Professional Documents
Culture Documents
PENGAMATAN TENTANG
“ HUKUM ARCHIMEDES”
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman sampul………………………………………………………..
Kata Pengantar…………………………………………………………
Daftar isi ………………………………………………………………
1.Bab I Pendahuluan………………………………………….
3.1 Alat…………………………………………………
3.2 Bahan………………………………………………
5. bab V Kesimpulan………………………………………….
5.1 Saran……………………………………………….
Daftar Pustaka…………………………………………………………..
Bab 1
PENDAHULUAN
Seperti ilmu-ilmu yang lainnya, sains pun memiliki beberapa cabang yang sangat penting untuk
dipelajari dalam mengungkap misteri alam dalam kehidupan ini. Salah satu cabang tersebut yaitu FISIKA.
Pengetahuan fisika sebagai ilmu dan artinya dalam masyarakat merupakan inti isi pembelajaran
mengembangkan sains. Maka pelajaran fisika harus dapat memberikan pengertian tentang masalah
alam, teknologi, manusia, dan lingkungan.
Mengingat misteri alam diatas yang telah disinggung oleh penulis, maka pada kesempatan kali
ini kami menyajikan suatu eksperimen tentang salah satu misteri alam yang pernah terungkap oleh ahli
matematika dan filosofi berkebangsaan Yunani kenamaan Archimedes, yang mana penemuan tersebut
terus dikenang dan dipelajari dengan sebutan HUKUM ARCHIMEDES.
Dengan metode eksperimen penulis berharap agar para pembaca mendapatkan gambaran yang
jelas dari hasil pengamatannya, dibandingkan dengan hanya membaca dan mendengarkan.
Dengan latar belakang tersebut penulis memilih judul makalah laboratorium fisika sebagai
berikut:
Adapun tujuan dari makalah penelitian ini adalah agar pembaca dan peneliti dapat:
1. Membuat pembaca dan peneliti lebih menyadari bahwa masih banyak misteri alam yang harus
dipelajari dan dipecahkan.
2. Membuat pembaca dan peneliti lebih kritis dalam menyikapi misteri-misteri alam.
3. Membuat pembaca dan peneliti lebih serius mendalami dan mempelajari hal-hal dan misteri-
misteri alam yang telah dipecahkan oleh para ilmuwan terdahulu.
4. Membuat pembaca dan peneliti dapat menerapkan kasus hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari.
Bab II
LANDASAN TEORI
HUKUM ARCHIMEDES
LANDASAN TEORI
Fa = ρ v g
Keterangan :
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari
1. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0
dan benda melayang .
2. Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
3. Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam
(http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/)
Fa = v g
(zemansky. 1982.234)
Akibat lain dari hokum-kukum static fluida adalah hokum Archimedes. Jika sebuah
benda berada dalam suatu fluida yang diam, setip bagian permukaan benda mendaoatkann
tekanan yang dilakukan oleh fulida. Tekanan ini lebih besar pada bagian yang lebih dalam. Gaya
resultan ynag bekerja pada benda mempunyai arah keatas , dan disebut gaya apung. Dapat
dirumuskan :
Ket
B = gaya apung
Vb = volme benda
Takanan yang bekerja pada tiap bagian permukaan benda titik bergantung pada bahn
benda tersebut, karena tekanan ini hanya bergantung pada posisi dan rapat masa fluida pada
posisi ini. Jadi besar gaya resultan akan sama jika benda atau bagian benda yang terendam air
kita ganti dengan fluida dinamika yang berbeda.Fulida ini akan mendapat gaya tekanan seperti
hal nya benda tadi, dan berada dalam keadaan diam. Sehingga gya resultan keatas akan
mempunyai besar sama dengan berat zat cair, dan bekerja pada titik berat zat cair pengganti
benda tersebut.Peristiwa ini dinyatakan sebagai prinsip archimesdes yang bebunyi
sebagai berikut :
fluida mendapat gaya apung berarah keatas, yang besarnya sama dengan berat
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara
wu = mg
Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan
dengan:
ws = wu - Fa
Keterangan:
Gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih gaya hidrostatik yang
dikerjakan fluida antara permukaan bawah dnegan permukaan atas.Bila tekanan fluida pada sisi
atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang
dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:
F1 = ρ1 A
F 2 = ρ2 A
Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gayaF1 danF2.
Fa = ρ F
Fa = F2 - F1
Fa = p2 A - p1 A
Fa = (p2A - p1)A
Fa = (h2 - h1) gA
Fa = ρ gV
Keterangan:
Selisih berat benda di udara dengan berat benda di fluida yang memiliki gaya apung
tersebut
Bab III
Adapun Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses Pengamatan Hukum Archimedes
yakni di bagi dalam 2 bagian yakni :
3.1 Alat:
Neraca Pegas, yang akan dipakai untuk mengukur massa benda
Gelas Ukur,wadah penyimpanan air
Mistar/Penggaris
Kertas
Pulpen atau Pensil
Pengangkut Beban
3.2 Bahan:
HASIL PENGAMATAN
e. Ke-3 beban tersebut di ukur dalam keadaan Biasa(di Udara) dan diukur
didalam Air.Ini di maksudkan untuk mengetahui apakah ada perbandingan
Massa atau gaya ketika melakukan pengukurandi dalam udara dan di Air
f. Catatlah hasil pengukuran terhadap ke-3 massa Beban tersebut dan catat
Hasil laporan dalam sebuah table.
1 1,6- 1,4-
1 50 gr 1,1 0,9 50 gr 0,5=1,1 0,5=0,9
2 2,1- 1,9-
2 100 gr 1,6 1,4 100 gr 0,5=1,6 0,5=1,4
3 2,6- 2,4-
3 150 gr 2,1 1,9 150 gr 0,5=2,1 0,5=1,9
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Massa atau Gaya Beban di Udara berebda dengan massa/Gaya beban di dalam Air. Ini
sesuai dengan Bunyi Hukum Archimedes yakni :
“Sebuah Benda yang berada dalam Fluida (sebagian atau seluruhnya akan mendapat gaya
ke atas sebesar Zat cair yang di pindahkan”.
Jika Neraca pegas tidak dalam keadaan Stabil (dalam kasus inimemiliki ketidakstabilan
sebesar 0,5 N) maka hasil Pengukuran terhadap Beban akan di kurangkan dengan
ketidakstabilan,sehingga mendapatkan hasil yang sebenarnya.
5.2 Saran
http://www.scribd.com/doc/29077365/LAPORAN-ARCHIMEDES
http://www.aliciakomputer.co.cc/2009/10/misteri-hukum-archimedes-dalam.html
(http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/)
(zemansky. 1982.234)
Created by: