You are on page 1of 30

MERENGKUH ILMU DI KOTA PELAJAR

1. Dian Ariyani ( 06077209 )


2. Dina Rahmadhany . M ( 06077174 )
3. Fajrin Annisa ( 06077056 )
4. Mia Istiqomah ( 06077221 )
5. Miftahul Shifa ( 06077064 )
6. Nurul Handayani ( 06077108 )
7. Sri Handayani ( 06077233 )
8. Wenny ( 06077079 )

KELAS : IX.2

Tahun Ajaran 2008/2009

SMP Negeri 2 Pondok Aren

Jl. Jurang Mangu Barat No.62 Pondok Aren, Tangerang

Telp. ( 021 ) 7365857


LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis berjudul “ Merengkuh Ilmu di Kota Pelajar “


Disetujui dan di syahkan
Pada
Hari :
Tanggal :
Bulan :
Tahun :
Oleh :

Guru Pembimbing I Guru Pembimbing II

Halawiyah, S.Ag Lusia Andriyani, S.Pd


Nip. 132 192 129 Nip. 900 006 198

Mengetahui :
Kepala SMPN 2 Pd. Aren

Alan Suherlan, S.Pd , M.M


Nip. 131 399 844
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb,
Salam Sejahtera

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan anugerah kepada kita semua. Karya tulis ini kami buat dalam
rangka menyelesaikan tugas akhir tahun ajaran 2008/2009. Melalui karya
tulis ini, kami ingin memaparkan beberapa sejarah singkat tentang objek
wisata bersejarah yang telah kami kunjungi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
kami dalam perjalanan menuju tempat observasi maupun dalam hal
penyelesaian tugas karya tulis ini.
Kami berharap dengan adanya karya tulis yang kami susun dapat
bermanfaat serta memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas
mengenai objek wisata bersejarah, khususnya di Yogyakarta.
Kami tahu bahwa karya tulis yang kami susun belum sempurna, oleh
karena itu kami menerima kritik dan saran untuk perbaikan tugas
selanjutnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halama
n
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..... i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
1) Latar Belakang..........…………………………………………....... 1
2) Tujuan Penulisan Ilmiah …………………………………………. 2
3) Batasan Masalah …………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………...................... 4
1) Candi Prambanan ………………………………………………... 4
2) Kali Urang ……………………………………………………..... 9
3) Wisata Candi Borobudur……………………………………….... 10
4) Kerajinan Perak Borobudur Silver ………………………………. 14
5) Malioboro ……………………………………………………….. 16

6) Keraton Yogyakarta……………………………………………… 17
BAB III PENUTUP …………………………………………………………… 22
1) Kesimpulan ………………………………………………………. 22
2) Saran .............................................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mencari ilmu tidak hanya sekedar duduk dan datang ke sekolah untuk
belajar, membaca, dan mendengarkan tetapi juga dapat dilakukan dengan
cara observasi langsung ke daerah yang akan di teliti. Sebenarnya banyak
tempat bersejarah sekaligus tempat wisata yang dapat kita pergunakan untuk
media pembelajaran dan menuntut ilmu.
Pada era sekarang ini banyak sekali siswa yang jenuh karena harus
belajar dengan duduk diam tanpa melihat keadaan sebenarnya, akhirnya
banyak yang tidak dapat menunjukkan prestasi secara maksimal.
Dengan adanya observasi yang dilakukan di sebuah kota yang
terkenal dengan budaya dan sejarahnya, Yogyakarta, segudang ilmu yang
ada di tiap-tiap sudutnya perlahan dapat terkuak dan kemudian kami
menuangkan pengalaman dan ilmu yang kami dapat di sana ke dalam suatu
karya tulis yang berjudul ’Merengkuh Ilmu di Kota Pelajar’ ini.
Karya tulis ini dibuat agar pandangan siswa terhadap ilmu
pengetahuan tak sekedar duduk diam dan mendengarkan guru, tetapi
observasi langsung dan pengalaman merupakan guru yang paling besar
dalam kehidupan ini. Belajar untuk menambah wawasan melalui apa yang
kita lihat, lakukan, dan rasakan.
1.2 Tujuan Penulisan

Berikut adalah beberapa tujuan penulisan dari karya tulis kami :

1. Untuk menambah pengetahuan tentang sejarah Indonesia lebih dalam


lagi.
2. Untuk mengetahui salah satu keanekaragaman budaya serta
peninggalan-peninggalan sejarah di Indonesia.
3. Untuk menanamkan rasa cinta akan budaya bangsa.
4. Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan menjaganya.
5. Lebih mengenal daerah-daerah wisata yang ada di Indonesia.
6. Untuk memaparkan sejarah dan cerita yang terkandung di balik
bangunan-bangunan bersejarah.
7. Mengapresiasikan keindahan alam dan budaya di Yogyakarta.
8. Menciptakan kebersamaan dan kerjasama kelompok dalam
melakukan kegiatan bermasyarakat di lokasi wisata.
9. Untuk melengkapi tugas akhir tahun ajaran 2008/2009.

1.3 Batasan Masalah

Berikut di bawah ini adalah batasan masalah yang akan di uraikan, yaitu :

SEJARAH SINGKAT CANDI BOROBUDUR


1. Letak dan wilayah.
2. Sejarah singkat Candi Borobudur.
3. Arti dari tingkatan candi.
4. Fungsi candi.
5. Pemugaran.

ASAL USUL CANDI PRAMBANAN


1. Letak dan wilayah.
2. Sejarah singkat dan arti dari Prambanan.
3. Kutipan legenda “Roro Jonggrang”.
4. Manfaat candi.
5. Pemugaran.
WISATA KALI URANG
1. Letak.
2. Keadaan.
3. Gambaran.
4. Manfaat.

SEMUA TENTANG BOROBUDUR SILVER


1. Bidang usaha.
2. Pendapatan.
3. Jenis barang yang di hasilkan.
4. Kendala-kendala dalam pembuatan.

KEMENARIKAN MALIOBORO
1. Letak.
2. Sejarah.
3. Keadaan.
4. Barang-barang yang di jual.

SEJARAH KERATON YOGYAKARTA


1. Letak.
2. Sejarah dan arti.
3. Bangunan-bangunan di keraton.
4. Hubungan keraton dengan Kerajaan Islam dahulu.
5. Manfaat keraton.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan terletak di desa Prambanan,kecamatan Prambanan

dan kabupaten Sleman. Candi ini dibangun pada abad ke-8 sampai abad ke-

10 Masehi serta pada tahun 865 Masehi. Candi Siwa yang merupakan bagian

dari Candi Prambanan diresmikan oleh raja RAKAI PIKATAN. Candi

Prambanan merupakan bangunan agama Hindu. Pembangunan ini

diprakarsai oleh RAJA RAKAI PIKATAN dari Kerajaan Mataram / Hindu

kuno yang dipergunakan untuk makam RAJA BALITUNG yaitu ayah Rakai

Pikatan.

Candi Prambanan mempunyai arti penting yang berasal dari kata

“PARA BRAHMA” yang berarti para = banyak dan brahmana = kaum /

kasta tertinggi dalam agama Hindu. Di komplek Prambanan terdapat

beberapa candi yang berjumlah 240 candi, di sebelah timur terdapat candi

Brahma atau pencipta dan di sebelah tengah terdapat Candi Siwa ( perusak

alam ) serta di sebelah barat terdapat Candi Wisnu ( pemelihara alam )


mereka disebut TRIMURTI, lalu di sebelah barat candi utama tersebut

terdapat Candi Angsa ialah kendaraan Dewa Brahma, di sebelah tengah

terdapat Candi Nandi ialah kendaraan Dewa Siwa yang berwujud lembu.,

serta di sebelah timur tedapat Candi Garuda ialah kendaraan Dewa Wisnu.

Di Candi Brahma dan Candi Angsa terdapat Candi Apit yang mehadap ke

sebelah utara sedangkan di Candi Wisnu dan Candi Garuda terdapat Candi

Apit yang menghadap ke sebelah selatan. Di depan halaman utama Candi

Prambanan terdapat 4 Candi Kelir. Candi Prambanan juga mempunyai 4

gerbang utama yang ada di sebelah utara, timur, barat dan selatan serta

gerbang yang paling utama disebut Swargaloka atau penolak bala. Jadi

jumlah candi utama dan Candi Patuk ada 16 candi.

Candi Prambanan juga memiliki kisah atau legenda yang dikenal

dengan legenda LORO JONGGRANG yang menceritakan tentang seorang

dara yang Jonggrang atau gadis jangkung putri dari Prabu Boko. Pada suatu

saat Kerajaan Prabu Boko mengalami penderitaan dan perang. Pada suatu

ketika ayah dari Loro Jonggrang tewas dalam medan perang, dan Bandung

Bondowoso mempersunting Loro Jonggrang, tetapi dia tidak mau karena

Bondowoso telah membunuh ayahnya. Akan tetapi, akhirnya dia mau

menikah dengan Bondowoso dengan 2 syarat : yang pertama minta

dibuatkan 1000 candi dalam semalam, serta menyuruh Bondowoso masuk


ke sumur dengan batu. Akhirnya Bandung Bondowoso menerima syarat

tersebut. Bondowoso tertimbun di dalam sumur bersama batu yang ia bawa,

tapi ternyata Bandung Bondowoso keluar dengan selamat, karena

Bondowoso barhasil dengan syarat yang pertama. Akhirnya Loro Jonggrang

menagih janji yang kedua yaitu membuatkan 1000 candi, lalu Bondowoso

memerintahkan kepada jin-jin agar mereka membantu Bondowoso

membuatkan 1000 candi dalam semalam. Karena tidak mau kalah, Loro

Jonggrang menyuruh para gadis desa untuk menumbuk padi dan membakar

jerami agar terlihat hari telah pagi dan para jin berhenti serta melaporkan

kepada Bondowoso. Bondowoso pun, mempersilahkan Loro Jongrang untuk

menghitung candi, ternyata jumlah candi ada 999 candi kurang 1 candi,

Bondowoso pun marah karena kelicikan Loro Jonggrang.

Akhirnya,Bondowoso mengutuk putri itu “ hai Loro Jonggrang candi kurang

satu dan engkaulah orangnya “ aneh bin ajaib putri itu menjadi patung arca

batu dan para gadis menjadi perawan tua karena telah membantu Loro

Jonggrang.

Arca wanita yang bertangan 8 yang memegang ragam senjata :

cakram,gada,anak panah,busur,ekor banteng,sankha,perisai,panah dan

rambut berkepala raksa asura. Ia berdiri diatas banteng nandi dengan sikap

tribangga dan sering disebut arca durga atau kematian karena ia menghadap
ke arah utara ( arah mata angin kematian ) dari jauh tampak indah dan

tersenyum,arca ini menggambarkan permainsuri raja Balitung,dan menurut

kepercayaan orang dahulu bahwa orang yang berpacaran di Candi

Prambanan akan putus cintanya. Itulah sedikit kutipan legenda di Candi

Prambanan.

Setelah mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan bencana alam

lain beberapa kali candi ini mengalami pemugaranpasca gempa tahun 1006-

2006,renovasi pertama berakhir pada tahun 1993.

Candi Prambanan memiliki 2 fungsi yaitu fungsi pada zaman dahulu

yaitu untuk pemujaan para dewa dan upacara keagamaan pada zaman

sekarang untuk objek wisata dan warisan budaya urutan 642 dunia.

2.2 KALI URANG

Kaliurang merupakan tempat wisata di Yogyakarta yang berbentuk

perbukitan. Kali urang terletak di kaki Gunung Merapi.Di sana terdapat air

terjun yang tidak begitu tinggi. Selain itu di sana juga terdapat tempat

bermain khusus anak-anak yang berkunjung ke sana dan juga banyak

binatang satwa yang hidup di sana salah satunya adalah monyet.


Di depan obyek wisata kaliurang terdapat plang bertuliskan wisata

alam. Selain itu, pada plang tersebut juga terdapat asal muasal (sejarah)

kaliurang,namun tidak begitu terlihat jelas,karena letak plangnya yang cukup

tinggi.

Diatas bukit Kaliurang terdapat menara yang ketinggiannya mencapai

18 meter. Dari menara itu kita dapat melihat Gunung Merapi yang letaknya

cukup jauh dari bukit Kaliurang.jika kita naik ke atas tekanan udaranya akan

semakin tinggi. Udara di sana cukup dingin, jadi jika kita ke sana harus

menggunakan jaket serta sepatu khusus untuk mendaki karena jalannya

bebatuan dan menanjak.

Dengan biaya yang murah,tempat wisata Kaliurang banyak diminati

oleh wisatawan domestik dan wisatawan asing. Walaupun melelahkan

karena harus mendaki, tetapi Kaliurang mempunyai daya tarik yang dapat

menumbuhkan rasa cinta kita terhadap lingkungan sekitar, karena

bagaimanapun hutan sangat berperan penting dalam kehidupan umat

manusia.

2.3 WISATA CANDI BOROBUDUR


Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur,

kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur di bangun

pada akhir abad ke-8, pada masa Dinasti Syailendra. Tujuan di bangun candi

Borobudur, yaitu :

a. untuk berdoa atau bermeditasi

b. untuk penyebaran agama Budha

c. untuk upacara keagamaan

d. untuk penghormatan terhadap raja pada saat itu

Tinggi asli candi Borobudur adalah 42 meter. Karena adanya

pengikisan, erosi tanah, dan gempa bumi menyebabkan Candi Borobudur

saat ini semakin amblas. Itulah yang menyebabkan tinggi Candi Borobudur

sekarang menjadi 35 meter. Candi Borobudur memiliki panjang 123 meter,

dengan lebar 123 meter.

Pada Candi Borobudur terdapat 1545 stupa, jumlah ini sudah

termasuk stupa besar yaitu 73 stupa. Stupa-stupa ini dapat kita temui pada

tingkat 7 sampai 10 dan biasa disebut tingkat nirwana. Stupa-stupa kecil

terletak di tingkat 2 sampai 6, yang biasa di sebut tingkat dunia. Untuk

menggambakan orang-orang yang sudah meninggalkan sifat duniawi atau

orang-orang yang sudah sempurna, di buatlah arca di dalam stupa. Kegunaan

stupa-stupa pada Candi Borobudur ini adalah :


- Sebagai simbol ciri khas candi Budha

- Tempat untuk menyimpan benda-benda relief

Arti relief itu sendiri adalah untuk menceritakan tentang 6 gambaran

kehidupan, pengertian gambaran-gambaran kehidupan itu sebagai berikut :

a. Karmawibhangga

Karmawibhangga menggambarkan hukum sebab akibat atau hukum

karma.

b. Lalitavistara

Lalitavistara menggambarkan riwayat Sidharta Gautama, yaitu

seorang ahli bangunan yang membuat Candi Borobudur.

c. Awadana

Awadana menggambarkan para pengikut atau murid-murid Sidharta

Gautama.

d. Jata Kamala

Jata Kamala menggambarkan reinkarnasi atau penjelmaan.

e. Ganda Wiuha

Ganda Wiuha menggambarkan anak saudagar kaya dalam mengikuti

ajaran agama Budha.

f. Badra Cari
Yaitu sebagai penutup cerita yang di akhiri dengan sumpah.

Candi Borobudur mempunyai beberapa tingkatan atau undagan, yaitu :

a. Kamadatu

Kamadatu terdapat pada tingkatan 1 yang menggambarkan hawa

nafsu dunia.

b. Rupadatu

Rupadatu terdapat pada tingkatan 2 sampai 6, yang menggambarkan

materi atau sarana.

c. Arupadatu

Arupadatu terdapat pada tingkatan 7 sampai 10, yang

menggambarkan nirwana atau surga.

Pada tahun 1973 sampai 1983, tingkat 2 sampai 6 pernah di renovasi

oleh Pemerintah Indonesia dan UNESCO. Karena terlalu lamanya tertimbun

di dalam tanah, beberapa bagian tubuh arca banyak yang hilang. Seperti

kepala, jari tangan, jari kaki, dan sebagainya.

Candi Borobudur juga sangat penting bagi UNESCO, karena Candi

Borobudur merupakan warisan dunia yang masuk dalam salah satu dari

tujuh keajaiban dunia. Bagi Indonesia sendiri, Candi Borobudur merupakan

warisan budaya leluhur yang menjadi kebanggaan bagi warganya, yang


memikat para wisatawan domestik ,maupun asing untuk datang dan

menjadikan Candi Borobudur tempat wisata bertaraf internasional, sekaligus

penambah devisa negara yang bernilai sejarah tinggi.

Namun, keadaan Candi Borobudur saat ini sangat memprihatinkan.

Karena banyaknya arca-arca yang rusak dan kehilangan bagian-bagian

tubuhnya. Melihat keadaan ini, sebaiknya kita sebagai bangsa yang di

titipkan warisan budaya yang sangat bersejarah seperti Candi Borobudur ,

kita harus ikut serta dalam menjaga dan memelihara serta melestarikan cagar

budaya bangsa.

2.4 KERAJINAN PERAK BOROBUDUR SILVER

Perak adalah salah satu jenis logam mulia yang banyak digemari

kaum hawa karena jenisnya yang tidak mudah berkarat tetapi mudah untuk

dibentuk menjadi berbagai macam perhiasan.

Salah satu industri perak yang ada di Indonesia berada di Yogyakarta,

pusatnya di Kota Gede.Namun karena besarnya peminat perak, industri ini

merambah ke daerah-daerah sekitar Yogyakarta. Salah satunya adalah

Borobudur Silver yang terletak di sekitar candi Borobudur. Kualitas perak


yang dibuat di Borobudur Silver sudah tidak diragukan lagi. Borobudur

Silver menggunakan perak murni yang berasal dari Jawa Barat.

Para perajin perak dapat mengaplikasikan imajinasimya dalam

membuat berbagai macam souvenir, seperti kalung, cincin, bros, liontin,

miniatur, dan alat-alat makan.Sebelum membuat ornamen pada perak yang

akan dibentuk, terlebih dahulu para perajin perak membuat benang-benang

perak atau lempengan perak yang biasa disebut dengan solid. Di saat proses

melekatkan benang-benang perak untuk membentuk suatu ornamen adalah

salah satu kesulitan yang dihadapi para perajin karena sangat membutuhkan

ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi.

Kerajinan perak yang ada di Borobudur silver ini menyerap tenaga

kerja sekitar 50 orang. Omset penjualan produk kerajinan perak di

Borobudur Silver ini kira-kira Rp 250.000.000,- per minggu. Karena

peminat perak terbilang cukup banyak, Borobudur Silver memasarkan

produknya ke daerah-daerah domestik, misalnya Jakarta, Bali, dan

Yogyakarta. Mereka juga mengekspor kerajinan ke beberapa negara.Negara-

negara yang menjadi tujuan ekspor kerajinan perak Borobudur Silver antara

lain : Eropa, Jepang, dan Cina.

Karena pesatnya usaha kerajinan perak yang ada di daerah ini,

pemerintah mengadakan pembinaan terhadap industri perak dengan cara


melekukan pelatihan dari Departemen perindustrian dan perajinan nasional

kepada para perajin dan penduduk yang mempunyai minat untuk menjadi

perajin perak.

2.5 MALIOBORO

Malioboro terletak 800 m dari Keraton Yogyakarta, tempat ini

dulunya dipenuhi dengan karangan bunga setiap kali keraton melaksanakan

perayaan. Malioboro yang dalam bahasa sansekerta berarti ”karangan

bunga” menjadi dasar penamaan jalan tersebut.

Kini sebagai kawasan wisata, Malioboro menyajikan berbagai variasi

aktivitas berbelanja. Mulai dari cara-cara berbelanja tradisional khas

Malioboro, hingga bentuk-bentuk aktivitas belanja modern. Di sepanjang

trotoar di kawasan ini, para pedagang menawarkan berbagai macam barang

mulai dari suvenir, pakaian, tas, sandal, batik, miniatur barang-barang

antik,dll. Kita bisa mendapatkannya dengan harga yang miring bila kita

pandai melakukan tawar-menawar dengan pedagang.

Pedagang kaki lima di sepanjang jalan Malioboro umumnya mulai

menjajakan dagangannya sejak pukul 5 sore sampai subuh. Malioboro

seakan-akan tidak pernah mati karena aktivitas manusia di kawasan ini yang

selalu ramai. Pada malam hari, banyak tersedia berbagai jajanan pasar yang
ditawarkan pedagang di sepanjang jalan Malioboro. Harganya pun sangat

terjangkau. Walaupun hanya berupa lesehan di pinggir jalan, tetapi hal itu

tidak mengurangi kenikmatan dan kepuasan wisatawan dalam berwisata

kuliner di Malioboro.

Selain itu, adanya Malioboro juga memberikan keuntungan bagi

warga sekitar karena sebagian warga memanfaatkannya sebagai tempat

mengais rezeki. Contohnya, banyak warga yang menawarkan jasa

transportasi menggunakan becak dan andong (delman). Selain digunakan

untuk transportasi dengan biaya yang murah, berkeliling Malioboro dengan

alat transportasi tradisional tersebut juga dapat memberikan kesan yang lebih

menarik bagi para wisatawan.

2.6 KERATON YOGYAKARTA

Keraton ialah tempat bersemayam ratu-ratu, berasal dari kata-kata :

ka+ratu+an : keraton. Dalam bahasa Indonesia, keraton berarti istana. Tetapi

yang jelas, keraton adalah sebuah yang mengandung arti keagamaan,

filsafat, dan kulturil (kebudayaan).


Riwayat terbentuknya Keraton Yogyakarta diawali dari munculnya

Kerajaan Mataram ratusan tahun silam. Kala itu, Raja Pajang, Sultan

Hadiwijaya, menghadiahkan Kota Gede yang pada saat itu merupakan Hutan

Mentaok kepada Ki Ageng Pemanahan yang dianggap banyak berjasa.

Hutan Mentaok inilah yang menjadi cikal bakal Kerajaan Mataram.

Pemanahan memang berhasil membuat wilayahnya menjadi sebuah

kerajaan kecil. Ketika ia wafat, sang putra, Sutawijaya, menggantikannya.

Dibawah kepemimpinan Sutawijaya, kerajaan warisan sang ayah kian besar.

Sutawijaya pun mengangkat dirinya sebagai Raja Mataram dengan gelar

Panembahan Senopati. Ibukotanya, Kota Gede.

Kemudian pada masa kepemimpinan Sultan Agung, Ibukota Kerajaan

Mataram dialihkan dari Kota Gede ke Plered. Kerajaan Mataram pun

semakin berjaya pada masa kepemimpinan Sultan Agung.

Ketika Sultan Agung meninggal pada tahun 1645, saat itu jugalah

Mataram seolah tinggal menghitung hari keruntuhannya. Para penerusnya,

ternyata tidak mewarisi sifat bijak Sultan Agung. Banyak kekacauan terjadi,

Ibukota Mataram pun kembali berpindah-pindah. Yang terakhir adalah ke

Kartasura.

Pada masa-masa inilah Mataram mulai terpecah belah. Antara lain

akibat hadirnya VOC. Perebutan kekuasaan pun terus terjadi dalam dinasti
Mataram. Tahun 1755, di masa pertikaian antara Paku Buwono III dan

Pangeran Mangkubumi, lahirlah perjanjian Giyanti yang digagas VOC.

Isinya, Mataram dibagi 2. bagian barat diberikan kepada Pangeran

Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I dan

mendirikan Keraton Yogyakarta. Sementara bagian timur diberikan kepada

Paku Buwono III, yang merupakan Kasunanan Surakarta.

Kemudian Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 atau tahun

Jawa 1682. Luas Keraton Yogyakarta adalah 14.000 m². Arsitektur

bangunannya dirancang sendiri oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Keraton Yogyakarta terletak di jantung Kota Yogyakarta, tepatnya di alun-

alun sebelah utara.

Setiap bangunan yang terdapat di kompleks keraton mempunyai

fungsi dan makna tersendiri. Pohon-pohon yang ditanam di dalamnya pun

bukan sembarangan pohon. Semua yang terdapat di dalamnya seakan-akan

memberi nasihat kepada kita untuk cinta dan menyerahkan diri kita kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berlaku sederhana dan tekun, serta berhati-hati

dalam tingkah laku kita sehari-hari.

Bangunan terluar keraton berupa benteng yang dibuat dari batu bata

merah dengan ketebalan sekitar 4 m. Benteng ini mengelilingi keraton

sepanjang 4 Km, dan membentuk persegi empat dengan beberapa gerbang


utama. Bangunan paling depan dari kompleks keraton adalah Pagelaran,

yang menghadap langsung ke alun-alun utara. Bangunan luas ini disangga

oleh 8 buah tiang berwarna putih, yang konon pada pondasi masing-masing

tiang ditanam emas murni seberat 4,5 Kg. Di belakang Pagelaran terdapat

tangga naik menuju ke kompleks yang disebut Siti Hinggil. Di sebelah barat

dan timur tangga terdapat bangsal kecil yang pada zaman dahulu dipakai

untuk tempat algojo menunggu sebelum melaksanakan tugasnya. Hukuman

bagi orang yang terbukti bersalah dilaksanakan di alun-alun pada hari Jum’at

sesudah waktu Dzuhur. Di Siti Hinggil terdapat Bangsal Manguntur Tangkil,

bangsal luas yang dipakai pada saat penobatan Raja. Gerbang masuk ke

bagian dalam keraton dijaga oleh sepasang gupolo (arca raksasa). Bangsal

yang paling luas adalah Bangsal Kencono, yaitu tempat Sultan menggelar

hajat dan berbagai acara lain. Di sebelah selatan Bangsal Kencono terdapat

Bangsal Manis, tempat Sultan menjamu para tamu. Adapun di sebelah utara

Bangsal Kencono terdapat Gedong Jene, tempat Sultan melaksanakan

kegiatan sehari-hari. Halaman luas di depan Bangsal Kencono dinaungi

pohon-pohon sawo kecik yang rindang, tempat para abdi dalem duduk di

pasir, berteduh sambil menjalankan tugas atau menunggu perintah dari

Ngarso Dalem. Di sebelah timur Bangsal Kencono terdapat kompleks

Kasatriyan yang merupakan tempat tinggal para putra lelaki Sultan yang
belum menikah. Di komplek ini juga terdapat museum yang menyimpan

foto-foto dan lukisan Sultan beserta keluarga. Keputren merupakan tempat

tinggal para istri dan putri Sultan. Sedangkan untuk Sultan adalah Pelataran

Kedhaton. Di sebelah barat Bangsal Kencono terdapat Ndalem Agung

Proboyakso yang menghadap ke selatan. Bangunan yang berdinding kayu ini

merupakan pusat dari Istana secara keseluruhan. Di dalamnya

disemayamkan Pusaka Kerajaan, Tahta Sultan, dan Lambang-lambang

Kerajaan lainnya. Bangsal Kencono merupakan bangsal yang di dalamnya

terdapat bangunan-bangunan utama Keraton Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta juga mempunyai berbagai macam tradisi yang

masih dipertahankan sampai sekarang. Salah satunya, Keraton Yogyakarta

mempunya tradisi melaksanakan Upacara Grebeg. Grebeg ialah upacara

keagamaan di keraton yang diadakan 3 kali setahun, bertepatan dengan hari

lahirnya Nabi Muhammad SAW (Grebeg Maulud), Hari Raya Idul Fitri

(Grebeg Sawal) dan Hari Raya Idul Adha (Grebeg Besar).


BAB III
PENUTUP

3.1 Saran

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula karya tulis ini
yang masih belum dapat dikatakan sempurna. Saran kami, kami
berharap untuk tahun-tahun yang akan datang, kegiatan studi
wisata dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang baru dan
menarik agar siswa tidak merasa jenuh dengan metode
pembelajaran yang itu-itu saja.
Kelebihan dan kekurangan dalam karya tulis ini hendaknya
dijadikan sebagai pelajaran bagi pembaca dalam mengerjakan
tugas karya tulisnya. Jangan pernah menyerah sebelum kau
mencoba, sampai kau meraih sebuah bintang yang bersinar, yaitu
masa depan yang cerah dan jangan pernah merasa lelah dalam
menuntut ilmu sampai matamu tertutup untuk selamanya.

3.2 Kesimpulan
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang
mempunyai beraneka ragam budaya dan sejarah di dalamnya.
Kenampakan alam yang tersaji di tiap sisinya pun sudah diakui
keindahannya di seluruh dunia. Unsur budaya,sejarah, dan
kenampakan alam merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan untuk menggambarkan
tentang Indonesia.
Salah satu kota yang cukup menggambarkan tentang
Indonesia dilihat dari ketiga unsur tersebut adalah Kota
Yogyakarta. Yogyakarta merupakan kota budaya yang mempunyai
segudang cerita bersejarah di dalamnya dan kenampakan alam
yang beragam uniknya.
Yogyakarta terkenal dengan candi-candi peninggalan
Kerajaan Hindu-Budha. Candi-candi tersebut masih dapat kita
saksikan kemegahannya, tetapi tidak semua candi masih dalam
kondisi utuh. Ada banyak candi yang bangunannya hampir rata
dengan tanah, hanya terlihat bekas-bekas bangunan yang tersusun
dari tumpukan batu-batu. Ada juga arca-arca di bangunan candi
yang sudah tidak lengkap bagian badannya karena faktor alam
seperti gempa bumi. Dan ada pula arca-arca yang hilang tak
berbekas karena ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Tak
ketinggalan juga, selalu ada nilai-nilai sejarah yang terkandung di
dalamnya serta legenda yang menyertai asal-usul terbentuknya.
Sampai saat ini, bangunan bersejarah yang masih berdiri
kokoh dan terawat adalah Keraton Yogyakarta. Keraton
Yogyakarta dibangun pada masa kepemimpinan Sri Sultan
Hamengku Buwono I pada tahun 1756. Segala sesuatu yang ada di
dalam keraton mempunyai makna dan fungsi tersendiri. Kehidupan
di dalam dan di sekitar keraton masih sangat kental dengan budaya
dan kepercayaan.
Ingat Yogya, ingat Malioboro. Malioboro merupakan
kawasan yang digemari turis-turis karena kawasan ini menawarkan
pernak-pernik dan makanan khas Yogya, tentunya dengan harga
yang bersahabat.
Gunung Merapi, gunung teraktif di dunia adalah kenampakan
alam yang sangat terkenal di Yogyakarta. Dan tempat wisata Kali
Urang terletak di kaki gunung tersebut. Air terjun yang menjulang
tinggi dan airnya yang segar membuat mata seakan dimanjakan
sehingga perasaan menjadi rileks setelah melihat pemandangan
tersebut.
Di kota ini juga terdapat sentra kerajinan perak. Perak
tersebut umumnya dibentuk menjadi beragam perhiasan, miniatur
bangunan, serta pernak-pernik pemanis ruangan. Hasilnya pun
berhasil menembus pasar internasional sehingga beromset ratusan
juta rupiah perbulan.
Dari ringkasan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa begitu
besarnya potensi wisata yang dimiliki Indonesia. Kota Yogyakarta
dengan segala kekhasan dan keunikannya mempunyai daya tarik
yang cukup memikat para wisatawan domestik maupun asing
untuk berkunjung ke sana. Banyak sekali pelajaran yang bisa kita
serap setelah mengunjungi tempat-tempat wisata di sana. Saat
menyusuri Yogya, kita seakan-akan berada di zaman sejarah. Tiada
kata yang cukup untuk mendeskripsikan tentang Yogyakarta yang
diselubungi kabut warna-warni, yang melambangkan beraneka
ragamnya Maha Karya Tuhan di sana.Tak heran jika Yogyakarta
sering disebut kota pelajar dan kota budaya.
Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bangga dan
bersyukur dengan semua keanekaragaman yang dimiliki negeri ini.
Sudah saatnya kita peduli dengan apa yang ada di sekeliling kita,
termasuk warisan budaya yang beragam jenisnya. Kalau bukan
kita, generasi penerus, yang sadar dan peduli akan pentingnya aset
bangsa tersebut, siapa lagi yang bisa?
DAFTAR PUSTAKA

Brongtodiningrat. 1978. Arti Kraton Yogyakarta. Yogyakarta : Museum


Kraton Yogyakarta.
Unit Taman Wisata Candi Prambanan. 2009. Kompleks Percandian
Prambanan.Yogyakarta : PT. Taman Wisata Candi
Unit Taman Wisata Candi Prambanan. 2009. Candi Borobudur.
Yogyakarta : PT. Taman Wisata Candi.
Unit Taman Wisata Candi Prambanan. 2009. Loro Jonggrang.
Yogyakarta : PT. Taman Wisata Candi.
LAMPIRAN

You might also like