You are on page 1of 3

Tujuan pengendalian internal adalah memberikan jaminan yang wajar bahwa:

a.Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha.

b.Informasi bisnis akurat.

c.Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan.

Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan, atau penempatan
aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran serius terhadap pengendalian
internal adalah penggelapan oleh karyawan (employee fraud).

Unsur-unsur pengendalian internal (elements of internal control) adalah:

a.Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan


karyawan mengenai pentingnya pengendalian yang faktornya antara lain dipengaruhi oleh
falsafah dan gaya operasi manajemen. Selain itu, struktur organisasi usaha yang merupakan
kerangka dasar untuk perencanaan dan pengendalian operasi juga mempengaruhi lingkungan
pengendalian. Kebijakan personalia meliputi perekrutan, pelatihan, evaluasi, penetapan gaji,
dan promosi karyawan juga mempengaruhi lingkungan pengendalian.

b.Penilaian resiko

Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko antara lain perubahan tuntutan
pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan factor ekonomi seperti
perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan terhadap prosedur perusahaan. Setelah
resiko dapat diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya
pengaruh dari resiko tersbut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan-
tindakan untuk meminimumkannya.

c.Prosedur pengendalian

Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran
bisnis akan tercapai, termasuk penggelapan. Diantara prosedur-prosedur itu adalah:

Pegawai yang kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib.

Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan.

Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi.

Prosedur pembuktian dan pengamanan.

d.Pemantauan

Pemantauan terhadap system pengendalian internal akan mengidentifikasi dimana letak


kelemahannya dan memperbaiki efektivitas pengendalian tersebut.
e.Informasi dan komunikasi

Informasi yang valid mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur


pengendalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan
memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku.

3.Sistem Akuntansi Manual

a.Buku Besar Pembantu

Sistem akuntansi harus dirancang untuk menyajikan informasi-informasi mengenai jumlah-


jumlah tagihan kepada berbagai pelanggan (account receivable) dan jumlah yang harus
dibayar pada kreditor (account payable).

Apabila terdapat jumlah akun yang sangat besar dengan karakteristik yang sama, akun-akun
tersebut dapat dikelompokkan ke suatu buku besar terpisah yang disebut buku besar
pembantu (subsidiary ledger), yang menampung semua akun neraca dan laporan laba rugi,
disebut buku besar umum (general ledger).

Akun untuk masing-masing pelanggan disusun menurut abjad pada buku besar pembantu
yang disebut sebagai buku besar pembantu piutang usaha (account receivable subsidiary
ledger) atau buku besar pelanggan (customers ledger). Sedangkan akun untuk masing-masing
kreditor disusun menurut abjad pada buku besar pembantu yang disebut buku besar pembantu
utang usaha (account payable subsidiary ledger) atau buku besar kreditor (creditors ledger).

b.Jurnal Khusus

Salah satu cara memproses data secara lebih efisien pada system akuntansi manual adalah
memperluas jurnal dua kolom menjadi jurnal dengan banyak kolom (multikolom). Ada lagi
yang disebut jurnal khusus (special jornal) yang dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi
yang berkaitan dengan pengeluaran uang.

Transaksi yang lazim terjadi pada perusahaan jasa berskala kecil dan menengah serta jurnal
khusus yang biasa digunakan untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

Pemberian jasa secara kredit dicatat pada jurnal pendapatan

Penerimaan kas dari mana saja dicatat pada jurnal penerimaan kas

Pembelian barang secara kredit dicatat pada jurnal pembelian

Pembayaran kas untuk apa saja dicatat pada jurnal pembayaran kas

4.Siklus Pendapatan dan Penagihan

Jurnal Pendapatan

Jurnal ini hanya digunakan untuk mencatat pendapatan jasa secara kredit (fees earned on
account). Pendapatan yang diterima secara tunai dicatat pada jurnal penerimaan kas.
Jurnal Penerimaan Kas

Semua transaksi yang melibatkan penerimaan kas dicatat pada jurnal penerimaan kas (cash
receipt journal).

5.Siklus Pembelian dan Pembayaran

Jurnal Pembelian

Jurnal pembelian (purchased jornal) dirancang untuk mencatat semua pembelian secara kredit
(purchased on account).

Jurnal Pembayaran Kas

Kolom khusus untuk jurnal pembayaran kas (cash payment journal) ditentukan dengan cara
yang sama seperti jurnal pendapatan, pembelian, dan penerimaan kas. Faktor penentunya
adalah jenis transaksi yang akan dicatat dan seberapa sering transaksi itu terjadi.

6.Modifikasi atas Sistem Akuntansi Manual

Buku Besar Pembantu Tambahan

Umumnya, buku besar pembantu digunakan untuk akun-akun yang terdiri dari banyak pos,
yang masing-masing memiliki karakteristik khusus. Misalnya perusahaan bisa menggunakan
buku besar pembantu peralatan untuk menampung semua hal yang berkaitan dengan
peralatan yang dibeli.

Jurnal Khusus yang Dimodifikasi

Perusahaan bisa memodifikasi jurnal khususnya dengan menambahkan satu atau beberapa
kolom untuk mencatat transaksi yang sering terjadi.

7.Sistem Akuntansi Terkomputerisasi

Sistem akuntansi yang terkomputerisasi mirip dengan system akuntansi manual. Keunggulan
utama dari system akuntansi yang terkomputerisasi adalah pencatatan serta posting transaksi
secara simultan, tingkat akurasi yang tinggi, dan kecepatan pelaporan. Aplikasi akuntansi
yang digunakan misalnya QuickBooks®.

8.E-Commerce

E-commerce adalah penggunaan internet untuk menjalankan transaksi usaha. B2C e-


commerce melibatkan transaksi internet antara perusahaan dengan para pelangannya dan juga
antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. E-commerce dapat digunakan untuk
memperbaiki kecepatan dan efisiensi pada siklus pendapatan/penagihan dan siklus
pembelian/pembayaran. Penerapan lebih luas mengenai e-commerce meliputi perencanaan
dan koordinasi para pemasok, pelanggan, dan proses desain produk.

wijiraharjo.wordpress.com/.../sistem-akuntansi-dan-pengendalian-internal/

You might also like