Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dipersiapkan dan salah satu yang terpenting adalah memberikan ASI. Karena
sejumlah keluhan dan kesulitan menyusui, salah satunya adalah ASI yang
tidak keluar dengan lancar. Upaya yang perlu dilakukan selain melatih bayi
untuk menyusu, ibu juga harus mempersiapkan kondisi fisik dan mental
Umumnya produksi ASI baru berlangsung betul pada hari ke 2-3 post partum.
Namun pada sejumlah ibu post partum seringkali mengalami masalah dalam
pengaruhnya terhadap proses menyusui dan produksi ASI. Perasaan stres dan
tertekan yang dialami seorang ibu dapat menghambat produksi ASI. Menurut
Penelitian, lebih dari 80% kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI
adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu berfikir ASI-nya kurang,
maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan
faktor pencetus terjadinya Distres post partum (Baby Blues), namun ada juga
faktor penyebab lain yang mungkin adalah: Riwayat keluarga tentang depresi,
(Danuatmaja, 2003)
Gejala-gejala baby blues meliputi: rasa sedih, rasa jengkel, terus gelisah
diantaranya produksi ASI kurang (32%), ibu bekerja (16%), ingin dianggap
modern (4%), masalah puting susu (28%), pengaruh iklan susu (16%) dan
pengeluaran ASI tidak lancar atau bahkan ASI tidak keluar. Hal ini terjadi
karena kurangnya dukungan dari keluarga, juga kondisi mental dan psikologis
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
2. Tingkat Kecemasan
yaitu :
a. Ringan
b. Sedang
terarah.
c. Berat
memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat
berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
d. Panik
mengeluh hal-hal yang sifatnya psikis tetapi sering juga disertai dengan
keluhan -keluhan fisik (somatik) dan juga tumpang tindih dengan ciri-
ciri kepribadian depresif atau dengan kata lain batasnya seringkali tidak
jelas.
tegang, tidak tenang, gelisah, takut sendirian, takut pada keramaian dan
a. Fisiologis
1) Sistem Kardiovaskuler
2) Sistem Respiratori
4) Sistem Gastrointestinal
mual,diare.
5) Sistem Urinary
6) Sistem Itegumen
b. Perilaku
interpersonal, menghindar.
c. Kognitif
d. Afektif
a. Pengetahuan
b. Lingkungan
c. Media Masa
B. Post Partum
Post Partum adalah masa enam minggu sejak bayi lahir atau 40 hari
normal seperti sebelum hamil yang penting sekali untuk dipantau. (Indiarti,
2004)
laserasi jalan lahir atau episiotomi. 3) Memberikan istirahat yang cukup dan
psikis ibu 8) Motivasi cara perawatan diri dan bayi, menyusui serta pesan
Tekanan Darah
diindikasikan oleh rasa pusing dan seakan ingin pingsan segera setalah
berdiri, dapat timbul dalam 48 jam pertama. Hal ini merupakan akibat
2004)
Denyut nadi
Denyut nadi tetap tinggi selama jam pertama setelah bayi lahir.
Temperatur
Invulosio Uteri
Pada akhir tahap ke-3 persalinan, uterus berada digaris tengah, kira-kira
turun kira-kira 1-2cm setiap 24 jam. Pada hari ke enam post partum
pubis. Uterus tidak bisa dipalpasi pada abdomen di hari ke sembilan post
Proses Buang Air Besar dan berkemih pada persalinan normal tidak ada
(Danuatmaja, 2003)
Lokia
Darah yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan
hormon, disebut lokia serosa. Setelah 2 minggu cairan yang keluar sudah
berwarna putih biasa dan bening, ini normal dan tandanya sudah
Payudara
Sistem Gastrointestinal
Sistem Endokrin
oksitosin ibu tidak akan keluar, sebaliknya jika ibu merasa tenang,
hatinya senang maka hormon oksitosin bisa keluar dan bekerja dengan
(Wiknjosastro, 2002)
Perubahan Psikologis
Minggu pertama post partum merupakan saat terberat bagi ibu terlebih
Distres post partum (Baby Blues), namun ada juga faktor penyebab lain
(Danuatmaja, 2003)
dalam hidup mereka, itulah paradoks dari baby blues. Gejala-gejala baby
blues meliputi: rasa sedih, rasa jengkel, terus gelisah dan kecemasan.
produksi air susu baru berlangsung pada hari ke 2-3 post partum. Selain
susu adalah dengan menyusui bayi. Kadar prolaktin akan meningkat dengan
sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu
keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan mengalir ke duktus
(let down reflek) adalah: melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium
pengetahuan, bentuk puting susu, puting lecet, payudara bengkak, dan ASI
kurang. Selain itu ada juga berbagai mitos menyusui: menyusui merubah
dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa aman, ketenangan, relaks.
pengaruhnya terhadap proses menyusui dan produksi ASI. Perasaan stres dan
psikologis ibu menyusui. Saat ibu berfikir ASI-nya kurang, maka pada saat
ASI turun.
3. Nutrisi
produksi ASI.
Pemberian susu formula akan menyebabkan ASI tidak lancar karena anak
dot. Semakin sering susu formula diberikan semakin sedikit ASI yang
diproduksi
5. Perawatan Payudara
- Tekanan Darah
- Denyut nadi
- Temperatur
- Invulosio Uteri
- Buang Air Besar dan Berkemih
- Lokia
- Payudara
- Sistem Gastrointestinal
- Sistem Endokrin (Hormonal)
- Kelelahan / Keletihan
- Rasa gembira Kecemasan Pengeluaran
- Depresi ASI
- Ketidaknyamanan
- Perasaan tidak mampu menjadi ibu
- Frustasi untuk menyusui
- Menurunya gairah seksual
Faktor yang mempengaruhi :
- Frekuensi menyusui
- Kondisi psikologis ibu
- Nutrisi
Faktor lain : - Menghindari susu
formula
- Pengetahuan - Perawatan payudara
- Lingkungan
- Media masa
- Minat dan kemauan ibu
- Dukungan orang terdekat
METODELOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Tingkat Kecemasan:
- Ringan Pengeluaran
- Sedang ASI
- Berat
- Panik
B. Hipotesis
korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
obyektif.
Pendekatan yang aakan digunakan yaitu studi korelasi (corelation
study) yaitu penelitian antara dua variabel pada situasi atau sekelompok
subyek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu dan
1. Populasi
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua ibu post
2. Sampel
a. Tahap Persiapan
berikut:
b. Tahap Pelaksanaan
1. Pengolahan Data
berikut :
a. Editing Data
b. Coding data
c. Entry data
2. Analisa data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat