You are on page 1of 11

ASMA

Penyebab

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang
melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan
lendir ke dalam saluran udara.

Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan
penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap
awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti
histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:

• kontraksi otot polos


• peningkatan pembentukan lendir
• perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.

Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal
sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah
atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama
terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin.Stres dan
kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan
bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

Gejala

Kebanyakan orang dengan pengalaman asma satu atau lebih dari gejala berikut:

• Batuk. Batuk dari asma seringkali lebih buruk pada malam hari atau pagi hari,
sehingga sulit untuk tidur. Kadang-kadang batuk adalah gejala hanya Anda. Kadang-
kadang batuk membawa lendir, atau dahak.
• Mengi. Desah adalah siulan atau mencicit suara saat Anda bernapas.
• Dada sesak. Hal ini dapat merasa seperti ada yang meremas atau duduk di dada Anda.
• Sesak napas. Beberapa orang mengatakan mereka tidak bisa menangkap nafas mereka,
atau mereka merasa sesak napas, atau kehabisan napas. Anda mungkin merasa seperti
Anda tidak bisa mendapatkan cukup udara keluar dari paru-paru Anda.

Namun gejala asma berbeda untuk orang yang berbeda. Mereka bisa berbeda dari satu waktu
ke lain. Mereka juga dapat bervariasi dalam frekuensi: Beberapa orang mengalami gejala
hanya sekali setiap beberapa bulan, yang lain memiliki gejala setiap minggu, dan yang lain
memiliki gejala-gejala setiap hari.

Pengobatan

Asma tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan, sehingga penderita asma dapat
mencegah terjadinya sesak napas akibat serangan asma.
Kurangnya pengertian mengenai cara-cara pengobatan yang benar akan mengakibatkan asma
salalu kambuh. Jika pengobatannya dilakukan secara dini, benar dan teratur maka serangan
asma akan dapat ditekan seminimal mungkin.

Pada prinsipnya tata cara pengobatan asma dibagi atas:


1. Pengobatan Asma Jangka Pendek
2. Pengobatan Asma Jagka Panjang

Pengobatan Asma Jangka Pendek

Pengobatan diberikan pada saat terjadi serangan asma yang hebat, dan terus diberikan sampai
serangan merendah, biasanya memakai obat-obatan yang melebarkan saluran pernapasan
yang menyempit.

Tujuan pengobatannya untuk mengatasi penyempitan jalan napas, mengatasi sembab selaput
lendir jalan napas, dan mengatasi produksi dahak yang berlebihan. Macam obatnya adalah:

A. Obat untuk mengatasi penyempitan jalan napas

Obat jenis ini untuk melemaskan otot polos pada saluran napas dan dikenal sebagai obat
bronkodilator. Ada 3 golongan besar obat ini, yaitu:

- Golongan Xantin, misalnya Ephedrine HCl (zat aktif dalam Neo Napacin)
- Golongan Simpatomimetika
- Golongan Antikolinergik

Walaupun secara legal hanya jenis obat Ephedrine HCl saja yang dapat diperoleh
penderita tanpa resep dokter (takaran < 25 mg), namun tidak tertutup kemungkinannya
penderita memperoleh obat anti asma yang lain.
B. Obat untuk mengatasi sembab selaput lendir jalan napas

Obat jenis ini termasuk kelompok kortikosteroid. Meskipun efek sampingnya cukup
berbahaya (bila pemakaiannya tak terkontrol), namun cukup potensial untuk mengatasi
sembab pada bagian tubuh manusia termasuk pada saluran napas. Atau dapat juga
dipakai kelompok Kromolin.
C. Obat untuk mengatasi produksi dahak yang berlebihan.

Jenis ini tidak ada dan tidak diperlukan. Yang terbaik adalah usaha untuk mengencerkan
dahak yang kental tersebut dan mengeluarkannya dari jalan napas dengan refleks batuk.

Oleh karenanya penderita asma yang mengalami ini dianjurkan untuk minum yang
banyak. Namun tak menutup kemungkinan diberikan obat jenis lain, seperti Ambroxol
atau Carbo Cystein untuk membantu.

Pengobatan Asma Jangka Panjang

Pengobatan diberikan setelah serangan asma merendah, karena tujuan pengobatan ini untuk
pencegahan serangan asma.

Pengobatan asma diberikan dalam jangka waktu yang lama, bisa berbulan-bulan sampai
bertahun-tahun, dan harus diberikan secara teratur. Penghentian pemakaian obat ditentukan
oleh dokter yang merawat.

Pengobatan ini lazimnya disebut sebagai immunoterapi, adalah suatu sistem pengobatan
yang diterapkan pada penderita asma/pilek alergi dengan cara menyuntikkan bahan alergi
terhadap penderita alergi yang dosisnya dinaikkan makin tinggi secara bertahap dan
diharapkan dapat menghilangkan kepekaannya terhadap bahan tersebut (desentisasi) atau
mengurangi kepekaannya (hiposentisisasi).
TBC

Penyebab

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini


berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang
Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang
bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau
maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-
paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).

Gejala

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala
khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan
gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-
kasus baru.

Gejala umum (Sistemik)

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.

- Penurunan nafsu makan dan berat badan.

- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus (Khas)

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah
yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara
ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat
terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-
50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa
memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang
tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif,
dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
Pengobatan

Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama,
yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC
dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi
obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya
dengan gizi yang cukup baik.

Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik


maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah,
sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang
umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi
penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat
tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti
pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan
yang dikenal 'Triple Drug'.

KANKER PARU-PARU

Penyebab

Penyebab terbesar adalah merokok, Sedangkan lainnya adalah disebabkan adanya


kontaminasi udara sekitar oleh zat asbes, polusi udara oleh asap kendaraan
ataupun pembakaran termasuk asap rokok. Ada beberapa kasus penyakit yang
memicu terjadinya penyakit kanker paru-paru ini, yaitu penyakit TBC dan
Pneumonia. Kedua penyakit ini dapat menimbulkan perlukaan pada jaringan sell
organ paru sehingga mensupport terjadinya pertumbuhan sell abnormal didalam
rongga tersebut. Biasanya kanker paru yang berkembang dari kasus ini adalah
jenis adenocarcinoma (adenoma).

Gejala

Tanda dan gejala kanker paru ini hanya akan muncul saat perkembangan abnormal sell ini
semakin parah kearah stadium yang lebih lanjut, dan ini memerlukan waktu bertahun-tahun
sejak awal perkembangannya. Bahkan ada kemungkinan tidak menampakkan adanya tanda
dan gejala khusus, melainkan hanya tampak jika dilakukan X-ray. Namun jika beberapa tanda
dan gejala dibawah ini apabila dirasakan, sebaiknya segeralah periksa ke dokter :

1. Batuk-batuk yang lama pada orang merokok


2. Kesulitan bernafas (nafas pendek)
3. Batuk mengeluarkan darah (meskipun jumlah sedikit)
4. Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau bronchitis)
5. Adanya nyeri dada, bahu dan bagian punggung
6. Suara yang berubah dari biasanya
7. Batuk lebih dari 2 minggu pada orang yang tidak merokok
8. Lainnya seperti susah menelan, leher dan wajah tampak membengkak, nafsu makan
berkurang, hilangnya berat badan, cepat lelah atau lemah.

Pengobatan

Penanganan dan treatment atau pengobatan yang dilakukan pada orang yang terdiagnosa
mengalami penyakit kanker paru akan tergantung dari tingkat stadiumnya, kemungkinan
dilakukannya operasi, serta kondisi umum si Penderita. Hal ini tidak terlepas dari riwayat
serta penyebab dari adanya kanker paru tersebut tentunya.

Beberapa langkah yang biasa dilakukan adalah:

• Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker


• Tindakan Therapy Radiasi
• Tindakan Therapy Kemotherapy
• Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}

Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurangi gejala yang disebabkan oleh
kanker paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita
penyakit kanker paru, Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri,
cherri, dan buah tomat.

PNEUMONIA

Penyebab

Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun
ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit
Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :

1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para
penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka
yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan
Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya
tahan tubuh (Immun) yang lemah.

2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran
pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila
riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat
berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan
tubuh dalam melawan suatu infeksi.

3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan
tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat beresiko terkena
Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke
arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas
(ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.

4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani
apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai
masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya
mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.

5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi
terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan
riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.

Gejala
Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan
kesulitan bernafas. Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah
menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.
Pengobatan
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat
keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri.

Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik.


Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya
gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya
bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir
sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup
dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk
membantu pemulihan daya tahan tubuh.
Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan
pemberian antijamur.

Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan
sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah
hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan
membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.

INFLUENZA

Penyebab

Influenza adalah penyakit menular yang menyerang saluran napas, dan sering menjadi wabah
yang diperoleh dari menghirup virusinfluenza. Penyebab penyakit ini adalah Virus Influenza
tipe A, B, dan C.

Siapa pun bisa tertular penyakit ini, apalagi dalam sebuah komunitas yag seruangan.
Sebabnya penyebaran virus melalui cairan yang keluar sewaktu penderita bersin, berbicara,
dll. Apalagi jika kita berada dengan penderita dalam ruangan yang ber-AC (tertutup) dan
tidak mendapat sinar matahari.

Namun demikian ada kelompok orang yang disebut berisiko tinggi, yaitu mereka yang
menderita penyakit paru menahun (asma, emfisema, bronkitis kronik, bronkiektasi, tbc, atau
fibrosis kistik), penyakit jantung, penyakit ginjal kronik, penyakit kencing manis maupun
gangguan metabolik menahun lainnya, anemia berat, mempunyai penyakit atau sedang
menjalani terapi untuk menekan kekebalan tubuh, berusia lebih dari 50 tahun

Virus flu menyerang sel-sel permukaan saluran napas. Jaringan menjadi bengkak dan
meradang. Namun meskipun rusak jaringan ini akan sembuh dalam beberapa minggu.

Gejala

Meskipun influenza sering disebut penyakit pernapasan, penyakit ini bisa memberi pengaruh
ke seluruh tubuh. Penderita secara tiba-tiba menjadi demam, letih, lesu, kehilangan selera
makan, dan sakit kepala, belakang tangan dan kaki. Juga menderita sakit tenggorokan dan
batuk kering, mual dan mata seperti terbakar. Panas bisa meningkat hingga 104 derajat
Fahrenheit, tapi akan menurun setelah 2 hingga 3 hari.

Gejala saluran napas, lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing
berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit.
Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu
positif.fasnya sendiri bisa berupa pilek dan batuk.
Untuk anak-anak dan orang dewasa, influenza adalah penyakit yang bisa sembuh sendiri
dalam satu minggu. Namun untuk orang yang tidak sehat atau daya tahannya menurun,
influenza bisa berakibat fatal.

Tanda-tanda yang disebutkan di atas bisa menjadi sangat parah, dan mungkin terjadi
komplikasi seperti pneumonia, sinusitis, dan radang dalam telinga. Kebanyakan
komplikasinya adalah infeksi kuman karena daya tahan tubuh menjadi menurun untuk
melawan kuman-kuman yang masuk.

Pengobatan

Influenza bisa dicegah dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan menjauhi penderita
flu. Selain itu, bisa menggunakan vaksin flu. Vaksin flu sendiri harus digunakan setiap tahun
sehubungan dengan seringnya virus flu bereplikasi.

Untuk influensa yang belum berkomplikasi, istirahat merupakan pencegahan agar flu tidak
bertambah parah. Mungkin dibutuhkan waktu sekitar 2 hari setelah demam berlalu. Bisa
menggunakan obat flu yang dibeli bebas. Kalau flu sudah terkomplikasi dengan infeksi
bakteri, dokter akan memberikan antibiotika.

FARINGITIS-VIRAL

Penyebab

Faringitis-Viral adalah peradangan pharynx (bagian tenggorokan antara amandel dan pangkal
tenggorokan) yang disebabkan oleh virus. Selain virus, bakter juga dapat menyebabkan
perdadangan. Namun yang paling umum penyebab peradangan adalah virus. Ketika di
tenggorokan tidak ditemukan bakteri penyebab gejala, kemungkinan besar faringitis
disebabkan virus. Peradangan ini mengkibatkan sakit tenggorokan. Faringitis dapat terjadi
sebagai bagian dari infeksi virus yang juga melibatkan sistem organ lain, seperti paru-paru
atau usus.

Gejala

• Sakit tenggorokan
• Ketidaknyamanan menelan
• Demam
• Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
• Nyeri sendi atau nyeri otot

Perawatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk faringitis virus. Perawatan yang dapat dilakukan sendiri
antara lain berkumur dengan air garam hangat (satu setengah sendok teh garam dalam segelas
air hangat) beberapa kali sehari, dan memakai obat anti-inflammatory atau obat seperti
asetaminofen, yang mengendalikan demam. Namun mengkonsumsi anti-inflamasi atau
semprotan pelega tenggorokan secara berlebihan dapat bsakit tenggorokan parah.

Hal ini penting untuk menghindari penggunaan antibiotik saat sakit tenggorokan disebabkan
oleh infeksi virus, karena antibiotik tidak akan membantu, dan menggunakannya dengan cara
memberikan kontribusi untuk bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik. Dalam beberapa
kasus sakit tenggorokan (misalnya, pada mononukleosis menular), kelenjar getah bening di
leher dapat menjadi membengkak, dan anti-inflammatory seperti prednisone dianjurkan untuk
mempermudah pernapasan dan menelan.
DIFTERI

Penyebab

Penyakit difteri pada umumnya menyerang selaput lendir tekak, rongga hidung tali suara, dan
lain-lain. Kebanyakan yang terserang penyakit ini adalah anak-anak. Penyebab penyakit
difteri adalah basil loeffler, bentuknya seperti batang korek api, ujung dan pangkalnya
bertombol. Basil difteri banyak mengeluarkan racun (toksin) yang merusak pada badan,
terutama pada bagian jantung. Penyakit ini tergoplong penyakit menular. Penularannya
langsung dari percikan ludah.

Gejala

• Badan terasa lemah dan nafsu makan berkurang.


• Suhu badan naik antara 38 – 40 derajat celcius, dan biasanya disertai dengan muntah
muntah.
• Rasa nyeri pada tenggorokan, terutama kalau menelan makanan.
• Suaranya berubah menjadi parau.
• Tekak tampak kemerah-merahan, lidah berselaput, tonsil bengkak tertutup oleh
lapisan berwarna putih atau putih kekuning-kuningan.
• Nafas sesak karena pipa-pipa pernapasan tersumbat oleh selaput lendir.

Pengobatan

Seorang anak yang menderita difteri dirawat di rumah sakit, di unit perawatan intensif.
Segera diberikan antitoksin (antibodi untuk menetralisir racun difteri), dalam bentuk suntikan
melalui otot maupun pembuluh darah. Dilakukan pemantauan ketat terhadap sistem
pernafasan dan jantung. Untuk melenyapkan bakteri difteri, diberikan antibiotik (misalnya
penicillin atau eritromycin).

KANKER LARING

Penyebab

Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau daerah lainnya di
tenggorokan. Kanker ini sering ditemukan pada pecandu rokok dan alkohol.

Gejala

Gejala yang sering ditemukan pada pasien suara serak, dan kesulitan menelan. Kadang sebuah
benjolan di leher yang merupakan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening, muncul
terlebih dulu sebelum gejala lainnya timbul. Gejala lainnya yang terjadi antara lain nyeri
tenggorokan, nyeri leher, penurunan berat badan, batuk, batuk darah, bunyi pernafasan yang
abnormal.

Pengobatan

Pengobatan tergantung kepada lokasi kanker di dalam laring. Kanker stadium awal diatasi
dengan pembedahan atau terapi penyinaran. Jika menyerang pita suara, lebih sering dilakukan
terapi penyinaran karena bisa mempertahankan suara yang normal. Kanker stadium lanjut
biasanya diatasi dengan pembedahan, yang bisa meliputi pengangkatan seluruh bagian laring
(laringektomi total atau parsial), diikuti dengan terapi penyinaran. Pengangkatan seluruh pita
suara menyebabkan penderita tidak memiliki suara.
Sebagai usaha pencegahan terhadap tumor ganas ini adalah mengurangi atau tidak sama sekali
mengonsumsi rokok dan alkohol.

LARINGITIS

Penyebab

Laringitis adalah peradangan kotak suara (laring) karena terlalu banyak digunakan, iritasi atau
infeksi. Di dalam kotak suara terdapat pita suara – dua lipatan selaput lendir yang
membungkus otot dan tulang rawan.

Biasanya pita suara membuka dan menutup dengan lancar, membentuk suara melalui
pergerakan dan getaran. Tapi bila terjadi laringitis, pita suara anda menjadi meradang atau
sakit. Pembengkakan ini menyebabkan distorsi dari suara yang dihasilkan oleh udara yang
melewati laring. Akibatnya, suara akan terdengar serak. Dalam beberapa kasus laringitis,
suara dapat menjadi begitu terdengar samar.

Laringitis dapat berlangsung dalam waktu singkat (akut) atau jangka panjang (kronis).
Sebagian besar kasus laringitis sementara dipicu oleh infeksi virus atau regangan vokal dan
tidak serius. Tapi suara serak kadang-kadang merupakan tanda yang lebih serius dari kondisi
medis yang mendasari. Sebagian besar kasus laringitis berakhir kurang dari beberapa minggu
dan disebabkan� cuaca dingin.

Gejala

Tanda dan Gejala laringitis dapat termasuk:

-Serak

-Suara lemah atau kehilangan suara

-Rasa gatal dan kasar di tenggorokan

-Sakit tenggorokan

-Tenggorokan kering

-Batuk kering

-Kesulitan bernapas (pada anak-anak)

Pengobatan

Pengobatan untuk laringitis tergantung pada penyebab. Laringitis akut disebabkan oleh virus
sering membaik dengan sendirinya dalam seminggu atau lebih. Perawatan lain dapat
dilakukan dengan cara mandi air panas, mengurangi bicara, minum banyak cairan untuk
mencegah dehidrasi (menghindari alkohol dan kafein), memperlakukan penyebab laringitis,
seperti mulas, merokok atau alkoholisme. Menghisap pelega tenggorokan, berkumur air
garam atau mengunyah permen karet – ini tidak akan membantu sakit pita suara, tetapi dapat
meringankan iritasi tenggorokan.
LARINGITIS TUBERKULOSIS

Penyebab

Penyebab penyakit ini adalah tuberkulosis paru. Meskipun tuberkulosis bisa disembuhkan,
biasanya laringitis tuberkolosis masih menetap.

Gejala
Terdapat gejala demam, penderita berkeringat pada malam hari, penurunan berat badan, rasa
kering, panas, dan rasa tertekan di tenggorokan.

Pengobatan
Pengobatan dengan mengistirahatkan pita suara dan dengan pemberian obat antinyeri
biasanyatelah mencukupi. Pada infeksi bakteri, antibiotik yang tepat harus diberikan.

PILEK

Penyebab

Seperti batuk, pilek juga bukan penyakit melainkan gejala. Pilek disebabkan alergi.

Gejala

Hidung tersumbat, bersin-bersin, dan badan meriang.

Pengobatan

Gejala ini dapat disembuhkan dengan antihistamin. Antihistamin ini memiliki efek samping
berupa kantuk. Selain antihistamin, pilekjuga bisa disembuhkan dengan memakai
dekongestan. Dekongestan berfungsi menyempitkan pembuluh vena dalam muklosa hidung
sehingga mengurangi volume muklosa dan akhirnya mengurangi penyumbatan pada hidung.

PARU-PARU RHUMATOID

Penyebab

Penyakit Paru-paru Rhumatoid adalah sekelompok masalah paru-paru yang berkaitan dengan
rheumatoid arthritis. Kondisi dapat mencakup cairan di dalam dada (efusi pleura), jaringan
parut (fibrosis paru), benjolan (nodul), dan tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi
pulmonal). Penyebabnya pasti dari penyakit ini belum diketahui secara pasti. Terkadang,
bahkan, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati rematik dapat menyebabkan penyakit
ini.

Gejala

* sesak napas

* batuk

* nyeri dada

* demam

Gejala tambahan yang berhubungan:


Bengkak, sendi kaku, nyeri sendi, nodul di kulit

Pengobatan

Banyak orang dengan kondisi ini tidak memiliki gejala. Oleh karena itu, terapi ditujukan
untuk mengobati kelainan yang mendasarinya dan komplikasi akibat gangguan.
Kortikosteroid atau terapi imunosupresif lainnya juga kadang-kadang berguna mengatasi
gejala.

ASIDOSIS RESPIRATORIK

Penyebab

Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara
adekuat.

Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti:
- Emfisema,

- Bronkitis kronis,

- Pneumonia berat,

- Edema pulmoner

- Asma.

Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari syaraf atau otot dada
menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernapasan. Selain itu, seseorang dapat
mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan
pernapasan.

Gejala

Gejala pertama berupa sakit kepala dan rasa mengantuk. Jika keadaannya memburuk, rasa
mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma. Stupor dan koma
dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernapasan terhenti atau jika pernapasan sangat
terganggu; atau setelah berjam-jam jika pernapasan tidak terlalu terganggu.

Ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses
ini memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.

Pengobatan

Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru. Obat-
obatan untuk memperbaiki pernapasan bisa diberikan kepada penderita penyakit paru-paru
seperti asma dan emfisema.

Pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan yang berat, mungkin perlu diberikan
pernapasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik.

You might also like