You are on page 1of 12

LAPORAN

PENGAMATAN TENTANG
“ HUKUM ARCHIMEDES”

Nama : Muhammad Rafsanjani


Kelas : XII IPA 1
NIS : 5659

SMA NEGERI 1 SAPE


TAHUN PELAJARAN 2010/2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penyusun

dapat menyelesaikan Laporan pengamatan tentang “Hukum Archimedes “

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun tidak lupa mengucapkan banyak


terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini
sehinggga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Dan tidak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing (Nurwahidah, S.Pd dan Subair AN,
ST) yang telah membimbing kami.

Dalam penyusunan Laporan ini, penyusun berharap semoga Laporan ini

dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Sape,13 Maret 2011

Penyusun
DAFTAR ISI

 Halaman sampul………………………………………………………..
 Kata Pengantar…………………………………………………………
 Daftar isi ………………………………………………………………
1.Bab I Pendahuluan………………………………………….

1.1 Latar Belakang……………………………………

1.2 Tujuan Pengamatan……………………………….

1.3 Manfaat pengamatan………………………………

2.Bab II Landasan Teori………………………………………

3.Bab III Alat dan Bahan……………………………………….

3.1 Alat…………………………………………………

3.2 Bahan………………………………………………

4.Bab IV Hasil Penelitian………………………………………

4.1 Langkah Kerja.....................................

4.2 Tabel pengamatan…………………………………

4.3 Cara Perhitungan…………………………………..

5. bab V Kesimpulan………………………………………….

5.1 Saran……………………………………………….

 Daftar Pustaka…………………………………………………………..
Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Kehidupan tak pernah luput dari masalah-masalah umum yang telah kita ketahui
permasalahannya maupun yang belum kita ketahui seluk-beluknya. Sebagai manusia yang mempunyai
akal dan pikiran, kita dituntut untuk memecahkan berbagai masalah-masalah yang belum pernah
terungkap misterinya. Seperti para penemu, ilmuwan, dan cendekiawan terdahulu, penemuan-
penemuan dan gagasan-gagasan brilian mereka sebenarnya adalah hasil dari ketekunan mereka untuk
memecahkan semua misteri tersebut, alhasil buah pikiran mereka tetap menjadi sesuatu yang sangat
berharga dalam kehidupan dan ilmu pengetahuan.

Seperti ilmu-ilmu yang lainnya, sains pun memiliki beberapa cabang yang sangat penting untuk
dipelajari dalam mengungkap misteri alam dalam kehidupan ini. Salah satu cabang tersebut yaitu FISIKA.

Pengetahuan fisika sebagai ilmu dan artinya dalam masyarakat merupakan inti isi pembelajaran
mengembangkan sains. Maka pelajaran fisika harus dapat memberikan pengertian tentang masalah
alam, teknologi, manusia, dan lingkungan.

Mengingat misteri alam diatas yang telah disinggung oleh penulis, maka pada kesempatan kali
ini kami menyajikan suatu eksperimen tentang salah satu misteri alam yang pernah terungkap oleh ahli
matematika dan filosofi berkebangsaan Yunani kenamaan Archimedes, yang mana penemuan tersebut
terus dikenang dan dipelajari dengan sebutan HUKUM ARCHIMEDES.

Dengan metode eksperimen penulis berharap agar para pembaca mendapatkan gambaran yang
jelas dari hasil pengamatannya, dibandingkan dengan hanya membaca dan mendengarkan.

Dengan latar belakang tersebut penulis memilih judul makalah laboratorium fisika sebagai
berikut:

“PENGAMATAN TENTANG HUKUM ARCHIMEDES DALAM KEHIDUPAN”.


1.2 TUJUAN PENGAMATAN

Adapun tujuan dari makalah penelitian ini adalah agar pembaca dan peneliti dapat:

1. Mempelajari dan memahami pengertian Hukum Archimedes.


2. Mengidentifikasi kasus-kasus yang berhubungan dengan Hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Membandingkan massa jenis suatu fluida cair dengan fluida cair lainnya dan
mengetahui pengaruhnya bagi benda yang dicelupkan ke dalamnya.
4. Membandingkan benda yang mengapung karena disebabkan oleh gaya apung atau
gaya Archimedes dengan tegangan permukaan zat cair.
5. Mengetahui manfaat-manfaat dari kasus-kasus dalam hukum Archimedes.
6. Menerapkan kasus-kasus hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 MANFAAT PENGAMATAN

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Membuat pembaca dan peneliti lebih menyadari bahwa masih banyak misteri alam yang harus
dipelajari dan dipecahkan.
2. Membuat pembaca dan peneliti lebih kritis dalam menyikapi misteri-misteri alam.
3. Membuat pembaca dan peneliti lebih serius mendalami dan mempelajari hal-hal dan misteri-
misteri alam yang telah dipecahkan oleh para ilmuwan terdahulu.
4. Membuat pembaca dan peneliti dapat menerapkan kasus hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari.
Bab II

LANDASAN TEORI

HUKUM ARCHIMEDES

LANDASAN TEORI

Hukum Archimedes menyatakan sebagai berikut,” Sebuah benda yang tercelup


sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya”. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya
atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan
berat fluida fluida yang dipindahkan. Besarnya gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis
dalam persamaan :

Fa = ρ v g

Keterangan :

Fa = gaya ke atas (N)

V = volume benda yang tercelup (m3)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (N/kg)

Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari

hukum newton juga.

1. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0
dan benda melayang .
2. Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
3. Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam

(http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/)

Fa =  v g

Peristiwa tenggelam, mengapung, dan melayang merupakan penerapan dari hokum


archimedes. Aplikasinya banyak kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti kpal laut, kapal
selam, galangan kapal dan lain-lain. Benda dapat tenggelam, melayang, dan mengapung dengn syarat-
syarat seperti massa jenis, berat benda, volume, dan gaya grafitasi. (paul tippler. 2001.425)
Hidrostatiska ialah ilmu zat alir ataua fluida yng diam tidak bergerakdan hidrodinamika
yaiut perihal zat alir yabg bergerak,.Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan
sedikit hambatan terhadap perubahan nbentuk ketika di tekan.

(zemansky. 1982.234)

Akibat lain dari hokum-kukum static fluida adalah hokum Archimedes. Jika sebuah
benda berada dalam suatu fluida yang diam, setip bagian permukaan benda mendaoatkann
tekanan yang dilakukan oleh fulida. Tekanan ini lebih besar pada bagian yang lebih dalam. Gaya
resultan ynag bekerja pada benda mempunyai arah keatas , dan disebut gaya apung. Dapat
dirumuskan :

Ket

B = gaya apung

ρF = massa jenis fluida

Vb = volme benda

Takanan yang bekerja pada tiap bagian permukaan benda titik bergantung pada bahn
benda tersebut, karena tekanan ini hanya bergantung pada posisi dan rapat masa fluida pada
posisi ini. Jadi besar gaya resultan akan sama jika benda atau bagian benda yang terendam air
kita ganti dengan fluida dinamika yang berbeda.Fulida ini akan mendapat gaya tekanan seperti
hal nya benda tadi, dan berada dalam keadaan diam. Sehingga gya resultan keatas akan
mempunyai besar sama dengan berat zat cair, dan bekerja pada titik berat zat cair pengganti
benda tersebut.Peristiwa ini dinyatakan sebagai prinsip archimesdes yang bebunyi

sebagai berikut :

“ setiap benda yung terendam seluruhya atau sebagian didalam

fluida mendapat gaya apung berarah keatas, yang besarnya sama dengan berat

fluida yang dipindahkan oleh benda itu”.

(sutrisno. 1996. 238-239)

Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air

daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara

ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.

wu = mg
Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan

dengan:

ws = wu - Fa

Keterangan:

ws =berat semu (N)

wu =berat sesungguhnya (N)

Fa =gaya angkat ke atas (N)

Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung.

Definisi I gaya apung:

Gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih gaya hidrostatik yang
dikerjakan fluida antara permukaan bawah dnegan permukaan atas.Bila tekanan fluida pada sisi
atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang
dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:

F1 = ρ1 A

F 2 = ρ2 A

Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gayaF1 danF2.

Fa = ρ F

Fa = F2 - F1

Fa = p2 A - p1 A

Fa = (p2A - p1)A

Fa = (h2 - h1) gA

Fa = ρ gV

Keterangan:

ρ = Massajenis air (1000kg/

V = Volume air di dasar balok (m3)

ρ gV = mg berat air (N)

Fa = berat zat cair yang di i ndahkan oleh benda (N)

Definisi II gaya apung:

Selisih berat benda di udara dengan berat benda di fluida yang memiliki gaya apung
tersebut
Bab III

ALAT DAN BAHAN

Adapun Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses Pengamatan Hukum Archimedes
yakni di bagi dalam 2 bagian yakni :

3.1 Alat:
 Neraca Pegas, yang akan dipakai untuk mengukur massa benda
 Gelas Ukur,wadah penyimpanan air
 Mistar/Penggaris
 Kertas
 Pulpen atau Pensil
 Pengangkut Beban

3.2 Bahan:

a.Air, yang akan digunakan sebagai media untuk mengukur/menghitung gaya


apung
b. Beban, sebagai salah satu benda yang akan digunakan dalam percobaan untuk
mendapatkan data gaya apung yang diterimanya dari air .

Adapun beban yang di gunakan dalam Proses pengamatan ini yakni :

1.Beban pertama 50 Gram


2.Beban kedua 100 Gram
3.Beban yang terakhir 150 Gram.
Bab IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Langkah Kerja


1. Menyiapkan alat dan Bahan untuk memulai proses Pengamatan.
2. Setelah Alat dan Bahan telah di sediakan
a. Mulailah dengan mengisi Gelas Ukur dengan Air sebanyak 750 ml.
b. Kemudian mulailah menggunakan Neraca Pegas dengan menimbang Pengangkut
Beban untuk mendapatkan Massa mula-mulanya (mo) di udara.
c. Karena Neraca pegas yang digunakan dalam Proses pengamatan memiliki
ketidakstabilan sebesar 0,5 N,maka cara memperoleh massa mula-mula
yakni : mo = Berat/massa Pengangkut beban – ketidakstabilan
= 1 - 0,5 = 0,5 N

d. Proses Selajutnya yakni berturut-turut menggunakan massa beban sebesar


50gr,100gr,dan 150gr yang ditempatkan pada pengangkut beban dan di timbang
menggunakan Neraca Pegas

e. Ke-3 beban tersebut di ukur dalam keadaan Biasa(di Udara) dan diukur
didalam Air.Ini di maksudkan untuk mengetahui apakah ada perbandingan
Massa atau gaya ketika melakukan pengukurandi dalam udara dan di Air

f. Catatlah hasil pengukuran terhadap ke-3 massa Beban tersebut dan catat
Hasil laporan dalam sebuah table.

4.2 Tabel Pengamatan


Setelah serangkaian Langkah-langkah Kerja telah di lakukan,maka dapat di peroleh hasil
Pengamatan sebagai berikut :

4.3 Cara Perhitungan


di
No Massa didalam No Massa di dalam
Benda di udara Air beban Udara Air

1 1,6- 1,4-
1 50 gr 1,1 0,9 50 gr 0,5=1,1 0,5=0,9

2 2,1- 1,9-
2 100 gr 1,6 1,4 100 gr 0,5=1,6 0,5=1,4

3 2,6- 2,4-
3 150 gr 2,1 1,9 150 gr 0,5=2,1 0,5=1,9

Diketahui : mo = 1- 0,5 =0,5 N


Bab V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari serangkaian Proses Pengamatan Tentang “ Hukum Archimedes “.

Dapat di simpulkan bahwa:

 Massa atau Gaya Beban di Udara berebda dengan massa/Gaya beban di dalam Air. Ini
sesuai dengan Bunyi Hukum Archimedes yakni :

“Sebuah Benda yang berada dalam Fluida (sebagian atau seluruhnya akan mendapat gaya
ke atas sebesar Zat cair yang di pindahkan”.

 Jika Neraca pegas tidak dalam keadaan Stabil (dalam kasus inimemiliki ketidakstabilan
sebesar 0,5 N) maka hasil Pengukuran terhadap Beban akan di kurangkan dengan
ketidakstabilan,sehingga mendapatkan hasil yang sebenarnya.

5.2 Saran

Demi terciptanya laporang yang berbobot,penyusun membutuhkan Kritik yang


membangun dari semua pihak/kalangan.Khususnya Rekan Pelajar dan Guru
Pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
Gie Lk Tan,dkk.1999.Mekanika.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ir.Slamet.2006.Modul Fisika Kelas XI.Surakarta : CV.HTS

http://www.scribd.com/doc/29077365/LAPORAN-ARCHIMEDES

http://www.aliciakomputer.co.cc/2009/10/misteri-hukum-archimedes-dalam.html

(http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/)

(zemansky. 1982.234)

(sutrisno. 1996. 238-239)

(paul tippler. 2001.425)

Created by:

You might also like