You are on page 1of 11

TUGAS AKHIR AUDITING

DI BUAT OLEH

RIAN FITRA APRIANDI (C1C008031)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JAMBI
Audit Investigasi, Bukan Sekadar Audit

RIAN FITRA APRIANDI (C1C008031)

ABSTRAK

Audit merupakan pengawasan atau pemeriksaan intern terhadap suatu badan atau

perusahaan.sedangkan pengertian audit investigasi merupakan adalah bagian dari

manajemen kontrol yang dilaksanakan dalam kegiatan internal audit, di samping audit

lainnya, seperti audit keuangan dan audit kepatuhan atau complience audit. Tujuan dari

audit ini adalah untuk Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk

menyatakan endapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material,

sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai

berdasarkan asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan

keuangan.jadi setiap perusahaan besar harus di lakukan audit supaya tau apakah laporan

keungan perusahaan tersebut wajar atau tidak dan juga bertujuan supaya masyarakat tau

bahwa perusahaan itu memang perusahaan yang sehat.


Audit Investigasi, Bukan Sekadar Audit

Apakah audit investigasi itu? Audit investigasi adalah bagian dari manajemen

kontrol yang dilaksanakan dalam kegiatan internal audit, di samping audit lainnya,

seperti audit keuangan dan audit kepatuhan atau complience audit. Dalam tata cara

pemeriksaan dan sifat pemeriksaannya atau mengikuti kaidah atau metodologi audit

internal, audit investigasi lebih dikenal dengan fraud audit atau pemeriksaan

kecurangan.Fraud audit adalah kombinasi aspek audit forensik atau investigasi forensik

atau uji menyeluruh semua materi pemeriksaan dengan teknik internal kontrol dalam

tata cara internal audit.

Metodologi Menurut metodologi internal audit, seorang fraud auditor dapat

melakukan pengujian atau pemeriksaan beberapa hal yang berkaitan dengan subyek

auditnya atau prosedur kerja dan organisasi di mana kecurangan diduga terjadi dan

orang yang bersangkutan.

Karena menyangkut beberapa hal, termasuk teori penunjang, aturan main, wawancara,

pengujian materi atau bahan bukti, peraturan normatif, seorang fraud auditor haruslah

sangat cakap di bidangnya. Di mana sebelumnya, dia harus mempunyai bekal

pengetahuan yang cukup mengenai bidang apa yang akan dilakukan pengujian olehnya,

yang menyangkut material atau uji forensik tersebut. Apabila terjadi dugaan fraud atau

kejahatan di bidang logistik, misalnya, seorang fraud auditor harus memiliki

pengetahuan tentang kelogistikan, aturan pelaksanaan tender, sistem finansial, termasuk

lalu lintas barang, sistem pengangkutan, aturan perdagangan-termasuk impor-ekspor,

kontrol kualitas, perpajakan, tarif, pergudangan, bongkar muat, dan sistem ekspedisi

sebelum dapat menyelidiki atau melakukan audit investigasi pada bidang logistik
tersebut.

Bila tidak punya pengetahuan dan pengalaman yang cukup, sang auditor lebih baik

mundur dalam menerima tugas itu atau kalau dia memaksa dan terpaksa melakukannya,

ada kemungkinan hasil investigasi tidak akan maksimal dan kemungkinan dia akan

goyah dan akhirnya "dibeli" oleh orang yang diaudit (auditee).Terlebih dulu seorang

fraud auditor harus memahami posisi dan keberadaan seorang auditee dalam organisasi

beserta susunan lengkap organisasi tempat dia sehari-hari bertugas, tugas dan tanggung

jawabnya, latar belakang pendidikannya, sejarah keluarganya, hubungan dagang dan

pribadinya, kebiasaan sehari-harinya, yang memerlukan suatu pengamatan yang harus

cermat dan akurat.

Teknik investigasi

Untuk mendapatkan hasil investigasi yang maksimal, seorang fraud auditor

harus juga menguasai beberapa teknik investigasi, antara lain:

 teknik penyamaran atau teknik penyadapan

 teknik wawancara, apabila akan menghadapi sang auditee, orang-orang

yang diduga memiliki info yang dibutuhkan atau bahkan sang bosnya si

auditee

 teknik merayu untuk mendapatkan informasi, apakah dengan memakai

kesanggupan sendiri atau dengan bantuan orang lain

 mengerti bahasa tubuh, dalam membaca posisi si auditee, bohong atau

jujur

 dapat dilakukan dengan bantuan software, seperti CAAT (computer

assisted audit tools).


Fraud auditor dapat melakukan pembacaan data atau penyitaan berkas yang

diduga mempunyai kaitan dengan fraud yang sedang diselidiki atau dengan memotret

ruangan atau benda yang diduga memiliki kaitan dengan peristiwa.Pekerjaan fraud

auditor mirip dengan pekerjaan penyelidikan atau penyidikan kepolisian, di mana

penyidikan kepolisian dipakai untuk suatu projustisia, sedangkan fraud audit investigasi

digunakan untuk keperluan internal.Apabila seorang audit BPK, misalnya, ia harus

melaporkan hasil audit investigasi kepada Ketua BPK dalam bentuk laporan rahasia

yang memuat kesimpulan hasil audit, atau opini, lengkap dengan semua berkas, bukti,

foto, hasil wawancara, bukti material, dan lain sebagainya, sesuai dengan maksud audit

forensik tersebut.Hasil investigasiHasil audit investigasi tidak boleh dibocorkan kepada

pihak yang tidak berhak mengetahuinya, di mana hasil ini biasanya telah diklarifikasi

dan dibacakan ulang kepada si auditee, agar auditee mengerti sejauh mana investigasi

dan eksaminasi dilakukan dan hasil yang didapatkan.

Disebut keperluan internal karena sang auditor terikat dengan audit metodologi

dengan melaporkan apa adanya suatu hasil investigasi dan auditor free to comment

kepada atasannya dalam mengemukakan pendapatnya sebagai seorang auditor

berdasarkan temuan dan dikategorikan preliminary summary (hasil sementara).Hasil

atau kesimpulan sementara ini akan disikusikan dengan bos sang auditor sebelum

dibuatkan keputusan final dan keputusan final hasil audit yang disebut executive

summary akan dibuat oleh kepala audit kepada siapa sang auditor bertanggung jawab.

Hasil audit investigasi


Garis besar proses Pemeriksaan Investigatif secara keseluruhan, dari awal sampai

dengan akhir, dipilah-pilah sebagai berikut:

A. Penelaahan Informasi Awal

Pada proses ini pemeriksa melakukan: pengumpulan informasi tambahan, penyusunan

fakta & proses kejadian, penetapan dan penghitungan tentative kerugian keuangan,

penetapan tentative penyimpangan, dan penyusunan hipotesa awal.

B. Perencanaan Pemeriksaan Investigatif

Pada tahapan perencanaan dilakukan: pengujian hipotesa awal, identifikasi bukti-bukti,

menentukan tempat/sumber bukti, analisa hubungan bukti dengan pihak terkait, dan

penyusunan program pemeriksaan investigatif.

C. Pelaksanaan

Pada tahapan pelaksanaan dilakukan: pengumpulan bukti-bukti, pengujian fisik,

konfirmasi, observasi, analisa dan pengujian dokumen, interview, penyempurnaan

hipotesa, dan review kertas kerja.


D. Pelaporan

Fase terakhir, dengan isi laporan hasil Pemeriksaan Investigatif kurang lebih memuat:

unsur-unsur melawan hukum, fakta dan proses kejadian, dampak kerugian keuangan

akibat penyimpangan/tindakan melawan hukum, sebab-sebab terjadinya tindakan

melawan hukum, pihak-pihak yang terkait dalam penyimpangan/tindakan melawan

hukum yang terjadi, dan bentuk kerja sama pihak-pihak yang terkait dalam

penyimpangan/tindakan melawan hukum.Khusus untuk lembaga BPK di Indonesia,

proses penyusunan laporan ini terdiri dari beberapa kegiatan sampai disetujui oleh BPK

untuk disampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atau kepada Kejaksaan

Agung, yang fasenya sbb: penyusunan konsep awal laporan, presentasi hasil

pemeriksaan investigatif di BPK, melengkapi bukti-bukti terakhir, finalisasi laporan,

dan penggandaan laporan

E. Tindak Lanjut

Pada tahapan tindak lanjut ini, proses sudah diserahkan dari tim auditkepada pimpinan

organisasi dan secara formal selanjutnya diserahkan kepada penegak hukum.

Penyampaian laporan hasil Audit Investigatif kepada pengguna laporan diharapkan

sudah memasuki pada tahap penyidikan. Berkaitan dengan kesaksian dalam proses

lanjutan dalam peradilan, tim Audit Investigatif dapat ditunjuk oleh organisasi untuk

memberikan keterangan ahli jika diperlukan. AUDIT INVESTIGATIF DALAM

PRAKTIK
dapat dianggap dan digunakan sebagai bukti awal untuk menunjang suatu

pembuatan BAP oleh kepolisian atau kejaksaan atau bukti pendahuluan bagi Komisi

Pemberantasan Korupsi bila memang suatu fraud diduga terjadi yang mengarah kepada

suatu peristiwa kriminal atau crime acts, dalam hal ini adalah korupsi.

Audit investigasi adalah sebuah pekerjaan profesional atau expert works. Oleh

karena itu, seorang fraud auditor harus mempunyai pengetahuan yang cukup, dan

selayaknya seorang fraud auditor adalah seorang auditor yang telah diakui

kecakapannya dengan mengantongi CFE (Certified Fraud Examiner) yang dikeluarkan

Instute of Internal Auditor (IIA) melalui tahapan penguasaan beberapa modul yang telah

dipersyaratakan secara internasional.Analisis fraud adalah merupakan tanggung jawab

internal auditor untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kecurangan melalui

pemeriksaan data laporan keuangan dan terjadinya penyimpangan dalam proses tender,

inventaris barang, sistem perpajakan, dan dapat juga pada sistem penggajian.Jika

terdapat indikasi positif, selanjutnya dilakukan pemeriksaan menyeluruh yang akan

dilakukan oleh seorang fraud auditor, di mana kegiatan ini disebut dengan audit

investigasi.Kesimpulan akhir dari audit investigasi akan disampaikan kepada lembaga

yang berwenang, seperti kejaksaan, kepolisian, komite anti korupsi, bila diminta,

dengan mengikuti aturan main atau undang-undang yang dibuat untuk itu-bilamana ada-

oleh kepala atau manajer audit setelah sebelumnya dilakukan penjelasan kembali

(debriefing) dengan pihak atau atasan dari si auditee.Seorang fraud auditor tidak boleh

melakukan deal dengan sang auditee menyangkut hasil audit investigasi ataupun dengan

orang lain yang berkepentingan dengan hasil audit. Apabila hal tersebut dilakukannya,

dia dapat dikenai sangsi sesuai aturan yang ada untuk itu.
KESIMPULAN

Dari bacaan di atas saya dapat mengambi kesimpulan bahwa audi investigasi

adalah bagian dari manajemen kontrol yang dilaksanakan dalam kegiatan internal audit,

di samping audit lainnya, seperti audit keuangan dan audit kepatuhan atau complience

audit. audit investigasi lebih dikenal dengan fraud audit atau pemeriksaan

kecurangan.Fraud audit adalah kombinasi aspek audit forensik atau investigasi forensik

atau uji menyeluruh semua materi pemeriksaan dengan teknik internal kontrol dalam

tata cara internal audit.untuk menjadi seorang fraud auditor tidak sembarang orang bisa

menjadi seorang fraud auditor.seorang fraud auditor harus memiliki pengatahuan dan

pengalaman yg cukup apabila tidak mempunyai itu lebih baik jangan menjadi seorang

fraud auditor karena pekerjaan ini sangat la bererisko. seorang fraud auditor dapat

melakukan pengujian atau pemeriksaan beberapa hal yang berkaitan dengan subyek

auditnya atau prosedur kerja dan organisasi di mana kecurangan diduga terjadi dan

orang yang bersangkutan Boleh dikatakan fraud auditor adalah "orang suci" yang

bergeming dengan tawaran yang mungkin diberikan oleh "daerah terperiksa", di

samping pekerjaannya penuh risiko ancaman dari terperiksa.Untuk itu memang sangat

diperlukan undang-undang proteksi bagi seorang fraud auditor, termasuk perlindungan

bagi saksi suatu perkara.Selayaknya imbalan atau gaji seorang fraud auditor harus
"sepadan" dengan risiko pekerjaannya karena sejarah mencatat di mana pun di

dunia ini seorang fraud auditor selalu menghadapi risiko terhadap pekerjaannya,

bergantung pada besar kecilnya suatu "pemeriksaan" yang dilakukannya.maka dari pada

itu kita harus terus tetap mendukung seorang fraud auditor, Maju terus fraud auditor,

jangan mundur karena pekerjaan Anda adalah mulia dan hasilnya ditunggu oleh orang

banyak.Yang benar itu adalah benar dan yang batil itu adalah salah dan sampai kapan

pun akan tetap salah.


DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi,2004,auditing 2,edisi 6,penerbit salemba empat

Tuanakotta m, Theodorus,2010 Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif,edisi ke 2,

penerbit salemba empat

http://www.wikipedia.org/wiki/Audit

_______, 2009, “Audit investigasi”, www.dunia.pelajar-islam.or.id/dunia.pii

_______, 2004, “Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Auditor”,

www.google.com

You might also like