You are on page 1of 8

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PENYEDIAAN AIR

BERSIH PDAM DI PERUMAHAN WIJAYA KUSUMA


KABUPATEN DEMAK 1

Dhamang Budi Cahyono2, Supriharyono3, Sarwoko4

ABSTRACT

Clean water is one of human life basic need that absolutely fulfilled in quality and quantity. Its
infrastructure supply is PDAM task and obligation. Any limitation of various affecting factors could
form lower public satisfactory level against clean water supply. Almost every city government gets
this experience. By solving all problems are linked with clean water supply, such as quantity and
quality of PDAM water and determine the public level to PDAM’s clean water service, so whatever
the output is able to be input for any related institution, especially PDAM. This study explains
comprehensively condition by descriptive analysis method, so can be proven the level of public
satisfactory and factors that affect them. Sample has been taken for this research was 15% from
population and done with multiple random sampling techniques. Water quantity factors consist of
stream debit, water pressure, and continuity PDAM water supply; have positively affection to the level
of public satisfactory to the PDAM supply of clean water. In fact, the more stream debit, and the more
PDAM water pressure, the more public satisfactory can be achieved. Water quality factors contain
taste, water purity, and chlorine scent able to influence negatively to the level of public satisfactory.
That means the more tasty, stinky, and purity water the lower level of public satisfactory. Based on
identification to customer respond in complaining PDAM water service, that consist of scent, taste and
color are weakly correlated and negative to public satisfactory, and explained that only 5.8% of
satisfactory could be shown by scent, purity, and water taste. The rest are influenced by outer factors.
According to the result of consumer satisfactory, known that public is incompletely satisfaction to the
PDAM water supply service. In other side, laboratory test to the chemistry, physically, and
bacteriology generally had obtained available standard. The continuity in 24 hours non-stops and
stream debit had fulfilled enough for 109 L/ min/ daily, and only high-pressure level that generally
low. This assumed there would be need any whole socialization to the quantity and quality water
condition of PDAM in order to get objectivity of the real condition of the public satisfactory. Finally,
we recommend any further organizing from management to advance existed PDAM-infrastructures,
those are: the possibility for adding water pumps, restructuring PDAM distribution networking, and
maintain any obtained achievement such stream debit and continuity, and also enhance their pressure
level and water quality in order to reach quality basic standard according to Decision Letter of Health
Ministry # 907/Menkes/ SK/ VII/ 2002, dated on July 29, 2002.

PENDAHULUAN tanggung jawab PDAM. Keterbatasan yang ada


meliputi berbagai faktor yang mempenga-
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan ruhinya menjadikan tingkat kepuasan masyara-
dasar hidup manusia yang harus dipenuhi kat relatif rendah terhadap penyediaan air
kualitas maupun kuantitasnya. Penyediaan bersih. Hampir setiap pemerintahan kota
infrastruktur air bersih merupakan tugas dan mengalami permasalahan tersebut.

1
PILAR Volume 15, Nomor 2, September 2006 : halaman 71 – 77
2
Alumnus S2- Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Jl. Hayam Wuruk Semarang
3
Jurusan,Dosen Kelautan Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang Semarang
4.
Dosen Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Jl. Hayam Wuruk Semarang
Dengan mengungkap permasalahan yang GAMBARAN UMUM
berkaitan dengan penyediaan air bersih, meli-
puti kuantitas dan kualitas air PDAM serta Kota Kabupaten Demak memiliki elevasi
sejauh mana menentukan tingkat kepuasan antara 0 -100 meter di atas permukaan air laut,
yang ada terhadap pelayanan air bersih PDAM dengan keadaan topografi yang relatif datar.
maka hasil kajian sebagai outputnya diharap- Kondisi topografi suatu daerah akan senantiasa
kan akan dapat digunakan untuk input oleh menjadi faktor penting dalam karakteristik
para pihak yang terkait khususnya PDAM. pelayanan dan distribusi dari sistem air bersih
Penelitian ini mengungkapkan secara kompre- perpipaan. Hal ini berkaitan erat dengan pola
hensif kondisi yang ada dengan cara metode distribusi yang ada, dan karakter sumber air
deskriptif analistis, sehingga dapat dibuktikan baku yang mungkin untuk dimanfaatkan
kepuasan masyarakat serta faktor-faktor yang sebagai sumber air olahan PDAM.
mempengaruhi kepuasan tersebut. Sampel yang Secara umum kondisi topografi wilayah Kabu-
diambil untuk penelitian ini adalah 15 % dari paten Demak sebagian besar merupakan
populasi dan dilakukan dengan teknik sampling dataran rendah di bagian utara dan sebagian
acak bertingkat. kecil berupa perbukitan. Kondisi ini akan
Hasil penelitian diharapkan dapat mengungkap menguntungkan PDAM dalam menjaga
berbagai permasalahan yang ada berkaitan tekanan yang ada dan pola distribusi air yang
dengan penyediaan air bersih di kawasan cenderung lebih mudah dan sederhana (sebagai
tersebut, terutama menyangkut hal-hal sebagai daerah dengan topografi yang cenderung datar
berikut: tidak berbukit).
1. Menganalisis seberapa besar kepuasan Untuk kemiringan lereng secara umum
masyarakat terhadap pelayanan air bersih sebagian besar luas wilayah Kota Demak
PDAM. mempunyai kemiringan lereng antara 0 – 3 %
2. Bagaimana kuantitas dan kualitas air yang merupakan daerah datar dan menyebar
PDAM yang ada berpengaruh terhadap diseluruh wilayah kecamatan. Sedangkan
kepuasan. kemiringan lahan antara 10 – 24 % hanya
3. Adakah pengaruh besar debit air yang terletak pada sebagian kecil dari wilayah
dialirkan, kontinuitas, dan tekanan air Kecamatan Mranggen dan Karangawen.
terhadap kepuasan pelanggan PDAM. Sebagaimana musim di Indonesia pada umum-
4. Sejauh mana rasa, bau dan warna air oleh nya, di Kabupaten Demak hanya dikenal dua
sistem penyediaan air bersih PDAM ber- musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
pengaruh pada tingkat kepuasan pelanggan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus
Berdasarkan hal tersebut diatas diharapkan angin berasal dari Australia dan tidak banyak
dapat mengetahui tingkat kepuasan yang ada mengandung uap air, sehingga mengakibatkan
dalam masyarakat sebagai pelanggan air bersih musim kemarau. Sebaliknya pada bulan
PDAM, kendala dan faktor yang mempenga- Desember sampai dengan Maret arus angin
ruhinya guna memberikan rekomendasi seba- banyak mengandung uap air yang berasal dari
gai upaya meningkatkan kepuasan pelanggan Asia dan Samudra Pasifik, sehingga terjadi
dan memberikan pemahaman yang lebih baik musim penghujan. Keadaan seperti tersebut
bagi masyarakat akan masalah-masalah yang berganti setiap setengah tahun setelah melewati
berhubungan dengan penyediaan air bersih. masa peralihan pada bulan April-Mei dan
Sehingga masyarakat akan lebih waspada dan Oktober- November.
bijaksana didalam memanfaatkan sumber- Menurut Dinas Permukiman dan Prasarana
sumber daya air yang ada termasuk didalam- Wilayah (KIMPRASWIL) Kabupaten Demak
nya adalah pemakaian air bersih PDAM. selama tahun 2003 di wilayah Demak telah
terjadi sebanyak 64 sampai dengan 88 hari
hujan dengan curah hujan antara 1.676 mm
sampai dengan 1.756 mm. Jumlah hari hujan
ini terbanyak terjadi didaerah Karanganyar dan konsumen, dimana tingkat kepuasan konsumen
paling sedikit di daerah Palemraji Kecamatan sebagai pengguna suatu produk sangat
Demak, sementara curah hujan tertinggi terjadi dipengaruhi oleh produk yang dihasilkan bagi
di daerah Karangawen dan paling sedikit di konsumen serta harapan atas produk yang
daerah Pangkalan. dipakai. Adapun untuk mengukur tingkat
kepuasan konsumen dapat digunakan metode
Secara umum Kecamatan Demak termasuk
sistem keluhan dan saran serta survei kepuasan
dalam wilayah daerah kering.
pelanggan. Konseptual kepuasan konsumen
Menurut Mohr pada klasifikasi iklim dapat dapat digambarkan sebagai berikut (Dadang
diketahui bahwa Kabupaten Demak memiliki 7 Mulyana, 2001).
bulan basah dan 4 bulan kering, sehingga
wilayah Kabupaten Demak masuk dalam
daerah kering dengan klasifikasi musim kering
nyata. Tujuan Kegiatan Kebutuhan dan
Keinginan
Dengan demikian faktor penyediaan air bersih
PDAM adalah hal mutlak yang mesti tersedia PRODUK
untuk kebutuhan hidup dan aktifitas
Harapan Konsumen
masyarakat.
Terhadap Produk
Nilai Produk Bagi
TINJAUAN PUSTAKA Konsumen

Sistem Infrastruktur merupakan pendukung


utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem
Tingkat Kepuasan
ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Selan- Konsumen
jutnya difinisi infrastruktur adalah fasilitas-
fasilitas phisik yang dikembangkan atau dibu-
tuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-
Gambar 1. Konsep kepuasan konsumen
fungsi pemerintahan dalam penyediaan air,
tenaga listrik, pembuangan limbah, trasportasi
dan pelayanan pelayanan similar untuk
menfasilitasi tujuan-tujuan ekonomi dan sosial METODOLOGI PENELITIAN
(Kodoatie,2003).
Dalam Teknik analisa data penelitian ini
Perkembangan suatu kota senantiasa harus berbagai pengertian yang menjadi kunci dalam
didukung dengan penyediaan infrastruktur pembahasan analisa ini adalah beberapa hal
yang memadai, tak terkecuali pertumbuhan sebagai berikut:
suatu kawasan perumahan dan permukiman
harus senantiasa mendukung dan didukung 1. Regresi
dengan prasarana infrastruktur yang telah ada Peramalan atau taksiran. Istilah regresi
(Marsono, 1995). pertama kali di gunakan oleh Galton
(1877) sehubungan dengan penelitian yang
Dari berbagai kondisi alternatif yang ada dalam dia lakukan (Tamin, 1997).
kehidupan hal yang terbaik senantiasa menjadi
keinginan yang sangat diharapkan oleh 2. Garis regresi atau garis perkiraan
manusia, pilihan yang terbaik dari manusia Garis yang memperlihatkan adanya
adalah pilihan yang mempunyai nilai kepuasan hubungan antara dua variabel.
yang tertinggi. 3. Persamaan regresi
Kepuasan merupakan evaluasi purna beli Persamaan yang digunakan untuk
dimana alternatif yang dipilih sekurang- mendapatkan garis regresi pada data
kurangnya memberikan hasil (outcome) sama diagram pencar.
atau melampaui harapan manusia sebagai 4. Korelasi
Hubungan, yang menunjukkan adanya asosiatif adalah menguji koefisien korelasi
keterkaitan antara kejadian atau keadaan yang ada dalam sampel untuk diberlakukan
yang satu dengan kejadian lainnya. pada seluruh populasi dimana sampel diambil
Kejadian itu dapat dinyatakan dengan (Sugiono, 1999).
perubahan nilai variabel.
Analisa data akan dilakukan dengan menggu-
Apabila dua variabel X dan Y mempunyai nakan teknik analisis regresi. Besarnya atau
hubungan maka nilai variabel X yang sudah di tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam
ketahui dapat dipergunakan untuk memperki- bentuk koefisien korelasi. Model pendekatan
rakan dan menaksir atau meramalkan Y. analisa tingkat kepuasan terhadap pelayanan air
Variabel Y yang nilainya akan diramalkan bersih yang akan digunakan, dapat menggu-
disebut variabel tidak bebas (dependent nakan pendekatan analisa regresi. Dari hasil
variabel), sedangkan variabel X yang nilainya pengelompokan data, hubungan disajikan
dipergunakan untuk meramalkan nilai Y dalam bentuk persamaan regresi, maka apabila
disebut variabel bebas (independent variabel). variabel tidak bebas (dependent) itu linear
Jadi jelas analisis korelasi memungkinkan kita terhadap variabel bebasnya, (independent),
untuk mengetahui sesuatu di luar hasil maka hubungan antar variabel, adalah linear.
penyelidikan ( Tamin, 1997). Proses analisis regresi dilakukan dengan
analisis regresi linier sederhana dengan satu
Hubungan dua variabel ada yang positif dan
variabel bebas serta analisis regresi multi linier.
negatif. X dan Y dikatakan positif apabila
kenaikan (penurunan) X pada umumnya di a. Analisis regresi linier sederhana
ikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Sebaliknya
dikatakan negatif kalau kenaikan (penurunan) Hubungan linier antara variabel tidak bebas
X pada umumnya diikuti oleh penurunan dan satu variabel bebas, yang dapat ditulis
(kenaikan) Y. Kuat dan tidaknya hubungan dengan fungsi sebagai berikut :
antara X dan Y apabila X dan Y dapat Y=a+bx ....................................................... (1)
dinyatakan dengan fungsi linier (paling tidak
mendekati) diukur dengan suatu nilai yang Dengan:
disebut koefisien korelasi. Nilai koefisien Y = nilai yang dihitung pada variabel tidak
korelasi ini paling sedikit –1 dan paling besar bebas.(kriterium, variabel tidak bebas)
+1. Jadi r = koefisien korelasi, nilai r dapat b = koefisien variabel bebas
dinyatakan sebagai berikut: -1 ≤ r ≤ 1. x = nilai tertentu dari variabel bebas
a = bilangan konstanta
Sesuai dengan angket yang disampaikan
kepada para responden maka data yang telah b. Analisis regresi berganda linier
berhasil dikumpulkan dari kuesioner dalam
penelitian ini akan diolah lebih lanjut dengan Hubungan linier antara variabel tidak bebas
memasukkan data kedalam bentuk tabel sesuai dengan beberapa variabel bebas tersebut ditulis
jenisnya dan menjadi bentuk variabel, untuk dalam fungsi regresi sebagai berikut:
kemudian dari variabel-variabel yang ada akan Y=a+b1x1+b2x2+…+bnxn ............................ (2)
diuji keterkaitan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya. Teknik Dengan:
pengujian hipotesis yang akan digunakan Y = kriterium, variabel tidak bebas
adalah teknik pengujian hipotesis asosiatif, b1 = koefisien variabel bebas 1
dimana teknik ini menduga adanya hubungan b2 = koefisien variabel bebas 2
antar variabel dalam populasi, melalui data bn = koefisien variabel bebas ke-n
hubungan variabel dalam sampel, dan untuk x1 = nilai tertentu dari variabel bebas 1
langkah awal pembuktian terlebih dahulu akan x2 = nilai tertentu dari variabel bebas 2
dihitung koefisien korelasi antar variabel dalam xn = nilai tertentu dari variabel bebas ke-n
sampel, baru koefisien yang ditemukan akan a = bilangan konstanta
diuji signifikasinya. Sehingga uji hipotesis
Pada penelitian ini digunakan variabel rium dan menyimpulkan secara sepihak bahwa
sebagai berikut : air dalam kondisi keruh. Padahal dalam
tinjauan teknis laboratorium kekeruhan dinya-
Variabel Dependent (Y): Kepuasan Pelanggan takan dalam satuan NTU (Nepnelometrik
PDAM Turbidity Units) dimana nilai < 5 NTU adalah
Variabel Independen (x): nilai yang masih relatif jernih dan diijinkan
x1 = Pemakaian debit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
x2 = Debit pengaliran R.I.No:907/MENKES/SK/VII/2002.Kondisi
x3 = Kontinuitas air lain yang berkebalikkan adalah faktor tekanan
x4 = Tekanan air dimana masyarakat menyatakan telah puas
x5 = Beda pengaliran hujan&kemarau terhadap tekanan yang ada (cenderung tidak
x6 = Bau kaporit menyadari) bahwa dengan pemakaian pompa
x7 = Kekeruhan air mereka telah merasa mampu mengatasi
x8 = Rasa air perma-salahan yang ada sebagai minimnya
tekanan yang terjadi dan cenderung tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN mempersoalkannya (atau kerena sudah
terbiasa). Padahal tekanan minimum yang
Sesuai dengan Perda Kabupaten Demak No 1 seharusnya dapat disediakan oleh pihak
Tahun 1978 tanggal 7 Maret 1978 Tentang pengelola adalah 1 atm atau 10 meter, yang
Pen-dirian Perusahaan Daerah Air Minum merupakan tekanan sisa pada keran penerima
Kabupaten Daerah Tingkat II Demak yang di rumah pelanggan PDAM. Dengan demikian
disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah sudah seharusnya penggunaan pompa tidak
Propinsi Jawa Tengah dengan SK No HK. diperlukan lagi hanya sekedar untuk
225/1978 tanggal 17 Juli 1978 maka penge- mengalirkan air PDAM ke bangunan lantai dua
lolaan air bersih dalam perkembangannya atau tempat tinggi dalam lingkungan tempat
menjadi tanggung jawab dan wewenang tinggal mereka. Faktor lain adalah masalah
PDAM Kabupaten Demak. Hal ini berarti kualitas yang mesti terjamin dengan penelitian
PDAM selaku badan yang ditunjuk dan laboratorium sebagai dasar layak tidaknya
bertanggung jawab terhadap penyediaan air suatu air bersih untuk dikonsumsi oleh
bersih di Kabupaten Demak harus senantiasa masyarakat. Dan bukan hanya berpedoman
bersungguh-sungguh secara profesional mela- pada pendapat awam atau tinjauan fisual saja
yani kebutuhan masyarakat akan air bersih. bahwa air layak atau tidak untuk dikonsumsi.
Dalam kaitan kepuasan masyarakat sebagai
konsumen terhadap pelayanan kebutuhan akan Dengan penelitian yang terstruktur dan
air bersih senantiasa timbul berbagai permasa- obyektif melalui pendekatan teknik rekayasa
lahan yang mempengaruhi dari besar kepuasan infrastruktur dan analisa responden berda-
pelanggan terhadap pelayanan yang ada. sarkan wawancara lapangan (pendekatan sosio
Kepuasan tersebut harus proporsional dengan masyarakat) yang ada, nilai kepuasan yang
kondisi riil dari pelayanan yang telah diberi- didapat harus mampu mewakili kondisi yang
kan. Dalam hal ini adalah pelayanan PDAM ada. Untuk itu guna obyektifitas hasil harus
Tirta Darma. dikaji secara menyeluruh analisa kepuasan dan
respon pelanggan selaku konsumen dengan
Kepuasan senantiasa dipengaruhi oleh tingkat kondisi riil pelayanan PDAM yang ada. Tabel
emosional yang cenderung tidak proporsional dibawah menjelaskan lebih lanjut antara
dengan kondisi riil, sebagai contoh adalah pelayanan PDAM berdasarkan standar
penilaian terhadap kekeruhan dimana masya- pelayanan yang ada dan kepuasan masyarakat
rakat menilai berdasarkan warna air secara selaku konsumen berdasarkan parameter yang
fisual dengan tidak didasari penelitian laborato- ditinjau.
Tabel 1. Pelayanan PDAM Dan Kepuasan Masyarakat Berdasarkan Parameter yang ditinjau
dan Standar Pelayanan Yang Diijinkan.
Pelayanan Standar Pelayanan Kepuasan
Parameter Keterangan
No PDAM Optimum Masyarakat
Debit 109 90 ltr/org/hr (jumlah 56,79 % Debit pengaliran
I Pengaliran ltr/org/hr penduduk < 100.000 menyatakan debit signifikan berpengaruh
jiwa) pengaliran cukup terhadap tingkat
dapat memenuhi kepuasan, dengan
kebutuhan. koefisien determinasi
0,146
Kontinuitas 24 jam 24 jam Non Stop 100 % responden
II Non Stop menyatakan air kontinuitas memberikan
PDAM telah sumbangan paling besar
mengalir selama terhadap kepuasan.
24 jam Non Stop
Tekanan Rata-rata 1 atm (10 meter) 49,38 % responden tekanan secara signifikan
III Pengaliran tinggi menyatakan air berpengaruh terhadap
tekanan 3,04 mengalir dengan kepuasan.
meter (0,3 tekanan yang
atm) cukup kecil.
Kualitas Air
IV PDAM
1. Bau kaporit Tidak berbau Tidak boleh berbau 51,23 % responden Bau kaporit
menyatakan air berpengaruh lemah dan
PDAM dalam negatif terhadap
kondisi sedikit kepuasan ( p > 0,05).
berbau kaporit.
2. Kekeruhan 0,37 NTU < 5 NTU 64,20 % responden Berdasar analisa
(Nepnelometr (Nepnelometrik menyatakan air korelasi person
ik Turbidity Turbidity Units) PDAM yang kekeruhan berpengaruh
Units) mengalir kerumah lemah dan negatif
mereka dalam terhadap kepuasan
kondisi keruh. dengan nilai = -0,068
dan signifikan pada
nilai 0,392.
(lampiran M.2)
3. Rasa air Tidak berasa Tidak boleh berasa 77,78 % Dari analisa korelasi
menyatakan air person yang ada. Rasa
PDAM sedikit air PDAM memiliki
berasa. korelasi yang signifikan
terhadap kepuasan.
Catatan :Uji laboratorium terhadap sifat fisik dan kimia serta uji bakteriologi air olahan PDAM
mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No : 907/MENKES/SK/VII/2002
Sumber : Olah Data

KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil respon terhadap


kepuasan pelanggan dalam pelayanan air
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan PDAM yang ada, dapat diketahui bahwa
yang telah dilakukan maka dapat diambil masyarakat di Perumahan Wijaya Kusuma
bebe-rapa kesimpulan sebagai berikut:
masih merasa kurang puas terhadap DAFTAR PUSTAKA
pelayanan penyediaan air bersih PDAM.
2. Berdasarkan uji laboratorium terhadap Anonim, 1997. Rekayasa Lingkungan,
kuali-tas fisik, kimia dan bakteriologi Gunadarma, Jakarta.
secara garis besar telah dapat memenuhi Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur
baku standar yang ada. Kontinuitas air 24 Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
jam non stop dan debit pengaliran telah
cukup mampu memenuhi 109 lt/orang/hari Badan Pusat Statistik, 2002. Demak Dalam
secara umum, dan hanya faktor tinggi Angka, BPS Kabupaten Demak.
tekanan yang masih relatif rendah. Sehing- Badan Pusat Statistik, 2003. Demak Dalam
ga diperlukan adanya sosialisasi menyelu- Angka, BPS Kabupaten Demak.
ruh terhadap kondisi kuantitas dan kualitas
air PDAM guna pemahaman yang obyektif Chatib,Benny, 1994. Sistem Penyediaan Air
terhadap kondisi riil kepuasan yang ada. Bersih, Diktat Tenaga Teknik, PAM ,
3. Berdasarkan analisa terhadap respon res- LPM, ITB Bandung.
ponden, faktor kuantitas air meliputi besar Effendi, Hefni, 2003. Telaah Kualitas Air,
debit pengaliran dan tinggi tekanan air Kanisius, Yogyakarta.
serta kontinuitas pengaliran air PDAM
berpengaruh positif pada kepuasan masya- Gede H. Cahyana, 2004. PDAM Bangkrut?
rakat terhadap penyediaan air bersih Awas Perang Air, Sahara Golden Press,
PDAM. Hal ini berarti semakin besar debit Bandung
pengaliran dan semakin tinggi tekanan air Kammere, J.C, 1986. Water Quantity
PDAM maka semakin besar kepuasan yang Reguirement For Public Supplies &
terjadi dalam masyarakat. Sedangkan Others Use, Van Nortrand, Reinhold Co.
faktor kualitas air meliputi rasa air, New York.
kekeruhan dan, bau kaporit secara keselu-
ruhan berpengaruh negatif terhadap kepua- Keputusan Menteri Kesehatan Republik
san pelanggan, yang berarti semakin air Indonesia Nomor 907 tahun 2002 Tentang
berasa, semakin keruh dan berbau maka Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
kepuasan pelanggan semakin rendah. Minum.
4. Kontinuitas pengaliran yang ada selama 24 Kodoatie, Robert J., 2003. Manajemen dan
jam non stop serta debit pengaliran air rekayasa Infrastruktur, Pustaka Pelajar
PDAM menjadi faktor yang harus diperta- ,Yogyakarta
hankan karena berpengaruh terhadap besar
Kodoatie, Robert J., 2002. Analisis Ekonomi
kepuasan dalam masyarakat, sedangkan
Teknik, Andi, Yogyakarta :
tinggi tekanan yang masih relatif kecil
menjadikan kurangnya rasa kepuasan Lakitan, Benyamin, 1997. Dasar-Dasar
pelanggan terhadap pelayanan air bersih Klimatologi, Raja Grafindo Persada,
PDAM di perumahan Wijaya Kusuma Jakarta.
Kabupaten Demak.
Marsono, UU dan PP dibidang Perumahan
Berdasarkan identifikasi dari respon pelanggan dan Permukiman, Jakarta, 1995
pada keluhan terhadap pelayanan air bersih
Murti, Bisma,1996. Penerapan Metode
PDAM, kualitas air yang ditinjau dari bau rasa
Statistik Nonparametrik Dalam Ilmu-ilmu
dan warna berkorelasi lemah dan negatif
Kesehatan, PT. Gramedia Pustaka Utama,
terhadap kepuasan (koefisien determin sebesar
Jakarta.
0,058 / lebih kecil dari 0,5). Hal ini berarti
hanya sebesar 5,8 % kepuasan dapat dijelaskan Nazir, Mohammad, 1988. Metode Penelitian,
oleh bau air, kekeruhan dan rasa air. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Selebihnya adalah dipengaruhi faktor lain Pitojo,Purwantoyo, 2002. Deteksi Pencemar
diluar variabel tersebut. Air Minum, Aneka Ilmu, Semarang
Singgih Santoso, 2000. Buku Latihan SPSS Sutrisno, Totok, 2002. Teknologi Penyediaan
Statistik Parametrik, PT. Elek Media Air Bersih, Rineka Cipta, Jakarta.
Komputindo, Gramedia, Jakarta
Supriharyono, 2002, Metodologi Penelitian,
Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, Materi Kuliah, UniversitasDiponegoro,
1992. Semarang.
Sudrajat SW, 1985. Statistik Nonparametrik. Tamin,1997,Perencanaan dan Pemodelan
Armico, Bandung. Transportasi, ITB Bandung.
Suharyanto dan Pranoto S.A, 1999. Analisa Tjiptono,Fandy,1997. Strategi Pemasaran,
Pelayanan Jaringan Air Bersih, Media Andi, Yogyakarta.
Komunikasi Teknik Sipil Edisi XV,
Team Study, 1997. Rekayasa Lingkungan,
Semarang.
Gunadarma, Jakarta
Sutrisno Hadi, 1995, Analisis Regresi, Andi
Tjasyono, Bayong, 1992. Klimatologi Terapan,
Offet Yogyakarta.
Pionir Jaya, Bandung.
Sutrisno Hadi, 1995, Analisis Regresi, Yayasan
Tjiptono, Fandy, 1997. Strategi Pemasaran,
Penerbit Fakultas Psikologi UGM
Andi, Yogyakarta
Yogyakarta.

You might also like