Professional Documents
Culture Documents
Filsafat
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai-
nilainya. Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat
dijangkau oleh pikiran manusia. Filsafat bisa menggunakan bahan bahan deskriptif yang
disajikan bidang bidang studi khusus dan melalui deskripsi tersebut dengan menyelidiki atau
menanyakan sifat dasarnya, nilai nilainya, dan kemungkinannya.
1. Pengertian filsafat
a. Dari segi etimologis
Ada 2 arti secara etimologis dari filsafat yang berbeda, pertama bila filsafat mengaah
mengacu pada asal kata philein dan sophos, maka artinya mencintai hal hal yang
bersifat bijaksana. Kedu, apabila mengacu pada asal kata philos dan sophia ,aka
artinya adalah teman/kawan/sahabat kebijaksanaan.
Menurtut tradisi, pythagoras dan sokrateslah yang pertama tam menyebut diri
sebagai “philosophos”, yaitu sebagai protes terhadap kum “sophis”.
Menurut sejarah pythagoras (572-497 SM) adalah orang yang pertama kali memaki
kata philosophia. Banyak sumber yang menegaskan bahwa sophia mengandung arti
yng lebih luas daripada kebijaksanaan. Artinya ada berbagai macam, antara lain :
(1) Kerajinan, (2) kebenaran pertama, (3) pengetahuan yang luas, (4) kebajikan
intelektual (5) pertimbangan yang sehat, (6) kecerdikan dalam memutuskan hal
hal yang praktis.
Ada beberapa definisi filsafat berdasar watak dan fungsinya sebagai berikut:
1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alm
yang biasanya diterima secara tidak kritis.
2) Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan
sikap yang sangat kita junjung tinggi.
3) Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
4) Filsafat adalah analis logis dari bahasa serta penjelasan arti kata dan konsep.
5) Filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung mendapat perhatian
manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh para filsuf (mustansyir dan munir,
2001;3)
Ada beberapa filsuf dari aliran aliran filsafat yang mengemukakan pandangannya
mengenai pengertian filsafat, antara lain:
c. Persoalan filsafat
Timbulnya filsafat karena manusia merasa kagum, merasa tidak puas, dan merasa
ragu ragu. Ketiganya menimbulkan persoalan yang ingin diperoleh jawabannya oleh
para filsuf. Persoalan filsafat berbeda dengan persoalan non-filsafat. Perbedaannya
terletak pada materi dan ruang lingkupnya. Ciri-ciri persoalan filsafat adalah sebagai
berikut :
1) Bersifat umum, artinya masalah kefilsafatan berkaitan dengan ide-ide besar.
2) Tidak menyangkut fakta. Persoalan-persoalan yang dihadapi melampaui
batas-batas pengetahuan ilmiah.
3) Bersangkutan dengan nilai-nilai (values), artinya persoalan-persoalan
kefilsafatan bertalian dengan penialaian baik nilai moral-etika, estetika,
agama, dan sosial.
4) Bersifat kritis, filsafat merupakan suatu analisis secara kritis terhadap
konsep-konsep dan arti-arti yang biasanya diterima begitu saja oleh suatu
ilmu tanpa pemeriksaan secara kritis.
5) Bersifat sinoptis, artinya mencakup struktur kenyataan secara keseluruhan.
6) Bersifat implikatif, artinya jika persoalan kefilsafatan sudah dijawab, maka
akan memunculkan persoalan baru yang saling berhubungan.
d. Ciri ciri berfikir kefilsafatan
Berfikir kefilsafatan memiliki karakteristik sendiri yang dapat dibedakan dari ilmu
lain. Beberapa ciri berfikir dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Radikal, artinya berpikir sampai ke akar-akarnya, hingga sampai hakikat atau
substansi yang dipikirkan.
2) Universal, artinya pemikiran filsafat menyangkut pengalaman umum manusia.
Kekhususan berpikir kefilsafatan menurut jaspers terletak pada aspek
keumumannya.
3) Konseptual, artinya merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman
manusia.
4) Koheren dan konsisten. Koheren artinya sesuai kaidah berpikir logis. Konsisten
artinya taat asas, tidak mengandung kontradiksi.
5) Sistematis, artinya pendapat yang merupakan uraian kefilsafatan itu harus saling
berhubungan secara teratur dan terkandung ada maksud dan tujuan tertentu.
6) Komprehensif, artinya mencakup atau menyeluruh.
7) Bebas, artinya batas-batas yang luas.
8) Bertanggung jawab, artinya seorang yang berfilsafat adalah orang yang berpikir
sekaligus bertanggung jawab terhadap hasil pemikirannya, paling tidak terhadap
hati nuraninya sendiri (mustansyir dan munir, 2001;5)