You are on page 1of 38

MAKALAH ILMU BAHAN TEKNIK

Disusun Oleh
Nama : Roni Setiawan
NIM : 08518241014
Prodi : PT Mekatronika
Kelas : E

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
2008/2009
DAFTAR ISI

Cover i

ii

Isolator 11

15

Semi 19

Superkonduktor ... 26

31

36

ii
Ilmu bahan listrik adalah ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan
yanang ada di ala mini untuk digunakan dalam kelistrikan. Berbicara masalah
listrik pasti tidak terlepas dari susunan partikel bahan-bahan istrik tersebut. Yaitu
bahan listrik terbentuk dari susunan ayom-atom penyusunya yang kemudian
membentuk susunan yang lebih kompleks. Maka dari itu sebelum membahas
tentang bahan lisrik ebelumnya kita harus tahu tentang teori atom sebagai dasar
dari penyusun suatu partikel.

TEORI ATOM

Pertama kali konsep atom dikenal pada masa demokritus (4-5SM).


Menurut teorinya, suatu benda dapat dibagi agi menjadi bagian yang sangat keil
lagi hingga tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Atom berasal dari bahasa
yunani “atomos” yang berarti “tidak dapat dibagi”. Selain itu Democritus juga
menjelaskan bahwa untuk menjeaskan perbedaan sifat dari material yang
berbeda, atom dibedakan kedalam bentuk, masa dan ukuranya. Dengan model
atomnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua yang kita lihat terdiri
dari bagian/blok bangunan yang lebih kecil disebut atom. Namun model
Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental, namun baru tahun 1800an
bukti eksperimental muncul.

A. Model atom John Dalton


Pada tahun 1803, John Dalton mengembangkan konsep atom modern
pertama. Model Dalton menaruh perhatian utamanya pada sifat kimia
atom, yaitu bagaimana atom membentuk senyawa, daripada mencoba
untuk menjelaskan sifat fisika atom. Konsep utama dari model Dalton
adalah sebagai berikut:
atom adalah bagian terkecil suatu unsur
atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi, atau diubah
menjadi zat lain

1
atom-atom suatu unsur adalah same dalam segala hal, tetapi
berbeda dengan atom-atom dari unsur lain
reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan
atom dari unsur-unsur yang terlihat
Kelemahan teori atom Dalton: tidak dapat membedakan pengertian atom
den molekul, Dan atom ternyata bukan partikel yang terkecil.

B. Model atom J.J. Thomson


Pada awal 1900an, J.J. Thomson mengusulkan model atom baru yang
mengikutkan keberadaan partikel elektron dan proton. Karena eksperimen
menunjukkan proton memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan
elektron, maka model Thomson menggambarkan atom sebagai proton
tunggal yang besar. Di dalam partikel proton, Thomson memasukkan
elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari proton. Menurut
Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat
muatan yang merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan
muatan negatif yang besarnya sama dengan muatan positif. Cara yang
populer untuk menggambarkan model ini adalah dengan menganggap
elektron sebagai kismis (plumb) di dalam kue puding proton, sehingga
model ini diberi nama model kue kismis. Walaupun model atom Thomson
adalah yang pertama yang memasukkan konsep adanya proton dan
elektron yang bermuatan, model Thomson tidak mampu melewati
pengamatan pada eksperimen-eksperimen berikutnya. Dengan kata lain
Thomson menyatakan :
atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya
tersebar elektron-elektron seperti kismis
jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom
bersifat netral.
kelemahan dari teori Dalton adalah tidak bias mngungkapkan lebih jauh
tentang pembagian proron dan electron.

2
C. Model atom Rutherford
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford melakukan percobaan pada
kebenaran model ini dengan melakukan yang sekarang dikenal sebagai
eksperimen hamburan Rutherford (Rutherford scattering experiment).
Rutherford menemukan partikel-&#945 sebuah partikel yang dipancarkan
oleh atom radioaktif, pada tahun 1909. Partikel ini memiliki muatan positif,
dan faktanya adalah kita sekarang tahu bahwa partikel-&#945 seperti
atom helium dilepaskan dari elektronnya, memberikannya muatan 2+.
Dalam eksperimen hamburan ini, aliran partikel-α ini diarahkan ke
lembaran emas. Lembaran emas ini dipilih oleh Rutherford karena dapat
dibuat sangat tipis--hanya setebal beberapa atom emas. Saat partikel-
α melintasi lembaran emas, Rutherford dapat mengukur berapa
banyak partikel-α yang akan dihamburkan oleh atom emas dengan
mengamati kilatan cahaya partikel-α menabrak layar scintilator. Di
bawah teori atom Thomson, Rutherfod berhipotesa partikel-α akan
dibelokkan sedikit, saat proton emas menolak partikel-α yang
bermuatan positif tinggi. Dari eksperimen diatas dapat Rutherford
menyatkan bahwa :
atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif
yang massanya merupakan massa atom tersebut
elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut
banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton
dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya.

D. Model atom Bohr


Pada tahun 1913 Niels Bohr mencoba menjelaskan model atom Bohr
melalui konsep elektron yang mengikuti orbit mengelilingi inti atom yang
mengandung proton dan neutron. Menurut Bohr, hanya terdapat orbit
dalam jumlah tertentu, dan perbedaan antar orbit satu dengan yang lain
adalah jarak orbit dari inti atom. Keberadaan elektron baik di orbit yang
rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan energi

3
elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi
yang lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi. Bohr
menghubungkan elektron yang mengorbit dan pengamatan terhadap
spektrum gas melalui sebuah pemikiran bahwa sejumlah energi yang
dikandung dalam elektron dapat berubah, dan karena itu elektron dapat
mengubah orbitnya tergantung dari perubahan energinya. Dalam situasi
pemakaian arus listrik melewati gas bertekanan rendah, elektron menjadi
de-eksitasi dan berpindah ke orbit yang lebih rendah. Dalam perubahan
ini, elektron kehilangan sejumlah energi yang merupakan perbedaan
tingkat energi kedua orbit. Energi yang dipancarkan ini dapat dilihat dalam
bentuk sebuah photon cahaya yang panjang gelombangnya berdasar
pada perbedaan tingkat energy kedua orbit. Secara ringkas, Bohr
mengemukakan:
Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu, tidak memancarkan energi. Lintasan-lintasan
elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai
pemancaran energi.
Perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai
penyerapan energi.
Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan
stasioner, artinya elektron tidak memancarkan atau menyerap
energi.
Kelemaha dari teori atom bohr adalah : Walaupun model atom Bohr cukup
untuk memodelkan spektrum hidrogen, model ini terbukti tidak cukup
untuk memprediksikan spektrum elemen yang lebih kompleks.

E. Model Atom James Chadwick


Pada tahun 1932, model atom Rutherford dimodifikasi sedikit oleh adanya
penemuan neutron oleh James Chadwick. Chadwick menemukan bahwa

4
penembakan partikel-α terhadap berilium dapat menghasilkan
neutron, partikel tak bermuatan, namun dengan massa sedikit lebih besar
dibandingkan massa proton. Sehingga, model atom kontemporer adalah
model dengan inti atom besar yang mengandung proton dan neutron
dikelilingi oleh awan tipis elektron. Adanya neutron juga menjelaskan
mengapa massa atom lebih berat dari massa total proton dan elektronnya.
Dengan pengertian dasar tentang bagian fundamental atom seperti
elektron, proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model
yang lebih rumit dan lengkap lagi dari atom yang cukup dapat
menjelaskan sifat dan karakteristik atom dan senyawa atom.

F. Model atom modern


Tokoh model atom mpdern adalah scrodhnger, de brogglie, Richard
chardwick. Mereka melakuka penelitian tentang model atom mulai tahun
1920 an sampai sekarang.. Model atom tersebut menyatakan bahwa
elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu dan lintasan yang tepat dari
elektron tidak dapat ditentukan. Teori saat ini menyatakan bahwa ada
daerah di dalam atom di mana terdapat elektron. Daerah ini disebut
dengan awan electron.
Setelah mengetahui tentang teori dari perkembangan atom, untuk selanjutnya
aka saya membahas tentang bahan teknik, yaitu mulai dari jenis bahan teeknik,
pembagian bahan teknik sampai aplikasinya.

KLASIFIKASI BAHAN LISTRIK


Ilmu bahan dalam teknik listrik berguna untuk mempelajari dan memahami
bermacam-macam bahan beserta serta sifat-sifatnya. Mengetahui sifat bahan
listrik adalah hal yang sangat penting, guna memilih suatu bahan sehingga
bahan tersebut lebih sesuai dengan penggunaannya. Selain itu kita juga harus
tahu akan asal dari bahan, kualitas bahan, struktur bahan dan hal yang lain yang

5
dimiliki bahan tersebut. Di alam ini bahn listrik banyak aneka macamnya, dan
semua bahan-bahan tersebut dikelompokan menjadi :
1. Dilihat dari asalnya, terbagi menjadi :
Bahan alami
- Bahan tambang
- Bahan tiruan
Bahan buatan
2. Dilihat dari wujudnya, terbagi menjadi :
Padat
Cair
Gas
Plasma
3. Dilhat dari fungsinya, terbagi menjadi :
Isolator
Semi konduktor
Konduktor
Super konduktor

Bahan listrik berdasarkan asalnya :


A. Bahan Alami
1. Bahan Tambang
Bahan tambang adalah bahan lstrik yang diapatkan atau diambila
langsung dari alam, dan biasanya berbentuk bijih. Untuk dapat
digunakan, bahan tambang harus diproeses dahulu, yaitu bertujuan
untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki akan sifat, kualitas yang
lebih baik dari bahan tersebut. Contoh bahan tambang antara lain:
- batu pualam
- asbes
- mika, sebagai penyekat panas dan listrik. Contohnya melapisi
bagian bawah setrika.

6
- mikalek, mikanit, mikafolium, sebagai pembungkus kawat atau
batang lilitan pada mesin listrik tegangan tinggi.
- batu tulis, phlogophit, muscovite.
2. Bahan berserat
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat bahan berserat
adalah tumbuh-tumbuhan, binatang dan tiruan. Jika dilihat dari
strukturnya, sebenarnya bahan berserat kurang baik digunakan dalam
kelistrkan. Tetapi karena bahan ini cukup ekonomis dan jumlahnya
melimpah, bahn jenis ini pun banyak dikembagkan dan digunakan.
Contohnya :
- Kertas, berfungsi sebagai isolator
- Prespan, berfungsi sebagai penyekat dalam stator dan rotor mesin,
juga dalam trafo.
- Kain pernis, berguna sebagai penyekat dalam kelistrikan.
- Pita penyekat, sebagai isolator.
- Fiber vulkanisir, sebagai penyekat/isolator dalam kelistrikan.

B. Bahan Buatan
a. Keramik
Keramik berasal dari tanah liat yang melalui proses perlakuan
tertentu. Untuk dapat berfungsi dalam kelistrikan (biasanya sebagai
isolator), keramik harus memiliki daya mekanis yang besar dan daya
sekat yang besar pula. Dalam kelistrikan yang termasuk bahan
keramik adalah poselin dan steatite. Bahan dari porselin contohnya :
penyekat lonceng, penyekat mantel, penyekat cincin, penyekat
tegangan tinggi, sekering pipa porselin, danlain-lain. Sedangkan bahan
terbuat dari steatit, antara lain : sakelar, kontak tusuk, manik-manik
penyekat kawat penghubung yang dapat melentur (fleksibel) dan
letaknya berdekatan dengan alat pemanas listrik, untuk pembuatan
bumbung penerus (tube), pena-kontak -baut, badan alat-alat pemanas
seperti kompor listrik, seterika, dan lain.

7
b. Gelas
Gelas adalah salah satu bahan listrik yang terbuat dari pasir
kwarsa. Jenis gelas :
Gelas Kristal, berasal dari perpaduan antara kuarsa dengan oksida
timbal.
Gelas kali, berasal dari perpaduan antara kuarsa dengan potas
Gelas natron, berasal dari perpaduan antara kuarsa dengan soda.
Gelas flint.
Pemanfaatn gelas dalam kelistrikan adalah sebagai bahan baku untuk
membuat lampu pijar, temometer, untuk hiasan penerangan listrik, dan
lain-lain.
c. Karet
Karet dalam pembuatanya mengalami proses vulkanisasi, yaitu
Proses penyampuran karet mentah dengan belerang dan bahan bahan
lainya. Karet mentah berasal dari getah karet yang telah diolah. Proses
vulkanisasi yang baik menggunakan uap, karena uap dapat mencegah
terbentuknya pori kecil pada bahan yang di vulkanisir. Penggunaan
karet dalam teknik listrik adalah sebagai penyekat hantaran kabel,
perkakas pemasangan instalasi listrik, dan lain sebagainya.
d. Ebonit
Ebonit bahan dasarnya adalah karet yang dicampur dengan
belerang dengan prosentase tertentu dan dan mengalami proses
vulkanisasi yang lama. Sehingga didapatkan ebonit yang keras
danberkualitas.
e. Bakelit
Bakelit merupakan hasil perpaduan bahan yang berbeda dicampur
secara kimiawi. Karena bahan campuran ini pertama kali dibuat oleh
perusahaan bakelit Co, maka bahan campuran in dikenal dengan
nama bakrlit.
f. Bahan PVC

8
Polivinilklorida atau PVC adalah hasil polimerisasi dari vinilklorida
H2C = CHCl. Sifat dari PVC adalah keras dan rapuh oada suhu kamar.
Untuk dapat digunakan dalam kelistrikan, PVC harus dicampur dahulu
dengan pelunak/plasticieser dengan presentase tertentu. Hasil
pencampuran ini menghasilakan damar PVC yang sifat mekanisnya
lebih baik dari sebelum proses pencampuran. Salah satu kelemahan
PVC adalah tidak tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi, tetapi
dengan ditambahnya bahan pelunak tersebut kelemahan dari PVC
dapat di kurangi.
g. PE (polietilen)
Polietilen atau PE adalah hasil polimerisasi dari etilen H2C = CH2,
dengan sifat-sifat listrik lebih baik dari pada yang dimiliki PVC. Hanya
PE lebih mudah terbakar. Karena sifat PE yang baik pada frekuensi
tinggi, maka banyak digunakan untuk kabel-kabel telekomunikasi.
Kelebihan PE dibanding PVC adalah tidak lebih mudah menyerap air,
dan kalau digunakan di tempat yang lembab atau basah, tahanan
isolasi PVC akan lebih menurun dibandingkan dengan PE.

Bahan listrik berdasarkan wujudnya :


1. Benda padat
Sifat fisis benda padat mempunyai bentuk yang tetap, dimana pada
suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan
bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya
benda akan menyusut jika suhunya menurun. Karena berat benda tetap ,
maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan
berkurang.
Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan
bertambah

9
Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam
keadaan panas.
Sifat mekanis benda padat adalah perubahan bentuk benda padat
akibat adanya gaya dari luar. Sifat mekanis meliputi :
Kekuatan tarik
Kekuatan bahan
SEM (scanner electro microscopis)
FTIR (fourrier transformer infrared)
2. Benda cair
mempunyai susunan partikel yang agak renggang dari pada benda
padat. Bahan cair mempunyai bentuk berubah, yaitu berubah tergantung
wadahnya. Sehingga Bahan cair mempunyai bentuk berubah, yaitu
berubah tergantung wadahnya. Contoh : air, larutan, dan lain-lain.
3. Bahan gas
Bahan gas memiiki susunan partikel yang sangat renggang jika
dibandingkan dengan bahan-bahan padat maupun cair. Gas sifatnya
ringan, volume gas dapat berubah ubah. Dan ini dipengaruhi oleh tekanan
yang dialami oleh zat gas tersebut . contoh : Hidrogen, Oksigen, Nitrogen,
Karbondioksida, dll.
4. Plasma
Plasma pertama kali ditemukan pada tahun 1928 oeh imuwan
amerika irving lamuir (1881-1957) dalam eksperimenya melalui lampu
tungsten. Plasma adalah kumpulan dari electron electron bebas. Plasma
terbentuk karena adanya tembeken tembkan electron yang membentuk
suatu bidang, sehingga menimbukan suatu efek dari keadaan tersebut.
Plasma dalam kegnaanya sebagai pembuat lcd plasma.

10
Bahan listrik berdasarkan fungsinya

I. BAHAN PENYEKAT/ISOLATOR
Bahan penyekat atau sering disebut dengan istilah isolator adalah suatu
bahan yang digunakan untuk memisahkan atau membatasi bagian-bagian yang
bertegangan atau bagian-bagian yang aktif. Secara umum isolator berfungsi
untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan, sehingga
antar penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik (flashover)
atau percikan (spark -over). Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
penyekat ini mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut, sepeti : sifat listrik, sifat
mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia, dan lain-lain.
a. Sifat listrik/daya hambat yaitu kemampuan suatu isolator yang mempunyai
tahanan listrik yang besar untuk mencegah terjadinya rambatan atau
kebocoran arus listrik. Isolator yang baik memiki daya hantar sangat kecil,
bahkan tidak ada.
b. Sifat Mekanis yaitu kualitas dari isolator dan sifat sifat isolator tersebut.
Sifat mekanis dari setiap bahan isolator berbeda. Baik buruknya mekanis
isolator tergantung fungsi untuk apa isolator tersebut.
c. Sifat Termis adalah kemampuan dari isolator tersebut dalam suhu yang
dialaminya. Suatu isolator harus tahan terhadap suhu yang tinggi.
d. Sifat Kimia yaitu keampuan dari isolator untuk bereaksi atau bercampur
dengan bahan lain. Contohnya : kereaktifan suatu isolator dengan gas,
dengan asam, dengan garam, dengan alkali, dan sebagainya.
Pembagian bahan isolator berdasarakan suhu maksimum yang diijinkan,
yaitu terdiri dari :
Kelas Y, Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis
(seperti kertas, karton,katun, sutera, dan sebagainya) yang tidak dicelup
dalam bahan pernis atau bahanpencelup laiinya. Termasuk juga bahan
termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.
Kelas A, Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam
pernis atau kompon atau yang terendam dalam cairan dielektrikum

11
(seperti penyekat fiber pada transformator yang terendam minyak). Bahan
-bahan ini adalah katun, sutera, dan kertas yang telah dicelup, termasuk
kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo dan damanpolyamide.
Kelas E, Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai bahan
pengikat polyvinylformal,polyurethene dan damar epoxy dan bahan
pengikat lain sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film
triacetate, film dan serat polyethyleneterephthalate.
Kelas B, Yaitu bahan bukan organik (seperti : mika, gelas, fiber, asbes)
yang dicelup ataudirekat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan
biasanya tahan panas (dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak,
bakelit, dan sebagainya).
Kelas FYaitu bahan bukan organik yang dicelup atau direkat menjadi satu
dengan eposide,polyurethane atau pernis lain yang tahan panas tinggi.
Kelas H, Yaitu semua bahan komposisi bahan dasar mika, asbes dan
gelas fiber dicelup dalamsilikon dan tidak mengandung sesuatu bahan
organis seperti kertas, katun dll.
Kelas C, Yaitu bahan bukan organik yang tidak dicelup dan tidak terikat
dengan zat-zatorganik, seperti : mika, mikanit, yang tahan panas
(menggunakan bahan pengikat bukan organik), mikalek, gelas dan bahan
keramik. Hanya satu bahan organis saja yang termasuk kelas C yaitu
polytetrafluoroethylene (teflon).
Isolator jika dilihat dari wujudnya terdiri dari :
Isolator padat, diantaranya :
Bahan tambang, seperti : batua pualam, asbes, mika, mekanit,
mikafolium, mikalek, dan sebagainya.
Bahan berserat, seperti : benang, kain, (tekstil), kertas, prespan,
kayu, dll
Gelas, sebagai hiasan penerangan dan pembuat bolam dan
thermometer.
Keramik, sebagai bahan dasar kapasitor keramik
Plastik

12
Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya.
Bahan -bahan lain yang dipadatkan.
Isolator cair, diantaranya minyak transformator, minyak kabel, dan larutan
yang tidak bias terurai menjadi ion.
Minyak Transformato, merupakan hasil pemurnian minyak bumi
yang diperlukan untuk pendingin. persyaratan yang harus dipenuhi
sebagai minyak transformator, antara lain :
- Minyak harus cair dan jernih, tidak berwrna (transparan)
- Bebas dari komponen air, asam, alkali, aspal, ter, dan
sebagainya
- Campuran abu (arang) pada minyak baru tidak lebih dari
0,005 %
- Minyak baru tidak boleh mengandung asam 0,05 mg KOH/g
- Minyak yang pernah dipakai mengandung asam 0,4 mg
KOH/g.
- Pengantar panas + 0,0015 W/cm pada suhu + 200C, atau
pengantar pana tidak lebihdari 0,02 W/cm pada suhu +
800C.
o Minyak Kabel
Minyak kabel merupakan salah satu pemurnian minyak bumi
yangdibuat pekat dengan cara dicampur dengan damar. Minyak
kabel digunakan untuk memadatkan penyekat kertas pada kabel
tenaga, kabel tanah, dan terutama kabel tanaga tegangan tinggi.
Selain untuk menguatkan daya sekat dan mekanisnya penyekat
kertas, juga untuk menjaga atau menahan air supaya tidak dapat
meresap dan sekaligus sebagai dielektrikum. Minyak yang
digunakan sebagai dielektrikum pada kondensaor kertas
keadaannya lebih padat, dan pada suhu 35 – 500C, keadaannya
padat sekali.
Isolator gas, diantaranya Hidrogen, nitrogen, karbondioksida, Sf6, udara
dll.

13
- Udara, Susunan udara di bumi 80 % terdiri dari Nitrogen (N 2) dan
kira-kira 20 % adalah Oksigen (O2), yang lain-lain macam gas dan
uap hanya 1 % saja yaitu Argon, Helium, Neon, Kripton, Xenon,
dan Carbondioksida (CO2). Udara banyak digunakan sebagai
pendingin mesin, generator, dan transformator dengan vetilator
atau pompa.
- Nitrogen, digunakan sebagai pengontrol saluran kabel
pengisi/distribusi untuk mengetahui masih baik/ tidaknya penyekat
kabel yang dipakai.
- Hidrogen
Hidrogen bebas hanya terdapat sedikit dalam lapisan udara. satu
liter Hidrogen beratnya 0,09 gram. Dalam bentuk cair mudah
terbakar tetapi tidak memelihara pembakaran. Hidrogen mudah
bergabung dengan oksigen dan chlor dan merupakan pereduksi
yang kuat. Gas hidrogen ini dibuat dengdan dengan cara
mendinginkan gas air (CO + H2) sampai – 1910C, dimana gas CO
mengembun tinggal H2 saja. Keuntungan penggunaan gas
hidrogen dibandingkan dengan udara pada sistem pendingin
turbogenerator dan kondensor sinkron, antara lain :
o Kerugian ventilasi berkurang 8 sampai 10 kali
o efisiensi mesin mencapai 0,7 sampai 1 prosen lebih tinggi
dari udara
o Rata-rata pemindahan panas oleh hidrogen pada bagian-
bagian panas 1,35 kali lebih banyak
o daya hantar panas hidrogen 6,7 kali lebih besar, sehingga
dapat mengurangi 20 % keaktifan bahan (baja dan tembaga)
o Daya tahan penyekat meningkat dengan tidak adanya
oksidasi.
o Kebisingan suara berkurang sekali
o Pendingin yang dibutuhkan relatif lebih rendah
- Carbon Dioksida

14
Dalam teknik listrik gas karbondioksida digunakan dalam
turbogenerator. Jika suatu mesin dengan pendingin hidrogen akan
diganti dengan pendingin udara atau sebaliknya, sedang mesin
tetap jalan, maka gas hidrogen yang diganti harus terbuang keluar
dahulu. Begitu pula jika udara akan diganti gas hidrogen, udara
harus bersih terbuang dahulu. Sebab percampuran antara hidrogen
dengan udara mengakibatkan ledakan, dimana jika terjadi dalam
suatu mesin sangat berbahaya.

II. BAHAN PENGHANTAR/KONDUKTOR


Konduktor adalah benda yang dapat menghantarkan arus. Sifat yang
dimiliki penghantar ialah : tahanan jenis listrik, koefisien suhu tahanan, daya
hantar panas, kekuatan tegangan tarik, dan timbulnya daya elektro-motoris
termo.
a. Daya Hantar Listrik, adalah kemampuan dari konduktor tersebut dalam
menghantarkan arus listrik yang melewatinya.
b. Koefisien Suhu Tahanan, adalah kestabilan dari konduktor dalam keadaan
suhu yang berubah. perubahan suhu akan megakibatkan perubahan
volume, dan otomatis akan mempengaruhi hambat jenis konduktor
tersebut.
c. Daya Hantar panas, menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan
bahan tiap satuan waktu. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar
panas yang tinggi sedangkan pada bahan-bahan bukan logam rendah.
d. Kekuatan Tegangan Tarik, merupakan batas kemampuan dari suatu
konduktor pada saat konduktor tersebut ditarik (energy potensial pegas).
e. Timbulnya Daya Elektro Motoris-Termo, adalah daya elekro motoris yang
timbu antara dua titimkontak yang disebabkan perbedaan suhu titik kontak
tersebut.
Sedangkan sifat atau ciri suatu konduktor yang baik adalah :
Konduktifitas / daya hantarnya cukup baik

15
Kekuatan mekanis (kekuatn tariknya cukup tinggi)
Koefisien muai panjang kecil
Modulus elastic besar
Macam-Macam Bahan Penghantar
Fungsi penghantar pada teknik listrik adalah untuk menyalurkan energi
listrik dari satu titik ke titik lain. Penghantar yang lazim digunakan antara lain :
tembaga dan aluminium. Beberapa bahan penghantar yang masih ada dan
relevansinya, antara lain :
a. Aluminium
Aluminium digunakan sebagai penghantar yang dimensinya cukup
besar, selalu diperkuat dengan baja atau paduan aluminium. misalnya
pada : ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced), ACAR (Aluminium
Conductor Alloy Reinforced).
b. Tembaga
Pemakaian tembaga pada teknik listrik yang terpenting adalah sebagai
penghantar, misalnya : kawat berisolasi (NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY,
NYFGbY), busbar, lamel mesin dc, cincin seret pada mesin ac, dan lain-
lain. Tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi, oksidasi. kekuatan
tarik batang tembaga akan naik setelah batang tembaga diperkecil
penampangnya untuk dijadikan kawat berisolasi atau kabel. Cara
memperkecil penampang batang tembaga menjadi kawat dengan
menggunakan penarik tembagaUntuk memperkecil penampang batang
tembaga digunakan batu tarik (die) yang besarnya beragam, makin ke
ujung makin kecil penampang rautannya.
c. Baja
Baja merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon.
Berdasarkan campuran karbonnya, baja dikategorikan menjadi tiga
macam :
- baja dengan kadar karbon rendah ( 0 – 25 %)
- baja dengan kadar karbon menengah (0,25 –0,55 %)
- baja dengan kadar karbon tinggi ( di atas 0,55 %).

16
Meskipun konduktivitas baja rendah., tetapi digunakan pada penghantar
transmisi yaitu ACSR, dimana fungsi baja dalam hal ini adalah untuk
memperkuat konduktor aluminium secara mekanis setelah digalvanis
dengan seng. Keuntungan dipakainya baja pada ACSR adalah
menghemat pemakaian aluminium. Berdasarkan pertimbangan di atas,
maka dibuat penghantar bimetal (berbeda dengan termal bimetal pada
pengaman). Keuntungan dari penghantar dengan menggunakan bimetal,
antara lain :
- Pada arus bolak balik ada kecenderungan arus melalui bagian luar
konduktor (efek kulit)
- Dengan melapisi baja menggunakan tembaga, maka baja sebagai
penguat penghantar terhindar dari korosi.
d. Wolfram
Wolfram diperoleh dari tambang yang pemisahannya dengan
menggunakan magnetik atau proses kimia. Penggunaan walfram pada
teknik listrik antara lain untuk : filamen (lampu pijar, lampu halogen, lampu
ganda), elektroda, tabung elektronik, dan lain-lain.
e. Molibdenum
Sifat logam ini mirip dengan wolfram, begitu pula cara mendapatkannya.
Penggunaan Molibdenum, antara lain : tabung sinar X, tabung hampa
udara, karena molibdenum dapat membentuk lapisan yang kuat dengan
gelas. Sebagai campuran logam yang digunakan untuk keperluan yang
keras, tahan korosi, dan bagian-bagian yang digunakan pada suhu tinggi.
f. Platina
Penggunaan platina pada teknik listrik antara lain untuk elemen pemanas
pada laboratorium tentang oven atau tungku pembakar yang memerlukan
suhu tinggi yaitu di atas 13000C, instrumen sensitif lain, dan untuk bahan
potensiometer.
g. Air Raksa
Air raksa adalah satu-satunya logam berbentuk cair pada suhu kamar.
udara air raksa sangat mudah terjadi oksidasi. Air raksa dan campurannya

17
khusus uap air raksa adalah beracun. Penggunaan air raksa antara lain :
gas pengisi tabung elektronik, penghubung pada sakelar air raksa, cairan
pada pompa diffusi, elektroda pada instrumen untuk mengukur sifat
elektris bahan dielektrik padat.
h. Bahan-Bahan resistivitas Tinggi
Bahan resistivitas tinggi yang digunakan untuk peralatan yang
memerlukan resistansi yang besar agar bila dialiri arus listrik akan terjadi
penurunan tegangan yang besar. Contoh penggunaan bahan resistivitas
tinggi antara lain : pada pemanas listrik, rheostat dan resistor. Bahan -
bahan ini harus mempunyai koefisien suhu yang rendah. Untuk elemen
pemanas, pada suhu tinggi untuk waktu yang lama tidak boleh terjadi
oksidasi dan meleleh. Bahan-bahan yang resistivitasnya tinggi antara lain
: konstantan, manganin, nikron dan fechral.
i. Timah Hitam
Pemakaian timah hitam pada teknik listrik antara lain : sel akumulator,
selubung kabel tanah, disamping digunakan sebagai pelindung pada
industri nuklir. Timah hitam tidak tahan terhadap pengaruh getaran dan
mudah mengikat sisa asam. Untuk pemakaian sebagai pelindung kabel
tanah jika ditanam pada tempat tersebut diperlukan pelindungan
tambahan. Kapur basah, air laut, dan semen baah dapat bereaksi dengan
timah hitam. Itulah sebabnya disamping timah hitam sebagai pelidung
kabel tanah, juga digunakan paduan dari timah hitam yang mempunyai
struktur kristal yang lebih halus, lebih kuat, dan lebih tahan getaran. Tetapi
bahan ini adalah lebih mudah korosi dan mengandung racun.
j. Bimetal
Setiap logam mempunyai muai panjang yang berbeda-beda. Hal ini
berarti bila 2 logam dengan panjang berbeda dipanasi dengan suhu yang
sama, maka panjangnya akan berbeda. Apabila keduanya disatukan
menjadi bimetal, maka apabila dipanasi bimetal akan melengkung ke arah
logam yang mempunyai panjang yang lebih kecil.

18
Semaua bahan konduktor pada umumnya berfungsi sebagai penghntar listrik,
yaitu dibuat kabel listrik. Kabel listrik yang dibuat ini bermacam-macam
tergantung dari bahan, bentuk ataupun konstruksinya.
Menurut bahan pembentuknya kawat/kabel dibagi menjadi :
- Kawat logam biasa, contoh : bare cooper conduktor
- Kawat logam campuran (alloy), contoh :alluminium allay steel,
cooper allay steel, alluminium clad steel.
- Kawat lilit campuran, contoh : alluminium cabble stell reinforced.
Menurut fisiknya, kabel dibagi menjdi :
- Kabel berisolai, contohnya : kabel twistwd, NYY, NYCY, NYFGBY.
- Kabel tak berisolasi.
Menurut konstruksinya, kabel terbagi menjadi :
- Kawat padat (solid wire), berpenampang bulat pejal
- Kawat berlilit (standard wire),terdiri dari 7 sampai 61 kawat padat
yang diilit menjadi satu, berlapis dan biasanya konsentris.
- Kawat berongga (hollow conductor), kawat yang didalamnya
berongga, bertujuan untuk mendapatkan garis tengah kawat yang
besar.

III. BAHAN SEMIKONDUKTOR


Semikonduktror ialah bahan yang mempunyai sifat kekonduksian di
antara konduktor dan penebat. Di antara contoh bahan semikonduktror ialah
Silikon,Germanium, Plumbum Sulfida,Gallium Arsenida,Indium Antimida dan
Selenium. Bahan semikonduktor merupakan bahan yang dipakai dalam
pembuatan komponen elektronika seperti resistor, dioda, transistor, kapasitor,
dan lain sebagainya. Antara bahan yang satu dengan yang lainnya mempunyai
sifat dasar dan karakteristik yang berbeda.
Bahan-bahan yang mempunyai sifat semikonduktif memiliki nilai
hambatan jenis( ) antara konduktor dan isolator yakni sebesar 10-6s.d. 104

19
ohm.m dan Konduktivitas sebesar10-6s.d. 104 ohm-2m-2 dan energi gap lebih kecil
dari 6 eV. Bahan-bahan Semikonduktor
Trivalent : logam-logam yang memiliki atom-atom dengan jumlah electron
terluar 3 buah seperti: Boron (B),Gallium (Ga),dan Indium (In)
Tetravalent : logam-logam yang memiliki atom-atom dengan jumlah
electron terluar 4 buah seperti: Silikon(Si), dan Germanium (Ge)
Pentavalent : logam-logam yang memiliki atom-atom dengan jumlah
electron terluar 5 buah seperti: Fosfor(P), Arsenikum(As),dan Antimon(Sb)
Polimer dan oksida : masih dalam penelitian dan perkembangan. contoh
bahan oksida antara lain: CuO, ZnO, Ag2O, PbO, Fe2O3, dan SnO
Silikon dan Germanium adalah bahan semikonduktor yang paling banyak
digunakan dalam pembuatan komponen elektronika. Silikon lebih banyak
digunakan daripada Gemanium karena sifatnya yang lebih stabil pada suhu
tinggi.
Sifat bahan, baik konduktor, isolator, maupun semikonduktor terletak pada
struktur jalur atau pita energi atom-atomnya. Pita energi adalah kelompok tingkat
energi elektron dalam kristal. Sifat-sifat kelistrikan sebuah kristal tergantung pada
struktur pita energi dan cara elektron menempati pita energi tersebut. Pita energi
dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. jalur valensi
Penyebab terbentuknya jalur valensi adalah adanya ikatan ato-atom yang
membangun kristal. Pada jalur ini elektron dapat lepas dari ikatan atomnya
jika mendapat energi.
2. jalur konduksi
Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak bebas karena
pengaruh gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan demikian elektron
dapat bebas menghantarkan listrik.
3. jalur larangan
Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan jalur
konduksi.

20
Isolator
Yang membedakan apakah bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau
semikonduktor adalah energi Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt
(eV). Satu elektron volt adalah energi yang diperlukan sebuah elektron untuk
berpindah pada beda potensial sebesar 1 volt. Satu elektron volt setara dengan
1,60 x 10-19 Joule.
Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk
memecahkan ikatan kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur valensi ke
jalur konduksi. Energi gap germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV,
sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan energi
gap yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan komponen elektronika yang
dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.
Untuk menghasilan semi konduktor tipe lain mak dilkukan proses
pendopan, adalahproses pemasukan atau pencampuran atom dopn kedalam
bahan semi kon duktor instrinsik sehingga konduktivitas konduktor bertambah.
Maka tebentuklah macam – macam jenis semi konduktor.
Jenis Semi konduktor
1. Intrinsik
Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang
sangat penting dalam elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat
dalam tabel periodik dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur
kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom
memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom
tetangganya.

21
Pada semikonduktor, ikatan kovalen antar atom tidaklah terlalu
kuat. Pada temperatur nol mutlak (T = 00K), semua elektron terikat
dengan atom induknya. Dalam hal ini tidak terdapat adanya elektron
bebas yang dapat mengalirkan arus listrik. Di atas suhu nol mutlak,
getaran kisi dapat mengakibatkan terputusnya ikatan kovalen. Elektron
yang terlepas pada ikatan yang terputus ditandai dengan sebuah lubang
(hole) yang merupakan pambawa muatan positip. Elektron valensi dari
atom tetangganya dapat melompat ke tempat yang kosong tersebut,
menyebabkan terjadinya proses konduksi listrik pada semikonduktor.
Jika temperatur naik, energi vibrasi kisi juga akan naik,
menghasilkan generasi termal pasangan elektron–lubang dalam jumlah
yang besar sehingga menaikkan konduktivitas listrik semikonduktor
tersebut.
Pada diagram energi generasi sebuah elektron bebas digambarkan
dengan lompatan elektron dari pita velensi ke pita konduksi. Elektron pada
bagian bawah pita konduksi hanya memiliki energi potensial. Karena
pengaruh medan listrik elektron tersebut akan memiliki energi kinetik dan
dapat megalirkan arus listrik. Kenaikan energi kinetik ditandai dengan
naiknya elektron dari bagian bawah pita konduksi sedangkan kenaikan
energi kinetik dari lubang digambarkan dengan gerakan lubang ke bawah
pada pita valensi.
Pada semikonduktor murni, pembawa muatan bebas terjadi karena
adanya proses generasi pasangan elektron – lubang. dengan demikian
konsentrasi elektron sama dengan konsentraasi lubang. Semikonduktor
ini disebut semikonduktor instrinsik (intrinsic semiconductor).
Jadi dari sini dapat disimpulkan bahwa semi konduktor instrinsik
pada suhu yang sangat rendah, semua elektronya berada paa ikatan
kovalen dan tak ada electron bebas atau pembawa muatan sehingga
pada keadaan ini semi konduktor bersifat isolator. Sedangkan pada suhu
kamar terdapat beberapa electron valensi yang keluar dari ikatan kovalen
menjadi electron bebas sebagai pembawa muatan negatif. Dengan

22
terlepasnya beberapa electron dari ikatan kovalen maka terbentuklah hole
sebagai pembawa muatan negative. Dan pada suhu ini semi konduktor
dapat bersifat sebagai konduktor.
2. Ekstrinsik
Semi konduktor ekstrinsik: semi konduktor yang memperoleh
pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing, caranya:
- Pengotoran oleh atom pentavalent seperti: P, As, Sb
- Atom pengotornya disebut atom donorPembawa muatan: electron
- Pengotoran oleh atom trivalent spt: B, Ga, In
- Atom pengotornya disebut atom akseptor
- Pembawa muatan: hole
- Tujuan doping: meningkatkan konduktivitas semikonduktor, dan
memperoleh semi Konduktor dengan hanya satu pembawa muatan
(electron atau hole) saja
Dopant adalah atom pengotor. Atom-atom dopant pada semi Konduktor
tipe-N adalah atom-atom pentavalent dan dinamakan atom donor,
sedangkan pada semi Konduktor tipe-P trivalent dan dinamakan atom
akseptor.
Jenis Semi Konduktor Ekstrinsik
a. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-n

Apabila atom dari unsur pentavalen seperti Fosforus, arsenic


antimony didopkan dalam bahan semikonduktor instrinsik seperti
Germanium dan silicon yang mempunyai empat elektron valens maka
terbentuklah satu elektron yang bebas. Jadi pembawa muatan mayoritas

23
pada semi konduktor tipe n adalah electron, sehingga semi konduktor tipe
n juga disebut donor.

b. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-p


Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n,
semikonduktor tipe-p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil
atom trivalen seperti aluminium, boron, galium dan indium. Atom-atom
pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara
efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Maka tersisalah
sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan yang
disebut lubang (hole). Jadi pembawa muatan mayoritas pada semi
kondktor tipe n adalah hole. Karena atom pengotor menerima elektron,
maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Table perbandingan semi konduktor tipe p dan tipe n
Aspek Semikonduktor Jenis-n Semikonduktor Jenis-p
Semikonduktor Silikon, Germanium Silikon, Germanium
instrinsik
Bahan Pendopan Fosforus, Antimoni, Indium,Boron, Galium
Arsenik
Fungsi bahan Atom donor Atom aseptor
pendopan
Valensi bahan dopant Pentavalens Trivalens
Pembawa muatan Elektron hole
mayoritas
Pembawa muatan hole Elektron
minoritas

KEGUNAAN SEMI KONDUKTOR


Dalam kegunaanya semikonduktor merupakan bahan baku atau bahan
utama dalam pembuatan piranti eektronika. Seperti :

24
Diode
Dalam pembuaanya bahan baku diode adalah semi onduktor tipe p
dan tipe n. kedua jenis semikondktor tersebut disambung menjadi satu
dengan dibatasi suatu daerah pembatas yang disebut depletion area.
Daerah pembatas ini tidak dapat dilewati arus electron, dan hanya bisa
dilewati electron jika terdapat beda potensial pada ujung ujung kaki diode
dan besarnya tegangan atau beda potensial pada ujung diode sebesar
tegangan cut-in pada diode tersebut.
LDR (light dependent resistor)
Terbuat dari bahan semi konduktor yang telah dimodifikasi yaitu kadmium
ulfide. LDR, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai
dua buah elektroda pada permukaannya. Prinsip LDR yaitu hambatan
akan bertambah jika tidak terkena cahaya dan berkurang jika terkena
cahaya.
Termistor
SCR(silicon controlled rectifier)
IC (Integrated Circuit).
Selain fungsi diatas masih banyak lagi fungsi-fungsi yang lain dibawah ini adalah
table semi konduktor dan penunaanya :
Nama Semi Konduktor Penggunaannya
Barium Titinate (Ba Ti) Termistor (PTC)
Bismut Telurida (Bi2 Te3) Konversi termo elektrik
Cadmium sulfida (Cd S) Sel Fotokonduktif
Gallium arsenida (Ga As) Dioda, transistor, laser, led, generator
gelombang mikro
Germanium (Ge) Diode, transistor
Indium antimonida (In Sb) Magnetoresistor, piezoresistor,
detektor
Indium arsenida (In As) radiasi inframerah
Silikon (Si) Piezoresistor
Silikon Carbida (Si Cb) Diode, transistor, IC

25
Seng Sulfida (Zn S) Varistor
Germanium Silikon (Ge Si) Perangkat penerangan elektro
Selenium (Se) Pembangkitan termoelektrik
Aluminium Stibium (Al Sb) Rectifier
Gallium pospor (Ga P) Diode penerangan
Indium pospor (In P) Diode penerangan
Tembaga Oksida Filter inframerah
Plumbun Sulfur (Pb S) Rectifier
Plumbun Selenium (Pb Se) Foto sel
Indium Stibium (In Sb) Foto sel
Detektor inframerah, filter inframerah,
generator Hall

IV. SUPER KONDUKTOR


Sejarah singkat super konduktor
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda,
Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun 1911. Pada
tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara
mendinginkan hingga 4 K atau -269OC. Kemudian pada tahun 1911, Onnes
mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin.
Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika
didinginkan di bawah suhu ruang, tetapi belum ada yang dapat mengetahui
berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika temperatur logam mendekati
0 K atau nol mutlak. Beberapa ahli ilmuwan pada waktu itu seperti William
Kelvin memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan
berhenti ketika suhu mencapai nol mutlak. Di lain pihak, ilmuwan yang lain
termasuk Onnes memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada
keadaan tersebut. Untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian
mengalirkan arus pada kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian
mengukur hambatannya sambil menurunkan suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes

26
terkejut ketika mendapatkan bahwa hambatannya tiba-tiba menjadi hilang. Arus
mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus.
Penemuan lainnya yang berkaitan dengan superkonduktor terjadi pada
tahun 1933. Walter Meissner dan Robert Ochsenfeld menemukan bahwa suatu
superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, apabila
suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi akan
mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan
dalam generator. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat
berlawanan dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat
menembus material superkonduktor tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet
tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah diamagnetisme dan efek ini
kemudian dikenal dengan efek Meissner. Efek Meissner ini sedemikian kuatnya
sehingga sebuah magnet dapat melayang karena ditolak oleh superkonduktor,
gambar 2. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan
magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan
kehilangan sifat superkonduktivitasnya
Dengan berlalunya waktu, ditemukan juga superkonduktor-
superkonduktor lainnya, seperi merkury, karbon, emas tembaga, perak. Pada
tahun 1986 terjadi sebuah terobosan baru di bidang superkonduktivitas. Alex
Meller and Georg Bednorz, peneliti di Laboratorium Riset IBM di Roschlikon,
Switzerland berhasil membuat suatu keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum,
Barium, Tembaga, dan Oksigen yang bersifat superkonduktor pada suhu
tertinggi pada waktu itu, 30 K. Penemuan ini menjadi spektakuler karena keramik
selama ini dikenal sebagai isolator. Keramik tidak menghantarkan listrik sama
sekali pada suhu ruang. Penemuan demi penemuan dibidang superkonduktor
kini masih saja dilakukan oleh para peneliti di dunia. Penemuan lainnya yang
juga fenomenal adalah berhasil disintesanya suatu bahan organik yang bersifat
superkonduktor, yaitu (TMTSF)2PF6. Titik kritis senyawa organik ini masih
sangat rendah yaitu 1,2 K.

27
Pemahaman Tentang Superkonduktor
Superkonduktor adalah fenomena dimana resistansi sebuah material
turun menjadi 0 dan semua atom menjadi statis (efek kuantum dari Heisenberg
Uncertainty Principle tidak kita perhitungkan untuk kesederhanaan). Tentunya,
untuk menjadikan atom-atom material itu menjadi statis, temperatur yang sangat
rendah dibutuhkan. Temperatur dimana sebuah material menjadi konduktor
dinamakan critical temperature . Temperatur ini berbeda-beda untuk setiap
material. Secara logis, pakar-pakar menginginkan critical temperature ini supaya
setinggi mungkin karena biaya untuk mendinginkan material itu akan berkurang.
Tetapi, meskipun semakin banyak material yang mempunyai efek
superkonduktifitas dengan critical temperature yang lebih tinggi ditemukan di
milenium ketiga, tidak banyak penggunaan praktikal karena :
Tidak bisa mendapat arus listrik setinggi material-material yang lebih dulu
ditemukan.
Tidak bisa membuat medan magnet yang kuat dan yang ketiga, sangatlah
susah untuk membengkokkan material-material yang baru ditemukan
menjadi kawat.
Jadi, karena pertimbangan itulah super konduktor millennium ke tiga jarang
digunakan dan hanya superkonduktor generasi pertama yang lebih banyak
digunakan.
Perlu diingat bahwa tidak selalu terjadi pada bahan yang pada suhu
kamar seperti : Cu, Ag dan Au merupakan konduktor yang baik akan menjadi
super konduktor pada kondisi yang lebih mudah dibandingkan bahan lain pada
suhu kamar konduktivitasnya jelek.
Ada 2 jenis super konduktor yaitu
jenis I : Pb, Ag, dan Sn dapat menyalurkan arus pada permukaan sampai
kedalaman 104 mm pada medan magnet hingga setinggitingginya seperti
medan magnet Nb dan paduan Pb.
Super konduktor jenis II, jika medan magnetnya mencapai medan kritis
dan suhu kritisnya relatif (lebih tinggi dari jenis I), keadaan super
konduktor tidak langsung berubah menjadi konduktor normal.

28
Pada jenis I yang mengantarkan arus tetap akan menimbulkan medan
magnet tanpa kerugian karena medan listrik di semua tempat nol, sedangkan
pada jenis II dalam keadaan yang sama akan menimbulkan kerugian yang
sangat kecil dan dapat diabaikan. Menurut penelitan para ahli dapat dijelaskan
bahwa :
Logam menovalen adalah bukan super konduktor
Logam ferromagnetik dan antiferromagnetik adalah bukan super
konduktor
Konduktor yang baik pada suhu kamar adalah bukan super konduktor
Logam super konduktor sebagai logam normal adalah bukan konduktor
yang baik pada suhu kamar.
Film tipis dari Be, Bi, dan Fe adalah menunjukkan sebagai super
konduktor.
Bismut, Pb, dan Te menjadi super konduktor jika mendapat tekanan yang
tinggi.
Penggunaan dari super konduktor sampai saat ini belum dipabrikasi
dalam skala besar. Mesin -mesin listrik, transformator dan kabel sedang
dikembangkan menggunakan super konduktor. Dengan menggunakan super
konduktor efisiensi dapat dicapai 99,99 %. Beberapa keuntungan menggunakan
super konduktor dari pada menggunakn bahan jenis lain :
Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar
arus listrik.
Karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang
menggunakan superkonduktor tidak akan menjadi panas dan jadi,
semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per centimeter kubiknya.
Kalau kita menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika kita
mau mengkompres semakin banyak material karena panas yang
terakumulasi dari resistansi material tersebut.
Superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor tetapi bisa berfungsi
100 kali lebih cepat.
Terdapat dua perangkat yang umum menggunakan superkonduktor, yaitu :

29
a. Elektromagnet
karena konduktor tidak mempunyai kerugian yang disebabkan
resistansi, maka dimungkinkan membuat selenoide dengan super
konduktor tanpa kerugian yang menimbulkan panas. Selenoide dengan
arus yang sangat kecil pada medan magnet nol untuk kawat yang
digunakan memungkinkan membangkitkan sebuah medan magnet tipis
dari lilitan. Karena dengan bahan super konduktor memungkinkan
membuat elektromagnet yang kuat dengan ukuran yang kecil. Aplikasi
dari electromagnet dengan super konduktor antara lain : komponen
Magneto Hidro Dinamik.
b. Elemen Penghubung
Karena super konduktor mempunyai Hc dan Tc, maka dalam
pemakaian super konduktor sebagai elemen penghubung dapat
menggunakan pengaruh salah satu besaran di atas. Artinya suatu gawai
penghubung yang menggunakan super konduktor akan dapat berubah
sifatnya dari super konduktor menjadi konduktor biasa karena
pengubahan suhu atau medan magnet di atas nilai kritisnya. Pemutus
arus yang bekerja dipengaruhi oleh magnetik dielektrik Cryotron, misalnya
digunakan pada pemutus komputer.

Penerapan Super konduktor untuk kehidupan manusia


Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang.
Contohnya penggunaan superkonduktor dibidang transportasi memanfaatkan
efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet oleh superkonduktor. Hal ini
diterapkan pada kereta api supercepat di Jepang yang diberi nama The
Yamanashi MLX01 MagLev train, gambar 3. Kereta api ini melayang diatas
magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan
rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat,
343 mph atau sekitar 550 km/jam. Penggunaan superkonduktor dalam dibidang
listrik contohnya Generator yang dibuat dari superkonduktor yang memiliki
efisiensi sebesar 99 an ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan

30
generator yang menggunakan kawat tembaga. Dibidang komputer,
superkonduktor digunakan untuk membuat suatu superkomputer dengan
kemampuan berhitung yang fantastis. Di bidang militer, HTS-SQUID digunakan
untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau laut. Superkonduktor juga digunakan
untuk membuat suatu motor listrik dengan tenaga 5000 tenaga kuda.

V. BAHAN MAGNET
Magnet pertama kali dikenal sejak zamn peradaban kuno di asia, yaitu
ditemukanya batu yang bergerak saling tarik menarik. Karena batu tersebut
pertama kali ditemukan di magnesia, mka benda ini disebut magnet. Magnet
mempunyai 2 kutub yaitu utara dan selatan, dan biasanya digunakan sebagai
alat bantu navigasi (kompas).
Setiap magnet pasti memiliki medan magnet yang bearnya berbeda-beda.
Medan magnet adala daerah disekitar magnet yangmasihndipengaruhi gaya
megnet. Medan magnet ditimbulkan olehgerak mengorbit dan gerak spin electron
dalam atom. Kombinasi kedua medan magnet bias saling menguatkan atau
saling melemahkan dan menghasilkan medan magnet atom.
Menurut sifat bahan terhadap pengaruh kemagnetan, maka magnet dapat
digolongkan menjadi :
a. Diamagnet, yaitu bahan yang sulit untuk menyalurkan garis-garis gaya
magnit (ggm). Permeabilitasnya lebih kecil dari 1 (satu) dan tidak
mempunyai dua kutub permanen. Contoh bahan ini antara lain : Bi, Cu,
Au, Al2O3, NiSO4, dan lain-lain.
b. Paramagnetik, yaitu bahan yang dapat menyalurkan ggm tetapi tidak
banyak. Permeabilitasnya sedikit lebih besar dari 1 (satu), dan susunan
dwikutubnya tidak beraturan. Contoh bahan ini diantaranya : Al, Fb, FeSO
4, Fe Cl2, Mo, W, Ta, Pt, dan Ag.
c. Ferromagnetik, yaitu bahan yang mudah menyalurkan ggm, dengan
permeabilitas jauh di atas 1 (satu). Contohnya : Fe, Co, Ni, Gd, Dy.
Ferromagnetic dapat dikelompokanmenjadi 2 yaitu :

31
- Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan
magnetik lunak. Bahan in banyak digunakan untuk inti
transformator, inti motor atau generator, rele, peralatan sonar atau
radar.
- Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah
menjadi magnet tidak mudah kembali seperti semula yang disebut
dengan bahan magnetik keras. Bahan ini digunakan untuk
pabrikasi magnet permanen.
d. Anti Ferromagnetik, yaitu bahan yang mempunyai susceptibilitas positif
yang kecil pada segala suhu dengan perubahan susceptibilitas suhu
karena keadaan khusus. Teori anti ferromagnetik ini dikembangkan oleh
Neel seorang ilmuwan Perancis. Susunan dua kutubnya sejajar tetapi
berlawanan arah. Contohnya : MnO2, MnO, FeO, dan CoO.
e. Ferrimagnetik (ferrit), yaitu suatu bahan yang mampu digunakan untuk
perlatan dengan frekuensi tinggi disamping arus eddy yang terjadi kecil.
Kuat tidaknya suatu magnet dapat ditentukan dari beberapa parameter
yang menentukan sifat kemgnetan (magnetisasi) yaitu :
Permeabilitas dan Susceptibilitas Magnetik
Permeabilitas adalah hubungan antara fluksi magnet dengan dengan kuat
medan. Sedangkan susuceptibilitas magnetic merupakan Kuantitas yang
diekspresikan dengan permeabilitas relative (magnetisasi per unit) dari
intensitas medan magnet.
Momen Magnetik
Momen magnetic terjadi jika jika sebuah kumparan yang dilewati arus
diletakan pada rapat arus yang merata dan akan menimbulkan torsi yang
besarnya tergantung pada : luas kumparan, arus, dan rapat fluksi yang
terpotong bidang kumparan.
Magnetisasi
Semua bahan memungkinkan menghasilkan medan magnetik, maka dari
itu diperoleh dengan cara penelitian untuk menimbulkan momen

32
magnetik. Besarnya momen ini perunit volume disebut mangetisasi dari
medium.

Bahan magnet keras/baja kelistrikan


Cara yang paling praktis untuk mengubah bahan magnetik lunak untuk
menjadi baja kelistrikan adalah dengan menambah silikon ke dalam
komposisinya. Cara ini akan mengurangi rugi histerisis dan arus pusar dengan
tajam, karena resistivitasnya bertambah. Paduan baja dengan tambahan silikon,
sekarang ini merupakan bahan yang sangat penting untuk bahan magnetik lunak
pada teknik listrik. Namun perlu diingat bahwa penambahan silikon akan
menyebabkann bahan menjadi rapuh.
Baja listrik jenis lain adalah baja listrik dengan proses dingin. Kemampuan
baja listrik sangat tinggi terutama jika fluksi magnetiknya searah dengan panjang
laminasi. Baja ini digunakan pada pembuatan inti transformator dengan lilitan
jenis ribbon (misalnya : transformator arus). Baja ini memungkinkan mengurangi
berat dan dimensi transformator 20 – 25 % dan untuk transformator radio, hal ini
dapat mencapai 40 %.

Bahan magnet lunak


Bahan magnetic lunak yang banyak digunakan adalah campuran besi-
nikel dan ditambah molybdenum, chromium, dan tembaga yang dicampur dalam
presentase tertentu. Campuran ini kemudian disebut paremalloy. Permalloy
dapat dibedakan berdasarkan kandungan nikelnya yaitu permalloy nikel rendah
yaitu permalloy yang mengandung nikel 40 – 50% dan permalloy yang
mengandung nikel 72 – 80 % disebut permalloy tinggi. Permalloy nikel rendah
tentunya memiliki permeabilitas lebih rendah juga dari permalloy nikel tinggi.

Bahan magnet permanent


Magnet permanen digunakan pada instrumen penginderaan, rele, mesin-
mesin listrik kecil, dan lain-lain. BAhan dasar pembuatan magnet permanent
adalah baja karbon. Baja karbon yaitu baja dengan komposisi karbon 0,4 – 1,7 %

33
Kemagnetan bahan ini relaltif mudah hilang terutama oleh pukulan atau vibrasi.
Untuk menaikkan mutu kemagnetan baja karbon ditambah wolfram, kromium
atau kobal. Magnet yang dibuat dari karbon murni, wolfram, kromium, dan baja
kobal harus dikeraskan dalam air atau minyak mineral sebelum dimagnetisasi.

Magnetostriksi
Adalah perubhan secara fisik pada saat bahan erro magnetic
dimagnetisasi. Dimensi yang disebut dengan gejala magnetostriksi. Ada 3 jenis
magnetostriksi, yaitu :
a. Magnetostriksi Longitudinal yaitu perubahan panjang atau pendek
searah dengan magnetisasi.
b. Magnetostriksi transversal yaitu perubahan dimensi tegak lurus
dengan arah magnetisasi
c. Magnetostriksi volume yaitu perubahan volume sebagai akibat
kedua efek di atas.
Secara praktis pengaruh penggunaan magnetostriksi sangat terbatas,
diantaranya : oscilator frekuensi tinggi dan generator super sound, proyektor
suara bawah air, detektor suara, dan lain-lain. Karena permeabilitas berhubung
dengan magnetostriksi maka untuk menggunakan bahan-bahan permeabilitas
tinggi harus diusahakan magnetostriksinya serendah mungkin.

Elektro magnet
Elektro magnet adalah magnet yang ditimbulkan karena adanya induksi
elektro magnet. Apabila sebuah manet diletakan didekat kawat berarus maka
akan menimbulkan suatu gaya yang memiiki besar dan arah tertentu. Perubahan
GGM dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
Luas permukaan, semakin luas suatu permukaan maka semakin
besar GGM yang ditimbulkanya.
Besarnya medan magnet, semakin besar perubahan garis gaya
magnet yang melewatinya maka makin besar pula GGM yang
ditimbulknya.

34
Besar sudut yang dibentuk antara medan magnet dengan luas
permukaan, semakin besar sudut yang dibentuk GGM akan semakin
kecil.
Dalam dunia kelistrikan bahan magnet sangat berguna, yaitu untuk : membuat
alat ukur listrik, motor listrik, galvano meter, bel listrik, dan lain sebagainya.

Motor listrik

Bel Listrik Galvanometer

35
Daftar Pustaka
Fanolo Mendrofa.2004.Cover Ilmu Bahan Listrik 2 _Revisi_
Departemen MIPA.1998.KONDUKTOR.PDF.
Amalia.2007.Medan Magnet.ppt
Muchlas.2006.semikpnduktor.pdf
Pik Unsri.2008.semikonduktor.pdf
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=%22Teori+atom%22+type+%22pdf%22
&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta=&aq=f&oq= (sabtu,20 desember 2008)
http://www.scribd.com/doc/268526/3-1-Teori-Kinetik (sabtu,20 desember 2008)
http://www.infonuklir.com (sabtu,20 desember 2008)
http://puspendik.com/ver2/file/panduan08/sma/Fisika_IPA.pdf (sabtu,20 desember
2008)
http://www.uajy.ac.id/downloads/Fakultas%20Teknik-UAJY.pdf (sabtu,20 desember
2008)
http://d.scribd.com/docs/kkirmwrycogzb3w4xcb.pdf (sabtu,20 desember 2008)
http://puspendik.com/ebtanas/ujian2005/PDF/PAMSMA04Fisika05.pdf (sabtu,20
desember 2008)
http://ilmupedia.com/content/view/217/ (sabtu,20 desember 2008)
http://ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/2008/09/elektronika_digital_dasar.p
df (sabtu,20 desember 2008)
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=%22Konduktor+yang+baik+adalah...%2
F.+%22+type+%22pdf%22&btnG=Telusuri&meta= (sabtu,20 desember 2008)
http://www.scribd.com/doc/6593921/Ilmu-Bahan-Listrik (sabtu,20 desember 2008)
http://ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/2008/09/ilmu_bahan_listrik.pdf
(sabtu,20 desember 2008)
http://www.bsn.go.id/files/sni%20kabel%20listrik.pdf (sabtu,20 desember 2008)

36

You might also like