You are on page 1of 196

Jamur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Jamur kancing (champignon) adalah jamur pangan yang paling populer di dunia.
Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal yang agak berkaitan. Arti
pertama adalah semua anggota kerajaan Fungi dan beberapa organisme yang pernah dianggap
berkaitan, seperti jamur lendir dan "jamur belah" (Bacteria). Arti kedua berkaitan dengan sanitasi
dan menjadi sinonim bagi kapang. Arti terakhir, yang akan dibahas dalam artikel ini, adalah
tubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota Fungi (terutama Basidiomycetes)
yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat tumbuhnya. Pengertian terakhir ini
berkaitan dengan nilai ekonomi jamur sebagai bahan pangan, sumber racun, atau bahan
pengobatan.
Bentuk umum jamur biasanya adalah seperti payung, walaupun ada juga yang tampak seperti
piringan.
Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, seperti
jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus
edulis). Jamur yang beracun contohnya adalah Amanita muscaria, dan jamur yang dikenal
sebagai "destroying angel".

Jamur merang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

?
Jamur merang
Volvariella volvacea

Klasifikasi ilmiah

Kerajaa Fungi
n:

Divisi: Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomyc
etes

Ordo: Agaricales

Famili: Pluteaceae

Genus: Volvariella

Spesies V. volvacea
:

Nama binomial

Volvariella volvacea
(Bulliard ex Fries) Singer
Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus,
Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu
spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang
beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū
(Hanzi:草菇).

[sunting] Deskripsi
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan
dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan
berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang
yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya
belum berkembang.
Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai
dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut
penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang
terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu
bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.

[sunting] Manfaat
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya
berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih
bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.
Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak,
sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes
jamur, sup dan capcay.
Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara
Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim
sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.
Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr
protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering.
Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg,
dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.

Jamur
Saka Wikipédia, Ènsiklopédhi Bébas ing basa Jawa / Saking Wikipédia, Bauwarna
Mardika mawi basa Jawi

Langsung menyang: pandhu arah, golèk


Manéka jinis jamur

Jamur nduwé sapérangan teges:


1. Jamur iku awak woh sing katon sanjabaning médhia tuwuh saka saklompok
fungi (Basidiomycota) sing wanguné kaya payung: kapérang saka bagéyan
sing jejeg ("batang") lan bagéyan sing ndhatar utawa mbunder. Sacara tèknis
biologis, awak woh iki disebut basidium. Sapérangan jamur aman dipangan
menungsa malah sapérangan dianggep nduwèni kasiat obat, lan sapérangan
liyané ngandhutracun. Conto jamur sing bisa dipangan: jamur merang
(Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur kancing utawa champignon (Agaricus campestris), lan
jamur shiitake (Lentinus edulis).
2. Jamur iku kabèh bagéyan saka fungi: awak woh, lan bagéyan jaring-jaring
sangisoré lemah utawa médhia mycelia sing kasusun saka berkas-berkas
hifa.
3. Jamur iku sebutan liya kanggo kapang. Teges iki upamané bisa digatèkaké
saka ukara "Rotiné wis jamuren" sing maksudé yaiku 'rotiné wis dithukuli
kapang'.

[sunting] Pirsanana uga


Jamur tiram WikipediaLike

Animal

From Wikipedia, the free encyclopedia

View on Wikipedia · Edit


Jamur tiram
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari


?
Jamur tiram

Jamur tiram

Status konservasi

Status konservasi: Aman

Klasifikasi ilmiah

Kerajaa Fungi
n:

Filum: Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomyc
etes

Ordo: Agaricales

Famili: Tricholomataceae

Genus: Pleurotus

Spesies P. ostreatus
:

Nama binomial

Pleurotus ostreatus
Champ. Jura. Vosg. 1: 112, 1872

Jamur tiram di permukaan batang kayu.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan
termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga
krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah
agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal
dengan sebutan King Oyster Mushroom.

Daftar isi
• 1 Karakteristik
• 2 Siklus hidup
• 3 Syarat pertumbuhan
• 4 Kandungan gizi
• 5 Manfaat
• 6 Budidaya
○ 6.1 Media tanam dan komposisi
○ 6.2 Media lain
○ 6.3 Metode budidaya
• 7 Lihat pula
• 8 Referensi
• 9 Pranala luar

[sunting] Karakteristik
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus)
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial
Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu,
coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi
tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang
berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah
yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah
melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu
jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus
memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram
adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.

[sunting] Siklus hidup


Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam
siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual
jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang
terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang
disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan secara seksual, reproduksinya
terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina
membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur
tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.
Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu
miselium dengan inti haploid.Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut
berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa
dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C,
kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan
terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium.
Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium.
Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak
(lamela). Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan
memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang
dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa monokarion akan mengumpul
membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan
akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-
hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur.
Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit
induk.

[sunting] Syarat pertumbuhan


Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media
tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa
yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami
yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan,
selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang
terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya.Kadar air diatur 60 - 65 %
dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari
media tanam dengan baik.
Habitat alami jamur tiram

Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di
bawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat
terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan
cahaya matahari berlimpah. Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan
gelap/tanpa sinar. Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya ditempatkan dalam
ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan
sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh
karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat
sinar dengan intensitas penyinaran 60 - 70 %.
Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan
pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan
jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar
antara 22 - 28 OC dengan kelembaban 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan
suhu udara antara 16 - 22 OC.
Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila
pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat. bahkan mungkin
akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman
pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat).
Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.
Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang
penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.
[sunting] Kandungan gizi
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas
Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat
zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan
protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini
memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.
Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%. Komposisi dan
kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6
persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg
niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan
72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya
mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.
Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan
asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan proteinnya 10,5-30,4%. Sedangkan
beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga
mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin,
isoleusin, histidin, dan fenilalanin. 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh
sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun
gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida
kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung
vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin),
niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi
adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn,
Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan
kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram
kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.

[sunting] Manfaat

Jamur tiram sebagai bahan makanan

Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol,
sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim
oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan
jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat
untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga
dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol. Di
samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena
berserat tinggi dan membantu pencernaan. Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang
berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.
Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif
sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur,
antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun. Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai
plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya
statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia). Dilihat
dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman untuk
dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United States
Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan
pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum
hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram.
Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada
penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan
makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.

[sunting] Budidaya
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah
yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah
melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu
jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus
memperhatikan habitat alaminya. Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti
kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam. Hal yang perlu diperhatikan dalam budi
daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku
untuk substrat tanam dan sumber bibit.Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang
baik pada suhu 26-30 °C. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun
1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media
tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.
[sunting] Media tanam dan komposisi
Media tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air,
dedak 10% dan kapur 1%. Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan
jamur. Jerami mengandung lignin, selulosa, karbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh
jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein. Air pada
jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur. Dedak
dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus ostreatus. Dedak
ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber
karbohidrat, karbon, dan nitrogen. Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur.
Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.
[sunting] Media lain
Selain jerami, ada beberapa media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang
mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas,
alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya.
Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.
Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan
merang memang lebih tinggi. Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-
bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan
vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh
buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi
oleh jamur (pH 6,8 – 7,0). Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang /
akar jamur agar tidak muda rontok. 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu bahan
campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.
[sunting] Metode budidaya
Budi daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan
media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm. Rendam jeraminya
selama semalaman. Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10% dan kapur 1%
sebagai zat hara pertumbuhan jamur. Semua bahan diaduk rata dan campuran bahan tadi
dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian. Baru kemudian
dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca). Setelah cukup padat, leher plastik bagian atas
dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang dan ditancapkan tips.
Selanjutnya ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan
karet.
Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf untuk memastikan
bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan jamur.
Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tips di tengah-tengah media dan kapas
diambil dengan pinset steril. Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang
ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis). Lalu media ditutup kapas lagi dan dibungkus
dengan kertas. Media substrat diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu hingga
tumbuh miselium. Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media dibiarkan
terbuka. Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar lembab
dan mendukung pertumbuhannya. Tubuh buah jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan ketika
media lembab dalam waktu sekitar 1 bulan lebih. Tubuh buah yang sudah cukup besar diambil
dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.

[sunting] Lihat pula


• Jamur kuping

[sunting] Referensi
1. ^ a b c d e Parlindungan, A. K. 2000. Pengaruh konsentrasi urea dan TSP di
dalam air rendaman baglog alang- alang terhadap pertumbuhan dan produksi
jamur Tiram Putih (Pleurotusostreatus). Prosiding Seminar Hasil Penelitian
Dosen UNRI.Pekanbaru, September 2000.
2. ^ a b (en) Volk TJ. 1998. This month's fungus is Pleurotus ostreatus, the
Oyster mushroom. [terhubung berkala]
http://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/oct98.html [30 Mei 2009].
3. ^ a b c (en) Kuo M. 2005. Pleurotus ostreatus: The oyster mushroom.
[terhubung berkala]
http://www.mushroomexpert.com/pleurotus_ostreatus.html [3 Mar 2009].
4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Gunawan, A.W. 2000. Usaha Pembibitan Jamur.
Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 3-19.
5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Gunawan AW, Agustina TW. 2009. Biologi dan
bioteknologi cendawan dalam praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Atma
Jaya. Hal. 77-83.
a b c d e f g h i j
6. ^ (en) Phillips, Roger. 2006. Mushrooms. Pub. McMilan. Hal. 266.
7. ^ a b c (en)[OECD]. 2006. Safety Assessment of Transgenic Organisms. OECD
Publishing: Australia. Hal.57-69
8. ^ a b Widiastui H, Panji T. 2008. Pola aktivitas enzim ligninolitik Pleurotus
ostreatus pada limbah sludge pabrik kertas. Menara Perkebunan 76(1): 47-
60.
9. ^ (en) Eger G, Eden G, Wissig E. 1976.Pleurotus ostreatus — breeding
potential of a new cultivated mushroom. Theoretical and Applied Genetics 47:
155-163.
10.^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Sumarmi. 2006. Botani dan tinjauan
gizi jamur tiram putih. Jurnal Inovasi Pertanian 4(2):124-130.
11.^ a b Pradnyamitha. 2008. Jamur tiram makanan para dewa. [terhubung
berkala]. http://bayivegetarian.com/?tag=jamur-tiram [15 Jun 2009].
12.^ a b c d e f g Trubus. 2007. Pijakan anyar jamur tiram. Jakarta: Trubus
Swadaya. Hal. 21-27.
13.^ a b c d (en) Khatun K, Mahtab H, Khanam PA, Sayeed MA, Khan KA. 2007.
Oyster mushroom reduced blood glucose and cholesterol in diabetic subjects.
Mymensingh Med J 16 (1): 94–9.
14.^ a b (en) Hossain S, Hashimoto M, Choudhury EK, et al. 2003. Dietary
mushroom (Pleurotus ostreatus) ameliorates atherogenic lipid in
hypercholesterolaemic rats. Clin. Exp. Pharmacol. Physiol. 30 (7): 470–5.
15.^ (en) Bobek P, Ozdin L, Kuniak L. 1994. Mechanism of hypocholesterolemic
effect of oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) in rats: reduction of
cholesterol absorption and increase of plasma cholesterol removal. Z
Ernahrungswiss 33 (1): 44–50.
16.^ a b c d e f g Winarni R, Rahayu U. 2002. Pengaruh formulasi media tanam
dengan bahan dasar sebuk gergaji terhadap produksi jamur tiram putih
(Pleurotus ostreatus). [terhubung berkala].
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf/70032.pdf [17 Juni 2009].

[sunting] Pranala luar


• (id) Jamur tiram
• (id) Mahrup, Pengembang Formula Baru Media Jamur Tiram
• (id) Jamur Tiram untuk Antikolesterol
• (id) Pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram (Pleurotus spp.)
• (id) Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) dibudidayakan di kota Tebingtinggi
• (en) Stamets & Chilton, The Mushroom Cultivator, 1983
• (en) Stamets, Growing Gourmet and Medicinal Mushrooms (Third Edition),
2000
• (en) National Audubon Society Field Guide to North American Mushrooms,
1997
Jamur merang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

?
Jamur merang

Volvariella volvacea

Klasifikasi ilmiah
Kerajaa Fungi
n:

Divisi: Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomyc
etes

Ordo: Agaricales

Famili: Pluteaceae

Genus: Volvariella

Spesies V. volvacea
:

Nama binomial

Volvariella volvacea
(Bulliard ex Fries) Singer

Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus,


Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu
spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang
beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū
(Hanzi:草菇).

[sunting] Deskripsi
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan
dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan
berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang
yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya
belum berkembang.
Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai
dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut
penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang
terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu
bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.

[sunting] Manfaat
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya
berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih
bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.
Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak,
sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes
jamur, sup dan capcay.
Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara
Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim
sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.
Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr
protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering.
Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg,
dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.

[sunting] Pranala luar


• Hal ihwal jamur: waspada lebih baik daripada keracunan

Jamur pangan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Jamur kancing sebelum dimasak

Jamur pangan atau jamur konsumsi adalah sebutan untuk berbagai jenis jamur yang biasa
dijadikan bahan makanan, enak dimakan, bisa berupa produk hasil budidaya atau panen dari
alam bebas karena teknik budidaya belum diketahui. Selain rasanya yang enak, jamur pangan
ergosterol peroksida, sejenis sterol yang mampun menghambat pertumbuhan sel kanker usus
besar.[1]
Jamur liar di alam bebas dilarang keras untuk dimakan kalau tidak bisa membedakan ciri-ciri
jamur beracun dengan jamur liar yang bisa dikonsumsi. Berbagai jenis jamur juga memiliki rasa
yang tidak enak, walaupun tidak beracun dan bisa dimakan.
[sunting] Beberapa contoh jamur pangan
• Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus)
Jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total
produksi jamur dunia.
• Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.)
Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Tiongkok
merupakan produsen jamur tiram yang utama.
• Jamur merang (Volvariella volvaceae)
Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang.
• Jamur shiitake (Lentinus edodes)
Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea
Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake.
• Jamur kuping
Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur
kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia
polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae)
• Jamur enokitake (Flammulina velutipes)
Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom)
• Jamur maitake (Grifola frondosa)
Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris
sebagai hen of the woods.
• Jamur matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.)
Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus
wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur
berharga sangat mahal di Jepang.
• Jamur truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan
Tuber brumale)
Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan
anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur
termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam jumlah sedikit
sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.
• Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)

[sunting] Rujukan
1. ^ (en)"Ergosterol peroxide from an edible mushroom suppresses
inflammatory responses in RAW264.7 macrophages and growth of HT29
colon adenocarcinoma cells". National Food Research Institute; M Kobori, M
Yoshida, M Ohnishi-Kameyama, dan H Shinmoto.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2042906. Diakses pada 26
November 2010.

[sunting] Pranala luar


• (id) Tidak Tahu Cirinya, Jangan Dimakan Suara Merdeka, 4 Januari 2003.
• (en) Edible & Poisonous Fungi Ciri-ciri jamur beracun dan jamur konsumsi

Tempe
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki


untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan
catatan kaki.

Untuk kegunaan lain dari Tempe, lihat Tempe (disambiguasi).

Potongan tempe yang belum dimasak.

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan
lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh.
oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum
dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B
dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika
untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-
biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai
pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe
terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di
seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya
sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai
penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga
sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe
yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak
mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik
umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga
penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pembuatan
• 2 Sejarah dan perkembangan
○ 2.1 Asal-usul
○ 2.2 Tempe di Indonesia
○ 2.3 Tempe di Luar Indonesia
• 3 Khasiat dan Kandungan Gizi
○ 3.1 Asam Lemak
○ 3.2 Vitamin
○ 3.3 Mineral
○ 3.4 Antioksidan
• 4 Tempe bukan kedelai
• 5 Catatan
• 6 Referensi
• 7 Lihat pula
[sunting] Pembuatan

Tempe berbungkus daun pisang yang dijual di pasar tradisional Indonesia

Terdapat berbagai metode pembuatan tempe.[1][2] Namun, teknik pembuatan tempe di Indonesia
secara umum terdiri dari tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman,
pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, dan fermentasi.[3]
Pada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai direbus. Tahap perebusan ini berfungsi sebagai
proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Perebusan juga
dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap
perendaman.
Kulit biji kedelai dikupas pada tahap pengupasan agar miselium fungi dapat menembus biji
kedelai selama proses fermentasi. Pengupasan dapat dilakukan dengan tangan, diinjak-injak
dengan kaki, atau dengan alat pengupas kulit biji.
Setelah dikupas, biji kedelai direndam. Tujuan tahap perendaman ialah untuk hidrasi biji kedelai
dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi. Fermentasi asam laktat terjadi dicirikan oleh munculnya
bau asam dan buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri Lactobacillus. Bila
pertumbuhan bakteri asam laktat tidak optimum (misalnya di negara-negara subtropis[4], asam
perlu ditambahkan pada air rendaman. Fermentasi asam laktat dan pengasaman ini ternyata juga
bermanfaat meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.
Proses pencucian akhir dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin dibentuk oleh
bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak terlalu asam. Bakteri dan kotorannya dapat
menghambat pertumbuhan fungi.
Inokulasi dilakukan dengan penambahan inokulum, yaitu ragi tempe atau laru. Inokulum dapat
berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada daun waru atau daun jati (disebut usar;
digunakan secara tradisional), spora kapang tempe dalam medium tepung (terigu, beras, atau
tapioka; banyak dijual di pasaran), ataupun kultur R. oligosporus murni (umum digunakan oleh
pembuat tempe di luar Indonesia).[4][5] Inokulasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1)
penebaran inokulum pada permukaan kacang kedelai yang sudah dingin dan dikeringkan, lalu
dicampur merata sebelum pembungkusan; atau (2) inokulum dapat dicampurkan langsung pada
saat perendaman, dibiarkan beberapa lama, lalu dikeringkan.
Setelah diinokulasi, biji-biji kedelai dibungkus atau ditempatkan dalam wadah untuk fermentasi.
Berbagai bahan pembungkus atau wadah dapat digunakan (misalnya daun pisang, daun waru,
daun jati, plastik, gelas, kayu, dan baja), asalkan memungkinkan masuknya udara karena kapang
tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Bahan pembungkus dari daun atau plastik biasanya
diberi lubang-lubang dengan cara ditusuk-tusuk.
Biji-biji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi. Pada
proses ini kapang tumbuh pada permukaan dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya
menjadi tempe. Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam. Waktu
fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan
suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun biasanya
membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.

[sunting] Sejarah dan perkembangan


[sunting] Asal-usul

Tempe berwarna keputih-putihan akibat hifa kapang yang melekatkan biji-biji


kedelai.

Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal dari Cina atau Jepang,
tempe berasal dari Indonesia.[6] Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian,
makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya
makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12
manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada
awal abad ke-19) telah ditemukan kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae
santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal ini dan
catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe
diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin
dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.[5]
Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan
berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna
putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.[7]
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-
Belanda.[8] Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa
di Jawa.[9] Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti
singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang
mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang
memproduksi makanan sejenis, yaitu koji1 kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang
Aspergillus.[10] Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan
dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.[5]
[sunting] Tempe di Indonesia

Tempe goreng

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai
terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe,
40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi
tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.[11]
Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe
terhindar dari disentri dan busung lapar.[11] Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun
1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II
berhasil selamat karena tempe.[12] Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah
menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.[9]
Namun, nama 'tempe' pernah digunakan di daerah perkotaan Jawa, terutama Jawa tengah, untuk
mengacu pada sesuatu yang bermutu rendah. Istilah seperti 'mental tempe' atau 'kelas tempe'
digunakan untuk merendahkan dengan arti bahwa hal yang dibicarakan bermutu rendah karena
murah seperti tempe.[13] Soekarno, Presiden Indonesia pertama, sering memperingatkan rakyat
Indonesia dengan mengatakan, "Jangan menjadi bangsa tempe."[12] Baru pada pertengahan 1960-
an pandangan mengenai tempe ini mulai berubah.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan tempe di
Indonesia.[14] Plastik (polietilena) mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus tempe,
ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan
banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti[5]) mulai menggantikan
laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi tempe meningkat
dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat peran serta Kopti yang
berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000
produsen tempe dan tahu.
Standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia dan yang berlaku
sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai didefinisikan
sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan kapang
Rhizopus sp., berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas
tempe".[15]
[sunting] Tempe di Luar Indonesia
Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda.[10] Pada tahun 1895, Prinsen
Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk
mengidentifikasi kapang tempe.[8] Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai
di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Sementara itu, tempe populer
di Amerika Serikat setelah pertama kali dibuat di sana pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa,
orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe.[12] Di Jepang,
tempe diteliti sejak tahun 1926 tetapi baru mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983.
[16]
Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di
Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri Lanka,
Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.
[17]

[sunting] Khasiat dan Kandungan Gizi

Tempe dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, misalnya tumis tempe dan
buncis ini.

Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses
penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes
melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare,
penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.[11]
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah
dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh
kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di
dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik
untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut
sebagai makanan semua umur.
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara
kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam
amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan
dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi
dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.
Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan
diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan
menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala
flatulensi (kembung perut).
Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu
serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau
tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan
makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah
cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.
[sunting] Asam Lemak
Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan
terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty
acids, PUFA) meningkat jumlahnya.
Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan
kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai).
Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum,
sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
[sunting] Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis
vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam
pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).
Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan
nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga
tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan
kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat
sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14
kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin
ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella
pneumoniae dan Citrobacter freundii.
Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe
kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan
adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan
vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.
[sunting] Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi,
tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.
Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang
mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-
mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk
dimanfaatkan tubuh.
[sunting] Antioksidan
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya
vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan
tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.
Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe,
di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi
isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam
kedelai. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe
oleh bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.
Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung
antioksidan yang cukup. Karena tempe merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya
dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini.
Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa
genestein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan
payudara.

[sunting] Tempe bukan kedelai


Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis makanan berbahan
bukan kedelai yang juga disebut tempe. Terdapat dua golongan besar tempe menurut bahan
dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar legum dan tempe berbahan dasar non-legum.[18]
Tempe bukan kedelai yang berbahan dasar legum mencakup tempe koro benguk (dari biji kara
benguk, Mucuna pruriens L.D.C. var. utilis, berasal dari sekitar Waduk Kedungombo), tempe
gude (dari kacang gude, Cajanus cajan), tempe gembus (dari ampas kacang gude pada
pembuatan pati, populer di Lombok dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang
hijau, terkenal di daerah Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kecipir, Psophocarpus
tetragonolobus), tempe kara pedang (dari biji kara pedang Canavalia ensiformis), tempe lupin
(dari lupin, Lupinus angustifolius), tempe kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus
vulgaris), tempe kacang tunggak (dari kacang tunggak, Vigna unguiculata), tempe kara wedus
(dari biji kara wedus Lablab purpures), tempe kara (dari kara kratok, Phaseolus lunatus, banyak
ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari kacang tanah dan kelapa, terkenal di
sekitar Malang).
Tempe berbahan dasar non-legum mencakup tempe mungur (dari biji mungur, Enterolobium
samon), tempe bongkrek (dari bungkil kapuk atau ampas kelapa, terkenal di daerah Banyumas),
tempe garbanzo (dari ampas kacang atau ampas kelapa, banyak ditemukan di Jawa Tengah),
tempe biji karet (dari biji karet, ditemukan di daerah Sragen, jarang digunakan untuk makanan),
dan tempe jamur merang (dari jamur merang).

[sunting] Catatan
1: Koji adalah nama makanan tersebut di dalam bahasa Jepang.

[sunting] Referensi
1. ^ Shurtleff, W.; Aoyagi, A. (1986), Tempeh production: a craft and technical
manual (edisi ke-2nd), Lafayette: The Soyfoods Center, ISBN 0933332238
(lihat di Penelusuran Buku Google)
2. ^ Steinkraus, K. H. (Penyunting) (1996), Handbook of indigenous fermented
foods (edisi ke-2nd), New York: Marcel Dekker, Inc., ISBN 0824793528 (lihat
di Penelusuran Buku Google)
3. ^ Hermana & Karmini, M. (1999) The Development of Tempe Technology. Di
dalam Agranoff, J (editor dan penerjemah), The Complete Handbook of
Tempe: The Unique Fermented Soyfood of Indonesia, hlm. 80–92. Singapura:
The American Soybean Association.
4. ^ a b Steinkraus, K. H. (Penyunting) (1996), hlm. 18 (lihat di Penelusuran Buku
Google)
5. ^ a b c d Astuti, M. (1999) History of the Development of Tempe. Di dalam
Agranoff, J., hlm. 2–13.
6. ^ Huang, H. T. (2000). Science and Civilisation in China, Volume VI:5.
Cambridge: Cambridge University Press. hlm. hlm. 342. ISBN 0521652707.
(lihat di Penelusuran Buku Google)
7. ^ Syarief, R. (21 Januari 1999). Wacana Tempe Indonesia. Surabaya:
Universitas Katolik Widya Mandala. hlm. hlm. 2. ISBN 979-8142-16-0.
8. ^ a b Shurtleff, W.; Aoyagi, A. (2001), The Book of Tempeh (edisi ke-2nd),
Berkeley: Ten Speed Press, hlm. hlm. 146, ISBN 1580083358 (lihat di
Penelusuran Buku Google)
9. ^ a b Onghokham, "Tempe: Sumbangan Jawa untuk Dunia", Kompas,
http://web.archive.org/web/20010215035727/http://www.kompas.com/kompa
s-cetak/millenium/data2000/temp39.htm
10.^ a b TopCultures. "Tempeh History". http://www.tempeh.info/tempeh-
history.php. Diakses pada 19 November 2009.
11.^ a b c Astawan, M. (3 Juli 2003), "Tempe: Cegah Penuaan & Kanker
Payudara..!", Kompas,
http://web.archive.org/web/20050309121715/http://www.kompas.co.id/keseh
atan/news/0307/03/092312.htm
12.^ a b c Shurtleff, W. & A. Aoyagi (2001), hlm. 147 (lihat di Penelusuran Buku
Google)
13.^ Kodiran (1999) Socio-Cultural Aspects of Tempe in Indonesia. Di dalam
Agranoff, J., hlm. 16–19.
14.^ Shurtleff, W. & A. Aoyagi (2001), hlm. 148 (lihat di Penelusuran Buku
Google)
15.^ "SNI 3144:2009. Tempe kedelai". Badan Standardisasi Nasional. 9 Oktober
2009. http://websisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/unduh/10236.
Diakses pada 2 Desember 2009.
16.^ Shurtleff, W. & A. Aoyagi (2001), hlm. 153 (lihat di Penelusuran Buku
Google)
17.^ Karyadi, D. (1999) The Development of Tempe Across Five Continents. Di
dalam Agranoff, J., hlm. 21–25.
18.^ Syarief, R.; dkk. (1999) hlm. 4-7.

[sunting] Lihat pula

Wikimedia Commons memiliki kategori


mengenai Tempe

• Tempe Mendoan

Jamur
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Jamur kancing (champignon) adalah jamur pangan yang paling populer di dunia.

Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal yang agak berkaitan. Arti
pertama adalah semua anggota kerajaan Fungi dan beberapa organisme yang pernah dianggap
berkaitan, seperti jamur lendir dan "jamur belah" (Bacteria). Arti kedua berkaitan dengan sanitasi
dan menjadi sinonim bagi kapang. Arti terakhir, yang akan dibahas dalam artikel ini, adalah
tubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota Fungi (terutama Basidiomycetes)
yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat tumbuhnya. Pengertian terakhir ini
berkaitan dengan nilai ekonomi jamur sebagai bahan pangan, sumber racun, atau bahan
pengobatan.
Bentuk umum jamur biasanya adalah seperti payung, walaupun ada juga yang tampak seperti
piringan.
Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, seperti
jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus
edulis). Jamur yang beracun contohnya adalah Amanita muscaria, dan jamur yang dikenal
sebagai "destroying angel".

[sunting] Lihat pula

Tanaman
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Dalam pertanian, tanaman adalah semua subjek usaha tani yang bukan hewan dan
dibudidayakan pada suatu ruang atau media yang sesuai untuk usaha itu. Pengertian ini
dibedakan dari penggunaan secara awam bahwa tanaman sama dengan tumbuhan. Pada
kenyataannya, hampir semua tanaman adalah tumbuhan, tetapi ke dalam pengertian tanaman
tercakup pula beberapa fungi (jamur pangan, seperti jamur kancing dan jamur merang) dan alga
(penghasil agar-agar dan nori) yang sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan nilai
ekonominya. Tanaman "sengaja" ditanam, sedangkan tumbuhan adalah sesuatu yang muncul
atau tumbuh dari permukaan bumi.
Menurut kelompok produknya, tanaman biasa dibedakan menjadi:
• Serealia, tanaman "biji-bijian"
• Kacang-kacangan
• Tanaman buah, penghasil buah-buahan
• Tanaman sayuran, penghasil sayur-sayuran
• Tanaman industri, penghasil bahan baku industri (pewarna, karet, dan
sebagainya)
• Tanaman rempah, penghasil rempah-rempah
• Tanaman umbi-umbian, penghasil umbi yang dapat dimakan
• Tanaman serat
• Tanaman obat-obatan
• Tanaman penghasil minyak
[sunting] Lihat pula

Jamur tiram
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

?
Jamur tiram

Jamur tiram

Status konservasi

Status konservasi:
Aman

Klasifikasi ilmiah

Kerajaa Fungi
n:

Filum: Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomyc
etes

Ordo: Agaricales
Famili: Tricholomataceae

Genus: Pleurotus

Spesies P. ostreatus
:

Nama binomial

Pleurotus ostreatus
Champ. Jura. Vosg. 1:
112, 1872

Jamur tiram di permukaan batang kayu.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan
termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga
krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah
agak cekung.[1] Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal
dengan sebutan King Oyster Mushroom.[2]

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Karakteristik
• 2 Siklus hidup
• 3 Syarat pertumbuhan
• 4 Kandungan gizi
• 5 Manfaat
• 6 Budidaya
○ 6.1 Media tanam dan komposisi
○ 6.2 Media lain
○ 6.3 Metode budidaya
• 7 Lihat pula
• 8 Referensi
• 9 Pranala luar

[sunting] Karakteristik
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus)
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial
Pleurotus ostreatus.[2] Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu,
coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi
tudung mulus sedikit berlekuk.[1] Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang
berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.[1]
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah
yang sejuk.[3] Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah
melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu
jenis jamur kayu.[3] Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus
memperhatikan habitat alaminya.[4] Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram
adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.[4]

[sunting] Siklus hidup


Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam
siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual.[5] Seperti halnya reproduksi aseksual
jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang
terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang
disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. [6] Sedangkan secara seksual, reproduksinya
terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina
membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa.[6] Spora seksual pada jamur
tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.[6]
Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu
miselium dengan inti haploid.[6] Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut
berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa
dikaryotik.[7] Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C,
kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan
terbentuk.[8] Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium.[7]
Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium.[7]
Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak
(lamela).[6] Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion.[6] Hifa ini
akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus
yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus).[6] Kemudian hifa monokarion akan
mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium
awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion).[6] Dalam
tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga
membentuk bakal jamur.[6] Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan
kembali menjadi bibit induk.[6]

[sunting] Syarat pertumbuhan


Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media
tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa
yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami
yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis.[4] Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan,
selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain.[4] Media yang
terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya.[4] Kadar air diatur 60 -
65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan
dari media tanam dengan baik.[4]

Habitat alami jamur tiram

Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di
bawah tanaman berkayu.[4] Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di
tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang
dengan cahaya matahari berlimpah.[4] Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam
keadaan gelap/tanpa sinar.[4] Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya
ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan
adanya rangsangan sinar.[4] Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak
dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus
mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran 60 - 70 %.[4]
Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan
pertumbuhan badan buah yang optimal.[4] Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan
jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar
antara 22 - 28 OC dengan kelembaban 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan
suhu udara antara 16 - 22 OC.[4]
Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram.[4] Apabila
pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat.[4] bahkan
mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri.[4]
Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium
carbonat).[4]
Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.[1]
Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang
penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.[4]

[sunting] Kandungan gizi


Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas
Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat
zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.[9]
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan
protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori.[10] Jamur ini
memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.[10]
Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%.[10] Komposisi dan
kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6
persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg
niacin, dan 314.0 mg kalsium.[10][11] Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram
dengan 72 persen lemak tak jenuh.[10] Serat jamur sangat baik untuk pencernaan.[10] Kandungan
seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.[12][10]
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.[10]
Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah.[10] Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan
asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering.[10] Kandungan proteinnya 10,5-30,4%.[10]
Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%.[10] Jamur
tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin,
leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.[10] 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak
tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol
(hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya.[10] 28% asam lemak jenuh serta
adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak.[10]
Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1
(tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram
cukup tinggi.[10] Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan
Magnesium.[10] Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb.[10] Konsentrasi K, P,
Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%.[10] Mineral
mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini
aman dikonsumsi setiap hari.[10]
[sunting] Manfaat

Jamur tiram sebagai bahan makanan

Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol,
sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim
oksidasi.[8] Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda[3]
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan
jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat
untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia.[13][10] Selain itu jamur tiram juga
dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol.[13][10] Di
samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena
berserat tinggi dan membantu pencernaan.[10] Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang
berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.[10]
Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif
sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur,
antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun.[10][13] Pada jamur tiram, produk ini disebut
sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen
aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).[11]
[13]
Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman
untuk dikonsumsi.[10] Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan.[10] USDA (United
States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa
dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam
serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur
tiram.[14] Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol
pada penderita hiperkolesterol.[14][15] Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai
bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.[10]

[sunting] Budidaya
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah
yang sejuk.[5] Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah
melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu
jenis jamur kayu.[4] Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus
memperhatikan habitat alaminya.[5] Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat,
seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam.[5] Hal yang perlu diperhatikan
dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber
bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit.[5] Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan
berkembang baik pada suhu 26-30 °C.[4] Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan
pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana.[5] Jamur tiram biasanya dipeliharan
dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.[4]
[sunting] Media tanam dan komposisi
Media tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air,
dedak 10% dan kapur 1%.[16] Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan
jamur.[16] Jerami mengandung lignin, selulosa, karbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh
jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein.[16] Air pada
jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur.[16]
Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus ostreatus.[16] Dedak
ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber
karbohidrat, karbon, dan nitrogen.[16] Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan
jamur.[5] Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.[16]
[sunting] Media lain
Selain jerami, ada beberapa media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang
mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas,
alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya.[12]
Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.[12]
Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan
merang memang lebih tinggi.[12] Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-
bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan
vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh
buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi
oleh jamur (pH 6,8 – 7,0).[12] Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat
batang / akar jamur agar tidak muda rontok.[12] 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu
bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.[12][1]
[sunting] Metode budidaya
Budi daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan
media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm.[5] Rendam
jeraminya selama semalaman.[5] Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10%
dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan jamur.[5] Semua bahan diaduk rata dan campuran
bahan tadi dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian.[5] Baru
kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca).[5] Setelah cukup padat, leher plastik
bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang dan
ditancapkan tips.[5] Selanjutnya ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas
dan diikat dengan karet.[5]
Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf untuk memastikan
bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan jamur.
[5]
Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tips di tengah-tengah media dan kapas
diambil dengan pinset steril.[5] Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang
ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis).[5] Lalu media ditutup kapas lagi dan
dibungkus dengan kertas.[5] Media substrat diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu
hingga tumbuh miselium.[5] Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media
dibiarkan terbuka.[5] Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi
sekitar lembab dan mendukung pertumbuhannya.[5] Tubuh buah jamur akan tumbuh secara
perlahan-lahan ketika media lembab dalam waktu sekitar 1 bulan lebih.[5] Tubuh buah yang
sudah cukup besar diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.[5]

[sunting] Lihat pula

Enam Manfaat Jamur untuk Kesehatan


Penulis : Ikarowina Tarigan

CETAK

KIRIM
0diggsdigg DIGG

FACEBOOK
Buzz up!

recipe4living.com
JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun obat herbal. Studi-
studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah putih.
Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine Douglas Schar, sangat baik untuk
melawan infeksi. Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:

Turunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori
rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan lemak, dan 8-10 persen
dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu, makanan satu ini sangat ideal bagi Anda
yang sedang mengikuti program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.

Sumber kalium. Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan
mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan mengandung lebih
banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga
menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang
mengandung komponen pelindung jantung.

Lawan radikal bebas. Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium merupakan
antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat
radikal bebas.

Kurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam
jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari penuaan
menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian
berisiko 65 persen lebih rendah mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium
terendah berisiko empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan
mereka yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah.

Cegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat
aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim
yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa
jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur
kancing mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa
dilihat dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari.

Atasi flu. Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk
mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas
antitumor. (IK/OL-5)

• Panjang Umur dengan Jamur


• Jamur Netralkan Interaksi Obat dengan Anggur
KOMENTAR

KHASIAT JMUR UNTUK KESEHATAN

Content Team
1
2
3
4
5
4

( 1 ) | Jumlah komentar: 0
SHARE : Facebook Twitter Blogger Wordpress

Artikel Terkait
• Memilih Makanan Sehat Untuk Ginjal
• Dahsyatnya Manfaat Sayur Pare
• Waspada Bahan Tambahan Makanan Produk Kemasan
• Membuat Makanan Barat Jadi Sehat
Jamur, siapa yang tidak mengenal tanaman tak berdaun ini. Bahkan khasiat jamur
untuk kesehatan sudah diakui banyak orang. Dahulu jamur hanya bisa dijumpai saat
musim hujan. Saat dimana suhu lebih lembab dibandingkan hari-hari biasanya. Saat ini,
dengan teknik budidaya tertentu, jamur dapat dikembangkan dalam skala pertanian

Mengenal Jamur
Jamur adalah jenis tumbuhan yang berkembangbiak dengan bantuan spora. Jenis
tumbuhan ini tidak berklorofil atau zat hijau daun. Karena itu tanaman ini tidak dapat
membentuk makanannya sendiri.
Jamur mengambil makanan dari tempat yang ditumpanginya. Karena itu, tanaman ini
umum dijumpai di alam bebas pada tempat lembab kaya bahan organik. Misalnya pada
bekas pohon mati.
Beberapa jenis jamur ada yang aman untuk dikonsumsi manusia. Tapi banyak pula
jenis jamur yang beracun. Contoh jenis jamur beracum misalnya jamur dari spesies
Amanita muscaria. Jamur konsumsi kini banyak dibudidayakan. Para petani jamur
membuat kumbung, semacam bangunan, untuk budidaya jamur.
Berikut beberapa jenis jamur dan khasiat jamur untuk kesehatan.

Jamur Tiram
Khasiat jamur tiram sebagai sumber nabati non kolesterol. Jamur ini dapat mencegah
penyumbatan pembuluh darah pada penderita hipertensi dan jantung. Jamur tiram juga
baik untuk program diet karena dapat mengurangi berat badan.
Khasiat jamur tiram lainnya adalah menyembuhkan penyakit kurang darah, cocok untuk
penderita diabetes. Jamur ini juga bersifat anti tumor dan dapat mencegah kekurangan
zat besi.

Jamur Kancing (Champignon)


Dinamakan jamur kancing karena bentuknya yang bulat menyerupai kancing. Jamur ini
enak dimasak apa saja. Di Indonesia, jamur ini bahkan sudah diolah dalam bentuk
jamur kaleng.
Khasiat jamur kancing baik bagi penderita hipertensi dan penyakit jantung akibat
kolesterol. Jamur ini juga dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik untuk campuran
penghalus kulit.

Jamur Kuping
Jamur berwarna coklat dan berbentuk telinga ini umumnya dijual dalam bentuk segar
dan jamur kering. Lendir pada jamur segar bermanfaat untuk menetralkan racun dalam
bahan makanan.

Jamur Merang
Dinamakan jamur merang karena mudah dijumpai tumbuh pada bekas sisa padi atau
merang. Budi daya jamur merang saat ini tidak semata bergantung pada merang padi.
Para petani jamur kini membudidayakan jamur merang dengan bantuan campuran
sekam padi dan sekam kayu.
Khasiat jamur merang baik untuk pencegahan penyakit kanker. Kandungan zat aktif
dalam merang juga berfungsi sebagai penawar racun.

Jamur Shiitake
Dibandingkan jamur lainnya, jamur shiitake tergolong berharga lebih tinggi. Selain
budidayanya yang lebih sulit, faktor harga mungkin juga dipengaruhi oleh khasiat jamur
ini. Banyak yang mempercayai keampuhan jamur shiitake sebagai afrodisiak alias
pembangkit berahi.
Mencermati khasiat jamur yang luar biasa. Tak ada salahnya mulai sekarang, sediakan
selalu jamur dalam menu harian Anda.

6616

Berikan rating untuk artikel di atas :

Manfaat Besar Jamur Untuk Kesehatan

3/24/2010 Willy Ahmadi

kesehatan memang perlu di jaga, akan tetapi alangkah baiknya dalam menjaga kesehatan kita
dapat mengkonsumsi makanan - makanan yang sehat pula. Penelitian mengenai manfaat jamur
masih terus berlangsung. Pada penelitian sebelumnya ditemukan bahwa bubuk jamur kancing
putih bisa

meningkatkan produksi sel pembunuh pada tikus. Kalau hal yang sama berlaku pada manusia,
maka ini adalah berita bagus. Sebab, sel pembunuh dapat melawan sel kanker dan infeksi karena
virus.

intinya, jamur dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kanker dan infeksi karena
virus.

Selain jamur, inilah makanan dan minuman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh:
Teh ginseng: Menghilangkan gejala flu
Yogurt: Mengandung bakteri yang baik untuk tubuh
Sup ayam: Ya, seperti kata ibu, sup ayam selalu manjur!

Untuk terlihat 4 tahun lebih muda, makanlah makanan yang beragam, setidaknya 5 macam
sayuran setiap harinya

Tidak hanya sedap untuk disantap, jamur juga mampu meningkatkan imunitas plus memotong
kalori yang berlebih.

Walaupun tidak memiliki warna yang menarik, tapi si mungil ini mampu memberikan reputasi
yang memukau di depan mata para ahli diet. Para peneliti dari Tuft University menemukan jamur
kancing putih ternyata dapat menangkis segala virus dan kanker pada tikus, dengan
meningkatkan aktivitas sel pembunuh dalam sistem kekebalan tubuhnya.

Jamur kancing putih, merupakan perlindungan tubuh yang ampuh dalam menangkis kanker
payudara dan prostat, ujar Dr.Shiuan Chen dari Beckman Research Institute's Department of
Surgical Research. Kandungan yang ditemukan dalam jamur kancing putih sanggup menekan
aromatase, yaitu enzim yang bertanggung jawab dalam proses sintesis estrogen. Untuk kanker
payudara reseptor estrogen positif, penurunan kadar estrogen dalam tubuh sangatlah penting.
Pasalnya, estrogen dapat menjadi "makanan" untuk perkembangbiakan kanker payudara di dalam
tubuh. Dr Chen juga menyarankan para wanita postmenopause, bisa mengonsumsi jamur
kancing putih setiap hari sebagai langkah pencegahan kanker. Kandungan antikosidan yang
tinggi dalam jamur, juga dipercaya akan membantu melindungi tubuh kita dari serangan kanker.

Bonus tambahan : coba tukar nasi atau spaghetti dengan jamur. Mengganti 1 cangkir nasi (158
gram) atau 1 cangkir spaghetti (140 gram) dengan 1 cangkir jamur (96 gram), kita bisa
menghemat hingga 200 kalori. Dan dengan melakukan kebiasaan ini sebanyak dua kali seminggu
saja, kita mampu memangkas bobot tubuh sebanyak 3 kilogram dalam satu tahun.

Inilah satu lagi produk ciptaan alam yang bisa menjadi barikade pelawan kanker yang tangguh.
Optimalkan asupan anti kanker kita dengan sedikit sentuhan jamur dalam menu harian kita

-preventionindonesia-

0 comments:

Poskan Komentar
Hei bro! Jangan cuma di liatin aja donk bro..
COMMENT dikit napa...OK bro!!!
Enam Manfaat Jamur untuk Kesehatan
Posted on 31 Januari 2010 by farrasbiyan

JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan


maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan
aktivitas sel-sel darah putih. Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine Douglas
Schar, sangat baik untuk melawan infeksi. Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:
Turunkan berat badan. Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori
rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan lemak, dan 8-10 persen
dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu, makanan satu ini sangat ideal bagi Anda
yang sedang mengikuti program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.

Sumber kalium. Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan
mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan mengandung lebih
banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga
menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang
mengandung komponen pelindung jantung.
Lawan radikal bebas. Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium merupakan
antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat
radikal bebas.
Kurangi risiko kanker prostat. Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam jamur
juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari penuaan
menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian
berisiko 65 persen lebih rendah mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium
terendah berisiko empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan
mereka yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah.
Cegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat
aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim
yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa
jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur
kancing mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa
dilihat dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari.
Atasi flu. Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk
mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas
antitumor. (IK/OL-5)
Jamur Untuk
Kesehatan

Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang banyak dibudidayakan. Jamur ini
telah lama digunakan dalam menu masakan Cina dan Jepang dan kini telah menyebar
ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Jamur tiram adalah sumber obat-obatan bahkan dikenal pula sebagai jamur
karnivora karena miselianya mampu membunuh dan mencerna nematode dan ini
merupakan salad satu cara jamur mendapatkan sumber nitrogen. Jamur ini aya akan
vitamin dan protein serta asam lemak tidak jenuh, mengandung sedikit arabitol yang
dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi beberapa orang.
Dalam penelitian terhadap 89 pasien diabetes di rumah sakit di Dharka dari Juli
2005 hingga 2006 diperoleh hasil yang cukup menggembirakan. Penelitian dilakukan
terhadap tinggi badan, berat badan, tekanan darah sistolik dan distolik, gula darah
puasa dan dua jam setelah buka, total kolesterol dan HDL/LDL. Periode penelitian
adalah 21 hari. Pasien diberi diet jamur 7 hari kemudian tanpa jamur 7 hari dan dengan
jamur lagi 7 hari. Setiap 7 hari dilakukan analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur secara signifikan menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolic, menurunkan tekanan darah, gula darah, total
kolesterol dan trigliserida namun tidak signifikan terhadap barat badan dan HDL/LDL.
Ketika diet jamur dihentikan terjadi peningkatan kembali tekanan darah diastolic, gula
darah, total kolesterol dan trigliserida namun tidak terhdap berat badan dan tekanan
darah sistolik dan HDL/LDL. Ketika pasien diberi kembali jamur terjadi lagi penurunan
tekanan darah, trigliserida dan kolesterol.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa jamur tiram secara signifikan menurunkan
gula darah, tekanan darah, trigilserida dan kolesterol pasien diabetes tanpa
mempengaruhi hati dan ginjalnya.
Dalam literature “The mechanisms of Oyster mushrooms hypocholesterolemic
effects” dijelaskan bahwa terjadi reduksi penyerapan kolesterol dan peningkatan
hilangnya kolesterol dalam plasma oleh berkurangnya produksi dan sekresi VLDL.
Tikus yang diberi diet makanan semisenitetik yang mengandung kolesterol 0,3%
dan tepung jamur tiram 5% selama 8 minggu menunjukkan penurunan level kolesterol
serum 36 %, kolesterol di hati 51%, trigliserida di hato 32%, VLDL 53% dan LDL 47%.
Sumber : http://permimalang.wordpress.com/category/jamur/page/2/

Jangan Anggap Remeh Jamur Kulit


Label: jamur kulit, jamur. Dibaca: 17396 kali. Rating: ♥♥
Terbaru: DechaCare.com API
Akse ke DechaCare.com API bagi developer website informasi kesehatan.
Dokumentasi DechaCare.com API selengkapnya.
Anggota DechaCare.com
Daftar sekarang (GRATIS)
Daftarkan email Anda, selanjutnya DechaCare.com hanya akan mengirimkan informasi pilihan
Anda ke email Anda.

Informasi selengkapnya...
Banyak orang beranggapan bahwa penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Pernah
menikmati tempe atau tapai? Di masyarakat Indonesia kedua makanan ini sangat akrab sebagai
hidangan di atas meja. Makanan dari kedua jenis bahan itu cukup lunak dan nikmat ketika
dimakan. Ini tentu berbeda bila kita menyantap bahan bakunya. Tidak lunak, bukan?
Kenikmatan rasa tempe, tapai, roti, oncom, dan masih banyak jenis makanan yang lainnya itu
dihasilkan dari proses fermentasi jamur. Kehadiran jamur dimanfaatkan untuk hal lain, seperti
untuk melengkapi sayuran dan lauk-pauk bagi keluarga, dan untuk menghasilkan obat antibiotik.
Di dunia diperkirakan terdapat 100 ribuan jenis jamur. Tergolong ke dalam kelompok fungi,
jamur bisa saja terdiri atas satu sel yang besarnya beberapa mikrometer, atau dapat juga
membentuk tubuh buah yang besarnya mencapai satu meter. Sel-selnya tersusun berderet satu
per satu dan membentuk hifa atau benang-benang (filamen). Alat perkembangbiakannya berupa
spora.
Karena tak punya hijau daun, jamur menjadi makhluk konsumen dan sangat bergantung pada
medium yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan persenyawaan kimia lainnya.
Semua itu didapatkannya dengan cara menyerap unsur yang dibutuhkan dari lingkungan
hidupnya melalui sistem hifa.
Selain bisa melakukan fermentasi medium karbohidrat menjadi gula, jamur pun juga sangat
penting dalam kehidupan manusia. Dengan jamur, sampah dan bangkai makhluk hidup lainnya
bisa terurai. Namun, seringkali jamur juga dapat menguraikan bahan yang diperlukan manusia
sehingga bisa mendatangkan kerugian. Pembusukan pada makanan dan pelapukan pada kayu
cukup merepotkan manusia. Tak hanya itu, jamur bisa beracun dan menyebabkan penyakit
tertentu.
Jamur pada manusia
Jamur memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian eratnya
sehingga manusia tak terlepas dari jamur. Jenis fungi-fungian ini bisa hidup dan tumbuh di mana
saja, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri.
''Jelasnya, di mana pun jamur bisa hidup, terutama di lingkungan yang cocok baginya
berkembang biak. Manusia itu termasuk salah satu tempat bagi jamur untuk tumbuh, di samping
bakteri dan virus,'' jelas pakar kesehatan kulit dan kelamin, Dr Kusmarinah Bramono dari FKUI
(RSUPN-Cipto Mangunkusumo) dalam pemaparan tentang jamur di Jakarta, beberapa waktu
lalu.
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit tersebut antara lain
mikosis yang menyerang langsung pada kulit, mikotoksitosis akibat mengonsumsi toksin dari
jamur yang ada dalam produk makanan, dan misetismus yang disebabkan oleh konsumsi jamur
beracun.
Pada manusia jamur hidup pada lapisan tanduk. Jamur itu kemudian melepaskan toksin yang bisa
menimbulkan peradangan dan iritasi berwarna merah dan gatal. Infeksinya bisa berupa bercak-
bercak warna putih, merah, atau hitam di kulit dengan bentuk simetris. Ada pula infeksi yang
berbentuk lapisan-lapisan sisik pada kulit. Itu tergantung pada jenis jamur yang menyerang.
Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia menjadi
lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali
menjangkiti masyarakat.
''Kita lihat, banyak masyarakat tak menyadari bahwa dirinya terinfeksi oleh jamur. Bahkan,
jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa dan
orang lanjut usia,'' ujar Jimmy. Janssen-Cilag merupakan perusahaan farmasi yang memimpin
pasaran dengan obat antijamur yang mengandung miconazole nitrate dua persen.
Jimmy menjelaskan, banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap.
Padahal, penyakit ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang
terkontaminasi spora jamur. Banyak anggapan, katanya, penyakit panu atau kurap sekadar
masalah kosmetik.
Anggapan ini dibenarkan Kusmarinah. ''Kami sering menangani pasien karena jamur. Mereka
baru datang ke dokter kalau sudah merasakan gangguan kosmetik yang parah akibat infeksi
jamur. Sebelumnya, mereka tak begitu memperhatikan penyakit ini.''
Pengobatan
Seharusnya, lanjut ahli kulit dari FKUI itu, masyarakat perlu memperhatikan kebersihan diri dan
menjaga kekebalan tubuhnya bila ingin terhindar dari infeksi jamur. Bahaya infeksi jamur tak
sekadar menyebabkan panu atau kurap saja, tapi juga bisa menyebakan kematian bila infeksinya
meluas dan bahkan masuk ke organ dalam tubuh.
Karena itu, bila mendapati dirinya terkena infeksi jamur maka seseorang itu perlu segera diobati.
Pengobatan yang dilakukan biasanya dengan antijamur. Lamanya pengobatan tergantung pada
tingkat infeksi yang terjadi. ''Pengobatan diusahakan dilakukan sampai penyakit hilang dan
sembuh benar. Kami pun harus memilih jenis obat antijamur yang efektif membasmi jamur
dengan efek samping yang minimal,'' sambung Kusmarinah.
Dia mengemukakan, ada jenis obat yang bersifat iritan. Maksudnya, cara kerja obat tersebut
memapas jamur dengan mengikis permukaan yang terkena jamur tiap lapisan. Biasanya obat ini
memerlukan waktu 1-4 minggu untuk jenis panu atau kurap. Tapi, kondisi inipun tergantung
pada tingkat keparahannya. Jenis obat lainnya bersifat fungisida. Ini lebih mengarahkan sasaran
pada jamur itu sendiri tanpa mengiritasi kulit.
Kusmarinah dan Jimmy mengakui, banyak produk farmasi khusus untuk obat jamur kulit yang
dijual bebas di pasaran. Umumnya masyarakat pun melakukan self medication atau pengobatan
sendiri dengan membeli obat antijamur yang bebas itu. ''Bisa-bisa saja penderita melakukannya.
Hanya saja, asal tahu jelas jenis infeksi jamur yang dideritanya. Namun, saya sering menemukan,
masyarakat salah menggunakannya. Mereka biasanya berlebihan dalam menggunakan obat.
Akibatnya, ketika kami diagnosis sulit bagi kami untuk melihat gejalanya,'' demikian
Kusmarinah merincinya.
Itu juga karena persoalan informasi yang tak sampai pada masyarakat pengguna produk. ''Untuk
informasi produk seharusnya disampaikan oleh ahli farmasi. Di negara kita, fungsi ini tak
berjalan,'' cetus Jimmy.
Maka, masyarakat diharapkan berhati-hati dalam menggunakan obat. Sebab, infeksi jamur tak
bisa dianggap enteng dan tak selalu bisa diatasi dengan pengobatan sendiri. Apalagi, dari seluruh
penyakit kulit yang ditemui, masalah infeksi jamur ternyata tergolong cukup tinggi. Dengan
demikian, masyarakat diharapkan meminta saran pengobatan kepada dokter dan melakukan
pencegahan terhadap infeksi jamur.
Kenali Jenis Infeksi Jamur Kulit
* Panu (pitiriasis versikolor): menyerang kulit, bercak putih, merah, atau hitam.
* Kurap (dermatofitosis) yang terdiri atas Tinea Apitis menyerang kulit kepala, Tinea Korporis
pada permukaan kulit, Tinea Kruris pada lipatan kulit, Tinea Pedis pada sela jari kaki (athlete's
foot), Tinea Manus pada kulit telapak tangan, Tinea Imbrikata berupa sisik pada kulit di daerah
tertentu, dan Tinea Ungium (pada kuku). Umumnya berbentuk sisik kemerahan pada kulit atau
sisik putih. Pada kuku, terjadi peradangan di sekitar kuku, dan bisa menyebabkan bentuk kuku
tak rata permukaannya, berwarna kusam, atau membiru.
* Ketombe (Pitiriasis Sika).
* Infeksi Kandida (kandidosis) pada lipatan kulit, sela jari, sela paha, ketiak, bawah payudara,
mulut (sariawan), genetalia (keputihan), dan ruam popok.
Faktor-faktor Pencetus Infeksi
- Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat.
- Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan.
- Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
- Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau
hormonal dalam jangka panjang.
- Penyakit tertentu, misalnya HIV/AIDS, dan diabetes.
- Kehamilan dan menstruasi. Kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam
tubuh sehingga rentan terhadap jamur.
Cara Memastikan Penyakit Jamur
- Pemeriksaan tampilan secara klinis.
- Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit, mukosa, kuku untuk
pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya.
Label: jamur kulit, jamur. Dibaca: 17396 kali. Rating: ♥♥

Informasi Kesehatan terkait:

TIPS MAKAN JAMUR UNTUK KESEHATAN

Jamur Abalone
Jamur atau Mushroom Food ini memiliki tekstur agak keras, tapi kaya vitamin B1 dan C, juga dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta dapat mencegah penyakit kanker. Teksturnya seperti
daging dan mudah dibuat aneka masakan favorit keluarga atau Food Restaurant Family.

Jamur Merang
Berwarna cokelat muda, biasanya tumbuh pada jerami padi atau merang. Jamur merang mengandung
protein lihat di Food Restaurant, zat besi, lemak, seng, beberapa asam amino, dan kaya vitamin C.
Jamur ini juga berkhasiat mengurangi tekanan darah tinggi dan menurunkan kadar kolesterol dalam
darah. Teksturnya yang lembut cocok sekali diolah dalam masakan(Food) sup, Mushroom Food, cah/
tumisan, pepes/ kukus, dan hidangan yang dipanggang seperti di Mushroom Restaurant. Saat ini
jamur merang dapat dijumpai dalam kondisi segar, kalengan, atau dibungkus plastik dalam rendaman
air.

Jamur Enoki
Jamur Enoki sangat bernilai di Asia dan menjadi pendatang baru di pasar jamur komersial. Jamur ini
memiliki kandungan gizi dan vitamin tinggi, antara lain vitamin B1, B2, dan E. Berkhasiat membantu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mencegah tekanan darah tinggi, dan penyumbatan
pembuluh darah.

Jamur Kancing (Champignon)


Di sini dikenal dengan nama jamur kancing atau Fried Mushroom. Termasuk dalam jenis jamur bunga
putih. Jamur ini dibudidayakan khusus di daerah beriklim sejuk. Biasanya dijual segar atau kalengan.
Jamur ini juga dapat diawetkan dengan cara dikeringkan untuk dijadikan tepung jamur atau keripik
jamur.

Kota Dieng, Jawa Tengah terkenal sebagai sentra jamur atau centra Mushroom Restaurant,
terutama sejak sistem pengalengan jamur masuk pada 1970 di Indonesia. Media tanam yang
digunakan untuk budidaya jamur champignon terdiri dari kompos seperti limbah ampas tebu, jerami,
dan batang tanaman jagung.

Jamur Kuping Putih (Jamur Es)


Dijual dalam keadaan kering(Fried Mushroom), biasa terdapat di toko swalayan atau gerai bahan
makanan Cina. Pilihlah jamur putih kering yang warnanya putih bersih, jangan yang bernoda kuning
atau cokelat, karena rasanya akan sedikit pahit.
Jamur (Food)yang sudah dikeringkan akan jadi sangat mengkerut dan harus direndam di dalam air
sebelum dikonsumsi. Jamur ini memang lebih banyak dijual kering dan sering digunakan untuk
membuat hidangan pencuci mulut, tak memiliki rasa, dan tekturnya kenyal seperti jelly. Konon, jamur
kuping putih juga berkhasiat untuk kesehatan

Temukan informasi mengenai Mushroom Food | Mushroom Restaurant | Food Restaurant | Fried
Mushroom | Food pada 88db.com
http://www.tabloidnova.com
Hentikan Infeksi Jamur
August 10th, 2010
Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, salah satu penyakit yang
sering dijumpai pada masyarakat adalah infeksi jamur.
Infeksi jamur dapat mengenai semua orang, usia muda hingga dewasa. Infeksi ini dapat menular
melalui kontak langsung dengan penderita misalnya melalui sisir, handuk, dan pakaian.
Gejala umum terinfeksi jamur biasanya kulit kemerahan, bersisik, terjadi penebalan atau
pembengkakan dan disertai rasa gatal.
Cara mengatasinya yaitu memeriksakan diri Anda ke dokter agar tepat penanganannya dan
menggunakan obat jamur kulit yang sesuai dengan petunjuk dokter.
Kebersihan diri perlu diperhatikan karena kondisi tubuh yang kotor serta kelembapan kulit yang
tinggi juga dapat meningkatkan resiko terjangkitnya infeksi jamur.
Hingga kini ditemukan 3 jenis jamur yang menyerang kulit,yaitu:
1. Tinea kapitis
Jamur ini menyerang kulit yang berambut, seperti kulit kepala, alis, dan bulu
mata
2. Microsporum canis
Jamur jenis ini menyerang kulit tubuh, infeksi jamur ini sering menyerang
anak-anak. Jenis jamur ini cepat menular, karena berpindah secara mudah
melalui sentuhan
3. Tinea kruris
Infeksi jamur yang menyerang lipatan paha, daerah selangkangan dan
sekitar anus
Seringkali penderita mengkonsumsi obat kulit di pasaran, padahal belum tentu apakah obat kulit
tersebut cocok dengan masalah Anda.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga kesehatan dan kebersihan kulit, hindari bertukar
sisir, handuk dan pakaian dengan orang lain.
Tags: iklim tropis, infeksi jamur, kelembapan kulit, obat jamur kulit
Leave a Reply

MACAM2 JAMUR DAN MNFAATNYA


1. Jamur kuping

Disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia
(kuping), dan dikenal juga ada empat jenis yaitu:
a. Auricularia auricula – Judae (tubuh buah lebar dan tebal)
b. Auricularia polytricha (tubuh buah kecil dan tebal)
c. Auricularia cornea (seperti Auricularia auricula)
d. Auricularia fuscosuccinea (seperti Auricularia polytricha)
Beberapa nama setempat/lokal jamur kuping yang sering didengar:
a. Indonesia : jamur kuping, supa lember (sunda), kuping lowo (Jawa), kuping tikus, dan lain-
lain.
b. Cina/Taiwan/Vietnam: mouleh, Yung-ngo, Muk-ngo, Mu-er , Mo -er
c. Jepang: Kikurage, Mokurage, Senji, Arage.
d. Hongkong/Singapura: Mouleh, Jew’s ear-fungi
e. Amerika Serikat: Tree-ear, Jew’s ear-fungi, Gelatinous fungi.
Warna tubuh buah pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang
memiliki warna coklat tua. Yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah warna coklat
pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh
buah kecil.
Jamur kuping merupakan salah satu konsumsi jamur yang memiliki sifat saat dikeringkan lama,
kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat akan kembali seperti bentuk dan
ukuran segarnya. Jamur kuping telah dijadikan sebagai bahan berbagai masakan seperti Sayur
kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan
tekstur lunak yang terasa segar dan kering.
Dari segi gastronomik ataupun organoleptik ( rasa, aroma dan penampilan), jamur kuping kurang
menarik bila dihidangkan sebagai bahan makanan. Namun jamur kuping sudah dikenal dekat
sebatai ahan makanan yang memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun.
Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi pengental. Lendir jamur
kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol. Jamur kuping dapat dibedakan
berdasarkan bentuk, ketebalan, dan warnanya. Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah
kecil (sering disebut jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda,
dan rasanya sesuai dengan selera. Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar (jamur kuping
gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena harus diiris kecil-kecil
bila akan dimasak. Jamur kuping selain untuk ramuan makanan juga unuk pengobatan. Untuk
mengurangi panas dalam, mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.
Kandungan nutrisi jamur kuping terdiri kadar air 89,1, protein 4,2, lemak 8,3, karbohidrat total
82,8, serat 19,8, abu 4,7 dan nilai energi 351. Jamur kuping dipanaskan, maka lendir yang
dihasilkan oleh masyarakat dan tabib pengobatan memiliki khasiat:
• Penangkar / penon-aktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, bakhan
sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir semua ramuan masakan Cina, jamur kuping
selalu ditambahkan untuk tujuan menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
• Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk menghambat pertumbuhan
carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi juga untuk antikoagulan bahkan
menghambat penggumpalan darah.
• Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan darah.
Manfaat jamur kuping untuk pengobatan penyakit antara lain:
• Darah tinggi/pembuluh darah mengeras akibat penggumpalan darah: 3 gram jamur kuping
kering, rendam semalam dan buang airnya hingga tinggal jamur basah, tempatkan dalam rantang,
tambahkan air bersih dikusus hingga lunak, tambahkan gula batu secukupnya dimakan
secukupnya sehari sekali.
• Kurang darah dengan memasak jamur kuping 30 gram, ditambah 30 gram buah kurma,
ditambah air bersih 5 gelas diminum dimasak sampai airnya tersisa 1 gelas. Hal diatas juga dapat
diterapkan untk mengobati sakit wasir/ ambeian.
• Datang bulan tidak lancar dan memperlancar buang air besar. Jamur kuping dimasak bersama
bahan-bahan lain seperti sayuran.
2. Jamur Kancing

Jamur kancing (Agaricus bisporus), jamur kompos atau champignon adalah jamur pangan yang
berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda.
Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia.
Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom
atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa
Inggris sering menyebutnya sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis mencakup segala
jenis fungi termasuk Jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi.
Jamur kancing dipanen sewaktu masih berdiameter 2-4 cm. Tubuh buah dewasa dengan payung
yang sudah mekar mempunyai diameter sampai 20 cm.
Manfaat jamur champignon
Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai
masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma
unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti “daging”.
Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin
B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20
kalori.
Jamur kancing dimasak utuh atau dipotong-potong lebih dulu. Jamur kancing cepat berubah
warna menjadi kecoklatan dan hilang aromanya setelah dipotong dan dibiarkan di udara terbuka.
Jamur kancing segar sebaiknya cepat dimasak selagi masih belum berubah warna.
3. Jamur Tiram Putih

Jamur Tiram Putih adalah jamur yang hidup pada kayu-kayu lapuk, serbuk gergaji, limbah
jerami, atau limbah kapas. Dinamakan jamur tiram karena mempunyai flavor dan tekstur yang
mirip tiram yang berwarna putih.
Tubuh buah jamur ini menyerupai cangkang kerang, tudungnya halus, panjangnya 5-15 cm. Bila
muda, berbentuk seperti kancing kemudian berkembang manjadi pipih. Ketika masih muda,
warna tudungnya cokelat gelap kebiru-biruan. Tetapi segera menjadi cokelat pucat dan berubah
menjadi putih bila telah dewasa. Tangkai sangat pendek berwarna putih.
Jamur ini sangat populer saat ini. Teksturnya lembut, penampilannya menarik, dan cita rasanya
relatif netral sehingga mudah untuk dipadukan pada berbagai masakan. Budidayanya juga relatif
mudah dan murah hingga sangat potensial dikomersialkan.
Selain jamur tiram putih ada pula beberapa jenis jamur tiram yang berbeda warna pada batang
tubuh buahnya, yaitu P. flabellatus berwarna merah jambu, P. florida berwarna putih bersih, P.
sajor caju berwarna kelabu dan P. cysridious berwarna kelabu.
Jamur tiram mempunyai nama lain shimeji (jepang), Abalon mushroom atau ayster mushroom
(Eropa atau Amerika), Supa liat (Jawa Barat). Warna tubuhnya putih, kecoklat-coklatan, keabu-
abuan kekuning-kuningan, kemerah-merahan dan sebagainya sehingga namanya tergantung pada
warna tubuhnya. Bila sudah terlalu tua, apalagi kalau sudah kering, jamur tiram akan liat
walaupun terus menerus direbus. Jenis supa liat yang paling banyak dicari serta tumbuh secara
alami yaitu yang tumbuh pada kayu lunak, seperti karet, kapuk, dan kidamar karena bentuknya
besar, berdaging tebal,dan empuk.
Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram menyangkut faktor penentu, antara lain
lokasi dengan ketinggian dan persyaratan lingkungan tertentu, sumber bahan baku untuk substrat
tanam, dan sumber bibit (kalau mungkin bibit unggul).Bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan
dengan kebutuhan, misalnya disesuaikan dengan jumlah log/substrat tanam , bahan-bahan yang
diperlukan berupa tiang, kaso, dan sebagainya yang terbuat dari bambu misalnya bambu belung,
atau dan kayu yang sudah diawetkan. Atap maupun dinding bangunan sebaiknya dan bambu
ataupun bahan lain yang tidak cepat dirusak oleh adanya pertumbuhan serat jamur.
Manfaat dan jamur Tiram selain dapat disayur, jamur tirarn juga dapat diolah menjadi makanan
lain, misalnya kerupuk,keripik, batikan di Eropa dan Amenika Jamur tiram sering dikonsumsi
Iangsung, dijadikan semacam sayuran pada pembuatan salad. Dan paparan tersebut diketahui
bahwa pangsa pasar untuk produk budi daya jamur tiram terbuka lebar, disamping kebutuhan
konsumen setempat setiap hari.
4. Jamur Shitake
Jamur Shitake disebut juga jamur kayu cokelat tumbuh di kayu dengan warna kecoklatan. Selain
berkhasiat menurunkan gula darah, jamur ini juga efektif melawan virus influenza. Shitake juga
mengandung cukup serat sebesar 7.3-8 % serat kasar dan mengandung asam amino Leucine,
isoleucine, valine, tryptophane, lysine, phenil alannie dan beberapa jenis asam amino lainnya
yang penting bagi tubuh.
Shitake juga dikenal sebagai bahan pangan yang mempunyai potensi sebagai obat. Jamur ini
dilaporkan mempunyai potensi sebagai antitumor dan antivirus karena mengandung senyawa
polisakaridayang dikenal dengan sebutan lentinan. Shitake juga dilaporkan dapat menurunkan
kadar kolesterol darah dengan aktivitas eritadenin yang dimilikinya.
Kandungan asam glutamat pada shitake cukup tinggi. Asam amino tersebut berhubungan dengan
cita rasa yang ditimbulkan sebagai penyedap makanan. Selain mempunyai kandungan asam
glutamat yang tinggi, shitake juga mengandung 5 ribunukleotida dalam jumlah besar 156,5
mg/100 gram.
5. Jamur Maitake
Maitake sendiri dikenal sebagai “jamur menari”. Pasalnya sempat harga jamur ini meninggi
hingga seharga perak murni, karena sulit ditemukan. Kelangkaan tersebut membuat para
pemburu jamur kemudian akan menari-nari senang bila menemukannya. Oleh karena itu
kemudian, jamur jenis ini dikenal dengan nama maitake, yang artinya “jamur menari”.
Sebelum diketahui khasiatnya jamur ini kadang hanya dikonsumsi sebagai pangan biasa. Sampai
kemudian setelah melewati uji klinik, yang melibatkan 165 pasien kanker stadium II-IV di
Jepang, khasiat jamur ini makin diakui sebagai obat penyakit kanker secara nyata. Keefektifan
maitake sebagai antikanker meningkat sebesar 12-27 persen bila dikombinasikan dengan
Mitocycin C.
Khasiat maitake sendiri diduga berasal dari unsur kimia bernama Polisakarida Beta 1.6 Glukan,
yang terdapat di dalam jamur. Unsur ini yang kemudian dianggap membedakan jamur Maitake
dengan jamur jenis lainnya.
Jamur maitake juga mulai digunakan sebagai alternatif penyembuh untuk infeksi HIV/AIDS.
Konsep dasarnya merupaan penumbuhan kembali sel CD4 pada para penderita, yang memang
diketahui berkurang. Dalam sebuah percobaan terakhir di New York-AS terhadap 26 penderita
AIDS, 13 penderita ternyata mengalami peningkatan sel CD 4 dengan pesat. Maitake juga turut
menghilangkan gejala-gejala AIDS, seperti batuk kering, insomania, dermatitis, penurunan berat
badan, dan sembelit.
Nah jamur jenis apa yang paling kalian suka ?`

i
4 Votes

amur dikelompokkan menjadi beberapa divisi, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota,


dan Deutromycetes.
Zygomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang tidak bersekat (lihat gambar 1.1) .Bila kita amati
sepotong tempe yang masih mentah, akan tampak benang-benang halus yang berwarna putih.
Benang-benang halus itulah yang disebut hifa. Miselium yang dibentuk oleh hifa menyatukan

butir-butir kedelai. Jamur tempe disebut Rhizopus. Ascomycota Gambar 1.1


Ascomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Ciri khas Ascomycota adalah memiliki
alat pembentuk spora yang disebut Askus. Askus tersebut berkumpul dalam badan yang disebut
Askokarp. Nama spora jamur ini disebut askopora. Contoh ascomycota adalah Penicilium,
Xylaria dan Saccharomyces.

Basidiomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Contoh basidiomycota adalah jamur
merang (lihat gambar 1.2).

Gambar 1.2

Deutromycetes
Kelompok jamur ini disebut jamur tidak sempurna, karena cara perkembangbiakan
generatifnya belum jelas. Contoh jamur tidak sempurna adalah jamur oncom.

Lichenes
Lumut kerak sebenarnya adalah dua jenis makhluk hidup yang saling bersimbiosis. Kedua jenis
makhluk hidup tersebut adalah ganggang hijau biru dan jamur dari kelompok Ascomycota.
NILAI PLUS ANEKA MACAM JAMUR

Sejak zaman dahulu kala, jamur sudah digunakan oleh nenek moyang kita sebagai
bahan pangan. Namun karena belum dibudidayakan, jamur tidak bisa dipetik begitu
saja di kebun. Orang harus mencarinya dulu ke hutan dan ladang di saat musim hujan
tiba.
Sekarang setelah jamur mulai banyak dibudidayakan, aneka macam jamur bisa
dikonsumsi kapan saja dan bisa ditemukan di mana saja. Mulai dari pasar tradisional
hingga supermarket dan gerai food court di mal. Di Indonesia kini sejumlah jenis jamur
sudah mulai dikenal banyak orang. Seperti jamur hiratake, jamur tiram kuning, jamur
tiram coklat, jamur tiram pink, jamur tiram putih atau shimeji, jamur kuping coklat, jamur
shitake, jamur merang, jamur enokitake atau jamur taoge, jamur kancing alias
champignon, dll.
Nilai Gizi Jamur
Macam jamur yang bisa dimakan cukup banyak tersedia. Namun apakah Anda sudah
mengetahui apa saja khasiat jamur yang Anda konsumsi tersebut?Jamur bukan hanya
bermanfaat sebagai pengisi perut semata. Tetapi jamur juga dikenal karena khasiatnya.
Ada sejumlah vitamin dan mineral yang terkandung di dalam jamur disertai sejumlah
nilai plus lainnya.
Nilai plus jamur :
1. Proteinnya lebih tinggi dari beras dan gandum. Yaitu protein jamur rata-rata 14
sampai 35 persen.
2. Memiliki 9 jenis dari 20 jenis asam amino yang dikenal baik untuk tubuh.
3. Jamur kaya akan vitamin B1, B2, biotin dan niasin.
4. Jamur juga kaya mineral termasuk P, K, Ca, Fe, Na, Mn, Mg, Cu dan Zn.
5. Jamur kaya serat mencapai 7,4 hingga 24,6 persen.
6. Kalori jamur berkisar 100 kj/100gr ditambah 72 persen lemak tak jenuh.
Produk Olahan Aneka Macam Jamur
Jamur bisa diolah menjadi aneka macam produk pangan. Karena rasanya yang netral
bisa membaur hampir ke semua jenis masakan. Jamur bisa ditumis, digoreng, dibakar,
dipepes atau juga dipanggang.
Jamur tiram misalnya, seringkali dijadikan kripik goreng tepung. Mereka yang jeli
menangkap hal ini menjadi peluang usaha dengan membuat kripik jamur aneka rasa.
Seperti kripik jamur rasa keju, rasa pizza, rasa balado, dan sebagainya.
Sementara jamur kancing selain yang segar maupun jamur kancing kaleng, cocok
sekali digunakan di dalam masakan italia seperti pizza atau omelet. Lain lagi dengan
jamur merang yang sangat nikmat sekali rasanya bila dimasukkan ke dalam sup, mie,
capcay, tumisan dan pepes.
Bila Anda ingin mencicipi jamur taoge atau jamur enokitake, bisa mencobanya di dalam
tumisan dan sup. Atau saat memasak masakan Korea atau Jepang. Bagaimana
dengan jamur yang mirip kuping? Jamur kuping yang segar bisa langsung ditumis atau
dimasukan dalam sup. Tapi bila Anda menggunakan jamur kuping yang kering,
sebaiknya direndam dulu dalam air panas.
Dan untuk Anda para pecinta sate, bisa mencoba sate jamur merang atau jamur
kancing. Sebaiknya jamur ini Anda tumis dahulu dengan bumbu yang sudah
dihaluskan. Bumbu halusnya terdiri dari bawang putih, laos, jahe, dan cabe merah.
Setelah ditumis, jamur merang atau kancing tersebut ditusuk menggunakan lidi atau
media tusukan sate lalu dibakar. Anda bisa menikmati sate jamur ini dengan saus
bumbu kacang atau bumbu kecap sesuai selera masing.
Selamat menikmati olahan jamur yang penuh manfaat!

macam-macam fungi
2010-01-07 11:35
Zygomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang tidak bersekat (lihat gambar 1.1) .Bila kita amati
sepotong tempe yang masih mentah, akan tampak benang-benang halus yang berwarna putih.
Benang-benang halus itulah yang disebut hifa. Miselium yang dibentuk oleh hifa menyatukan

butir-butir kedelai. Jamur tempe disebut Rhizopus. Ascomycota Gambar 1.1


Ascomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Ciri khas Ascomycota adalah memiliki
alat pembentuk spora yang disebut Askus. Askus tersebut berkumpul dalam badan yang disebut
Askokarp. Nama spora jamur ini disebut askopora. Contoh ascomycota adalah Penicilium,
Xylaria dan Saccharomyces.

Basidiomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Contoh basidiomycota adalah jamur
merang (lihat gambar).

Deutromycetes
Kelompok jamur ini disebut jamur tidak sempurna, karena cara perkembangbiakan
generatifnya belum jelas. Contoh jamur tidak sempurna adalah jamur oncom.

Lichenes
Lumut kerak sebenarnya adalah dua jenis makhluk hidup yang saling bersimbiosis. Kedua jenis
makhluk hidup tersebut adalah ganggang hijau biru dan jamur dari kelompok Ascomycota.

Wednesday, January 19, 2011


High School :):
On The Play: Sara Bareilles - King Of Anything

Assalamualaikum !

Yepeee ~~ :D

Weee ~~ :D

Waaah ~ Terlebih hepi aku kat skola menengah ~

I met new friends ~ Weee ~~!!

Yana Pinky

Imran

Maisarah

Chin Yun Tong


Amin

Aiman

Amirah Izzati

Emmanuel

Ammar

And many others =)

Help me create many sweet memories in high school ! ;')

BUT ...

When there're good news , there're also bad news ...

SENIORS FORM 2 ARE RUINING MY HIGH SCHOOL LIFE!

grrr ... Benci gilegilegilegile aku ngan form 2 skola aku !

Bajet je tahu =.="

Bangang gile seh ! >.<

BenciBenciBenciBenci !!!!!!!!!!!!!!

Posted by Akila at 10:24 PM 0 comments

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Monday, January 10, 2011


Truly Dissapointed !
On The Play : SHINee - A-YO

Assalamualaikum :(
Oh man ...

Tak dpt pegi Konsert Digi ...

Tak dpt jumpe 4minute , G.na ngan Beast ...

Uwaaa !!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Nak pegi !!

Kawan aku dpt pegi!!

JEALOUS TAHAP MAX !

TT__TT

Super Show 3 pon tak tentu boleh pergi ...

Giler arh ....

Hidupku malang sial !!

Tgk kat Youtube pon jadi lah .... Atopon Page dorang kat FB ...

:')
Uwaa !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! TT__TT

Posted by Akila at 6:34 AM 0 comments

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Friday, January 7, 2011


Oh! Tidakk!!!
On The Play: Iklan TV3

Assalamualaikum ...

Tadi murid2 SMK Seksyen 5 Wangsa Maju pergi daftar Unit Beruniform,
Kelab/Persatuan ngan Permainan.

Apa itu KRS ?

Maksudnye, Kadet Remaja Sekolah .

Nasib baek ade tempat kosong lagi untuk aku . =.="

Ingt nak masuk Kadet Bomba , dah abg tak kasi , nak bwat canne ...

Taekwando ? Ntahlaa ....

Komputer/IT/Fotografi/Digital .

Ini , mmg 100% laku !

Ramai giler arh org beratur tadi !

Sume pakat nak amek Fotografi , tapi aku ? Komputer ~

Fotografi best la gakk ,, tapi mesti ramai nak amek course tu kan ..?

Bola Jaring .
Ha , yg nie mmg aku bengang .

Ingt nak amek sukan memanah , tapi tetibe member kate , cikgu yg pilih .

Badminton plakk , beratur panjang , laki ramai plak tuh . >.<

Amek jerla bola jaring ...

Ade ramai geng ...

InsyaAllah , aku maen sungguh2 !

Hwaiting !

p/s: aku tak suka sukan .

Tu jer nak kongsi ... ByeBye ~~ :D

Posted by Akila at 7:24 AM 3 comments

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Friday, December 31, 2010


Happy New Year!!
On The Play: Paramore - Playing God

Assalamualaikum !

Happy New Year!!!!

2011 dah datang!!

:DDD

But ..

Aku xnak g skola menengah!

TT__TT

Ade latihan sukan tiap2 ari Isnin/Rabu

Ade 3 orientasi next week ...


Huhu~~ ToT

I hate it!

Waaaahhh!!!!!!!!!

Ape nak bwat, kene g jgakk ...

Patot aku amek Aminuddin Baki ..

Hish!

Dx

Anyway, have a great 2011 !!!


Posted by Akila at 11:21 AM 0 comments

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Tuesday, December 28, 2010


Transformation .
On The Play: SNSD - Hoot

Assalamualaikum ,,

Tak de keje , update blog jerlahh ... =.="

I CUT MY HAIR ! O.o

Macam mushroom ...

Mushroom ....

Mushroom ...

TAEMIN !! xD
Tu waktu dulu je kott ...

Skrang ... Urmmm ....


Tidakkk TT__TT

I want the old Taemin back !

Tapi yg skrang lagi hot . ;D


That's it ! Bubyee ~~

(p/s: The objective is to introduce Taemin! :D)

Posted by Akila at 5:57 AM 0 comments

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Sunday, December 26, 2010


Jjong ! and se kyung ....
On The Play: GD &TOP - High High

Assalamualaikum :D

Terlebih happy la pulakks~

Sudah terkena Demam S !

O.O

Terjangkit Isma pulakks ..

=.="

Paperlah ...
Abg aku tuh ! Hak3 xD

Berangan jer lebih ...

Abg yg terlebih poyo . :O

Bling Bling Jonghyun

Shin Se Kyung boyfie ..

TT__TT
I feel like crying right now , right here .

Tapi ... Ape nak buat , kite kenelah respect decision dorang ...

Heuk Heuk ToT

Congratulations , Jjong ! :D

So, who's going to Super Show 3 next March ? ME !

Terlebih berangan .. =.="

Posted by Akila at 7:09 AM 0 comments

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Thursday, December 23, 2010


BENGANG .
On the play : Kim Hyun Joong - Please Be Nice To Me
Assalamualaikum ,,

2 post dalam satu hari . yay ?

Korang tgk tajok pon mesti tawu ape sbb aku tules post ni kan ?

Ok ,

First , aku harap hidop ko bahagia , Iklil .

Aku ingtkan kawan2 ko baik , tu sbb aku x nak gado ngan dorang ,

tgk2 prangai lagi terok dari ko .

Kalo nak kutok aku pon , dpn2 la , sebot je la name aku .

Jgn nak menyirap sorang2 . Mcm org GILA .

Aku dah putuskan hubungan ngan ko , ko yg cari gado balek .

Aku harap ko bahagia Iklil ,

And Najihah . (I thought she's nice at first.)

Nak ejek name bpk aku agak2 la cket .

Abbabi ape kejadah ko ?

Kang aku ejek name bpk ko , atau name ko , lagi dicaci aku .

Naseb baek kakak sedare ko baek (+ lawa) . Adoyaii =.="

Aku doakan ko bahagia selama-lamanya , Iklil . Najihah .

Kalo ko terasa ape yg aku tules nih , ape ku kesahh ?

Ko ingt aku tak terasa ke ko tules ayt cerdik mcm tu ?

P/S : Kalo nak tawu ape dye tules , pegi blog Iklil ngan Najihah .

Aku x der kene mengena ngan ko , ko yg add aku mule2 .

Kwn aku ckp ko suke Sulli , aku tanye la 'ko suke Sulli ke ?'
Tetibe ko kate , 'apesal ? x puas hati ?'

Tak ke bengang ?

Hish .

Paperla weh .

Skrang , aku tak kesahh .

Hidop ko merana ke ape , TAK KESAHH .

Final .

Kalo gado ngan geng Suzuran x per gakk .

Ni , budak kampong x sedar diri .

hak3 xD

I mean, dye lah . Bukan org yg duduk di kampong .

DIA SEORANG . + RAKANNYA .

Oh , Isma Wonka x gila Korea .

BYE .

Posted by Akila at 12:35 AM 0 comments


Jamur biasanya hidup di alam bebas terutama muncul pada waktu musim penghujan atau
tempat lembab lainnya. Walaupun banyak diantaranya yang sudah dikenal sebagai jenis jamur
yang tidak berbahaya dan dapat dimakan atau digunakan sebagai bahan ramuan obat, tetapi pada
umumnya masih tetap merupakan jenis jamur liar.
Kalau sesekali Agan berjalan-jalan di alam bebas dan menemukan jamur, maka amatilah bentuk
dan sifat timbulnya. Bentuk tubuh buah jamur pada umumnya tersusun oleh bagian-bagian yang
dinamakan tudung (pileus), bilah (lamellae), cincin (annulus), batang/tangkai (stipe), cawan
(volva), dan akar semu (rhizoids).
Sampai saat ini masih belum diketahui, berapa jenis jamur yang dapat dimakan serta berapa jenis
yang dapat dimakan tapi tidak membahayakan.
Jamur dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
Jamur Yang Tidak Berbahaya
1. Suung bulan, Supa barat jamur bulan (Gymnopus sp)
Habitatnya :
- merupakan jamur yang belum dibudidayakan
- hidup pada.musim penghujan terutama angin berhembus dari barat terutama hidup pada
tegalan, kebun atau di pinggir rumah.
- banyak ditemukan tumbuh di atas sarang rayap atau pada tanah yang kandungan organic
tanahnya sangat baik.
Ciri-ciri :
- tudung berwarna putih kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan dengan batang putih bersih.
2. Supa kelapa, jamur bulat (Calvatia)
Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak ditemukan di lapangan terutama di bawah pohon
kelapa.
Ciri-ciri :
- kalau masih muda tubuh buah berwarna putih kadang-kadang putih kekuning-
kuningan.
- kalau sudah tua bagian dalamnya akan berubah menjadi serbuk yang dapat
menghembus keluar kalau dipijit
3. Jamur karang ( Clavaria. )
Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak tumbuh di tanah yang berhumus, pada batang kayu yang sudah
lapuk.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti karang, berwama putih, putih kekuning-kuningan atau putih kebiruan.
4. Klitos (Clitocybe)
Habitatnya :
- merupakan jamur liar di dalam hutan, kebun, hutan tepi pantai.
Ciri-ciri :
- tubuh buah seperti Suung bulan dengan tudung membuka keluar atau berbentuk payung,
berwarna putih kekuning-kuningan atau coklat muda.
- Jenis jamur ini berguna pada bidang farmasi maupun kedokteran karena mengandung halusigen
(dapat menyebabkan halusinasi pada mereka yang memakannya).
5. Jamur payung ( Collybia)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang banyak menempel pada batang kayu yang telah lapuk atau
mati.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti payung, berwarna kekuning-kuningan atau kecoklat- coklatan.
6. Hidnum (Hydnum)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang tumbuh pada tegalan atau tanah yang berhumus dan biasanya
ditemukan menempel pada ranting kayu yang sudah lapuk.
Ciri-ciri
- mempunyai bentuk seperti payung terbuka keluar dan bertangkai tebal, warna tubuh kekuning-
kuningan.putih sera putih kecoklat-coklatan.

7. Higroporus (Hygrophorus)
Habitatnya / Ciri-ciri :
- merupakan jenis jamur liar yang mempunyai bentuk dan sifat tumbuh yang sama seperti
hidnum.
8. Marasmius
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar mempunyai bentuk dan sifat seperti jamur payung lainnya.
Ciri-ciri :
- tangkai tubuh panjang berwarna putih kecoklat-coklatan atau putih kekuning-kuningan.
Jamur Yang Berbahaya
1. Amanita, Fly agaric, Supa upas terutama yang termasuk ke dalam jenis A. muscaria, A.
umbrina, A. spissa
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan, tegalan dan pekarangan, ditemukan di antara jatuhan daun atau pada tanah
humus
Ciri- ciri :
- tubuh buah seperti payung, dengan tudung berwarna merah, coklat tua, coklat muda sampai
kuning dengan bintik-bintik putih.
- Racun yang terkandung digunakan untuk meracuni ujung tombak atau senjata tajam lainnya.
2. Supa kakabu, bolet (Boletus)
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan di antara jatuhan daun atau tanah berhumus, di pinggir kebun dan
pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah menyerupai payung, tudung tebal dan bulat.
- batang berwarna kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman serta tudung berwarna coklat tua,
kuning, atau coklat kekuning-kuningan.
3. Supa rampak (Coprinus)
Habitatnya:
- tumbuh liar di tempat penggilingan padi dan di bawah pohon pisang.
Ciri-ciri :
- Apabila masih muda tudung berwarna putih atau putih kekuning-kuningan, putih kebiru-biruan
atau putih gelap dan apabila sudah tua tudungnya cepat hancur dan mengeluarkan cairan yang
berwarna biru atau violet
4. Kortinarius (Cortinarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar, banyak ditemukan di tumpukan daun dan tanah yang berhumus.
Ciri-ciri:
- tubuh buah berbentuk payung dengan batang berwarna putih kekuning-kuningan, putih kebiru-
biruan atau putih gelap.
- tudung berwarna putih kecoklatan, violet, biru atau kuning.
5. Laktarius (Lactarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah berbentuk payung terbuka ke atas dan berbatang tebal berwarna coklat
muda,kekuning-kuningan, coklat putih serta biru muda dengan bintik hitam atau garis-garis
memanjang.
- tudung berwarna seperti batang, kadang-kadang disertai garis melingkar di atasnya.
6. Lepiot (Lepiota)
Habitatnya:
- tumbuh liar di mana-mana
Ciri-Ciri:
- bentuk seperti Amanita terletak pada warna tudung kecoklat-coklatan dan mempunyai sifat
racun yang tinggi
3 Comments:


irvan kardi
26 May 2010 at 15:57
Kurang lengkap dik………
dilengkapin yaaa………..
Reply


nuudha90
2 June 2010 at 13:30
ya keliatan jamur mna yg b’bahaya or g….
law yg b’bahaya dr luar kliatan serem,,, hii
Reply

sutirman
2 June 2010 at 14:26
jamur yang paling enak yang mana?
Reply

Leave a Reply Cancel reply


Top of Form

Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi
tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak
muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun,
jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium
buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau
regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda
dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.
1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur


yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang
multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.

Gbr. Hifa yang membentuk


miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding
ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar
yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari
sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria
yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka
jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat
Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,

sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia

carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang

sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang

cocok.

c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang

mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah

mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur

saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk

mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga

mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang

dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu
yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada
liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi


Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara
aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan
biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual
dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi,
inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa
bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan
maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara
lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.

b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu


dalam pembuatan tempe dan oncom.

c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri


keju, roti, dan bir.

d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.


e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.

c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.


d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.

f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Jumat, 27 November 2009

“Jamur” termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran
inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer
karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda,
seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan
tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.

Umumnya jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga
yang bersel tunggal (uniseluler), contohnya jamur ragi tape (Saccharomyces sp).
Tubuh jamur bersel banyak terdiri atas benangbenang halus yang disebut hifa. Kumpulan hifa
jamur membentuk anyaman yang disebut miselium. Pada jamur multiseluler yang hifanya tidak
bersekat (asepta), inti selnya tersebar di dalam sitoplasma dan berinti banyak. Jamur jenis ini
disebut jamur senositik (coenocytic). Sedang yang bersekat umumnya berinti satu dan disebut
sebagai jamur monositik (monocytic).
Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi jamur tidak memiliki daun dan akar sejati.

Jamur memiliki ciri-ciri, antara lain:


1. Tubuh bersel satu atau banyak.

2. Tidak berklorofil, bersifat parasit atau saprofit.

3. Dinding sel dari zat kitin.

4. Tubuh terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa.

5. Hifa bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium.

6. Keturunan diploid singkat.

7. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan spora-spora. Jamur


yang hidup di air pada umumnya dengan spora-spora yang berbulu
cambuk, jamur yang hidup di daratan spora-spora ada yang dibentuk
di dalam sel-sel khusus (misalnya pada asci) berupa endospora atau
ada yang di luar, yaitu pada basidium sehingga disebut eksospora.
(Marsusi, 2000:54)

8. Tumbuhan jamur merupakan generasi haploid (n).

Ciri-ciri Jamur
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu
tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk,
serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim
kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya
jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum
fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan
organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu
sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk
tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter,
contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang
disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini
menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel
eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang
cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke
sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak
memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat
organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh
dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit
fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.
Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi
dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual,
jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya
uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat
terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan
tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak
gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami
terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap
kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing
induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion
atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya
inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun
yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai
berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf’estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Klasifikasi Jamur
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe
sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-
benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut
miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.
JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :
1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum

2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan
mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab
kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan
demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara
pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia
sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya
diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari
golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit,
Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang
dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.
LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari
ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau
Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu
hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis

13 Comments
1. SHANNON says:
July 21, 2010 at 1:22 am

MedicamentSpot.com. Canadian Health&Care.No prescription online


pharmacy.Best quality drugs.Special Internet Prices. No prescription
drugs. Buy pills online…

Buy:Arimidex.Prednisolone.Zyban.Retin-A.Mega
Hoodia.Actos.Accutane.Zovirax.Human Growth
Hormone.Synthroid.Nexium.Prevacid.Lumigan.100% Pure Okinawan Coral
Calcium.Valtrex.Petcam (Metacam) Oral Suspension….
2. HARRY says:
September 6, 2010 at 4:55 pm

CheapTabletsOnline.com. Canadian Health&Care.No prescription


online pharmacy.Best quality drugs.Special Internet Prices. Low
price drugs. Buy drugs online…

Buy:Viagra Super Active+.Viagra Soft Tabs.Levitra.Cialis Professional.Viagra Super


Force.Super Active ED Pack.Propecia.Cialis Soft Tabs.Cialis Super
Active+.Tramadol.Cialis.VPXL.Maxaman.Viagra.Viagra
Professional.Soma.Zithromax….
3. JARED says:
September 7, 2010 at 8:52 am
CheapTabletsOnline.Com. Canadian Health&Care.No prescription
online pharmacy.Special Internet Prices.Best quality drugs. High
quality drugs. Order drugs online…

Buy:Maxaman.Cialis Professional.Viagra.Soma.Viagra Soft


Tabs.Propecia.Zithromax.Viagra Super Force.Viagra Professional.VPXL.Cialis Super
Active+.Viagra Super Active+.Levitra.Tramadol.Cialis Soft Tabs.Super Active ED
Pack.Cialis….
4. WESLEY says:
November 11, 2010 at 3:23 am

NEW FASHION store. Original designers collection at low prices!!! 20


% TO 70 % OFF. END OF SEASON SALE!!!


BUY FASHION. TOP BRANDS: GUCCI, DOLCE&GABBANA, BURBERRY,
DIESEL, ICEBERG, ROBERTO CAVALLI, EMPORIO ARMANI, VERSACE…
5. CLINTON says:

: ciri-ciri jamur
Ciri-Ciri Jamur

Ciri-Ciri Jamur

Di sekitar tempat tinggal kalian, hidup berbagai jenis jamur. Bahkan, tanpa kalian sadari,
mungkin ada jamur yang tumbuh di tubuh kalian. Beraneka jenis jamur pun dapat dikonsumsi,
contohnya, jamur kuping dan jamur merang. Jamur-jamur tersebut dapat dijadikan sop jamur
atau beraneka masakan yang lezat. Selain itu, jamur juga banyak dimanfaatkan untuk bahan
membuat obat.
Selain dapat dimakan, ada juga jamur yang tidak dapat dimakan bahkan beracun. Dari contoh di
atas, dapat dikatakan bahwa ada jamur yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.
Jamur yang merugikan ini terutama adalah jamur-jamur yang dapat menyerang manusia dan
tanaman pertanian. Pernahkah kalian melihat orang yang terkena panu atau kadas?
Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari tentang jamur, perkembangbiakannya, dan peran
jamur dalam kehidupan manusia. Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai
membrane inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung
klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di
sekitarnya.
Jamur ada yang bersel satu, tetapi umumnya bersel banyak.
Struktur tubuh jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora .
Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Pada
jamur tempe dan jamur oncom, hifa-hifa ini terlihat seperti kapas. Miselium merupakan
kumpulan beberapa filamen (hifa).
Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada juga yang tidak
bersekat dengan banyak inti sel.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur saprofit dan jamur
parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, dan bangkai hewan,
misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu.
Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia, misalnya, jamur
panu.
Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan jamur bersel banyak
adalah jamur penisilin (Penicillium notatum), jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang
(Volvariella volvacea).
Bentuk dan ukuran jamur sangat bervariasi, ada yang berbentuk seperti lembaran, misalnya
jamur kuping, dan ada yang berbentuk seperti payung, misalnya jamur merang.

Diterbitkan di: April 08, 2010 Diperbarui: Oktober 05, 2010


Mohon Ringkasan ini dinilai :12345
Nilai : 1 2 3 4 5
Terima kasih atas
penilaian anda

Lebih lanjut tentang: Ciri-Ciri Jamur

Jamur pangan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Jamur kancing sebelum dimasak

Jamur pangan atau jamur konsumsi adalah sebutan untuk berbagai jenis jamur yang biasa
dijadikan bahan makanan, enak dimakan, bisa berupa produk hasil budidaya atau panen dari
alam bebas karena teknik budidaya belum diketahui. Selain rasanya yang enak, jamur pangan
ergosterol peroksida, sejenis sterol yang mampun menghambat pertumbuhan sel kanker usus
besar.[1]
Jamur liar di alam bebas dilarang keras untuk dimakan kalau tidak bisa membedakan ciri-ciri
jamur beracun dengan jamur liar yang bisa dikonsumsi. Berbagai jenis jamur juga memiliki rasa
yang tidak enak, walaupun tidak beracun dan bisa dimakan.

[sunting] Beberapa contoh jamur pangan


• Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus)
Jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total
produksi jamur dunia.
• Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.)
Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Tiongkok
merupakan produsen jamur tiram yang utama.
• Jamur merang (Volvariella volvaceae)
Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang.
• Jamur shiitake (Lentinus edodes)
Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea
Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake.
• Jamur kuping
Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur
kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia
polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae)
• Jamur enokitake (Flammulina velutipes)
Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom)
• Jamur maitake (Grifola frondosa)
Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris
sebagai hen of the woods.
• Jamur matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.)
Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus
wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur
berharga sangat mahal di Jepang.
• Jamur truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan
Tuber brumale)
Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan
anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur
termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam jumlah sedikit
sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.
• Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)
[sunting] Rujukan
1. ^ (en)"Ergosterol peroxide from an edible mushroom suppresses
inflammatory responses in RAW264.7 macrophages and growth of HT29
colon adenocarcinoma cells". National Food Research Institute; M Kobori, M
Yoshida, M Ohnishi-Kameyama, dan H Shinmoto.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2042906. Diakses pada 26
November 2010.

[sunting] Pranala luar


• (id) Tidak Tahu Cirinya, Jangan Dimakan Suara Merdeka, 4 Januari 2003.
• (en) Edible & Poisonous Fungi Ciri-ciri jamur beracun dan jamur konsumsi
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_pangan"
Kategori: Jamur pangan

Ciri-Ciri Umum Jamur

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu
tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk,
serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim
kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya
jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
CIRI-CIRI UMUM JAMUR Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang
membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler
(bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara
makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut
miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang
atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom,
mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi,
adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.Struktur hifa senositik
dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami
modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat JamurSemua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun,
berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan
makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada
substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia
lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof,
jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar
5.3.
a. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir
yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu
tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim
hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks
menjadi molekul sederhana sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat
juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme
jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar
tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan
banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang
hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya
bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. 3.
Pertumbuhan dan ReproduksiReproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan
aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur
berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang
multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan
memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air
atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah
dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari
dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami
(peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur
dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan
membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel
melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan JamurPeranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik
peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan
meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut. a. Volvariella volvacea (jamur
merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.b. Rhizopus dan Mucor
berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan
bir. d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik. e. Higroporus dan
Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai
peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.a. Phytium sebagai hama bibit
tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai. b. Phythophthora inf'estan
menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang. c. Saprolegnia sebagai parasit
pada tubuh organisme air. d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian. e.
Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. f.
Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Posted by rida82 at 4:01 PM

0 comments:
Post a Comment

Cara Mengenali Ciri-ciri Jamur Beracun


By aprillins 7 comments
Jamur beracun Amanita phalloides
Akan banyak dijumpai bermacam jenis jamur yang tumbuh liar di pekarangan atau di hutan.
Kalau tidak mengerti soal jamur, misalnya ketika melihat jamur ingin memetik untuk dimasak,
tindakan seperti ini wajib dihindari. Salah-salah kalau memasak jamur beracun bisa runyam
nantinya. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui ciri-ciri jamur yang beracun dan
jamur aman untuk dikonsumsi.
Ada pun ciri-ciri jamur beracun yaitu sebagai berikut:
• Jamur beracun memiliki cawan atau cincin pada pangkal batangnya.
• Jika jamur mengeluarkan bau seperti telur busuk atau bau amoniak ini
biasanya jamur beracun.
• Seperti katak panah beracun yang memiliki warna cerah, jamur beracun juga
banyak yang memiliki warna mencolok seperti merah darah, oranye, atau
kuning terang. Namun, harus hati-hati juga karena jamur beracun juga ada
yang warnanya putih.
• Akan meninggalkan noda atau warna hitam atau biru ketika dipotong oleh
pisau stainless steel.
• Kalau dimasak, warna jamur beracun akan berubah menjadi kehitam-hitaman
atau lebih gelap.
Untuk menghindari keracunan yang disebabkan oleh jamur ada baiknya mengikuti tips berikut:
• Jamur yang tumbuh pada kotoran hewan sebaiknya tidak dimakan karena
dapat menimbulkan efek tertawa kepada yang mengkonsumsinya. Bila
dikonsumsi berlebihan jamur dari kotoran hewan, biasanya sapi, ini akan
menimbulkan halusinasi berlebihan dan akan membuat pengkonsumsinya
kelihatan gila.
• Jangan memakan jamur yang busuk, tidak hanya jamur makanan busuk juga
sebaiknya tidak dikonsumsi.
• Disarankan agar memasak jamur terlebih dahulu sebelum memakannya.
• Jangan memakan jamur yang bergetah karena itu mungkin tanda sudah
busuk atau beracun.

Artikel terkait:
• Cara Membuat Panah Beracun
• Tentang makna ‘Visi’, ‘Misi’, dan ‘Tujuan’ dalam setiap anggaran dasar suatu
kelompok masyarakat
• Jogja Panas dan Gerah Mending ke Ngeban
• Cara Cek Pulsa Im3 Paket 2000 SMS
• Pewangi Ruangan Otomatis Stella
• Layanan Publik dan ‘Corporate’ di Indonesia: kurang “customer oriented”?
Bagian 2 (Perusahaan swasta,analisis dan solusi)
• Cara UNREG Layanan BlackBerry Im3
• Ngakak Gara-gara Search Terms Yang Masuk Ke Sini

11 Februari, 2010
CIRI-CIRI JAMUR
CIRI-CIRI JAMUR

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi
tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak
muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun,
jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium
buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.

CIRI-CIRI UMUM JAMUR


Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau
regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda
dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.

1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah
besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh
jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding
ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar
yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari
sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria
yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat Jamur


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka
jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat
Gambar 5.3.

a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar

inangnya tidak Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak
sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu
tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai
contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun
tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan
jamur kuping.

CIRI-CIRI UMUM JAMUR


Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau
regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda
dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.

1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah
besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh
jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding
ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar
yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari
sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria
yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat Jamur


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka
jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat
Gambar 5.3.

a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,

sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia

carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang

sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang

cocok.

c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah

mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur

saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk

mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga

mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung

menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang

dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu
yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada
liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak


organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi


Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara
aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan
biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual
dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi,
inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa
bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis.

4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan
maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara
lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.

b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu


dalam pembuatan tempe dan oncom.

c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri


keju, roti, dan bir.

d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.


e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.

b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman


kentang.

c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.


d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.

f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita
AIDS).

b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang

sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang

cocok.

c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang

mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah


mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur

saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk

mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga

mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung

menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang

dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu
yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada
liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak


organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi


Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara
aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan
biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual
dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi,
inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion.
Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa
bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis.

4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan
maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara
lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.

b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu


dalam pembuatan tempe dan oncom.

c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri


keju, roti, dan bir.

d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.


e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.

b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman


kentang.

c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.


d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.

f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Oleh: AnneAhira.com Content Team


1
2
3
4
5
0

( 0 ) | Jumlah komentar: 0

SHARE : Facebook Twitter Blogger Wordpress

Artikel Terkait
• Makalah Tentang Kesehatan Murah
• Jenis dan Fungsi Hutan Buatan
• Tips-tips Menyelamatkan Diri Pada Saat Gempa Bumi
• Kombucha, Jamur Teh dari Asia Timur yang Berkhasiat
Jamur secara umum terbagi atas dua kelompok besar, yaitu jamur beracun dan tidak
beracun. Jamur beracun adalah jenis jamur yang tidak dapat diolah sebagai bahan
makanan. Keberadaannya hanya sebagai penanda terhadap sesuatu yang lembap,
lapuk dan membusuk seperti batang-batang pohon, kayu lapuk, dan makanan yang
dibiarkan dalam keadaan terbuka untuk waktu yang lama.
Adapun jamur tidak beracun adalah jamur yang dapat dikonsumsi sebagai makanan
kesehatan yang rata-rata memiliki khasiat memperlancar peredaran darah.
Penyebaran kedua jenis jamur ini merata di seluruh wilayah bumi. Mereka tumbuh liar
di tempat-tempat lembap. Bentuk-bantuk jamurnya pun hampir sama. Oleh karena itu,
Anda mesti berhati-hati dalam memilih jamur. Lebih aman bila membeli jamur di pasar
atau swalayan dibandingkan mencari sendiri di alam terbuka.
Beberapa jenis jamur yang aman dikonsumsi oleh manusia di antaranya: volvariela
volvacea atau jamur merang, pleurotus atau jamur tiram, jamur portabella, auricularia
polytricha atau jamur kuping hitam, auricularia auricular judae atau jamur kuping merah,
champignon (agaricus campestris) atau jamur kancing, jamur kompos, dan lentinus
edulis atau jamur shitake.
Sementara, jamur beracun yang sering kita jumpai adalah amanita muscaria, lepoita,
russula, collybia, boletus dan kelompok jamur yang dikenal sebagai ‘destroying angel’
dengan warna-warna yang mencolok.
Ciri-Ciri Jamur Beracun
Untuk lebih mewaspadai pertumbuhan jamur beracun di sekitar Anda, lebih baiknya
mengenal ciri-ciri jamur beracun. Adapun ciri-ciri jamur tersebut di antaranya:
• Tubuh jamur beracun umumnya berwarna mencolok seperti merah darah, biru
tua, oranye, dan hitam legam. Namun, ada pula yang memiliki warna lembut
seperti kuning muda dan putih menyerupai jamur tidak beracun. Jamur yang
berwarna gelap dan dapat dimakan umumnya berwarna cokelat tua.
• Jamur beracun umumnya mengeluarkan bau yang menyengat seperti bau telur
busuk dan gas amoniak.
• Jamur beracun memiliki cawan atau cincin pada pangkal batangnya. Jamur yang
tidak beracun juga ada yang memiliki cawan seperti jamur merang dan ada pula
yang memiliki cincin, seperti jamur kompos.
• Umumnya, jamur ini banyak terdapat di tempat-tempat kotor seperti
pembuangan sampah dan dekat kandang hewan. Namun, jamur kompos dalam
pembudidayaannya memakai kotoran kandang, terutama kotoran kuda.
• Bila jamur dipotong dengan mengunakan pisau stainless steel, maka jamur akan
meninggalkan noda berwarna hitam dan biru.
• Jenis jamur beracun akan mengalami perubahan warna yang cepat menjadi
kehitam-hitaman atau gelap. Terutama bila dimasak atau dipanaskan.
Yang menyebabkan jamur-jamur menjadi beracun karena adanya senyawa kholin.
Racun jamur bernama muscarin, athropin, fallin, helvelat yang mendatangkan efek
mematikan bagi yang memakannya.
Jamur yang tidak beracun dan dibiarkan membusuk juga bisa menjadi beracun karena
adanya aktivitas bakteri, seperti Pseudomonas, Clostridium, dan Salmonella.

12150

1
2
3
4
Berikan rating untuk artikel di atas : 5
0

Anda boleh mempublikasikan kembali tulisan di atas pada website atau blog dengan catatan :

1. Anda harus mencantumkan sumber tulisan dengan link aktif menuju www.AnneAhira.com

2. Anda tidak mengubah baik sebagian atau pun keseluruhan tulisan TERMASUK SEMUA LINK YANG ADA DI DALAM
ARTIKEL harus tetap ada dan aktif.
Nama "Anne Ahira" dilindungi oleh Direktorat Jendral HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) Republik Indonesia

Klasifikasi ilmiah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi
artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Ada usul agar halaman atau bagian halaman ini digabungkan dengan
halaman Tata nama biologi (diskusikan)
Klasifikasi biologi

Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan


spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem
Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki .
Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan
asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga
dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara
memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan
klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah
Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis
(Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan
mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat
atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk
hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang
sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :
• Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
pohon, perdu, dan semak.
• Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan
dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit),
tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup
di lingkungan lembab (higrofit).
• Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan
dan sebagainya
• Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi
hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora),
dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan karena
dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan keinginan orang
yang mengelompokkannya.

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sistem Klasifikasi Domain
• 2 Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese tahun 1977)
○ 2.1 Kingdom Eubacteria
○ 2.2 Kingdom Archaebacteria
○ 2.3 Kingdom Protista
○ 2.4 Kingdom Fungi (Jamur)
○ 2.5 Kingdom Plantae (Tumbuhan)
○ 2.6 Kingdom Animalia (Hewan)
• 3 Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas Cavalier-Smith
tahun 2004)
• 4 Sejarah Klasifikasi
• 5 Pranala luar
[sunting] Sistem Klasifikasi Domain
Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang
menambah urutan dan memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
1. Archaea (dari Archaebacteria)
2. Bacteria (dari Eubacteria)
3. Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)

[sunting] Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese


tahun 1977)
Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan
tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan :
1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun
dari selulosa.
2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri
melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan
tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat
makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi).
Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan
makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia
(hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti
disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom
Eubacteria dan Archaebacteria.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:
[sunting] Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel
sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya).
Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
[sunting] Kingdom Archaebacteria
Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom
Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrim.
[sunting] Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista
memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista
menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan
(Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem
alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca,
Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium),
Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak,
contoh Plasmodium).
[sunting] Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya
bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat
parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)
dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)
[sunting] Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
[sunting] Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of
Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota
kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih
mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu
menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari
anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang
diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh
Whittaker.
[sunting] Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas
Cavalier-Smith tahun 2004)
Seorang ilmuwan Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6
Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof
menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista. 6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith:
a. Bacteria
b. Protozoa
c. Chromista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia
Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun
klasifikasi menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.

[sunting] Sejarah Klasifikasi

Klasifikasi ilmiah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi
artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Ada usul agar halaman atau bagian halaman ini digabungkan dengan
halaman Tata nama biologi (diskusikan)
Klasifikasi biologi

Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan


spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem
Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki .
Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan
asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga
dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara
memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan
klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah
Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis
(Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan
mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat
atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk
hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang
sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :
• Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
pohon, perdu, dan semak.
• Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan
dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit),
tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup
di lingkungan lembab (higrofit).
• Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan
dan sebagainya
• Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi
hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora),
dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan karena
dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan keinginan orang
yang mengelompokkannya.

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sistem Klasifikasi Domain
• 2 Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese tahun 1977)
○ 2.1 Kingdom Eubacteria
○ 2.2 Kingdom Archaebacteria
○ 2.3 Kingdom Protista
○ 2.4 Kingdom Fungi (Jamur)
○ 2.5 Kingdom Plantae (Tumbuhan)
○ 2.6 Kingdom Animalia (Hewan)
• 3 Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas Cavalier-Smith
tahun 2004)
• 4 Sejarah Klasifikasi
• 5 Pranala luar
[sunting] Sistem Klasifikasi Domain
Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang
menambah urutan dan memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
1. Archaea (dari Archaebacteria)
2. Bacteria (dari Eubacteria)
3. Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)

[sunting] Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese


tahun 1977)
Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan
tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan :
1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun
dari selulosa.
2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri
melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan
tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat
makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi).
Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan
makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia
(hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti
disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom
Eubacteria dan Archaebacteria.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:
[sunting] Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel
sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya).
Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
[sunting] Kingdom Archaebacteria
Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom
Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrim.
[sunting] Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista
memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista
menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan
(Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem
alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca,
Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium),
Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak,
contoh Plasmodium).
[sunting] Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya
bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat
parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)
dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)
[sunting] Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
[sunting] Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of
Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota
kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih
mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu
menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari
anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang
diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh
Whittaker.
[sunting] Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas
Cavalier-Smith tahun 2004)
Seorang ilmuwan Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6
Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof
menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista. 6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith:
a. Bacteria
b. Protozoa
c. Chromista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia
Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun
klasifikasi menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.

[sunting] Sejarah Klasifikasi

Klasifikasi Jamur
JAMUR
Jenisjenis Jamur Berdasarkan Hasil Pengamatan Percobaan Dan Kajian Literatur Serta
Klasifikasi Jamur from scribd.com
Yahoo Answers Menurut Teori Klasifikasi Whittaker Terbaru Ada
Menurut Teori Klasifikasi Whittaker Terbaru Ada Berapa Kingdom Bersifat Seperti Hewan
Tumbuhan Dan Jamur Yang Bersifat Seperti Hewan from yahoo.com
Klasifikasi Jamur We Are CIXers
Jamur Merupakan Tumbuhan Yang Tidak Mempunyai Klorofil Sehingga Bersifat Heterotrof
Tipe Sel Sel Eukarotik from blogspot.com
Klasifikasi Ilmiah Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas
Klasifikasi Ilmiah Menunjuk Ke Bagaimana Ahli Biologi Mengelompokkan Dan
Mengkategorikan Berarti Tumbuhan Berbeda Dengan Jamur Maka Para Ahli Taksonomi
Kemudian Mengelompokkan from wikipedia.org
Jamur Blogs Gambar Dan Yang Lainnya Di Wordpress
Dodi3384 Wrote 2 Months Ago Ini Adalah Jamur Kuning Kecil Yang Aku Temui Tumbuh Di
Sepotong Kayu Yang Sudak Lapuk Jamur Ini Mul More Kaitkata Tanaman Liar Jamur Foto
from wordpress.com
Biologi Klasifikasi Jamur
Jamur Merupakan Tumbuhan Yang Tidak Mempunyai Klorofil Sehingga Bersifat Heterotrof
Tipe Sel Sel Eukarotik from vlsm.org
Jamur Tiram Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas
Klasifikasi Ilmiah Jamur Ini Juga Dipercaya Mempunyai Khasiat Obat Untuk Berbagai Penyakit
Seperti Penyakit from wikipedia.org
Menurut Teori Klasifikasi Whittaker Terbaru Ada Berapa Kingdom
Menurut Teori Klasifikasi Whittaker Terbaru Ada Berapa Kingdom Bersifat Seperti Hewan
Tumbuhan Dan Jamur Yang Bersifat Seperti Hewan from yahoo.com
Klasifikasi Ilmiah
Klasifikasi Ilmiah Dari Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Berarti Tumbuhan
Berbeda Dengan Jamur Maka Para Ahli Taksonomi Kemudian Mengelompokkan from
pandapedia.com

Orang Penting dan Berpengaruh Dalam Dunia Web

Es Batu Dari Batu »

Klasifikasi Jamur
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe
sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-
benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut
miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.
JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :
1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti

amuba, disebut plasmodium

- fase tubuh buah

• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora


kembara yang disebut myxoflagelata.

Contoh spesies : Physarum polycephalum

2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan
mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di

darat dengan sporangium dan konidia.

- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk

oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.

Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.

b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.

3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.

- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan

menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi

individu baru.

Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.

4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).

• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,

pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.

- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.


Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.

- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.

- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan

proses fermentasi.

2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.

3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum


penghasil antibiotika penisilin.

4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti


berguna untuk mengharumkan keju.

5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.

6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap

7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah

satu penyebab kanker hati.


8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.

5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.

• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.


Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau

blister blight.

4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:


jamur beracun, habitat di daerah subtropis

5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.

6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum

6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian
karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara
generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan
Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa
askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam
Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur
dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit
kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur
yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.
LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang
hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina.
Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat
yang ekstrim.
wikipedia.org
Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis

Sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/03/klasifikasi-jamur.html
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof,
tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari
benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan
cara generatif.

JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :

1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)


• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti

amuba, disebut plasmodium

- fase tubuh buah

• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora


kembara yang disebut myxoflagelata.

Contoh spesies : Physarum polycephalum

2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung
banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di

darat dengan sporangium dan konidia.

- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk

oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.

Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.

b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.


3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.

- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan

menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi


individu baru.

Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).

• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,

pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.

- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.

Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.

- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.

- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan

proses fermentasi.

2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.

3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum


penghasil antibiotika penisilin.

4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti


berguna untuk mengharumkan keju.

5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.

6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap

7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin ⇒ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu

penyebab kanker hati.


8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.

• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.


Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau

blister blight.

4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:


jamur beracun, habitat di daerah subtropis

5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.

6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum

6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena
pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia
sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya
diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari
golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit,
Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang
dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.

LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari
ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau
Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu
hidup di tempat-tempat yang ekstrim.

wikipedia.org

Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis
JAMUR
A.Pengertian Jamur
Jamur adalah makhluk hidup Eukariota bersel 1/ nulti seluler yang bersifat
heterotrof dengan cara menyerap zat organic dari lingkungan.

Ciri-ciri & Struktur Jamur


1)Bersifat eukariotik, dinding sel umumnya tetapi atas selulosa/zat kitin.
2)Tidak berklorofil estrogen bersifat heteroturof
3)Jamur bersel banyak (multi seluler) tubuhnya terdiri aras benang-benang yang
yang disebut hifa.
4)Hidup pada tempat yang lembab mengandung zat organik, bersifat asam dan
kurang cahaya matahari.

Kingdom fungi dibagi menjadi lima divisi yand berbeda dakam hal struktur hifa dan
struktur penghasil spora. Kelima divisi tersebut adalah :
1.Divisi Zygomycota
2.Divisi Ascomycota
3.Divisi Basidionycota
4.Divisi Deuteromycota
5.Divisi Mycophycophyta

B.Klasifikasi Jamur
1.Zigomycotina
Kelas Zygomycetes
Jamur ini dinamakan Zygomycetes karena membentuk spora istirahat yang
berdinding tebal yang disebut zygospora. Zygospora merupakan hasil peleburan
menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda.

a.Struktur Tubuh
Miseliumnya bercabang banyak dan hifanya tidak bersekat-sekat (bersifat
senositik). Septa ditemukan hanya pada saat sel reproduksi terbentuk. Miselium
pada Rhizopus mempunyai tiga tife hifa, yaitu:
1)Stolon; hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti).
2)Rhizoid; hifa yang menembus subtrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk
menyerap makanan.
3)Sporangiopor; hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki
sporangia globuler (berbentuk bulat) diujungnya.

b.Cara reproduksi
Zygomicetes dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara
aseksual adalah dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Reproduksi
seksualnya secara konjungsi.

2.Ascomycotina
Divisi ini bercirikn talus yang terdiri dari miselium bersepta. Reproduksi seksual
membentuk askospora di dalam askus. Ada yang hidup sebagai parasit, yang
menimbulkan panyakit pada tumbuhan.

Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain:


a.Askus tanpa askokarp
b.Askus yang askokarpny berbentuk deperti mangkok disebut aposetium.
c.Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.
d.Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum
disebut peritesium.

Ada bermacam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat


kelas.
1)Kelas Hemiascomycetes
Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa, tubuhnya
terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel
atau hifa senu. Contoh anggota Hemiascomycetes adalah khamir Saccharomyces.
Beberapa jenis Saccharomyces antara lain:
1)Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khanir raja
yang berguna dalam pembuatan roti dan alcohol.
2)tuac, bekerja mengubah air nira(legen) menjadi tuak.
3)Saccharomyces ellipsoideus, mempermentasi buah anggur menjadi anggur
manuman.

2)Kelas Plectonycetes
Kelas ini bercirikan adanya askokarp berbentuk bola yang disebut kleistotesium.
Kelompok ini ada yang saprobe, parasit atau hipeparasit.
Yang termasuk kelas Plectomycetes adalah Aspergillus dan Penicillium. Reproduksi
aseksual kedua jamur ini adalah dengan pembentukkan konnidium dalam rantai
pada konidiofor. Sedangkan reproduksi seksualnya dengan spora yang dibentuk
dalam askus. Askus-askus tersebut berkumpul dalam suatu badan yang disebut
askokarp.
a.Aspergillus
Aspergillus hidup sebagai saproba pada bermacam-macam bahan organik, seperti
pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi, kacang-kacangan dan lain-lain.
Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning atau cokelat.
Jenis-jenis Aspergillus antara lain:
1) Aspergillus fumigates, bersifat parasit yang menyebabkan penyakit pada saluran
pernapasan unggas
2)Aspergillus flavus, penghasil flatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit
kanker hati. Kapang ini benyak terdapat pada kacang tanah dan makanan yang
terbuat darinya.
3)Aspergillus niger, menghasilkan asam sitrat.
4)Aspergillus oryzae, untuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman
berakohol.
5)Aspergillus nidulan, parasit pada telinga menyebabkan outomikosis.
6)Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap.

b.Penicillium
Kapang multiseluler ini mempunyai miselium bersekat-sekat. Ujung konidiofornya
tidak melebar melainkan bercabang-cabang tadi.
Penicillium, banyak terdapat pada bahan-bahan organik dan sebagai saprofit,
misalnya sebgai berikut:
1)Penecillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat antibiotik (penisilin) yang
ditemukan tahun 1929 oleh Alexander Fleming.
2)Penecillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan untuk meningkatkan
kualitas keju.
3)Penecillium italicum dan P. digitatum perusak buah jeruk masing-masing dinamai
juga kapang biru dan kapang hijau.
4)Penecillium axpansup, menyebabkan buah apel membusuk ditempat
penyimpanan.
5)Penecillium islandicum merusak beras sehingga menjadi kuning, maka disebut
“Yellow rice”

3)Kelas Pyrenomycetes
Ciri khas yang dimiliki adalah askokarp berbentuk khusus yang dilengkapi dengan
ostiolum (lubang untuk melepas askus dan askospora). Tubuh buah seperti itu
disebut peritesium, yang dapat berwarna cerah atau gelap.

3. Basidiomycotina
Divisi ini sebagian besar makroskopis dan sering dijumpai ditanah dan di hutan. Ciri
utamanya ialah hifa septat dengan sambungan apit (clamp connection); spora
seksualnya terbentuk pada basidium yang berbentuk ganda.
Divisi ini terdiri dari beberapa kelas, di antaranya ialah kelas Hymemomycetes, ordo
Agaricales, family Agaricaceae, yang mencakup jamur-jamur berlamela atau
memiliki keping lipatan. Ciri-ciri jamur ini antara lain: berdaging, saprobe, tubuh
buah seperti payung, tetapi pada beberapa spesies tangkainya asimetris, pendek
bahkan tidak bertangkai. Basidiospora terdapat di permukaan lamella atau bilah
yang terbentuk di bagian bawah tudungnya. Contoh terkenal dari agaricaceae ini
adalah Vovariella volvacea (jamur padi, jamur dami).

4.Deuteromycotina
Divisi terakhir ini disebut juga fungi imperfecti karena belum diketahui adanya
reproduksi seksual, hifa septat atau uniseluler.
a.Cara reproduksi
Reproduksi jamur ini secara aseksual dengan menghasilkan konidia atau
menghasilkan hifa khusus disebut konidiofor.

b.Cara Hidup
Jamur ini bersifat saprofit di banyak jenis materi organic, sebagai parasit pada
tanaman tingkat tinggi, dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Contoh
klasik jamur ini di Indonesia dalah Monilia sitophila, yaitu jamur oncom.

Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang

5.Mycophyciphyta
Liken atau lumut kerak biasanya dianggap sebagai kelompok khusus, walaupun
pada dasarnya merupakan asosiasi simbiosis antara jamur mikobion dan ganggang
fikobion.
Menurut bentuknya lumut kerak dapat dibagi menjadi 3 kelompok:
1.Krustos (Seperti kerak), misalnya Graphis, seperti coret-coret kecil yang panjang
di pepohonan.
2.Folios (seperti daun), misalnya Umbellicaria, Parmelia yang tumbuh pada
bebatuan.
3.Fruktikos (seprti semak), misalnya Usnea longgisima disebut janggut resi yang
dapat mencapai beberapa meter panjangnya.
Manfaat liken: sebagai makanan hewan,sebagai bahan pewarna dan penyamak,
digunakan dalam industry parfum, simber litmus yang digunakan dalam
laboratorium kimia, juga sebagai indicator tingkat polusi.

C.MIKROZA
Jamur yang hifanya bersimbiosis dengan akar suatu tanaman disebut mikroza.
Jamur tersebut biasanya dari golongan Zygomycotina, Acomycotina,
Basidiomycotina.
Ada dua tipe Mikroza yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.
a. Ektomikoriza
Jamur ini tubuh buahnya seperti payung, bola/bulat, hifanya hanya menembus
epidermis saja tidak sampai menembus korteks.
Contoh: Jamur ektomikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman pinus, bentuknya
seperti payung
b.Endokikoriza
Jamur ini bersimbiosis pada akar yang hifanya menembus sampai pada sel-sel
korteks. Pada tanaman polong-polongan jamur ini dapat merangsang pertumbuhan
bintil-bintil akar yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium.

Jamur adalah makhluk hidup eukariota bersel satu atau multiseluleer, dan bersifat
heterotrof dengan cara menyerap zat organik dari lingkungan. Jamur ada yang
bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan. Basidiomycota seperti
jamur kuping dan jamur merang dapat dimakan. Beberapa anggota Ascomycota
seperti Penicillium menghasilkan antibiotika. Jamur yang belum diketahui
reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam divisi Deuteromycota.


Daftar Istilah
1.Askokarp : Tubuh buah yang berisi askus (kantung).
2.Askospora : Spora yang berada dalam askus.
3.Askus : Penghasil Askospora pada jamur Ascomycetes
4.Basidiokarp : Tubuh buah Basidiomycetestempat basidium berkumpul.
5.Basidiospora : Spora yang berada dalam basidium.
6.Basidium : Penghasil basidiospora pada jamur Basidiomycetes.
7.Haustoria : Hifa pada jamur parasit untuk penetrasi pada sel inang.
8.Konidium : Tempat pembentukan konidia (spora aseksual) pada Ascomycetes
9.Miselium : Kumpulan hifa jamur yang berfungsi menyerap bahan organik dari
lingkungan tempat hidup jamur.
10.Oospora : Sel telur yang telah dibuahi dan membentuk dinding tebal.
11.Saproba : Organisme yang hidup pada bahan-bahan mati / busuk.
12.Sel Dikariotik : Sel yang memiliki dua mukleus, biasanya disebabkan
karena penggabungan sel. Biasanya pada hifa.
13.Zigospora : Spora hasil persatuan dari dua hifa yang berlainan jenis (Zonjugasi).
14.Zoospora : spora kembara, spora yang memiliki flagella.

Posted by edy mahyudin at 9:02 AM

Labels: Biologi

Manfaat Dan Informasi Tentang Jamur


Jamur Kayu (Ganoderma lucidum (Leyss.ex Fr.) Karst.)
Familia : Polyporaceae
Uraian :
Tumbuh saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan
buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada
tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar.
Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi
berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah
keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk
lapisan-lapisan himenofora baru.
Nama Lokal :
Supa sinduk (Sunda).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sukar tidur (Insomnia), pusing, bronkhitis, asma, silicosis, hepatitis; Hipertensi, sakit jantung,
sakit lambung, tidak napsu makan; Rematik;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Badan buah. Setelah dikumpulkan, dicuci lalu dijemur.
KEGUNAAN: – Badan terasa lemah (Neurasthenia), pusing. – Rasa lemah akibat sakit lama. –
Sukar tidur (insomnia). – Bronkhitis kronis, asthma, silicosis. – Hepatitis. – Tekanan darah
tinggi. – Sakit jantung koroner (Coronary heart disease). – Kolesterol tinggi
(hipercholesterolemia). – Sakit lambung (gastritis). – Tidak napsu makan (anoreksia). – Rematik
sendi (Rheumatic arthritis). – Menunda ketuaan. PEMAKAIAN: Untuk minum: 3-15 g, rebus.
Pemakaian luar. Digunakan untuk pilek (Rhinitis). CARA PEMAKAIAN: 1. Neurasthenia, sukar
tidur, mimpi berlebihan: 3-10 g jamur kayu direbus, minum. 2. Hepatitis kronis, sesak napas
(asma bronkhial): 1-2 g jamur kayu dibuat bubuk, seduh dengan air panas, minum setelah dingin.
Lakukan 3 kali sehari. 3. Manguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh: Rebus 15 g ling zhi
dengan 4 gelas air bersih dalam periuk tanah sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan
airnya ditambahkan 1 sendok makan madu. Aduk sampai rata, minum. Sehari 2 kali, tiap kali
minum sebanyak 1 gelas. CATATAN : Ling-zhi adalah jamur yang dijual di toko obat dengan
berbagai macam kemasan berupa potongan-potongan jamur atau yang sudah diolah seperti
kapsul, tablet, sirop, tincture atau suntikan.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasanya manis sedikit pahit, hangat, tidak
beracun. Menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung,
aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik), penenang (sedatif, obat batuk (antitusif dan
menghilangkan sesak (anti-asthmatic). KANDUNGAN KIMIA: Ergosterol, coumarin, fungal
lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase dan
saccharida, serta beberapa macam mineral seperti natrium (Na), calcium (Ca), zinc (Zn), copper
(Co) dan mangan (Mn).
sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=75

CIRI-CIRI UMUM JAMUR


Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum
fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan
organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.

1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada
pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter,
contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi
tubuh buah.

Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah


Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini
menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel
eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang
cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke
sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat Jamur


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak
memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat
organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh
dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit
fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.

a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.

c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.
Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi
dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi


Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual,
jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya
uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat
terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan
tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak
gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami
terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap
kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing
induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion
atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya
inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun
yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai
berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Alternatif Bisnis Online, hati-hati sebelum mencoba
Pengetahuan | Pengertian Jamur Dalam
Indonesia

• Follow any responses to this article
• Subscribe to entry RSS 2.0
• Subscribe to entry RSS 0.92
• Subscribe to responses RSS
Posted by Smart Click on 22 January 2011

1. Kata Jamur sudah tidak asing lagi terdengar oleh telinga kita, Kata jamur memiliki arti
yang agak berkaitan antara satu sama lain.
Di bawah ini merupakan beberapa arti kata dari Jamur dalam Bahasa Indonesia :

Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok
fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak
(“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah
ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap
berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur
merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake
(Lentinus edulis).
2. Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di
bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
3. Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari
ungkapan “Rotinya sudah berjamur” yang maksudnya adalah ‘rotinya telah ditumbuhi
kapang’.

Jamur tiram
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

?
Jamur tiram
Jamur tiram

Status konservasi

Status konservasi:
Aman

Klasifikasi ilmiah

Kerajaa Fungi
n:

Filum: Basidiomycota

Kelas: Homobasidiomyc
etes

Ordo: Agaricales

Famili: Tricholomataceae

Genus: Pleurotus

Spesies P. ostreatus
:

Nama binomial

Pleurotus ostreatus
Champ. Jura. Vosg. 1:
112, 1872
Jamur tiram di permukaan batang kayu.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan
termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga
krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah
agak cekung.[1] Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal
dengan sebutan King Oyster Mushroom.[2]

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Karakteristik
• 2 Siklus hidup
• 3 Syarat pertumbuhan
• 4 Kandungan gizi
• 5 Manfaat
• 6 Budidaya
○ 6.1 Media tanam dan komposisi
○ 6.2 Media lain
○ 6.3 Metode budidaya
• 7 Lihat pula
• 8 Referensi
• 9 Pranala luar

[sunting] Karakteristik
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus)
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial
Pleurotus ostreatus.[2] Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu,
coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi
tudung mulus sedikit berlekuk.[1] Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang
berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.[1]
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah
yang sejuk.[3] Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah
melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu
jenis jamur kayu.[3] Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus
memperhatikan habitat alaminya.[4] Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram
adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.[4]

[sunting] Siklus hidup


Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam
siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual.[5] Seperti halnya reproduksi aseksual
jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang
terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang
disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. [6] Sedangkan secara seksual, reproduksinya
terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina
membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa.[6] Spora seksual pada jamur
tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.[6]
Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu
miselium dengan inti haploid.[6] Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut
berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa
dikaryotik.[7] Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C,
kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan
terbentuk.[8] Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium.[7]
Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium.[7]
Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak
(lamela).[6] Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion.[6] Hifa ini
akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus
yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus).[6] Kemudian hifa monokarion akan
mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium
awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion).[6] Dalam
tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga
membentuk bakal jamur.[6] Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan
kembali menjadi bibit induk.[6]

[sunting] Syarat pertumbuhan


Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media
tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa
yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami
yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis.[4] Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan,
selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain.[4] Media yang
terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya.[4] Kadar air diatur 60 -
65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan
dari media tanam dengan baik.[4]
Habitat alami jamur tiram

Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di
bawah tanaman berkayu.[4] Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di
tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang
dengan cahaya matahari berlimpah.[4] Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam
keadaan gelap/tanpa sinar.[4] Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya
ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan
adanya rangsangan sinar.[4] Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak
dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus
mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran 60 - 70 %.[4]
Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan
pertumbuhan badan buah yang optimal.[4] Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan
jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar
antara 22 - 28 OC dengan kelembaban 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan
suhu udara antara 16 - 22 OC.[4]
Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram.[4] Apabila
pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat.[4] bahkan
mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri.[4]
Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium
carbonat).[4]
Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.[1]
Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang
penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.[4]
[sunting] Kandungan gizi
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas
Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat
zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.[9]
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan
protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori.[10] Jamur ini
memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.[10]
Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%.[10] Komposisi dan
kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6
persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg
niacin, dan 314.0 mg kalsium.[10][11] Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram
dengan 72 persen lemak tak jenuh.[10] Serat jamur sangat baik untuk pencernaan.[10] Kandungan
seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.[12][10]
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.[10]
Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah.[10] Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan
asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering.[10] Kandungan proteinnya 10,5-30,4%.[10]
Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%.[10] Jamur
tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin,
leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.[10] 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak
tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol
(hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya.[10] 28% asam lemak jenuh serta
adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak.[10]
Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1
(tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram
cukup tinggi.[10] Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan
Magnesium.[10] Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb.[10] Konsentrasi K, P,
Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%.[10] Mineral
mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini
aman dikonsumsi setiap hari.[10]

[sunting] Manfaat

Jamur tiram sebagai bahan makanan


Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol,
sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim
oksidasi.[8] Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda[3]
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan
jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat
untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia.[13][10] Selain itu jamur tiram juga
dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol.[13][10] Di
samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena
berserat tinggi dan membantu pencernaan.[10] Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang
berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.[10]
Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif
sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur,
antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun.[10][13] Pada jamur tiram, produk ini disebut
sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen
aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).[11]
[13]
Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman
untuk dikonsumsi.[10] Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan.[10] USDA (United
States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa
dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam
serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur
tiram.[14] Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol
pada penderita hiperkolesterol.[14][15] Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai
bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.[10]

[sunting] Budidaya
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah
yang sejuk.[5] Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah
melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu
jenis jamur kayu.[4] Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus
memperhatikan habitat alaminya.[5] Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat,
seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam.[5] Hal yang perlu diperhatikan
dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber
bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit.[5] Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan
berkembang baik pada suhu 26-30 °C.[4] Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan
pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana.[5] Jamur tiram biasanya dipeliharan
dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.[4]
[sunting] Media tanam dan komposisi
Media tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air,
dedak 10% dan kapur 1%.[16] Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan
jamur.[16] Jerami mengandung lignin, selulosa, karbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh
jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein.[16] Air pada
jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur.[16]
Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus ostreatus.[16] Dedak
ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber
karbohidrat, karbon, dan nitrogen.[16] Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan
jamur.[5] Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.[16]
[sunting] Media lain
Selain jerami, ada beberapa media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang
mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas,
alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya.[12]
Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.[12]
Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan
merang memang lebih tinggi.[12] Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-
bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan
vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh
buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi
oleh jamur (pH 6,8 – 7,0).[12] Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat
batang / akar jamur agar tidak muda rontok.[12] 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu
bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.[12][1]
[sunting] Metode budidaya
Budi daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan
media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm.[5] Rendam
jeraminya selama semalaman.[5] Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10%
dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan jamur.[5] Semua bahan diaduk rata dan campuran
bahan tadi dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian.[5] Baru
kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca).[5] Setelah cukup padat, leher plastik
bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang dan
ditancapkan tips.[5] Selanjutnya ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas
dan diikat dengan karet.[5]
Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf untuk memastikan
bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan jamur.
[5]
Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tips di tengah-tengah media dan kapas
diambil dengan pinset steril.[5] Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang
ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis).[5] Lalu media ditutup kapas lagi dan
dibungkus dengan kertas.[5] Media substrat diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu
hingga tumbuh miselium.[5] Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media
dibiarkan terbuka.[5] Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi
sekitar lembab dan mendukung pertumbuhannya.[5] Tubuh buah jamur akan tumbuh secara
perlahan-lahan ketika media lembab dalam waktu sekitar 1 bulan lebih.[5] Tubuh buah yang
sudah cukup besar diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.[5]

[sunting] Lihat pula


• Jamur kuping

[sunting] Referensi
1. ^ a b c d e Parlindungan, A. K. 2000. Pengaruh konsentrasi urea dan TSP di
dalam air rendaman baglog alang- alang terhadap pertumbuhan dan produksi
jamur Tiram Putih (Pleurotusostreatus). Prosiding Seminar Hasil Penelitian
Dosen UNRI.Pekanbaru, September 2000.
2. ^ a b (en) Volk TJ. 1998. This month's fungus is Pleurotus ostreatus, the
Oyster mushroom. [terhubung berkala]
http://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/oct98.html [30 Mei 2009].
3. ^ a b c (en) Kuo M. 2005. Pleurotus ostreatus: The oyster mushroom.
[terhubung berkala]
http://www.mushroomexpert.com/pleurotus_ostreatus.html [3 Mar 2009].
4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Gunawan, A.W. 2000. Usaha Pembibitan Jamur.
Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 3-19.
5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Gunawan AW, Agustina TW. 2009. Biologi dan
bioteknologi cendawan dalam praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Atma
Jaya. Hal. 77-83.
a b c d e f g h i j
6. ^ (en) Phillips, Roger. 2006. Mushrooms. Pub. McMilan. Hal. 266.
a b c
7. ^ (en)[OECD]. 2006. Safety Assessment of Transgenic Organisms. OECD
Publishing: Australia. Hal.57-69
8. ^ a b Widiastui H, Panji T. 2008. Pola aktivitas enzim ligninolitik Pleurotus
ostreatus pada limbah sludge pabrik kertas. Menara Perkebunan 76(1): 47-
60.
9. ^ (en) Eger G, Eden G, Wissig E. 1976.Pleurotus ostreatus — breeding
potential of a new cultivated mushroom. Theoretical and Applied Genetics 47:
155-163.
10.^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Sumarmi. 2006. Botani dan tinjauan
gizi jamur tiram putih. Jurnal Inovasi Pertanian 4(2):124-130.
11.^ a b Pradnyamitha. 2008. Jamur tiram makanan para dewa. [terhubung
berkala]. http://bayivegetarian.com/?tag=jamur-tiram [15 Jun 2009].
12.^ a b c d e f g Trubus. 2007. Pijakan anyar jamur tiram. Jakarta: Trubus
Swadaya. Hal. 21-27.
13.^ a b c d (en) Khatun K, Mahtab H, Khanam PA, Sayeed MA, Khan KA. 2007.
Oyster mushroom reduced blood glucose and cholesterol in diabetic subjects.
Mymensingh Med J 16 (1): 94–9.
14.^ a b (en) Hossain S, Hashimoto M, Choudhury EK, et al. 2003. Dietary
mushroom (Pleurotus ostreatus) ameliorates atherogenic lipid in
hypercholesterolaemic rats. Clin. Exp. Pharmacol. Physiol. 30 (7): 470–5.
15.^ (en) Bobek P, Ozdin L, Kuniak L. 1994. Mechanism of hypocholesterolemic
effect of oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) in rats: reduction of
cholesterol absorption and increase of plasma cholesterol removal. Z
Ernahrungswiss 33 (1): 44–50.
16.^ a b c d e f g Winarni R, Rahayu U. 2002. Pengaruh formulasi media tanam
dengan bahan dasar sebuk gergaji terhadap produksi jamur tiram putih
(Pleurotus ostreatus). [terhubung berkala].
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf/70032.pdf [17 Juni 2009].

[sunting] Pranala luar


Klasifikasi ilmiah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi
artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Ada usul agar halaman atau bagian halaman ini digabungkan dengan
halaman Tata nama biologi (diskusikan)
Klasifikasi biologi

Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan


spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem
Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki .
Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan
asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga
dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara
memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan
klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah
Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis
(Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan
mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat
atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk
hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang
sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :
• Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
pohon, perdu, dan semak.
• Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan
dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit),
tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup
di lingkungan lembab (higrofit).
• Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan
dan sebagainya
• Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi
hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora),
dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan karena
dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan keinginan orang
yang mengelompokkannya.

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sistem Klasifikasi Domain
• 2 Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese tahun 1977)
○ 2.1 Kingdom Eubacteria
○ 2.2 Kingdom Archaebacteria
○ 2.3 Kingdom Protista
○ 2.4 Kingdom Fungi (Jamur)
○ 2.5 Kingdom Plantae (Tumbuhan)
○ 2.6 Kingdom Animalia (Hewan)
• 3 Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas Cavalier-Smith
tahun 2004)
• 4 Sejarah Klasifikasi
• 5 Pranala luar
[sunting] Sistem Klasifikasi Domain
Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang
menambah urutan dan memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
1. Archaea (dari Archaebacteria)
2. Bacteria (dari Eubacteria)
3. Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)

[sunting] Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese


tahun 1977)
Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan
tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan :
1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun
dari selulosa.
2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri
melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan
tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat
makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi).
Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan
makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia
(hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti
disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom
Eubacteria dan Archaebacteria.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:
[sunting] Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel
sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya).
Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
[sunting] Kingdom Archaebacteria
Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom
Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrim.
[sunting] Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista
memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista
menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan
(Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem
alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca,
Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium),
Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak,
contoh Plasmodium).
[sunting] Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya
bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat
parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota)
dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)
[sunting] Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
[sunting] Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi
membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of
Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota
kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih
mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu
menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari
anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang
diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh
Whittaker.
[sunting] Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas
Cavalier-Smith tahun 2004)
Seorang ilmuwan Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6
Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof
menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista. 6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith:
a. Bacteria
b. Protozoa
c. Chromista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia
Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun
klasifikasi menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.

[sunting] Sejarah Klasifikasi


Woese
Linnaeu Haecke Copelan Whittak
et al, Cavalier-
s, 1735 l, 1866 Chatton, d, 1938 er, Woese et
1990 Smith,
(2 (3 1925 (2 (4 1969 (5 al, 1977 (6
(3 2004 (6
Kingdo Kingdo Empire) Kingdo Kingdo Kingdom)
Domai Kingdom)
m) m) m) m)
n)

(Belum Bacteria
ada (Gabungan
Bacteri
klasifikas Prokaryota Monera Monera Eubacteria Archaebacte
a
i ria dan
mikroba) Eubacteria)

Prokaryota
(idem/klasifik
Monera Monera Archaebacte Archae Bacteria
Protista asi yg sama
(idem) (idem) ria a (idem)
dgn yang di
atas)

--
-- Eukaryota Eukary
Protoctis
mulai dari Protista Protista a mulai Protozoa
ta
sini -- dari
sini --

Protista Protista
Chromista
(idem) (idem)

Vegetabil Eukary
Plantae Eukaryota Fungi Fungi Fungi
ia a
Vegetabil Plantae
Plantae Plantae Plantae Plantae
ia (idem) (idem)

Animali
Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia
a

[sunting] Pranala luar


• (en) Wikispecies
• (en) International Code of Botanical Nomenclature
• (en) ICZN website, for zoological nomenclature
• (en) Text of the ICZN, Electronic version
• (en) ZooBank: The World Register of Animal Names
• (en) International Committee on Systematics of Prokaryotes for bacteria
• (en) International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB)
• (en) ICTVdB website, for virus nomenclature
• (en) Biological Classification on Wikipedia

Propolis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Propolis
Propolis atau Lem Lebah adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu. Dikumpulkan oleh
lebah dari pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian dicampur dengan air liurnya, digunakan
untuk menambal dan mensterilkan sarang. Propolis bersifat disinfektan (anti bakteri) yang
membunuh semua kuman yang masuk ke sarang lebah. lebah meliputi sarangnya dengan
propolis untuk melindungi semua yang ada didalam sarang tersebut dari serbuan kuman, virus,
atau bakteri, misal: ratu lebah, telur, bayi lebah dan madu. Sifat disinfektan alami yang
terkandung dalam propolis sangat ampuh dalam membunuh kuman, terbukti dengan
ditemukannya seekor tikus dalam sarang lebah yang telah mati selama kurang lebih 5 tahun
dalam keadaan tidak membusuk.

[sunting] Kegunaan
Kegunaan Propolis bagi manusia adalah :
• Suplementasi; mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk membangun
kekebalan tubuh dan mengaktifkan kelenjar Thymus. Zat-zat tersebut
adalah :
○ Semua vitamin kecuali vitamin K.
○ Semua mineral yang dibutuhkan tubuh kecuali Sulfur.
○ 16 rantai Asam Amino Essensial yang dibutuhkan untuk regenerasi sel.
○ Bioflavonoid, yaitu zat anti oksidan sebagai suplemen sel. Menurut
penelitian, kandungan Bioflavonoid pada satu tetes propolis setara
dengan bioflavonoid yang dihasilkan dari 500 buah jeruk.
• Pengobatan alami; mengandung zat aktif yang berfungsi sebagai obat untuk
berbagai macam penyakit. Fungsi pengobatan meliputi hal-hal sebagai
berikut :
○ Sebagai antibiotik, antiviral dan sekaligus antifungal alami tanpa efek
samping.
○ Penyakit yang berhubungan dengan bakteri, misalnya : typhus,
diare/muntaber dan sebagainya. Dapat juga untuk bau ketiak yang
sangat mengganggu, karena di dalam lipatan ketiak terdapat bakteri
atau jamur yang menyebabkan bau.
○ Penyakit yang berhubungan dengan virus, misalnya : demam
berdarah, flu, TBC dan sebagainya.
○ Penyakit yang berhubungan dengan jamur, misalnya : eksim, panu,
keputihan, ketombe dan sebagainya.
○ Anti peradangan (infeksi dan luka), misalnya : maag, luka luar, radang
tenggorokan, sakit gigi, radang ginjal, lebam, luka bakar dan
sebagainya.
○ Sebagai anti kanker dan mutagenesis sel, misalnya : kanker tumor,
mium, kista dan sebagainya.
○ Berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dan detoksifikasi atau
pembuangan racun, misalnya : asam urat, kolesterol, trigliserin, darah
tinggi, jantung, stroke, diabetes mellitus dan sebagainya.
lemak-lemak (katarak) di mata bersih dengan propolis. [1]
[sunting] Pendapat para Ahli
Berikut adalah pendapat para ahli tentang propolis dan kegunaan lain :
1. John Diamond MD; propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang
berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
2. Ray Kupinsel; propolis sebagai anti biotik alami yang mampu melawan
berbagai macam penyakit tanpa efek samping
3. Profesor Arnold Becket; propolis mampu menyembuhkan berbagai macam
penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
4. Russia Research Team (Tim Riset Rusia); Dalam propolis terdapat zat anti
biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat
mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
5. Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospital Tiongkok); propolis berguna
untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit
jantung.
6. Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991; dalam propolis terdapat zat CAPE
yang berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian zat CAPE secara
teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
7. Majalah anti biotik VP Kivalkina; propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa
batas kadaluwarsa.

[sunting] Pranala luar


• (id) Kediaman Lebah Sebagai Antibiotik dan Antikanker
• (en) National Institute Health - MedlinePlus Herbs and Supplements: Propolis
• (en) Contact dermatitis and other skin conditions in instrumental musicians,
published online April 16, 2004
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Propolis"
Kategori: Bahan | Obat | Entomologi

Peralatan pribadi
• Masuk log / buat akun

Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan

Varian

Tampilan
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑

Cari
Top of Form
Istimew a:Pencari

Bottom of Form

Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang

Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan

Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang

Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh sebagai PDF
• Versi cetak

Kotak peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• Azərbaycanca
• Български
• Bosanski
• Català
• Česky
• Dansk
• Deutsch
• English
• Esperanto
• Español
• Eesti
• Français
• Galego
• ‫עברית‬
• Hrvatski
• Magyar
• Íslenska
• Italiano
• 日本語
• 한국어
• Lietuvių
• Македонски
• Nederlands
• Norsk (bokmål)
• Polski
• Português
• Română
• Русский
• Srpskohrvatski / Српскохрватски
• Simple English
• Slovenčina
• Slovenščina
• Shqip
• Српски / Srpski
• Svenska
• Türkçe
• Українська
• 中文
• Halaman ini terakhir diubah pada 21:12, 15 Oktober 2010.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons;
ketentuan

Blognya Sekolah Pertanian DKI Jakarta n Tempat Gaulnya Para Siswa dan Alumnus
SPN (SPP - SPMA) DKI Jakarta di Dunia Maya

JAMUR KUPING
Perkembangan budidaya jamur kuping di Indonesia semakin pesat, sehingga saat
ini budidaya jamur kuping sangat merebak di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan
jamur kuping merupakan jamur kosmopolitan atau dapat hidup dimana saja, mulai
dari kawasan hutan pantai samapi dengan pegunungan tinggi dengan persyaratan
tempatnya cukup lembab.

Disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga
manusia (kuping), dan dikenal juga ada empat jenis yaitu:
a. Auricularia auricula – Judae (tubuh buah lebar dan tebal)
b. Auricularia polytricha (tubuh buah kecil dan tebal)
c. Auricularia cornea (seperti Auricularia auricula)
d. Auricularia fuscosuccinea (seperti Auricularia polytricha)

Beberapa nama setempat/lokal jamur kuping yang sering didengar:


a. Indonesia : jamur kuping, supa lember (sunda), kuping lowo (Jawa), kuping tikus,
dan lain-lain.
b. Cina/Taiwan/Vietnam: mouleh, Yung-ngo, Muk-ngo, Mu-er , Mo -er
c. Jepang: Kikurage, Mokurage, Senji, Arage.
d. Hongkong/Singapura: Mouleh, Jew's ear-fungi
e. Amerika Serikat: Tree-ear, Jew's ear-fungi, Gelatinous fungi.

Warna tubuh buah pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi
adapula yang memiliki warna coklat tua. Yang paling memiliki nilai bisnis yang
tinggi adalah warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada
bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.

Siklus hidup jamur kuping seperti halnya jamur tiram maupun shiitake meliputi;
tubuh buah sudah tua menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan dan
berjumlah banyak. Selanjutnya spora tersebut jatuh pada tempat yang sesuai
dengan persyaratan hisupnya seperti kayu mati atau bahan berselulosa dan dalam
kondisi lembab, maka spora tersebut akan berkecambah membentuk miselia
dengan tingkatan:
a. Miselai primer yang tumbuh terus membanyak dan meluas.
b. Miselai sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselia pada bagian
permukaan miselia sekunder dengan diameter 0,1 cm).
c. Dari primordial akan tumbuh dan berbentuk kuncup tubuh buahpada tingkat awal
yang semakin lama semakin membesar (3-5 hari)
d. Dari primordia tersebut akan tumbuh tubuh buah jamur berbentuk melebar, serta
pada saat tua akan dipanen.

Jamur kuping merupakan salah satu konsumsi jamur yang memiliki sifat saat
dikeringkan lama, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat akan
kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya. Jamur kuping telah dijadikan sebagai
bahan berbagai masakan seperti Sayur kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur,
sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan tekstur lunak yang terasa
segar dan kering.

Agrobisnis jamur memiliki prospek cerah untuk dikembangkan ke skala agroindustri


dikarenakan agroindustri ini tidak menggunakan lahan yang tidak terlalu luas,
bahan baku untuk penanaman jamur dalam bentuk limbah seperti serbuk gergaji,
bekatul, serpihan kayu, waktu tanam dari bibit hingga pemanenean sangat singkat,
harga jual jamur tinggi, dan aspek nilia gizi tinggi untuk kesehatan dan pengobatan.
Selain aman dikonsumsi, bersifat non kolesterol, dan berkhasiat sebagai obat dan
penawar racun yang dihasilkan dari lendir jamur kuping.

Budidaya Jamur Kuping

Budi daya jamur meliputi tahap proses pembuatan bibit dan proses produksi jamur.
Budi daya jamur kuping dapat dilakukan dibatang-batang kayu dengan perlakuan
tertentu agar tumbuh dengan baik. Perkembangan teknik budi daya jamur kuping
dengan menggunakan serbuk kayu atau serbuk gergajian. Cara ini menguntungkan
karena petani dapat menambahkan nutrisi kedalam media tanam sehingga
pertumbuhan jamur menujadi optimal
Setelah menuyeleksi jamur yang akan dibudidayakan, langkah budi daya dimulai
dengan pembuatan bibit jamur pada media tanam. Tahap berikutnya adalah
pemeliharaan jamur selama proses budi daya, panen jamur, penanganan
paspapanen dan pemasaran. Agar hasilnya maksimal, setiap tahapan harus
dilakukan dengan bnaik termasuk penyiapan media tanam . Untuk media tanam
bisa digunakan batangatau serbuk kayu.

Manfaat & Kandungan Jamur Kuping

Dari segi gastronomik ataupun organoleptik ( rasa, aroma dan penampilan), jamur
kuping kurang menarik bila dihidangkan sebagai bahan makanan. Namun jamur
kuping sudah dikenal dekat sebatai ahan makanan yang memiliki khasiat sebagai
obat dan penawar racun.
Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi pengental.
Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol. Jamur
kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan, dan warnanya. Jamur
kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah kecil (sering disebut jamur kuping tikus)
digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda, dan rasanya sesuai dengan
selera. Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar (jamur kuping gajah) rasanya
sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena harus diiris kecil-kecil
bila akan dimasak. Jamur kuping selain untuk ramuan makanan juga unuk
pengobatan. Untuk mengurangi panas dalam, mengurangi rasa sakit pada kulit
akibat luka bakar.

Kandungan nutrisi jamur kuping terdiri kadar air 89,1, protein 4,2, lemak 8,3,
karbohidrat total 82,8, serat 19,8, abu 4,7 dan nilai energi 351. Jamur kuping
dipanaskan, maka lendir yang dihasilkan oleh masyarakat dan tabib pengobatan
memiliki khasiat:
• Penangkar / penon-aktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun residu
pestisida, bakhan sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir semua ramuan
masakan Cina, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan menonaktifkan racun
yang terbawa dalam makanan.
• Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk menghambat
pertumbuhan carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi juga
untuk antikoagulan bahkan menghambat penggumpalan darah.
• Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan darah.
Manfaat jamur kuping untuk pengobatan penyakit antara lain:
• Darah tinggi/pembuluh darah mengeras akibat penggumpalan darah: 3 gram
jamur kuping kering, rendam semalam dan buang airnya hingga tinggal jamur
basah, tempatkan dalam rantang, tambahkan air bersih dikusus hingga lunak,
tambahkan gula batu secukupnya dimakan secukupnya sehari sekali.
• Kurang darah dengan memasak jamur kuping 30 gram, ditambah 30 gram buah
kurma, ditambah air bersih 5 gelas diminum dimasak sampai airnya tersisa 1 gelas.
Hal diatas juga dapat diterapkan untk mengobati sakit wasir/ ambeian.
• Datang bulan tidak lancar dan memperlancar buang air besar. Jamur kuping
dimasak bersama bahan-bahan lain seperti sayuran.
Masa Panen Jamur Kuping

Budidaya dengan log tanam asal serbuk gergajian kayu memerlukahnn waktu
sekitar 3 bulan hingga panen, sementara dengan log tanam asal batang kau dapat
lebih dari 5 bulan, tetapi hasil dari log kau cenderung digemari dengan harga lebih
mahal. Masa panen untuk log tanam berbentuk ‘kantung lplastik' dapat mencapai 1
– 2 bulan terus menerus dengan intergval waktu 1 – 2 minggu hingga semua bagian
dari log tanam ditumbuhi jamur. Sementara masa panen untuk log kayu umumnya
lebih dari 4 bulan baru akan nampak, serta pertumbuhan ini akan terus menerus
berlangsung sampai 3-4 bulan jika lingkungan log tanam dan tempatnya dipelihara
diatur secara baik.
Aspek Pemasaran Jamur Kuping

Baik dalam keadaan segar (umumnya hasil panen dari alam) atau dalam keadaan
kering (hasil budidaya) harga jamur kuping lebih mahal kalau dibandingkan dengan
harga jamur lain seperti tiram maupun merang. Jenis jamur kuping yang paling
banyak dijual dilingkungan toko boat cina atau shinshe yang memiliki bentuk kecil
atau bertubuh buah tipis dalam keadaan kering, umumnya berasal dari Taiwan atau
daratan Cina yang disebut Mouleh.

Secara umum, pangsa pasar di dunia, jamur kuping menduduki tempat paling
bawah disamping jamur kancing, jamur shiitake, jamur merang dan sebagainya. Di
Pangsa pasar Asia, terutama di kawasan Cina, Hongkong, Singapura, Malaysia dan
sebagainya dimana penduduk etnis Cina banyak berdiam, pangsa pasar jamur
kuping sangat tinggi terutama dalam bentuk kering.

Bahkan di Indonesia, dengan penduduk asal Cina cukup banyak, kebutuhan jamur
kuping masih harus didatangkan dari RRC, Thailand , Vietnam dan sebagainya
dalam bentuk kering. Serta yang masih segar, pada umumnya masih merupakan
hasil alam pada permulaan musim hujan atau menjelang musim kemarau, karena
pada musim tersebut, jamur kuping banyak didapatkan tumbuh pada batang kayu
kering di hutan.

Posted by Muhamad Ari Nuryono at Saturday, January 24, 2009

Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment
Links to this post

Mengenal Jamur Tiram


Bentuk dan Jenis Jamur Tiram
Diantara banyak jenis jamur yang sedang baik prospeknya adalah Jamur Tiram Putih (Pleuratus
ostreatus sp). Jamur ini disebut juga jamur kayu, karena tumbuh pada media kayu lapuk atau
serbuk kayu. Disebut jamur tiram karena bentuk tudungnya membulat lonjong dan menutup
seperti cangkang tiram. Jenis jamur tiram pun bermacam-macam ada tiram putih, coklat dan
merah.
Menurut wikipedia, tubuh buah dari jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial
Pleurotus ostreatus. Bagian tudung berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih,
dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk.
Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselia berwarna putih dan bisa tumbuh dengan
cepat.
Menurut klasifikasi botani, Jamur pangan yang termasuk kerabat jamur tiram berasal dari genus
Pleurotus. Jenis Pleurotus yang telah banyak dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi yaitu:
1. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), dikenal juga dengan nama shimeji white (varietas
florida). Warna tubuh buahnya putih sampai putih kekuningan dengan diameter tudung 3-14 cm.
2. Jamur tiram abu-abu (Pleurotus sajorcaju), dikenal dengan sebutan shimeji grey karena
tudungnya berwarna abu kecoklatan sampai kuning kehitaman dengan diameter 6-14 cm.
3. Jamur tiram coklat (Pleurotus cystidiosus), dikenal dengan nama jamur abalon. Warna
tudungnya keputih-putihan atau keabu-abuan sampai abu-abu kecoklatan. Kisaran diameter
tudung 5-12 cm.
4. Jamur tiram merah atau pink (Pleurotus flabellatus), dikenal dengan nama shakura karena
tudungnya berwarna kemerahan.
Diantara keempat jenis jamur tiram yang dibudidayakan, Pleurotus ostreatus paling digemari
petani karena memiliki sifat yang adaptif dan tahan lama penyimpanan. Jenis jamur lainnya
kurang popular di Indonesia karena warnanya yang mencolok dan terkesan aneh memberi kesan
jamur beracun, hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat.
Kandungan Gizi yang Terdapat pada Jamur tiram
Jamur ini mempunyai kandungan protein yang tinggi, asam lemak tak jenuh, serat dan vitamin
sehingga rasanya sangat enak dibandingkan jenis jamur lainnya. Kandungan gizi jamur tiram
menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian, protein jamur tiram rata-rata 3.5
– 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika
dihitung berat kering, kandungan proteinnya 19-35%, sedangkan beras hanya 7.3% gandum
13.2% kedelai 39.1%. susu sapi 25.2%.
Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu (1) lisin (2) metionin (3) triptofan (4)
threonin (5) valin (6) leusin (7) isoleusin (8) histidin dan (9) fenil alanin. 72% lemak dalam
jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita
kelebihan kolesterol (hiperkolesterol), maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam
lemak jenuh, serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan
rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C, dan D, serta
vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan provitamin D2 (ergosterol) dalam jamur tiram
cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium dan Magnesium.
Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, dan Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca, dan Me
mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang
bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi
setiap hari.
Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram, maka bahan ini termasuk aman
untuk dikonsumsi. Adanya serat, yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United
States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa
dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam
serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur
tiram. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar
kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram
sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.
Proses Penanaman dan Pemanenan
Jamur tiram dapat ditumbuhkan pada media kompos serbuk gergaji kayu. Miselium dan tubuh
buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 25-39°C. Agar bakal tubuh buah terbentuk
biasanya dibutuhkan kejutan fisik seperti perubahan suhu, cahaya, tingkat CO2, kelembaban
relatif udara dan aerasi. Suhu substrat yang tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroflora
termofilik. Mikroorganisme termofilik tumbuh pada kisaran suhu 30-55°C, ketika tumbuh
mikroorganisme tersebut menghasilkan panas yang lebih pada substrat sehingga dapat
mematikan miselium jamur yang dibudidayakan. Substrat sebaiknya memiliki konduktivitas
panas yang rendah, oleh karena itu susunan tinggi kompos kurang dari 25 cm dan log jamur tidak
lebih dari 25 kg. Selama pembentukan tubuh buah, beberapa jamur sensitif terhadap tingkat CO2
yang tinggi, sehingga tubuh buah yang terbentuk akan memiliki tangkai yang panjang dan
tudung yang kecil. Kisaran konsentrasi CO2 yang baik untuk pertumbuhan galur tertentu dari P.
ostreatus antara 550-700 ppm. Faktor cahaya sangat menentukan pembentukan tubuh buah.
Beberapa jamur akan membentuk tubuh buah jika kekurangan cahaya. Untuk pembentukan
tubuh buahnya Pleurotus spp. diperlukan 8 jam penyinaran cahaya, namun Pleurotus yang
tumbuh tanpa cahaya akan membentuk struktur seperti koral dengan banyak tangkai yang
bercabang.
Pada umumnya teknologi budidaya yang diterapkan para petani jamur tiram yaitu penggunaan
serbuk gergaji sebagai substrat menjadi “baglog” yaitu substrat yang dikemas didalam kantong
plastik tahan panas. Adapun karakteristik pertumbuhan jamur tiram pada baglog serbuk gergaji
yaitu dalam jangka waktu antara 40-60 hari seluruh permukaan baglog sudah rata ditumbuhi oleh
misellium berwarna putih. Satu sampai dua minggu setelah baglog dibuka biasanya akan tumbuh
tunas dalam 2-3 hari akan menjadi badan buah yang sempurna untuk dipanen. Pertumbuhan
badan buah pada waktu panen telah menunjukkan lebar tudung antara 5-10 cm. Produksi jamur
dilakukan dengan memanen badan buah sebanyak 4-5 kali panen dengan rerata 100 g jamur
setiap panen. Adapun jarak selang waktu antara masing-masing panen adalah 1-2 minggu.
Bakal tubuh buah atau primordia dari basidiomiset adalah gumpalan kecil yang terdiri dari
kumpulan miselia yang akan berkembang menjadi tubuh buah. Diameter tubuh buah sekitar 1
mm. Primordia berkembang dan pada tubuh buah muda terlihat bagian-bagian tubuh buah seperti
tudung dan tangkai yang terletak tidak di tengah tudung. Pada permukaan bawah tudung dari
tubuh buah muda terdapat bilah-bilah (lamela). Lamela tubuh menurun dan melekat pada
tangkai. Pada lamela terdapat sel-sel pembentuk spora (basidium), yang berisi basidiospora.
Basidiospora biasanya dibentuk pada saat tubuh buah dewasa mengalami kematangan. Selama
tepi tudung masih berlipat-lipat, tubuh buah dikatakan belum dewasa. Pada saat tepi tudung
meregang penuh tubuh buah mencapai fase dewasa dan dapat dipanen. Tubuh buah yang matang
biasanya rapuh dan spora-spora dapat dilepaskan.
Spora pada jamur berfungsi untuk alat reproduksi dan bertahan. Karakteristik spora sering
digunakan untuk mempelajari sistematika dan klasifikasi jamur. Para ahli mikologi dapat
menggunakan spora atau lebih tepatnya jejak spora yang dapat membantunya untuk
mengidentifikasi ribuan spesies jamur yang memiliki tudung. Jejak spora adalah kumpulan spora
dalam jumlah besar. Hal ini bisa diperoleh dengan meletakkan tudung dengan himenium
menghadap ke bawah pada selembar kertas putih atau sepotong kaca. Setelah beberapa jam,
terkadang tidak sampai esok harinya, lapisan spora akan terkumpul. Warna spora terbagi ke
dalam 4 atau 5 tipe umum, yaitu: putih, merah muda, kuning tanah dan ungu kehitaman, namun
kelompok terakhir dapat dibedakan lagi menjadi ungu dan hitam. Warna spora kadang-kadang
dapat dilihat secara visual dengan melihat lamela pada jamur dewasa, tetapi kadang-kadang
warna dari lamela menyembunyikan warna sporanya.

Tak Semua Dapat Dimakan, Kenali Ciri Jamur Beracun Berikut


Ini

Jum, 03/12/2010 - 14:09

Jamur yang dalam bahasa Sunda disebut


supa dan mushroom (Inggris) termasuk
golongan fungi atau cendawan.
Sesungguhnya popularitas jamur sebagai
makanan bukan disebabkan kandungan
gizinya, tetapi terutama karena rasanya
yang eksotik.
Rasa khas timbul bila jamur dimasak. Cita
rasa lezat jamur antara lain disebabkan
kandungan asam glutamatnya cukup tinggi.
Protein jamur terdiri atas sejumlah asam
amino esensial dan nonesensial.
Kandungan asam amino lisin tertinggi pada
jamur daripada asam amino esensial
lainnya.
Hal ini sangat menggembirakan karena
bahan makanan pokok (seperti beras,
jagung, umbi-umbian) sangat rendah
kandungan lisinnya. Kombinasi makanan pokok dan jamur sebagai lauk pauk sangat baik
ditinjau dari segi gizi.
Di antara kelompok asam amino nonesensial, kadar asam glutamat dan asam aspartat adalah
yang tertinggi. Kedua asam amino ini mempunyai kontribusi penting terhadap aroma dan cita
rasa jamur.
Kandungan lemak dan energi jamur sangat rendah, sehingga sangat disukai sebagai makanan
pelangsing. Kandungan lemak jamur 1,08-9,4 persen berat kering, terdiri atas asam lemak bebas,
monogliserida, digliserida, trigliserida, ester sterol, fosfolipid. Asam lemak utama adalah asam
oleat dan palmitat, serta linoleat, yang merupakan asam lemak esensial.
Jamur juga mengandung bermacam-macam vitamin (kecuali vitamin A), seperti riboflavon
(vitamin B2), tiamin (vitamin B1), dan asam nikotinat yang cukup tinggi. Kandungan mineral
utama kalium dan fosfor. Selain itu, jamur juga merupakan sumber yang baik akan natrium,
kalsium, magnesium, tembaga, seng, dan zat besi.
Jalam budaya kuliner Indonesia, jamur tidak menempati posisi penting. Tak banyak masakan
khas Indonesia yang berbahan dasar jamur. Kalaupun ada, itu hanya satu-dua, sebutlah pepes
jamur, oseng jamur, atau sekadar menjadi kondimen alias bahan pelengkap seperti pada masakan
kimlo/timlo.
Padahal dalam khazanah kuliner Asia seperti di China, Korea, atau Jepang, jamur sangat
mendominasi pada banyak makanan, bahkan minuman. Mereka umumnya menyadari benar,
jamur mengandung banyak zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Jamur bebas kolesterol serta
kaya serat, vitamin, dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai
penyakit.
Literatur mencatat, jamur jenis shiitake atau yang juga dikenal dengan nama jamur hitam China
sudah dibudidayakan sejak 1.000 tahun lalu. Sejarah tertulis pertama tentang budi daya shiitake
ditulis Wu Sang Kuang di jaman Dinasti Song (960-1127), walaupun jamur ini sudah dimakan
orang di daratan Tiongkok sejak tahun 199 Masehi. Dalam Wikipedia disebutkan, di jaman
Dinasti Ming (1368-1644), dokter bernama Wu Juei menulis, jamur shiitake tak hanya bisa
digunakan sebagai makanan, tetapi juga obat untuk penyakit saluran nafas, melancarkan sirkulasi
darah, meredakan gangguan hati, memulihkan kelelahan, dan meningkatkan energi chi. Shiitake
juga dipercaya dapat mencegah penuaan dini serta memperpanjang umur!
Secara umum kandungan gizi per 100 gr yang terdapat pada jamur adalah sebagai berikut:
Kandungan Segar Kering
Kalori 15 kal 128 kal
Protein 3,6 gr 16 gr
Lemak 0,6 gr 0,9 gr
Hidrat arang 0,9 gr 64,6 gr
Kalsium 3 mg 51 mg
Fosfor 94 mg 223 mg
Besi 1,7 mg 6,7 mg
Vitamin B1 0,10 mg 0,11 mg
Air 93,7 gr 14,9 gr
Hati-hati racunnya
Saat ini aneka makanan yang menggunakan bahan baku jamur mudah ditemui, terutama di
restoran yang menyajikan masakan China, Jepang, dan Korea. Jamur segar pun banyak dijual di
pasar dan toserba. Sebelum mengolahnya, rendam sebentar jamur yang kering dalam air panas.
Sedangkan jamur segar bisa langsung dicuci dengan air bersih.
Tidak disarankan untuk memetik sendiri jamur yang tumbuh liar jika kita tidak betul-betul
mengenalnya. Ya, karena sebagian jenis jamur mengandung racun. Sebutlah jamur beracun
spesies Omphalotus guepiniformis yang sepintas terlihat mirip jamur shiitake sehingga banyak
orang yang tertipu dan keracunan.
Berikut ciri-ciri jamur beracun:
* Umumnya jamur beracun berwarna solid, seperti merah darah, hitam legam, biru tua, ataupun
warna-warna keras lainnya, meski ada juga satu-dua yang warnanya kuning muda atau putih.
* Baunya sangat menyengat, seperti telur busuk atau amoniak.
* Biasanya mempunyai cincin atau cawan. Sebagai catatan, jamur merang mempunyai cawan
dan jamur kompos mempunyai cincin, tetapi keduanya tidak termasuk jamur beracun.
* Umumnya tumbuh di tempat yang kotor seperti pembuangan sampah atau kandang hewan.
* Jenis jamur beracun cepat sekali berubah warna, misalnya dari warna putih ke warna gelap
ketika dimasak atau dipanaskan.
* Masyarakat Eropa mempunyai kebiasaan mengerat jamur yang baru ditemukan dengan pisau
perak atau dikerat dengan pisau biasa, lalu didekatkan dengan benda yang terbuat dari perak. Jika
pada pisau atau benda perak itu muncul warna hitam atau biru, berarti dapat dipastikan jamur
tersebut beracun.
* Masyarakat Indonesia pun punya cara tradisional untuk mengenal jamur beracun, yakni dengan
membuat pepes jamur tersebut bersama nasi putih. Kalau warna nasi berubah menjadi gelap,
berarti jamur itu termasuk jenis jamur beracun.
Tanda-tanda seseorang keracunan jamur secara umum adalah muntah, mual, pusing, dan buang-
buang air setelah makan atau minum jamur. Jika itu yang terjadi, segera bawa penderita ke
dokter untuk mendapatkan pertolongan. Jangan tunggu sampai sesak nafas, apalagi kejang,
karena hal itu dapat berakibat fatal. (fn/k2m) www.suaramedia.com

Kategori:Kesehatan
Jumat, 03 Juli 2009
Macam-Macam Jamur yang Bisa di Makan dan Tidak

Jamur biasanya hidup di alam bebas terutama muncul pada waktu musim
penghujan atau tempat lembab lainnya. Walaupun banyak diantaranya
yang sudah dikenal sebagai jenis jamur yang tidak berbahaya dan dapat
dimakan atau digunakan sebagai bahan ramuan obat, tetapi pada
umumnya masih tetap merupakan jenis jamur liar.

Kalau sesekali kita berjalan-jalan di alam bebas dan menemukan jamur,


maka amatilah bentuk dan sifat timbulnya. Bentuk tubuh buah jamur pada
umumnya tersusun oleh bagian-bagian yang dinamakan tudung (pileus),
bilah (lamellae), cincin (annulus), batang/tangkai (stipe), cawan (volva),
dan akar semu (rhizoids).

Sampai saat ini masih belum diketahui, berapa jenis jamur yang dapat
dimakan serta berapa jenis yang dapat dimakan dan tidak
membahayakan.
Jamur dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :

Jamur Yang Tidak Berbahaya

Suung bulan, Supa barat jamur bulan (Gymnopus sp)


Habitatnya :
- merupakan jamur yang belum dibudidayakan
- hidup pada.musim penghujan terutama angin berhembus dari barat
terutama hidup pada tegalan, kebun atau di pinggir rumah.
- banyak ditemukan tumbuh di atas sarang rayap atau pada tanah yang
kandungan organic tanahnya sangat baik.
Ciri-ciri :
- tudung berwarna putih kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan
dengan batang putih bersih.

Supa kelapa, jamur bulat (Calvatia)


Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak ditemukan di lapangan terutama di bawah
pohon kelapa.
Ciri-ciri :
- kalau masih muda tubuh buah berwarna putih kadang-kadang putih
kekuning-kuningan.
- kalau sudah tua bagian dalamnya akan berubah menjadi serbuk yang
dapat menghembus keluar kalau dipijit

Jamur karang ( Clavaria. )


Habitatnya :
- belum dibudidayakan, banyak tumbuh di tanah yang berhumus, pada
batang kayu yang sudah lapuk.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti karang, berwama putih, putih kekuning-kuningan atau
putih kebiruan.

Klitos (Clitocybe)
Habitatnya :
- merupakan jamur liar di dalam hutan, kebun, hutan tepi pantai.
Ciri-ciri :
- tubuh buah seperti Suung bulan dengan tudung membuka keluar atau
berbentuk payung, berwarna putih kekuning-kuningan atau coklat muda.
- Jenis jamur ini berguna pada bidang farmasi maupun kedokteran karena
mengandung halusigen (dapat menyebabkan halusinasi pada mereka yang
memakannya).

Jamur payung ( Collybia)


Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang banyak menempel pada batang kayu
yang telah lapuk atau mati.
Ciri-ciri :
- berbentuk seperti payung, berwarna kekuning-kuningan atau kecoklat-
coklatan.

Hidnum (Hydnum)
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar yang tumbuh pada tegalan atau tanah yang
berhumus dan biasanya ditemukan menempel pada ranting kayu yang
sudah lapuk.
Ciri-ciri
- mempunyai bentuk seperti payung terbuka keluar dan bertangkai tebal,
warna tubuh kekuning-kuningan.putih sera putih kecoklat-coklatan.

Higroporus (Hygrophorus)
Habitatnya / Ciri-ciri :
- merupakan jenis jamur liar yang mempunyai bentuk dan sifat tumbuh
yang sama seperti hidnum.

Marasmius
Habitatnya :
- merupakan jenis jamur liar mempunyai bentuk dan sifat seperti jamur
payung lainnya.
Ciri-ciri :
- tangkai tubuh panjang berwarna putih kecoklat-coklatan atau putih
kekuning-kuningan.

Jamur Yang Berbahaya

Amanita, Fly agaric, Supa upas terutama yang termasuk ke dalam jenis A.
muscaria, A. umbrina, A. spissa
Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan, tegalan dan pekarangan, ditemukan di antara
jatuhan daun atau pada tanah humus
Ciri- ciri :
- tubuh buah seperti payung, dengan tudung berwarna merah, coklat tua,
coklat muda sampai kuning dengan bintik-bintik putih.
- Racun yang terkandung digunakan untuk meracuni ujung tombak atau
senjata tajam lainnya.

Supa kakabu, bolet (Boletus)


Habitatnya :
- tumbuh liar di hutan di antara jatuhan daun atau tanah berhumus, di
pinggir kebun dan pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah menyerupai payung, tudung tebal dan bulat.
- batang berwarna kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman serta tudung
berwarna coklat tua, kuning, atau coklat kekuning-kuningan.

Supa rampak (Coprinus)


Habitatnya:
- tumbuh liar di tempat penggilingan padi dan di bawah pohon pisang.
Ciri-ciri :
- Apabila masih muda tudung berwarna putih atau putih kekuning-
kuningan, putih kebiru-biruan atau putih gelap dan apabila sudah tua
tudungnya cepat hancur dan mengeluarkan cairan yang berwarna biru
atau violet

Kortinarius (Cortinarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar, banyak ditemukan di tumpukan daun dan tanah yang
berhumus.
Ciri-ciri:
- tubuh buah berbentuk payung dengan batang berwarna putih kekuning-
kuningan, putih kebiru-biruan atau putih gelap.
- tudung berwarna putih kecoklatan, violet, biru atau kuning.

Laktarius (Lactarius)
Habitatnya:
- tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah berbentuk payung terbuka ke atas dan berbatang tebal
berwarna coklat muda,kekuning-kuningan, coklat putih serta biru muda
dengan bintik hitam atau garis-garis memanjang.
- tudung berwarna seperti warna. batang, kadang-kadang disertai garis
melingkar di atasnya.

Lepiot (Lepiota)
Habitatnya:
- tumbuh liar di mana-mana
Ciri-Ciri:
- bentuk seperti Amanita terletak pada warna tudung kecoklat-coklatan
dan mempunyai sifat racun yang tinggi

Morsel (Morchella)
Habitatnya:
- tumbuh liar pada timbunan daun atau menempel pada batang yang telah
lapuk.
Ciri-ciri :
- berbentuk payung tertutup atau seperti jarum tiram, dengan tudung
berwarna kuning tua, batang putih kekuning-kuningan

Poliot (Pholiota)
Habitatnya
- tumbuh liar diantara timbunan daun yang berjatuhan atau menempel
pada kayu yang telah lapuk.
Ciri-ciri:
- tubuh buah mempunyai bentuk seperti payung dengan warna batang
putih, kekuning-kuningan atau kuning dan ada kalanya kecoklat-coklatan
dengan warna tudung sama seperti warna batang.

Phallus
Habitatnya:
- tumbuh liar pada tanah yang berhumus, lembab atau terlindung dari
cahaya matahari
Ciri-ciri :
- warna tudung kuning atau hijau, batang putih kotor, mempunyai cawan

Champignon, jamur kompos (Psalliota )


Habitatnya:
- tumbuh liar ditanah yang banyak mengandung humus
Ciri-ciri:
- berbatang panjang berwarna putih atau coklat muda seperti bersisik
- tudung berwarna kuning kecoklatan atau kuning kehitaman.

Russula
Habitatnya :
- tumbuh liar pada timbunan daun terutama di kawasan hutan.
Ciri-ciri :
- batang berwarna putih, kebiru-biruan, hijau, kuning, ungu begitu juga
warna tudung tidak berbeda dengan warna batang.

Jamur papan (Polyporus)


Habitatnya :
- tumbuh liar, menempel pada batang kayu yang mati atau lapuk sedikit
ditemukan pada permukaan tanah.
Ciri-ciri :
- tubuh buah melebar berwarna coklat, kuning, kehijauan ataupun merah,
batang tidak jelas, tudung melebar atau bulat.

Tanda-tanda umum jamur beracun:

Pada umumnya mempunyai warna yang menyolok: merah darah, hitam


legam, biru tua ataupun warna-warna lainnya.

Menghasilkan bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk (H2S)
ataupun bau amoniak.

Mempunyai cincin atau cawan, akan tetapi ada juga jamur yang
mempunyai cincin tetapi tidak beracun seperti jamur merang dan jamur
kompos (mushroom).
Umumya tumbuh pada tempat-tempat yang kotor seperti tempat
pembuangan sampah dan kotoran hewan.

Apabila jamur beracun tersebut dikerat dengan pisau yang terbuat dari
perak maka pisau tersebut akan berwarna hitam atau biru.

Apabila dimasak cepat sekali berubah warna, dari warna putih menjadi
warna gelap.
Senyawa beracun yang dihasilkan oleh jamur yaitu : Kholin, Muskarin,
Falin, Atropin jamur dan Asam helvelar.

Keracunan karena Jamur :

Keracunan yang diakibatkan makan jamur, yang mengandung racun


muskarin mempunyai gejala-gejala:
- setelah 5-10 menit si penderita akan mengeluarkan air mata, peluh atau
ludah.
- penyempitan pupil mata, sesak nafas, buang air, pusing,
- lemah, kollaps, koma, diikuti kejang-kejang, apabila tidak segera
ditolong dapat menimbulkan kematian.

Keracunan akibat racun yang lain, mempunyai gejala-gejala :


- setelah 4-6 jam si penderita akan menjadi haus.
- sakit perut, muntah-muntah dan berak encer, shock, apabila tidak segera
ditolong dapat menimbulkan kematian.

Diposkan oleh Selia Destianingrum di 19.39


Label: Macam-Macam Jamur

Reaks
i:
Tempe
adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis
kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini
secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".

Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna
oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe
mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk
tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas.
Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah
menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di
Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, AS, dan Indonesia sekarang berusaha
mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki
kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan
milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-
undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).

Sejarah dan perkembangan

Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu,
terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12
manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan
kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele
tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi
dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah,
dan berkembang sebelum abad ke-16.

Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari
tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi
tersebut.

Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan
bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil
pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa
tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji1 kedelai yang
difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan
dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.

Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan
mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan
tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.

Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa,
53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia,
Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.

Pada tahun 1940-an dilakukan usaha untuk memperkenalkan tempe ke Zimbabwe sebagai sumber protein yang murah. Namun
demikian, usaha ini tidaklah berhasil karena masyarakat setempat tidak memiliki pengalaman mengkonsumsi makanan hasil
fermentasi kapang.

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari
konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap,
dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.

Perhatian yang begitu besar terhadap tempe sebenarnya telah dimulai sejak zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada saat
itu, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Menurut Onghokham, dengan adanya
tempe dan kandungan gizi yang dimilikinya, serta harga yang sangat terjangkau, menyelamatkan masyarakat miskin dari malagizi
(malnutrition).

Indonesia

Proses pembuatan tempe boleh jadi menjadi teknologi pengolahan makanan yang tertua dalam sejarah masyarakat Jawa. Serat
Centhini, sebuah buku yang diterbitkan pada abad ke-16, mengindikasikan bahwa tempe sudah dibuat dan dikonsumsi masyarakat
pada masa itu. Tempe mungkin diperkenalkan oleh orang Cina yang memproduksi makanan sejenis yaitu Soybean Koji, yang
merupakan hasil fermentasi kedelai dengan jamur Aspergillus. Pemakaian Rhizopus sebagai ragi tempe di Indonesia kemungkinan
karena adaptasinya yang lebih baik dengan iklim Indonesia. Referensi pertama oleh orang Eropa tentang tempe pada tahun 1875
yaitu dalam Kamus Bahasa Jawa – Belanda. meningkatnya popularitas tempe di pulau Jawa, dan kemudian menyebar ke daerah-
daerah lain di Indonesia serta negara-negara lain di dunia dimulai pada abad ke-20. Pada era tahun 70-an, daun pisang yang
digunakan sebagai pembungkus tempe muali diganti dengan plastik.

Eropa
DI Eropa, tempe diperkenalkan oleh orang Belanda yang dahulu menjajah Indonesia. Pada tahun 1895 ahli mikrobiologi Belanda
and ahli Kimia bernama Prinsen Geerlings mengadakan penelitian pertama untuk mengidentifikasi jamur tempe. Pabrik Tempe
pertama di Eropa didirikan di Belanda oleh para pendatang dari Indonesia. Artikel berbahasa Inggris pertama (yang menyebut
tentang tempe) muncul pada tahun 1931 dalam buku “Vegetables of the Dutch East Indies “, yang ditulis oleh J.J. Ochse. Artikel
yang populer tentang tempeterdiri dai 7 halaman diterbikan di Perancis tahun 1982 dalam Le Compas.

USA
Di Amerika Serikat, tempe mulai dikenal baru pada tahun 1946 dengan diterbitkannya “Possible Sources of Proteins for Child
Feeding in Underdeveloped Countries”, dalam American Journal of Clinical Nutrition. Pada era tahun 60-an da ketertarikan baru
tentang tempe dengan adanya penelitian di Cornell University (New York) dan di USDA Northern Regional Research Center
(Illinois). Pada tahun 1961 Mary Otten menjadi yang pertama memproduksi tempe. Jasa terbesar dalam memperkenalkan tempe
pada masyarakat Amerika adalah pada The Farm, sebuah komunitas spiritual dan pertanian besar di Summertown, Tennessee.
Toko tempe pertama didirikan pada tahun 1975 oleh Mr. Gale Randall di Undadilla, Nebraska. Sebuah artikel yang ditulis oleh R.
Rodale dalam “Prevention” tahun 1977 membuat dirinya dan tokonya terkenal secara nasional. Pada era tahun 80-an pada saat
Industri tempe makin meluas, media mulai menunjukan ketertarikan dan muncul berbagai artikel di jurnal-jurnal sains. Selama tahun
1983 sekitar 1 juta tempe diproduksi untuk dipasarkan.

Negara Berkembang lainnya


Tahun 1940-an Van Veen mencoba untuk memperkenalkan tempe di Zimbabwe. Tetapi segala usaha untuk memperkenalkan
tempe sebagai sumber protein yang murah di Zimbabwe dan negara berkembang lainnya di Afrika dan Amerika Selatan mengalami
kegagalan karena penduduk setempat tidak terbiasa dengan makanan yang difermentasikan oleh jamur.

Tren Terkini
Di Eropa, Amerika Serikat dan Negara-negara Industri lainnya ketertarikan terhadap tempe terus meningkat seiring dengan
meningkatnya kepedulian dalam kesehatan, gizi dan vegetarisme.
Diambil dari Klik Disini
Sumber foto : Klik Disini

************************************************** *******************************

Dilihat dari isinya, mirip sekali dengan tempeh-info .

ternyata di amazon juga banyak loh buku tentang tempeh (begitu dunia internasional menuliskan tempe). dengan kata kunci tempeh
terdapat 2,503 Results untuk kategori books. kalau di indonesia ada berapa buku ya yang judulnya memakai kata kunci tempe?

Dua buku yang sering menjadi rujukan adalah The Book of Tempeh dan History of Tempeh: A Fermented Soyfood from Indonesia
(Soyfoods History Series).

Sebagian dari buku yang kedua dapat dibaca di sini.

Selama ini dunia mengenal tempe sebagai makanan fermentasi dari Indonesia. Hal ini barangkali terkait dengan riset yang orang
Eropa (dalam hal ini Belanda) dilakukan di negara koloninya. Sementara China sendiri saat itu cenderung tertutup dalam pergaulan
dengan Eropa. Dalam Wikipedia disebutkan “In fact, tempeh is an adaptation of tofu to the tropical climates of Indonesia.” Wikipedia
versi indonesia juga memuat tulisan tentang sejarah tempe secara cukup mendalam.

Sementara heboh masyarakat kita mengenai HAKI terkait tempe dapat dibaca di sini.

satu lagi, penasaran aja dengan nama danau di Wajo (Sulawesi), danau tempe. ada hubungannya ga ya?

Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe

Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah
terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga
mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.

Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun,
karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi
lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan
kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.

Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari
meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein,
serta skor proteinnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan
dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.

Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu
singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab
timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan
makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.

Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe,
jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.

Asam Lemak

Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian,
asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.

Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan
linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan
kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.

Vitamin

Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe
merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2
(riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).

Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan
biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan
pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai
33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat
4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti
Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.

Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat
mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu
merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.

Mineral

Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut
adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.

Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi
fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi
lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.

Antioksidan

Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid,
isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.

Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon
tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan
dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh
bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.

Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung antioksidan yang cukup. Karena
tempe merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya
proses penuaan dini.

Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang
terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan payudara.

Cara pembuatan

1. Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air yang bersih selama 1 jam.
2. Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
3. Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam air panas/hangat bekas air perebusan supaya kedelai mengembang.
4. Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan butir 4 di atas, kedelai dicuci dan dikuliti (dikupas).
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
7. Kedelai diambil dari dandang, diletakkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai
permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
8. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi 2%) guna mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Proses mencampur
kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam
membuat tempe kedelai.
9. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut dicetak pada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan
plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus. Sebelumnya, plastik dilobangi/ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk
memberi udara supaya jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus memakan waktu 3 jam. Daun yang
biasanya buat pembungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang dibungkus plastik
menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun).
10. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan permukaannya dihamparkan di atas rak dan kemudian ditutup selama 24
jam.
11. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/diangin-anginkan selama 24 jam lagi. Setelah itu, campuran
kedelai telah menjadi tempe siap jual.
12. Supaya tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor dapat dibekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti
kemas pendingin.

* Proses membekukan tempe untuk ekspor adalah sbb. Mula-mula tempe diiris-iris setebal 2-3 cm dan di-blanching, yaitu direndam
dalam air mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian, tempe dibungkus dengan plastik selofan
dan dibekukan pada suhu -40°C sekitar 6 jam. Setelah beku, tempe dapat disimpan pada suhu beku sekitar 20°C selama 100 hari
tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau, maupun rasa.

Tempe bukan kedelai

Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis makanan berbahan bukan kedelai yang juga disebut
tempe. Terdapat dua golongan besar tempe menurut bahan dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar legum dan tempe berbahan
dasar non-legum.[4]

Tempe bukan kedelai yang berbahan dasar legum mencakup tempe koro benguk (dari biji kara benguk, Mucuna pruriens L.D.C.
var. utilis, berasal dari sekitar Waduk Kedungombo), tempe gude (dari kacang gude, Cajanus cajan), tempe gembus (dari ampas
kacang gude pada pembuatan pati, populer di Lombok dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang hijau, terkenal di
daerah Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kecipir, Psophocarpus tetragonolobus), tempe kara pedang (dari biji kara pedang
Canavalia ensiformis), tempe lupin (dari lupin, Lupinus angustifolius), tempe kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus
vulgaris), tempe kacang tunggak (dari kacang tunggak, Vigna unguiculata), tempe kara wedus (dari biji kara wedus Lablab
purpures), tempe kara (dari kara kratok, Phaseolus lunatus, banyak ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari kacang
tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang).

Tempe berbahan dasar non-legum mencakup tempe mungur (dari biji mungur, Enterolobium samon), tempe bongkrek (dari bungkil
kapuk atau ampas kelapa, terkenal di daerah Banyumas), tempe garbanzo (dari ampas kacang atau ampas kelapa, banyak
ditemukan di Jawa Tengah), tempe biji karet (dari biji karet, ditemukan di daerah Sragen, jarang digunakan untuk makanan), dan
tempe jamur merang (dari jamur merang).Tempe

adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis
kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini
secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".

Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna
oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe
mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk
tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas.
Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah
menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di
Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, AS, dan Indonesia sekarang berusaha
mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki
kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan
milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-
undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).

Sejarah dan perkembangan

Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu,
terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12
manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan
kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele
tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi
dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah,
dan berkembang sebelum abad ke-16.

Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari
tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi
tersebut.

Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan
bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil
pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa
tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji1 kedelai yang
difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan
dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.

Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan
mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan
tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.

Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa,
53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia,
Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.

Pada tahun 1940-an dilakukan usaha untuk memperkenalkan tempe ke Zimbabwe sebagai sumber protein yang murah. Namun
demikian, usaha ini tidaklah berhasil karena masyarakat setempat tidak memiliki pengalaman mengkonsumsi makanan hasil
fermentasi kapang.

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari
konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap,
dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.

Perhatian yang begitu besar terhadap tempe sebenarnya telah dimulai sejak zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada saat
itu, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Menurut Onghokham, dengan adanya
tempe dan kandungan gizi yang dimilikinya, serta harga yang sangat terjangkau, menyelamatkan masyarakat miskin dari malagizi
(malnutrition).

Indonesia

Proses pembuatan tempe boleh jadi menjadi teknologi pengolahan makanan yang tertua dalam sejarah masyarakat Jawa. Serat
Centhini, sebuah buku yang diterbitkan pada abad ke-16, mengindikasikan bahwa tempe sudah dibuat dan dikonsumsi masyarakat
pada masa itu. Tempe mungkin diperkenalkan oleh orang Cina yang memproduksi makanan sejenis yaitu Soybean Koji, yang
merupakan hasil fermentasi kedelai dengan jamur Aspergillus. Pemakaian Rhizopus sebagai ragi tempe di Indonesia kemungkinan
karena adaptasinya yang lebih baik dengan iklim Indonesia. Referensi pertama oleh orang Eropa tentang tempe pada tahun 1875
yaitu dalam Kamus Bahasa Jawa – Belanda. meningkatnya popularitas tempe di pulau Jawa, dan kemudian menyebar ke daerah-
daerah lain di Indonesia serta negara-negara lain di dunia dimulai pada abad ke-20. Pada era tahun 70-an, daun pisang yang
digunakan sebagai pembungkus tempe muali diganti dengan plastik.

Eropa
DI Eropa, tempe diperkenalkan oleh orang Belanda yang dahulu menjajah Indonesia. Pada tahun 1895 ahli mikrobiologi Belanda
and ahli Kimia bernama Prinsen Geerlings mengadakan penelitian pertama untuk mengidentifikasi jamur tempe. Pabrik Tempe
pertama di Eropa didirikan di Belanda oleh para pendatang dari Indonesia. Artikel berbahasa Inggris pertama (yang menyebut
tentang tempe) muncul pada tahun 1931 dalam buku “Vegetables of the Dutch East Indies “, yang ditulis oleh J.J. Ochse. Artikel
yang populer tentang tempeterdiri dai 7 halaman diterbikan di Perancis tahun 1982 dalam Le Compas.

USA
Di Amerika Serikat, tempe mulai dikenal baru pada tahun 1946 dengan diterbitkannya “Possible Sources of Proteins for Child
Feeding in Underdeveloped Countries”, dalam American Journal of Clinical Nutrition. Pada era tahun 60-an da ketertarikan baru
tentang tempe dengan adanya penelitian di Cornell University (New York) dan di USDA Northern Regional Research Center
(Illinois). Pada tahun 1961 Mary Otten menjadi yang pertama memproduksi tempe. Jasa terbesar dalam memperkenalkan tempe
pada masyarakat Amerika adalah pada The Farm, sebuah komunitas spiritual dan pertanian besar di Summertown, Tennessee.
Toko tempe pertama didirikan pada tahun 1975 oleh Mr. Gale Randall di Undadilla, Nebraska. Sebuah artikel yang ditulis oleh R.
Rodale dalam “Prevention” tahun 1977 membuat dirinya dan tokonya terkenal secara nasional. Pada era tahun 80-an pada saat
Industri tempe makin meluas, media mulai menunjukan ketertarikan dan muncul berbagai artikel di jurnal-jurnal sains. Selama tahun
1983 sekitar 1 juta tempe diproduksi untuk dipasarkan.

Negara Berkembang lainnya


Tahun 1940-an Van Veen mencoba untuk memperkenalkan tempe di Zimbabwe. Tetapi segala usaha untuk memperkenalkan
tempe sebagai sumber protein yang murah di Zimbabwe dan negara berkembang lainnya di Afrika dan Amerika Selatan mengalami
kegagalan karena penduduk setempat tidak terbiasa dengan makanan yang difermentasikan oleh jamur.

Tren Terkini
Di Eropa, Amerika Serikat dan Negara-negara Industri lainnya ketertarikan terhadap tempe terus meningkat seiring dengan
meningkatnya kepedulian dalam kesehatan, gizi dan vegetarisme.

Diambil dari Klik Disini


Sumber foto : Klik Disini

************************************************** *******************************

Dilihat dari isinya, mirip sekali dengan tempeh-info .

ternyata di amazon juga banyak loh buku tentang tempeh (begitu dunia internasional menuliskan tempe). dengan kata kunci tempeh
terdapat 2,503 Results untuk kategori books. kalau di indonesia ada berapa buku ya yang judulnya memakai kata kunci tempe?

Dua buku yang sering menjadi rujukan adalah The Book of Tempeh dan History of Tempeh: A Fermented Soyfood from Indonesia
(Soyfoods History Series).

Sebagian dari buku yang kedua dapat dibaca di sini.

Selama ini dunia mengenal tempe sebagai makanan fermentasi dari Indonesia. Hal ini barangkali terkait dengan riset yang orang
Eropa (dalam hal ini Belanda) dilakukan di negara koloninya. Sementara China sendiri saat itu cenderung tertutup dalam pergaulan
dengan Eropa. Dalam Wikipedia disebutkan “In fact, tempeh is an adaptation of tofu to the tropical climates of Indonesia.” Wikipedia
versi indonesia juga memuat tulisan tentang sejarah tempe secara cukup mendalam.

Sementara heboh masyarakat kita mengenai HAKI terkait tempe dapat dibaca di sini.

satu lagi, penasaran aja dengan nama danau di Wajo (Sulawesi), danau tempe. ada hubungannya ga ya?

Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe

Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah
terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga
mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.

Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun,
karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi
lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan
kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.

Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari
meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein,
serta skor proteinnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan
dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.

Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu
singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab
timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan
makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.

Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe,
jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.

Asam Lemak

Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian,
asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.

Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan
linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan
kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
Vitamin

Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe
merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2
(riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).

Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan
biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan
pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai
33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat
4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti
Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.

Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat
mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu
merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.

Mineral

Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut
adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.

Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi
fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi
lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.

Antioksidan

Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid,
isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.

Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon
tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan
dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh
bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.

Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung antioksidan yang cukup. Karena
tempe merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya
proses penuaan dini.

Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang
terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan payudara.

Cara pembuatan

1. Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air yang bersih selama 1 jam.
2. Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
3. Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam air panas/hangat bekas air perebusan supaya kedelai mengembang.
4. Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan butir 4 di atas, kedelai dicuci dan dikuliti (dikupas).
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
7. Kedelai diambil dari dandang, diletakkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai
permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
8. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi 2%) guna mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Proses mencampur
kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam
membuat tempe kedelai.
9. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut dicetak pada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan
plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus. Sebelumnya, plastik dilobangi/ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk
memberi udara supaya jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus memakan waktu 3 jam. Daun yang
biasanya buat pembungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang dibungkus plastik
menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun).
10. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan permukaannya dihamparkan di atas rak dan kemudian ditutup selama 24
jam.
11. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/diangin-anginkan selama 24 jam lagi. Setelah itu, campuran
kedelai telah menjadi tempe siap jual.
12. Supaya tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor dapat dibekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti
kemas pendingin.

* Proses membekukan tempe untuk ekspor adalah sbb. Mula-mula tempe diiris-iris setebal 2-3 cm dan di-blanching, yaitu direndam
dalam air mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian, tempe dibungkus dengan plastik selofan
dan dibekukan pada suhu -40°C sekitar 6 jam. Setelah beku, tempe dapat disimpan pada suhu beku sekitar 20°C selama 100 hari
tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau, maupun rasa.

Tempe bukan kedelai

Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis makanan berbahan bukan kedelai yang juga disebut
tempe. Terdapat dua golongan besar tempe menurut bahan dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar legum dan tempe berbahan
dasar non-legum.[4]

Tempe bukan kedelai yang berbahan dasar legum mencakup tempe koro benguk (dari biji kara benguk, Mucuna pruriens L.D.C.
var. utilis, berasal dari sekitar Waduk Kedungombo), tempe gude (dari kacang gude, Cajanus cajan), tempe gembus (dari ampas
kacang gude pada pembuatan pati, populer di Lombok dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang hijau, terkenal di
daerah Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kecipir, Psophocarpus tetragonolobus), tempe kara pedang (dari biji kara pedang
Canavalia ensiformis), tempe lupin (dari lupin, Lupinus angustifolius), tempe kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus
vulgaris), tempe kacang tunggak (dari kacang tunggak, Vigna unguiculata), tempe kara wedus (dari biji kara wedus Lablab
purpures), tempe kara (dari kara kratok, Phaseolus lunatus, banyak ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari kacang
tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang).

Tempe berbahan dasar non-legum mencakup tempe mungur (dari biji mungur, Enterolobium samon), tempe bongkrek (dari bungkil
kapuk atau ampas kelapa, terkenal di daerah Banyumas), tempe garbanzo (dari ampas kacang atau ampas kelapa, banyak
ditemukan di Jawa Tengah), tempe biji karet (dari biji karet, ditemukan di daerah Sragen, jarang digunakan untuk makanan), dan
tempe jamur merang (dari jamur merang)..1 Apakah Jamur itu?
Jamur atau Fungi merupakan orgamisme eukarioutik yang memiliki dinding sel, namun tidak memiliki klorofil atau bersifat heterotrof.
Karena tidak memiliki klorofil, jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri yang berupa bahan organik. Bahan organik dapat
diperoleh dari lingkungannya, baik dari makhluk hidup lain atau dari sisa makhluk hidup.
Jamur merupakan organisme eukariotik yang kebanyakan multiseluler.

3.2 Karakteristik Jamur


1.Memiliki membran inti sel (eukarioutik)
2.Bersifat heterotrof
3.Kebanyakan multiseluler
4.Dinsing selnya tersusun dari zat kitin
5.Tidak berklorofil
6.Bersifat saprofit, parasit, atau simbiosis dengan organisme lain
7.Berbentuk talus dengan benang-benang halus( hifa)

3.3 Cara Hidup Jamur


Jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme mati atau benda tak
hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanannya jamur bersifat, diantaranya yaitu:
SAPROFIT
memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Misalnya serasah (ranting-ranting dan daun yang telah
gugur dan melapuk), daun, pakaian, dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai pengurai (demposer) utama.
Penguraian oleh jamur menyebabkan pelapukan dan penbusukan.
PARASIT
Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari organisme lain. Jamur dengan sifat ini merugikan organisme lain
(inangnya) karena dapat menyebabkan penyakit.
MUTUAL
Jamur bersifat mutual yaitu hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya.

3.4 Habitat
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada didarat (terestrial) dan di tempat- tempat yang lembab. Jamur
dapat hidup dilingkungan asam, misalmya pada buah yang asam. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang dengan konsentrasi
gula tinggi, misal pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganngang membentuk lumuk kerak dapat hidup di habitat yang
ekstim, misal pada gurun, gunung salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun
simbiosis.
3
3.5 Reproduksi Jamur
jamur melakukan reproduksi secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual pada jamur uniseluler dengan
pembentukan kuncup atau tunas. Serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium), Sedangkan pada jamur multiseluler dengan
pembentukan spora aseksual (spora vegetatif). Reproduksi secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan
secara singami, yaitu penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis.

3.6 Macam- Macam Jamur


Berdasarkan struktur hifa dan spora seksual yang dihasilkan , kingdom fungi dibagi menjadi empat divisi, yaitu:
ZYGOMYCOTA
divisi zygomyzota memiliki hifa yang tak bersekat (koenositik). Reproduksi terjadi secara aseksual menghasolkan sporangiospora
(struktur penghasil spora vegetatif) dan secara seksual menghasilkan zigospora. Pada umumnya zygomycota hidup sebagai
saprofit pasa sisa- sisa tumbuhan atau hewan.
Jenis-jenis zygomycota:
1.Rhizopus oryzae
Digunakan dalam produksi fernentasi makanan, menghasilkan alkaloid agroklavin yang menyebabkan racun bagi manusia dan
hewan.
2.Mucor indicus
dapat menyebabkan zigomikosis dan menimbulkan infeksi bagi manusia.
3.Apophysomyces elegans
4.Rhyzomucor pusillus
5.Basidiobalus ranarum
6.Conidiobolus coronatus.
ASCOMYCOTA
memiliki hifa bersekat, jamur ini dapat hidup sebagai parasit pada tubuh organisme lain atau sebagai saprofit pada sisa-sisa
organusme lain, Reproduksi ascomycota berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjasi dengan
pembentukan konidiospora di dalam konidiom tunggal atau berantai paga ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Reproduksi
secara seksual berlangsung melalui pembentukan askospora di dalam askus. Askus merupakam alat reprduksi secara seksualnya.
Ascomycota umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa -sisa organisme. Sebagian ascomycota lainnya merupakan parasit pada
tumbuhan atau hewan.
Contoh jamur ascomycota asalah saccharomyces cereviceae, dapat digunakan untuk pembuatan roti dan minuman berakohol.
BASIDIOMYCOTA
merupakan jamur multiseluler yang hifanya berdekat. Swcara umum kelompok jamur ini bersifat makrokopis (berukuran besar)
sehimgga dapat dilihat dengan mata. Basidiomycota membentuk basidiospora pada basidium yang terdapat di basidiokarp sebagai
hasil reproduksi seksual jamur . Basidiomycota umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa organisme misal pada serasah
daun di tanah, merang padi, atau pada pohon yang mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misal pada tunbuhan
dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan yang membentuk mikoriza. Contoh jamur basidiomycota
asalah jamur kuping (auricularia polytricha) yang dapat dimakan tubuh buahnya.

4
DEUTEROMYCETES
bukan kelompok jamur yang sebenarnya dalam klasifikasi jamur. Setiap jamur yang sudah teridentifikasi tetapi belum diketahui alat
reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam deuteromycetes atau disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfecti).
Macam- macamnya:
1.Epidermophyton floocosum
2.Helminthosporium oryzae
3.Curvularia sp
4.Microsporum trigophyto
5.Blastonyces sp
6.Histoplasma capsulatum

3.7 Lumut Kerak (Lichen)


merupakan bentuk kehidupan bersama salimg menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara jamur dan gannggang. Lumut kerak
melakukan reproduksi secara seksual ataupun aseksual. Lumut kerak hidup di tempat -tempat terbuka. Misal pada batang pohon,
tanah, atau bebatuan. Contoh Lichen adalah Usnea barbata ( untuk onat anti kembung). Liken bermanfaat sebagai indikator
pencemaran karena sifatnya peka terhadap perubahan lingkungan. Terutama pencemaran yang disebabkan berbagai zat yang
berbahaya seperti logam berat, flourida, pestisida, radioaktif, dan zat berbahaya lainnya.

3.8 Mikoriza
merupakan simbiosis mutualisme antara jamur dan tumbuhan tingkat tinggi. Istilah mikoriza pertama kali diperkenalkan oleh
FRANK( 1855).
Jenis-jenis mikoriza:
1.Endomikoriza
lapisan tipis yang dibentuk jamur menenbus sampai kebagian dalam akar tanaman, contoh terdapat pada jamur dan anggrek
2.Ektomikoriza
lapisan tipis yang dibentuk oleh hifa jamur hanya menembus lapisan epidermis dan korteks tanaman. Contohnya terdapat pada
jamur dengan pinus

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di bumi ini terdapat berbagai macam organisme, contohnya saja jamur. Jamur sering ditemui dalam kehidupan kita, misalnya saja
pada tempat-tempat yang lembab atau pada saat musim hujan. Bentuknya akan terlihat seperti tumbuhan kecil berbentuk payung
berwarna putih. Jamur terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari bentuk dan warna nya. Ilmuwan mikologi(mengkaji tentang
jamur) memperkirakan bahwa jenis jamur yang teridentifikasi mencapai 100 ribu spesies. Dalam siste klasifikasi 2 kingdom jamur di
kelompokkan ke dalam fungi plantae( tumbuhan), namun dalam sistem klasifikasi 5 atau 6 kingdom jamur masuk dalam sistem
kingdom terdendiri, yaitu kingdom fungi

.1 Apakah Jamur itu?


Jamur atau Fungi merupakan orgamisme eukarioutik yang memiliki dinding sel, namun tidak memiliki klorofil atau bersifat heterotrof.
Karena tidak memiliki klorofil, jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri yang berupa bahan organik. Bahan organik dapat
diperoleh dari lingkungannya, baik dari makhluk hidup lain atau dari sisa makhluk hidup.
Jamur merupakan organisme eukariotik yang kebanyakan multiseluler.

3.2 Karakteristik Jamur


1.Memiliki membran inti sel (eukarioutik)
2.Bersifat heterotrof
3.Kebanyakan multiseluler
4.Dinsing selnya tersusun dari zat kitin
5.Tidak berklorofil
6.Bersifat saprofit, parasit, atau simbiosis dengan organisme lain
7.Berbentuk talus dengan benang-benang halus( hifa)

3.3 Cara Hidup Jamur


Jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme mati atau benda tak
hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanannya jamur bersifat, diantaranya yaitu:
SAPROFIT
memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Misalnya serasah (ranting-ranting dan daun yang telah
gugur dan melapuk), daun, pakaian, dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai pengurai (demposer) utama.
Penguraian oleh jamur menyebabkan pelapukan dan penbusukan.
PARASIT
Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari organisme lain. Jamur dengan sifat ini merugikan organisme lain
(inangnya) karena dapat menyebabkan penyakit.
MUTUAL
Jamur bersifat mutual yaitu hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya.

3.4 Habitat
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada didarat (terestrial) dan di tempat- tempat yang lembab. Jamur
dapat hidup dilingkungan asam, misalmya pada buah yang asam. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang dengan konsentrasi
gula tinggi, misal pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganngang membentuk lumuk kerak dapat hidup di habitat yang
ekstim, misal pada gurun, gunung salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun
simbiosis.
3
3.5 Reproduksi Jamur
jamur melakukan reproduksi secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual pada jamur uniseluler dengan
pembentukan kuncup atau tunas. Serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium), Sedangkan pada jamur multiseluler dengan
pembentukan spora aseksual (spora vegetatif). Reproduksi secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan
secara singami, yaitu penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis.

3.6 Macam- Macam Jamur


Berdasarkan struktur hifa dan spora seksual yang dihasilkan , kingdom fungi dibagi menjadi empat divisi, yaitu:
ZYGOMYCOTA
divisi zygomyzota memiliki hifa yang tak bersekat (koenositik). Reproduksi terjadi secara aseksual menghasolkan sporangiospora
(struktur penghasil spora vegetatif) dan secara seksual menghasilkan zigospora. Pada umumnya zygomycota hidup sebagai
saprofit pasa sisa- sisa tumbuhan atau hewan.
Jenis-jenis zygomycota:
1.Rhizopus oryzae
Digunakan dalam produksi fernentasi makanan, menghasilkan alkaloid agroklavin yang menyebabkan racun bagi manusia dan
hewan.
2.Mucor indicus
dapat menyebabkan zigomikosis dan menimbulkan infeksi bagi manusia.
3.Apophysomyces elegans
4.Rhyzomucor pusillus
5.Basidiobalus ranarum
6.Conidiobolus coronatus.
ASCOMYCOTA
memiliki hifa bersekat, jamur ini dapat hidup sebagai parasit pada tubuh organisme lain atau sebagai saprofit pada sisa-sisa
organusme lain, Reproduksi ascomycota berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjasi dengan
pembentukan konidiospora di dalam konidiom tunggal atau berantai paga ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Reproduksi
secara seksual berlangsung melalui pembentukan askospora di dalam askus. Askus merupakam alat reprduksi secara seksualnya.
Ascomycota umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa -sisa organisme. Sebagian ascomycota lainnya merupakan parasit pada
tumbuhan atau hewan.
Contoh jamur ascomycota asalah saccharomyces cereviceae, dapat digunakan untuk pembuatan roti dan minuman berakohol.
BASIDIOMYCOTA
merupakan jamur multiseluler yang hifanya berdekat. Swcara umum kelompok jamur ini bersifat makrokopis (berukuran besar)
sehimgga dapat dilihat dengan mata. Basidiomycota membentuk basidiospora pada basidium yang terdapat di basidiokarp sebagai
hasil reproduksi seksual jamur . Basidiomycota umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa organisme misal pada serasah
daun di tanah, merang padi, atau pada pohon yang mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misal pada tunbuhan
dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan yang membentuk mikoriza. Contoh jamur basidiomycota
asalah jamur kuping (auricularia polytricha) yang dapat dimakan tubuh buahnya.

4
DEUTEROMYCETES
bukan kelompok jamur yang sebenarnya dalam klasifikasi jamur. Setiap jamur yang sudah teridentifikasi tetapi belum diketahui alat
reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam deuteromycetes atau disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfecti).
Macam- macamnya:
1.Epidermophyton floocosum
2.Helminthosporium oryzae
3.Curvularia sp
4.Microsporum trigophyto
5.Blastonyces sp
6.Histoplasma capsulatum

3.7 Lumut Kerak (Lichen)


merupakan bentuk kehidupan bersama salimg menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara jamur dan gannggang. Lumut kerak
melakukan reproduksi secara seksual ataupun aseksual. Lumut kerak hidup di tempat -tempat terbuka. Misal pada batang pohon,
tanah, atau bebatuan. Contoh Lichen adalah Usnea barbata ( untuk onat anti kembung). Liken bermanfaat sebagai indikator
pencemaran karena sifatnya peka terhadap perubahan lingkungan. Terutama pencemaran yang disebabkan berbagai zat yang
berbahaya seperti logam berat, flourida, pestisida, radioaktif, dan zat berbahaya lainnya.

3.8 Mikoriza
merupakan simbiosis mutualisme antara jamur dan tumbuhan tingkat tinggi. Istilah mikoriza pertama kali diperkenalkan oleh
FRANK( 1855).
Jenis-jenis mikoriza:
1.Endomikoriza
lapisan tipis yang dibentuk jamur menenbus sampai kebagian dalam akar tanaman, contoh terdapat pada jamur dan anggrek
2.Ektomikoriza
lapisan tipis yang dibentuk oleh hifa jamur hanya menembus lapisan epidermis dan korteks tanaman. Contohnya terdapat pada
jamur dengan pinus

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di bumi ini terdapat berbagai macam organisme, contohnya saja jamur. Jamur sering ditemui dalam kehidupan kita, misalnya saja
pada tempat-tempat yang lembab atau pada saat musim hujan. Bentuknya akan terlihat seperti tumbuhan kecil berbentuk payung
berwarna putih. Jamur terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari bentuk dan warna nya. Ilmuwan mikologi(mengkaji tentang
jamur) memperkirakan bahwa jenis jamur yang teridentifikasi mencapai 100 ribu spesies. Dalam siste klasifikasi 2 kingdom jamur di
kelompokkan ke dalam fungi plantae( tumbuhan), namun dalam sistem klasifikasi 5 atau 6 kingdom jamur masuk dalam sistem
kingdom terdendiri, yaitu kingdom fungi

.1 Apakah Jamur itu?


Jamur atau Fungi merupakan orgamisme eukarioutik yang memiliki dinding sel, namun tidak memiliki klorofil atau bersifat heterotrof.
Karena tidak memiliki klorofil, jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri yang berupa bahan organik. Bahan organik dapat
diperoleh dari lingkungannya, baik dari makhluk hidup lain atau dari sisa makhluk hidup.
Jamur merupakan organisme eukariotik yang kebanyakan multiseluler.

3.2 Karakteristik Jamur


1.Memiliki membran inti sel (eukarioutik)
2.Bersifat heterotrof
3.Kebanyakan multiseluler
4.Dinsing selnya tersusun dari zat kitin
5.Tidak berklorofil
6.Bersifat saprofit, parasit, atau simbiosis dengan organisme lain
7.Berbentuk talus dengan benang-benang halus( hifa)

3.3 Cara Hidup Jamur


Jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme mati atau benda tak
hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanannya jamur bersifat, diantaranya yaitu:
SAPROFIT
memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Misalnya serasah (ranting-ranting dan daun yang telah
gugur dan melapuk), daun, pakaian, dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai pengurai (demposer) utama.
Penguraian oleh jamur menyebabkan pelapukan dan penbusukan.
PARASIT
Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari organisme lain. Jamur dengan sifat ini merugikan organisme lain
(inangnya) karena dapat menyebabkan penyakit.
MUTUAL
Jamur bersifat mutual yaitu hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya.

3.4 Habitat
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada didarat (terestrial) dan di tempat- tempat yang lembab. Jamur
dapat hidup dilingkungan asam, misalmya pada buah yang asam. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang dengan konsentrasi
gula tinggi, misal pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganngang membentuk lumuk kerak dapat hidup di habitat yang
ekstim, misal pada gurun, gunung salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun
simbiosis.
3
3.5 Reproduksi Jamur
jamur melakukan reproduksi secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual pada jamur uniseluler dengan
pembentukan kuncup atau tunas. Serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium), Sedangkan pada jamur multiseluler dengan
pembentukan spora aseksual (spora vegetatif). Reproduksi secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan
secara singami, yaitu penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis.

3.6 Macam- Macam Jamur


Berdasarkan struktur hifa dan spora seksual yang dihasilkan , kingdom fungi dibagi menjadi empat divisi, yaitu:
ZYGOMYCOTA
divisi zygomyzota memiliki hifa yang tak bersekat (koenositik). Reproduksi terjadi secara aseksual menghasolkan sporangiospora
(struktur penghasil spora vegetatif) dan secara seksual menghasilkan zigospora. Pada umumnya zygomycota hidup sebagai
saprofit pasa sisa- sisa tumbuhan atau hewan.
Jenis-jenis zygomycota:
1.Rhizopus oryzae
Digunakan dalam produksi fernentasi makanan, menghasilkan alkaloid agroklavin yang menyebabkan racun bagi manusia dan
hewan.
2.Mucor indicus
dapat menyebabkan zigomikosis dan menimbulkan infeksi bagi manusia.
3.Apophysomyces elegans
4.Rhyzomucor pusillus
5.Basidiobalus ranarum
6.Conidiobolus coronatus.
ASCOMYCOTA
memiliki hifa bersekat, jamur ini dapat hidup sebagai parasit pada tubuh organisme lain atau sebagai saprofit pada sisa-sisa
organusme lain, Reproduksi ascomycota berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjasi dengan
pembentukan konidiospora di dalam konidiom tunggal atau berantai paga ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Reproduksi
secara seksual berlangsung melalui pembentukan askospora di dalam askus. Askus merupakam alat reprduksi secara seksualnya.
Ascomycota umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa -sisa organisme. Sebagian ascomycota lainnya merupakan parasit pada
tumbuhan atau hewan.
Contoh jamur ascomycota asalah saccharomyces cereviceae, dapat digunakan untuk pembuatan roti dan minuman berakohol.
BASIDIOMYCOTA
merupakan jamur multiseluler yang hifanya berdekat. Swcara umum kelompok jamur ini bersifat makrokopis (berukuran besar)
sehimgga dapat dilihat dengan mata. Basidiomycota membentuk basidiospora pada basidium yang terdapat di basidiokarp sebagai
hasil reproduksi seksual jamur . Basidiomycota umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa organisme misal pada serasah
daun di tanah, merang padi, atau pada pohon yang mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misal pada tunbuhan
dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan yang membentuk mikoriza. Contoh jamur basidiomycota
asalah jamur kuping (auricularia polytricha) yang dapat dimakan tubuh buahnya.

4
DEUTEROMYCETES
bukan kelompok jamur yang sebenarnya dalam klasifikasi jamur. Setiap jamur yang sudah teridentifikasi tetapi belum diketahui alat
reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam deuteromycetes atau disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfecti).
Macam- macamnya:
1.Epidermophyton floocosum
2.Helminthosporium oryzae
3.Curvularia sp
4.Microsporum trigophyto
5.Blastonyces sp
6.Histoplasma capsulatum

3.7 Lumut Kerak (Lichen)


merupakan bentuk kehidupan bersama salimg menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara jamur dan gannggang. Lumut kerak
melakukan reproduksi secara seksual ataupun aseksual. Lumut kerak hidup di tempat -tempat terbuka. Misal pada batang pohon,
tanah, atau bebatuan. Contoh Lichen adalah Usnea barbata ( untuk onat anti kembung). Liken bermanfaat sebagai indikator
pencemaran karena sifatnya peka terhadap perubahan lingkungan. Terutama pencemaran yang disebabkan berbagai zat yang
berbahaya seperti logam berat, flourida, pestisida, radioaktif, dan zat berbahaya lainnya.

3.8 Mikoriza
merupakan simbiosis mutualisme antara jamur dan tumbuhan tingkat tinggi. Istilah mikoriza pertama kali diperkenalkan oleh
FRANK( 1855).
Jenis-jenis mikoriza:
1.Endomikoriza
lapisan tipis yang dibentuk jamur menenbus sampai kebagian dalam akar tanaman, contoh terdapat pada jamur dan anggrek
2.Ektomikoriza
lapisan tipis yang dibentuk oleh hifa jamur hanya menembus lapisan epidermis dan korteks tanaman. Contohnya terdapat pada
jamur dengan pinus

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di bumi ini terdapat berbagai macam organisme, contohnya saja jamur. Jamur sering ditemui dalam kehidupan kita, misalnya saja
pada tempat-tempat yang lembab atau pada saat musim hujan. Bentuknya akan terlihat seperti tumbuhan kecil berbentuk payung
berwarna putih. Jamur terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari bentuk dan warna nya. Ilmuwan mikologi(mengkaji tentang
jamur) memperkirakan bahwa jenis jamur yang teridentifikasi mencapai 100 ribu spesies. Dalam siste klasifikasi 2 kingdom jamur di
kelompokkan ke dalam fungi plantae( tumbuhan), namun dalam sistem klasifikasi 5 atau 6 kingdom jamur masuk dalam sistem
kingdom terdendiri, yaitu kingdom fungi

.1 Apakah Jamur itu?


Jamur atau Fungi merupakan orgamisme eukarioutik yang memiliki dinding sel, namun tidak memiliki klorofil atau bersifat heterotrof.
Karena tidak memiliki klorofil, jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri yang berupa bahan organik. Bahan organik dapat
diperoleh dari lingkungannya, baik dari makhluk hidup lain atau dari sisa makhluk hidup.
Jamur merupakan organisme eukariotik yang kebanyakan multiseluler.

3.2 Karakteristik Jamur


1.Memiliki membran inti sel (eukarioutik)
2.Bersifat heterotrof
3.Kebanyakan multiseluler
4.Dinsing selnya tersusun dari zat kitin
5.Tidak berklorofil
6.Bersifat saprofit, parasit, atau simbiosis dengan organisme lain
7.Berbentuk talus dengan benang-benang halus( hifa)

3.3 Cara Hidup Jamur


Jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme mati atau benda tak
hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanannya jamur bersifat, diantaranya yaitu:
SAPROFIT
memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Misalnya serasah (ranting-ranting dan daun yang telah
gugur dan melapuk), daun, pakaian, dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai pengurai (demposer) utama.
Penguraian oleh jamur menyebabkan pelapukan dan penbusukan.
PARASIT
Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari organisme lain. Jamur dengan sifat ini merugikan organisme lain
(inangnya) karena dapat menyebabkan penyakit.
MUTUAL
Jamur bersifat mutual yaitu hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya.

3.4 Habitat
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada didarat (terestrial) dan di tempat- tempat yang lembab. Jamur
dapat hidup dilingkungan asam, misalmya pada buah yang asam. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang dengan konsentrasi
gula tinggi, misal pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganngang membentuk lumuk kerak dapat hidup di habitat yang
ekstim, misal pada gurun, gunung salju, dan kutub. Jenis jamur lainnya hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun
simbiosis.
3
3.5 Reproduksi Jamur
jamur melakukan reproduksi secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual pada jamur uniseluler dengan
pembentukan kuncup atau tunas. Serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium), Sedangkan pada jamur multiseluler dengan
pembentukan spora aseksual (spora vegetatif). Reproduksi secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan
secara singami, yaitu penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis.

3.6 Macam- Macam Jamur


Berdasarkan struktur hifa dan spora seksual yang dihasilkan , kingdom fungi dibagi menjadi empat divisi, yaitu:
ZYGOMYCOTA
divisi zygomyzota memiliki hifa yang tak bersekat (koenositik). Reproduksi terjadi secara aseksual menghasolkan sporangiospora
(struktur penghasil spora vegetatif) dan secara seksual menghasilkan zigospora. Pada umumnya zygomycota hidup sebagai
saprofit pasa sisa- sisa tumbuhan atau hewan.
Jenis-jenis zygomycota:
1.Rhizopus oryzae
Digunakan dalam produksi fernentasi makanan, menghasilkan alkaloid agroklavin yang menyebabkan racun bagi manusia dan
hewan.
2.Mucor indicus
dapat menyebabkan zigomikosis dan menimbulkan infeksi bagi manusia.
3.Apophysomyces elegans
4.Rhyzomucor pusillus
5.Basidiobalus ranarum
6.Conidiobolus coronatus.
ASCOMYCOTA
memiliki hifa bersekat, jamur ini dapat hidup sebagai parasit pada tubuh organisme lain atau sebagai saprofit pada sisa-sisa
organusme lain, Reproduksi ascomycota berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjasi dengan
pembentukan konidiospora di dalam konidiom tunggal atau berantai paga ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Reproduksi
secara seksual berlangsung melalui pembentukan askospora di dalam askus. Askus merupakam alat reprduksi secara seksualnya.
Ascomycota umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa -sisa organisme. Sebagian ascomycota lainnya merupakan parasit pada
tumbuhan atau hewan.
Contoh jamur ascomycota asalah saccharomyces cereviceae, dapat digunakan untuk pembuatan roti dan minuman berakohol.
BASIDIOMYCOTA
merupakan jamur multiseluler yang hifanya berdekat. Swcara umum kelompok jamur ini bersifat makrokopis (berukuran besar)
sehimgga dapat dilihat dengan mata. Basidiomycota membentuk basidiospora pada basidium yang terdapat di basidiokarp sebagai
hasil reproduksi seksual jamur . Basidiomycota umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa organisme misal pada serasah
daun di tanah, merang padi, atau pada pohon yang mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misal pada tunbuhan
dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan yang membentuk mikoriza. Contoh jamur basidiomycota
asalah jamur kuping (auricularia polytricha) yang dapat dimakan tubuh buahnya.

4
DEUTEROMYCETES
bukan kelompok jamur yang sebenarnya dalam klasifikasi jamur. Setiap jamur yang sudah teridentifikasi tetapi belum diketahui alat
reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam deuteromycetes atau disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfecti).
Macam- macamnya:
1.Epidermophyton floocosum
2.Helminthosporium oryzae
3.Curvularia sp
4.Microsporum trigophyto
5.Blastonyces sp
6.Histoplasma capsulatum

3.7 Lumut Kerak (Lichen)


merupakan bentuk kehidupan bersama salimg menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara jamur dan gannggang. Lumut kerak
melakukan reproduksi secara seksual ataupun aseksual. Lumut kerak hidup di tempat -tempat terbuka. Misal pada batang pohon,
tanah, atau bebatuan. Contoh Lichen adalah Usnea barbata ( untuk onat anti kembung). Liken bermanfaat sebagai indikator
pencemaran karena sifatnya peka terhadap perubahan lingkungan. Terutama pencemaran yang disebabkan berbagai zat yang
berbahaya seperti logam berat, flourida, pestisida, radioaktif, dan zat berbahaya lainnya.

3.8 Mikoriza
merupakan simbiosis mutualisme antara jamur dan tumbuhan tingkat tinggi. Istilah mikoriza pertama kali diperkenalkan oleh
FRANK( 1855).
Jenis-jenis mikoriza:
1.Endomikoriza
lapisan tipis yang dibentuk jamur menenbus sampai kebagian dalam akar tanaman, contoh terdapat pad
jamur dan anggrek
2.Ektomikoriza
lapisan tipis yang dibentuk oleh hifa jamur hanya menembus lapisan epidermis dan korteks tanaman. Contohnya terdapat pada
jamur dengan pinus

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di bumi ini terdapat berbagai macam organisme, contohnya saja jamur. Jamur sering ditemui dalam kehidupan kita, misalnya saja
pada tempat-tempat yang lembab atau pada saat musim hujan. Bentuknya akan terlihat seperti tumbuhan kecil berbentuk payung
berwarna putih. Jamur terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari bentuk dan warna nya. Ilmuwan mikologi(mengkaji tentang
jamur) memperkirakan bahwa jenis jamur yang teridentifikasi mencapai 100 ribu spesies. Dalam siste klasifikasi 2 kingdom jamur di
kelompokkan ke dalam fungi plantae( tumbuhan), namun dalam sistem klasifikasi 5 atau 6 kingdom jamur masuk dalam sistem
kingdom terdendiri, yaitu kingdom fungi

Bottom of Form

You might also like