Professional Documents
Culture Documents
gbr A gbr.B gbr.C
2. Tangki pemasak. berfungsi untuk memasak dan mengaduk bahan baku dapat dibuat
dari drum oli bekas gambar B
3. Kemudian dimasukan ke alat penukar panas (heat exchanger / cooler) dapat di buat dr
drum oli bekas.alat penukar panas. berfungsi untuk mendinginkan bahan baku (saat
proses sakarifikasi) gambar C
Apabila menggunakan bahan baku Molases / tetes dr Pabrik Gula alat tersebut di atas
tidak di perlukan lagi jadi akan lebih menghemat biaya peralatan dan biaya produksi nya
akan lebih murah
1. Siapkan 3 DRUM bekas Oli Kapasitas 200 L
2. Siapkan 1 atau 2 Drum plastic plastic kapasitas 150 L untuk tempat fermentasi
3. Siapkan Pipa biasa , tembaga atau stainless steel sepanjang 15 Meter
4. 1 Buah Thermometer Untuk Cooking Tank / tangki pemasak dan 1 buah utk tangki
detilator
5. Selang Heavy duty ( transparan ) diameter 1 “ sepanjang 2 Meter utk indicator level
tangki
6. Selang Plastik Biasa diameter ¼ “ sepanjang 10-15 Meter utk cooler / pendingin
7. Pompa Air Kecil untuk sirkulasi air di condenser
8. Bikin Tungku Pemasak, dari pasangan batu bata , beton
9. Pipa Besi ukuran ¾ “ sepanjang 2 Meter
10. Stop Kran Ukuran dan Drain Valve Ukuran ¾ “
11. Gelas / tabung ukur 250 cc utk cek kadar dan drum / galaon utk Penampung Etanol
12. Alkohol meter utk pengukur Kadar Alkohol
13 Selang plastic diameter 10 mm untuk keluarkan CO2 dr fermentor
Saran :
Buat Pembakar tungku dr drum bekas di potong 2 bagian utk bahan bakar gajen / saw
dust karena murah dan apinya cenderung stabil bisa tahan untuk memanaskan sampai 6
jam bisa juga pakai limbah bathok kelapa
Gunakan bahan bakar dr limbah yg murah apalagi klo gratis ,…saya juga pasti mau
he..he.. . ,
kalau menggunakan kayu bakar apinya tidak stabil dan temperaturnya sulit di kontrol shg
akan mempengaruhi kadar bio etanol yg keluar.
Cara Pembuatan
TANGKI FERMENTOR
Tangki fermentor ini berguna untuk memfermentasikan molasses (tetes Tebu) atau
singkong sebelum proses destilasi berlangsung. Proses fermentasi ini dengan
mencapurkan enzim alpha amilases atau campuran NPK,Ragi dan Urea ke dalam Cairan
Tetes Tebu atau Bubur Singkong. Proses ini harus berlangsung secara aenorob, atau
Hampa udara agar tidak terdapat kuman atau bakteri yang ikut masuk ke dalam tangki
fermentor.
Jadi Saluran Duck neck di mulut tangki fermentor harus tertutup rapat,jangan sampai ada
udara masuk.Udara hasil fermentasi yang keluar disalurkan melalui selang kecil yang
disalurkan ke dalam Botol berisi air, dan posisi selang berada 2 cm dibawah tinggi
permukaan air dalam botol tsbt. (lihat Gambar1)
Gambar 1
Proses fermentasi ini berlangsung selama 3 atau 4 hari, atau biasanya ditandai dengan
habisnya gelembung2 udara yang mucul di botol penampung C02.
PROSES PEMBUATAN MESIN DESTILASI
1.Tanki Distilator
Ambil 1 Drum dan Belah bagian Atas dan bagian bawah drum
Bersihkan bagian dalam Drum bekas Oli dari kotoran yang ada.
Di sisi Sebelah Bawah Drum Buat pelat yang dipotong menjadi cekung, lalu las
kembali plat cekung ini di sisi bawah drum.
Gambar.
Pada Bagian Bawah drum Beri Lubang untuk saluran Drain dan Las dengan Pipa dan
beri Stop kran pada pipa itu
Pada Sisi samping Drum bolongi untuk penempatan Thermometer pengukur suhu
dalam drum, agarTemperatur Etanol sebesar 79 derajat C bisa selalu dikontrol.
Disisi samping yang lain beri Lubang juga di bagian atas dan bawah untuk
menempatkan Alat Ukurketinggian bahan Baku. Alat ukur ini terbuat dari Selang
Heavy duty sepanjang 1M dan di klem di sisi atasdan bawah drum.
Gambar.
Tutup Kembali dan Las Rapat Bagian Atas Drum dan beri lubang untuk jalannya Pipa
Stainless untuk proses penguapan etanol.
2. Kondensor / Pendingin
Siapkan 2 Buah Drum dan Bolongi salah satu sisi ke dua drum tersebut, lalu satukan
kedua bagian drum yang bolong dan Las dengan Rapat.
Setelah menyatu, Bolongi kembali Sisi bagian atas drum, untuk menempatkan lilitan
pipa stainless gunamenjadikannya sebagai condenser.
Alirkan Pipa Stainless atau tembaga dari Mesin Destilasi ke drum condenser. Buat
lingkaran dari pipasepanjang 5 M dengan diameter lilitan 40 cm sebanyak 10 tingkat di
dalam condenser.
Pada sisi bagian atas beri lubang untuk menempatkan lubang inlet pipa untuk sirkulasi
air masuk
gambar 2 bahan tembaga
Dan pada bagian bawah beri lubang juga untuk sirkulasi air keluar ke arah pompa air
Lalu beri lubang pengeluaran dari pipa condenser untuk jalur keluarnya minyak bio-
etanol yang dihasilkan.
Gambar : Rangkaian alat destilator dan skema
Cara membuat Bio etanol skala Rumah Tangga
1. Ubi kayu segar 50 kg dibersihkan
2. Dihaluskan dengan mesin penggiling
3. Hasil penggilingan disaring
4. Tambahkan air 40-50 liter, aduk dan panaskan pada alat pemasak.
5. Penambahan 1,5 ml enzim alfa amilase (panaskan 30-60 menit pada temperatur 90C.
6. Dinginkan (55-60C) dengan alat penukar panas, masukan lagi ke alat pemasak,
tambahkan 0,9 ml enzim gluko amilase. pertahankan temperatur 55-60C (selama 3
jam). dinginkan (kurang dari 30C) dengan alat penukar panas.
7. Tambahkan 1 g ragi roti, urea 65 g, NPK 14 g. biarkan selama 3 hari dalam tangki
fermentasi.
8. Hasil fermentasi ditandai dengan aroma seperti tape, suara gelembung gas naik dan
PH di atas 4.
9. Pindahkan bioetanol ke evaporator.
10. Di evaporator, panaskan jaga temperatur 78 derajat Celsius (untuk kontrol
temperatur).
11. Bioetanol yang keluar berkadar anatara 70 - 90 %
Bila menggunakan tetes tebu / molases anda tinggal melakukannya langsung mulai dari
no 7 sampai selesai ( prosedur fermentasi )
PENTING DAN HARUS DIPERHATIKAN
1.Bio-etanol / Alkohol mempunyai sifat mudah menguap dan mudah terbakar,
2.Perhatikan dan kontrol peralatan distilasi, tangki dan pipa distilasi anda dr kebocoran
saat melakukan penyulingan utk meghindari bahaya kebakaran.
3.Pastikan peralatan distilasi anda tidak ada pipa yg buntu yg bisa menimbulkan tekanan
balik selama penyulingan berlangsung kalau perlu tangki distilator diberi alat pengukur
tekanan / pressure gauge.
4.Selama tdk ada tekanan balik distilasi anda akan berjalan pada tekanan normal ( 1 atm )
dan tidak bakal meledak .
5.Pastikan fasilitas Air nya cukup, kebutuhan air untuk pendinginan terpenuhi dan pompa
bejalan baik shg menghasilkan etanol terkondensasi dengan maximal dan fasilitas air
ini
akan sangat berguna sekali apabila sewaktu waktu terjadi kebakaran.
6.Selalu perhatikan keselamatan kerja dan hindari bahaya kebakaran.