampai kapan, O manusia,


Sampai kapan O keberadaan,
Apakah kalian membangun gedung
kehormatan
bagi mereka yang meremas bumi
dengan darah,
Dan mengelakan diri dari mereka yang
memberimu
kedamaian dan ketentraman?

Sampai kapan engkau akan memuja


pembunuhan
dan mereka yang membuat leher
membungkuk
dibawah beban penindasan.
Dan, melupakan mereka yang
45
menghambur kedalam
Kepekatan malam yang cahaya
matanya menunjukan
kemegahan siang dan kebahagian
serta kesenangan
Tak boleh melintas di dekat mu?

Dan, kalian, O para penyair,


Hidupnya hidup ini:
Telah engkau tundukan abad demi
abad
termasuk tirainya,
Dan, kau dianugerahi sebuah mahkota
Daun salam, di wajah angan-angan.
Kau berdaulat atas semua hati,
Dan, kerajaan mu adalah abadi.

---

Masa Muda & Keindahan

Keindahan menjadi milik usia muda,


tapi keremajaan yang untuknya dunia
ini diciptakan
tidak lebih dari sekedar mimpi yang
manisnya diperbudak
oleh kebutaan yang menghilangkan
kesadaran.
Akankah hari itu datang, ketika orang-

46
orang bijak menyatukan kemanisan
masa muda dan kenikmatan
pengetahuan?
Sebab masing masing hanyalah
kosong bila hanya seorang diri.
Akankah hari itu datang ketika alam
menjadi guru
yang mengajari manusia,
dan kemanusiaan menjadi buku
bacaan
sedangkan kehidupan adalah sekolah
sehari-hari?
Hasrat masa muda akan kesenangan-
kenikmatan
tidak terlalu menuntut tanggung jawab -
hanya akan terpenuhi bila pajar telah
menyibak kegelapan hari.

Banyak laki-laki yang tenggelam dalam


kemabukan
hari-hari masa muda yang mati beku;
banyak perempuan yang menyesali
dan mengutuk tahun-tahun tak berguna
mereka
seperti raungan singa betina yang
kehilangan anak;
dan banyak para pemuda dan pemudi
yang menggunakan
hati mereka sekedar sebagai alat
penggali kenangan pahit
masa depan,
47
melukai diri melalui kebodohan dengan
anak panah
yang tajam dan beracun karena
kehilangan kebahagiaan.

Usia tua adalah permukaan kulit bumi;


ia harus, melalui cahaya dan
kebenaran,
memberikan kehangatan bagi benih-
benih masa muda yang
ada dibawahnya, melindungi dan
memenuhi kebutuhan mereka
hinggaNisan datang dan
menyempurnakan kehidupan masa
muda
yang sedang tumbuh dengan
kebangkitan baru
Kita berjalan terlalu lamban ke arah
kebangkitan spiritual,
dan perjalanan itu seluas angkasa
tanpa batas,
sebagai pemahaman keindahan
eksistensi melalui
rasa kasih dan cinta kepada keindahan
tersebut

---

Nyanyian Hujan

48
Aku ini percikan benang-benang perak
yang dihamburkan dari surga oleh
dewa-dewa.
Alam raya kemudian meraupku, guna
menyirami ladang dan lembahnya.

Aku ini taburan mutiara, yang dicupliki


dari mahkota Raja Ishtar, oleh puteri
Fajar,
'Tuk menghiasi taman-taman
mayapada.

Pabila kuurai air mata, bukit-bukit


tertawa;
Pabila aku meniup rendah, bunga-
bunga gembira,
Dan bila aku membungkuk, segalanya
cerah-ceria.

Ladang dan mega berkasih-mesra,


Di antara mereka aku pembawa
amanat setia,
Yang satu kulepas dari dahaga,
Yang lain kuobati dari luka.

Suara guntur mengabarkan


kedatanganku
Pelangi di langit mengantarkan
kepergianku,
Bagai kehidupan duniawi, diriku,
Diawali pada kaki kekuatan alam,
Dan diakhiri di bawah sayap kematian.
49
Aku muncul dari dalam jantung
samudra,
Membubung tinggi bersama pawana,
Pabila kulihat ladang membutuhkan,
Aku turun, kubelai mesra bunga-bunga
dan pepohonan
Dalam berjuta cara.

Jemariku lembut bermain pada jendela-


jendela kaca
Dan berita yang kubawa membawa
bahagia,
Semua orang dapat mendengarnya,
namun hanya yang peka,
Dapat memahami maknanya.

Panas udara mematangkan saat


kelahiranku,
Namun sebaliknya aku membunuhnya,
Laksana wanita yang mengungguli
pria,
Dengan kekuatan yang dihisap
daripadanya.

Diriku helaan nafas samudra


Gelak tertawa padang ladang,
Dan cucuran air mata dari surga.

Maka, disertai cinta kasih -


Menarik nafas dari kedalaman laut
kasih-sayang;
50
tertawa ria dari rona padang jiwa,
Mengucurkan air mata dari kenangan
surga abadi.

(Dikutip dari Suara Penyair,


Penerjemah: Sri Kusdyantinah,
Pustaka Jaya, Jakarta, 1995, hal. 18-
20)

---

Antara Malam dan Fajar Pagi

Diamlah, hatiku, sebab ruang angkasa


Tiada mendengarmu, karena suasana
Sarat jeritan dan keluhan berat,
Tiada suara kidungmu masih termuat.

Diam, sebab bayang-bayang malam


Tiada sudi mengindahkan bisikan
Rahasiamu; tiada iring-iringan
kegelapan
Sudi berhenti di hadapan mimpi-mimpi.

Diamlah, sukma, tunggu hingga Fajar


tiba.
Dia sabar menanti kedatangan pagi
Bakal menjumpainya dengan pasti
Dan dia yang mencintai sinar surya,
bakal dicintainya.
51
Diamlah, hati, dan dengarkan kisahku
ini.
Dalam mimpiku terlihat seekor burung
bulbul
Menyenandungkan kidung di tepi
kawah mengepul
Sebuah gunung berapi,
Dan kulihat sekuntum bunga lilia
mengangkat kepala
Di atas timbunan salju,
Lalu seorang wanita, tanpa busana
Menari-nari di tengah pekuburan,
Sedangkan seorang bayi tertawa riang
gembira,
Bermain-main dengan tengkorak
manusia.

Semua bayangan ini 'lah kulihat dalam


mimpi
Dan ketika kubuka mata, memandang
sekitar diri
Gunung berapi itu masih juga tampak
menggelegak,
Namun bulbul tiada lagi terdengar
menyanyi,
Tiada pula kulihat terbang kian kemari.

Kulihat langit menurunkan salju


melurupi
Ladang-ladang terhampar dan lembah
ngarai.
52
Menyembunyikan di bawah selimut
kafannya,
Batang-batang lilia dan beku terlena.
Kulihat sederetan makam di depan
Abad-abad bungkam
Tapi tiada insan menari atau memuja di
tengahnya
Kulihat tengkorak setumpuk tapi tiada
seorang pun
Yang tertawa, kecuali angin pawana.

Dalam jaga, kusaksikan penderitaan


dan kesedihan.
Apa yang terjadi dengan sukacita dan
kemanisan mimpi-mimpi?
Ke mana perginya keindahan impian,
Secara bagaimana bayangan mereka
hilang musna?

Bagaimana mungkin jiwa bersabar,


sebelum Lena
Ketiduran memulihkan bayangan
bahagia
Harapan dan gairah Kehidupan?

Mohon perhatian, hatiku, dan


dengarkan tuturku;
Kemarin jiwaku laksana pohon tua
perkasa
Berakar dalam menghunjam ke jantung
bumi.

53
Berdahan dan ranting yang menggapai
Keabadian.
Di musim Semi berkembang dia
berseri-seri
Di musim Panas berbuah melimpah-
ruah.
Ketika musim Gugur tiba, kususun
buah-buah
Pada nampan ukiran dari perak murni
Dan kuletakkan di pinggir jalan bagi
pejalan
Mereka suka mengambilnya, untuk
kemudian berjalan lagi

Ketika musim Gugur berlalu, dan


menimbuni
Sukacitanya di bawah ratapan dan
keluhan,
Kupandang nampanku dan hanya
kudapati
Sisa sebutir buah
Yang kupungut, kemudian kumakan
Namun terasa sepahit empedu
Dan masam bagai anggur mengkal
hijau.
Maka aku berkata dalam hati,
"Celakalah aku,"
Yang telah mengundang umpatan seru
Dari bibir sesamaku, dan
menyebabkan penyakit belaka.
Apa yang telah kaulakukan, jiwaku?
Apa yang telah kauperbuat dengan sari
54
manis
Yang kauisap dari bumi,
Dengan haruman wangi
Yang 'lah kautarik dari langit tinggi?
Dalam kegusaran telah kurenggut
pohon perkasa tua
Sampai akar-akarnya melawan
Dari kedalaman bumi.

Kucabut pohon itu dari masa lalu


Dan bersamanya terenggut pula seribu
kenangan
Musim Semi, seribu bayangan Musim
Gugur
Lalu kutanam pohon jiwaku di tempat
lain yang subur.
Sekarang dia tegak di atas ladang.
Jauh dari detak-detak perjalanan
Waktu.
Siang malam dia kupupuk dan
kusirami,
Sambil berkata dalam hati,
Kewaspadaan bakal lebih
mendekatkan kita pada gemintang
angkasa,
Kuperciki dia dengan darah dan air
mata
Sambil berkata:
Ada citarasa sedap-wangi pada darah
ini,
Dan kemanisan dalam air mata."
Ketika Musim Gugur tiba, kukumpulkan
55
semua
Buah ranum di atas nampan kencana
Yang kusajikan di jalanan umum, dan
orang-orang melewatinya
Tanpa ada yang sudi menyentuhnya.

Kupungut sebuah lalu kucicipi


Ternyata amat manis bagai madusari
dan menggelorakan semangat
bagaikan anggur Babilonia
Harum wangi laksana bunga Yasminia.
Aku pun berseru: "Orang-orang tak
menghendaki
Rahmat menyentuh bibirnya atau
kebenaran menyinggahi hati.
Sebab Rahmat itu putri Air Mata
Dan kebenaran adalah putra Darah."

Kutinggalkan kebisingan kota mencari


tempat teduh
Di bawah pohon tunggal jiwaku
Dalam sebuah padang yang jauh
Dan jalan kehidupan.

Diamlah, hatiku, sampai Fajar tiba;


Diamlah, dan dengarkan ceritaku ini
Kemarin pikiranku seperti kapal yang
berlayar.
Mengarungi ombak samudra, melaju
bersama angin
Dari negara yang satu ke negara yang
lain.
56
Kapalku hampa, kecuali tujuh buah
piala
berisi warna-warna pelangi, dan saat
pun tiba
Ketika aku jemu melayari wajah
samudra
Lalu kukatakan pada diriku sendiri;
"Aku akan kembali dengan kapal
pikiran
Ke pelabuhan pulau kelahiran."

Dan kulakukan persiapan dengan


mengecat perahuku
Berwarna kuning seperti matahari
tenggelam,
Dan hijau menyerupai jantung musim
Semi,
Biru laksana langit, dan merah bungan
anemon,
Lalu tiang dan buritan kapal kugambari
bentuk-bentuk ganjil yang menarik
perhatian
Dan menyilaukan pandangan.
Setelah kuakhiri tugasku, kapal
pikiranku
Tampak bagai bayangan nujum
Yang berlayar antara kedua unsur
keabadian
Yaitu langit dan lautan.

Kumasuki pelabuhan pulau kelahiranku


57
Penduduknya berdesak-desakan
menyambutku
Sambil bernyanyi dan bersukaria
Dan kerumunan itu mengajakku
memasuki kota.

Mereka pun memetik dawai-dawai alat


musiknya
Serta menabuh gendangnya.

Demikian sambutan yang kuterima,


sebab kapalku
Terhias indah, dan tak seorang pun
masuk
Hendak melihat bagian dalam kapal
pikiranku.
Tiada pula menanyakan apa buah
tangan
Yang kubawa dari seberang lautan.

Tiada pula mereka dapat mengamati


Bahwa kapalku telah kubawa dalam
keadaan hampa
Sebab kegemilangannya t'lah membuat
mereka alpa.
Kemudian kukatakan kepada diri:
"Telah kubawa sesat orang-orang ini,
Dan dengan tujuh piala zat pewarna
Telah kukelabui pandangan mereka."

Sesudah itu kunaiki kapal layar


pikiranku
58
Untuk berlayar lagi, dan kusinggahi
Kepulauan Timur
Kukumpulkan di sana, setanggi, dupa
dan cendana
lalu kumasukkan dalam perahuku...

Kujelajahi Kepulauaan Barat, dan


membawa serta
Gading dan batu mirah, zamrud dan
intan, permata langka...

Aku kunjungi Kepulauan Selatan, dan


mengangkut barang.
Busana perang serba gemilang,
tombak pedang gemerlapan,
Senjata ampuh aaneka ragam...

Dan kapal pikiran pun kupenuhi


dengan
Benda-benda paling berharga yang
serba pilihan
kembali aku ke pelabuhan tempat
kelahiran
Sambil bergumam: "Orang-orang akan
menyanjungku lagi
Tetapi kini dengan tulus hati, dan
kembali
Mereka akan mengundangku
memasuki kotanya,
Tetapi kini dengan maksud mulia."

Ketika aku sampai di pelabuhan, tiada


59
seorang
Yang menyongsongku...
Aku menapaki jalan-jalan
Masa laluku yang megah, namun tak
seorang
Menengok kepadaku... 'Kuberdiri di
tengah pasar,
Dan mereka malah mengolok-olok
daku,
Bersikap tak acuh pada diriku.

Aku kembali ke pelabuhan berhati


kosong, patah semangat
Penuh kekecewaan dan kebigungan.

Dan ketika kupandang perahuku,


terlihat olehku
Sesuatu yang belum pernah kulihat
selama perjalanan
Aku pun berteriak, "Ombak lautan telah
menghapuskan
Segala warna perahu dan gambar-
gambarnya!
membuatnya kini kelihatan bagai
kerangka."

Angin dan semburan, bersama terik


sinar surya
'Lah memudarkan cerlang warna, dan
kapalku kini hanya
Tinggal laksana seonggok jubah usang
kelabu,
60
Dari tengah tibunan harta-bendaku.
Perubahan ini terluput dari
pengamatanku,
Sebab dari dalam mataku telah
dibutakan.

Telah kukumpulkan harta kekayaan


paling mahal
Di dunia, dan menyimpannya dalam
wadah kapal
Samudra, dibawa mengambang di atas
airnya.
dan mereka kembali mengusirku, tak
dapat melihatku;
Penglihatan mereka telah tergoda
Oleh pikatan gemerlapnya harta
hampa.

Pada saat itu kutinggalkan kapal


gagasanku
Untuk menuju Kota Kematian, dan aku
duduk termangu
Di tengah tanah pekuburan bisu,
Merenungkan rahasia yang
dikandungnya.

Diamlah, hatiku, sabar, sampai Fajar


amekar;
Diam, sebab badai yang mengamuk
menenggelamkan bisikan hati,
Dan gua-gua di lembah ngarai tak
kuasa memantulkan
61
Getaran tali kecapi yang kaubunyikan.

Diamlah, hatiku, tunggu sampai Pagi


baru,
Sebab dia yang sabar menunggu terbit
Fajar,
Bakal disambut ombak Pagi dengan
rindu.

Berjalanlah bersama fajar pagi


Sebab malam telah lewat, dan
ketakuatn akan kelam
Telah hilang, bersama mimpi-mimpinya
yang hitam
Pikiran-pikiran yang mengerikan,
Dan perjalanan tanpa tujuan.

Bangkitlah, hatiku, dan lantangkan


suaramu dengan lagu
Sebab manusia yang tiada
menyertakan Fajar dalam nyanyiannya
Adalah seorang putra Kegelapan
Selamanya.

(Dikutip dari Lagu Gelombang,


Penerjemah: Sri Kusdyantinah,
Pustaka Jaya, Jakarta, 1993, hal. 109-
119)

---
62
Nyanyian Sukma

Di kedalaman relung sukmaku


Menggema nyanyian tanpa kata;
sebuah lagu
Yang bernafas di dalam benih hatiku,
Yang tiada bercairkan oleh tinta
Di atas perkamen; dirangkuminya rasa
kasihku
Dalam jubah tembus pandang, yang
mengalirkan sayang,
Tetapi tak menyentuh bibirku.

Betapa kudapat mendesahkannya?


Aku cemas bila dia berbaur dengan
eter fana
Kepada siapa aku akan
menyanyikannya?

Dia tersimpan dalam relung sukmaku


Karena aku cemas, dia akan
terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.

Pabila kutatap penglihatan batinku


Tampak di dalamnya bayangan dari
bayangannya,
Dan pabila kusentuh ujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.

Perilaku tanganku saksi bisu


kehadirannya,
63
Bagai danau tenang yang
memantulkan cahaya
Bintang-gemintang angkasa raya.
Air mataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahdu
Yang mengungkapkan rahasia mawar
layu.

Lagu itu digubah oleh renungan,


Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkiri oleh kegaduhan,
Dilipat rapat oleh kebenaran,
Diulang-ulang oleh mimpi dan
bayangan,
Dipahami dalam-dalam oleh kasih
sayang,
Disembunyikan oleh kesadaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam.

Lagu itu kasih-sayang,


Kain atau esau manakah gerangan
Yang mampu membawakannya
berkumandang?

Nyanyian itu lebih wangi daripada


melati:
Suara manakah yang dapat
menagkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahasia
perawan suci,
Getar nada mana yang mampu
menggugahnya?
64
Siapa hendak mencoba
memadukan debur ombak samudra
Dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang ingin membandingkan deru
alam,
Dengan desah bayi yang pulas di
buaian.

Siapa berani memecah sunyi


Dan lantang menuturkan bisikan
sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang berani
melagukan kidung suci Tuhan?

(Dikutip dari Lagu Gelombang,


Penerjemah: Sri Kusdyantinah,
Pustaka Jaya, Jakarta, 1993, hal. 80-
82)

---

Hidup

Kehidupan merupakan sebuah pulau di


lautan kesepian, dan bagi pulau itu
bukti karang yang timbul merupakan
harapan, pohon merupakan impian,
bungan merupakan keheningan
65
perasaan, dan sungai merupakan
damba kehausan.
Hidupmu, wahai saudara-saudaraku,
laksana pulau yang terpisah dari pulau
dan daerah lain. Entah berapa banyak
kapal yang bertolak dari pantaimu
menuju wilayah lain, entah berapa
banyak armada yang berlabuh di
pesisirmu, namun engkau tetap pulau
yang sunyi, menderita karena pedihnya
sepi dan dambaan terhadap
kebahagiaan. Engkau tak dikenal oelh
sesama insan, lagi pula terpencil dari
keakraban dan perhatian.
Saudaraku, kulihat engkau duduk di
atas bukit emas serta menikmati
kekayaanmu -bangga kan hartamu,
dan yakin bahwa setiap genggam
emas yang kaukumpulkan merupakan
mata rantai yang menghubungkan
hasrat dan pikiran orang lain dengan
dirimu.
Di mata hatiku engkau tampak
bagaikan panglima besar yang
memimpin balatentara, hendak
menggempur benteng musuh. Tapi
setelah kuamati lagi, yang tampak
hanya hati hampa belaka, yang
tertempel di balik kopor emasmu,
bagaikan seekor burung kehausan
dalam sangkar emas dengan wadah air
yang kosong.
66
Kulihat engkau, saudaraku, duduk di
atas singgasana agung; di sekelilingmu
berdiri rakyatmu yang memuji-muji
keagunganmu, menyanyikan lagu
penghormatan bagi karyamu yang
mengagumkan, memuji
kebijaksanaanmu, memandangmu
seakan-akan nabi yang
mengajawantah, bahkan jiwa mereka
melambungkan suka ria sampai ke
langit-langit angkasa.
Dan ketika engkau memandang
kawulamu, terlukislah pada wajahmu
kebahagiaan, kekuasaan, dan
kejayaan, seakan-akan engkau adalah
nyawa bagi raga mereka.
Tapi bila kupandang lagi, tampak
engkau seorang diri dalam kesepian,
berdiri di samping singgasanamu,
menadahkan tangan ke segala arah,
seakan-akan memohon belas kasihan
dan pertolongan dari hantu-hantu yang
tak tampak -mengemis perlindungan,
karena tersisih dari persahabatan dan
kehangatan persaudaraan.
Kulihat dirimu, saudaraku, yang sedang
kasmaran pada wanita jelita,
memasrahkan hatimu pada latar
kecantikannya. Ketika kulihat ia
memandangmu dengan kelembutan
dan kasih keibuan, aku berkata dalam
hati, "Terpujilah Cinta yang mampu
67
mengisi kesepian pria ini dan
mengakrabkan hatinya dengan hati
manusia lain."
Namun, bilamana kuamati lagi, kentara
dalam hatimu yang bersalut cinta
terdapat hati lain yang kesunyian, sia-
sia meratap hendak menyatakan
cintanya pada wanita; dan di balik
jiwamu yang sarat cinta, terdapat jiwa
lain yang hampa, bagaikan awan yang
mengembara, sia-sia menjadi titik-titik
air mata kekasihmu...
Hidupmu, wahai saudaraku,
merupakan tempat tinggal sunyi yang
terpisah dari wilayah perumahan orang
lain, bagaikan ruang tengah rumah
yangtertutup dari pandangan mata
tetangga. Seandainya rumahmu
tersaput oleh kegelapan, sinar lampu
tetanggamu tak dapat masuk
meneranginya. Jika kosong dari
persediaan pangan, isi gudang
tatnggamu tak dapat mengisinya. Jika
rumahmu berdiri di sebuag gurun,
engkau tak dapat memindahkannya ke
halaman orang lain, yang telah diolah
dan ditanami oleh tangan orang lain.
Jika rumahmu berdiri di atas puncak
gunung, engkau tak dapat
memindahkannya ake lembah, karena
lerengnya tak dapat ditempuh oleh kaki
manusia.
68
Kehidupanmu, saudaraku, diliputi oleh
kesunyian, dan jika bukan karena
kesepian dan kesunyian itu, engkau
bukanlah engkau, dan aku bukanlah
aku. Jika bukan karena kesepian dan
kesunyian itu, aku akan percaya
manakala aku memandang wajahmu,
itulah wajahku sendiri yang lagi
memandang cermin.

(Dikutip dari Suara Sang Guru,


Penerjemah: Sugiarta Sriwibawa,
Pustaka Jaya, Jakarta, 1995, hal. 47-
50)

---

Kehidupan Cinta

MUSIM SEMI

Marilah, sayang, mari berjalan


menjelajahi perbukitan,
Salju telah cair dan Kehidupan t'lah
jaga dari kantuknya
Kini mengembara menyusuri
pegunungan dan jurang-jurang.
Mari menapaki jejak Musim Semi, yang
menjelang,
Ladang-ladang jauh, dan mendaki
69
puncak-puncak perbukitan
'Tuk menadah ilham dari tempat
ketinggian,
Di atas hamparan ngarai nan sejuk
kehijauan.

Fajar Musim Semi telah membeberkan


gaunnya
Dari lipatan penyimpanan ke dalam peti
Musim Dingin.
Pada pohon persik dan batang sitrus
disangkutkan selendangnya,
Yang tampil bertebaran bagai
pengantin-pengantin putih
Dalam perhelatan Adat Malam Kedre.

Sulur-sulur daun anggur saling


berpelukan bagai kekasih
Air parit pun lincah berlompatan menari
ria,
Di sela-sela bebatuan, menyanyikan
lagu riang.

Dan bunga-bunga meletup bermekaran


dari jantung alam,
Laksana buih-buih bersembulan, dari
kalbu lautan

Kemarilah, sayang: mari mereguk sisa


air mata
Musim dingin, dari piala kelopak bunga
lili,
70
Dan menenteramkan jiwa, dengan
gerimis nada-nada
Curahan simfoni burung-burung yang
bernyanyi
Dalam gita sukacita, dibius angin
mamiri.

mari duduk di batu besar itu, tempat


bunga fiola ungu
berteduh dalam persembunyian, dan
meniru
Kemanisan mereka dalam pertukaran
kasih rindu.

MUSIM PANAS

Mari pergi ke ladang, kasih, karena


Musim panen 'lah tiba, dan cahya
surya
'Lah memanggang gandum menguning
matang.

Mari mengelola buah bumi,


sebagaimana jiwa
Menyantuni butir gandum sukacita
Dari benih cinta-kasih, yang tertanam
dalam sanubari.
Mari mengisi lumbung kita dengan
limpahan hasil bumi
bagai kehidupan mengisi penuh rongga
hati,
Dengan harta kekayaan tak terperi,
71
mari, jadikan bunga-bunga alas tilam
peraduan kita
Dan langit biru selimut beledu syahdu,
Letakkan kepala di bantal harum
jerami,
Lalu istirahat sehabis kerja sepanjang
hari,
Mendengarkan bisik gemercik air yang
bernyanyi.

MUSIM GUGUR

Mari pergi memetik anggur di


perkebunan
Dan memeras sari buah segar
Lalu menyimpannya di jambangan tua
Sebagaimana jiwa menyimpan ilmu
pengetahuan
Abad-abad lalu, dalam guci keabadian.

Dan sekarang mari pulang, karena


sang bayu
Merontokkan daun-daun kuning
Yang membisikkan dendang kematian
pada Musim Gugur
Mari pulang, kekasihku abadi, karena
burung-burung
Telah terbang dalam perjalanan ibadah
menuju kehangatan

Meninggalkan padang yang dingin dan


kesepian.
72
Bunga mirtel dan melati pun telah lama
Mengeringkan air matanya.

Mari kembali, sebab parit yang sayu


Telah kehabisan lagu, dan sumber air
yang lincah
Telah membisu, enggan mengucapkan
kata perpisahan.
Sedang bukit-bukit tua telah mulai
melipat
gaunnya yang berwarna-warni.

Mari, kasihku; Alam telah letih,


Dan berpamitan dengan gairah
kehidupan
Dengan dendang ketenangan dalam
nada ketenteraman.

MUSIM DINGIN

Dekatlah kemari,o teman sejati dalam


sepanjang hidupku,
Dekatlah padaku, dan jangan biarkan
sentuhan Musim Salju,
Menyela di antara kita. Duduklah di
dekatku di depan tungku,
Sebab nyala api adalah satu-satunya
buah musim ini.

Bicaralah padaku tentang kekayaan


hatimu,
Yang jauh lebih besar daripada unsur
73
Alam yang menggeletar

Di luar pintu.
Palanglah pintu dan patri gemboknya,
Sebab wajah angkasa menekan
semangatku
Dan pemandangan ladang-ladang salju
Menimbulkan tangis dalam jiwaku.

Tuangkan minyak ke dalam lampu,


jangan biarkan dia redup sendu,
Letakkan dekat wajahmu, sehingga
terbaca oleh airmataku
Apa yang 'lah ditulis oleh kehidupan
kita bersama
Pada raut sinar kecantikanmu.

Berilah aku anggur Musim Gugur, dan


mari minum bersama
Sambil menembangkan lagu kenangan
pada gairah Musim Semi
Dan perawatan hangat Musim Panas,
serta anugerah
Panen meriah dari Musim Gugur.

Dekatlah padaku, o kekasih jiwaku; api


mendingin dalam tungku,
Menyelinap padam nyalanya satu-satu,
dari timbunan abu
Dekaplah aku, sebab aku ngeri akan
kesepian.
Lampu meredup, dan anggur minuman
74
membuat mata sayu mengatup.
Mari kita saling berpandangan,
sebelum mata tertutup.

cari aku dengan rabaan, temui daku


dalam pelukan
Lalu biarkan kabut malam merangkum
kita dalam kesatuan.
Kecuplah aku, kekasihku, karena
Musim Salju,
Telah merenggut segala, kecuali bibir
yang berkata:
Engkau dalam dekapan, o Kekasihku
Abadi,
Betapa dalam dan kuat samudra Alpa,
Dan betapa cepat pagi berlalu.

(Dikutip dari Suara Penyair,


Penerjemah: Sri Kusdyantinah,
Pustaka Jaya, Jakarta, 1995, hal. 45-
50)

---

Lagu Gelombang

Pantai yang kokoh adalah kekasihku,


Dan aku menjadi buah hatinya.
Ketika akhirnya kami dipertautkan oleh
cinta,
75
Bulan pun menarikku darinya.
Bergegas aku pergi menyongsong dia
Lalu minta diri dengan berat hati.
Membisikkan selamat tinggal berulang
kali.

Aku membubung tiba-tiba


Dari balik kebiruan cakrawala
Untuk mengayunkan sinar keperakan
buihku
Ke pangkuan keemasan pasirnya
Dan berpadu dalam kecemerlangan
sempurna.

Aku pusaka dahaganya


Dan nafasku memenuhi segenap
relung hatinya
Dia melunakkan suaraku dan meredam
gelora di dada
Kala fajar tiba, kuucapkan kaidah cinta
Di telinganya, dan dia memelukku
penuh damba

Di terik siang kunyanyikan dia lagu


harapan
Diiringi kecupan-kecupan kasih sayang
Gerakku gesit diwarnai kekhawatiran
Sedangkan dia tetap sabar dan tenang.
Dadanya yang bidang meneduhkan
kegelisahan.

Kala air pasang kami saling memeluk


76
Kala surut aku berlutut menjamah
kakinya
Memanjatkan doa.

Seringkali aku menari, mengitari puteri-


puteri duyung
Bila mereka timbul dari kedalaman dan
mengapung
Di dadaku, memandangi kelap-kelip
bintang-bintang;
Seringkali kudengar keluh kekasih
akan kekecilan dirinya.

Seringkali 'lah kugoda tebing-tebing


batu karang
Kuajak bercanda, dan kulempari
senyum cemerlang,
Namun tak sekali jua merasa tergerak
membalasnya.
Seringkali 'lah kuangkat insan-insan
yang tenggelam,
Kudukung mesra dan kubawa ke
pangkuan pujaanku;
pantai perkasa: yang memberinya daya
Kekuatan-rangkuman diriku

Seringkali kucuri permata simpanan


dasar samudra
Kupersembahkan ke haribaan kekasih
tercinta,
Dan pantaiku menerimanya dalam bisu
Namun aku memberi selalu, sebab
77
diamnya menyambutku.

Dalam sarat kegelitaan ajntung malam,


Pabila segenap makhluk ciptaan
Tuhan,
Lelap terlena dalam buaian Alpa,
Aku tetap bergadang, sekali waktu
melagukan dendang,
Sekali waktu menghela napas dalam
desah berkepanjangan,
Aku senantiasa terjaga.

Seribu sayang, selalu berjaga sendiri


Menyusutkan kekuatan.
tetapi aku pemuja cinta,
Dan kebenaran cinta itu sendiri
perkasa,
Mungkin kelelahan akan menimpa,
Namun tiada aku bakal binasa.

(Dikutip dari Lagu Gelombang,


Penerjemah: Sri Kusdyantinah,
Pustaka Jaya, Jakarta, 1993, hal. 18-
21)

78
Arsip untuk 'Kata Mutiara'
Kategori
Kata Mereka Sih!
Ditulis oleh dhant di/pada 8th
Agustus 2006

“Apa yang kita alami demi


teman kadang-kadang
melelahkan dan
menjengkelkan, tetapi itulah
yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah”

“Persahabatan sering
menyuguhkan beberapa
cobaan, tetapi persahabatan
sejati bisa mengatasi cobaan
itu bahkan bertumbuh
bersama”

79
“Persahabatan tidak terjalin
secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang
panjang seperti besi
menajamkan besi, demikianlah
sahabat menajamkan
sahabatnya”

“Persahabatan diwarnai dengan


berbagai pengalaman suka dan
duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan,
didengar-diabaikan, dibantu-
ditolak, namun semua ini tidak
pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian”

80
“Seorang sahabat tidak akan
menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari
perselisihan, justru karena
kasihnya ia memberanikan diri
menegur apa adanya”

“Sahabat tidak pernah


membungkus pukulan dengan
ciuman, tetapi menyatakan apa
yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya
mau berubah”

“Proses dari teman menjadi


sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan,
tetapi bukan pada saat kita

81
membutuhkan bantuan barulah
kita memiliki motivasi mencari
perhatian, pertolongan dan
pernyataaan kasih dari orang
lain, tetapi justru ia berinisiatif
memberikan dan mewujudkan
apa yang dibutuhkan oleh
sahabatnya”

“Kerinduannya adalah menjadi


bagian dari kehidupan
sahabatnya, karena tidak ada
persahabatan yang diawali
dengan sikap egoistis”

“Semua orang pasti


membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang

82
berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah
menikmati indahnya
persahabatan, namun ada juga
yang begitu hancur karena
dikhianati sahabatnya”

“Tetapi penghancur
persahabatan ini telah berhasil
dipatahkan oleh sahabat-
sahabat yang teruji kesejatian
motivasinnya”

“Mempunyai satu sahabat


sejati lebih berharga dari
seribu teman yang
mementingkan diri sendiri”

83
“Dalam masa kejayaan,
teman-teman mengenal kita.
Dalam kesengsaraan, kita
mengenal teman-teman kita.
Ingatlah kapan terakhir kali
anda berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping
anda??. Siapa yang mengasihi
anda saat anda merasa tidak
dicintai??”

“Siapa yang ingin bersama


anda pada saat tiada satupun
yang dapat anda berikan??.
Merekalah sahabat-sahabat
anda”

84
“Hargai dan peliharalah selalu
persahabatan anda dengan
mereka. Karena seorang
sahabat bisa lebih dekat dari
pada saudara sendiri”

Ditulis dalam Kata Mutiara | Tidak


ada komentar »
Kata-kata Mutiara
Ditulis oleh dhant di/pada 26th Mei
2006

Karena itu perlu disimpulkan


bahwa nasehat yang bijaksana,
dari mana pun datangnya,
tergantung kebijaksanaan raja,
dan bukan kebijaksanaan raja
tergantung pada nasehat yang
baik (Niccolo Machiavelli)

85
Barangsiapa mengangkat diri
sebagai pemimpin, hendaknya
ia mulai mengajari dirinya
sendiri sebelum mengajari
orang lain. Dan hendaknya ia
mendidik dirinya sendiri
dengan cara memperbaiki
tingkah lakunya sebelum
mendidik dengan orang lain
dengan ucapan lidahnya.
Orang yang mendidik dirinya
sendiri lebih patut dihormati
daripada mengajari orang lain.
(Imam Ali)

Seseorang tidak melakukan hal


yang benar di satu bagian
kehidupannya sementara dia

86
sibuk melakukan hal yang
salah di bagian lain mana pun
dari kehidupannya. Hidup
adalah sebuah kesatuan yang
tak terbagi-bagi
(Mahatma Gandhi)

Sebelum seseorang dikenal,


amatilah dengan siapa dia
bergaul; ketika dia menjadi
kaya, perhatikan kepada siapa
dia memberikan uangnya;
ketika dia mendapat
kedudukan tinggi, lihatlah
kepada siapa dia memberikan
promosi; ketika dia dalam
kesulitan, perhatikan hal apa
yang dia tolak untuk

87
dikerjakan; ketika dia miskin,
lihatlah apa yang tidak dia
terima.
Jika kamu mengetahui lima hal
diatas mengenai seseorang,
kamu tahu siapa yang
seharusnya ditunjuk menjadi
perdana menteri
(Li ke, abad ke 5 SM)

Mereka yang tidak dapat


mengingat masa lampau
ditakdirkan untuk
mengulanginya (George
Santayana)

Ada suatu perbedaan besar


antara alasan-alasan yang baik

88
dan masuk akal dengan
alasan-alasan yang
kedengaranya saja baik
(Burton Hills)

Plato berkata, “Seseorang tidak


boleh datang ke sebuah kota
sebelum dia mengetahui tiga
hal tentang kota itu: rajanya
adil, menterinya ahli dan
hakimnya suci

Iskandar ditanya: ‘Mengapa


engkau tidak menyimpan
kekayaan seperti yang
dilakukan oleh para raja? Dia
menjawab, “Sahabat-sahabat
dan prajurit-prajuritku adalah

89
harta kekayaanku. Aku
menyimpan harta di dalam diri
mereka, bukan di dalam tanah
yang jauh dari mereka. Harta
yang menjagaku lebih baik dari
harta yang aku jaga. Tanah
tidak dapat menolongku,
prajuritlah yang dapat
menolongku”

Iskandar bertanya kepada


filosof India: ‘Mengapa
peraturan dan undang-undang
di negeri kalian sangat sedikit?
Mereka menjelaskan, “Karena
kami memenuhi kewajiban
atas dasar kesadaran kami

90
sendiri, dan karena keadilan
raja kami kepada kami”

Diogenes berkata, “Seorang


nakhoda yang bijaksana tidak
akan berguna kalau para
kelasinya tidak ahli. Seorang
pemimpin yang baik tidak akan
berguna kalau menteri
menterinya tidak baik”

Pengadilan mencabut harapan


kita, meludahkan kekecewaan.
Mereka mendekati dan
melindungi kepentingan kaum
berada. Sudah saatnya kaum
miskin membebaskan diri dari
masyarakat yang diam-diam

91
mencekik mereka. Sadarilah
bahwa masyarakat gagal
melindungimu. Bila kini kau
berusaha mengabaikan sistem
penipu ini, kelak kau tidak
perlu memprotes kegagalan
ini. Sistem ini mengkhianatimu
kemarin, hari ini, dan telah
menciptakan kondisi yang
menjamin pengkhianatan di
masa datang (dari The Judges
Letter, oleh pendiri MOVE John
Africa)

92
It is the heart and not the
brain
That to the highest doth
attain,
And he who followeth
Love's behest
Far excelleth all the rest.
Henry W. Longfellow

For every beauty there is an


eye somewhere to see it.
For every truth there is an
ear somewhere to hear it.
For every love there is a
heart somewhere to
receive it.
~Ivan Panin~

93
Walau perjalanan yang mendera itu
tak pernah bertepi sama. menuai
bulir pendamaian diri dengan hati.
Meneduhkan segala yang diusik oleh
hempasan rasa dan segala pecah
buih perih manis nya yang berlaksa
laksa

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Cinta adalah sebuah karya dalam


dunia yang kecil, bersembunyi
dengan manis disetiap hati manusia,
akan menyerebak dengan harum
ketika sentuhan kecil itu menyentuh
hati tanpa ragu, sehingga kamu lupa

94
kapan kamu pernah mencintai
seseorang.

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Cinta adalah kerahmatan yang


diberikan padamu sejak kau
pertama kali bernafas di dunia,
bersama hembusan kasihnya
menemani karpet merah
kehidupanmu.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

95
B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Cinta adalah sebuah penerimaan


tanpa sebuah tuntutan, dia bukan
sebuah keegoisan untuk setiap
ketidakberdayaan, tapi dia adalah
penopang untuk setiap kekalahan.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services

96
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Cinta adalah kepasrahan jiwa,


sebuah keindahan tanpa sebuah
kecemburuan, karena cemburu akan
menjadikan cinta sebagai awal
sebuah perpecahan.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@

97
darkmir
c.com

Cinta adalah keikhlasan untuk terus


memberi, tanpa harus mendapatkan
sesuatu dari apa yang telah diberi,
dia murni bagai air yang terus
mengalir mengenangi tanah-tanah
gersang.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

98
Cinta adalah sebuah ungkapan
tanpa suara, ia terbaca dengan sikap,
tatapan mata dan melodi jeritan hati
yang akan terdengar oleh hati-hati
manusia yang memiliki seribu cinta
dihatinya.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Pecinta sejati adalah mereka yang


tidak pernah menyiakan waktu
mereka untuk berujar (Aku

99
mencintaimuï) tetapi nafas, sikap
dan tatapan mereka adalah sebuah
ungkapan tanpa butuh sebuah
jawaban dan pembalasan untuk
setiap cinta yang pernah dia berikan.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Pecinta sejati bukanlah orang yang


memuja cinta, dia memberikan
ribuan cinta, kasih dan sayang
dengan tangan-tangannya dan terus
meniupkan helaian demi helaian

100
mawar cinta untuk setiap orang
disekelilingnya.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Pecinta sejati adalah kekasih yang


tak perlu banyak bicara untuk
sebuah jalinan kasih, dia
memberikan pita-pita cinta untuk
setiap kado yang akan diberikan
kepada orang yang dicintainya setiap
menitnya, tak pernah lelah untuk
terus mencintai dan tak pernah

101
menuntut untuk mendapatkan
kesempurnaan kekasihnya, tetapi ia
membiarkan kekasihnya tumbuh
dengan dewasa dengan cinta yang ia
berikan, memberi bimbingan ketika
kekasihnya salah arah.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Pecinta sejati, bukanlah mereka


yang bodoh untuk mencintai orang-
orang yang hanya bisa menuntut,
meminta hak, memberikan ribuan

102
kecemburuan yang akan
menghujamnya hingga luapan
kemarahan akan membuatnya untuk
berhenti bersama mereka walaupun
ia tak akan berhenti untuk
mencintainya.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Pecinta sejati adalah mereka yang


memiliki pendirian untuk mencintai
seseorang, mereka adalah orang
dengan insting tajam yang tahu

103
kepada siapa mereka akan berjalan
seumur hidupnya, memberikan
kediaman terdamai di dunia
untuknya dan kekasih sejatinya.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Pecinta sejati adalah mereka yang


selalu menggenggam tangan
kekasihnya dengan erat, merangkul
sahabat-sahabatnya, memberi
sebuah jawaban untuk setiap
pertanyaan tanpa amarah tetapi

104
dengan senyuman yang
menyejukkan jiwa.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Pecinta sejati bukanlah pujangga


picisan yang berteriak tanpa
pembuktian, yang berjalan tanpa
tentu arah, ia berjalan dengan
keharuman yang akan ia
semerbakkan untuk membangunkan
emosi yang lain untuk bisa saling
mencintai, karena sesungguhnya

105
manusia adalah untuk saling
mencintai
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Pecinta sejati adalah mereka yang


tak pernah berhenti untuk mencintai
seseorang walau waktu mereka telah
habis di dunia, walau matanya
tertutup dalam panggilan suci-Nya,
cintanya akan terus ada mengiringi
kehidupan-kehidupan lain yang akan
terus berjalan dan yang akan

106
mengenang semua cinta yang pernah
diberikannya.
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

B
y Dj-
RuFfy is
a
Services
Root
Adminis
trator
A
dmin@
darkmir
c.com

Sebuah ungkapan cinta dari sudut


kecil mata hatiku, setiap ia
menyentuh tanpa ragu, diungkapkan
untuk menyentuh hati para pecinta
yang masih berusaha untuk
mencinta, punya segudang cinta
yang akan terus diberikan untuk
mereka yang dicintainya, untuk

107
Tuhan, keluarga, kekasih dan orang
disekelilingnya. CINTA akan
menuntun hidupmu lebih baik,
bersama keanggunannya akan
membuat hatimu lebih indah dan
auramu lebih cantik. Salam dariku
untuk para pecinta.... We still fight
in love... hope u are the true lovers....
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--
>
<!--[endif]-->

Senyuman dari orang yang


dikasihi merupakan berkat
bagi anda Peace from
Shikamaru & Temari !

Ky : "That didn’t make it any


less wrong, but… I couldn’t
help the way I felt. How could
anyone make oneself stop
loving another person? Was it
not the heart that chose?"
Sol : "Good for you Ky, you
still have your heart on, but
not me kid... My heart has
108
dead too many nights ago"
-words taken from amazing SolKy
doujin: Hearts Of Ours (So
amazing I can cry)

God Always answer our prayers,


but sometimes the answer is no"

"Tears are just for one night. The others


must be filled with joy and laughter"
Kecantikan yang sejati tidak terletak
pada penampilan tubuh namun di
dalam hati. Harta karun yang hakiki
tidak terletak pada apa yang bisa
terlihat, namun pada apa yang tidak
dapat terlihat. Cinta yang sejati
tidak terletak pada apa yang telah
dikerjakan dan diketahui, namun pada
apa yang telah dikerjakan namun tidak
diketahui.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
-Anonymous

Cinta yang sejati itu adalah Cinta yang


menghargai apapun keputusan lawan
jenis, Cinta terhadap Mahkluk di dunia,
Cinta terhadap Sesama TANPA PAMRIH

Sebelum mengenal Cinta sejati.....


Kenali lah dirimu sendiri dengan APA

109
ADANYA... tanpa paksaan dan tanpa
kepalsuan......

As I spoke before, Love is none but a


camouflage of greed among the race of
men.

Then why does Arwen falling in love


with.. what was his name? doh, i forgot!
:x

8O 8O 8O "love is the greatest mystery


of the universe" 8O 8O 8O

8O 8O 8O 8O "Life isn't fair, But it's


worth dying for" 8O 8O 8O 8O

You know, cinta itu indah di segala saat.


Dia saat kau senang, cinta itu indah. Di
saat kau sedih, cinta itu indah. Di saat
kau sakit hati, cinta itu indah. Dan di
saat kau bosan dan marah, cinta itu
tetap indah. Jadi, benarkah yang kau
rasakan saat ini adalah cinta?

Love sadly is manifestation of sexual


desire...in short, love is sex, is kinda sad
to
observe, how a Man gives love to obtain
sex, and
how a Woman give sex to obtain love,

110
this short-
satire conclusion is nevertheless hitherto
an
uncanny preference between both sides,
men and
women........
believe it, then you have grown up
ali'l bit, believe it not, then you can
continue
your childish dreams about alice in
wonderland...

Love sadly is manifestation of sexual


desire...in short, love is sex, is kinda sad
to
observe, how a Man gives love to obtain
sex, and
how a Woman give sex to obtain love,
this short-
satire conclusion is nevertheless hitherto
an
uncanny preference between both sides,
men and
women........
believe it, then you have grown up
ali'l bit, believe it not, then you can
continue
your childish dreams about alice in
wonderland...

111
Cinta itu ibaratnya pedang. Kalau kita
pintar memainkannya, maka dia bisa
jadi penyelamat nyawa kita. Tapi, kalau
kita bodoh dan banyak berbuat
kesalahan (atau sebuah kesalahan
besar), then your neck is on the line.

If you dont tell him/her how you feel,


then he/she WILL NEVER KNOW.

Tutup mata hatimu dari


kebencian, jangan selalu gelisah,
hiduplah dengan kesederhanaan,
pengeluaran yang terbatas,
memberi yang banyak, selalu
bernyanyi, selalu berdo'a, lupakan
masa lalu...selalu berpikir dengan
perasaan, beri perasaan hatimu
dengan cinta seperti matahari
yang akan terbit...semua itu
merupakan lingkaran emas dari
kehidupan yang pasti akan
berhasil.

112

You might also like