Professional Documents
Culture Documents
DIFRAKSI
DAN
INTERFERENSI
OLEH : FITRIA N. MAGHFIRAH
XII A 4
NO. 05
PERTANYAAN :
PEMBAHASAN :
Difraksi
Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil
dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan meng-alami lenturan
sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di
belakang celah tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan difraksi.
Pola interferensi dihasilkan dari celah ganda. Kita juga dapat menghasilkan
pola interferensi dengan celah tunggal yang lebar celahnya mendekati l (tidak
lebih kecil atau lebih besar)
d sin θ = mλ ; m = 1, 2,3,...
d sin θ = (m + 12 )λ ; m = 0,1, 2,...
pd
= mλ
l
Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah
pd
= (m + 12 )λ
l
Difraksi Fresnel
Jenis difraksi dimana sumber cahaya dan/atau
layar terletak pada jarak tertentu (dekat) dari
celah difraksi.
Tinjauan teoritis dari difraksi Fresnel sangat
kompleks.
P
Diffraction
slit
Difraksi Fraunhofer…
Light
source f2 f1
Source
slit Diffraction
slit viewing
screen
a λ
sin θ =
2 2
Kondisi untuk interferensi destruktif oleh cahaya dari titik-titik yang terpisah
sejauh a/2:
a λ
sin θ =
4 2
Kondisi untuk interferensi destruktif oleh cahaya dari titik-titik yang terpisah
sejauh a/4:
a λ
sin θ =
2m 2
Kondisi untuk interferensi destruktif oleh cahaya dari titik-titik yang terpisah
sejauh a/2m (m = non-zero integer) :
λ
sin θ = m
a
Sehingga, kondisi umum untuk interferensi destruktif :
(m = ± 1, ± 2, ± 3,. .)
Kisi difraksi (diffraction grating)
Suatu kisi difraksi terdiri dari sejumlah besar celah sejajar yg serba
sama. Kisi dapat dibuat dengan membuat goresan-goresan halus
pada sekeping kaca.
Jika suatu kisi transmisi disinari dari belakang, tiap celah bertindak sebagai
suatu sumber cahaya koheren. Pola cahaya yg diamati pada layar dihasilkan
dari kombinasi efek interferensi dan difraksi. Tiap celah menghasilkan difraksi,
dan berkas difraksi ini berinterferensi dengan yang lain untuk menghasilkan
pola akhir. Kita telah melihat pola dari efek kombinasi ini untuk kasus 2 celah:
Kisi difraksi yang mempunyai N celah, terdapat N-2 maksimum kedua dan N-1
minimum antara dua maksimun yang diatur.
Kondisi minimum diperoleh ketika jumlah fasor gelombang cahaya dari N celah
= 0, dengan :
nλ
d sin θ = mλ +
N
Interferensi Cahaya
Beda Lintasan
Jarak tempuh cahaya yang melalui dua celah sempit mempunyai perbedaan
(beda lintasan), hal ini yang menghasilkan pola interferensi.
Kondisi Interferensi
pd
= mλ
l
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o, yaitu jika selisih
lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ.
d sin θ = (m − 12 )λ ; m = 1, 2,3,...
Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut
gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka
pd
= (m − 12 )λ
l
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua garis gelap
berurutan.
∆pd
=λ
l
Jika jarak itu disebut Δp, maka :
4. Ketika dua gelombang cahaya yang koheren menyinari dua celah sempit,
maka akan teramati pola interferensi terang dan gelap pada layar.
Interferensi optik dapat terjadi jika dua gelombang (cahaya) secara simultan
hadir dalam daerah yang sama.
2π 2π
δ= (r2 − r1 ) = ∆r
λ λ
ψ m = ψ m21 +ψ m2 2 + 2ψ m1ψ m 2 cos δ
ψ 2 = ψ m 2 sin(kr2 − ω t )
ψ 1 = ψ m1 sin(kr1 − ωt )
∆r = d sin θ
δ = kr2 − kr1 = k (r2 − r1 )
m = 0, 1, 2, L
δ = 2mπ
d sin θ = mλ
2mπλ
d sin θ =
2π
δλ
d sin θ =
2π
6. Interferensi destruktif terjadi jika:
m = 0, 1, 2,L
δ = (2m + 1)π
1
d sin θ = (m + )λ
2
(2m + 1)πλ
d sin θ =
2π
p =
l tan θ
Dari gambar diperoleh:
pmd
λ=
ml
ml λ
pm =
d
Perubahan fase180o
Perubahan fase 0o
n>1 t
2nt = m λ ( m = 0 , 1 , 2 .. .) D e s tru k t if
1
2 n t = (m + )λ ( m = 0 , 1 , 2 .. .) K o n s tr u k tif
2