You are on page 1of 11

TUGAS IPS

KELAS : V.A

KETUA : FAJRI MARTUNUS

SEKRETARIS : DELA IZATIAH

ANGGOTA :

1. ADISTI SALSABILA IRVAN

2. HILGA ALBERZA

SD PERTIWI 3 PADANG
A. Budi Utomo

Salah seorang tokoh yang bercita-cita memajukan bangsa Indonesia melalui

bidang pendidikan dan pengajaran ialah Mas Ngabei Wahidin Sudirohusodo, yang

lebih dikenal dengan nama Dr.Wahidin Sudirohusodo. Beliau dilahirkan di Desa

Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istemewa Yogyakarta, pada tanggal 7 Januari

1852.

Ia menyelesaikan sekolah tingkat dasar di Sekolah Belanda. Ia termasuk

murid sekolah yang cerdas. Pada tahun 1869, ia melanjutkan ke Sekolah Doktor

Jawa. Sekolah ini dikenal dengan nama STOVIA atau School tot Opleiding

Inlandesche Arsten, di Jakarta. Sekolah ini mendidik dokter-dokter pribumi.

Untuk mewujudkan cita-citanya memajukan bangsa Indonesia melalui

bidang pendidikan, ia mengadakan perjalanan keliling Pulau Jawa pada tahun 1906

dan 1907. Maksud perjalanan itu ialah untuk menyebar luaskan cita-citanya dan

mendirikan suatu gerakan yang bertujuan meningkatkan derajat bangsa Indonesia.

Dalam perjalanannya, ia singgah di Jakarta dan bertemu

dengan para pelajar STOVIA, antara lain Sutomo dan

Gunawan. Kedatangan Dr. Wahidin Sudirohusodo semakin

mendorong dan memantapkan cita-cita pemuda pelajar

STOVIA untuk memajukan bangsa Indonesia.

Dr. Wahidin Sudirohusodo


Setalah bertemu dengan Dr. Wahidun Sudirohusodo, Sutomo bercita-cita

mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan memajukan dan meningkatkan derajat

bangsa Indonesia. Cita-cita itu mendapat sambutan dari teman-temannya.

Pada hari rabu, tanggal 20 Mei 1908, di Ruang Anatomi Gedung STOVIA,

Jakarta, diadakan rapat di kalangan pemuda pelajar STOVIA. Tokoh-tokoh yang

hadir dalam rapat tersebut antara lain M. Suraji, Muhammad Saleh, M. Suwarno,

M. Gunawan, R.M. Gubek, dan R. Angka. Rapat itu di pimpin oleh Sutomo. Dalam

rapat itu, para pemuda bertekad mendirikan sebuah organisasi modern pertama di

Indonesia. Organisasi itu di beri nama Budi Utomo.

Budi Utomo merupakan organisasi yang merintis bangkitnya kesadaran

bangsa Indonesia untuk berjuang secara nasional. Tanggal berdirinya Budi Utomo,

20 Mei, di peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Organisasi Budi Utomo di

ketuai oleh Dr. Sutomo.

Dalam waktu singkat, Budi Utomo maju dan berkembang dengan pesat.

Anggotanya bukan saja pelajar-pelajar STOVIA, tetapi juga pelajar dan priyayi di

luar kota Jakarta. Di mana-mana didirikan cabang Budi Utomo, seperti di

Yogyakarta, Surabaya, Magelang, dan Bogor.

Budi Utomo adalah organisasi modern pertama di Indonesia yang bertujuan :

1. Meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia dengan jalan memajukan

pendidikan dan pengajaran.

2. Meningkatkan ekonomi rakyat dan mempererat kehidupan sosial


Dalam upaya mencapai tujuan tersebut. Budi Utomo tidak mau bekerja

sama dengan Belanda. Budi Utomo berjuang menuju Indonesia bersatu dan

merdeka.

B. Serikat Dagang Islam (SDI)

Serikat Dagang Islam (SDI) didirikan oleh Haji Samanhudi pada tahun

1911, di Solo. Anggotanya adalah para pedagang Islam yang ada di kota Solo.

Tujuan Serikat Dagang Islam ialah meningkatkan kesejahteraan bangsa di bawah

panji Islam.

Organisasi ini mula-mula mendorong persatuan para pedagang batik Jawa

dalam menghadapi para pedagang Cina, Arab, dan India. Berdirinya Serikat

Dagang Islam merupakan reaksi terhadap penguasaan ekonomi dan perdagangan

oleh para pedagang keturunan Cina, Arab, dan India. Pada waktu itu perdagangan

besar di kuasai oleh pedagang asing. Akibatnya, pedagang Indonesia yang tidak

memiliki modal besar, tidak mampu bersaing dengan pemilik modal besar.

Kemudian, Serikat Dagang Islam mulai meningkatkan hidup

keagamaannya. Perkembangan ini dapat diliha dari perubahan nama Serikat

Dagang Islam menjadi Serikat Islam.

C. Serikat Islam
Pada tahun 1912, Serikat Dagang Islam berubah menjadi Serikat Islam.

Perubahan nama bertujuan untuk memperluas jangkauan dan ruang geraknya.

Keangotaan Serikat Islam tidak hanya terbatas pada para pedagang yang beragama

Islam saja, tetapi juga orang-orang Islam yang bukan pedagang. Sementara itu,

pada waktu awal berdiri, Serikat Dagang Islam bertujuan meningkatkan serta

memajukan kehidupan agama Islam di Indonesia. Serikat Dagang Islam lahir

karena Ukhuwah Islamiayah atau tali persaudaraan antara sesama umat Islam.

Umat Islam Indonesia merasa senasib sepenanggungan, merasa sama-sama

menderita akibat tindakan kaum penjajah yang memang sengaja hendak merusak

kehidupan agama Islam.

Serikat Islam berkembang dengan cepat. Menjelang kongresnya yang

pertama tanggal 25-26 Januari 1913 di Surabaya, anggota Serikat Islam sudah

mencapai 80.000 orang. Pada tahun 1918, anggotanya mencapai 450.000 orang.

Dalam kegiatannya, serikat Islam memihak kepada kepentingan masyarakat

banyak. Serikat Islam berusaha menaikkan upah kerja, membela para petani yang

tertindas dan membela rakyat kecil yang diperlakukan sewenang-wenang oleh

penguasa.

D. Muhammadiyah

Terdorong oleh cita-cita ingin memajukan pengajaran serta meningkatkan

pemahaman tentang agama Islam, pada tanggal 16 November 1912, Kyai Haji

Ahmad Dahlan mendirikan perkumpulan Muhammadiyah di Yogyakarta.


Organisasi Muhammadiyah tidak bergerak di bidang politik, tetapi di bidang sosial

dan budaya.

1. Tujuan dan Cita-cita Muhammadiyah

Tujuan Muhammadiyah ialah menjunjung tinggi agama Islam dan hidup

menurut aturan Islam. Oleh karena itu, kegiatan utama Muhammadiayah ialah di

bidang agama, kemudian di bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Di bidang

agama Muhammadiyah berusaha mengembalikan kemurnian agama Islam

berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah

berusaha memberantas semua jenis perbuatan yang tidak sesuai dengan kedua

hal tersebut.

2. Usaha-usaha Muhammadiyah
Untuk mencapai tujuannya Muhammadiyah melakukan berbagai usaha sebagai

berikut.

a. Mendirikan sekolah-sekolah

b. Mendirikan rumah sakit dan poliklinik

c. Mendirikan panti-panti asuhan

Di bidang pendidikan Muhammadiyah mengelola sekolah-sekolah dari tingkat

taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Sekolah-sekolah Muhammadiyah

juga mengajarkan pelajaran umum selain pendidikan agama

E. Indische Partij

Pada tanggal 25 Desember 1912 di Kota Bandung, Jawa Barat, didirikan

sebuah organisasi bernama Indische Partij. Organisasi ini didirikan oleh tokoh tiga

serangkai, yaitu :

- Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker, yang di kenal dengan nama Dr.

Danudirja Setiabudi

- Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau lebih di kenal dengan nama Ki Hajar

Dewantoro

- Dr. Cipto Mangunkusumo

1. Tujuan Indische Partij


Tujuan organisasi Indische Partij adalah membangun rasa cinta terhadap bangsa

dan tanah air di dalam hati bangsa Indonesia. Dengan adanya rasa cinta tanah air

dan bangsa, akan dapat di bina persatuan dan kesatuan mencapai Indonesia

merdeka.

2. Dasar Indische Partij

Indische Partij berazaskan nasionalisme dan nonkooperasi.

Nasionalisme artinya menanamkan rasa nasional atau rasa kebangsaan yang

tinggi terhadap bangsa Indonesia. Nonkooperasi artinya tidak bersedia bekerja

sama dengan pemerintah Belanda.


Indische Partij tidak membeda-bedakan orang karena warna kulit,

bangsa, agama, kepercayaan, dan lain-lain. Semboyan Indische Partij yang

terkenal ialah “Indonesia lepas dari penjajah Belanda”.

Kegiatan Indische Partij dianggap mengganggu dan mengancam

ketertiban umum. Oleh karena itu, para pemimpinnya di tangkap dan dibuang.

Dr. Douwes Dekker di buang ke Kupang (NTT), Dr. Cipto Mangunkusumo di

buang ke Bandanaira, Kepulauan Maluku, dan Raden Mas Suwardi Suryaningrat

di buang ke Pulau Bangka. Kemudian ketiganya dibuang ke negeri Belanda.

F. Perhimpunan Indonesia (PI)

Tidak sedikit pemuda, pelajar, dan mahasiswa yang berasal dari berbagai

daerah di Indonesia belajar di negeri Belanda. Meskipun di Indonesia mereka saling

tidak mengenal, tetapi di negeri Belanda mereka saling bergaul dengan akrab. Jika

di Indonesia mereka saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah,

maka di Belanda mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia

(dulu bahasa Melayu).

1. Berdirinya Perhimpunan Indonesia

Pada tahun 1922, para pemuda, pelajar, dan

mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan

sebuah perkumpulan yang di sebut Indische

Vereniging (Perhimpunan Indonesia). Anggota

Perhimpunan Indonesia adalah para pemuda,

Dr Moh. Hatta
pelajar, dan mahasiswa Indonesia yang tinggal

di negeri Belanda.

2. Tujuan Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia bertujuan menuntut Indonesia merdeka. Untuk mencapai

tujuan itu dilakukan propaganda melalui media cetak, yaitu berupa majalah yang

semula bernama Hindia Putera, kemudian berubah menjadi Indonesia Merdeka.

Melalui majalah inilah, cita-cita mencapai Indonesia Merdeka di propagandakan

ke seluruh tanah air, bahkan ke dunia Internasional dengan baik, walaupun

penyebarannya dengan cara di selundupkan.

Tokoh-tokoh Perhimpunan Indonesia yang terkenal ialah Moh. Hatta (Ketua).

Tokoh lainnya adalah Ahmad Subarjo, Sukiman, Ali Sastroamijoyo, dan lain-

lain.

G. Perguruan Taman Siswa

Perguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro pada tanggal 2

Juli 1922 di Yogyakarta. Tujuan Taman Siswa ialah untuk mendidik pemuda

berjiwa kebangsaan yang kuat, cinta tanah air, bangsa, dan kebudayaan Indonesia.

Semboyan yang di cetuskan oleh Ki Hajar Dewantro dalam bidang

pendidikan dan menjadi prinsip dasar dalam pelaksanaan pendidikan Taman Siswa

ialah :

Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberi teladan)


Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangkitkan semangat)

Tut Wuri Handayani ( dari belakang memberi dorongan)

Ketiga prinsip pendidikan ini masih terus menjadi panduan dan pedoman

dalam pendidikan Indonesia hingga masa sekarang.

You might also like